SlideShare a Scribd company logo
MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN JIWA
model PSIKOSOSIAL 1
RETNO L.A
DEFINISI MODEL PRAKTIK
KEPERAWATAN
 Model: cara mengorganisasi pokok
pengetahuan yg kompleks.
 Mengarahkan pengorganisasian data
 Mengukur efektivitas proses
penanganan
 Memfasilitasi penelitian dalam perilaku
manusia
 Model membantu klinisi:
◦ Latar belakang perilaku yg diobservasi
◦ Strategi penanganan terapeutik
◦ Peran yg sesuai untuk pasien dan terapis
2
DEFINISI MODEL PRAKTEK
KEPERAWATAN JIWA
 Model praktik keperawatan jiwa
mencerminkan sudut pandang dalam
mempelajari penyimpangan perilaku dan
proses terapeutik dikembangkan.
 Model praktik dalam keperawatan
kesehatan jiwa ini menggambarkan
sebuah psikodinamika terjadinya
gangguan jiwa.
 Psikodinamika terjadinya gangguan jiwa
menggambarkan serangkaian peristiwa,
3
Jenis-jenis model praktik
keperawatan jiwa :
1. Model Psikoanalitik diperkenalkan oleh: Sigmund Frued,
Erikson, Klein, Horney, Fromm-Reichmann, Menninger)
2. Model Interpersonal, diperkenalkan oleh: Sullivan dan
Peplau
3. Model Sosial, diperkenalkan oleh: Szaszd dan Caplan
4. Model Supportif: diperkenalkan oleh Werman dan
Rockland
5. Model Existensial, diperkenalkan oleh: Perls, Glesser,
Ellis, Rogers, Frankl
6. Model Medik: diperkenalkan oleh: Meyer, Kraeplin,
Spitzer, Frances
7. Model Perilaku, diperkenalkan oleh: Bandura, Pavlov,
Wolpe, Skinner
4
1. MODEL PSIKOANALISA
 Dikembangkan pertama kali oleh
Sigmund Freud dan
disempurnakan oleh Erik Erikson
, Klein Horney dan Reich
Manninger
 Model ini mempelajari tentang
teori perkembangan
psikoseksual, topografi jiwa dan
struktur kepribadian
5
model psikoanalisa
LANJUTAN MODEL PSIKOANALISA
Gangguan jiwa terjadi akibat :
1. Perkembangan diri yang tidak
adekuat : karena adanya
konflik/kasus saat tahap
perkembangan
2. Resolusi konflik perkembangan
yang tdk adekuat : seseorang
tidak dapat menyelesaikan
masalahnya di masa lalu dengan
baik, sehingga muncul 6
model psikoanalisa
LANJUTAN ….
4. Ketidakmampuan
seseorang dalam
menggunakan ego
untuk mengontrol id
dan tidak mampu
untuk mematuhi
super ego akan
mendorong
terjadinya
penyimpangan
perilaku (deviation of
Behavioral) model psikoanalisa 7
S. FREUD MEMBAGI STRUKTUR
JIWA MJD 3 BAGIAN , YT :
A. ID
B. EGO
C. SUPER EGO
model psikoanalisa 8
A. ID
 Tempat dorongan (instinct) dan berada
di bawah pengawasan proses primer
 Kehendak nafsu, naluri dasar
 Ciri ID :
1. Merupakan bagian yg primitif
2. Egoistis, asosial dan amoral
3. Tdk mempunyai konsep etika
4. Tdk dapat menunda keinginan
5. Tdk belajar dari pengalaman
6. Tidak mengenal waktu
model psikoanalisa 9
B. EGO
 Artinya Aku
 Berfungsi memberikan identitas diri
pada individu, tugasnya utk
menghindari ketidaksenangan dengan
melawan atau mengatur pelepasan
dorongan naluri agar ssi dengan
tuntutan dunia luar
 Kekuatan penyeimbang antara id dan
super ego
 Menunjukkan perilaku dewasa dan
adaptif model psikoanalisa 10
C. SUPER EGO
◦ Berhubungan dengan moral, peraturan
nilai2 dan cita2
◦ Terbentuk dari konsep orang tua,
norma masyarakat, dan ajaran agama
◦ Untuk mengontrol impuls2 ID, jika
melanggar norma individu merasa
bersalah
◦ Contoh : mematuhi tata tertib,
peraturan, norma agama
model psikoanalisa 11
2. Model Interpersonal
 Dikembangkan oleh Harry Stack
Sullivan dan Hildegrad Peplau
 Gangguan jiwa bisa muncul karena
adanya ancaman, ancaman
menimbulkan kecemasan (anxiety).
Ansietas timbul dan dialami seseorang
akibat adanya konflik saat
berhubungan dengan orang lain
(interpersonal)
 Perasaan takut seseorang didasari
adanya ketakutan ditolak atau tidak
model Interpersonal 12
Hildegrad Peplau : hubungan
terapeutik perawat - pasien
 Hubungan terapeutik perawat –
klien meliputi 4 fase, yt : fase
orientasi, fase identifikasi, Fase
Eksplorasi , fase resolusi.
 Selama fase ini klien
menyelesaikan tugas ttt dan
hubungan berubah, yg mmbantu
proses penyembuhan
model Interpersonal 13
1. FASE ORIENTASI
 Terjadi proses pengumpulan data ,
dan proses membina hubungan
saling percaya antara perawat dan
klien
 Pasien mengajukan pertanyaan
 Partisipasi pasien scr penuh
2. FASE IDENTIFIKASI
 Pasien berespon thd individu yg ia
anggap membantu dan merasa
lebih kuat
