2. PERSIAPAN
PEKERJAAN PERSIAPAN
Kesiapan,PembersiandanPengukuran Tapak
i i , z z » . a
7 . ji, " Dan memerlukan Pengururukan tanah
untuk mencapai level yang
direncanakan.
Arah bangunan menyesuaikan keadaan
tapak ke arah selatan yang berhadapan
langsung dengan jalan.
-1.05
• Kedaan
dengan
site yang ada padang rumput
daya dukung tanah yang baik.
[
. . . -· -· -· -· ------- ·- ~- ·- -· ---·--- ----- ·---- -· -----·-------·- ·-·-·
3. PERSIAPAN
PEKERJAANPERSIAPAN
Kesiapan,PembersiandanPengukuran Tapak
Mempersiapkan Tapak
Membersihkan lahan tapak dari semak-semak serta tanaman-tanaman
A
>
4
sehingga bangunan dapat dipersiapkan untuk dibangun ·
Pengukuran Tapak dan Lahan
Pengukuran dan lahan site yang ada untuk memastika
yang akan dilaksanakan dalam pelaksanaan pekerjaan dan pe
bowplank
D
Pembuatan Direksi Kit
Pembuatan dan penempatanlokasi direksi KIT untuk Kantor Kontra.~
dilapangan dalam pelaksanaan dan pengawasan pekerjaan dilapat~
R
=
$
4. STRUKTUR
PEKERJAANTANAH
PERSIAP
AN
Rencanakan urutan penggalian, urutan pemasangan pondasi batu kali, tempat
penimbunan tanah hasil galian sementara, sebelum diangkut keluar dari site,
tempatpenimbunansementarabatu-batukalitersebutsebelumdipasang.
PEMBUATANGALIAN
juga
1.
2.
Siapkanalat-alatyangdiperlukan.
Menggali tanah dengan ukuran lebar sama dengan lebar pondasi bagian
dengankedalamanyangdisyaratkan.
Menggalisisi-sisimiringnya,sehinggadiperolehsudutkemiringanyangtepat.
Buangtanahsisagalianketempatyangtelahditentukan.
Cekposisi,lebar,kedalamandankerapianya,sesuaidenganrencana.
bawah
3.
4.
5.
Papan Bouwplank
Rencana Galian Pondasi
TV77TV7ATV77AV7ATV77TV7TVV7VJWWhWWWWWTWwWWW7
Bekas Galian
:; sf .
» - f> t? s
e » . «
L I
I
'
I
I
' ' Bekas Galian
'I
Tiang Bouwplank_/
Galian untuk Pondasi
5. STRUKTUR
PEKERJAANTANAH
P
ASANGANPONDASI
URUGANPASIR
1. Pasang patokbantu untukmemasang profil( 2
patokuntuktiapprofil).
Profildipasang padasetiapujunglajurpondasi.
1. Pasir urug diratakan pada dasar galian dan
kelembaban
disiram air untuk m
endapatkan
2. Pasang
setinggi
Pasang
bilah bantu datar pada kedua patok,
profil.
yangoptimumuntukpemadatan.
2. Padatkan pasir urugtersebut
alatstamper.
dengan memakai
3. profilbenar-benartegaklurusdan idang
profil
yang
atas profil datar. Usahakan titk tengah
3. Jikadiperlukan ulangilangkah 1dan 2 sehingga
tepat pada tengah-tengah galian
didapat tebal pasir urug seperti yang
direncanakan danbidang atas profilsesuai peil
pondasi.
direncanakan
4. lkat profil tersebut pada bilah datar yang
dipasang antara 2patok danjuga dipaku agar
lebihkuat.
5. Pasang
pondasi
m
enjadi
patoksokong,miringpadatebinggalian
dan ikatkan dengan profil, sehingga
kuatdankokoh.
3 . ± Urugan Pasir
6. Cek ketegakan/posisi profil dan ukuran•
ukurannya, perbaiki jika ada yang tidak tepat,
demikianjugapeilnya.
6. STRUKTUR
PEMBUATAN ADUKAN SEMEN
Sebelum melanjutkan pada tahap
pembuat an adukan, dimana akan diperlukan
adukan semen, terdapat beberapa panduan
yang harus diikuti dalam pembuatan adukan
semen yang akan dilakukan secara manual
(tanpa mesin) dan menggunakan mesin
pengaduk (mo/en ).
Perhatikan :
1. Gunakan alas atau wadah yang bersih
melakukan pengadukan
pada saat
2. Ukuran perbandingan bahan-bahan yang
digunakan dalam campuran adukan semen harus
tepat berdasarkan volume yang ada.
Gunakan volume air yang tepat pada saat
dilakukan melakukan pencampuran atau
pengadukan agar dapat dengan mudah digunakan
dalam pengerjaan.
3.
7. STRUKTUR
PEKERJAANPONDASI
a u nda t(itiktaas pasangan)
pASANGANPONDASIBA
TUKALI
Cat/me ni (tanda titik as pasangan)
1.
2.
Siapkansemuaalatdan bahanyang dibutuhkan.
Pasang benang pada sisi luar profil untuk setiap
beda tinggi 25 cmdari permukaan urugan pasir.
H
nguat profil
3. Siapkan adukan
tersebut.
untuk melekatkan batu-batu
my
4. Susun batu-batu diatas lapisan pasir urugtanpa
PROFILUNTUK
PONDASIBA
TU
adukan (aanstamping)dengan tinggi 20 cmdan
KALI isikan pasir dalam celah-celah batu tersebut
b = lebarpasanganbagianatas
B = lebar pasangan bagian bawah
sehingga tak ada rongga antar batu kemudian
siramlah
air.
Naikkan
pasang
pasangan batukosongtersebut dengan
t =
T =
h =
Tinggipasangantegakmuka(rollag)
Tinggipasangapondasi
Tinggilantaidarimukatanah
5. benang pada 25 cm berikutnya dan
batu kali dengan adukan, sesuai
luar
H = Kedalam
an galian tanah ketinggian benang. Usahakan bidang
pasangantersebutrata.
9. STRUKTUR
PEKERJAANPONDASI
6. Sediakan tempat untuk lubang-lubang stek kolom dan keperluan-keperluan
lain.
7.
8.
Cor stek-stek kolom tersebut dan rapikan pondasinya.
Setelah pasangan mengeras, bagian pinggir/sisi pondasi diurug kembali.
Stek Kolom
PONDASIYANGTELAH SELESAI
12. STRUKTUR
PEKERJAANPONDASI
Sloof dibuat dari adukan beton dengan perbandingan 1 semen; 2 pasir; 3 kerikil diperkuat dengan 4 buah
tulangan besi dia meter 12mm dengan ukuran
Perhatikan :
sloof 20x20cm sepanjang pondasi bangunan.
1. Periksa ketinggian permukaan atas pondasi
apakah sudah sejajar dengan semua
bangunan.
• •
..
..
•
2. Pastikan cetakan (bekisting sloof telah
dan disambung sebelum adukan beton
dituang.
diikat • • ,. C •
} .·.·. ;
.
.·
.· } ,
.
.«
........ .
t
. .. .
s t
. .
+
. . . . . . .
3. Atur posisi (starter bars) pada kolom supaya
tegak lurus sebelum dituang beton sloof. .
•
. . . . .
4
4 4 d d d 4
' .
e l
f
l '
.....4
r e « c t
Setelah
dituang,
Setelah
adukan
biarkan
itu tulan
beton untuk sloof telah
..
t• e t
selama
gan
min imal 7 hari. . 4 ,
. .
+ ++ t
I
..+
• I •
..'
dan papan cetakan t 4 4 4
.........
• I • •
(bekisting) untuk kolom dapat dikerjakan. i d
Semua kolom harus menggunakan cetakan
(bekisting) dari papan kayu dan dike rjakan
sebelum p engerjaan peny usunan bata (block)
untuk dinding
«
13. STRUKTUR
PEKERJAANKOLOM
Membuat rangka kolom dengan sambungan pada tulangan kolom yang muncul dari sloof dengan jarak rangka
tulangan yang sama yaitu 15cm membentuk segi empat samasisi dengan
Pada tulangan kolom yang bersambungan tersebut harus saling bersisian
ujung-ujungnya dibengkokkan unt uk memperkuat sambungan dan ikatan
besi pembagi diameter 6mm setiap 15cm.
(overlap) sejauh minimal 30 cm dan pada
dengan beton. Hal ini berlaku untuk semua
kolom beton bertulang yang ada pada bangunan Rumah Sakit Bergerak.
Semua kolom memiliki 4 buah batang tulangan yang disisakan
(stek/starter bars) lebih panjang sekurang-38 kurangnya 70 cm pada
bagian atas kolom (disisakan 70 cm ,memiliki tinggi 3.75 m diukur dari
atas sloof).
Batang lebih ini nanti berguna untuk menyambung tulangan pada
pembuatan kolom diatas ringba/k, serta untuk menahan konstruksi
kuda-kuda atap pada kolom bagian depan dan belakang bangunan.
