SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Download to read offline
ONE DAY ONE HADIST
Sabtu, 3 November 2018 / 25 Shafar 1440
Membersihkan Hati dari Noda-noda Dosa
‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ‫هللا‬ ‫رسول‬ ‫قال‬ ،‫قال‬ ‫عنه‬ ‫هللا‬ ‫رضي‬ ‫هريرة‬ ‫أبي‬ ‫:عن‬
َ‫َاب‬‫ت‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ْ‫ل‬َ‫ق‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ ُ‫ء‬‫ا‬َ‫د‬ ْ‫و‬َ‫س‬ ٌ‫َة‬‫ت‬ْ‫ك‬ُ‫ن‬ ْ‫َت‬‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬ ‫ًا‬‫ب‬ْ‫ن‬َ‫ذ‬ َ‫َب‬‫ن‬ْ‫ذ‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ْ‫َت‬‫ن‬‫ا‬ َ‫ر‬ َ‫د‬‫ا‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ُ‫ه‬ُ‫ب‬ْ‫ل‬َ‫ق‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ِل‬‫ق‬ُ‫ص‬ َ‫ر‬َ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬ َ‫و‬ َ‫ع‬ َ‫َز‬‫ن‬ َ‫و‬
ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ق‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ان‬ َ‫ر‬ ْ‫ل‬َ‫ب‬ َّ‫ال‬َ‫ك‬( ِ‫ه‬ِ‫ب‬‫َا‬‫ت‬ِ‫ك‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ َّ‫ل‬َ‫ج‬ َ‫و‬ َّ‫ز‬َ‫ع‬ ُ َّ‫َّللا‬ َ‫ر‬َ‫ك‬َ‫ذ‬ ‫ِى‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ‫اك‬َ‫ذ‬َ‫ف‬ ُ‫ه‬ُ‫ب‬ْ‫ل‬َ‫ق‬ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫ق‬َ‫ل‬ْ‫غ‬ُ‫ي‬ ‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬َ‫ُون‬‫ب‬ِ‫س‬ْ‫ك‬َ‫ي‬ ‫وا‬ُ‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬ )
“Sesungguhnya apabila seorang mukmin melakukan sebuah dosa, maka akan ada noktah
hitam dalam hatinya. Jika ia bertaubat, meninggalkan dosa tersebut, dan beristighfar memohon
ampun kepada Allah, maka hatinya akan menjadi bersih dan cemerlang. Tetapi jika ia kembali
melakukan dosa sebelum bertaubat, maka bertambah noktah hitam tersebut sampai menutupi
hatinya, maka itulah Roin yang disebutkan dalam firman Allah,”Sekali-kali tidak, bahkan apa
yang mereka kerjakan itu telah menutupi hati mereka.” (QS. Al Muthoffifin : 14)(HR. Bukhori &
Muslim)
Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:
1- Dari hadits di atas ada satu peringatan agar kita tidak menyepelekan sebuah dosa, karena
sekecil apapun dosa yang kita lakukan akan memiliki pengaruh buruk bagi hati kita, yaitu bisa
mengotori hati.
2- Dan apabila dibiarkan menumpuk terus menerus melakukan dosa dan tidak dibersihkan
dengan taubat. Maka suatu saat akan menjadi roin yang akan menutupi hati. Sehingga hati
menjadi kotor, merusak keindahan hati, dan cahaya ilmu serta iman tidak akan bisa menembus
hati yang seperti ini.
3- Akibatnya : nasehat tidak berguna lagi, keta'atan tidak ada bekasnya, dan sudah tidak takut
berbuat dosa lagi.
4- Tetapi di sisi lain Rosulullah SAW juga memberikan petunjuk kepada kita bagaimana dan
apa yang kita lakukan jika kita telah berbuat dosa agar hati kita bersih dari noktah hitam yang
merusak keindahan dan memadamkan cahaya iman dalam hati. Ada tiga petunjuk yang beliau
sampaikan dalam hadits ini :
1. Bertaubat
Istighfar dan taubat sering disebut beriringan. Ketika istighfar dan taubat disebut secara
beriringan dalam satu ayat atau satu hadits, maka istighfar lebih dimaksudkan pada
permohonan ampun, sedangkan taubat lebih pada meninggalkan sebuah dosa dan tidak akan
mengulanginya lagi.
2. Meninggalkan Dosa
Ampunan hanya akan diberikan terhadap orang yang memohon ampunan dan menghentikan
perbuatan maksiat yang dilakukan.
3. Beristighfar memohon ampunan Allah
HasanBashri Rahimahullahberkata,
”Perbanyaklah istighfar di rumah, meja makan, jalanan, pasar, tempat berkumpul, dan di mana
saja. Karena kalian tidak tahu kapan ampunan akan datang.” Wallahu a’lam.
Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:
1- Dan sesungguhnya hati mereka terhalang dari beriman kepada Al-Qur'an, tiada lain karena
hati mereka telah dipenuhi dan tertutup oleh noda-noda dosa yang banyak mereka kerjakan
َ‫ُون‬‫ب‬ِ‫س‬ْ‫ك‬َ‫ي‬ ‫وا‬ُ‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ق‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ان‬ َ‫ر‬ ْ‫ل‬َ‫ب‬ ‫ال‬َ‫ك‬
Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati
mereka. (Al-Muthaffifin:14)
2- Diantara sifat-sifat orang yang takwa
- ُ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬‫و‬ُ‫ن‬ُ‫ذ‬ِ‫ل‬ ‫وا‬ُ‫ر‬َ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬َ‫ف‬ َ َّ‫َّللا‬ ‫وا‬ ُ‫ر‬َ‫ك‬َ‫ذ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫وا‬ُ‫م‬َ‫ل‬َ‫ظ‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ً‫ة‬َ‫ش‬ ِ‫فاح‬ ‫وا‬ُ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ‫ذا‬ِ‫إ‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ْ‫م‬َ‫ل‬ َ‫و‬ ُ َّ‫َّللا‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ َ‫وب‬ُ‫ن‬ُّ‫ذ‬‫ال‬
َ‫ون‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫و‬ ‫وا‬ُ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫لى‬َ‫ع‬ ‫وا‬ ُّ‫ر‬ ِ‫ُص‬‫ي‬
Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri,
mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi
yang dapat mengumpuni dosa selain dari Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan
kejinya itu, sedangkan mereka menyadari.[ Ali-Imron:135]
Jumat, 16 November 2018 / 8 Robii'ul Awwal 1440 H
Dialog Hamba dengan Allah ketika Membaca Surat al-Fatihah
ِِّ‫ى‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫ة‬ َ‫ْر‬‫ي‬ َ‫ُر‬‫ه‬ ‫ى‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬-‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬-َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬«ْ‫ال‬ ِِّ‫م‬ُ‫أ‬ِ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫أ‬ َ‫ر‬ْ‫ق‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ً‫ة‬َ‫ال‬َ‫ص‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ٌ‫ج‬‫ا‬َ‫د‬ ِ‫خ‬ َ‫ى‬ْ‫ه‬َ‫ف‬ ِ‫آن‬ ْ‫ر‬ُ‫ق‬–
‫ا‬ً‫ث‬َ‫ال‬َ‫ث‬–ٍ‫ام‬َ‫م‬َ‫ت‬ ُ‫ْر‬‫ي‬َ‫غ‬.»ِ َّ‫َّللا‬ َ‫ُول‬‫س‬ َ‫ر‬ ُ‫ت‬ْ‫ع‬ِ‫م‬َ‫س‬ ‫ى‬ِِّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ َ‫ك‬ِ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ب‬ ْ‫أ‬ َ‫ر‬ْ‫ق‬‫ا‬ َ‫ال‬َ‫ق‬َ‫ف‬ .ِ‫ام‬َ‫م‬ِ‫اإل‬ َ‫ء‬‫ا‬ َ‫ر‬ َ‫و‬ ُ‫ون‬ُ‫ك‬َ‫ن‬ ‫ا‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫ة‬َ‫ْر‬‫ي‬ َ‫ُر‬‫ه‬ ‫ى‬ِ‫ب‬َ‫أل‬ َ‫ِيل‬‫ق‬َ‫ف‬
-‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬-ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫ي‬«َ‫ة‬َ‫ال‬َّ‫ص‬‫ال‬ ُ‫ت‬ْ‫م‬َ‫س‬َ‫ق‬ ‫ى‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫ت‬ ُ َّ‫َّللا‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ َ‫ل‬َ‫أ‬َ‫س‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ِى‬‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ِ‫ل‬ َ‫و‬ ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫ف‬ْ‫ص‬ِ‫ن‬ ‫ِى‬‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ َ‫ْن‬‫ي‬َ‫ب‬ َ‫و‬ ‫ى‬ِ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬
ِ‫ن‬َ‫م‬ْ‫ح‬ َّ‫(الر‬ َ‫ال‬َ‫ق‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ‫ِى‬‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ‫ى‬ِ‫ن‬َ‫د‬ِ‫م‬َ‫ح‬ ‫ى‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫ت‬ ُ َّ‫َّللا‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ .) َ‫ين‬ِ‫م‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ ِِّ‫ب‬ َ‫ر‬ ِ َّ ِ‫َلِل‬ ُ‫د‬ْ‫م‬َ‫ح‬ْ‫ال‬ ( ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬‫ى‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫ت‬ ُ َّ‫َّللا‬ َ‫ال‬َ‫ق‬ .) ِ‫يم‬ ِ‫ح‬ َّ‫الر‬
‫ِى‬‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ َّ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫َى‬‫ن‬ْ‫ث‬َ‫أ‬‫ِى‬‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ‫ى‬ِ‫ن‬َ‫د‬َّ‫ج‬َ‫م‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ .)ِ‫ِّين‬ِ‫د‬‫ال‬ ِ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ ِ‫ك‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬( َ‫ال‬َ‫ق‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ .–‫ِى‬‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ َّ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َ‫ض‬ َّ‫و‬َ‫ف‬ ً‫ة‬ َّ‫ر‬َ‫م‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫و‬–َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫ف‬
ِ‫د‬ْ‫ه‬‫(ا‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ .َ‫ل‬َ‫أ‬َ‫س‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ِى‬‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ِ‫ل‬ َ‫و‬ ‫ِى‬‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ َ‫ْن‬‫ي‬َ‫ب‬ َ‫و‬ ‫ى‬ِ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ه‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ .) ُ‫ين‬ِ‫َع‬‫ت‬ْ‫س‬َ‫ن‬ َ‫َّاك‬‫ي‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ُ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ن‬ َ‫َّاك‬‫ي‬ِ‫إ‬(‫َا‬‫ن‬َ‫يم‬ِ‫ق‬َ‫ت‬ْ‫س‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫ط‬‫ا‬ َ‫ر‬ِّ ِ‫الص‬
ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ِ‫ل‬ َ‫و‬ ‫ِى‬‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ِ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ه‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ .) َ‫ين‬ِِّ‫ل‬‫َّا‬‫ض‬‫ال‬ َ‫ال‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ِ‫ب‬‫و‬ُ‫ض‬ْ‫غ‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ِ‫ْر‬‫ي‬َ‫غ‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ت‬ْ‫م‬َ‫ع‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ‫ط‬‫ا‬ َ‫ر‬ ِ‫ص‬َ‫ل‬َ‫أ‬َ‫س‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ى‬ ».
Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Barangsiapa yang
shalat lalu tidak membaca Ummul Qur’an (yaitu Al Fatihah), maka shalatnya kurang (tidak sah)
-beliau mengulanginya tiga kali-, maksudnya tidak sempurna.” Maka dikatakan pada Abu
Hurairah bahwa kami shalat di belakang imam. Abu Hurairah berkata, “Bacalah Al Fatihah
untuk diri kalian sendiri karena aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam
bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Aku membagi shalat (maksudnya: Al Fatihah) menjadi dua
bagian, yaitu antara diri-Ku dan hamba-Ku dua bagian dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta.
Jika hamba mengucapkan ’alhamdulillahi robbil ‘alamin (segala puji hanya milik Allah)’, Allah
Ta’ala berfirman: Hamba-Ku telah memuji-Ku. Ketika hamba tersebut mengucapkan ‘ar
rahmanir rahiim (Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)’, Allah Ta’ala berfirman: Hamba-
Ku telah menyanjung-Ku. Ketika hamba tersebut mengucapkan ‘maaliki yaumiddiin (Yang
Menguasai hari pembalasan)’, Allah berfirman: Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku. Beliau
berkata sesekali: Hamba-Ku telah memberi kuasa penuh pada-Ku. Jika ia mengucapkan ‘iyyaka
na’budu wa iyyaka nasta’in (hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami
memohon pertolongan)’, Allah berfirman: Ini antara-Ku dan hamba-Ku, bagi hamba-Ku apa
yang ia minta. Jika ia mengucapkan ‘ihdiinash shiroothol mustaqiim, shirootolladzina an’amta
‘alaihim, ghoiril magdhuubi ‘alaihim wa laaddhoollin’ (tunjukkanlah pada kami jalan yang lurus,
yaitu jalan orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan jalan orang yang dimurkai dan bukan
jalan orang yang sesat), Allah berfirman: Ini untuk hamba-Ku, bagi hamba-Ku apa yang ia
minta.” (HR. Muslim no. 395).
Pelajaran yang terdapat di dalam hadist :
1- Hadis ini menunjukkan bahwa al-Fatihah adalah rukun Shalat, karena Allah menyebut al-
Fatihah dengan kata shalat.
2- Al-Fatihah disebut shalat, karena surat ini dibaca saat shalat. Dan seorang hamba yang
membaca surat ini ketika shalat, dia hakekatnya sedang melakukan dialog dengan Rabnya.
3- Allah membagi bacaan al-Fatihah dalam shalat menjadi dua, setengah untuk Allah dan
setengah untuk hamba. Setengah untuk Allah ada di bagian awal, bentuknya adalah pujian
untuk Allah. Mulai dari ayat, ‘Alhamdulillahi rabbil ‘alamin’ sampai ‘Maliki yaumiddin.’
Sementara setengahnya untuk hamba, yaitu doa memohon petunjuk agar seperti orang yang
telah mendapat nikmat.
4- ada satu ayat yang dibagi dua, yaitu ayat iyyaaka na’budu wa iyyaka nasta’in. setengah
untuk hamba, setengah untuk Allah. Iyyaka na’budu, ini untuk Allah, dan iyyaka nasta’in, ini
untuk hamba.
5- Itulah dialog antara hamba dengan Allah saat dia membaca surat al-Fatihah minimal 17 kali
sehari semalam ketika shalat fardhu dan maksimal.... Semoga semakin meningkatkan rasa
khusyu’ kita ketika menjalani ibadah shalat…
Tema hadist yang berkaitan dengan Al Qur'an :
1- Maka Esakanlah Aku dan sembalah Aku dan Shalatlah kamu untuk mengingat-Ku.
‫ي‬ ِ‫ر‬ْ‫ك‬ِ‫ذ‬ِ‫ل‬ َ‫ة‬‫ال‬َّ‫ص‬‫ال‬ ِ‫م‬ِ‫ق‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ‫ي‬ِ‫ن‬ْ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬
Maka sembalah Aku dan dirikanlah salat untuk mengingat Aku. (Thaha: 14)
2- Yakni sungguh telah beruntung, berbahagia, dan beroleh keberhasilan mereka yang beriman
lagi mempunyai ciri khas diantaranya seperti, yaitu:
َ‫ون‬ُ‫ع‬ِ‫ش‬‫َا‬‫خ‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ت‬‫ال‬َ‫ص‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ‫ون‬ُ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫ح‬َ‫ل‬ْ‫ف‬َ‫أ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬
Sesungguhnya beruntunglah orang - orang yang beriman (yaitu) orang-orang yang khusyuk
dalam salatnya. (Al Mu’minun: 1-2).
Sabtu, 17 November 2018 / 9 Robii'ul Awwal 1440
Pintu-pintu Kebaikan
َ‫و‬ َ‫ة‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ن‬ُ‫ل‬ ِ‫ْخ‬‫د‬ُ‫ي‬ ٍ‫ل‬َ‫م‬َ‫ع‬ِ‫ب‬ ‫ي‬ِ‫ن‬ ْ‫ر‬ِ‫ب‬ْ‫خ‬َ‫أ‬ ،ِ‫هللا‬ َ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ُ‫ت‬ْ‫ل‬ُ‫ق‬ : َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ َ‫ي‬ ِ‫ض‬ َ‫ر‬ ٍ‫ل‬َ‫ب‬َ‫ج‬ ِ‫ْن‬‫ب‬ ِ‫ذ‬‫ا‬َ‫ع‬ُ‫م‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬، ِ‫ار‬َّ‫ن‬‫ال‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬ ‫ي‬ِ‫ن‬ُ‫د‬ِ‫ع‬‫ا‬َ‫ب‬ُ‫ي‬
َ‫ت‬ْ‫ل‬َ‫أ‬َ‫س‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ل‬ : َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬،ً‫ا‬‫ْئ‬‫ي‬َ‫ش‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ُ‫ك‬ ِ‫ر‬ْ‫ش‬ُ‫ت‬ َ‫ال‬ َ‫هللا‬ ُ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ : ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ى‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫ت‬ ُ‫هللا‬ ُ‫ه‬ َ‫ر‬َّ‫س‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫لى‬َ‫ع‬ ٌ‫ْر‬‫ي‬ِ‫س‬َ‫ي‬َ‫ل‬ ُ‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ،ٍ‫ْم‬‫ي‬ِ‫ظ‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ُ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ق‬ُ‫ت‬ َ‫و‬
َ‫ْو‬‫ب‬َ‫أ‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ك‬ُّ‫ل‬ُ‫د‬َ‫أ‬ َ‫ال‬َ‫أ‬ : َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ،َ‫ْت‬‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ال‬ ُّ‫ج‬ُ‫ح‬َ‫ت‬ َ‫و‬ ،َ‫ان‬َ‫ض‬َ‫م‬ َ‫ر‬ ُ‫م‬ ْ‫و‬ُ‫ص‬َ‫ت‬ َ‫و‬ ،َ‫ة‬‫ا‬َ‫ك‬ َّ‫الز‬ َ‫ي‬ِ‫ت‬ْ‫ؤ‬ُ‫ت‬ َ‫و‬ ،َ‫ة‬َ‫ال‬َّ‫ص‬‫ال‬،ٌ‫ة‬َّ‫ن‬ُ‫ج‬ ُ‫م‬ ْ‫و‬َّ‫ص‬‫ال‬ ‫؟‬ ِ‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ْ‫ال‬ ِ‫ب‬‫ا‬
َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ،ِ‫ل‬ْ‫ي‬َّ‫ل‬‫ال‬ ِ‫ف‬ ْ‫و‬َ‫ج‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ِ‫ل‬ُ‫ج‬ َّ‫الر‬ ُ‫ة‬َ‫ال‬َ‫ص‬ َ‫و‬ ، َ‫ار‬َّ‫ن‬‫ال‬ ُ‫ء‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ُ‫ئ‬ِ‫ف‬ْ‫ُط‬‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ك‬ َ‫ة‬َ‫ئ‬ْ‫ي‬ِ‫َط‬‫خ‬ْ‫ال‬ ُ‫ئ‬ِ‫ف‬ْ‫ط‬ُ‫ت‬ ُ‫ة‬َ‫ق‬َ‫د‬َّ‫ص‬‫ال‬ َ‫و‬:ِ‫ن‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ب‬ ْ‫و‬ُ‫ن‬ُ‫ج‬ ‫ى‬َ‫ف‬‫ا‬َ‫َج‬‫ت‬َ‫ت‬
..ِ‫ع‬ ِ‫اج‬َ‫ض‬َ‫م‬ْ‫ال‬–َ‫غ‬َ‫ل‬َ‫ب‬ ‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬-ُ‫أ‬ َ‫ال‬َ‫أ‬ : َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َّ‫م‬‫ث‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫ي‬َ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ب‬ ُ‫ت‬ْ‫ل‬ُ‫ق‬ ‫؟‬ ِ‫ه‬ِ‫َام‬‫ن‬َ‫س‬ ِ‫ة‬ َ‫و‬ ْ‫ِر‬‫ذ‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫د‬ ْ‫و‬ُ‫م‬َ‫ع‬ ُ‫و‬ ِ‫ر‬ْ‫م‬َ‫أل‬‫ا‬ ِ‫س‬ْ‫أ‬ َ‫ر‬ِ‫ب‬ َ‫ك‬ ُ‫ر‬ِ‫ب‬ْ‫خ‬
ِ‫ب‬ْ‫خ‬ُ‫أ‬ َ‫ال‬َ‫أ‬ :َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ .ُ‫د‬‫ا‬َ‫ه‬ ِ‫ج‬ْ‫ال‬ ِ‫ه‬ِ‫َام‬‫ن‬َ‫س‬ ُ‫ة‬ َ‫و‬ ْ‫ِر‬‫ذ‬ َ‫و‬ ُ‫ة‬َ‫ال‬َّ‫ص‬‫ال‬ ُ‫ه‬ُ‫د‬ ْ‫و‬ُ‫م‬َ‫ع‬ َ‫و‬ ُ‫م‬َ‫ال‬ْ‫س‬ِ‫إل‬ْ‫ا‬ ِ‫ر‬ْ‫م‬َ‫أل‬ْ‫ا‬ ُ‫س‬ْ‫أ‬ َ‫ر‬ : َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ِ‫هللا‬‫؟‬ ِ‫ه‬ِِّ‫ل‬ُ‫ك‬ َ‫ِك‬‫ل‬َ‫ذ‬ ِ‫ك‬َ‫ال‬َ‫م‬ِ‫ب‬ َ‫ك‬ ُ‫ر‬
ُ‫ت‬ْ‫ل‬ُ‫ق‬َ‫ف‬َ‫ؤ‬ُ‫م‬َ‫ل‬ ‫ا‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ،ِ‫هللا‬ َّ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫ن‬ ‫ا‬َ‫ي‬ : ُ‫ت‬ْ‫ل‬ُ‫ق‬ .‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ه‬ َ‫ْك‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َّ‫ف‬ُ‫ك‬ : ِ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ن‬‫ا‬َ‫س‬ِ‫ل‬ِ‫ب‬ َ‫ذ‬َ‫خ‬َ‫أ‬َ‫ف‬ . ِ‫هللا‬ َ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫ي‬ َ‫لى‬َ‫ب‬ :ِ‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ك‬َ‫ت‬َ‫ن‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ذ‬َ‫خ‬‫ا‬
ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ه‬ ْ‫و‬ُ‫ج‬ ُ‫و‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ِ‫ار‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫َاس‬‫ن‬‫ال‬ َّ‫ب‬ُ‫ك‬َ‫ي‬ ْ‫َل‬‫ه‬ َ‫و‬ ،َ‫ك‬ُّ‫م‬ُ‫أ‬ َ‫ك‬ْ‫ت‬َ‫ل‬ِ‫ك‬َ‫ث‬ : َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ‫؟‬–َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ْ‫م‬ِ‫ه‬ ِ‫ر‬ ِ‫َاخ‬‫ن‬َ‫م‬ َ‫لى‬َ‫ع‬ :–ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ت‬َ‫ن‬ِ‫س‬ْ‫ل‬َ‫أ‬ ُ‫د‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫ص‬َ‫ح‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬
‫صحيح‬ ‫حسن‬ ‫حديث‬ : ‫وقال‬ ‫الترمذي‬ ‫[رواه‬ .]
Dari Mu’az bin Jabal radhiallahuanhu dia berkata : Saya berkata : Ya Rasulullah, beritahukan
saya tentang perbuatan yang dapat memasukkan saya ke dalam syurga dan menjauhkan saya
dari neraka, beliau bersabda: Engkau telah bertanya tentang sesuatu yang besar, dan perkara
tersebut mudah bagi mereka yang dimudahkan Allah ta’ala, : Beribadah kepada Allah dan tidak
menyekutukannya sedikitpun, menegakkan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan
pergi haji. Kemudian beliau (Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam) bersabda: Maukah engkau
aku beritahukan tentang pintu-pintu syurga ?; Puasa adalah benteng, Sodaqoh akan mematikan
(menghapus) kesalahan sebagaimana air mematikan api, dan shalatnya seseorang di tengah
malam (qiyamullail), kemudian beliau membacakan ayat (yang artinya) : “ Lambung mereka
jauh dari tempat tidurnya….”. Kemudian beliau bersabda: Maukah kalian aku beritahukan pokok
dari segala perkara, tiangnya dan puncaknya ?, aku menjawab : Mau ya Nabi Allah. Pokok
perkara adalah Islam, tiangnya adalah shalat dan puncaknya adalah Jihad. Kemudian beliau
bersabda : Maukah kalian aku beritahukan sesuatu (yang jika kalian laksanakan) kalian dapat
memiliki semua itu ?, saya berkata : Mau ya Rasulullah. Maka Rasulullah memegang lisannya
lalu bersabda: Jagalah ini (dari perkataan kotor/buruk). Saya berkata: Ya Nabi Allah, apakah
kita akan dihukum juga atas apa yang kita bicarakan ?, beliau bersabda: Ah kamu ini, adakah
yang menyebabkan seseorang terjungkel wajahnya di neraka –atau sabda beliau : diatas
hidungnya- selain buah dari yang diucapkan oleh lisan-lisan mereka .
(Riwayat Turmuzi dan dia berkata: Haditsnya hasan shaheh)
Pelajaran yang terdapat dalam hadits:
1. Perhatian shahabat yang sangat besar untuk mela-kukan amal yang dapat memasukkan
mereka ke syurga.
2. Amal perbuatan merupakan sebab masuk syurga jika Allah menerimanya dan hal ini tidak
bertentangan dengan sabda Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam “Tidak masuk syurga setiap
kalian dengan amalnya ”. Makna hadits tersebut adalah bahwa amal dengan sendirinya tidak
berhak memasukkan seseorang ke syurga selama Allah belum menerimanya dengan karunia-
Nya dan Rahmat-Nya.
3. Mentauhidkan Allah dan menunaikan kewajibannya adalah sebab masuknya seseorang
kedalam syurga.
4. Shalat sunnah setelah shalat fardhu merupakan sebab kecintaan Allah ta’ala kepada
hambanya.
5. Bahaya lisan dan perbuatannya akan dibalas dan bahwa dia dan mencampakkan seseorang
ke neraka karena ucapannya.
Tema hadits hadits yang berkaitan dengan Al-Quran :
1. Hakekat keselamatan; masuk syurga dan terhindar dari neraka
َ‫ل‬ ِ‫ْخ‬‫د‬ُ‫أ‬ َ‫و‬ ِ‫ار‬َّ‫ن‬‫ال‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫ح‬ ِ‫حْز‬ُ‫ز‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫ف‬ ِ‫ة‬َ‫م‬‫يا‬ِ‫ق‬ْ‫ال‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ َ‫ور‬ُ‫ج‬ُ‫أ‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬َّ‫ف‬ َ‫و‬ُ‫ت‬ ‫ما‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ِ‫ت‬ ْ‫و‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ُ‫ة‬َ‫ق‬ِ‫ئ‬‫ذا‬ ٍ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ ُّ‫ل‬ُ‫ك‬ُ‫ة‬‫يا‬َ‫ح‬ْ‫ال‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ َ‫فاز‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ف‬ َ‫ة‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ْ‫ال‬
ِ‫ور‬ ُ‫ر‬ُ‫غ‬ْ‫ال‬ ُ‫ع‬‫تا‬َ‫م‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ ‫يا‬ْ‫ن‬ُّ‫د‬‫ال‬
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah
disempurnakan pahala kalian. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam
surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan
yang memperdayakan.
(Ali-Imron : 185)
2. Allah memudahkan setiap upaya kebaikan
َ‫ه‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ َّ‫َّللا‬ ‫وا‬ُ‫ر‬ِِّ‫ب‬َ‫ك‬ُ‫ت‬ِ‫ل‬ َ‫و‬ َ‫ة‬َّ‫د‬ِ‫ع‬ْ‫ال‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ِ‫م‬ْ‫ك‬ُ‫ت‬ِ‫ل‬ َ‫و‬ َ‫ْر‬‫س‬ُ‫ع‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬ ُ‫د‬‫ي‬ ِ‫ُر‬‫ي‬ ‫ال‬ َ‫و‬ َ‫ْر‬‫س‬ُ‫ي‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬ ُ َّ‫َّللا‬ ُ‫د‬‫ي‬ ِ‫ُر‬‫ي‬َ‫ون‬ ُ‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫ش‬َ‫ت‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ا‬َ‫د‬
Allah menghendaki kemudahan bagi kalian, dan tidak menghendaki kesukaran bagi kalian.
Hendaklah kalian mencukupkan bilangannya dan hendaklah kalian mengagungkan Allah atas
petunjuk-Nya yang diberikan kepada kalian, supaya kalian bersyukur.
( Al-Baqarah : 185)
3. Qiyamullail
َّ‫ل‬‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫و‬‫ًا‬‫د‬‫و‬ُ‫م‬ْ‫ح‬َ‫م‬ ‫ا‬ً‫م‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫م‬ َ‫ُّك‬‫ب‬ َ‫ر‬ َ‫ك‬َ‫ث‬َ‫ع‬ْ‫ب‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ى‬َ‫س‬َ‫ع‬ َ‫ك‬َ‫ل‬ ً‫ة‬َ‫ل‬ِ‫ف‬‫َا‬‫ن‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ْ‫د‬َّ‫ج‬َ‫ه‬َ‫ت‬َ‫ف‬ ِ‫ل‬ْ‫ي‬
Dan pada sebagian malam hari, salat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu;
mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.
(Al-Isro' : 79)
Ahad, 18 November 2018 / 10 Robii'ul Awwal 1440
Tiga Amalan yang Bisa Menghapus Kesalahan dan Mengangkat Derajat
ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ُ‫هللا‬ ‫و‬ُ‫ح‬ْ‫م‬َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُّ‫ل‬ُ‫د‬َ‫أ‬ ‫((أال‬ :‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ‫هللا‬ ‫ول‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ :َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫عنه‬ ‫هللا‬ ‫رضي‬ ‫هريرة‬ ‫أبي‬ ‫عن‬
ُ‫ع‬َ‫ف‬ ْ‫ر‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ي‬‫ا‬َ‫ط‬َ‫خ‬‫ال‬َ‫ك‬َ‫م‬‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ِ‫وء‬ُ‫ض‬ ُ‫الو‬ ُ‫غ‬‫ا‬َ‫ب‬ْ‫س‬ِ‫إ‬(( :َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ،ِ‫هللا‬ َ‫ل‬‫رسو‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ،‫ى‬َ‫ل‬َ‫ب‬ :‫وا‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ))‫ِ؟‬‫ت‬‫ا‬َ‫ج‬ َ‫َّر‬‫د‬‫ال‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ط‬ُ‫خ‬‫ال‬ ُ‫ة‬ َ‫ر‬ْ‫ث‬َ‫ك‬ َ‫و‬ ،ِ‫ه‬ ِ‫ار‬
‫مسلم‬ ‫رواه‬ .))ُ‫ط‬‫ا‬َ‫ب‬ ِِّ‫الر‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ل‬‫ذ‬َ‫ف‬ ِ‫ة‬‫ال‬َّ‫ص‬‫ال‬ َ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ِ‫ة‬‫ال‬َّ‫ص‬‫ال‬ ُ‫ار‬َ‫ظ‬ِ‫ت‬ْ‫ن‬‫ا‬ َ‫و‬ ،ِ‫د‬ ِ‫اج‬َ‫س‬َ‫م‬‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬.
Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Sukakah engkau semua saya tunjukkan pada sesuatu amalan yang dengannya itu Allah akan
menghapuskan segala macam kesalahan serta mengangkat pula dengannya tadi sampai
beberapa darjat?" Para sahabat menjawab; "Baik, ya Rasulullah." Beliau s.a.w. bersabda:
"Yaitu menyempurnakan wudhu' sekalipun menghadapi kesukaran-kesukaran banyaknya,
melangkahkan kaki untuk pergi ke masjid serta menantikan shalat setelah selesai shalat yang
satunya. Yang sedemikian itulah yang dinamakan ribat (perjuangan)." (Riwayat Muslim)
Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:
1- Menyempurnakan wudhu' sekalipun menghadapi kesukaran, misalnya di saat yang udaranya
dingin sekali, sehingga airnya pun menjadi sangat pula dinginnya.
2- Dalam Hadis di atas dijelaskan bahwa senantiasa berthaharah yakni tetap suci dari hadas
besar dan kecil, juga shalat dan segala sesuatu yang dilakukan ditujukan untuk niat beribadat
dan berbakti kepada Tuhan, adalah sama pahalanya dengan berjihad fi-sabilillah.
3- Disebut ribat tiga perkara itu karena musuh yang utama bagi manusia adalah hawa
nafsunya.
4- Tiga amalan itu(yang disebut dalam hadist) untuk membendung jalan-jalan syetan dan hawa
nafsu.
Karena jihadun nafs merupakan jihad yang paling besar.
5- Maka barang siapa bisa melestarikan tiga perkara diatas, akan dihapus kesalahan dan
diangkat derajatnya.
Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:
1- Bersungguh-sungguh dalam menjalankan perintah dan meninggalkan larangan.
ِ‫ه‬ِ‫د‬‫ا‬َ‫ه‬ ِ‫ج‬ َّ‫ق‬َ‫ح‬ ِ َّ‫َّللا‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ُوا‬‫د‬ِ‫ه‬‫ا‬َ‫ج‬ َ‫و‬
Dan berjihadlah pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. (Al-Hajj: 78)
2- Yaitu takut akan hari ia dihadapkan kepada Allah Swt. dan takut akan keputusan Allah
terhadap dirinya di hari itu, lalu ia menahan hawa nafsunya dan tidak memperturutkannya serta
menundukkannya untuk taat kepada Tuhannya, surga tempatnya.
‫ى‬ َ‫و‬َ‫ه‬ْ‫ال‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫س‬ْ‫ف‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ى‬َ‫ه‬َ‫ن‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ِِّ‫ب‬ َ‫ر‬ َ‫ام‬َ‫ق‬َ‫م‬ َ‫َاف‬‫خ‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ‫ا‬َّ‫م‬َ‫أ‬ َ‫و‬
Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari
keinginan hawa nafsunya. (An-Nazi'at: 40)
َ‫ة‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬‫ى‬ َ‫و‬ْ‫أ‬َ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫ي‬ِ‫ه‬
maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya). (An-Nazi'at: 41)
Senin, 19 Nopember 2018 / 11 Robiul Awal 1440 H.
"Wajibnya Mencintai dan Mengagungkan Nabi Muhammad SAW."
ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ، َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ َ‫ي‬ ِ‫ض‬ َ‫ر‬ ‫مالك‬ ‫ابن‬ ‫أنس‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬َّ‫ن‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫د‬َ‫ج‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ َّ‫ن‬ُ‫ك‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ٌ‫ث‬َ‫ال‬َ‫ث‬ : َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ َّ‫َّللا‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ِ َّ‫َّللا‬
ُّ‫ب‬ ِ‫ُح‬‫ي‬ َ‫ال‬ َ‫ء‬ ْ‫ر‬َ‫م‬ْ‫ال‬ َّ‫ب‬ ِ‫ُح‬‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ،‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬‫ا‬ َ‫و‬ِ‫س‬ ‫ا‬َّ‫م‬ِ‫م‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َّ‫ب‬َ‫ح‬َ‫أ‬ ُ‫ه‬ُ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ َ‫و‬ ُ‫هللا‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ،ِ‫ان‬َ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫إل‬ْ‫ا‬ َ‫ة‬ َ‫و‬َ‫ال‬َ‫ح‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫ه‬ َ‫ر‬ْ‫ك‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ،ِ‫هلل‬ِ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ ُ‫ه‬
َ‫د‬ ْ‫و‬ُ‫ع‬َ‫ي‬‫والترمذي‬ ‫ومسلم‬ ‫البخاري‬ ‫(رواه‬ . ِ‫ار‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ف‬َ‫ذ‬ْ‫ق‬ُ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ُ‫ه‬ َ‫ر‬ْ‫ك‬َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ك‬ ،ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫هللا‬ ُ‫ه‬َ‫ذ‬َ‫ق‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ِ‫ر‬ْ‫ف‬ُ‫ك‬ْ‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ف‬‫والنساء‬
‫ماجه‬ ‫)وابن‬
Artinya :
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'anhu berkata, Rasulullah SAW. bersabda : “Ada tiga perkara
yang apabila perkara tersebut ada pada seseorang, maka ia akan mendapatkan manisnya
iman, yaitu (1) hendaknya Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari selain keduanya. (2) Apabila
ia mencintai seseorang, ia hanya mencintainya karena Allah. (3) Ia tidak suka untuk kembali
kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya, sebagaimana ia tidak mau untuk
dilemparkan ke dalam api.” [HR. Al-Bukhari no. 16, Muslim no. 43 (67), at-Tirmidzi no. 2624, an-
Nasa-i VIII/96 dan Ibnu Majah no. 4033]
Pelajaran yang terdapat pada hadits di atas :
1. Ahlus Sunnah wal Jama’ah sepakat tentang wajibnya mencintai dan mengagungkan Nabi
Muhammad SAW. melebihi kecintaan dan pengagungan terhadap seluruh makhluk Allah SWT.
2. Wajib bagi setiap hamba mencintai Allah dan ini merupakan bentuk ibadah yang paling
agung. Allah berfirman:
۞ ِ َّ ِ‫َلِل‬ ‫ًّا‬‫ب‬ُ‫ح‬ ُّ‫د‬َ‫ش‬َ‫أ‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬
“Dan orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah.” [QS. Al-Baqarah:165]
3. Berdasarkan hadits di atas, maka mencintai Rasulullah SAW. adalah wajib dan harus
didahulukan daripada kecintaan kepada segala sesuatu selain kecintaan kepada Allah, sebab
mencintai Rasulullah SAW. adalah mengikuti sekaligus keharusan dalam mencintai Allah.
Mencintai Rasulullah SAW. adalah cinta karena Allah. Ia bertambah dengan bertambahnya
kecintaan kepada Allah dalam hati seorang mukmin, dan berkurang dengan berkurangnya
kecintaan kepada Allah.
4. Orang yang beriman akan merasakan manisnya iman apabila hanya Allah dan Rasul-Nya
yang paling ia cintai.
5. Mencintai Rasulullah SAW. mengharuskan adanya penghormatan, ketundukan dan
keteladanan kepada beliau serta mendahulukan sabda beliau SAW. atas segala ucapan
makhluk, serta mengagungkan Sunnah-sunnahnya.
Al-‘Allamah Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: “Setiap kecintaan dan pengagungan kepada
manusia hanya dibolehkan dalam rangka mengikuti kecintaan dan pengagungan kepada Allah
SWT. Seperti mencintai dan mengagungkan Rasulullah SAW, sesungguhnya ia adalah
penyempurna kecintaan dan pengagungan kepada Rabb yang mengutusnya. Ummatnya
mencintai beliau SAW. karena Allah telah memuliakannya. Maka kecintaan ini adalah karena
Allah sebagai konsekuensi dalam mencintai Allah.” [Jalaa’ul Afhaam fii Fadhlish Shalaati was
Salaam ‘alaa Muhammad Khairil Anaam (hal. 297-298), tahqiq Syaikh Masyhur Hasan Salman]
Maksudnya, bahwa Allah SWT. meletakkan kewibawaan dan kecintaan kepada Nabi SAW,
karena itu tidak ada seorang manusia pun yang lebih dicintai dan disegani dalam hati para
Sahabat kecuali Rasulullah SAW. [‘Aqiidatut Tauhiid (hal. 149), oleh Dr. Shalih al-Fauzan]
6. ‘Amr bin al-‘Ash -sebelum ia masuk Islam- berkata: “Sesungguhnya tidak ada seorang
manusia pun yang lebih aku benci dari-pada Muhammad SAW.” Namun setelah ia masuk
Islam, tidak ada seorang manusia pun yang lebih ia cintai dan lebih ia agungkan daripada Nabi
SAW. Ia mengatakan: “Seandainya aku diminta untuk menggambarkan pribadi beliau SAW.
kepada kalian tentu aku tidak mampu melakukannya sebab aku tidak pernah menajamkan
pandanganku kepada beliau sebagai pengagunganku kepada beliau SAW.”
7. ‘Urwah bin Mas’ud berkata kepada kaum Quraisy: “Wahai kaumku, demi Allah, aku telah
diutus ke Kisra, kaisar dan raja-raja, namun aku tidak pernah melihat seorang raja pun yang
diagungkan oleh segenap rakyatnya melebihi pengagungan para Sahabat Radhiyallahu anhum
kepada Muhammad SAW. Demi Allah, mereka tidak memandang dengan tajam kepada beliau
sebagai bentuk pengagungan mereka kepadanya SAW, serta tidaklah beliau berdahak kecuali
ditadah dengan telapak tangan salah seorang dari mereka, kemudian dilumurkan pada wajah
dan dadanya. Lalu tatkala beliau SAW. berwudhu’, maka hampir saja mereka saling membunuh
karena berebut sisa air bekas wudhu’ beliau SAW.” [Perkataan ‘Urwah bin Mas’ud ini
diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dalam Shahiihnya no. 2731, 2732, Kitaabusy Syuruut bab
Syuruuth fil Jihaad]
Tema hadits yang berkaiatan dengan ayat Al-Qur'an :
1. Mencintai Rasulullah SAW. mengharuskan adanya pengagungan, memuliakan, meneladani
beliau dan mendahulukan sabda beliau SAW. atas segala ucapan makhluk serta
mengagungkan Sunnah-sunnahnya;
ٌ‫ع‬‫ي‬ِ‫م‬َ‫س‬ َ َّ‫َّللا‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ۚ َ َّ‫َّللا‬ ‫وا‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬‫ا‬ َ‫و‬ ۖ ِ‫ه‬ِ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ َ‫و‬ ِ َّ‫َّللا‬ ِ‫ي‬َ‫د‬َ‫ي‬ َ‫ْن‬‫ي‬َ‫ب‬ ‫وا‬ُ‫م‬ِِّ‫د‬َ‫ق‬ُ‫ت‬ َ‫ال‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬۞ ٌ‫م‬‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ع‬
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan
bertaqwalah kepada Allah. Sesung-guhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
[QS. Al-Hujuraat: 1]
2. Allah memerintahkan setiap Muslim dan Muslimah untuk taat kepada Rasulullah SAW,
karena dengan taat kepada beliau menjadi sebab seseorang masuk Surga;
ُ‫د‬ُ‫ح‬ َ‫ك‬ْ‫ل‬ِ‫ت‬َ‫و‬ ۚ ‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ِين‬‫د‬ِ‫ل‬‫َا‬‫خ‬ ُ‫ار‬َ‫ه‬ْ‫ن‬َ ْ‫األ‬ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ت‬ْ‫ح‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ي‬ ِ‫َجْر‬‫ت‬ ٍ‫ت‬‫ا‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ ُ‫ه‬ْ‫ل‬ ِ‫ْخ‬‫د‬ُ‫ي‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ َ‫و‬ َ َّ‫َّللا‬ ِ‫ع‬ِ‫ُط‬‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ ۚ ِ َّ‫َّللا‬ ُ‫د‬‫و‬ُ‫م‬‫ي‬ِ‫ظ‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ ُ‫ز‬ ْ‫و‬َ‫ف‬ْ‫ال‬ َ‫ِك‬‫ل‬ََٰ‫ذ‬
۞
“(Hukum-hukum tersebut) itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah dan Rasul-Nya, niscaya
Allah memasukkannya ke dalam Surga yang mengalir di dalamnya sungai sungai, sedang
mereka kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan yang besar.” [QS. An-Nisaa’: 13]
3. Membenarkan apa yang Rasulullah SAW. sampaikan,
karena beliau SAW tidak berkata menurut hawa nafsunya;
۞ َٰ‫ى‬َ‫ُوح‬‫ي‬ ٌ‫ي‬ْ‫ح‬ َ‫و‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ َ‫ُو‬‫ه‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َٰ‫ى‬ َ‫و‬َ‫ه‬ْ‫ال‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬ ُ‫ق‬ِ‫ط‬ْ‫ن‬َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬
“Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada
lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” [QS. An-Najm: 3-4]
4. Menahan diri dari apa yang dilarang dan dicegah oleh beliau SAW.;
ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ق‬ِ‫ع‬ْ‫ال‬ ُ‫د‬‫ِي‬‫د‬َ‫ش‬ َ َّ‫َّللا‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ۖ َ َّ‫َّللا‬ ‫وا‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬‫ا‬ َ‫و‬ ۚ ‫وا‬ُ‫ه‬َ‫ت‬ْ‫ن‬‫ا‬َ‫ف‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ا‬َ‫ه‬َ‫ن‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬‫و‬ُ‫ذ‬ُ‫خ‬َ‫ف‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َّ‫الر‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬‫َا‬‫ت‬‫آ‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬۞
“…Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu
maka tinggalkanlah; dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras
hukuman-Nya.” [QS. Al-Hasyr: 7]
5. Beribadah sesuai dengan apa yang beliau SAW. syari’atkan, atau dengan kata lain ittiba’
(mengikuti) kepada beliau SAW. agar kita mendapatkan kecintaan Allah SWT, kejayaan dan
dimasukkan ke dalam Surga-Nya;
َ‫ر‬ ٌ‫ور‬ُ‫ف‬َ‫غ‬ ُ َّ‫َّللا‬ َ‫و‬ ۗ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ب‬‫و‬ُ‫ن‬ُ‫ذ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ْ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ُ َّ‫َّللا‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ب‬ِ‫ب‬ْ‫ُح‬‫ي‬ ‫ي‬ِ‫ن‬‫و‬ُ‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬‫ا‬َ‫ف‬ َ َّ‫َّللا‬ َ‫ُّون‬‫ب‬ ِ‫ح‬ُ‫ت‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ك‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬۞ ٌ‫م‬‫ي‬ ِ‫ح‬
“Katakanlah: ‘Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintai
kamu dan mengampuni dosa-dosamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
[QS. Ali ‘Imran: 31]
Berkata Imam Ibnu Katsir rahimahullah (wafat th. 774 H): “Ayat ini adalah pemutus hukum bagi
setiap orang yang mengaku mencintai Allah namun tidak mau menempuh jalan Rasulullah
SAW, maka orang itu dusta dalam pengakuannya tersebut hingga ia mengikuti syari’at dan
agama yang dibawa Rasulullah SAW. dalam semua ucapan dan perbuatannya.” [Tafsiir Ibni
Katsiir (I/384), cet. Daarus Salam]
6. Di antara tanda cinta kepada Rasulullah SAW. adalah dengan mengamalkan Sunnahnya,
menghidupkan, dan mengajak kaum Muslimin untuk mengamalkannya, serta berjuang
membela As-Sunnah dari orang-orang yang mengingkari As-Sunnah dan melecehkannya.
Dr. Shalih bin Fauzan bin ‘Abdillah al-Fauzan menjelaskan dalam kitabnya: “Termasuk
mengagungkan beliau SAW. adalah mengagungkan sunnahnya dan berkeyakinan tentang
wajibnya mengamalkan sunnah tersebut, dan meyakini bahwa sunnah beliau SAW. telah
menduduki kedudukan kedua setelah Al-Qur'anul Karim dalam hal kewajiban mengagungkan
dan mengamalkannya, sebab As-Sunnah merupakan wahyu dari Allah."
Wajibnya Mentaati Dan Meneladani Nabi SAW.
❀ Kita wajib mentaati Nabi SAW. dengan menjalankan apa yang diperintahkannya dan
meninggalkan apa yang dilarangnya. Hal ini merupakan konsekuensi dari syahadat (kesaksian)
bahwa beliau adalah Rasul (utusan) Allah. Dalam banyak ayat Al-Qur-an, Allah SWT.
memerintahkan kita untuk mentaati Nabi Muhammad SAW. Di antaranya ada yang diiringi
dengan perintah taat kepada Allah SWT.;
۞ َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َّ‫الر‬ ‫وا‬ُ‫ع‬‫ي‬ِ‫ط‬َ‫أ‬ َ‫و‬ َ َّ‫َّللا‬ ‫وا‬ُ‫ع‬‫ي‬ِ‫ط‬َ‫أ‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya…” [QS. An-Nisaa’: 59]
❀ Dan masih banyak lagi contoh yang lain. Di samping itu terkadang perintah tersebut
disampaikan dalam bentuk tunggal, tidak dibarengi kepada perintah yang lain, sebagaimana
dalam firman-Nya:
۞ َ َّ‫َّللا‬ َ‫ع‬‫ا‬َ‫ط‬َ‫أ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ف‬ َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َّ‫الر‬ ِ‫ع‬ِ‫ُط‬‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬
“Barangsiapa mentaati Rasul, maka sesungguhnya ia telah mentaati Allah.” [QS. An-Nisaa’: 80]
۞ َ‫ون‬ُ‫م‬َ‫ح‬ ْ‫ر‬ُ‫ت‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬ َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َّ‫الر‬ ‫وا‬ُ‫ع‬‫ي‬ِ‫ط‬َ‫أ‬ َ‫و‬
“Dan taatlah kepada Rasul supaya kamu diberi rahmat.” [QS. An-Nuur: 56]
❀ Tekadang pula Allah mengancam orang yang mendurhakai Rasul-Nya;
۞ ٌ‫م‬‫ي‬ِ‫ل‬َ‫أ‬ ٌ‫اب‬َ‫ذ‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ب‬‫ي‬ ِ‫ُص‬‫ي‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ٌ‫َة‬‫ن‬ْ‫ت‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ب‬‫ي‬ ِ‫ص‬ُ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ِ‫ه‬ ِ‫ر‬ْ‫م‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫ون‬ُ‫ف‬ِ‫ل‬‫َا‬‫خ‬ُ‫ي‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ر‬َ‫ذ‬ْ‫ح‬َ‫ي‬ْ‫ل‬َ‫ف‬
“Maka hendaklah orang-orang yang melanggar perintah Rasul takut akan ditimpa fitnah
(cobaan) atau ditimpa adzab yang pedih.” [QS. An-Nuur: 63]
❀ Allah SWT. menjadikan ketaatan kepada Nabi SAW. sebagai petunjuk dan mendurhakainya
sebagai suatu kesesatan;
۞ ‫ُوا‬‫د‬َ‫ت‬ْ‫ه‬َ‫ت‬ ُ‫ه‬‫و‬ُ‫ع‬‫ي‬ِ‫ط‬ُ‫ت‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬
“Dan jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk.” [QS. An-Nuur: 54]
❀ Allah mengabarkan bahwa pada diri Rasulullah SAW. terdapat teladan yang baik bagi
segenap ummatnya;
َ َّ‫َّللا‬ َ‫ر‬َ‫ك‬َ‫ذ‬ َ‫و‬ َ‫ر‬ ِ‫خ‬ ْ‫اْل‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ َ َّ‫َّللا‬ ‫و‬ُ‫ج‬ ْ‫ر‬َ‫ي‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ِ‫ل‬ ٌ‫َة‬‫ن‬َ‫س‬َ‫ح‬ ٌ‫ة‬ َ‫ْو‬‫س‬ُ‫أ‬ ِ َّ‫َّللا‬ ِ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ل‬۞ ‫ا‬ ً‫ير‬ِ‫ث‬َ‫ك‬
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan kedatangan hari Kiamat dan dia banyak menyebut
Nama Allah.” [QS. Al-Ahzaab: 21]
Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah berkata: “Ayat yang mulia ini adalah pokok yang agung
tentang meneladani Rasulullah SAW. dalam berbagai perkataan, perbuatan dan perilakunya.
Untuk itu, Allah SWT. memerintahkan manusia untuk meneladani sifat sabar, keteguhan,
kepahlawanan, perjuangan dan kesabaran Nabi SAW. dalam menanti pertolongan dari Rabb-
nya ketika perang Ahzaab. Semoga Allah senantiasa mencurahkan shalawat kepada beliau
hingga hari Kiamat.” [Tafsiir Ibni Katsir (III/522-523), cet. Daarus Salaam]
❀ Dalam Al-Qur-an, Allah telah menyebutkan ketaatan kepada Rasul SAW. dan
meneladaninya sebanyak 40 kali. Demikianlah, karena jiwa manusia lebih membutuhkan untuk
mengetahui apa yang Nabi SAW. bawa dan mengikutinya daripada kebutuhan kepada
makanan dan minuman, sebab jika seorang tidak mendapatkan makanan dan minuman, ia
hanya berakibat mati di dunia sementara jika tidak mentaati dan mengikuti Rasulullah SAW,
maka akan mendapat siksa dan kesengsaraan yang abadi.
❀ Nabi SAW. memerintahkan agar kita mengikutinya dalam melakukan berbagai ibadah dan
hendaknya ibadah itu dilakukan sesuai dengan cara yang beliau contohkan. Beliau SAW
bersabda:
‫ي‬ِِّ‫ل‬َ‫ص‬ُ‫أ‬ ‫ي‬ِ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫أ‬ َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ك‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُّ‫ل‬َ‫ص‬.
“Shalatlah sebagaimana kalian melihat aku shalat.” [HR. Al-Bukhari no. 631]
Selasa, 20 November 2018 / 12 Robii'ul Awwal 1440
Keutamaan Baik Sangka Terhadap Allah
،‫وفاته‬ ‫قبل‬ ‫أيام‬ ‫ثالثة‬ ‫ل‬ ‫يقو‬ ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ‫هللا‬ ‫رسول‬ ‫سمعت‬ ،‫قال‬ ‫عنه‬ ‫هللا‬ ‫رضي‬ ‫هللا‬ ‫عبد‬ ‫بن‬ ‫جابر‬ ‫عن‬
َ‫و‬ َّ‫ز‬َ‫ع‬ ِ َّ‫اَلِل‬ِ‫ب‬ َّ‫ن‬َّ‫الظ‬ ُ‫ن‬ِ‫س‬ْ‫ُح‬‫ي‬ َ‫ُو‬‫ه‬ َ‫و‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬ َّ‫َن‬‫ت‬‫و‬ُ‫م‬َ‫ي‬ َ‫ال‬َّ‫ل‬َ‫ج‬
Dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu 'Anhu, berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu
'Alaihi Wasallam bersabda 3 hari sebelum meninggal,
“Janganlah salah seorang kalian meninggal kecuali dia berhusnudzon kepada Allah ‘Azza wa
Jalla.” (HR. Muslim)
Pelajaran yang terdapat di dalam hadist :
1- Seharusnya orang yang dalam keadaan sakit mengingat akan luasnya rahmat Allah dan
berbaik sangka kepada Robnya.
2- Sesuai persangkaan hamba pada Allah. Artinya, jika seorang hamba bertaubat dengan
taubatan nashuha (yang tulus), maka Allah akan menerima taubatnya. Jika dia yakin do’anya
akan dikabulkan, maka Allah akan mudah mengabulkan. Berbeda jika kondisinya sudah putus
asa dan sudah berburuk sangka pada Allah sejak awal.
3- Hadist tersebut menunjukkan diutamakan menaruh harapan besar akan keampunanan,
agar seseorang itu dapat menemuiNya dalam keadaan yang paling disenanginya. Karena Ia
Maha pengasih lagi Maha penyayang, suka memberi maaf dan memenuhi harapan.
Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Qur’an :
- Husnuzhon pada Allah, itulah yang diajarkan pada kita dalam do’a. Ketika kita berdo’a pada
Allah kita harus yakin bahwa do’a kita akan dikabulkan dengan tetap melakukan sebab
terkabulnya do’a dan menjauhi berbagai pantangan yang menghalangi terkabulnya do’a.
Karena ingatlah bahwasanya do’a itu begitu ampuh jika seseorang berhusnuzhon pada Allah.
ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ْ‫ب‬ ِ‫َج‬‫ت‬ْ‫س‬َ‫أ‬ ‫ي‬ِ‫ن‬‫و‬ُ‫ع‬ْ‫د‬‫ا‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬ُّ‫ب‬ َ‫ر‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫و‬
“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” (QS.
Ghofir/ Al Mu’min: 60)
Kamis, 22 November 2018 / 14 Robii'ul Awwal 1440
Pentingnya Berada Dilingkungan yang Baik
ٌ‫ْش‬‫ي‬َ‫ج‬ ‫و‬ ُ‫ز‬ْ‫غ‬َ‫ي‬(( :‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ‫هللا‬ ‫رسول‬ َ‫ل‬‫قا‬ :‫قالت‬ ‫عنها‬ ‫هللا‬ ‫رضي‬ َ‫ة‬‫عائش‬ ِ‫هللا‬ ِ‫د‬‫عب‬ ِِّ‫م‬‫أ‬ َ‫نين‬ِ‫المؤم‬ ِِّ‫م‬‫أ‬ ‫وعن‬
َّ‫و‬َ‫أ‬ِ‫ب‬ ُ‫ف‬َ‫س‬ْ‫ُخ‬‫ي‬ ِ‫رض‬َ‫أل‬‫ا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫د‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ِ‫ب‬ ‫وا‬ُ‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬‫ف‬ َ‫ة‬َ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ك‬ْ‫ال‬ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ل‬ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ل‬ َّ‫بأو‬ ُ‫ف‬َ‫س‬ْ‫ُخ‬‫ي‬ َ‫ْف‬‫ي‬َ‫ك‬ ،ِ‫هللا‬ َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫ي‬ :ُ‫قلت‬ : ْ‫ت‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ .))ْ‫م‬ِ‫ه‬ ِ‫ر‬ ِ‫وآخ‬
َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ون‬ُ‫ث‬َ‫ع‬ْ‫ب‬ُ‫ي‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ ِ‫ر‬ ِ‫آخ‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ل‬ َّ‫و‬َ‫أ‬ِ‫ب‬ ُ‫ف‬َ‫س‬ْ‫ُخ‬‫ي‬(( :َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ !‫؟‬ْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ْس‬‫ي‬َ‫ل‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ق‬‫ا‬ َ‫ْو‬‫س‬‫أ‬ ْ‫م‬‫يه‬ِ‫ف‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ ِ‫ر‬ ِ‫آخ‬ َ‫و‬.ِ‫ه‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ٌ‫ق‬َ‫ف‬َّ‫ت‬ُ‫م‬ .))ْ‫م‬‫ه‬ِ‫ت‬‫ِّا‬‫ي‬ِ‫ن‬ ‫ى‬
َ‫خ‬ُ‫ب‬ْ‫ال‬ ُ‫ظ‬ْ‫ف‬َ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ذ‬‫ه‬ِ ِّ‫ي‬ ِ‫ار‬ .
Dari Ummul mu'minin iaitu ibunya - sebenarnya adalah bibinya - Abdullah yakni Aisyah
radhiallahu 'anha, berkata: Saya mendengar Rasulullah sholallohu alaihi wasallam bersabda:
"Ada sepasukan tentera yang hendak memerangi - menghancurkan - Ka'bah, kemudian setelah
mereka berada di suatu padang dari tanah lapang lalu dibenamkan-dalam tanah tadi -dengan
yang pertama sampai yang terakhir dari mereka semuanya."
Aisyah bertanya: "Saya berkata, wahai Rasulullah, bagaimanakah semuanya dibenamkan dari
yang pertama sampai yang terakhir, sedang di antara mereka itu ada yang ahli pasaran -
maksudnya para pedagang - serta ada pula orang yang tidak termasuk golongan mereka tadi -
yakni tidak berniat ikut menggempur Ka'bah?"
Rasulullah sholallohu alaihi wasallam menjawab: "Ya, semuanya dibenamkan dari yang
pertama sampai yang terakhir, kemudian nantinya mereka itu akan diba'ats - dibangkitkan dari
masing-masing kuburnya - sesuai niat-niatnya sendiri - untuk diterapi dosa atau tidaknya.
(Muttafaq 'alaih) - yakni disepakati keshahihannya oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim -
Lafadz di atas adalah menurut Imam Bukhari.
Pelajaran yang bisa diambil dari hadist
1- Sayyidah Aisyah diberi gelar Ummul mu'minin, yakni ibunya sekalian orang mu'min sebab
beliau adalah isteri Rasulullah sholallohu alaihi wasallam jadi sudah sepatutnya. Beliau juga
diberi nama ibu Abdullah oleh Nabi sholallohu alaihi wasallam, sebenarnya Abdullah itu bukan
puteranya sendiri, tetapi putera saudarinya yang bernama Asma'. Jadi dengan Sayidah Aisyah,
Abdullah itu adalah anak tiri nya. Adapun beliau ini sendiri tidak mempunyai seorang putera
pun.
2- Dari uraian yang tersebut dalam Hadis ini, dapat diambil kesimpulan bahwa seseorang yang
shalih, jika berdiam di lingkungan suatu golongan yang selalu berkecimpung dalam
kemaksiatan dan kemungkaran, maka apabila Allah Ta'ala mendatangkan azab atau siksa
kepada kaum itu, orang shalih itu pun pasti akan terkena pula.
3- Hadis ini mengingatkan kita semua agar jangan sekali-kali bergaul dengan kaum yang ahli
kemaksiatan, kemungkaran dan kezaliman.
4- Namun demikian perihal amal perbuatannya tentulah dinilai sesuai dengan niat yang
terkandung dalam hati orang yang melakukannya itu.
5- Mengenai gelar Ummul mu'minin itu bukan hanya khusus diberikan kepada Sayidah Aisyah
radhiallahu 'anha belaka, tetapi juga diberikan kepada para isteri Rasulullah sholallohu alaihi
wasallam yang lain-lain.
Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran
1- Niat ihlas
َ‫ن‬ُ‫ح‬ َ‫ِين‬ِّ‫د‬‫ال‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ين‬ ِ‫ص‬ِ‫ل‬ْ‫خ‬ُ‫م‬ َ َّ‫َّللا‬ ‫ُوا‬‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ ‫وا‬ ُ‫ر‬ِ‫م‬ُ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ِ‫ة‬َ‫م‬ِِّ‫ي‬َ‫ق‬ْ‫ال‬ ُ‫ين‬ِ‫د‬ َ‫ِك‬‫ل‬ََٰ‫ذ‬ َ‫و‬ ۚ َ‫ة‬‫ا‬َ‫ك‬ َّ‫الز‬ ‫وا‬ُ‫ت‬ْ‫ؤ‬ُ‫ي‬ َ‫و‬ َ‫ة‬ َ‫ال‬َّ‫ص‬‫ال‬ ‫وا‬ُ‫م‬‫ي‬ِ‫ق‬ُ‫ي‬ َ‫و‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫ف‬
Padanya mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan
kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat
dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.
[Surat Al-Bayyina : 5]
2- Alloh Maha Mengetahui
ْ‫ر‬َ ْ‫األ‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ ِ‫ت‬‫ا‬ َ‫او‬َ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ۗ ُ َّ‫َّللا‬ ُ‫ه‬ْ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ ُ‫ه‬‫ُو‬‫د‬ْ‫ب‬ُ‫ت‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ ِ‫ُور‬‫د‬ُ‫ص‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ف‬ْ‫خ‬ُ‫ت‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬َٰ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ َّ‫َّللا‬ َ‫و‬ ۗ ِ‫ض‬ِِّ‫ل‬ُ‫ك‬
ٌ‫ِير‬‫د‬َ‫ق‬ ٍ‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ش‬
Katakanlah: "Jika kamu menyembunyikan apa yang ada dalam hatimu atau kamu
melahirkannya, pasti Allah mengetahui". Allah mengetahui apa-apa yang ada di langit dan apa-
apa yang ada di bumi. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
[Surat Aal-E-Imran : 29].
Jumat, 23 November 2018 / 15 Robii'ul Awwal 1440
Baik dan Halal adalah Syarat Diterimanya Doa
‫ى‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫ت‬ َ‫هللا‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ : َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ِ‫هللا‬ ُ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ : َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ َ‫ي‬ ِ‫ض‬ َ‫ر‬ َ‫ة‬ َ‫ْر‬‫ي‬ َ‫ُر‬‫ه‬ ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬َ‫ال‬ ٌ‫ِّب‬ِ‫ي‬َ‫ط‬َّ‫ال‬ِ‫إ‬ ُ‫ل‬َ‫ب‬ْ‫ق‬َ‫ي‬
ُ‫ك‬ ُ‫ل‬ُ‫س‬ ُّ‫الر‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ : ‫ى‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫ت‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ف‬ َ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ل‬َ‫س‬ ْ‫ر‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫ر‬َ‫م‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ َ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫ر‬َ‫م‬َ‫أ‬ َ‫هللا‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ،ً‫ا‬‫ِّب‬ِ‫ي‬َ‫ط‬‫وا‬ُ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬‫ا‬ َ‫و‬ ِ‫ات‬َ‫ب‬ِِّ‫ي‬َّ‫الط‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ل‬
ً‫ا‬‫ح‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫ص‬: ‫ى‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫ت‬ َ‫ل‬َ‫ا‬‫ق‬ َ‫و‬ِِّ‫ي‬َ‫ط‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ْ‫م‬ُ‫ك‬‫َا‬‫ن‬ْ‫ق‬ َ‫ز‬ َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫م‬ ِ‫ات‬َ‫ب‬َ‫ث‬َ‫ع‬ْ‫ش‬َ‫أ‬ َ‫ر‬َ‫ف‬َّ‫س‬‫ال‬ ُ‫ل‬ْ‫ي‬ِ‫ُط‬‫ي‬ َ‫ل‬ُ‫ج‬ َّ‫الر‬ َ‫ر‬َ‫ك‬َ‫ذ‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬
ٌ‫م‬‫ا‬ َ‫ر‬َ‫ح‬ ُ‫ه‬ُ‫س‬َ‫ب‬ْ‫ل‬َ‫م‬ َ‫و‬ ٌ‫م‬‫ا‬ َ‫ر‬َ‫ح‬ ُ‫ه‬ُ‫ب‬ َ‫ر‬ْ‫ش‬َ‫م‬ َ‫و‬ ٌ‫م‬‫ا‬ َ‫ر‬َ‫ح‬ ُ‫ه‬ُ‫م‬َ‫ع‬ْ‫ط‬َ‫م‬ َ‫و‬ ِِّ‫ب‬ َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ِِّ‫ب‬ َ‫ر‬ َ‫ا‬‫ي‬ ِ‫اء‬َ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫د‬َ‫ي‬ ُّ‫د‬ُ‫م‬َ‫ي‬ َ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫غ‬َ‫أ‬‫ى‬َّ‫ن‬َ‫أ‬َ‫ف‬ ِ‫ام‬ َ‫ر‬َ‫ح‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ َ‫ي‬ِِّ‫ذ‬ُ‫غ‬ َ‫و‬
‫[ر‬ . ُ‫ه‬َ‫ل‬ ُ‫اب‬َ‫ج‬َ‫ت‬ْ‫س‬ُ‫ي‬‫مسلم‬ ‫واه‬