 Perawat berupaya dapat
memfasilitasi ekspresi perasaan
klien dan melaksanakan asuhan
keperawatan berdasarkan
kebutuhan klien
3. FASE EKSPLORASI/
EKPLOITASI
 Pasien mggnkan pelayanan yg
tersedia dgn maksimal
 Timbul tujuan seperti kembali ke
rumah dan bekerja
 Perawat membantu klien dalam
memberikan gambaran kondisi
klien dan seluruh aspek yang
terlibat di dalamnya
4. FASE RESOLUSI
 Klien secara bertahap membebaskan
diri dari ketergantungan dengan tenaga
profesional.
 Klien diberi kesempatan untuk
memenuhi kebutuhannya sendiri
berdasarkan kemampuan yang dimiliki
EMPAT TINGKAT ANSIETAS
MENURUT PEPLAU :
1. ANSIETAS RINGAN
2. ANSIETAS SEDANG
3. ANSIETAS BERAT
4. ANSIETAS PANIK
model Interpersonal 18
1.ANSIETAS RINGAN
◦ Keadaan ini akan meningkatkan
persepsi individu, yang mengakibatkan
orang akan berhati-hati/waspada dan
mendorong manusia untuk belajar
serta kreatif.
2. ANSIETAS SEDANG
◦ lapangan persepsi terhadap lingkungan
menurun.
Individu lebih memfokuskan hal yang
penting saat itu saja dan
mengesampingkan hal lainnya.
model Interpersonal 19
3. ANSIETAS BERAT
◦ lapangan persepsi sangat menurun, rasa takut
dan teror
◦ Orang hanya memikirkan hal yang kecil saja dan
mengabaikan hal lainnya.
◦ Individu tak mampu berpikir lagi, dia sudah harus
diberi pertolongan/tuntunan
4.ANSIETAS PANIK
◦ lapangan persepsi sudah sangat sempit. Individu
tidak dapat mengendalikan diri lagi.
◦ Meliputi ggn pikiran rasional waham, halusinasi,
dan bisu , meloncat tanpa tujuan
model Interpersonal 20
Proses terapi
 Build Feeling Security :
Berupaya membangun rasa
aman bagi klien
 Trusting relationship and
interpersonal satisfaction
(Menjalin hubungan saling
percaya )
 membina kepuasan dalam
bergaul dengan orang lain
sehingga klien merasa berharga
model Interpersonal 21
Peran perawat dalam terapi
adalah :
 Share anxieties : berupaya melakukan
sharing mengenai apa-apa yang
dirasakan klien, apa yang biasa
dicemaskan oleh klien saat berhubungan
dengan orang lain
 Therapist use empathy and relationship :
perawat berupaya bersikap empati dan
turut merasakan apa-apa yang dirasakan
oleh klien).
 Perawat memberikan respon verbal yang
mendorong rasa aman klien dalam
model Interpersonal 22
3. MODEL SOSIAL
 Dikemukakan oleh Caplan dan
Szasz
 Menurut konsep ini seseorang
akan mengalami gangguan jiwa
atau penyimpangan perilaku
apabila banyaknya factor social
dan factor lingkungan yang akan
memicu munculnya stress pada
seseorang
23
MODEL SOSIAL
 Stress tsb ditimbulkan oleh perilaku yg
tdk dapat diterima oleh sistem sosial
setempat
 Akumulasi stressor yang ada
dilingkungan (bising, macet, iklim
sangat dingin/panas dll) akan
mencetuskan stress pada individu
 Stressor dari lingkungan diperparah
oleh stressor dalam hubungan social
(misalkan : anak nakal, atasan galak, 24
Proses terapi
 Klien dibantu untuk menghadapi sistem
sosialnya dgn menggunakan pendekatan
primer, krisis intervensi
 Environment manipulation and social
support : Modifikasi lingkungan dan
adanya dukungan social , keluarga dan
masyarakat yang titik pusatnya kesehatan
jiwa masyarakat
 Contoh Modifikasi lingkungan : rumah
harus bersih, teratur, harum, tidak bising,
ventilasi cukup, penataan alat dan perabot25
Peran pasien dan perawat :
◦ Klien scr aktif menyampaikan masalah
menggunakan sumber yang ada di
masyarakat melibatkan teman
sejawat, atasan, keluarga atau suami
istri
◦ Perawat berupaya menggali system
social klien seperti suasana rumah,
kantor, sekolah, masyarakat atau
tempat kerja
26
 Dikembangkan oleh Ellis, Roger,
Peris, Glasser, dan Franks
 Menurut model ini Penerimaan
diri dapat dicapai melaui
hubungan dengan orang lain
4. Model Existensial
27
 Gangguan jiwa atau gangguan perilaku
terjadi bila individu gagal menemukan jati
dirinya dan tujuan hidupnya, individu tidak
memiliki kebanggaan akan dirinya
membenci diri sendiri dan mengalami
gangguan dalam body imagenya
 Seringkali individu merasa asing dan
bingung dengan dirinya sendiri, sehingga
pencarian makna kehidupannya
(eksistensinya) menjadi kabur
Model Existensial
28
- siapakah saya ini sebenarnya?
- Apa tujuan saya lahir ke dunia ini?
- Apa kelebihan dan kekurangan saya?
- Bagaimana seharusnya saya bersikap
agar
orang lain menyukai saya?
