SlideShare a Scribd company logo
1 of 60
Download to read offline
KESELAMATAN PASIEN & MANAJEMEN
RESIKO DI
SARANA PELAYANAN KESEHATAN
PS.BPTPK.Rg.Gb. 1
352',',,,.(%,'$1$1
3(0%(.$/$135$.7(../,1,.
Latar belakang
2
 Keselamatan pasien merupakan isu utama akhir-
akhir ini baik di Indonesia maupun di Luar Negeri
 Kepedulian pengambil kebijakan, manajemen dan
praktisi klinis terhadap keselamatan pasien
 Berbagai seminar, workshop, dan pelatihan banyak
diadakan: patient safety, risk management, clinical
audit, patient safety indicators – dg berbagai
motif.
PS.BPTPK.Rg.Gb.
 Keselamatan pasien merupakan isu utama akhir-
akhir ini baik di Indonesia maupun di Luar Negeri
 Kepedulian pengambil kebijakan, manajemen dan
praktisi klinis terhadap keselamatan pasien
 Berbagai seminar, workshop, dan pelatihan banyak
diadakan: patient safety, risk management, clinical
audit, patient safety indicators – dg berbagai
motif.
10 Fakta tentang Keselamatan Pasien
(WHO)
PS.BPTPK.Rg.Gb.
3
10 Fakta tentang Keselamatan Pasien
(WHO)
 Fakta 1
Keselamatan Pasien adalah isu kesehatan
global yang serius  Th 2002 negara2
anggota WHO menyepakati Resolusi
Majelis Kesehatan Dunia tentang
Keselamatan Pasien.
PS.BPTPK.Rg.Gb.
4
 Fakta 1
Keselamatan Pasien adalah isu kesehatan
global yang serius  Th 2002 negara2
anggota WHO menyepakati Resolusi
Majelis Kesehatan Dunia tentang
Keselamatan Pasien.
 Fakta 2
Di negara maju 1 dari 10 pasien
mendapat cedera saat mendapat
perawatan RS  berbagai KTD.
PS.BPTPK.Rg.Gb.
5
 Fakta 3
Di negara berkembang  kemungkinan
cedera lebih besar daripada negara maju.
Risiko HAI/ infeksi nosokomial di negara
berkembang 20 x lipat lebih tinggi dari pada
di negara maju.
PS.BPTPK.Rg.Gb.
6
 Fakta 3
Di negara berkembang  kemungkinan
cedera lebih besar daripada negara maju.
Risiko HAI/ infeksi nosokomial di negara
berkembang 20 x lipat lebih tinggi dari pada
di negara maju.
 Fakta 4
Setiap saat, 1.4 juta orang di seluruh dunia
menderita infeksi nosokomial  Hand hygiene
paling esensial utk menurunkan HAI dan resistensi
AM.
PS.BPTPK.Rg.Gb.
7
 Fakta 5
Min, 50% alat kedokteran di negara
berkembang tak dapat/ sebag yang dpt
digunakan krn kurangnya keahlian/ bahan
pokok  diagnostik  terapi tak dapat
dilakukan  substandar  KTD
PS.BPTPK.Rg.Gb.
8
 Fakta 6
Di bbrp negara, proporsi injeksi dengan spuit/ jarum
reused tanpa sterilisasi sebesar 70%  jutaan orang
terpapar infeksi  1.3 juta orang meninggal, terutama
Krn patogen mll aliran darah: virus hepatitis B,hepatitis
C, Dan HIV.
PS.BPTPK.Rg.Gb.
9
 Fakta 7
Lebih dari 100 juta orang mendapat terapi
bedah karena berbagai alasan medis. Problem
terkait keselamatan operasi di negara maju
separuhnya adalah KTD yang dapat dicegah
yang menyebabkan kematian atau disabilitas.
PS.BPTPK.Rg.Gb.
10
Fakta 8
Manfaat ekonomi meningkatkan
keselamatan pasien  perpanjangan
perawatan, biaya tuntutan, HAI, kehilangan
penghasilan, disabilitas: US$ 6 miliar -
US$ 29 miliar /tahun.
PS.BPTPK.Rg.Gb.
11
Fakta 8
Manfaat ekonomi meningkatkan
keselamatan pasien  perpanjangan
perawatan, biaya tuntutan, HAI, kehilangan
penghasilan, disabilitas: US$ 6 miliar -
US$ 29 miliar /tahun.
 Fakta 9
Industri penerbangan  nuklir: 1 dari 1 000
000 peluang penumpang pesawat akan
mendapat cedera  1 dari 300 peluang
cedera selama perawatan kesehatan.
PS.BPTPK.Rg.Gb.
12
 Fakta 9
Industri penerbangan  nuklir: 1 dari 1 000
000 peluang penumpang pesawat akan
mendapat cedera  1 dari 300 peluang
cedera selama perawatan kesehatan.
 Fakta 10
Pengalaman pasien  kesehatannya adalah jantung dari
gerakan keselamatan pasien. Aliansi Dunia untuk
Keselamatan Pasien dengan 40 champions (yang dulunya
pernah mengalami KTD) – membantu membuat
pelayanan kesehatan menjadi lebih aman di seluruh dunia.
PS.BPTPK.Rg.Gb.
13
 Fakta 10
Pengalaman pasien  kesehatannya adalah jantung dari
gerakan keselamatan pasien. Aliansi Dunia untuk
Keselamatan Pasien dengan 40 champions (yang dulunya
pernah mengalami KTD) – membantu membuat
pelayanan kesehatan menjadi lebih aman di seluruh dunia.
Eror di berbagai negara
 - New York (1991) : 3.7 %
 - Canada (2004) : 7.5 %
 - Colorado (1999) : 3.3 %
 - UK (2000) : 11 %
 - France (2004) : 8.9 %
 - Denmark (2001) : 9 %
 - N Zealand (2001) : 13 %
 - Australia (1994) : 13 %
 - Indonesia (1999) : 1,8 % – 88.9 %. Studi 1999
yang dilakukan oleh UGM: Prevalensi error
PS.BPTPK.Rg.Gb.
14
 - New York (1991) : 3.7 %
 - Canada (2004) : 7.5 %
 - Colorado (1999) : 3.3 %
 - UK (2000) : 11 %
 - France (2004) : 8.9 %
 - Denmark (2001) : 9 %
 - N Zealand (2001) : 13 %
 - Australia (1994) : 13 %
 - Indonesia (1999) : 1,8 % – 88.9 %. Studi 1999
yang dilakukan oleh UGM: Prevalensi error
KejadianTidak Diharapkan (KTD) (Adverse event)
Suatu kejadian yg mengakibatkan cedera yg tdk
diharapkan pada pasien karena suatu tindakan
(“commission”) atau krn tdk bertindak
(“omission”), ketimbang krn “underlying disease”
atau kondisi pasien. (KKP-RS)
KTD yang tidak dapat dicegah (Unpreventable adverse
event)
Suatu KTD akibat komplikasi yg tdk dapat dicegah
dgn pengetahuan yg mutakhir. (KKP-RS)
KejadianTidak Diharapkan (KTD) (Adverse event)
Suatu kejadian yg mengakibatkan cedera yg tdk
diharapkan pada pasien karena suatu tindakan
(“commission”) atau krn tdk bertindak
(“omission”), ketimbang krn “underlying disease”
atau kondisi pasien. (KKP-RS)
KTD yang tidak dapat dicegah (Unpreventable adverse
event)
Suatu KTD akibat komplikasi yg tdk dapat dicegah
dgn pengetahuan yg mutakhir. (KKP-RS)
Rg.PS.BPTPK.Gb.
15
 Kejadian Nyaris Cedera (KNC)
(Near miss)
Suatu kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan
(commission) atau tdk mengambil tindakan yg
seharusnya diambil (omission), yg dpt mencederai pasien,
tetapi cedera serius tdk terjadi, * krn “keberuntung an”
pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak
timbul reaksi obat, krn ”pencegahan” (suatu obat dgn
overdosis lethal akan diberikan, tetapi staf lain
mengetahui  membatalkannya sebelum obat
diberikan), atau ”peringanan” (suatu obat dgn overdosis
lethal diberikan, diketahui secara dini lalu diberikan
antidotenya). (KKP-RS)
Rg.PS.BPTPK.Gb.
16
 Kejadian Nyaris Cedera (KNC)
(Near miss)
Suatu kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan
(commission) atau tdk mengambil tindakan yg
seharusnya diambil (omission), yg dpt mencederai pasien,
tetapi cedera serius tdk terjadi, * krn “keberuntung an”
pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak
timbul reaksi obat, krn ”pencegahan” (suatu obat dgn
overdosis lethal akan diberikan, tetapi staf lain
mengetahui  membatalkannya sebelum obat
diberikan), atau ”peringanan” (suatu obat dgn overdosis
lethal diberikan, diketahui secara dini lalu diberikan
antidotenya). (KKP-RS)
Diagnostic
• Kesalahan atau keterlambatan Diagnosis
• Tidak menerapkan Tes yg sebenarnya diindikasi
• Menggunakan Tes / Terapi yg sdh tdk dipakai
• Tidak bertindak atas hasil monitoring atau hasil
tes
Treatment
• Kesalahan pada Operasi, Prosedur atau Tes
• Kesalahan pada pelaksanaan Terapi
• Kesalahan metode penggunaan suatu obat
• Keterlambatan dlm pengobatan / merespon thd hasil tes yg abnormal
• Asuhan yg tidak layak / diindikasi
Dimana kesalahan dibuat ? (Type of Errors)
Treatment
• Kesalahan pada Operasi, Prosedur atau Tes
• Kesalahan pada pelaksanaan Terapi
• Kesalahan metode penggunaan suatu obat
• Keterlambatan dlm pengobatan / merespon thd hasil tes yg abnormal
• Asuhan yg tidak layak / diindikasi
Preventive
• Tidak memberikan terapi profilaktik
• Monitoring atau follow up yg tidak adekuat pd suatu pengobatan
Other
• Gagal melakukan komunikasi
• Kegagalan Alat
• Kegagalan sistem lain
(Leape, Lucian; Lawthers, Ann G.; Brennan, Troyen A., et al.
Preventing Medical Injury. Qual Rev Bull. 19(5):144–149,
1993.)
Rg.PS.BPTPK.Gb.
17
III. Implementasi
International Patient Safety Goals
(IPSG) 1-6
1. Identifikasi pasien secara benar
2. Tingkatkan komunikasi secara efektif
3. Meningkatkan perhatian pada pemberian obat
4. Eliminasi salah bagian/ salah sisi/ salah orang/
salah prosedur operasi
5. Mengurangi risiko infeksi nosokomial
6. Mengurangi risiko pasien jatuh.
Rg.PS.BPTPK.Gb.
18
1. Identifikasi pasien secara benar
2. Tingkatkan komunikasi secara efektif
3. Meningkatkan perhatian pada pemberian obat
4. Eliminasi salah bagian/ salah sisi/ salah orang/
salah prosedur operasi
5. Mengurangi risiko infeksi nosokomial
6. Mengurangi risiko pasien jatuh.
1: Identifikasi Pasien/ Klien Secara Benar
Use at least two (2) ways to identify a patient :
 when giving medicines,
 blood, or blood products; taking blood
samples and other specimens for clinical
testing;
 providing any other treatments or procedures.
The patient’s room number cannot be used to identify the patient.
9/18/2017 Rg.PS.BPTPK.Gb.
Use at least two (2) ways to identify a patient :
 when giving medicines,
 blood, or blood products; taking blood
samples and other specimens for clinical
testing;
 providing any other treatments or procedures.
The patient’s room number cannot be used to identify the patient.
RISK GRADING MATRIX
 Sering digunakan
 Untuk memetakan risiko terhadap Probabilitas / Frekuensi dan
Dampak / Konsekuensi
 Sebaiknya digunakan bersama-sama oleh pihak klinisi dan
manajemen untuk menilai insiden / risiko
Risk Matrix efektif :
 Mudah digunakan dan dimengerti
 Mempunyai deskripsi detil dan definisi
 Menerangkan bagaimana risiko dapat di mitigasi pada tingkat
yang bisa ditolerir
Rg.PS.BPTPK.Gb.
20
 Sering digunakan
 Untuk memetakan risiko terhadap Probabilitas / Frekuensi dan
Dampak / Konsekuensi
 Sebaiknya digunakan bersama-sama oleh pihak klinisi dan
manajemen untuk menilai insiden / risiko
Risk Matrix efektif :
 Mudah digunakan dan dimengerti
 Mempunyai deskripsi detil dan definisi
 Menerangkan bagaimana risiko dapat di mitigasi pada tingkat
yang bisa ditolerir
Level
Level Frekuensi
Frekuensi Kejadian aktual
Kejadian aktual
1
1 Jarang
Jarang Dapat terjadi dalam lebih dari 5
Dapat terjadi dalam lebih dari 5
tahun
tahun
PROBABILITAS /FREKUENSI / LIKELIHOOD
RISK MATRIX GRADING
Dapat terjadi dalam lebih dari 5
Dapat terjadi dalam lebih dari 5
tahun
tahun
2
2 Tidak biasa
Tidak biasa Dapat terjadi dalam 2
Dapat terjadi dalam 2 –
– 5 tahun
5 tahun
3
3 Kadang
Kadang-
-
kadang
kadang
Dapat terjadi tiap 1
Dapat terjadi tiap 1 –
– 2 tahun
2 tahun
4
4 Kemungkinan
Kemungkinan Dapat terjadi beberapa kali dalam
Dapat terjadi beberapa kali dalam
setahun
setahun
5
5 Sering
Sering Terjadi dalam minggu / bulan
Terjadi dalam minggu / bulan
Rg.PS.BPTPK.Gb.
21
DAMPAK KLINIS / CONSEQUENCES / SEVERITY
Level
Level DESKRIPSI
DESKRIPSI CONTOH DESKRIPSI
CONTOH DESKRIPSI
1
1 Insignificant
Insignificant Tidak
Tidak ada
ada cedera,
cedera, kerugian
kerugian keuangan
keuangan kecil
kecil
2
2 Minor
Minor 
Dapat
Dapat diatasi
diatasi dengan
dengan pertolongan
pertolongan pertama,
pertama,

