SlideShare a Scribd company logo
ModulPelatihanPPIH2017 1
DASAR-DASAR PERTOLONGAN GAWAT DARURAT
(BASIC LIVE SUPPORT)
I. DESKRIPSI SINGKAT
Dasar-dasar pertolongan gawat darurat (Basic Live Support) atau
Tindakan Bantuan Hidup Dasar merupakan layanan kesehatan dasar yang
dilakukan terhadap penderita yang menderita penyakit yang mengancam jiwa
sampai penderita tersebut mendapat pelayanan kesehatan secara paripurna.
Tindakan Bantuan Hidup Dasar secara garis besar dikondisikan untuk
keadaan di luar Rumah Sakit sebelum mendapatkan perawatan lebih lanjut,
sehingga tindakan Tindakan Bantuan Hidup Dasar dapat dilakukan di luar
Rumah Sakit tanpa menggunakan peralatan medis. Tindakan Bantuan Hidup
Dasar bukan merupakan suatu satu jenis keterampilan tindakan tunggal
semata, melainkan suatu kesinambungan tidak terputus antara pengamatan
serta intervensi yang dilakukan dalam pertolongan.
Dalam modul ini akan dibahas mengenai pengertian, tujuan, prinsip-
prinsip dan manfaat Basic Live Support pada pelaksanaan tugas PPIH di Arab
Saudi. Semoga dengan mempelajari modul ini para pembaca / peserta
pelatihan mampu meningkatkan wawasan dan ketrampilannya dalam
memahami dasar-dasar pertolongan gawat darurat.
II. TUJUAN PEMBELAJARAN
A. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah selesai mengikuti materi ini, peserta mampu memahami Dasar-
dasar pertolongan gawat darurat (Basic Live Support).
B. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menjelaskan Dasar-
dasar pertolongan gawat darurat (Basic Live Support)
III. POKOK BAHASAN
ModulPelatihanPPIH2017 2
Dalam modul ini akan dibahas pokok bahasan-pokok bahasan sebagai
berikut yaitu :
Pokok Bahasan dan sub pokok bahasan:
Dasar-dasar pertolongan gawat darurat (Basic Live Support) :
1. Pengertian Basic Live Support
2. Tujuan
3. Prinsip-prinsip
4. Manfaat
III. BAHAN BELAJAR
1. Modul Dasar-dasar pertolongan gawat darurat (Basic Live Support)
IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Jumlah jam yang digunakan dalam modul ini adalah sebanyak 1 jam
pelajaran (T= 1 jpl, P= 2 jpl, PL= 0 jpl) @45 menit. Untuk mempermudah
proses pembelajaran dan meningkatkan partisipasi seluruh perserta, maka
perlu disusun langkah-langkah kegiatan sebagai berikut :
Langkah 1. Penyiapan proses pembelajaran
1. Kegiatan Fasilitator
a. Fasilitator memulai kegiatan dengan melakukan bina suasana dikelas
b. Fasilitator menyampaikan salam dengan menyapa peserta dengan
ramah dan hangat.
c. Apabila belum pernah menyampaikan sesi di kelas mulailah dengan
memperkenalkan diri, Perkenalkan diri dengan menyebutkan nama
lengkap, instansi tempat bekerja, materi yang akan disampaikan.
d. Menggali pendapat pembelajar (apersepsi) tentang Dasar-dasar
pertolongan gawat darurat dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan
haji di Arab Saudi dengan metode curah pendapat (brainstorming).
e. Menyampaikan ruang lingkup bahasan dan tujuan pembelajaran
tentang materi pengertian, tujuan, prinsip-prinsip dan manfaat Basic
Live Support pada pelaksanaan tugas PPIH pada kegiatan pelayanan
ModulPelatihanPPIH2017 3
kesehatan haji di Arab Saudi yang disampaikan dengan
menggunakan bahan tayang (slide power point).
2. Kegiatan Peserta
a. Mempersiapkan diri dan alat tulis yang diperlukan.
b. Mengemukakan pendapat atas pertanyaan fasilitator.
c. Mendengar dan mencatat hal-hal yang dianggap penting.
d. Mengajukan pertanyaan kepada fasilitator bila ada hal-hal yang belum
jelas dan perlu diklarifikasi.
Langkah 2 : Review pokok bahasan
1. Kegiatan Fasilitator
a. Menyampaikan Pokok Bahasan dan sub pokok bahasan dari materi
awal sampai dengan materi terakhir secara garis besar dalam waktu
yang singkat
b. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk menanyakan hal-hal
yang masih belum jelas.
c. Memberikan jawaban jika ada pertanyaan yang diajukan oleh peserta
2. Kegiatan Peserta
a. Mendengar, mencatat dan menyimpulkan hal-hal yang dianggap
penting.
b. Mengajukan pertanyaan kepada fasilitator sesuai dengan kesempatan
yang diberikan.
c. Memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan fasilitator.
Langkah 3 : Rangkuman dan evaluasi hasil belajar
1. Kegiatan Fasilitator
a. Mengadakan evaluasi dengan melemparkan 3 pertanyaan sesuai
topik pokok bahasan secara acak kepada peserta.
b. Memperjelas jawaban peserta terhadap masing – masing pertanyaan
yang telah diajukan sebelumnya.
c. Bersama peserta merangkum poin-poin penting dari hasil proses
pembelajaran tentang dasar-dasar pertolongan gawat darurat
ModulPelatihanPPIH2017 4
d. Membuat kesimpulan dapat dilakukan sendiri oleh fasilitator atau
secara bersama-sama dengan mengajak peserta untuk menyimpulkan
2. Kegiatan Peserta
a. Menjawab pertanyaan yang diajukan fasilitator.
b. Bersama fasilitator merangkum hasil proses pembelajaran dasar-
dasar pertolongan gawat darurat.
V. URAIAN MATERI
Bantuan Hidup Dasar sebenarnya sudah sering didengar oleh masyarakat
awam di Indonesia dengan nama Resusitasi Jantung Paru (RJP). Umumnya
tindakan tersebut tidak menggunakan obat-obatan dan dapat dilakukan
dengan baik setelah melalui pelatihan singkat. Tindakan bantuan hidup dasar
dilakukan pada saat ditemukan kasus terhentinya jantung dan pernafasan
serta kondisi yang disebabkan karena kondsi tersebut. Kejadian yang sering
terjadi pada jemaah haji antara lain : kondisi sakit (berhentinya nafas dan
berhentinya jantung), cedera (keracunan, kemasukan benda asing, sumbatan
jalan nafas), dan kecelakaan (patah tulang, luka bakar, perdarahan)
1. Pengertian Basic Live Support
a. Pengertian henti nafas adalah : berhentinya nafas yang ditandai dengan
tidak adanya gerakan dada dan aliran udara pernafasan dari korban /
pasien. Pada awal berhentinya nafas, oksigen masih terdapat di dalam
darah untuk beberapa saat dan jantung masih dapat mensirkulasikan
darah ke otak dan organ vital lainnya, jika pada keadaan ini diberikan
bantuan napas akan sangat bermanfaat agar korban dapat tetap hidup
dan mencegah terjadinya henti jantung.
b. Pengertian henti jantung adalah: berhentinya jantung berdenyut. Saat
terjadi henti jantung secara langsung akan terjadi henti sirkulasi. Henti
sirkulasi ini akan dengan cepat menyebabkan otak dan organ vital
kekurangan oksigen. Pernafasan yang terganggu (tersengal-sengal)
ModulPelatihanPPIH2017 5
merupakan tanda awal akan terjadinya henti jantung. Pada awal henti
jantung, darah langsung berhenti bersirkulasi dan jantung masih dapat
mensirkulasikan darah ke otak dan organ vital lainnya dengan bantuan
tindakan kompresi dada agar korban dapat tetap hidup dan mencegah
terhentinya suplai oksigen ke seluruh tubuh, yang berdampak kematian.
Penyebab henti napas dan henti jantung ini sangat banyak. Setiap peristiwa
atau penyakit apapun yang menyebabkan berkurangnya oksigen dalam tubuh
dapat menimbulkan keadaan henti napas dan henti jantung.
Penyakit dan keadaan yang dapat menyebabkan henti napas dan henti
jantung antara lain:
1. Penyakit paru-paru, seperti PPOK, radang paru, TBC, asma, dan
bronchitis.
2. Penyakit jantung, seperti jantung koroner, jantung bawaan, dan
penyakit jantung lainnya.
3. Kecelakaan lalu lintas yang mengenai rongga dada
(trauma/rudapaksa).
4. Penyakit-penyakit yang mengenai susunan saraf.
5. Sumbatan jalan napas oleh benda asing, misal: tersedak bakso /
makanan.
c. Pengertian bantuan hidup dasar
Bantuan Hidup Dasar (BHD) atau Basic Live Support (BLS) merupakan
sebuah tindakan utama yang dilakukan untuk menyelamatkan seseorang
yang mengalami henti jantung. BHD terdiri dari identifikasi henti jantung
dan aktivasi Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT),
Resusitasi Jantung Paru (RJP) dini.
2. Tujuan
Henti nafas dan Henti Jantung merupakan kasus yang harus dilakukan
tindakan Bantuan Hidup Dasar.
ModulPelatihanPPIH2017 6
Bantuan hidup dasar merupakan bagian dari pengelolaan gawat darurat
medik yang bertujuan :
a. Mencegah berhentinya sirkulasi atau berhentinya respirasi.
b. Memberikan bantuan eksternal terhadap sirkulasi dan ventilasi dari
