Makalah PENGANGGURAN, INFLASI, DAN KEBIJAKAN PEMERINTAHOnal Lensun
Makalah ini membahas tentang pengangguran, inflasi, dan kebijakan pemerintah. Pengangguran dan inflasi dapat memiliki berbagai penyebab dan dampak negatif bagi ekonomi. Kebijakan fiskal, moneter, dan segi penawaran dapat digunakan untuk menanggulangi masalah-masalah tersebut. Tujuan akhir kebijakan pemerintah adalah menciptakan stabilitas ekonomi.
Hubungan antara pengangguran serta kemiskinan terhadap perekonomian makro di ...Khairan Luthfi
Paper ini membahas hubungan antara pengangguran dan kemiskinan terhadap perekonomian makro di Indonesia. Topik utama yang dibahas adalah pengertian kemiskinan dan pengangguran, teori yang relevan, hubungan antara kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi serta pengangguran, penyebab masalah kemiskinan dan pengangguran, serta upaya pemberdayaan untuk membebaskan masyarakat dari kemiskinan."
Modul ini membahas pengertian manajemen operasi, produksi, dan produktivitas. Manajemen operasi adalah proses transformasi input menjadi output untuk menciptakan nilai tambah melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengoordinasian, dan pengendalian. Produksi adalah kegiatan menciptakan nilai tambah dengan menambah manfaat bentuk, tempat, waktu, atau kepemilikan dari suatu bahan.
Wa 081575702292 full jawaban uas the susulan full pembahasanABDULKANGJOKI
Trend bersepeda meningkat selama pandemi Covid-19 di berbagai negara termasuk Indonesia. Pemerintah mendukung dengan membangun jalur sepeda. Bisnis sepeda dan aksesoris tumbuh. Studi perilaku konsumen dipakai untuk kebijakan transportasi ramah sepeda.
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan fiskal yang merupakan kebijakan ekonomi pemerintah melalui pengeluaran dan penerimaan negara untuk mengarahkan kondisi ekonomi. Kebijakan fiskal bertujuan untuk mengelola permintaan barang dan jasa, mempertahankan tingkat produksi dan harga, serta menyesuaikan antara pendapatan dan pengeluaran negara. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai bentuk dan tujuan keb
Makalah PENGANGGURAN, INFLASI, DAN KEBIJAKAN PEMERINTAHOnal Lensun
Makalah ini membahas tentang pengangguran, inflasi, dan kebijakan pemerintah. Pengangguran dan inflasi dapat memiliki berbagai penyebab dan dampak negatif bagi ekonomi. Kebijakan fiskal, moneter, dan segi penawaran dapat digunakan untuk menanggulangi masalah-masalah tersebut. Tujuan akhir kebijakan pemerintah adalah menciptakan stabilitas ekonomi.
Hubungan antara pengangguran serta kemiskinan terhadap perekonomian makro di ...Khairan Luthfi
Paper ini membahas hubungan antara pengangguran dan kemiskinan terhadap perekonomian makro di Indonesia. Topik utama yang dibahas adalah pengertian kemiskinan dan pengangguran, teori yang relevan, hubungan antara kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi serta pengangguran, penyebab masalah kemiskinan dan pengangguran, serta upaya pemberdayaan untuk membebaskan masyarakat dari kemiskinan."
Modul ini membahas pengertian manajemen operasi, produksi, dan produktivitas. Manajemen operasi adalah proses transformasi input menjadi output untuk menciptakan nilai tambah melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengoordinasian, dan pengendalian. Produksi adalah kegiatan menciptakan nilai tambah dengan menambah manfaat bentuk, tempat, waktu, atau kepemilikan dari suatu bahan.
Wa 081575702292 full jawaban uas the susulan full pembahasanABDULKANGJOKI
Trend bersepeda meningkat selama pandemi Covid-19 di berbagai negara termasuk Indonesia. Pemerintah mendukung dengan membangun jalur sepeda. Bisnis sepeda dan aksesoris tumbuh. Studi perilaku konsumen dipakai untuk kebijakan transportasi ramah sepeda.
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan fiskal yang merupakan kebijakan ekonomi pemerintah melalui pengeluaran dan penerimaan negara untuk mengarahkan kondisi ekonomi. Kebijakan fiskal bertujuan untuk mengelola permintaan barang dan jasa, mempertahankan tingkat produksi dan harga, serta menyesuaikan antara pendapatan dan pengeluaran negara. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai bentuk dan tujuan keb
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregatHasnah Rhiriesad
Kebijakan moneter dan fiskal mempengaruhi permintaan agregat melalui beberapa kanal. Kebijakan moneter mengontrol jumlah uang beredar dan mempengaruhi permintaan agregat melalui suku bunga dan preferensi likuiditas. Kebijakan fiskal seperti belanja pemerintah dan pajak dapat menggeser kurva permintaan agregat karena mempengaruhi pendapatan dan konsumsi rumah tangga. Ada pendapat yang mendukung dan menentang
Dokumen tersebut membahas tentang keseimbangan ekonomi tiga sektor (rumah tangga, perusahaan, pemerintah) dan pengaruh sistem pajak terhadap konsumsi dan tabungan rumah tangga. Secara khusus dijelaskan bahwa pungutan pajak akan mengurangi pendapatan disposible dan selanjutnya menyebabkan penurunan konsumsi dan tabungan sebesar fungsi kecondongan mengkonsumsi dan menabung marginal kali besaran pajak.
Fluktuasi ekonomi terjadi secara tidak teratur dan berdampak pada berbagai variabel ekonomi seperti produksi, pendapatan, dan pengangguran. Model permintaan dan penawaran agregat digunakan untuk menjelaskan fluktuasi jangka pendek dengan menggunakan kurva permintaan dan penawaran agregat. Pergeseran pada kedua kurva dapat menyebabkan perubahan output dan harga dalam jangka pendek maupun panjang.
Teori permintaan uang klasik, Keynes, dan pasca-Keynes membahas motif pemegangan uang, hubungan antara jumlah uang beredar dan tingkat harga, serta faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan uang. Teori klasik fokus pada hubungan antara penawaran dan permintaan uang, sedangkan Keynes dan pasca-Keynes memperhitungkan ketidakpastian dan spekulasi dalam memilih uang atau aset lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang lingkungan bisnis yang terdiri atas tiga bagian yaitu lingkungan ekonomi, industri dan global. Lingkungan ekonomi mempengaruhi bisnis melalui faktor makro seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi dan suku bunga. Pemerintah dapat mempengaruhi kondisi ekonomi melalui kebijakan moneter dan fiskal. Harga pasar ditentukan oleh interaksi permintaan dan penawaran.