kerugian
kerugian keuangan
keuangan sedang
sedang
3
3 Moderate
Moderate 
Berkurangnya
Berkurangnya fungsi
fungsi motorik
motorik /
/ sensorik
sensorik /
/
psikologis
psikologis atau
atau intelektual
intelektual secara
secara
semi
semipermanent
permanent /
/ regular
regular /
/ tidak
tidak
berhubungan
berhubungan dengan
dengan penyakit
penyakit

Setiap
Setiap kasus
kasus yang
yang memperpanjang
memperpanjang
perawatan
perawatan
Rg.PS.BPTPK.Gb.
22

Berkurangnya
Berkurangnya fungsi
fungsi motorik
motorik /
/ sensorik
sensorik /
/
psikologis
psikologis atau
atau intelektual
intelektual secara
secara
semi
semipermanent
permanent /
/ regular
regular /
/ tidak
tidak
berhubungan
berhubungan dengan
dengan penyakit
penyakit

Setiap
Setiap kasus
kasus yang
yang memperpanjang
memperpanjang
perawatan
perawatan
4
4 Major
Major 
Cedera
Cedera luas
luas

Kehilangan
Kehilangan fungsi
fungsi utama
utama permanent
permanent
(motorik,
(motorik, sensorik,
sensorik, psikologis,
psikologis,
intelektual),
intelektual), permanen
permanen /
/ irregular/
irregular/ tidak
tidak
berhubungan
berhubungan dengan
dengan penyakit
penyakit

Kerugian
Kerugian keuangan
keuangan besar
besar
5
5 Cathastropic
Cathastropic 
Kematian
Kematian yang
yang tidak
tidak berhubungan
berhubungan dengan
dengan
perjalanan
perjalanan penyakit
penyakit.
.