- Apa pegangan hidup saya?
- Norma mana yang saya anut?
Individu tidak bisa menjawab
pertanyaan :
29
1. Experience in relationship
2. Self assesment
3. Conducted in group
4. Encourage to accept self and control
behavior
Proses terapi
30
1. Experience in relationship
◦ Mengupayakan individu agar
berpengalaman bergaul dengan orang lain,
memahami riwayat hidup orang lain yang
dianggap sukses atau dianggap bisa
menjadi panutan
2. Self assesment
◦ Memperluas kesadaran diri dengan cara
introspeksi
Proses terapi
31
3. Conducted in group
Bergaul dengan kelompok social dan
kemanusiaan
3. Encourage to accept self and control
behavior
Mendorong untuk menerima jati dirinya
sendiri dan menerima kritik atau
feedback tentang perilakunya dari orang
lain
Lanjutan……………
32
 Klien berperan serta dalam memperoleh
pengalaman yang berarti untuk mempelajari
dirinya dan mendapatkan feedback dari orang
lain, misalnya melalui terapi aktivitas kelompok
 Perawat berusaha memperluas kesadaran diri
klien melalui feedback, kritik, saran atau reward
dan punishment
Peran pasien dan perawat
33
5. Model Supportive therapy
 Dikembangkan oleh Wermon dan Rockland
 Gangguan jiwa disebabkan oleh factor
biopsikososial dan respon maladaptive terhadap
stressor saat ini
◦ Aspek biologis : sering sakit maag, migraine,
batuk –batuk
◦ Aspek psikologis : mudah cemas, kurang
percaya diri, pemarah, perasaan bersalah
◦ Aspek social : susah bergaul, menarik diri,
tidak disukai, tidak mampu mendapat
pekerjaan
◦ Stressor saat ini : PHK, test masuk kerja 34
 Manifestasi gangguan jiwa muncul akibat
ketidakmampuan dalam beradaptasi pada
masalah – masalah yang muncul saat ini
dan tidak ada kaitannya dengan masa lalu.
 Ketidakmampuan beradaptasi dan
menerima apapun hasilnya setelah
berupaya maksimal, menyebabkan
individu menjadi stress.
Model Supportive therapy
35
Proses terapi
 Menguatkan respon koping adaptif
individu diupayakan mengenal
terlebih dahulu kekuatan dirinya dan
kekuatan mana yang bias dipakai
alternative pemecahan masalahnya.
36
Peran pasien dan perawat
 Klien terlibat dalam identifikasi koping
yang dimiliki dan biasa dipakai klien
 Perawat berupaya menjalin hubungan
yang hangat dan empatik dengan klien
untuk menyiapkan koping klien yang
adaptif.
37
6. Model Medical
 Dikembangkan oleh Meyer , Kraeplin,
Spitzer, dan Frances
 Gangguan jiwa muncul akibat
multifactor yang kompleks meliputi :
aspek fisik, genetic, lingkungan dan
factor social
 Gangguan perilaku diakibatkan oleh
proses penyakit biologis dan
berhubungan dgn toleransi pasien thd
mslh yg menimbulkan stress
38
Model Medical
 Focus penatalaksanaan harus lengkap
meliputi pemeriksaan diagnostic, terapi
somatic, farmakologik dan teknik
interpersonal
 Perawat berperan dalam berkolaborasi
dengan tim medis dalam melakukan
prosedur diagnostic dan terapi jangka
panjang
 Terapis berperan dalam pemberian terapi,
laporan mengenai dampak terapi,
menentukan jenis pendekatan terapi yang 39
Model Perilaku,
 Diperkenalkan oleh: Bandura, Pavlov,
Wolpe, Skinner
 Pandangan terhadap penyimpangan perilaku
adalah karena perilaku tsb dipelajari.
 Peyimpangan terjadi karena manusia telah
membentuk kebiasaan perilaku yang tidak
diinginkan. Oleh karena perilaku dapat
dipelajari, maka perilaku juga dapat tidak
dipelajari.
 Perilaku menyimpang terjadi berulang karena
berguna untuk mengurangi ansietas. Jika
demikian, perilaku lain yang dapat
mengurangi ansietas dapat dipakai sebagai
pengganti. model psikoanalisa 40
Proses terapy
 Terapi merupakan proses pendidikan.
 Penyimpanyan perilaku tidak dihargai;
perilaku yang produktif dikuatkan.
 Terapi relaksasi dan latihan
keasertifan merupakan pendekatan
perilaku
model psikoanalisa 41
Model Komunikasi
 Gangguan perilaku terjadi apabila
pesan tidak dikomunikasikan dengan
jelas. Bahasa dapat digunakan untuk
 merusak makna pesan bisa diteruskan
secara serentak pada berbagai
tingkatan.
 Kesan verbal dan nonverbal mungkin
tidak selaras.
model psikoanalisa 42
Proses Terapeutik
 Pola komunikasi dianalisis dan umpan
balik diberikan untuk mengklarifikasi
area masalah.
 Analisis transaksional berfokus pada
permainan dan belajar untuk
berkomunikasi secara langsung tanpa
bersandiwara.
model psikoanalisa 43

