Banyak ahli mengungkapkan definisi Total Quality Management (TQM) atau Manajemen Mutu Terpadu, yaitu perpaduan semua fungsi dari perusahaan ke dalam falsafah holistik yang dibangun berdasarkan konsep kualitas, teamwork, produktivitas dan pengertian serta kepuasan pelanggan (Ishikawa, 1993). Defenisi yang lain menyatakan bahwa TQM merupakan sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai startegi usaha dan berorientasi pada kepuasaan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi.
Banyak ahli mengungkapkan definisi Total Quality Management (TQM) atau Manajemen Mutu Terpadu, yaitu perpaduan semua fungsi dari perusahaan ke dalam falsafah holistik yang dibangun berdasarkan konsep kualitas, teamwork, produktivitas dan pengertian serta kepuasan pelanggan (Ishikawa, 1993). Defenisi yang lain menyatakan bahwa TQM merupakan sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai startegi usaha dan berorientasi pada kepuasaan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi.
ISO 9001:2008 adalah salah satu sistem manajemen mutu yang diakui di lebih dari 150 negara di dunia
Walaupun ISO 9001:2008 bukan merupakan instrumen pasar yang diwajibkan, tidak dapat dipungkiri, mata rantai perdagangan dunia mempersyaratkan adanya ISO 9001:2008 pada sebuah calon pemasok
Sistem Manajemen ini sangat tepat bagi sebuah organisasi yang menghendaki dipastikannya persyaratan dan kepuasan pelanggan
Sistem Manajemen ini diperuntukkan bagi organisasi yang menghendaki terjadinya pengembangan bisnis yang terukur dan terstruktur
Manfaat ISO
Internal :
Terciptanya sistem manajemen yang terdokumentasi untuk menjamin konsistensi
Tersedianya arahan yang tepat bagi pengelolaan operasi bisnis
Tersedianya sistem pengelolaan infrastruktur dan sumberdaya
Tersedia mekanisme untuk pemeriksaan dan tinjauan atas pencapaian tujuan organisasi
Eksternal :
Memberikan kredibilitas di mata pelanggan
Memberikan keyakinan atas pelayanan yang diberikan
Menyediakan kesempatan pertumbuhan yang berkelanjutan
Meningkatkan citra perusahaan di di lingkungan bisnis di dalam negeri dan bisnis global
Hubungi
Ladya
0878 8895 0549
0822 9707 4981
ladyamanoppo@gmail.com
marketing@maximocorp.com
Program latihan 1 hari ini fokus pada “Soft TQM Concepts” untuk menyedia dan melengkapkan peserta memahami TQM dengan lebih dan amalannya untuk megetahui mengapa TQM begitu penting sebagai mekanisme untuk Kualiti kepada Pelanggan dan mematuhi prosedur yang memastikan Kualiti kepada Pelanggan.
ISO 9001 merupakan standart untuk sistem manajemen mutu, pada bulan september tahun 2015 telah keluar untuk revisi standart sistem manajemen mutu (ISO 9001) dengan versi terbaru 2015.
Sistem manajemen mutu sebelumnya yaitu ISO 9001:2008 yang keluar pada tahun 2008. selama 6 tahun telah terjadi proses revisi dengan hasil ISO 9001 versi 2015 ini.
berikut terkait dengan persyaratan-persyaratan yang ada didalam ISO 9001:2015
ISO 9001:2008 adalah salah satu sistem manajemen mutu yang diakui di lebih dari 150 negara di dunia
Walaupun ISO 9001:2008 bukan merupakan instrumen pasar yang diwajibkan, tidak dapat dipungkiri, mata rantai perdagangan dunia mempersyaratkan adanya ISO 9001:2008 pada sebuah calon pemasok
Sistem Manajemen ini sangat tepat bagi sebuah organisasi yang menghendaki dipastikannya persyaratan dan kepuasan pelanggan
Sistem Manajemen ini diperuntukkan bagi organisasi yang menghendaki terjadinya pengembangan bisnis yang terukur dan terstruktur
Manfaat ISO
Internal :
Terciptanya sistem manajemen yang terdokumentasi untuk menjamin konsistensi
Tersedianya arahan yang tepat bagi pengelolaan operasi bisnis
Tersedianya sistem pengelolaan infrastruktur dan sumberdaya
Tersedia mekanisme untuk pemeriksaan dan tinjauan atas pencapaian tujuan organisasi
Eksternal :
Memberikan kredibilitas di mata pelanggan
Memberikan keyakinan atas pelayanan yang diberikan
Menyediakan kesempatan pertumbuhan yang berkelanjutan
Meningkatkan citra perusahaan di di lingkungan bisnis di dalam negeri dan bisnis global
Hubungi
Ladya
0878 8895 0549
0822 9707 4981
ladyamanoppo@gmail.com
marketing@maximocorp.com
Program latihan 1 hari ini fokus pada “Soft TQM Concepts” untuk menyedia dan melengkapkan peserta memahami TQM dengan lebih dan amalannya untuk megetahui mengapa TQM begitu penting sebagai mekanisme untuk Kualiti kepada Pelanggan dan mematuhi prosedur yang memastikan Kualiti kepada Pelanggan.
