SlideShare a Scribd company logo
1 
BAB I 
PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang 
Kesegaran jasmani adalah suatu keadaan yang dimiliki atau dicapai seseorang dalam 
kaitannya dengan kemampuan untuk melakukan aktivitas fisik. Kesegaran jasmani berkaitan dengan 
kesehatan ketika aktivitas fisik dapat dilakukan tanpa kelelahan berlebihan, terpelihara seumur 
hidup dan sebagai konsekuensinya memiliki risiko lebih rendah untuk terjadinya penyakit kronik 
lebih awal. Seseorang yang secara fisik bugar dapat melakukan aktivitas fisik sehari -harinya dengan 
giat, memiliki risiko rendah dalam masalah kesehatan dan dapat menikmati olahraga serta berbagai 
aktivitas lainnya. 
Komponen kesegaran jasmani secara garis besar dibagi menjadi 2 yakni kesegaran jasmani 
yang berhubungan dengan ketrampilan (meliputi : kecepatan, daya ledak otot , ketangkasan, 
keseimbangan dan koordinasi) dan kesegaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan 
(meliputi : kekuatan otot, daya tahan otot, kelenturan, daya tahan kardiorespirasi, dan komposisi 
tubuh ). Hal ini dipengaruhi oleh berbagai hal antara lain umur, jenis kelamin, genetik, ras, aktivitas 
fisik termasuk latihan dan kadar hemoglobin. Pada anak kesegaran jasmani ini seringkali terlupakan. 
Padahal kesegaran jasmani ini sangat bermanfaat untuk menunjang kapasitas kerja fisik anak 
yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan prestasinya. Daya tahan kardiovaskuler yang 
baik akan meningkatkan kemampuan kerja anak dengan intensitas lebih besar dan waktu yang lebih 
lama tanpa kelelahan. Daya tahan otot akan memungkinkan anak membangun ketahanan yang lebih 
besar terhadap kelelahan otot sehingga mereka bisa belajar dan bermain untuk jangka waktu lebih 
lama. 
Terlebih lagi kesegaran jasmani yang rendah diduga merupakan prekursor terhadap 
mortalitas pada orang dewasa, sedangkan tingkat kesegaran jasmani sedang memperlihatkan efek 
protektif terhadap beberapa prediktor mortalitas seperti merokok, hipertensi dan 
hiperkolesterolemia. 
1.2 RUMUSAN MASALAH 
Apa saja Hakekat Penjaskes ? 
Apa pengertian penjaskes itu sendiri ? 
Menyebutkan Ruang lingkup penjaskes 
Apa saja kesegaran jasmani yang berhubungan dengan ketrampilan? 
Faktor apa saja yang mempengarui Kesegaran jasmani ?
2 
1.3 TUJUAN PENULISAN 
Mengetahui Hakekat Penjas 
Mengetahui Pengertian Penjaskes 
Dapat menyebutkan Ruang Lingkup Penjaskes 
Mengetahui Apa saja Kesegaran jasmani yang berhubungan Dengan ketrampilan 
Mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh 
1.4 MANFAAT 
Kesegaran jasmani sangat bermanfaat bagi anak untuk menunjang kerja fisik dan 
meningkatkan daya tahan kardiovaskuler, yang salah satunya dipengaruhi oleh komposisi tubuh. 
Saat ini prevalensi obesitas meningkat tajam di seluruh dunia seiring dengan menurunnya aktivitas 
fisik. Di Indonesia belum banyak penelitian yang menghubungkan Tingkat Kesegaran jasmani (TKJ) 
dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
3 
BAB II 
PEMBAHASAN 
2.1 Hakikat pendidikan jasmani 
Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas 
fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, 
serta emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, mahluk 
total, daripada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya. 
2.2 Pengertian Pendidikan jasmani 
Pendidikan jasmani merupakan suatu proses seseorang sebagai individu maupun anggota 
masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan dalam rangka 
memperoleh kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan, kecerdasan, dan pembentukan 
watak Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas 
fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, 
serta emosional 
2.3 Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani 
lingkup mata pelajaran Pendiidikan Jasmani, Olahraga meliputi aspek-aspek sebagai berikut: 
Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan. eksplorasi gerak, keterampilan 
lokomotor non-lokomotor,dan manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, 
bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya. 
Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran jasmani, 
dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya. Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, 
ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya. 
Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic serta aktivitas 
lainnya. Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak di air, dan 
renang serta aktivitas lainnya. Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan 
lingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung. 
Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari -hari, 
khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan yang sehat, 
memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat cidera, mengatur waktu 
istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan 
aspek tersendiri, dan secara implisit masuk ke dalam semua aspek. 
2.4 Kesegaran Jasmani yang Berhubungan dengan Ketrampilan (Skill Related Fitness) 
Kesegaran jasmani yang berhubungan dengan ketrampilan merupakan kualitas yang dimiliki 
seseorang sehingga mampu untuk berpartisipasi dalam aktivitas olahraga. 12 Komponen kesegaran
jasmani ini meliputi kekuatan, daya tahan, daya otot, kecepatan, daya lentur, kelincahan, koordinasi, 
keseimbangan, ketepatan, reaksi. 
1) Kekuatan (Strenght) 
Kekuatan adalah kemampuan dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu 
bekerja. Kekuatan otot dapat diraih dari latihan dengan beban berat dan frekuensi sedikit. Kita dapat 
melatih kekuatan otot lengan dengan latihan angkat beban, jika beban tersebut hanya dapat 
diangkat 8-12 kali saja. Contoh latihannya adalah sebagai berikut: 
4 
 squat jump, melatih kekuatan otot tungkai dan otot perut. 
 push up, melatih kekuatan otot lengan. 
 sit up, melatih kekuatan otot perut. 
 angkat beban, melatih kekuatan otot lengan. 
 back up, melatih kekuatan otot perut. 
2) Daya tahan (Endurance) 
Daya tahan adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan sistem jantung, paru-paru, dan 
peredaran darahnya secara efektif dan efisien untuk menjalankan kerja secara terus menerus. 
Dengan kata lain berhubungan dengan sistem aerobik dalam proses pemenuhan energinya. 
Latihan untuk melatih daya tahan adalah kebalikan dari latihan kekuatan. Daya tahan dapat dilatih 
dengan beban rendah atau kecil, namun dengan frekuensi yang banyak dan dalam durasi waktu yang 
lama. Contoh latihan untuk daya tahan: 
 lari 2,4 km. 
 lari 12 menit. 
 lari multistage. 
 angkat beban dengan berat yang ringan namun dengan repetisi dan set yang banyak. 
 lari naik turun bukit. 
3) Daya Otot (Muscular Power) 
Daya otot adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan kekuatan maksimum yang 
dikerahkan dalam waktu sepemdek-pendeknya. Dengan kata lain berhubungan dengan sistem 
anaerobik dalam proses pemenuhan energinya. Daya otot dapat disebut juga daya ledak otot 
(explosive power). 
Latihan yang dapat melatih daya ledak otot adalah latihan yang bersifat cepat atau 
berlangsung secepat mungkin. Contohnya: 
 vertical jump (meloncat ke atas), melatih daya ledak otot tungkai. 
 front jump (meloncat ke depan), melatih daya ledak otot tungkai. 
 side jump (meloncat ke samping), melatih daya ledak otot tungkai.
5 
BAB V 
