1. ANDRAGOGI
Model Pendidikan Bagi Orang Dewasa
Oleh :
Ratih Kumala Shinta
18170005
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN
BATAM 2020
2. JENIS MODEL DAN PELAKSANAANNYA
Model Daur
Pengalaman
Berstruktur dan
Analisis Peran
Model Latihan
Penyelidikan
(Inquiry Training
Model)
Model
Advance
Organizer
Pemerolehan
Konsep
3. Model Daur Pengalaman Berstruktur dan
Analisis Peran
Model pembelajarn analisis dan partisipatif
dengan beberapa tahap, yaitu pengenalan dan
penghayatan, mengungkapkan, pengolahan, hingga
penyimpulan cara pemecahan masalah, kebutuhan
peningkatan mutu program, dan kemampuan menurut
pelajar.
Merujuk pada model pembelajaran ini untuk
analisis peran peserta dapat menggunakan metode
ATMAP (Arah, Terapan, Masalah dan Peran). ATMAP
yaitu upaya peningkatan kemampuan analisis dan
sekaligus penghayatan peserta terhadap perannya dalam
menyelenggarakan program dalam masyarakat.
4. Pelaksanaan
Daur
Pengalaman
Berstruktur
dan Analisis
Peran
Pengenalan dan penghayatan terhadap masalah dan
kebutuhan peningkatan mutu program dan kemampuan
petugas menurut pandangan peserta
Pengungkapan masalah/kebutuhan peningkatan mutu
program dan kemampuan petugas menurut pandangan
peserta
Pengolahan masalah dan kebutuhan peningkatan
mutu program dan kemampuan petugas oleh peserta
bersama fasilitator atau narasumber
Penyimpulan cara pemecahan masalah dan
pemenuhan kebutuhan penigkatan mutu program dan
kemampuan petugas oleh peserta bersama fasilitator
Penyerapan dan penerapan cara-cara peningkatan
mutu program dan kemampuan petugas dalam
penyelenggaraan program merujuk pada model
pembelajaran daur.
5. Aplikasi Daur Pengalaman Berstruktur dan
Analisis Peran
Arah program dan arah tugas
Arah program berkenaan antara lain tujuan kegiatan, cara pelaksanaan dan cara
penilaian dari program yang diselenggaraka pada masyarakat. Arah tugas peserta berkenaan
tugas pokok, rincian kegiatannya dan proses pelaksanaannya. Metode pembelajaran ini
antara lain sajian arah, telaah kaus, curah pendapat, ceramah, tanya jawab, dan metode lain
yang sesuai.
Terapan program dan tugas
Terapan program artinya cara pelaksanaan program menurut arah yang telah
ditetapkan baik yang sudah diwujudkan maupun yang diperkirakan. Terapan tugas artinya
cara pelaksanaan tugas yang telah ditetapkan. Terapan program dan terapan tugas dikaitkan
dengan situasi dan kondisi wilayah, tempat serta fasilitas pendukungnya. Metode
pembelajaran untuk ini antara lain menggunakan curah pendapat, diskusi, telaah
terapan,kerja kelompk,dan metode lain yang sesuai.
6. Masalah terapan program dan terapan tugas
Masalah terapan program adalah masalah-masalah yang muncul atau
yuang diperkirakan akan muncul baik internal maupun eksternal. Masalah terapan
tugas artinya masalah kemampuan petugas dalam melaksanakan tugasnya yang
berkaitan dengan terapan program baik yang muncul atau yang diperkirakan akan
muncul (internal maupun eksternal). Metode pembelajaran ini antara lain curah
pendapat, telaah kasus, diskusi kelompok (pleno), telaah banding, telaah lapangan,
kerja kelompok dan metode lain yang sesuai.
Alternatif Pemecahan masalah terapan Program dan Terapan tugas
Alternatif pemecahan masalah terapan program artinya gagasan-gagasan
cara pemecahan masalah yang telah dianalisis baik untuk sekarang ataupun yang
akan datang terutama terhadap masalah internal. Alternatif pemecahan masalah
terapan tugas artinya gagasan-gagasan cara peningkatan kemampuan petugas sesuai
dengan tuntutan terapan program baik untuk sekarang maupun untuk yang akan
datang terutama yang bersifat internal. Metode pembelajaran untuk ini adalah telaah
kasus, diskusi, telaah banding, kerja kelompok dan metode lain yang sesuai.
Peran petugas
Peran petugas artinya peran dan kemampuannya melaksanakan program
serta pemecahan masalahnya, untuk sekarang maupun yang akan datang. Metode
pembelajaran untuk ini harus ditekankan kepada belajar, praktek dan bekerja melalui
metode diskusi, kerja kelompok atau individual, simulasi, bermain peran dan metode
lain yang sesuai.
