Dokumen tersebut membahas tentang keutamaan shalat subuh dan perintah melaksanakannya tepat waktu, yaitu antara terbit fajar hingga terbit matahari. Shalat subuh memiliki keutamaan besar seperti setara dengan shalat malam penuh, dan meninggalkannya secara sengaja dianggap tanda munafik.
1. Shalat Subuh danShalat Subuh dan
KeutamaannyaKeutamaannya
Referensi: “Misteri Shalat Subuh” – DR. Raghib As-SirjaniReferensi: “Misteri Shalat Subuh” – DR. Raghib As-Sirjani
Hanya untuk bahan diskusi jama’ah Masjid Al-UkhuwahHanya untuk bahan diskusi jama’ah Masjid Al-Ukhuwah
Sudarsono SamsidiSudarsono Samsidi
2. Shalat Tepat WaktuShalat Tepat Waktu
““Amal yang paling dicintai Allah Ta’alaAmal yang paling dicintai Allah Ta’ala
adalah shalat (tepat) pada wahtunya.” (HR.adalah shalat (tepat) pada wahtunya.” (HR.
Al-Bukhari dan Muslin)Al-Bukhari dan Muslin)
““Janganlah kalian meninggalkan shalatJanganlah kalian meninggalkan shalat
secara sengaja. Barang siapa yang telahsecara sengaja. Barang siapa yang telah
meninggalkan shalat secara sengaja, makameninggalkan shalat secara sengaja, maka
Allah dan Rasul-Nya telah lepasAllah dan Rasul-Nya telah lepas
tanggungan darinya. (HR. Ahmad)tanggungan darinya. (HR. Ahmad)
3. Perintah Shalat Subuh dan WaktunyaPerintah Shalat Subuh dan Waktunya
““Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampaiDirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai
gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh.gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh.
Sesungguhnya shalat Subuh itu disaksikan (olehSesungguhnya shalat Subuh itu disaksikan (oleh
malaikat).”malaikat).”
(Al-Isra’ [17]:78)(Al-Isra’ [17]:78)
““Waktu shalat Subuh dari terbit fajar sampai terbitWaktu shalat Subuh dari terbit fajar sampai terbit
matahari.” (HR. Muslim)matahari.” (HR. Muslim)
““Barang siapa yang mendapatkan satu rakaat shalatBarang siapa yang mendapatkan satu rakaat shalat
Subuh sebelum terbit matahari, maka ia telahSubuh sebelum terbit matahari, maka ia telah
melaksanakan shalat Subuh.” (HR. At-Tirmidzi)melaksanakan shalat Subuh.” (HR. At-Tirmidzi)
4. Kalau seseorang meninggalkan Shalat SubuhKalau seseorang meninggalkan Shalat Subuh
dengan sengaja, maka kesengajaan tersebut adalahdengan sengaja, maka kesengajaan tersebut adalah
bukti nyata dari sifat kemunafikan.bukti nyata dari sifat kemunafikan.
””Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang salatMaka kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat
(yaitu) orang-orang yang lalai dari salatnya,” (Al Maa’uun [107]:4-5)(yaitu) orang-orang yang lalai dari salatnya,” (Al Maa’uun [107]:4-5)
””Sesungguhnya shalat yang paling berat bagiorang munafik adalah shalat Isya’Sesungguhnya shalat yang paling berat bagiorang munafik adalah shalat Isya’
dan shalat Subuh. Sekiranya mereka mengetahui apa yang terkandung didan shalat Subuh. Sekiranya mereka mengetahui apa yang terkandung di
dalamnya, niscaya mereka akan medatangi keduanya sekalipun dengandalamnya, niscaya mereka akan medatangi keduanya sekalipun dengan
merangkak. Sungguh, aku ingin menyuruh melaksanakan shalat, lalu shalat itumerangkak. Sungguh, aku ingin menyuruh melaksanakan shalat, lalu shalat itu
ditegakkan, kemudian aku perintahkan seseorang untuk mengimami shalatditegakkan, kemudian aku perintahkan seseorang untuk mengimami shalat
bersama orang-orang. Kemudian beberapa lelaki berangkat bersamakubersama orang-orang. Kemudian beberapa lelaki berangkat bersamaku
dengan membawa kayu yang terikat, mendatangi suatu kaum yang tidakdengan membawa kayu yang terikat, mendatangi suatu kaum yang tidak
menghadiri shalat berjamaah, sehingga aku bakar rumah mereka.” (HR. Al-menghadiri shalat berjamaah, sehingga aku bakar rumah mereka.” (HR. Al-
Bukhari dan Muslin)Bukhari dan Muslin)
““Sesungguhnya dua shalat ini (Subuh dan Isya’) adalah shalat yang berat bagiSesungguhnya dua shalat ini (Subuh dan Isya’) adalah shalat yang berat bagi