More Related Content

What's hot

Pengkajian katarak
Pengkajian katarakPengkajian katarak
Pengkajian katarak
heri damanik
 
Sp isolasi sosial
Sp isolasi sosialSp isolasi sosial
Sp isolasi sosial
DiniHadianingsih
 
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Makalah patient safety
Makalah patient safetyMakalah patient safety
Makalah patient safety
Vicky Thio
 
Cidera sistem otot rangka
Cidera sistem otot rangkaCidera sistem otot rangka
Cidera sistem otot rangka
Kharistya Amaru
 
Warna dasar luka 2
Warna dasar luka 2Warna dasar luka 2
Warna dasar luka 2
Iwan Saputra
 
Negosiaisi Dalam Keperawatan
Negosiaisi Dalam KeperawatanNegosiaisi Dalam Keperawatan
Negosiaisi Dalam Keperawatan
Fransiska Oktafiani
 
Asuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan InfeksiAsuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan Infeksi
Amee Hidayat
 
Asuhan Keperawatan Imunodefisiensi
Asuhan Keperawatan ImunodefisiensiAsuhan Keperawatan Imunodefisiensi
Asuhan Keperawatan Imunodefisiensi
Fransiska Oktafiani
 
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan NutrisiAsuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
pjj_kemenkes
 
262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik
262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik
262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik
Husen Aminudin
 
Modul 2 cetak
Modul 2 cetakModul 2 cetak
Modul 2 cetak
pjj_kemenkes
 
Nanda nic noc si hep
Nanda nic noc si hepNanda nic noc si hep
Nanda nic noc si hepChristine Aie
 
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1Ns. Lutfi
 
Sistem syaraf
Sistem syarafSistem syaraf
Sistem syaraf
1234567898765432112345
 
Askep keluarga binaan
Askep keluarga binaanAskep keluarga binaan
Askep keluarga binaan
syifaaulia93
 
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Utik Pariani
 

What's hot (20)

Pengkajian katarak
Pengkajian katarakPengkajian katarak
Pengkajian katarak
 
Sp isolasi sosial
Sp isolasi sosialSp isolasi sosial
Sp isolasi sosial
 
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
 
Makalah patient safety
Makalah patient safetyMakalah patient safety
Makalah patient safety
 
Cidera sistem otot rangka
Cidera sistem otot rangkaCidera sistem otot rangka
Cidera sistem otot rangka
 
Warna dasar luka 2
Warna dasar luka 2Warna dasar luka 2
Warna dasar luka 2
 
Negosiaisi Dalam Keperawatan
Negosiaisi Dalam KeperawatanNegosiaisi Dalam Keperawatan
Negosiaisi Dalam Keperawatan
 
Asuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan InfeksiAsuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan Infeksi
 
Asuhan Keperawatan Imunodefisiensi
Asuhan Keperawatan ImunodefisiensiAsuhan Keperawatan Imunodefisiensi
Asuhan Keperawatan Imunodefisiensi
 
Askep sle
Askep sleAskep sle
Askep sle
 
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan NutrisiAsuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
 
262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik
262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik
262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik
 
Modul 2 cetak
Modul 2 cetakModul 2 cetak
Modul 2 cetak
 
Nanda nic noc si hep
Nanda nic noc si hepNanda nic noc si hep
Nanda nic noc si hep
 
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
 
Konsep diri
Konsep diriKonsep diri
Konsep diri
 
Sistem syaraf
Sistem syarafSistem syaraf
Sistem syaraf
 
Askep keluarga binaan
Askep keluarga binaanAskep keluarga binaan
Askep keluarga binaan
 
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
 
Sp rpk
Sp rpkSp rpk
Sp rpk
 

Similar to MODEL KONSEP G3 PSIKOSOSIAL LENGKAP.pptx

Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwa
Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwaKonsep dasar keperawatan kesehatan jiwa
Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwa
Zha Sarimurni
 
PETA KONSEP TEKNIK KONSELING
PETA KONSEP TEKNIK KONSELINGPETA KONSEP TEKNIK KONSELING
PETA KONSEP TEKNIK KONSELING
Nur Arifaizal Basri
 
