Teks tersebut membahas tentang pengukuran beban kerja fisik dan psikologis pada pekerjaan. Secara garis besar, dibahas mengenai pengukuran beban kerja fisik secara langsung dengan mengukur konsumsi oksigen dan energi, serta secara tidak langsung dengan mengukur denyut jantung. Juga dibahas mengenai pengukuran beban kerja psikologis secara subjektif menggunakan kuisioner NASA-TLX.
1. Dokumen tersebut membahas tentang line balancing dalam produksi massal untuk menyeimbangkan aliran produksi antar departemen dan meminimalkan waktu menunggu.
2. Dibahas pula langkah-langkah line balancing meliputi identifikasi tugas, penetapan waktu tugas, hubungan antartugas, penetapan output dan waktu produksi, perhitungan cycle time, penugasan tugas ke stasiun kerja.
3. Rumus yang digunakan antara lain efisiens
Dokumen tersebut membahas tentang sampling penerimaan yang merupakan proses penentuan apakah suatu lot dapat diterima berdasarkan pemeriksaan sampel. Metode ini digunakan untuk mengurangi biaya inspeksi dengan memeriksa sebagian item saja. Dokumen tersebut menjelaskan konsep dasar sampling penerimaan, keuntungan dan kerugian metode ini, serta cara menghitung ukuran sampel dan kriteria penerimaan berdasarkan tingkat kesalahan
Modul 3 Biomechanic And Manual Material HandlingDwi Andriyanto
Β
Laporan ini membahas tentang praktikum biomekanika dan penanganan bahan manual yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa. Tujuan praktikum adalah memahami konsep ergonomi dan biomekanika serta mampu menghitung beban kerja berdasarkan aktivitas. Mahasiswa melakukan pengukuran terhadap operator dan menganalisis gaya serta momen saat mengangkat beban 10 kg. Mereka juga menghitung faktor keselamatan seperti AL, MPL, RWL dan LI untuk men
Dokumen tersebut membahas tentang statistik industri yang mencakup definisi statistik, kegunaan statistik, contoh masalah statistik, dan elemen-elemen dasar statistik seperti populasi, sampel, dan variabel. Dokumen ini juga menjelaskan perbedaan antara studi observasi dan eksperimen serta teknik pengambilan sampel dan sumber bias dalam statistik.
1. Dokumen tersebut membahas tentang populasi, sampel, penelitian yang menggunakan sampel dan populasi, kriteria sampel yang baik, pertimbangan ukuran sampel, sumber kesalahan sampel, tahapan pemilihan sampel, dan metode pengambilan sampel.
2. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah definisi populasi dan sampel, alasan penggunaan sampel dalam penelitian, faktor yang mempengaruhi ukuran sampel, serta met
1. Dokumen tersebut membahas tentang line balancing dalam produksi massal untuk menyeimbangkan aliran produksi antar departemen dan meminimalkan waktu menunggu.
2. Dibahas pula langkah-langkah line balancing meliputi identifikasi tugas, penetapan waktu tugas, hubungan antartugas, penetapan output dan waktu produksi, perhitungan cycle time, penugasan tugas ke stasiun kerja.
3. Rumus yang digunakan antara lain efisiens
Dokumen tersebut membahas tentang sampling penerimaan yang merupakan proses penentuan apakah suatu lot dapat diterima berdasarkan pemeriksaan sampel. Metode ini digunakan untuk mengurangi biaya inspeksi dengan memeriksa sebagian item saja. Dokumen tersebut menjelaskan konsep dasar sampling penerimaan, keuntungan dan kerugian metode ini, serta cara menghitung ukuran sampel dan kriteria penerimaan berdasarkan tingkat kesalahan
Modul 3 Biomechanic And Manual Material HandlingDwi Andriyanto
Β
Laporan ini membahas tentang praktikum biomekanika dan penanganan bahan manual yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa. Tujuan praktikum adalah memahami konsep ergonomi dan biomekanika serta mampu menghitung beban kerja berdasarkan aktivitas. Mahasiswa melakukan pengukuran terhadap operator dan menganalisis gaya serta momen saat mengangkat beban 10 kg. Mereka juga menghitung faktor keselamatan seperti AL, MPL, RWL dan LI untuk men
Dokumen tersebut membahas tentang statistik industri yang mencakup definisi statistik, kegunaan statistik, contoh masalah statistik, dan elemen-elemen dasar statistik seperti populasi, sampel, dan variabel. Dokumen ini juga menjelaskan perbedaan antara studi observasi dan eksperimen serta teknik pengambilan sampel dan sumber bias dalam statistik.
1. Dokumen tersebut membahas tentang populasi, sampel, penelitian yang menggunakan sampel dan populasi, kriteria sampel yang baik, pertimbangan ukuran sampel, sumber kesalahan sampel, tahapan pemilihan sampel, dan metode pengambilan sampel.
2. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah definisi populasi dan sampel, alasan penggunaan sampel dalam penelitian, faktor yang mempengaruhi ukuran sampel, serta met
Populasi adalah total objek yang akan diteliti, sedangkan sampel adalah sebagian populasi yang diambil untuk mewakili populasi. Terdapat berbagai metode pengambilan sampel seperti sampling random, nonrandom, dan sensus untuk mengumpulkan data penelitian.
Simulasi dengan menggunakan ProModel SoftwareMega Audina
Β
Dokumen tersebut membahas tentang laboratorium simulasi dan aplikasi industri pada jurusan teknik industri di Universitas Brawijaya. Dokumen ini menjelaskan tentang sistem pengiriman surat nasional di Kantor Pos Pusat Malang yang akan dimodelkan menggunakan perangkat lunak simulasi.
Dokumen tersebut membahas tentang tinjauan pustaka, landasan teori, dan kerangka berpikir dalam penelitian. Tinjauan pustaka digunakan untuk menentukan posisi hasil penelitian baru berdasarkan penelitian sebelumnya. Landasan teori digunakan sebagai dasar berpikir ilmiah untuk menganalisis hasil penelitian. Kerangka berpikir merupakan alur pemecahan masalah penelitian dari permasalahan hingga
Simulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final ProjectSiti Farida
Β
Sistem antrian kasir di Giant Arif Rahman Hakim memiliki permasalahan terkait service level yang diukur dari minimasi waiting time dan maksimasi jumlah pelanggan yang dapat dilayani. Bab ini menjelaskan elemen sistem antrian kasir seperti pelanggan, kasir, dan peralatan kasir serta variabel sistem seperti waktu proses dan kedatangan pelanggan. Simulasi dilakukan untuk menganalisis pengaruh jenis pembayaran dan belanjaan terhadap
Sistematika Penulisan Karya Ilmiah (Landasan Teori,Kerangka Brepikir,dan Hipo...Dwi Putra Mahardhika
Β
Dokumen tersebut membahas tentang landasan teori, kerangka berpikir, dan hipotesis dalam penulisan karya ilmiah. Ia menjelaskan bahwa landasan teori didasarkan pada definisi, konsep, dan proposisi yang tersusun sistematis tentang variabel penelitian, sedangkan kerangka berpikir adalah model konseptual hubungan antara teori dan faktor masalah. Dokumen tersebut juga menjelaskan pendekatan kuantitatif dan kualitatif
Materi Analisa & Pengukuran Kerja di Teknik Industri topik kedua bagian kedua tentang Sistem Manusia Mesin berisi tentang bagaimana konsep sistem manusia mesin, perbedaan manusia dan mesin
Pembahasan mengenai fisiologi kerja dalam ergonomi mencakup pendahuluan mengenai fisiologi kerja, konsep metabolisme, energi ekspenditur, serta berbagai metode pengukuran kerja fisik. Pembahasan sekilas mengenai kelelahan dan penentuan waktu istirahat juga diberikan
PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)Try Martanto
Β
Dokumen tersebut merupakan analisis perancangan kerja kelompok 3 yang membahas tentang peta-peta kerja seperti peta proses operasi, diagram aliran, dan peta tangan kiri dan tangan kanan. Dokumen ini juga berisi contoh penerapan peta-peta kerja pada kasus produksi memo gantung.
Peramalan, Pendekatan, Teknik Naif, Rata rata bergerak, Pembobotan Rata rata bergerak, Penghalusan Eksponensial, dan Metode Evaluasi Teknik Peramalan MAD, MSE, MAPE, MPE
Dokumen tersebut merupakan review jurnal mengenai respons konsumen terhadap perluasan merek (brand extensions) dengan menggunakan model komprehensif. Jurnal tersebut menganalisis pengaruh strategi perluasan merek terhadap citra merek dengan mengajukan beberapa hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan adanya bukti untuk mendukung sebagian hipotesis, sementara hipotesis lainnya tidak didukung. Penelitian ini memberikan implikasi penting bagi
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip antropometri dalam ergonomi. Ia menjelaskan definisi dan kegunaan antropometri serta prinsip-prinsip perancangan berdasarkan antropometri seperti perancangan untuk ekstrim, adjustable range, dan rata-rata. Dokumen ini juga menjelaskan aplikasi antropometri dalam perancangan stasiun kerja dan peralatan seperti operator duduk dan berdiri.
Populasi adalah total objek yang akan diteliti, sedangkan sampel adalah sebagian populasi yang diambil untuk mewakili populasi. Terdapat berbagai metode pengambilan sampel seperti sampling random, nonrandom, dan sensus untuk mengumpulkan data penelitian.
Simulasi dengan menggunakan ProModel SoftwareMega Audina
Β
Dokumen tersebut membahas tentang laboratorium simulasi dan aplikasi industri pada jurusan teknik industri di Universitas Brawijaya. Dokumen ini menjelaskan tentang sistem pengiriman surat nasional di Kantor Pos Pusat Malang yang akan dimodelkan menggunakan perangkat lunak simulasi.