orang munafik. Sesungguhnya, apabila mereka mengetahui apa yang adaorang munafik. Sesungguhnya, apabila mereka mengetahui apa yang ada
dalam shalat Subuh dan Isya’, maka mereka akan mendatanginya, sekalipundalam shalat Subuh dan Isya’, maka mereka akan mendatanginya, sekalipun
dengan merangkak.” (HR Ahmad dan An-Nasa’i)dengan merangkak.” (HR Ahmad dan An-Nasa’i)
5. Keutamaan shalat SubuhKeutamaan shalat Subuh
““Barang siapa yang shalat Isya’ berjamaah maka seakan-akan dia telah shalat setengahBarang siapa yang shalat Isya’ berjamaah maka seakan-akan dia telah shalat setengah
malam. Dan barangsiapa shalat Subuh berjamaah (atau dengan shalat Isya’, seperti yangmalam. Dan barangsiapa shalat Subuh berjamaah (atau dengan shalat Isya’, seperti yang
tertera dalam hadits Abu Dawud dan Tirmidzi’) maka seakan-akan dia telahtertera dalam hadits Abu Dawud dan Tirmidzi’) maka seakan-akan dia telah
melaksanakan shalat malam satu malam penuh.” (HR. Muslim)melaksanakan shalat malam satu malam penuh.” (HR. Muslim)
““Barangsiapa yang shalat dua waktu yang dingin maka akan masuk surga.” (HR. Al-Barangsiapa yang shalat dua waktu yang dingin maka akan masuk surga.” (HR. Al-
Bukhari)Bukhari)
Note: Dalam Fath Al-Bari disebutkan bahwa yang dimaksud dengan shalat “Al-Bardaini” (dua waktu dingin) adalah shalat Subuh dan Ashar.Note: Dalam Fath Al-Bari disebutkan bahwa yang dimaksud dengan shalat “Al-Bardaini” (dua waktu dingin) adalah shalat Subuh dan Ashar.
Dari Jarir bin Abdullah:Dari Jarir bin Abdullah:
“Kami sedang duduk bersama Rasulullah, ketika melihat bulan purnama. Beliau berkata,“Kami sedang duduk bersama Rasulullah, ketika melihat bulan purnama. Beliau berkata,
‘Sungguh, kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan yang tidak‘Sungguh, kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan yang tidak
terhadang dalam melihatnya. Apabila kalian mampu, janganlah kalian menyerah dalamterhadang dalam melihatnya. Apabila kalian mampu, janganlah kalian menyerah dalam
melakukan shalat sebelum terbit matahari dan shalat sebelum terbenam matahari. Makamelakukan shalat sebelum terbit matahari dan shalat sebelum terbenam matahari. Maka
lakukanlah.’” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)lakukanlah.’” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
““Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang banyak berjalan dalam kegelapanBerikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang banyak berjalan dalam kegelapan
menuju masjid dengan cahaya yang sangat terang pada hari kiamat.” (HR. Abu Dawud,menuju masjid dengan cahaya yang sangat terang pada hari kiamat.” (HR. Abu Dawud,
At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah)At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
Note: Dalam kegelapan maksudnya: shalat Isya’ dan shalat Subuh.Note: Dalam kegelapan maksudnya: shalat Isya’ dan shalat Subuh.
6. Shalat sunah yang lebih mulia dari dunia dan seisinyaShalat sunah yang lebih mulia dari dunia dan seisinya
““Dua rakaat fajar (shalat sunnah sebelumDua rakaat fajar (shalat sunnah sebelum
subuh) lebih baik dari dunia dan seisinya.”subuh) lebih baik dari dunia dan seisinya.”
(HR. Muslim)(HR. Muslim)
Dari Sayyidah Aisyah:Dari Sayyidah Aisyah:
“Tidak ada shalat sunnah yang lebih“Tidak ada shalat sunnah yang lebih
diperhatikan Rasulullah selain shalatdiperhatikan Rasulullah selain shalat
sunnah sebelum Subuh.” (HR. Bukhari)sunnah sebelum Subuh.” (HR. Bukhari)
7. Shalat sunah yang lebih mulia dari dunia dan seisinyaShalat sunah yang lebih mulia dari dunia dan seisinya
““Dua rakaat fajar (shalat sunnah sebelumDua rakaat fajar (shalat sunnah sebelum
subuh) lebih baik dari dunia dan seisinya.”subuh) lebih baik dari dunia dan seisinya.”
(HR. Muslim)(HR. Muslim)
Dari Sayyidah Aisyah:Dari Sayyidah Aisyah:
“Tidak ada shalat sunnah yang lebih“Tidak ada shalat sunnah yang lebih
diperhatikan Rasulullah selain shalatdiperhatikan Rasulullah selain shalat
sunnah sebelum Subuh.” (HR. Bukhari)sunnah sebelum Subuh.” (HR. Bukhari)