ISO 9001 merupakan standart untuk sistem manajemen mutu, pada bulan september tahun 2015 telah keluar untuk revisi standart sistem manajemen mutu (ISO 9001) dengan versi terbaru 2015.
Sistem manajemen mutu sebelumnya yaitu ISO 9001:2008 yang keluar pada tahun 2008. selama 6 tahun telah terjadi proses revisi dengan hasil ISO 9001 versi 2015 ini.
berikut terkait dengan persyaratan-persyaratan yang ada didalam ISO 9001:2015
Similar to Kelompok 10 mpb analisis implementasi manajemen mutu dan dampaknya pada kualitas produk atau kualitas pelayanan jasa pada pt adhi karya tbk (1)
Materi ini berisi tentang peran penjaminan mutu proyek disertai penjelasan tahapan manajemen mutu berdasarkan uraian parameter yang dibutuhkan yang disampaikan oleh Udin Bahrudin, SE., MM. sebagai bagian dari materi pembelajaran bagi mahasiswa Universitas Prima Graha, Kota Serang, Banten.
PROPOSAL SET UP LABORATORIUM PENGUJI ATAU KALIBRASI SESUAI ISO/IEC 17025:2005...Hanum Salsa Saufika
ISO/IEC 17025:2005 (General Requirement For The Competence Of Testing And Calibration Laboratory) adalah merupakan Persyaratan Umum Kompetensi Untuk Laboratorium Penguji Dan Kalibrasi. ISO/IEC 17025: 2005 ini telah diterapkan di setiap negara baik untuk laboratorium penguji maupun laboratorium kalibrasi yang ingin diakreditasi oleh Lembaga Akreditasi di suatu Negara, di Indonesia lembaga akreditasi tersebut adalah Komite Akreditasi Nasional (KAN).
Manfaat akreditasi laboratorium diantaranya adalah untuk mengurangi kesalahan yang mungkin terjadi dalam kegiatan pengukuran dan pengujian di laboratorium, meningkatkan daya saing agar lebih kompetitif, meningkatkan konsistensi mutu data hasil pengukuran dan pengujian, serta meningkatkan daya saing agar lebih kompetitif.
Similar to Kelompok 10 mpb analisis implementasi manajemen mutu dan dampaknya pada kualitas produk atau kualitas pelayanan jasa pada pt adhi karya tbk (1) (20)
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
Kelompok 10 mpb analisis implementasi manajemen mutu dan dampaknya pada kualitas produk atau kualitas pelayanan jasa pada pt adhi karya tbk (1)
1. ANALISIS IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU DAN DAMPAKNYA PADA
KUALITAS PRODUK ATAU KUALITAS PELAYANAN JASA PADA PT ADHI KARYA
TBK.
Muhammad Ichsan,GiatamaIstian,
Dinda Septiah Arini,IrmaSuryani
Manajemen Proses Bisnis,Fkultas Ekonomi dan Bisnis,Universitas Mercu Buana Jl.Meruya
Selatan No.31,Jakarta Barat 11610,telp.(021) 5840816
Abstrak
Sistem Manajemen Mutu merupakan sebuah sistem yang berevolusi dari sistem pemeriksaan
mutu, kendali mutu, kemudian berkembang menjadi sistem penjaminan mutu sampai kemudian
menjadi sistem manajemen mutu terpadu. Semua proses tersebut dibuat untuk meyakinkan
bahwa proyek memenuhi harapan dan kebutuhan. ISO 9001:2008 merupakan salah satu sistem
manajemen mutu yang berprinsip pada TQM. Sistem ini sangat populer karena penerapannya
mendetail dan sistematis. Selain itu, di dalamnya terdapat keharusan pengawasan mutu internal
secara periodik (Internal Quality Audit). PT. Adhi Karya (Persero). Tbk adalah salah satu
perusahaan konstruksi yang menerapkan Sistem Manajemen Mutu dalam setiap proyek yang
dikerjakan, salah satunya pada Proyek Renovasi Stadion Utama Gelora Bung Karno. Pada tahun
2012 PT. Adhi Karya (Persero). Tbk telah memperoleh sertifikat ISO 9001:2008 yang diberikan
oleh Badan Sertifikasi URS dengan nomor 947106. Untuk mengetahui penerapan kinerja mutu
ISO 9001:2008 pada Proyek Renovasi Stadion Utama Gelora Bung Karno tersebut, maka
dilakukan observasi pada pelaksanaan konstruksi dan wawancara personil yang terlibat dalam
pelaksanaan proyek dengan kuesioner. Penilaian penerapan sistem manajemen mutu ISO
9001:2008 (Elemen 4 sampai dengan Elemen 8) ini didapat dengan metode skor audit dengan
skala pengukuran variable menggunakan skala rating. Dari hasil analisa data penerapan sistem
manajemen mutu ISO 9001:2008 PT Adhi Karya (Persero) pada Proyek Renovasi Stadion Utama
Gelora Bung Karno dapat dikategorikan baik dengan persentase 79,45%. Penerapan belum
mencapai 100%, hal ini disebabkan beberapa faktor kendala diantaranya kurangnya kedisiplinan
tenaga kerja dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, kurang telitinya para pekerja
dalam melakukan inspeksi, kurang telitinya document control dalam penyimpanan serta
pembaruan dokumen secara berkala dan masih adanya beberapa pelaksanaan proyek dalam
pengendalian dokumentasi yang belum dilaksanakan sesuai dengan standard ISO 9001:2008.
