2. KARAKTERISTIK EKONOMI RADIO
Radio siaran dapat digunakan sebagai media alternatif dalam
menyampaikan pesan atau informasi tentang suatu produk atau
jasa, karena media ini memiliki karakteristik dan kelebihan yang
tidak dimiliki media lain. Adapun kelebihannya yaitu:
1. Radio siaran bersifat langsung.
2. Untuk mencapai sasarannya, yakni pendengar isi program
yang akan disampaikan tidaklah menngalami proses yang
kompleks.
3. Radio siaran mempunyai daya tembus.
4. Radio siaran tidak mengenal jarak dan rintangan.
5. Radio siaran memiliki daya tarik.
6. Kekuatan daya tarik radio karena adanya unsur : musik, kata-kata,
dan efek suara (sound effects)
3. Jenis Iklan Radio
Pada umumnya iklan radio terdiri dari tiga jenis:
1. Iklan yang dibacakan (Adlib). Iklan yang dibacakan ialah iklan yang paling
sederhana dan yang paling murah tarifnya. Naskah iklan jenis ini dibacakan
oleh seorang atau dua orang penyiar, tergantung dari naskahnya sendiri.
Dalam jenis iklan ini ada naskah yang menuntut dialog antara pria dan wanita,
atau keduaduanya pria atau kedua-duanya wanita, sesuai dengan keperluan.
2. Iklan yang diolah dengan musik dan efek suara (Spot). Iklan yang diolah
dengan musik dan efek suara lebih menarik dari pada jenis iklan yang
dibacakan, karena mengandung segi hiburan dan gambaran suasana.
Gambaran suasana seperti suasana pesta, hujan, angin suasana di kampus,
dapat diperkuat dengan adanya efek suara.
3. Iklan dalam bentuk acara yang disponsori (sponsored programme) Adalah
iklan dalam bentuk acara yanng disponsori atau “sponsored programme”.
Sebuah perusahaan biasanya memesan waktu : 15 menit, 30 menit, atau 1
(satu) jam, tergantung dari yang diinginkan. Stasiun radio hanya menjual
waktu, sedang pengisian acara diserahkan kepada si pemesan. Acara dapat
berbentuk pemutaran lagu-lagu yang sedang hits atau bisa berupa kuis
(Jefkins, 1996:105).
4. Hubungan Iklan Radio Dengan
Kompetisi Media
Pentingnya iklan terhadap kelangsungan hidup suatu radio
merupakan persaingan yang sangat ketat. Sedangkan kunci yang
mempengaruhi sukses iklan adalah khalayak sasaran, dan tak
luput dari hal itu juga aturan dasar yang mendukung kesuksesan
iklan yaitu sejauh mana suatu produk akrab di telinga khalayak
sasaran. Persaingan radio siaran dapat dikategorikan menjadi
dua :
1. Persaingan dengan media massa yang lain, yakni adanya
tekanan akibat pesatnya perkembangan media non radio.
2. Persaingan antar media itu sendiri , yang mempunyai banyak
penyebab antara lain jumlah siaran radio swasta yang
semakin banyak, akibat tuntutan khalayak yang meningkat
sedanng jumlah pangsa pasar yang relatif tetap
5. Teori Niche (Ekologi Media)
Teori Niche sendiri telah berkembang sejak tahun 1960-an
oleh para ahli ekologi seperti R. Levin (1968), S.a. Levin
(1977), Rickey (1979), E.r. Pianka (1975) dan R.H. Whittaker
(1973). Fokus pembahasannya adalah mengenai hubungan
dan interaksi antar populasi dalam upaya mempertahankan
kehidupannya.
6. Teori Niche (Ekologi Media)
Teori Niche ini dapat diterapkan untuk menganalisa persaingan
diantara industri media massa. Ekologi merupakan hubungan
timbal balik antara makhluk denngan lingkungan sekitarnya.
Media massa dipandang sebagai makhluk hidup, jadi media massa
mempunyai hubungan timbal balik dengan lingkungan penunjang
hidupnya.
“Ekologi Media”. Berkaitan dengan ekologi, sebagaimana
diketahui makhluk hidup mempunyai tempat yanng disebut
habitat. Dalam habitatnya makhluk hidup memiliki cara tertentu
(relung) untuk mempertahankan hidupnya. Relung dapat
diartikan sebagai profesi makhluk hidup dalam habitatnya
(Sumarwoto, 1991: 40). Berbagai jenis makhluk hidup dapat
bersama dalam satu habitat.
