STATUS GIZI
Penilaian Status Gizi secara Klinis
Penilaian Status Gizi secara Klinis
Penilaian Status Gizi secara Klinis
Identifikasi tanda klinisKurang Energi Protein
Identifikasi tanda klinisKurang Energi Protein
Interpretasi:
Interpretasi:
PENILAIAN STATUS GIZI SECARA BIOKIMIA
PENILAIAN STATUS GIZIZAT GIZI MAKRO (protein)
PENILAIAN STATUS GIZIZAT GIZI MAKRO (lemak)
PENILAIAN STATUS GIZI SECARA ANTROPOMETRI
Parameter
Penggunaan Antropometri
Baku dan Standar Antropometri
Anak umur 0-60 bulan (Laki-laki dan perempuan)
Jenis, keunggulan, dan kelemahan masing-masing indeks (I)
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018Muh Saleh
Disain dan Lokasi
Survei potong lintang menggunakan kerangka sampel Blok
Sensus (BS) Susenas bulan Maret 2018 dari BPSPopulasi adalah rumah tangga mencakup seluruh provinsi dan
kabupaten/kota (34 Provinsi, 416 kabupaten dan 98 kota) di
Indonesia
Sumber : Bahan Paparan Litbangkes Kemenkes RI
Manfaat aktivitas fisik dan olahraga untuk kesehatan 1zulkarnainiskandar
Manfaat ajrufutas fisik dan olahraga untuk kesehatan menjadi penting artinya saat ini, karena semakin banyak orang atau anak-anak yang kurang bergerak dan kurang beraktifitas fisik, apalagi olahraga, sementara salah satu faktor risko utama penyakit-penyakit tidak menular adalah ketidakaktifan fisik dan malas bergeral
STATUS GIZI
Penilaian Status Gizi secara Klinis
Penilaian Status Gizi secara Klinis
Penilaian Status Gizi secara Klinis
Identifikasi tanda klinisKurang Energi Protein
Identifikasi tanda klinisKurang Energi Protein
Interpretasi:
Interpretasi:
PENILAIAN STATUS GIZI SECARA BIOKIMIA
PENILAIAN STATUS GIZIZAT GIZI MAKRO (protein)
PENILAIAN STATUS GIZIZAT GIZI MAKRO (lemak)
PENILAIAN STATUS GIZI SECARA ANTROPOMETRI
Parameter
Penggunaan Antropometri
Baku dan Standar Antropometri
Anak umur 0-60 bulan (Laki-laki dan perempuan)
Jenis, keunggulan, dan kelemahan masing-masing indeks (I)
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018Muh Saleh
Disain dan Lokasi
Survei potong lintang menggunakan kerangka sampel Blok
Sensus (BS) Susenas bulan Maret 2018 dari BPSPopulasi adalah rumah tangga mencakup seluruh provinsi dan
kabupaten/kota (34 Provinsi, 416 kabupaten dan 98 kota) di
Indonesia
Sumber : Bahan Paparan Litbangkes Kemenkes RI
Manfaat aktivitas fisik dan olahraga untuk kesehatan 1zulkarnainiskandar
Manfaat ajrufutas fisik dan olahraga untuk kesehatan menjadi penting artinya saat ini, karena semakin banyak orang atau anak-anak yang kurang bergerak dan kurang beraktifitas fisik, apalagi olahraga, sementara salah satu faktor risko utama penyakit-penyakit tidak menular adalah ketidakaktifan fisik dan malas bergeral
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
Mengukur aktivitas fisik
1. PENDAHULUAN
Caspersen (1989) mendefinisikan aktifitas fisik sebagai “semua gerakan tubuh yang
dihasilkan oleh otot rangka yang mengakibatkan keluarnya kalori” (hal. 424). Yang
lainnya (misalnya, Freedson & Miller 2000) menyatakan bahwa aktifitas fisik juga
melibatkan komponen perilaku, yang mengindikasikan bahwa aktifitas fisik itu bersifat
sukarela. Oleh karena itu aktifitas fisik memiliki dua komponen : gerakan dan perilaku.
Istilah olahraga dan aktifitas fisik kadang-kadang juga digunakan tetapi menunjukkan
konstruksi yang berbeda. Olahraga adalah aktifitas fisik yang dikarakteristikkan dengan
struktur yang terencana dan memiliki tujuan untuk meningkatkan fitness (Pate et al.