Kata Kunci : Penerapan, Sistem Manajemen mutu, ISO 9001:2008
2. Pendahuluan
Dasar-dasar sistem manajemen mutu mencakup alasan dasar system manajemen mutu,
persyaratan sistem manajemen mutu dan persyaratan bagi produk, pendekatan sistem manajemen
mutu, pendekatan proses, kebijakan mutu dan sasaran mutu, peran pimpinan puncak dalam
sistem manajemen mutu, dokumentasi, evaluasi sistem mananemen mutu, perbaikan
berkesinambungan, peran teknik statistik, fokussistem manajemen mutu dan sistem manajemen
lain, dan hubungan antara system manajemen dan model unggulan. Agar penerapan sistem
manajemen mutu berhasilmaka perlu untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi tersebut
dengan carasistematis dan transparan. keberhasilan dapat dicapai melalui implementasi dan
pemeliharaan sistem manajemen yang didesain untuk selalu memperbaiki kinerja sambil
menanggapi kebutuhan semua pihak berkepentingan! Pengelolaan organisasimencakup
manajemen mutu di antara disiplin manajemen yang Iainnya dan berorientasi pada pelanggan.
*International Standard of Organisation
IS. merupakan standar internasional yang mengatur tentang sistem manajemen mutu.Untungnya
adalah untuk menunjukan bukti bahwa bisnis di suatu perusahaandapat memberikan standar
konsisten kualitas dalam pelayanan dan bawa barang,yang diberikan kepada pelanggan dan
internal kepada karya-an perusahaan tersebut, sendiri dalam peekembangannya selalu mengalami
perubahan atau revisi untuk menyesuaikan dengan kemajuan aman.
Tim manajemen proyek juga harus menyadari bahwa manajemen mutu modern melengkapi
manajemen proyek. Sebagai contoh, kedua disiplin menyadari pentingnya:
1. Kepuasan pelanggan: mengerti dan mengelola kebutuhan pelanggan, sehingga harapan
pelanggan terpenuhi. Hal ini membutuhkan kombinasi dari kesesuaian persyaratan
(proyek harus menghasilkan apa yang dikatakan itu akan menghasilkan) dan kesesuaian
2. Kegunaan (produk atau jasa yang dihasilkan harus memenuhi kebutuhan nyata).
Pencegahan atau inspeksi atas biaya mencegah kesalahan yang terlalu jauh lebih
1. sedikit daripada biaya mengoreksi mereka, seperti diungkapkan oleh inspeksi.
2. Tanggung jawab manajemen: yaitu keberhasilan membutuhkan partisipasi dari semua
anggota tim, tetapi tetap tanggung jawab manajemen untuk menyediakan sumber daya
yang dibutuhkan untuk sukses.
3. Proses dalam fase-siklus yang berulang-rencana do-check-tindakan yang dijelaskan oleh
Deming dan lain-lain sangat mirip dengan kombinasi fase dan proses.
4. Perencanaan Kualitas
5. Perencanaan kualitas merupakan salah satu proses memfasilitasi kunci dalam
perencanaan proyek dan harus dilakukan secara teratur dan secara paralel dengan proses
perencanaan proyek lainnya. Sebagai contoh, perubahan dalam produk dari proyek yang
diperlukan untuk memenuhi standar kualitas diidentifikasi mungkin memerlukan
penyesuaian biaya atau jadwal, atau kualitas produk yang diinginkan mungkin
3. memerlukan analisis risiko rinci tentang masalah diidentifikasi. Sebelum pembangunan
Seri ISO 9000, kegiatan digambarkan di sini sebagai perencanaan mutu secara luas
didiskusikan sebagai bagian dari jaminan mutu.
Teknik-teknik perencanaan mutu
Masukan untuk Perencanaan Kualitas
1. Kualitas kebijakan, merupakan "keseluruhan tujuan dan arah organisasi dalam hal mutu,
sebagaimana dinyatakan secara resmi oleh manajemen puncak". Kebijakan mutu
organisasi dapat diadopsi "sebagaimana adanya" untuk digunakan dalam proyek
2. Lingkup pernyataan, yaitu masukan kunci untuk perencanaan mutu karena kiriman
dokumen proyek besar, serta tujuan proyek yang berfungsi untuk menetapkan
persyaratan stakeholder penting.
3. Produk deskripsi. Meskipun unsur-unsur deskripsi produk dapat diwujudkan dalam
pernyataan ruang lingkup, deskripsi produk seringkali berisi detil masalah teknis dan
masalah lainnya yang dapat mempengaruhi kualitas perencanaan.
4. Standar dan peraturan. Tim manajemen proyek harus mempertimbangkan standar
aplikasi setiap daerah khusus atau peraturan yang dapat mempengaruhi proyek.
Proses output lainnya. Selain pernyataan lingkup dan deskripsi produk, proses di daerah
pengetahuan lainnya dapat menghasilkan output yang harus dianggap.
sebagai bagian dari perencanaan mutu. Sebagai contoh, pengadaan perencanaan dapat
mengidentifikasi persyaratan kualitas kontraktor yang harus tercermin dalam rencana
manajemen mutu secara keseluruhan.
