Mansoer, Hamdan, dkk. 2004. Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni Dalam Islam. Jakarta: Departemen Agama RI.
Aminuddin, dkk. 2005. Islam Pengetahuan dan Teknologi. Bandung: PT. Ghalia Indonesia.
Imtihana, Aida, dkk. 2009. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi umum. Palembang: Universitas Sriwijaya.
Faridi. 2002. Agama Jalan Kedamaian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Bakhtiar, Amsal. 2010. Filsafat Ilmu. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAHSoga Biliyan Jaya
Â
makalah kali mencoba menjelaskan tentang ilmu pengetahuan dan pengetahuan ilmiah, yang meliputi hakikat ilmu pengetahuandan pengethuan ilmiah, hubungan ilmu pengetahuan dan pengetahuan ilmiah, dan apakah pengetahuan tersebut merupakan pengetahuan yang benar adanya atau sebaliknya
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamchusnaqumillaila
Â
slide ini dibuat untuk memenuhi tugas presentasi agama islam dan diperuntukkan kepada para pelajar yang sedang mencari dan memperbanyak pengetahuan tentang agama islam. semoga bermanfaat untuk kita.
by mahasiswa yang masih dalam proses belajar, mahasiswa semester awal perguruan tinggi negri yang berada di kota surakarta.
Mansoer, Hamdan, dkk. 2004. Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni Dalam Islam. Jakarta: Departemen Agama RI.
Aminuddin, dkk. 2005. Islam Pengetahuan dan Teknologi. Bandung: PT. Ghalia Indonesia.
Imtihana, Aida, dkk. 2009. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi umum. Palembang: Universitas Sriwijaya.
Faridi. 2002. Agama Jalan Kedamaian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Bakhtiar, Amsal. 2010. Filsafat Ilmu. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAHSoga Biliyan Jaya
Â
makalah kali mencoba menjelaskan tentang ilmu pengetahuan dan pengetahuan ilmiah, yang meliputi hakikat ilmu pengetahuandan pengethuan ilmiah, hubungan ilmu pengetahuan dan pengetahuan ilmiah, dan apakah pengetahuan tersebut merupakan pengetahuan yang benar adanya atau sebaliknya
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamchusnaqumillaila
Â
slide ini dibuat untuk memenuhi tugas presentasi agama islam dan diperuntukkan kepada para pelajar yang sedang mencari dan memperbanyak pengetahuan tentang agama islam. semoga bermanfaat untuk kita.
by mahasiswa yang masih dalam proses belajar, mahasiswa semester awal perguruan tinggi negri yang berada di kota surakarta.
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
Â
Makalah ini berisi penjelasan mengenai pengertian belajar, ciri – ciri dari perubahan tingkah laku, dan bentuk perubahan tingkah laku dalam hasil belajar.
Epistemologi sering juga disebut teori pengetahuan (theory of knowledge). Epistemologi lebih memfokuskan kepada makna pengetahuan yang berhubungan dengan konsep, sumber, dan kriteria pengetahuan, jenis pengetahuan, dan lain sebagainya.
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...YuliaKartika6
Â
Presentasi ini merupakan pemenuhan tugas evaluasi akhir semester mata kuliah Pengantar Filsafat ilmu oleh Sigit Sardjono, Dr,M.Ec.
Dimana berisi sekumpulan pertanyaan dan jawaban berbagai materi Filsafat Ilmu dengan sudut pandang Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
Â
Makalah ini berisi penjelasan mengenai pengertian belajar, ciri – ciri dari perubahan tingkah laku, dan bentuk perubahan tingkah laku dalam hasil belajar.
Epistemologi sering juga disebut teori pengetahuan (theory of knowledge). Epistemologi lebih memfokuskan kepada makna pengetahuan yang berhubungan dengan konsep, sumber, dan kriteria pengetahuan, jenis pengetahuan, dan lain sebagainya.
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...YuliaKartika6
Â
Presentasi ini merupakan pemenuhan tugas evaluasi akhir semester mata kuliah Pengantar Filsafat ilmu oleh Sigit Sardjono, Dr,M.Ec.