Kerugian
Kerugian keuangan
keuangan sangat
sangat besar
besar.
.
Manfaat Penerapan
Sistem Keselamatan Pasien
1. Budaya Safety meningkat dan berkembang.
(Blame-Free culture, Reporting culture, Learning culture )
2. Komunikasi dengan pasien berkembang.
3. KTD menurun (Kurva Belajar). Peta KTD selalu ada
dan terkini.
4. Risiko Klinis menurun.
5. Keluhan dan Litigasi berkurang.
6. Mutu Pelayanan meningkat.
7. Citra RS dan Kepercayaan masyarakat meningkat,
diikuti Kepercayaan Diri yang meningkat.
Rg.PS.BPTPK.Gb.
23
Manfaat Penerapan
Sistem Keselamatan Pasien
1. Budaya Safety meningkat dan berkembang.
(Blame-Free culture, Reporting culture, Learning culture )
2. Komunikasi dengan pasien berkembang.
3. KTD menurun (Kurva Belajar). Peta KTD selalu ada
dan terkini.
4. Risiko Klinis menurun.
5. Keluhan dan Litigasi berkurang.
6. Mutu Pelayanan meningkat.
7. Citra RS dan Kepercayaan masyarakat meningkat,
diikuti Kepercayaan Diri yang meningkat.
Traditional healing
Early hospitals
PS.BPTPK.Rg.Gb.
24
Nowadays …
PS.BPTPK.Rg.Gb.
25
The modern hospital …
26
PS.BPTPK.Rg.Gb.
Pengertian Patient Safety
27
 Keselamatan pasien (patient safety) : reduksi dan
meminimalkan tindakan yang tidak aman
dalam sistem pelayanan kesehatan sebisa mungkin
melalui pratik yang terbaik untuk mencapai luaran
klinis yang optimum. (The Canadian Patient Safety
Dictionary, October 2003)
PS.BPTPK.Rg.Gb.
 Keselamatan pasien (patient safety) : reduksi dan
meminimalkan tindakan yang tidak aman
dalam sistem pelayanan kesehatan sebisa mungkin
melalui pratik yang terbaik untuk mencapai luaran
klinis yang optimum. (The Canadian Patient Safety
Dictionary, October 2003)
Wayne Jowett, Kehilangan Nyawa
Akibat Dokter Salah Suntik ..!
28
Wayne meninggal dunia di “Queen’s Medical Center”, Nottingham, Inggris,
Wayne meninggal dunia di “Queen’s Medical Center”, Nottingham, Inggris,
tepat pukul 8 pagi, setelah obat kemoterapi “Vincristine” yang seharusnya
tepat pukul 8 pagi, setelah obat kemoterapi “Vincristine” yang seharusnya
disuntikkan i.v, oleh dokter disuntikkan intrathecal. Yang seharusnya
disuntikkan i.v, oleh dokter disuntikkan intrathecal. Yang seharusnya
disuntikkan intrathecal adalah cytosine
disuntikkan intrathecal adalah cytosine
Dr. Feda Mulhem dikenai hukuman 8 bulan penjara atas pembunuhan tak
Dr. Feda Mulhem dikenai hukuman 8 bulan penjara atas pembunuhan tak
direncanakan
direncanakan --
--ditambah 10 bulan penjara atas tuduhan lainnya,
ditambah 10 bulan penjara atas tuduhan lainnya,
menyebabkan kematian pada pasien muda, Wayne Jowett.
menyebabkan kematian pada pasien muda, Wayne Jowett.
BBC, Kamis, 02 Oktober 2003, 8:22 WIB
BBC, Kamis, 02 Oktober 2003, 8:22 WIB
PS.BPTPK.Rg.Gb.
Wayne meninggal dunia di “Queen’s Medical Center”, Nottingham, Inggris,
Wayne meninggal dunia di “Queen’s Medical Center”, Nottingham, Inggris,
tepat pukul 8 pagi, setelah obat kemoterapi “Vincristine” yang seharusnya
tepat pukul 8 pagi, setelah obat kemoterapi “Vincristine” yang seharusnya
disuntikkan i.v, oleh dokter disuntikkan intrathecal. Yang seharusnya
disuntikkan i.v, oleh dokter disuntikkan intrathecal. Yang seharusnya
disuntikkan intrathecal adalah cytosine
disuntikkan intrathecal adalah cytosine
Dr. Feda Mulhem dikenai hukuman 8 bulan penjara atas pembunuhan tak
Dr. Feda Mulhem dikenai hukuman 8 bulan penjara atas pembunuhan tak
direncanakan
direncanakan --
--ditambah 10 bulan penjara atas tuduhan lainnya,
ditambah 10 bulan penjara atas tuduhan lainnya,
menyebabkan kematian pada pasien muda, Wayne Jowett.
menyebabkan kematian pada pasien muda, Wayne Jowett.
PS.BPTPK.Rg.Gb. 29
Kanan,
pasti!
PS.BPTPK.Rg.Gb.
30
Risiko yang mungkin terjadi pada sarana pelayanan kesehatan
(McCaffrey  Hagg-Rickert, Risk Management Handbook, pp 100-
104, 2004)
31
 Risiko yang terkait dengan pelayanan pasien
 Risiko yang mungkin dialami oleh tenaga klinis
 Risiko yang mungkin dialami oleh tenaga kesehatan
yang lain
 Risiko yang terkait dengan sarana dan prasarana
 Risiko financial
 Risiko lain (yang lain, misalnya yang terkait dengan
penggunaan kendaraan/alat transportasi, misalnya
ambulans, vans, sepeda motor dsb)
PS.BPTPK.Rg.Gb.
 Risiko yang terkait dengan pelayanan pasien
 Risiko yang mungkin dialami oleh tenaga klinis
 Risiko yang mungkin dialami oleh tenaga kesehatan
yang lain
 Risiko yang terkait dengan sarana dan prasarana
 Risiko financial
 Risiko lain (yang lain, misalnya yang terkait dengan
penggunaan kendaraan/alat transportasi, misalnya
ambulans, vans, sepeda motor dsb)
Keselamatan pasien
Menghindarkan
Menghindarkan pasien
pasien dari
dari cedera
cedera/
/cedera
cedera
potensial
potensial dalam
dalam pelayanan
pelayanan yang
yang bertujuan
bertujuan
untuk
untuk membantu
membantu pasien
pasien
Bebas
Bebas dari
dari cedera
cedera/
/
cedera
cedera potensial
potensial
32
KESELAMATAN PASIEN DI SARANA
PELAYANAN KESEHATAN:
UPAYA UPAYA YANG DIRANCANG UNTUK:
MENCEGAH TERJADINYA “ADVERSE
OUTCOMES/EVENTS” (HASIL/KEJADIAN
YANG TIDAK DIHARAPKAN, YANG
DISEBAHKAN BUKAN OLEH KONDISI
PASIEN) SEBAGAI AKIBAT “TINDAKAN
YANG TIDAK AMAN”
ATAU “KONDISI LATEN”
PS.BPTPK.Rg.Gb. 33
KESELAMATAN PASIEN DI SARANA
PELAYANAN KESEHATAN:
UPAYA UPAYA YANG DIRANCANG UNTUK:
MENCEGAH TERJADINYA “ADVERSE
OUTCOMES/EVENTS” (HASIL/KEJADIAN
YANG TIDAK DIHARAPKAN, YANG
DISEBAHKAN BUKAN OLEH KONDISI
PASIEN) SEBAGAI AKIBAT “TINDAKAN
YANG TIDAK AMAN”
ATAU “KONDISI LATEN”
Penyebab terjadinya
kejadian tidak diharapkan (KTD=Adverse event)
34
 Tindakan yang tidak aman (unsafe act):
 Human error:
 Slips: error sebagai akibat kurang/teralihnya perhatian atau salah
persepsi)
 Lapses: error yang terkait dengan kegagalan memori lupa/tdk ingat)
 Mistakes: Kesalahan yang terkait dengan proses mental dalam
assessment informasi yang tersedia, kesalahan dalam merencanakan
asuhan, kesalahan dalam menetapkan tujuan, kesalahan dalam
mengambil keputusan klinis
 Violation (pelanggaran)
 Sabotage (sabotase)
PS.BPTPK.Rg.Gb.
 Tindakan yang tidak aman (unsafe act):
 Human error:
 Slips: error sebagai akibat kurang/teralihnya perhatian atau salah
persepsi)
 Lapses: error yang terkait dengan kegagalan memori lupa/tdk ingat)
 Mistakes: Kesalahan yang terkait dengan proses mental dalam
assessment informasi yang tersedia, kesalahan dalam merencanakan
asuhan, kesalahan dalam menetapkan tujuan, kesalahan dalam
mengambil keputusan klinis
 Violation (pelanggaran)
 Sabotage (sabotase)
(Reason, 1997)
35
 Kondisi laten (latent condition):
 Sistem yang kurang tertata yang menjadi predisposisi
terjadinya error
 Sumber daya yang tidak memenuhi persyaratan
PS.BPTPK.Rg.Gb.
(Reason, 1997)
ERROR DAPAT TERJADI DALAM
BENTUK TINDAKAN:
MELAKUKAN YANG SEMESTINYA
TIDAK DILAKUKAN (COMMISSION)
ATAU
TIDAK MELAKUKAN YANG
SEMESTINYA DILAKUKAN (OMISSION)
PS.BPTPK.Rg.Gb. 36
ERROR DAPAT TERJADI DALAM
BENTUK TINDAKAN:
MELAKUKAN YANG SEMESTINYA
TIDAK DILAKUKAN (COMMISSION)
ATAU
TIDAK MELAKUKAN YANG
SEMESTINYA DILAKUKAN (OMISSION)
POTENSI TERJADINYA RISIKO
DAN KESALAHAN SEPANJANG
JALAN PROSES PELAYANAN RAWAT
JALAN
PS.BPTPK.Rg.Gb. 37
38
Akses
PS.BPTPK.Rg.Gb.
Akses
39
Pendaftaran
PS.BPTPK.Rg.Gb.
Pendaftaran
40
Pengkajian

Penyusunan
Rencana
asuhan
PS.BPTPK.Rg.Gb.
Pengkajian

Penyusunan
Rencana
asuhan
41
Tindakan
dan
Pemberian
obat
PS.BPTPK.Rg.Gb.
Tindakan
dan
Pemberian
obat
42
Evaluasi
dan tindak
lanjut
PS.BPTPK.Rg.Gb.
Evaluasi
dan tindak
lanjut
PS.BPTPK.Rg.Gb.
43
Madu di tangan kananmu
Racun di tangan kirimu,
mana yang akan kau berikan
pada kuuuu……..bu bidan….????
Patients or
Victims
Apa kita peduli ?
44
PS.BPTPK.Rg.Gb.
Safety dalam pemberian
tindakan

