SlideShare a Scribd company logo
MakroekonomiMakroekonomi
Saur C Simamora, SP, MMSaur C Simamora, SP, MM
1
Pengangguran dan InflasiPengangguran dan Inflasi
 Salah satu ukuran keberhasilan pengelolaan ekonomi suatu negara
 tingkat pengangguran
 Pengangguran (unemployment), tidak berkaitan dengan mereka yang
tidak bekerja, tetapi tidak atau belum mendapatkan pekerjaan.
 Pengangguran: adalah mereka yang ingin bekerja, sedang berusaha
mendapatkan (mengembangkan) pekerjaan tetapi belum berhasil
mendapatkannya.
2
PENGANGGURAN
Penduduk, angkatan kerja, dan pengangguran
Uraian
TahunTahun
20032003 20042004 20052005 20062006 20072007 20082008 20092009
Total penduduk (000)
Penduduk usia kerja (000)
Angkatan kerja (000)
Penduduk bekerja (000)
Penganggur (000)
Penganggur (%)
213.734213.734
151.936151.936
103.416103.416
92.05792.057
11.35911.359
11,0 %11,0 %
216.372216.372
154.858154.858
105.678105.678
94.04894.048
11.63011.630
11,0 %11,0 %
219.010219.010
157.780157.780
107.940107.940
96.31096.310
11.63011.630
10,8 %10,8 %
221.496221.496
160.550160.550
110.064110.064
99.98499.984
10.08010.080
9,2 %9,2 %
223.962223.962
163.320163.320
112.228112.228
101.941101.941
10.28710.287
9,2 %9,2 %
226.468226.468
166.090166.090
114.372114.372
105.254105.254
9.1189.118
8,0 %8,0 %
226.954226.954
168.880168.880
116.516116.516
108.969108.969
7.5477.547
6,5 %6,5 %
3
dikutip dari: Bramantyo Djohanputra, MBA, Ph.D.,
Prinsip-prinsip Ekonomi Makro, h.71
• Dampak ekonomi
Pengangguran akan berakibat:
Menurunnya hasil produksi
Menghilangkan peluang untuk menambah pendapatan.
Pengangguran juga akan menurunkan nilai gross
national product (pendapatan nasional) hingga
akhirnya standar hidup tidak terpenuhi.
DAMPAK SOSIAL
Pengangguran berpengaruh terhadap
 Tingkat kejahatan (pencurian, perampokan, dan lain-
lain).
 Lemahnya mental (naiknya angka bunuh diri dan
meningkatnya perbuatan asusila).
 Secara keseluruhan tingkat keamanan dalam
masyarakat menjadi terganggu,
 Ketertiban umum mulai terusik sehingga kehidupan
menjadi tidak nyaman
Dampak Individu dan Keluarga
Bagi individu:
Tingkat profesionalisme yang sudah melekat pada diri
pekerja akan semakin hilang.
Kehilangan kesempatan untuk memperoleh peluang
yang lebih baik lagi.
Bagi keluarga:
Kehilangan sumber penghasilan keluarga
Menjadi kurang dihargai di keluarga.
Kategori penganggur
7
Berdasar alasan mengapa menganggur.
1. Penganggur friksional  menganggur karena sedang dalam proses
peralihan dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lainnya. Alasan: pindah
perusahaan, pindah lokasi/kota  penganggur sukarela (voluntary
unemployment).
2. Penganggur Struktural  belum bisa mendapatkan pekerjaan
karena ketidakcocokkan keahlian yang dimiliki dengan jenis kebutuhan
tenaga kerja yang dicari.  perlu dokter yang tersedia tenaga
kesehatan bukan dokter.
3. Penganggur musiman  karena kondisi ekonomi sedang
mengalami resesi atau dalam kondisi menurun.
Pengangguran struktural
8
Tingkat/Profesi di masyarakat, misalkan :
A1; A2; A3……………An
Sedangkan kebutuhan dan lapangan kerja yang tersedia
adalah :
B1; B2; B3 ………….. Bn.
Dengan asumsi B1 butuh A1, B2 butuh A2 ..dst. Volume A
dan B pada masing-masing bidang seharusnya sama, sehingga
semua orang bekerja sesuai keahlian dan pengalamannya.
9
Berdasar seberapa intensif dia menganggur.
1. Penganggur penuh  tidak mendapatkan pekerjaan
sama sekali,(tidak melakukan aktivitas yang menghasilkan)
2. Setengah Penganggur  bekerja kurang dari 35 jam
seminggu (tidak sepenuhnya menganggur).
3. Penganggur terselubung  seperti bekerja untuk
mendapatkan upah tapi pekerjaan yang dilakukannya tidak
produktif.
10
• Edgar O. Edwards menggolongkan pengangguran
menjadi lima bentuk.
1. Penganggur terbuka (open unemployment) 
– Penganggur sukarela
– Penganggur terpaksa
1. Setengah Penganggur (under employment)
bekerja kurang dari 35 jam seminggu (tidak sepenuhnya
menganggur), orang yang bekerja malas-malasan, datang