1995). Semua olahraga adalah aktifitias fisik tetapi tidak semua aktifitas fisik dapat
dijelaskan sebagai olahraga.
MEMAHAMI HUBUNGAN ANTARA AKTIFITAS FISIK DAN KESEHATAN
Penelitian tentang aktivitas fisik semakin meningkatkan kepentingannya selama abad ke
dua puluh, karena hubungannya dengan berbagai hasil kesehatan. Pada awal abad ke dua
puluh, morbiditas dan mortalitas (kematian)akiat dari penyakit infeksi seperti pneumonia
dan influenza; sebaliknya saat ini, penyebab utama morbiditas dan mortalitas dalam
masyarakat modern akibat dari gaya hidup. Perilaku yang menyebabkannya adalah
tembakau, alcohol, dan penyalah gunaan obat-obatan, makanan dan tingkat aktifitas fisik
menyebabkan masalah kesehatan seperti penyakit kardiovaskular, diabetes mellitus,
strok, kanker, kegemukan, osteoporosis dan hipertensi.
Efek menguntungkan dari aktifitas fisik pada berbagai masalah kesehatan sudah diterima
dengan baik dan telah didokumentasikan di banyak penelitian, teks review dan website
yang dihubungkan dengan organisasiseperti National Institutes of Health (www.nih.gov).
Olahraga fisik merupakan perilaku multidimensi yang terdiri dari karakteristik psikologis
dan sosiologis yang memiliki akibat fisiologis dan fisik jangka pendek dan jangka
panjang. Tidak seperti perilaku yang terstruktur dan terencana seperti bekerja, makan dan
olahraga, aktifitas fisik bisa terjadi sepanjang hari, dalam beberapa konteks(rumah,
tempat kerja, tempat peristirahatan) dan dapat direncanakan atau tidak, terstruktur atau
tidak. Hasil dari aktifitas fisik banyak dan bervariasi jika dihubungkan dengan kesehatan
(fisiologis dan psikologis) dan hasilnya.
Pentingnya Mengukur Aktifitas Fisik
Pernyataan umum bahwa aktifitas fisik memiliki hasil kesehatan yang positif sudah
cukup untuk membenarkan pentingnya mengukur aktifitas fisik. Aktifitas fisik harus
didorong untuk dilakukan pada anak-anak dan orang dewasauntuk meningkatkan
kemungkinan bahwa mereka akan menjadi orangdewasa yang aktif.tanda-tandakesehatan
negative lainnya, seperti obesitas telah meningkat padatahun-tahun terakhir. Hubungan
antara partisipasi aktifitas fisik dan indicator psikologis seperti harga diri juga diketahui
pada anak-anak dan remaja.
Pada orang dewasa, aktifitas fisik menjadi lebih penting untuk mempertahankan
kemampuan fungsional.tingkatkekuatan dan fleksibilitas berhubungan dengan
kemampuan seseorang untuk melakukan fungsi hidupnya sehari-hari seperti mandi,
- 1 -
2. berpakaian, naik tangga dan membawa barang belanjaan. Aktivitas fisik dapat menunda
penurunan kekuatan jika dihubungkan dengan proses penuaan, yang pada akhirnya
menjadikan orang tersebut lebih mandiri.
Tipe Instrumen untuk Mengukur Aktivitas Fisik
Instrument pengukuran aktifitas fisik dapat diklasifiksikan menurut dua karakteristik
yang penting : jumlah beban partisipan dan apakah mereka subyektif atau obyektif.
Beban partisipan menjelaskan seberapa banyak usaha atau ketidaknyamanan disebabkan
pada orang tersebut yang sedang dites. Monitor detak jantung misalnya, memiliki beban
partisipan yang rendah karena setelah monitor detak jantung dipasang, monitor tersebut
menggumpulkan data tanpa usaha tambahan. Instrument dengan beban partisipan yang
rendah memiliki pengaruh yang sangat kecil pada kemampuan partisipan untuk
melanjutkan aktifitas normalnya sehari-hari. Sebaliknya aktifitas fisik memiliki beban
partisipan yang lebih tinggi karena melibatkan usaha yang terus menerus oleh partisipan
untuk dicatat kegiatannya selama satu hari. instrumen dengan beban partisipan yang
tinggi bias mengganggu dan mengubah perilaku aktifitas fisik partisipan.
