SlideShare a Scribd company logo
`
MODULPERKULIAHAN
MANAJEMEN
KONSTRUKSI
Quality Management
Fakultas Program Studi e-learning Kode MK Disusun Oleh
FakultasTeknik
Perencanaan dan
Desain
Program Studi
Teknik Sipil
07
81004 Ir. Ernanda Dharmapribadi, MM
Abstrak Kompetensi
Modul ini memberikan pengetahuan kepada
mahasiswa mengenai pengertian dan fungsi
manajemen, pengertian proyek, manajemen
proyek, unsur-unsur yang terlibat serta
hubungan kerja diantaranya mereka
Mahasiswa mengetahui dan memahami
pengertian manajemen proyek, unsur-unsur
yang terlibat dan hubungan kerja diantara
mereka.
2017
10 Manajemen Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir. Ernanda Dharmapribadi, MM http://www.mercubuana.ac.id
1. PENDAHULUAN
Kontrol kualitas dan keamanan merupakan perhatian yang semakin penting bagi
manajer proyek. Cacat atau kegagalan dalam sarana yang dibangun dapat menghasilkan
biaya yang sangat besar. Bahkan dengan cacat kecil, pembangunan kembali mungkin
diperlukan dan operasi fasilitas terganggu. Sehingga akan meningkatan biaya dan
keterlambatan durasi proyek
2017
11 Manajemen Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir. Ernanda Dharmapribadi, MM http://www.mercubuana.ac.id
2. PENGENDALIAN KUALITAS
Project Quality Management merupakan proses yang dibutuhkan untuk memastikan bahwa
proses dan hasil akhir proyek akan memberikan kepuasan mutu seperti yang telah ditetapkan.
Dalam Manajemen Kualitas Proyek ( Project Quality Management)
 Kualitas adalah Segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan
pelanggan (meeting the needs of customers).
 Pelanggan adalah Orang yg tidak tergantung pada kita, tetapi kita yang tergantung
padanya
 Mutu : merupakan hal yang paling penting selain waktu dan biaya dalam rangka
kesuksesan proyek. Tujuan utama adalah menghasilkan produk yang tepat guna dan
mencapai customer satisfaction. system mutu meliputi struktur organisasi,
pertanggungjawaban, prosedur, proses dan berbagai sumber daya untuk
mengimplementasikan manajemen mutu.
Tujuan Program sasaran mutu berdasar PMBOK:
 Fitness of use (tepat guna)
hasil layanan/serahan harus memuaskan kebutuhan yang sebenarnya Jika satu produk
atau layanan mempunyai kapabilitas untuk dapat digunakan, artinya memenuhi
persyaratan dari harapan pelanggan secara ekonomi
 Customer satisfaction (kepuasan pelanggan)
Produk /layanan sesuai dengan harapan pelanggan dan memberikan kepercayaan
bahwa produk atau jasa yang diberikan memiliki nilai secara ekonomi.
 Conformance to the requirements (sesuai persyaratan)
Proyek harus menghasilkan apa yang dipersyaratkan dalam spesifikasi secaratepat/yang
pelanggan harapkan.
Pengendalian mutu dilakukan selama proses pembuatan produk. Verifikasi dilakukan apabila
dalam pengawasan dan pemeriksaan ditemukan penyimpangan terhadap prosedur. Produk
akhir yang telah memenuhi standar dan telah diverivikasi diserahkan kepada pelanggan.
Berdasarkan standar yang telah disepakati bersama, pelanggan akan melakukan penilaian
akhir dan memutuskan apakah produk akan diterima atau tidak. Salah satu ciri dari sisitem
pengendalian kualitas modern adalah bahwa didalamnya terdapat ativitas yang berorientasi
pada tindakan pencegahan kerusakan, dan bukan berfokus pada upaya untuk mendeteksi
kerusakan saja.
2017
12 Manajemen Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir. Ernanda Dharmapribadi, MM http://www.mercubuana.ac.id
Dari Gambar diatas tampak bahwa sistem pengendalian proses dapat digambarkan
sebagai suatu sistem umpan balik (feedback system). Strategi peningkatan terus-menerus
membawasuatu proses berada di bawah pengendalian data karakteristik kualitas yang diukur
dan dianalisa serta diintrepetasikan dengan menggunakan metode analisa data yang relevan
termasuk teknik-tekinik statistika. Dengan demikian, pengendalian proses harus
menggunakan dat kualitas, yang secara terus-menerus dikumpulkan dan dianalisis agar
menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk mengendalikan dan meningkatkan
proses, sehingga proses itu memiliki kemampuan (kapabilitas) untuk memenuhi spesifikasi
produk yang diinginkan oleh pelanggan. Hubungan Kualitas, Harga dan Nilai dapat
digambarkan sebagai berikut :
Dari gambar dapat dilihat bahwa nilai suatu barang / produk
dipengaruhi oleh kualitas dan harga. Kualitas akan memberikan
dampak positif terhadap nilai produk, jadi semakin baik
kualitasnya maka semakin tinggi pula nilai produk.
Sebaliknya harga akan berdampak negatif terhadap nilai
barang.
Suatu ukuran performa sistem total quality adalah adanya biaya yang berhubungan dengan
kualitas, dan analisa biaya berdasarkan fungsi waktu merupakan cara menuju sistem
pengendalian kualitas yang efektif. Kesadaran tentang manfaat dari sistem kualitas, yang
diukur dengan total quality cost, memerlukan waktu yang lama. Pengaruh adanya perubahan