Dokumen tersebut membahas tentang tinjauan pustaka, landasan teori, dan kerangka berpikir dalam penelitian. Tinjauan pustaka digunakan untuk menentukan posisi hasil penelitian baru berdasarkan penelitian sebelumnya. Landasan teori digunakan sebagai dasar berpikir ilmiah untuk menganalisis hasil penelitian. Kerangka berpikir merupakan alur pemecahan masalah penelitian dari permasalahan hingga
Simulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final ProjectSiti Farida
Β
Sistem antrian kasir di Giant Arif Rahman Hakim memiliki permasalahan terkait service level yang diukur dari minimasi waiting time dan maksimasi jumlah pelanggan yang dapat dilayani. Bab ini menjelaskan elemen sistem antrian kasir seperti pelanggan, kasir, dan peralatan kasir serta variabel sistem seperti waktu proses dan kedatangan pelanggan. Simulasi dilakukan untuk menganalisis pengaruh jenis pembayaran dan belanjaan terhadap
Sistematika Penulisan Karya Ilmiah (Landasan Teori,Kerangka Brepikir,dan Hipo...Dwi Putra Mahardhika
Β
Dokumen tersebut membahas tentang landasan teori, kerangka berpikir, dan hipotesis dalam penulisan karya ilmiah. Ia menjelaskan bahwa landasan teori didasarkan pada definisi, konsep, dan proposisi yang tersusun sistematis tentang variabel penelitian, sedangkan kerangka berpikir adalah model konseptual hubungan antara teori dan faktor masalah. Dokumen tersebut juga menjelaskan pendekatan kuantitatif dan kualitatif
Materi Analisa & Pengukuran Kerja di Teknik Industri topik kedua bagian kedua tentang Sistem Manusia Mesin berisi tentang bagaimana konsep sistem manusia mesin, perbedaan manusia dan mesin
Pembahasan mengenai fisiologi kerja dalam ergonomi mencakup pendahuluan mengenai fisiologi kerja, konsep metabolisme, energi ekspenditur, serta berbagai metode pengukuran kerja fisik. Pembahasan sekilas mengenai kelelahan dan penentuan waktu istirahat juga diberikan
PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)Try Martanto
Β
Dokumen tersebut merupakan analisis perancangan kerja kelompok 3 yang membahas tentang peta-peta kerja seperti peta proses operasi, diagram aliran, dan peta tangan kiri dan tangan kanan. Dokumen ini juga berisi contoh penerapan peta-peta kerja pada kasus produksi memo gantung.
Peramalan, Pendekatan, Teknik Naif, Rata rata bergerak, Pembobotan Rata rata bergerak, Penghalusan Eksponensial, dan Metode Evaluasi Teknik Peramalan MAD, MSE, MAPE, MPE
Dokumen tersebut merupakan review jurnal mengenai respons konsumen terhadap perluasan merek (brand extensions) dengan menggunakan model komprehensif. Jurnal tersebut menganalisis pengaruh strategi perluasan merek terhadap citra merek dengan mengajukan beberapa hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan adanya bukti untuk mendukung sebagian hipotesis, sementara hipotesis lainnya tidak didukung. Penelitian ini memberikan implikasi penting bagi
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip antropometri dalam ergonomi. Ia menjelaskan definisi dan kegunaan antropometri serta prinsip-prinsip perancangan berdasarkan antropometri seperti perancangan untuk ekstrim, adjustable range, dan rata-rata. Dokumen ini juga menjelaskan aplikasi antropometri dalam perancangan stasiun kerja dan peralatan seperti operator duduk dan berdiri.
Praktikum ini bertujuan untuk memahami pengaruh beban kerja terhadap tubuh dan mengukur konsumsi oksigen dan energi berdasarkan denyut jantung. Mahasiswa melakukan pengukuran denyut jantung saat mengayuh ergometer dan berjalan di treadmill pada kecepatan yang berbeda. Denyut jantung diukur setiap 30 detik selama aktivitas dan pemulihan untuk menentukan konsumsi oksigen dan energi.
Dokumen tersebut membahas tentang fisiologi kerja yang meliputi definisi fisiologi kerja, beban kerja fisik dan mental, pembentukan energi melalui proses metabolisme, dan pengukuran beban kerja melalui pengukuran konsumsi oksigen dan denyut jantung."
Basic Biomechanics and Workstation Design (chap.12)RanaAlya
Β
Dokumen tersebut membahas tentang biomekanika dan desain tempat kerja. Biomekanika adalah studi tentang interaksi fisik antara tubuh manusia dengan lingkungan kerja untuk meningkatkan kinerja namun meminimalkan risiko cedera. Dokumen menjelaskan konsep biomekanika seperti beban eksternal dan internal, serta hubungannya dengan penyakit otot tulang. Prinsip biomekanika diterapkan untuk merancang tempat kerja agar mengurangi beban pada
Dokumen tersebut membahas penelitian tentang pengukuran beban kerja mental pilot menggunakan metode Subjective Workload Assessment Technique (SWAT) dengan mempertimbangkan faktor usia pilot dan kondisi waktu terbang. Hasilnya menunjukkan bahwa beban kerja mental pilot kategori tinggi, terutama untuk pilot muda pada pagi hari, akhir pekan, dan musim sibuk, sedangkan untuk pilot tua pada dini hari, akhir pekan, dan musim sib
Dokumen tersebut membahas tentang Manual Material Handling (MMH) yang didefinisikan sebagai kegiatan pengangkatan, penurunan, mendorong, menarik, mengangkut, dan memindahkan barang yang dilakukan dengan tangan. Dibahas pula batasan angkat secara biomekanika dan pengukuran keluhan muskuloskeletal."
Basic biomechanics and workstation designHnAlfiany
Β
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep biomekanika yang relevan dengan desain tempat kerja. Dokumen tersebut menjelaskan bagaimana biomekanika mempelajari interaksi antara tubuh manusia dengan lingkungannya berdasarkan hukum-hukum mekanika, serta bagaimana pemahaman akan beban eksternal dan internal, sistem tuas, hubungan panjang-kekuatan otot, dan faktor-faktor lainnya penting untuk merancang tempat kerja yang er
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang:
1. Pengkalan anatomi dan fisiologi manusia
2. Prinsip dan kegunaan latihan litar
3. Prosedur pengiraan kadar denyutan jantung dan parameter latihan
Dokumen tersebut membahas tentang fisiologi kerja dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa fisiologi kerja adalah ilmu yang mempelajari kemampuan tubuh dalam melakukan kerja dan mempertahankan keseimbangan fisik dan psikologis. Dokumen juga menjelaskan berbagai metode pengukuran beban kerja fisik, faktor yang mempengaruhi beban kerja, akib
Psikologi Industri dan Organisasi (3)).pptxnaianaia3
Β
Psikologi industri organisasi membahas hubungan antara manusia dan pekerjaan dengan tujuan meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan. Presentasi ini membahas pengaruh stres pada kesehatan dan kinerja serta pentingnya upaya menangani stres di tempat kerja.
Similar to fisiologi psikologi dan biomekanika pekerja (20)
Pembukaan Materi POP terkait kaidah pertambangan yang baik kepmen esdm 1827HadisHasyimiMiftahul
Β
terkait kebijakan publik pada bidang pertambangan. berisi tentang dasar hukum dan asas asas yang digunakan untuk membuat peraturan terkait good mining practice atau kaidah pertambangan yang baik
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Setiap pekerjaan memiliki resiko dan potensi bahaya yang dapat
berpengaruh pada tenaga kerja, salah satu alasannya ialah pekerjaan yang
berat serta tuntutan pekerjaan yang tinggi. Resiko dan potensi bahaya tersebut
dapat berupa baikgangguan fisiologi maupun psikologi. Maka dari itu, dalam
perancangan sistem kerja yang melibatkan manusia, harus diperhatikan
kelebihan dan kekurangan dari manusia itu sendiri. Pekerja yang mengalami
kelelahan secara fisiologi dan psikologi dapat menyebabkan penurunan pada
produksi yang dihasilkan oleh pabrik tersebut.
Fisiologi merupakan salah satu ilmu ergonomi yang dapat membantu
kita dalam memberikan gambaran mengenai faktor apa saja yang
mempengaruhi kelelahan kerja pada suatu aktivitas kerja. Dengan
menggunakan ilmu fisiologi, dapat diukur konsumsi oksigen dan energi yang
dihasilkan untuk setiap pekerjaan, kecepatan denyut jantung awal sebelum
beraktivitas, kecepatan denyut jantung saat beraktivitas, dan kecepatan denyut
jantung setelah beraktivitas. Berhubungan dengan hal tersebut, untuk
dilakukan penelitian mengenai pengukuran beban kerja fisik dengan metode
fisiologi.
Sedangkan Psikologi kerja merupakan salah satu dari cabang-cabang
psikologi yang mempelajari tentang tingkah laku serta gejala kejiwaan dari
manusia dalam lingkungan kerja. Kelelahan Psikologis adalah kelelahan
mental atau stress kerja yang dialami oleh pekerja. Stress kerja umumnya
disebabkan oleh beban kerja yang diterima melampaui batas-batas
kemampuan pekerja yang berlangsung dalam waktu yang relatif lama pada
situasi dan kondisi tertentu. Pekerjaan yang berbeda dari setiap pekerja
tentunya akan menimbulkan tingkat stress yang berbeda pula Stres kerja
berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhdap aspek-aspek
pekerjaan terutama terhadap motif berprestasi yang kelak akan berhubungan
dengan proses kerja.Stres kerja dapat dikurangi dengan cara menyesuaikan
kemampuan dan kapasitas kerja pekerja, jam kerja yang disesuaikan dengan
tuntutan tugas maupun tanggung jawab di luar pekerjaan, serta membentuk
lingkungan yang sehat bagi pekerja.
Beban kerja fisiologis maupun psikologis erat kaitannya dengan kinerja
operator. Beban kerja yang melebihi batas kemampuan operatora dapat
menyebabkan kelelahan (fatigue) maupun cedera, sedangkan beban kerja
yang terlalu ringan dapat menimbulkan efek kebosanan atau kejenuhan pekerja
terhadap pekerjaannya. Beban kerja yang diberikan kepada pekerja sebaiknya
adalah beban kerja yang seimbang dengan kemampuan yang dimiliki oleh
pekerja. Bila beban kerja yang diberikan tidak seimbang maka dapat
2. memberikan dampak yang tidak baik bagi pekerja maupun kepada
perusahaan. Untuk psikologis mengunakan metode yang populer adalah
NASA-TLX.