BESI KOLOM
Dipasang setelah
Dipabrikasi dilapangan
Dipasang dibantu oleh
t-au pabrikasi
ditempat
LANGKAH 1
-PABRIKASI BEKISTING KOLOM
-MEMASANG SETENGAH PANEL DIBANTU DGN TC
-DITEMPATKAN PADA GARIS MARKING
-PERKUAT PANEL DGN ADJ.BRACE RSS
DAN ADJ.KICKER AV
-MENEGAKKAN PANEL DGN MENYETEL ADJ.BRACE
DAN ADJ.KICKER
TYPE 2(IRNA)
TYPE I
; ; , I5
2 0I0 2 0I0
t
I J
06-200
o
4
2 0I0
14. STRUKTUR
PEKERJAANPONDASI
Adukan beton untuk kolom dapat dituang kedalam cetakan (bekisting). Tuang adukan dengan hati-hati dan
sekaligus dalam 1 kali pengerjaan untuk setiap kolom, tusuk-tusuklah adukan beton dengan menggunakan batang
baja tulangan 12mm atau a lat lain yang menyerupai untuk memampatkan dan memastikan tidak ada gelembung•
gelembung udara yang tertinggal dalam adukan yang akan mengurangi kekuatan beton. Ketuk-ketuklah juga
secara perlahan bagian luar cetakan (bekisting) kolom pada saat adukan dituang, supaya adukan semen merata
memenuhi seluruh cetakan (bekisting) kolom.
Perhatikan ; Dirikan penahan sementara (scaffolding) pada sekeliling bangunan.
1. Pada s aat tulangan perlu disambung, pastikan tulangan saling bers isian (overlap) dengan jarak minimal 40cm
2. Sisakan empat batang tulangan sepanjang 30cm pada tiap ujung kolom untuk memasang rangka kolom dan
kaki kuda-kuda atap.
Pastikan cetakan kolom telah terpasang dan terikat dengan baik serta telah sejajar vertikal sebelum menuang
adukan beton.
Pastikan pemasangan batang ikat tembok pada tulangan kolom sebelum menuang adukan beton pada cetakan
kolom.
Pastikan untuk menusuk dan m engetuk adukan beton saat dituang ke dalam cetakan untuk memastikan
adukan semen merata memenuhi seluruh cetakan kolom atau jika tersedia dapat menggunakan mesin
vibrator.
Pastikan bekesting dibuka dan dibongkar pada satu minggu setelah beton mengeras.
3.
4.
5.
6.
15. STRUKTUR
PEKERJAANRINGBALK
Balok beton (ring balk) dibuat dari adukan beton dengan perbandingan
1 semen : 2 pasir : 3 kerikil diperkuat dengan 4 buah tulangan besi berdiameter 12 mm. Dimensi ukuran balok beton
adalah 15 x 30 cm.
Cetakan (bekisting) balok beton dari lembaran pa pan dengan dimensi ukuran dalam cetakan haruslah 15 x 35cm.
Buat semua cetakan untuk balok beton dari ujung atas kolom satu ke kolom yang lain pada sekeliling bangunan.
Cetakan balok beton harus ditopang oleh tiang penahan sementara yang dibawahnya minimal setiap jarak 60 cm,
agar cetakan yang ada tidak meledut ke bawah. Tiang penahan sementara ini bertumpu pada sloof.
Perhatikan :
1. Pastikan cetakan kolom diatas balok beton(Ringbalk) telah terpasang dan terikat dengan baik serta telah sejajar vertical
sebelum menuang adukan beton.
Pemasangan batang ikat tembok (tie bars/wall tie) pada tulangan kolom sebelum menuang adukan.
Saat adukan beton dit uang hendaknya dit usuk dan menget uk bekesting unt uk memeastikan adukan beton merata d semua
cetakan
2.
3.
16. STRUKTUR
PEKERJAAN PLATBETON
TAHAPAN PENGECORAN PLATBETON:
1.
2.
Ceklist pengecoran
Elevasi dan batas-batas pengecoran
dengan waterpass
Pembersian lokasi pengecoran dengan
kompresor
Test Slump dan kubus beton
Penuang adukan beton dari alat angkur
menuju bekesting
Kepadatan beton dengan alat vibrator
• •
3.
4.
5. , .
; "
'
•
.
6.
7.
I •
44
Perataan perukaan
garuk cor dan jidar
beton dengan alat
. ....4
•
B
E
I
U
I,
<
'._..
·
£
,
%
%
-- .
-
,
·-
.
4.
-
.
'..
.
... ;
..
.. +-
• .
'
.
! . .. •
•.•. •• J
• .
•
••
$ l
.
t
•
£8£16 39.L._ SI±cw
17. PEKERJAAN
8RANRU$KTUTR
.
1
A
T
AP
Konstruksi Kuda-kuda:
[ Gording eksisting CNP 75.50.2.3 diperkuat dengan trekstank
p 1 2
[
[
Koda-kuda eksisting WF 150 75
Koda-kuda eks isting posisi dinaikan 1
80 cm da ri elevasi
gksisting, berfungsi sebagai batang tepi bawah.
Kuda-kuda diperkuat dengan batang tepi atas profil WF 150
x75 dan batang diagonal 2 L 50.50.5, Perkatan Struktur
Kuda-kuda sesuai dengan gambar
[
DETAIL DA -KLD-1
c
j
- j
lkatan angin L 50.50.5, sesuai dengan gambar
Alat sambung : Las sudutt = 3,5 mm
[
4
LETJR-KLDA KD-18
[
Bol
Pelat penyambung:
M12
t = 6 mm
t '
.
• t
[
• «
Penutup Atap : Zincalumn
18. ARSITEKTUR
PEKERJAAN
PERALATAN VANG
DINDING
DIGUNAKAN
1.
2
.
3
.
4
.
5
.
6
.
7
.
TROWEL
PALU KARET
WATER PASS
BESI SIKU
GERGAJI
RAMSET
GARUKAN PERATA
HAL- HAL VANG DIPERHATIKAN :
1.
2.
PEMASANGAN HABEL HARUS ZIG-ZAG DENGAN OVERLAP VANG DIIJINKAN MIN.10 CM
DERAH PERTEMUAN ANTARA HABEL DAN STRUKTUR HARUS DIBERIKAN ADUKAN ELASTIS 1 PC
: 6PS
HASIL AKHIR PEM ASANGAN HABEL VANG BENAR DITANDAI DENGAN TIDAK ADANVA LUBANG•
LUBANG SINAR VANG MUNCUL DARI DINDING PERMUKAAN PASANGAN HEBEL
PENGGUNAAN BETON PRAKTIS MENGIKUTI ATURAN DARI PABRIK HABEL
PEM ASANGAN HABEL VANG BAIK ADALAH DENGAN MENGGUNAKAN ALAT TROWEL SELEBAR
TEBAL HEBEL
PM-100 VANG MENEMPEL PADA HEBEL VANG AKAN DIREKATKAN SATU DENGAN VANG LAIN
HARUS DALAM KONDISI BERALUR- ALUR AGAR P
ADA SAAT DIREKATKAN DAN KEM UDIAN
3.
4.
5.
6.
DIPUKUL-PUKUL DENGAN
RAPAT (TIDAK ADA CELAH)
PALU KARET AKAN MENGHASILKAN REKATANVA BENAR-BENAR
19. ARSITEKTUR
PEKERJAAN DINDING
METODE KERJA
1.
2.
Siapkan sloof / balok
Tarik benang antara
dinding
Untuk lapisan dasar,
merata
dan periksa kerataan dan mutu pengecoran betonnya.
sudut-sudut dinding untuk menentukan posisi dan kerataan
3. gunakan Mortar atau setara.Tebarkan adukan tersebut secara
4. Gunakan cethok untuk merapikan kelebihan adukan di sepanjang tepian.
Gunakan "Waterpass" untuk
menyamakan ketinggian benang
dan gunakan "Theodolite" bila
diperlukan.
20. ARSITEKTUR
PEKERJAAN DINDING
METODE KERJA
5. Letakkan blok yang sudah diberi Thin Bed mortar di ujung dinding tepat pada
pertemuan benang. Tekan hingga ketebalan adukan 10 mm. Periksa kembali level
blok dengan menggunakan "waterpass". Lakukan langkah yang sama
ujung dinding.
untuk setiap
6. Untuk merekatkan bagian vertikal blok digunakan "Thin Bed Mortar"
Untuk merekatkan bagian vertikal blok digunakan "Thin Bed Mortar"
21. ARSITEKTUR
PEKERJAAN DINDING
METODE KERJA
7. Setelah meletakkan blok pada masing-masing ujung dinding, letakkan blok lapis kedua dengan
"Thin Bed Mortar". Langkah ini penting untuk dudukan benang dan mencegah pergerakan blok
di ujung dinding pada saat meletakkan blok-blok lain pada lapis pertama.
Penting:
• Untuk pasangan blok Hebel harus menggunakan
Lepissr
membrane
A »
sistem Thin Bed Mortar, agar manfaat produk
kedap air/DPC
beton ringan aerasi dapat diperoleh
Blok-blok dan panel Hebel di lokasi
dilindungi dari air dan hujan ..
sepenuhnya.