korban yang mengalami henti jantung atau henti napas melalui
Resusitasi Jantung Paru (RJP).
Resusitasi Jantung Paru (RJP) merupakan serangkaian tindakan
penyelamatan jiwa untuk meningkatkan kemungkinan bertahan hidup dari
korban yang mengalami henti jantung.
3. Prinsip-prinsip
Gambar : Rantai Keselamatan
Sesuai dengan Rantai Keselamatan, ketika pertama kali melihat korban, hal
yang harus dilakukan adalah memastikan/mengetahui apakah korban
mengalami henti jantung atau tidak. Setelah mengenali tanda-tanda, penolong
secepatnya mengaktifkan system keselamatan lingkungan (SPGDT), guna
meminta bantuan. Dan meminta alat kejut jantung otomatis (AED) jika ada,
dan segera lakukan RJP dengan awalnya berupa penekanan dada. Lalu jika
alat kejut jantung otomatis (AED) datang, segera pasangkan pada dada
korban untuk melakukan kejut jantung jika terdeteksi perlu kejut jantung. Untuk
poin nomor 3, 4 dan 5 dari Rantai Keselamatan, yaitu Bantuan Hidup Lanjut
dan resusitasi pasca henti jantung secara terintegrasi dilakukan oleh tenaga
medis lanjutan.
a. Prinsip bantuan hidup dasar pada kondisi sakit, seperti : henti nafas dan
henti jantung
i. Henti Napas
Sesuai dengan Rantai Keselamatan, ketika pertama kali melihat
korban, hal yang harus dilakukan adalah:
ModulPelatihanPPIH2017 7
1. Memastikan/mengetahui apakah korban mengalami henti napas.
2. Setelah mengenali tanda-tanda(tidak ada pergerakan dada), penolong
secepatnya mengaktifkan system keselamatan lingkungan (SPGDT),
guna meminta bantuan.
3. Posisikan korban terlentang dan di lingkungan yang aman
4. Lakukan pembukaan jalan napas (mulut) dengan tengadah kepala dan
mengangkat dagu
5. Buka mulut korban dengan jari telunjuk dan ibu jari (teknik finger slip)
6. Lakukan pembersikan dengan jari telunjuk berbentuk huruf U jika ada
benda asing
7. kompresi dada secara periodic, hingga bantuan petugas kesehatan
datang
8. Melonggarkan semua bagian tubuh yang mengikat (ketat) guna
meningkatkan sirkulasi
ii. Henti Jantung
Sesuai dengan Rantai Keselamatan, ketika pertama kali melihat
korban, hal yang harus dilakukan adalah:
1. Memastikan/mengetahui apakah korban mengalami henti jantung.
2. Setelah mengenali tanda-tanda, penolong secepatnya mengaktifkan
system keselamatan lingkungan (SPGDT), guna meminta bantuan.
3. Posisikan korban terlentang dan di lingkungan yang aman
4. Lakukan kompresi dada secara periodik, hingga bantuan petugas
kesehatan datang.
5. Melonggarkan semua bagian tubuh yang mengikat (ketat) guna
meningkatkan sirkulasi.
b. Prinsip bantuan hidup dasar pada kondisi cedera, seperti : keracunan,
kemasukan benda asing, dan sumbatan jalan nafas
i. Keracunan
ModulPelatihanPPIH2017 8
Sesuai dengan Rantai Keselamatan, ketika pertama kali melihat
korban, hal yang harus dilakukan adalah:
1. Memastikan/mengetahui apakah korban mengalami keracunan (kenali
tanda-tandanya)
2. Setelah mengenali tanda-tanda, penolong secepatnya mengaktifkan
system keselamatan lingkungan (SPGDT), guna meminta bantuan.
3. Melakukan upaya Minimalisir
a. Terpapar dengan:
- Membersihkan zat toksik bubuk dengan menyingkirkan tanpa
air.
- Membersihkan zat toksik cair disingkirkan dengan air mengalir.
b. Tertelan, dengan:
- Upaya memuntahkan, jika zat tidak korosif
- Pemberian susu murni/larutan arang/ air kelapa/air matang
c. Terhirup, dengan:
- Mengevakuasi korban, ke tempat terbuka
- Ajarkan teknik napas dalam
- Berikan oksigen (jika ada)
4. Melonggarkan semua bagian tubuh yang mengikat (ketat) guna
meningkatkan sirkulasi
5. Posisikan korban setengah duduk dengan tenang
ii. Kemasukan benda asing
Sesuai dengan Rantai Keselamatan, ketika pertama kali melihat
korban, hal yang harus dilakukan adalah:
1. Memastikan/mengetahui apakah korban mengalami kemasukan
benda asing
2. Melakukan upaya Minimalisir
a. Kemasukan serangga ke telingga, dengan:
- Meneteskan minyak kelapa ke lubang telingga hingga cukup
penuh
- Upayakan tidak mengorek telinga sendiri
ModulPelatihanPPIH2017 9
b. Kemasukan debu / partikel korosif ke mata, dengan:
- Membersihkan mata dengan aliran kecil air mengalir
- Lakukan berulang hingga dampak berkurang
- Tutup area mata dengan kain bersih
c. Kemasukan benda asing ke hidung, dengan:
- Mengeluarkan dengan menghembuskan aliran udara secara
kuat
- Jika tidak berhasil, upayakan saluran napas tetap adekuat
3. Posisikan korban setengah duduk, anjurkan napas dengan tenang
iii. Sumbatan jalan napas
Sesuai dengan Rantai Keselamatan, ketika pertama kali melihat
korban, hal yang harus dilakukan adalah:
1. Memastikan/mengetahui apakah korban mengalami sumbatan jalan
napas total atau sebagian.
2. Setelah mengenali tanda-tanda, penolong secepatnya
mengaktifkan system keselamatan lingkungan (SPGDT), guna
meminta bantuan.
3. Melakukan upaya minimalisir:
a. Sumbatan Total
- Melakukan teknik heimlict maneuver
b. Sumbatan sebagian:
- Upaya memuntahkan
c. Prinsip bantuan hidup dasar pada kecelakaan, seperti: perdarahan, patah
tulang, dan luka bakar.
i. Perdarahan
Sesuai dengan Rantai Keselamatan, ketika pertama kali melihat
korban, hal yang harus dilakukan adalah:
1. Memastikan/mengetahui apakah korban mengalami perdarahan
ringan, sedang atau berat.
ModulPelatihanPPIH2017 10
2. Setelah mengenali tanda-tanda, penolong secepatnya mengaktifkan
system keselamatan lingkungan (SPGDT), guna meminta bantuan.
3. Posisiskan korban terlentang dan di lingkungan yang aman
4. Hentikan luka perdarahan dengan menggunakan kain bersih
5. Lakukan pembalutan sesuai kondisi
6. Posisikan area yang mengalami perdarahan lebih tinggi dari posisi
jantung.
7. Tinggikan posisi kaki lebih tinggi 30-45o
8. Berikan korban minum sesuai kebutuhan
ii. Patah tulang
Sesuai dengan Rantai Keselamatan, ketika pertama kali melihat
korban, hal yang harus dilakukan adalah:
1. Memastikan/mengetahui apakah korban mengalami patah tulang
terbuka atau tertutup
2. Setelah mengenali tanda-tanda, penolong secepatnya
mengaktifkan system keselamatan lingkungan (SPGDT), guna
meminta bantuan.
3. Lakukan tindakan penghentian perdarahan seperti pada kasus
perdarahan
4. Immobilisasi area yang patah dengan bidai, tanpa merubah posisi
saat ditemukan
5. Posisikan area yang mengalami patah tulang bebas dari tekanan
iii. Luka bakar
Sesuai dengan Rantai Keselamatan, ketika pertama kali melihat
korban, hal yang harus dilakukan adalah:
1. Memastikan/mengetahui apakah korban mengalami luka bakar
yang membahayakan
ModulPelatihanPPIH2017 11
2. Setelah mengenali tanda-tanda, penolong secepatnya
mengaktifkan system keselamatan lingkungan (SPGDT), guna
meminta bantuan.
3. Hentikan sumber penyebab luka bakar (tutup dengan selimut basah)
4. Rendam area tubuh yang mengalami luka bakar di air mengalir
dalam 30-60 menit
5. Tutup area luka dengan kain bersih
6. Berikan korban air minum sesuai kebutuhan
4. Manfaat
a. Manfaat bantuan hidup dasar pada korban.
➢ Mencegah kematian
➢ Mencegah kecacatan
b. Manfaat bantuan hidup dasar pada penolong
➢ Meningkatkan kepercayaan diri
➢ Meningkatkan kepuasan dalam aktualisasi diri
c. Manfaat bantuan hidup dasar pada petugas kesehatan.
➢ Mencegah komplikasi lebih lanjut, akan meringankan kinerja
petugas kesehatan
VI. RANGKUMAN
Pertolongan gawat darurat yang diberikan kepada korban / pasien pada
saat yang tepat dan tindakan yang benar dan cepat serta dilakukan oleh
penolong yang terampil dapat meningkatkan harapan hidup korban / pasien
dan mengurangi dampak buruk akibat berhentinya jantung dan pernafasan.
Sehingga setiap petugas PPIH Arab Saudi diharapkan mampu memahami
dasar-dasar pertolongan gawat darurat yang mungkin terjadi pada jemaah haji
Indonesia di Arab Saudi.
ModulPelatihanPPIH2017 12
VII. DAFTAR PUSTAKA :
1. American Heart Association, Highlights for the 2015
American Heart Association, Guidelines update for CPR and
ECC USA . AHA Press
2. World Health Organization (2017) Mass Casuality
Management Systems : Strateies and Guidelines For
Building Health Sector Capacity Geneva : WHO Press.
3. Pedoman Bantuan Hidup Dasar untuk awam, American
Heart Association, 2010