PENUTUP 
1. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kesegaran jasmani seseorang, salah satunya 
yaitu melalui aktivitas jasmani. Dengan demikian pendidikan jasmani dapat digunakan sebagai 
bentuk kegiatan siswa dalam upaya menjaga dan meningkatkan kesegaran jasmani. 
2. Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani sangat diperlukan adanya model dan variasi 
pelajaran. Untuk itu pengajar sebaiknya dapat membuat model ataupun modifikasi pembelajaran, 
salah satunya adalah model pembelajaran dengan pendekatan bermain. 
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas, 2003, Kurikulum 2004, Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani 
SMP/MTs, Jakarta : Depdiknas. 
Depdiknas, 2003, Undang-Undang R.I Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta : 
Depdiknas 
J. Mata Kupan, 2002, Teori Bermain, Jakarta : Universitas Terbuka 
Ngalim Purwanto. M, 2003, Ilmu Pendidikan Teori dan Praktik, Bandung : Remaja Rosdakarya. 
Winata Putra Udin, 1994, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Universitas Terbuka 
6
7 
kebugaran jasmani 
A.BENTUK-BENTUK LATIHAN KEBUGARAN JASMANI 
1.Latihan Peningkatan Kelincahan 
Kelincahan (agility) adalah kemampuan seseorang untuk dapat mengubah arah dengan 
cepat dan tepat pada waktu bergerak tanpa kehilangan keseimbangan. Kelincahan berkaitan dengan 
tingkat kelentukan. Tanpa kelentukan yang baik seseorang tidak dapat bergerak dengan lincah. 
Selain itu, factor keseimbangan sangat berpengaruh terhadap kemampuan kelincahan seseorang. 
Bentuk-bentuk latihan kelincahan, antara lain: lari bolak-balik (shuttle-run), lari belak-belok 
(zig-zag), dan jongkok berdiri (Squat thrust). 
a. Latihan mengubah gerak tubuh arah lurus (shuttle-run) 
1) Tujuannya: melatih mengubah gerak tubuh arah lurus. 
2) Cara melakukannya adalah sebagai berikut: 
a) Lari bolak-balik dilakukan secepat mungkin sebanyak 6 – 8 kali (jarak 4-5 meter). 
b) Setiap kali sampai pada suatu titik sebagai batas, si pelari harus secepatnya berusaha mengubah 
arah untuk berlari menuju titik larinya. 
c) Perlu diperhatikan bahwa jarak antara kedua titik tiddak boleh terlalu jauh, dan jumlah ulangan 
tidak terlampau banyak, sehingga menyebabkan kelelahan bagi si pelari. 
d) Dalam latihan ini yang diperhatikan ialah kemampuan mengubah arah dengan cepat pada waktu 
bergerak. 
b. Latihan lari belak-belok (zig-zag) 
1) Tujuannya: melatih mengubah gerak tubuh arah berkelok-kelok 
2) Cara melakukannya adalah sebagai berikut: 
a) Latihan ini dilakukan dengan cara berlari bolak-balik dengan cepat sebanyak 2-3 kali di anatar 
beberapa titik (misalnya 4-5 titik). 
b) Jarak setiap titik sekitar dua meter. 
c. Latihan mengubah posisi tubuh/jongkok-berdiri (squat-thrust) 
1) Tujuannya: melatih mengubah posisi tubuh (jongkok dan berdiri tegak). 
2) Cara melakukannya adalah sebagai berikut: 
a) Jongkok sambil menumpukan kedua lengan dilantai 
b) Pandangan ke arah depan
8 
c) Lemparkan kedua kaki belakang sampai lurus dengan sikap badan telungkup dalam keadaan 
terangkat. 
d) Degan serentak, kedua kaki ditarik ke depan, kemudian kembali ke tempat semula. 
e) Latihan ini dilakukan berulang-ulang dengan gerakan yang sama. 
d. Latihan kelincahan bereaksi 
1) Tuuannya: melatih kelincahan dalam melakukan suatu reaksi gerakan. 
2) Cara melakukannya adalah sebagai berikut: 
a) Berdiri dengan sikap ancang-ancang, kedua lengan disamping badan siku bengkok, perhatikan aba-aba 
peluit. 
b) Bunyi peluit pertama, lari ke depan secepat-cepatnya. 
c) Bunyi peluit kedua, lari mundur secepat-cepatnya. 
d) Bunyi peluit ketiga, lari ke samping kiri secepat-cepatnya. 
e) Bunyi peluit keempat, lari kesamping kanan secepat-cepatnya. 
f) Latihan ini dilakukan terus-menerus secara berangkai tanpa berhenti dahulu. 
2. Latihan Power 
a. Hakikat Latihan Power 
Daya ledak (power) adalah hasil dari kekuatan dan kecepatan. Kalau 2 orang individu 
masing-masing dapat mengangkat beban yang beratnya 50 kg, tetapi yang seorang dapat 
mengangkatnya lebih cepat dari pada yang lain, maka orang itu dikatakan mempunyai daya ledak 
(power) yang lebih baik dari pada orang yang mengangkatnya lebih lambat. 
Daya ledak (power) berguna pula bagi cabang-cabang olahraga seperti: sepak bola, bola 
basket, anggar, dyung, weight lifter, dan cabang-cabang olahraga lainnya. Latihan power beberapa 
waktu yang silam adalah tabu, bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di Negara-negara lain, kecuali 
untuk cabang olahraga angkat besi. 
b. Bentuk-bentuk Latihan Daya Ledak (power) 
Salah satu bentuk latihan daya ledak (power) yang sering dilakukan orang yaitu dengan 
menggunakan besi atau mengangkat beban. Pelaksanaannya adalah mengangkat besi/beban dengan 
berat beban disesuaikan dengan kebutuhan. Cara mengangkat beban yaitu dilakukan berulang-ulang 
dengan cepat. Perlu diingat bahwa penentuan jumlah/berat beban jangan terlalu berat, agar beban 
dapat diangkat dengan berulang kali. Lamanya melakukan latihan dibagi dalam beberapa repetisis 
dan dilakukan dalam beberapa set. 
Bentuk-bentuk latihan untuk meningkatkan daya ledak (power) adalah sebagai berikut: 
1) Melompat dengan dua kaki (double leg bound)
9 
2) Melompat dengan satu kaki secara bergantian 
3) Lompat jongkok 
4) Lompat dua kaki dengan box 
3. Latihan Peningkatan Daya Tahan Tubuh 
Daya taha adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kerja dalam waktu yang relative 
lama. Istilah lainnya yang sering digunakan ialah respiration-cardio-vaskulair endurance, yaitu daya 
tahan yang berhubungan dengan pernapasan, jantung, dan peredaran darah. Oleh karena itu,bentuk 
latihan untuk meningkatkan daya tahan pernapasan-jantung-peredaran darah ini disebut ergosistem 
sekunder yang dilatih melalui peningkatan ergosistem primer (system saraf -otot dan tulang 
kerangka). 
a. Latihan daya tahan otot 
Daya tahan otot adalah kemampuan otot-otot untuk melakukan tugas gerak yang membebani otot 
dalam waktu yang cukup lama. Salah satu bentuk latihan daya tahan otot adalah latihan beban 
(weight training). Latihan beban adalah latihan-latihan yang sistematis dengan beban yang hanya 
dipakai sebagai alat untuk menambah kekuatan otot guna mencapai berbagai tujuan tertentu, 
seperti memperbaiki kondisi fisik, kesehatan, kekuatan, prestasi dalam suatu cabang olahraga, dan 
sebagainya. Oleh karena itu, beban-beban yang dipergunakan dalam latihan beban tidaklah seberat 
seperti dalam angkat besi. 
1) Prinsip-prinsip latihan beban 
Beberapa prinsip dan syarat latihan beban adalah sebagai berikut: 
a) Latihan beban harus didahului dengan (warm-up) pemanasan yang menyeluruh. 
b) Prinsip overload harus diterapkan, karena perkembangan otot hanya mungkin apaila dibebani 
dengan tahanan yang kian hari kian bertambah berat. 
c) Sebagai patokan dianjurkan untuk melakukan tidak lebih dari 12 Rm dan tidak kurang dari 8 RM 
(repetisi maksimal) untuk setiap bentuk latihan. Penentuan 8 RM tersebut dilakukan melalui 
proses trial and error(coba-coba). 
d) Agar hasil perkembangan otot efektif, setipa bentuk latihan dilakukan dalam 3 set dengan istirahat 
di antara setiap set sekitar 3-5 menit. 
e) Setiap mengangkat, mendorong atau menarik beban haruslah dilakukan dengan teknik yang benar. 
f) Setiap bentuk latihan haruslah dilakukan dalam ruang gerak yang seluas-luasnya, yaitu dari ekstensi 