tertentu pada proses biasanya akan dirasakan kemudian hari. Dapat dilihat dampak setelah
dilakukan quality management pada gambar berikut:
2017
13 Manajemen Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir. Ernanda Dharmapribadi, MM http://www.mercubuana.ac.id
a) Quality & Cost Relationship (PMBOK) b) Cost of Quality Before and After Quality Initiative
American Society for Quality Control (1971) membagi biaya kualitas / quality cost menjadi 4
kelompok :
a. Prevention Cost
 Prevention costs dikeluarkan pada saat perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan
sistem kualitas.
 Biaya ini termasuk gaji dan biaya pengembangan untuk desain produk, proses dan
desain perlengkapan, teknik proses pengendalian (melalui suatu sarana seperti grafik
pengendalian), pemodelan sistem informasi dan semua biaya yang berhubungan
dengan pembuatan produk dengan segera untuk pertama kalinya. Selain itu, biaya
yang berkaitan dengan pendidikan dan pelatihan dimasukkan dalam kategori ini. Biaya
yang berkaitan dengan pencarian dan pembuangan produk cacat, perubahan proses
dan biaya pemeriksaan kualitas termasuk prevention cost
b. Appraisal Cost
 Appraisal costs berkaitan dengan pengukuran, pengevaluasian atau pemeriksaan
produk, komponen, atau material yang dibeli untuk menentukan tingkat pemenuhan
terhadap standar ketentuan.
 Biaya yang termasuk di dalamnya seperti urusan inspeksi dan pengetesan material
yang datang sebagaimana inspeksi produk dan pengetesan pada berbagai tahap
dalam proses manufaktur dan pada penerimaan akhir Biaya lain yang termasuk
kategori ini adalah biaya untuk penyelesaian dan pemeliharaan alat ukur dan
perlengkapan dan biaya pemakaian material dan produk pada tes destruktif (tes
penghancuran) atau penghancuran dengan tes tahan uji.
 Appraisal costs biasanya terjadi selama atau setelah produksi, tetapi sebelum produk
dikeluarkan bagi customer. Oleh sebab itu, biaya ini dikaitkan dengan pengelolaan
2017
14 Manajemen Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir. Ernanda Dharmapribadi, MM http://www.mercubuana.ac.id
produk, sedangkan prevention costs berhubungan dengan pelaksanaan maksud atau
tujuan. Appraisal cost biasanya menurun seiring waktu dikarenakan ketidaksesuaian
dengan standar dicegah sebelum terjadi.
c. Internal Failure Cost
 Internal Failure Cost dikeluarkan pada saat produk, komponen, material dan
pelayanan tidak dapat memenuhi persyaratan kualitas sebelum pengalihan
kepemilikan pada costumer. Biaya ini tidak akan ada apabila produk telah sesuai
ketentuan.
 Internal failure cost termasuk biaya pembatalan dan rework material, tenaga kerja dan
overhed yang berkaitan dengan produksi, downgrading (selisih antara harga jual
normal dan harga yang dikurangi karena alasan kualitas), inspeksi ulang dan
pengujian ulang.
d. External Failure Cost
 External failure cost dikeluarkan pada saat produk tidak memuaskan customer. Jika
semua produk sesuai, maka biaya ini tidak ada.
 Biaya ini termasuk biaya yang dikeluarkan karena adanya komplain dari customer,
seperti biaya investigasi dan penyesuaian produk, dan biaya yang berkaitan dengan
penerimaan, penyelesaian, perbaikan, dan penggantian produk yang tidak sesuai.
Harga warranty (selama produk yang gagal dalam waktu warranty) dan biaya
kekurangan produk (biaya atau bonus sebagai masalah tanggungjawab terhadap
produk) juga masuk dalam kategori ini.
 Penurunan external failure cost terjadi pada saat quality control system dilaksanakan
dengan baik. Quality system menyebabkan penurunan internal and external failure
costs, yang kemudian mengurangi total quality cost.
2017
15 Manajemen Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir. Ernanda Dharmapribadi, MM http://www.mercubuana.ac.id
3. TAHAPAN SISTEM KUALITAS
Tahap Quality System (PMBOK)
a. INSPEKSI
Inspeksi merupakan kegiatan mengkaji karakteristik obyek dalam aspek mutu, dalam
hubungannya dengan suatu standar yang ditentukan.
b. QUALITY ASSURANCE
Aktivitas yang terencana dan sistematis yang dilakukan dalam suatu proses untuk
mencapai tingkat mutu yang telah diinginkkan.
Tujuan akhirnya adalah : untuk memberi keyakinan / memberi kepercayaan kepada
konsumen bahwa semua perencanaan, perancangan dan pelaksanaan yang dilakukan
sudah sesuai dengan standar-standar yang berlaku, serta syarat-syarat yang
dispesifikasikan dalam kontrak agar dapat meminimalkan Product inconsistency
sehingga meningkatkan kepercayaan pelanggan.
Dalam suatu produk, maka QA dapat berupa Pemastian mutu ( Guarantee ) dari sudut
pandang Kontraktor Jaminan mutu ( Warranty ) dari sudut pandang Konsumen
c. QUALITY CONTROL
QC merupakan bagian atau unsur dari QA, yang dapat dilihat dari dua sisi :
- Dari sisi perancangan adalah merupakan tindakan pemeriksaan, pengujian dan
pengukuran untuk mengetahui atau membuktikan bahwa perancangan telah sesuai