ADLERIAN THERAPY.pptx
ADLERIAN THERAPY.pptxADLERIAN THERAPY.pptx
ADLERIAN THERAPY.pptx
AnakNakal9
 
model konseptual mental psikiatri
model konseptual mental psikiatrimodel konseptual mental psikiatri
model konseptual mental psikiatri
Fransiska Oktafiani
 
Model konsep dan teori keperawatan
Model konsep dan teori keperawatanModel konsep dan teori keperawatan
Model konsep dan teori keperawatan
miftahul ulum
 
Psikologi individu
Psikologi individuPsikologi individu
Psikologi individusrimunah
 
Model konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwaModel konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwa
NotesyaAAmanupunnyo
 
TEORI-TEORI KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
TEORI-TEORI  KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konselingTEORI-TEORI  KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
TEORI-TEORI KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
SitiSara33
 
Model konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanModel konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatan
adeputra93
 
Model konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanModel konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatan
adeputra93
 
Pendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisisPendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisis
safutri nurhidayah
 
Pendekatak konseling realita
Pendekatak konseling realitaPendekatak konseling realita
Pendekatak konseling realitavarizalamir
 
Ppt eksistensial humanistik
Ppt eksistensial humanistikPpt eksistensial humanistik
Ppt eksistensial humanistik
Langgeng Prayogo
 
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Dina Haya Sufya
 
TEORI REALITI
TEORI REALITITEORI REALITI
TEORI REALITI
Sigmund Fai
 
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaModel dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
Agus Arianto
 
Kepribadian dan Perilaku Manusia
Kepribadian dan Perilaku ManusiaKepribadian dan Perilaku Manusia
Kepribadian dan Perilaku Manusia
pjj_kemenkes
 
Teori Model konseptual keperawatan keluarga
Teori Model konseptual keperawatan keluargaTeori Model konseptual keperawatan keluarga
Teori Model konseptual keperawatan keluarga
JoniSiahaan2
 
SELF AWARNESS (dady).ppt
SELF AWARNESS (dady).pptSELF AWARNESS (dady).ppt
SELF AWARNESS (dady).ppt
DadyHidayah
 
Pendekatan konseling individual Alfred Adler
Pendekatan konseling individual Alfred AdlerPendekatan konseling individual Alfred Adler
Pendekatan konseling individual Alfred Adler
Iis Nurul Fitriyani
 

Similar to MODEL KONSEP G3 PSIKOSOSIAL LENGKAP.pptx (20)

Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwa
Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwaKonsep dasar keperawatan kesehatan jiwa
Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwa
 
PETA KONSEP TEKNIK KONSELING
PETA KONSEP TEKNIK KONSELINGPETA KONSEP TEKNIK KONSELING
PETA KONSEP TEKNIK KONSELING
 
ADLERIAN THERAPY.pptx
ADLERIAN THERAPY.pptxADLERIAN THERAPY.pptx
ADLERIAN THERAPY.pptx
 
model konseptual mental psikiatri
model konseptual mental psikiatrimodel konseptual mental psikiatri
model konseptual mental psikiatri
 
Model konsep dan teori keperawatan
Model konsep dan teori keperawatanModel konsep dan teori keperawatan
Model konsep dan teori keperawatan
 
Psikologi individu
Psikologi individuPsikologi individu
Psikologi individu
 
Model konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwaModel konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwa
 
TEORI-TEORI KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
TEORI-TEORI  KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konselingTEORI-TEORI  KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
TEORI-TEORI KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
 
Model konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanModel konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatan
 
Model konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanModel konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatan
 
Pendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisisPendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisis
 
Pendekatak konseling realita
Pendekatak konseling realitaPendekatak konseling realita
Pendekatak konseling realita
 
Ppt eksistensial humanistik
Ppt eksistensial humanistikPpt eksistensial humanistik
Ppt eksistensial humanistik
 
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
 
TEORI REALITI
TEORI REALITITEORI REALITI
TEORI REALITI
 
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaModel dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
 
Kepribadian dan Perilaku Manusia
Kepribadian dan Perilaku ManusiaKepribadian dan Perilaku Manusia
Kepribadian dan Perilaku Manusia
 
Teori Model konseptual keperawatan keluarga
Teori Model konseptual keperawatan keluargaTeori Model konseptual keperawatan keluarga
Teori Model konseptual keperawatan keluarga
 
SELF AWARNESS (dady).ppt
SELF AWARNESS (dady).pptSELF AWARNESS (dady).ppt
SELF AWARNESS (dady).ppt
 
Pendekatan konseling individual Alfred Adler
Pendekatan konseling individual Alfred AdlerPendekatan konseling individual Alfred Adler
Pendekatan konseling individual Alfred Adler
 