More Related Content

What's hot

Farmasi
FarmasiFarmasi
modul tgc
modul tgcmodul tgc
modul tgc
rickygunawan84
 
Health promotion 14 mei 2020
Health promotion 14 mei 2020Health promotion 14 mei 2020
Health promotion 14 mei 2020
rickygunawan84
 
Modul tpp
Modul tppModul tpp
Modul tpp
rickygunawan84
 
Tata cara pertolongan kegawatdaruratan
Tata cara pertolongan kegawatdaruratanTata cara pertolongan kegawatdaruratan
Tata cara pertolongan kegawatdaruratan
rickygunawan84
 
General and specific protection
General and specific  protectionGeneral and specific  protection
General and specific protection
rickygunawan84
 
Kb 3 perawatan paliatif pada anak dan pasien usia lanjut
Kb 3 perawatan paliatif pada anak dan pasien usia lanjutKb 3 perawatan paliatif pada anak dan pasien usia lanjut
Kb 3 perawatan paliatif pada anak dan pasien usia lanjutUwes Chaeruman
 
1-Perubatan Islam (intro)
1-Perubatan Islam (intro) 1-Perubatan Islam (intro)
1-Perubatan Islam (intro)
Sabrina Lye
 
Pharmaceutical Care HIV/AIDS
Pharmaceutical Care HIV/AIDSPharmaceutical Care HIV/AIDS
Pharmaceutical Care HIV/AIDS
Surya Amal
 
Pembinaan Kesehatan Jemaah Haji Khusus
Pembinaan Kesehatan Jemaah Haji KhususPembinaan Kesehatan Jemaah Haji Khusus
Pembinaan Kesehatan Jemaah Haji Khusus
Tini Wartini
 
Konsepdasarkgd 090821120639-phpapp01
Konsepdasarkgd 090821120639-phpapp01Konsepdasarkgd 090821120639-phpapp01
Konsepdasarkgd 090821120639-phpapp01
Wahidin Abun
 
Perawatan paliatif
Perawatan paliatif Perawatan paliatif
Perawatan paliatif Agus Prayogi
 
Pemberdayaan masyarakat jf epid
Pemberdayaan masyarakat jf epidPemberdayaan masyarakat jf epid
Pemberdayaan masyarakat jf epid
BidangTFBBPKCiloto
 
Concept of disease and five level prevention
Concept of disease and five level preventionConcept of disease and five level prevention
Concept of disease and five level preventionInoy Trisnaini
 