Teori Konsumsi dengan Hipotesis Siklus Hidup, Kurva Pengeluaran Konsumsi Jangka Panjang dan Jangka Pendek, Teori Konsumsi dengan Hipotesis Pendapatan Relatif, Teori Konsumsi dengan Hipotesis Pendapatan Permanen
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen perubahan dalam organisasi, termasuk pengertian perubahan organisasi, jenis perubahan, faktor yang mempengaruhinya, pelaku perubahan, masalah yang muncul, penolakan terhadap perubahan, dan pendekatan dalam manajemen perubahan.
Dokumen tersebut membahas tentang inflasi dan pengangguran. Ini menjelaskan definisi, teori, dan penyebab inflasi serta pengangguran beserta dampaknya terhadap ekonomi. Juga ditinjau cara menanggulangi inflasi dan pengangguran seperti menekan pertumbuhan uang beredar secara bertahap atau drastis serta membuka proyek dan pendidikan pelatihan.
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara BerkembangDadang Solihin
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas keragaman dan kemiripan struktur ekonomi negara-negara berkembang. Materi yang dibahas meliputi klasifikasi negara berkembang, latar belakang sejarah, sumber daya alam dan manusia, serta faktor-faktor yang mempengaruhi perekonomian negara tersebut seperti struktur industri dan ketergantungan eksternal.
Perbedaan pertumbuhan dan pembangunan ekonomimayonknet
Makalah ini membahas perbedaan antara pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan output secara kuantitas, sementara pembangunan ekonomi lebih menekankan peningkatan taraf hidup masyarakat secara berkelanjutan. Faktor-faktor yang mempengaruhi keduanya antara lain investasi, SDM, teknologi, dan efisiensi; sedangkan faktor penghambatnya termasuk dualis
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan uang, mulai dari sistem barter, uang barang, hingga uang logam. Uang logam mulai banyak digunakan pada abad ke-18 karena logam seperti emas dan perak memenuhi syarat sebagai alat tukar yang tahan lama dan mudah dipindahtangankan. Namun penggunaan uang logam juga memiliki keterbatasan untuk transaksi besar.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi biaya dan metoda harga pokok pesanan, meliputi pengertian akuntansi biaya, penggolongan biaya, siklus akuntansi biaya, laporan harga pokok penjualan, akuntansi biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik, serta langkah-langkah metoda harga pokok pesanan.
Makalah Etika Bisnis - Sejarah dan Perkembangan Etika BisnisFajar Jabrik
Tiga kalimat:
Dokumen tersebut membahas tentang etika bisnis, mulai dari pengertian etika bisnis, aspek-aspek yang mempengaruhi bisnis seperti ekonomi, hukum, dan etika. Juga membahas perkembangan pemahaman akan etika bisnis dari masa ke masa seiring dengan perkembangan bisnis itu sendiri.
Kurva Phillips menunjukkan hubungan negatif antara inflasi dan pengangguran dalam jangka pendek. Pada setiap titik, pembuat kebijakan dapat memilih kombinasi inflasi dan pengangguran dengan menggerakkan permintaan agregat di sepanjang kurva penawaran agregat jangka pendek. Faktor seperti inflasi yang diharapkan, pengangguran siklis, dan guncangan penawaran dapat menyebabkan pergeseran kurva Phillips.
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnisyunisarosa
Dokumen tersebut membahas tentang pilihan bentuk kepemilikan bisnis, yaitu kepemilikan perseorangan, persekutuan, dan perseroan terbatas. Setiap bentuk kepemilikan memiliki keuntungan dan kerugian tersendiri yang perlu dipertimbangkan, seperti tingkat pengendalian, akses pendanaan, pajak, dan risiko yang dihadapi. Dokumen ini memberikan panduan untuk memilih bentuk kepemilikan yang tepat bagi setiap jenis bisnis.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang rapat organisasi dan persiapan yang diperlukan untuk melaksanakan rapat secara efektif
2. Persiapan rapat mencakup tempat, acara, pimpinan, peserta, sekretaris, waktu, dan tata tertib rapat
3. Dokumen juga menjelaskan berbagai istilah yang digunakan dalam rapat serta peran dan syarat pimpinan rapat
Dokumen tersebut merupakan pedoman kurikulum mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang mencakup standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk setiap kelas dan semester.
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregatHasnah Rhiriesad
Kebijakan moneter dan fiskal mempengaruhi permintaan agregat melalui beberapa kanal. Kebijakan moneter mengontrol jumlah uang beredar dan mempengaruhi permintaan agregat melalui suku bunga dan preferensi likuiditas. Kebijakan fiskal seperti belanja pemerintah dan pajak dapat menggeser kurva permintaan agregat karena mempengaruhi pendapatan dan konsumsi rumah tangga. Ada pendapat yang mendukung dan menentang
Dokumen tersebut membahas tentang keseimbangan ekonomi tiga sektor (rumah tangga, perusahaan, pemerintah) dan pengaruh sistem pajak terhadap konsumsi dan tabungan rumah tangga. Secara khusus dijelaskan bahwa pungutan pajak akan mengurangi pendapatan disposible dan selanjutnya menyebabkan penurunan konsumsi dan tabungan sebesar fungsi kecondongan mengkonsumsi dan menabung marginal kali besaran pajak.
Fluktuasi ekonomi terjadi secara tidak teratur dan berdampak pada berbagai variabel ekonomi seperti produksi, pendapatan, dan pengangguran. Model permintaan dan penawaran agregat digunakan untuk menjelaskan fluktuasi jangka pendek dengan menggunakan kurva permintaan dan penawaran agregat. Pergeseran pada kedua kurva dapat menyebabkan perubahan output dan harga dalam jangka pendek maupun panjang.
Teori permintaan uang klasik, Keynes, dan pasca-Keynes membahas motif pemegangan uang, hubungan antara jumlah uang beredar dan tingkat harga, serta faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan uang. Teori klasik fokus pada hubungan antara penawaran dan permintaan uang, sedangkan Keynes dan pasca-Keynes memperhitungkan ketidakpastian dan spekulasi dalam memilih uang atau aset lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang lingkungan bisnis yang terdiri atas tiga bagian yaitu lingkungan ekonomi, industri dan global. Lingkungan ekonomi mempengaruhi bisnis melalui faktor makro seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi dan suku bunga. Pemerintah dapat mempengaruhi kondisi ekonomi melalui kebijakan moneter dan fiskal. Harga pasar ditentukan oleh interaksi permintaan dan penawaran.
Teori Konsumsi dengan Hipotesis Siklus Hidup, Kurva Pengeluaran Konsumsi Jangka Panjang dan Jangka Pendek, Teori Konsumsi dengan Hipotesis Pendapatan Relatif, Teori Konsumsi dengan Hipotesis Pendapatan Permanen
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen perubahan dalam organisasi, termasuk pengertian perubahan organisasi, jenis perubahan, faktor yang mempengaruhinya, pelaku perubahan, masalah yang muncul, penolakan terhadap perubahan, dan pendekatan dalam manajemen perubahan.