obat ????
Apa kita peduli ?
45
Safety selama berada di
Sarana pelayanan kesehatan
PS.BPTPK.Rg.Gb.
Safety
Selama mendapatkan
Intervensi medis
dan keperawatan ???
PS.BPTPK.Rg.Gb.
46
PS.BPTPK.Rg.Gb.
47
Safety dalam
Pembuangan limbah
Medis ?
48
Safety dalam
penggunaan  pemeliharaan
peralatan ???
PS.BPTPK.Rg.Gb.
PS.BPTPK.Rg.Gb.
49
Safety
Penyediaan obat
Dan pemeriksaan
penunjang
Safety Pelayanan
Sterilisasi alat
Pencucian linen
Penyediaan darah
PS.BPTPK.Rg.Gb.
50
PS.BPTPK.Rg.Gb.
51
Safety pelayanan
Penyediaan diit ???
PS.BPTPK.Rg.Gb.
52
Safety
Pada
saat bencana ???
Tujuh standar keselamatan pasien
53
 1. Hak pasien:
 Pasien dan keluarga mempunyai hak untuk mendapat informasi ttg rencana
dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan KTD
 2. Mendidik pasien dan keluarga:
 Sarana kesehatan harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban
dan tangung jawab pasien dalam asuhan pasien
 3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
 Sarana kesehatan menjamin keseinambungan pelayanan dan menjamin
koordinasi antar tenaga dan antar unit pelayanan
 4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melakukan
evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien:
 Sarana kesehatan harus mendisain proses baru atau memperbaiki proses yang
ada, memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data,
menganalisis secara intensif KTD, dan melakukan perubahan untuk
meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien
PS.BPTPK.Rg.Gb.
 1. Hak pasien:
 Pasien dan keluarga mempunyai hak untuk mendapat informasi ttg rencana
dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan KTD
 2. Mendidik pasien dan keluarga:
 Sarana kesehatan harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban
dan tangung jawab pasien dalam asuhan pasien
 3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
 Sarana kesehatan menjamin keseinambungan pelayanan dan menjamin
koordinasi antar tenaga dan antar unit pelayanan
 4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melakukan
evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien:
 Sarana kesehatan harus mendisain proses baru atau memperbaiki proses yang
ada, memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data,
menganalisis secara intensif KTD, dan melakukan perubahan untuk
meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien
54
 5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien:
 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program keselamatan pasien secara
terintegrasi
 Pimpinan menjamim berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi risiko keselatan
pasien dan program menekan atau mengurangi KTD
 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu
berkaitan dengan pengambilan keputusan ttg keselamatan pasien
 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur, mengkaji dan
meningkatkan kinerja rumahsakit serta meningkatkan keselamatan pasien
 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusinya dalam meningkatkan kinerja
rumahsakit dan keselamatan pasien
 6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
 Sarana kesehatan menyediakan proses pendidikan, pelatihan dan orientasi untuk setiap
jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas
 Sarana kesehatan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan berkelanjutan untuk
meningkatkan dan ememlihara kompetensi staf serta mendukung pendekatan interdisiplin
dalam pelayanan pasien
 7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien:
 Sarana kesehatan merencanakan dan mendisai proses manajemen informasi keselamatan
pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal
 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat
PS.BPTPK.Rg.Gb.
 5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien:
 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program keselamatan pasien secara
terintegrasi
 Pimpinan menjamim berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi risiko keselatan
pasien dan program menekan atau mengurangi KTD
 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu
berkaitan dengan pengambilan keputusan ttg keselamatan pasien
 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur, mengkaji dan
meningkatkan kinerja rumahsakit serta meningkatkan keselamatan pasien
 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusinya dalam meningkatkan kinerja
rumahsakit dan keselamatan pasien
 6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
 Sarana kesehatan menyediakan proses pendidikan, pelatihan dan orientasi untuk setiap
jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas
 Sarana kesehatan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan berkelanjutan untuk
meningkatkan dan ememlihara kompetensi staf serta mendukung pendekatan interdisiplin
dalam pelayanan pasien
 7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien:
 Sarana kesehatan merencanakan dan mendisai proses manajemen informasi keselamatan
pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal
 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat
Tujuh langkah menuju kesematan
pasien
55
 1. Bangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien:
 Ciptakan kepemimpinan dan budaya yang terbuka dan adil
 2. Pimpin dan dukung staf anda:
 Bangun komitmen dan fokus yang kuat dan jelas tetnagn keselamatan pasien
 3. Integrasikan aktivitas pengelolaan risiko:
 Kembangkan sistem dan proses pengelolaan risiko serta lakukan identifikasi dan kajian
hal yang potensial bermasalah
 4. Kembangkan sistem pelaporan:
 Pastikan staf agar dengan mudah dapat melaporkan kejadian/insiden, serta rumahsakit
mengatur pelaoran kepada KKPRS
 5. Libatkan dan berkomunikasi dengan pasien:
 Kembangkan cara-cara komunikasi yang terbuka dengan pasien
 6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien:
 Dorong staf untuk melakukan analisis akar masalah untuk belajar bagaimana dan
mengapa kejadian itu timbul
 7. Cegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien:
 Gunakan infromasi yang ada tentang kejadian/masalah untuk melakukan perubahan
sistem pelayanan
PS.BPTPK.Rg.Gb.
 1. Bangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien:
 Ciptakan kepemimpinan dan budaya yang terbuka dan adil
 2. Pimpin dan dukung staf anda:
 Bangun komitmen dan fokus yang kuat dan jelas tetnagn keselamatan pasien
 3. Integrasikan aktivitas pengelolaan risiko:
 Kembangkan sistem dan proses pengelolaan risiko serta lakukan identifikasi dan kajian
hal yang potensial bermasalah
 4. Kembangkan sistem pelaporan:
 Pastikan staf agar dengan mudah dapat melaporkan kejadian/insiden, serta rumahsakit
mengatur pelaoran kepada KKPRS
 5. Libatkan dan berkomunikasi dengan pasien:
 Kembangkan cara-cara komunikasi yang terbuka dengan pasien
 6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien:
 Dorong staf untuk melakukan analisis akar masalah untuk belajar bagaimana dan
mengapa kejadian itu timbul
 7. Cegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien:
 Gunakan infromasi yang ada tentang kejadian/masalah untuk melakukan perubahan
sistem pelayanan
Bagimana mewujudkan keselamatan
pasien
56
 Tiga kegiatan yang saling melengkapi dalam
mewujudkan keselamatan pasien:
Preventing errors (mencegah errors)  risk
management
Making errors visible (membuat errors
mudah dikenali)
Mitigating the effects of errors
(meminimalkan akibat dari errors)
(Quality Interagency Coordination Task Force, 2000:
www.quic.gov/report/toc.htm)
PS.BPTPK.Rg.Gb.
 Tiga kegiatan yang saling melengkapi dalam
mewujudkan keselamatan pasien:
Preventing errors (mencegah errors)  risk
management
Making errors visible (membuat errors
mudah dikenali)
Mitigating the effects of errors
(meminimalkan akibat dari errors)
(Quality Interagency Coordination Task Force, 2000:
www.quic.gov/report/toc.htm)
Risk management
57
 Lakukan identifikasi kemungkinan terjadi
error/risiko
 Lakukan upaya:
 Pencegahan supaya error tidak terjadi
 Pencegahan untuk meminimalkan risiko:
 Mengenali faktor-faktor yang potensial berisiko dan
menghilangkan/meminimalkan faktor-faktor tersebut
 Kalau error/risiko terjadi, lakukan upaya untuk
meminimalkan akibatnya
PS.BPTPK.Rg.Gb.
 Lakukan identifikasi kemungkinan terjadi
error/risiko
 Lakukan upaya:
 Pencegahan supaya error tidak terjadi
 Pencegahan untuk meminimalkan risiko:
 Mengenali faktor-faktor yang potensial berisiko dan
menghilangkan/meminimalkan faktor-faktor tersebut
 Kalau error/risiko terjadi, lakukan upaya untuk
meminimalkan akibatnya
Proses manajemen risiko
58
Menetapkan lingkup
Manajemen risiko
Identifikasi risiko
Analisis risiko
Komunikasi
dan
Konsultasi
pd
stakeholders
Monitoring,
audit
dan
Tinjauan
(review)
Dukungan
internal
Kajian risiko (risk assessment)
PS.BPTPK.Rg.Gb.
Analisis risiko
Evaluasi risiko
Tindakan/treatment
terhadap
risiko
Komunikasi
dan
Konsultasi
pd
stakeholders
Monitoring,
audit
dan
Tinjauan
(review)
Dukungan
internal
tdk
ya
1. Perhatikan nama obat, rupa
dan ucapan mirip
2. Pastikan identifikasi
pasien
3. Komunikasi secara benar
saat operan pasien
4.Pastikan tindakan yang
benar pada sisi tubuh
yang benar
5. Kontrol pemberian cairan
elektrolit pekat
7.Hindari salah kateter
dan salah sambung
selang
6. Pastikan akurasi pemberian
obat pd pengalihan pelayanan
8. Gunakan alat injeksi
sekali pakai
9.Tingkatkan
“hand hygiene”
PS.BPTPK.Rg.Gb.
59
Sekian

Mgn.Mutu. Rg.
60
Sekian

More Related Content

Similar to patient safety lengkap 1(1).pdf

materi_drarjaty_ereport_web060820.pdf
materi_drarjaty_ereport_web060820.pdfmateri_drarjaty_ereport_web060820.pdf
materi_drarjaty_ereport_web060820.pdf
IfitBagusApriantono
 
MANAGEMENT PATIENT SAFETY.pptx
MANAGEMENT PATIENT SAFETY.pptxMANAGEMENT PATIENT SAFETY.pptx
MANAGEMENT PATIENT SAFETY.pptx
elvira381479
 
PEDOMAN ORGANISASI TIM KESELAMATAN PASIEN RS,f.pdf
PEDOMAN ORGANISASI TIM KESELAMATAN PASIEN RS,f.pdfPEDOMAN ORGANISASI TIM KESELAMATAN PASIEN RS,f.pdf
PEDOMAN ORGANISASI TIM KESELAMATAN PASIEN RS,f.pdf
fifinoktaviani
 
419875898-Sk-Pedoman-Keselamatan-Pasien-Program.docx
419875898-Sk-Pedoman-Keselamatan-Pasien-Program.docx419875898-Sk-Pedoman-Keselamatan-Pasien-Program.docx
419875898-Sk-Pedoman-Keselamatan-Pasien-Program.docx
LilisAnggraeni4
 
PEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.doc
PEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.docPEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.doc
PEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.doc
umma16
 
Fact Sheet Care of Patient.pptx
Fact Sheet Care of Patient.pptxFact Sheet Care of Patient.pptx
Fact Sheet Care of Patient.pptx
eyeeasy
 

Similar to patient safety lengkap 1(1).pdf (20)

materi_drarjaty_ereport_web060820.pdf
materi_drarjaty_ereport_web060820.pdfmateri_drarjaty_ereport_web060820.pdf
materi_drarjaty_ereport_web060820.pdf
 
pps ppt sosialisasi.pptx
pps ppt sosialisasi.pptxpps ppt sosialisasi.pptx
pps ppt sosialisasi.pptx
 
MANAGEMENT PATIENT SAFETY.pptx
MANAGEMENT PATIENT SAFETY.pptxMANAGEMENT PATIENT SAFETY.pptx
MANAGEMENT PATIENT SAFETY.pptx
 