7. Model Latihan Penyelidikan (Inquiry Training
Model)
FASE PELAKSANAANNYA :
Menghadapi pelajar untuk berkonfrontasi dengan situasi teka teki .
Fase operasi pengumpulan data untuk verifikasi hakikat objek. Kondisi, miliki dan situasi
masalah yang dikumpulkan dari pelajar. meminta peserta belajar menanyakan serangkaian
serangkaian pertanyaan untuk dijawab oleh fasilitator dengan "ya" atau "tidak" dan
menyelenggarakan serangkaian eksperimen mengenai lingkungan situasi masalah.
Operasi pengumpulan data untuk eksperimentasi meliputi : mengisolasi variable dan kondisi
melalui eksperimentasi, mengajukan hipotesis untuk menguji hubungan kausal melalui
eksperimen, dimulai dan melanjutkan kegiatan sebelumnya. Mengajarkan bagaimana membuat
perencanaan sistematis.
Mengumpulkan informasi dengan data dan menjelaskan masalah yang ada dengan tepat.
Pengajar dan pelajar bekerjasama menganalisis setiap strategi.
8. Model Advance Organizer
Model Advance Organizer
diberikan pengenalan materi terlebih dahulu sebelum
memberikan tugas pembelajaran yang tingkat
abstraksinya lebih tinggi. Hal ini untuk menjelaskan,
mengintegrasikan dan menghubungkan materi dalam
tugas pembelajaran dengan materi yang telah
dipelajari.
Advance Organizer umumnya didasarkan pada konsep
dan aturan disiplin. Dan dikaitkan dengan materi yang
bersifat actual (kurang abstrak) terlebih dahulu. Model
ini juga digunakan untuk menyiapkan perspektif baru.
9. Penyajian Advance Organizer meliputi kegiatan : Menjelaskan tujuan
satuan pelajaran, Menyajikan organizer, Mendorong timbulnya kesadaran
akan pengetahuan dan pengalaman yang relevan dengan latar belakang
peserta belajar.
Penyajian materi tugas pembelajaran; Menyusun urutan logis materi
pelajaran bagi warga belajar, Membina perhatian warga belajar,
Menyiapkan bahan organiser yang bersifat eksplisit.
Memperkuat organisasi kognitif : Menggunakan prinsip-prinsip
rekonsiliasi secara terintegrasi, Mengintegrasikan pembelajaran
penerimaan aktif,Memperoleh pendekatan kritis terhadap pengetahuan
yang dipelajari.
Pelaksanaan Model
Advance Organizer
11. Pelaksanaan Pemerolehan
Konsep
Dengan memahami hakikat dari konsep dan kegiatan yang bersifat
konseptual fasilitator dapat menetapkan secara lebih baik apabila peserta
belajar memperoleh pengertian suatu konsep.
Fasilitator dapat mengenal strategi pengkategorisasian yang digunakan
warga belajar dan membantu mereka menggunakannya secara lebih
efektif.
Fasilitator dapat memperbaiki kualitas pembelajaran untuk mempelajari
konsep dengan menggunakan model pembelajaran tentang hakikat proses
perolehan konsep.
12. TUJUAN MODEL PENDIDIKAN BAGI
ORANG DEWASA
Membantu pembelajar dewasa memiliki pengetahuan, pengalaman dan
keterampilan guna meningkatkan kesejahteraan dalam kehidupannya
Untuk membantu pembelajar dewasa memahami dirinya sendiri, bakatnya,
keterbatasannya, dan hubungan interpersonalnya
Mengembangkan jiwa dan sikap kepemimpinan yang terdapat pada setiap
pembelajar dewasa
Membantu pembelajar dewasa mengenali dan memahami urgensi kebutuhan
pendidikan seumur hidup (life long education)
Membantu pembelajar dewasa mencapai kemajuan proses pematangan
secara intelektual, emosional, dan spiritual
Melengkapi keterampilan yang diperlukan untuk menemukan dan
memecahkan masalah
Memberi bantuan agar orang dewasa menjadi individu yang mandiri, bebas,
dan otonom.
13. CONTOH MODEL PENDIDIKAN BAGI ORANG
DEWASA :
Lembaga kursus
Pusat pendidikan & pelatihan ( balai latihan, tenaga
kerja, BLK )
Pusat kegiatan belajar ( SKB )
BPKB ( Badan Pengembangan Kegiatan Belajar )
BPPNFI