Dokumen tersebut membahas tentang pengangguran, inflasi, dan kebijakan pemerintah dalam menanggulanginya. Pemerintah menerapkan kebijakan fiskal, moneter, dan pasokan untuk mengurangi pengangguran dan inflasi dengan cara menambah lapangan kerja, menurunkan suku bunga, serta mendorong investasi dan produksi.
inflasi adalah Sebagai suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu).
teori inflasi
Ada beberapa teori yang menjelaskan tentang penyebab terjadinya inflasi.
Teori Kuantitas
Teori Keynes
Teori Struktural
Menurut Ekonom Islam Taqiuddin Ahmad bin al-Maqrizi, menggolongkan faktor penyebab inflasi dalam dua golongan yaitu :
Natural Inflation
Human Error Inflation
Inflasi Alamiah adalah inflasi yang terjadi secara alami.
Natural inflation dapat dibedakan berdasarkan penyebabnya menjadi dua yaitu:
Uang yang masuk dari luar negeri terlalu banyak
Turunnya tingkat produksi
Human error inflation adalah inflasi yang terjadi karena kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh manusia.
Human Error Inflation dapat dikelompokkan menurut penyebabnya, sebagai berikut:
Korupsi dan administrasi yang buruk (corruption and bad administration).
Pajak yang berlebihan (excessive tax)
Pencetakan uang untuk menarik keuntungan (Escessive Seignorage).
tingkat inflasi
-rendah
-sedang
-tinggi
-hyper
inflasi adalah Sebagai suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu).
teori inflasi
Ada beberapa teori yang menjelaskan tentang penyebab terjadinya inflasi.
Teori Kuantitas
Teori Keynes
Teori Struktural
Menurut Ekonom Islam Taqiuddin Ahmad bin al-Maqrizi, menggolongkan faktor penyebab inflasi dalam dua golongan yaitu :
Natural Inflation
Human Error Inflation
Inflasi Alamiah adalah inflasi yang terjadi secara alami.
Natural inflation dapat dibedakan berdasarkan penyebabnya menjadi dua yaitu:
Uang yang masuk dari luar negeri terlalu banyak
Turunnya tingkat produksi
Human error inflation adalah inflasi yang terjadi karena kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh manusia.
Human Error Inflation dapat dikelompokkan menurut penyebabnya, sebagai berikut:
Korupsi dan administrasi yang buruk (corruption and bad administration).
Pajak yang berlebihan (excessive tax)
Pencetakan uang untuk menarik keuntungan (Escessive Seignorage).
tingkat inflasi
-rendah
-sedang
-tinggi
-hyper
Materi Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran Bab I Belajar dan Pembelajaran-Nining Syafitri
This material is from Pak La Ode Supardi, S.Pd., M.Pd.
for FKIP students of Dayanu Ikhsanuddin University who program Belajar dan Pembelajaran Subject, about The definition of Learning.
Fungsi di atas disederhanakan dengan dibagi -3, menjadi:Q2 - 18Q + 65 = 0(Q - 13)(Q - 5) = 0Q1 = 13 dan Q2 = 5Jika Q = 13, maka TC = 195 + 6(13) = 273Jika Q = 5, maka TC = 195 + 6(5) = 225BEP (13, 273)BEP (5, 225)Dari data tersebut diketahui ada 2 nilai Q dan keduanya positif,sehingga nilai BEP juga positif untuk kedua nilai Q, artinya untuk bentuk fungsi non linear, kedua titik impas terFungsi di atas disederhanakan dengan dibagi -3, menjadi:Q2 - 18Q + 65 = 0(Q - 13)(Q - 5) = 0Q1 = 13 dan Q2 = 5Jika Q = 13, maka TC = 195 + 6(13) = 273Jika Q = 5, maka TC = 195 + 6(5) = 225BEP (13, 273)BEP (5, 225)Dari data tersebut diketahui ada 2 nilai Q dan keduanya positif,sehingga nilai BEP juga positif untuk kedua nilai Q, artinya untuk bentuk fungsi non linear, kedua titik impas terFungsi di atas disederhanakan dengan dibagi -3, menjadi:Q2 - 18Q + 65 = 0(Q - 13)(Q - 5) = 0Q1 = 13 dan Q2 = 5Jika Q = 13, maka TC = 195 + 6(13) = 273Jika Q = 5, maka TC = 195 + 6(5) = 225BEP (13, 273)BEP (5, 225)Dari data tersebut diketahui ada 2 nilai Q dan keduanya positif,sehingga nilai BEP juga positif untuk kedua nilai Q, artinya untuk bentuk