terlambat, pulang mendahului
2. Bekerja secara tidak penuh 
– Pengangguran tak kentara (disguised unemployment).
– Pengangguran tersembunyi (hidden unemployment).
– Pensiun dini
1. Tenaga kerja lemah (impaired).
2. Tenaga kerja tidak produktif.
11
Bagaimana pengangguran diukur?
Bekerja
(131,5 juta)
Tidak Bekerja (6,2 jt)
Tidak berada dalam
angkatan kerja
(67,5 juta)
Populasi
Orang dewasa
(205,2 juta)
Angkatan kerja
(137,7)
Tingkat pengangguran
= (jumlah penganggur/angkatan kerja) x 100
= (6,2/137,7) x100 = 4,5 %
Tingkat partisipasi angkatan kerja
= (angkatan kerja/populasi orang dewasa) x 100
= (137,7/205,2) x100 = 67,1 %
12
Mengapa setiap negara selalu ada pengangguran.
1. Pencarian kerja  proses yang dilakukan oleh pekerja
dalam rangka menemukan pekerjaan yang sesuai dengan
selera keahlian mereka
2. Peraturan upah minimum 
3. Serikat pekerja dan tawar menawar kolektif 
tawar menawar menyangkut gaji dan kondisi kerja,
pemogokan
4. Teori upah efisiensi  upah diatas tingkat ekuilibrium
yang dibayarkan oleh perusahaan dalam rangka menaikkan
produktivitas pekerja.
 Kesehatan kerja
 Perputaran pekerja
 Kerja keras pekerja
 Kualitas pekerja
13
Peraturan upah minimum
Penawaran
Tenaga kerja
Kuantitas
tenaga kerja
Upah
minimum
LE
Permintaan
Tenaga kerja
Kelebihan Tenaga kerja
= pengangguran
LD LS
WE
0
Upah
14
Penyebab lain timbulnya pengangguran.
1.Pertumbuhan penduduk yang tinggi
2.Rendahnya laju investasi produktif
3.Siklus bisnis yang melemah
4.Rendahnya kualitas pendidikan masyarakat
5.Strategi industri yang labor saving
15
Pola perkembangan kependudukan.
tahap-I tahap-II tahap-III tahap-IV waktu
kelahiran
dan
kematian
per 1000
tahap-I tahap-II tahap-III tahap-IV
waktu
kenaikan
alamiah
per 1000
penduduk
Negara
miskin dan
berkembang
Transisi ke-
pendudukan
Negara maju Pertumbuhan
Penduduk nol
angka kelahiran
tingkat kematian
16
Siklus bisnis.
waktu
dasar
puncak
dasar
Tren pertumbuhan
Siklus bisnis
GNP riil
Siklus bisnis:
kontraksi dan ekpansi tak beraturan pada aktivitas ekonomi
17
Resesi
Resesi Resesi
puncak
puncak
puncak
lembah
lembah
kontraksi
ekspansi
Kondisibisnis
18
Hukum Okun.
Hukum Okun
Perubahan dalam GDP (%)
Perubahan
dalam tingkat
pengangguran
-2 0 2 4 6 8 10
-2
0
2
4
-4
Dikutip dari: Samuelson h.365
Untuk setiap penurunan 2 persen
GDP yang berhubungan dengan GDP
potensial, angka pengangguran
meningkat sekitar 1 persen
19
Kurva Phillips
Kurva phillips
Pengangguran (%)
Inflasi (%)
0 U1 U2
I2
I1
A
B
20
Penanggulangan Pengangguran.
• Setiap tahun sekitar 1,3 juta penduduk tamat sekolah dan masuk
ke bursa kerja.
• Untuk menyerap itu perlu pertumbuhan ekonomi  1 %
pertumbuhan ekonomi diperkirakan hanya mampu menyerap
200 ribu tenaga kerja.
• Untuk menyerap angkatan kerja baru setidaknya diperlukan
pertumbuhan ekonomi 6,5% per tahun.
• Mendorong laju investasi  efek penggandaan
21
Alternatif strategi mengatasi Pengangguran.
1. Peningkatan investasi kerjasama dengan pihak swasta 
diperlukan kondisi lingkungan yang kondusif untuk
berusaha.
2. Peningkatan kualitas SDM, pembenahan sektor
pendidikan adanya kesesuaian dunia pendidikan dengan
kebutuhan dunia kerja.
3. Memotivasi masyarakat untuk berwiraswasta pada
berbagai bidang yang memiliki prosfek perkembangan.
4. Mengurangi tingkat pertumbuhan penduduk
22
Seberapa jauh Pengangguran perlu ditekan.
Penganggur friksional  tidak menjadi prioritas bagi pemerintah
Pada kondisi tingkat pengangguran maksimum 5% dari angkatan
kerja, ekonomi sudah dianggap dalam kondisi ekonomi penuh.
CARA MENGATASI PENGANGGURAN
BERDASARKAN JENISNYA
Pengangguran Friksional dan Sukarela
Keduanya bersifat sementara, cara mengatasinya:
Proyek padat karya
Memberikan bantuan pinjaman lunak
Pengembangan transmigrasi
Mengusahakan informasi yang lengkap tentang permintaan
dan penawaran tenaga kerja. (Friksional)
Pengangguran Konjungtural
Inti permasalahannya dari pengangguran konjungtural adalah
menurunnya perekonomian.