penuh sebagai kontraksi penuh. 
g) Selama latihan, pengaturan pernapasan haruslah diperhatikan. Keluarkan napas pada waktu 
melakukan bagian yang terberat dari bagian tersebut, dan ambil napas pada waktu bagian yang 
terentang (bagian relaksasi) dari latihan.
h) Latihan beban sebaiknya dilakukan tiga kali dalam seminggu. Jadwalnya bias senin, rabu, dan jumat, 
10 
dan diselingi dengan satu hari istirahat. Adanya istirahat memberikan kesempatan bagi otot untuk 
berkembang dan mengadaptasikan diri pada hari istirahat tersebut. 
i) Latihan beban harus diawasi oelh seorang guru/pelatih yang mengerti betul masalah latihan beban. 
2) Bentuk-bentuk latihan beban 
Bentuk-bentuk latihan yang diuraikan berikut ini adalah bentuk-bentuk latihan yang sering 
digunakan dalam latihan beban. Akan tetapi, masih ada lagi bentuk latihan yang lainnya. Untuk 
mengetahui manfaat dari latihan-latihan tersebut, perlu memahami struktur otot-otot yang terlatih. 
Bentuk-bentuk latihan beban tersebut sebagai berikut: 
a) Press 
Cara melakukannya: 
(1) Beban disimpan didada, dorong ke atas sehingga lengan lurus, kemudian kembalikan lagi beban ke 
dada. 
(2) Sikap kedua kaki sejajar dan terbuka kira-kira selebar bahu. Demikian pula kedua tangan memegang 
tiang (bar) barbell selebar bahu. 
(3) Variasi lain adalah, beban tidak diletakkan di dada, akan tetapi di pundak. Latihanini dapat dilakukan 
dengan sikap duduk. Maksudnya adalah untuk menambah stabilitas dan untuk 
mengurangi strain (cedera otot) yang berlebihan di pinggang. 
(4) Otot yang terlatih: terutama otot-otot bahu dan pundak,trapezius, serratus 
anterior, deltoid dan triceps. 
b) High pull, sering disebut juga upright rowing 
Cara melakukannya: 
(1) Berdiri tegak, beban diletakkan pada paha dan dipegang dengan telapak tangan menghadap ke 
dalam (pronasi). 
(2) Angkat sik setinggi mungkin sehingga tiang besi berada kira-kira dekat dagu. 
(3) Otot-otot yang terlatih: bahu dan pundak, deltoid,trapezius, serratus 
anterior, biceps, branchialis danbrachioradialis. 
c) Curl 
Cara melakukannya: 
(1) Berdiri tegak, lengan lurus ke bawah, siku di samping badan, beban dipegang dengan telapak tangan 
menghadap ke depan (supinasi). 
(2) Bengkokkan lengan pada siku dengan siku tetap di samping badan.
11 
(3) Harus diperhatikan bahwa gerakan berupa mengayunkan tubuh atau pinggang ke depan dank e 
belakang, yang biasanya dilakukan untuk maksud mempermudah angkatan, haruslah dihindari. 
Perhatikan pula bahwa pada waktu ke bawah, lengan betul -betul lurus sebelum membengkokannya 
lagi. Dengan menyandarkan punggung pada tembok biasanya gerakan pinggang ke depan dan 
kebelakang dapat dihindari. 
(4) Otot-otot yang terlatih: biceps, brachialis danbrachioradialis. 
d) Squat 
Cara melakukannya: 
(1) Beban ditaruh pada pundak di belakang leher, kemudian tungkai dibengkokkan. Sebaiknya tumit 
diganjal dengan suatu ketinggian, misalnya: sepotong kayu yang tebalnya 4-5 cm 
(2) Untuk mencegah atlet melakukan squat yang terlalu rendah, dapat ditaruh kursi di belakang pantat 
untuk memberikan batas gerak ke bawahnya. 
(3) Otot-otot yang terlatih: terutama otot-otot paha (gluteus, maximus, biceps femoris, semitendinosus, 
semimembrannosus, gastrocnemius, soleus, quardriceps femoris) 
e) Heel raise (calf raises) 
Cara melakukannya: 
(1) Beban diletakkan dipundak, kemudian angkat tumit setinggi mungkin. 
(2) Untuk memberikan ruang gerak yang lebih jauh untuk pergelangan kaki, ujung-ujung kaki diletakkan 
di suatu ketinggian kira-kira 3 cm tingginya. 
(3) Otot-otot yang terlatih: gastrocnmius, soleus yaitu terutama otot-otot betis. 
f) Pull over 
Cara melakukannya: 
(1) Berbaring pada punggung di atas bangku, beban dipegang dengan lengan lurus sehingga lengan 
sedikit lebih rendah dari ketinggian bangku. 
(2) Angkat beban ke atas sampai lengan tegak lurus dengan badan. Perlu diperhatikan bahwa dalam 
latihan iniekshalasi dilakukan pada waktu mengangkat beban, dan pengambilan napas pada waktu 
kembali meluruskan lengan ke atas kepala. 
(3) Latihan ini dapat juga dilakukan dengan lengan bengkok pada siku. 
(4) Otot-otot yang terlatih: terutama otot-otot dada,latisimus dorsi, teres mayor, 
pectoralis mayor,rhomboids triceps, coracobrachialis, biceps bagian atas. 
g) Bench press 
Cara melakukannya:
12 
(1) Berbaring pada punggung dengan beban di atas dada, kemudian dorong beban tegak lurus ke atas 
hingga lengan lurus. 
(2) Otot-otot yang terlatih: terutama otot-otot dada, triceps,pectoralis mayor, pectoralis minor, 
coracobrachinalis, biceps atas, deltoid anterior danserratus anterior. 
h) Snatch 
Cara melakukannya: 
(1) Beban diletakkan di lantai. Peganglah tiang dengan pegangan kira-kira selebar bahu. Kemudian 
angkatlah besi langsung ke atas kepala. 
(2) Otot-otot yang terlatih: terutama pada otot-otot tungkai, pinggang, bahu, dan lengan. 
i) Shoulder shrug 
Cara melakukannya: 
(1) Berdiri tegak, beban diletakkan di paha. 
(2) Putarkan bahu dengan cara mengangkat dan menurunkannya. 
(3) Otot-otot yang terlatih bahu, upper back dan leher belakang. 
j) Triceps stretch 
Cara melakukannya: 
(1) Beban dipegang di belakang leher, kedua siku yang bengkok berada dekat di samping telinga. 
(2) Angkatlah beban dengan cara meluruskan lengan. 
(3) Selama latihan siku supaya tetap berada dekat telinga dan tidak bergerak ke depan. 
(4) Cara memegang besi adalah dengan pegangan supinasi (telapak tangan menghadap ke bawah). 
(5) Otot-otot yang terlatih: terutama untuk kekuatan otottriceps. 
B. DAYA TAHAN JANTUNG DAN PARU-PARU 
Latihan yang dapat meningkatkan dan mengembangkan daya tahan jantung dan paru-paru 
banyak jenisnya antara lain: lari jarak jauh, renang jarak jauh, cross-country atau lari lintas 
alam, fartlek, interval training atau bentuk latihan apapun yang memaksa tubuh untuk bekerja 
dalam waktu yang lama (lebih dari 6 menit). Dalam bagian ini akan dijelaskan mengenai interval 
training. 
Interval training adalah suatu system latihan yang diselingi dengan masa-masa 
istirahat. Interval training adalah acara latihan yang penting dimasukkan dalam program latihan 
keseluruhan. Bentuk latihan dalam interval training dapat berupa lari (interval running) atau renang 
(interval swimming).
13 
Beberapa factor yang harus dipenuhi dalam menyusun program interval training antara 
lain: 
a) Lamanya latihan 
b) Beban (intensitas) latihan 
c) Ulangan (repetition) melakukan latihan 
d) Masa istirahat (recovery internal) setelah setiap repetisi latihan. 
Secara mendasar ada dua bentuk latihan interval, yaitu: 
1. Interval training lambat dengan jarak jauh 
a. Lama latihan : 60 detik – 3 menit 
b. Intensitas latihan : 60% - 75% maksimum 
c. Ulangan latihan : 10 – 20 kali 
d. Istirahat : 3 – 5 menit 
Repetisi Jarak Waktu Istirahat 
3 800 meter 160 detik 5 menit 
3 600 meter 120 detik 4 menit 
5 400 meter 80 detik 3 menit 
5 300 meter 80 detik 2 menit 
Contoh latihan: 
Waktu terbaik 800 m: 2 menit 20 detik 
2. Interval training cepat dengan jarak pendek 
a. Lama latihan : 5 – 30 detik 
b. Intensitas latihan : 85% - 90% maksimum 
c. Ulangan latihan : 15 – 25 kali 
d. Istirahat : 30 – 90 detik 
Repetisi Jarak Waktu Istirahat 
5 50 meter 8 detik 30 menit 
5 100 meter 16 detik 90 menit
14 
5 100 meter 16 detik 90 menit 
5 50 meter 8 detik 30 menit 
Contoh latihan: 
Waktu terbaik 100 m: 14 detik 
Diposkan oleh Vinka Wimulita di 22.52 Tidak ada komenta