Dokumen tersebut membahas tentang inflasi dan pengangguran. Ini menjelaskan definisi, teori, dan penyebab inflasi serta pengangguran beserta dampaknya terhadap ekonomi. Juga ditinjau cara menanggulangi inflasi dan pengangguran seperti menekan pertumbuhan uang beredar secara bertahap atau drastis serta membuka proyek dan pendidikan pelatihan.
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara BerkembangDadang Solihin
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas keragaman dan kemiripan struktur ekonomi negara-negara berkembang. Materi yang dibahas meliputi klasifikasi negara berkembang, latar belakang sejarah, sumber daya alam dan manusia, serta faktor-faktor yang mempengaruhi perekonomian negara tersebut seperti struktur industri dan ketergantungan eksternal.
Perbedaan pertumbuhan dan pembangunan ekonomimayonknet
Makalah ini membahas perbedaan antara pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan output secara kuantitas, sementara pembangunan ekonomi lebih menekankan peningkatan taraf hidup masyarakat secara berkelanjutan. Faktor-faktor yang mempengaruhi keduanya antara lain investasi, SDM, teknologi, dan efisiensi; sedangkan faktor penghambatnya termasuk dualis
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan uang, mulai dari sistem barter, uang barang, hingga uang logam. Uang logam mulai banyak digunakan pada abad ke-18 karena logam seperti emas dan perak memenuhi syarat sebagai alat tukar yang tahan lama dan mudah dipindahtangankan. Namun penggunaan uang logam juga memiliki keterbatasan untuk transaksi besar.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi biaya dan metoda harga pokok pesanan, meliputi pengertian akuntansi biaya, penggolongan biaya, siklus akuntansi biaya, laporan harga pokok penjualan, akuntansi biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik, serta langkah-langkah metoda harga pokok pesanan.
Makalah Etika Bisnis - Sejarah dan Perkembangan Etika BisnisFajar Jabrik
Tiga kalimat:
Dokumen tersebut membahas tentang etika bisnis, mulai dari pengertian etika bisnis, aspek-aspek yang mempengaruhi bisnis seperti ekonomi, hukum, dan etika. Juga membahas perkembangan pemahaman akan etika bisnis dari masa ke masa seiring dengan perkembangan bisnis itu sendiri.
Kurva Phillips menunjukkan hubungan negatif antara inflasi dan pengangguran dalam jangka pendek. Pada setiap titik, pembuat kebijakan dapat memilih kombinasi inflasi dan pengangguran dengan menggerakkan permintaan agregat di sepanjang kurva penawaran agregat jangka pendek. Faktor seperti inflasi yang diharapkan, pengangguran siklis, dan guncangan penawaran dapat menyebabkan pergeseran kurva Phillips.
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnisyunisarosa
Dokumen tersebut membahas tentang pilihan bentuk kepemilikan bisnis, yaitu kepemilikan perseorangan, persekutuan, dan perseroan terbatas. Setiap bentuk kepemilikan memiliki keuntungan dan kerugian tersendiri yang perlu dipertimbangkan, seperti tingkat pengendalian, akses pendanaan, pajak, dan risiko yang dihadapi. Dokumen ini memberikan panduan untuk memilih bentuk kepemilikan yang tepat bagi setiap jenis bisnis.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang rapat organisasi dan persiapan yang diperlukan untuk melaksanakan rapat secara efektif
2. Persiapan rapat mencakup tempat, acara, pimpinan, peserta, sekretaris, waktu, dan tata tertib rapat
3. Dokumen juga menjelaskan berbagai istilah yang digunakan dalam rapat serta peran dan syarat pimpinan rapat
Dokumen tersebut merupakan pedoman kurikulum mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang mencakup standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk setiap kelas dan semester.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep permintaan dalam ilmu ekonomi, termasuk pengertian, jenis-jenis, faktor-faktor yang mempengaruhinya, hukum permintaan, fungsi permintaan, kurva permintaan, latihan soal, dan evaluasi.
Secara kebahasaan, salaf adalah suatu masa yang mendahului masa-masa yang berikutnya.
Secara terminologis, salaf adalah tiga kurun atau tiga abad pertama dalam Islam.
Muhammadiyah dan gerakan Wahabi memiliki beberapa kesamaan dan perbedaan dalam ajaran dan praktik keagamaan. Keduanya mengacu kepada Alquran dan Sunnah sebagai sumber utama, namun Muhammadiyah lebih moderat dan menerapkan ijtihad secara lebih fleksibel dibanding Wahabi yang lebih eksklusif. Beberapa persamaan antara lain dalam cara berwudhu dan larangan merokok, sedangkan perbedaannya terlihat dalam sh
Geografi 8 makalah pengendalian penyimpangan sosialNisa 'Icha' El
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Manusia berupaya mengatur kehidupan sosial namun seringkali terjadi penyimpangan yang mengganggu ketentraman masyarakat.
2) Diperlukan pengendalian sosial, baik prevensif maupun represif, untuk mencegah atau memulihkan penyimpangan tersebut.
3) Pengendalian sosial dapat dilakukan oleh individu, kelompok, atau masyarakat secar
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani KemiskinanRandy Chamzah
Dokumen tersebut membahas tentang kondisi kemiskinan dan ekonomi di Indonesia. Secara ringkas:
1. Kemiskinan diukur berdasarkan kemampuan memenuhi kebutuhan pokok seperti makanan dan non-makanan. Jumlah penduduk miskin di Indonesia masih tinggi meskipun menurun.
2. Indeks keparahan kemiskinan meningkat, menunjukkan kesenjangan dan daya beli penduduk miskin menurun. Kemiskinan di pe
Makalah ini membahas tentang ketenagakerjaan, pembangunan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan pengangguran di Indonesia. Topik utama yang dibahas meliputi definisi ketenagakerjaan, klasifikasi tenaga kerja, kesempatan kerja, masalah ketenagakerjaan, tujuan pembangunan ekonomi, faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, dan penyebab tingginya pengangguran di Indonesia.
Keadaan sosial masyarakat merupakan konstruksi pikiran yang diciptakan oleh masyarakat itu sendiri. Sehingga, hal yang tidak sesuai dengan keadaan sosial pada umumnya akan dianggap menyimpang.