• proyek harus
8. Setelah meletakkan blok pada masing-masing ujung dinding, letakkan blok
lapis kedua dengan "Thin Bed Mortar". Langkah ini penting untuk
dudukan benang dan mencegah pergerakan blok di ujung dinding pada
saat meletakkan blok-blok lain pada lapis pertama.
Bilamana campuran mulai mengering tambahkan air ke dalam bak dan
aduk kembali. Sebelum mulai campuran baru, bersihkan ember terlebih
dahulu dengan air untuk mencegah adukan lama mempercepat waktu
pengeringan campuran pasangan yang baru. Jangan menggunakan lagi
adukan sisa yang berjatuhan.
22. ARSITEKTUR
PEKERJAAN DINDING
METODE KERJA
9. Dengan menggunakan sikat halus, bersihkan permukaan blok
setiap kali akan memasang lapis baru
Penting:
Bilamana suhu udara terasa sangat
dalam air sebelum menyikat.
panas, celupkan sikat halus ke
METODE KERJA
10. Rentangkan benang dari ujung dinding ke ujung dinding
yang lain. Gunakan cethok khusus dengan lebar yang
sesuai dengan lebar blok. Letakkan "Thin bed mortar"
pada arah vertikal terlebih dahulu, baru kemudian arah
horisontal. T
ebarkan adukan secukupnya unt uk sat u
blok saja. Pastikan pasangan "Thin bed Mortar"
menutup selebar permukaan blok.
11. P
ada saat meletakkan blok, angkat permukaan blok
yang menghadap adukan vertical dan mulai letakkan sisi
blok yang berlawanan terlebih dahulu ..
23. ARSITEKTUR
PEKERJAAN DINDING
METODE KERJA
12. Setelah
merata.
seluruh
Mortar".
blok diletakkan, rapatkan dengan palu karet secara
Langkah ini sangat pent ing unt uk mamastikan bahw a
permukaan blok sudah tertutup dengan "Thin Bed
Bed
blok
Past ikan palu jangan terlalu keras supaya "Thin
mortar tidak
direkatkan).
keluar. Jaga ketebalannya ( 1-2 mm setelah
13. Bilamana ada penonjolan blok pada
permukaan dinding, dapat dirat akan
dengan menggunakan garukan perata
(gambar a)
Pecahan blok dapat dimanfaatkan
untuk meratakan kelebihan adukan
(gambar b). Kalau permukaan dinding
akan ditutup dengan "Plasterboard",
maka yang diperlukqn agar rata adalah
dengan menggunakan garukan
Amplas
Gambara Gambar b Gambarc
perata/leveling
tidak diperlukan.
scraper".
24. ARSITEKTUR
PEKERJAAN KOLOM PRAKTIS
MEMPELAJARI GAMBAR KERJA
Pelajarilah denah keseluruhan lokasi pemasangan kolom praktis beserta pelengkap
dalam ska la 1:200, 1:50 dan 1:20 yang menggambarkan :
(jika diperlukan),
1.
2.
3.
4.
Posisi kolom praktis dan dimensinya
Letak pasangan batu bata
Detail Pembesian beserta diameter, ukuran dan jumlah b
Jarak kolom praktis Aske As.
KEPERLUAN ALAT
KEPERLUAN ALAT
area dimanaaka
n - "
--.
1. Bersihkan u
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Meteran
Kawat bendrat
Gegep/kakatua
Palu & tang
Bar beton
Helm pengaman
Bar cutter
Bar bender
Gunting besi manual
Profil kayu kaso
Kunci besi
Sabuk pengaman
pemasangan kolom praktis dan sgkitar
2. Rangkailah besi tulangan kolo m praktis
dengan
drawing,
jarak yang sesuai dengan shop
ikatlah dengan sistem ikat satu
arah dengan kuat, antara tulangan utama
dan sengkang/beugel dengan
menggunakan kawat bendrat. Jarak setiap
sengkangnya dibuat seragam.
Persiapkan potongan besi d 10 sebanyak 8
buah, 4 buah untuk sisi atas pelat dan 4 buah
untuk sisi bawah pelat.
3.
25. ARSITEKTUR
Stek Kolom Praktis
PEKERJAAN KOLOM PRAKTIS
PELAKSANAAN PEMBESIAN KOLOM
1
I
1. Buatlah marking posisi 8 stek penguat, 4 stek
pada pelat atas dan 4 stek pada bawah. Bar
pelat lantai atas dan bawah sampai
kemudian
kedalaman 5cm pada sudutnya,
bersihkan lubang tersebut dan pasanglah
stek tidak
stek menggunakan epoxy, pastikan
goyang.
2. lkatlah antara besi kolom praktis dengan stek
penguat atas dan bawah menggunakan Pasangan Dinding
t
i
kawat bendrat dan
kolom praktis berdiri
posisikan sehingga
tegak.
besi
I
I
Disambung dan Dikat Kuat
dengan Kawat Besi
26. ARSITEKTUR
BEKISTING DAN PENGECORAN
KOLOM PRAKTIS
PELAKSANAAN
1. Kedua bekisting dilebihkan jarak 5cm pada
P e m b e s i a n
kolom praiaei
sisi kanan dan kiri untuk menutupi
dilebihkan
kiri unt uk
R R
pasangan bata. Kedua bekisting
jarak 5cm pada sisi kanan dan
menut upi pasangan bata.
Tambahkan jendela dari papan
Bekisting l - .
2. kayu pada
bekisting 2dengan kemiringan yang cukup,
-
kemudianlah ikatlah antara kedua sisi
bekisting dengan kawat bendrat pada atas, - 5 a m
Bekisting 2
tengah dan bawah bekisting. Pastikan
kawat bend rat terikat dengan baik.
27. ARSITEKTUR
BEKISTING DAN PENGECORAN
KOLOM PRAKTIS
; I
t}##
tit
Pembesian
kolom praktis
PELAKSANAAN endela
4. Ukurlah dan eek vertikalitas bekisting kolom praktis tersebut
dengan dilot. Campurlah adonan beton sesuai spesifikasinya
sampai adonannya rata dan homogen. Pasanglah alas untuk Kawat bendrat
menampung adonan yang jatuh, kemudian car kolom
praktis dengan menuangkan adonan kedalam lubang
bekisting
bekisting, pada saat pengecoran
palu agar
ke dua sisi
dipukul-pukul
keropos.
dengan beton nant inya tidak
5.
6.
Bekisting kolom praktis dapat dibuka setelah 8 jam.
bata dengan ketinggian
·i
---it
Pembes.Ian
a
t
ka
¢ t# --j i
kolom or
Lanjutkan
max. 1,5
kemudian
kembali pemasangan batu
m (ulangi met hode kerja pasangan celcon)
bekisting kolom praktis (langkah 1 sampai 5) dan Palu
%
ulangi kembali pengecoran (langkah 6) sampai kolom praktis
selesai.
28. ARSITEKTUR
BEKISTING DAN PENGECORAN
KOLOM PRAKTIS
; I
t } #
Pembesian
kolom praktis
PELAKSANAAN tit endela
4. Ukurlah dan eek vertikalitas bekisting kolom praktis
beton
tersebut dengan dilot. Campurlah adonan
sesuai spesifikasinya sampai
alas
adonannya rata dan Kawat bendrat
homogen. Pasanglah unt uk menampung
adonan
dengan
yang jatuh, kemudian car kolom praktis
lubang
menuangkan adonan kedalam
bekisting, pada saat pengecoran ke dua sisi
bekisting dipukul-pukul dengan palu agar beton
nantinya tidak keropos.
Bekisting kolom praktis dapat dibuka setelah 8 jam.
Lanjut kan kembali pemasangan bat u bata dengan
. i--j
Pembesian i i
kolom praiais--j i
5.
6.
ketinggian max. 1,5 m (ulangi methode kerja Palu
%
pasangan celcon) kemudian bekisting kolom praktis
(langkah 1
pengecoran
selesai.
5)
6)
sampai
(langkah
dan ulangi kembali
sampai kolom praktis
29. ARSITEKTUR
PEKERJAAN FINISHING DINDING
PEKERJAANPLESTERAN
Mempelajari Gambar Kerja
Pelajarilah denah eseluruhan lokasi dinding yang akan diplester beserta denah pelengkap
(jika diperlukan), dalam skala 1:200, 1:100 dan 1:50 yang telah menggambarkan :
1.
2.
3.
Posisi dan jarak pasangan dinding
Tebal plesteran dan detail material finishing pada dinding.