Penerapan GCG di lingkungan Perusahaan akan mendorong untuk:
o Memberikan perlindungan yang memadai dan perlakuan yang adil bagi para
pemangku kepentingan.
o Memberikan kontribusi optimal pada peningkatan kinerja Perusahaan.
o Meningkatkan serta menjaga citra Perusahaan melalui pelayanan prima.
o Menjaga serta memelihara aset dan sumber daya Perusahaan.
Penerapan GCG di lingkungan BUMN akan menjamin pelaksanaan manajemen dijalankan
dengan baik sehingga perusahaan mampu mencapai kinerja yang maksimal. Bagi ADHI,
implementasi GCG dapat memotivasi seluruh jajaran manajemen untuk meningkatkan kinerja
sehingga kesuksesan keuangan dapat terwujud.
4. ADHI merupakan salah satu BUMN yang menerapkan GCG selaras dengan dinamika bisnis
konstruksi. ADHI melaksanakan kebijakan-kebijakan GCG yang terintegrasi dan dirancang
untuk memastikan terlaksananya pengelolaan kepatuhan, manajemen risiko dan pengendalian
internal. Berbagai upaya telah ditempuh guna melengkapi Perusahaan dengan pengetahuan dan
kapabilitas yang diperlukan untuk melaksanakan tata kelola perusahaan yang sejalan dengan
kinerja bisnisnya serta mampu mengantarkan Perusahaan mencapai kinerja jangka panjang yang
berkesinambungan.
Alat dan Teknik untuk Penjaminan Kualitas.
1. Perencanaan kualitas alat dan teknik.
Alat-alat dan teknik kualitas perencanaan dapat digunakan untuk jaminan kualitas.
2. Quality audit.
Suatu audit mutu adalah review kegiatan terstruktur lainnya manajemen mutu. Tujuan dari
audit kualitas adalah untuk mengidentifikasi pelajaran yang dapat memperbaiki kinerja
proyek ini atau proyek lain dalam organisasi pertunjukan. Kualitas audit dapat dijadwalkan
secara acak, dan mereka dapat dilakukan dengan benar terlatih dalam-rumah auditor atau
oleh pihak ketiga, seperti lembaga pendaftaran sistem kualitas.
Salah satu perusahaan yang menggunakan standar ISO 9001 adalah PT. Adhi Karya,
Tbk., yaitu sebuah perusahaan jasa konstruksi besar di Indonesia. Penerapan standar ISO
9001 dimulai ketika kebutuhan produk precast untuk pekerjaan konstruksi yang dilakukan
oleh PT Adhi Karya, Tbk. selama ini sebagian besar masih dipasok oleh produk precast dari
pihak lain sehingga menyebabkan tingginya biaya konstruksi. Oleh karena itu, dibentuklah
divisi baru, yang bernama Divisi Precast & Peralatan. Tujuan dari pembentukan divisi ini
adalah mendukung kegiatan konstruksi dalam hal pemenuhan produk precast dan pendukung
peralatan konstruksi.
Dengan dibentuknya Divisi Precast & Peralatan ini, maka untuk jangka pendek semua
kebutuhan produk precast dan pendukung peralatan konstruksi dapat dipenuhi secara
mandiri. Dan untuk jangka panjang, Divisi Precast & Peralatan diharapkan dapat menjual
produk dan jasanya kepada pihak lain selain PT Adhi Karya, Tbk. Oleh karena itu, untuk
dapat bersaing dengan perusahaan lain di bidang sejenis, maka pihak manajemen Divisi
Precast & Peralatan merasa perlu menerapkan Sistem Manajemen Mutu yang bersifat global
dan dapat diterima oleh pihak pelanggan. Sehingga pada akhirnya PT. Adhi Karya, Tbk.,
menerapkan sistem manajemen standar ISO 9001:2008 yang diterapkan untuk lokasi Head
Office, Plant Precast dan Plant Peralatan.
Penerapan ISO 9001:2008 yang dilakukan PT. Adhi Karya, Tbk., dibantu oleh
perusahaan konsutn bernama PT Bika Solusi Perdana dimana penerapannya dilakukan dalam
5. enam langkah, diantaranya kegiatan diagnostic assessment, pelatihan dan pemahaman
persyaratan IS0 9001:2008, pengembangan dokumen mutu, penerapan sistem manajemen
mutu ISO 9001 dan monitoringnya, pelaksanaan audit mutu internal dan tinjauan manajemen,
dan yang terakhir proses sertifikasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008.
Literatur Teori
Manajemen Mutu Proyek mencakup Proses yang diperlukan untuk memastikan Proyek akan
memenuhi kebutuhan yang dilakukan. Berdasarkan gambar di atas aktivitas manajemen mutu
proyek adalah:
1. Kualitas perencanaan: yaitu mengidentifikasi standar kualitas yang relevan dengan
proyek dan bagamana cara untuk memberikan hasil yang memuaskan.
2. Penjamin kualitas: yaitu mengevaluasi kinerja proyek secara keseluruhan dan teratur
untuk memberikan keyakinan bahwa proyek akan memenuhi standar kualitas yang
relevan.