Pedoman penyusunan penulisan proposal penelitian dan skripsiMelwin Syafrizal
Buku pedoman ini membahas tentang pedoman penyusunan proposal penelitian dan skripsi bagi mahasiswa program studi S1 Sistem Informasi dan Teknik Informatika di STMIK AMIKOM Yogyakarta. Buku ini memberikan panduan mengenai definisi skripsi, tujuan, sasaran penilaian, syarat-syarat, topik, alur penyusunan, dan tahapan penyusunan proposal hingga penulisan skripsi mulai dari bagian awal, bagian utama, hingga bagian akhir
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, penyebab, bentuk, dan pencegahan perilaku menyimpang. Perilaku menyimpang didefinisikan sebagai tindakan yang bertentangan dengan norma sosial dan hukum yang berlaku. Faktor penyebabnya terdiri dari internal seperti karakteristik individu dan eksternal seperti lingkungan sosial. Bentuknya dapat berupa penyimpangan primer, sekunder, individual, kelompok, atau campuran. Upaya
Pengangguran merupakan masalah penting dalam perekonomian karena menyebabkan berkurangnya produktivitas dan pendapatan masyarakat serta meningkatnya kemiskinan dan masalah sosial. Pemerintah berupaya mengatasinya dengan meningkatkan kesempatan kerja melalui berbagai kebijakan fiskal, moneter, dan pengembangan sektor-sektor baru agar dapat menyerap tenaga kerja dan menurunkan tingkat pengangguran.
Pengangguran merupakan masalah penting dalam perekonomian karena menyebabkan berkurangnya produktivitas dan pendapatan masyarakat serta meningkatnya kemiskinan dan masalah sosial. Pemerintah berupaya mengatasinya dengan meningkatkan kesempatan kerja melalui berbagai kebijakan fiskal, moneter, dan pengembangan sektor-sektor baru agar dapat menyerap tenaga kerja dan menurunkan tingkat pengangguran.
Pengangguran merupakan masalah penting dalam perekonomian karena menyebabkan berkurangnya produktivitas dan pendapatan masyarakat serta meningkatnya kemiskinan dan masalah sosial. Pemerintah berupaya mengatasinya dengan meningkatkan kesempatan kerja melalui berbagai kebijakan fiskal, moneter, dan pengembangan sektor-sektor baru agar dapat menyerap tenaga kerja dan menurunkan tingkat pengangguran.
PENGARUH PENGANGGURAN USIA PRODUKTIF TERHADAP PENDAPATAN NASIONAL INDONESIAfebi pristan
Dokumen tersebut membahas tentang pengangguran di Indonesia, khususnya pengangguran usia produktif. Ia menjelaskan teori-teori pengangguran dan usia produktif kerja, serta jenis dan penyebab pengangguran di Indonesia, termasuk dampaknya bagi negara. Dokumen ini bertujuan memahami masalah pengangguran usia produktif dan cara-cara penanggulangannya.
Makalah ini membahas tentang masalah pengangguran di Indonesia. Pengangguran didefinisikan sebagai orang yang siap bekerja tetapi tidak memiliki pekerjaan. Faktor-faktor penyebab pengangguran antara lain kesenjangan antara jumlah pencari kerja dan kesempatan kerja, PHK massal, dan keterbatasan sumber daya alam. Makalah ini juga membahas jenis-jenis pengangguran seperti terselubung, setengah menganggur, dan
Dokumen tersebut membahas tentang pengangguran dan inflasi di Indonesia. Pengangguran terjadi ketika jumlah pencari kerja melebihi jumlah lapangan pekerjaan. Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum. Kedua fenomena ekonomi ini saling berhubungan dan berdampak pada perekonomian serta masyarakat Indonesia. Pemerintah melakukan berbagai kebijakan untuk mengendalikan inflasi dan menurunkan pengangguran.
Dokumen tersebut membahas tentang pengangguran dan inflasi. Pengangguran dijelaskan sebagai kondisi ketika seseorang tidak bekerja sama sekali atau bekerja kurang dari dua hari seminggu. Ada beberapa jenis pengangguran seperti pengangguran struktural, musiman, dan friksional. Inflasi didefinisikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan berkelanjutan. Inflasi dapat disebabkan ole
Dokumen tersebut membahas tentang ketenagakerjaan yang mencakup pengertian tenaga kerja, pengangguran, upaya pemerintah dan individu dalam meningkatkan ketenagakerjaan, serta sistem upah. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tentang definisi tenaga kerja dan pengangguran, jenis-jenis pengangguran, cara mengatasi pengangguran, upaya pemerintah, perusahaan dan individu dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja dan lapangan
Makalah ini membahas tentang pengangguran di Indonesia dan peran kewirausahaan dalam menguranginya. Pengangguran di Indonesia dipengaruhi oleh rendahnya pertumbuhan ekonomi dan ketidaksesuaian antara jumlah pencari kerja dengan lapangan kerja. Kewirausahaan dapat menjadi solusi untuk mengurangi pengangguran dengan menciptakan lapangan kerja baru melalui bisnis-bisnis kecil yang dijalankan oleh wirausaha.
Dokumen tersebut membahas tentang pengangguran di Indonesia. Secara singkat, pengangguran terjadi karena jumlah pencari kerja melebihi jumlah lapangan pekerjaan. Pengangguran memiliki berbagai macam dan penyebab, serta berdampak negatif terhadap ekonomi dan masyarakat. Pemerintah berupaya mengatasinya dengan peningkatan pendidikan dan pelatihan kerja.
Dokumen tersebut membahas masalah pengangguran di Indonesia. Pengangguran merupakan masalah sosial yang belum teratasi dan terus meningkat. Dokumen menjelaskan pengertian dan jenis-jenis pengangguran serta faktor-faktor yang menyebabkannya. Dampak negatif pengangguran meliputi kemiskinan, kriminalitas, dan pertumbuhan ekonomi yang melambat. Solusi yang diajukan antara lain memberikan pelatihan keterampilan dan
Dokumen tersebut membahas tentang pengangguran di Indonesia. Secara garis besar, dokumen menjelaskan definisi pengangguran, jenis-jenis pengangguran berdasarkan jam kerja dan penyebabnya, tingkat pengangguran di Indonesia, serta dampak dan upaya penanggulangan pengangguran.
Makalah ini membahas tentang pengangguran di Indonesia. Pertama, memberikan pengertian pengangguran sebagai orang yang tidak bekerja sama sekali atau sedang mencari kerja. Kedua, menjelaskan sebab-sebab pengangguran seperti ketidakseimbangan pertumbuhan angkatan kerja dan lapangan kerja serta macam-macam pengangguran. Ketiga, membahas program-program pemerintah untuk mengurangi pengangguran seperti pelatihan kerja dan penc
Dokumen tersebut membahas tentang pengangguran di Indonesia dalam 3 kalimat. Pertama, mendefinisikan pengangguran sebagai kondisi dimana seseorang tidak memiliki pekerjaan. Kedua, menjelaskan beberapa penyebab terjadinya pengangguran di Indonesia seperti ketidakcocokan antara jumlah pencari kerja dan lapangan kerja. Ketiga, menyatakan bahwa meski menurun, tingkat pengangguran di Indonesia masih cukup tinggi terutama
Dokumen tersebut membahas tentang pengangguran di Indonesia. Secara garis besar, dokumen menjelaskan definisi pengangguran, jenis-jenis pengangguran, penyebab pengangguran, tingkat pengangguran di Indonesia, dampak pengangguran terhadap ekonomi, dan upaya pemerintah dalam menanggulangi pengangguran.