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu dia berkata : Rasulullah Sholallohu alaihi wasallam
bersabda : Sesungguhnya Allah ta’ala itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan
sesungguhnya Allah memerintahkan orang beriman sebagaimana dia memerintahkan para
rasul-Nya dengan firmannya : Wahai Para Rasul makanlah yang baik-baik dan beramal
shalehlah. Dan Dia berfirman : Wahai orang-orang yang beriman makanlah yang baik-baik dari
apa yang Kami rizkikan kepada kalian. Kemudian beliau menyebutkan ada seseorang
melakukan perjalan jauh dalam keadaan kumal dan berdebu. Dia memanjatkan kedua
tangannya ke langit seraya berkata : Ya Robbku, Ya Robbku, padahal makanannya haram,
minumannya haram, pakaiannya haram dan kebutuhannya dipenuhi dari sesuatu yang haram,
maka (jika begitu keadaannya) bagaimana doanya akan dikabulkan. (Riwayat Muslim).
Pelajaran yang terdapat dalam hadist:
1. Dalam hadits diatas terdapat pelajaran akan sucinya Allah ta’ala dari segala kekurangan dan
cela.
2. Allah ta’ala tidak menerima kecuali sesuatu yang baik. Maka siapa yang bersedekah dengan
barang haram tidak akan diterima.
3. Sesuatu yang disebut baik adalah apa yang dinilai baik disisi Allah ta’ala.
4. Berlarut-larut dalam perbuatan haram akan menghalangi seseorang dari terkabulnya doa.
5. Orang yang maksiat tidak termasuk mereka yang dikabulkan doanya kecuali mereka yang
Allah kehendaki.
6. Makan barang haram dapat merusak amal dan menjadi penghalang diterimanya amal
perbuatan
7. Anjuran untuk berinfaq dari barang yang halal dan larangan untuk berinfaq dari sesuatu yang
haram.
8. Seorang hamba akan diberi ganjaran jika memakan sesuatu yang baik dengan maksud agar
dirinya diberi kekuatan untuk ta’at kepada Allah.
9. Doa orang yang sedang safar dan yang hatinya sangat mengharap akan terkabul.
10. Dalam hadits terdapat sebagian dari sebab-sebab dikabulkannya do’a : Perjalanan jauh,
kondisi yang bersahaja dalam pakaian dan penampilan dalam keadaan kumal dan berdebu,
mengangkat kedua tangan ke langit, meratap dalam berdoa, keinginan kuat dalam permintaan,
mengkonsumsi makanan, minuman dan pakaian yang halal.
Tema hadits yang berkaitan dengan Al-Quran:
1. Mempersembahkan yang terbaik kepada Allah :
َ‫أ‬ َ‫و‬ ۖ ‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ن‬ُّ‫د‬‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ك‬َ‫ب‬‫ي‬ ِ‫َص‬‫ن‬ َ‫س‬ْ‫ن‬َ‫ت‬ َ‫ال‬ َ‫و‬ ۖ َ‫ة‬ َ‫ر‬ ِ‫خ‬ ْ‫اْل‬ َ‫َّار‬‫د‬‫ال‬ ُ َّ‫َّللا‬ َ‫اك‬َ‫ت‬‫آ‬ ‫ا‬َ‫م‬‫ي‬ِ‫ف‬ ِ‫َغ‬‫ت‬ْ‫ب‬‫ا‬ َ‫و‬‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫د‬‫ا‬َ‫س‬َ‫ف‬ْ‫ال‬ ِ‫ْغ‬‫ب‬َ‫ت‬ َ‫ال‬ َ‫و‬ ۖ َ‫ْك‬‫ي‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ُ َّ‫َّللا‬ َ‫ن‬َ‫س‬ْ‫ح‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ك‬ ْ‫ن‬ِ‫س‬ْ‫ح‬
َ‫ِين‬‫د‬ِ‫س‬ْ‫ف‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ُّ‫ب‬ ِ‫ُح‬‫ي‬ َ‫ال‬ َ َّ‫َّللا‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ۖ ِ‫ض‬ ْ‫ر‬َ ْ‫األ‬
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat,
dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah
(kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berbuat kerusakan.
[Surat Al-Qasas : 77]
2. Mengkonsumsi yang halal :
َ‫ون‬ُ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ َّ‫َّللا‬ ‫وا‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬‫ا‬ َ‫و‬ ۚ ‫ًا‬‫ب‬ِِّ‫ي‬َ‫ط‬ ً‫ال‬ َ‫ال‬َ‫ح‬ ُ َّ‫َّللا‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ق‬ َ‫ز‬َ‫ر‬ ‫ا‬َّ‫م‬ِ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬ َ‫و‬
Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu,
dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.
[Surat Al-Maeda : 88]
3. Meratap dalam berdoa :
‫ًّا‬‫ي‬ِ‫ف‬َ‫خ‬ ً‫ء‬‫ا‬َ‫د‬ِ‫ن‬ ُ‫ه‬َّ‫ب‬ َ‫ر‬ َٰ‫ى‬َ‫د‬‫َا‬‫ن‬ ْ‫ذ‬ِ‫إ‬
Yaitu tatkala ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut.
[Surat Maryam : 3]
َ‫ر‬ َ‫ُون‬‫ع‬ْ‫د‬َ‫ي‬ ِ‫ع‬ ِ‫اج‬َ‫ض‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ب‬‫و‬ُ‫ن‬ُ‫ج‬ َٰ‫ى‬َ‫ف‬‫ا‬َ‫ج‬َ‫ت‬َ‫ت‬َ‫ون‬ُ‫ق‬ِ‫ف‬ْ‫ن‬ُ‫ي‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫َا‬‫ن‬ْ‫ق‬ َ‫ز‬ َ‫ر‬ ‫ا‬َّ‫م‬ِ‫م‬ َ‫و‬ ‫ا‬ً‫ع‬َ‫م‬َ‫ط‬ َ‫و‬ ‫ا‬ً‫ف‬ ْ‫َو‬‫خ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ب‬
Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan
penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa apa rezeki yang Kami berikan.
[Surat As-Sajda : 16]
Sabtu, 24 November 2018 / 16 Robii'ul Awwal 1440
Laksana Menggegam Bara Api
‫قال‬ ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ‫هللا‬ ‫رسول‬ ،‫عنه‬ ‫هللا‬ ‫رضي‬ ‫مالك‬ ‫بن‬ ‫أنس‬ ‫:عن‬
ِ‫ر‬ْ‫م‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ِ‫ض‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ق‬ْ‫ال‬َ‫ك‬ ِ‫ه‬ِ‫ن‬‫ِي‬‫د‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫ر‬ِ‫ب‬‫ا‬َّ‫ص‬‫ال‬ ٌ‫ان‬َ‫م‬ َ‫ز‬ ِ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ى‬ِ‫ت‬ْ‫أ‬َ‫ي‬
“Akan datang kepada manusia suatu zaman, orang yang berpegang teguh pada agamanya
seperti orang yang menggenggam bara api.” (HR. Tirmidzi no. 2260. Al Hafizh Abu Thohir
mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Pelajaran yang terdapat dalam hadits:
1- Berpegang teguh dengan ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam saat ini memang amat
berat, bagai mereka yang memegang bara api.
2- Orang yang berpegang teguh dengan agama hingga meninggalkan dunianya, ujian dan
kesabarannya begitu berat. Ibaratnya seperti seseorang yang memegang bara (nyala) api.
3- Maknanya adalah sebagaimana seseorang tidak mampu menggenggam bara api karena
tangannya bisa terbakar sama halnya dengan orang yang ingin berpegang teguh dengan ajaran
Islam saat ini, ia sampai tak kuat ketika ingin berpegang teguh dengan agamanya. Hal itu
lantaran banyaknya maksiat di sekelilingnya, pelaku maksiat pun begitu banyak, kefasikan pun
semakin tersebar luas, juga iman pun semakin lemah.
4- Seseorang tidaklah mungkin menggenggam bara api melainkan dengan memiliki kesabaran
yang ekstra dan kesulitan yang luar biasa. Begitu pula dengan orang yang ingin berpegang
teguh dengan ajaran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam di zaman ini butuh
kesabaran yang ekstra.
5-Itulah gambaran orang yang konsekuen dengan ajaran Islam saat ini, yang ingin terus
menjalankan ibadah sesuai sunnah Rasul –shallallahu ‘alaihi wa sallam-, begitu sulitnya dan
begitu beratnya. Kadang cacian yang mesti diterima. Kadang dikucilkan oleh masyarakat
sekitar. Kadang jadi bahan omongan yang tidak enak. Sampai-sampai ada yang nyawanya dan
keluarganya terancam. Demikianlah resikonya. Namun nantikan balasannya di sisi Allah yang
luar biasa andai mau bersabar.
6- Balasan orang yang sabar adalah surga.
Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran
1- Balasan orang yang sabar, pahala mereka tak bisa ditimbang dan tidak bisa ditakar. Itulah
karena saking banyaknya.
ٍ‫ب‬‫ا‬َ‫س‬ ِ‫ح‬ ِ‫ْر‬‫ي‬َ‫غ‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫ر‬ْ‫ج‬َ‫أ‬ َ‫ون‬ُ‫ر‬ِ‫ب‬‫ا‬َّ‫ص‬‫ال‬ ‫ى‬َّ‫ف‬ َ‫ُو‬‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa
batas.” (QS. Az Zumar: 10).
2- Balasan orang yang sabar adalah surga
َ‫ون‬ُ‫ل‬ُ‫خ‬ْ‫د‬َ‫ي‬ ُ‫ة‬َ‫ك‬ِ‫ئ‬ َ‫ال‬َ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ ۖ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ت‬‫َّا‬‫ي‬ ِِّ‫ر‬ُ‫ذ‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ ِ‫اج‬ َ‫و‬ ْ‫ز‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫ب‬‫آ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ح‬َ‫ل‬َ‫ص‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ل‬ُ‫خ‬ْ‫د‬َ‫ي‬ ٍ‫ْن‬‫د‬َ‫ع‬ ُ‫ات‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ٍ‫ب‬‫ا‬َ‫ب‬ ِِّ‫ل‬ُ‫ك‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬
َ‫م‬ْ‫ع‬ِ‫ن‬َ‫ف‬ ۚ ْ‫م‬ُ‫ت‬ ْ‫ر‬َ‫ب‬َ‫ص‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ٌ‫م‬ َ‫ال‬َ‫س‬ِ‫َّار‬‫د‬‫ال‬ ‫ى‬َ‫ب‬ْ‫ق‬ُ‫ع‬
(yaitu) surga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang
saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk
ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (sambil mengucapkan): "Salamun 'alaikum bima
shabartum". Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.
[Surat Ar-Ra'd :23- 24].
Ahad, 25 November 2018 / 17 Robii'ul Awwal 1440
Jangan Marah
ُ‫هللا‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ِِّ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ل‬ِ‫ل‬ َ‫ال‬َ‫ق‬ ً‫ال‬ُ‫ج‬ َ‫ر‬ َّ‫ن‬َ‫أ‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ َ‫ي‬ ِ‫ض‬ َ‫ر‬ َ‫ة‬ َ‫ْر‬‫ي‬ َ‫ُر‬‫ه‬ ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬َ‫د‬َّ‫د‬ َ‫ر‬َ‫ف‬ ْ‫ب‬َ‫ض‬ْ‫غ‬َ‫ت‬ َ‫ال‬ : َ‫ال‬َ‫ق‬ ،‫ي‬ِ‫ن‬ ِ‫ص‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ :َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬
‫البخاري‬ ‫[رواه‬ ْ‫ب‬َ‫ض‬ْ‫غ‬َ‫ت‬ َ‫ال‬ :َ‫ال‬َ‫ق‬ ،ً‫ا‬‫ار‬ َ‫ر‬ِ‫]م‬
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu sesungguhnya seseorang bertanya kepada Rasulullah
sholallohu ‘alaihi wa sallam : (Ya Rasulullah ) nasihatilah saya. Beliau bersabda : Jangan kamu
marah. Beliau menanyakan hal itu berkali-kali. Maka beliau bersabda : Jangan engkau
marah.(Riwayat Bukhari)
Pelajaran yang terdapat dalam hadits:
1- Sabda beliau:(‫تغضب‬ ‫ال‬ ) maknanya adalah: jangan engkau realisasikan kemarahanmu, dan
larangan tersebut bukan kembali kepada sifat marah itu sendiri, karena sifat marah adalah
tabiat manusia dan tidak mungkin bagi manusia untuk untuk menolak sifat itu.
Dalam hadits yang lain:
‫يارس‬ : ‫فقال‬ ) ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ( ‫النبى‬ ‫إلى‬ ‫رجل‬ ‫جاء‬‫ويبعدنى‬ ‫الجنة‬ ‫من‬ ‫يقربنى‬ ً‫ا‬‫علم‬ ‫علمنى‬ : ‫هللا‬ ‫ول‬
‫الجنة‬ ‫ولك‬ ‫تغضب‬ ‫ال‬ : ‫قال‬ ‫النار‬ ‫عن‬
seorang laki-laki pernah mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu berkata:'Wahai
Rasulullah ajarkan kepadaku suatu ilmu yang mendekatkan aku ke Surga dan menjauhkan aku
dari Neraka.'Beliau shallallahu 'alaihi wasallam menjawab:'Jangan marah dan bagimu Surga.
2- Yang dimaksud dengan meninggalkan marah adalah menjauhi segala sebab dan sarananya
dan segala perkara yang bisa menjerumuskan ke dalam hal tersebut.
3- Di dalamnya ada kaidah untuk sadu dzari'ah (menutup sarana yang menjerumuskan kepada
keharaman), dan bahwasanya menjaga lebih baik daripada mengobati.
4- Marah menghalangi seseorang dari berlaku adil dalam perkataan dan perbuatan.
5- Orang yang tidak marah akan perbuatannya dan perkataannya terkontrol baik dalam kondisi
ridha maupun
marah.
6- Tidak marah tanda kesempurnaan akal
7- Keburukan semuanya ada dalam kemarahan
8- Kemarahan dari Syetan
9- Orang yang kuat adalah orang yang menguasai hawa nafsunya ketika sedang marah
10- Orang yang bisa mengendalikan marah berhak mendapatkan janjiNya yaitu,"SURGA."
Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:
Menahan amarah sifat orang yang taqwa.
ِ‫اء‬ َّ‫َّر‬‫ض‬‫ال‬ َ‫و‬ ِ‫اء‬ َّ‫ر‬َّ‫س‬‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ون‬ُ‫ق‬ِ‫ف‬ْ‫ن‬ُ‫ي‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬َ‫ِين‬‫ن‬ِ‫س‬ْ‫ح‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ُّ‫ب‬ ِ‫ُح‬‫ي‬ ُ َّ‫َّللا‬ َ‫و‬ ۗ ِ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫ِين‬‫ف‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ َ‫ظ‬ْ‫ي‬َ‫غ‬ْ‫ال‬ َ‫ين‬ِ‫م‬ِ‫اظ‬َ‫ك‬ْ‫ال‬ َ‫و‬
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan
orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai
orang-orang yang berbuat kebajikan.
[Surat Ali 'Imran 134]
Senin, 26 November 2018 / 18 Robii'ul Awwal 1440
Seberapapun Usaha didalam Ketaatan Allah akan Memberikan Apresiasi
‫عز‬ ‫ِّه‬‫ب‬‫ر‬ ‫عن‬ ‫يرويه‬ ‫فيما‬ ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ِّ‫ي‬‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫عن‬ ‫عنه‬ ‫هللا‬ ‫رضي‬ ‫أنس‬ ‫عن‬ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬‫ال‬ َ‫رب‬َ‫ق‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬(( :َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫وجل‬
َ‫ت‬‫أ‬ ‫مشي‬َ‫ي‬ ‫ي‬ِ‫ن‬‫َا‬‫ت‬‫أ‬ ‫ا‬َ‫ذ‬‫إ‬ِ‫و‬ ،‫ا‬ً‫ع‬‫ا‬َ‫ب‬ ُ‫ه‬‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ْت‬‫ب‬‫ر‬َ‫ق‬َ‫ت‬ ‫ا‬ً‫ع‬‫ا‬ َ‫ِر‬‫ذ‬ َّ‫ي‬َ‫ل‬‫إ‬ َ‫ب‬َّ‫ر‬َ‫ق‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ،‫ا‬ً‫ع‬‫ا‬ َ‫ِر‬‫ذ‬ ‫ْه‬‫ي‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ُ‫ْت‬‫ب‬‫ر‬َ‫ق‬َ‫ت‬ ‫ا‬ ً‫ْر‬‫ب‬ِ‫ش‬ َّ‫ي‬َ‫ل‬‫إ‬‫رواه‬ .))ً‫ة‬َ‫ل‬ َ‫و‬ ْ‫َر‬‫ه‬ ُ‫ه‬ُ‫ت‬ْ‫ي‬
‫.البخاري‬
Dari Anas r.a. dari Nabi sholallohu alaihi wasallam dalam sesuatu yang diriwayatkan dari
Tuhannya 'Azzawajalla, firmanNya - ini juga Hadist Qudsi :
"Jikalau seseorang hamba itu mendekat padaKu sejengkal, maka Aku mendekat padanya
sehasta dan jikalau ia mendekat padaKu sehasta, maka Aku mendekat padanya sedepa.
Jikalau hamba itu mendatangi Aku dengan berjalan, maka Aku mendatanginya dengan
bergegas-gegas." (Riwayat Bukhari)
Pelajaran yang terdapat dalam hadist:
1- Hadist yang tercantum di atas itu adalah sebagai perumpamaan belaka, baik bagi Allah atau
bagi hambaNya. Jadi maksudnya ialah barangsiapa yang mengerjakan ketaatan kepada Allah
sekalipun sedikit, maka Allah akan menerima serta memperlipat-gandakan pahalanya, juga
pelakunya itu diberi kemuliaan olehNya selama di dunia sampai di akhirat.
2- Makin besar dan banyak ketaatannya, makin pula besar dan bertambah-tambah pahalanya.
3- Manakala cara melakukan ketaatan itu dengan perlahan-lahan, Allah bukannya
memperlahan atau memperlambatkan pahalanya, tetapi bahkan dengan segera dinilai
pahalanya itu dengan penilaian yang luar biasa tingginya.
4- Ketaatan (kebenaran, kebaikan) pertama kali harus dipaksakan. Siapa yang memaksakan?
dirinya sendiri. Kalau sudah menjadi kebiasaan dan masuk sebagai irama hidup semuanya
akan mudah, itulah taufik Allah kepadaya.
5- Tatkala bertambah ketaatan seseorang maka ditambah pahala dan dipercepat rahmat serta
karunia dariNya.
Tema yang berkaitan dengan Al-Quran
1- Mujahadah
ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬َ‫ِين‬‫ن‬ِ‫س‬ْ‫ح‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫ع‬َ‫م‬َ‫ل‬ َ َّ‫َّللا‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ۚ ‫َا‬‫ن‬َ‫ل‬ُ‫ب‬ُ‫س‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ن‬َ‫ي‬ِ‫د‬ْ‫ه‬َ‫ن‬َ‫ل‬ ‫َا‬‫ن‬‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ُوا‬‫د‬َ‫ه‬‫ا‬َ‫ج‬ َ‫ين‬
Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami
tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta
orang-orang yang berbuat baik.
[Surat Al-Ankaboot : 69]
2- Nilai Kebaikan disisi Alloh SWT
َ َّ‫َّللا‬ ‫وا‬ُ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬ َ‫و‬ ۚ ‫ا‬ ً‫جْر‬َ‫أ‬ َ‫م‬َ‫ظ‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ‫ا‬ ً‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ َ‫ُو‬‫ه‬ ِ َّ‫َّللا‬ َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ُ‫ه‬‫ُو‬‫د‬ ِ‫َج‬‫ت‬ ٍ‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ ِ‫أل‬ ‫وا‬ُ‫م‬ِِّ‫د‬َ‫ق‬ُ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ٌ‫م‬‫ي‬ ِ‫ح‬ َ‫ر‬ ٌ‫ور‬ُ‫ف‬َ‫غ‬ َ َّ‫َّللا‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ۖ
Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh
(balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya.
Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
[Surat Al-Muzzammil : 20].
Rabu, 28 November 2018 / 20 Robii'ul Awwal 1440
Keutamaan Shalat Dhuha
ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ى‬َ‫م‬ َ‫ال‬ُ‫س‬ ِِّ‫ل‬ُ‫ك‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫ح‬ِ‫ب‬ْ‫ص‬ُ‫ي‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ُ‫ه‬َّ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ِِّ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ٍِّ‫ر‬َ‫ذ‬ ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ٍ‫ة‬َ‫ح‬‫ي‬ِ‫ب‬ْ‫س‬َ‫ت‬ ُّ‫ل‬ُ‫ك‬َ‫ف‬ ٌ‫ة‬َ‫ق‬َ‫د‬َ‫ص‬
َ‫ق‬َ‫د‬َ‫ص‬ ِ‫وف‬ُ‫ر‬ْ‫ع‬َ‫م‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ ٌ‫ر‬ْ‫م‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ٌ‫ة‬َ‫ق‬َ‫د‬َ‫ص‬ ٍ‫ة‬ َ‫ير‬ِ‫ب‬ْ‫ك‬َ‫ت‬ ُّ‫ل‬ُ‫ك‬ َ‫و‬ ٌ‫ة‬َ‫ق‬َ‫د‬َ‫ص‬ ٍ‫ة‬َ‫ل‬‫ي‬ِ‫ل‬ْ‫ه‬َ‫ت‬ ُّ‫ل‬ُ‫ك‬ َ‫و‬ ٌ‫ة‬َ‫ق‬َ‫د‬َ‫ص‬ ٍ‫ة‬َ‫د‬‫ي‬ِ‫م‬ْ‫ح‬َ‫ت‬ ُّ‫ل‬ُ‫ك‬ َ‫و‬ ٌ‫ة‬َ‫ق‬َ‫د‬َ‫ص‬ِ‫ر‬َ‫ك‬ْ‫ن‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ٌ‫ي‬ْ‫ه‬َ‫ن‬ َ‫و‬ ٌ‫ة‬
‫مسلم‬ ‫(أخرجه‬ .‫ى‬َ‫ُّح‬‫ض‬‫ال‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ع‬َ‫ك‬ ْ‫ر‬َ‫ي‬ ِ‫َان‬‫ت‬َ‫ع‬ْ‫ك‬ َ‫ر‬ َ‫ِك‬‫ل‬َ‫ذ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ئ‬ ِ‫ُجْز‬‫ي‬ َ‫و‬ ٌ‫ة‬َ‫ق‬َ‫د‬َ‫ص‬).
Dari Abu Dzar, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau telah bersabda: “Di setiap
pagi, ada kewajiban sedekah atas setiap persendian dari salah seorang kalian. Setiap tasbiih
adalah sedekah, setiap tahmiid adalah sedekah, setiap tahliil adalah sedekah, setiap takbiir
adalah sedekah, amar makruf nahi mungkar adalah sedekah. Dan dapat memadai untuk semua
itu, dua rakaat yang dilakukan pada waktu Dhuha”.HR Muslim, kitab Shalât al-Musâfirîn wa
Qashruha, Bab: Istihbâb Shalat ad-Dhuha, hadits No. 720.
Pelajaran yang terdapat dalam hadits:
1- Shalat dhuha mencukupkan sedekah sebanyak persendian manusia, yaitu 360 persendian.
2- Para ulama menjelaskan, bahwa pada tubuh manusia terdapat 360 jumlah persendian,
sehingga setiap orang harus bersedekah 360 sedekah setiap hari. Yang dimakusdkan dengan
sedekah ini bukan berupa harta, tetapi berupa amalan taqarrub (mendekatkan diri) kepada
Allah. Mencukupkan dari itu semua dua rakaat yang dilakukan di waktu Dhuha).
3- Allah Subhanahu wa Ta’ala menjaga orang yang shalat Dhuha empat rakaat pada hari
tersebut.
4- Shalat Dhuha merupakan shalat al-awwaabiin. Yaitu orang yang banyak bertaubat kepada
Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:
- Orang yang mengerjakan kebaikan manfaat kembali kepada dirinya sendiri.
ْ‫ج‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ن‬َ‫ي‬ ِ‫ز‬ْ‫َج‬‫ن‬َ‫ل‬ َ‫و‬ ۖ ً‫ة‬َ‫ب‬ِِّ‫ي‬َ‫ط‬ ً‫ة‬‫ا‬َ‫ي‬َ‫ح‬ ُ‫ه‬َّ‫ن‬َ‫ي‬ِ‫ي‬ْ‫ح‬ُ‫ن‬َ‫ل‬َ‫ف‬ ٌ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ َ‫ُو‬‫ه‬ َ‫و‬ َٰ‫ى‬َ‫ث‬ْ‫ن‬ُ‫أ‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ٍ‫ر‬َ‫ك‬َ‫ذ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬ً‫ح‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫ص‬ َ‫ل‬ِ‫م‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫ون‬ُ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ ‫وا‬ُ‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬ ِ‫ن‬َ‫س‬ْ‫ح‬َ‫أ‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫ر‬
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan
beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan
sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa
yang telah mereka kerjakan.
[Surat An-Nahl 97].
Jumat, 30 November 2018 / 22 Robii'ul Awwal 1440
Shalat Merupakan Tolak Ukur Semua Amal
‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ‫هللا‬ ‫رسول‬ ‫قال‬ :‫قال‬ ‫عنه‬ ‫هللا‬ ‫رضي‬ ‫هريرة‬ ‫أبي‬ ‫عن‬
” ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫و‬ َ‫ح‬َ‫ل‬ْ‫ف‬َ‫أ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ْ‫ت‬َ‫ح‬َ‫ل‬َ‫ص‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ُ‫ه‬ُ‫ت‬ َ‫ال‬َ‫ص‬ ِ‫ه‬ِ‫ل‬َ‫م‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫ة‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ق‬‫ال‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬‫ال‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ُ‫ب‬َ‫س‬‫ا‬َ‫ُح‬‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫ل‬ َّ‫و‬َ‫أ‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫َاب‬‫خ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ْ‫ت‬َ‫د‬َ‫س‬َ‫ف‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ َ‫ح‬َ‫ج‬
ُّ‫و‬َ‫ط‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ِي‬‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ِ‫ل‬ ْ‫َل‬‫ه‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ ُ‫ر‬َ‫ظ‬َ‫ن‬‫ا‬ : ‫ى‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫ت‬ َ‫و‬ َ‫ك‬ َ‫ار‬َ‫ب‬َ‫ت‬ ُّ‫ب‬َّ‫الر‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ٌ‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ ِ‫ه‬ِ‫ت‬َ‫ض‬ْ‫ي‬ ِ‫ر‬َ‫ف‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ص‬َ‫ق‬َ‫ت‬ْ‫ن‬‫ا‬ ِ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ َ‫ر‬َ‫س‬َ‫خ‬ َ‫و‬‫ا‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ب‬ ُ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ك‬ُ‫ي‬َ‫ف‬ ‫؟‬ ٍ‫ع‬
ِ‫ل‬َ‫ذ‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ِ‫ه‬ِ‫ل‬َ‫م‬َ‫ع‬ ُ‫ر‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫س‬ ُ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ك‬َ‫ي‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ِ‫ة‬َ‫ض‬ْ‫ي‬ ِ‫ر‬َ‫ف‬‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ص‬َ‫ق‬َ‫ت‬ْ‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬. ”: ٍ‫ة‬َ‫ي‬‫ا‬ َ‫و‬ ِ‫ر‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫و‬”ُ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫أل‬‫ا‬ ُ‫ذ‬َ‫خ‬ْ‫ؤ‬ُ‫ت‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ َ‫ِك‬‫ل‬َ‫ذ‬ ُ‫ل‬ْ‫ث‬ِ‫م‬ ُ‫ة‬‫ا‬َ‫ك‬ َّ‫الز‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬
َ‫ِك‬‫ل‬َ‫ذ‬ َ‫ب‬َ‫س‬َ‫ح‬ ” .
“Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah
shalatnya. Apabila shalatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan.
Apabila shalatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi. Jika ada yang kurang dari shalat
wajibnya, Allah Tabaroka wa Ta’ala mengatakan, ’Lihatlah apakah pada hamba tersebut
memiliki amalan shalat sunnah?’ Maka shalat sunnah tersebut akan menyempurnakan shalat
wajibnya yang kurang. Begitu juga amalan lainnya seperti itu.”
Dalam riwayat lainnya, ”Kemudian zakat akan (diperhitungkan) seperti itu. Kemudian amalan
lainnya akan dihisab seperti itu pula.” (HR. Abu Daud no. 864, Ahmad 2: 425, Hakim 1: 262,
Baihaqi, 2: 386. Al Hakim mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih dan tidak dikeluarkan
oleh Bukhari dan Muslim, penilaian shahih ini disepakati oleh Adz Dzahabi)
Pelajaran yang terdapat dalam hadist
1- Shalat adalah tiang Islam. Islam seseorang tidaklah tegak kecuali dengan shalat.
2- Shalat adalah amalan yang pertama kali akan dihisab. Amalan seseorang bisa dinilai baik
buruknya dinilai dari shalatnya.
3- Sholat sunnah akan menyempurnakan shalat wajib.
4- Perkara terakhir yang hilang dari manusia adalah shalat.
5- Shalat adalah akhir wasiat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
6- Jangan Meremehkan Shalat
‫أضيع‬ ‫سواها‬ ‫لما‬ ‫فهو‬ ‫ضيعها‬ ‫من‬
Barang siapa yang berani meremehkan sholat maka dia dengan yang lainnya akan lebih berani
meremehkannya (Umar bin Khotob radhiallahu anhu)
Imam Ahmad –rahimahullah- juga mengatakan perkataan yang serupa, “Setiap orang yang
meremehkan perkara shalat, berarti telah meremehkan agama. Seseorang memiliki bagian
dalam Islam sebanding dengan penjagaannya terhadap shalat lima waktu. Seseorang yang
dikatakan semangat dalam Islam adalah orang yang betul-betul memperhatikan shalat lima
waktu. Kenalilah dirimu, wahai hamba Allah. Waspadalah! Janganlah engkau menemui Allah,
sedangkan engkau tidak memiliki bagian dalam Islam. Kadar Islam dalam hatimu, sesuai
dengan kadar shalat dalam hatimu.”..
Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran
1- Allah membuka amalan seorang muslim dengan shalat dan mengakhirinya pula dengan
shalat. Ini juga yang menunjukkan ditekankannya amalan shalat.
( َ‫ون‬ُ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫ح‬َ‫ل‬ْ‫ف‬َ‫أ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬1( َ‫ون‬ُ‫ع‬ِ‫ش‬‫َا‬‫خ‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ت‬ َ‫ال‬َ‫ص‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ )2( َ‫ُون‬‫ض‬ ِ‫ر‬ْ‫ع‬ُ‫م‬ ِ‫و‬ْ‫غ‬َّ‫ل‬‫ال‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ )3ْ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ )
( َ‫ون‬ُ‫ل‬ِ‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬ ِ‫ة‬‫ا‬َ‫ك‬ َّ‫لز‬ِ‫ل‬4( َ‫ون‬ُ‫ظ‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫ح‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ ِ‫وج‬ُ‫ر‬ُ‫ف‬ِ‫ل‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ )5)ُ‫ْر‬‫ي‬َ‫غ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ن‬‫ا‬َ‫ْم‬‫ي‬َ‫أ‬ ْ‫ت‬َ‫ك‬َ‫ل‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ ِ‫اج‬ َ‫و‬ ْ‫ز‬َ‫أ‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬
( َ‫ين‬ِ‫وم‬ُ‫ل‬َ‫م‬6َ‫ء‬‫ا‬ َ‫ر‬ َ‫و‬ ‫َى‬‫غ‬َ‫ت‬ْ‫ب‬‫ا‬ ِ‫ن‬َ‫م‬َ‫ف‬ )( َ‫ُون‬‫د‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫ِك‬‫ئ‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫أ‬َ‫ف‬ َ‫ِك‬‫ل‬َ‫ذ‬7( َ‫ُون‬‫ع‬‫ا‬ َ‫ر‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫د‬ْ‫ه‬َ‫ع‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ت‬‫َا‬‫ن‬‫ا‬َ‫م‬َ ِ‫أل‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ )8َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ )
ُ‫ي‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ت‬‫ا‬ َ‫و‬َ‫ل‬َ‫ص‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬( َ‫ون‬ُ‫ظ‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫ح‬9 )
“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’
dalam shalatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang
tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga
kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka
sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka
mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat-
amanat (yang dipikulnya) dan janjinya. Dan orang-orang yang memelihara shalatnya.” (QS. Al
Mu’minun: 1-9).
2- Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan umatnya
untuk memerintahkan keluarga mereka supaya menunaikan shalat.
‫ى‬ َ‫و‬ْ‫ق‬َّ‫ت‬‫ل‬ِ‫ل‬ ُ‫ة‬َ‫ب‬ِ‫ق‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ َ‫ك‬ُ‫ق‬ُ‫ز‬ ْ‫َر‬‫ن‬ ُ‫ن‬ْ‫َح‬‫ن‬ ‫ا‬ً‫ق‬ ْ‫ز‬ ِ‫ر‬ َ‫ك‬ُ‫ل‬َ‫ْأ‬‫س‬َ‫ن‬ َ‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫ر‬ِ‫ب‬َ‫ط‬ْ‫ص‬‫ا‬ َ‫و‬ ِ‫ة‬ َ‫ال‬َّ‫ص‬‫ال‬ِ‫ب‬ َ‫ك‬َ‫ل‬ْ‫ه‬َ‫أ‬ ْ‫ر‬ُ‫م‬ْ‫أ‬ َ‫و‬
“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam
mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, Kamilah yang memberi rezki kepadamu.
Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.” (QS. Thaha: 132).

