SlideShare a Scribd company logo
PENGANGGURAN,
INFLASI DAN
KEBIJAKAN
PEMERINTAH
PENGANGGURAN
Berdasarkan sumber / penyebabnya.
Berdasarkan ciri penangguran tersebut.
Pengangguran adalah suatu keadaan dimana
seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja
ingin mendapatakanpekerjaan tetapi belum dapat
memperolehnya. Dalammembedakan jenis jenis
pengangguran, terdapat dua carauntuk
menggolongkannya. Yaitu :
1.
2.
JENIS - JENIS
PENGANGGURAN
BERDASARKAN PENYEBABNYA
Pengangguran Normal atau Friksional
Pengangguran sebanyak dua atau tiga persen
dinamakan penanggurannormal atau
penangguran freksional. Para penganggur ini
tidak adapekerjaan bukan karena tidak
memperoleh pekerjaan, tetapi karenasedang
mencari pekerjaan yang lebih baik.
1 3
2 4
Pengangguran Siklikal
Kemerosotan agregat menyebabkan
perusahaan-perusahaanmengurangi pekerja atau
menutup perusahaannya, maka
pengangguranakan bertambah. Pengangguran
tersebut dinamakan pengangguransiklikal.
Pengangguran structural
Pengangguran struktural adalah
pengangguran yang disebabkan oleh
perubahan struktur kegiatan ekonomi.
Pengangguran Teknologi
Pengangguran teknologi adalah
pengangguran yang ditimbulkan
karenaadanya pergantian tenaga manusia
oleh mesin-mesin dan bahan kimia
JENIS - JENIS
PENGANGGURAN
BERDASARKAN CIRINYA
Pengangguran Terbuka
Pengangguran ini tercipta sebagai akibat
pertambahan lowongan pekerjaan yang lebih
rendah dari pertambahan tenaga kerja.
1
3
2
4
Pengangguran Tersembunyi
Penangguran ini terutama terjadi pada sector
jasa dan pertanian. Setiap kegiatan ekonomi
memerlukan tenaga kerja, dan jumlah tenaga
kerja yang digunakan tergantung kepada banyak
faktor.
Pengangguran Bermusim
Pengangguran ini terutama pada sector
pertanian dan perikanan. Pada musim hujan,
penyadap karet dan nelayan tidak dapat
melakukan pekerjaan mereka dan terpaksa
menganggur
Setengah menganggur
Di Negara berkembang, penghijarahan atau
migrasi dari desa ke kota sangat pesat.
Sebagai akibatnya tidak semua orang dapat
memperoleh pekerjaan dengan mudah.
Sebagian terpaksa menjadi pengangguran
sepenuh waktu. Disamping itu ada pula yang
yang tidak menganggur, tetapi tidak pula
bekerja sepenuh waktu,
Kebijakan pemerintah untuk mengatasi pengangguran
didorong oleh tujuan bersifat ekonomi dan tujuan bersifat
sosial dan politik.
Menyediakan lowongan pekerjaan
Meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat
Tujuan Bersifat Ekonomi
1.
2.
BEBERAPA TUJUAN PEMERINTAH
Meningkatkan kemakmuran keluarga dan kesetabilan harga
Mengindari masalah kejahatan
Mewujudkan kestabilan politik
Tujuan Bersifat Sosial dan Politik
1.
2.
3.
Infalsi dapat di definiskan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam
suatu perekonomian. Tingkat inflasi (persentasi pertambahan kenaikan harga) berbeda dari
suatu periode ke periode lainnya, dan berbeda pula dari satu Negara ke Negara lain.
INFLASI
INFLASI TARIKAN PERMINTAAN
Inflasi ini biasanya terjadi pada masa perekonomian berkembangan dengan pesat. Kesempatan
kerja yang tinggi menciptakan tingkat pendapatan yang tinggi dan selanjutnya menimbulkan
pengeluaran yang melebihi kemampuan ekonomi mengeluarkan barang dan jasa. Inflasi tarikan
permintaan juga dapat berlaku pada masa perang atau ketidakstablian politik yang terus-
menurus. Dalam masa seperti ini pemerintah berbelanja jauh melebihi pajak yang dipungutnya.
Untuk membiayai kelebihan pengeluaran tersebut pemerintah terpaksa mecetak uang untuk
meminjam dari bank sentral.
INFLASI DESAKAN BIAYA
Inflasi ini terutama berlaku dalam masa perekonomian berkembang dengan pesat ketika
tingkat pengangguran sangat rendah. Apabila perusahaan-perusahaan masih menghadapi
permintaan yang bertambah, mereka akan berusaha menaikkan produksi dengan cara
memberikan gaji dan upah yang lebih tinggi kepada pekerjanya, langkah ini mengakibatkan
biaya produksi meningkat, yang akhirnya akan menyebabkan kenaikan harga-harga berbagai
barang
INFLASI DIIMPOR
Inflasi dapat juga bersumber dari kenaikan harga-harga barang yang diimpor. Inflasi ini akan
wujud apabila barang-barang impor yang mengalami kenaiakan harga mempunyai peranan
yang penting dalam kegiatan pengeluaran perusahaan - perusahaan.
INFLASI MERAYAP
Inflasi merayap adalah proses kenaikan harga-harga yang lambat jalannya. yang digolongkan
kepada inflasi ini adalah kenaikan harga-harga yang tingkatnya tidak melebihi dua atau tiga
persen.
HIPERINFLASI
Hiperinflasi adalah proses kenaikan harga-harga yang sangat cepat, yang menyebabkan
tingkat harga menjadi 2 atau beberapa kali lipat dalam masa yang singkat.
INFLASI DAN PERKEMBANGAN EKONOMI
Inflasi yang tinggi tingkatnya tidak akan menggalakan berkembangan ekonomi. biaya yang
terus menerus naik menyebabkan kegiatan produktif sangat tidak menguntungkan. maka