Perlindungan Kesehatan Jemaah Haji
Perlindungan Kesehatan Jemaah HajiPerlindungan Kesehatan Jemaah Haji
Perlindungan Kesehatan Jemaah Haji
Tini Wartini
 
Keperawatan gawat darurat
Keperawatan gawat daruratKeperawatan gawat darurat
Keperawatan gawat darurat
Jinan Bachri
 
KB 2 Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
KB 2 Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)KB 2 Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
KB 2 Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
pjj_kemenkes
 
Md.3 dasar-dasar epidemiologi kesehatan dan kode etik profesi epidemiolgi k...
Md.3   dasar-dasar epidemiologi kesehatan dan kode etik profesi epidemiolgi k...Md.3   dasar-dasar epidemiologi kesehatan dan kode etik profesi epidemiolgi k...
Md.3 dasar-dasar epidemiologi kesehatan dan kode etik profesi epidemiolgi k...
BidangTFBBPKCiloto
 
Modul mpi 5 pemberdayaan masyarakat_29 okt 2020 fina_lok
Modul  mpi 5 pemberdayaan masyarakat_29 okt 2020 fina_lokModul  mpi 5 pemberdayaan masyarakat_29 okt 2020 fina_lok
Modul mpi 5 pemberdayaan masyarakat_29 okt 2020 fina_lok
BidangTFBBPKCiloto
 

What's hot (20)

Farmasi
FarmasiFarmasi
Farmasi
 
modul tgc
modul tgcmodul tgc
modul tgc
 
Health promotion 14 mei 2020
Health promotion 14 mei 2020Health promotion 14 mei 2020
Health promotion 14 mei 2020
 
Modul tpp
Modul tppModul tpp
Modul tpp
 
Tata cara pertolongan kegawatdaruratan
Tata cara pertolongan kegawatdaruratanTata cara pertolongan kegawatdaruratan
Tata cara pertolongan kegawatdaruratan
 
General and specific protection
General and specific  protectionGeneral and specific  protection
General and specific protection
 
Kb 3 perawatan paliatif pada anak dan pasien usia lanjut
Kb 3 perawatan paliatif pada anak dan pasien usia lanjutKb 3 perawatan paliatif pada anak dan pasien usia lanjut
Kb 3 perawatan paliatif pada anak dan pasien usia lanjut
 
1-Perubatan Islam (intro)
1-Perubatan Islam (intro) 1-Perubatan Islam (intro)
1-Perubatan Islam (intro)
 
Mi.4 epid ahli
Mi.4 epid ahliMi.4 epid ahli
Mi.4 epid ahli
 
Pharmaceutical Care HIV/AIDS
Pharmaceutical Care HIV/AIDSPharmaceutical Care HIV/AIDS
Pharmaceutical Care HIV/AIDS
 
Pembinaan Kesehatan Jemaah Haji Khusus
Pembinaan Kesehatan Jemaah Haji KhususPembinaan Kesehatan Jemaah Haji Khusus
Pembinaan Kesehatan Jemaah Haji Khusus
 
Konsepdasarkgd 090821120639-phpapp01
Konsepdasarkgd 090821120639-phpapp01Konsepdasarkgd 090821120639-phpapp01
Konsepdasarkgd 090821120639-phpapp01
 
Perawatan paliatif
Perawatan paliatif Perawatan paliatif
Perawatan paliatif
 
Pemberdayaan masyarakat jf epid
Pemberdayaan masyarakat jf epidPemberdayaan masyarakat jf epid
Pemberdayaan masyarakat jf epid
 
Concept of disease and five level prevention
Concept of disease and five level preventionConcept of disease and five level prevention
Concept of disease and five level prevention
 
Perlindungan Kesehatan Jemaah Haji
Perlindungan Kesehatan Jemaah HajiPerlindungan Kesehatan Jemaah Haji
Perlindungan Kesehatan Jemaah Haji
 
Keperawatan gawat darurat
Keperawatan gawat daruratKeperawatan gawat darurat
Keperawatan gawat darurat
 
KB 2 Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
KB 2 Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)KB 2 Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
KB 2 Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
 
Md.3 dasar-dasar epidemiologi kesehatan dan kode etik profesi epidemiolgi k...
Md.3   dasar-dasar epidemiologi kesehatan dan kode etik profesi epidemiolgi k...Md.3   dasar-dasar epidemiologi kesehatan dan kode etik profesi epidemiolgi k...
Md.3 dasar-dasar epidemiologi kesehatan dan kode etik profesi epidemiolgi k...
 
Modul mpi 5 pemberdayaan masyarakat_29 okt 2020 fina_lok
Modul  mpi 5 pemberdayaan masyarakat_29 okt 2020 fina_lokModul  mpi 5 pemberdayaan masyarakat_29 okt 2020 fina_lok
Modul mpi 5 pemberdayaan masyarakat_29 okt 2020 fina_lok
 

Similar to Modul

KB 1 Bantuan Hidup Dasar
KB 1 Bantuan Hidup DasarKB 1 Bantuan Hidup Dasar
KB 1 Bantuan Hidup Dasar
pjj_kemenkes
 
KB 1 Bantuan Hidup Dasar
KB 1 Bantuan Hidup DasarKB 1 Bantuan Hidup Dasar
KB 1 Bantuan Hidup Dasar
pjj_kemenkes
 
Kb 2 resusitasi pada dewasa
Kb 2 resusitasi pada dewasaKb 2 resusitasi pada dewasa
Kb 2 resusitasi pada dewasa
pjj_kemenkes
 
Kb 3 bantuan hidup dasar
Kb 3 bantuan hidup dasarKb 3 bantuan hidup dasar
Kb 3 bantuan hidup dasar
pjj_kemenkes
 
KB 3 Pemindahan atau Evakuasi Korban
KB 3 Pemindahan atau Evakuasi KorbanKB 3 Pemindahan atau Evakuasi Korban
KB 3 Pemindahan atau Evakuasi Korban
pjj_kemenkes
 
KB 2 Penanganan Pendarahan dan Syok
KB 2 Penanganan Pendarahan dan SyokKB 2 Penanganan Pendarahan dan Syok
KB 2 Penanganan Pendarahan dan Syok
pjj_kemenkes
 
Sap Stroke
Sap StrokeSap Stroke
Sap Stroke
Anam Achmad
 
bab-i-pertolongan-pertama.ppt
bab-i-pertolongan-pertama.pptbab-i-pertolongan-pertama.ppt
bab-i-pertolongan-pertama.ppt
VeniMelina
 
bhd.pdf
bhd.pdfbhd.pdf
bhd.pdf
AfuRuslan
 
Kb 3 penanganan kedaruratan medis
Kb 3 penanganan kedaruratan medisKb 3 penanganan kedaruratan medis
Kb 3 penanganan kedaruratan medis
pjj_kemenkes
 
Modul 2 kdk ii
Modul 2 kdk iiModul 2 kdk ii
Modul 2 kdk ii
pjj_kemenkes
 
Kb 1 resusitasi pada bayi baru lahir
Kb 1 resusitasi pada bayi baru lahirKb 1 resusitasi pada bayi baru lahir
Kb 1 resusitasi pada bayi baru lahir
pjj_kemenkes
 
Keperawatan kegawat daruratan iii
Keperawatan kegawat daruratan iiiKeperawatan kegawat daruratan iii
Keperawatan kegawat daruratan iii
pjj_kemenkes
 