3. Control kualitas: yaitu memonitor atau memantau proyek tersebut untuk menentukan
apakah sesuai dengan standar mutu yang relevan dan mengidentifikasi cara untuk
menghilangkan penyebab kinerja yang tidak memuaskan.
Tim manajemen proyek juga harus menyadari bahwa manajemen mutu modern melengkapi
manajemen proyek. Sebagai contoh, kedua disiplin menyadari pentingnya:
6. Kepuasan pelanggan: mengerti dan mengelola kebutuhan pelanggan, sehingga harapan
pelanggan terpenuhi. Hal ini membutuhkan kombinasi dari kesesuaian persyaratan
6. (proyek harus menghasilkan apa yang dikatakan itu akan menghasilkan) dan kesesuaian
kegunaan (produk atau jasa yang dihasilkan harus memenuhi kebutuhan nyata).
Pencegahan atau inspeksi atas biaya mencegah kesalahan yang terlalu jauh lebih
1. sedikit daripada biaya mengoreksi mereka, seperti diungkapkan oleh inspeksi.
2. Tanggung jawab manajemen: yaitu keberhasilan membutuhkan partisipasi dari semua
anggota tim, tetapi tetap tanggung jawab manajemen untuk menyediakan sumber daya
yang dibutuhkan untuk sukses.
3. Proses dalam fase-siklus yang berulang-rencana do-check-tindakan yang dijelaskan oleh
Deming dan lain-lain sangat mirip dengan kombinasi fase dan proses.
Perencanaan Kualitas
Perencanaan kualitas merupakan salah satu proses memfasilitasi kunci dalam perencanaan
proyek dan harus dilakukan secara teratur dan secara paralel dengan proses perencanaan proyek
lainnya. Sebagai contoh, perubahan dalam produk dari proyek yang diperlukan untuk memenuhi
standar kualitas diidentifikasi mungkin memerlukan penyesuaian biaya atau jadwal, atau
kualitas produk yang diinginkan mungkin memerlukan analisis risiko rinci tentang masalah
diidentifikasi. Sebelum pembangunan Seri ISO 9000, kegiatan digambarkan di sini sebagai
perencanaan mutu secara luas didiskusikan sebagai bagian dari jaminan mutu.
Teknik-teknik perencanaan mutu
Masukan untuk Perencanaan Kualitas
1. Kualitas kebijakan, merupakan "keseluruhan tujuan dan arah organisasi dalam hal mutu,
sebagaimana dinyatakan secara resmi oleh manajemen puncak". Kebijakan mutu
organisasi dapat diadopsi "sebagaimana adanya" untuk digunakan dalam proyek
2. Lingkup pernyataan, yaitu masukan kunci untuk perencanaan mutu karena kiriman
dokumen proyek besar, serta tujuan proyek yang berfungsi untuk menetapkan
persyaratan stakeholder penting.
3. Produk deskripsi. Meskipun unsur-unsur deskripsi produk dapat diwujudkan dalam
pernyataan ruang lingkup, deskripsi produk seringkali berisi detil masalah teknis dan
masalah lainnya yang dapat mempengaruhi kualitas perencanaan.
4. Standar dan peraturan. Tim manajemen proyek harus mempertimbangkan standar
aplikasi setiap daerah khusus atau peraturan yang dapat mempengaruhi proyek.
7. Proses output lainnya. Selain pernyataan lingkup dan deskripsi produk, proses di daerah
pengetahuan lainnya dapat menghasilkan output yang harus dianggap
5. sebagai bagian dari perencanaan mutu. Sebagai contoh, pengadaan perencanaan dapat
mengidentifikasi persyaratan kualitas kontraktor yang harus tercermin dalam rencana
manajemen mutu secara keseluruhan.
Alat dan Teknik Perencanaan Kualitas
1. Analisis manfaat/biaya. Proses perencanaan kualitas harus mempertimbangkan
pengorbanan biaya manfaat. Manfaat utama dari memenuhi persyaratan kualitas
pengerjaan ulang kurang, yang berarti produktivitas yang lebih tinggi, biaya lebih rendah,
dan kepuasan stakeholder meningkat. Biaya utama memenuhi persyaratan kualitas adalah
biaya yang terkait dengan kegiatan manajemen kualitas proyek.
2. Pembandingan, yaitu melibatkan membandingkan praktek proyek aktual atau yang
direncanakan untuk orang-orang dari proyek agar menghasilkan ide-ide perbaikan dan
menyediakan sebuah standar yang digunakan untuk mengukur kinerja.
3. Flowchart. Sebuah diagram alir adalah setiap diagram yang menunjukkan bagaimana
berbagai elemen dari suatu sistem berkaitan. Flowchart teknik yang umum digunakan
dalam manajemen mutu meliputi:
Diagram sebab-akibat, menggambarkan bagaimana berbagai faktor yang
mungkin terkait dengan potensi masalah atau efek.
Sistem atau proses flow chart, yang menunjukkan bagaimana berbagai elemen
dari suatu sistem saling berhubungan.
owchart dapat membantu tim proyek mengantisipasi apa dan dimana masalah
kualitas mungkin terjadi, dan dengan demikian dapat membantu mengembangkan
pendekatan untuk memperbaiki masalah tersebut.