More Related Content

What's hot

1 pengenalan kecergasanl-tingkatan-4
1 pengenalan kecergasanl-tingkatan-41 pengenalan kecergasanl-tingkatan-4
1 pengenalan kecergasanl-tingkatan-4
Mohamad Ihtifazuddin
 
Pengertian olahraga & kebugaran jasmani
Pengertian olahraga & kebugaran jasmaniPengertian olahraga & kebugaran jasmani
Pengertian olahraga & kebugaran jasmani
Dimas Kusuma Wijanarko
 
Latihan kondisi fisik
Latihan kondisi fisikLatihan kondisi fisik
Latihan kondisi fisik
syahrul81
 

What's hot (20)

Makalah hubungan olahraga dengan kesehatan
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatanMakalah hubungan olahraga dengan kesehatan
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatan
 
1 pengenalan kecergasanl-tingkatan-4
1 pengenalan kecergasanl-tingkatan-41 pengenalan kecergasanl-tingkatan-4
1 pengenalan kecergasanl-tingkatan-4
 
Konsep kecergasan
Konsep kecergasanKonsep kecergasan
Konsep kecergasan
 
2 latihan-fizikal
2 latihan-fizikal2 latihan-fizikal
2 latihan-fizikal
 
kecergasan fizikal
kecergasan fizikalkecergasan fizikal
kecergasan fizikal
 
Pendidikan Jasmani
Pendidikan JasmaniPendidikan Jasmani
Pendidikan Jasmani
 
Kecergasan fizikal
Kecergasan fizikalKecergasan fizikal
Kecergasan fizikal
 
Komposisi tubuh badan
Komposisi tubuh badanKomposisi tubuh badan
Komposisi tubuh badan
 
Makalah ilmu kesehatan olahraga pada wanita
Makalah ilmu kesehatan olahraga pada wanitaMakalah ilmu kesehatan olahraga pada wanita
Makalah ilmu kesehatan olahraga pada wanita
 
Pengertian olahraga & kebugaran jasmani
Pengertian olahraga & kebugaran jasmaniPengertian olahraga & kebugaran jasmani
Pengertian olahraga & kebugaran jasmani
 
PPT Filsafat Olahraga
PPT Filsafat OlahragaPPT Filsafat Olahraga
PPT Filsafat Olahraga
 
0.1 materi kebugaran jasmani
0.1 materi kebugaran jasmani0.1 materi kebugaran jasmani
0.1 materi kebugaran jasmani
 
Xii kebugaran jasmani - Ainun Syarifatul Fitri SMAN 1 Dumai
Xii kebugaran jasmani - Ainun Syarifatul Fitri SMAN 1 DumaiXii kebugaran jasmani - Ainun Syarifatul Fitri SMAN 1 Dumai
Xii kebugaran jasmani - Ainun Syarifatul Fitri SMAN 1 Dumai
 
Kecergasan
KecergasanKecergasan
Kecergasan
 
Materi kebugaran jasmani (tugas)
Materi kebugaran jasmani (tugas)Materi kebugaran jasmani (tugas)
Materi kebugaran jasmani (tugas)
 