NASA-TLX merupakan pengukuran beban kerja secara subjektif dengan
biaya pengukuran yang lebih murah daripada pengukuran secara obyektif.
NASA Task Load Index berbentuk kuesioner yang berfokus pada pengukuran
beban kerja. Metode NASA- TLX merupakan prosedur rating multidimensional,
yang membagi workload atas dasar rata-rata pembebanan 6 dimensi, yaitu
Mental Demand, Physical Demand, Temporal Demand, Effort, Own
Performance, dan Frustation. NASA-TLX dibagi menjadi dua tahap, yaitu
perbandingan tiap skala (Paired Comparison) dan pemberian nilai terhadap
pekerjaan (Event Scoring).
Selain itu, Biomekanika merupakan suatu aplikasi dari mekanika teknik
untuk menganalisa sistem kerangka otot manusia. Dengan biomekanika dapat
dianalisa apakah sikap atau posisi kerja seseorang dapat memberikan resiko
cidera. Sehingga diharapkan resiko cidera pada seseorang dapat dicegah
(Nurmianto, 2008). Dalam biomekanika terdapat sebuah aturan dan tata cara
dalam pemindahan benda, dimana benda yang akan di pindahkan harus sesuai
dengan postur tubuh seseorang yang ingin mengangkatnya, sehingga
seseorang yang akan mengangkatnya tidak mengalami cedera.
Oleh karena itu, praktikan akan membuat laporan tugas besar yang
membahas tentang fisiologi, psikologi, dan biomekanika.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka praktikan merumuskan masalah
sebagai berikut yaitu:
1. Bagaimana cara menghitung beban kerja fisik dengan metode fisiologi?
2. Bagaimana cara menghitung menggunakan salah satu prinsip biomekanika
yaitu RWL (Recommended Weight Limit)?
3. Bagaimana cara menghitung menggunakan salah satu prinsip biomekanika
yaitu LI (Lifting Index)?
4. Bagaimana cara menilai psikologi pekerja menggunakan kuisioner?
1.3. Tujuan
1. Memenuhi tugas besar semester III mata kuliah Ergonomi.
2. Menghitung beban kerja fisik para pekerja menggunakan metode fisiologi
3. Menghitung menggunakan salah satu prinsip biomekanika yaitu RWL
(Recommended Weight Limit).
4. Menghitung menggunakan salah satu prinsip biomekanika yaitu LI (Lifting
Index).
5. Menyebarkan kuisoner lalu menghitung menggunakan prinsip psikologi.
3. 1.4. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dalam laporan ini adalah mengenai produk yang telah
dibuat, yaitu fisiologi, bimekanika, dan psikologi.
1.5. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan,
pembatasan masalah, dan sistematika penulisan.
BAB II STUDI PUSTAKA
Bab ini berisi tentang teori-teori yang mendukung dalam pembuatan laporan
serta prinsip yang digunakan untuk membahas masalah fisiologi, bimekanika,
dan psikologi.
BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Bab ini berisi tentang pengolahan data yang dilakukan dengan melakukan
pengukuran beban kerja fisik menggunakan metode penilaian langsung dan
tidak langsung, serta pengukuran beban kerja mental secara subjektif
menggunakan metode NASA TLX.
BAB IV ANALISIS PENGOLAHAN DATA
Bab ini tentang analisis dari pengolahan data yang dilakukan dengan
melakukan pengukuran beban kerja fisik menggunakan metode penilaian
langsung dan tidak langsung, serta pengukuran beban kerja mental secara
subjektif menggunakan metode NASA TLX.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan yang berkaitan dengan analisa data yang
telah diuraikan dan saran.
4. BAB II
STUDI PUSTAKA
2.1. Beban Kerja Fisik
Secara garis besar, kegiatan manusia dapat digolongkan dalam dua
komponen utama yaitu kerja fisik (menggunakan otot sebagai kegiatan
sentral) dan kerja mental (menggunakan otak sebagai pencetus utama).
Kedua kegiatan ini tidak dapat dipisahkan secara sempurna mengingat
terdapat hubungan yang erat antara satu dengan yang lainnya. Namun, jika
dilihat dari energi yang dikeluarkan, maka kerja mental murni relatif lebih
sedikit mengeluarkan energi dibandingkan dengan kerja fisik.
Beban Kerja Fisik adalah Perkerjaan yang dilakukan dengan
mengandalkan kegiatan fisik semata akan mengakibatkan perubahan pada
fungsi alat-alat tubuh yang dapat dideteksi melalui perubahan :
1. Konsumsi oksigen;
2. Denyut jantung;
3. Peredaran darah dalam paru-paru;
4. Temperatur tubuh;
5. Konsentrasi asam laktat dalam darah;
6. Komposisi kimia dalam darah dan air seni;
7. Tingkat penguapan, dan faktor lainnya.
Kerja fisik akan mengakibatkan pengeluaran energi yang berhubungan
dengan konsumsi energi. Konsumsi energi pada saat kerja biasanya
ditentukan dengan cara tidak langsung yaitu dengan pengukuran kecepatan
denyut jantung atau konsumsi oksigen. Pengukuran beban kerja fisik
merupakan pengukuran beban kerja yang dilakukan secara objektif dimana
sumber data yang diolah merupakan data-data kuantitatif. Denyut jantung
atau denyut nadi digunakan untuk mengukur beban kerja dinamis seseorang
sebagai manifestasi dari gerakan otot. Semakin besar aktifitas otot maka akan
semakin besar fluktuasi dari gerakan denyut jantung yang ada, demikian pula
sebaliknya.
Menurut Grandjean (1998) dan Suyasning (1981), beban kerja dapat
diukur dengan denyut nadi kerja. Selain itu, denyut nadi juga dapat digunakan
untuk memperkirakan kondisi fisik atau derajat kesegaran jasmani seseorang.
Denyut jantung (yang diukur per menit) dapat digunakan untuk mengukur
tingkat kelelahan seseorang. Cara lain yang dapat dilakukan untuk merekam
denyut jantung seseorang pada saat kerja yakni dengan menggunakan
electromyography (EMG).
5. 2.2. Pengukuran Beban Kerja
Fisiologis Kerja fisik akan mengeluarkan energi yang berhubungan erat
dengan konsumsi energi. Konsumsi energi pada waktu kerja biasanya
ditentukan dengan cara tidak langsung, yaitu dengan pengukuran :
1. Kecepatan denyut jantung
2. Konsumsi Oksigen
Pengeluaran energi relatif yang banyak dan pada jenis tersebut dapat
dibedakan dalam beberapa kerja sesuai fisik yaitu:
a. Kerja Statis, yaitu:
1. Tidak menghasilkan gerak.
2. Kontraksi otot bersifat isometris (tegang otot bertambah sementara
tegangan otot tetap). Kelelahan lebih cepat terjadi.
b. Kerja Dinamis, yaitu:
1. Menghasilkan gerak.
2. Kontraksi otot bersifat isotonis (panjang otot berubah sementara
tegangan otot tetap).
3. Kontraksi otot bersifat ritmis (kontraksi dan relaksasi secara
bergantian).
4. Kelelahan relatif agak lama terjadi.
ο· Metode Penilaian Langsung
Menurut Rodahl (1989) bahwa penilaian beban fisik dapat dilakukan
dengan dua metode secara objektif, yaitu secara langsung dan tidak
langsung. Metode pengukuran langsung yaitu dengan mengukur energy
expenditure melalui asupan energi selama bekerja. Semakin berat kerja maka
semakin banyak energi yang dikeluarkan. Faktor yang mempengaruhi
konsumsi energi diantaranya adalah metode kerja, sikap kerja, tingkat kerja
dan perancangan peralatan kerja. Sedangkan besarnya konsumsi energi
tergantung pada berat badan, tinggi badan, dan jenis kelamin. Volume
oksigen yang digunakan tersebut dilakukan dengan cara mengukur volume
udara ekpirasi dan kemudian kadar oksigennya diubah ke dalam satuan liter
(L).
Astuti (1985) merumuskan hubungan antara energy expenditure
dengan kecepatan denyut jantung yaitu :
πΈ = 1.80411 β 0.0229038 π + 4.71733π₯ππβπ
πΏ π
Dimana :
E = Energi (Kkal/menit)
X = Kecepatan denyut jantung/menit (denyut/menit)
Untuk menghitung konsumsi energinya adalah :
πΎπΈ = πΈπ‘ β πΈπ
6. Dimana:
KE = konsumsi energi suatu kegiatan tertentu (Kkal/menit)
Et = pengeluaran energi pada saat waktu kerja tertentu (Kkal/menit)
Ei = pengeluaran energi pada saat istirahat (Kkal/menit)
Total metabolisme tubuh secara langsung dapat diukur dengan melalui
konsumsi oksigen dengan persamaan sebagai berikut : (Konz, 1996:50)
ππΈ = 60 π₯ πΎπΈ π₯ ππ₯ πππ‘π
Dimana :
Total Met = Total metabolisme (total metabolisme)
Energi = Konsumsi energi (Kkal/menit)
Ox Uptk = Oxygen Uptake (Konsumsi energi) (Liter/menit)
Dari hasil perhitungan Total Metabolisme tersebut kemudian
dibandingkan dengan klasifikasi yang telah ditetapkan Menteri Tenaga Kerja
melalui Kep. No. 51 Tahun 1999 sebagai berikut :
Jika denyut nadi dipantau selama istirahat, kerja dan pemulihan, maka
recovery (waktu pemulihan) untuk beristirahat meningkat sejalan dengan
beban kerja. Dalam keadaan yang ekstrim, pekerja tidak mempunyai waktu
istirahat yang cukup sehingga mengalami kelelahan yang kronis. Murrel
membuat metode untuk menentukan waktu istirahat sebagai kompensasi dari
pekerjaan fisik :
Dimana :
R = Istirahat yang dibutuhkan dalam menit (Recovery)
T = Total waktu kerja dalam menit
Et = Konsumsi energi rata-rata untuk bekerja dalam kkal/menit
S = Pengeluaran energi rata-rata yang direkomendasikan dalam
kkal/menit (4 untuk wanita dan 5 untuk pria Kkal/menit)
ο· Metode Penilaian Tidak Langsung
Metode penilaian tidak langsung adalah dengan menghitung denyut nadi
selama bekerja. Peningkatan denyut nadi mempunyai peran yang sangat
penting di dalam peningkatan cardiac output dari istirahat sampai kerja
maksimum. Salah satu yang dapat digunakan untuk menghitung denyut
jantung adalah telemetri dengan menggunakan rangsangan Electrocardio
Graph (ECG). Apabila peralatan tersebut tidak tersedia dapat memakai
7. stopwatch dengan metode 10 denyut. Dengan metode tersebut dapat dihitung
denyut nadi kerja sebagai berikut :
1. Denyut nadi untuk mengestimasi index beban kerja terdiri dari
beberapa jenis, yaitu: Denyut jantung pada saat istirahat (resting pulse)
adalah rata-rata denyut jantung sebelum suatu pekerjaan dimulai.