Klasifikasi baik subyektif atau obyektif didasarkan pada prosedur yang mengarah pada
alokasi skor partisipan. Instrument subyektif memerlukan partisipan atau pencatat yang
terlatih untuk menggunakan penilaian dalam menentukan skor yang dialokasikan pada
partisipan.
Pengumpulan data menggunakan instrument obyektif tidak memerlukan interpretasi
perilaku/kegiatan oleh partisipan atau pencatat.
Catatan Aktivitas Fisik
Klasifikasi Beban partisipasi yang tinggi, subyektif
Data Hasil Frekuensi, intensitas, durasi , mode, konteks, total
Catatan aktivitas fisik memerlukan partisipan mencatat dengan dasar yang bersifat terus
menerus selama beberapa waktu yang diukur dimana bentuk aktifitas fisik yang telah
dialakukan mulai dari satu menit sampai empat jam. Data yang diambil dari catatan
aktifitas fisik bias diterjemahkan kedalam perkiraan pengeluaran energi. Informasi yang
telah dicatat tentang durasi, bentuk, dan intensitas dapat digunakan dan dikaitkan dengan
rata-rata pengeluaran energi yang dihubungkan lagi dengan berbagai aktifitas fisik yang
umum seperti yang telah dinyatakan oleh Ainsworth et. Al. (1993,2000).
Keuntungan Catatan aktifitas fisik melibatkan interpretasi perilaku aktifitas fisik selama
waktu yang digunakan untuk melakukan aktifitas fisik tersebut atau sesudahnya.
Validitas isinya lebih baik daripada ukuran obyektif,karena beberapa jenis aktifitas fisik
bisa ada untuk pilihan. Semua dimensi aktifitas fisik (frekuensi, durasi dan sebagainya)
dapat diukur menggunakan metode catatan.
Keterbatasan Jika partisipannya tidak termotivasi, maka tugas mencatat data pada
beberapa kesempatan dalam beberapa hari akan menjadikan beban. Terutama bagi orang
dewasa yang terbatas kemampuan pandangnya atau menderita arthritis di tangan. Reaksi
adalah masalah yang potensial. Karena partisipan harus melengkapi catatan selama masa
observasi, ini bisa mengubah perilaku aktifitas fisiknya misalnya dengan membuatnya
lebih sadar akan pentingnya menjadi aktif.
- 2 -
3. Kuesioner
Klasifikasi Beban partisipan yang tinggi, subyektif
Data Hasil Frekuensi, intensitas, durasi, bentuk, konteks, total
Kuesioner bisa dilakukan sendiri, dilengkapi oleh orang tua dari seorang anak atau
digunakan oleh pewawancara yang terlatih. Kuesioner memiliki keuntungan dan kerugian
yang sama seperti yang telah dijelaskan dalam catatan aktivitas fisik. Demikian juga
halnya dengan data kuesioner bias digunakan bersama dengan aktifitas fisik untuk
menghasilkan estimasi pengeluaran energi dalam aktivitas fisik.
Keuntungan Satu keuntungan dari kuesioner dibandingkan dengan catatan aktifitas fisik
adalah bahwa aktifitas yang diulang bukanlah suatu masalah (karena pengukuran fisik
tidak terjadi ketika proses yang berkelanjutan selama waktu tertentu yang diukur;
aktifitas fisik terjadi sebelum partisipan menyelesaikan kuesioner). Kuesioner mungkin
merupakan satu-satunya alternative praktisuntuk penelitian skala besar dari perilaku
aktifitas fisik.
Keterbatasan Keakuratan mengingat dipertanyakan, karena partisipan diminta untuk
mengingat perilaku selama waktu yang lama (mulai dari kemarin sampai seluruh
hidupnya).
Sensor Gerakan
Klasifikasi Beban partisipan rendah, Obyektif
Data Hasil Frekuensi, Intensitas, Durasi, Total
Sensor gerakan dapat dibagi menjadi dua tipe, pedometer dan akselerometer. Pedometer
mengukur total aktifitas fisik (jumlah langkah) sedangkan akselerometer memberikan
informasi yang lebih detil tentang intensitas dan arah gerakan.
Keuntungan Memberikan informasi pola waktu, durasi dan dimensi intensitas aktifitas
fisik dan berarti bahwa penggumpulan data lebih meyakinkan bagi partisipan.
Keterbatasan Parsipan mungkin lupa menggenakan sensor gerakan. Sensor gerakan
dapat juga dipengaruhi oleh gerakan ekstra seperti vibrasi kendaraan.