Letak kusen pintu dan jendela
30. ARSITEKTUR
PEKERJAAN FINISHING
ALATKERJAPLESTERAN
DINDING
START
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Steger I tangga kerja
Molenkeci l
Meteran
Siku besi
Ember
Palu & paku
Waterpass
Kawat ayam
Benang
Helm pengaman
Dolak/ a lat takar
Unting-unting/lot
BUAT T1TI BANTU
KEPAL/AN MINIMAL 2
TI7I EERBEDA
HUBUNGK.AN 2 TIT1K
KEPALAAN TERSEBUT
DENGAN BEMAN L OT
FINISH
ANTARA 2 TTK KE- ALAAN TSE
BUAT TTK - TT KEPALAAN LAIN
DIN
G
SJAR 1M
RATAKAN DENGAN JIDAR
D I N R S A M
Kotak tempat
Drum air
adukan DE NGAN CAR YANG SAMA
E
U
J A T TT - TT BA.NT L
HEPALAAN DR T IK KEPALAAN
TSB S5CARA W
ERTIK AL
KAMPROTAN ADUKA,N
SPESI PAD/ DINDING
A
N
N
TA A DUA KEFA
N
_2 A N
Sendoksemen&roskam
Alat penampung
S
elang plastik
Jidar alumunium
S
abuk pengaman
adonan yang jatuh
HLEUINGKAIM TT - TT
KEPALA.AN SECARA VERTK4L
TSB DENGAN SPESI
PLESTERAN SF HING
l e . b l ] l K A I J A L U R K E - A L M N
TSE MENGE RAS
MLINCLIL S - R S V E T I K A L
SPEI PADA DINDING BATA
31. ARSITEKTUR
PEKERJAAN FINISHING DINDING
PERSIAPANPEKERJAAN
1. Umur pasangan batu bata
beton minimal 14 hari.
minimal 1 hari (24jam) dan dinding
2. Bersihkan area plesteran dan permukaan dindingnya dari Dinding
beton
kotoran dengan sapu lidi.
Pada dinding beton, permukaannya terlebih dahulu diciping
3. atau
dapat juga dikamprot dengan bahan tile additive, lalu dibiarkan
selama 24 jam sampai kering.
4. Apabila terdapat pertemuan antara dinding beton dengan
pasangan batu bata dan tidak ditentukan dalam spesifikasi serta
tidak ada tali air, maka sepanjang pertemuannya dipasang kawat
ayam dengan cara dipaku.
Berilah marking bidang yang akan diplester dengan memaku
keempat sudutnya dan jika tidak ditentukan di spek, pakukan
sudut atas 25m lebih tinggi dari elevasi plafondnya. Kemudian
tariklah benang horisontal dan vertikal dari paku satu ke yang
lain. Jarak antara benang dan permukaan dinding merupakan
ketebalan plesteran nantinya.
Pasanglah alas kayu untuk menampung adonan yang jatuh.
Elevasi
5. ; p l afond Tarikan
..
-:
--.--J=benano
Dipaku
' w
- 2 5 a n
Dilot
Dining
--_=:-Dipaku
Alas karyu
6.
32. ARSITEKTUR
PEKERJAAN FINISHING DINDING
PERSIAPANPEKERJAAN
7.
8.
Periksalah vertikalitas benang dengan dilot
Tariklah benang berikutnya pada keempat sisi bidang
plesteran dengan jarak 5cm dan benang horisontal dan
vertikal selanjutnya ditarik dengan jarak antar benang
Dipaku
Dinding
5
Dipaku
1,Sm. Kemudian siramlah dinding yang akan diplester
dengan air bersih ..
Alas kayu
9. Persiapkan adukan plesteran sesuai spesifikasi
di dalam kotak kayu tempat adukan atau
menggukan molen kecil dan adonan haruslah
rata, homogen dan tidak menggumpal. Jika
air
adonan terlalu kental, boleh ditambahi
BENANGLOT
sedikit selama umur adonan belum melebihi ½
jam sejak awal pengadukan. Umur adonan dan
tidak boleh lebih dari 2jam, karena daya
rekat nya ,emjadi berkurang, oleh sebab itu,
buatlah adonan secukupnya ...
N
33. ARSITEKTUR
PEKERJAAN FINISHING DINDING
PELAKSANAAN PLESTERAN DINDING
1. Buatlah
benang
dengan
caplakan pada set iap persilangan 2. Buatlah
benang
dengan
caplakan pada set iap persilangan
dan ratakan permukaan
sampai
adukan
mencapai
dan ratakan permukaan
sampai
adukan
mencapai
sendok semen sendok semen
ketebalan yang diinginkan (jarak antara ketebalan yang diinginkan (jarak antara
benang dan permukaan dinding) benang dan permukaan dinding)
'
----
.
-
• - -
Cap akan
I -
Dinding
-
Benang
Permukaan adukan diratakan dengan jidar alumunium
dan roskam.
CAPLAKAN
. ,
Jidar
0
Dinding
aluminiu
d
~
34. ARSITEKTUR
PEKERJAAN FINISHING
PELAKSANAANPLESTERAN
DINDING
DINDING
3. Pada pertemuan 2 dinding di sisi 4. Sebelum melaksanakan plesteran, eek kelembaban pada
dinding yang akan diplester dan jika diperlukan siram lagi
dalam,
klabangan
dalam
berkaitan
buatlah
mepet
salah
dengan
satu
siku
dan
untuk
dinding dengan air bersih. Lakukan plesteran dengan
pada
jarak
dinding,
5cm
mengguinakan sendok semn atau roskam, ratakan serta
padatkan permukaan dengan jidar aluminium. Pada
klabangan dinding berikutnya. pertemuan anatra sudut, plesteran dibuat dengan lurus.
- D i n d i n g
B e lum diplester
Diratakan dengan
jidar aluminium
35. ARSITEKTUR
PEKERJAAN PLAFOND
3. Pasang penggantung rangka
Tentukan elevasi plafond dan buat
garis sipatan pada dinding dan as
sumbu ruan g serta titik-titik paku
k
a
i t pada plafond dengan jarak sesuai
shopdrawing
Pasang paku k
ai t pada
marking titik-titik vVang
t M e
ada (6oox 1200 mm)
2.
1.
plafond (Rod) yang terdiri dari
hanger dan clip adjuster
posisi tegak lurus
dengan
Tentukan jarak penempatan
5. kait 6. Pasang frame utama /
4. Pasang rangka tepi (steel hollow) dan
penggantung dan pasang tarikan
benang sebagai pedoman penentu
kelurusan dan ketinggian rangka
plafond
Top Cross Rail dengan
jarak 12oo mm
40x40 mm atau
sebagai list tepi
marking elevasi
Wall Angle Profile L
Moulding Profile W
tepat pada sipatan
plafond
36. ARSITEKTUR
PEKERJAAN PLAFOND
Pasang plafon akustik pada rangka
dengan skrup plafond menggunakan
obeng berjarak 6o em dan tiap
sambungan harus tepat pada rangka
9.
Pasang rangka pembagi/Furing channel
dengan jarak 6oo mm menggunakan
Locking Clip.
Check elevasi dan jarak rangka plafond
Check sparing, ducting dan
perlengkapan mekanikal elekrt ikal
lainnya.
7.
Check kerapian dan
kerataan bidang
plafond dengan
waterpass
Perataan sambungan
plafond menggunakan
lakban
Lalu tutupdengan
paper tape dan
compound plafond,
setelah itu diamplas
1 0 .
11.
12.
8. Pasang dan kencangkan
37. PEKERJAAN KUSEN
;- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 717% } PROSES ASEMBLING / PERAKITAN
h t
a
l a { m
I
I
I
YA I
I
t
~~---------------------------I
r------------------------------------1
T OAK L
f
I
WELDING
I
I
I
I
I
I
I
I
,
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
T
-
O
-
A
-
K
-
-
-
,
1
- - - - - - - - - - - - - - ·
l l < E R A N G K I - - - - - - - - - - - - - - -
rPENOMOI I
I
I
l
I
I
I
~~~':!J!fll
I
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - ·
ASSEMBLINGORNAMEN
'1,
SETTINGACCESORIES
J
L v
PEMBERSIHAN
L _J
Ia
W
»
'
' FINISHING
- PENYMPANAN
'1,
DEUVERY
38. ARSITEKTUR
PEKERJAAN KUSEN
ASSEMBLING FRAME (KUSEN)
3.
•
QUALITY CONTROL (QC)
Periksa kesesuain dengan gambar, jika
lulus maka dilanjutkan ke tahap
berikutnya, jika tidak proses ulang atau
1. GROUNDING
•
•
Untuk mendapatkan sambungan/joint yang rapl
Untuk mendapatkan ukuran sesuai gambar
perbaiki sampai mendapatkan hasil
yang dinginkan.
2.
•
WELDING
Setelah ukuran tepat
lakukan las titik
dengan posisi (90),
• Periksa panjang, lebar, diagonal dan tegak lurus,
lalu berl penguat agar tidak berubah.
• Welding penuh dalam dan luar, lalu pasang
angkur dengan jarak 50cm. Pengelasan bagian
luar ratakan dengan gurinda.
39. PEKERJAAN KUSEN
ASSEMBLING KERANGKA
1. GRINDING 2.
•
WELDING
Bagian atas, bawah, kanan
• Diperhatikan ukuran panjang dan spesifikasi dan kiri
welding
dengan
dengan
dengan
jarak
sesuai gambar. kerangka sesuai ukuran di
pintu
tengah
dinding daun
20cm.bagian dipasang 2
kerangkayang dihubungkan
atas dan bawah.
dengan tulangan
• Pamasangan bracket lockcase, flushbolt dan
engsel harus di tes dengan lockcase.