2. Denyut jantung selama bekerja (working pulse) adalah rata-rata denyut
jantung pada saat seseorang bekerja.
3. Denyut jantung untuk bekerja (work pulse) adalah selisish antara
senyut jantung selama bekerja dan selama istirahat.
4. Denyut jantung selama istirahat total (recovery cost or recovery cost)
adalah jumlah aljabar denyut jantung dan berhentinya denyut pada
suatunpekerjaan selesai dikerjakannya sampai dengan denyut berada
pada kondisi istirahatnya.
5. Denyut kerja total (Total work pulse or cardiac cost) adalah jumlah
denyut jantung dari mulainya suatu pekerjaan samapi dengan denyut
berada pada kondisi istirahatnya (resting level).
Peningkatan yang potensial dalam denyut nadi dari istirahat sampai kerja
maksimum tersebut. Lebih lanjut, Manuaba & Vanwonteerghem (1996)
menentukan klasifikasi beban kerja berdasarkan peningkatan denyut nadi
kerja yang dibandingkan dengan denyut nadi maksimum karena beban kerja
kardiovaskuler (cardiovasculair load = %CVL) yang dihitung dengan rumus
sebagai berikut :
Dimana : Denyut nadi istirahat = rata β rata denyut nadi sebelum
pekerjaan dimulai
Denyut nadi kerja = rata β rata denyut nadi selama bekerja
Denyut nadi maksimum = (220 β umur) untuk laki-laki dan (200
β umur ) untuk Wanita
Dari perhitungan % CVL kemudian akan dibandingkan dengan klasifikasi
yang telah ditetapkan sebagai berikut :
Laju pemulihan denyut nadi dipengaruhi oleh nilai absolute denyut nadi pada
ketergantungguan pekerjaan (the interruption of work), tingkat kebugaran
8. (individual fitness), dan pemaparan panas lingkungan. Jika nadi pemulihan
tidak segera tercapai maka diperluakan redesain pekerjaan untuk mengurangi
tekanan fisik. Redesain tersebut dapat berupa variabel tunggal maupun
keseluruhan dari variabel bebas (tasks, organisasi kerja, dan lingkungan
kerja) yang menyebabkan beban tugas tambahan.
2.3. Beban Kerja Mental (Mental Workload)
Beban kerja mental yang merupakan perbedaan antara tuntutan kerja mental
dengan kemampuan mental yang dimiliki oleh pekerja yang bersangkutan.
Beban kerja yang timbul dari aktivitas mental di lingkungan kerja antara lain
disebabkan oleh :
ο· Keharusan untuk tetap dalam kondisi kewaspadaan tinggi dalam waktu lama
ο· Kebutuhan untuk mengambil keputusan yang melibatkan tanggung jawab
besar
ο· Menurunnya konsentrasi akibat aktivitasyang monoton
ο· Kurangnya kontak dengan orang lain, terutama untuk tempat kerja yang
terisolasi dengan orang lain.
Menurut Henry R. Jex dalam bukunya βHuman Mental Workloadβ,
definisi beban kerja mental yakni : βMental workload is the operatorβs
evaluation of the attentional load margin (between their motivated capacity
and the current task demands) while achieving adequate task performance in
a mission relevant contextβ.
2.4. Metode NASA-TLX
Metode pengukuran beban kerja secara subjektif merupakan
pengukuran beban kerja mental berdasarkan persepsi subyektif
responden/pekerja.
Metode pengukuran beban kerja subyektif yang populer digunakan
adalah metode NASA-TLX (NASA Task Load Index). Metode NASA-TLX
dikembangkan oleh Sandra G. Hart dari NASA-Ames Research Center serta
Lowell E. Staveland dari San Jose State University pada tahun 1981
(Hancock dan Meshkati, 1988). Metode ini berupa kuesioner dikembangkan
berdasarkan munculnya kebutuhan pengukuran subjektif yang lebih mudah
tetapi lebih sensitif pada pengukuran beban kerja. Metode NASATLX
merupakan prosedur rating multi dimensional, yang membagi workload atas
dasar rata-rata pembebanan 6 dimensi, yaitu Mental Demand, Physical
Demand, Temporal Demand, Effort, Own Performance, dan Frustation.
NASA-TLX dibagi menjadi dua tahap, yaitu perbandingan tiap skala (Paired
Comparison) dan pemberian nilai terhadap pekerjaan (Event Scoring).
Metode pengukuran dengan NASA-TLX ini banyak digunakan
dibandingkan metode obyektif karena cukup sederhana dan tidak
membutuhkan banyak waktu serta biaya. Peneliti cukup membuat kuesioner
9. dan menyebarkannya pada para pekerja dalam yang akan diukur beban
mentalnya. Perlu digarisbawahi bahwa yang diukur disini merupakan beban
kerja dari jenis pekerjaannya, bukan beban kerja yang dimiliki oleh masing-
masing pekerja. Contoh sederhananya, beban kerja yang diukur bukan antara
staf marketing 1 dengan staf marketing 2 melainkan antara staf marketing
dengan staf accounting. Karena bersifat subyektif, data yang diambil harus
lebih dari satu sumber untuk meminimasi subyektifitas. Selain itu dalam
proses pengolahan kuesioner juga harus memperhatikan kevalidan dari data
yang digunakan. Data yang dianggap tidak sesuai atau outlier harus
dieliminasi agar tidak mengganggu hasil pengukuran.
Hancock dan Meshkati (1988) menjelaskan langkah-langkah dalam
pengukuran beban kerja mental dengan menggunakan metode NASA-TLX.
1. Penjelasan indikator beban mental yang akan diukur
Tabel 2.1 Indikator NASA-TLX
(Sumber : https://aplikasiergonomi.wordpress.com/2011/12/23/pengukuran-
mental-workload-dengan-nasa-tlx/)
2. Pembobotan
Pada bagian ini responden diminta untuk melingkari salah satu dari dua
indikator yang dirasakan lebih dominan menimbulkan beban kerja mental
terhadap pekerjaan tersebut. Kuesioner NASA-TLX yang diberikan berupa
perbandingan berpasangan. Dari kuesioner ini dihitung jumlah tally dari
setiap indikator yang dirasakan paling berpengaruh. Jumlah tally menjadi
bobot untuk tiap indikator beban mental.
10. Tabel 2.2 Tabel Kuosioner Perbandingan antar Indikator
(Sumber : https://kupdf.net/download/kuesioner-nasa-
tlx_5c038a0de2b6f50b34d14855_pdf)
3. Pemberian Rating
Pada bagian ini responden diminta memberi rating terhadap keenam
indikator beban mental. Rating yang diberikan adalah subyektif tergantung
pada beban mental yang dirasakan oleh responden tersebut. Untuk
mendapatkan skor beban mental NASA-TLX, bobot dan rating untuk
setiap indikator dikalikan kemudian dijumlahkan dan dibagi dengan 15
(jumlah perbandingan berpasangan).
Gambar 2.3 Rating indikator NASA-TLX
(Sumber : https://kupdf.net/download/kuesioner-nasa-
tlx_5c038a0de2b6f50b34d14855_pdf)
11. 4. Menghitung nilai produk Diperoleh dengan mengalikan rating dengan
bobot faktor untuk masing-masing deskriptor. Dengan demikian dihasilkan
6 nilai produk untuk 6 indikator (MD, PD, TD, CE, FR, EF).
Produk = rating * bobot faktor 5.
5. Menghitung Weighted Workload (WWL)
Diperoleh dengan menjumlahkan keenam nilai produk :
6. Menghitung rata-rata WWL
Diperoleh dengan membagi WWL dengan jumlah bobot total
7. Interpretasi Skor
Berdasarkan penjelasan Hart dan Staveland (1981) dalam teori NASA-
TLX, skor beban kerja yang diperoleh terbagi dalam tiga bagian yaitu
pekerjaan menurut para responden tergolong agak berat jika nilai >80,
nilai 50-80 menyatakan beban pekerjaan sedang, sedangkan nilai <50
menyatakan beban pekerjaan agak ringan.
Tabel 2.4 Skor NASA-TLX
Output yang dihasilkan dari pengukuran dengan NASA-TLX ini berupa
tingkat beban kerja mental yang dialami oleh pekerja. Hasil pengukuran ini
bisa menjadi pertimbangan manajemen untuk melakukan langkah lebih
lanjut, misalnya dengan mengurangi beban kerja untuk pekerjaan yang
memiliki skor di atas 80, kemudian mengalokasikannya pada pekerjaan
yang memiliki beban kerja di bawah 50 atau langkah-langkah yang
lainnya.
2.5. Biomekanika
ο· Reccomended Weight Limit (RWL)
Recommended Weight Limit (RWL) merupakan rekomendasi
batas beban yang dapat diangkat oleh manusia tanpa menimbulkan
cidera meskipun pekerjaan tersebut dilakukan secara repetitive dan
12. dalam jangka waktu yang cukup lama.
Recommended Weight Limit (RWL) ini ditetapkan oleh NIOSH
pada tahun 1991 di Amerika Serikat.
Persamaan NIOSH berlaku pada keadaan :
1. Beban yang diberikan adalah beban statis, tidak ada
penambahan ataupun pengurangan beban di tengah-tengah
pekerjaan.