Meningkatkan daya beli masyarakat
Mengatur bunga bank agar tidak terlalu tinggi, shg investor
lebih suka menginvestasikan uangnya dalam bentuk usaha
untuk mencari keuntungan.
Pengangguran Struktural
Pelatihan tenaga kerja
Menyediakan lapangan kerja untuk sektor sebelumnya, tapi
yang berhubungan dengan sektor yang baru.
Pengangguran Musiman
Pelatihan agar memiliki ketrampilan untuk dapat bekerja
pada masa menunggu musim tertentu.
Pengangguran Teknologi
Mempersiapkan masyarakat untuk mengikuti perkembangan
teknologi mulai dari pendidikan dasar.
Pengenalan teknologi sejak dini
Pelatihan tenaga pendidik untuk menguasai teknologi baru.
Inflasi
29
• Inflasi: didefinisikan sebagai kecenderungan kenaikan harga secara umum.
– Kecenderungan yang dimaksud bukan terjadi sesaat. (lebaran, natal, tahun baru)
– Kenaikan harga secara umum  kenaikan harga hanya pada salah atu jenis barang tidak
termasuk kategori inflasi
• Penghitungan inflasi didasarkan pada sekelompok barang dan jasa yang dikonsumsi
sebagian besar masyarakat.
• Di Indonesia, total produk yang disurvei sebanyak 744 komoditas, di 45 kota; Rata-
rata tiap kota bervariasi antara 283 s/p 399 komoditas.
1. Bahan makanan
2. Makanan jadi, minuman, rokok,dan tembakau
3. Perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar
4. Sandang
5. Kesehatan
6. Pendidikan, rekreasi, dan olah raga
7. Transpor, komunikasi,dan jasa keuangan.
Inflasi Indonesia dan beberapa negara
Negara
Tahun
2000 2001 2002 2003
2004 2005
Q1 Q4 Q1 Q2
IndonesiaIndonesia
MalaysiaMalaysia
ThailandThailand
FilipinaFilipina
Korea selatanKorea selatan
HongkongHongkong
TaiwanTaiwan
SingapuraSingapura
9,359,35
1,51,5
1,51,5
4,34,3
2,22,2
-3,7-3,7
1,31,3
1,41,4
12,5512,55
1,21,2
0,80,8
3,93,9
3,23,2
-1,2-1,2
-1,7-1,7
0,60,6
10,0010,00
1,71,7
1,61,6
2,62,6
3,23,2
-1,5-1,5
0,80,8
0,40,4
5,15,1
1,21,2
1,81,8
3,13,1
3,43,4
-1,9-1,9
-0,1-0,1
0,70,7
5,15,1
1,01,0
2,32,3
3,83,8
3,13,1
-2,1-2,1
0,90,9
1,31,3
6,46,4
2,12,1
2,92,9
7,97,9
3,03,0
0,20,2
1,61,6
1,51,5
8,88,8
2,62,6
3,23,2
8,58,5
3,13,1
0,80,8
2,32,3
0,40,4
7,87,8
3,23,2
5,35,3
7,17,1
2,52,5
1,21,2
2,42,4
-0,2-0,2
30
dikutip dari: Bramantyo Djohanputra, MBA, Ph.D.,
Prinsip-prinsip Ekonomi Makro, h.149
Penghitungan Inflasi
31
Penghitungan inflasi didasarkan atas perubahan
harga:
Inflasi = (P1 –P0)/P0
 P1 : harga barang atau jasa di akhir periode
 P0 : harga barang dan jasa di awal periode
Penghitungan inflasi dengan barang dan jasa yang banyak :
Inflasi = ( IHK 1Januari2008 - IHK 1Januari2007 )/ IHK 1Januari2007
32
Jenis Inflasi:
 Menurut besarnya:
1. Inflasi ringan ( dibawah 10%)
2. Inflasi sedang ( antara 10% s/p 30%)
3. Inflasi berat ( 30% s/p 100%)
4. Hiperinflasi ( di atas 100%)
Samuelson dan Nordhaus mengkategorikan:
1. Low inflation (single digit inflation)di bawah 10%
2. Galloping inflation (double digit bahkan triple digit
inflation)  20% -- 200%
3. Hiperinflation  di atas 200%
33
 Berdasarkan sumber inflasi:
1. Demand pull inflation, inflasi karena tarikan permintaan.
2. Cost push inflation, inflasi karena dorongan biaya.
 Berdasarkan asal inflasi:
1. Domestic inflation
2. Foreign atau imported inflation
34
 Teori inflasi:
1. Inflasi Inersia kecenderungan bahwa setiap tahun (setiap
periode) orang percaya akan terjadi inflasi  disebut juga inflasi
harapan (expected inflation).
2. Inflasi menurut teori kuantitas  dua penyebab:
 jumlah uang yang beredar melebihi yang dibutuhkan masyarakat;
 harapan psikologis akan terjadinya kenaikan harga di masa yad memperparah
terjadinya inflasi.
1. Inflasi akibat perang dan ketidakstabilan politik.
2. Inflasi menurut teori Keynes  Inflasi terjadi karena beberapa
kelompok masyarakat ingin “hidup diluar batas kemampuannya”.
Kelompok masyarakat:
 Pemerintah
 Pengusaha swasta
 Serikat pekerja
35
Pertanyaan :
 Bagi siapa inflasi menguntungkan?
 Bagi siapa inflasi merugikan
Pendapatan riil =
pendapatan nominal/perubahan harga