• Pengelasan yang tidak
rata.
rata di gerinda sampai
• Proses pemasangan plate/dinding, daun
pint u sisi luar diberi lubang 7mm dengan
jarak 20cm tepat dit engah atas kerangka.
3. QUALITY CONTROL {QC)
dengan
Setelah semua terukur ratalakukan las spot
pada bagian lubang 7mm tersebut.
• Periksa kesesuain standart, jika
• Unt uk menyat ukan dinding luar dengan
lulus maka dilanjutkan ke tahap berikutnya,
dalam dengan cara dipress.
Gurinda sampai rata permukaan daun pintu
yang telah di las.
jika tidak proses ulang atau
yang
perbaiki
sesuai
•
sampai
stand art.
mendapatkan hasil
40. ARSITEKTUR
PEKERJAAN KUSEN
ASSEMBLING DAUN PINTU
1. WELDING
3. QUALITY CONTROL
• Lakukan welding setelah engsel diletakan di
• Periksa kesesuain dengan gambar, jika
daun pintu sesuai jumlah dan jarak pada
lulus maka dilanjutkan ke tahap
gambar.
berikutnya, jika tidak proses ulang atau
yang
perbaiki
baik.
sampai mendapatkan hasil
2. PENOMORAN
• Lakukan marking/nomor urut produksi dengan
cara di stempel cekung agar tidak mudah
tertukar.
41. ARSITEKTUR
PEKERJAAN KUSEN
ASSEMBLING ORNAMEN
• Lakukan wSesuai gambar kerja, apabila pesanan
pintu menggunakan ornamen pintu
SETTINGACCESSORIES
Type dan merk kunci pintu disesuaikan dengan
mengikuti SOP, yaitu :
• Frame diposisikan tegak lurus terhadap
lantai.
Pasang daun pintu di frame/kusen.
Lockase dipasang pada bracket yang telah
disediakan, kemudia buat lubang dead bolt,
leaf bolt, lubang handle dan back plate
sesuai posisi lockase.
Tes buak tutup 25x dan tes fungsi
accessories kunci, flashbolt dan door closer,
lalu dilanjutkan pemeriksaan QC.
•
•
•
42. ARSITEKTUR
PEKERJAAN KUSEN
PENYIMPANAN BARANG JADI
Sebelum disusun di gudang penyimpanan,
diperiksa dahulu oleh QC, setelah itu marking
kembali dengan
PROSESPEMBERSIHAN
Lakukan Setelah daun pintu dilepas dari kusen,
lakukan membersihan mengikuti SOP, yaitu
•
•
•
•
Perataan, gurindaan pada sisa welding.
Pembersihan
Pembersihan
Pemeriksaan
krak/percikan las/welding
dari asam, coly, karat, dll.
•
•
•
•
Pemesanan
Proyek
Arah bukaan
QC, sebelum menuju
tahap selanjutnya. Ruang
lapangan
peletakan pemasangan di
• Marking pada daun
PENGIRIMAN
pintu.
PROSESPEMBERSIHAN
Permukaan pintu dan kusen • Stapping/pemuatan
diperiksa QC Asurance.
barang harus
setelah bebas
dari kotoran dan asam bekas, lapisi dengan
• Sesuai dengan pesanan
proyek & alamat.
kontraktor,
dempul untuk mendapatkan permukaan
yang rata. Setelah
amplas
kering
bagian
proses
tersebut
dengan
•
•
Disusun agar tidak terjadi kerusakan cat.
Ditempatkan di proyek yang aman dari
kerusakan barang/manusia/kendaraan.
dempulnya,
kemudian lakukan pengecatan
system dengan proses 2-3 kalu.
43. ARSITEKTUR
PEKERJAAN PEMASANGAN
ALMUNIUM
KUSEN
2. Masukkankusen yang siap dipasang ke
A.Alat yang digunakan :
1. Baj] karet / kayu
2. Bor
3. Obeng
lubang tembok dengan bantuan baji karet/kayu
B. Material yang digunakan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Rangka Aluminium
Daun Pintu/jendela (setelah dipasang
Fischer
Sekrup
Adukan Semen / sealant
Vaseline/isolasi kertas/plastik
kaca)
C. Pelaksanaan
1. Pasang rangka pintu / jendela aluminium
pada lokasi yang ditentukan (sesuai tipe
yang ada), sesuaikan lubang kusen dengan
ukuran kusen ( selisih lubang 1 cm)
44. PEKERJAAN
ALMUNIUM
PEMASANGAN KUSEN ARSITEKTUR
3. Atur kedudukan kusen dengan baji
~
5. Lubangi tembok/dinding melalui lubang
karet I kayu
·
. f
kusen dengan bor untuk tempat sekrup
Z
l ' • '
I r
4. Stel kelurusan / kedudukan kusen
terhadap tembok I dinding
6. Masukkan fischer ke lubang bor
45. ARSITEKTUR
PEKERJAAN
ALMUNIUM
PEMASANGAN KUSEN
7. Fischer dikencangkan dengan obeng 9. Finish dinding dengan mortar/ sealant
(pengisisan pada celah antara kusen dan dinding)
10. Untuk menghindari cacat pada profil aluminium
yang telah dipasang, maka beri pelindung sejenis
Vaseline / isolasi kertas / plastik pada tempat
yang rawan goresan
8. Pasang daun pintu/jendela (setelah dipasang
kaca kedalam kusen. Stel perlengkapannya
46. ARSITEKTUR
PEKERJAAN KERAMIK LANTAI
START
ALAT YANG DIPERLUKAN
L.Palu karet
2.Zidar / water pass
3.Besi siku
4.Benang nylon
5.Ember dan gayung
6.Skrap
7.Sapu
:
CHECK /UKUR KONDISI REAL
LAPANGAN
ELAT HOF DRAWING KENAIKAN
START POINT
8.Spon basah /kain basah
TERRAPKAN SHOP DFAWING
DILAPAINGAN DENGAN S T S T
POINT E5AG41 EPALAN AVWAL
PAS/ING KEFAMIK BE RIK_ITNY8
DILAKUKA N DE'NGAN CARA MEINGGESE
BEMA!IG SEIAI DENGAIM AA H
KEFA
LA A N LAPIE DE M
I LAP1
S
-
-
Check kondisi real kondisi, di lapangan dan buat shop drawing
Tentukan posisi start point dalam shop drawing dan mintalah
persetujuan dari pengawas/MK
Terapkan posisinya start point yang sudah disetujui dil apangan
sebagai contoh lihat gambar dibawah ini
ISI HEAD-HEAD DENGAN BAHAN
Y I G DITEMTLKAN DALA,M S P E
-
FINISH
47. ARSITEKTUR
PEKERJAAN KERAMIK
BENANG NYLON
LANTAI
- Pasang keramik menurut salah arah sumbu kepalaan
BEN-LNG LON
DI GESER
41 - - - - '
- B E N A N G N Y L O N
DIGESER
• Pemasangan berikut nya dilaksanakan dengan
cara mengeser benang nylon sejajar dengan
salah satu sumbu kepalaan
HAL- HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
pada saatmembuat kepalaan awal
CONTOH DEN.AH
•
•
•
•
•
Check terhadap elevasi lantai
Pasir yang digunakan harus diayak agarmendapatkan gradasi material yang seragam
Air yang digunakan memenuhi syarat sebagai air minum
Sebelum dipasang keramik harus direndam dalam air dahulu sampai jenuh
Pada saat pemasangan keramik harus dipast ikan bahw a spesi yang terletak dibaw ah
benar-benar padat tidak berongga dengan cara dipukul - pukul dengan palu karet
Pemasangan keramik dapat juga dengan cara menggunakan lem (t ergant ung permint aan
Check kerat aan pasangan
keramik
•
•
spek)
48. ARSITEKTUR
PEKERJAAN KERAMIK DINDING
START
-•--_d~-•-_Jr -.---d
-2
---
---
- Cari CL (center line) dari dinding a1=
d1=d2
- Buat titik Adan B dimana elevasi titik
A=elevasi titik B setinggi ukuran keramik
yang akan dipasang
- Hubungkan titik A-B dengan benang
nylon
PILIH SAL AH BATU DINDING YANG
DlJADIAN ACLIAN 4WAL B
TENTUKAN CENTER LINE DARI
TE1MB DK
BLAT KEPALAAN DEIGAN CARA
ME IA3NG ER.AMI DENGAN EID#NG
SIME TRIS TEGA BERHIIFIT DNG
CENTER LINE
- Pasang keramik dengan posisi as
keramik sama dengan CL
- Buat kepalaan dari keramik secara
horizontal dan vertik al
PA.SA NG DINDIING KEAMIK SELALL
DIMULATDARI CENTER LIME DE NGA N
DIELIANG KERAH KIRI DAIN KANAN
BIDANG CENTER LINE
Selanjutnya pelaksanaan
pemasangan keramik mengikuti a
lu r
kepalaan
- Pemasangan lapis berikutnya selalu
dimulai dari tengah dinding kearah kiri
dan kekanan
ARAHPEKER.JAAN
FINISH
49. ARSITEKTUR
PEKERJAAN KERAMIK DINDING
- Diharapkan pada posisi-posisi sudut tembok merupakan daerah buangan
keramik yang simetris
- Lebar sisa buangan A = lebar buangan B
Catatan : Untuk kondisi buangan yang terlalu kecil, pemasangan keramik dapat di
mulai dari sisi tepi.