7. Teori Niche (Ekologi Media)
Menurut Levins (Sendjaja, 1993: 60), sifat interaksi makhluk hidup yang tinggal
dalam lingkungan tertentu tergantung pada tiga faktor tersebut adalah:
1. Lokasi atau ruang sumber penunjang kehidupan yang ditempati oleh masing-masing
individu (niche Breadth).
2. Penggunaan sumber penunjang kehidupan yang sama dan terbatas oleh dua
makhluk hidup atau lebih sehingga terjadi ketumpang tindihan (niche
Overlap)
3. Jumlah seluruh penunjang kehidupan yang tersedia bagi seluruh warga
populasi.
Dengan demikian, menurut Levins, tingkat persaingan antar makhluk hidup dalam
upaya memperoleh sumber penunjang kehidupan bisa diukur melalui besaran
niche, niche breadth menunjukkan suatu tingkat hubungan antara polulasi atau
makhluk hidup dengan sumber penunjang dalam suatu komunitas.
8. Alasan pemilihan modal (iklan)
menganalisa dari segi modal/capital yang berupa penyiaran iklan
di radio. Mengingat iklan merupakan sumber utama pendapatan
radio untuk tetap dapat bertahan hidup. Alasan pemilihan modal
(iklan) karena :
1. Tersedia
2. Dapat diukur
3. Dapat dibandingkan dengan media lain
4. Penyiaran iklan merupakan satu-satunya pendapatan bagi
sebuah radio swasta. Maka wajar dan mutlak bagi radio
siaran memerlukan iklan sebagai sumber pendapatan.
9. Hubungan Iklan Radio Dengan
Kompetisi Media
Pentingnya iklan terhadap kelangsungan hidup suatu radio
merupakan persaingan yang sangat ketat. Sedangkan kunci yang
mempengaruhi sukses iklan adalah khalayak sasaran, dan tak
luput dari hal itu juga aturan dasar yang mendukung kesuksesan
iklan yaitu sejauh mana suatu produk akrab di telinga khalayak
sasaran. Persaingan radio siaran dapat dikategorikan menjadi
dua :
1. Persaingan dengan media massa yang lain, yakni adanya
tekanan akibat pesatnya perkembangan media non radio.
2. Persaingan antar media itu sendiri , yang mempunyai banyak
penyebab antara lain jumlah siaran radio swasta yang
semakin banyak, akibat tuntutan khalayak yang meningkat
sedanng jumlah pangsa pasar yang relatif tetap
10. Aplikasi Teori Niche Pada
Penelitian Kompetisi Antar
Media Radio
Pada dasarnya kompetisi antara media adalah kompetisi untuk
memperebutkan sumber alam yang menjadi “bahan makanan”
industri media itu sendiri. Menurut Dimmick dan Rotenbuhler
(1984) capital meliputi struktur modal, pemasukan iklan, bahkan
‘kue iklan’ yang tersedia content, menunjukkan aspek program
acara atau jenis isi market. Sejak munculnya radio, kompetisi
antar media massa semakin tidak dapat dihindari dan semakin
beragam pula populasi yang ada, dengan makanan yang sedikit
banyak serupa. Radio yang muncul pun memiliki positioning
yang berbeda-beda sehingga semakin banyak pilihan bagi
pendengar dan pengiklan yang pada akhirnya terjadi persaingan
dalam memperebutkan ‘makanan’ yang tersedia.
11. Karakteristik Iklan Radio
Andy Rustam ( Dalam Muswan, 2011 : 87 ) Menjelaskan bagusnya beriklan
di radio:
1. Radio bersifat personal: media radio bersifat personal sehingga lebih
dipercaya.
2. Radio bersifat habit: kebiasaan mendengarkan pada waktu yang sama
memudahkan untuk tepat pada sasaran
3. Radio bersifat Cost effective: format yang khas memilki pendengar
yang khas sehingga tidak ada duplikasi
4. Radio bersifat Intrusive: radio merupakan media yang bisa
didengarkan sambil beraktivitas sehingga memudahkan repeat
exposure yang tinggi.
5. Radio bersifat Emotional medium: mampu menggerakkan orang secara
spontan
6. Radio bersifat Immediate & Flexible: pesan fleksibel mudah disesuaikan
dengan suasana masyarakat.