2. Beban diangkat dengan kedua tangan
3. Pengangkatan atau penurunan benda dilakukan dalam waktu
maksimal 8 jam.
4. Pengangkatan atau penurunan beban tidak boleh dilakukan saat
duduk atau berlutut
5. Tempat kerja tidak sempit.
Berdasarkan sikap dan kondisi sistem kerja pengangkatan
beban dalam proses pemuatan barang yang dilakukan oleh pekerja
dalam eksperimen, penulis melakukan pengukuran terhadap faktor β
faktor yang mempengaruhi dalam pengangkatan beban dengan acuan
ketetapan NIOSH (1991)
Persamaan untuk menentukan beban yang direkomendasikan
untuk diangkat seorang pekerja dalam kondisi tertentu menurut NIOSH
adalah sbb:
RWL = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
Keterangan :
LC : (Lifting Constanta) konstanta pembebanan = 23 kg
HM : (Horizontal Multiplier) faktor pengali horisontal = 25/H
VM : (Vertical Multiplier) faktor pengali vertikal = 1 β 0,003 [V β 75]
DM : (Distance Multiplier) faktor pengali perpindahan = 0,82 + 4,5/D
AM : (Asymentric Multiplier) faktor pengali asimentrik = 1 β 0,0032 A( 0
)
FM : (Frequency Multiplier) faktor pengali frekuensi
CM : (Coupling Multiplier) faktor pengali kopling (handle)
ο· Lifting Index (LI)
Lifting Index digunakan untuk mengestimasi tingkat tegangan fisik
dalam suatu kegiatan pemindahan material secara manual. Dengan
persamaan :
πΏπΌ =
Bobot Aktual
π ππΏ
Jika LI > 1, berat beban yang diangkat melebihi batas pengangkatan
yang direkomendasikan maka aktivitas tersebut mengandung resiko
cidera tulang belakang.
13. Jika LI < 1, berat beban yang diangkat tidak melebihi batas
pengangkatan yang direkomendasikan maka aktivitas tersebut tidak
mengandung resiko cidera tulang belakang (Waters, et al; 1993).
14. BAB III
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
3.1 Tempat Pengamatan
Lokasi : Pabrik Tahu
Alamat : Pondok Cabe Ilir
Jumlah Operator : 5 Operator
Jenis Mesin : Tradisional
3.2 Deskripsi Aktivitas Operator
1. Operator 1
Proses awal dalam pembuatan tahu yang dilakukan oleh operator 1
ialah mencetak tahu (setelah proses perebusan kacang kedelai). Ini
merupakan salah satu rangkaian awal dalam pembuatan jenis tahu,
pada bagian ini cara mencetak tahu masih menggunakan cara manual
dan masih membutuhkan tenaga pekerja(belum menggunakan mesin
modern).Pada proses ini ketelitian dan kehati-hatian diperlukan agar
bentuk tahu sesuai dengan harapan.
2. Operator 2
15. Selanjutnya pada operator ini proses yang dilakukan ialah memotong
tahu, pada proses ini masih menggunakan cara manual dan masih
membutuhkan tenaga pekerja(belum menggunakan mesin
modern).Pada proses ini ketelitian cukup diperlukaan agar hasil
potongannya sesuai dan meminimalisir cacat.
3. Operator 3
Setelah proses pencetakan tahu telah usai selanjutnya yang akan
dilakukan oleh operator 3 adalah merebus tahu. Pada proses ini masih
menggunakan cara manual dan masih membutuhkan tenaga
pekerja(belum menggunakan mesin modern). Pada proses ini ketelitian
tidak begitu diperhatikan tetapi diperlukan kehati-hatian agar tahu tidak
rusak dan hancur pada saat proses perebusan.
4. Operator 4
Setelah proses perebusan tahu telah usai, selanjutnya operator 4
melakukan proses penggorengan tahu. Pada proses ini masih
menggunakan cara manual dan masih membutuhkan tenaga
pekerja(belum menggunakan mesin modern). Pada proses ini
16. ketelitian sangatlah dibutuhkan, karna pada proses ini menentukan
tahu yang layak untuk dijual atau tidak.
5. Operator 5
Operator 5 sedang melakukan aktifitas menata tahu dengan
menggunakan cara manual. Selain menata tahu, operator ini melakukan
proses Quality Control juga, maka bisa disebutkan bahwa kegiatan ini
sangat perlu ketelitian yang cukup untuk meminimalisir cacat/gagal
produk.
3.3 Perhitungan RWL Pekerja
1. Operator 1
ο· RWL (awal) = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,67 x 0,886 x 0,86 x 1 x 0,75 x 1
= 8,80
ο· RWL (akhir) = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,84 x 0,946 x 0,86 x 1 x 0,75 x 1
= 11,78
ο· LI = Beban angkatan / RWL
= 4 / 8,80 = 0,45
2. Operator 2
ο· RWL (awal) = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0.64 x 0,901x 0,88x 1 x 0,75 x 1
= 8,75
ο· RWL (akhir) = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,79 x 0,98 x 0,88 x 1 x 0,75 x 1
= 11,75
ο· LI = Beban angkatan / RWL
= 2/8,75 = 0,22
17. 3. Operator 3
ο· RWL (awal) = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,45 x 0,997 x 0,92 x 1 x 0,75 x 1
= 7,12
ο· RWL (akhir) = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,75 x 0,994 x 0,92 x 1 x 0,75 x 1
= 11,83
ο· LI = Beban angkatan / RWL
= 1 / 7,12 = 0,14
4. Operator 4
ο· RWL (awal) = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 1,39 x 1 x 0,83 x 1 x 0,75 x 1
= 19,9
ο· RWL (akhir) = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,89 x 0,979 x 0,83 x 1 x 0,75 x 1
= 12,47
ο· LI = Beban angkatan / RWL
= 3 / 12,47 = 0,24
5. Operator 5
ο· RWL (awal) = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,53 x 0,994 x 0,85 x 1 x 0,75 x 1
= 7,72
ο· RWL (akhir) = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,67 x 0,778 x 0,85 x 1 x 0,75 x 1
= 7,64
ο· LI = Beban angkatan / RWL
= 3 / 7,64 = 0,39
3.4 Pengumpulan Data Beban Kerja Fisik
Identitas Operator :
1. Nama Pekerja : Heru
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 25 tahun
2. Nama Pekerja : Deni
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 40 tahun
3. Nama Pekerja : Nanang
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 35 tahun
4. Nama Pekerja : Anwar
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 30 tahun
5. Nama Pekerja : Syauqi
18. Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 19 tahun
KEGIATAN 10 Denyut (Detik) Vo2 (cc)
Heru Deni Nanang Anwar Syauqi Heru Deni Nanang Anwar Syauqi
Istirahat
Sebelum
Bekerja
7.21 6.65 6.30 7.15 6.50 2700 2200 2100 2150 2000
Bekerja 5
Menit
7.50 7.20 7.15 7.23 7.05 2400 2150 2150 2100 1900
Bekerja 15
Menit
5.65 4.70 4.50 5.03 4.25 2300 2000 2050 2150 1800
Bekerja 25
Menit
4.03 4.02 4.05 4.10 4.00 2150 1900 1`950 2100 1650
3.5 Pengolahan Data Beban Kerja Fisik (Fisiologi)
1. Operator Heru
Waktu (detik)
Bekerja 5
Menit
Bekerja 15
Menit
Bekerja 25
Menit
Rata-rata Istirahat
7.50 5.65 4.03 5.76 7.21
Tabel 3.2 Data Denyut Nadi Operator Heru
Vo2 (cc)
Bekerja 5
Menit
Bekerja 15
Menit
Bekerja 25
Menit
Rata-rata Istirahat
2400 2300 2150 2280 2700
Tabel 3.3 Data Volume Oksigen Operator Heru
A. Metode Penilaian Langsung
ο Menghitung denyut nadi
Mengitung denyut nadi istirahat