1. PASIEN SAFETY.pdf
1. PASIEN SAFETY.pdf1. PASIEN SAFETY.pdf
1. PASIEN SAFETY.pdf
 
Patient safety
Patient safetyPatient safety
Patient safety
 
Skp 2019 (1)
Skp 2019 (1)Skp 2019 (1)
Skp 2019 (1)
 
PMKP ON POINT (1).pptx
PMKP ON POINT (1).pptxPMKP ON POINT (1).pptx
PMKP ON POINT (1).pptx
 
Dokter dan Keselamatan Pasien
Dokter dan Keselamatan PasienDokter dan Keselamatan Pasien
Dokter dan Keselamatan Pasien
 
Materi Keselamatan Pasien.pdf
Materi Keselamatan Pasien.pdfMateri Keselamatan Pasien.pdf
Materi Keselamatan Pasien.pdf
 
PEDOMAN ORGANISASI TIM KESELAMATAN PASIEN RS,f.pdf
PEDOMAN ORGANISASI TIM KESELAMATAN PASIEN RS,f.pdfPEDOMAN ORGANISASI TIM KESELAMATAN PASIEN RS,f.pdf
PEDOMAN ORGANISASI TIM KESELAMATAN PASIEN RS,f.pdf
 
pmkp penerimaan mahasiswa.pptx
pmkp penerimaan mahasiswa.pptxpmkp penerimaan mahasiswa.pptx
pmkp penerimaan mahasiswa.pptx
 
Ikp kprs
Ikp kprsIkp kprs
Ikp kprs
 
419875898-Sk-Pedoman-Keselamatan-Pasien-Program.docx
419875898-Sk-Pedoman-Keselamatan-Pasien-Program.docx419875898-Sk-Pedoman-Keselamatan-Pasien-Program.docx
419875898-Sk-Pedoman-Keselamatan-Pasien-Program.docx
 
PEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.doc
PEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.docPEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.doc
PEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.doc
 
PRESENTASI KONSEP_PATIENT_SAFETY di Tatanan Pelaynana Kesehatan
PRESENTASI KONSEP_PATIENT_SAFETY di Tatanan Pelaynana KesehatanPRESENTASI KONSEP_PATIENT_SAFETY di Tatanan Pelaynana Kesehatan
PRESENTASI KONSEP_PATIENT_SAFETY di Tatanan Pelaynana Kesehatan
 
373606306-TEAM-3-SASARAN-KESELAMATAN-PASIEN-ppt.ppt
373606306-TEAM-3-SASARAN-KESELAMATAN-PASIEN-ppt.ppt373606306-TEAM-3-SASARAN-KESELAMATAN-PASIEN-ppt.ppt
373606306-TEAM-3-SASARAN-KESELAMATAN-PASIEN-ppt.ppt
 
Patient safety
Patient safetyPatient safety
Patient safety
 
Fact Sheet Care of Patient.pptx
Fact Sheet Care of Patient.pptxFact Sheet Care of Patient.pptx
Fact Sheet Care of Patient.pptx
 
K3 01.ppt
K3 01.pptK3 01.ppt
K3 01.ppt
 
1. PATIENT SAFETY.pptx
1. PATIENT SAFETY.pptx1. PATIENT SAFETY.pptx
1. PATIENT SAFETY.pptx
 

More from MulyantiUnisaBandung

More from MulyantiUnisaBandung (8)

Materi Pembekalan PK-Etika pada mahasiswa kebidanan
Materi Pembekalan PK-Etika pada mahasiswa kebidananMateri Pembekalan PK-Etika pada mahasiswa kebidanan
Materi Pembekalan PK-Etika pada mahasiswa kebidanan
 
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptx
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptxPRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptx
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptx
 
5-10-2021_Pencegahan Infeksi Bagi Nakes. [Autosaved].ppt
5-10-2021_Pencegahan Infeksi Bagi Nakes. [Autosaved].ppt5-10-2021_Pencegahan Infeksi Bagi Nakes. [Autosaved].ppt
5-10-2021_Pencegahan Infeksi Bagi Nakes. [Autosaved].ppt
 
E-Learning TK 2_Evaluasi genap 19_20.pptx
E-Learning TK 2_Evaluasi genap 19_20.pptxE-Learning TK 2_Evaluasi genap 19_20.pptx
E-Learning TK 2_Evaluasi genap 19_20.pptx
 
RPS B Inggris 2017-2018 bidan.docx
RPS B Inggris 2017-2018 bidan.docxRPS B Inggris 2017-2018 bidan.docx
RPS B Inggris 2017-2018 bidan.docx
 
Mind mapping_Salsabila. N_502021042 perimenopause.docx
Mind mapping_Salsabila. N_502021042 perimenopause.docxMind mapping_Salsabila. N_502021042 perimenopause.docx
Mind mapping_Salsabila. N_502021042 perimenopause.docx
 
Akuntabilitas Pelayanan Askeb_MPAKP_Kelas RPL 2023_Yanti 24 nov 23.pdf
Akuntabilitas Pelayanan Askeb_MPAKP_Kelas RPL 2023_Yanti 24 nov 23.pdfAkuntabilitas Pelayanan Askeb_MPAKP_Kelas RPL 2023_Yanti 24 nov 23.pdf
Akuntabilitas Pelayanan Askeb_MPAKP_Kelas RPL 2023_Yanti 24 nov 23.pdf
 
MPI 2_MTBS 2Bl - 5Tth_yayu.ppt
MPI 2_MTBS 2Bl - 5Tth_yayu.pptMPI 2_MTBS 2Bl - 5Tth_yayu.ppt
MPI 2_MTBS 2Bl - 5Tth_yayu.ppt
 

Recently uploaded

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 

Recently uploaded (20)