More Related Content

What's hot

Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
perekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektorperekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektor
Sucifitria
 
Teori Konsumsi
Teori Konsumsi Teori Konsumsi
Teori Konsumsi
Mirza Syah
 
Pasar Monopoli
Pasar MonopoliPasar Monopoli
Pasar Monopolifauzie zie
 
Penentuan Kegiatan Ekonomi: Pandangan Klasik, Keynes dan Pendekatan Masa Kini
Penentuan Kegiatan Ekonomi: Pandangan Klasik, Keynes dan Pendekatan Masa KiniPenentuan Kegiatan Ekonomi: Pandangan Klasik, Keynes dan Pendekatan Masa Kini
Penentuan Kegiatan Ekonomi: Pandangan Klasik, Keynes dan Pendekatan Masa Kini
Muhammad Khoirul Fuddin
 
pasar uang dan pasar barang
pasar uang dan pasar barangpasar uang dan pasar barang
pasar uang dan pasar barang
Sukma Kenangan
 
Ekonomi manajerial
Ekonomi manajerialEkonomi manajerial
Tenaga kerja mankiw06
Tenaga kerja mankiw06Tenaga kerja mankiw06
Tenaga kerja mankiw06
munahar_hambali
 
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan Agregat
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan AgregatPengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan Agregat
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan Agregat
Agustina Hapsari
 
Ppt Pertumbuhan ekonomi
Ppt Pertumbuhan ekonomiPpt Pertumbuhan ekonomi
Ppt Pertumbuhan ekonomi
R Anggara
 
Pola kegiatan suatu perekonomian 01
Pola kegiatan suatu perekonomian 01Pola kegiatan suatu perekonomian 01
Pola kegiatan suatu perekonomian 01
Detia Rosani Buldan
 
Teori Pertumbuhan Ekonomi
Teori Pertumbuhan EkonomiTeori Pertumbuhan Ekonomi
Teori Pertumbuhan Ekonomi
msahuleka
 
Fluktuasi ekonomi
Fluktuasi ekonomiFluktuasi ekonomi
Fluktuasi ekonomi
gadis sriyamti
 