dengan kriteria dan persyaratan yang telah digariskan
2017
16 Manajemen Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir. Ernanda Dharmapribadi, MM http://www.mercubuana.ac.id
- Dari sisi pelaksanaan adalah merupakan tindakan pemeriksaan, pengujian dan
pengukuran untuk mengetahui dan membuktikan bahwa bahan, peralatan,
komponen, instalasi serta struktur yang dibuat, dibeli dan dibangun sesuai dengan
prosedur, gambar dan spesifikasi proyek.
-
d. TOTAL QUALITY MANAGEMENT
merupakan peningkatan secara terus menerus yang dilakukan oleh setiap orang dalam
organisasi untuk memahami, memenuhi bahkan melebihi harapan pelanggan .
Konsep P-D-C-A (Plan-Do-Check-Action) merupakan langkah-langkah yang sering
dugunakan dalam analisis dan solusi masalah kualitas
 Plan, terlebih dahulu rencanakan segala sesuatu berdasarkan:
- Guide Line dan tujuan
- Cara untuk dapat mencapai tujuan agar sepraktis mungkin
 Do, untuk mulai pelaksanaan, perhatikan beberapa syarat :
- Cara pelaksanaan harus terperinci dan dapat dimengerti, untuk itu perlu suatu
latihan maupun pendidikan terlebih dahulu
- Pelaksanaan disesuaikan menurut apa yang telah direncanakan
 Check, setelah mengerjakan apa yang direncanakan, adakan pemeriksaan :
- Apakah cara sesuai dengan rencana
- Apakah hasil yang didapat sesuai dengan yang diharapkan
- Jika hasil tidak baik, cari apa penyebabnya
 Action, ambil tindakan setelah dilakukan pemeriksaan. Hasil yang jelek harus diperbaiki
memperbaiki cara kerjanya.
2017
17 Manajemen Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir. Ernanda Dharmapribadi, MM http://www.mercubuana.ac.id
Quality Team pada sebuah proyek terdiri dari senior management, project manager, project
staff, client, vendor and supplier, subcontractor and regulatory authorities
Quality Team pada sebuah proyek
Pengukuran Kualitas
Beberapa metode yang digunakan dalam pengukuran kualitas adalah sebagai berikut:
 Six Sigma Concepts
Semakin tinggi target sigma yang dicapai, maka kinerja sistem industri akan semakin
baik. Six Sigma Concepts sebagai berikut : apabila produk (barang/jasa) diproses pada
tingkat kualitas six sigma (6-sigma), maka diharapkan adanya 3,4 kegagalan per sejuta
kesempatan (DPMO-Defect per million opportunity) atau 99,99966% dari apa yang
diharapkan pelanggan akan ada pada produk itu.
Tujuan six sigma : Meningkatkan kepuasan pelanggan, Mengurangi waktu siklus,
Mengurangi defect
 Quality Function Deployment
QFD didefinisikan sebagai alat perencanaan yang ditujukan untuk mengetahui
kebutuhan/harapan pelanggan. Inti QFD terletak pada kepentingan dan kebutuhan
pelanggan yang mengacu pada suara pelanggan. Keinginan pelanggan digunakan untuk
pengembangan produk. QFD membentuk matriks House of Quality yang menyatakan
keinginan dan harapan, dipertemukan dengan respon teknis perusahaan
 Fishbone Diagram / Cause and Effect Diagram
Diagram ini bertujuan untuk identifikasi penyebab dari suatu permasalahan (akar
permasalahan). Dari akar permasalahan (root cause) tersebut dapat diinvestigasi dan
dilakukan perbaikan
 Flow chart
Bagan yang menunjukkan sequencing (urutan proses) dari kegiatan yang akan berjalan
2017
18 Manajemen Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir. Ernanda Dharmapribadi, MM http://www.mercubuana.ac.id
 Check sheet
Form yang digunakan untuk menjelaskan “to do list” dan memonitor aktivitas yang telah
berjalan
 Histograms
Diagram yang digunakan untuk mengetahui bentuk penyebaran dan frekuensinya
Histogram menjelaskan variasi proses, namun belum mengurutkan rangking dari variasi
terbesar sampaidengan yang terkecil. Histogram juga menunjukkan kemampuan proses,
dan apabila memungkinkan, histogram dapat menunjukkan hubungan dengan spesifikasi
proses dan angka‑angka nominal, misalnya rata‑rata. Dalam histogram, garis vertikal
menunjukkan banyaknya observasi tiap‑tiap kelas
 Pareto Diagram
Diagram yang digunakan untuk mengidentifikasi kategori yang paling menonjol, misal :
aktivitas yang berbiaya terbesar
 Scatter diagram
Diagram yang menunjukkan hubungan sebab akibat diantara variabel-variabel
 Control chart
Diagram yang digunakan untuk memonitor proses yang sedang berjalan dan mendeteksi
perubahan-perubahan yang terjadi pada output
2017
19 Manajemen Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir. Ernanda Dharmapribadi, MM http://www.mercubuana.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
1. Ervianto,W.I., Teori Aplikasi Manajemen Konstruksi, Yogyakarta : Andi Offset.
2. H. N. Ahuja, S. M. AbouRizk dan D. S.P.1994,Project Management: Techniques in Planning and
Controlling Construction Projects, NewBYork: John Wiley and. Sons.
3. I. Soeharto, 1995, Manajemen Proyek dari Konseptual sampai Operasional, Jakarta: Erlangga.
4. A Guide to The Project Management Body of Knowledge, fifth edition, Project Management
Institute Inc, 2013