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 

patient safety lengkap 1(1).pdf

  • 1. KESELAMATAN PASIEN & MANAJEMEN RESIKO DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN PS.BPTPK.Rg.Gb. 1 352',',,,.(%,'$1$1 3(0%(.$/$135$.7(../,1,.
  • 2. Latar belakang 2  Keselamatan pasien merupakan isu utama akhir- akhir ini baik di Indonesia maupun di Luar Negeri  Kepedulian pengambil kebijakan, manajemen dan praktisi klinis terhadap keselamatan pasien  Berbagai seminar, workshop, dan pelatihan banyak diadakan: patient safety, risk management, clinical audit, patient safety indicators – dg berbagai motif. PS.BPTPK.Rg.Gb.  Keselamatan pasien merupakan isu utama akhir- akhir ini baik di Indonesia maupun di Luar Negeri  Kepedulian pengambil kebijakan, manajemen dan praktisi klinis terhadap keselamatan pasien  Berbagai seminar, workshop, dan pelatihan banyak diadakan: patient safety, risk management, clinical audit, patient safety indicators – dg berbagai motif.
  • 3. 10 Fakta tentang Keselamatan Pasien (WHO) PS.BPTPK.Rg.Gb. 3 10 Fakta tentang Keselamatan Pasien (WHO)
  • 4.  Fakta 1 Keselamatan Pasien adalah isu kesehatan global yang serius  Th 2002 negara2 anggota WHO menyepakati Resolusi Majelis Kesehatan Dunia tentang Keselamatan Pasien. PS.BPTPK.Rg.Gb. 4  Fakta 1 Keselamatan Pasien adalah isu kesehatan global yang serius  Th 2002 negara2 anggota WHO menyepakati Resolusi Majelis Kesehatan Dunia tentang Keselamatan Pasien.
  • 5.  Fakta 2 Di negara maju 1 dari 10 pasien mendapat cedera saat mendapat perawatan RS  berbagai KTD. PS.BPTPK.Rg.Gb. 5
  • 6.  Fakta 3 Di negara berkembang  kemungkinan cedera lebih besar daripada negara maju. Risiko HAI/ infeksi nosokomial di negara berkembang 20 x lipat lebih tinggi dari pada di negara maju. PS.BPTPK.Rg.Gb. 6  Fakta 3 Di negara berkembang  kemungkinan cedera lebih besar daripada negara maju. Risiko HAI/ infeksi nosokomial di negara berkembang 20 x lipat lebih tinggi dari pada di negara maju.
  • 7.  Fakta 4 Setiap saat, 1.4 juta orang di seluruh dunia menderita infeksi nosokomial  Hand hygiene paling esensial utk menurunkan HAI dan resistensi AM. PS.BPTPK.Rg.Gb. 7
  • 8.  Fakta 5 Min, 50% alat kedokteran di negara berkembang tak dapat/ sebag yang dpt digunakan krn kurangnya keahlian/ bahan pokok  diagnostik terapi tak dapat dilakukan  substandar  KTD PS.BPTPK.Rg.Gb. 8
  • 9.  Fakta 6 Di bbrp negara, proporsi injeksi dengan spuit/ jarum reused tanpa sterilisasi sebesar 70%  jutaan orang terpapar infeksi  1.3 juta orang meninggal, terutama Krn patogen mll aliran darah: virus hepatitis B,hepatitis C, Dan HIV. PS.BPTPK.Rg.Gb. 9
  • 10.  Fakta 7 Lebih dari 100 juta orang mendapat terapi bedah karena berbagai alasan medis. Problem terkait keselamatan operasi di negara maju separuhnya adalah KTD yang dapat dicegah yang menyebabkan kematian atau disabilitas. PS.BPTPK.Rg.Gb. 10
  • 11. Fakta 8 Manfaat ekonomi meningkatkan keselamatan pasien  perpanjangan perawatan, biaya tuntutan, HAI, kehilangan penghasilan, disabilitas: US$ 6 miliar - US$ 29 miliar /tahun. PS.BPTPK.Rg.Gb. 11 Fakta 8 Manfaat ekonomi meningkatkan keselamatan pasien  perpanjangan perawatan, biaya tuntutan, HAI, kehilangan penghasilan, disabilitas: US$ 6 miliar - US$ 29 miliar /tahun.
  • 12.  Fakta 9 Industri penerbangan nuklir: 1 dari 1 000 000 peluang penumpang pesawat akan mendapat cedera 1 dari 300 peluang cedera selama perawatan kesehatan. PS.BPTPK.Rg.Gb. 12  Fakta 9 Industri penerbangan nuklir: 1 dari 1 000 000 peluang penumpang pesawat akan mendapat cedera 1 dari 300 peluang cedera selama perawatan kesehatan.
  • 13.  Fakta 10 Pengalaman pasien kesehatannya adalah jantung dari gerakan keselamatan pasien. Aliansi Dunia untuk Keselamatan Pasien dengan 40 champions (yang dulunya pernah mengalami KTD) – membantu membuat pelayanan kesehatan menjadi lebih aman di seluruh dunia. PS.BPTPK.Rg.Gb. 13  Fakta 10 Pengalaman pasien kesehatannya adalah jantung dari gerakan keselamatan pasien. Aliansi Dunia untuk Keselamatan Pasien dengan 40 champions (yang dulunya pernah mengalami KTD) – membantu membuat pelayanan kesehatan menjadi lebih aman di seluruh dunia.
  • 14. Eror di berbagai negara  - New York (1991) : 3.7 %  - Canada (2004) : 7.5 %  - Colorado (1999) : 3.3 %  - UK (2000) : 11 %  - France (2004) : 8.9 %  - Denmark (2001) : 9 %  - N Zealand (2001) : 13 %  - Australia (1994) : 13 %  - Indonesia (1999) : 1,8 % – 88.9 %. Studi 1999 yang dilakukan oleh UGM: Prevalensi error PS.BPTPK.Rg.Gb. 14  - New York (1991) : 3.7 %  - Canada (2004) : 7.5 %  - Colorado (1999) : 3.3 %  - UK (2000) : 11 %  - France (2004) : 8.9 %  - Denmark (2001) : 9 %  - N Zealand (2001) : 13 %  - Australia (1994) : 13 %  - Indonesia (1999) : 1,8 % – 88.9 %. Studi 1999 yang dilakukan oleh UGM: Prevalensi error
  • 15. KejadianTidak Diharapkan (KTD) (Adverse event) Suatu kejadian yg mengakibatkan cedera yg tdk diharapkan pada pasien karena suatu tindakan (“commission”) atau krn tdk bertindak (“omission”), ketimbang krn “underlying disease” atau kondisi pasien. (KKP-RS) KTD yang tidak dapat dicegah (Unpreventable adverse event) Suatu KTD akibat komplikasi yg tdk dapat dicegah dgn pengetahuan yg mutakhir. (KKP-RS) KejadianTidak Diharapkan (KTD) (Adverse event) Suatu kejadian yg mengakibatkan cedera yg tdk diharapkan pada pasien karena suatu tindakan (“commission”) atau krn tdk bertindak (“omission”), ketimbang krn “underlying disease” atau kondisi pasien. (KKP-RS) KTD yang tidak dapat dicegah (Unpreventable adverse event) Suatu KTD akibat komplikasi yg tdk dapat dicegah dgn pengetahuan yg mutakhir. (KKP-RS) Rg.PS.BPTPK.Gb. 15
  • 16.  Kejadian Nyaris Cedera (KNC) (Near miss) Suatu kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tdk mengambil tindakan yg seharusnya diambil (omission), yg dpt mencederai pasien, tetapi cedera serius tdk terjadi, * krn “keberuntung an” pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat, krn ”pencegahan” (suatu obat dgn overdosis lethal akan diberikan, tetapi staf lain mengetahui membatalkannya sebelum obat diberikan), atau ”peringanan” (suatu obat dgn overdosis lethal diberikan, diketahui secara dini lalu diberikan antidotenya). (KKP-RS) Rg.PS.BPTPK.Gb. 16  Kejadian Nyaris Cedera (KNC) (Near miss) Suatu kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tdk mengambil tindakan yg seharusnya diambil (omission), yg dpt mencederai pasien, tetapi cedera serius tdk terjadi, * krn “keberuntung an” pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat, krn ”pencegahan” (suatu obat dgn overdosis lethal akan diberikan, tetapi staf lain mengetahui membatalkannya sebelum obat diberikan), atau ”peringanan” (suatu obat dgn overdosis lethal diberikan, diketahui secara dini lalu diberikan antidotenya). (KKP-RS)
  • 17. Diagnostic • Kesalahan atau keterlambatan Diagnosis • Tidak menerapkan Tes yg sebenarnya diindikasi • Menggunakan Tes / Terapi yg sdh tdk dipakai • Tidak bertindak atas hasil monitoring atau hasil tes Treatment • Kesalahan pada Operasi, Prosedur atau Tes • Kesalahan pada pelaksanaan Terapi • Kesalahan metode penggunaan suatu obat • Keterlambatan dlm pengobatan / merespon thd hasil tes yg abnormal • Asuhan yg tidak layak / diindikasi Dimana kesalahan dibuat ? (Type of Errors) Treatment • Kesalahan pada Operasi, Prosedur atau Tes • Kesalahan pada pelaksanaan Terapi • Kesalahan metode penggunaan suatu obat • Keterlambatan dlm pengobatan / merespon thd hasil tes yg abnormal • Asuhan yg tidak layak / diindikasi Preventive • Tidak memberikan terapi profilaktik • Monitoring atau follow up yg tidak adekuat pd suatu pengobatan Other • Gagal melakukan komunikasi • Kegagalan Alat • Kegagalan sistem lain (Leape, Lucian; Lawthers, Ann G.; Brennan, Troyen A., et al. Preventing Medical Injury. Qual Rev Bull. 19(5):144–149, 1993.) Rg.PS.BPTPK.Gb. 17
  • 18. III. Implementasi International Patient Safety Goals (IPSG) 1-6 1. Identifikasi pasien secara benar 2. Tingkatkan komunikasi secara efektif 3. Meningkatkan perhatian pada pemberian obat 4. Eliminasi salah bagian/ salah sisi/ salah orang/ salah prosedur operasi 5. Mengurangi risiko infeksi nosokomial 6. Mengurangi risiko pasien jatuh. Rg.PS.BPTPK.Gb. 18 1. Identifikasi pasien secara benar 2. Tingkatkan komunikasi secara efektif 3. Meningkatkan perhatian pada pemberian obat 4. Eliminasi salah bagian/ salah sisi/ salah orang/ salah prosedur operasi 5. Mengurangi risiko infeksi nosokomial 6. Mengurangi risiko pasien jatuh.
  • 19. 1: Identifikasi Pasien/ Klien Secara Benar Use at least two (2) ways to identify a patient :  when giving medicines,  blood, or blood products; taking blood samples and other specimens for clinical testing;  providing any other treatments or procedures. The patient’s room number cannot be used to identify the patient. 9/18/2017 Rg.PS.BPTPK.Gb. Use at least two (2) ways to identify a patient :  when giving medicines,  blood, or blood products; taking blood samples and other specimens for clinical testing;  providing any other treatments or procedures. The patient’s room number cannot be used to identify the patient.