More Related Content

What's hot

11388736 zikir-wirid-doa-selepas-solat-sembahyang-fardhu-yang-benar
11388736 zikir-wirid-doa-selepas-solat-sembahyang-fardhu-yang-benar11388736 zikir-wirid-doa-selepas-solat-sembahyang-fardhu-yang-benar
11388736 zikir-wirid-doa-selepas-solat-sembahyang-fardhu-yang-benarAnuar Zainal Sepri
 
Tafsir surah al fatihah
Tafsir surah al fatihahTafsir surah al fatihah
Tafsir surah al fatihahIdrus Abidin
 
Tafsir al aminuddin,Tentang wudhu.
Tafsir al aminuddin,Tentang wudhu. Tafsir al aminuddin,Tentang wudhu.
Tafsir al aminuddin,Tentang wudhu. Rifki Aminuddin
 
Agar puasa-tidak-sia-sia
Agar puasa-tidak-sia-siaAgar puasa-tidak-sia-sia
Agar puasa-tidak-sia-siaMuslim Sendai
 
Id ramadan message
Id ramadan messageId ramadan message
Id ramadan messageLoveofpeople
 
10 pertanyaan yang menyadarkan
10 pertanyaan yang menyadarkan10 pertanyaan yang menyadarkan
10 pertanyaan yang menyadarkanloevera
 
Tafsir Surah al-Fatihah
Tafsir Surah al-FatihahTafsir Surah al-Fatihah
Tafsir Surah al-FatihahIdrus Abidin
 
Rumaysho.com isi khutbah shalat gerhana dari nabi
Rumaysho.com isi khutbah shalat gerhana dari nabiRumaysho.com isi khutbah shalat gerhana dari nabi
Rumaysho.com isi khutbah shalat gerhana dari nabiReza Fakhlevi
 
pdf. Dzikir dan doa setelah sholat
pdf. Dzikir dan doa setelah sholatpdf. Dzikir dan doa setelah sholat
pdf. Dzikir dan doa setelah sholatasnifuroida03
 
Amalan doa;H.DADANG DJOKO KARYANTO
Amalan doa;H.DADANG DJOKO KARYANTOAmalan doa;H.DADANG DJOKO KARYANTO
Amalan doa;H.DADANG DJOKO KARYANTODadang DjokoKaryanto
 
Hadits hadits qudsi - abu dawud
Hadits hadits qudsi - abu dawudHadits hadits qudsi - abu dawud
Hadits hadits qudsi - abu dawudArifuddin Ali.
 
Doa senjataorangmukmin
Doa senjataorangmukminDoa senjataorangmukmin
Doa senjataorangmukminHelmon Chan
 
Kuliah Selepas Maghrib_31 Julai 2016_Masjid Al-Hidayah Taman Melawati_M.Hidir...
Kuliah Selepas Maghrib_31 Julai 2016_Masjid Al-Hidayah Taman Melawati_M.Hidir...Kuliah Selepas Maghrib_31 Julai 2016_Masjid Al-Hidayah Taman Melawati_M.Hidir...
Kuliah Selepas Maghrib_31 Julai 2016_Masjid Al-Hidayah Taman Melawati_M.Hidir...Mohammad Hidir Baharudin
 

What's hot (16)

11388736 zikir-wirid-doa-selepas-solat-sembahyang-fardhu-yang-benar
11388736 zikir-wirid-doa-selepas-solat-sembahyang-fardhu-yang-benar11388736 zikir-wirid-doa-selepas-solat-sembahyang-fardhu-yang-benar
11388736 zikir-wirid-doa-selepas-solat-sembahyang-fardhu-yang-benar
 
Dzikir dan doa
Dzikir dan doaDzikir dan doa
Dzikir dan doa
 
Tafsir surah al fatihah
Tafsir surah al fatihahTafsir surah al fatihah
Tafsir surah al fatihah
 
Tafsir al aminuddin,Tentang wudhu.
Tafsir al aminuddin,Tentang wudhu. Tafsir al aminuddin,Tentang wudhu.
Tafsir al aminuddin,Tentang wudhu.
 
Agar puasa-tidak-sia-sia
Agar puasa-tidak-sia-siaAgar puasa-tidak-sia-sia
Agar puasa-tidak-sia-sia
 
Id ramadan message
Id ramadan messageId ramadan message
Id ramadan message
 
10 pertanyaan yang menyadarkan
10 pertanyaan yang menyadarkan10 pertanyaan yang menyadarkan
10 pertanyaan yang menyadarkan
 
Tafsir Surah al-Fatihah
Tafsir Surah al-FatihahTafsir Surah al-Fatihah
Tafsir Surah al-Fatihah
 
Rumaysho.com isi khutbah shalat gerhana dari nabi
Rumaysho.com isi khutbah shalat gerhana dari nabiRumaysho.com isi khutbah shalat gerhana dari nabi
Rumaysho.com isi khutbah shalat gerhana dari nabi
 
pdf. Dzikir dan doa setelah sholat
pdf. Dzikir dan doa setelah sholatpdf. Dzikir dan doa setelah sholat
pdf. Dzikir dan doa setelah sholat
 
Amalan doa;H.DADANG DJOKO KARYANTO
Amalan doa;H.DADANG DJOKO KARYANTOAmalan doa;H.DADANG DJOKO KARYANTO
Amalan doa;H.DADANG DJOKO KARYANTO
 
Hadits hadits qudsi - abu dawud
Hadits hadits qudsi - abu dawudHadits hadits qudsi - abu dawud
Hadits hadits qudsi - abu dawud
 
Shalat hajat
Shalat hajatShalat hajat
Shalat hajat
 
Doa senjataorangmukmin
Doa senjataorangmukminDoa senjataorangmukmin
Doa senjataorangmukmin
 
Sifat shalat_nabi_
 Sifat shalat_nabi_ Sifat shalat_nabi_
Sifat shalat_nabi_
 
Kuliah Selepas Maghrib_31 Julai 2016_Masjid Al-Hidayah Taman Melawati_M.Hidir...
Kuliah Selepas Maghrib_31 Julai 2016_Masjid Al-Hidayah Taman Melawati_M.Hidir...Kuliah Selepas Maghrib_31 Julai 2016_Masjid Al-Hidayah Taman Melawati_M.Hidir...
Kuliah Selepas Maghrib_31 Julai 2016_Masjid Al-Hidayah Taman Melawati_M.Hidir...
 