Dimana berisi sekumpulan pertanyaan dan jawaban berbagai materi Filsafat Ilmu dengan sudut pandang Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna
Tetapi, apakah manusia adalah makhluk terkuat dan paling berkuasa atas makhluk lainnya (hewan, tumbuhan)?
- PENGARUH AGRESI.
- PENGARUH SOSIAL DAN SITUASIONAL TERHADAP AGRESI.
TINDAKAN PENCEGAHAN PERILAKU AGRESI.
- UPAYA MENINGKATKAN AGRESIFITAS.
- EFEK MEDIA TERHADAP AGRESI PENGUATAN PERILAKU KEKERASAN.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. HAKEKAT MANUSIA DAN SIFAT
KEINGINANTAHU
â– Manusia adalah makhluk ciptaanTuhan yang paling sempurna. Manusia
adalah makhluk terkuat dan dan saling membutuhkan. Manusia merupakan
makhluk yang sangat bergantung pada tumbuhan sebagai sumber makanan.
â– Manusia merupakan satu-satunya makhluk hidup yang mengembangkan
pengetahuan secara sungguh-sungguh.Akal menjadikan rasa ingin tahu dan
rasa puas manusia tidak pupus sepanjang zaman dan terus berkembang.
â– Rasa ingin tahu mendorong manusia melakukan berbagai kegiatan untuk
mencari jawaban atas berbagai persoalan. Kegiatan untuk mencari
pemecahan masalah seperti: Penelitian langsung, penggalian hasil-hasil
penelitian orang lain, kerjasama dengan peneliti lain yang sedang
memecahkan masalah sejenis.
â– Meskipun setiap orang memiliki rasa ingin tahu, tetapi kekuatan atau
intensitasnya tidak sama, relatif terhadap minat. Semakin tinggi rasa ingin
tahu, semakin tinggi pula pengetahuannya. Kekuatan rasa ingin tahu
manusia dapat berubah dan dapat dipengaruhi oleh lingkungan.
3. Rasa InginTahu / Keingintahuan (Curiosity)
â– Pemecahan persoalan sbg akibat dari rasa ingin tahu dpt
berupa : penyelidikan langsung, penggalian hasil
penelitian orang lain, kerjasama dgn peneliti lain yg sdg
memecahkan masalah yg sama / sejenis.
â– Setiap orang memiliki rasa ingin tahu thd sesuatu objek
yg berbeda, tergantung bidang minatnya.
â– Rasa ingin tahu dpt diperkuat / diperlemah oleh
lingkungan
AKAL BUDI RASA INGINTAHU PENGETAHUAN
4. Berdasarkan individu manusia
Dlm perjalanan kehidupan
seseorang ia akan selalu belajar
sesuai dgn tahap perkembangan
mental dan fisiknya hingga
diperoleh kumpulan pengetahuan,
baik sbg hasil belajar dari
lingkungan & pengalaman pribadi
maupun secara formal di sekolah
Berdasarkan Waktu
Dlm perjalanan waktu pola pikir manusia
berkembang sesuai jamannya, hingga
terkumpul pengetahuan2 sbg hasil
bertanya, meneliti / menyelidiki, atau
mencermati penelitian orang lain
6. Perkembangan Fisik Manusia
• Organtubuhnyakompleksdansangat
khusus terutamaotaknya
• Mengadakanmetabolisme
• Tanggapterhadaprangsang
• Tumbuhdanberkembangbiak
• Memiliki potensiuntuk
mengembangkan kemampuannya
• Bergerak
• Berinteraksidenganlingkungan
7. Perkembangan Sifat dan
Pikiran Manusia
Adanya rasa ingin tahu mendorong perkembangan alam pikiran manusia dari waktu
kewaktu. Demikian juga fisik dan sifat manusia. Perkembangan pola pikir
mempengaruhi sifat-sifat manusia, baik sifat pribadi maupun makhluk sosial.
Fenomena, manusia modern relatif lebih individualistik. Selain itu, manusia cepat
dewasa karena pengaruh lingkungan dan era globalisasi.
