Dokumen tersebut membahas tentang kanker serviks, termasuk definisi, gejala, pencegahan, deteksi, pengobatan, dan penyuluhan. Kanker serviks adalah kanker perempuan paling umum di negara berkembang yang dapat dicegah dengan mengurangi jumlah pasangan seks dan mengonsumsi makanan kaya vitamin. Deteksi dini melalui pemeriksaan pap smear dan kolposkopi penting untuk menurunkan kematian. Pengobatan meliputi program
1. KANKER SERVIKS
PENGERTIAN KANKER SERVIKS
Kanker serviks merupakan penyakit kanker perempuan yang menimbulkan
kematian terbanyak akibat kanker terutama di Negara berkembang. Diperkirakan
dijumpai kanker serviks baru sebanyak 500.000 orang diseluruh dunia dan
sebagian besar terjadi di Negara berkembang. Kanker serviks mempunyai insidens
yang tertinggi di Negara-negara sedang berkembang yaitu menempati urutan
pertama, sedang dinegara maju ia menempati urutan ke 10, atau secara
keseluruhan ia menempati urutan ke 5.
GEJALA KANKER LEHER RAHIM (SERVIKS)
Tanda-tanda dini kanker serviks mungkin tidak menimbulkan gejala. Tanda-
tanda dini yang tidak speifik seperti secret vagina yang agak berlebihan dan kadang-
kadang disertai dengan bercak perdarahan. Gejala umum yang sering terjadi berupa
perdarahan pervaginam (pascasenggama, perdarahan di luar haid) dan keputihan.
Pada penyakit lanjut keluhan berupa keluar cairan pervaginam yang tidak berbau
busuk, nyeri panggul, nyeri pinggang dan pinggul, sering berkemih, buang air kecil,
atau buang air besar yang sakit. Gejala penyakit yang residif berupa nyeri pinggang,
edema kaki unilateral, dan obstruksi ureter.
2. PENCEGAHAN, PENAPISAN, DAN DETEKSI
1. Pencegahan
Bagi wanita semua umur, membatasi jumlah pasangan seks dan penggunaan
kontrasepsi penghalang, seperti kondom dan diagfragma sangat dianjurkan untuk
mengurangi risiko terjadinya kanker serviks. Modifikasi pola makan yang dapat
mengurangi risiko kanker serviks di antaranya dengan mengkonsumsi makanan
yang banyak mengandung vitamin A dan C, asam folat. Selain itu, adalah dengan
mencegah bertambahnya atau mengupayakan pengentian penggunaan tembakau
dan/atau alcohol.
2. Penapisan
Rekomendasi ACS sebagai sarana penapisan bagi wanita tanpa gejala
adalah dengan pemeriksaan pap smear dan pemeriksaan panggul bagi seluruh
wnaita yang telah melewati atau sedang dalam masa aktif seksual atau pada
mereka yang telah berusia 18 tahun atau lebih. Setelah tiga kali atau lebih hasil
pemeriksaan pap smear tahunan normal, pemeriksaan tersebut dapat dilakukan
lebih j/arang sesuai anjuran dokter
3. Deteksi
Deteksi kanker serviks pada wanita yang tidak menunjukan gejala di tentukan
dengan anamnesa dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan rektovaginal dan
pemeriksaan Pap smear, melakukan pemeriksaan kolposkopi, dan palpasi serviks
dan jaringan sekitarnya.
Pemeriksaan kolposkopi dapat dilakukan pada wanita yang memiliki gejala yang
khas atau memiliki gejala yang khas atau memiliki lesi pada serviks yang sangat
3. mencurigakan. Dokter yang memeriksa harus mengambil bahan biopsy lansung
dengan kolposkopi dari setiap daerah yang dijumpai.
PENGOBATAN
1. Program skrining
Program skrining bertujuan untuk menurunkam morbilitas dan mortalitas juga harus
memenuhi beberapa criteria yaitu :1) mempertimbangkan factor biaya; 2) dapat
mencapai golongan tidak mampu; 3) penyakit adalah fatal, morbiditas lama, cara
pengobatan pada fase prakanker lebih efektif bila sudah ada simpton, prevalensi
prakanker tinggi; 4) sensivitas dan sesuai antara jenis tes dan populasi yang akan di
skrin.
2. Pembedahan
Tindakan pembedahan dapat dilakukan pada kanker serviks sampai stadium II A
dan dengan hasil pengobatan seefektif radiasi, akan tetapi mempunyai keunggulan
meninggalkan ovarium pada pasien usia pramenopause. Kanker serviks dengan
diameter lebih dari 4 cm menurut beberapa peneliti lebih baik diobati dengan
kemoradiasi daripada operasi. Hsisterektomi radikal mempunyai nmortalitas kurang
dari 1%. Morbiditas termasuk kejadian fistel (1% sampai 2%), kehilangan darah,
atonia kandung kemih yang membutuhkan kateterisasi intermitten, antikolinergik,
atau alfa antagonis.
4. PENYULUHAN
DETEKSI DINI KANKER RAHIM
Oleh :
KHUSNUL KHOTIMAH
AK.130241
AKADEMI KEBIDANAN YAYASAN
KESEHATAN NASIONAL
BAU-BAU
2015