2. 3.1 Menghubungkan sistem reproduksi pada
manusia dan gangguan pada sistem
reproduksi dengan penerapan pola hidup
yang menunjang kesehatan reproduksi
4.1 Menyajikan hasil penelurusan informasi dari
berbagai sumber terkait kesehatan dan
upaya pencegahan gangguan pada organ
reproduksi
Kompetensi Dasar
3. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menjelaskan siklus menstruasi yang
terjadi pada dinding rahim
Peserta didik dapat menjelaskan jenis serta fungsi hormon
yang berperan pada siklus menstruasi
Peserta didik dapat menjelaskan proses fertilisasi dan
kehamilan
Peserta didik dapat menjelaskan proses perkembangan
janin selama dalam kandungan
Peserta didik dapat menjelaskan gaya dorong dan gaya
gesek yang terjadi pada proses melahirkan
Peserta didik dapat membuat grafik level hormon dalam
siklus menstruasi
6. Siklus Menstruasi
Menstruasi merupakan suatu keadaan keluarnya darah, cairan
jaringan, lendir dan sel-sel epitel yang menyusun dnding rahim.
Siklus menstruasi akan terjadi apabila sel telur yang dihasilkan
oleh ovarium tidak dibuahi oleh sel sperma.
Satu siklus menstruasi berlangsung selama ±28 hari.
7. Fase-fase menstruasi
Menstruasi
Hormon estrogen &progesteron mengalami
reduksi mengakibatkan lepasnya ovum dan
robeknya endometrium yang menebal
Praovulasi
Estrogen yang diproduksi menghambat
hipofisis memproduksi FSH tetapi memacu
produksi LH
Ovulasi
Produksi hormon LH merangsang
pematangan ovum dan meninggalkan folikel
Pasca Ovulasi
Waktu antara ovulasi dengan menstruasi
berikutnya
8. HORMON YANG MEMPENGARUHI
MENSTRUASI
NO HORMON FUNGSI
1 FSH (Follicle
Stimulating
Hormone)
memicu berkembangya folikel dalam
ovarium untuk mematangkan sel telur
2 LH (Leuteinizing
Hormone)
Mendorong sel telur keluar dari indung
telur
3 Estrogen Mempersiapkan rahim untuk pembuahan
4 Progesteron Membentuk selaput didnding dalam untuk
tempat tumbuh janin
9. ovulasi
Ovulasi adalah proses keluarnya ovum dari ovarium ke rahim
Ovum akan bergerak ke rahim, bersamaan dengan proses ini,
dinding rahim menjadi tebal seperti spon penuh dengan
pembuluh darah yang siap menerima zigot
13. Kehamilan
- Setelah zigot terbentuk, zigot langsung
membelah diri menjadi 2, 4, 8, 16 dan
seterusnya
- Dalam waktu bersamaan dinding rahim
menebal penuh dengan pembuluh darah siap
menerima zigot
- Zigot menempel pada dinding rahim untuk
berkembang
- Zigot berubah menjadi embrio
15. Kehamilan
- Terbentuk plasenta dan tali
pusat sebagai penghubung
antara embrio dengan ibunya.
- Embrio dikelilingi cairan
amnion untuk melindungi dari
bahaya benturan
- Usia 4 minggu, embrio mulai
membentuk mata, tangan dan
kaki
- Usia 6 minggu,embrio
berukuran 1,5 cm. Otak,
mata, telinga dan jantung
sudah berkembang. Tangan
dan kaki beserta jari-jarinya
mulai terbentuk
16. Kehamilan
- Usia 8 minggu,
embrio sudah
memiliki organ
lengkap. Embrio
berubah menjadi
janin (fetus)
- Setelah usia
kehamilan mencapai
kira-kira 9 bulan 10
hari, bayi siap
dilahirkan.
23. Kembar Monozigotik (Identik)
Satu sel telur di buahi
sperma zigot mengalami
pembelahan terbentuk
dua/lebih embrio (satu
kantung plasenta)
Jenis kelamin sama
Wajah sulit dibedakan
Materi genetik sama
24. Kembar Dizigotik (Tidak Identik)
Lebih dari satu sel telur di
buahi sperma masing-masing
zigot mengalami pembelahan
hidup di dua kantung ketuban
berbeda
Jenis kelamin sama/berbeda
Wajah tidak mirip
Tampak seperti kakak adik