Dokumen tersebut membahas tentang pengangguran di Indonesia. Ia menjelaskan pengertian pengangguran, jenis-jenis pengangguran, penyebab pengangguran, tingkat pengangguran di Indonesia, dampak pengangguran terhadap ekonomi, dan upaya pemerintah dalam menanggulangi pengangguran.
Similar to Pengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah mega puspita sari uin bandung (20)
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Pengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah mega puspita sari uin bandung
1. 55PENGANGGURAN, INFLASI DAN KEBIJAKAN
PEMERINTAH
Diajukan sebagai tugas kelompok Mata Kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi
Oleh
HAMBALI
IDAH WAHIDAH
KARINA PUJI FAUZIAH
MEGA PUSPITA SARI
M. FAUZI HIDAYAT
NOVITA AGISTIA SORAYA
( ADMINISTRASI NEGARA-B Semester II )
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2010/1431
2
2. KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Segala puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya, kami telah berhasil menyelesaikan makalah ini,
yang merupakan salah satu tugas dalam mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi di
jurusan Administrasi Negara.
Kami menyadari bahwa dalam menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pengangguran, Inflasi dan Kebijakan Pemerintah” ini tidak lepas dari kesalahan
dan kekurangan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca guna kesempurnaan
makalah ini.
Atas selesainya penyusunan tugas ini, kami sampaikan rasa terima kasih
yang setulus- tulusnya kepada semua pihak, yang telah memberikan bantuan atau
dorongan, baik moril maupun materil. Rasa terima kasih ini terutama untuk Ibu
Yulia Fithriany Rahmah sebagai dosen pembimbing dan kami sampaikan pula
rasa terima kasih kepada rekan- rekan administrasi Negara B.
Semoga semua amal yang telah diberikan kepada kami mendapatkan
imbalan yang setimpal dari Allah SWT. Akhir kata kami berharap, semoga
makalah ini bermanfaat bagi pihak- pihak yang membutuhkannya.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Bandung, April 2010
Penulis
3
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………..i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………....ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………...……………………….....1
BAB II PEMBAHASAN
1. PENGANGGURAN
A. Pengertian Pengangguran………………………………...……2
B. Rumus Menghitung Tingkat Pengangguran………...…………2
C. Jenis-Jenis Pengangguran………………………………..……2
D. Beberapa Hal Yang Menyebabkan Pengangguran……..……..4
2. INFLASI
A. Pengertian Inflasi……………………………………..……….4
B. Tiga Aspek Penting dalam Definisi Inflasi………………..…..5
C. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Inflasi……...….5
D. Indeks Harga Konsumen dan Macam Inflasi…...……………..5
E. Kurva Phillips……………..…………………………………...8
F. Kebijakan Penanggulangan Inflasi…………………..……….10
3. KEBIJAKAN PEMERINTAH
A. Hubungan Kebijakan Fiskal dengan Kebijakan Moneter.…...11
B. Kebijakan Fiskal………….………………………………….12
C. Kebijakan Moneter………….…………………….………….12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan……………………..……………………………………14
B. Saran……………………………………………..…………………..14
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….iii
4
4. BAB I
PENDAHULUAN
Dalam indikator ekonomi makro ada tiga hal terutama yang menjadi
pokok permasalahan ekonomi makro. Pertama adalah masalah pertumbuhan
ekonomi. Pertumbuhan ekonomi dapat dikategorikan baik jika angka
pertumbuhan positif dan bukannya negatif. Kedua adalah masalah inflasi. Inflasi
adalah indikator pergerakan harga-harga barang dan jasa secara umum, yang
secara bersamaan juga berkaitan dengan kemampuan daya beli.
Inflasi mencerminkan stabilitas harga, semakin rendah nilai suatu inflasi
berarti semakin besar adanya kecenderungan ke arah stabilitas harga. Namun
masalah inflasi tidak hanya berkaitan dengan melonjaknya harga suatu barang dan
jasa. Inflasi juga sangat berkaitan dengan purchasing power atau daya beli dari
masyarakat. Sedangkan daya beli masyarakat sangat bergantung kepada upah riil.
Inflasi sebenarnya tidak terlalu bermasalah jika kenaikan harga dibarengi dengan
kenaikan upah riil.
Masalah ketiga adalah pengangguran. Memang masalah pengangguran
telah menjadi momok yang begitu menakutkan khususnya di negara-negara
berkembang seperti di Indonesia. Negara berkembang seringkali dihadapkan
dengan besarnya angka pengangguran karena sempitnya lapangan pekerjaan dan
besarnya jumlah penduduk.
Sempitnya lapangan pekerjaan dikarenakan karena faktor kelangkaan
modal untuk berinvestasi. Masalah pengangguran itu sendiri tidak hanya terjadi di
negara-negara berkembang namun juga dialami oleh negara-negara maju. Namun
masalah pengangguran di negara-negara maju jauh lebih mudah terselesaikan
daripada di negara-negara berkembang karena hanya berkaitan dengan pasang
surutnya business cycle dan bukannya karena faktor kelangkaan investasi,
masalah ledakan penduduk, ataupun masalah sosial politik di negara tersebut.
5
5. Melalui makalah inilah kamimencoba untuk mengangkat masalah
pengangguran dengan segala dampaknya di Indonesia yang menurut pengamatan
kami sudah semakin memprihatinkan terutama ketika negara kita terkena imbas
dari krisis ekonomi sejak tahun 1997 .
6
6. BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGANGGURAN
A. Pengertian Pengangguran
Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai
64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang
yang tidak sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa
sekolan smp, sma, mahasiswa perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena
sesuatu hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan.
B. Rumus Menghitung Tingkat Pengangguran
Untuk mengukur tingkat pengangguran pada suatu wilayah bisa didapat
dar prosentase membagi jumlah pengangguran dengan jumlah angkaran kerja.
Tingkat Pengangguran = Jumlah pengangguran/ Jumlah Angkatan Kerja x 100%
Beberapa hal yang menyebabkan pengangguran antara lain:
a. Penduduk yang relatif banyak
b. Pendidikan dan keterampilan yang rendah
c. Angkatan kerja tidak dapat memenuhi persyaratan yang diminta dunia
kerja
d. Teknologi yang semakin modern
e. Pengusaha yang selalu mengejar keuntungan dengan cara melakukan
penghematan-penghematan.
f. Penerapan rasionalisasi
g. Adanya lapangan kerja yang dengan dipengaruhi musim
h. Ketidakstabilan perekonomian, politik dan keamanan suatu negara
7
7. C. Jenis- Jenis Pengangguran
a. Menurut faktor penyebabnya, terbagi atas :
1. Pengangguran Friksional / Frictional Unemployment
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara
yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara
pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerjaan.
2. Pengangguran Struktural / Structural Unemployment
Pengangguran struktural adalah keadaan di mana penganggur yang
mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan
pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan
meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang
lebih baik dari sebelumnya.