3. BHD DAN RJP ok.pptx
3. BHD DAN RJP ok.pptx3. BHD DAN RJP ok.pptx
3. BHD DAN RJP ok.pptx
RafaKhan7
 
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN; PPGD; AKBP DADANG DK MH
PELATIHAN BA  SAR PERAIRAN; PPGD; AKBP DADANG DK MHPELATIHAN BA  SAR PERAIRAN; PPGD; AKBP DADANG DK MH
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN; PPGD; AKBP DADANG DK MH
Dadang DjokoKaryanto
 
KB 3 Penilaian Awal
KB 3 Penilaian AwalKB 3 Penilaian Awal
KB 3 Penilaian Awal
pjj_kemenkes
 
Basic_life_supjkjport.pptx
Basic_life_supjkjport.pptxBasic_life_supjkjport.pptx
Basic_life_supjkjport.pptx
AshadiOktavian1
 
Hadi purwanto (panduan 6 pengkajian dasar)
Hadi purwanto (panduan 6 pengkajian dasar)Hadi purwanto (panduan 6 pengkajian dasar)
Hadi purwanto (panduan 6 pengkajian dasar)
pjj_kemenkes
 
Modul 3 kdk ii
Modul 3 kdk iiModul 3 kdk ii
Modul 3 kdk ii
pjj_kemenkes
 

Similar to Modul (20)

KB 1 Bantuan Hidup Dasar
KB 1 Bantuan Hidup DasarKB 1 Bantuan Hidup Dasar
KB 1 Bantuan Hidup Dasar
 
KB 1 Bantuan Hidup Dasar
KB 1 Bantuan Hidup DasarKB 1 Bantuan Hidup Dasar
KB 1 Bantuan Hidup Dasar
 
Kb 2 resusitasi pada dewasa
Kb 2 resusitasi pada dewasaKb 2 resusitasi pada dewasa
Kb 2 resusitasi pada dewasa
 
Kb 3 bantuan hidup dasar
Kb 3 bantuan hidup dasarKb 3 bantuan hidup dasar
Kb 3 bantuan hidup dasar
 
KB 3 Pemindahan atau Evakuasi Korban
KB 3 Pemindahan atau Evakuasi KorbanKB 3 Pemindahan atau Evakuasi Korban
KB 3 Pemindahan atau Evakuasi Korban
 
KB 2 Penanganan Pendarahan dan Syok
KB 2 Penanganan Pendarahan dan SyokKB 2 Penanganan Pendarahan dan Syok
KB 2 Penanganan Pendarahan dan Syok
 
Sap Stroke
Sap StrokeSap Stroke
Sap Stroke
 
bab-i-pertolongan-pertama.ppt
bab-i-pertolongan-pertama.pptbab-i-pertolongan-pertama.ppt
bab-i-pertolongan-pertama.ppt
 
bhd.pdf
bhd.pdfbhd.pdf
bhd.pdf
 
Satuan acara penyuluhan mobilisasi
Satuan acara penyuluhan mobilisasiSatuan acara penyuluhan mobilisasi
Satuan acara penyuluhan mobilisasi
 
Kb 3 penanganan kedaruratan medis
Kb 3 penanganan kedaruratan medisKb 3 penanganan kedaruratan medis
Kb 3 penanganan kedaruratan medis
 
Modul 2 kdk ii
Modul 2 kdk iiModul 2 kdk ii
Modul 2 kdk ii
 
Kb 1 resusitasi pada bayi baru lahir
Kb 1 resusitasi pada bayi baru lahirKb 1 resusitasi pada bayi baru lahir
Kb 1 resusitasi pada bayi baru lahir
 
Keperawatan kegawat daruratan iii
Keperawatan kegawat daruratan iiiKeperawatan kegawat daruratan iii
Keperawatan kegawat daruratan iii
 
3. BHD DAN RJP ok.pptx
3. BHD DAN RJP ok.pptx3. BHD DAN RJP ok.pptx
3. BHD DAN RJP ok.pptx
 
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN; PPGD; AKBP DADANG DK MH
PELATIHAN BA  SAR PERAIRAN; PPGD; AKBP DADANG DK MHPELATIHAN BA  SAR PERAIRAN; PPGD; AKBP DADANG DK MH
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN; PPGD; AKBP DADANG DK MH
 
KB 3 Penilaian Awal
KB 3 Penilaian AwalKB 3 Penilaian Awal
KB 3 Penilaian Awal
 
Basic_life_supjkjport.pptx
Basic_life_supjkjport.pptxBasic_life_supjkjport.pptx
Basic_life_supjkjport.pptx
 
Hadi purwanto (panduan 6 pengkajian dasar)
Hadi purwanto (panduan 6 pengkajian dasar)Hadi purwanto (panduan 6 pengkajian dasar)
Hadi purwanto (panduan 6 pengkajian dasar)
 
Modul 3 kdk ii
Modul 3 kdk iiModul 3 kdk ii
Modul 3 kdk ii
 

More from rickygunawan84

7121 format baru modul kurikulum komunikasi ilmiah
7121 format baru modul  kurikulum komunikasi ilmiah7121 format baru modul  kurikulum komunikasi ilmiah
7121 format baru modul kurikulum komunikasi ilmiah
rickygunawan84
 
Lo ko mpor
Lo ko mporLo ko mpor
Lo ko mpor
rickygunawan84
 
Pokok Bahan 1 Distribusi Kusta
Pokok Bahan 1 Distribusi KustaPokok Bahan 1 Distribusi Kusta
Pokok Bahan 1 Distribusi Kusta
rickygunawan84
 
Kebijakan pelatihan sdmk
Kebijakan pelatihan sdmkKebijakan pelatihan sdmk
Kebijakan pelatihan sdmk
rickygunawan84
 
Sistem Pembelajaran Jarak Jauh
Sistem Pembelajaran Jarak Jauh Sistem Pembelajaran Jarak Jauh
Sistem Pembelajaran Jarak Jauh
rickygunawan84
 
05. transportasi pasien gadar
05. transportasi pasien gadar05. transportasi pasien gadar
05. transportasi pasien gadar
rickygunawan84
 
03. initial assessment
03. initial assessment03. initial assessment
03. initial assessment
rickygunawan84
 
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
rickygunawan84
 
Petunjuk pengisian sipk p theo(1)
Petunjuk pengisian sipk p theo(1)Petunjuk pengisian sipk p theo(1)
Petunjuk pengisian sipk p theo(1)
rickygunawan84
 
Review pb2 supervisi
Review   pb2 supervisiReview   pb2 supervisi
Review pb2 supervisi
rickygunawan84
 
Review formulir indikator pendukung lainnya
Review formulir indikator pendukung lainnyaReview formulir indikator pendukung lainnya
Review formulir indikator pendukung lainnya
rickygunawan84
 
Ppt review mi 5 penyuluhan dan konseling
Ppt review mi 5 penyuluhan dan konselingPpt review mi 5 penyuluhan dan konseling
Ppt review mi 5 penyuluhan dan konseling
rickygunawan84
 
Review pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporan
Review  pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporanReview  pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporan
Review pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporan
rickygunawan84
 
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
rickygunawan84
 
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
rickygunawan84
 
11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)
11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)
11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)
rickygunawan84
 
11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)
11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)
11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)
rickygunawan84
 
10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)
10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)
10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)
rickygunawan84
 