Monitor Detak Jantung
Klasifikasi Beban partisipan rendah, Obyktif
Data Hasil Frekuensi, Intensitas, Durasi, Total
Seperti motion sensor (sensor gerakan), monitor detak jantung dipakai selama
aktifitas fisik, dan kebanyakan model terdiri dari unit transmitter sabuk di dada dan unit
penerima yang dipakai dipinggang. Model yang paling sederhana menunjukkan hanya
detak jantung dan digunakan terutama untuk umpan balik cepat pada intensitas olahraga
sementara model yang lebih kompleks memungkinkan penyimpanan dan memberikan
data detak jantung.
Keuntungan Monitor detak jantung menawarkan metode yang meyakinkan untuk
mengukur indicator fisiologis jumlah dan intensitas kerja fisik yang dilakukan.
Keterbatasan Monitor detak jantung memiliki keterbatasan. Mungkin kelemahan yang
terbesar adalah pengeluarannya, terutama untuk model-model dengan memori dan
kapasitas untuk menampilkan data yang telah disimpan. Namun, penggunaan detak
jantung sebagai indicator aktifitas fisik merupakan masalah dalam beberapa situasi.
Hubungan detak jantung/VO2 tidak linier pada semua level aktifitas fisik (suatu masalah
- 3 -
4. yang relevan untuk partisipan, seperti orang tua yang memiliki intensitas aktifitas fisik
yang sangat rendah).
Doubly Labeled Water
Klasifikasi Beban partisipan yang rendah, Obyektif
Data Hasil Total
Metode doubly labaled water dapat digunakan untuk mengukur pengeluaran total
energi selama beberapa hari. Prosedur melibatkan pemakaian air yang mengandung
isotopes hidrogen dan oksigen. Selanjutnya distribusi alami isotop ini diseputar tubuh,
mereka secara perlahan meningkatmelalui urine, keringat dan uap air dan juga isotop
oksigen melalui karbon dioksida yang dikeluarkan. Dengan menggumpulkan urin, darah
atau air liur pada interval teratur, tingkat kenaikan isotop dapat dihitung dan selanjutnya
digunakan untuk menghitung produksi karbon dioksida yang kemudian dapat digunakan
untuk memperkirakan pengeluaran total energi.
Keuntungan Keuntungan utama menggunakan teknik doubly labeled water adalah
metode yang paling akurat untuk mengukur pengeluaran total energi. Yang selanjutnya
dapat berfungsi sebagai metori criteria yang baik untuk memvalidasikan kemampuan
metodealternatif untuk mengukur aktifitas fisik atau pengeluaran energi.
Keterbatasan Mungkin kelemahan utama dari metode ini adalah sangat mahal.
Observasi Langsung
Klasifikasi Beban partisipan rendah, Subyektif
Data Hasil Frekuensi, Intensitas, Durasi, Bentuk, Konteks, Total
Untuk metode ini, penilai yang terlatih melakukan observasi langsung pada partisipan
dalam konteks yang terbatas, seperti di sekolah taman kanak-kanak, pelajaran pendidikan
fisik atau tempat kerja. Metode pengkodean yang sistematis digunakan dengan formulir
yang telah disiapkan untuk mencatat interval singkat dan teratur dimana bentuk perilaku
dan ekspresi intensitas pengeluaran energi.
Keuntungan Mungkin keuntungan terbesar dari observasi langsung adalah memberikan
informasi yang lebih detil daripada metode lain pada semua aspek aktifitas fisik.
Keterbatasan Walaupun informasi yang diperoleh dari observasi langsung lebih lengkap
daripada metode lain, namun sifat subyektif dari penilaian membuat pengukuran yang
akurat bergantung pada kemampuan dan latihan dari penilai.
Calorimetry Tidak Langsung
Klasifikasi Beban partisipan yang rendah, Obyektif
Data Hasil Frekuensi, Intensitas, Durasi, Total
Indirect calorimetry melibatkan pengukuran pertukaran gas (konsumsi oksigen
dan produksi karbon dioksida) selama berbagai aktivitas fisik yang terkontrol. Ini dapat
diselesaikan melalui spirometry sirkuir terbuka menggunakan peralatan analisis gas yang
relative kecil.
Keuntungan Keuntungan utama calorimetry yaitu memberikan estimasi yang sangat
akurat keluarnya energi yang dikaitkan dengan bentuk dan intensitas spesifik dari olah
raga.