pemilik modal biasanya lebih suka menggunakan uangnya untuk tujuan spekulasi.
INFLASI DAN KEMAKMURAN MASYARAKAT
Inflasi akan menurunkan pendapatan riil orang-orang yang berpendapatan tetap
Inflasi akan mengurangi nilai kekayaan yang berbentuk uang
Memperburuk pembagian kekayaan
Disamping menimbulkan efek buruk bagi kegiatan ekonomi negara, inflasi juga akan
menimbulkan efek-efek yang berikut kepada individu dan masyarakat :
1.
2.
3.
MASALAH PENGANGGURAN DAN
KEBIJAKAN FISKAL
Mengubah pengeluaran pemerintah saja,
Mengubah pajak saja, dan
Mengubah pengeluaran pajak dan pemerintah secara serentak.
Dalam menerapkan kebijakan fiskal dapat dilakukan dengan tiga bentuk
tindakan :
1.
2.
3.
EFEK KEBIJKAN FISKAL : PENDEKATAN Y=AE
Perhatikan gambar 10.4. (next slide) Grafik (a) menunjukan efek kebijakn
fiscal apabila pengangguran berlaku dalam perekonomian dan
pertambahan pengeluaran pemerintah sebesar ∆G dilakukan utnuk
mengatasi masalah etrsebut. Sedangkan gambar (b) menunjukan efek
kebijakan fiscal apabila perubahan itu dilakukan melalui penurunan
pajak dimana ∆T=∆G.
Dalam grafik (b), yang menunjukan efek pengangguran
pajak keatas keseimbangan pendapatan nasional, juga
dimisalkan keseimbangan asal adalah di E1. Pengurangan
pajak sebesar ∆T (sama nilainya dengan ∆G) akan
menambah pendapatan disposbel rumah tangga
sebesar : ∆Yd = ∆T. Pertambahan pendapatan disposebel
ini akan menaikkan pengeluaran rumah tangga, akan
tetapi kenaikan pengeluaran itu adalah kurang dari ∆G
Dalam grafik (a) dimisalkan keseimbangan asal
dicapai titik E1. Keseimbangan ini menunjukan
pendapatan nasional adalah Y1dan dalam
keseimbangan ini pengangguran berlaku. Untuk
mengatasinya pemerintah menambah
pengeluarannya sebanyak ∆G dan pertambahan
pengeluaran ini memindahkan pengeluaran
agregat dari AE1, ke AE2. Perubahan tersebut
berarti keseimbangan bergeser ke E2 dan
pendapatan Nasional meningkat dari Y1 ke Y2.
Perubahan ini akan menambah kesempatan
kerja dan mengurangi pengangguran.
PERUBAHAN KESEIMBANGAN
YANG BERLAKU
Keseimbangan yang asal adalah di E0 – yaitu pada
perpotongan diantara kurva AD0 dan AS. Dalam gambar
10.5 kurva AS adalah landai oleh karena dimisalkan dalam
perekonomian masih terdapat banyak pengangguran.
Pada keseimbangan ini tingkat harga adalah P0dan
pendapatan nasional adalah Y0. Apabila pengeluaran
pemerintah bertambah sebanyak ∆G maka kurva AD0
akan bergeser ke AD1.
Besarnya pergeseran tersebut ditentukan oelh
nilai Y1Y2 dalam gambar (a) dari gambar 10.4,
yaitu pada harga tetap (yaitu pada P0), kenaikan
pengeluaran pemerintah menambah
pendapatan nasional sebanyak Y1Y2 dan
perubahan itu sama dengan perubahan titik
keseimbangan dari titik E0 menjadi titik A. Kurva
AD1 memotong kurva AS dititik E1dan berarti
kebijakan fiscal dengan menambah pengeluaran
pemerintah sebesar ∆G akan menyebabkan
keseimbangan pendapatan nasional bergeser
ke E1. Keseimbangan ini menunjukan tingkat
harga meningkat dari P0 ke P1 dan pendapatan
nasional rill bertambah dari Y0 ke Y1.
EFEK KEBIJAKAN FISKAL :
PENDEKATAN ANALISIS AD-AS
KEBIJAKAN FISKAL ATAU KEBIJAKAN MONETER?
Untuk mengatasi pengangguran : Bank sentral perlu menurunkan suku Bunga dan
Kementrian Keuangan menambah pengeluaran pemerintah yang dapat diikuti pula dengan
pengurangan pajak. Langkah tersebut akan menyebabkan kenaikan dalam pengeluaran
agregat sebagai akibat : kenaikan inflasi, kenaikan pengeluaran pemerintah, dan kenaikan
pengeluaran rumah tangga (konsumsi).
Untuk mengatasi inflasi : Tindakan yang perlu dilakukan Bank Sentral adalah mengurangi
penawaran uang dan menaikan suku bunga. Kebijakan moneter ini akan menguragi invsetasi
dan pengeluaran rumah tangga (konsumsi). Seterunya Kmentrian Keuangan perlu
mengurangi pengeluaran dan menaikan pajak individu dan perusahaan. Langkah tersebut
dapat mengurangi pengeluaran pemerintah, mengurangi investasi dan mengurangi
pengeluaran rumah tangga.
Kebijakan fiscal dan kebijakan moneter dijalankan oleh dua pihak yang berbeda. Kebijakan fiscal
dilaksanakan oleh Kementrian Keuangan dan Kebijakan moneter dilakukan oleh Bank Sentral.
Kedua institusi ini haruslah menyesuaikan kegiatan ekonominya dalam mengatasi masalah yang
dihadapi.
1.
2.
KEBIJAKAN SEGI PENAWARAN
Kebijakan segi permintaan pada hakikatnya merupakan
kebijakan pemerintah untuk mempengaruhi magnitud dari
berbagai komponen pengeluaran dan permintaan agregat.
Sedangkan kebijakan segi penawaran adalah langkah-langkah
pemrintah yang bertujuan untuk mempengaruhi penawaran
agregat (AS).
Dari suatu analisis dapat disimpulkan abhwa kebijakan segi
penawaran sangat efektif untuk mengatasi pengangguran
karena disamping memindahkan AS juga dapat memindahkan
AD, dan pada masa yang sama tingkat harga dapat distabilkan.
Pertumbuhan ekonomi juga lebih pesat.
Thank You