fungsi non linear, kedua titik impas terFungsi di atas disederhanakan dengan dibagi -3, menjadi:Q2 - 18Q + 65 = 0(Q - 13)(Q - 5) = 0Q1 = 13 dan Q2 = 5Jika Q = 13, maka TC = 195 + 6(13) = 273Jika Q = 5, maka TC = 195 + 6(5) = 225BEP (13, 273)BEP (5, 225)Dari data tersebut diketahui ada 2 nilai Q dan keduanya positif,sehingga nilai BEP juga positif untuk kedua nilai Q, artinya untuk bentuk fungsi non linear, kedua titik impas terFungsi di atas disederhanakan dengan dibagi -3, menjadi:Q2 - 18Q + 65 = 0(Q - 13)(Q - 5) = 0Q1 = 13 dan Q2 = 5Jika Q = 13, maka TC = 195 + 6(13) = 273Jika Q = 5, maka TC = 195 + 6(5) = 225BEP (13, 273)BEP (5, 225)Dari data tersebut diketahui ada 2 nilai Q dan keduanya positif,sehingga nilai BEP juga positif untuk kedua nilai Q, artinya untuk bentuk fungsi non linear, kedua titik impas terFungsi di atas disederhanakan dengan dibagi -3, menjadi:Q2 - 18Q + 65 = 0(Q - 13)(Q - 5) = 0Q1 = 13 dan Q2 = 5Jika Q = 13, maka TC = 195 + 6(13) = 273Jika Q = 5, maka TC = 195 + 6(5) = 225BEP (13, 273)BEP (5, 225)Dari data tersebut diketahui ada 2 nilai Q dan keduanya positif,sehingga nilai BEP juga positif untuk kedua nilai Q, artinya untuk bentuk fungsi non linear, kedua titik impas terFungsi di atas disederhanakan dengan dibagi -3, menjadi:Q2 - 18Q + 65 = 0(Q - 13)(Q - 5) = 0Q1 = 13 dan Q2 = 5Jika Q = 13, maka TC = 195 + 6(13) = 273Jika Q = 5, maka TC = 195 + 6(5) = 225BEP (13, 273)BEP (5, 225)Dari data tersebut diketahui ada 2 nilai Q dan keduanya positif,sehingga nilai BEP juga positif untuk kedua nilai Q, artinya untuk bentuk fungsi non linear, kedua titik impas tersgsFungsi di atas disederhanakan dengan dibagi -3, menjadi:Q2 - 18Q + 65 = 0(Q - 13)(Q - 5) = 0Q1 = 13 dan Q2 = 5Jika Q = 13, maka TC = 195 + 6(13) = 273Jika Q = 5, maka TC = 195 + 6(5) = 225BEP (13, 273)BEP (5, 225)Dari data tersebut diketahui ada 2 nilai Q dan
Melakukan analisa terhadap kebijakan yang bisa diterapkan oleh pemerintah untuk kondisi ketika :
1. Pertumbuhan Ekonomi rendah dan perlu dilakukan rangsangan melalui kebijakan Moneter dan Fiskal, apa yang sebaiknya dilakukan
2. Perekonomian mengalami pertumbuhan yang sangat tinggi sehingga menyebabkan “Over Heated Economy”. Lakukan analisa kebijakan yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Mega shafira 030
1. PENGANGGURAN INFLASI DAN
KEBIJAKAN PEMERINTAH
MEGA SHAFIRA 030
DIANITA RATNASARI 021
NUR ARIANA 031
DIAN SULTAMINENGSIH 045
WENY JOANA
SULTONI 016
HAFEZ
2. PENGANGGURAN
Pengangguran adalah orang yang masuk dalam
angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang
mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya.
3. JENIS-JENIS PENGANGGURAN
Berdasarkan Penyebab :
Pengangguran Normal /FriksionaL
Pengangguran Siklikal
Pengangguran Struktural
Pengangguran Teknologi
Berdasarkan Ciri :
Pengangguran Terbuka
Pengangguran Tersembunyi
Pengangguran Musiman
Setengah Menganggur
4. KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENGATASI
MASALAH PENGANGGURAN
Bersifat Ekonomi :
Menyediakan Lapangan Pekerjaan
Meningkatkan Tarif Kemakmuran Masyarakat
Memperbaiki Pembagian Pendapatan
Bersifat Sosial dan Politik
Meningkatkan Kemakmuran Keluarga & Kestabilan
Keluarga
Menghindari Masalah Kejahatan
Mewujudkan Kestabilan Politik
5. INFLASI
Dalam ilmu ekonomi, inflasi
adalah suatuproses meningkatnya harga-harga secara
umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan
mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh
berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang
meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu
konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga
akibat adanya ketidak lancaran distribusi barang. Dengan
kata lain, inflasi juga merupakan prosesmenurunnya nilai
mata uang secara kontinu.