Model Ekonomi
Model EkonomiModel Ekonomi
Model Ekonomi
febbykania
 
Chap16 en-id
Chap16 en-idChap16 en-id
Chap16 en-id
Judianto Nugroho
 
3 kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah
3  kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah3  kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah
3 kegagalan pasar dan campur tangan pemerintahRatih Puji Astuti
 
(2) SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA
(2) SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA(2) SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA
(2) SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA
Bakhrul Ulum
 
3 teori merkantilisme
3 teori merkantilisme3 teori merkantilisme
3 teori merkantilisme
Juni Effendi
 
Makalah PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUAN LOWONGAN KERJA DAN...
Makalah PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUAN LOWONGAN KERJA DAN...Makalah PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUAN LOWONGAN KERJA DAN...
Makalah PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUAN LOWONGAN KERJA DAN...
CATUR FEBRI
 

What's hot (20)

Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
 
perekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektorperekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektor
 
Teori Konsumsi
Teori Konsumsi Teori Konsumsi
Teori Konsumsi
 
Pasar Monopoli
Pasar MonopoliPasar Monopoli
Pasar Monopoli
 
Penentuan Kegiatan Ekonomi: Pandangan Klasik, Keynes dan Pendekatan Masa Kini
Penentuan Kegiatan Ekonomi: Pandangan Klasik, Keynes dan Pendekatan Masa KiniPenentuan Kegiatan Ekonomi: Pandangan Klasik, Keynes dan Pendekatan Masa Kini
Penentuan Kegiatan Ekonomi: Pandangan Klasik, Keynes dan Pendekatan Masa Kini
 
pasar uang dan pasar barang
pasar uang dan pasar barangpasar uang dan pasar barang
pasar uang dan pasar barang
 
Ekonomi manajerial
Ekonomi manajerialEkonomi manajerial
Ekonomi manajerial
 
Tenaga kerja mankiw06
Tenaga kerja mankiw06Tenaga kerja mankiw06
Tenaga kerja mankiw06
 
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan Agregat
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan AgregatPengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan Agregat
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan Agregat
 
Ppt Pertumbuhan ekonomi
Ppt Pertumbuhan ekonomiPpt Pertumbuhan ekonomi
Ppt Pertumbuhan ekonomi
 
Suku bunga
Suku bungaSuku bunga
Suku bunga
 
Pola kegiatan suatu perekonomian 01
Pola kegiatan suatu perekonomian 01Pola kegiatan suatu perekonomian 01
Pola kegiatan suatu perekonomian 01
 
Teori Pertumbuhan Ekonomi
Teori Pertumbuhan EkonomiTeori Pertumbuhan Ekonomi
Teori Pertumbuhan Ekonomi
 
Fluktuasi ekonomi
Fluktuasi ekonomiFluktuasi ekonomi
Fluktuasi ekonomi
 
Model Ekonomi
Model EkonomiModel Ekonomi
Model Ekonomi
 
Chap16 en-id
Chap16 en-idChap16 en-id
Chap16 en-id
 
3 kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah
3  kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah3  kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah
3 kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah
 
(2) SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA
(2) SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA(2) SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA
(2) SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA
 
3 teori merkantilisme
3 teori merkantilisme3 teori merkantilisme
3 teori merkantilisme
 
Makalah PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUAN LOWONGAN KERJA DAN...
Makalah PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUAN LOWONGAN KERJA DAN...Makalah PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUAN LOWONGAN KERJA DAN...
Makalah PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUAN LOWONGAN KERJA DAN...
 

Viewers also liked

Bab IV pertumbuhan ekonomi
Bab IV pertumbuhan ekonomiBab IV pertumbuhan ekonomi
Bab IV pertumbuhan ekonomi
rizky putri khalifah
 
Bab II mengukur aktivitas ekonomi
Bab II mengukur aktivitas ekonomiBab II mengukur aktivitas ekonomi
Bab II mengukur aktivitas ekonomi
rizky putri khalifah
 
Bab I ekonomi makro pendahuluan
Bab I ekonomi makro pendahuluanBab I ekonomi makro pendahuluan
Bab I ekonomi makro pendahuluan
rizky putri khalifah
 
Bab III perekonomian jangka panjang
Bab III perekonomian jangka panjangBab III perekonomian jangka panjang
Bab III perekonomian jangka panjang
rizky putri khalifah
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
kDiana1
 
desenho de olho
desenho de olhodesenho de olho
desenho de olho
Dimas Ferreira
 
사업모델검증 계획서
사업모델검증 계획서사업모델검증 계획서
사업모델검증 계획서
JONGHYUN LEE
 
Introduccion a Computación Gráfica 1 - 2017
Introduccion a Computación Gráfica 1 - 2017Introduccion a Computación Gráfica 1 - 2017
Introduccion a Computación Gráfica 1 - 2017
Jorge Llanten
 