π·πππ¦π’π‘ ππππ ππ π‘πππβππ‘ =
10 denyut
waktu perhitungan
π₯ 60 (ππππ¦π’π‘/πππππ‘)
π·πππ¦π’π‘ ππππ ππ π‘πππβππ‘ =
10 denyut
7.21
π₯ 60
Denyut nadi istirahat = 83.21 denyut/menit
ο Menghitung denyut nadi kerja
π·πππ¦π’π‘ ππππ πππππ =
10 denyut
rata β rata denyut kerja
π₯ 60 (ππππ¦π’π‘/πππππ‘)
π·πππ¦π’π‘ ππππ πππππ =
10 denyut
5.76
π₯ 60
Denyut nadi kerja = 104.16 denyut/menit
ο· Konsumsi Energi Istirahat
Ei = 1.80411 β 0.0229038 (X) + 0.000471733(X2)
19. Ei = 1.80411 β 0.0229038 (83.21) + 0.000471733(83.212)
Ei = 3.16 Kkal/menit
ο· Konsumsi Energi Kerja
Et = 1.80411 β 0.0229038 (X) + 0.000471733(X2)
Et = 1.80411 β 0.0229038 (104.16) + 0.000471733(104.162)
Et = 4.53 Kkal/menit
ο· Konsumsi Energi (KE)
KE = Et β Ei
KE = 4.53 β 3.16
KE = 1.37 Kkal/menit
ο· Kebutuhan Istirahat
π ππ π‘πππβππ‘ = |
6(Et β 4)
Et β 1.5
|
π ππ π‘πππβππ‘ = |
6(4.53 β 4)
4.53 β 1.5
|
π ππ π‘πππβππ‘ = 1,04 menit
ο· Oxygen Uptake
ππ₯ πππ‘π =
Rata β rata volume oksigen
1000
ππ₯ πππ‘π =
2280
1000
ππ₯ πππ‘π = 2,280 πππ‘ππ/ππππt
ο· Total Metabolisme
TE = 60 x KE x Ox Uptk
TE = 60 x 1.37 x 2.28
TE = 187.41 Kkal
B. Metode Penilaian Tidak Langsung
ο Menghitung denyut nadi
Mengitung denyut nadi istirahat
π·πππ¦π’π‘ ππππ ππ π‘πππβππ‘ =
10 denyut
waktu perhitungan
π₯ 60 (ππππ¦π’π‘/πππππ‘)
π·πππ¦π’π‘ ππππ ππ π‘πππβππ‘ =
10 denyut
7.21
π₯ 60
Denyut nadi istirahat = 83.21 denyut/menit
ο Menghitung denyut nadi kerja
π·πππ¦π’π‘ ππππ πππππ =
10 denyut
rata β rata denyut kerja
π₯ 60 (ππππ¦π’π‘/πππππ‘)
π·πππ¦π’π‘ ππππ πππππ =
10 denyut
5.76
π₯ 60
Denyut nadi kerja = 104.16 denyut/menit
ο· Menghitung %CVL
π·ππππ₯ = 200 β 25
π·ππππ₯ = 175 ππππ¦π’π‘/πππππ‘
%πΆππΏ =
100 x (DNK β DNI)
DNmax β DNI
20. %πΆππΏ =
100 x (104 .16 β 83.21 )
175 β 83.21
%πΆππΏ = 22%
2. Operator Deni
Waktu (detik)
Bekerja 5
Menit
Bekerja 15
Menit
Bekerja 25
Menit
Rata-rata Istirahat
7.20 4.70 4.02 5.32 6.65
Tabel 3.4 Data Denyut Nadi Operator Deni
Vo2 (cc)
Bekerja 5
Menit
Bekerja 15
Menit
Bekerja 25
Menit
Rata-rata Istirahat
2150 2000 1900 2016 2200
Tabel 3.5 Data Volume Oksigen Operator Deni
A. Metode Penilaian Langsung
ο Menghitung denyut nadi
Mengitung denyut nadi istirahat
π·πππ¦π’π‘ ππππ ππ π‘πππβππ‘ =
10 denyut
waktu perhitungan
π₯ 60 (ππππ¦π’π‘/πππππ‘)
π·πππ¦π’π‘ ππππ ππ π‘πππβππ‘ =
10 denyut
6.65
π₯ 60
Denyut nadi istirahat = 90.22 denyut/menit
ο Menghitung denyut nadi kerja
π·πππ¦π’π‘ ππππ πππππ =
10 denyut
rata β rata denyut kerja
π₯ 60 (ππππ¦π’π‘/πππππ‘)
π·πππ¦π’π‘ ππππ πππππ =
10 denyut
5.32
π₯ 60
Denyut nadi kerja = 112.78 denyut/menit
ο· Konsumsi Energi Istirahat
Ei = 1.80411 β 0.0229038 (X) + 0.000471733(X2)
Ei = 1.80411 β 0.0229038 (90.22) + 0.000471733(90.222)
Ei = 3.57Kkal/menit
ο· Konsumsi Energi Kerja
Et = 1.80411 β 0.0229038 (X) + 0.000471733(X2)
Et = 1.80411 β 0.0229038 (112.78) + 0.000471733(112.782)
Et = 6.0 Kkal/menit
ο· Konsumsi Energi (KE)
KE = Et β Ei
KE = 6.0 β 3.57
KE = 2.43 Kkal/menit
ο· Kebutuhan Istirahat
21. π ππ π‘πππβππ‘ = |
6(Et β 4)
Et β 1.5
|
π ππ π‘πππβππ‘ = |
6(6.0 β 4)
6.0 β 1.5
|
π ππ π‘πππβππ‘ = 2.66 menit
ο· Oxygen Uptake
ππ₯ πππ‘π =
Rata β rata volume oksigen
1000
ππ₯ πππ‘π =
2016
1000
ππ₯ πππ‘π = 2,016 πππ‘ππ/ππππt
ο· Total Metabolisme
TE = 60 x KE x Ox Uptk
TE = 60 x 1.37 x 2,016
TE = 165,71 Kkal
B. Metode Penilaian Tidak Langsung
ο Menghitung denyut nadi
Mengitung denyut nadi istirahat
π·πππ¦π’π‘ ππππ ππ π‘πππβππ‘ =
10 denyut
waktu perhitungan
π₯ 60 (ππππ¦π’π‘/πππππ‘)
π·πππ¦π’π‘ ππππ ππ π‘πππβππ‘ =
10 denyut
6.65
π₯ 60
Denyut nadi istirahat = 90.22 denyut/menit
ο Menghitung denyut nadi kerja
π·πππ¦π’π‘ ππππ πππππ =
10 denyut
rata β rata denyut kerja
π₯ 60 (ππππ¦π’π‘/πππππ‘)
π·πππ¦π’π‘ ππππ πππππ =
10 denyut
5.32
π₯ 60
Denyut nadi kerja = 112.78 denyut/menit
ο· Menghitung %CVL
π·ππππ₯ = 200 β 40
π·ππππ₯ = 160 ππππ¦π’π‘/πππππ‘
%πΆππΏ =
100 x (DNK β DNI)
DNmax β DNI
%πΆππΏ =
100 x (112 .78 β 90.22 )
160 β 90.22
%πΆππΏ = 32%
3. Operator Nanang
Waktu (detik)
Bekerja 5
Menit
Bekerja 15
Menit
Bekerja 25
Menit
Rata-rata Istirahat
7.15 4.50 4.05 5.20 6.30
Tabel 3.6 Data Denyut Nadi Operator Nanang
Vo2 (cc)
Bekerja 5 Bekerja 15 Bekerja 25 Rata-rata Istirahat
22. Menit Menit Menit
2150 2050 1950 2050 2100
Tabel 3.7 Data Volume Oksigen Operator Nanang
A. Metode Penilaian Langsung
ο Menghitung denyut nadi
Mengitung denyut nadi istirahat
π·πππ¦π’π‘ ππππ ππ π‘πππβππ‘ =
10 denyut
waktu perhitungan
π₯ 60 (ππππ¦π’π‘/πππππ‘)
π·πππ¦π’π‘ ππππ ππ π‘πππβππ‘ =
10 denyut
6.30
π₯ 60
Denyut nadi istirahat = 95.23 denyut/menit
ο Menghitung denyut nadi kerja
π·πππ¦π’π‘ ππππ πππππ =
10 denyut
rata β rata denyut kerja
π₯ 60 (ππππ¦π’π‘/πππππ‘)
π·πππ¦π’π‘ ππππ πππππ =
10 denyut
5.20
π₯ 60
Denyut nadi kerja = 115.38 denyut/menit
ο· Konsumsi Energi Istirahat
Ei = 1.80411 β 0.0229038 (X) + 0.000471733(X2)
Ei = 1.80411 β 0.0229038 (95.23) + 0.000471733(95.23 2)
Ei = 3.90 Kkal/menit
ο· Konsumsi Energi Kerja
Et = 1.80411 β 0.0229038 (X) + 0.000471733(X2)
Et = 1.80411 β 0.0229038 (115.38) + 0.000471733(115.38 2)
Et = 5.44 Kkal/menit
ο· Konsumsi Energi (KE)
KE = Et β Ei
KE = 5.44 β 3.90
KE = 1.54 Kkal/menit
ο· Kebutuhan Istirahat
π ππ π‘πππβππ‘ = |
6(Et β 4)
Et β 1.5
|
π ππ π‘πππβππ‘ = |
6(5.44 β 4)
5.44 β 1.5
|
π ππ π‘πππβππ‘ = 2.19 menit
ο· Oxygen Uptake
ππ₯ πππ‘π =
Rata β rata volume oksigen
1000
ππ₯ πππ‘π =
2050
1000
ππ₯ πππ‘π = 2,05 πππ‘ππ/ππππt
ο· Total Metabolisme
TE = 60 x KE x Ox Uptk
TE = 60 x 1.54 x 2.05
TE = 189,42 Kkal
23. B. Metode Penilaian Tidak Langsung
ο Menghitung denyut nadi
Mengitung denyut nadi istirahat
π·πππ¦π’π‘ ππππ ππ π‘πππβππ‘ =
10 denyut
waktu perhitungan
π₯ 60 (ππππ¦π’π‘/πππππ‘)
π·πππ¦π’π‘ ππππ ππ π‘πππβππ‘ =
10 denyut
6.30
π₯ 60
Denyut nadi istirahat = 95.23 denyut/menit
ο Menghitung denyut nadi kerja
π·πππ¦π’π‘ ππππ πππππ =
10 denyut
rata β rata denyut kerja
π₯ 60 (ππππ¦π’π‘/πππππ‘)
π·πππ¦π’π‘ ππππ πππππ =
10 denyut
5.20
π₯ 60
Denyut nadi kerja = 115.38 denyut/menit
ο· Menghitung %CVL
π·ππππ₯ = 200 β 35
π·ππππ₯ = 165 ππππ¦π’π‘/πππππ‘
%πΆππΏ =
100 x (DNK β DNI)
DNmax β DNI
%πΆππΏ =
100 x (115 .38 β 95.23 )
165 β 95.23
%πΆππΏ = 28%
4. Operator Anwar
Waktu (detik)
Bekerja 5
Menit
Bekerja 15
Menit
Bekerja 25
Menit
Rata-rata Istirahat
7.23 5.03 4.10 5.45 7.15
Tabel 3.8 Data Denyut Nadi Operator Anwar
Vo2 (cc)
Bekerja 5
Menit
Bekerja 15
Menit
Bekerja 25
Menit
Rata-rata Istirahat
2100 2150 2100 2116 2150
Tabel 3.9 Data Volume Oksigen Operator Anwar
A. Metode Penilaian Langsung
ο Menghitung denyut nadi
Mengitung denyut nadi istirahat
π·πππ¦π’π‘ ππππ ππ π‘πππβππ‘ =