More Related Content

What's hot

Model mundell flemming dan Rezim Kurs
Model mundell flemming dan Rezim KursModel mundell flemming dan Rezim Kurs
Model mundell flemming dan Rezim Kurs
Untari Febrian Ramadhani
 
PERDAGANGAN LUAR NEGERI, PROTEKSI, DAN GLOBALISASI.pptx
PERDAGANGAN LUAR NEGERI, PROTEKSI, DAN GLOBALISASI.pptxPERDAGANGAN LUAR NEGERI, PROTEKSI, DAN GLOBALISASI.pptx
PERDAGANGAN LUAR NEGERI, PROTEKSI, DAN GLOBALISASI.pptx
RiskaIndah13
 
Sistem ekonomi sosialis
Sistem ekonomi sosialisSistem ekonomi sosialis
Sistem ekonomi sosialiscohenpakpahan
 
Kebijakan Fiskal
Kebijakan FiskalKebijakan Fiskal
Kebijakan Fiskal
Siti Sahati
 
MATERI PEREKONOMIAN 4 SEKTOR.pptx
MATERI PEREKONOMIAN 4 SEKTOR.pptxMATERI PEREKONOMIAN 4 SEKTOR.pptx
MATERI PEREKONOMIAN 4 SEKTOR.pptx
BairMeza
 
Teori – Teori Neraca Pembayaran Internasional
Teori – Teori Neraca Pembayaran InternasionalTeori – Teori Neraca Pembayaran Internasional
Teori – Teori Neraca Pembayaran Internasional
Muhammad Khoirul Fuddin
 
Perekonomian Terbuka
Perekonomian TerbukaPerekonomian Terbuka
Perekonomian Terbuka
gadis sriyamti
 
Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan dan Pertumbuhan EkonomiPembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Hisyam Lingga
 
Pengangguran - Ekonomi
Pengangguran - EkonomiPengangguran - Ekonomi
Pengangguran - Ekonomi
Alfian Isnan
 
ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI
ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMIANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI
ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMIBiyah Djauhar
 
