Dokumen ini membahas metode-metode pendidikan dalam perspektif Al-Quran dan Hadis. Terdapat beberapa metode seperti ceramah, diskusi, keteladanan, kisah, nasihat, tanya jawab, dan pemberian janji serta ancaman. Dokumen ini juga menjelaskan pentingnya metode dalam proses pembelajaran agar tujuan pendidikan dapat tercapai.

1. METODE PENDIDIKAN DALAM
PERSPEKTIF AL-QUR’AN DAN HADITS
Fitria Imroatus S (128512203017)

2. ● pengertian dari metode pendidikan?
● fungsi metode pendidikan
● Macam macam metode pendidikan
menurut al-quran dan hadis
PEMBAHASAN

3. PENGERTIAN
 kata metode berasal dari dari dua suku perkataan, yaitu
meta dan hodos. Meta berarti “melalui dan hodos berarti
“jalan” atau “cara”.
 “Thariqah” yang berarti langkah-langkah strategis yang
harus dipersiapkan untuk melakukan suatu pekerjaan.
 “Method” yang berarti cara
 metode adalah seperangkat jalan atau cara yang digunakan
pendidik dalam proses pembelajaran agar peserta didik
bisa mencapai tujuan pembelajaran dan kompetensi
tertentu.

4. FUNGSI METODE
 pemberi jalan atau cara yang sebaik mungkin bagi pelaksanaan operasional dari ilmu
pendidikan tersebut.
 sarana untuk menemukan, menguji dan menyusun data yang diperlukan bagi
pengembangan disiplin ilmu.
 Pada intinya metode berfungsi mengantarkan pada suatu tujuan objek sasaran tersebut.
 Oleh karena itu terdapat suatu prinsip yang umum dalam memfungsikan metode, yaitu
suatu prinsip agara pengajaran dapat disampaikan dalam suasana yang menyenangkan,
menggembirakan, penuh dorongan dan motivasi, sehingga pelajaran atau materi
didikan itu dapat dengan mudah diberikan.

5. METODE PENDIDIKAN
DALAM AL-QUR’AN
DAN HADIST

6. Metode Ceramah
Hal ini berkenaan dengan firman Allah Swt.:
“Sesungguhnya kami turunkan Al-Qur‟an ini dengan berbahasa
Arab, agar kamu mengerti maksudnya. Kami riwayatkan
(ceritakan) kepadamu sebaik-baik cerita dengan perantaraan Al-
Qur'an yang kami wahyukan kepadamu ini, padahal sesungguhnya
engkau dahulu tidak mengetahuinya (orang-orang lalai).” (QS.
Yûsuf [12]: 2-3)

7. Metode Diskusi

8. Metode Keteladanan

9. Metode Kisah

10. Metode Nasihat

11. Metode Tanya Jawab

12. Metode Pemberian Janji dan Ancaman
(targhib dan tarhîb)

13. PENUTUP
“at-thariqah ahammu mina-l-maddah, wa al-mudarris ahammu mina-t-
thariqah, wa ruhu-l-mudarris ahammu mina-l-mudarris nafsihi”. Maksud
dari pernyataan tersebut kurang lebih sebagai berikut: materi itu penting,
namun metode lebih penting dari materi. Metode itu penting, namun guru
lebih penting dari metode. Guru itu penting, namun jiwa/karakter guru jauh
lebih penting dari guru itu sendiri.