Presentasi "Kebugaran Jasmani"
 Presentasi "Kebugaran Jasmani" Presentasi "Kebugaran Jasmani"
Presentasi "Kebugaran Jasmani"
 
Pendefinisian olahraga dan komparasi non olahraga
Pendefinisian olahraga dan komparasi non olahragaPendefinisian olahraga dan komparasi non olahraga
Pendefinisian olahraga dan komparasi non olahraga
 
Latihan kondisi fisik
Latihan kondisi fisikLatihan kondisi fisik
Latihan kondisi fisik
 
Pembinaan kebugaran jasmani
Pembinaan kebugaran jasmaniPembinaan kebugaran jasmani
Pembinaan kebugaran jasmani
 
Latihan dan Tes Kebugaran Jasmani
Latihan dan Tes Kebugaran JasmaniLatihan dan Tes Kebugaran Jasmani
Latihan dan Tes Kebugaran Jasmani
 

Similar to Smk

Slide sap penjas
Slide sap penjasSlide sap penjas
Slide sap penjas
Ika Udy
 
makalah_kebugaran_jasmani_docx.docx
makalah_kebugaran_jasmani_docx.docxmakalah_kebugaran_jasmani_docx.docx
makalah_kebugaran_jasmani_docx.docx
bagusotnaimar
 
Presentasi Kebugaran Jasmani SMAK MGR SOEGIJAPRANATA PASURUAN
Presentasi Kebugaran Jasmani SMAK MGR SOEGIJAPRANATA PASURUANPresentasi Kebugaran Jasmani SMAK MGR SOEGIJAPRANATA PASURUAN
Presentasi Kebugaran Jasmani SMAK MGR SOEGIJAPRANATA PASURUAN
Marcellino Kevin Harijanto
 
MEDIA PEMBELAJARAN nade trinopiansyah.pptx
MEDIA PEMBELAJARAN nade trinopiansyah.pptxMEDIA PEMBELAJARAN nade trinopiansyah.pptx
MEDIA PEMBELAJARAN nade trinopiansyah.pptx
SMKYPM14
 

Similar to Smk (20)

Minggu 1 11 sept
Minggu 1 11 septMinggu 1 11 sept
Minggu 1 11 sept
 
kebubagaran jasmani.pptx
kebubagaran jasmani.pptxkebubagaran jasmani.pptx
kebubagaran jasmani.pptx
 
Perspektif Pendidikan Jasmani Dan Olahraga
Perspektif Pendidikan Jasmani Dan OlahragaPerspektif Pendidikan Jasmani Dan Olahraga
Perspektif Pendidikan Jasmani Dan Olahraga
 
SENAM.pptx
SENAM.pptxSENAM.pptx
SENAM.pptx
 
Slide sap penjas
Slide sap penjasSlide sap penjas
Slide sap penjas
 
makalah_kebugaran_jasmani_docx.docx
makalah_kebugaran_jasmani_docx.docxmakalah_kebugaran_jasmani_docx.docx
makalah_kebugaran_jasmani_docx.docx
 
Proposal Tesis
Proposal TesisProposal Tesis
Proposal Tesis
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Kebugaran jasmani
Kebugaran jasmaniKebugaran jasmani
Kebugaran jasmani
 
Presentasi Kebugaran Jasmani SMAK MGR SOEGIJAPRANATA PASURUAN
Presentasi Kebugaran Jasmani SMAK MGR SOEGIJAPRANATA PASURUANPresentasi Kebugaran Jasmani SMAK MGR SOEGIJAPRANATA PASURUAN
Presentasi Kebugaran Jasmani SMAK MGR SOEGIJAPRANATA PASURUAN
 
MEDIA PEMBELAJARAN nade trinopiansyah.pptx
MEDIA PEMBELAJARAN nade trinopiansyah.pptxMEDIA PEMBELAJARAN nade trinopiansyah.pptx
MEDIA PEMBELAJARAN nade trinopiansyah.pptx
 
PEND JASMANI.ppt
PEND JASMANI.pptPEND JASMANI.ppt
PEND JASMANI.ppt
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Aktivitas Kebugaran Jasmani kelas XII.pptx
Aktivitas Kebugaran Jasmani kelas XII.pptxAktivitas Kebugaran Jasmani kelas XII.pptx
Aktivitas Kebugaran Jasmani kelas XII.pptx
 
ppt_ruang lingkup penjas[1].pptx
ppt_ruang lingkup penjas[1].pptxppt_ruang lingkup penjas[1].pptx
ppt_ruang lingkup penjas[1].pptx
 
Pjok bab 5
Pjok bab 5Pjok bab 5
Pjok bab 5
 
Mtr penjas x
Mtr penjas xMtr penjas x
Mtr penjas x
 
Bahan kesegaran jasmani
Bahan kesegaran jasmaniBahan kesegaran jasmani
Bahan kesegaran jasmani
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Kelas1 semester1
Kelas1 semester1Kelas1 semester1
Kelas1 semester1
 