MODEL KONSEP G3 PSIKOSOSIAL LENGKAP.pptx

  • 1. MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN JIWA model PSIKOSOSIAL 1 RETNO L.A
  • 2. DEFINISI MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN  Model: cara mengorganisasi pokok pengetahuan yg kompleks.  Mengarahkan pengorganisasian data  Mengukur efektivitas proses penanganan  Memfasilitasi penelitian dalam perilaku manusia  Model membantu klinisi: ◦ Latar belakang perilaku yg diobservasi ◦ Strategi penanganan terapeutik ◦ Peran yg sesuai untuk pasien dan terapis 2
  • 3. DEFINISI MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN JIWA  Model praktik keperawatan jiwa mencerminkan sudut pandang dalam mempelajari penyimpangan perilaku dan proses terapeutik dikembangkan.  Model praktik dalam keperawatan kesehatan jiwa ini menggambarkan sebuah psikodinamika terjadinya gangguan jiwa.  Psikodinamika terjadinya gangguan jiwa menggambarkan serangkaian peristiwa, 3
  • 4. Jenis-jenis model praktik keperawatan jiwa : 1. Model Psikoanalitik diperkenalkan oleh: Sigmund Frued, Erikson, Klein, Horney, Fromm-Reichmann, Menninger) 2. Model Interpersonal, diperkenalkan oleh: Sullivan dan Peplau 3. Model Sosial, diperkenalkan oleh: Szaszd dan Caplan 4. Model Supportif: diperkenalkan oleh Werman dan Rockland 5. Model Existensial, diperkenalkan oleh: Perls, Glesser, Ellis, Rogers, Frankl 6. Model Medik: diperkenalkan oleh: Meyer, Kraeplin, Spitzer, Frances 7. Model Perilaku, diperkenalkan oleh: Bandura, Pavlov, Wolpe, Skinner 4
  • 5. 1. MODEL PSIKOANALISA  Dikembangkan pertama kali oleh Sigmund Freud dan disempurnakan oleh Erik Erikson , Klein Horney dan Reich Manninger  Model ini mempelajari tentang teori perkembangan psikoseksual, topografi jiwa dan struktur kepribadian 5 model psikoanalisa
  • 6. LANJUTAN MODEL PSIKOANALISA Gangguan jiwa terjadi akibat : 1. Perkembangan diri yang tidak adekuat : karena adanya konflik/kasus saat tahap perkembangan 2. Resolusi konflik perkembangan yang tdk adekuat : seseorang tidak dapat menyelesaikan masalahnya di masa lalu dengan baik, sehingga muncul 6 model psikoanalisa
  • 7. LANJUTAN …. 4. Ketidakmampuan seseorang dalam menggunakan ego untuk mengontrol id dan tidak mampu untuk mematuhi super ego akan mendorong terjadinya penyimpangan perilaku (deviation of Behavioral) model psikoanalisa 7
  • 8. S. FREUD MEMBAGI STRUKTUR JIWA MJD 3 BAGIAN , YT : A. ID B. EGO C. SUPER EGO model psikoanalisa 8
  • 9. A. ID  Tempat dorongan (instinct) dan berada di bawah pengawasan proses primer  Kehendak nafsu, naluri dasar  Ciri ID : 1. Merupakan bagian yg primitif 2. Egoistis, asosial dan amoral 3. Tdk mempunyai konsep etika 4. Tdk dapat menunda keinginan 5. Tdk belajar dari pengalaman 6. Tidak mengenal waktu model psikoanalisa 9
  • 10. B. EGO  Artinya Aku  Berfungsi memberikan identitas diri pada individu, tugasnya utk menghindari ketidaksenangan dengan melawan atau mengatur pelepasan dorongan naluri agar ssi dengan tuntutan dunia luar  Kekuatan penyeimbang antara id dan super ego  Menunjukkan perilaku dewasa dan adaptif model psikoanalisa 10
  • 11. C. SUPER EGO ◦ Berhubungan dengan moral, peraturan nilai2 dan cita2 ◦ Terbentuk dari konsep orang tua, norma masyarakat, dan ajaran agama ◦ Untuk mengontrol impuls2 ID, jika melanggar norma individu merasa bersalah ◦ Contoh : mematuhi tata tertib, peraturan, norma agama model psikoanalisa 11
  • 12. 2. Model Interpersonal  Dikembangkan oleh Harry Stack Sullivan dan Hildegrad Peplau  Gangguan jiwa bisa muncul karena adanya ancaman, ancaman menimbulkan kecemasan (anxiety). Ansietas timbul dan dialami seseorang akibat adanya konflik saat berhubungan dengan orang lain (interpersonal)  Perasaan takut seseorang didasari adanya ketakutan ditolak atau tidak model Interpersonal 12
  • 13. Hildegrad Peplau : hubungan terapeutik perawat - pasien  Hubungan terapeutik perawat – klien meliputi 4 fase, yt : fase orientasi, fase identifikasi, Fase Eksplorasi , fase resolusi.  Selama fase ini klien menyelesaikan tugas ttt dan hubungan berubah, yg mmbantu proses penyembuhan model Interpersonal 13
  • 14. 1. FASE ORIENTASI  Terjadi proses pengumpulan data , dan proses membina hubungan saling percaya antara perawat dan klien  Pasien mengajukan pertanyaan  Partisipasi pasien scr penuh