HAL -HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN:
I. Sebel dipasang keranmik harus direndam dalam air sampai jenuh
2. Pea sangan keramik harus urut mengik
u ti kepalaan vertikal y
ang sudah
dbuat sebelumnya.
3.Pastikan tidak ada celah / rongga pada spasi antara keranik dan tembok
deng
a n cara memukul-mukul keramik sampai dengan Dunyi y
a ng seragam
dan padat pada semua bagian
4. Pemasangan dmding keramik dapat juga
dilaksanakan dengan menggunakan lem keramik (tergantng perintaan spek)
5.Pasir yang dig n akan harus diayak dahulu untuk mendapatkan gradasi
material yang seragam
6. Gnakan water pass / jidar untuk mengontrol kerataan perukaan keranik
yang terpasang
7.Air yang dig
unakan tidak boleh mengandung asam (bebas da
r i
pengaruh asam).
±." v« a
I
w4 4 4 %
e
t i l e
l td l e du
n 1 le t "
b o i l
Pomasangan kopalaan mulai dari sisi topi bidang.
Pomasangan solanjutnya mongikuti arah ko sisi lain bidang (ko
arah kanan)
Didapat sisa buangan yang cukup bosar (lobih dari lobar
koramik).
- Untuk lobih pasti shop drawing harus tortobih dahulu disotu
j ui
oloh konsultan.
1.
2.
KAPASITAS PRODUKSI:
3.
50. ARSITEKTUR
PEKERJAAN PENGECATAN
• BERSIHKAN PERMUKAAN DINDING DARI DEBU, KOTORAN DAN BERKAS
PERCIKAN PLESTERAN.
LINDUNGI BAHAN-BAHAN / PEKERJAAN LAIN VANG BERBATASAN DENGAN
DINDING VANG AKAN DICAT DENGAN KERTAS SEMEN/ KORAN.
GUNAKAN SKRAP UNTUK MEMPERBAIKI BAGIAN-BAGIAN DINDING VANG
RETAK DAN KURANG RATA DENGAN PLAMIR, KEM UDIAN TUNGGU SAM PAI
KERI NG.
HALUSKAN PLAMIR VANG TELAH KERING DENGAN AMPLAS HINGGA RATA.
CEK, APAKAH PERMUKAAN DINDING SUDAH RATA?
JIKA PERMUKAAN SUDAH RATA, LAKSANAKAN PENGECATAN DASAR
DENGAN ALAT ROL PADA BIDANG VANG LUAS & KWAS UNTUK BIDANG
VANG SEMPIT.
JIKA CAT DASAR TERSEBUT SUDAH KERI NG, LAKSANAKAN PENGECATAN
FINISH (JUMLA PELAPISAN CAT SESUAI DENGAN SPESIFIKASI)
CEK, APAKAH PENGECATAN FINISH TERSEBUT SUDAH RATA ?
APABILA SUDAH RATA, BERSIHKAN CAT-CAT VANG MENGOTORI BAHAN•
BAHAN / PEKERJAAN
LAIN VANG SEHARUSNVA TIDAK TERKENA CAT.
SELESAI
PERALATAN VANG
DIGUNAKAN:
•
1.
2.
3.
4.
5.
6.
TERPAL
AMPLAS
ROL
KWAS
SKRAP
KAIN LAP
•
•
•
•
BAHAN VANG
DIGUNAKAN:
•
1.
2.
PLAMIR
CAT DINDING
•
•
•
•
52. ARSITEKTUR
PEKERJAAN SANITARY
.
a
. P
em
asanganC
loset D
u
d uk
T
eknispelaksanaanpekerjaan:
AjukanrequestpekerjaankepadaKonsultan
Pengawas.CocokanspesifikasiclosetdenganRKS.
Siapkantenaga,bahandanperalatan.
Pastikanlubangpembuangansesuiadenganrough-inclosetyangakandipasang.
T
andailubangyangakandibor.
Sesuaikanmatabordenganbautyangakandipakai.
M
asukkanfisher kedala
m lubangyangtelahdibor, sam
pai ra
ta dengan lan
tai keram
ik
.
P
asang stop kran ke da
lam lubang suplai air pada dindin
g ( gunakan seal tape pada
penyam
bungan ke p
ipa ins
talasi k
emudian hidup
k
a n air, untuk m
e
m
a s
tik
a n tidak ada
kebocoran.
Letakkansealgasket(waxting)diataslubangpembuangan.
Letakkan bow
l closet perlahan-lahan di a
tas lubang pipa pem
b
u angan yang telah
dipasangsealgasket(waxring)
Pastikansealgasketterpasangdenganbaikdanbenar.
Masukkanbautpengikatke dalamlubangbaut pada kaki closet, kemudiankencangkan
sekrupnya.Hindaripengencangan sekrupyangberlebihan.
Pasang pipa fle
k
s ibel ke stop kran yang telah dipasang ke din ding. pastik
a n sealnya
sudahterpasang dengan b
enar.
Pasanglah penutup closet pada closet yang telah terpasang, gunakan obeng untuk
mengencangkannya.
4
4»
4»
54. ARSITEKTUR
PEKERJAAN SANITARY
b. PemasanganWastafel
T
eknispelaksanaanpekerjaan:
AjukanrequestpekerjaankepadaKonsultanPengawas.
Cocokan spesif ik
a si closet dengan R
KS
Siapkantenaga, ba
h
a ndan pera
latan.
T
entu
k
a n tinggi wastafel dengan berpedoman pada letak pipa
pipapembuangan {outlet ).
T
andai lubangdindingdenganpaku
Lakukanpengeboran padadinding.
Pasangbracket pada lubang y
a
ng telah d
ibor.
Pasang pipakran padadinding.
Lakukanpengelasanpipadengan pipayangadapadadinding
d
d
d
d pemasukan ( inlet ) dan
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
Pasang
P
asang
P
asang
Pasang
P
asang
penyambungpipa
kranpadawastafel
socketpipa.
pipapenyambungdenganwastafel.
wastafelpadapipa,yangtelahdipasang perlengkapannya.
Ceksambungan antarapipadenganwastafel.
Perkuat sam
bungan pipaagar tidak terjadi kebocoran.
W
astafel selesai dipasang.
KeselamatanKerja:
d
d
Hati-hatiketikameletakkan
Pakaisepatu
56. MEKANIKAL & ELEKTRIKAL
PLUMBING
A. PEKERJ
AAN INSTALASI AIR BERSIH :
YANG DIMAKSUD DENGAN INST AIR BERSIH PADA PROY INI :
Sarana pipa untuk menyalurkan air bersih dari sumber air (PAM, Deep Well) ke bak penampung lalu di
distribusikan ke Roof Tank dan disebarkan ke titik--titik pemakaian (kran, fixtures saniter dsb)
HAL HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN:
a. Ukuran kapsitas pompa distribusi harus sesuai keperluan.
b. Penyambungan pipa (w
elded) harus benar-benar sesuai ketentuan dan dilaksanakan oleh
seorang welder yang memiliki sertifikat.
c. Pemasangan valve pipa sesuai dengan ukuran dan jenis kegunaanya.
STEPKERJAPEMASANGAN INSTALASI DILAPANGAN
1. Pemasangan sparing pipa apabila diperlukan, pada saat diadakan pengecoran plat lantai atau balok
2. Pekerjaan marking untuk sparing danjalur pipa air bersih
3. Dalam pekerjaan penentuan titik sanitary di dinding atau di lantai, dilakukan koodinasi jalur pipa lain (
AC, air kotor dsb)
4.
5.
6.
7.
Pengeboran titik gantungan pipa instalasi padajalur yang telah di marking sebelumnya
Pemasangan dan penyambunagn pipa instalasi pada jalur horizontal maupun vertikal.
Pekerjaan pengeteasn pipa sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
Pengecatan pipa, warna sesuai ketentuan spesifikasi Skematik diagram yang akan diterapkan di gedung ini
57. MEKANIKAL & ELEKTRIKAL
PLUMBING
A. PEKERJ
AAN INSTALASI AIR BERSIH :
YANG DIMAKSUD DENGAN INST AIR BERSIH PADA PROY INI :
Sarana pipa untuk menyalurkan air bersih dari sumber air (PAM, Deep Well) ke bak penampung lalu di
distribusikan ke Roof Tank dan disebarkan ke titik--titik pemakaian (kran, fixtures saniter dsb)
HAL HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN:
a. Ukuran kapsitas pompa distribusi harus sesuai keperluan.
b. Penyambungan pipa (w
elded) harus benar-benar sesuai ketentuan dan dilaksanakan oleh
seorang welder yang memiliki sertifikat.
c. Pemasangan valve pipa sesuai dengan ukuran dan jenis kegunaanya.