Smk

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesegaran jasmani adalah suatu keadaan yang dimiliki atau dicapai seseorang dalam kaitannya dengan kemampuan untuk melakukan aktivitas fisik. Kesegaran jasmani berkaitan dengan kesehatan ketika aktivitas fisik dapat dilakukan tanpa kelelahan berlebihan, terpelihara seumur hidup dan sebagai konsekuensinya memiliki risiko lebih rendah untuk terjadinya penyakit kronik lebih awal. Seseorang yang secara fisik bugar dapat melakukan aktivitas fisik sehari -harinya dengan giat, memiliki risiko rendah dalam masalah kesehatan dan dapat menikmati olahraga serta berbagai aktivitas lainnya. Komponen kesegaran jasmani secara garis besar dibagi menjadi 2 yakni kesegaran jasmani yang berhubungan dengan ketrampilan (meliputi : kecepatan, daya ledak otot , ketangkasan, keseimbangan dan koordinasi) dan kesegaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan (meliputi : kekuatan otot, daya tahan otot, kelenturan, daya tahan kardiorespirasi, dan komposisi tubuh ). Hal ini dipengaruhi oleh berbagai hal antara lain umur, jenis kelamin, genetik, ras, aktivitas fisik termasuk latihan dan kadar hemoglobin. Pada anak kesegaran jasmani ini seringkali terlupakan. Padahal kesegaran jasmani ini sangat bermanfaat untuk menunjang kapasitas kerja fisik anak yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan prestasinya. Daya tahan kardiovaskuler yang baik akan meningkatkan kemampuan kerja anak dengan intensitas lebih besar dan waktu yang lebih lama tanpa kelelahan. Daya tahan otot akan memungkinkan anak membangun ketahanan yang lebih besar terhadap kelelahan otot sehingga mereka bisa belajar dan bermain untuk jangka waktu lebih lama. Terlebih lagi kesegaran jasmani yang rendah diduga merupakan prekursor terhadap mortalitas pada orang dewasa, sedangkan tingkat kesegaran jasmani sedang memperlihatkan efek protektif terhadap beberapa prediktor mortalitas seperti merokok, hipertensi dan hiperkolesterolemia. 1.2 RUMUSAN MASALAH Apa saja Hakekat Penjaskes ? Apa pengertian penjaskes itu sendiri ? Menyebutkan Ruang lingkup penjaskes Apa saja kesegaran jasmani yang berhubungan dengan ketrampilan? Faktor apa saja yang mempengarui Kesegaran jasmani ?
  • 2. 2 1.3 TUJUAN PENULISAN Mengetahui Hakekat Penjas Mengetahui Pengertian Penjaskes Dapat menyebutkan Ruang Lingkup Penjaskes Mengetahui Apa saja Kesegaran jasmani yang berhubungan Dengan ketrampilan Mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh 1.4 MANFAAT Kesegaran jasmani sangat bermanfaat bagi anak untuk menunjang kerja fisik dan meningkatkan daya tahan kardiovaskuler, yang salah satunya dipengaruhi oleh komposisi tubuh. Saat ini prevalensi obesitas meningkat tajam di seluruh dunia seiring dengan menurunnya aktivitas fisik. Di Indonesia belum banyak penelitian yang menghubungkan Tingkat Kesegaran jasmani (TKJ) dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Hakikat pendidikan jasmani Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, mahluk total, daripada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya. 2.2 Pengertian Pendidikan jasmani Pendidikan jasmani merupakan suatu proses seseorang sebagai individu maupun anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan dalam rangka memperoleh kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan, kecerdasan, dan pembentukan watak Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional 2.3 Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani lingkup mata pelajaran Pendiidikan Jasmani, Olahraga meliputi aspek-aspek sebagai berikut: Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan. eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya. Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya. Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya. Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic serta aktivitas lainnya. Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya. Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan lingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung. Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari -hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri, dan secara implisit masuk ke dalam semua aspek. 2.4 Kesegaran Jasmani yang Berhubungan dengan Ketrampilan (Skill Related Fitness) Kesegaran jasmani yang berhubungan dengan ketrampilan merupakan kualitas yang dimiliki seseorang sehingga mampu untuk berpartisipasi dalam aktivitas olahraga. 12 Komponen kesegaran
  • 4. jasmani ini meliputi kekuatan, daya tahan, daya otot, kecepatan, daya lentur, kelincahan, koordinasi, keseimbangan, ketepatan, reaksi. 1) Kekuatan (Strenght) Kekuatan adalah kemampuan dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja. Kekuatan otot dapat diraih dari latihan dengan beban berat dan frekuensi sedikit. Kita dapat melatih kekuatan otot lengan dengan latihan angkat beban, jika beban tersebut hanya dapat diangkat 8-12 kali saja. Contoh latihannya adalah sebagai berikut: 4  squat jump, melatih kekuatan otot tungkai dan otot perut.  push up, melatih kekuatan otot lengan.  sit up, melatih kekuatan otot perut.  angkat beban, melatih kekuatan otot lengan.  back up, melatih kekuatan otot perut. 2) Daya tahan (Endurance) Daya tahan adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan sistem jantung, paru-paru, dan peredaran darahnya secara efektif dan efisien untuk menjalankan kerja secara terus menerus. Dengan kata lain berhubungan dengan sistem aerobik dalam proses pemenuhan energinya. Latihan untuk melatih daya tahan adalah kebalikan dari latihan kekuatan. Daya tahan dapat dilatih dengan beban rendah atau kecil, namun dengan frekuensi yang banyak dan dalam durasi waktu yang lama. Contoh latihan untuk daya tahan:  lari 2,4 km.  lari 12 menit.  lari multistage.  angkat beban dengan berat yang ringan namun dengan repetisi dan set yang banyak.  lari naik turun bukit. 3) Daya Otot (Muscular Power) Daya otot adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan kekuatan maksimum yang dikerahkan dalam waktu sepemdek-pendeknya. Dengan kata lain berhubungan dengan sistem anaerobik dalam proses pemenuhan energinya. Daya otot dapat disebut juga daya ledak otot (explosive power). Latihan yang dapat melatih daya ledak otot adalah latihan yang bersifat cepat atau berlangsung secepat mungkin. Contohnya:  vertical jump (meloncat ke atas), melatih daya ledak otot tungkai.  front jump (meloncat ke depan), melatih daya ledak otot tungkai.  side jump (meloncat ke samping), melatih daya ledak otot tungkai.
  • 5. 5 BAB V PENUTUP 1. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kesegaran jasmani seseorang, salah satunya yaitu melalui aktivitas jasmani. Dengan demikian pendidikan jasmani dapat digunakan sebagai bentuk kegiatan siswa dalam upaya menjaga dan meningkatkan kesegaran jasmani. 2. Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani sangat diperlukan adanya model dan variasi pelajaran. Untuk itu pengajar sebaiknya dapat membuat model ataupun modifikasi pembelajaran, salah satunya adalah model pembelajaran dengan pendekatan bermain. DAFTAR PUSTAKA