Benda dan peristiwa yg terjadi disekitarnya termasuk dirinya sendiri; mendorong
utk menjelaskan gejala2 alam dan berusaha utk memecahkan masalah yg dihadapi
dan akhirnya mengumpulkan pengetahuan/ilmu.
Pengetahuan berkembang semakin banyak maka daya pikirnya juga berkembang
yg tdk hanya meliputi kebutuhan praktis hidupnya tp juga dalam hal keindahan dan
seni.
Tidak merasa puas jika blm mendapat jawaban ttg yg diamati dan berusaha
mencari jawaban sehingga harus berpikir terus.
Rasa ingin tahu, ciri khas manusia. Manusia selalu terus bertanya apa, bagaimana
dan mengapa begitu.
8. â– Dari hal tersebut, terjadi perkembangan akal manusia utk
menggunakan daya pikiran yg lebih dominan dr fisik.
â– Dgn akal, manusia dpt memenuhi tujuan hidupnya, disamping utk
melestarikan hidup utk memenuhi kepuasan hidup termasuk cita-
cita.
â– Manusia ingin tahu dlm hal:
a. Apa sesungguhnya yg ada (know what);
b. Bagaimana sesuatu terjadi (know how);
c. Mengapa demikian (know why).
â– Manusia tdk puas jika blm menemukan jawaban.
â– Keinginan tahu manusia tdk terbatas hanya pd lingkungan dan
dirinya ttp semua hal di alam ini bahkan terhadap yg ghaib.
9. Tingkat hubungan manusia dengan alam
I. Masih sangat tergantung kpd alam shg ada kesan bagian dr alam
shg disebut manusia alam (natural man) ïƒ bergantung pd
pemberian alam (food gathering). Keperluan hidup dipenuhi dgn
jalan meramu spt sandang, papan dan pangan.
II. Sudah menguasai alam ïƒ sb raja dunia disebut sbg manusia
budaya (cultural man) yg hidupnya dilakukan dgn cara
menghasilkan apa yg dibutuhkan (food producing) yg masih
berkaitan dgn alam (bercocok tanam, berternak). Kemudian
diusahakan jasa sbg sumber kehidupan yg lebih banyak hasilnya
dan merupakan tingkat sekunder dalam food producing.
â– Manusia dikenal sbg pencipta kedua (second creator) krn banyak
hal dlm alam berubah krn kemampuan manusia utk mencipta.
10. Keinginan tahu kepada alam sekitarnya;
â– Dgn kemampuan bahasa manusia sbg media komunikasi dan
bertukar pengalaman ttg hal yg ada di alam berikut kegunaanya bagi
manusia.
â– Manusia mempunyai keterbatasan dlm melihat, mendengar, berpikir
dan merasakan dan utk itu manusia berusaha menciptakan alat utk
membantu mengatasi keterbatasan tersebut.
â– Sejalan dgn perkembangan pengetahuan, rasa keindahan manusia
juga berkembang.
11. SEJARAH PENGETAHUAN MANUSIA
• TahapTeologi/Metafisika/Mitos
- Manusia menyusun mitos atau dongenguntuk mengenal realita,
yaitu pengetahuan yangtidak objektif tetapisubjektif.
- Dalamalam pikiran mitos, rasio atau penalaran belum terbentuk,
yang bekerja hanya dayakhayal, intuisi, atau imajinasi.
- Menurut C.A.van Peursen,mitos adalah ceritera yangmemberikan
pedoman atau arah tertentu kepadasekelompokorang. Ceritera
ditularkan melalui berbagai cara, seperti diceritakan kembali secara
lisan kepadaorang lain, diungkapkan melalui tari-tari atau
pementasan wayang.
- Manusia menemukan identitas dirinya dengancarabertindak sebagai
subjek yangmasih terbuka dikelilingi oleh objek (alam) sehingga
manusia mudah sekali dimasuki oleh dayadan kekuatan alam.
- Manusia belum mampu memandangobjek atau realita dengan
inderanya sehinggamanusia dan alam lebur menjadi satu.