How to Use Animoto and Make Great Video Easily-CatherineMorido-theRockstarVP
How to Use Animoto and Make Great Video Easily-CatherineMorido-theRockstarVPHow to Use Animoto and Make Great Video Easily-CatherineMorido-theRockstarVP
How to Use Animoto and Make Great Video Easily-CatherineMorido-theRockstarVP
Catherine Morido
 
Como crear un videojuego
Como crear un videojuegoComo crear un videojuego
Como crear un videojuego
yancarlo galindez
 
Controversia en Aplicacion de las NIIF en Guatemala
Controversia en Aplicacion de las NIIF en GuatemalaControversia en Aplicacion de las NIIF en Guatemala
Controversia en Aplicacion de las NIIF en Guatemala
Castañeda Mejía & Asociados
 
1. el-curriculo-nacional
1. el-curriculo-nacional1. el-curriculo-nacional
1. el-curriculo-nacional
CESAR FERNANDO MURGA RIVERA
 
Catálogo de peças BJ442 p
Catálogo de peças BJ442 pCatálogo de peças BJ442 p
Catálogo de peças BJ442 p
Marcelo Cardozo
 
Inflasi
InflasiInflasi
Inflasi
Ejayanti Eka
 
Sep 204 slide_minggu_ke_-_12_-_penawaran_agregat
Sep 204 slide_minggu_ke_-_12_-_penawaran_agregatSep 204 slide_minggu_ke_-_12_-_penawaran_agregat
Sep 204 slide_minggu_ke_-_12_-_penawaran_agregat
Haidar Bashofi
 
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi dan Pembangunan: Sebuah Perspektif Global
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi dan Pembangunan: Sebuah Perspektif GlobalIlmu Ekonomi, Institusi-institusi dan Pembangunan: Sebuah Perspektif Global
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi dan Pembangunan: Sebuah Perspektif Global
Dadang Solihin
 
[EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan]
[EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan][EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan]
[EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan]Melly Chairul
 
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan Pembangunan : Sebuah Perspektif Global
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan  Pembangunan : Sebuah Perspektif GlobalIlmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan  Pembangunan : Sebuah Perspektif Global
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan Pembangunan : Sebuah Perspektif Global
Lintang Nugraheni
 
Sumber Dana Bank
Sumber Dana BankSumber Dana Bank
Sumber Dana Bank
Fair Nurfachrizi
 

Viewers also liked (20)

Bab IV pertumbuhan ekonomi
Bab IV pertumbuhan ekonomiBab IV pertumbuhan ekonomi
Bab IV pertumbuhan ekonomi
 
Bab II mengukur aktivitas ekonomi
Bab II mengukur aktivitas ekonomiBab II mengukur aktivitas ekonomi
Bab II mengukur aktivitas ekonomi
 
Bab I ekonomi makro pendahuluan
Bab I ekonomi makro pendahuluanBab I ekonomi makro pendahuluan
Bab I ekonomi makro pendahuluan
 
Bab III perekonomian jangka panjang
Bab III perekonomian jangka panjangBab III perekonomian jangka panjang
Bab III perekonomian jangka panjang
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
desenho de olho
desenho de olhodesenho de olho
desenho de olho
 
사업모델검증 계획서
사업모델검증 계획서사업모델검증 계획서
사업모델검증 계획서
 
Introduccion a Computación Gráfica 1 - 2017
Introduccion a Computación Gráfica 1 - 2017Introduccion a Computación Gráfica 1 - 2017
Introduccion a Computación Gráfica 1 - 2017
 
How to Use Animoto and Make Great Video Easily-CatherineMorido-theRockstarVP
How to Use Animoto and Make Great Video Easily-CatherineMorido-theRockstarVPHow to Use Animoto and Make Great Video Easily-CatherineMorido-theRockstarVP
How to Use Animoto and Make Great Video Easily-CatherineMorido-theRockstarVP
 
Como crear un videojuego
Como crear un videojuegoComo crear un videojuego
Como crear un videojuego
 
Controversia en Aplicacion de las NIIF en Guatemala
Controversia en Aplicacion de las NIIF en GuatemalaControversia en Aplicacion de las NIIF en Guatemala
Controversia en Aplicacion de las NIIF en Guatemala
 
1. el-curriculo-nacional
1. el-curriculo-nacional1. el-curriculo-nacional
1. el-curriculo-nacional
 