  • 20. RISK GRADING MATRIX  Sering digunakan  Untuk memetakan risiko terhadap Probabilitas / Frekuensi dan Dampak / Konsekuensi  Sebaiknya digunakan bersama-sama oleh pihak klinisi dan manajemen untuk menilai insiden / risiko Risk Matrix efektif :  Mudah digunakan dan dimengerti  Mempunyai deskripsi detil dan definisi  Menerangkan bagaimana risiko dapat di mitigasi pada tingkat yang bisa ditolerir Rg.PS.BPTPK.Gb. 20  Sering digunakan  Untuk memetakan risiko terhadap Probabilitas / Frekuensi dan Dampak / Konsekuensi  Sebaiknya digunakan bersama-sama oleh pihak klinisi dan manajemen untuk menilai insiden / risiko Risk Matrix efektif :  Mudah digunakan dan dimengerti  Mempunyai deskripsi detil dan definisi  Menerangkan bagaimana risiko dapat di mitigasi pada tingkat yang bisa ditolerir
  • 21. Level Level Frekuensi Frekuensi Kejadian aktual Kejadian aktual 1 1 Jarang Jarang Dapat terjadi dalam lebih dari 5 Dapat terjadi dalam lebih dari 5 tahun tahun PROBABILITAS /FREKUENSI / LIKELIHOOD RISK MATRIX GRADING Dapat terjadi dalam lebih dari 5 Dapat terjadi dalam lebih dari 5 tahun tahun 2 2 Tidak biasa Tidak biasa Dapat terjadi dalam 2 Dapat terjadi dalam 2 – – 5 tahun 5 tahun 3 3 Kadang Kadang- - kadang kadang Dapat terjadi tiap 1 Dapat terjadi tiap 1 – – 2 tahun 2 tahun 4 4 Kemungkinan Kemungkinan Dapat terjadi beberapa kali dalam Dapat terjadi beberapa kali dalam setahun setahun 5 5 Sering Sering Terjadi dalam minggu / bulan Terjadi dalam minggu / bulan Rg.PS.BPTPK.Gb. 21
  • 22. DAMPAK KLINIS / CONSEQUENCES / SEVERITY Level Level DESKRIPSI DESKRIPSI CONTOH DESKRIPSI CONTOH DESKRIPSI 1 1 Insignificant Insignificant Tidak Tidak ada ada cedera, cedera, kerugian kerugian keuangan keuangan kecil kecil 2 2 Minor Minor  Dapat Dapat diatasi diatasi dengan dengan pertolongan pertolongan pertama, pertama,  kerugian kerugian keuangan keuangan sedang sedang 3 3 Moderate Moderate  Berkurangnya Berkurangnya fungsi fungsi motorik motorik / / sensorik sensorik / / psikologis psikologis atau atau intelektual intelektual secara secara semi semipermanent permanent / / regular regular / / tidak tidak berhubungan berhubungan dengan dengan penyakit penyakit  Setiap Setiap kasus kasus yang yang memperpanjang memperpanjang perawatan perawatan Rg.PS.BPTPK.Gb. 22  Berkurangnya Berkurangnya fungsi fungsi motorik motorik / / sensorik sensorik / / psikologis psikologis atau atau intelektual intelektual secara secara semi semipermanent permanent / / regular regular / / tidak tidak berhubungan berhubungan dengan dengan penyakit penyakit  Setiap Setiap kasus kasus yang yang memperpanjang memperpanjang perawatan perawatan 4 4 Major Major  Cedera Cedera luas luas  Kehilangan Kehilangan fungsi fungsi utama utama permanent permanent (motorik, (motorik, sensorik, sensorik, psikologis, psikologis, intelektual), intelektual), permanen permanen / / irregular/ irregular/ tidak tidak berhubungan berhubungan dengan dengan penyakit penyakit  Kerugian Kerugian keuangan keuangan besar besar 5 5 Cathastropic Cathastropic  Kematian Kematian yang yang tidak tidak berhubungan berhubungan dengan dengan perjalanan perjalanan penyakit penyakit. .  Kerugian Kerugian keuangan keuangan sangat sangat besar besar. .
  • 23. Manfaat Penerapan Sistem Keselamatan Pasien 1. Budaya Safety meningkat dan berkembang. (Blame-Free culture, Reporting culture, Learning culture ) 2. Komunikasi dengan pasien berkembang. 3. KTD menurun (Kurva Belajar). Peta KTD selalu ada dan terkini. 4. Risiko Klinis menurun. 5. Keluhan dan Litigasi berkurang. 6. Mutu Pelayanan meningkat. 7. Citra RS dan Kepercayaan masyarakat meningkat, diikuti Kepercayaan Diri yang meningkat. Rg.PS.BPTPK.Gb. 23 Manfaat Penerapan Sistem Keselamatan Pasien 1. Budaya Safety meningkat dan berkembang. (Blame-Free culture, Reporting culture, Learning culture ) 2. Komunikasi dengan pasien berkembang. 3. KTD menurun (Kurva Belajar). Peta KTD selalu ada dan terkini. 4. Risiko Klinis menurun. 5. Keluhan dan Litigasi berkurang. 6. Mutu Pelayanan meningkat. 7. Citra RS dan Kepercayaan masyarakat meningkat, diikuti Kepercayaan Diri yang meningkat.
  • 26. The modern hospital … 26 PS.BPTPK.Rg.Gb.
  • 27. Pengertian Patient Safety 27  Keselamatan pasien (patient safety) : reduksi dan meminimalkan tindakan yang tidak aman dalam sistem pelayanan kesehatan sebisa mungkin melalui pratik yang terbaik untuk mencapai luaran klinis yang optimum. (The Canadian Patient Safety Dictionary, October 2003) PS.BPTPK.Rg.Gb.  Keselamatan pasien (patient safety) : reduksi dan meminimalkan tindakan yang tidak aman dalam sistem pelayanan kesehatan sebisa mungkin melalui pratik yang terbaik untuk mencapai luaran klinis yang optimum. (The Canadian Patient Safety Dictionary, October 2003)
  • 28. Wayne Jowett, Kehilangan Nyawa Akibat Dokter Salah Suntik ..! 28 Wayne meninggal dunia di “Queen’s Medical Center”, Nottingham, Inggris, Wayne meninggal dunia di “Queen’s Medical Center”, Nottingham, Inggris, tepat pukul 8 pagi, setelah obat kemoterapi “Vincristine” yang seharusnya tepat pukul 8 pagi, setelah obat kemoterapi “Vincristine” yang seharusnya disuntikkan i.v, oleh dokter disuntikkan intrathecal. Yang seharusnya disuntikkan i.v, oleh dokter disuntikkan intrathecal. Yang seharusnya disuntikkan intrathecal adalah cytosine disuntikkan intrathecal adalah cytosine Dr. Feda Mulhem dikenai hukuman 8 bulan penjara atas pembunuhan tak Dr. Feda Mulhem dikenai hukuman 8 bulan penjara atas pembunuhan tak direncanakan direncanakan -- --ditambah 10 bulan penjara atas tuduhan lainnya, ditambah 10 bulan penjara atas tuduhan lainnya, menyebabkan kematian pada pasien muda, Wayne Jowett. menyebabkan kematian pada pasien muda, Wayne Jowett. BBC, Kamis, 02 Oktober 2003, 8:22 WIB BBC, Kamis, 02 Oktober 2003, 8:22 WIB PS.BPTPK.Rg.Gb. Wayne meninggal dunia di “Queen’s Medical Center”, Nottingham, Inggris, Wayne meninggal dunia di “Queen’s Medical Center”, Nottingham, Inggris, tepat pukul 8 pagi, setelah obat kemoterapi “Vincristine” yang seharusnya tepat pukul 8 pagi, setelah obat kemoterapi “Vincristine” yang seharusnya disuntikkan i.v, oleh dokter disuntikkan intrathecal. Yang seharusnya disuntikkan i.v, oleh dokter disuntikkan intrathecal. Yang seharusnya disuntikkan intrathecal adalah cytosine disuntikkan intrathecal adalah cytosine Dr. Feda Mulhem dikenai hukuman 8 bulan penjara atas pembunuhan tak Dr. Feda Mulhem dikenai hukuman 8 bulan penjara atas pembunuhan tak direncanakan direncanakan -- --ditambah 10 bulan penjara atas tuduhan lainnya, ditambah 10 bulan penjara atas tuduhan lainnya, menyebabkan kematian pada pasien muda, Wayne Jowett. menyebabkan kematian pada pasien muda, Wayne Jowett.
  • 31. Risiko yang mungkin terjadi pada sarana pelayanan kesehatan (McCaffrey Hagg-Rickert, Risk Management Handbook, pp 100- 104, 2004) 31  Risiko yang terkait dengan pelayanan pasien  Risiko yang mungkin dialami oleh tenaga klinis  Risiko yang mungkin dialami oleh tenaga kesehatan yang lain  Risiko yang terkait dengan sarana dan prasarana  Risiko financial  Risiko lain (yang lain, misalnya yang terkait dengan penggunaan kendaraan/alat transportasi, misalnya ambulans, vans, sepeda motor dsb) PS.BPTPK.Rg.Gb.  Risiko yang terkait dengan pelayanan pasien  Risiko yang mungkin dialami oleh tenaga klinis  Risiko yang mungkin dialami oleh tenaga kesehatan yang lain  Risiko yang terkait dengan sarana dan prasarana  Risiko financial  Risiko lain (yang lain, misalnya yang terkait dengan penggunaan kendaraan/alat transportasi, misalnya ambulans, vans, sepeda motor dsb)
  • 32. Keselamatan pasien Menghindarkan Menghindarkan pasien pasien dari dari cedera cedera/ /cedera cedera potensial potensial dalam dalam pelayanan pelayanan yang yang bertujuan bertujuan untuk untuk membantu membantu pasien pasien Bebas Bebas dari dari cedera cedera/ / cedera cedera potensial potensial 32
  • 33. KESELAMATAN PASIEN DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN: UPAYA UPAYA YANG DIRANCANG UNTUK: MENCEGAH TERJADINYA “ADVERSE OUTCOMES/EVENTS” (HASIL/KEJADIAN YANG TIDAK DIHARAPKAN, YANG DISEBAHKAN BUKAN OLEH KONDISI PASIEN) SEBAGAI AKIBAT “TINDAKAN YANG TIDAK AMAN” ATAU “KONDISI LATEN” PS.BPTPK.Rg.Gb. 33 KESELAMATAN PASIEN DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN: UPAYA UPAYA YANG DIRANCANG UNTUK: MENCEGAH TERJADINYA “ADVERSE OUTCOMES/EVENTS” (HASIL/KEJADIAN YANG TIDAK DIHARAPKAN, YANG DISEBAHKAN BUKAN OLEH KONDISI PASIEN) SEBAGAI AKIBAT “TINDAKAN YANG TIDAK AMAN” ATAU “KONDISI LATEN”
  • 34. Penyebab terjadinya kejadian tidak diharapkan (KTD=Adverse event) 34  Tindakan yang tidak aman (unsafe act):  Human error:  Slips: error sebagai akibat kurang/teralihnya perhatian atau salah persepsi)  Lapses: error yang terkait dengan kegagalan memori lupa/tdk ingat)  Mistakes: Kesalahan yang terkait dengan proses mental dalam assessment informasi yang tersedia, kesalahan dalam merencanakan asuhan, kesalahan dalam menetapkan tujuan, kesalahan dalam mengambil keputusan klinis  Violation (pelanggaran)  Sabotage (sabotase) PS.BPTPK.Rg.Gb.  Tindakan yang tidak aman (unsafe act):  Human error:  Slips: error sebagai akibat kurang/teralihnya perhatian atau salah persepsi)  Lapses: error yang terkait dengan kegagalan memori lupa/tdk ingat)  Mistakes: Kesalahan yang terkait dengan proses mental dalam assessment informasi yang tersedia, kesalahan dalam merencanakan asuhan, kesalahan dalam menetapkan tujuan, kesalahan dalam mengambil keputusan klinis  Violation (pelanggaran)  Sabotage (sabotase) (Reason, 1997)
  • 35. 35  Kondisi laten (latent condition):  Sistem yang kurang tertata yang menjadi predisposisi terjadinya error  Sumber daya yang tidak memenuhi persyaratan PS.BPTPK.Rg.Gb. (Reason, 1997)