9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)
9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)
9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)
rickygunawan84
 
8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...
8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...
8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...
rickygunawan84
 

More from rickygunawan84 (20)

7121 format baru modul kurikulum komunikasi ilmiah
7121 format baru modul  kurikulum komunikasi ilmiah7121 format baru modul  kurikulum komunikasi ilmiah
7121 format baru modul kurikulum komunikasi ilmiah
 
Lo ko mpor
Lo ko mporLo ko mpor
Lo ko mpor
 
Pokok Bahan 1 Distribusi Kusta
Pokok Bahan 1 Distribusi KustaPokok Bahan 1 Distribusi Kusta
Pokok Bahan 1 Distribusi Kusta
 
Kebijakan pelatihan sdmk
Kebijakan pelatihan sdmkKebijakan pelatihan sdmk
Kebijakan pelatihan sdmk
 
Sistem Pembelajaran Jarak Jauh
Sistem Pembelajaran Jarak Jauh Sistem Pembelajaran Jarak Jauh
Sistem Pembelajaran Jarak Jauh
 
05. transportasi pasien gadar
05. transportasi pasien gadar05. transportasi pasien gadar
05. transportasi pasien gadar
 
03. initial assessment
03. initial assessment03. initial assessment
03. initial assessment
 
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
 
Petunjuk pengisian sipk p theo(1)
Petunjuk pengisian sipk p theo(1)Petunjuk pengisian sipk p theo(1)
Petunjuk pengisian sipk p theo(1)
 
Review pb2 supervisi
Review   pb2 supervisiReview   pb2 supervisi
Review pb2 supervisi
 
Review formulir indikator pendukung lainnya
Review formulir indikator pendukung lainnyaReview formulir indikator pendukung lainnya
Review formulir indikator pendukung lainnya
 
Ppt review mi 5 penyuluhan dan konseling
Ppt review mi 5 penyuluhan dan konselingPpt review mi 5 penyuluhan dan konseling
Ppt review mi 5 penyuluhan dan konseling
 
Review pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporan
Review  pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporanReview  pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporan
Review pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporan
 
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
 
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
 
11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)
11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)
11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)
 
11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)
11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)
11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)
 
10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)
10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)
10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)
 
9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)
9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)
9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)
 
8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...
8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...
8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...
 

Recently uploaded

PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.pptPERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
EkaPuspita67
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
nimah111
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptxALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
rusinaharva1
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
PikeKusumaSantoso
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Chapter 19 Intermediate Accounting Kieso
Chapter 19 Intermediate Accounting KiesoChapter 19 Intermediate Accounting Kieso
Chapter 19 Intermediate Accounting Kieso
AryaMahardhika3
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
SholahuddinAslam
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 

Recently uploaded (20)

PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.pptPERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptxALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Chapter 19 Intermediate Accounting Kieso
Chapter 19 Intermediate Accounting KiesoChapter 19 Intermediate Accounting Kieso
Chapter 19 Intermediate Accounting Kieso
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 