Pengantar Ekonomi Makro
Pengantar Ekonomi MakroPengantar Ekonomi Makro
Pengantar Ekonomi Makro
Yesica Adicondro
 
Pengukuran output dan pendapatan nasional
Pengukuran output dan pendapatan nasionalPengukuran output dan pendapatan nasional
Pengukuran output dan pendapatan nasional
Saputra Ayudi
 
Fungsi Konsumsi dan Fungsi Investasi dalam Ekonomi Makro Islam
Fungsi Konsumsi dan Fungsi Investasi dalam Ekonomi Makro IslamFungsi Konsumsi dan Fungsi Investasi dalam Ekonomi Makro Islam
Fungsi Konsumsi dan Fungsi Investasi dalam Ekonomi Makro Islam
ade orreo
 
Keseimbangan Perekonomian Terbuka
Keseimbangan Perekonomian TerbukaKeseimbangan Perekonomian Terbuka
Keseimbangan Perekonomian Terbuka
Muhammad Khoirul Fuddin
 
Ekonomi pembangunan Nasional
Ekonomi pembangunan NasionalEkonomi pembangunan Nasional
Ekonomi pembangunan Nasional
Taqiyyuddin Hammam 'Afiify
 
Teori Pertumbuhan Ekonomi
Teori Pertumbuhan EkonomiTeori Pertumbuhan Ekonomi
Teori Pertumbuhan Ekonomimsahuleka
 
PPT ekonomi - indeks harga dan inflasi
PPT ekonomi - indeks harga dan inflasiPPT ekonomi - indeks harga dan inflasi
PPT ekonomi - indeks harga dan inflasi
Erika N. D
 
Diskriminasi Harga
Diskriminasi HargaDiskriminasi Harga
Diskriminasi Harga
ginakarlina
 

What's hot (20)

Model mundell flemming dan Rezim Kurs
Model mundell flemming dan Rezim KursModel mundell flemming dan Rezim Kurs
Model mundell flemming dan Rezim Kurs
 
PERDAGANGAN LUAR NEGERI, PROTEKSI, DAN GLOBALISASI.pptx
PERDAGANGAN LUAR NEGERI, PROTEKSI, DAN GLOBALISASI.pptxPERDAGANGAN LUAR NEGERI, PROTEKSI, DAN GLOBALISASI.pptx
PERDAGANGAN LUAR NEGERI, PROTEKSI, DAN GLOBALISASI.pptx
 
Sistem ekonomi sosialis
Sistem ekonomi sosialisSistem ekonomi sosialis
Sistem ekonomi sosialis
 
Kebijakan Fiskal
Kebijakan FiskalKebijakan Fiskal
Kebijakan Fiskal
 
MATERI PEREKONOMIAN 4 SEKTOR.pptx
MATERI PEREKONOMIAN 4 SEKTOR.pptxMATERI PEREKONOMIAN 4 SEKTOR.pptx
MATERI PEREKONOMIAN 4 SEKTOR.pptx
 
Teori – Teori Neraca Pembayaran Internasional
Teori – Teori Neraca Pembayaran InternasionalTeori – Teori Neraca Pembayaran Internasional
Teori – Teori Neraca Pembayaran Internasional
 
Perekonomian Terbuka
Perekonomian TerbukaPerekonomian Terbuka
Perekonomian Terbuka
 
Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan dan Pertumbuhan EkonomiPembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
 
Pengangguran - Ekonomi
Pengangguran - EkonomiPengangguran - Ekonomi
Pengangguran - Ekonomi
 
ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI
ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMIANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI
ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI
 
Pengantar Ekonomi Makro
Pengantar Ekonomi MakroPengantar Ekonomi Makro
Pengantar Ekonomi Makro
 
Pengukuran output dan pendapatan nasional
Pengukuran output dan pendapatan nasionalPengukuran output dan pendapatan nasional
Pengukuran output dan pendapatan nasional
 
Fungsi Konsumsi dan Fungsi Investasi dalam Ekonomi Makro Islam
Fungsi Konsumsi dan Fungsi Investasi dalam Ekonomi Makro IslamFungsi Konsumsi dan Fungsi Investasi dalam Ekonomi Makro Islam
Fungsi Konsumsi dan Fungsi Investasi dalam Ekonomi Makro Islam
 
Keseimbangan Perekonomian Terbuka
Keseimbangan Perekonomian TerbukaKeseimbangan Perekonomian Terbuka
Keseimbangan Perekonomian Terbuka
 
Ekonomi pembangunan Nasional
Ekonomi pembangunan NasionalEkonomi pembangunan Nasional
Ekonomi pembangunan Nasional
 
Teori Pertumbuhan Ekonomi
Teori Pertumbuhan EkonomiTeori Pertumbuhan Ekonomi
Teori Pertumbuhan Ekonomi
 