Catálogo de peças BJ442 p
Catálogo de peças BJ442 pCatálogo de peças BJ442 p
Catálogo de peças BJ442 p
 
Inflasi
InflasiInflasi
Inflasi
 
Arti inflasi
Arti inflasiArti inflasi
Arti inflasi
 
Sep 204 slide_minggu_ke_-_12_-_penawaran_agregat
Sep 204 slide_minggu_ke_-_12_-_penawaran_agregatSep 204 slide_minggu_ke_-_12_-_penawaran_agregat
Sep 204 slide_minggu_ke_-_12_-_penawaran_agregat
 
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi dan Pembangunan: Sebuah Perspektif Global
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi dan Pembangunan: Sebuah Perspektif GlobalIlmu Ekonomi, Institusi-institusi dan Pembangunan: Sebuah Perspektif Global
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi dan Pembangunan: Sebuah Perspektif Global
 
[EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan]
[EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan][EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan]
[EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan]
 
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan Pembangunan : Sebuah Perspektif Global
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan  Pembangunan : Sebuah Perspektif GlobalIlmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan  Pembangunan : Sebuah Perspektif Global
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan Pembangunan : Sebuah Perspektif Global
 
Sumber Dana Bank
Sumber Dana BankSumber Dana Bank
Sumber Dana Bank
 

Similar to Bab VI pengangguran dan inflasi

POWER POINT TTG PENGANGGURAN MAKRO.pptx
POWER POINT TTG  PENGANGGURAN MAKRO.pptxPOWER POINT TTG  PENGANGGURAN MAKRO.pptx
POWER POINT TTG PENGANGGURAN MAKRO.pptx
SuryaSurya799164
 
Tugas sma 2017
Tugas sma 2017Tugas sma 2017
Tugas sma 2017
Mujiono Tdl
 
Ketenaga_Kerjaan
Ketenaga_KerjaanKetenaga_Kerjaan
Ketenaga_Kerjaan
Alvin Viz
 
Masalah perekonomian di indonesia
Masalah perekonomian di indonesiaMasalah perekonomian di indonesia
Masalah perekonomian di indonesia
Operator Warnet Vast Raha
 
Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Masalah perekonomian di indonesia
Masalah perekonomian di indonesiaMasalah perekonomian di indonesia
Masalah perekonomian di indonesia
Operator Warnet Vast Raha
 
PENGARUH PENGANGGURAN USIA PRODUKTIF TERHADAP PENDAPATAN NASIONAL INDONESIA
PENGARUH PENGANGGURAN USIA PRODUKTIF TERHADAP PENDAPATAN NASIONAL INDONESIAPENGARUH PENGANGGURAN USIA PRODUKTIF TERHADAP PENDAPATAN NASIONAL INDONESIA
PENGARUH PENGANGGURAN USIA PRODUKTIF TERHADAP PENDAPATAN NASIONAL INDONESIA
febi pristan
 
ketenagakerjaan - ekonomi
ketenagakerjaan - ekonomi ketenagakerjaan - ekonomi
ketenagakerjaan - ekonomi
Dian Dwiyanti
 
Pengangguran
PengangguranPengangguran
Pengangguran
Haidar Bashofi
 
Kelompok 11 Ekonomi Internasional - Pengangguran.pptx
Kelompok 11 Ekonomi Internasional - Pengangguran.pptxKelompok 11 Ekonomi Internasional - Pengangguran.pptx
Kelompok 11 Ekonomi Internasional - Pengangguran.pptx
RazuAl1
 
6.-Pengangguran-dan-Inflasi dalam masyarakat.ppt
6.-Pengangguran-dan-Inflasi dalam masyarakat.ppt6.-Pengangguran-dan-Inflasi dalam masyarakat.ppt
6.-Pengangguran-dan-Inflasi dalam masyarakat.ppt
AdrimanMulya
 
Makalah pengangguran
Makalah pengangguranMakalah pengangguran
Makalah pengangguranNeo Fakhlur
 
22777 bab viii.inflasi & pengangguran.doc
22777 bab viii.inflasi &  pengangguran.doc22777 bab viii.inflasi &  pengangguran.doc
22777 bab viii.inflasi & pengangguran.doc
Rezky Ramadhani
 
Makro7.pptx
Makro7.pptxMakro7.pptx
Makro7.pptx
BiroRenkalkal
 
Makalah pengangguran
Makalah pengangguranMakalah pengangguran
Makalah pengangguran
Warnet Raha
 