Similar to One day one hadist nov

tata cara shala tarawih dan witir
tata cara shala tarawih dan witirtata cara shala tarawih dan witir
tata cara shala tarawih dan witirTeguh Prasetyo
 
tata cara shalat tarawih dan witir
tata cara shalat tarawih dan witirtata cara shalat tarawih dan witir
tata cara shalat tarawih dan witirTeguh Prasetyo
 
Zikir pagi petang (pdf)
Zikir pagi petang (pdf)Zikir pagi petang (pdf)
Zikir pagi petang (pdf)ayunieys anis
 
PANDUAN_SOLAT HAJAT.pdf
PANDUAN_SOLAT HAJAT.pdfPANDUAN_SOLAT HAJAT.pdf
PANDUAN_SOLAT HAJAT.pdf3334alza
 
Komunikasi dengan allah1
Komunikasi dengan allah1Komunikasi dengan allah1
Komunikasi dengan allah1Ridwan Ginanjar
 
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdfkeutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdfatsira1
 
PPT HADIS TARBAWI KLP 8.pptx
PPT HADIS TARBAWI KLP 8.pptxPPT HADIS TARBAWI KLP 8.pptx
PPT HADIS TARBAWI KLP 8.pptxRatnanengsi
 
Bacaanshalawatnariyah 130307072318-phpapp02
Bacaanshalawatnariyah 130307072318-phpapp02Bacaanshalawatnariyah 130307072318-phpapp02
Bacaanshalawatnariyah 130307072318-phpapp02Khoirun Nisa
 
Bagaimana kita tahu taubat kita diterima Allah?
Bagaimana kita tahu taubat kita diterima Allah?Bagaimana kita tahu taubat kita diterima Allah?
Bagaimana kita tahu taubat kita diterima Allah?HildaMahfud
 
11 adab berdzikir tarekat
11 adab berdzikir tarekat11 adab berdzikir tarekat
11 adab berdzikir tarekathaqqaniq
 
Kesempurnaan iman
Kesempurnaan imanKesempurnaan iman
Kesempurnaan imanMas Jalal
 
Kesempurnaan iman
Kesempurnaan imanKesempurnaan iman
Kesempurnaan imanMas Jalal
 
Kesempurnaan iman
Kesempurnaan imanKesempurnaan iman
Kesempurnaan imanMas Jalal
 
Id sifat shalat_nabi_dari_takbir_hingga_salam
Id sifat shalat_nabi_dari_takbir_hingga_salamId sifat shalat_nabi_dari_takbir_hingga_salam
Id sifat shalat_nabi_dari_takbir_hingga_salamSejahtera Affif
 
Id sifat shalat_nabi_dari_takbir_hingga_salam
Id sifat shalat_nabi_dari_takbir_hingga_salamId sifat shalat_nabi_dari_takbir_hingga_salam
Id sifat shalat_nabi_dari_takbir_hingga_salamSMPN4Cianjur
 
Peringatan Keras Untuk Para Penyembah Kubur
Peringatan Keras Untuk Para Penyembah KuburPeringatan Keras Untuk Para Penyembah Kubur
Peringatan Keras Untuk Para Penyembah KuburBidak 99
 
Dalil Tradisi NU
Dalil Tradisi NUDalil Tradisi NU
Dalil Tradisi NUaswajanu
 
Tafsir al Fatihah Syekh Atha Abu Rasytah
Tafsir al Fatihah Syekh Atha Abu RasytahTafsir al Fatihah Syekh Atha Abu Rasytah
Tafsir al Fatihah Syekh Atha Abu RasytahWahyu Nugroho
 

Similar to One day one hadist nov (20)

tata cara shala tarawih dan witir
tata cara shala tarawih dan witirtata cara shala tarawih dan witir
tata cara shala tarawih dan witir
 
tata cara shalat tarawih dan witir
tata cara shalat tarawih dan witirtata cara shalat tarawih dan witir
tata cara shalat tarawih dan witir
 
Ihtisar Lafadz istighfar
Ihtisar Lafadz istighfar Ihtisar Lafadz istighfar
Ihtisar Lafadz istighfar
 
Zikir pagi petang (pdf)
Zikir pagi petang (pdf)Zikir pagi petang (pdf)
Zikir pagi petang (pdf)
 
PANDUAN_SOLAT HAJAT.pdf
PANDUAN_SOLAT HAJAT.pdfPANDUAN_SOLAT HAJAT.pdf
PANDUAN_SOLAT HAJAT.pdf
 
Komunikasi dengan allah1
Komunikasi dengan allah1Komunikasi dengan allah1
Komunikasi dengan allah1
 
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdfkeutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
 
PPT HADIS TARBAWI KLP 8.pptx
PPT HADIS TARBAWI KLP 8.pptxPPT HADIS TARBAWI KLP 8.pptx
PPT HADIS TARBAWI KLP 8.pptx
 
Bacaanshalawatnariyah 130307072318-phpapp02
Bacaanshalawatnariyah 130307072318-phpapp02Bacaanshalawatnariyah 130307072318-phpapp02
Bacaanshalawatnariyah 130307072318-phpapp02
 
Bagaimana kita tahu taubat kita diterima Allah?
Bagaimana kita tahu taubat kita diterima Allah?Bagaimana kita tahu taubat kita diterima Allah?
Bagaimana kita tahu taubat kita diterima Allah?
 
11 adab berdzikir tarekat
11 adab berdzikir tarekat11 adab berdzikir tarekat
11 adab berdzikir tarekat
 
Kesempurnaan iman
Kesempurnaan imanKesempurnaan iman
Kesempurnaan iman
 
Kesempurnaan iman
Kesempurnaan imanKesempurnaan iman
Kesempurnaan iman
 
Kesempurnaan iman
Kesempurnaan imanKesempurnaan iman
Kesempurnaan iman
 
Bab 2 taubat
Bab 2 taubatBab 2 taubat
Bab 2 taubat
 
Id sifat shalat_nabi_dari_takbir_hingga_salam
Id sifat shalat_nabi_dari_takbir_hingga_salamId sifat shalat_nabi_dari_takbir_hingga_salam
Id sifat shalat_nabi_dari_takbir_hingga_salam
 
Id sifat shalat_nabi_dari_takbir_hingga_salam
Id sifat shalat_nabi_dari_takbir_hingga_salamId sifat shalat_nabi_dari_takbir_hingga_salam
Id sifat shalat_nabi_dari_takbir_hingga_salam
 
Peringatan Keras Untuk Para Penyembah Kubur
Peringatan Keras Untuk Para Penyembah KuburPeringatan Keras Untuk Para Penyembah Kubur
Peringatan Keras Untuk Para Penyembah Kubur
 
Dalil Tradisi NU
Dalil Tradisi NUDalil Tradisi NU
Dalil Tradisi NU
 
Tafsir al Fatihah Syekh Atha Abu Rasytah
Tafsir al Fatihah Syekh Atha Abu RasytahTafsir al Fatihah Syekh Atha Abu Rasytah
Tafsir al Fatihah Syekh Atha Abu Rasytah
 

More from fathonisudirman

Tafsir surah al kahfi 89 110
Tafsir surah al kahfi 89 110Tafsir surah al kahfi 89 110
Tafsir surah al kahfi 89 110fathonisudirman
 
Tafsir surat ali imran 16 30
Tafsir surat ali imran 16 30Tafsir surat ali imran 16 30
Tafsir surat ali imran 16 30fathonisudirman
 
Tafsir surah al kahfi ayat 66 88
Tafsir surah al kahfi ayat 66 88Tafsir surah al kahfi ayat 66 88
Tafsir surah al kahfi ayat 66 88fathonisudirman
 
Shalat tahajjud berjamaah
Shalat tahajjud berjamaahShalat tahajjud berjamaah
Shalat tahajjud berjamaahfathonisudirman
 
Tatacara sujud syahwi (1)
Tatacara sujud syahwi (1)Tatacara sujud syahwi (1)
Tatacara sujud syahwi (1)fathonisudirman
 
Acara sebaran apem yaqowiyu jatinom
Acara sebaran apem yaqowiyu jatinomAcara sebaran apem yaqowiyu jatinom
Acara sebaran apem yaqowiyu jatinomfathonisudirman
 
Tafsir surat ali imran 1 15
Tafsir surat ali imran 1 15Tafsir surat ali imran 1 15
Tafsir surat ali imran 1 15fathonisudirman
 
Tafsir surah al kahfi ayat 22 44
Tafsir surah al kahfi ayat 22 44Tafsir surah al kahfi ayat 22 44
Tafsir surah al kahfi ayat 22 44fathonisudirman
 
Tafsir surah al kahfi ayat 1 21
Tafsir surah al kahfi ayat 1 21Tafsir surah al kahfi ayat 1 21
Tafsir surah al kahfi ayat 1 21fathonisudirman
 

More from fathonisudirman (10)

Tafsir surah al kahfi 89 110
Tafsir surah al kahfi 89 110Tafsir surah al kahfi 89 110
Tafsir surah al kahfi 89 110
 
Tafsir surat ali imran 16 30
Tafsir surat ali imran 16 30Tafsir surat ali imran 16 30
Tafsir surat ali imran 16 30
 
Tafsir surah al kahfi ayat 66 88
Tafsir surah al kahfi ayat 66 88Tafsir surah al kahfi ayat 66 88
Tafsir surah al kahfi ayat 66 88
 
Ruqyah (1)
Ruqyah (1)Ruqyah (1)
Ruqyah (1)
 
Shalat tahajjud berjamaah
Shalat tahajjud berjamaahShalat tahajjud berjamaah
Shalat tahajjud berjamaah
 
Tatacara sujud syahwi (1)
Tatacara sujud syahwi (1)Tatacara sujud syahwi (1)
Tatacara sujud syahwi (1)
 
Acara sebaran apem yaqowiyu jatinom
Acara sebaran apem yaqowiyu jatinomAcara sebaran apem yaqowiyu jatinom
Acara sebaran apem yaqowiyu jatinom
 
Tafsir surat ali imran 1 15
Tafsir surat ali imran 1 15Tafsir surat ali imran 1 15
Tafsir surat ali imran 1 15
 
Tafsir surah al kahfi ayat 22 44
Tafsir surah al kahfi ayat 22 44Tafsir surah al kahfi ayat 22 44
Tafsir surah al kahfi ayat 22 44
 
Tafsir surah al kahfi ayat 1 21
Tafsir surah al kahfi ayat 1 21Tafsir surah al kahfi ayat 1 21
Tafsir surah al kahfi ayat 1 21
 

Recently uploaded

SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaRobert Siby
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfDianNovitaMariaBanun1
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURANBudiSetiawan246494
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Adam Hiola
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSRobert Siby
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRobert Siby
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHRobert Siby
 

Recently uploaded (7)

SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
 

One day one hadist nov

  • 1. ONE DAY ONE HADIST Sabtu, 3 November 2018 / 25 Shafar 1440 Membersihkan Hati dari Noda-noda Dosa ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ‫هللا‬ ‫رسول‬ ‫قال‬ ،‫قال‬ ‫عنه‬ ‫هللا‬ ‫رضي‬ ‫هريرة‬ ‫أبي‬ ‫:عن‬ َ‫َاب‬‫ت‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ْ‫ل‬َ‫ق‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ ُ‫ء‬‫ا‬َ‫د‬ ْ‫و‬َ‫س‬ ٌ‫َة‬‫ت‬ْ‫ك‬ُ‫ن‬ ْ‫َت‬‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬ ‫ًا‬‫ب‬ْ‫ن‬َ‫ذ‬ َ‫َب‬‫ن‬ْ‫ذ‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ْ‫َت‬‫ن‬‫ا‬ َ‫ر‬ َ‫د‬‫ا‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ُ‫ه‬ُ‫ب‬ْ‫ل‬َ‫ق‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ِل‬‫ق‬ُ‫ص‬ َ‫ر‬َ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬ َ‫و‬ َ‫ع‬ َ‫َز‬‫ن‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ق‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ان‬ َ‫ر‬ ْ‫ل‬َ‫ب‬ َّ‫ال‬َ‫ك‬( ِ‫ه‬ِ‫ب‬‫َا‬‫ت‬ِ‫ك‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ َّ‫ل‬َ‫ج‬ َ‫و‬ َّ‫ز‬َ‫ع‬ ُ َّ‫َّللا‬ َ‫ر‬َ‫ك‬َ‫ذ‬ ‫ِى‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ‫اك‬َ‫ذ‬َ‫ف‬ ُ‫ه‬ُ‫ب‬ْ‫ل‬َ‫ق‬ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫ق‬َ‫ل‬ْ‫غ‬ُ‫ي‬ ‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬َ‫ُون‬‫ب‬ِ‫س‬ْ‫ك‬َ‫ي‬ ‫وا‬ُ‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬ ) “Sesungguhnya apabila seorang mukmin melakukan sebuah dosa, maka akan ada noktah hitam dalam hatinya. Jika ia bertaubat, meninggalkan dosa tersebut, dan beristighfar memohon ampun kepada Allah, maka hatinya akan menjadi bersih dan cemerlang. Tetapi jika ia kembali melakukan dosa sebelum bertaubat, maka bertambah noktah hitam tersebut sampai menutupi hatinya, maka itulah Roin yang disebutkan dalam firman Allah,”Sekali-kali tidak, bahkan apa yang mereka kerjakan itu telah menutupi hati mereka.” (QS. Al Muthoffifin : 14)(HR. Bukhori & Muslim) Pelajaran yang terdapat di dalam hadist: 1- Dari hadits di atas ada satu peringatan agar kita tidak menyepelekan sebuah dosa, karena sekecil apapun dosa yang kita lakukan akan memiliki pengaruh buruk bagi hati kita, yaitu bisa mengotori hati. 2- Dan apabila dibiarkan menumpuk terus menerus melakukan dosa dan tidak dibersihkan dengan taubat. Maka suatu saat akan menjadi roin yang akan menutupi hati. Sehingga hati menjadi kotor, merusak keindahan hati, dan cahaya ilmu serta iman tidak akan bisa menembus hati yang seperti ini. 3- Akibatnya : nasehat tidak berguna lagi, keta'atan tidak ada bekasnya, dan sudah tidak takut berbuat dosa lagi. 4- Tetapi di sisi lain Rosulullah SAW juga memberikan petunjuk kepada kita bagaimana dan apa yang kita lakukan jika kita telah berbuat dosa agar hati kita bersih dari noktah hitam yang merusak keindahan dan memadamkan cahaya iman dalam hati. Ada tiga petunjuk yang beliau sampaikan dalam hadits ini : 1. Bertaubat Istighfar dan taubat sering disebut beriringan. Ketika istighfar dan taubat disebut secara beriringan dalam satu ayat atau satu hadits, maka istighfar lebih dimaksudkan pada permohonan ampun, sedangkan taubat lebih pada meninggalkan sebuah dosa dan tidak akan mengulanginya lagi. 2. Meninggalkan Dosa Ampunan hanya akan diberikan terhadap orang yang memohon ampunan dan menghentikan perbuatan maksiat yang dilakukan. 3. Beristighfar memohon ampunan Allah HasanBashri Rahimahullahberkata, ”Perbanyaklah istighfar di rumah, meja makan, jalanan, pasar, tempat berkumpul, dan di mana saja. Karena kalian tidak tahu kapan ampunan akan datang.” Wallahu a’lam. Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran: 1- Dan sesungguhnya hati mereka terhalang dari beriman kepada Al-Qur'an, tiada lain karena hati mereka telah dipenuhi dan tertutup oleh noda-noda dosa yang banyak mereka kerjakan َ‫ُون‬‫ب‬ِ‫س‬ْ‫ك‬َ‫ي‬ ‫وا‬ُ‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ق‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ان‬ َ‫ر‬ ْ‫ل‬َ‫ب‬ ‫ال‬َ‫ك‬
  • 2. Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka. (Al-Muthaffifin:14) 2- Diantara sifat-sifat orang yang takwa - ُ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬‫و‬ُ‫ن‬ُ‫ذ‬ِ‫ل‬ ‫وا‬ُ‫ر‬َ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬َ‫ف‬ َ َّ‫َّللا‬ ‫وا‬ ُ‫ر‬َ‫ك‬َ‫ذ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫وا‬ُ‫م‬َ‫ل‬َ‫ظ‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ً‫ة‬َ‫ش‬ ِ‫فاح‬ ‫وا‬ُ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ‫ذا‬ِ‫إ‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ْ‫م‬َ‫ل‬ َ‫و‬ ُ َّ‫َّللا‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ َ‫وب‬ُ‫ن‬ُّ‫ذ‬‫ال‬ َ‫ون‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫و‬ ‫وا‬ُ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫لى‬َ‫ع‬ ‫وا‬ ُّ‫ر‬ ِ‫ُص‬‫ي‬ Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengumpuni dosa selain dari Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedangkan mereka menyadari.[ Ali-Imron:135] Jumat, 16 November 2018 / 8 Robii'ul Awwal 1440 H Dialog Hamba dengan Allah ketika Membaca Surat al-Fatihah ِِّ‫ى‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫ة‬ َ‫ْر‬‫ي‬ َ‫ُر‬‫ه‬ ‫ى‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬-‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬-َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬«ْ‫ال‬ ِِّ‫م‬ُ‫أ‬ِ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫أ‬ َ‫ر‬ْ‫ق‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ً‫ة‬َ‫ال‬َ‫ص‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ٌ‫ج‬‫ا‬َ‫د‬ ِ‫خ‬ َ‫ى‬ْ‫ه‬َ‫ف‬ ِ‫آن‬ ْ‫ر‬ُ‫ق‬– ‫ا‬ً‫ث‬َ‫ال‬َ‫ث‬–ٍ‫ام‬َ‫م‬َ‫ت‬ ُ‫ْر‬‫ي‬َ‫غ‬.»ِ َّ‫َّللا‬ َ‫ُول‬‫س‬ َ‫ر‬ ُ‫ت‬ْ‫ع‬ِ‫م‬َ‫س‬ ‫ى‬ِِّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ َ‫ك‬ِ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ب‬ ْ‫أ‬ َ‫ر‬ْ‫ق‬‫ا‬ َ‫ال‬َ‫ق‬َ‫ف‬ .ِ‫ام‬َ‫م‬ِ‫اإل‬ َ‫ء‬‫ا‬ َ‫ر‬ َ‫و‬ ُ‫ون‬ُ‫ك‬َ‫ن‬ ‫ا‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫ة‬َ‫ْر‬‫ي‬ َ‫ُر‬‫ه‬ ‫ى‬ِ‫ب‬َ‫أل‬ َ‫ِيل‬‫ق‬َ‫ف‬ -‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬-ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫ي‬«َ‫ة‬َ‫ال‬َّ‫ص‬‫ال‬ ُ‫ت‬ْ‫م‬َ‫س‬َ‫ق‬ ‫ى‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫ت‬ ُ َّ‫َّللا‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ َ‫ل‬َ‫أ‬َ‫س‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ِى‬‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ِ‫ل‬ َ‫و‬ ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫ف‬ْ‫ص‬ِ‫ن‬ ‫ِى‬‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ َ‫ْن‬‫ي‬َ‫ب‬ َ‫و‬ ‫ى‬ِ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ِ‫ن‬َ‫م‬ْ‫ح‬ َّ‫(الر‬ َ‫ال‬َ‫ق‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ‫ِى‬‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ‫ى‬ِ‫ن‬َ‫د‬ِ‫م‬َ‫ح‬ ‫ى‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫ت‬ ُ َّ‫َّللا‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ .) َ‫ين‬ِ‫م‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ ِِّ‫ب‬ َ‫ر‬ ِ َّ ِ‫َلِل‬ ُ‫د‬ْ‫م‬َ‫ح‬ْ‫ال‬ ( ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬‫ى‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫ت‬ ُ َّ‫َّللا‬ َ‫ال‬َ‫ق‬ .) ِ‫يم‬ ِ‫ح‬ َّ‫الر‬ ‫ِى‬‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ َّ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫َى‬‫ن‬ْ‫ث‬َ‫أ‬‫ِى‬‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ‫ى‬ِ‫ن‬َ‫د‬َّ‫ج‬َ‫م‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ .)ِ‫ِّين‬ِ‫د‬‫ال‬ ِ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ ِ‫ك‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬( َ‫ال‬َ‫ق‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ .–‫ِى‬‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ َّ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َ‫ض‬ َّ‫و‬َ‫ف‬ ً‫ة‬ َّ‫ر‬َ‫م‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫و‬–َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ِ‫د‬ْ‫ه‬‫(ا‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ .َ‫ل‬َ‫أ‬َ‫س‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ِى‬‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ِ‫ل‬ َ‫و‬ ‫ِى‬‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ َ‫ْن‬‫ي‬َ‫ب‬ َ‫و‬ ‫ى‬ِ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ه‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ .) ُ‫ين‬ِ‫َع‬‫ت‬ْ‫س‬َ‫ن‬ َ‫َّاك‬‫ي‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ُ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ن‬ َ‫َّاك‬‫ي‬ِ‫إ‬(‫َا‬‫ن‬َ‫يم‬ِ‫ق‬َ‫ت‬ْ‫س‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫ط‬‫ا‬ َ‫ر‬ِّ ِ‫الص‬ ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ِ‫ل‬ َ‫و‬ ‫ِى‬‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ِ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ه‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ .) َ‫ين‬ِِّ‫ل‬‫َّا‬‫ض‬‫ال‬ َ‫ال‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ِ‫ب‬‫و‬ُ‫ض‬ْ‫غ‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ِ‫ْر‬‫ي‬َ‫غ‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ت‬ْ‫م‬َ‫ع‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ‫ط‬‫ا‬ َ‫ر‬ ِ‫ص‬َ‫ل‬َ‫أ‬َ‫س‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ى‬ ». Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Barangsiapa yang shalat lalu tidak membaca Ummul Qur’an (yaitu Al Fatihah), maka shalatnya kurang (tidak sah) -beliau mengulanginya tiga kali-, maksudnya tidak sempurna.” Maka dikatakan pada Abu Hurairah bahwa kami shalat di belakang imam. Abu Hurairah berkata, “Bacalah Al Fatihah untuk diri kalian sendiri karena aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Aku membagi shalat (maksudnya: Al Fatihah) menjadi dua bagian, yaitu antara diri-Ku dan hamba-Ku dua bagian dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta. Jika hamba mengucapkan ’alhamdulillahi robbil ‘alamin (segala puji hanya milik Allah)’, Allah Ta’ala berfirman: Hamba-Ku telah memuji-Ku. Ketika hamba tersebut mengucapkan ‘ar rahmanir rahiim (Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)’, Allah Ta’ala berfirman: Hamba- Ku telah menyanjung-Ku. Ketika hamba tersebut mengucapkan ‘maaliki yaumiddiin (Yang Menguasai hari pembalasan)’, Allah berfirman: Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku. Beliau berkata sesekali: Hamba-Ku telah memberi kuasa penuh pada-Ku. Jika ia mengucapkan ‘iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in (hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan)’, Allah berfirman: Ini antara-Ku dan hamba-Ku, bagi hamba-Ku apa yang ia minta. Jika ia mengucapkan ‘ihdiinash shiroothol mustaqiim, shirootolladzina an’amta ‘alaihim, ghoiril magdhuubi ‘alaihim wa laaddhoollin’ (tunjukkanlah pada kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan jalan orang yang dimurkai dan bukan jalan orang yang sesat), Allah berfirman: Ini untuk hamba-Ku, bagi hamba-Ku apa yang ia minta.” (HR. Muslim no. 395). Pelajaran yang terdapat di dalam hadist : 1- Hadis ini menunjukkan bahwa al-Fatihah adalah rukun Shalat, karena Allah menyebut al- Fatihah dengan kata shalat. 2- Al-Fatihah disebut shalat, karena surat ini dibaca saat shalat. Dan seorang hamba yang membaca surat ini ketika shalat, dia hakekatnya sedang melakukan dialog dengan Rabnya.
  • 3. 3- Allah membagi bacaan al-Fatihah dalam shalat menjadi dua, setengah untuk Allah dan setengah untuk hamba. Setengah untuk Allah ada di bagian awal, bentuknya adalah pujian untuk Allah. Mulai dari ayat, ‘Alhamdulillahi rabbil ‘alamin’ sampai ‘Maliki yaumiddin.’ Sementara setengahnya untuk hamba, yaitu doa memohon petunjuk agar seperti orang yang telah mendapat nikmat. 4- ada satu ayat yang dibagi dua, yaitu ayat iyyaaka na’budu wa iyyaka nasta’in. setengah untuk hamba, setengah untuk Allah. Iyyaka na’budu, ini untuk Allah, dan iyyaka nasta’in, ini untuk hamba. 5- Itulah dialog antara hamba dengan Allah saat dia membaca surat al-Fatihah minimal 17 kali sehari semalam ketika shalat fardhu dan maksimal.... Semoga semakin meningkatkan rasa khusyu’ kita ketika menjalani ibadah shalat… Tema hadist yang berkaitan dengan Al Qur'an : 1- Maka Esakanlah Aku dan sembalah Aku dan Shalatlah kamu untuk mengingat-Ku. ‫ي‬ ِ‫ر‬ْ‫ك‬ِ‫ذ‬ِ‫ل‬ َ‫ة‬‫ال‬َّ‫ص‬‫ال‬ ِ‫م‬ِ‫ق‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ‫ي‬ِ‫ن‬ْ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬ Maka sembalah Aku dan dirikanlah salat untuk mengingat Aku. (Thaha: 14) 2- Yakni sungguh telah beruntung, berbahagia, dan beroleh keberhasilan mereka yang beriman lagi mempunyai ciri khas diantaranya seperti, yaitu: َ‫ون‬ُ‫ع‬ِ‫ش‬‫َا‬‫خ‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ت‬‫ال‬َ‫ص‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ‫ون‬ُ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫ح‬َ‫ل‬ْ‫ف‬َ‫أ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬ Sesungguhnya beruntunglah orang - orang yang beriman (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam salatnya. (Al Mu’minun: 1-2). Sabtu, 17 November 2018 / 9 Robii'ul Awwal 1440 Pintu-pintu Kebaikan َ‫و‬ َ‫ة‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ن‬ُ‫ل‬ ِ‫ْخ‬‫د‬ُ‫ي‬ ٍ‫ل‬َ‫م‬َ‫ع‬ِ‫ب‬ ‫ي‬ِ‫ن‬ ْ‫ر‬ِ‫ب‬ْ‫خ‬َ‫أ‬ ،ِ‫هللا‬ َ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ُ‫ت‬ْ‫ل‬ُ‫ق‬ : َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ َ‫ي‬ ِ‫ض‬ َ‫ر‬ ٍ‫ل‬َ‫ب‬َ‫ج‬ ِ‫ْن‬‫ب‬ ِ‫ذ‬‫ا‬َ‫ع‬ُ‫م‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬، ِ‫ار‬َّ‫ن‬‫ال‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬ ‫ي‬ِ‫ن‬ُ‫د‬ِ‫ع‬‫ا‬َ‫ب‬ُ‫ي‬ َ‫ت‬ْ‫ل‬َ‫أ‬َ‫س‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ل‬ : َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬،ً‫ا‬‫ْئ‬‫ي‬َ‫ش‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ُ‫ك‬ ِ‫ر‬ْ‫ش‬ُ‫ت‬ َ‫ال‬ َ‫هللا‬ ُ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ : ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ى‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫ت‬ ُ‫هللا‬ ُ‫ه‬ َ‫ر‬َّ‫س‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫لى‬َ‫ع‬ ٌ‫ْر‬‫ي‬ِ‫س‬َ‫ي‬َ‫ل‬ ُ‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ،ٍ‫ْم‬‫ي‬ِ‫ظ‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ُ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ق‬ُ‫ت‬ َ‫و‬ َ‫ْو‬‫ب‬َ‫أ‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ك‬ُّ‫ل‬ُ‫د‬َ‫أ‬ َ‫ال‬َ‫أ‬ : َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ،َ‫ْت‬‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ال‬ ُّ‫ج‬ُ‫ح‬َ‫ت‬ َ‫و‬ ،َ‫ان‬َ‫ض‬َ‫م‬ َ‫ر‬ ُ‫م‬ ْ‫و‬ُ‫ص‬َ‫ت‬ َ‫و‬ ،َ‫ة‬‫ا‬َ‫ك‬ َّ‫الز‬ َ‫ي‬ِ‫ت‬ْ‫ؤ‬ُ‫ت‬ َ‫و‬ ،َ‫ة‬َ‫ال‬َّ‫ص‬‫ال‬،ٌ‫ة‬َّ‫ن‬ُ‫ج‬ ُ‫م‬ ْ‫و‬َّ‫ص‬‫ال‬ ‫؟‬ ِ‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ْ‫ال‬ ِ‫ب‬‫ا‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ،ِ‫ل‬ْ‫ي‬َّ‫ل‬‫ال‬ ِ‫ف‬ ْ‫و‬َ‫ج‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ِ‫ل‬ُ‫ج‬ َّ‫الر‬ ُ‫ة‬َ‫ال‬َ‫ص‬ َ‫و‬ ، َ‫ار‬َّ‫ن‬‫ال‬ ُ‫ء‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ُ‫ئ‬ِ‫ف‬ْ‫ُط‬‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ك‬ َ‫ة‬َ‫ئ‬ْ‫ي‬ِ‫َط‬‫خ‬ْ‫ال‬ ُ‫ئ‬ِ‫ف‬ْ‫ط‬ُ‫ت‬ ُ‫ة‬َ‫ق‬َ‫د‬َّ‫ص‬‫ال‬ َ‫و‬:ِ‫ن‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ب‬ ْ‫و‬ُ‫ن‬ُ‫ج‬ ‫ى‬َ‫ف‬‫ا‬َ‫َج‬‫ت‬َ‫ت‬ ..ِ‫ع‬ ِ‫اج‬َ‫ض‬َ‫م‬ْ‫ال‬–َ‫غ‬َ‫ل‬َ‫ب‬ ‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬-ُ‫أ‬ َ‫ال‬َ‫أ‬ : َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َّ‫م‬‫ث‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫ي‬َ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ب‬ ُ‫ت‬ْ‫ل‬ُ‫ق‬ ‫؟‬ ِ‫ه‬ِ‫َام‬‫ن‬َ‫س‬ ِ‫ة‬ َ‫و‬ ْ‫ِر‬‫ذ‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫د‬ ْ‫و‬ُ‫م‬َ‫ع‬ ُ‫و‬ ِ‫ر‬ْ‫م‬َ‫أل‬‫ا‬ ِ‫س‬ْ‫أ‬ َ‫ر‬ِ‫ب‬ َ‫ك‬ ُ‫ر‬ِ‫ب‬ْ‫خ‬ ِ‫ب‬ْ‫خ‬ُ‫أ‬ َ‫ال‬َ‫أ‬ :َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ .ُ‫د‬‫ا‬َ‫ه‬ ِ‫ج‬ْ‫ال‬ ِ‫ه‬ِ‫َام‬‫ن‬َ‫س‬ ُ‫ة‬ َ‫و‬ ْ‫ِر‬‫ذ‬ َ‫و‬ ُ‫ة‬َ‫ال‬َّ‫ص‬‫ال‬ ُ‫ه‬ُ‫د‬ ْ‫و‬ُ‫م‬َ‫ع‬ َ‫و‬ ُ‫م‬َ‫ال‬ْ‫س‬ِ‫إل‬ْ‫ا‬ ِ‫ر‬ْ‫م‬َ‫أل‬ْ‫ا‬ ُ‫س‬ْ‫أ‬ َ‫ر‬ : َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ِ‫هللا‬‫؟‬ ِ‫ه‬ِِّ‫ل‬ُ‫ك‬ َ‫ِك‬‫ل‬َ‫ذ‬ ِ‫ك‬َ‫ال‬َ‫م‬ِ‫ب‬ َ‫ك‬ ُ‫ر‬ ُ‫ت‬ْ‫ل‬ُ‫ق‬َ‫ف‬َ‫ؤ‬ُ‫م‬َ‫ل‬ ‫ا‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ،ِ‫هللا‬ َّ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫ن‬ ‫ا‬َ‫ي‬ : ُ‫ت‬ْ‫ل‬ُ‫ق‬ .‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ه‬ َ‫ْك‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َّ‫ف‬ُ‫ك‬ : ِ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ن‬‫ا‬َ‫س‬ِ‫ل‬ِ‫ب‬ َ‫ذ‬َ‫خ‬َ‫أ‬َ‫ف‬ . ِ‫هللا‬ َ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫ي‬ َ‫لى‬َ‫ب‬ :ِ‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ك‬َ‫ت‬َ‫ن‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ذ‬َ‫خ‬‫ا‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ه‬ ْ‫و‬ُ‫ج‬ ُ‫و‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ِ‫ار‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫َاس‬‫ن‬‫ال‬ َّ‫ب‬ُ‫ك‬َ‫ي‬ ْ‫َل‬‫ه‬ َ‫و‬ ،َ‫ك‬ُّ‫م‬ُ‫أ‬ َ‫ك‬ْ‫ت‬َ‫ل‬ِ‫ك‬َ‫ث‬ : َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ‫؟‬–َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ْ‫م‬ِ‫ه‬ ِ‫ر‬ ِ‫َاخ‬‫ن‬َ‫م‬ َ‫لى‬َ‫ع‬ :–ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ت‬َ‫ن‬ِ‫س‬ْ‫ل‬َ‫أ‬ ُ‫د‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫ص‬َ‫ح‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ ‫صحيح‬ ‫حسن‬ ‫حديث‬ : ‫وقال‬ ‫الترمذي‬ ‫[رواه‬ .] Dari Mu’az bin Jabal radhiallahuanhu dia berkata : Saya berkata : Ya Rasulullah, beritahukan saya tentang perbuatan yang dapat memasukkan saya ke dalam syurga dan menjauhkan saya dari neraka, beliau bersabda: Engkau telah bertanya tentang sesuatu yang besar, dan perkara tersebut mudah bagi mereka yang dimudahkan Allah ta’ala, : Beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukannya sedikitpun, menegakkan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji. Kemudian beliau (Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam) bersabda: Maukah engkau aku beritahukan tentang pintu-pintu syurga ?; Puasa adalah benteng, Sodaqoh akan mematikan (menghapus) kesalahan sebagaimana air mematikan api, dan shalatnya seseorang di tengah malam (qiyamullail), kemudian beliau membacakan ayat (yang artinya) : “ Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya….”. Kemudian beliau bersabda: Maukah kalian aku beritahukan pokok dari segala perkara, tiangnya dan puncaknya ?, aku menjawab : Mau ya Nabi Allah. Pokok
  • 4. perkara adalah Islam, tiangnya adalah shalat dan puncaknya adalah Jihad. Kemudian beliau bersabda : Maukah kalian aku beritahukan sesuatu (yang jika kalian laksanakan) kalian dapat memiliki semua itu ?, saya berkata : Mau ya Rasulullah. Maka Rasulullah memegang lisannya lalu bersabda: Jagalah ini (dari perkataan kotor/buruk). Saya berkata: Ya Nabi Allah, apakah kita akan dihukum juga atas apa yang kita bicarakan ?, beliau bersabda: Ah kamu ini, adakah yang menyebabkan seseorang terjungkel wajahnya di neraka –atau sabda beliau : diatas hidungnya- selain buah dari yang diucapkan oleh lisan-lisan mereka . (Riwayat Turmuzi dan dia berkata: Haditsnya hasan shaheh) Pelajaran yang terdapat dalam hadits: 1. Perhatian shahabat yang sangat besar untuk mela-kukan amal yang dapat memasukkan mereka ke syurga. 2. Amal perbuatan merupakan sebab masuk syurga jika Allah menerimanya dan hal ini tidak bertentangan dengan sabda Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam “Tidak masuk syurga setiap kalian dengan amalnya ”. Makna hadits tersebut adalah bahwa amal dengan sendirinya tidak berhak memasukkan seseorang ke syurga selama Allah belum menerimanya dengan karunia- Nya dan Rahmat-Nya. 3. Mentauhidkan Allah dan menunaikan kewajibannya adalah sebab masuknya seseorang kedalam syurga. 4. Shalat sunnah setelah shalat fardhu merupakan sebab kecintaan Allah ta’ala kepada hambanya. 5. Bahaya lisan dan perbuatannya akan dibalas dan bahwa dia dan mencampakkan seseorang ke neraka karena ucapannya. Tema hadits hadits yang berkaitan dengan Al-Quran : 1. Hakekat keselamatan; masuk syurga dan terhindar dari neraka َ‫ل‬ ِ‫ْخ‬‫د‬ُ‫أ‬ َ‫و‬ ِ‫ار‬َّ‫ن‬‫ال‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫ح‬ ِ‫حْز‬ُ‫ز‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫ف‬ ِ‫ة‬َ‫م‬‫يا‬ِ‫ق‬ْ‫ال‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ َ‫ور‬ُ‫ج‬ُ‫أ‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬َّ‫ف‬ َ‫و‬ُ‫ت‬ ‫ما‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ِ‫ت‬ ْ‫و‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ُ‫ة‬َ‫ق‬ِ‫ئ‬‫ذا‬ ٍ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ ُّ‫ل‬ُ‫ك‬ُ‫ة‬‫يا‬َ‫ح‬ْ‫ال‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ َ‫فاز‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ف‬ َ‫ة‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ ِ‫ور‬ ُ‫ر‬ُ‫غ‬ْ‫ال‬ ُ‫ع‬‫تا‬َ‫م‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ ‫يا‬ْ‫ن‬ُّ‫د‬‫ال‬ Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahala kalian. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (Ali-Imron : 185) 2. Allah memudahkan setiap upaya kebaikan َ‫ه‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ َّ‫َّللا‬ ‫وا‬ُ‫ر‬ِِّ‫ب‬َ‫ك‬ُ‫ت‬ِ‫ل‬ َ‫و‬ َ‫ة‬َّ‫د‬ِ‫ع‬ْ‫ال‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ِ‫م‬ْ‫ك‬ُ‫ت‬ِ‫ل‬ َ‫و‬ َ‫ْر‬‫س‬ُ‫ع‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬ ُ‫د‬‫ي‬ ِ‫ُر‬‫ي‬ ‫ال‬ َ‫و‬ َ‫ْر‬‫س‬ُ‫ي‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬ ُ َّ‫َّللا‬ ُ‫د‬‫ي‬ ِ‫ُر‬‫ي‬َ‫ون‬ ُ‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫ش‬َ‫ت‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ا‬َ‫د‬ Allah menghendaki kemudahan bagi kalian, dan tidak menghendaki kesukaran bagi kalian. Hendaklah kalian mencukupkan bilangannya dan hendaklah kalian mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepada kalian, supaya kalian bersyukur. ( Al-Baqarah : 185) 3. Qiyamullail َّ‫ل‬‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫و‬‫ًا‬‫د‬‫و‬ُ‫م‬ْ‫ح‬َ‫م‬ ‫ا‬ً‫م‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫م‬ َ‫ُّك‬‫ب‬ َ‫ر‬ َ‫ك‬َ‫ث‬َ‫ع‬ْ‫ب‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ى‬َ‫س‬َ‫ع‬ َ‫ك‬َ‫ل‬ ً‫ة‬َ‫ل‬ِ‫ف‬‫َا‬‫ن‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ْ‫د‬َّ‫ج‬َ‫ه‬َ‫ت‬َ‫ف‬ ِ‫ل‬ْ‫ي‬ Dan pada sebagian malam hari, salat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. (Al-Isro' : 79)
  • 5. Ahad, 18 November 2018 / 10 Robii'ul Awwal 1440 Tiga Amalan yang Bisa Menghapus Kesalahan dan Mengangkat Derajat ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ُ‫هللا‬ ‫و‬ُ‫ح‬ْ‫م‬َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُّ‫ل‬ُ‫د‬َ‫أ‬ ‫((أال‬ :‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ‫هللا‬ ‫ول‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ :َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫عنه‬ ‫هللا‬ ‫رضي‬ ‫هريرة‬ ‫أبي‬ ‫عن‬ ُ‫ع‬َ‫ف‬ ْ‫ر‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ي‬‫ا‬َ‫ط‬َ‫خ‬‫ال‬َ‫ك‬َ‫م‬‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ِ‫وء‬ُ‫ض‬ ُ‫الو‬ ُ‫غ‬‫ا‬َ‫ب‬ْ‫س‬ِ‫إ‬(( :َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ،ِ‫هللا‬ َ‫ل‬‫رسو‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ،‫ى‬َ‫ل‬َ‫ب‬ :‫وا‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ))‫ِ؟‬‫ت‬‫ا‬َ‫ج‬ َ‫َّر‬‫د‬‫ال‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ط‬ُ‫خ‬‫ال‬ ُ‫ة‬ َ‫ر‬ْ‫ث‬َ‫ك‬ َ‫و‬ ،ِ‫ه‬ ِ‫ار‬ ‫مسلم‬ ‫رواه‬ .))ُ‫ط‬‫ا‬َ‫ب‬ ِِّ‫الر‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ل‬‫ذ‬َ‫ف‬ ِ‫ة‬‫ال‬َّ‫ص‬‫ال‬ َ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ِ‫ة‬‫ال‬َّ‫ص‬‫ال‬ ُ‫ار‬َ‫ظ‬ِ‫ت‬ْ‫ن‬‫ا‬ َ‫و‬ ،ِ‫د‬ ِ‫اج‬َ‫س‬َ‫م‬‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sukakah engkau semua saya tunjukkan pada sesuatu amalan yang dengannya itu Allah akan menghapuskan segala macam kesalahan serta mengangkat pula dengannya tadi sampai beberapa darjat?" Para sahabat menjawab; "Baik, ya Rasulullah." Beliau s.a.w. bersabda: "Yaitu menyempurnakan wudhu' sekalipun menghadapi kesukaran-kesukaran banyaknya, melangkahkan kaki untuk pergi ke masjid serta menantikan shalat setelah selesai shalat yang satunya. Yang sedemikian itulah yang dinamakan ribat (perjuangan)." (Riwayat Muslim) Pelajaran yang terdapat di dalam hadist: 1- Menyempurnakan wudhu' sekalipun menghadapi kesukaran, misalnya di saat yang udaranya dingin sekali, sehingga airnya pun menjadi sangat pula dinginnya. 2- Dalam Hadis di atas dijelaskan bahwa senantiasa berthaharah yakni tetap suci dari hadas besar dan kecil, juga shalat dan segala sesuatu yang dilakukan ditujukan untuk niat beribadat dan berbakti kepada Tuhan, adalah sama pahalanya dengan berjihad fi-sabilillah. 3- Disebut ribat tiga perkara itu karena musuh yang utama bagi manusia adalah hawa nafsunya. 4- Tiga amalan itu(yang disebut dalam hadist) untuk membendung jalan-jalan syetan dan hawa nafsu. Karena jihadun nafs merupakan jihad yang paling besar. 5- Maka barang siapa bisa melestarikan tiga perkara diatas, akan dihapus kesalahan dan diangkat derajatnya. Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran: 1- Bersungguh-sungguh dalam menjalankan perintah dan meninggalkan larangan. ِ‫ه‬ِ‫د‬‫ا‬َ‫ه‬ ِ‫ج‬ َّ‫ق‬َ‫ح‬ ِ َّ‫َّللا‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ُوا‬‫د‬ِ‫ه‬‫ا‬َ‫ج‬ َ‫و‬ Dan berjihadlah pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. (Al-Hajj: 78) 2- Yaitu takut akan hari ia dihadapkan kepada Allah Swt. dan takut akan keputusan Allah terhadap dirinya di hari itu, lalu ia menahan hawa nafsunya dan tidak memperturutkannya serta menundukkannya untuk taat kepada Tuhannya, surga tempatnya. ‫ى‬ َ‫و‬َ‫ه‬ْ‫ال‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫س‬ْ‫ف‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ى‬َ‫ه‬َ‫ن‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ِِّ‫ب‬ َ‫ر‬ َ‫ام‬َ‫ق‬َ‫م‬ َ‫َاف‬‫خ‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ‫ا‬َّ‫م‬َ‫أ‬ َ‫و‬ Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya. (An-Nazi'at: 40) َ‫ة‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬‫ى‬ َ‫و‬ْ‫أ‬َ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫ي‬ِ‫ه‬ maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya). (An-Nazi'at: 41)