PPT ekonomi - indeks harga dan inflasi
PPT ekonomi - indeks harga dan inflasiPPT ekonomi - indeks harga dan inflasi
PPT ekonomi - indeks harga dan inflasi
 
Diskriminasi Harga
Diskriminasi HargaDiskriminasi Harga
Diskriminasi Harga
 
Ppt pendapatan nasional
Ppt pendapatan nasionalPpt pendapatan nasional
Ppt pendapatan nasional
 
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
 

Similar to 2. pengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah.pdf

22777 bab viii.inflasi & pengangguran.doc
22777 bab viii.inflasi &  pengangguran.doc22777 bab viii.inflasi &  pengangguran.doc
22777 bab viii.inflasi & pengangguran.doc
Rezky Ramadhani
 
Mega shafira 030
Mega shafira 030Mega shafira 030
Mega shafira 030
Haidar Bashofi
 
Inflasi, Jenis, Sebab dan Solusinya
Inflasi, Jenis, Sebab dan SolusinyaInflasi, Jenis, Sebab dan Solusinya
Inflasi, Jenis, Sebab dan Solusinya
Muhammad Khoirul Fuddin
 
paper kebijakan fiskal
paper kebijakan fiskalpaper kebijakan fiskal
paper kebijakan fiskalMulyadi Yusuf
 
Inflasi pengangguran dan kebijakan pemerintah
Inflasi pengangguran dan kebijakan pemerintahInflasi pengangguran dan kebijakan pemerintah
Inflasi pengangguran dan kebijakan pemerintah
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Tugas sma 2017
Tugas sma 2017Tugas sma 2017
Tugas sma 2017
Mujiono Tdl
 
INFLASI & PENGANGGURAN.pptx
INFLASI & PENGANGGURAN.pptxINFLASI & PENGANGGURAN.pptx
INFLASI & PENGANGGURAN.pptx
DimasMegarianto
 
KONSEP DAN PENGERTIAN INFLASI
KONSEP DAN PENGERTIAN INFLASIKONSEP DAN PENGERTIAN INFLASI
KONSEP DAN PENGERTIAN INFLASI
Airlangga University , Indonesia
 
Ekonomi makro
Ekonomi makroEkonomi makro
Ekonomi makro
Kiki Maylani
 
Presentasi Inflasi ekonomi kelas x
Presentasi Inflasi ekonomi kelas xPresentasi Inflasi ekonomi kelas x
Presentasi Inflasi ekonomi kelas x
SatriaHamidjojo
 
Kebijakan fiskal , kebijakan moneter , kebijakan penawaran
Kebijakan fiskal , kebijakan moneter , kebijakan penawaranKebijakan fiskal , kebijakan moneter , kebijakan penawaran
Kebijakan fiskal , kebijakan moneter , kebijakan penawaran
Selfia Dewi
 
Menilai kondisi ekonomi dan global
Menilai kondisi ekonomi dan globalMenilai kondisi ekonomi dan global
Menilai kondisi ekonomi dan globalSthefanie Parera
 
MATERI PELATIHAN ESKALASI.pdf
MATERI PELATIHAN ESKALASI.pdfMATERI PELATIHAN ESKALASI.pdf
MATERI PELATIHAN ESKALASI.pdf
HeruSuharyadi1
 
proposal moneter
proposal moneterproposal moneter
proposal moneter
Sandres Siahaan
 
06 PERANAN PEMERINTAH rev.pdf
06 PERANAN PEMERINTAH rev.pdf06 PERANAN PEMERINTAH rev.pdf
06 PERANAN PEMERINTAH rev.pdf
TanMeilan
 
Pengangguran
PengangguranPengangguran
Pengangguran
Haidar Bashofi
 
Bab I ekonomi makro pendahuluan
Bab I ekonomi makro pendahuluanBab I ekonomi makro pendahuluan
Bab I ekonomi makro pendahuluan
rizky putri khalifah
 

Similar to 2. pengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah.pdf (20)

22777 bab viii.inflasi & pengangguran.doc
22777 bab viii.inflasi &  pengangguran.doc22777 bab viii.inflasi &  pengangguran.doc
22777 bab viii.inflasi & pengangguran.doc
 
Mega shafira 030
Mega shafira 030Mega shafira 030
Mega shafira 030
 
Inflasi, Jenis, Sebab dan Solusinya
Inflasi, Jenis, Sebab dan SolusinyaInflasi, Jenis, Sebab dan Solusinya
Inflasi, Jenis, Sebab dan Solusinya
 
paper kebijakan fiskal
paper kebijakan fiskalpaper kebijakan fiskal
paper kebijakan fiskal
 
Inflasi pengangguran dan kebijakan pemerintah
Inflasi pengangguran dan kebijakan pemerintahInflasi pengangguran dan kebijakan pemerintah
Inflasi pengangguran dan kebijakan pemerintah
 
