Tiga pengukuran utama media periklanan yaitu reach, rating, dan frequency. Reach mengukur jumlah audiens yang terpapar iklan, rating mengukur persentase audiens tertentu, dan frequency mengukur rata-rata paparan audiens terhadap iklan. Pengukuran lain seperti share, GRPs, CPM dan CPRP digunakan untuk menilai efisiensi biaya iklan di media.
1. MODUL 9
Konsep & Pengukuran Media
Periklanan
Nama :Budi Setiadi
NiM :44315120044
Semester : 5
Jurusan :Fikom/Marcomm &adv
Matkul :media planning &buying
2. Konsep Pengukuran Media
Periklanan
Menurut Georgen dan Michael Belch (2001) perencaan media (media
planning) adalah the series of decision involved in delivering the
promotional messange to the prospective and or of the product or
brand (serangkaian keputusan yang terlibat dalam menyampaikan
pesan promosi kepada calon pembeli dan atau pengguna produk atau
merek). Dengan demikian,menurut definisi tersebut perencanaan
media adalah suatu proses untuk mengambil sejumlah keputusan.
Perencaan media menjadi panduan bagi seleksi media. Perencanaan
media meliputi :
perencanan tujuan media ( media objectives) yang spesifik
strategi media (rencana tindakan) yang spesifik untuk mencapai
tujuan media yang telah ditetapkan.
3. Dalam mencapai tujuan media tersebut dan agar
terjadi perencanaan media yang efektif dan efisien
maka dalam mebuat perencaan media (khususnya
dalam strategi medianya) diperlukan juga
pengukuran-pengukuran yang nantinya akan
mengatakan efektif-efisien atau tidaknya media
tersebut dipilih dan akhirnya digunakan.
Di bawah ini akan dijelaskan mengenai pengukuran-
pengukuran tersebut :
1. Reach
2. Rating
3. Frekuensi
4. 1. Reach (jangkauan)
Berikut ini beberapa pengertian mengenai Reach (jangkauan
khalayak) yaitu :
jumlah pembaca, pendengar, atau permirsa yang menyimak
media/program/sebuah iklan, dibandingkan seluruh jumlah
penduduk.
a measure of the number of different audiensice members
exposed at least once to a media vehicle in a given period of time
(ukuran jumlah dari berbagai individu audiens yang berbeda yang
terekspos oleh suatu kendaraan media paling sedikit satu kali
dalam satu periode tertentu).
the percentage of an audiensice that has had the opportunity to
be exposed to a media vehicle within a specific period (persentase
dari kelompok audiens yang memiliki peluang terekspos oleh
suatu kendaraan media dalam satu periode tertentu).
5. Ketika membuat perencanaan media seringkali
Agency (Biro Iklan) dan Pengiklan harus dapat
memilih dan mengutamakan yang mana antara
jangkauan ataukah frekuensi ? Perencanaan media
harus memutuskan apakah lebih mengutamakan
iklan yang dapat menjangkau lebih banyak
konsumen (artinya lebih mengutamakan jangkauan)
atau lebih sedikit konsumen namun mereka lebih
banyak atau lebih sering menerima pesan iklan
(mengutamakan frekuensi). Kedua hal tersebut
perlu diperhitungkan karena pemasang iklan
memiliki tujuan yang berbeda selain factor
keterbatasan anggaran.
6. Walaupun konsep jangkauan telah digunakan secara luas
sebagai salah satu alat ukur dalam perencanaan media,
namun penting untuk diingat bahwa indicator jangkauan
masih merupakan estimasi. Jangkauan adalah suatu
indikasi adanya peluang untuk menerima pesan,
jangkauan bukanlah suatu indicator untuk mengetahui
berapa banyak konsumen atau calon konsumen yang
terekspose oleh suatu iklan.
Sebagai contoh, jika anda membeli sebuah majalah, maka
yang terjadi adalah :
a. khalayk mungkin tidak membaca seluruh isi majalah itu
b. khalayak mungkin hanya memperhatikan kurang dari
setengah dari seluruh iklan yang ada dimajalah.
7. 2. Rating
Pengertian Rating adalah :
1. ukuran yang menunjukkan prosentase
jumlah penonton atau pendengar suatu
acara tertentu dibandingkan dengan jumlah
selutuh pemilik radio atau televisi.
2. Persentase individu atau rumah yang
menonton TV atau mendengarkan acara
radio tertentu.
3. Hubungan antara Share, rating dan HUT
yaitu HUT x share = rating
8. Contoh :
Ada 5 rumah yang memiliki TV. Dua dari rumah yang
memilikiTV menonton program A. Satu rumah lagi
menonton program B dan satu rumah yg lain meonton
program C, sedangkan satu rumahnya lagi tidak memiliki
TV sehingga tidak menonton TV.
Perhitungan ratingnya menjadi :
9. Perhitungan di atas adalah perhitungan rating
berdasrkan rumah. Di bawah ini akan disajikan
perhitungan rating berdasarkan penonton atau
orang.
10. Cara membacanya adalah sbb :
1. Rumah Ani yang menonton program A
hanya 1 orang dan 1 orang lagi tidak
menonton program apapun juga.
2. Rumah Budi yang menonton program B
adalah 2 orang. Demikian seterusnya
(lihat tabel di atas).
11.