4. Desain eksperimen merupakan metode statistik yang membantu mengidentifikasi faktor
yang mungkin mempengaruhi variabel tertentu. Teknik ini paling sering diterapkan pada
produk dari proyek (misalnya, desainer otomotif mungkin ingin menentukan kombinasi
suspensi dan ban akan menghasilkan karakteristik perjalanan paling diinginkan dengan
biaya yang wajar). Namun, juga dapat diterapkan untuk proyek masalah manajemen,
seperti pengorbanan biaya dan jadwal. Misalnya, insinyur senior akan biaya lebih dari
8. insinyur junior, tetapi juga dapat diharapkan untuk menyelesaikan pekerjaan yang
ditugaskan dalam waktu kurang.
5. Biaya kualitas mengacu pada biaya total dari semua upaya untuk mencapai
produk/kualitas layanan, dan mencakup semua bekerja untuk memastikan kesesuaian
dengan persyaratan, serta semua karya yang dihasilkan dari ketidaksesuaian dengan
kebutuhan. Ada tiga jenis biaya yang terjadi: biaya pencegahan, biaya penilaian, dan
biaya kegagalan.
Keluaran dari Kualitas Perencanaan
1. Rencana pengelolaan kualitas. Rencana manajemen mutu harus menjelaskan bagaimana
tim manajemen proyek akan menerapkan kebijakan kualitasnya. Dalam ISO 9000 harus
menjelaskan sistem kualitas proyek: "struktur organisasi, tanggung jawab, prosedur,
proses, dan sumber daya yang dibutuhkan untuk menerapkan manajemen mutu".
Rencana manajemen mutu memberikan masukan terhadap rencana proyek secara
keseluruhan dan harus ditujukan pada pengendalian mutu, jaminan mutu, dan
peningkatan kualitas proyek.
2. Operasional definisi, yaitu menjelaskan hal yang sangat spesifik, apa sesuatu itu dan
bagaimana ia diukur oleh proses kontrol kualitas.
3. Daftar pembanding. Checklist merupakan alat terstruktur, biasanya unsur tertentu,
digunakan untuk memverifikasi bahwa satu set langkah yang diperlukan telah dilakukan.
4. Masukan pada proses lainnya. Proses perencanaan mutu dapat mengidentifikasi
kebutuhan untuk kegiatan lebih lanjut di daerah lain.
5. Hasil dari Jaminan Kualitas
6. Peningkatan kualitas. Peningkatan kualitas termasuk mengambil tindakan untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari proyek untuk memberikan manfaat tambahan
bagi para pemangku kepentingan proyek. Dalam kebanyakan kasus, peningkatan kualitas
pelaksanaan akan membutuhkan persiapan permintaan perubahan atau mengambil
tindakan korektif, dan akan ditangani sesuai dengan prosedur pengendalian perubahan
yang terintegrasi.
7. Pengendalian Mutu (quality control)
8. Kendali mutu melibatkan hasil pemantauan proyek spesifik untuk menentukan apakah
9. mereka memenuhi standar mutu yang relevan, dan mengidentifikasi cara untuk
menghilangkan penyebab hasil yang tidak memuaskan. Ini harus dilakukan selama
proyek. hasil proyek meliputi hasil produk keduanya, seperti kiriman, dan hasil
manajemen proyek, seperti biaya dan kinerja jadwal. Kontrol kualitas sering dilakukan
oleh Departemen Quality Control atau yang serupa pada unit organisasi, namun tidak
diwajibkan.
9. Tim manajemen proyek harus memiliki pengetahuan tentang pengendalian kualitas
statistik, terutama sampling dan probabilitas, untuk membantu mengevaluasi output
kontrol kualitas. Diantara mata pelajaran lainnya, tim mungkin berguna untuk
mengetahui.
Pembahasan
PT Adhi Karya (Persero) Tbk sudah dapat menerjemahkan visi dan misinya dan dituangkan
kedalam 5 (lima) strategi. Dimana kinerja perusahaan dengan menggunakan pendekatan
balanced scorecardyang dilakukan pada perusahaan PT. Adhi Karya (Persero) Tbkmendapatkan
skor 2,27 diantara (0,06 -1,00) yaitu dengan kriteria “Kinerja Perusahaan Baik”. Perusahaan juga
telah melakukan tindakan-tindakan yang dapat menyempurnakan tujuan-tujuan strategis yang
dimiliki perusahaan.Hal ini tercermin dari investasi pada sumber daya manusia dalam hal
pendidikan, pelatihan dan sertifikasi kepada karyawan. Dengan investasi yang dilakukan
perusahaan kepada sumber daya manusianya, hal ini akan berdampak kepada kemampuan dan
keterampilan yang dimiliki karyawan. Karyawan yang handal dan professional tentu dapat
membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Oleh karena karyawan perusahaan yang memiliki value, hal ini tentu membawa dampak pada
proses bisnis internal. Proses bisnis internal yang baik dapat dicapai dengan terobosan-terobosan
yang inovatif yang dilakukan oleh perusahaan setiap tahunnya. Terbukti dari PT Adhi Karya
(Persero) Tbk yang selalu memiliki terobosan baru setiap tahunnya yang akhirnya membawa
perusahaan mencapai tujuan dan memuaskan pemangku kepentingan.