  • 6. Senin, 19 Nopember 2018 / 11 Robiul Awal 1440 H. "Wajibnya Mencintai dan Mengagungkan Nabi Muhammad SAW." ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ، َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ َ‫ي‬ ِ‫ض‬ َ‫ر‬ ‫مالك‬ ‫ابن‬ ‫أنس‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬َّ‫ن‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫د‬َ‫ج‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ َّ‫ن‬ُ‫ك‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ٌ‫ث‬َ‫ال‬َ‫ث‬ : َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ َّ‫َّللا‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ِ َّ‫َّللا‬ ُّ‫ب‬ ِ‫ُح‬‫ي‬ َ‫ال‬ َ‫ء‬ ْ‫ر‬َ‫م‬ْ‫ال‬ َّ‫ب‬ ِ‫ُح‬‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ،‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬‫ا‬ َ‫و‬ِ‫س‬ ‫ا‬َّ‫م‬ِ‫م‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َّ‫ب‬َ‫ح‬َ‫أ‬ ُ‫ه‬ُ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ َ‫و‬ ُ‫هللا‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ،ِ‫ان‬َ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫إل‬ْ‫ا‬ َ‫ة‬ َ‫و‬َ‫ال‬َ‫ح‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫ه‬ َ‫ر‬ْ‫ك‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ،ِ‫هلل‬ِ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ ُ‫ه‬ َ‫د‬ ْ‫و‬ُ‫ع‬َ‫ي‬‫والترمذي‬ ‫ومسلم‬ ‫البخاري‬ ‫(رواه‬ . ِ‫ار‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ف‬َ‫ذ‬ْ‫ق‬ُ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ُ‫ه‬ َ‫ر‬ْ‫ك‬َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ك‬ ،ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫هللا‬ ُ‫ه‬َ‫ذ‬َ‫ق‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ِ‫ر‬ْ‫ف‬ُ‫ك‬ْ‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ف‬‫والنساء‬ ‫ماجه‬ ‫)وابن‬ Artinya : Dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'anhu berkata, Rasulullah SAW. bersabda : “Ada tiga perkara yang apabila perkara tersebut ada pada seseorang, maka ia akan mendapatkan manisnya iman, yaitu (1) hendaknya Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari selain keduanya. (2) Apabila ia mencintai seseorang, ia hanya mencintainya karena Allah. (3) Ia tidak suka untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya, sebagaimana ia tidak mau untuk dilemparkan ke dalam api.” [HR. Al-Bukhari no. 16, Muslim no. 43 (67), at-Tirmidzi no. 2624, an- Nasa-i VIII/96 dan Ibnu Majah no. 4033] Pelajaran yang terdapat pada hadits di atas : 1. Ahlus Sunnah wal Jama’ah sepakat tentang wajibnya mencintai dan mengagungkan Nabi Muhammad SAW. melebihi kecintaan dan pengagungan terhadap seluruh makhluk Allah SWT. 2. Wajib bagi setiap hamba mencintai Allah dan ini merupakan bentuk ibadah yang paling agung. Allah berfirman: ۞ ِ َّ ِ‫َلِل‬ ‫ًّا‬‫ب‬ُ‫ح‬ ُّ‫د‬َ‫ش‬َ‫أ‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ “Dan orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah.” [QS. Al-Baqarah:165] 3. Berdasarkan hadits di atas, maka mencintai Rasulullah SAW. adalah wajib dan harus didahulukan daripada kecintaan kepada segala sesuatu selain kecintaan kepada Allah, sebab mencintai Rasulullah SAW. adalah mengikuti sekaligus keharusan dalam mencintai Allah. Mencintai Rasulullah SAW. adalah cinta karena Allah. Ia bertambah dengan bertambahnya kecintaan kepada Allah dalam hati seorang mukmin, dan berkurang dengan berkurangnya kecintaan kepada Allah. 4. Orang yang beriman akan merasakan manisnya iman apabila hanya Allah dan Rasul-Nya yang paling ia cintai. 5. Mencintai Rasulullah SAW. mengharuskan adanya penghormatan, ketundukan dan keteladanan kepada beliau serta mendahulukan sabda beliau SAW. atas segala ucapan makhluk, serta mengagungkan Sunnah-sunnahnya. Al-‘Allamah Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: “Setiap kecintaan dan pengagungan kepada manusia hanya dibolehkan dalam rangka mengikuti kecintaan dan pengagungan kepada Allah SWT. Seperti mencintai dan mengagungkan Rasulullah SAW, sesungguhnya ia adalah penyempurna kecintaan dan pengagungan kepada Rabb yang mengutusnya. Ummatnya mencintai beliau SAW. karena Allah telah memuliakannya. Maka kecintaan ini adalah karena Allah sebagai konsekuensi dalam mencintai Allah.” [Jalaa’ul Afhaam fii Fadhlish Shalaati was Salaam ‘alaa Muhammad Khairil Anaam (hal. 297-298), tahqiq Syaikh Masyhur Hasan Salman] Maksudnya, bahwa Allah SWT. meletakkan kewibawaan dan kecintaan kepada Nabi SAW, karena itu tidak ada seorang manusia pun yang lebih dicintai dan disegani dalam hati para Sahabat kecuali Rasulullah SAW. [‘Aqiidatut Tauhiid (hal. 149), oleh Dr. Shalih al-Fauzan] 6. ‘Amr bin al-‘Ash -sebelum ia masuk Islam- berkata: “Sesungguhnya tidak ada seorang manusia pun yang lebih aku benci dari-pada Muhammad SAW.” Namun setelah ia masuk Islam, tidak ada seorang manusia pun yang lebih ia cintai dan lebih ia agungkan daripada Nabi
  • 7. SAW. Ia mengatakan: “Seandainya aku diminta untuk menggambarkan pribadi beliau SAW. kepada kalian tentu aku tidak mampu melakukannya sebab aku tidak pernah menajamkan pandanganku kepada beliau sebagai pengagunganku kepada beliau SAW.” 7. ‘Urwah bin Mas’ud berkata kepada kaum Quraisy: “Wahai kaumku, demi Allah, aku telah diutus ke Kisra, kaisar dan raja-raja, namun aku tidak pernah melihat seorang raja pun yang diagungkan oleh segenap rakyatnya melebihi pengagungan para Sahabat Radhiyallahu anhum kepada Muhammad SAW. Demi Allah, mereka tidak memandang dengan tajam kepada beliau sebagai bentuk pengagungan mereka kepadanya SAW, serta tidaklah beliau berdahak kecuali ditadah dengan telapak tangan salah seorang dari mereka, kemudian dilumurkan pada wajah dan dadanya. Lalu tatkala beliau SAW. berwudhu’, maka hampir saja mereka saling membunuh karena berebut sisa air bekas wudhu’ beliau SAW.” [Perkataan ‘Urwah bin Mas’ud ini diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dalam Shahiihnya no. 2731, 2732, Kitaabusy Syuruut bab Syuruuth fil Jihaad] Tema hadits yang berkaiatan dengan ayat Al-Qur'an : 1. Mencintai Rasulullah SAW. mengharuskan adanya pengagungan, memuliakan, meneladani beliau dan mendahulukan sabda beliau SAW. atas segala ucapan makhluk serta mengagungkan Sunnah-sunnahnya; ٌ‫ع‬‫ي‬ِ‫م‬َ‫س‬ َ َّ‫َّللا‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ۚ َ َّ‫َّللا‬ ‫وا‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬‫ا‬ َ‫و‬ ۖ ِ‫ه‬ِ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ َ‫و‬ ِ َّ‫َّللا‬ ِ‫ي‬َ‫د‬َ‫ي‬ َ‫ْن‬‫ي‬َ‫ب‬ ‫وا‬ُ‫م‬ِِّ‫د‬َ‫ق‬ُ‫ت‬ َ‫ال‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬۞ ٌ‫م‬‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertaqwalah kepada Allah. Sesung-guhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” [QS. Al-Hujuraat: 1] 2. Allah memerintahkan setiap Muslim dan Muslimah untuk taat kepada Rasulullah SAW, karena dengan taat kepada beliau menjadi sebab seseorang masuk Surga; ُ‫د‬ُ‫ح‬ َ‫ك‬ْ‫ل‬ِ‫ت‬َ‫و‬ ۚ ‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ِين‬‫د‬ِ‫ل‬‫َا‬‫خ‬ ُ‫ار‬َ‫ه‬ْ‫ن‬َ ْ‫األ‬ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ت‬ْ‫ح‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ي‬ ِ‫َجْر‬‫ت‬ ٍ‫ت‬‫ا‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ ُ‫ه‬ْ‫ل‬ ِ‫ْخ‬‫د‬ُ‫ي‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ َ‫و‬ َ َّ‫َّللا‬ ِ‫ع‬ِ‫ُط‬‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ ۚ ِ َّ‫َّللا‬ ُ‫د‬‫و‬ُ‫م‬‫ي‬ِ‫ظ‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ ُ‫ز‬ ْ‫و‬َ‫ف‬ْ‫ال‬ َ‫ِك‬‫ل‬ََٰ‫ذ‬ ۞ “(Hukum-hukum tersebut) itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam Surga yang mengalir di dalamnya sungai sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan yang besar.” [QS. An-Nisaa’: 13] 3. Membenarkan apa yang Rasulullah SAW. sampaikan, karena beliau SAW tidak berkata menurut hawa nafsunya; ۞ َٰ‫ى‬َ‫ُوح‬‫ي‬ ٌ‫ي‬ْ‫ح‬ َ‫و‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ َ‫ُو‬‫ه‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َٰ‫ى‬ َ‫و‬َ‫ه‬ْ‫ال‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬ ُ‫ق‬ِ‫ط‬ْ‫ن‬َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ “Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” [QS. An-Najm: 3-4] 4. Menahan diri dari apa yang dilarang dan dicegah oleh beliau SAW.; ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ق‬ِ‫ع‬ْ‫ال‬ ُ‫د‬‫ِي‬‫د‬َ‫ش‬ َ َّ‫َّللا‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ۖ َ َّ‫َّللا‬ ‫وا‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬‫ا‬ َ‫و‬ ۚ ‫وا‬ُ‫ه‬َ‫ت‬ْ‫ن‬‫ا‬َ‫ف‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ا‬َ‫ه‬َ‫ن‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬‫و‬ُ‫ذ‬ُ‫خ‬َ‫ف‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َّ‫الر‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬‫َا‬‫ت‬‫آ‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬۞ “…Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah; dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya.” [QS. Al-Hasyr: 7] 5. Beribadah sesuai dengan apa yang beliau SAW. syari’atkan, atau dengan kata lain ittiba’ (mengikuti) kepada beliau SAW. agar kita mendapatkan kecintaan Allah SWT, kejayaan dan dimasukkan ke dalam Surga-Nya; َ‫ر‬ ٌ‫ور‬ُ‫ف‬َ‫غ‬ ُ َّ‫َّللا‬ َ‫و‬ ۗ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ب‬‫و‬ُ‫ن‬ُ‫ذ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ْ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ُ َّ‫َّللا‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ب‬ِ‫ب‬ْ‫ُح‬‫ي‬ ‫ي‬ِ‫ن‬‫و‬ُ‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬‫ا‬َ‫ف‬ َ َّ‫َّللا‬ َ‫ُّون‬‫ب‬ ِ‫ح‬ُ‫ت‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ك‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬۞ ٌ‫م‬‫ي‬ ِ‫ح‬ “Katakanlah: ‘Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintai kamu dan mengampuni dosa-dosamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." [QS. Ali ‘Imran: 31]
  • 8. Berkata Imam Ibnu Katsir rahimahullah (wafat th. 774 H): “Ayat ini adalah pemutus hukum bagi setiap orang yang mengaku mencintai Allah namun tidak mau menempuh jalan Rasulullah SAW, maka orang itu dusta dalam pengakuannya tersebut hingga ia mengikuti syari’at dan agama yang dibawa Rasulullah SAW. dalam semua ucapan dan perbuatannya.” [Tafsiir Ibni Katsiir (I/384), cet. Daarus Salam] 6. Di antara tanda cinta kepada Rasulullah SAW. adalah dengan mengamalkan Sunnahnya, menghidupkan, dan mengajak kaum Muslimin untuk mengamalkannya, serta berjuang membela As-Sunnah dari orang-orang yang mengingkari As-Sunnah dan melecehkannya. Dr. Shalih bin Fauzan bin ‘Abdillah al-Fauzan menjelaskan dalam kitabnya: “Termasuk mengagungkan beliau SAW. adalah mengagungkan sunnahnya dan berkeyakinan tentang wajibnya mengamalkan sunnah tersebut, dan meyakini bahwa sunnah beliau SAW. telah menduduki kedudukan kedua setelah Al-Qur'anul Karim dalam hal kewajiban mengagungkan dan mengamalkannya, sebab As-Sunnah merupakan wahyu dari Allah." Wajibnya Mentaati Dan Meneladani Nabi SAW. ❀ Kita wajib mentaati Nabi SAW. dengan menjalankan apa yang diperintahkannya dan meninggalkan apa yang dilarangnya. Hal ini merupakan konsekuensi dari syahadat (kesaksian) bahwa beliau adalah Rasul (utusan) Allah. Dalam banyak ayat Al-Qur-an, Allah SWT. memerintahkan kita untuk mentaati Nabi Muhammad SAW. Di antaranya ada yang diiringi dengan perintah taat kepada Allah SWT.; ۞ َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َّ‫الر‬ ‫وا‬ُ‫ع‬‫ي‬ِ‫ط‬َ‫أ‬ َ‫و‬ َ َّ‫َّللا‬ ‫وا‬ُ‫ع‬‫ي‬ِ‫ط‬َ‫أ‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya…” [QS. An-Nisaa’: 59] ❀ Dan masih banyak lagi contoh yang lain. Di samping itu terkadang perintah tersebut disampaikan dalam bentuk tunggal, tidak dibarengi kepada perintah yang lain, sebagaimana dalam firman-Nya: ۞ َ َّ‫َّللا‬ َ‫ع‬‫ا‬َ‫ط‬َ‫أ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ف‬ َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َّ‫الر‬ ِ‫ع‬ِ‫ُط‬‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ “Barangsiapa mentaati Rasul, maka sesungguhnya ia telah mentaati Allah.” [QS. An-Nisaa’: 80] ۞ َ‫ون‬ُ‫م‬َ‫ح‬ ْ‫ر‬ُ‫ت‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬ َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َّ‫الر‬ ‫وا‬ُ‫ع‬‫ي‬ِ‫ط‬َ‫أ‬ َ‫و‬ “Dan taatlah kepada Rasul supaya kamu diberi rahmat.” [QS. An-Nuur: 56] ❀ Tekadang pula Allah mengancam orang yang mendurhakai Rasul-Nya; ۞ ٌ‫م‬‫ي‬ِ‫ل‬َ‫أ‬ ٌ‫اب‬َ‫ذ‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ب‬‫ي‬ ِ‫ُص‬‫ي‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ٌ‫َة‬‫ن‬ْ‫ت‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ب‬‫ي‬ ِ‫ص‬ُ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ِ‫ه‬ ِ‫ر‬ْ‫م‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫ون‬ُ‫ف‬ِ‫ل‬‫َا‬‫خ‬ُ‫ي‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ر‬َ‫ذ‬ْ‫ح‬َ‫ي‬ْ‫ل‬َ‫ف‬ “Maka hendaklah orang-orang yang melanggar perintah Rasul takut akan ditimpa fitnah (cobaan) atau ditimpa adzab yang pedih.” [QS. An-Nuur: 63] ❀ Allah SWT. menjadikan ketaatan kepada Nabi SAW. sebagai petunjuk dan mendurhakainya sebagai suatu kesesatan; ۞ ‫ُوا‬‫د‬َ‫ت‬ْ‫ه‬َ‫ت‬ ُ‫ه‬‫و‬ُ‫ع‬‫ي‬ِ‫ط‬ُ‫ت‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ “Dan jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk.” [QS. An-Nuur: 54] ❀ Allah mengabarkan bahwa pada diri Rasulullah SAW. terdapat teladan yang baik bagi segenap ummatnya; َ َّ‫َّللا‬ َ‫ر‬َ‫ك‬َ‫ذ‬ َ‫و‬ َ‫ر‬ ِ‫خ‬ ْ‫اْل‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ َ َّ‫َّللا‬ ‫و‬ُ‫ج‬ ْ‫ر‬َ‫ي‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ِ‫ل‬ ٌ‫َة‬‫ن‬َ‫س‬َ‫ح‬ ٌ‫ة‬ َ‫ْو‬‫س‬ُ‫أ‬ ِ َّ‫َّللا‬ ِ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ل‬۞ ‫ا‬ ً‫ير‬ِ‫ث‬َ‫ك‬ “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan kedatangan hari Kiamat dan dia banyak menyebut Nama Allah.” [QS. Al-Ahzaab: 21]
  • 9. Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah berkata: “Ayat yang mulia ini adalah pokok yang agung tentang meneladani Rasulullah SAW. dalam berbagai perkataan, perbuatan dan perilakunya. Untuk itu, Allah SWT. memerintahkan manusia untuk meneladani sifat sabar, keteguhan, kepahlawanan, perjuangan dan kesabaran Nabi SAW. dalam menanti pertolongan dari Rabb- nya ketika perang Ahzaab. Semoga Allah senantiasa mencurahkan shalawat kepada beliau hingga hari Kiamat.” [Tafsiir Ibni Katsir (III/522-523), cet. Daarus Salaam] ❀ Dalam Al-Qur-an, Allah telah menyebutkan ketaatan kepada Rasul SAW. dan meneladaninya sebanyak 40 kali. Demikianlah, karena jiwa manusia lebih membutuhkan untuk mengetahui apa yang Nabi SAW. bawa dan mengikutinya daripada kebutuhan kepada makanan dan minuman, sebab jika seorang tidak mendapatkan makanan dan minuman, ia hanya berakibat mati di dunia sementara jika tidak mentaati dan mengikuti Rasulullah SAW, maka akan mendapat siksa dan kesengsaraan yang abadi. ❀ Nabi SAW. memerintahkan agar kita mengikutinya dalam melakukan berbagai ibadah dan hendaknya ibadah itu dilakukan sesuai dengan cara yang beliau contohkan. Beliau SAW bersabda: ‫ي‬ِِّ‫ل‬َ‫ص‬ُ‫أ‬ ‫ي‬ِ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫أ‬ َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ك‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُّ‫ل‬َ‫ص‬. “Shalatlah sebagaimana kalian melihat aku shalat.” [HR. Al-Bukhari no. 631] Selasa, 20 November 2018 / 12 Robii'ul Awwal 1440 Keutamaan Baik Sangka Terhadap Allah ،‫وفاته‬ ‫قبل‬ ‫أيام‬ ‫ثالثة‬ ‫ل‬ ‫يقو‬ ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ‫هللا‬ ‫رسول‬ ‫سمعت‬ ،‫قال‬ ‫عنه‬ ‫هللا‬ ‫رضي‬ ‫هللا‬ ‫عبد‬ ‫بن‬ ‫جابر‬ ‫عن‬ َ‫و‬ َّ‫ز‬َ‫ع‬ ِ َّ‫اَلِل‬ِ‫ب‬ َّ‫ن‬َّ‫الظ‬ ُ‫ن‬ِ‫س‬ْ‫ُح‬‫ي‬ َ‫ُو‬‫ه‬ َ‫و‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬ َّ‫َن‬‫ت‬‫و‬ُ‫م‬َ‫ي‬ َ‫ال‬َّ‫ل‬َ‫ج‬ Dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu 'Anhu, berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda 3 hari sebelum meninggal, “Janganlah salah seorang kalian meninggal kecuali dia berhusnudzon kepada Allah ‘Azza wa Jalla.” (HR. Muslim) Pelajaran yang terdapat di dalam hadist : 1- Seharusnya orang yang dalam keadaan sakit mengingat akan luasnya rahmat Allah dan berbaik sangka kepada Robnya. 2- Sesuai persangkaan hamba pada Allah. Artinya, jika seorang hamba bertaubat dengan taubatan nashuha (yang tulus), maka Allah akan menerima taubatnya. Jika dia yakin do’anya akan dikabulkan, maka Allah akan mudah mengabulkan. Berbeda jika kondisinya sudah putus asa dan sudah berburuk sangka pada Allah sejak awal. 3- Hadist tersebut menunjukkan diutamakan menaruh harapan besar akan keampunanan, agar seseorang itu dapat menemuiNya dalam keadaan yang paling disenanginya. Karena Ia Maha pengasih lagi Maha penyayang, suka memberi maaf dan memenuhi harapan. Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Qur’an : - Husnuzhon pada Allah, itulah yang diajarkan pada kita dalam do’a. Ketika kita berdo’a pada Allah kita harus yakin bahwa do’a kita akan dikabulkan dengan tetap melakukan sebab terkabulnya do’a dan menjauhi berbagai pantangan yang menghalangi terkabulnya do’a. Karena ingatlah bahwasanya do’a itu begitu ampuh jika seseorang berhusnuzhon pada Allah. ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ْ‫ب‬ ِ‫َج‬‫ت‬ْ‫س‬َ‫أ‬ ‫ي‬ِ‫ن‬‫و‬ُ‫ع‬ْ‫د‬‫ا‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬ُّ‫ب‬ َ‫ر‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫و‬
  • 10. “Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” (QS. Ghofir/ Al Mu’min: 60) Kamis, 22 November 2018 / 14 Robii'ul Awwal 1440 Pentingnya Berada Dilingkungan yang Baik ٌ‫ْش‬‫ي‬َ‫ج‬ ‫و‬ ُ‫ز‬ْ‫غ‬َ‫ي‬(( :‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ‫هللا‬ ‫رسول‬ َ‫ل‬‫قا‬ :‫قالت‬ ‫عنها‬ ‫هللا‬ ‫رضي‬ َ‫ة‬‫عائش‬ ِ‫هللا‬ ِ‫د‬‫عب‬ ِِّ‫م‬‫أ‬ َ‫نين‬ِ‫المؤم‬ ِِّ‫م‬‫أ‬ ‫وعن‬ َّ‫و‬َ‫أ‬ِ‫ب‬ ُ‫ف‬َ‫س‬ْ‫ُخ‬‫ي‬ ِ‫رض‬َ‫أل‬‫ا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫د‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ِ‫ب‬ ‫وا‬ُ‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬‫ف‬ َ‫ة‬َ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ك‬ْ‫ال‬ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ل‬ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ل‬ َّ‫بأو‬ ُ‫ف‬َ‫س‬ْ‫ُخ‬‫ي‬ َ‫ْف‬‫ي‬َ‫ك‬ ،ِ‫هللا‬ َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫ي‬ :ُ‫قلت‬ : ْ‫ت‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ .))ْ‫م‬ِ‫ه‬ ِ‫ر‬ ِ‫وآخ‬ َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ون‬ُ‫ث‬َ‫ع‬ْ‫ب‬ُ‫ي‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ ِ‫ر‬ ِ‫آخ‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ل‬ َّ‫و‬َ‫أ‬ِ‫ب‬ ُ‫ف‬َ‫س‬ْ‫ُخ‬‫ي‬(( :َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ !‫؟‬ْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ْس‬‫ي‬َ‫ل‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ق‬‫ا‬ َ‫ْو‬‫س‬‫أ‬ ْ‫م‬‫يه‬ِ‫ف‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ ِ‫ر‬ ِ‫آخ‬ َ‫و‬.ِ‫ه‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ٌ‫ق‬َ‫ف‬َّ‫ت‬ُ‫م‬ .))ْ‫م‬‫ه‬ِ‫ت‬‫ِّا‬‫ي‬ِ‫ن‬ ‫ى‬ َ‫خ‬ُ‫ب‬ْ‫ال‬ ُ‫ظ‬ْ‫ف‬َ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ذ‬‫ه‬ِ ِّ‫ي‬ ِ‫ار‬ . Dari Ummul mu'minin iaitu ibunya - sebenarnya adalah bibinya - Abdullah yakni Aisyah radhiallahu 'anha, berkata: Saya mendengar Rasulullah sholallohu alaihi wasallam bersabda: "Ada sepasukan tentera yang hendak memerangi - menghancurkan - Ka'bah, kemudian setelah mereka berada di suatu padang dari tanah lapang lalu dibenamkan-dalam tanah tadi -dengan yang pertama sampai yang terakhir dari mereka semuanya." Aisyah bertanya: "Saya berkata, wahai Rasulullah, bagaimanakah semuanya dibenamkan dari yang pertama sampai yang terakhir, sedang di antara mereka itu ada yang ahli pasaran - maksudnya para pedagang - serta ada pula orang yang tidak termasuk golongan mereka tadi - yakni tidak berniat ikut menggempur Ka'bah?" Rasulullah sholallohu alaihi wasallam menjawab: "Ya, semuanya dibenamkan dari yang pertama sampai yang terakhir, kemudian nantinya mereka itu akan diba'ats - dibangkitkan dari masing-masing kuburnya - sesuai niat-niatnya sendiri - untuk diterapi dosa atau tidaknya. (Muttafaq 'alaih) - yakni disepakati keshahihannya oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim - Lafadz di atas adalah menurut Imam Bukhari. Pelajaran yang bisa diambil dari hadist 1- Sayyidah Aisyah diberi gelar Ummul mu'minin, yakni ibunya sekalian orang mu'min sebab beliau adalah isteri Rasulullah sholallohu alaihi wasallam jadi sudah sepatutnya. Beliau juga diberi nama ibu Abdullah oleh Nabi sholallohu alaihi wasallam, sebenarnya Abdullah itu bukan puteranya sendiri, tetapi putera saudarinya yang bernama Asma'. Jadi dengan Sayidah Aisyah, Abdullah itu adalah anak tiri nya. Adapun beliau ini sendiri tidak mempunyai seorang putera pun. 2- Dari uraian yang tersebut dalam Hadis ini, dapat diambil kesimpulan bahwa seseorang yang shalih, jika berdiam di lingkungan suatu golongan yang selalu berkecimpung dalam kemaksiatan dan kemungkaran, maka apabila Allah Ta'ala mendatangkan azab atau siksa kepada kaum itu, orang shalih itu pun pasti akan terkena pula. 3- Hadis ini mengingatkan kita semua agar jangan sekali-kali bergaul dengan kaum yang ahli kemaksiatan, kemungkaran dan kezaliman. 4- Namun demikian perihal amal perbuatannya tentulah dinilai sesuai dengan niat yang terkandung dalam hati orang yang melakukannya itu. 5- Mengenai gelar Ummul mu'minin itu bukan hanya khusus diberikan kepada Sayidah Aisyah radhiallahu 'anha belaka, tetapi juga diberikan kepada para isteri Rasulullah sholallohu alaihi wasallam yang lain-lain.
  • 11. Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran 1- Niat ihlas َ‫ن‬ُ‫ح‬ َ‫ِين‬ِّ‫د‬‫ال‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ين‬ ِ‫ص‬ِ‫ل‬ْ‫خ‬ُ‫م‬ َ َّ‫َّللا‬ ‫ُوا‬‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ ‫وا‬ ُ‫ر‬ِ‫م‬ُ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ِ‫ة‬َ‫م‬ِِّ‫ي‬َ‫ق‬ْ‫ال‬ ُ‫ين‬ِ‫د‬ َ‫ِك‬‫ل‬ََٰ‫ذ‬ َ‫و‬ ۚ َ‫ة‬‫ا‬َ‫ك‬ َّ‫الز‬ ‫وا‬ُ‫ت‬ْ‫ؤ‬ُ‫ي‬ َ‫و‬ َ‫ة‬ َ‫ال‬َّ‫ص‬‫ال‬ ‫وا‬ُ‫م‬‫ي‬ِ‫ق‬ُ‫ي‬ َ‫و‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫ف‬ Padanya mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. [Surat Al-Bayyina : 5] 2- Alloh Maha Mengetahui ْ‫ر‬َ ْ‫األ‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ ِ‫ت‬‫ا‬ َ‫او‬َ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ۗ ُ َّ‫َّللا‬ ُ‫ه‬ْ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ ُ‫ه‬‫ُو‬‫د‬ْ‫ب‬ُ‫ت‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ ِ‫ُور‬‫د‬ُ‫ص‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ف‬ْ‫خ‬ُ‫ت‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬َٰ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ َّ‫َّللا‬ َ‫و‬ ۗ ِ‫ض‬ِِّ‫ل‬ُ‫ك‬ ٌ‫ِير‬‫د‬َ‫ق‬ ٍ‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ Katakanlah: "Jika kamu menyembunyikan apa yang ada dalam hatimu atau kamu melahirkannya, pasti Allah mengetahui". Allah mengetahui apa-apa yang ada di langit dan apa- apa yang ada di bumi. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. [Surat Aal-E-Imran : 29]. Jumat, 23 November 2018 / 15 Robii'ul Awwal 1440 Baik dan Halal adalah Syarat Diterimanya Doa ‫ى‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫ت‬ َ‫هللا‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ : َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ِ‫هللا‬ ُ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ : َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ َ‫ي‬ ِ‫ض‬ َ‫ر‬ َ‫ة‬ َ‫ْر‬‫ي‬ َ‫ُر‬‫ه‬ ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬َ‫ال‬ ٌ‫ِّب‬ِ‫ي‬َ‫ط‬َّ‫ال‬ِ‫إ‬ ُ‫ل‬َ‫ب‬ْ‫ق‬َ‫ي‬ ُ‫ك‬ ُ‫ل‬ُ‫س‬ ُّ‫الر‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ : ‫ى‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫ت‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ف‬ َ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ل‬َ‫س‬ ْ‫ر‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫ر‬َ‫م‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ َ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫ر‬َ‫م‬َ‫أ‬ َ‫هللا‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ،ً‫ا‬‫ِّب‬ِ‫ي‬َ‫ط‬‫وا‬ُ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬‫ا‬ َ‫و‬ ِ‫ات‬َ‫ب‬ِِّ‫ي‬َّ‫الط‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ ً‫ا‬‫ح‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫ص‬: ‫ى‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫ت‬ َ‫ل‬َ‫ا‬‫ق‬ َ‫و‬ِِّ‫ي‬َ‫ط‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ْ‫م‬ُ‫ك‬‫َا‬‫ن‬ْ‫ق‬ َ‫ز‬ َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫م‬ ِ‫ات‬َ‫ب‬َ‫ث‬َ‫ع‬ْ‫ش‬َ‫أ‬ َ‫ر‬َ‫ف‬َّ‫س‬‫ال‬ ُ‫ل‬ْ‫ي‬ِ‫ُط‬‫ي‬ َ‫ل‬ُ‫ج‬ َّ‫الر‬ َ‫ر‬َ‫ك‬َ‫ذ‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ٌ‫م‬‫ا‬ َ‫ر‬َ‫ح‬ ُ‫ه‬ُ‫س‬َ‫ب‬ْ‫ل‬َ‫م‬ َ‫و‬ ٌ‫م‬‫ا‬ َ‫ر‬َ‫ح‬ ُ‫ه‬ُ‫ب‬ َ‫ر‬ْ‫ش‬َ‫م‬ َ‫و‬ ٌ‫م‬‫ا‬ َ‫ر‬َ‫ح‬ ُ‫ه‬ُ‫م‬َ‫ع‬ْ‫ط‬َ‫م‬ َ‫و‬ ِِّ‫ب‬ َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ِِّ‫ب‬ َ‫ر‬ َ‫ا‬‫ي‬ ِ‫اء‬َ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫د‬َ‫ي‬ ُّ‫د‬ُ‫م‬َ‫ي‬ َ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫غ‬َ‫أ‬‫ى‬َّ‫ن‬َ‫أ‬َ‫ف‬ ِ‫ام‬ َ‫ر‬َ‫ح‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ َ‫ي‬ِِّ‫ذ‬ُ‫غ‬ َ‫و‬ ‫[ر‬ . ُ‫ه‬َ‫ل‬ ُ‫اب‬َ‫ج‬َ‫ت‬ْ‫س‬ُ‫ي‬‫مسلم‬ ‫واه‬ Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu dia berkata : Rasulullah Sholallohu alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya Allah ta’ala itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang beriman sebagaimana dia memerintahkan para rasul-Nya dengan firmannya : Wahai Para Rasul makanlah yang baik-baik dan beramal shalehlah. Dan Dia berfirman : Wahai orang-orang yang beriman makanlah yang baik-baik dari apa yang Kami rizkikan kepada kalian. Kemudian beliau menyebutkan ada seseorang melakukan perjalan jauh dalam keadaan kumal dan berdebu. Dia memanjatkan kedua tangannya ke langit seraya berkata : Ya Robbku, Ya Robbku, padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan kebutuhannya dipenuhi dari sesuatu yang haram, maka (jika begitu keadaannya) bagaimana doanya akan dikabulkan. (Riwayat Muslim). Pelajaran yang terdapat dalam hadist: 1. Dalam hadits diatas terdapat pelajaran akan sucinya Allah ta’ala dari segala kekurangan dan cela. 2. Allah ta’ala tidak menerima kecuali sesuatu yang baik. Maka siapa yang bersedekah dengan barang haram tidak akan diterima. 3. Sesuatu yang disebut baik adalah apa yang dinilai baik disisi Allah ta’ala. 4. Berlarut-larut dalam perbuatan haram akan menghalangi seseorang dari terkabulnya doa.