More Related Content

What's hot

Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis TanahLaboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
Reski Aprilia
 
Batas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergBatas-Batas Atterberg
Batas-Batas Atterberg
Iwan Sutriono
 
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi TanahLaboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Reski Aprilia
 
Laporan praktikum hvas
Laporan praktikum hvasLaporan praktikum hvas
Laporan praktikum hvas
fahmi_barry
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Ayu Fatimah Zahra
 
Koagulasi dan-flokulasi (1)
Koagulasi dan-flokulasi (1)Koagulasi dan-flokulasi (1)
Koagulasi dan-flokulasi (1)
Ecko Chicharito
 

What's hot (20)

Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis TanahLaboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
 
4 Sumber Daya Sebuah Proyek
4 Sumber Daya Sebuah Proyek4 Sumber Daya Sebuah Proyek
4 Sumber Daya Sebuah Proyek
 
Batas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergBatas-Batas Atterberg
Batas-Batas Atterberg
 
SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...
 
Dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbah
Dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbahDasar dasar teknik dan pengelolaan air limbah
Dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbah
 
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi TanahLaboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
 
Lingkungan kerja
Lingkungan kerjaLingkungan kerja
Lingkungan kerja
 
Laporan praktikum hvas
Laporan praktikum hvasLaporan praktikum hvas
Laporan praktikum hvas
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
 
Tahap Pra Konstruksi - Pekerjaan Pengecekan dan Pengujian
Tahap Pra Konstruksi - Pekerjaan Pengecekan dan PengujianTahap Pra Konstruksi - Pekerjaan Pengecekan dan Pengujian
Tahap Pra Konstruksi - Pekerjaan Pengecekan dan Pengujian
 
Bendungan tipe urugan
Bendungan tipe uruganBendungan tipe urugan
Bendungan tipe urugan
 
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDAL
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDALPerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDAL
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDAL
 
Pengendalian dan Penjaminan Mutu
Pengendalian dan Penjaminan MutuPengendalian dan Penjaminan Mutu
Pengendalian dan Penjaminan Mutu
 
Manajemen proyek konstruksi
Manajemen proyek konstruksiManajemen proyek konstruksi
Manajemen proyek konstruksi
 
Menghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabar
Menghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabarMenghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabar
Menghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabar
 
KERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASIKERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASI
 
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
 
Memperkirakan dampak lingkungan kualitas udara
Memperkirakan dampak lingkungan kualitas udaraMemperkirakan dampak lingkungan kualitas udara
Memperkirakan dampak lingkungan kualitas udara
 
Koagulasi dan-flokulasi (1)
Koagulasi dan-flokulasi (1)Koagulasi dan-flokulasi (1)
Koagulasi dan-flokulasi (1)
 
Manajemen konstruksi 1 iman soeharto
Manajemen konstruksi 1 iman soehartoManajemen konstruksi 1 iman soeharto
Manajemen konstruksi 1 iman soeharto
 

Similar to Modul 7 quality management

Buku ajar kecil 09
Buku ajar kecil 09Buku ajar kecil 09
Buku ajar kecil 09
Ainul Yaqin
 
Operational Management : Mengelola Kualitas
Operational Management : Mengelola KualitasOperational Management : Mengelola Kualitas
Operational Management : Mengelola Kualitas
C S
 
ppt coba2 aja yhygudknsisbwuuuuhhhhhhohkghfjrff
ppt coba2 aja yhygudknsisbwuuuuhhhhhhohkghfjrffppt coba2 aja yhygudknsisbwuuuuhhhhhhohkghfjrff
ppt coba2 aja yhygudknsisbwuuuuhhhhhhohkghfjrff
shxxkiki0
 
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf
 
Cost of sqa
Cost of sqaCost of sqa
Cost of sqa
artha69
 
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2021.ppt
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2021.pptAminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2021.ppt
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2021.ppt
Aminullah Assagaf
 
Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2020
Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2020Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2020
Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2020
Aminullah Assagaf
 
Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2021Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2021
Aminullah Assagaf
 
Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2021Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2021
Aminullah Assagaf
 
Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2021Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2021
Aminullah Assagaf
 
Bab 2 tqm perkembangan pemikiran mengenai kualitas
Bab 2 tqm perkembangan pemikiran mengenai kualitasBab 2 tqm perkembangan pemikiran mengenai kualitas
Bab 2 tqm perkembangan pemikiran mengenai kualitas
Kartika Lukitasari
 

Similar to Modul 7 quality management (20)

Laporan bab ii
Laporan bab iiLaporan bab ii
Laporan bab ii
 
Perkembangan Pemikiran Mengenai Kualitas
Perkembangan Pemikiran Mengenai KualitasPerkembangan Pemikiran Mengenai Kualitas
Perkembangan Pemikiran Mengenai Kualitas
 
6. BAB II.pdf
6. BAB II.pdf6. BAB II.pdf
6. BAB II.pdf
 
Analisis Implementasi Manajemen Mutu dan Dampaknya pada Kualitas Produk atau ...
Analisis Implementasi Manajemen Mutu dan Dampaknya pada Kualitas Produk atau ...Analisis Implementasi Manajemen Mutu dan Dampaknya pada Kualitas Produk atau ...
Analisis Implementasi Manajemen Mutu dan Dampaknya pada Kualitas Produk atau ...
 
Kelompok 10 mpb analisis implementasi manajemen mutu dan dampaknya pada kual...
Kelompok 10 mpb  analisis implementasi manajemen mutu dan dampaknya pada kual...Kelompok 10 mpb  analisis implementasi manajemen mutu dan dampaknya pada kual...
Kelompok 10 mpb analisis implementasi manajemen mutu dan dampaknya pada kual...
 
Buku ajar kecil 09
Buku ajar kecil 09Buku ajar kecil 09
Buku ajar kecil 09
 
Operational Management : Mengelola Kualitas
Operational Management : Mengelola KualitasOperational Management : Mengelola Kualitas
Operational Management : Mengelola Kualitas
 
(1)pengendalian kualitas
(1)pengendalian kualitas(1)pengendalian kualitas
(1)pengendalian kualitas
 
163 316-1-pb
163 316-1-pb163 316-1-pb
163 316-1-pb
 
ppt coba2 aja yhygudknsisbwuuuuhhhhhhohkghfjrff
ppt coba2 aja yhygudknsisbwuuuuhhhhhhohkghfjrffppt coba2 aja yhygudknsisbwuuuuhhhhhhohkghfjrff
ppt coba2 aja yhygudknsisbwuuuuhhhhhhohkghfjrff
 
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
 
Cost of sqa
Cost of sqaCost of sqa
Cost of sqa
 
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2021.ppt
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2021.pptAminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2021.ppt
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2021.ppt
 
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2021.pdf
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2021.pdfAminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2021.pdf
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2021.pdf
 
Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2020
Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2020Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2020
Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2020
 
Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2021Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2021
 
Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2021Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2021
 
Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2021Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2021
 
Bab 2 tqm perkembangan pemikiran mengenai kualitas
Bab 2 tqm perkembangan pemikiran mengenai kualitasBab 2 tqm perkembangan pemikiran mengenai kualitas
Bab 2 tqm perkembangan pemikiran mengenai kualitas
 
Mutu ugd-rs-swasta-bapelkes-210607
Mutu ugd-rs-swasta-bapelkes-210607Mutu ugd-rs-swasta-bapelkes-210607
Mutu ugd-rs-swasta-bapelkes-210607
 

Recently uploaded

Tugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdf
Tugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdfTugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdf
Tugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdf
nimrodnapitu
 
Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...
Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...
Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...
MichaelBluer
 
Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.
Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.
Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.
aldreyuda
 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
AzrilAld
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Tsabitpattipeilohy
 

Recently uploaded (8)

Tugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdf
Tugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdfTugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdf
Tugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdf
 
Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...
Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...
Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...
 
Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.
Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.
Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.
 
Ukuran penyebaran data berkelompok (statistika)
Ukuran penyebaran data berkelompok (statistika)Ukuran penyebaran data berkelompok (statistika)
Ukuran penyebaran data berkelompok (statistika)
 
Studi Kasus Pantai Kelan Provinsi Bali.pdf
Studi Kasus Pantai Kelan Provinsi Bali.pdfStudi Kasus Pantai Kelan Provinsi Bali.pdf
Studi Kasus Pantai Kelan Provinsi Bali.pdf
 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
 
SUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).ppt
SUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).pptSUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).ppt
SUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).ppt
 