10 denyut
waktu perhitungan
π₯ 60 (ππππ¦π’π‘/πππππ‘)
π·πππ¦π’π‘ ππππ ππ π‘πππβππ‘ =
10 denyut
7.15
π₯ 60
Denyut nadi istirahat = 83.91denyut/menit
ο Menghitung denyut nadi kerja
24. π·πππ¦π’π‘ ππππ πππππ =
10 denyut
rata β rata denyut kerja
π₯ 60 (ππππ¦π’π‘/πππππ‘)
π·πππ¦π’π‘ ππππ πππππ =
10 denyut
5.45
π₯ 60
Denyut nadi kerja = 110.09 denyut/menit
ο· Konsumsi Energi Istirahat
Ei = 1.80411 β 0.0229038 (X) + 0.000471733(X2)
Ei = 1.80411 β 0.0229038 (83.91) + 0.000471733(83.912)
Ei = 3.20 Kkal/menit
ο· Konsumsi Energi Kerja
Et = 1.80411 β 0.0229038 (X) + 0.000471733(X2)
Et = 1.80411 β 0.0229038 (110.09) + 0.000471733(110.092)
Et = 4.99 Kkal/menit
ο· Konsumsi Energi (KE)
KE = Et β Ei
KE =4.99 β 3.20
KE = 1.79 Kkal/menit
ο· Kebutuhan Istirahat
π ππ π‘πππβππ‘ = |
6(Et β 4)
Et β 1.5
|
π ππ π‘πππβππ‘ = |
6(4.99 β 4)
4.99 β 1.5
|
π ππ π‘πππβππ‘ = 1.70 menit
ο· Oxygen Uptake
ππ₯ πππ‘π =
Rata β rata volume oksigen
1000
ππ₯ πππ‘π =
2116
1000
ππ₯ πππ‘π = 2,116 πππ‘ππ/ππππt
ο· Total Metabolisme
TE = 60 x KE x Ox Uptk
TE = 60 x 1.79 x 2.11
TE = 226,61 Kkal
B. Metode Penilaian Tidak Langsung
ο Menghitung denyut nadi
Mengitung denyut nadi istirahat
π·πππ¦π’π‘ ππππ ππ π‘πππβππ‘ =
10 denyut
waktu perhitungan
π₯ 60 (ππππ¦π’π‘/πππππ‘)
π·πππ¦π’π‘ ππππ ππ π‘πππβππ‘ =
10 denyut
7.15
π₯ 60
Denyut nadi istirahat = 83.91denyut/menit
ο Menghitung denyut nadi kerja
π·πππ¦π’π‘ ππππ πππππ =
10 denyut
rata β rata denyut kerja
π₯ 60 (ππππ¦π’π‘/πππππ‘)
π·πππ¦π’π‘ ππππ πππππ =
10 denyut
5.45
π₯ 60
25. Denyut nadi kerja = 110.09 denyut/menit
ο· Menghitung %CVL
π·ππππ₯ = 200 β 30
π·ππππ₯ = 170 ππππ¦π’π‘/πππππ‘
%πΆππΏ =
100 x (DNK β DNI)
DNmax β DNI
%πΆππΏ =
100 x (110 .09 β 83.91)
170 β 83.91
%πΆππΏ = 30%
5. Operator Syauqi
Waktu (detik)
Bekerja 5
Menit
Bekerja 15
Menit
Bekerja 25
Menit
Rata-rata Istirahat
7.05 4.25 4.00 5.00 6.50
Tabel 3.10 Data Denyut Nadi Operator Syauqi
Vo2 (cc)
Bekerja 5
Menit
Bekerja 15
Menit
Bekerja 25
Menit
Rata-rata Istirahat
1900 1800 1650 1783 2000
Tabel 3.11 Data Volume Oksigen Operator Syauqi
A. Metode Penilaian Langsung
ο Menghitung denyut nadi
Mengitung denyut nadi istirahat
π·πππ¦π’π‘ ππππ ππ π‘πππβππ‘ =
10 denyut
waktu perhitungan
π₯ 60 (ππππ¦π’π‘/πππππ‘)
π·πππ¦π’π‘ ππππ ππ π‘πππβππ‘ =
10 denyut
6.50
π₯ 60
Denyut nadi istirahat = 92.30 denyut/menit
ο Menghitung denyut nadi kerja
π·πππ¦π’π‘ ππππ πππππ =
10 denyut
rata β rata denyut kerja
π₯ 60 (ππππ¦π’π‘/πππππ‘)
π·πππ¦π’π‘ ππππ πππππ =
10 denyut
5.00
π₯ 60
Denyut nadi kerja = 120 denyut/menit
ο· Konsumsi Energi Istirahat
Ei = 1.80411 β 0.0229038 (X) + 0.000471733(X2)
Ei = 1.80411 β 0.0229038 (92.30) + 0.000471733(92.302)
sEi = 3.70 Kkal/menit
ο· Konsumsi Energi Kerja
Et = 1.80411 β 0.0229038 (X) + 0.000471733(X2)
26. Et = 1.80411 β 0.0229038 (120) + 0.000471733(1202)
Et = 5.84 Kkal/menit
ο· Konsumsi Energi (KE)
KE = Et β Ei
KE = 5.84 β 3.70
KE = 2.14 Kkal/menit
ο· Kebutuhan Istirahat
π ππ π‘πππβππ‘ = |
6(Et β 4)
Et β 1.5
|
π ππ π‘πππβππ‘ = |
6(5.84 β 4)
5.84 β 1.5
| 11.04 4.34
π ππ π‘πππβππ‘ = 2.54 menit
ο· Oxygen Uptake
ππ₯ πππ‘π =
Rata β rata volume oksigen
1000
ππ₯ πππ‘π =
1783
1000
ππ₯ πππ‘π = 1,783 πππ‘ππ/ππππt
ο· Total Metabolisme
TE = 60 x KE x Ox Uptk
TE = 60 x 2.14 x 1.78
TE = 228,55 Kkal
B, Metode Penilaian Tidak Langsung
ο Menghitung denyut nadi
Mengitung denyut nadi istirahat
π·πππ¦π’π‘ ππππ ππ π‘πππβππ‘ =
10 denyut
waktu perhitungan
π₯ 60 (ππππ¦π’π‘/πππππ‘)
π·πππ¦π’π‘ ππππ ππ π‘πππβππ‘ =
10 denyut
6.50
π₯ 60
Denyut nadi istirahat = 92.30 denyut/menit
ο Menghitung denyut nadi kerja
π·πππ¦π’π‘ ππππ πππππ =
10 denyut
rata β rata denyut kerja
π₯ 60 (ππππ¦π’π‘/πππππ‘)
π·πππ¦π’π‘ ππππ πππππ =
10 denyut
5.00
π₯ 60
Denyut nadi kerja = 120 denyut/menit
ο· Menghitung %CVL
π·ππππ₯ = 200 β 19
π·ππππ₯ = 181 ππππ¦π’π‘/πππππ‘
%πΆππΏ =
100 x (DNK β DNI)
DNmax β DNI
%πΆππΏ =
100 x (120 β 92.30 )
181 β 92.30
= 31%
3.6 Pengolahan Data Beban Kerja Mental (Psikologi)
1. Operator 1
27. Nama Pekerja : Heru
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 25 tahun
1. Pembobotan
a. EF / OP
b. TD / FR
c. TD / EF
d. PD / FR
e. OP / FR
f. TD / PD
g. OP / PD
h. TD / MD
i. EF / FR
j. MD / OP
k. TD/ OP
l. MD / EF
m. MD / PD
n. PD / EF
o. MD / FR
Kategori Jumlah
MD 2
PD 4
TD 2
OP 3
FR 0
EF 4
2. Rating
Pertanyaan Skala
Menurut anda, seberapa besar usaha
mental yang dibutuhkan untuk
pekerjaan ini?
50
Menurut anda, seberapa besar usaha
fisik yang dibutuhkan untuk pekerjaan
ini?
100
Menurut anda, seberapa besar tekanan
yang Anda rasakan berkaitan dengan
waktu untuk melakukan pekerjaan ini?
80
Menurut anda, seberapa besar tingkat
keberhasilan Anda dalam melakukan
pekerjaan ini?
60
28. Menurut anda, seberapa besar
kecemasan, perasaan tertekan, dan
stress yang Anda rasakan dalam
melakukan pekerjaan ini?
70
Menurut anda, seberapa besar kerja
mental dan fisik yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan pekerjaan ini?
80
Kategori Rating Bobot Nilai
MD 50 2 100
PD 100 4 400
TD 80 2 160
OP 60 3 180
FR 70 0 0
EF 80 4 320
3. WWL (Weighted Workload)
WWL (Weighted Workload) = jumlah produk
WWL = 1160
4. Skor
Skor = jumlah produk / 15
Skor = 1160 / 15
Skor = 78, artinya tingkat beban kerja mental pekerja dalam keadaan
tinggi.
2. Operator 2
Nama Pekerja : Deni
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 40 tahun
1. Pembobotan
a. EF / OP
b. TD / FR
c. TD / EF
d. PD / FR
e. OP / FR
f. TD / PD
g. OP / PD
h. TD / MD
i. EF / FR
j. MD / OP
k. TD/ OP
29. l. MD / EF
m. MD / PD
n. PD / EF
o. MD / FR
Kategori Jumlah
MD 1
PD 4
TD 2
OP 4
FR 1
EF 3
2. Rating
Pertanyaan Skala
Menurut anda, seberapa besar usaha
mental yang dibutuhkan untuk
pekerjaan ini?
70
Menurut anda, seberapa besar usaha
fisik yang dibutuhkan untuk pekerjaan
ini?
100
Menurut anda, seberapa besar tekanan
yang Anda rasakan berkaitan dengan
waktu untuk melakukan pekerjaan ini?
50
Menurut anda, seberapa besar tingkat
keberhasilan Anda dalam melakukan
pekerjaan ini?
75
Menurut anda, seberapa besar
kecemasan, perasaan tertekan, dan
stress yang Anda rasakan dalam
melakukan pekerjaan ini?
40
Menurut anda, seberapa besar kerja
mental dan fisik yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan pekerjaan ini?
80
Kategori Rating Bobot Nilai
MD 70 1 70
PD 100 4 400
TD 50 2 100
OP 75 4 300
FR 40 1 40
EF 80 3 270
3. WWL (Weighted Workload)
WWL (Weighted Workload) = jumlah produk
30. WWL = 1180
4. Skor
Skor = jumlah produk / 15
Skor = 1180 / 15
Skor = 78.6, artinya tingkat beban kerja mental pekerja dalam keadaan
tinggi.