- C.A.van Pearsenmenyatakan bahwa di dalam mitos manusia terikat
dan ada dalam peristiwa yang terjadi, dan manusia menerima
keadaan sebagai takdir yang harus diterima
14. Tahap Positif/Ilmu
â– Perkembangan alam pikir manusia merupakan suatu proses
dimana manusia tidak akan puas dengan pemikiran yang sudah
ada sehingga berkembang ke tahap ilmu.
â– Pada tahap ini dikenal dua macam bentuk penalaran:
â– Penalaran deduktif (rasionalitas); Penalaran adalah suatu proses
berpikir yang membuahkan pengetahuan atau proses mental
dalam mengembangkan pikiran dari beberapa fakta atau prinsip.
Penalaran deduktif adalah cara berpikir yang bertolak dari
pernyataan yang bersifat umum untuk menarik kesimpulanyang
bersifat khusus. Penarikan kesimpulan secara deduktif
menggunakan pola pikir yang disebut silogisme, terdiri dua buah
pernyataan dan sebuah kesimpulan. Contoh:
â– Premis mayor : semua makhluk hidup bernafas.
â– Premis minor : gajah adalah makhluk hidup.
â– Kesimpulan: jadi gajah juga bernafas.
15. â– Contoh penalaran deduktif yang salah:
â– Premis mayor: semua orang yang menangis pasti sedang
sedih.
â– Premis minor: santi menangis.
â– Kesimpulan: jadi santi pasti sedang sedih
â– Kelemahan penalaran deduktif adalah terdapat kesulitan dalam
menilai kebenaran premis-premis yang digunakan, karena
tidak didasarkan pada pengamatan yang berulang-ulang
terhadap fenomena tersebut. Penalaran bersifat abstrak, lepas
dari pengalaman karena tidak mungkin diamati dengan panca
indera, tanpa ada kesepakatan yang dapat diterima oleh semua
pihak.Terdapat kesulitan menerapkan konsep rasional pada
kehidupan praktis.
16. â– Penalaran Induktif; Pengetahuan yang diperoleh berdasarkan
pengalaman konkrit yang teramati oleh pancaindera, disebut juga
paham empirisme. Menurut paham ini, pengetahuan yang benar
adalah pengetahuan yang diperoleh secara langsung dari pengalaman
konkrit.
â– Berdasarkan pengamatan secara sistematis dan kritis terhadap gejala-
gejala alam akan diperoleh pengetahuan tentang gejala itu. Hasil
pengamatan akan memunculkan adanya karakteristik tertentu,
kesamaan, ulangan, dan keteraturan dalam pola-pola tertentu
sehingga akan diperoleh suatu generalisasi dari berbagai kasus yang
terjadi. Penganut empirisme menyusun pengetahuan dengan
penalaran induktif, yaitu cara berpikir dengan menarik kesimpulan
umum berdasarkan pengamatan terhadap gejala-gejala yang bersifat
khusus. Melalui penalaran induktif semakin lama semakin banyak
disusun pernyataan yang lebih umum lagi dan semakin bersifat
fundamental.
â– Kelemahan Penalaran Induktif adalah sekumpulan fakta/gejala/kasus
yang diamati belum tentu menunjukkan konsistensi, bahkan mungkin
bersifat kontradiktif. Hal ini karena fakta-fakta yang diamati yang
nampaknya berkaitan tersebut belum dapat menjamin tersusunnya
pengetahuan yang sistematis dan benar. Selain itu batasan yang
dimaksud pengalaman itu apakah sebenarnya stimulus pengalaman
atau hanya persepsi pengamat.
17. Contoh penalaran induktif yang salah:
â– Aji suka berenang, ia tinggi.Akbar suka berenang, ia tinggi.
Amin suka berenang, ia tinggi. Kesimpulannya adalah semua
anak yang suka berenang pasti tinggi.
â– Oleh karena penalaran induktif melibatkan pancaindera, maka
kesalahan pengamat sangat dimungkinkan. Pengetahuan yang
diperoleh baik melalui penalaran deduktif maupun induktif
tidak dapat diandalkan sehingga himpunan pengetahuan yang
diperoleh belum dapat disebut ilmu pengetahuan, tetapi
sekedar pengetahuan (segala apa yang kita ketahui tentang
objek tertentu).