Tugas sma 2017
Tugas sma 2017Tugas sma 2017
Tugas sma 2017
 
INFLASI & PENGANGGURAN.pptx
INFLASI & PENGANGGURAN.pptxINFLASI & PENGANGGURAN.pptx
INFLASI & PENGANGGURAN.pptx
 
KONSEP DAN PENGERTIAN INFLASI
KONSEP DAN PENGERTIAN INFLASIKONSEP DAN PENGERTIAN INFLASI
KONSEP DAN PENGERTIAN INFLASI
 
Ekonomi makro
Ekonomi makroEkonomi makro
Ekonomi makro
 
Presentasi Inflasi ekonomi kelas x
Presentasi Inflasi ekonomi kelas xPresentasi Inflasi ekonomi kelas x
Presentasi Inflasi ekonomi kelas x
 
Kebijakan fiskal , kebijakan moneter , kebijakan penawaran
Kebijakan fiskal , kebijakan moneter , kebijakan penawaranKebijakan fiskal , kebijakan moneter , kebijakan penawaran
Kebijakan fiskal , kebijakan moneter , kebijakan penawaran
 
Menilai kondisi ekonomi dan global
Menilai kondisi ekonomi dan globalMenilai kondisi ekonomi dan global
Menilai kondisi ekonomi dan global
 
MATERI PELATIHAN ESKALASI.pdf
MATERI PELATIHAN ESKALASI.pdfMATERI PELATIHAN ESKALASI.pdf
MATERI PELATIHAN ESKALASI.pdf
 
proposal moneter
proposal moneterproposal moneter
proposal moneter
 
06 PERANAN PEMERINTAH rev.pdf
06 PERANAN PEMERINTAH rev.pdf06 PERANAN PEMERINTAH rev.pdf
06 PERANAN PEMERINTAH rev.pdf
 
New
NewNew
New
 
5. inflasi
5. inflasi5. inflasi
5. inflasi
 
Ekonomi Publik
Ekonomi PublikEkonomi Publik
Ekonomi Publik
 
Pengangguran
PengangguranPengangguran
Pengangguran
 
Bab I ekonomi makro pendahuluan
Bab I ekonomi makro pendahuluanBab I ekonomi makro pendahuluan
Bab I ekonomi makro pendahuluan
 

Recently uploaded

reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
bidakara2016
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
MarkusPiyusmanZebua
 
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
IndahMeilani2
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
adjhe17ks1
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
f4hmizakaria123
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
JefryColter
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
meincha1152
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
anthoniusaldolemauk
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
LidyaManuelia1
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
mariapasaribu13
 

Recently uploaded (18)

reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
 
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
 

2. pengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah.pdf

  • 2. PENGANGGURAN Berdasarkan sumber / penyebabnya. Berdasarkan ciri penangguran tersebut. Pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatakanpekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Dalammembedakan jenis jenis pengangguran, terdapat dua carauntuk menggolongkannya. Yaitu : 1. 2.
  • 3. JENIS - JENIS PENGANGGURAN BERDASARKAN PENYEBABNYA Pengangguran Normal atau Friksional Pengangguran sebanyak dua atau tiga persen dinamakan penanggurannormal atau penangguran freksional. Para penganggur ini tidak adapekerjaan bukan karena tidak memperoleh pekerjaan, tetapi karenasedang mencari pekerjaan yang lebih baik. 1 3 2 4 Pengangguran Siklikal Kemerosotan agregat menyebabkan perusahaan-perusahaanmengurangi pekerja atau menutup perusahaannya, maka pengangguranakan bertambah. Pengangguran tersebut dinamakan pengangguransiklikal. Pengangguran structural Pengangguran struktural adalah pengangguran yang disebabkan oleh perubahan struktur kegiatan ekonomi. Pengangguran Teknologi Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang ditimbulkan karenaadanya pergantian tenaga manusia oleh mesin-mesin dan bahan kimia
  • 4. JENIS - JENIS PENGANGGURAN BERDASARKAN CIRINYA Pengangguran Terbuka Pengangguran ini tercipta sebagai akibat pertambahan lowongan pekerjaan yang lebih rendah dari pertambahan tenaga kerja. 1 3 2 4 Pengangguran Tersembunyi Penangguran ini terutama terjadi pada sector jasa dan pertanian. Setiap kegiatan ekonomi memerlukan tenaga kerja, dan jumlah tenaga kerja yang digunakan tergantung kepada banyak faktor. Pengangguran Bermusim Pengangguran ini terutama pada sector pertanian dan perikanan. Pada musim hujan, penyadap karet dan nelayan tidak dapat melakukan pekerjaan mereka dan terpaksa menganggur Setengah menganggur Di Negara berkembang, penghijarahan atau migrasi dari desa ke kota sangat pesat. Sebagai akibatnya tidak semua orang dapat memperoleh pekerjaan dengan mudah. Sebagian terpaksa menjadi pengangguran sepenuh waktu. Disamping itu ada pula yang yang tidak menganggur, tetapi tidak pula bekerja sepenuh waktu,
  • 5. Kebijakan pemerintah untuk mengatasi pengangguran didorong oleh tujuan bersifat ekonomi dan tujuan bersifat sosial dan politik. Menyediakan lowongan pekerjaan Meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat Tujuan Bersifat Ekonomi 1. 2. BEBERAPA TUJUAN PEMERINTAH Meningkatkan kemakmuran keluarga dan kesetabilan harga Mengindari masalah kejahatan Mewujudkan kestabilan politik Tujuan Bersifat Sosial dan Politik 1. 2. 3.
  • 6. Infalsi dapat di definiskan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian. Tingkat inflasi (persentasi pertambahan kenaikan harga) berbeda dari suatu periode ke periode lainnya, dan berbeda pula dari satu Negara ke Negara lain. INFLASI INFLASI TARIKAN PERMINTAAN Inflasi ini biasanya terjadi pada masa perekonomian berkembangan dengan pesat. Kesempatan kerja yang tinggi menciptakan tingkat pendapatan yang tinggi dan selanjutnya menimbulkan pengeluaran yang melebihi kemampuan ekonomi mengeluarkan barang dan jasa. Inflasi tarikan permintaan juga dapat berlaku pada masa perang atau ketidakstablian politik yang terus- menurus. Dalam masa seperti ini pemerintah berbelanja jauh melebihi pajak yang dipungutnya. Untuk membiayai kelebihan pengeluaran tersebut pemerintah terpaksa mecetak uang untuk meminjam dari bank sentral.
  • 7. INFLASI DESAKAN BIAYA Inflasi ini terutama berlaku dalam masa perekonomian berkembang dengan pesat ketika tingkat pengangguran sangat rendah. Apabila perusahaan-perusahaan masih menghadapi permintaan yang bertambah, mereka akan berusaha menaikkan produksi dengan cara memberikan gaji dan upah yang lebih tinggi kepada pekerjanya, langkah ini mengakibatkan biaya produksi meningkat, yang akhirnya akan menyebabkan kenaikan harga-harga berbagai barang INFLASI DIIMPOR Inflasi dapat juga bersumber dari kenaikan harga-harga barang yang diimpor. Inflasi ini akan wujud apabila barang-barang impor yang mengalami kenaiakan harga mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan pengeluaran perusahaan - perusahaan.
  • 8. INFLASI MERAYAP Inflasi merayap adalah proses kenaikan harga-harga yang lambat jalannya. yang digolongkan kepada inflasi ini adalah kenaikan harga-harga yang tingkatnya tidak melebihi dua atau tiga persen. HIPERINFLASI Hiperinflasi adalah proses kenaikan harga-harga yang sangat cepat, yang menyebabkan tingkat harga menjadi 2 atau beberapa kali lipat dalam masa yang singkat. INFLASI DAN PERKEMBANGAN EKONOMI Inflasi yang tinggi tingkatnya tidak akan menggalakan berkembangan ekonomi. biaya yang terus menerus naik menyebabkan kegiatan produktif sangat tidak menguntungkan. maka pemilik modal biasanya lebih suka menggunakan uangnya untuk tujuan spekulasi. INFLASI DAN KEMAKMURAN MASYARAKAT Inflasi akan menurunkan pendapatan riil orang-orang yang berpendapatan tetap Inflasi akan mengurangi nilai kekayaan yang berbentuk uang Memperburuk pembagian kekayaan Disamping menimbulkan efek buruk bagi kegiatan ekonomi negara, inflasi juga akan menimbulkan efek-efek yang berikut kepada individu dan masyarakat : 1. 2. 3.