Modul 7 quality management

  • 1. ` MODULPERKULIAHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI Quality Management Fakultas Program Studi e-learning Kode MK Disusun Oleh FakultasTeknik Perencanaan dan Desain Program Studi Teknik Sipil 07 81004 Ir. Ernanda Dharmapribadi, MM Abstrak Kompetensi Modul ini memberikan pengetahuan kepada mahasiswa mengenai pengertian dan fungsi manajemen, pengertian proyek, manajemen proyek, unsur-unsur yang terlibat serta hubungan kerja diantaranya mereka Mahasiswa mengetahui dan memahami pengertian manajemen proyek, unsur-unsur yang terlibat dan hubungan kerja diantara mereka.
  • 2. 2017 10 Manajemen Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning Ir. Ernanda Dharmapribadi, MM http://www.mercubuana.ac.id 1. PENDAHULUAN Kontrol kualitas dan keamanan merupakan perhatian yang semakin penting bagi manajer proyek. Cacat atau kegagalan dalam sarana yang dibangun dapat menghasilkan biaya yang sangat besar. Bahkan dengan cacat kecil, pembangunan kembali mungkin diperlukan dan operasi fasilitas terganggu. Sehingga akan meningkatan biaya dan keterlambatan durasi proyek
  • 3. 2017 11 Manajemen Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning Ir. Ernanda Dharmapribadi, MM http://www.mercubuana.ac.id 2. PENGENDALIAN KUALITAS Project Quality Management merupakan proses yang dibutuhkan untuk memastikan bahwa proses dan hasil akhir proyek akan memberikan kepuasan mutu seperti yang telah ditetapkan. Dalam Manajemen Kualitas Proyek ( Project Quality Management)  Kualitas adalah Segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the needs of customers).  Pelanggan adalah Orang yg tidak tergantung pada kita, tetapi kita yang tergantung padanya  Mutu : merupakan hal yang paling penting selain waktu dan biaya dalam rangka kesuksesan proyek. Tujuan utama adalah menghasilkan produk yang tepat guna dan mencapai customer satisfaction. system mutu meliputi struktur organisasi, pertanggungjawaban, prosedur, proses dan berbagai sumber daya untuk mengimplementasikan manajemen mutu. Tujuan Program sasaran mutu berdasar PMBOK:  Fitness of use (tepat guna) hasil layanan/serahan harus memuaskan kebutuhan yang sebenarnya Jika satu produk atau layanan mempunyai kapabilitas untuk dapat digunakan, artinya memenuhi persyaratan dari harapan pelanggan secara ekonomi  Customer satisfaction (kepuasan pelanggan) Produk /layanan sesuai dengan harapan pelanggan dan memberikan kepercayaan bahwa produk atau jasa yang diberikan memiliki nilai secara ekonomi.  Conformance to the requirements (sesuai persyaratan) Proyek harus menghasilkan apa yang dipersyaratkan dalam spesifikasi secaratepat/yang pelanggan harapkan. Pengendalian mutu dilakukan selama proses pembuatan produk. Verifikasi dilakukan apabila dalam pengawasan dan pemeriksaan ditemukan penyimpangan terhadap prosedur. Produk akhir yang telah memenuhi standar dan telah diverivikasi diserahkan kepada pelanggan. Berdasarkan standar yang telah disepakati bersama, pelanggan akan melakukan penilaian akhir dan memutuskan apakah produk akan diterima atau tidak. Salah satu ciri dari sisitem pengendalian kualitas modern adalah bahwa didalamnya terdapat ativitas yang berorientasi pada tindakan pencegahan kerusakan, dan bukan berfokus pada upaya untuk mendeteksi kerusakan saja.
  • 4. 2017 12 Manajemen Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning Ir. Ernanda Dharmapribadi, MM http://www.mercubuana.ac.id Dari Gambar diatas tampak bahwa sistem pengendalian proses dapat digambarkan sebagai suatu sistem umpan balik (feedback system). Strategi peningkatan terus-menerus membawasuatu proses berada di bawah pengendalian data karakteristik kualitas yang diukur dan dianalisa serta diintrepetasikan dengan menggunakan metode analisa data yang relevan termasuk teknik-tekinik statistika. Dengan demikian, pengendalian proses harus menggunakan dat kualitas, yang secara terus-menerus dikumpulkan dan dianalisis agar menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk mengendalikan dan meningkatkan proses, sehingga proses itu memiliki kemampuan (kapabilitas) untuk memenuhi spesifikasi produk yang diinginkan oleh pelanggan. Hubungan Kualitas, Harga dan Nilai dapat digambarkan sebagai berikut : Dari gambar dapat dilihat bahwa nilai suatu barang / produk dipengaruhi oleh kualitas dan harga. Kualitas akan memberikan dampak positif terhadap nilai produk, jadi semakin baik kualitasnya maka semakin tinggi pula nilai produk. Sebaliknya harga akan berdampak negatif terhadap nilai barang. Suatu ukuran performa sistem total quality adalah adanya biaya yang berhubungan dengan kualitas, dan analisa biaya berdasarkan fungsi waktu merupakan cara menuju sistem pengendalian kualitas yang efektif. Kesadaran tentang manfaat dari sistem kualitas, yang diukur dengan total quality cost, memerlukan waktu yang lama. Pengaruh adanya perubahan tertentu pada proses biasanya akan dirasakan kemudian hari. Dapat dilihat dampak setelah dilakukan quality management pada gambar berikut:
  • 5. 2017 13 Manajemen Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning Ir. Ernanda Dharmapribadi, MM http://www.mercubuana.ac.id a) Quality & Cost Relationship (PMBOK) b) Cost of Quality Before and After Quality Initiative American Society for Quality Control (1971) membagi biaya kualitas / quality cost menjadi 4 kelompok : a. Prevention Cost  Prevention costs dikeluarkan pada saat perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan sistem kualitas.  Biaya ini termasuk gaji dan biaya pengembangan untuk desain produk, proses dan desain perlengkapan, teknik proses pengendalian (melalui suatu sarana seperti grafik pengendalian), pemodelan sistem informasi dan semua biaya yang berhubungan dengan pembuatan produk dengan segera untuk pertama kalinya. Selain itu, biaya yang berkaitan dengan pendidikan dan pelatihan dimasukkan dalam kategori ini. Biaya yang berkaitan dengan pencarian dan pembuangan produk cacat, perubahan proses dan biaya pemeriksaan kualitas termasuk prevention cost b. Appraisal Cost  Appraisal costs berkaitan dengan pengukuran, pengevaluasian atau pemeriksaan produk, komponen, atau material yang dibeli untuk menentukan tingkat pemenuhan terhadap standar ketentuan.  Biaya yang termasuk di dalamnya seperti urusan inspeksi dan pengetesan material yang datang sebagaimana inspeksi produk dan pengetesan pada berbagai tahap dalam proses manufaktur dan pada penerimaan akhir Biaya lain yang termasuk kategori ini adalah biaya untuk penyelesaian dan pemeliharaan alat ukur dan perlengkapan dan biaya pemakaian material dan produk pada tes destruktif (tes penghancuran) atau penghancuran dengan tes tahan uji.  Appraisal costs biasanya terjadi selama atau setelah produksi, tetapi sebelum produk dikeluarkan bagi customer. Oleh sebab itu, biaya ini dikaitkan dengan pengelolaan
  • 6. 2017 14 Manajemen Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning Ir. Ernanda Dharmapribadi, MM http://www.mercubuana.ac.id produk, sedangkan prevention costs berhubungan dengan pelaksanaan maksud atau tujuan. Appraisal cost biasanya menurun seiring waktu dikarenakan ketidaksesuaian dengan standar dicegah sebelum terjadi. c. Internal Failure Cost  Internal Failure Cost dikeluarkan pada saat produk, komponen, material dan pelayanan tidak dapat memenuhi persyaratan kualitas sebelum pengalihan kepemilikan pada costumer. Biaya ini tidak akan ada apabila produk telah sesuai ketentuan.  Internal failure cost termasuk biaya pembatalan dan rework material, tenaga kerja dan overhed yang berkaitan dengan produksi, downgrading (selisih antara harga jual normal dan harga yang dikurangi karena alasan kualitas), inspeksi ulang dan pengujian ulang. d. External Failure Cost  External failure cost dikeluarkan pada saat produk tidak memuaskan customer. Jika semua produk sesuai, maka biaya ini tidak ada.  Biaya ini termasuk biaya yang dikeluarkan karena adanya komplain dari customer, seperti biaya investigasi dan penyesuaian produk, dan biaya yang berkaitan dengan penerimaan, penyelesaian, perbaikan, dan penggantian produk yang tidak sesuai. Harga warranty (selama produk yang gagal dalam waktu warranty) dan biaya kekurangan produk (biaya atau bonus sebagai masalah tanggungjawab terhadap produk) juga masuk dalam kategori ini.  Penurunan external failure cost terjadi pada saat quality control system dilaksanakan dengan baik. Quality system menyebabkan penurunan internal and external failure costs, yang kemudian mengurangi total quality cost.
  • 7. 2017 15 Manajemen Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning Ir. Ernanda Dharmapribadi, MM http://www.mercubuana.ac.id 3. TAHAPAN SISTEM KUALITAS Tahap Quality System (PMBOK) a. INSPEKSI Inspeksi merupakan kegiatan mengkaji karakteristik obyek dalam aspek mutu, dalam hubungannya dengan suatu standar yang ditentukan. b. QUALITY ASSURANCE Aktivitas yang terencana dan sistematis yang dilakukan dalam suatu proses untuk mencapai tingkat mutu yang telah diinginkkan. Tujuan akhirnya adalah : untuk memberi keyakinan / memberi kepercayaan kepada konsumen bahwa semua perencanaan, perancangan dan pelaksanaan yang dilakukan sudah sesuai dengan standar-standar yang berlaku, serta syarat-syarat yang dispesifikasikan dalam kontrak agar dapat meminimalkan Product inconsistency sehingga meningkatkan kepercayaan pelanggan. Dalam suatu produk, maka QA dapat berupa Pemastian mutu ( Guarantee ) dari sudut pandang Kontraktor Jaminan mutu ( Warranty ) dari sudut pandang Konsumen c. QUALITY CONTROL QC merupakan bagian atau unsur dari QA, yang dapat dilihat dari dua sisi : - Dari sisi perancangan adalah merupakan tindakan pemeriksaan, pengujian dan pengukuran untuk mengetahui atau membuktikan bahwa perancangan telah sesuai dengan kriteria dan persyaratan yang telah digariskan