79
Dengan proses bisnis internal yang baik yang ditandai dengan terobosan-terobosan baru,
tentunya hal ini akan menjadikan pelanggan puas terhadap kinerja perusahaan. Kepuasan
pelanggan ini merupakan hal yang penting karena dengan kepuasan setiap pelanggan yang
dimiliki perusahaan, akan terjalin hubungan yang baik dan kepercayaan pelanggan akan kinerja
perusahaan. Hal ini tentunya akan berdampak kepada profit atau laba yang diperoleh perusahaan
kedepannya. Semakin banyak pelanggan yang dimiliki dan semakin banyak pelanggan yang
mengakui profesionalitas kinerja perusahaan, akan berdampak pada profit yang didapat
perusahaan.
Jadi, elaborasi mengindikasikan bahwa kinerja PT Adhi Karya (Persero) Tbk adalah semakin
baik dari tahun 2013 ke tahun 2014 dilihat dari 4 (empat) perspektif balanced scorecard. Apabila
perusahaan menggunakan pendekatan balanced scorecard sebagai alat ukur dalam pencapaian
strategi perusahaan, hal ini bisa membawa dampak baik di masa yang akan datang dari sisi
finansial maupun non-finansial. Hal ini terkait dengan perspektif yang ada dalam balanced
scorecard yang mampu mengukur kinerja perusahaan dalam hal keuangan dan juga harta yang
10. tidak tampak, serta harta intelektual seperti sumber daya manusia serta dapat merefleksikan
kebutuhan masing- masing pemangku kepentingan.
Hasil pengukuran kinerja menggunkan Balanced Scorecard pada PT. Adhi Karya (Persero) Tbk
menunjukkan dalam “Kriteria Perusahaan Baik”, yaitu total skor penilaian kinerja menunjukkan
2,27 yang terletak antara (0,06 – 1,00). Dapat dilihat dari ke-empat perspektif, yaitu Hasil
pengukuran dilihat dari Perspektif Keuangan secara umum dinilai cukup. Hal ini dapat dilihat
dari Rasio Profitabilitas pada tahun 2014, yaitu ROI mengalami penurunan
80
Hambatan dan Tantangan
Hambatan terbesar dalam penerapan standar ISO adalah organisasi gagal mendefinisikan
pertanggungjawaban dan wewenang dengan jelas, sedangkan hambatan terbesar setelah
penerapan standar ISO adalah organisasi gagal membawa tinjauan manajemen terhadap sistem
manajemen kualitas mencapai efektivitas sistem.
PT Adhi Karya, Tbk., sebagai salah satu perusahaan jasa konstruksi terbesar di Indonesia,
melihat kebutuhan akan produk-produk precast dan peralatan pendukung konstruksi dalam
kegiatan proyek-proyek konstruksi yang dikerjakan sangatlah signifikan terhadap biaya
konstruksi. Sebagai contoh, kebutuhan produk precast untuk pekerjaan konstruksi yang
dilakukan oleh PT Adhi Karya, Tbk. selama ini sebagian besar masih dipasok oleh produk
precast dari pihak lain.
Apabila kebutuhan produk precast 90% dapat dipenuhi sendiri oleh PT Adhi Karya, Tbk., maka
ini dapat menghemat sekitar 10% – 15% dari biaya konstruksi. Atas dasar kebutuhan itulah,
maka pada pertengahan tahun 2012, PT Adhi Karya, Tbk. membentuk divisi baru, yang bernama
Divisi Precast & Peralatan. Tujuan dari pembentukan divisi ini adalah dalam rangka mendukung
kegiatan konstruksi dalam hal pemenuhan produk precast dan pendukung peralatan konstruksi.
Dengan dibentuknya Divisi Precast & Peralatan ini, maka untuk jangka pendek semua kebutuhan
produk precast dan pendukung peralatan konstruksi dapat dipenuhi secara mandiri. Dan untuk
jangka panjang, Divisi Precast & Peralatan diharapkan dapat menjual produk dan jasanya kepada
pihak lain selain PT Adhi Karya, Tbk. Oleh karena itu, untuk dapat bersaing dengan perusahaan
lain di bidang sejenis, maka pihak manajemen Divisi Precast & Peralatan merasa perlu
menerapkan Sistem Manajemen Mutu yang bersifat global dan dapat diterima oleh pihak
pelanggan. Penerapan Sistem Manajemen Mutu tersebut mengacu kepada Standar ISO
9001:2008 dan diterapkan untuk lokasi Head Office, Plant Precast dan Plant Peralatan.
Penerapan standar ISO 9001:2008 yang menyeluruh pada semua lokasi Divisi Precast &
Peralatan diharapkan dapat mendukung proses bisnis divisi menjadi lebih baik dan responsif
dalam memenuhi permintaan pelanggan.
PT Bika Solusi Perdana, sebagai konsultan yang dipercaya oleh pihak Manajemen Divisi Precast
& Peralatan PT Adhi Karya, Tbk. untuk membantu proses penerapan Sistem Manajemen Mutu
ISO 9001:2008, melaksanakan kegiatan konsultasi dalam 2 tahapan konsultasi.