3. Pengangguran Musiman / Seasonal Unemployment
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya
fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus
nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam, tukan jualan
duren yang menanti musim durian.
4. Pengangguran Siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat
imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah
daripada penawaran kerja.
b. Menurut jam kerja, terbagi atas :
8
8. 1. Pengangguran terbuka adalah pengangguran yang benar-benar terlihat
menganggurnya, tidak ada pekerjaan sama sekali.
2. Setengah pengangguran, terdiri atas pengangguran sukarela (voluntary
unemployment) dan dukalara (involuntary unemployment). Pengangguran suka
rela adalah pengangguran yang menganggur untuk sementara waktu karena ingin
mencari pekerjaan lain yang lebih baik. Sedangkan pengangguran duka lara
adalah pengengguran yang menganggur karena sudah berusaha mencari pekerjaan
namun belum berhasil mendapatkan kerja.
c. Menurut ciri-cirinya, terdiri atas :
1. Pengangguran terbuka
2. Pengangguran tersembunyi
3. Pengangguran musiman
4. Setengah menganggur
D. Beberapa hal yang menyebabkan pengangguran antara lain:
i. Penduduk yang relatif banyak
j. Pendidikan dan keterampilan yang rendah
k. Angkatan kerja tidak dapat memenuhi persyaratan yang diminta dunia
kerja
l. Teknologi yang semakin modern
m. Pengusaha yang selalu mengejar keuntungan dengan cara melakukan
penghematan-penghematan.
n. Penerapan rasionalisasi
o. Adanya lapangan kerja yang dengan dipengaruhi musim
p. Ketidakstabilan perekonomian, politik dan keamanan suatu negara
9
9. 2. INFLASI
A. Pengertian
Inflasi adalah suatu keadaan di mana terdapat kenaikan harga umum
secara terus-menerus. Jadi bukan harga satu atau dua macan barang saja,
melainkan kenaikan harga dari sebagian besar barang dan jasa, dan pula bukan
hanya satu atau dua kali kenaikan harga, melainkan kenaikan haraga secara terus-
menerus.
Untuk mengetahui tinggi rendahnya kenaikan harga atau laju kecepatan
inflasi itu seringkali digunakan indeks harga. Selain iti, untuk meneliti laju inflasi
biasanya macam barang dikelompokkan menjadi kelompok pangan, sandang,
papan dan lain-lain. Semua kelompok barang tersebut mengalami kenaikan harga
yang ditunjukkan oleh kenaikan angka indeks harga masing-masing.
Pembedaan inflasi atas parah tidaknya berguna untuk melihat dampak dari
inflasi yang bersangkutan. Apabila inflasi itu ringan, biasanya justru mempunyai
pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian untuk
berkembang lebih baik yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat
orang menjadi bergairah bekerja atau ada insentif untuk bekerja, menabung,
maupun mengadakan investasi.
Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah yaitu pada saat terjadi
hiperinflasi, keadaan perekonomian menjadi kacau balau. Dan perekonomian
menjadi lesu, orang banyak tidak bersemangat, menabung, maupun mengadakan
investasi dan produksi. Tabungan akan semakin lenyap, dan digantikan dengan
hoarding, yaitu menyimpan dalam bentuk barang dan bukan uang.
10
10. Sebagai akibat keseluruhan, jumlah barang dan jasa menjadi semakin
langka dalam perekonomian, sehingga harga tidak menjadi semakin reda
kenaikannya, tetati justru akan menjadi semakin cepat, dan perekonomian menjadi
semakin parah keadaannya. Nilai uang merosot terus, dank arena itu uang
semakin tidak berharga sehingga begitu diterima terus dibelanjakan lagi. Keadaan
ini akan semakin memperparah perekonomian.
B. Tiga aspek penting dalam definisi inflasi, yaitu sebagai berikut :
a. Adanya kecenderungan harga-harga untuk meningkat, yang berarti mungkin
saja tingkat harga yang terjadi/actual pada waktu tertentu turun atau naik
dibandingkan dengan sebelumnya, tetapi tetap menunjukkan kecenderungan
yang meningkat.
b. Peningkatan harga tersebut berlangsung terus-menerus, yang berarti bukan
terjadi pada suatu waktu saja.
c. Mencakup pengertian tingkat harga umum, yang berarti tingkat harga yang
meningkat bukan hanya pada satu waktu atau beberapa komoditas saja.
C.Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya inflasi adalah sebagai berikut
:
a. Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan barang dan jasa
b. Tuntutan kenaikan upah dari pekerja.
c. Kenaikan harga barang impor
d. Penambahan penawaran uang dengan cara mencetak uang baru
e. Kekacauan politik dan ekonomi seperti yang pernah terjadi di Indonesia
tahun 1998. akibatnya angka inflasi mencapai 70%.
11
11. D. Indeks Harga Konsumen dan Macam Inflasi
1. Indeks Harga Konsumen (IHK)
Indeks harga konsumen adalah ukuran rata-rata perubahan harga dari suatu
paket komoditas (commodity basket) dalam suatu kurun waktu tertentu atau
antarwaktu.
Tujuan penghitungan IHK adalah sebagai berikut.
a.Mengetahui perkembangan harga barang dan jasa yang tergantung pada
diagram timbangan IHK.
b.Sebagai pedoman untuk menentukan suatu kebijaksanaan yang akan datang,
terutama di bidang pembangunan ekonomi.
c.Sebagai penghitungan penyesuaian Upah Minimum Kabupaten (UMK)
d.Mempermudah pemantauan supply dan demand khususnya barang
kebutuhan masyarakat yang ada di pasar.
2. Macam Inflasi
1. Berdasarkan laju pertumbuhan Indeks Harga Konsumsi (IHK) atau menurut
berdasarkan parah tidaknya inflasi terbagi atas :
1. Inflasi ringan (kurang dari 10% per tahun)
2. Inflasi sedang (antara 10-30% per tahun)
3. Inflasi berat (antara 30-100% per tahun)
Pembedaan inflasi atas parah tidaknya berguna untuk melihat dampak dari
inflasi yang bersangkutan. Apabila inflasi itu ringan, biasanya justru mempunyai
pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian untuk
berkembang lebih baik yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat
12
12. orang menjadi bergairah bekerja atau ada insentif untuk bekerja, menabung,
maupun mengadakan investasi.
Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah yaitu pada saat terjadi
hiperinflasi, keadaan perekonomian menjadi kacau balau. Dan perekonomian
menjadi lesu, orang banyak tidak bersemangat, menabung, maupun mengadakan
investasi dan produksi. Tabungan akan semakin lenyap, dan digantikan dengan
hoarding, yaitu menyimpan dalam bentuk barang dan bukan uang.