  • 15. 2. FASE IDENTIFIKASI  Pasien berespon thd individu yg ia anggap membantu dan merasa lebih kuat  Perawat berupaya dapat memfasilitasi ekspresi perasaan klien dan melaksanakan asuhan keperawatan berdasarkan kebutuhan klien
  • 16. 3. FASE EKSPLORASI/ EKPLOITASI  Pasien mggnkan pelayanan yg tersedia dgn maksimal  Timbul tujuan seperti kembali ke rumah dan bekerja  Perawat membantu klien dalam memberikan gambaran kondisi klien dan seluruh aspek yang terlibat di dalamnya
  • 17. 4. FASE RESOLUSI  Klien secara bertahap membebaskan diri dari ketergantungan dengan tenaga profesional.  Klien diberi kesempatan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri berdasarkan kemampuan yang dimiliki
  • 18. EMPAT TINGKAT ANSIETAS MENURUT PEPLAU : 1. ANSIETAS RINGAN 2. ANSIETAS SEDANG 3. ANSIETAS BERAT 4. ANSIETAS PANIK model Interpersonal 18
  • 19. 1.ANSIETAS RINGAN ◦ Keadaan ini akan meningkatkan persepsi individu, yang mengakibatkan orang akan berhati-hati/waspada dan mendorong manusia untuk belajar serta kreatif. 2. ANSIETAS SEDANG ◦ lapangan persepsi terhadap lingkungan menurun. Individu lebih memfokuskan hal yang penting saat itu saja dan mengesampingkan hal lainnya. model Interpersonal 19
  • 20. 3. ANSIETAS BERAT ◦ lapangan persepsi sangat menurun, rasa takut dan teror ◦ Orang hanya memikirkan hal yang kecil saja dan mengabaikan hal lainnya. ◦ Individu tak mampu berpikir lagi, dia sudah harus diberi pertolongan/tuntunan 4.ANSIETAS PANIK ◦ lapangan persepsi sudah sangat sempit. Individu tidak dapat mengendalikan diri lagi. ◦ Meliputi ggn pikiran rasional waham, halusinasi, dan bisu , meloncat tanpa tujuan model Interpersonal 20
  • 21. Proses terapi  Build Feeling Security : Berupaya membangun rasa aman bagi klien  Trusting relationship and interpersonal satisfaction (Menjalin hubungan saling percaya )  membina kepuasan dalam bergaul dengan orang lain sehingga klien merasa berharga model Interpersonal 21
  • 22. Peran perawat dalam terapi adalah :  Share anxieties : berupaya melakukan sharing mengenai apa-apa yang dirasakan klien, apa yang biasa dicemaskan oleh klien saat berhubungan dengan orang lain  Therapist use empathy and relationship : perawat berupaya bersikap empati dan turut merasakan apa-apa yang dirasakan oleh klien).  Perawat memberikan respon verbal yang mendorong rasa aman klien dalam model Interpersonal 22
  • 23. 3. MODEL SOSIAL  Dikemukakan oleh Caplan dan Szasz  Menurut konsep ini seseorang akan mengalami gangguan jiwa atau penyimpangan perilaku apabila banyaknya factor social dan factor lingkungan yang akan memicu munculnya stress pada seseorang 23
  • 24. MODEL SOSIAL  Stress tsb ditimbulkan oleh perilaku yg tdk dapat diterima oleh sistem sosial setempat  Akumulasi stressor yang ada dilingkungan (bising, macet, iklim sangat dingin/panas dll) akan mencetuskan stress pada individu  Stressor dari lingkungan diperparah oleh stressor dalam hubungan social (misalkan : anak nakal, atasan galak, 24
  • 25. Proses terapi  Klien dibantu untuk menghadapi sistem sosialnya dgn menggunakan pendekatan primer, krisis intervensi  Environment manipulation and social support : Modifikasi lingkungan dan adanya dukungan social , keluarga dan masyarakat yang titik pusatnya kesehatan jiwa masyarakat  Contoh Modifikasi lingkungan : rumah harus bersih, teratur, harum, tidak bising, ventilasi cukup, penataan alat dan perabot25
  • 26. Peran pasien dan perawat : ◦ Klien scr aktif menyampaikan masalah menggunakan sumber yang ada di masyarakat melibatkan teman sejawat, atasan, keluarga atau suami istri ◦ Perawat berupaya menggali system social klien seperti suasana rumah, kantor, sekolah, masyarakat atau tempat kerja 26
  • 27.  Dikembangkan oleh Ellis, Roger, Peris, Glasser, dan Franks  Menurut model ini Penerimaan diri dapat dicapai melaui hubungan dengan orang lain 4. Model Existensial 27
  • 28.  Gangguan jiwa atau gangguan perilaku terjadi bila individu gagal menemukan jati dirinya dan tujuan hidupnya, individu tidak memiliki kebanggaan akan dirinya membenci diri sendiri dan mengalami gangguan dalam body imagenya  Seringkali individu merasa asing dan bingung dengan dirinya sendiri, sehingga pencarian makna kehidupannya (eksistensinya) menjadi kabur Model Existensial 28
  • 29. - siapakah saya ini sebenarnya? - Apa tujuan saya lahir ke dunia ini? - Apa kelebihan dan kekurangan saya? - Bagaimana seharusnya saya bersikap agar orang lain menyukai saya? - Apa pegangan hidup saya? - Norma mana yang saya anut? Individu tidak bisa menjawab pertanyaan : 29