6. JENIS-JENIS INFLASI
Berdasarkan Penyebab Kenaikan Harga:
INFLASI TARIKAN PERMINTAAN
Terjadi pada masa perekonomian berkembang
dengan pesat. Kesempatan kerja yang tinggi
menciptakan tingkat pendapatan yang tinggi dan
selanjutnya menimbulkan pengeluaran yang melebihi
kemampuan ekonomi dalam mengeluarkan barang &
jasa. Pengeluaran yang berlebihan ini akan
menimbulkan inflasi.
7. INFLASI DESAKAN BIAYA
Inflasi ini terutama berlaku dalam masa perekonomian
berkembang pesat ketika tingkat pengangguran adalah
sangat rendah. Apabila perusahan masih
menghadapi permintaan yang bertambah, mereka
akan berusaha menaikkan produksi dengan cara
memberikan gaji dan upah yang lebih tinggi kepada
pekerjanya dan mencari pekerja baru dengan tawaran
pembayaran yang lebih tinggi. Langkah ini
mengakibatkan biaya produksi mengingkat dan akhirnya
akan menyebabkan kenaikan harga-harga berbagai
barang.
8. INFLASI DIIMPOR
Inflasi dapat juga bersumber dari kenaikan harga-
harga barang yang diimpor. Inflasi ini dapat terjadi
apabila barang-barang impor yang mengalami
kenaikan harga mempunyai peranan yang penting
dalam kegiatan pengeluaran perusahaan-
perusahaan. Inflasi diimpor pada beberapa kasus
akan memicu timbulnya STAGFLASI,yaitu inflasi
ketika pengangguran tinggi di berbagai negara.
9. INFLASI MERAYAP & HIPERINFLASI
Inflasi Merayap :
Proses kenaikan harga-harga yang lambat. Yang
digolongkan inflasi ini adalah kenaikan harga-harga
yang tingkatnya tidak melebihi dua atau tiga persen
setahun.
Hiperinflasi :
Proses kenaikan harga-harga yang sangat
cepat,yang menyebabkan tingkat harga menjadi
dua atau beberapa kali lipat di masa yang singkat
10. EFEK BURUK INFLASI:
Inflasi & Perkembangan Ekonomi
• Inflasi yang tinggi tingkatnya tingkatnya tidak akan
menggalakkan perkembangan ekonomi
• Inflasi akan memberikan dampak buruk bagi
perdagangan suatu negara
Inflasi & Kemakmuran Masyarakat
• Inflasi akan menurunkan pendapatan riil masyarakat
yang berpendapatan tetap
• Inflasi akan mengurangi nilai kekayaan yang berbentuk
uang
• Inflasi memperburuk pemerataan kekayaan
11. KEBIJAKAN PEMERINTAH
Secara kontinu kebijakan pemerintah
diperlukan untuk menjaga kestabilan harga-
harga pengangguran pada tingkat yang
sangat rendah.
Kebijakan pemerintah dibagi 3 :
Kebijakan Fiskal
Kebijakan Moneter
Kebijakan Segi Penawaran
12. CARA MENGATASI MASALAH PENGANGGURAN
A. Kebijakan Fiskal
B. Kebijakan Moneter
C. Kebijakan Segi Penawaran
14. KEBIJAKAN MONETER
Menambah penawaran uang,
Mengurangi atau menurunkan suku
bunga
Menyediakan kredit khusus untuk sektor
tertentu.
15. KEBIJAKAN SEGI PENAWARAN
Mendorong lebih banyak investasi
Mengembangkan infrastruktur
Meninggalkan segi efisiensi administrasi
pemerintah
Memberi subsidi, dan
Mengurangkan pajak perusahaan dan
individu.
16. MENGATASI INFLASI
Kebijakan Fiskal
Kebijakan Moneter
Kebijakan Dasar Segi Penawaran
18. KEBIJAKAN MONETER
Mengurangi suku bunga
Menaikkan suku bunga, dan
Membatasi kredit
19. KEBIJAKAN DASAR SEGI PENAWARAN
Melakukan langkah-langkah yang dapat
mengurangi pajak impor dan pajak bahan mentah
Melakukan penetapan harga
Menggalakan pertambahan produksi
Menggalakkan pertambahan produksi,dan
Menggalakkan perkembangan teknologi