  • 36. ERROR DAPAT TERJADI DALAM BENTUK TINDAKAN: MELAKUKAN YANG SEMESTINYA TIDAK DILAKUKAN (COMMISSION) ATAU TIDAK MELAKUKAN YANG SEMESTINYA DILAKUKAN (OMISSION) PS.BPTPK.Rg.Gb. 36 ERROR DAPAT TERJADI DALAM BENTUK TINDAKAN: MELAKUKAN YANG SEMESTINYA TIDAK DILAKUKAN (COMMISSION) ATAU TIDAK MELAKUKAN YANG SEMESTINYA DILAKUKAN (OMISSION)
  • 37. POTENSI TERJADINYA RISIKO DAN KESALAHAN SEPANJANG JALAN PROSES PELAYANAN RAWAT JALAN PS.BPTPK.Rg.Gb. 37
  • 43. PS.BPTPK.Rg.Gb. 43 Madu di tangan kananmu Racun di tangan kirimu, mana yang akan kau berikan pada kuuuu……..bu bidan….???? Patients or Victims
  • 44. Apa kita peduli ? 44 PS.BPTPK.Rg.Gb. Safety dalam pemberian tindakan obat ????
  • 45. Apa kita peduli ? 45 Safety selama berada di Sarana pelayanan kesehatan PS.BPTPK.Rg.Gb.
  • 46. Safety Selama mendapatkan Intervensi medis dan keperawatan ??? PS.BPTPK.Rg.Gb. 46
  • 48. 48 Safety dalam penggunaan pemeliharaan peralatan ??? PS.BPTPK.Rg.Gb.
  • 50. Safety Pelayanan Sterilisasi alat Pencucian linen Penyediaan darah PS.BPTPK.Rg.Gb. 50
  • 53. Tujuh standar keselamatan pasien 53  1. Hak pasien:  Pasien dan keluarga mempunyai hak untuk mendapat informasi ttg rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan KTD  2. Mendidik pasien dan keluarga:  Sarana kesehatan harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tangung jawab pasien dalam asuhan pasien  3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan  Sarana kesehatan menjamin keseinambungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar tenaga dan antar unit pelayanan  4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien:  Sarana kesehatan harus mendisain proses baru atau memperbaiki proses yang ada, memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data, menganalisis secara intensif KTD, dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien PS.BPTPK.Rg.Gb.  1. Hak pasien:  Pasien dan keluarga mempunyai hak untuk mendapat informasi ttg rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan KTD  2. Mendidik pasien dan keluarga:  Sarana kesehatan harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tangung jawab pasien dalam asuhan pasien  3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan  Sarana kesehatan menjamin keseinambungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar tenaga dan antar unit pelayanan  4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien:  Sarana kesehatan harus mendisain proses baru atau memperbaiki proses yang ada, memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data, menganalisis secara intensif KTD, dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien
  • 54. 54  5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien:  Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program keselamatan pasien secara terintegrasi  Pimpinan menjamim berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi risiko keselatan pasien dan program menekan atau mengurangi KTD  Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan ttg keselamatan pasien  Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur, mengkaji dan meningkatkan kinerja rumahsakit serta meningkatkan keselamatan pasien  Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusinya dalam meningkatkan kinerja rumahsakit dan keselamatan pasien  6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien  Sarana kesehatan menyediakan proses pendidikan, pelatihan dan orientasi untuk setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas  Sarana kesehatan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan berkelanjutan untuk meningkatkan dan ememlihara kompetensi staf serta mendukung pendekatan interdisiplin dalam pelayanan pasien  7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien:  Sarana kesehatan merencanakan dan mendisai proses manajemen informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal  Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat PS.BPTPK.Rg.Gb.  5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien:  Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program keselamatan pasien secara terintegrasi  Pimpinan menjamim berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi risiko keselatan pasien dan program menekan atau mengurangi KTD  Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan ttg keselamatan pasien  Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur, mengkaji dan meningkatkan kinerja rumahsakit serta meningkatkan keselamatan pasien  Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusinya dalam meningkatkan kinerja rumahsakit dan keselamatan pasien  6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien  Sarana kesehatan menyediakan proses pendidikan, pelatihan dan orientasi untuk setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas  Sarana kesehatan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan berkelanjutan untuk meningkatkan dan ememlihara kompetensi staf serta mendukung pendekatan interdisiplin dalam pelayanan pasien  7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien:  Sarana kesehatan merencanakan dan mendisai proses manajemen informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal  Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat
  • 55. Tujuh langkah menuju kesematan pasien 55  1. Bangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien:  Ciptakan kepemimpinan dan budaya yang terbuka dan adil  2. Pimpin dan dukung staf anda:  Bangun komitmen dan fokus yang kuat dan jelas tetnagn keselamatan pasien  3. Integrasikan aktivitas pengelolaan risiko:  Kembangkan sistem dan proses pengelolaan risiko serta lakukan identifikasi dan kajian hal yang potensial bermasalah  4. Kembangkan sistem pelaporan:  Pastikan staf agar dengan mudah dapat melaporkan kejadian/insiden, serta rumahsakit mengatur pelaoran kepada KKPRS  5. Libatkan dan berkomunikasi dengan pasien:  Kembangkan cara-cara komunikasi yang terbuka dengan pasien  6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien:  Dorong staf untuk melakukan analisis akar masalah untuk belajar bagaimana dan mengapa kejadian itu timbul  7. Cegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien:  Gunakan infromasi yang ada tentang kejadian/masalah untuk melakukan perubahan sistem pelayanan PS.BPTPK.Rg.Gb.  1. Bangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien:  Ciptakan kepemimpinan dan budaya yang terbuka dan adil  2. Pimpin dan dukung staf anda:  Bangun komitmen dan fokus yang kuat dan jelas tetnagn keselamatan pasien  3. Integrasikan aktivitas pengelolaan risiko:  Kembangkan sistem dan proses pengelolaan risiko serta lakukan identifikasi dan kajian hal yang potensial bermasalah  4. Kembangkan sistem pelaporan:  Pastikan staf agar dengan mudah dapat melaporkan kejadian/insiden, serta rumahsakit mengatur pelaoran kepada KKPRS  5. Libatkan dan berkomunikasi dengan pasien:  Kembangkan cara-cara komunikasi yang terbuka dengan pasien  6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien:  Dorong staf untuk melakukan analisis akar masalah untuk belajar bagaimana dan mengapa kejadian itu timbul  7. Cegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien:  Gunakan infromasi yang ada tentang kejadian/masalah untuk melakukan perubahan sistem pelayanan
  • 56. Bagimana mewujudkan keselamatan pasien 56  Tiga kegiatan yang saling melengkapi dalam mewujudkan keselamatan pasien: Preventing errors (mencegah errors)  risk management Making errors visible (membuat errors mudah dikenali) Mitigating the effects of errors (meminimalkan akibat dari errors) (Quality Interagency Coordination Task Force, 2000: www.quic.gov/report/toc.htm) PS.BPTPK.Rg.Gb.  Tiga kegiatan yang saling melengkapi dalam mewujudkan keselamatan pasien: Preventing errors (mencegah errors)  risk management Making errors visible (membuat errors mudah dikenali) Mitigating the effects of errors (meminimalkan akibat dari errors) (Quality Interagency Coordination Task Force, 2000: www.quic.gov/report/toc.htm)
  • 57. Risk management 57  Lakukan identifikasi kemungkinan terjadi error/risiko  Lakukan upaya:  Pencegahan supaya error tidak terjadi  Pencegahan untuk meminimalkan risiko:  Mengenali faktor-faktor yang potensial berisiko dan menghilangkan/meminimalkan faktor-faktor tersebut  Kalau error/risiko terjadi, lakukan upaya untuk meminimalkan akibatnya PS.BPTPK.Rg.Gb.  Lakukan identifikasi kemungkinan terjadi error/risiko  Lakukan upaya:  Pencegahan supaya error tidak terjadi  Pencegahan untuk meminimalkan risiko:  Mengenali faktor-faktor yang potensial berisiko dan menghilangkan/meminimalkan faktor-faktor tersebut  Kalau error/risiko terjadi, lakukan upaya untuk meminimalkan akibatnya
  • 58. Proses manajemen risiko 58 Menetapkan lingkup Manajemen risiko Identifikasi risiko Analisis risiko Komunikasi dan Konsultasi pd stakeholders Monitoring, audit dan Tinjauan (review) Dukungan internal Kajian risiko (risk assessment) PS.BPTPK.Rg.Gb. Analisis risiko Evaluasi risiko Tindakan/treatment terhadap risiko Komunikasi dan Konsultasi pd stakeholders Monitoring, audit dan Tinjauan (review) Dukungan internal tdk ya
  • 59. 1. Perhatikan nama obat, rupa dan ucapan mirip 2. Pastikan identifikasi pasien 3. Komunikasi secara benar saat operan pasien 4.Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar 5. Kontrol pemberian cairan elektrolit pekat 7.Hindari salah kateter dan salah sambung selang 6. Pastikan akurasi pemberian obat pd pengalihan pelayanan 8. Gunakan alat injeksi sekali pakai 9.Tingkatkan “hand hygiene” PS.BPTPK.Rg.Gb. 59