  • 8. 2017 16 Manajemen Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning Ir. Ernanda Dharmapribadi, MM http://www.mercubuana.ac.id - Dari sisi pelaksanaan adalah merupakan tindakan pemeriksaan, pengujian dan pengukuran untuk mengetahui dan membuktikan bahwa bahan, peralatan, komponen, instalasi serta struktur yang dibuat, dibeli dan dibangun sesuai dengan prosedur, gambar dan spesifikasi proyek. - d. TOTAL QUALITY MANAGEMENT merupakan peningkatan secara terus menerus yang dilakukan oleh setiap orang dalam organisasi untuk memahami, memenuhi bahkan melebihi harapan pelanggan . Konsep P-D-C-A (Plan-Do-Check-Action) merupakan langkah-langkah yang sering dugunakan dalam analisis dan solusi masalah kualitas  Plan, terlebih dahulu rencanakan segala sesuatu berdasarkan: - Guide Line dan tujuan - Cara untuk dapat mencapai tujuan agar sepraktis mungkin  Do, untuk mulai pelaksanaan, perhatikan beberapa syarat : - Cara pelaksanaan harus terperinci dan dapat dimengerti, untuk itu perlu suatu latihan maupun pendidikan terlebih dahulu - Pelaksanaan disesuaikan menurut apa yang telah direncanakan  Check, setelah mengerjakan apa yang direncanakan, adakan pemeriksaan : - Apakah cara sesuai dengan rencana - Apakah hasil yang didapat sesuai dengan yang diharapkan - Jika hasil tidak baik, cari apa penyebabnya  Action, ambil tindakan setelah dilakukan pemeriksaan. Hasil yang jelek harus diperbaiki memperbaiki cara kerjanya.
  • 9. 2017 17 Manajemen Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning Ir. Ernanda Dharmapribadi, MM http://www.mercubuana.ac.id Quality Team pada sebuah proyek terdiri dari senior management, project manager, project staff, client, vendor and supplier, subcontractor and regulatory authorities Quality Team pada sebuah proyek Pengukuran Kualitas Beberapa metode yang digunakan dalam pengukuran kualitas adalah sebagai berikut:  Six Sigma Concepts Semakin tinggi target sigma yang dicapai, maka kinerja sistem industri akan semakin baik. Six Sigma Concepts sebagai berikut : apabila produk (barang/jasa) diproses pada tingkat kualitas six sigma (6-sigma), maka diharapkan adanya 3,4 kegagalan per sejuta kesempatan (DPMO-Defect per million opportunity) atau 99,99966% dari apa yang diharapkan pelanggan akan ada pada produk itu. Tujuan six sigma : Meningkatkan kepuasan pelanggan, Mengurangi waktu siklus, Mengurangi defect  Quality Function Deployment QFD didefinisikan sebagai alat perencanaan yang ditujukan untuk mengetahui kebutuhan/harapan pelanggan. Inti QFD terletak pada kepentingan dan kebutuhan pelanggan yang mengacu pada suara pelanggan. Keinginan pelanggan digunakan untuk pengembangan produk. QFD membentuk matriks House of Quality yang menyatakan keinginan dan harapan, dipertemukan dengan respon teknis perusahaan  Fishbone Diagram / Cause and Effect Diagram Diagram ini bertujuan untuk identifikasi penyebab dari suatu permasalahan (akar permasalahan). Dari akar permasalahan (root cause) tersebut dapat diinvestigasi dan dilakukan perbaikan  Flow chart Bagan yang menunjukkan sequencing (urutan proses) dari kegiatan yang akan berjalan
  • 10. 2017 18 Manajemen Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning Ir. Ernanda Dharmapribadi, MM http://www.mercubuana.ac.id  Check sheet Form yang digunakan untuk menjelaskan “to do list” dan memonitor aktivitas yang telah berjalan  Histograms Diagram yang digunakan untuk mengetahui bentuk penyebaran dan frekuensinya Histogram menjelaskan variasi proses, namun belum mengurutkan rangking dari variasi terbesar sampaidengan yang terkecil. Histogram juga menunjukkan kemampuan proses, dan apabila memungkinkan, histogram dapat menunjukkan hubungan dengan spesifikasi proses dan angka‑angka nominal, misalnya rata‑rata. Dalam histogram, garis vertikal menunjukkan banyaknya observasi tiap‑tiap kelas  Pareto Diagram Diagram yang digunakan untuk mengidentifikasi kategori yang paling menonjol, misal : aktivitas yang berbiaya terbesar  Scatter diagram Diagram yang menunjukkan hubungan sebab akibat diantara variabel-variabel  Control chart Diagram yang digunakan untuk memonitor proses yang sedang berjalan dan mendeteksi perubahan-perubahan yang terjadi pada output
  • 11. 2017 19 Manajemen Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning Ir. Ernanda Dharmapribadi, MM http://www.mercubuana.ac.id DAFTAR PUSTAKA 1. Ervianto,W.I., Teori Aplikasi Manajemen Konstruksi, Yogyakarta : Andi Offset. 2. H. N. Ahuja, S. M. AbouRizk dan D. S.P.1994,Project Management: Techniques in Planning and Controlling Construction Projects, NewBYork: John Wiley and. Sons. 3. I. Soeharto, 1995, Manajemen Proyek dari Konseptual sampai Operasional, Jakarta: Erlangga. 4. A Guide to The Project Management Body of Knowledge, fifth edition, Project Management Institute Inc, 2013