  • 6. Depdiknas, 2003, Kurikulum 2004, Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani SMP/MTs, Jakarta : Depdiknas. Depdiknas, 2003, Undang-Undang R.I Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta : Depdiknas J. Mata Kupan, 2002, Teori Bermain, Jakarta : Universitas Terbuka Ngalim Purwanto. M, 2003, Ilmu Pendidikan Teori dan Praktik, Bandung : Remaja Rosdakarya. Winata Putra Udin, 1994, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Universitas Terbuka 6
  • 7. 7 kebugaran jasmani A.BENTUK-BENTUK LATIHAN KEBUGARAN JASMANI 1.Latihan Peningkatan Kelincahan Kelincahan (agility) adalah kemampuan seseorang untuk dapat mengubah arah dengan cepat dan tepat pada waktu bergerak tanpa kehilangan keseimbangan. Kelincahan berkaitan dengan tingkat kelentukan. Tanpa kelentukan yang baik seseorang tidak dapat bergerak dengan lincah. Selain itu, factor keseimbangan sangat berpengaruh terhadap kemampuan kelincahan seseorang. Bentuk-bentuk latihan kelincahan, antara lain: lari bolak-balik (shuttle-run), lari belak-belok (zig-zag), dan jongkok berdiri (Squat thrust). a. Latihan mengubah gerak tubuh arah lurus (shuttle-run) 1) Tujuannya: melatih mengubah gerak tubuh arah lurus. 2) Cara melakukannya adalah sebagai berikut: a) Lari bolak-balik dilakukan secepat mungkin sebanyak 6 – 8 kali (jarak 4-5 meter). b) Setiap kali sampai pada suatu titik sebagai batas, si pelari harus secepatnya berusaha mengubah arah untuk berlari menuju titik larinya. c) Perlu diperhatikan bahwa jarak antara kedua titik tiddak boleh terlalu jauh, dan jumlah ulangan tidak terlampau banyak, sehingga menyebabkan kelelahan bagi si pelari. d) Dalam latihan ini yang diperhatikan ialah kemampuan mengubah arah dengan cepat pada waktu bergerak. b. Latihan lari belak-belok (zig-zag) 1) Tujuannya: melatih mengubah gerak tubuh arah berkelok-kelok 2) Cara melakukannya adalah sebagai berikut: a) Latihan ini dilakukan dengan cara berlari bolak-balik dengan cepat sebanyak 2-3 kali di anatar beberapa titik (misalnya 4-5 titik). b) Jarak setiap titik sekitar dua meter. c. Latihan mengubah posisi tubuh/jongkok-berdiri (squat-thrust) 1) Tujuannya: melatih mengubah posisi tubuh (jongkok dan berdiri tegak). 2) Cara melakukannya adalah sebagai berikut: a) Jongkok sambil menumpukan kedua lengan dilantai b) Pandangan ke arah depan
  • 8. 8 c) Lemparkan kedua kaki belakang sampai lurus dengan sikap badan telungkup dalam keadaan terangkat. d) Degan serentak, kedua kaki ditarik ke depan, kemudian kembali ke tempat semula. e) Latihan ini dilakukan berulang-ulang dengan gerakan yang sama. d. Latihan kelincahan bereaksi 1) Tuuannya: melatih kelincahan dalam melakukan suatu reaksi gerakan. 2) Cara melakukannya adalah sebagai berikut: a) Berdiri dengan sikap ancang-ancang, kedua lengan disamping badan siku bengkok, perhatikan aba-aba peluit. b) Bunyi peluit pertama, lari ke depan secepat-cepatnya. c) Bunyi peluit kedua, lari mundur secepat-cepatnya. d) Bunyi peluit ketiga, lari ke samping kiri secepat-cepatnya. e) Bunyi peluit keempat, lari kesamping kanan secepat-cepatnya. f) Latihan ini dilakukan terus-menerus secara berangkai tanpa berhenti dahulu. 2. Latihan Power a. Hakikat Latihan Power Daya ledak (power) adalah hasil dari kekuatan dan kecepatan. Kalau 2 orang individu masing-masing dapat mengangkat beban yang beratnya 50 kg, tetapi yang seorang dapat mengangkatnya lebih cepat dari pada yang lain, maka orang itu dikatakan mempunyai daya ledak (power) yang lebih baik dari pada orang yang mengangkatnya lebih lambat. Daya ledak (power) berguna pula bagi cabang-cabang olahraga seperti: sepak bola, bola basket, anggar, dyung, weight lifter, dan cabang-cabang olahraga lainnya. Latihan power beberapa waktu yang silam adalah tabu, bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di Negara-negara lain, kecuali untuk cabang olahraga angkat besi. b. Bentuk-bentuk Latihan Daya Ledak (power) Salah satu bentuk latihan daya ledak (power) yang sering dilakukan orang yaitu dengan menggunakan besi atau mengangkat beban. Pelaksanaannya adalah mengangkat besi/beban dengan berat beban disesuaikan dengan kebutuhan. Cara mengangkat beban yaitu dilakukan berulang-ulang dengan cepat. Perlu diingat bahwa penentuan jumlah/berat beban jangan terlalu berat, agar beban dapat diangkat dengan berulang kali. Lamanya melakukan latihan dibagi dalam beberapa repetisis dan dilakukan dalam beberapa set. Bentuk-bentuk latihan untuk meningkatkan daya ledak (power) adalah sebagai berikut: 1) Melompat dengan dua kaki (double leg bound)
  • 9. 9 2) Melompat dengan satu kaki secara bergantian 3) Lompat jongkok 4) Lompat dua kaki dengan box 3. Latihan Peningkatan Daya Tahan Tubuh Daya taha adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kerja dalam waktu yang relative lama. Istilah lainnya yang sering digunakan ialah respiration-cardio-vaskulair endurance, yaitu daya tahan yang berhubungan dengan pernapasan, jantung, dan peredaran darah. Oleh karena itu,bentuk latihan untuk meningkatkan daya tahan pernapasan-jantung-peredaran darah ini disebut ergosistem sekunder yang dilatih melalui peningkatan ergosistem primer (system saraf -otot dan tulang kerangka). a. Latihan daya tahan otot Daya tahan otot adalah kemampuan otot-otot untuk melakukan tugas gerak yang membebani otot dalam waktu yang cukup lama. Salah satu bentuk latihan daya tahan otot adalah latihan beban (weight training). Latihan beban adalah latihan-latihan yang sistematis dengan beban yang hanya dipakai sebagai alat untuk menambah kekuatan otot guna mencapai berbagai tujuan tertentu, seperti memperbaiki kondisi fisik, kesehatan, kekuatan, prestasi dalam suatu cabang olahraga, dan sebagainya. Oleh karena itu, beban-beban yang dipergunakan dalam latihan beban tidaklah seberat seperti dalam angkat besi. 1) Prinsip-prinsip latihan beban Beberapa prinsip dan syarat latihan beban adalah sebagai berikut: a) Latihan beban harus didahului dengan (warm-up) pemanasan yang menyeluruh. b) Prinsip overload harus diterapkan, karena perkembangan otot hanya mungkin apaila dibebani dengan tahanan yang kian hari kian bertambah berat. c) Sebagai patokan dianjurkan untuk melakukan tidak lebih dari 12 Rm dan tidak kurang dari 8 RM (repetisi maksimal) untuk setiap bentuk latihan. Penentuan 8 RM tersebut dilakukan melalui proses trial and error(coba-coba). d) Agar hasil perkembangan otot efektif, setipa bentuk latihan dilakukan dalam 3 set dengan istirahat di antara setiap set sekitar 3-5 menit. e) Setiap mengangkat, mendorong atau menarik beban haruslah dilakukan dengan teknik yang benar. f) Setiap bentuk latihan haruslah dilakukan dalam ruang gerak yang seluas-luasnya, yaitu dari ekstensi penuh sebagai kontraksi penuh. g) Selama latihan, pengaturan pernapasan haruslah diperhatikan. Keluarkan napas pada waktu melakukan bagian yang terberat dari bagian tersebut, dan ambil napas pada waktu bagian yang terentang (bagian relaksasi) dari latihan.