12. 3. Frequency
Ada bermacam-macam definisi frekuensi, sbb :
merupakan jumlah penampilan suatu iklan di media atau suatu
kampanye periklanan
Jumlah rata-rata waktu individu (atau rumah) yang diterpa oleh
pesan-pesan iklan.
jumlah berapa kali audies terekspos oleh suatu kendaraan media
(vehicle media) dalam suatu periode waktu tertentu.
“the number of times one is exposed the media vehicle,not necessary
to the ad itself (berapa banyak seseorang terekspos oleh media,
belum termasuk ekpos iklan).
The average number of times those who are reached have an
opportunity to be exposed to a brand message within a specified time
period (jumlah waktu rata-rata mereka yang terjangkau memiliki
peluang terekspos oleh pesan merek dalam suatu periode tertentu).
14. Gambar di atas menunjukkan :
Ada 5 rumah yang memilikiTV (MemilikiTv
ditunjukkan dengan adanya gambar antenna).
Program A ditonton oleh rumah 1 dan rumah 2.
Program B ditonton oleh rumah 3
Program C ditonton oleh rumah 4
Rumah 5 tidak menonton program acara apapun.
15. Ilustrasi di atas adalah perhitungan berdasarkan rumah.
Lalu bagaimana dengan perhitungan menggunakan orang
yang menonton ????
Untuk perhitungan berdasrkan orang yang menonton
program acara disebut PUT (People UsingTV).
Contoh : Masih menggunakan ilustrasi gambar 1 di atas,
jika kita menganggap ada 2 orang di masing-masing
rumah dan hanya 1 orang yang menonton program acara
apapun juga di masing-masig rumah tersebut, maka :
16. 5.Share
Share adalah :
persentase HUT yang menonton atau
mendengarkan suatu program.
Persentase yang dimiliki oleh suatu
program acara atau stasiun dari
keseluruhan jumlah audience penonton
atau pendengar.
17.
18. 6.GRPs (GROSS RATING
POINTS)
Jika rating yang berfungsi sebagai indicator jangkauan audiens
tersebut dikalikan dengan frekuensi atau banyaknya suatu
iklan ditayangkan pada suatu program akan menghasilkan apa
yang disebut dengan ‘ nilai rating kotor’ atau gross rating
points (GRP) yang menujukan bobot yang diberikan
kepada suatu kendaraan media atau disebut juga
dengan “bobot media” (media weight).semakin besar
nilai GRP, maka semakin besar bobotnya. Duncan
menyebut bobot media sebagai an indication of the
relative impact of a media plan (suatu indikasi efek
relative dari suatu rencana media). Perencana media
harus membuat rekomendasi kepada pemasang iklan
mengenai besar bobot yang ingin diberikannya terhadap
suatu iklan.
19. Perencana iklan televisi terkadang
menggunakan indicator GRP untuk mengetahui
berapa banyak audiens yang terekspos oleh
tayangan atau serangkaian tayangan
iklan.perhitungan GRP merupakan pengukuran
yang menggabungkan rating program dengan
jumlah rata-rata suatu rumah tangga yang
terekpos pesan iklan pada suatu periode tertentu
( frekuensi ) yang ditulis dalam persamaan GRP
adalah sama dengan jangkauan dikalikan dengan(
GRP=jangkauan x frekuensi).jika suatu iklan
muncul lima kali pada suatu program dengan
rating 10,maka GRP iklan bersangkutan adalah 5x
10=50 GRP.
20. contohnya:
SCTV = reach 12% dan RCTI = reach 17%
average frequency 2.5 average frequency
3.1
12 x 2,5 = 30 17 x 3.1 = 52.7
RCTI memiliki score yang lebih baik dari
SCTV, sehingga lebih potensial sebagai
saluran penayangan iklan
21. 7.CPM (Cost Per Mille/Thousand)
Biaya per seribu individu (atau rumah) yang
dijangkau oleh suatu media atau jadwal
media.
CPM dapat dihitung untuk media apa saja,
untuk setiap kelompok demografis dan untuk
setiap jumlah biaya.
Menunujukkan biaya relative dari suatu
media dibandingkan dengan media lainnya
atau suatu jadwal media dengan yang lainnya.
22.
23. Kita melihat bahwa biaya dan jangkauan setiap
majalah berbeda.
Dengan menghitung CPM untuk jumlah wanita,
kita mendapatkan bahwa semuanya efisien
(keduanya mempunyai CPM yang sama yaitu Rp
3,70).
Tetapi jika sasaran rencana media adalah untuk
menekankan jangkauan kepada wanita berusia 18-
49 tahun dan kita menghitung untuk CPM
kelompok wanita 18-49 tahun maka :
majalah B lebih efisien yaitu majalah B menjangkau
wanita yang berusia 18-49 tahun dengan biaya per
seribu pembaca lebih rendah (warna hijau).
24. 8.CPRP (Cost Per Rating Point)
Fungsi untuk konsep ini adalah untuk memperkirakan biaya total
untuk suatu rencana penayangan iklan di televisi atau radio di
dalam suatu pasar.
Contoh :
Dalam suatu wilayah terdapat 600.000 rumah tangga yang
memiliki tv
Program A memiliki rating 22.
Sehingga ekspose iklan adalah 132.000 rumah tangga.
[600.000 x 22%]
Biaya untuk 30” di program A adalah sebesar Rp
10.000.000,-
CPRP-nya adalah Rp 10.000.000,- : 22 = Rp 454.545,-
Sedangkan CPM-nya adalah
1. Rp 10.000.000,- : 132.000 = Rp 75.757,-