  • 30. 1. Experience in relationship 2. Self assesment 3. Conducted in group 4. Encourage to accept self and control behavior Proses terapi 30
  • 31. 1. Experience in relationship ◦ Mengupayakan individu agar berpengalaman bergaul dengan orang lain, memahami riwayat hidup orang lain yang dianggap sukses atau dianggap bisa menjadi panutan 2. Self assesment ◦ Memperluas kesadaran diri dengan cara introspeksi Proses terapi 31
  • 32. 3. Conducted in group Bergaul dengan kelompok social dan kemanusiaan 3. Encourage to accept self and control behavior Mendorong untuk menerima jati dirinya sendiri dan menerima kritik atau feedback tentang perilakunya dari orang lain Lanjutan…………… 32
  • 33.  Klien berperan serta dalam memperoleh pengalaman yang berarti untuk mempelajari dirinya dan mendapatkan feedback dari orang lain, misalnya melalui terapi aktivitas kelompok  Perawat berusaha memperluas kesadaran diri klien melalui feedback, kritik, saran atau reward dan punishment Peran pasien dan perawat 33
  • 34. 5. Model Supportive therapy  Dikembangkan oleh Wermon dan Rockland  Gangguan jiwa disebabkan oleh factor biopsikososial dan respon maladaptive terhadap stressor saat ini ◦ Aspek biologis : sering sakit maag, migraine, batuk –batuk ◦ Aspek psikologis : mudah cemas, kurang percaya diri, pemarah, perasaan bersalah ◦ Aspek social : susah bergaul, menarik diri, tidak disukai, tidak mampu mendapat pekerjaan ◦ Stressor saat ini : PHK, test masuk kerja 34
  • 35.  Manifestasi gangguan jiwa muncul akibat ketidakmampuan dalam beradaptasi pada masalah – masalah yang muncul saat ini dan tidak ada kaitannya dengan masa lalu.  Ketidakmampuan beradaptasi dan menerima apapun hasilnya setelah berupaya maksimal, menyebabkan individu menjadi stress. Model Supportive therapy 35
  • 36. Proses terapi  Menguatkan respon koping adaptif individu diupayakan mengenal terlebih dahulu kekuatan dirinya dan kekuatan mana yang bias dipakai alternative pemecahan masalahnya. 36
  • 37. Peran pasien dan perawat  Klien terlibat dalam identifikasi koping yang dimiliki dan biasa dipakai klien  Perawat berupaya menjalin hubungan yang hangat dan empatik dengan klien untuk menyiapkan koping klien yang adaptif. 37
  • 38. 6. Model Medical  Dikembangkan oleh Meyer , Kraeplin, Spitzer, dan Frances  Gangguan jiwa muncul akibat multifactor yang kompleks meliputi : aspek fisik, genetic, lingkungan dan factor social  Gangguan perilaku diakibatkan oleh proses penyakit biologis dan berhubungan dgn toleransi pasien thd mslh yg menimbulkan stress 38
  • 39. Model Medical  Focus penatalaksanaan harus lengkap meliputi pemeriksaan diagnostic, terapi somatic, farmakologik dan teknik interpersonal  Perawat berperan dalam berkolaborasi dengan tim medis dalam melakukan prosedur diagnostic dan terapi jangka panjang  Terapis berperan dalam pemberian terapi, laporan mengenai dampak terapi, menentukan jenis pendekatan terapi yang 39
  • 40. Model Perilaku,  Diperkenalkan oleh: Bandura, Pavlov, Wolpe, Skinner  Pandangan terhadap penyimpangan perilaku adalah karena perilaku tsb dipelajari.  Peyimpangan terjadi karena manusia telah membentuk kebiasaan perilaku yang tidak diinginkan. Oleh karena perilaku dapat dipelajari, maka perilaku juga dapat tidak dipelajari.  Perilaku menyimpang terjadi berulang karena berguna untuk mengurangi ansietas. Jika demikian, perilaku lain yang dapat mengurangi ansietas dapat dipakai sebagai pengganti. model psikoanalisa 40
  • 41. Proses terapy  Terapi merupakan proses pendidikan.  Penyimpanyan perilaku tidak dihargai; perilaku yang produktif dikuatkan.  Terapi relaksasi dan latihan keasertifan merupakan pendekatan perilaku model psikoanalisa 41
  • 42. Model Komunikasi  Gangguan perilaku terjadi apabila pesan tidak dikomunikasikan dengan jelas. Bahasa dapat digunakan untuk  merusak makna pesan bisa diteruskan secara serentak pada berbagai tingkatan.  Kesan verbal dan nonverbal mungkin tidak selaras. model psikoanalisa 42
  • 43. Proses Terapeutik  Pola komunikasi dianalisis dan umpan balik diberikan untuk mengklarifikasi area masalah.  Analisis transaksional berfokus pada permainan dan belajar untuk berkomunikasi secara langsung tanpa bersandiwara. model psikoanalisa 43