12. Eksistensi Radio
Setiap radio swasta berupaya agar radio dapat bertahan dan terjaga
eksistensinya salah satu upaya tersebut yaitu meraih banyak iklan buat
disiarkan sebagai sumber pendapatan radio dalam menigkatkan jumlah
pemasang iklan tersebut dibutuhkan strategi komunikasi pemasaran.
Komunikasi pemasaran menurut Sendjaja, S.D. (Dalam Ikatan Sarjana
Komunikasi Jurnal 9 & 10 , 1997:40 ) adalah:
“proses pengolahan, produksi, dan penyampaian pesan-pesan melalui satu
atau lebih saluran kepada kelompok khalayak sasaran, yang dilakukan secara
berkesinambungan dengan bersifat dua arah dengan tujuan menunjang
efektifitas dan efisiensi pemasaran suatu produk.”
13. Eksistensi Radio
Setiap radio swasta berupaya agar radio dapat bertahan dan terjaga
eksistensinya salah satu upaya tersebut yaitu meraih banyak iklan buat
disiarkan sebagai sumber pendapatan radio dalam menigkatkan jumlah
pemasang iklan tersebut dibutuhkan strategi komunikasi pemasaran.
Komunikasi pemasaran menurut Sendjaja, S.D. (Dalam Ikatan Sarjana
Komunikasi Jurnal 9 & 10 , 1997:40 ) adalah:
“proses pengolahan, produksi, dan penyampaian pesan-pesan melalui satu
atau lebih saluran kepada kelompok khalayak sasaran, yang dilakukan secara
berkesinambungan dengan bersifat dua arah dengan tujuan menunjang
efektifitas dan efisiensi pemasaran suatu produk.”
14. Eksistensi Radio
Berdasarkan teori komunikasi menurut Laswell, siapa mengatakan apa? dengan
saluran apa? kepada siapa? dan efek yang bagaimana? digunakan untuk
menentukan perencanaan marketing radio:
1. Siapa mengatakan apa artinya perusahaan menetapkan strategi
komunikasi pemasaran untuk memberikan informasi tentang produk/jasa,
mempersuasi konsumen agar mau membeli produk perusahaan,
mempersuasi perusahaan untuk mengiklankan produk menggunakan jasa
mereka.
2. Dengan saluran apa artinya alat atau media atau marketing yang
digunakan untuk membantu proses pemasaran.
3. Kepada siapa artinya target atau sasaran pemasaran yaitu calon pembeli,
konsumen, atau pelanggan
4. Efek yang bagaimana artinya hasil yang diharapkan atau hasil yang ingin
dicapai perusahaan dari kegiatan pemasaran yaitu peningkatan penjualan
dan pencitraan positif untuk perusahaan.
15. Konsepsi
komunikasi pemasaran
Konsepsi komunikasi pemasaran ini pada dasarnya berkaitan
dengan konsepsi ekonomi tentang unsur-unsur klasik
pemasaran yang lazim disebut dengan formula ”4P” yakni
product (produk), price (harga), place (tempat, distribusi) dan
promotion (promosi). Komunikasi tentang 4P ini kemudian
dijabarkan lagi menjadi beberapa konsep sentral yang meliputi
segmentasi pasar, analisis perilaku konsumen, desain produk,
pengemasan, branding, positioning, harga, distributor,
promosi, dan pelayanan pelanggan.
16. Memahami
Segmentasi pasar/khalayak sasaran
merupakan tahapan pertama dari strategi komunikasi
pemasaran melalui strategi ini. Para perancang komunikasi
pemasaran menentukan dan memilah-milah kelompok
pasar/khalayak sasaran utamanya berdasarkan dua ciri atau
variabel. Yakni, variabel sosio-demografis dan variabel
psikografis yang populer dengan sebutan ”A-I-O” ( Activities ,
Interest & Opinions)
.
17. Pembuatan program siaran
berdasarkan konsep produk
Konsep produk, terdapat empat konsep sentral yang berkaitan
dengan produk ini : desain produk, kemasan, merek dan
positioning. Tiga konsep yang pertama berkaitan dengan
karakteristik penyajian dan identitas produk. ”Desain Produk” dan
”kemasan” memegang peranan penting, karena sering kali
konsumen tertarik pada suatu produk merek tertentu bukan
semata-mata karena kegunaannya atau manfaatnya tetapi karena
”citra” atau ”simbolisasi” dari penyajiannya yang sesuai dengan
gaya hidup, selera, dan preferensi mereka.
.