Keterbatasan Pengeluaran (harga) adalah kelemahan yang terbesardari indirect
calorimetry. Ahli teknis diperlukan untuk menggunakan tipe peralatan ini secara benar.
- 4 -
5. Karena metode ini didasarkan pada laboratorium, bentuk aktifitas fisik yang dapat diukur
terbatas.
MENGUKUR AKTIFITAS FISIK SELAMA HIDUP
Sifat perilaku aktifitas fisik berubah dalam masa hidup. Untuk mengukur aktifitas fisik
pada satu dari tiga tahap utama kehidupan (anak-anak ke remaja, remaja kedewasa, dan
tua), kita harus memahami karakteristik khusus setiap tahap dan mempertimbangkan
bukti penelitian yang spesifik terhadap setiap tahapan usia.
Berikut ini tipe bukti reliabilitas : (a) reliabilitas test-retest; (b) konsistensi internal; (c)
obyektifitas antar penilai; (d) reliabilitas antar instrument.
Mengukur Aktifitas Fisik pada Anak-anak dan Remaja
Anak-anak dan remaja menunjukkan berbagai kemampuan dan perilaku kognitif dan
fisik. Remaja lebih seperti orang dewasa daripada anak-anak, terutama berkaitan dengan
kemampuan mereka untuk membaca dan memahami kuesioner,dan perhatian mereka.
Anak-anak sangat berbeda dalam hal ini. Perilaku aktifitas anak-anak juga sangat berbeda
dari orang dewasa. Bailey et al.(1995) meneliti intensitas aktifitas anak-anak melalui
observasi langsung, yang mencatat level aktifitas setiap 3 detik. Durasi rata-rata waktu
aktifitas anak-anak sangat rendah, dari semua intensitas.
Bukti Reliabilitas dan Validitas – Anak-anak dan Remaja
Penelitian tentang validitas dan reliabilitas pada kelompok usia ini ditunjukkan dalam
table 9.2 dan 9.3. Hampir semua penelitian pada anak-anak memfokuskan pada
penggunaan sensor gerakan (pedometer dan akselerometer) dan kuesioner. Keduanya
sangat menyakinkan dan untuk kuesioner dan pedometer, alternative dengan biaya rendah
digunakan untuk anak-anak. Secara umum, dari 3 sampai 4 hari data diperlukan untuk
reliabilitas > 70, dan 5 sampai 6 hari diperlukan untuk menghasilkan reliabilitas > 80.
Hasil yang sama ditemukan untuk akselerometer, tetapi tipe instrument ini biasanya
dibatasi pada lingkungan penelitian karena biaya yang berlebihan. Walaupun kuesioner
ditunjukkan lebih dapat dipercaya pada populasi anak, namun penelitian lain
menunjukkan reliabilitas yang rendah.
Mengukur Aktifitas Fisik pada Orang Dewasa Usia Muda Sampai Pertengahan
Mungkin karakteristik yang paling penting yang membedakan orang dewasa dari anak-
anak, remaja, dan orang tua aalah jumlah waktu yang mereka habiskan di tempat kerja
setiap minggu. Terutama jika pekerjaan mereka menuntut fisik, maka penting bahwa
pengukuran aktifitas fisik yang digunakan pada orang dewasa yang bekerja bias
mendeteksi aktifitas fisik di tempat kerja. Kuesioner, beberapa pertanyaan harus menuju
pada aktifitas fisik selama jam kerja. Karena kelompok usia ini memiliki banyak
tanggung jawab yang dihubungkan dengan kerja, memelihara keluarga dan pemeliharaan
rumah, maka metode yang lebih efisien waktu merupakan yang paling praktis.
Bukti Reliabilitas dan Validitas –Orang Dewasa Usia Muda Sampai Pertengahan
Bukti penelitian untuk kelompok usia ini diberikan dalam Tabel 9.4 dan 9.5. dalam
beberapa tahun ini telah ada peningkatan penelitian yang meneliti pedometer yang
merefleksikan/menggambarkan meningkatnya popularitaspedometer untuk promosi
aktifitas fisik pada orang dewasa. Misalnya, Schneider et al. (2003)melaorkan reliabilitas
- 5 -
6. di atas R = 80 untuk sepuluh model yang berbeda, dengan tiga model di atas R = 90.
namun, berbagai model pedometer bisa saling tidak sesuai terutama waktu yang
dihabiskan dalamaktifitas fisik karena gaya hidup.