STEPKERJAPEMASANGAN INSTALASI DILAPANGAN
1. Pemasangan sparing pipa apabila diperlukan, pada saat diadakan pengecoran plat lantai atau balok
2. Pekerjaan marking untuk sparing danjalur pipa air bersih
3. Dalam pekerjaan penentuan titik sanitary di dinding atau di lantai, dilakukan koodinasi jalur pipa lain (
AC, air kotor dsb)
4.
5.
6.
7.
Pengeboran titik gantungan pipa instalasi padajalur yang telah di marking sebelumnya
Pemasangan dan penyambunagn pipa instalasi pada jalur horizontal maupun vertikal.
Pekerjaan pengeteasn pipa sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
Pengecatan pipa, warna sesuai ketentuan spesifikasi Skematik diagram yang akan diterapkan di gedung ini
58. MEKANIKAL & ELEKTRIKAL
PLUMBING
B. PEKERJ
AAN INSTALASI AIR BERSIH :
YANG DIMAKS UD DENGAN INST AIR BERSIH PADA PROY INI :
Sarana pipa untuk menyalurkan air bersih dari sumber air (PA M
, Deep Well) ke bak penampung lalu di
distribusikan ke Roof Tank dan disebarkan ke titik-- titik pem
a k aian ( kran, fixtures saniter dsb)
HAL HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN :
a. Ukuran kapsitas pompa distribusi harus sesuai keperluan.
b. Penyambungan pipa (welded) harus benar-benar sesuai ketentuan dan dilaksanakan oleh
seorang welder yang memiliki sertifikat.
c. Pemasangan valve pipa sesuai dengan ukuran dan jenis kegunaanya.
STEPKERJAPEMASANGAN INSTALASI DILAPANGAN
1. Pemasangan sparing pipa apabila diperlukan, pada saat diadakan pengecoran plat lantai atau balok
2. Pekerjaan marking untuk sparing dan jalur pipa air bersih
3. Dalam pekerjaan penentuan titik sanitary di dinding atau di lantai, dilakukan koodinasi jalur pipa lain ( AC,
air kotor dsb)
4. Pengeboran titik gantungan pipa instalasi padajalur yang telah di marking sebelumnya
5. Pemasangan dan penyambunagn pipa instalasi pada jalur horizontal maupun vertikal.
6. Pekerjaan pengeteasn pipa sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
7. Pengecatan pipa, warna sesuai ketentuan spesifikasi Skematik diagram yang akan diterapkan di gedung ini
59. MEKANIKAL & ELEKTRIKAL
PLUMBING
PRINSIP PENGATURAN KEMIRINGAN PADA INSTALASI PLUMBING
• Sistem pembuangan harus mampu mengalirkan dengan cepat air buangan yang biasanya
mengandung padatan, sehingga harus mempunyai ukuran dan kemiringan yang cukup.
• Biasanya pipa dianggap tidak penuh berisi air buangan, melainkan hanya tidak lebih dari 2/3
terhadap penampang pipa, sehingga bagian atas yang "kosong" cukup untuk mengalirkan udara.
• Kecepatan terbaik dalam pipa berkisar antara 0,6 sampai 1,2 m/dtk. Kalau kurang, kotoran
dalam
air buangan dapat mengendap dan menyumbat pipa. Jika terlalu cepat akan menimbulkan
turbulensi aliran yang dapat menimbulkan gejolak tekanan dalam pipa, yang bisa merusak fungsi
air penutup dalam perangkap alat plambing.
• Pipa ukuran kecil akan mudah tersumbat karena endapan kotoran dan kerak, walaupun dipasang
dengan kemiringan yang cukup. Oleh karena itu untuk jalur yang panjang, ukuran pipa sebaiknya
tidak kurang dari 50 mm.
60. MEKANIKAL & ELEKTRIKAL
PLUMBING
Tabel Kemiringan Pipa Pembuangan Horizontal
Diameter pipa
(mm)
75 atau kurang
100 atau kurang
Kemiringan minimum
1/50
1 / 1 0 0
Kemiringan pipa pembuangan gedung dan rial gedung dapat dibuat lebih landai dari yang
dinyatakan dalam tabel, asal kecepatannya tidak kurang dari 0,6 m/dtk. Kemiringan yang
lebih curam dari 1/50 cenderung menimbulkan efek sifon yang akan menyedot air penutup
dalam perangkap alat plambing.
61. MEKANIKAL & ELEKTRIKAL
PLUMBING
C. PIP
A VENTILASI :
Berfungsi untuk
memberikan tekanan atmosfer (sehingga pipa. tsb berhubungan dengan udara luar).
■
memberikan sirkulasi udara dalam pipa.
■
membuang gas dalam pipa.
■
Juga untuk menghindari back pressure dalam sistem perpipaan.
■
D. CLEAN OUT & BAK KONTROL :
Kotoran dan kerak akan mengendap pada dasar dan dinding pipa pembuangan setelah
■
digunakan untuk jangka waktu lama. Kadang ada juga benda-benda kecil yang terjatuh dan
masuk ke dalam pipa. Semuanya itu akan menyebabkan tersumbatnya pipa, sehingga perlu
dilakukan tindakan pengamanan.
Pada gedung, lubang pembersih dipasang untuk membersihkan pipa pembuangan gedung;
dan di luar gedung dipasang bak kontrol pada rial gedung.
■
63. MEKANIKAL & ELEKTRIKAL
PLUMBING
• •
Temnpat cuci piring
Ven ; '
t j T e m p a t r e n y i a p k a n m a k a n a n
{
• P e n g g e r u m n k a n a n
@ E
n n « / 7 7 7 r
I
Lant.ai
I
e n g a t u r I
Penanghap
tcm.a k
lnstalasi Grease Trap
64. MEKANIKAL & ELEKTRIKAL
PLUMBING
GAMBAR MACAM/ JENIS SPARING / E
·Pada Balok ·Pada Plat
Sparing Pipa PVC
Sparing Box
Pipa PVC 04"
S p a r i n g B o x
r
I
I
«
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
l
I
I
t
I
I
I
Sparing PipaPVC
Sparing PipaPVC
65. MEKANIKAL & ELEKTRIKAL
PLUMBING
• SHAFTM
E • Sparing ME pada dinding beton
Dinding
beton
P l a t l t . b e t o n
Plat lt.beton
SparingPVC
S h a f t M E
Balok •
Dinding
beton
a
Lantai
beton
Lantai
beton
I
I
I
I
I
I
I
I
l
Lubang Shaft
1
I
I
1
I lat lt.beton
67. MEKANIKAL & ELEKTRIKAL
PLUMBING
Insert atau baut angker
-
-
T
.S&i?;
(d)
< Cincin
pemisah
tc)
( a
£ o f - i s
B a u t U
? }
z
L i "
Baja kanal
(b)
Baja kanal
Contoh cara-cara menggantung atau menumpu pipa-pipa bersama
68. MEKANIKAL& ELEKTRIKAL
TATA SUARA - NURSE CALL
HAL HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN:
a. Dalam pemasan
g an insta
l asi tata suara, sela
l u dikoordinasikan ke pekerjaan sipil,
arsitek dan instalasi ME yang lain agar terjadi suatu kerja sama yang baik
b. Koordinasikan titik sak
lar / stop kontak pada arsitek, terutama pada dinding yan
g
mempunyai finishing keramik
MATERIAL / EQUIPMENT POKOK YANG DIGUNAKAN
1. Main Equipment of soun
d system
2. Spe
a ker (Ceiling, W
all, Colum
n & Horn spea
k er)
3. Kabel-kabel instalani dan kondiut
GAMBARPEMASANGAN CEILINGSPEAKER
4.Junction box
5. Material bantu
BETON
PIPA KONDUIT
HANGER l g
FLEKSIBLE C
ABLF
NYMHY 2X1.5 MM
RUANG DIATAS PLAPON
SPEAKER
PLAPOND
69. MEKANIKAL & ELEKTRIKAL
TATA SUARA - NURSE CALL
STEP PEKERJAAN SISTIM TATA SUARA
1.
2.
3.
4.
Pemasangan Conduit
Penanikan kabel instalasi tata suara
Pemasangan speaker unit
Pemeriksaan / pengetesan jaringan / instalasi
Pemasangan main unit tata suara.
5.
STEP KERJA PEMASANGAN COLUMN SPEAKER
Marking lokasi tempat column speaker y
ang akan dipasang dan pastikan instalasi sudah terpasang
dengan baik
Pasang braket dengan penguat dynabol.
Kemudian pasang Column Speaker dan sambungkan instalsinya.
Lindungi column speaker dari debu dan kotoran dengan menggunakan plastik, apabila
belumdigunakan.
1.
2.
3.
4.
STEP KERJA PEMASANGAN PUBLIC ADDRESS
( Pemasangan Ceiling Speaker)
1. Pekerjaan marking pada permukaan plafon sesuai titik-titik pada gambar perencanaan
2.
3.
4.
5.
Buat lubang pada flafond sesuai cetakan frame speaker
Pasang ceiling speaker dan sambungkan dengan instaklasinya
Kencangkan ceiling speaker dengan cara menyekrup ke panel plafond.