  • 10. h) Latihan beban sebaiknya dilakukan tiga kali dalam seminggu. Jadwalnya bias senin, rabu, dan jumat, 10 dan diselingi dengan satu hari istirahat. Adanya istirahat memberikan kesempatan bagi otot untuk berkembang dan mengadaptasikan diri pada hari istirahat tersebut. i) Latihan beban harus diawasi oelh seorang guru/pelatih yang mengerti betul masalah latihan beban. 2) Bentuk-bentuk latihan beban Bentuk-bentuk latihan yang diuraikan berikut ini adalah bentuk-bentuk latihan yang sering digunakan dalam latihan beban. Akan tetapi, masih ada lagi bentuk latihan yang lainnya. Untuk mengetahui manfaat dari latihan-latihan tersebut, perlu memahami struktur otot-otot yang terlatih. Bentuk-bentuk latihan beban tersebut sebagai berikut: a) Press Cara melakukannya: (1) Beban disimpan didada, dorong ke atas sehingga lengan lurus, kemudian kembalikan lagi beban ke dada. (2) Sikap kedua kaki sejajar dan terbuka kira-kira selebar bahu. Demikian pula kedua tangan memegang tiang (bar) barbell selebar bahu. (3) Variasi lain adalah, beban tidak diletakkan di dada, akan tetapi di pundak. Latihanini dapat dilakukan dengan sikap duduk. Maksudnya adalah untuk menambah stabilitas dan untuk mengurangi strain (cedera otot) yang berlebihan di pinggang. (4) Otot yang terlatih: terutama otot-otot bahu dan pundak,trapezius, serratus anterior, deltoid dan triceps. b) High pull, sering disebut juga upright rowing Cara melakukannya: (1) Berdiri tegak, beban diletakkan pada paha dan dipegang dengan telapak tangan menghadap ke dalam (pronasi). (2) Angkat sik setinggi mungkin sehingga tiang besi berada kira-kira dekat dagu. (3) Otot-otot yang terlatih: bahu dan pundak, deltoid,trapezius, serratus anterior, biceps, branchialis danbrachioradialis. c) Curl Cara melakukannya: (1) Berdiri tegak, lengan lurus ke bawah, siku di samping badan, beban dipegang dengan telapak tangan menghadap ke depan (supinasi). (2) Bengkokkan lengan pada siku dengan siku tetap di samping badan.
  • 11. 11 (3) Harus diperhatikan bahwa gerakan berupa mengayunkan tubuh atau pinggang ke depan dank e belakang, yang biasanya dilakukan untuk maksud mempermudah angkatan, haruslah dihindari. Perhatikan pula bahwa pada waktu ke bawah, lengan betul -betul lurus sebelum membengkokannya lagi. Dengan menyandarkan punggung pada tembok biasanya gerakan pinggang ke depan dan kebelakang dapat dihindari. (4) Otot-otot yang terlatih: biceps, brachialis danbrachioradialis. d) Squat Cara melakukannya: (1) Beban ditaruh pada pundak di belakang leher, kemudian tungkai dibengkokkan. Sebaiknya tumit diganjal dengan suatu ketinggian, misalnya: sepotong kayu yang tebalnya 4-5 cm (2) Untuk mencegah atlet melakukan squat yang terlalu rendah, dapat ditaruh kursi di belakang pantat untuk memberikan batas gerak ke bawahnya. (3) Otot-otot yang terlatih: terutama otot-otot paha (gluteus, maximus, biceps femoris, semitendinosus, semimembrannosus, gastrocnemius, soleus, quardriceps femoris) e) Heel raise (calf raises) Cara melakukannya: (1) Beban diletakkan dipundak, kemudian angkat tumit setinggi mungkin. (2) Untuk memberikan ruang gerak yang lebih jauh untuk pergelangan kaki, ujung-ujung kaki diletakkan di suatu ketinggian kira-kira 3 cm tingginya. (3) Otot-otot yang terlatih: gastrocnmius, soleus yaitu terutama otot-otot betis. f) Pull over Cara melakukannya: (1) Berbaring pada punggung di atas bangku, beban dipegang dengan lengan lurus sehingga lengan sedikit lebih rendah dari ketinggian bangku. (2) Angkat beban ke atas sampai lengan tegak lurus dengan badan. Perlu diperhatikan bahwa dalam latihan iniekshalasi dilakukan pada waktu mengangkat beban, dan pengambilan napas pada waktu kembali meluruskan lengan ke atas kepala. (3) Latihan ini dapat juga dilakukan dengan lengan bengkok pada siku. (4) Otot-otot yang terlatih: terutama otot-otot dada,latisimus dorsi, teres mayor, pectoralis mayor,rhomboids triceps, coracobrachialis, biceps bagian atas. g) Bench press Cara melakukannya:
  • 12. 12 (1) Berbaring pada punggung dengan beban di atas dada, kemudian dorong beban tegak lurus ke atas hingga lengan lurus. (2) Otot-otot yang terlatih: terutama otot-otot dada, triceps,pectoralis mayor, pectoralis minor, coracobrachinalis, biceps atas, deltoid anterior danserratus anterior. h) Snatch Cara melakukannya: (1) Beban diletakkan di lantai. Peganglah tiang dengan pegangan kira-kira selebar bahu. Kemudian angkatlah besi langsung ke atas kepala. (2) Otot-otot yang terlatih: terutama pada otot-otot tungkai, pinggang, bahu, dan lengan. i) Shoulder shrug Cara melakukannya: (1) Berdiri tegak, beban diletakkan di paha. (2) Putarkan bahu dengan cara mengangkat dan menurunkannya. (3) Otot-otot yang terlatih bahu, upper back dan leher belakang. j) Triceps stretch Cara melakukannya: (1) Beban dipegang di belakang leher, kedua siku yang bengkok berada dekat di samping telinga. (2) Angkatlah beban dengan cara meluruskan lengan. (3) Selama latihan siku supaya tetap berada dekat telinga dan tidak bergerak ke depan. (4) Cara memegang besi adalah dengan pegangan supinasi (telapak tangan menghadap ke bawah). (5) Otot-otot yang terlatih: terutama untuk kekuatan otottriceps. B. DAYA TAHAN JANTUNG DAN PARU-PARU Latihan yang dapat meningkatkan dan mengembangkan daya tahan jantung dan paru-paru banyak jenisnya antara lain: lari jarak jauh, renang jarak jauh, cross-country atau lari lintas alam, fartlek, interval training atau bentuk latihan apapun yang memaksa tubuh untuk bekerja dalam waktu yang lama (lebih dari 6 menit). Dalam bagian ini akan dijelaskan mengenai interval training. Interval training adalah suatu system latihan yang diselingi dengan masa-masa istirahat. Interval training adalah acara latihan yang penting dimasukkan dalam program latihan keseluruhan. Bentuk latihan dalam interval training dapat berupa lari (interval running) atau renang (interval swimming).
  • 13. 13 Beberapa factor yang harus dipenuhi dalam menyusun program interval training antara lain: a) Lamanya latihan b) Beban (intensitas) latihan c) Ulangan (repetition) melakukan latihan d) Masa istirahat (recovery internal) setelah setiap repetisi latihan. Secara mendasar ada dua bentuk latihan interval, yaitu: 1. Interval training lambat dengan jarak jauh a. Lama latihan : 60 detik – 3 menit b. Intensitas latihan : 60% - 75% maksimum c. Ulangan latihan : 10 – 20 kali d. Istirahat : 3 – 5 menit Repetisi Jarak Waktu Istirahat 3 800 meter 160 detik 5 menit 3 600 meter 120 detik 4 menit 5 400 meter 80 detik 3 menit 5 300 meter 80 detik 2 menit Contoh latihan: Waktu terbaik 800 m: 2 menit 20 detik 2. Interval training cepat dengan jarak pendek a. Lama latihan : 5 – 30 detik b. Intensitas latihan : 85% - 90% maksimum c. Ulangan latihan : 15 – 25 kali d. Istirahat : 30 – 90 detik Repetisi Jarak Waktu Istirahat 5 50 meter 8 detik 30 menit 5 100 meter 16 detik 90 menit
  • 14. 14 5 100 meter 16 detik 90 menit 5 50 meter 8 detik 30 menit Contoh latihan: Waktu terbaik 100 m: 14 detik Diposkan oleh Vinka Wimulita di 22.52 Tidak ada komenta