Sebagai akibat keseluruhan, jumlah barang dan jasa menjadi semakin
langka dalam perekonomian, sehingga harga tidak menjadi semakin reda
kenaikannya, tetati justru akan menjadi semakin cepat, dan perekonomian menjadi
semakin parah keadaannya. Nilai uang merosot terus, dank arena itu uang
semakin tidak berharga sehingga begitu diterima terus dibelanjakan lagi. Keadaan
ini akan semakin memperparah perekonomian.
2. Berdasarkan dari penyebabnya, inflasi terbagi atas :
1. Inflasi permintaan (demand pull inflation) adalah inflasi yang disebabkan oleh
adanya tarikan permintaan terhadap barang dan jasa, sehingga mendorong harga
untuk meningkat. Tarikan permintaan ini biasanya disebabkan oleh adanya
pembelanjaan defisit atau anggaran belanja pemerintah yang defisit
(deficit financing).
Gambar 1.1
13
13. D1
P S
D
P1
P0
D1
S D
0 Dx=Sy Dx1=Sx1 X/S.t
Kenaikan Harga karena Tarikan Permintaan
2. Inflasi penawaran (cost push inflation) adalah inflasi yang ditimbulkan karena
desakan kenaikan biaya produksi, terutama kenaikan biaya tenaga kerja atau
upah buruh.
14
14. Gambar 1.2
S1
P
D S
P1
P0
S1
S D
S D
O Dx1=Sy1 Dx=Sx Y
Kenaikan Harga karena Dorongan
Kenaikan Biaya Produksi
3. Inflasi spiral (spiral inflation) adalah inflasi yang disebabkan oleh kenaikan
harga yang didorong oleh kenaikan upah, dan diikuti oleh kenaikan harga
lagi, dan diikuti oleh kenaikan upah lagi.
4. Inflasi Impor atau Imported Inflation
Inflasi jenis ini terjadi karena pengaruh inflasi dari luar negeri, yaitu akibat
Adanya perdagangan antar Negara.
15
15. E. Kurva Phillips
Terdapat suatu trade-off antara tingkat inflasi dan tingkat pengangguran,
yaitu bila tingkat pengangguran tinggi, laju inflasi rendah; sedangkan bila tingkat
pengangguran rendah, laju inflasi tinggi. Keadaan ini pertama kali dikemukakan
oleh A.W. Phillips pada tahun 1958 yang mulanya melukiskan hubungan antara
tingkat perubahan upah dengan tingkat perubahan kesempatan kerja.
Kurva Phillips ini memiliki tiga ciri yaitu :
1. mempunyai lereng yang negatif , sehingga kurva ini turun dari kiri atas ke
kanan bawah.
2. Kurva Phillips mempunyai intersep pada sumbu horizontal pada tingkat
pengangguran natural, di mana pada saat itu tingkat inflasi sama degan
nol.
3. Kurva ini menunjukkan tanggapan tingkat pengangguran terhadap
perubahan tingkat inflasi. Ini ditunjukkan oleh besar kecilnya lereng kurva
Phillips tersebut.
Gambar 1.3
16
16. Tingkat
Inflasi (%)
Kurva Phillips
O U Pengangguran (%)
Kurva Phillips
Kurva Phillips ini tidak selalu tetap letaknya, tetapi seperti pendapat
Friedman dan Phelps, bahw kurva Phillips tidak menunjukkan suatu hubungan
jangka panjang yang stabil. Kurva Phillips itu akan bergeser ke luar bila
pengambil keputusan mencoba mempertahankan tingkat pengangguran di bawah
tingkat pengangguran natural, dan sebaliknya bila tingkat pengangguran dibiarkan
berada di atas tingkat pengangguran natural, maka kurva Phillips akan bergeser
ke bawah. Selanjutnya Friedman dan Phelps seperti halnya dengan Phillips sendiri
menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat pengangguran semakin cepat kenaikan
tingkat upah dan harga; dan semakin tinggi inflasi akan semakin cepat pada
kenaikan tingkat upah.
17
17. F. Kebijakan Penanggulangan Inflasi
Menurut kaum Klasik maupun Keynes inflasi tidak hanya berkaitan
dengan uang beredar, tetepi juga dengan jumlah barang dan jasa yang tersedia
dalam perekonomian. Oleh karena itu, untuk menanggulangi inflasi yang utama
ialah menekan laju pertumbuhan jumlah uang yang beredar atau mengurangi
jumlah uang yang beredar. Cara ini dapat di tempuh dengan berbagai kebijakan
sebagai berikut:
1. Kebijakan bertahap (gradual approach) yaitu menghendaki pengurangan
laju pertumbuhan jumlah uang yang beredar. Tindakan ini akan
mengurangi laju peningkatan harga, tetapi juga akan menambah tingkat
pengangguran.
2. Kebijakan drastis (cold turkey approach) yaitu menghendaki pengurangan
jumlah uang beredar secara drastis, pengambil kebijakan berusaha
menghilangkan inflasi secara cepat, namun dengan pendekatan ini
peningkatan jumlah pengangguran menjadi lebih besar.
3. Kebijakan penghasilan (income policy) yaitu menghendaki adanya
penekanan tingkat upah secara cepat baik dengan perundang-undangan
atau dengan himbauan. Jadi kebijakan penghasilan adalah kebijakan yang
mencoba mengurangi kenaikan tingkat upah dan tingkat harga secara
cepat.
4. Kebijakan insentif perpajakan (tax incentive plan), dalam kebijakan ini
pemerintah mengenakana pajak tambahan terhadap perusahaan-
perusahaan yang menaikkan tingkat upah, dan justru mengurangi pajak
terhadap perusahaan yang tidak melakukan kenaikan tingkat upah.
18
18. 3. Kebijakan Pemerintah
Kebijakan fiskal dan kebijakan moneter umumnya dianggap sebagai
kebijakan untuk mengelola sisi permintaan akan barang dan jasa dalam suatu
perekonomian. Kedua kebijakan ini menyangkut masalah pengelolaan permintaan
dengan tujuan untuk mempertahankan produksi nasional suatu perekonomian atau
suatu negara yang mendekati kesempatan kerja penuh (full employment) dan juga
mempertahankan tingkat harga barang dan jasa pada tingkat yang sudah tercapai
sekarang. Apabila terdapat kelebihan permintaan di atas penawaran akan dapat
menimbulkan inflasi, sedangkan apabila terdapat kelebihan penawaran di atas
permintaan akan terjadi deflasi dan pengangguran.
Pemerintah dapat mempengaruhi permintaan dalam perekonomian dengan
menggunakan kebijakan fiskal yaitu dengan cara meningkatkan dan mengurangi
pengeluaran pemerintah dan subsidi, meningkatkan dan mengurangi tingkat pajak,
sedangkan dengan kebijakan moneter pemerintah dapat mengurangi atau
menambah jumlah uang yang beredar, atau dengan campuran dua kebijakan itu
yaitu dengan mengubah pengeluaran, pengenaan pajak ataupun jumlah uang yang
beredar secara bersama-sama.