Modul

  • 1. ModulPelatihanPPIH2017 1 DASAR-DASAR PERTOLONGAN GAWAT DARURAT (BASIC LIVE SUPPORT) I. DESKRIPSI SINGKAT Dasar-dasar pertolongan gawat darurat (Basic Live Support) atau Tindakan Bantuan Hidup Dasar merupakan layanan kesehatan dasar yang dilakukan terhadap penderita yang menderita penyakit yang mengancam jiwa sampai penderita tersebut mendapat pelayanan kesehatan secara paripurna. Tindakan Bantuan Hidup Dasar secara garis besar dikondisikan untuk keadaan di luar Rumah Sakit sebelum mendapatkan perawatan lebih lanjut, sehingga tindakan Tindakan Bantuan Hidup Dasar dapat dilakukan di luar Rumah Sakit tanpa menggunakan peralatan medis. Tindakan Bantuan Hidup Dasar bukan merupakan suatu satu jenis keterampilan tindakan tunggal semata, melainkan suatu kesinambungan tidak terputus antara pengamatan serta intervensi yang dilakukan dalam pertolongan. Dalam modul ini akan dibahas mengenai pengertian, tujuan, prinsip- prinsip dan manfaat Basic Live Support pada pelaksanaan tugas PPIH di Arab Saudi. Semoga dengan mempelajari modul ini para pembaca / peserta pelatihan mampu meningkatkan wawasan dan ketrampilannya dalam memahami dasar-dasar pertolongan gawat darurat. II. TUJUAN PEMBELAJARAN A. Tujuan Pembelajaran Umum Setelah selesai mengikuti materi ini, peserta mampu memahami Dasar- dasar pertolongan gawat darurat (Basic Live Support). B. Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menjelaskan Dasar- dasar pertolongan gawat darurat (Basic Live Support) III. POKOK BAHASAN
  • 2. ModulPelatihanPPIH2017 2 Dalam modul ini akan dibahas pokok bahasan-pokok bahasan sebagai berikut yaitu : Pokok Bahasan dan sub pokok bahasan: Dasar-dasar pertolongan gawat darurat (Basic Live Support) : 1. Pengertian Basic Live Support 2. Tujuan 3. Prinsip-prinsip 4. Manfaat III. BAHAN BELAJAR 1. Modul Dasar-dasar pertolongan gawat darurat (Basic Live Support) IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Jumlah jam yang digunakan dalam modul ini adalah sebanyak 1 jam pelajaran (T= 1 jpl, P= 2 jpl, PL= 0 jpl) @45 menit. Untuk mempermudah proses pembelajaran dan meningkatkan partisipasi seluruh perserta, maka perlu disusun langkah-langkah kegiatan sebagai berikut : Langkah 1. Penyiapan proses pembelajaran 1. Kegiatan Fasilitator a. Fasilitator memulai kegiatan dengan melakukan bina suasana dikelas b. Fasilitator menyampaikan salam dengan menyapa peserta dengan ramah dan hangat. c. Apabila belum pernah menyampaikan sesi di kelas mulailah dengan memperkenalkan diri, Perkenalkan diri dengan menyebutkan nama lengkap, instansi tempat bekerja, materi yang akan disampaikan. d. Menggali pendapat pembelajar (apersepsi) tentang Dasar-dasar pertolongan gawat darurat dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan haji di Arab Saudi dengan metode curah pendapat (brainstorming). e. Menyampaikan ruang lingkup bahasan dan tujuan pembelajaran tentang materi pengertian, tujuan, prinsip-prinsip dan manfaat Basic Live Support pada pelaksanaan tugas PPIH pada kegiatan pelayanan
  • 3. ModulPelatihanPPIH2017 3 kesehatan haji di Arab Saudi yang disampaikan dengan menggunakan bahan tayang (slide power point). 2. Kegiatan Peserta a. Mempersiapkan diri dan alat tulis yang diperlukan. b. Mengemukakan pendapat atas pertanyaan fasilitator. c. Mendengar dan mencatat hal-hal yang dianggap penting. d. Mengajukan pertanyaan kepada fasilitator bila ada hal-hal yang belum jelas dan perlu diklarifikasi. Langkah 2 : Review pokok bahasan 1. Kegiatan Fasilitator a. Menyampaikan Pokok Bahasan dan sub pokok bahasan dari materi awal sampai dengan materi terakhir secara garis besar dalam waktu yang singkat b. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk menanyakan hal-hal yang masih belum jelas. c. Memberikan jawaban jika ada pertanyaan yang diajukan oleh peserta 2. Kegiatan Peserta a. Mendengar, mencatat dan menyimpulkan hal-hal yang dianggap penting. b. Mengajukan pertanyaan kepada fasilitator sesuai dengan kesempatan yang diberikan. c. Memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan fasilitator. Langkah 3 : Rangkuman dan evaluasi hasil belajar 1. Kegiatan Fasilitator a. Mengadakan evaluasi dengan melemparkan 3 pertanyaan sesuai topik pokok bahasan secara acak kepada peserta. b. Memperjelas jawaban peserta terhadap masing – masing pertanyaan yang telah diajukan sebelumnya. c. Bersama peserta merangkum poin-poin penting dari hasil proses pembelajaran tentang dasar-dasar pertolongan gawat darurat
  • 4. ModulPelatihanPPIH2017 4 d. Membuat kesimpulan dapat dilakukan sendiri oleh fasilitator atau secara bersama-sama dengan mengajak peserta untuk menyimpulkan 2. Kegiatan Peserta a. Menjawab pertanyaan yang diajukan fasilitator. b. Bersama fasilitator merangkum hasil proses pembelajaran dasar- dasar pertolongan gawat darurat. V. URAIAN MATERI Bantuan Hidup Dasar sebenarnya sudah sering didengar oleh masyarakat awam di Indonesia dengan nama Resusitasi Jantung Paru (RJP). Umumnya tindakan tersebut tidak menggunakan obat-obatan dan dapat dilakukan dengan baik setelah melalui pelatihan singkat. Tindakan bantuan hidup dasar dilakukan pada saat ditemukan kasus terhentinya jantung dan pernafasan serta kondisi yang disebabkan karena kondsi tersebut. Kejadian yang sering terjadi pada jemaah haji antara lain : kondisi sakit (berhentinya nafas dan berhentinya jantung), cedera (keracunan, kemasukan benda asing, sumbatan jalan nafas), dan kecelakaan (patah tulang, luka bakar, perdarahan) 1. Pengertian Basic Live Support a. Pengertian henti nafas adalah : berhentinya nafas yang ditandai dengan tidak adanya gerakan dada dan aliran udara pernafasan dari korban / pasien. Pada awal berhentinya nafas, oksigen masih terdapat di dalam darah untuk beberapa saat dan jantung masih dapat mensirkulasikan darah ke otak dan organ vital lainnya, jika pada keadaan ini diberikan bantuan napas akan sangat bermanfaat agar korban dapat tetap hidup dan mencegah terjadinya henti jantung. b. Pengertian henti jantung adalah: berhentinya jantung berdenyut. Saat terjadi henti jantung secara langsung akan terjadi henti sirkulasi. Henti sirkulasi ini akan dengan cepat menyebabkan otak dan organ vital kekurangan oksigen. Pernafasan yang terganggu (tersengal-sengal)
  • 5. ModulPelatihanPPIH2017 5 merupakan tanda awal akan terjadinya henti jantung. Pada awal henti jantung, darah langsung berhenti bersirkulasi dan jantung masih dapat mensirkulasikan darah ke otak dan organ vital lainnya dengan bantuan tindakan kompresi dada agar korban dapat tetap hidup dan mencegah terhentinya suplai oksigen ke seluruh tubuh, yang berdampak kematian. Penyebab henti napas dan henti jantung ini sangat banyak. Setiap peristiwa atau penyakit apapun yang menyebabkan berkurangnya oksigen dalam tubuh dapat menimbulkan keadaan henti napas dan henti jantung. Penyakit dan keadaan yang dapat menyebabkan henti napas dan henti jantung antara lain: 1. Penyakit paru-paru, seperti PPOK, radang paru, TBC, asma, dan bronchitis. 2. Penyakit jantung, seperti jantung koroner, jantung bawaan, dan penyakit jantung lainnya. 3. Kecelakaan lalu lintas yang mengenai rongga dada (trauma/rudapaksa). 4. Penyakit-penyakit yang mengenai susunan saraf. 5. Sumbatan jalan napas oleh benda asing, misal: tersedak bakso / makanan. c. Pengertian bantuan hidup dasar Bantuan Hidup Dasar (BHD) atau Basic Live Support (BLS) merupakan sebuah tindakan utama yang dilakukan untuk menyelamatkan seseorang yang mengalami henti jantung. BHD terdiri dari identifikasi henti jantung dan aktivasi Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT), Resusitasi Jantung Paru (RJP) dini. 2. Tujuan Henti nafas dan Henti Jantung merupakan kasus yang harus dilakukan tindakan Bantuan Hidup Dasar.