Tahap pertama, penerapan ISO 9001:2008 dilakukan di Head Office Divisi Precast & Peralatan,
Jl. Raya Pasar Minggu KM. 18, Jakarta. Lingkup penerapan ISO 9001:2008 di Head Office ini
11. meliputi aktifitas marketing, engineering, procurement, HRD & GA, sedangkan tahap kedua
penerapan ISO 9001:2008 dilakukan di Plant Peralatan – Cibitung dan Plant Precast – Sadang
Kesimpulan
PT Adhi Karya (Persero) Tbk sudah dapat menerjemahkan visi dan misinya dan dituangkan
kedalam 5 (lima) strategi. Dimana kinerja perusahaan dengan menggunakan pendekatan
balanced scorecardyang dilakukan pada perusahaan PT. Adhi Karya (Persero) Tbkmendapatkan
skor 2,27 diantara (0,06 -1,00) yaitu dengan kriteria “Kinerja Perusahaan Baik”. Perusahaan juga
telah melakukan tindakan-tindakan yang dapat menyempurnakan tujuan-tujuan strategis yang
dimiliki perusahaan.Hal ini tercermin dari investasi pada sumber daya manusia dalam hal
pendidikan, pelatihan dan sertifikasi kepada karyawan. Dengan investasi yang dilakukan
perusahaan kepada sumber daya manusianya, hal ini akan berdampak kepada kemampuan dan
keterampilan yang dimiliki karyawan. Karyawan yang handal dan professional tentu dapat
membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Oleh karena karyawan perusahaan yang memiliki value, hal ini tentu membawa dampak pada
proses bisnis internal. Proses bisnis internal yang baik dapat dicapai dengan terobosan-terobosan
yang inovatif yang dilakukan oleh perusahaan setiap tahunnya. Terbukti dari PT Adhi Karya
(Persero) Tbk yang selalu memiliki terobosan baru setiap tahunnya yang akhirnya membawa
perusahaan mencapai tujuan dan memuaskan pemangku kepentingan.
Jadi, elaborasi mengindikasikan bahwa kinerja PT Adhi Karya (Persero) Tbk adalah semakin
baik dari tahun 2013 ke tahun 2014 dilihat dari 4 (empat) perspektif balanced scorecard. Apabila
perusahaan menggunakan pendekatan balanced scorecard sebagai alat ukur dalam pencapaian
strategi perusahaan, hal ini bisa membawa dampak baik di masa yang akan datang dari sisi
finansial maupun non-finansial. Hal ini terkait dengan perspektif yang ada dalam balanced
scorecard yang mampu mengukur kinerja perusahaan dalam hal keuangan dan juga harta yang
tidak tampak, serta harta intelektual seperti sumber daya manusia serta dapat merefleksikan
kebutuhan masing- masing pemangku kepentingan.
12. Daftar Pustaka
Putra, Y. M., (2021). Manajemen Komunikasi & Manajemen Resiko pada Manajemen
Proyek. Modul Kuliah Manajemen Proses Bisnis. Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana.
Haryono, A., & Rimawan, E. Improvement of Business Process Modeling in Small and
Medium Industries (Smis) to Sustain in Global Economic Competition. Operations
Excellence, 9(1), 34-43.
Nugroho, A., & Kusumah, L.H. (2021). Analisis Pelaksanaan Quality Control untuk
Mengurangi Defect Produk di Perusahaan Pengolahan Daging Sapi Wagyu dengan
Pendekatan Six Sigma. Jurnal Manajemen Teknologi 20 (1), 56-78.
Nusraningrum, D., Jaswati, J., & Thamrin, H. (2020). The Quality of IT Project
Management: The Business Process and The Go Project Lean Aplication. Manajemen
Bisnis, 10(1), 10-23.
Saryanto, S., Purba, H., & Trimarjoko, A. (2020). Improve quality remanufacturing
welding and machining process in Indonesia using six sigma methods. J. Eur. SystèMes
Autom, 53, 377-384
Vidianto, A. S., & Haji, W. H. (2020). Sistem Informasi Manajemen Proyek Berbasis
Kanban (Studi Kasus: PT. XYZ). Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
(JTIIK), 7(2).
Aathifah, W. (2016 , 04 28). Tujuan Manfaat dan Hambatan Penerapan Iso . Retrieved from
Tujuan Manfaat dan Hambatan Penerapan Iso :
https://wangaathifah.blogspot.com/2019/03/tujuan-manfaat-dan-hambatan-
penerapan.html?m=1
ZERLITHA, A. D. (n.d.). ANALISIS PENERAPAN KINERJA MUTU ISO 9001:2008 PT.
ADHI KARYA (Persero). Retrieved from ANALISIS PENERAPAN KINERJA MUTU
ISO 9001:2008 PT. ADHI KARYA (Persero).:
ZERLITHA, A. D. (n.d.). ANALISIS PENERAPAN KINERJA MUTU ISO 9001:2008 PT.
ADHI KARYA (Persero). Retrieved from ANALISIS PENERAPAN KINERJA MUTU
ISO 9001:2008 PT. ADHI KARYA (Persero).: https://repository.mercubuana.ac.id/43257/