18. Keberhasilan membangun program
dalam membangun ekonomi media
Positioning. Keberhasilan komunikasi pemasaran suatu produk seringkali banyak
ditentukan oleh ketepatan dalam perumusan strategi positioningnya karena dari
sudut pandang konsumen eksistensi suatu produk cenderung lebih banyak
ditentukan dari citra atau persepsi (mental image). Yang ada dibenak mereka
tentang nilai kegunaan atau kelebihan dari produk tersebut.
Price” (harga), merupakan isyarat yang juga penting. Pemenuhannya tidak semata
didasarkan pada perhitungan ekonomis (untung-rugi), tetapi juga perlu
memperhatikan faktor-faktor sosiopologis dan budaya dari segmen pasar sasaran.
Place ( tempat) menunjuk pada pola distribusi dan lokasi perolehan produk bagi
para konsumen.
Promosi, meliputi penggunaan berbagai saluran komunikasi. Menurut Nickles
bauran promosi (promotional mix) yang lengkap meliputi enam saluran advertising,
personal selling, word of mouth, sales promotion, publicity, dan public relations.
Konsep sentral yang terakhir adalah customer service ( pelayanan pelanggan)
tujuannya adalah untuk memelihara dan meningkatkan hubungan psikologis antara
produsen dan pelanggan serta memantau berbagai keluhan dari para pelanggan..
19. Lembaga Penyiaran dan Sumber
Pendapatannya
a. Sumber pendapatan lembaga penyiaran publik
Seperti yang dicantumkan dalam UU Penyiaran No. 32 tahun 2002 Pasal 1,
lembaga penyiaran publik berbentuk badan hukum didirikan oleh negara, bersifat
independen, netral, tidak komersial dan berfungsi memberi layanan untuk
kepentingan rakyat. Yang dimaksud dengan Lembaga Penyiaran Publik adalah
Televisi Republik Indonesia, dan Radio Republik Indonesia yang berada di ibukota
Negara Republik Indonesia.
Sementara itu, sumber pendapatan mereka berasal dari iuran penyiaran,
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau Anggaran Pendapatan Belanja
Daerah, sumbangan masyarakat, siaran iklan, dan usaha lain yang terkait dengan
penyelenggaraan penyiaran.
20. Lembaga Penyiaran dan Sumber
Pendapatannya
b. Sumber pendapatan lembaga penyiaran komersial
Meskipun semakin padat teknologi, dana yang diperlukan untuk merawat dan
menghargai kreativitas awak siar masih tetap besar. Tanpa kepastian dana untuk
jangka pendek, minimal satu tahun, media penyiaran akan “mati sebelum
berkembang”. Secara tradisional, media penyiaran dihidupi oleh:
Sumber dana ekonomis, yaitu sumber dana yang berasal dari pengiklan. Apabila
terjadinya ketergantungan pada pemilik modal dalam mempersiapkan dana,
maka pemilik modal akan dengan mudah menentukan hidup dan matinya media
penyiaran. Oleh sebab itu media penyiaran diharapkan segera mendapatkan
sumber dana ekonomis. Dengan demikian, kreadibiltas media penyiaran itu akan
semakin mantap di hadapan klien dan pemirsanya.
Sumber dana politis, yitu sumber dana yang berasal dari pemilik modal yang
disiapkan untuk jangka waktu tertentu, tergantung kesepakatan dengan pihak
pengelola.
21. Lembaga Penyiaran dan Sumber
Pendapatannya
c. Sumber pendapatan lembaga penyiaran komunitas
Menurut Eroll Jonathans (2007) radio komunitas telah menerapkan kiat-kiat
strategi periklanan tanpa ratecard. Alasannya, pendapatan ini sekedar untuk
menutup ongkos operasional siaran. Beberapa radio komunitas yang terpantau,
mengaku tidak mengirimkan tagihan biaya siaran ke pemasang iklan. Mereka
hanya menerima “uang terimakasih”.
d. Sumber pendapatan lembaga penyiaran berlangganan
Pembiayaan lembaga penyiaran berlangganan berasal dari iuran berlangganan
dan unsaha lan yang sah terkait dengan penyelenggaraan penyiaran. Pada UU No.
32 Pasal 25 ayat 2 dijelaskan bahwa lembaga penyiaran berlangganan
memancarluaskan atau menyalurkan materi siarannya secara khusus kepada
pelanggan melalui televisi, multimedia, atau media informasi lainnya. Lembaga
penyiaran ini terdiri atas lembaga penyiaran berlangganan melalui satelit, kabel,
dan terrestrial.