Banyak kuesioner mendokumentasikan reliabilitas test-re-test dan antar instrument yang
baik pada orang dewas, walaupun reliabilitastampak menurun ketika interval penggunaan
meningkat. Reliabilitas test-re-test dibawah R = 70 dalam penelitian yang menggunakan
interval satu tahun (Baranowski et al. 1999).
Mengukur Aktifitas Fisik pada Orang Tua
Hubungan antara aktifitas fisik dan hasil kesehatan berbeda pada orang tua, oleh karena
itu harus dipertimbangkan ketika mengukur aktifitas fisik pada kelompok usia ini. Karena
hubungan antara aktifitas fisik aerobikdan mortalitas lebih lemah pada kehidupan
selanjutnya, maka pengukuran tipe aktifitas ini menjadikurang penting. Hasil lainnya
dalam aktifitas fisik yang kompleks/huungan kesehatan menjadi lebih penting. Aktivitas
yang mempertahankan atau menignkatkan koordinasi dan keseimbangan membantu
untuk menurunkan resiko jatuh dan aktifitas dengan intensitas yang cukup untuk
mempengauhi kepadatan mineral tulang membantu menurunkan resiko patah tulan. Jadi
penting bahwa instrument yang digunakan untuk meneliti pengaruh kesehatan terhadap
aktifitas fisik pada populasi orang tua dirancang utuk mengukur kekuatan olahragan dan
aktifitas fisik yang mempertahankan berat badan.
Bukti Reliabilitas dan Validitas – Orang Tua
Bukti validitas dan reliabilitas untuk instrument pengukuran aktifitas fisik pada orang tua
terbatas dibandingkan dengan anak-anak, remaja dan orang dewasa yang lebih muda. Hal
ini mungkin karena standar keamanan yang lebih tinggi yang diperlukan oleh peneliti
yang melakukan tes fisik pada orang tua.
Tabel 9.6 dan 9.7 menunjukkan penelitian yang dilakukan dengan kelompok usia ini.
Penelitian pengukuran aktifitas fisik yang lebih sedikit telah dilakukan pada orang tua
daripada dua kelompok usia lainnya. Hampir semua penelitian memfokuskan pada
metode kuesioner dengan beberapa penelitian yang menggabungkan akselerometer dan
pedometer.
KESIMPULAN
Pengukuran aktivitas fisik itu penting karena hubungan antara aktivitas fisik dan berbagai
hasil kesehatan. Banyak penelitian yang telah dilakukan selama 10 tahun terakhir tentang
pengukuran aktivitas fisik. Karena itu peningkatan teknologi yang sangat cepat pada
monitor detak jantung, pedometer dan akselerometer, kita saat ini berada pada situasi
yang lebih baik dibandingkan sebelumnya. Ketika mengukur aktifitas fisik, tampak jelas
bahwa kita harus memilih instrument yang memiliki bukti yang kuat reliabilitas dan
validitasnya untuk penggunaannya. Namun, dalam prakteknya, ini tidak selalu terjadi
seperti ini. Contohnya, Foster et al. (2000) menemukan bahwa dalam sample besar para
direktur rumah sakit dan direktur tempat peristirahatan di Inggris, 71% mengembangkan
ukuran aktifitasnya sendiri, 21% memodifikasi alat-alat yang ada dan hanya 6%
menggunakan instrument yang ada dengan bukti validitas yang telah ditentukan
sebelumnya. Ketika memilih sebuah instrument untuk digunakan dengan populasi
spesifik, kita harus mempertimbangkan apakah instrument tersebut sesuai dengan
- 6 -
7. populasinya. Sebagai tambahan, karena aktivitas fisik itu bersifat kompleks, maka tidak
ada satu instrument tunggal yang dapat mengukur semua aspek aktifitas fisik (yaitu,
frekuensi, intensitas, durasi, mode, konteks dan keluarnya energi), kita harus hati-hati
terhadap instrument yang kita pilih untuk mengukur karakteristik aktifitas fisik yang
ingin kita ukur.
- 7 -
8. MENGUKUR AKTIVITAS FISIK
MATA KULIAH
TES EVALUASI PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA
DOSEN PENGAMPU :
Dr. KHOMSIN, M,Pd.
Dr. SOEGIYANT0, MS
DISUSUN OLEH : PURWANTORO, S.Pd.
NIM : 0602509038
ROMBEL : PACITAN
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2010
- 8 -