Lindungi speaker ceiling yang telah terpasang dengan masking tape agar terhindar dan kotoran/debu
70. MEKANIKAL & ELEKTRIKAL
FIRE FIGHTING
I. Gambaran Umum
Pada umumnya sistem pemadam api di gedung dapat diklasifikasikan :
Sistem Proteksi Kebakaran : untuk memperingatkan penghuni bahwa telah terjadi
kebakaran. Smoke detector dan heat detector untuk
kebakaran meluas
mendeteksi kebakaran sebelum
11. Standar Aturan / Regulasi
1.
2.
3.
4.
National Fire Protection Association (NFPA)
Dinas Pemadam Kebakaran (DPK) OKI Jakarta
American National Standards Institute ( ANSI
Peraturan Plumbing Indonesia
)
III. Komponen - Komponen Sistem Fire Fighting
•
•
•
•
•
•
Pompa Hydrant
Hydrant Pillar
Siamesse
Connection Indoor
Hydrant Box lnstalasi
Sprinkler Head
lnstalasi Pemipaan menggunakan pipa Black Steel
medium class
71. MEKANIKAL & ELEKTRIKAL
FIRE FIGHTING
A. INSTALASI PIPA INDOOR HYDRANT:
- 7 1 7
a. Pipa Indoor (Hydrant)
1. Marking jalur pipa sesuai dengan gambar
perencanaan
Potong pipa sesuai dengan kebutuhan
Cat Pipa BS dengan warna Merah
Pasang pipa sesuai ukuran pada shop drawing,
pemasangan menggunakan gant ungan unt uk
2.
3.
4.
pipa
pada
pada
dalam posisi horizont al dan menampel
dinding shap
posisi vertical
dengan diklem untuk pipa
.
~
5. Pasang pipa sesuai ukuran pada shop drawing, ~
pemasangan menggunakan gant ungan unt uk
pipa
pada
pada
dalam posisi horizont al dan menampel
dinding shap dengan diklem unt uk pipa
posisi vertikal .
72. MEKANIKAL & ELEKTRIKAL
FIRE FIGHTING
B. lnstalasi Pipa Outdoor Hydrant :
1. Sebelum dit aru di galian pipa,
dengan
dengan
terlebih dulu pipa
dan
dilapisi
dibalut
zinc kromat
karung goni.
2. Dibawah pipa / pada dasar galian
2.
dilapisi dengan pasir dan pipa juga
pasir
ditimbun
setebal
dengan lapisan
3. Tibun
pada
kembali lapisa diatas
sampai
pasir
rata
lubang galian
kembali dengan tanah disekitarnya.
73. MEKANIKAL & ELEKTRIKAL
FIRE FIGHTING
C. Metode - Metode Penyambungan Pipa :
Lapisan tahan air Jalan terusan eksit seperti
dlpersyaratkan oleh persyaratan
lainataustandar.
Sambungan
pemadam
kebakaran
pe'madamkebakaran
Sambungansla
'ng
Sambung.an
Katup
penahan
balik
au
=j
ur=ir
it=I'
E
5
I
Pipa header
t i
Gambar Lokasisambunganslang padaeksithorisontal.
W
:':111=111:111 :Ill ==Ill ;
h{
r=-~ 111'?.llr
'?.Ill:
~
i i = i i
= =i=
- = = -•
= j = I =
Tetesan otomatis
Gambar Sambungan pemadam kebakaran untuk pipa tegak basah
74. MEKANIKAL & ELEKTRIKAL
FIRE FIGHTING
Box &
D. lnstalasi Indoor Hydrant Outdoor Hydrant Box :
Outdoor Hydrant Box
a. Indoor Hydrant Box
76. MEKANIKAL & ELEKTRIKAL
PENERANGAN & STOP KONTAK
INSTALASI LISTRIK PADA PROYEK INI DJBAGI MENJADI
1. Instalsi Indor
Instalasi yang terdapat di dalam bangun an/ insta
l asi yang terlindung dari pengaru h
cuaca. ( Instalasi penerangan, stop kontak/ sum
b er daya)
Insatalsi Outdoor
Instalasi yang terdapat diluar bangunan / instalasi tidak terlindung dani pengaruh
cuaca (Intalasi lampu taman, Instalasi genset, Instalasi kabel TM)
2.
STEP KERJA PEMASANGAN INSTALASI INDOR :
I.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pekerjaan marking untuk posisi pipa konduit, atur jarak konduit satu dengan yang lain kurang lebih 10 cm
Pasang pipa pvc konduit sesuai dengan gambar Rencana.
Masukkan kawat pancingan ke dalam pipa konduit.
Tarik kabel listrik dengan bantuan kawat pancingan tersebut.
T a n d a i k a b e l yang t e l a h ditanik s e s u a i g r o u p d e n g a n l a k b a n dan s p d i o l .
Sambungkan kabel satu dengan yang lain sesuai gambar rencana di dalam teedoos
Pekerjaan pengetesan kabel dengan cara tes Marger
77. MEKANIKAL & ELEKTRIKAL
PENERANGAN & STOP KONTAK
STEPKERJAPEMASANGANINSTALASI LISTRIKOUTDOR:
Pekerjaanmarking untukposisi jalurkabeltandaidenganpatok
Gali jalurtersebutsesuai kedalaman rencna.
Masukkan kabel listrik (misal NYFBGY) ke dalam galiantersebut
Apabila terjadisambungan kabel, agar dilaksanakan dengancara pengelasan dengandi berikan
pelindung(isolasi) rang cukup.
Timbun dengan pasir, tandai jalur kabel yang telah ditarik sesuai peraturan
Urug galiantanah dengantanah kembali.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
78. MEKANIKAL & ELEKTRIKAL
PENERANGAN & STOP KONTAK
HAL HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN:
Untuk pemasangan konduit pada dinding, agar dilaksanakan sebelum pekerjaan plesteran, agar
permukaan dinding tidak bergelombang
Untuk mempermudah penarikan kabel di dalam konduit, gunakan kawat pancing.
Koordinasikan titik saklar / stop kontak pada arsitek, terutama pada dinding yang mempunyai
fi
n ishing keramik.
a.
b.
c.
STEP KERJA PEMASANGAN STOP KONTAK/SAKLAR
Pekerjaan marking untuk jalur konduit pada dinding,
Pekerjaan bobokan jalur konduit (usakan sebelum dobobok gunakan cutter untuk mempermudah
pekerjaan).
Pemasangan pipa konduit dan imbodus pada jalur yang telah dibobok
Setelah pekerjaan acian selesai, penarikan dan penyambungan kabel listrik dapat dikerjakan.
Setelah pengecatan dinding Saklar / Stop kontak dapat dipasang, gunakan waterpass agar
posts1nya rata.
1.
2.
3.
4.
5.
79. MEKANIKAL& ELEKTRIKAL
PENERANGAN & STOP KONTAK
Pemasangan saklar &Stop kontak
...
.
' r a l' ht
160
I:
I· 5
h
1
1
1
T f t r v l . 1
p
p
1
T
.L
'.·
p
h
1
T " ",
h
1
1
T
150cm
{EE
l 30cm
80. MEKANIKAL & ELEKTRIKAL
PANEL
Langkah - langkah pemasangannya :
1. Pastikan kabel tray dan
talah terpasang dengan
kabel instalasi
baik
2. Marking penempatan panel yang
diperlukan,
shopdrawing.
sesuai dengan
3. Pasang panel pada tempat yang
telah disediakan.
82. MEKANIKAL & ELEKTRIKAL
GENSET
c. Pasang semua sistem pemipaan bahan bakar, lengkap dengan
aksesorinya ( pompa, tangki bahan bakar, valve-valve, dan exhaust)
ta:ki
harian
1
O •
Pomp
% ;
4
bulanan
83. MEKANIKAL & ELEKTRIKAL
AC & VENTILASI
MEKANIK
I. Gambaran Umum
Tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk mengkondisikan udara yang nyaman bagi penghuni gedung
II. Regulasi / Standar Aturan
•
•
•
•
•
•
American Society of Heating, Refrigerating and Air-Conditioning
Air-Conditioning and Refrigeration Institute (ARI)
American Society for Testing and Material (ASTM)
Peraturan Plumbing Indonesia
Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
American National Standard Institute
Engineers (ASHRAE)
III. Scope Pekerjaan
Air Conditioning :
- Sistem AC
- Exhaust Fan
84. MEKANIKAL & ELEKTRIKAL
FIRE FIGHTING
Sistem AC split
• Inti dari Sistem pendinginan adalah pada masing-masing ruangan sesuai dengan
kebutuhan
• Untuk mendinginkan ruangan pada bangunan sederhana luas sebainya
menggunakan sistem pendinginan biasa
• Proyek ini menggunakan sistem pendinginan udara Split Duct dan untuk ruangan -
ruang perawatan, Poli dan staf rumah sakit sedangkan untuk ruang Operasi
menggunakan pendingin udara khusus
85. MEKANIKAL & ELEKTRIKAL
FIRE FIGHTING
Sistem Ventilasi Exhaust Fan :
Exhaus fan yang digunakan ada dua jenis, yaitu Tipe axial dan Tipe square.
b. Exhaust Fan Tipe Square
a. Exhaust Fan Tipe Axial