  • 9. MASALAH PENGANGGURAN DAN KEBIJAKAN FISKAL Mengubah pengeluaran pemerintah saja, Mengubah pajak saja, dan Mengubah pengeluaran pajak dan pemerintah secara serentak. Dalam menerapkan kebijakan fiskal dapat dilakukan dengan tiga bentuk tindakan : 1. 2. 3. EFEK KEBIJKAN FISKAL : PENDEKATAN Y=AE Perhatikan gambar 10.4. (next slide) Grafik (a) menunjukan efek kebijakn fiscal apabila pengangguran berlaku dalam perekonomian dan pertambahan pengeluaran pemerintah sebesar ∆G dilakukan utnuk mengatasi masalah etrsebut. Sedangkan gambar (b) menunjukan efek kebijakan fiscal apabila perubahan itu dilakukan melalui penurunan pajak dimana ∆T=∆G.
  • 10. Dalam grafik (b), yang menunjukan efek pengangguran pajak keatas keseimbangan pendapatan nasional, juga dimisalkan keseimbangan asal adalah di E1. Pengurangan pajak sebesar ∆T (sama nilainya dengan ∆G) akan menambah pendapatan disposbel rumah tangga sebesar : ∆Yd = ∆T. Pertambahan pendapatan disposebel ini akan menaikkan pengeluaran rumah tangga, akan tetapi kenaikan pengeluaran itu adalah kurang dari ∆G Dalam grafik (a) dimisalkan keseimbangan asal dicapai titik E1. Keseimbangan ini menunjukan pendapatan nasional adalah Y1dan dalam keseimbangan ini pengangguran berlaku. Untuk mengatasinya pemerintah menambah pengeluarannya sebanyak ∆G dan pertambahan pengeluaran ini memindahkan pengeluaran agregat dari AE1, ke AE2. Perubahan tersebut berarti keseimbangan bergeser ke E2 dan pendapatan Nasional meningkat dari Y1 ke Y2. Perubahan ini akan menambah kesempatan kerja dan mengurangi pengangguran. PERUBAHAN KESEIMBANGAN YANG BERLAKU
  • 11. Keseimbangan yang asal adalah di E0 – yaitu pada perpotongan diantara kurva AD0 dan AS. Dalam gambar 10.5 kurva AS adalah landai oleh karena dimisalkan dalam perekonomian masih terdapat banyak pengangguran. Pada keseimbangan ini tingkat harga adalah P0dan pendapatan nasional adalah Y0. Apabila pengeluaran pemerintah bertambah sebanyak ∆G maka kurva AD0 akan bergeser ke AD1. Besarnya pergeseran tersebut ditentukan oelh nilai Y1Y2 dalam gambar (a) dari gambar 10.4, yaitu pada harga tetap (yaitu pada P0), kenaikan pengeluaran pemerintah menambah pendapatan nasional sebanyak Y1Y2 dan perubahan itu sama dengan perubahan titik keseimbangan dari titik E0 menjadi titik A. Kurva AD1 memotong kurva AS dititik E1dan berarti kebijakan fiscal dengan menambah pengeluaran pemerintah sebesar ∆G akan menyebabkan keseimbangan pendapatan nasional bergeser ke E1. Keseimbangan ini menunjukan tingkat harga meningkat dari P0 ke P1 dan pendapatan nasional rill bertambah dari Y0 ke Y1. EFEK KEBIJAKAN FISKAL : PENDEKATAN ANALISIS AD-AS
  • 12. KEBIJAKAN FISKAL ATAU KEBIJAKAN MONETER? Untuk mengatasi pengangguran : Bank sentral perlu menurunkan suku Bunga dan Kementrian Keuangan menambah pengeluaran pemerintah yang dapat diikuti pula dengan pengurangan pajak. Langkah tersebut akan menyebabkan kenaikan dalam pengeluaran agregat sebagai akibat : kenaikan inflasi, kenaikan pengeluaran pemerintah, dan kenaikan pengeluaran rumah tangga (konsumsi). Untuk mengatasi inflasi : Tindakan yang perlu dilakukan Bank Sentral adalah mengurangi penawaran uang dan menaikan suku bunga. Kebijakan moneter ini akan menguragi invsetasi dan pengeluaran rumah tangga (konsumsi). Seterunya Kmentrian Keuangan perlu mengurangi pengeluaran dan menaikan pajak individu dan perusahaan. Langkah tersebut dapat mengurangi pengeluaran pemerintah, mengurangi investasi dan mengurangi pengeluaran rumah tangga. Kebijakan fiscal dan kebijakan moneter dijalankan oleh dua pihak yang berbeda. Kebijakan fiscal dilaksanakan oleh Kementrian Keuangan dan Kebijakan moneter dilakukan oleh Bank Sentral. Kedua institusi ini haruslah menyesuaikan kegiatan ekonominya dalam mengatasi masalah yang dihadapi. 1. 2.
  • 13. KEBIJAKAN SEGI PENAWARAN Kebijakan segi permintaan pada hakikatnya merupakan kebijakan pemerintah untuk mempengaruhi magnitud dari berbagai komponen pengeluaran dan permintaan agregat. Sedangkan kebijakan segi penawaran adalah langkah-langkah pemrintah yang bertujuan untuk mempengaruhi penawaran agregat (AS). Dari suatu analisis dapat disimpulkan abhwa kebijakan segi penawaran sangat efektif untuk mengatasi pengangguran karena disamping memindahkan AS juga dapat memindahkan AD, dan pada masa yang sama tingkat harga dapat distabilkan. Pertumbuhan ekonomi juga lebih pesat.