  • 6. ModulPelatihanPPIH2017 6 Bantuan hidup dasar merupakan bagian dari pengelolaan gawat darurat medik yang bertujuan : a. Mencegah berhentinya sirkulasi atau berhentinya respirasi. b. Memberikan bantuan eksternal terhadap sirkulasi dan ventilasi dari korban yang mengalami henti jantung atau henti napas melalui Resusitasi Jantung Paru (RJP). Resusitasi Jantung Paru (RJP) merupakan serangkaian tindakan penyelamatan jiwa untuk meningkatkan kemungkinan bertahan hidup dari korban yang mengalami henti jantung. 3. Prinsip-prinsip Gambar : Rantai Keselamatan Sesuai dengan Rantai Keselamatan, ketika pertama kali melihat korban, hal yang harus dilakukan adalah memastikan/mengetahui apakah korban mengalami henti jantung atau tidak. Setelah mengenali tanda-tanda, penolong secepatnya mengaktifkan system keselamatan lingkungan (SPGDT), guna meminta bantuan. Dan meminta alat kejut jantung otomatis (AED) jika ada, dan segera lakukan RJP dengan awalnya berupa penekanan dada. Lalu jika alat kejut jantung otomatis (AED) datang, segera pasangkan pada dada korban untuk melakukan kejut jantung jika terdeteksi perlu kejut jantung. Untuk poin nomor 3, 4 dan 5 dari Rantai Keselamatan, yaitu Bantuan Hidup Lanjut dan resusitasi pasca henti jantung secara terintegrasi dilakukan oleh tenaga medis lanjutan. a. Prinsip bantuan hidup dasar pada kondisi sakit, seperti : henti nafas dan henti jantung i. Henti Napas Sesuai dengan Rantai Keselamatan, ketika pertama kali melihat korban, hal yang harus dilakukan adalah:
  • 7. ModulPelatihanPPIH2017 7 1. Memastikan/mengetahui apakah korban mengalami henti napas. 2. Setelah mengenali tanda-tanda(tidak ada pergerakan dada), penolong secepatnya mengaktifkan system keselamatan lingkungan (SPGDT), guna meminta bantuan. 3. Posisikan korban terlentang dan di lingkungan yang aman 4. Lakukan pembukaan jalan napas (mulut) dengan tengadah kepala dan mengangkat dagu 5. Buka mulut korban dengan jari telunjuk dan ibu jari (teknik finger slip) 6. Lakukan pembersikan dengan jari telunjuk berbentuk huruf U jika ada benda asing 7. kompresi dada secara periodic, hingga bantuan petugas kesehatan datang 8. Melonggarkan semua bagian tubuh yang mengikat (ketat) guna meningkatkan sirkulasi ii. Henti Jantung Sesuai dengan Rantai Keselamatan, ketika pertama kali melihat korban, hal yang harus dilakukan adalah: 1. Memastikan/mengetahui apakah korban mengalami henti jantung. 2. Setelah mengenali tanda-tanda, penolong secepatnya mengaktifkan system keselamatan lingkungan (SPGDT), guna meminta bantuan. 3. Posisikan korban terlentang dan di lingkungan yang aman 4. Lakukan kompresi dada secara periodik, hingga bantuan petugas kesehatan datang. 5. Melonggarkan semua bagian tubuh yang mengikat (ketat) guna meningkatkan sirkulasi. b. Prinsip bantuan hidup dasar pada kondisi cedera, seperti : keracunan, kemasukan benda asing, dan sumbatan jalan nafas i. Keracunan
  • 8. ModulPelatihanPPIH2017 8 Sesuai dengan Rantai Keselamatan, ketika pertama kali melihat korban, hal yang harus dilakukan adalah: 1. Memastikan/mengetahui apakah korban mengalami keracunan (kenali tanda-tandanya) 2. Setelah mengenali tanda-tanda, penolong secepatnya mengaktifkan system keselamatan lingkungan (SPGDT), guna meminta bantuan. 3. Melakukan upaya Minimalisir a. Terpapar dengan: - Membersihkan zat toksik bubuk dengan menyingkirkan tanpa air. - Membersihkan zat toksik cair disingkirkan dengan air mengalir. b. Tertelan, dengan: - Upaya memuntahkan, jika zat tidak korosif - Pemberian susu murni/larutan arang/ air kelapa/air matang c. Terhirup, dengan: - Mengevakuasi korban, ke tempat terbuka - Ajarkan teknik napas dalam - Berikan oksigen (jika ada) 4. Melonggarkan semua bagian tubuh yang mengikat (ketat) guna meningkatkan sirkulasi 5. Posisikan korban setengah duduk dengan tenang ii. Kemasukan benda asing Sesuai dengan Rantai Keselamatan, ketika pertama kali melihat korban, hal yang harus dilakukan adalah: 1. Memastikan/mengetahui apakah korban mengalami kemasukan benda asing 2. Melakukan upaya Minimalisir a. Kemasukan serangga ke telingga, dengan: - Meneteskan minyak kelapa ke lubang telingga hingga cukup penuh - Upayakan tidak mengorek telinga sendiri
  • 9. ModulPelatihanPPIH2017 9 b. Kemasukan debu / partikel korosif ke mata, dengan: - Membersihkan mata dengan aliran kecil air mengalir - Lakukan berulang hingga dampak berkurang - Tutup area mata dengan kain bersih c. Kemasukan benda asing ke hidung, dengan: - Mengeluarkan dengan menghembuskan aliran udara secara kuat - Jika tidak berhasil, upayakan saluran napas tetap adekuat 3. Posisikan korban setengah duduk, anjurkan napas dengan tenang iii. Sumbatan jalan napas Sesuai dengan Rantai Keselamatan, ketika pertama kali melihat korban, hal yang harus dilakukan adalah: 1. Memastikan/mengetahui apakah korban mengalami sumbatan jalan napas total atau sebagian. 2. Setelah mengenali tanda-tanda, penolong secepatnya mengaktifkan system keselamatan lingkungan (SPGDT), guna meminta bantuan. 3. Melakukan upaya minimalisir: a. Sumbatan Total - Melakukan teknik heimlict maneuver b. Sumbatan sebagian: - Upaya memuntahkan c. Prinsip bantuan hidup dasar pada kecelakaan, seperti: perdarahan, patah tulang, dan luka bakar. i. Perdarahan Sesuai dengan Rantai Keselamatan, ketika pertama kali melihat korban, hal yang harus dilakukan adalah: 1. Memastikan/mengetahui apakah korban mengalami perdarahan ringan, sedang atau berat.
  • 10. ModulPelatihanPPIH2017 10 2. Setelah mengenali tanda-tanda, penolong secepatnya mengaktifkan system keselamatan lingkungan (SPGDT), guna meminta bantuan. 3. Posisiskan korban terlentang dan di lingkungan yang aman 4. Hentikan luka perdarahan dengan menggunakan kain bersih 5. Lakukan pembalutan sesuai kondisi 6. Posisikan area yang mengalami perdarahan lebih tinggi dari posisi jantung. 7. Tinggikan posisi kaki lebih tinggi 30-45o 8. Berikan korban minum sesuai kebutuhan ii. Patah tulang Sesuai dengan Rantai Keselamatan, ketika pertama kali melihat korban, hal yang harus dilakukan adalah: 1. Memastikan/mengetahui apakah korban mengalami patah tulang terbuka atau tertutup 2. Setelah mengenali tanda-tanda, penolong secepatnya mengaktifkan system keselamatan lingkungan (SPGDT), guna meminta bantuan. 3. Lakukan tindakan penghentian perdarahan seperti pada kasus perdarahan 4. Immobilisasi area yang patah dengan bidai, tanpa merubah posisi saat ditemukan 5. Posisikan area yang mengalami patah tulang bebas dari tekanan iii. Luka bakar Sesuai dengan Rantai Keselamatan, ketika pertama kali melihat korban, hal yang harus dilakukan adalah: 1. Memastikan/mengetahui apakah korban mengalami luka bakar yang membahayakan
  • 11. ModulPelatihanPPIH2017 11 2. Setelah mengenali tanda-tanda, penolong secepatnya mengaktifkan system keselamatan lingkungan (SPGDT), guna meminta bantuan. 3. Hentikan sumber penyebab luka bakar (tutup dengan selimut basah) 4. Rendam area tubuh yang mengalami luka bakar di air mengalir dalam 30-60 menit 5. Tutup area luka dengan kain bersih 6. Berikan korban air minum sesuai kebutuhan 4. Manfaat a. Manfaat bantuan hidup dasar pada korban. ➢ Mencegah kematian ➢ Mencegah kecacatan b. Manfaat bantuan hidup dasar pada penolong ➢ Meningkatkan kepercayaan diri ➢ Meningkatkan kepuasan dalam aktualisasi diri c. Manfaat bantuan hidup dasar pada petugas kesehatan. ➢ Mencegah komplikasi lebih lanjut, akan meringankan kinerja petugas kesehatan VI. RANGKUMAN Pertolongan gawat darurat yang diberikan kepada korban / pasien pada saat yang tepat dan tindakan yang benar dan cepat serta dilakukan oleh penolong yang terampil dapat meningkatkan harapan hidup korban / pasien dan mengurangi dampak buruk akibat berhentinya jantung dan pernafasan. Sehingga setiap petugas PPIH Arab Saudi diharapkan mampu memahami dasar-dasar pertolongan gawat darurat yang mungkin terjadi pada jemaah haji Indonesia di Arab Saudi.
  • 12. ModulPelatihanPPIH2017 12 VII. DAFTAR PUSTAKA : 1. American Heart Association, Highlights for the 2015 American Heart Association, Guidelines update for CPR and ECC USA . AHA Press 2. World Health Organization (2017) Mass Casuality Management Systems : Strateies and Guidelines For Building Health Sector Capacity Geneva : WHO Press. 3. Pedoman Bantuan Hidup Dasar untuk awam, American Heart Association, 2010