3. Operator 3
Nama Pekerja : Nanang
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 35 tahun
1. Pembobotan
a. EF / OP
b. TD / FR
c. TD / EF
d. PD / FR
e. OP / FR
f. TD / PD
g. OP / PD
h. TD / MD
i. EF / FR
j. MD / OP
k. TD/ OP
l. MD / EF
m. MD / PD
n. PD / EF
o. MD / FR
Kategori Jumlah
MD 2
PD 3
TD 3
OP 2
FR 0
EF 5
2. Rating
Pertanyaan Skala
Menurut anda, seberapa besar usaha
mental yang dibutuhkan untuk
pekerjaan ini?
70
Menurut anda, seberapa besar usaha
fisik yang dibutuhkan untuk pekerjaan
ini?
90
31. Menurut anda, seberapa besar tekanan
yang Anda rasakan berkaitan dengan
waktu untuk melakukan pekerjaan ini?
80
Menurut anda, seberapa besar tingkat
keberhasilan Anda dalam melakukan
pekerjaan ini?
70
Menurut anda, seberapa besar
kecemasan, perasaan tertekan, dan
stress yang Anda rasakan dalam
melakukan pekerjaan ini?
50
Menurut anda, seberapa besar kerja
mental dan fisik yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan pekerjaan ini?
100
Kategori Rating Bobot Nilai
MD 70 2 140
PD 90 3 270
TD 80 3 240
OP 70 2 140
FR 50 0 0
EF 100 5 500
3. WWL (Weighted Workload)
WWL (Weighted Workload) = jumlah produk
WWL = 1290
4. Skor
Skor = jumlah produk / 15
Skor = 1290 / 15
Skor =86, artinya tingkat beban kerja mental pekerja dalam keadaan
sangat tinggi.
4. Operator 4
Nama Pekerja : Anwar
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 30 tahun
1. Pembobotan
a. EF / OP
b. TD / FR
c. TD / EF
d. PD / FR
e. OP / FR
f. TD / PD
g. OP / PD
32. h. TD / MD
i. EF / FR
j. MD / OP
k. TD/ OP
l. MD / EF
m. MD / PD
n. PD / EF
o. MD / FR
Kategori Jumlah
MD 2
PD 5
TD 3
OP 0
FR 1
EF 4
2. Rating
Pertanyaan Skala
Menurut anda, seberapa besar usaha
mental yang dibutuhkan untuk
pekerjaan ini?
60
Menurut anda, seberapa besar usaha
fisik yang dibutuhkan untuk pekerjaan
ini?
90
Menurut anda, seberapa besar tekanan
yang Anda rasakan berkaitan dengan
waktu untuk melakukan pekerjaan ini?
70
Menurut anda, seberapa besar tingkat
keberhasilan Anda dalam melakukan
pekerjaan ini?
90
Menurut anda, seberapa besar
kecemasan, perasaan tertekan, dan
stress yang Anda rasakan dalam
melakukan pekerjaan ini?
80
Menurut anda, seberapa besar kerja
mental dan fisik yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan pekerjaan ini?
80
Kategori Rating Bobot Nilai
MD 60 2 120
PD 90 5 450
TD 70 3 210
33. OP 90 0 0
FR 80 1 80
EF 80 4 360
3. WWL (Weighted Workload)
WWL (Weighted Workload) = jumlah produk
WWL = 1220
4. Skor
Skor = jumlah produk / 15
Skor = 1220 / 15
Skor = 81.3, artinya tingkat beban kerja mental pekerja dalam keadaan
sangat tinggi.
5. Operator 5
Nama Pekerja : Syauqi
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 19 tahun
1. Pembobotan
a. EF / OP
b. TD / FR
c. TD / EF
d. PD / FR
e. OP / FR
f. TD / PD
g. OP / PD
h. TD / MD
i. EF / FR
j. MD / OP
k. TD/ OP
l. MD / EF
m. MD / PD
n. PD / EF
o. MD / FR
Kategori Jumlah
MD 2
PD 2
TD 3
OP 4
FR 2
EF 2
34. 2. Rating
Pertanyaan Skala
Menurut anda, seberapa besar usaha
mental yang dibutuhkan untuk
pekerjaan ini?
70
Menurut anda, seberapa besar usaha
fisik yang dibutuhkan untuk pekerjaan
ini?
90
Menurut anda, seberapa besar tekanan
yang Anda rasakan berkaitan dengan
waktu untuk melakukan pekerjaan ini?
80
Menurut anda, seberapa besar tingkat
keberhasilan Anda dalam melakukan
pekerjaan ini?
100
Menurut anda, seberapa besar
kecemasan, perasaan tertekan, dan
stress yang Anda rasakan dalam
melakukan pekerjaan ini?
70
Menurut anda, seberapa besar kerja
mental dan fisik yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan pekerjaan ini?
80
Kategori Rating Bobot Nilai
MD 70 2 140
PD 90 2 180
TD 80 3 240
OP 100 4 400
FR 70 2 140
EF 80 2 160
3. WWL (Weighted Workload)
WWL (Weighted Workload) = jumlah produk
WWL = 1260
4. Skor
Skor = jumlah produk / 15
Skor = 1260 / 15
Skor = 84, artinya tingkat beban kerja mental pekerja dalam keadaan
sangat tinggi.
35. BAB IV
ANALISIS
4.1. Analisis Perhitungan Reccomended Weight Limit dan Lifting Index
Hasil dari perhitungan Reccomended Weight Limit (RWL) dan Lifting Index
dapat dilihat pada tabel berikut:
Operator RWL awal RWL akhir Nilai LI
Heru 8,80 11,78 0,45
Deni 8,75 11,75 0,22
Nanang 7,12 11,83 0,14
Anwar 19,9 12,47 0,24
Syauqi 7,72 7,64 0,39
Berdasarkan hasil dari perhitungan RWL (Recomended Weight Limit) dan
Lifting Index (LI) yang dipaparkan dalam tabel menunjukkan bahwa aktifitas
para pekerja tidak menimbulkan resiko cidera tulang belakang, hal ini terlihat
pada angka LI yang menunjukkan hasil yaitu kurang dari 1 (LI < 1). Jika
pekerjaan tersebut aman bila dilakukan dalam jangka panjang.
4.2. Analisis Perhitungan Beban Fisiologis
Operator Usia Jenis
Kelamin
Total
Metabolisme
(kkal)
%CVL (%)
Heru 25 Laki-laki 187.41 22%
Deni 40 Laki-laki 165.71 32%
Nanang 35 Laki-laki 189.42 28%
Anwar 30 Laki-laki 226.61 30%
Syauqi 19 Laki-laki 228.55 31%
Dari hasil perhitungan di atas dengan metode penilaian langsung (Total
Metabolisme), Operator Anwar dan Syauqi termasuk kedalam klasifikasi beban
kerja sedang (>200-350 kkal), sedangkan operator Heru, Deni dan Nanang
termasuk kedalam klasifikasi beban kerja ringan (100-200 kkal).
Dari hasil perhitungan di atas dengan metode penilaian tidak langsung (%CVL),
operator Deni, Anwar dan Syauqi dianjurkan untuk diperlukan perbaikan karena
hasil %CVL nya termasuk dalam klasifikasi (30%-60%), sedangkan operator
Heru dan Nanang tidak mengalami kelelahan karena hasil %CVL nya termasuk
ke dalam klasifikasi (<30%).
4.3. Analisis Perhitungan Beban Psikologi
Operator Usia Skor
Heru 25 78
Deni 40 78,6
Nanang 35 86
Anwar 30 81,3
Syauqi 19 84
Dari hasil perhitungan kuisioner NASA-TLX, dapat diketahui operator Heru dan
Deni termasuk kedalam klasifikasi beban kerja mental tinggi (50-79) sedangkan
operator Nanang, Anwar dan Syauqi termasuk kedalam klasifikasi beban kerja
36. mental sangat tinggi (80-100). Hasil skor yang didapat bervariasi, hal ini
disebabkan karena kuesioner NASA-TLX bersifat subjektif tergantung dari
pendapat masing-masing operator.
37. BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil dari perhitungan RWL (Recomended Weight
Limit) dan Lifting Index (LI) yang dipaparkan dalam tabel
menunjukkan bahwa aktifitas para pekerja tidak menimbulkan resiko
cidera tulang belakang, hal ini terlihat pada angka LI yang
menunjukkan hasil yaitu kurang dari 1 (LI < 1). Jika pekerjaan
tersebut aman bila dilakukan dalam jangka panjang.
2. Dari hasil perhitungan di atas dengan metode penilaian langsung
(Total Metabolisme), Operator Anwar dan Syauqi termasuk kedalam
klasifikasi beban kerja sedang (>200-350 kkal), sedangkan operator
Heru, Deni dan Nanang termasuk kedalam klasifikasi beban kerja
ringan (100-200 kkal).
Dari hasil perhitungan di atas dengan metode penilaian tidak
langsung (%CVL), operator Deni, Anwar dan Syauqi dianjurkan
untuk diperlukan perbaikan karena hasil %CVL nya termasuk dalam
klasifikasi (30%-60%), sedangkan operator Heru dan Nanang tidak
mengalami kelelahan karena hasil %CVL nya termasuk ke dalam
klasifikasi (<30%).
3. Dari hasil perhitungan kuisioner NASA-TLX, dapat diketahui
operator Heru dan Deni termasuk kedalam klasifikasi beban kerja
mental tinggi (50-79) sedangkan operator Nanang, Anwar dan
Syauqi termasuk kedalam klasifikasi beban kerja mental sangat
tinggi (80-100). Hasil skor yang didapat bervariasi, hal ini
disebabkan karena kuesioner NASA-TLX bersifat subjektif
tergantung dari pendapat masing-masing operator.
5.2Saran
Rekomendasi terhadap perusahaan agar lebih efektif adalah dengan
penggunaan mesin modern sehingga jumlah tahu yang dapat diproduksi
dapat lebih meningkat serta dapat menekan harga upah karyawan.
Selain itu dengan adanya mesin, perusahaan dapat meminimalisir
tingkat cacat atau gagal produk. Dengan penggunaan mesin juga
pekerja dapat meminimalisir tingkat cidera dan lelah, sebab tidak perlu
melakukan pekerjaan secara kontinyu.