  • 12. 5. Orang yang maksiat tidak termasuk mereka yang dikabulkan doanya kecuali mereka yang Allah kehendaki. 6. Makan barang haram dapat merusak amal dan menjadi penghalang diterimanya amal perbuatan 7. Anjuran untuk berinfaq dari barang yang halal dan larangan untuk berinfaq dari sesuatu yang haram. 8. Seorang hamba akan diberi ganjaran jika memakan sesuatu yang baik dengan maksud agar dirinya diberi kekuatan untuk ta’at kepada Allah. 9. Doa orang yang sedang safar dan yang hatinya sangat mengharap akan terkabul. 10. Dalam hadits terdapat sebagian dari sebab-sebab dikabulkannya do’a : Perjalanan jauh, kondisi yang bersahaja dalam pakaian dan penampilan dalam keadaan kumal dan berdebu, mengangkat kedua tangan ke langit, meratap dalam berdoa, keinginan kuat dalam permintaan, mengkonsumsi makanan, minuman dan pakaian yang halal. Tema hadits yang berkaitan dengan Al-Quran: 1. Mempersembahkan yang terbaik kepada Allah : َ‫أ‬ َ‫و‬ ۖ ‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ن‬ُّ‫د‬‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ك‬َ‫ب‬‫ي‬ ِ‫َص‬‫ن‬ َ‫س‬ْ‫ن‬َ‫ت‬ َ‫ال‬ َ‫و‬ ۖ َ‫ة‬ َ‫ر‬ ِ‫خ‬ ْ‫اْل‬ َ‫َّار‬‫د‬‫ال‬ ُ َّ‫َّللا‬ َ‫اك‬َ‫ت‬‫آ‬ ‫ا‬َ‫م‬‫ي‬ِ‫ف‬ ِ‫َغ‬‫ت‬ْ‫ب‬‫ا‬ َ‫و‬‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫د‬‫ا‬َ‫س‬َ‫ف‬ْ‫ال‬ ِ‫ْغ‬‫ب‬َ‫ت‬ َ‫ال‬ َ‫و‬ ۖ َ‫ْك‬‫ي‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ُ َّ‫َّللا‬ َ‫ن‬َ‫س‬ْ‫ح‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ك‬ ْ‫ن‬ِ‫س‬ْ‫ح‬ َ‫ِين‬‫د‬ِ‫س‬ْ‫ف‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ُّ‫ب‬ ِ‫ُح‬‫ي‬ َ‫ال‬ َ َّ‫َّللا‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ۖ ِ‫ض‬ ْ‫ر‬َ ْ‫األ‬ Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. [Surat Al-Qasas : 77] 2. Mengkonsumsi yang halal : َ‫ون‬ُ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ َّ‫َّللا‬ ‫وا‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬‫ا‬ َ‫و‬ ۚ ‫ًا‬‫ب‬ِِّ‫ي‬َ‫ط‬ ً‫ال‬ َ‫ال‬َ‫ح‬ ُ َّ‫َّللا‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ق‬ َ‫ز‬َ‫ر‬ ‫ا‬َّ‫م‬ِ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬ َ‫و‬ Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya. [Surat Al-Maeda : 88] 3. Meratap dalam berdoa : ‫ًّا‬‫ي‬ِ‫ف‬َ‫خ‬ ً‫ء‬‫ا‬َ‫د‬ِ‫ن‬ ُ‫ه‬َّ‫ب‬ َ‫ر‬ َٰ‫ى‬َ‫د‬‫َا‬‫ن‬ ْ‫ذ‬ِ‫إ‬ Yaitu tatkala ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut. [Surat Maryam : 3] َ‫ر‬ َ‫ُون‬‫ع‬ْ‫د‬َ‫ي‬ ِ‫ع‬ ِ‫اج‬َ‫ض‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ب‬‫و‬ُ‫ن‬ُ‫ج‬ َٰ‫ى‬َ‫ف‬‫ا‬َ‫ج‬َ‫ت‬َ‫ت‬َ‫ون‬ُ‫ق‬ِ‫ف‬ْ‫ن‬ُ‫ي‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫َا‬‫ن‬ْ‫ق‬ َ‫ز‬ َ‫ر‬ ‫ا‬َّ‫م‬ِ‫م‬ َ‫و‬ ‫ا‬ً‫ع‬َ‫م‬َ‫ط‬ َ‫و‬ ‫ا‬ً‫ف‬ ْ‫َو‬‫خ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ب‬ Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa apa rezeki yang Kami berikan. [Surat As-Sajda : 16]
  • 13. Sabtu, 24 November 2018 / 16 Robii'ul Awwal 1440 Laksana Menggegam Bara Api ‫قال‬ ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ‫هللا‬ ‫رسول‬ ،‫عنه‬ ‫هللا‬ ‫رضي‬ ‫مالك‬ ‫بن‬ ‫أنس‬ ‫:عن‬ ِ‫ر‬ْ‫م‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ِ‫ض‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ق‬ْ‫ال‬َ‫ك‬ ِ‫ه‬ِ‫ن‬‫ِي‬‫د‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫ر‬ِ‫ب‬‫ا‬َّ‫ص‬‫ال‬ ٌ‫ان‬َ‫م‬ َ‫ز‬ ِ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ى‬ِ‫ت‬ْ‫أ‬َ‫ي‬ “Akan datang kepada manusia suatu zaman, orang yang berpegang teguh pada agamanya seperti orang yang menggenggam bara api.” (HR. Tirmidzi no. 2260. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan). Pelajaran yang terdapat dalam hadits: 1- Berpegang teguh dengan ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam saat ini memang amat berat, bagai mereka yang memegang bara api. 2- Orang yang berpegang teguh dengan agama hingga meninggalkan dunianya, ujian dan kesabarannya begitu berat. Ibaratnya seperti seseorang yang memegang bara (nyala) api. 3- Maknanya adalah sebagaimana seseorang tidak mampu menggenggam bara api karena tangannya bisa terbakar sama halnya dengan orang yang ingin berpegang teguh dengan ajaran Islam saat ini, ia sampai tak kuat ketika ingin berpegang teguh dengan agamanya. Hal itu lantaran banyaknya maksiat di sekelilingnya, pelaku maksiat pun begitu banyak, kefasikan pun semakin tersebar luas, juga iman pun semakin lemah. 4- Seseorang tidaklah mungkin menggenggam bara api melainkan dengan memiliki kesabaran yang ekstra dan kesulitan yang luar biasa. Begitu pula dengan orang yang ingin berpegang teguh dengan ajaran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam di zaman ini butuh kesabaran yang ekstra. 5-Itulah gambaran orang yang konsekuen dengan ajaran Islam saat ini, yang ingin terus menjalankan ibadah sesuai sunnah Rasul –shallallahu ‘alaihi wa sallam-, begitu sulitnya dan begitu beratnya. Kadang cacian yang mesti diterima. Kadang dikucilkan oleh masyarakat sekitar. Kadang jadi bahan omongan yang tidak enak. Sampai-sampai ada yang nyawanya dan keluarganya terancam. Demikianlah resikonya. Namun nantikan balasannya di sisi Allah yang luar biasa andai mau bersabar. 6- Balasan orang yang sabar adalah surga. Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran 1- Balasan orang yang sabar, pahala mereka tak bisa ditimbang dan tidak bisa ditakar. Itulah karena saking banyaknya. ٍ‫ب‬‫ا‬َ‫س‬ ِ‫ح‬ ِ‫ْر‬‫ي‬َ‫غ‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫ر‬ْ‫ج‬َ‫أ‬ َ‫ون‬ُ‫ر‬ِ‫ب‬‫ا‬َّ‫ص‬‫ال‬ ‫ى‬َّ‫ف‬ َ‫ُو‬‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az Zumar: 10). 2- Balasan orang yang sabar adalah surga َ‫ون‬ُ‫ل‬ُ‫خ‬ْ‫د‬َ‫ي‬ ُ‫ة‬َ‫ك‬ِ‫ئ‬ َ‫ال‬َ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ ۖ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ت‬‫َّا‬‫ي‬ ِِّ‫ر‬ُ‫ذ‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ ِ‫اج‬ َ‫و‬ ْ‫ز‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫ب‬‫آ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ح‬َ‫ل‬َ‫ص‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ل‬ُ‫خ‬ْ‫د‬َ‫ي‬ ٍ‫ْن‬‫د‬َ‫ع‬ ُ‫ات‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ٍ‫ب‬‫ا‬َ‫ب‬ ِِّ‫ل‬ُ‫ك‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫م‬ْ‫ع‬ِ‫ن‬َ‫ف‬ ۚ ْ‫م‬ُ‫ت‬ ْ‫ر‬َ‫ب‬َ‫ص‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ٌ‫م‬ َ‫ال‬َ‫س‬ِ‫َّار‬‫د‬‫ال‬ ‫ى‬َ‫ب‬ْ‫ق‬ُ‫ع‬ (yaitu) surga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (sambil mengucapkan): "Salamun 'alaikum bima shabartum". Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu. [Surat Ar-Ra'd :23- 24].
  • 14. Ahad, 25 November 2018 / 17 Robii'ul Awwal 1440 Jangan Marah ُ‫هللا‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ِِّ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ل‬ِ‫ل‬ َ‫ال‬َ‫ق‬ ً‫ال‬ُ‫ج‬ َ‫ر‬ َّ‫ن‬َ‫أ‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ َ‫ي‬ ِ‫ض‬ َ‫ر‬ َ‫ة‬ َ‫ْر‬‫ي‬ َ‫ُر‬‫ه‬ ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬َ‫د‬َّ‫د‬ َ‫ر‬َ‫ف‬ ْ‫ب‬َ‫ض‬ْ‫غ‬َ‫ت‬ َ‫ال‬ : َ‫ال‬َ‫ق‬ ،‫ي‬ِ‫ن‬ ِ‫ص‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ :َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫البخاري‬ ‫[رواه‬ ْ‫ب‬َ‫ض‬ْ‫غ‬َ‫ت‬ َ‫ال‬ :َ‫ال‬َ‫ق‬ ،ً‫ا‬‫ار‬ َ‫ر‬ِ‫]م‬ Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu sesungguhnya seseorang bertanya kepada Rasulullah sholallohu ‘alaihi wa sallam : (Ya Rasulullah ) nasihatilah saya. Beliau bersabda : Jangan kamu marah. Beliau menanyakan hal itu berkali-kali. Maka beliau bersabda : Jangan engkau marah.(Riwayat Bukhari) Pelajaran yang terdapat dalam hadits: 1- Sabda beliau:(‫تغضب‬ ‫ال‬ ) maknanya adalah: jangan engkau realisasikan kemarahanmu, dan larangan tersebut bukan kembali kepada sifat marah itu sendiri, karena sifat marah adalah tabiat manusia dan tidak mungkin bagi manusia untuk untuk menolak sifat itu. Dalam hadits yang lain: ‫يارس‬ : ‫فقال‬ ) ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ( ‫النبى‬ ‫إلى‬ ‫رجل‬ ‫جاء‬‫ويبعدنى‬ ‫الجنة‬ ‫من‬ ‫يقربنى‬ ً‫ا‬‫علم‬ ‫علمنى‬ : ‫هللا‬ ‫ول‬ ‫الجنة‬ ‫ولك‬ ‫تغضب‬ ‫ال‬ : ‫قال‬ ‫النار‬ ‫عن‬ seorang laki-laki pernah mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu berkata:'Wahai Rasulullah ajarkan kepadaku suatu ilmu yang mendekatkan aku ke Surga dan menjauhkan aku dari Neraka.'Beliau shallallahu 'alaihi wasallam menjawab:'Jangan marah dan bagimu Surga. 2- Yang dimaksud dengan meninggalkan marah adalah menjauhi segala sebab dan sarananya dan segala perkara yang bisa menjerumuskan ke dalam hal tersebut. 3- Di dalamnya ada kaidah untuk sadu dzari'ah (menutup sarana yang menjerumuskan kepada keharaman), dan bahwasanya menjaga lebih baik daripada mengobati. 4- Marah menghalangi seseorang dari berlaku adil dalam perkataan dan perbuatan. 5- Orang yang tidak marah akan perbuatannya dan perkataannya terkontrol baik dalam kondisi ridha maupun marah. 6- Tidak marah tanda kesempurnaan akal 7- Keburukan semuanya ada dalam kemarahan 8- Kemarahan dari Syetan 9- Orang yang kuat adalah orang yang menguasai hawa nafsunya ketika sedang marah 10- Orang yang bisa mengendalikan marah berhak mendapatkan janjiNya yaitu,"SURGA." Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran: Menahan amarah sifat orang yang taqwa. ِ‫اء‬ َّ‫َّر‬‫ض‬‫ال‬ َ‫و‬ ِ‫اء‬ َّ‫ر‬َّ‫س‬‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ون‬ُ‫ق‬ِ‫ف‬ْ‫ن‬ُ‫ي‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬َ‫ِين‬‫ن‬ِ‫س‬ْ‫ح‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ُّ‫ب‬ ِ‫ُح‬‫ي‬ ُ َّ‫َّللا‬ َ‫و‬ ۗ ِ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫ِين‬‫ف‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ َ‫ظ‬ْ‫ي‬َ‫غ‬ْ‫ال‬ َ‫ين‬ِ‫م‬ِ‫اظ‬َ‫ك‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. [Surat Ali 'Imran 134]
  • 15. Senin, 26 November 2018 / 18 Robii'ul Awwal 1440 Seberapapun Usaha didalam Ketaatan Allah akan Memberikan Apresiasi ‫عز‬ ‫ِّه‬‫ب‬‫ر‬ ‫عن‬ ‫يرويه‬ ‫فيما‬ ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ِّ‫ي‬‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫عن‬ ‫عنه‬ ‫هللا‬ ‫رضي‬ ‫أنس‬ ‫عن‬ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬‫ال‬ َ‫رب‬َ‫ق‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬(( :َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫وجل‬ َ‫ت‬‫أ‬ ‫مشي‬َ‫ي‬ ‫ي‬ِ‫ن‬‫َا‬‫ت‬‫أ‬ ‫ا‬َ‫ذ‬‫إ‬ِ‫و‬ ،‫ا‬ً‫ع‬‫ا‬َ‫ب‬ ُ‫ه‬‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ْت‬‫ب‬‫ر‬َ‫ق‬َ‫ت‬ ‫ا‬ً‫ع‬‫ا‬ َ‫ِر‬‫ذ‬ َّ‫ي‬َ‫ل‬‫إ‬ َ‫ب‬َّ‫ر‬َ‫ق‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ،‫ا‬ً‫ع‬‫ا‬ َ‫ِر‬‫ذ‬ ‫ْه‬‫ي‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ُ‫ْت‬‫ب‬‫ر‬َ‫ق‬َ‫ت‬ ‫ا‬ ً‫ْر‬‫ب‬ِ‫ش‬ َّ‫ي‬َ‫ل‬‫إ‬‫رواه‬ .))ً‫ة‬َ‫ل‬ َ‫و‬ ْ‫َر‬‫ه‬ ُ‫ه‬ُ‫ت‬ْ‫ي‬ ‫.البخاري‬ Dari Anas r.a. dari Nabi sholallohu alaihi wasallam dalam sesuatu yang diriwayatkan dari Tuhannya 'Azzawajalla, firmanNya - ini juga Hadist Qudsi : "Jikalau seseorang hamba itu mendekat padaKu sejengkal, maka Aku mendekat padanya sehasta dan jikalau ia mendekat padaKu sehasta, maka Aku mendekat padanya sedepa. Jikalau hamba itu mendatangi Aku dengan berjalan, maka Aku mendatanginya dengan bergegas-gegas." (Riwayat Bukhari) Pelajaran yang terdapat dalam hadist: 1- Hadist yang tercantum di atas itu adalah sebagai perumpamaan belaka, baik bagi Allah atau bagi hambaNya. Jadi maksudnya ialah barangsiapa yang mengerjakan ketaatan kepada Allah sekalipun sedikit, maka Allah akan menerima serta memperlipat-gandakan pahalanya, juga pelakunya itu diberi kemuliaan olehNya selama di dunia sampai di akhirat. 2- Makin besar dan banyak ketaatannya, makin pula besar dan bertambah-tambah pahalanya. 3- Manakala cara melakukan ketaatan itu dengan perlahan-lahan, Allah bukannya memperlahan atau memperlambatkan pahalanya, tetapi bahkan dengan segera dinilai pahalanya itu dengan penilaian yang luar biasa tingginya. 4- Ketaatan (kebenaran, kebaikan) pertama kali harus dipaksakan. Siapa yang memaksakan? dirinya sendiri. Kalau sudah menjadi kebiasaan dan masuk sebagai irama hidup semuanya akan mudah, itulah taufik Allah kepadaya. 5- Tatkala bertambah ketaatan seseorang maka ditambah pahala dan dipercepat rahmat serta karunia dariNya. Tema yang berkaitan dengan Al-Quran 1- Mujahadah ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬َ‫ِين‬‫ن‬ِ‫س‬ْ‫ح‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫ع‬َ‫م‬َ‫ل‬ َ َّ‫َّللا‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ۚ ‫َا‬‫ن‬َ‫ل‬ُ‫ب‬ُ‫س‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ن‬َ‫ي‬ِ‫د‬ْ‫ه‬َ‫ن‬َ‫ل‬ ‫َا‬‫ن‬‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ُوا‬‫د‬َ‫ه‬‫ا‬َ‫ج‬ َ‫ين‬ Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. [Surat Al-Ankaboot : 69] 2- Nilai Kebaikan disisi Alloh SWT َ َّ‫َّللا‬ ‫وا‬ُ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬ َ‫و‬ ۚ ‫ا‬ ً‫جْر‬َ‫أ‬ َ‫م‬َ‫ظ‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ‫ا‬ ً‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ َ‫ُو‬‫ه‬ ِ َّ‫َّللا‬ َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ُ‫ه‬‫ُو‬‫د‬ ِ‫َج‬‫ت‬ ٍ‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ ِ‫أل‬ ‫وا‬ُ‫م‬ِِّ‫د‬َ‫ق‬ُ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ٌ‫م‬‫ي‬ ِ‫ح‬ َ‫ر‬ ٌ‫ور‬ُ‫ف‬َ‫غ‬ َ َّ‫َّللا‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ۖ Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [Surat Al-Muzzammil : 20].
  • 16. Rabu, 28 November 2018 / 20 Robii'ul Awwal 1440 Keutamaan Shalat Dhuha ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ى‬َ‫م‬ َ‫ال‬ُ‫س‬ ِِّ‫ل‬ُ‫ك‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫ح‬ِ‫ب‬ْ‫ص‬ُ‫ي‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ُ‫ه‬َّ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ِِّ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ٍِّ‫ر‬َ‫ذ‬ ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ٍ‫ة‬َ‫ح‬‫ي‬ِ‫ب‬ْ‫س‬َ‫ت‬ ُّ‫ل‬ُ‫ك‬َ‫ف‬ ٌ‫ة‬َ‫ق‬َ‫د‬َ‫ص‬ َ‫ق‬َ‫د‬َ‫ص‬ ِ‫وف‬ُ‫ر‬ْ‫ع‬َ‫م‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ ٌ‫ر‬ْ‫م‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ٌ‫ة‬َ‫ق‬َ‫د‬َ‫ص‬ ٍ‫ة‬ َ‫ير‬ِ‫ب‬ْ‫ك‬َ‫ت‬ ُّ‫ل‬ُ‫ك‬ َ‫و‬ ٌ‫ة‬َ‫ق‬َ‫د‬َ‫ص‬ ٍ‫ة‬َ‫ل‬‫ي‬ِ‫ل‬ْ‫ه‬َ‫ت‬ ُّ‫ل‬ُ‫ك‬ َ‫و‬ ٌ‫ة‬َ‫ق‬َ‫د‬َ‫ص‬ ٍ‫ة‬َ‫د‬‫ي‬ِ‫م‬ْ‫ح‬َ‫ت‬ ُّ‫ل‬ُ‫ك‬ َ‫و‬ ٌ‫ة‬َ‫ق‬َ‫د‬َ‫ص‬ِ‫ر‬َ‫ك‬ْ‫ن‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ٌ‫ي‬ْ‫ه‬َ‫ن‬ َ‫و‬ ٌ‫ة‬ ‫مسلم‬ ‫(أخرجه‬ .‫ى‬َ‫ُّح‬‫ض‬‫ال‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ع‬َ‫ك‬ ْ‫ر‬َ‫ي‬ ِ‫َان‬‫ت‬َ‫ع‬ْ‫ك‬ َ‫ر‬ َ‫ِك‬‫ل‬َ‫ذ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ئ‬ ِ‫ُجْز‬‫ي‬ َ‫و‬ ٌ‫ة‬َ‫ق‬َ‫د‬َ‫ص‬). Dari Abu Dzar, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau telah bersabda: “Di setiap pagi, ada kewajiban sedekah atas setiap persendian dari salah seorang kalian. Setiap tasbiih adalah sedekah, setiap tahmiid adalah sedekah, setiap tahliil adalah sedekah, setiap takbiir adalah sedekah, amar makruf nahi mungkar adalah sedekah. Dan dapat memadai untuk semua itu, dua rakaat yang dilakukan pada waktu Dhuha”.HR Muslim, kitab Shalât al-Musâfirîn wa Qashruha, Bab: Istihbâb Shalat ad-Dhuha, hadits No. 720. Pelajaran yang terdapat dalam hadits: 1- Shalat dhuha mencukupkan sedekah sebanyak persendian manusia, yaitu 360 persendian. 2- Para ulama menjelaskan, bahwa pada tubuh manusia terdapat 360 jumlah persendian, sehingga setiap orang harus bersedekah 360 sedekah setiap hari. Yang dimakusdkan dengan sedekah ini bukan berupa harta, tetapi berupa amalan taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah. Mencukupkan dari itu semua dua rakaat yang dilakukan di waktu Dhuha). 3- Allah Subhanahu wa Ta’ala menjaga orang yang shalat Dhuha empat rakaat pada hari tersebut. 4- Shalat Dhuha merupakan shalat al-awwaabiin. Yaitu orang yang banyak bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran: - Orang yang mengerjakan kebaikan manfaat kembali kepada dirinya sendiri. ْ‫ج‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ن‬َ‫ي‬ ِ‫ز‬ْ‫َج‬‫ن‬َ‫ل‬ َ‫و‬ ۖ ً‫ة‬َ‫ب‬ِِّ‫ي‬َ‫ط‬ ً‫ة‬‫ا‬َ‫ي‬َ‫ح‬ ُ‫ه‬َّ‫ن‬َ‫ي‬ِ‫ي‬ْ‫ح‬ُ‫ن‬َ‫ل‬َ‫ف‬ ٌ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ َ‫ُو‬‫ه‬ َ‫و‬ َٰ‫ى‬َ‫ث‬ْ‫ن‬ُ‫أ‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ٍ‫ر‬َ‫ك‬َ‫ذ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬ً‫ح‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫ص‬ َ‫ل‬ِ‫م‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫ون‬ُ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ ‫وا‬ُ‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬ ِ‫ن‬َ‫س‬ْ‫ح‬َ‫أ‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫ر‬ Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. [Surat An-Nahl 97].
  • 17. Jumat, 30 November 2018 / 22 Robii'ul Awwal 1440 Shalat Merupakan Tolak Ukur Semua Amal ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ‫هللا‬ ‫رسول‬ ‫قال‬ :‫قال‬ ‫عنه‬ ‫هللا‬ ‫رضي‬ ‫هريرة‬ ‫أبي‬ ‫عن‬ ” ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫و‬ َ‫ح‬َ‫ل‬ْ‫ف‬َ‫أ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ْ‫ت‬َ‫ح‬َ‫ل‬َ‫ص‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ُ‫ه‬ُ‫ت‬ َ‫ال‬َ‫ص‬ ِ‫ه‬ِ‫ل‬َ‫م‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫ة‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ق‬‫ال‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬‫ال‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ُ‫ب‬َ‫س‬‫ا‬َ‫ُح‬‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫ل‬ َّ‫و‬َ‫أ‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫َاب‬‫خ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ْ‫ت‬َ‫د‬َ‫س‬َ‫ف‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ َ‫ح‬َ‫ج‬ ُّ‫و‬َ‫ط‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ِي‬‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ِ‫ل‬ ْ‫َل‬‫ه‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ ُ‫ر‬َ‫ظ‬َ‫ن‬‫ا‬ : ‫ى‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫ت‬ َ‫و‬ َ‫ك‬ َ‫ار‬َ‫ب‬َ‫ت‬ ُّ‫ب‬َّ‫الر‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ٌ‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ ِ‫ه‬ِ‫ت‬َ‫ض‬ْ‫ي‬ ِ‫ر‬َ‫ف‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ص‬َ‫ق‬َ‫ت‬ْ‫ن‬‫ا‬ ِ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ َ‫ر‬َ‫س‬َ‫خ‬ َ‫و‬‫ا‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ب‬ ُ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ك‬ُ‫ي‬َ‫ف‬ ‫؟‬ ٍ‫ع‬ ِ‫ل‬َ‫ذ‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ِ‫ه‬ِ‫ل‬َ‫م‬َ‫ع‬ ُ‫ر‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫س‬ ُ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ك‬َ‫ي‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ِ‫ة‬َ‫ض‬ْ‫ي‬ ِ‫ر‬َ‫ف‬‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ص‬َ‫ق‬َ‫ت‬ْ‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬. ”: ٍ‫ة‬َ‫ي‬‫ا‬ َ‫و‬ ِ‫ر‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫و‬”ُ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫أل‬‫ا‬ ُ‫ذ‬َ‫خ‬ْ‫ؤ‬ُ‫ت‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ َ‫ِك‬‫ل‬َ‫ذ‬ ُ‫ل‬ْ‫ث‬ِ‫م‬ ُ‫ة‬‫ا‬َ‫ك‬ َّ‫الز‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ َ‫ِك‬‫ل‬َ‫ذ‬ َ‫ب‬َ‫س‬َ‫ح‬ ” . “Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya. Apabila shalatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan. Apabila shalatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi. Jika ada yang kurang dari shalat wajibnya, Allah Tabaroka wa Ta’ala mengatakan, ’Lihatlah apakah pada hamba tersebut memiliki amalan shalat sunnah?’ Maka shalat sunnah tersebut akan menyempurnakan shalat wajibnya yang kurang. Begitu juga amalan lainnya seperti itu.” Dalam riwayat lainnya, ”Kemudian zakat akan (diperhitungkan) seperti itu. Kemudian amalan lainnya akan dihisab seperti itu pula.” (HR. Abu Daud no. 864, Ahmad 2: 425, Hakim 1: 262, Baihaqi, 2: 386. Al Hakim mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih dan tidak dikeluarkan oleh Bukhari dan Muslim, penilaian shahih ini disepakati oleh Adz Dzahabi) Pelajaran yang terdapat dalam hadist 1- Shalat adalah tiang Islam. Islam seseorang tidaklah tegak kecuali dengan shalat. 2- Shalat adalah amalan yang pertama kali akan dihisab. Amalan seseorang bisa dinilai baik buruknya dinilai dari shalatnya. 3- Sholat sunnah akan menyempurnakan shalat wajib. 4- Perkara terakhir yang hilang dari manusia adalah shalat. 5- Shalat adalah akhir wasiat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. 6- Jangan Meremehkan Shalat ‫أضيع‬ ‫سواها‬ ‫لما‬ ‫فهو‬ ‫ضيعها‬ ‫من‬ Barang siapa yang berani meremehkan sholat maka dia dengan yang lainnya akan lebih berani meremehkannya (Umar bin Khotob radhiallahu anhu) Imam Ahmad –rahimahullah- juga mengatakan perkataan yang serupa, “Setiap orang yang meremehkan perkara shalat, berarti telah meremehkan agama. Seseorang memiliki bagian dalam Islam sebanding dengan penjagaannya terhadap shalat lima waktu. Seseorang yang dikatakan semangat dalam Islam adalah orang yang betul-betul memperhatikan shalat lima waktu. Kenalilah dirimu, wahai hamba Allah. Waspadalah! Janganlah engkau menemui Allah, sedangkan engkau tidak memiliki bagian dalam Islam. Kadar Islam dalam hatimu, sesuai dengan kadar shalat dalam hatimu.”.. Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran 1- Allah membuka amalan seorang muslim dengan shalat dan mengakhirinya pula dengan shalat. Ini juga yang menunjukkan ditekankannya amalan shalat. ( َ‫ون‬ُ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫ح‬َ‫ل‬ْ‫ف‬َ‫أ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬1( َ‫ون‬ُ‫ع‬ِ‫ش‬‫َا‬‫خ‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ت‬ َ‫ال‬َ‫ص‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ )2( َ‫ُون‬‫ض‬ ِ‫ر‬ْ‫ع‬ُ‫م‬ ِ‫و‬ْ‫غ‬َّ‫ل‬‫ال‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ )3ْ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ ) ( َ‫ون‬ُ‫ل‬ِ‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬ ِ‫ة‬‫ا‬َ‫ك‬ َّ‫لز‬ِ‫ل‬4( َ‫ون‬ُ‫ظ‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫ح‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ ِ‫وج‬ُ‫ر‬ُ‫ف‬ِ‫ل‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ )5)ُ‫ْر‬‫ي‬َ‫غ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ن‬‫ا‬َ‫ْم‬‫ي‬َ‫أ‬ ْ‫ت‬َ‫ك‬َ‫ل‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ ِ‫اج‬ َ‫و‬ ْ‫ز‬َ‫أ‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬
  • 18. ( َ‫ين‬ِ‫وم‬ُ‫ل‬َ‫م‬6َ‫ء‬‫ا‬ َ‫ر‬ َ‫و‬ ‫َى‬‫غ‬َ‫ت‬ْ‫ب‬‫ا‬ ِ‫ن‬َ‫م‬َ‫ف‬ )( َ‫ُون‬‫د‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫ِك‬‫ئ‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫أ‬َ‫ف‬ َ‫ِك‬‫ل‬َ‫ذ‬7( َ‫ُون‬‫ع‬‫ا‬ َ‫ر‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫د‬ْ‫ه‬َ‫ع‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ت‬‫َا‬‫ن‬‫ا‬َ‫م‬َ ِ‫أل‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ )8َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ ) ُ‫ي‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ت‬‫ا‬ َ‫و‬َ‫ل‬َ‫ص‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬( َ‫ون‬ُ‫ظ‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫ح‬9 ) “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat- amanat (yang dipikulnya) dan janjinya. Dan orang-orang yang memelihara shalatnya.” (QS. Al Mu’minun: 1-9). 2- Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan umatnya untuk memerintahkan keluarga mereka supaya menunaikan shalat. ‫ى‬ َ‫و‬ْ‫ق‬َّ‫ت‬‫ل‬ِ‫ل‬ ُ‫ة‬َ‫ب‬ِ‫ق‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ َ‫ك‬ُ‫ق‬ُ‫ز‬ ْ‫َر‬‫ن‬ ُ‫ن‬ْ‫َح‬‫ن‬ ‫ا‬ً‫ق‬ ْ‫ز‬ ِ‫ر‬ َ‫ك‬ُ‫ل‬َ‫ْأ‬‫س‬َ‫ن‬ َ‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫ر‬ِ‫ب‬َ‫ط‬ْ‫ص‬‫ا‬ َ‫و‬ ِ‫ة‬ َ‫ال‬َّ‫ص‬‫ال‬ِ‫ب‬ َ‫ك‬َ‫ل‬ْ‫ه‬َ‫أ‬ ْ‫ر‬ُ‫م‬ْ‫أ‬ َ‫و‬ “Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, Kamilah yang memberi rezki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.” (QS. Thaha: 132).