Hubungan antara kebijakan moneter dengan kebijakan fiskal dapat dilukiskan
pada gambar di bawah ini :
19
19. Kebijakan
Moneter
Pasar Uang &
Surat Berharga Pendapatan
Tingkat
Bunga
Permintaan
agregat
Pasar Harga barang &
Kebijakan
barang Kesempatan kerja
fiskal
Penawaran
agregat Upah harapan
Pada gambar di atas, dapat di uraikan sebagai berikut :
1. Kebijakan moneter akan mempengaruhi pasar uang dan pasar surat
berharga.
2. Kedua pasar tersebut akan menentukan tinggi rendahnya tingkat bunga,
dan tingkat bunga akan mempengaruhi permintaan agregat.
3. Kebijakan fiskal akan mempunyai pengaruh terhadap permintaan agregat
dan penawaran agregat.
4. Pada gilirannya permintaan agregat dan penawaran agregat itu akan
menentukan keadaan di pasar barang dan jasa.
5. Kondisi pasar barang dan jasa itu akan menentukan tingkat harga dan
pengerjaan dari faktor-faktor produksi.
6. Selanjutnya tingkat harga dan kesempatan kerja akan menentukan tingkat
pendapatan dan tingkat upah yang diharapkan.
7. Keduanya akan mempunyai umpan balik yaitu terhadap permintaan
agregat, dan upah harapan mempunyai umpan balik terhadap penawaran
agregat dan pasar uang serta pasar surat berharga.
20
20. 1.Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah
dengan cara memanipulasi anggaran pendapatan dan belanja negara, artinya
pemerintah dapat meningkatkan atau menurunkan pendapatan negara atau
belanja negara dengan tujuan untuk mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat
pendapatan nasional.
Pada umumnya pemerintah akan berusaha menentukan target belanja
Negara, kemudian menentukan tingkat pendapatannya paling tidak dapat
menutup seluruh anggaran belanja yang telah ditetapkan tersebut. Pada
umumnya sangat sulit bagi negara yang sedang berkembang untuk
menyesuaikan pengeluaran atau belanja negara terhadap pendapatannya. Hal
ini disebabkan oleh adanya pendapatan negara yang umumnya masih sangat
rendah, sedangkan kebutuhan untuk menyediakan barang dan jasa serta
membelanjai keperluan lain sangat besar.
Adapun pengeluaran pemerintah itu dapat dibedakan menjadi
pengeluaran untuk pembelian barang dan jasa (exhaustive expenditure), dan
pengeluaran transfer (transfer expenditure) seperti subsidi, bantuan bencana
alam dan sebagainya. Di bagian depan telah disebutkan bahwa dampak dari
kedua macam pengeluaran pemerintah itu tidak sama, karena masing-masing
jenis pengeluaran atau belanja pemerintah itu memiliki koefisien pengganda
yang berlainan, walaupun keduanya memiliki dampak positif terhadap
pendapatan nasional.
21
21. 1. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter merupakan kebijakan yang mempengaruhi permintaan
dan penawaran akan uang guna menjamin kestabilan ekonomi. Adapun
kebijakan moneter ini secara umum dibedakan menjadi kebijakan uang ketat
(tight money policy) dan kebijakan uang longgar (easy money policy).
Selanjutnya instrument dari kebijakan itu dapat dibedakan menjadi tiga
macam instrument yaitu :
a. Kebijakan atau politik pasar terbuka (open market operation)
b. Kebijakan atau politik diskonto (rediscount policy)
c. Kebijakan atau politik deking perbankan (legal reserve requirement)
a) Kebijakan pasar terbuka
Kebijakan moneter dengan pasar terbuka ini digunakan untuk menambah
atau mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara pemerintah dalam hal
ini bank sentral turut serta dalam jual beli surat berharga. Kalau pemerintah
ingin menambah jumlah uang yang beredar, maka ia membeli surat berharga
di pasar modal. Sedangkan kalau pemerintah bermaksud mengurangi jumlah
uang yang beredar, maka ia menjual surat berharga.
b) Kebijakan diskonto
Dalam kebijakan diskonto ini, pemerintah yaitu bank sentral menentukan
tingkat atau suku bunga kredit terhadap dana yana dipinjam oleh bank-bank
umum dari bank sentral. Kemudian bank umum dalam memberikan kredit
kepada nasabah harus memungut bunga pinjaman pula. Supaya bank umum
tidak menderita rugi maka ia harus memungut bunga dengn suku bung yang
lebihtinggi daripada suku bunga yang dikenakan oleh bank sentral terhadap
bank umum.
22
22. c) Kebijakan deking atau cadangan perbankan
Bank sentral sebagai banknya bank dapat mengatur bank-bank lain dalam
melakukan usahanya, khususnya dalam hal yang berkaitan dengan
pengendalian kestabilan ekonomi. Bank umum dalam memberikan kredit
kepada para nasabah harus mengingat ketentuan yang diberikan oleh
pemerintah yaitu bank sentral. Bank umum dalam memberikan kredit harus
dideking dengan sejumlah kekayaan tertentu, seperti emas, valuta asing
sertifikat bank Indonesia dan deposito berjangka dan uang inti.
23
23. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari berbagai uraian diatas mengenai macam dan sebab, serta cara
menanggulangi inflasi, kita telah menahami bahwa inflasi pada tingkat yang
rendah akan berfungsi mendorong perkembangan perekonomian, sedangkan
inflasi pada laju yang tinggi justru akan menghambat perkembangan
perekonomian. Inflasi dapat disebabkan oleh tarikan permintaan yang biasanya
timbul karena meningkatnya anggaran deficit pemerintah, dan dapat pula
dikarenakan oleh meningkatnya biaya produksi karena desakan kenaikan upah
tenaga kerja oleh para organisasi buruh.
Terdapat suatu trade-off antara tingkat inflasi dan tingkat pengangguran,
yaitu bila tingkat inflasi ditekan, tingkat pengangguran meningkat; sebaliknya
bila tingkat pengangguran ditekan tingkat inflasi akan menjadi lebih cepat;
padahal kedua keadaan itu sama-sama tidak menyenangkan bagi masyarakat.
Infalsi yang sudah berkembang cepat perlu ditanggulangi karena akan
merusak struktur perekonomian, dan inflasi dapat ditanggulangi secara cepat,
namun dibarengi dengan timbulnya angka pengangguran yang tinggi, dan
alternative lain inflasi dapat ditanggulangi secara perlahan, tetapi penyembuhan
inflasi menjadi tidak jelas walaupun dibarengi dengan tingkat pengangguran
yang rendah. Tindakan yang diambil dapat dengan mengurangi jumlah uang
yang beredar, dengan himbauan, dan dapat pula dengan insentif perpajakan dan
kebijakan penghematan, atau dengan campuran dari semua kebijakan itu.
24