Makalah pengangguran
Makalah pengangguranMakalah pengangguran
Makalah pengangguran
Septian Muna Barakati
 
Ketenagakerjaan kelas xi
Ketenagakerjaan kelas xiKetenagakerjaan kelas xi
Ketenagakerjaan kelas xi
Galang Ihsan
 
Ketenagakerjaan
KetenagakerjaanKetenagakerjaan
Ketenagakerjaan
Kasmadi Rais
 

Similar to Bab VI pengangguran dan inflasi (20)

POWER POINT TTG PENGANGGURAN MAKRO.pptx
POWER POINT TTG  PENGANGGURAN MAKRO.pptxPOWER POINT TTG  PENGANGGURAN MAKRO.pptx
POWER POINT TTG PENGANGGURAN MAKRO.pptx
 
New
NewNew
New
 
Tugas sma 2017
Tugas sma 2017Tugas sma 2017
Tugas sma 2017
 
Ketenaga_Kerjaan
Ketenaga_KerjaanKetenaga_Kerjaan
Ketenaga_Kerjaan
 
Masalah perekonomian di indonesia
Masalah perekonomian di indonesiaMasalah perekonomian di indonesia
Masalah perekonomian di indonesia
 
Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
Masalah perekonomian di indonesia
Masalah perekonomian di indonesiaMasalah perekonomian di indonesia
Masalah perekonomian di indonesia
 
PENGARUH PENGANGGURAN USIA PRODUKTIF TERHADAP PENDAPATAN NASIONAL INDONESIA
PENGARUH PENGANGGURAN USIA PRODUKTIF TERHADAP PENDAPATAN NASIONAL INDONESIAPENGARUH PENGANGGURAN USIA PRODUKTIF TERHADAP PENDAPATAN NASIONAL INDONESIA
PENGARUH PENGANGGURAN USIA PRODUKTIF TERHADAP PENDAPATAN NASIONAL INDONESIA
 
ketenagakerjaan - ekonomi
ketenagakerjaan - ekonomi ketenagakerjaan - ekonomi
ketenagakerjaan - ekonomi
 
Pengangguran
PengangguranPengangguran
Pengangguran
 
Kelompok 11 Ekonomi Internasional - Pengangguran.pptx
Kelompok 11 Ekonomi Internasional - Pengangguran.pptxKelompok 11 Ekonomi Internasional - Pengangguran.pptx
Kelompok 11 Ekonomi Internasional - Pengangguran.pptx
 
6.-Pengangguran-dan-Inflasi dalam masyarakat.ppt
6.-Pengangguran-dan-Inflasi dalam masyarakat.ppt6.-Pengangguran-dan-Inflasi dalam masyarakat.ppt
6.-Pengangguran-dan-Inflasi dalam masyarakat.ppt
 
Pengangguran
PengangguranPengangguran
Pengangguran
 
Makalah pengangguran
Makalah pengangguranMakalah pengangguran
Makalah pengangguran
 
22777 bab viii.inflasi & pengangguran.doc
22777 bab viii.inflasi &  pengangguran.doc22777 bab viii.inflasi &  pengangguran.doc
22777 bab viii.inflasi & pengangguran.doc
 
Makro7.pptx
Makro7.pptxMakro7.pptx
Makro7.pptx
 
Makalah pengangguran
Makalah pengangguranMakalah pengangguran
Makalah pengangguran
 
Makalah pengangguran
Makalah pengangguranMakalah pengangguran
Makalah pengangguran
 
Ketenagakerjaan kelas xi
Ketenagakerjaan kelas xiKetenagakerjaan kelas xi
Ketenagakerjaan kelas xi
 
Ketenagakerjaan
KetenagakerjaanKetenagakerjaan
Ketenagakerjaan
 

Recently uploaded

Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
muhammadarsyad77
 
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.pptMateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
kurikulumsdithidayah
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptxmateri perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
RaraStieAmkop
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
JaffanNauval
 
AUDITING II chapter25.ppt
AUDITING II                chapter25.pptAUDITING II                chapter25.ppt
AUDITING II chapter25.ppt
DwiAyuSitiHartinah
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
ritaseptia16
 
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Meihotmapurba
 
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdfTabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
HuseinKewolz1
 
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuanganFinancial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
EnoCasmiSEMBA
 
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdfMateri Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
WiwikDewiSusilawati
 
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
muhammadarsyad77
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
anselmusl280
 

Recently uploaded (13)

Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
 
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.pptMateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
 
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptxmateri perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
 
AUDITING II chapter25.ppt
AUDITING II                chapter25.pptAUDITING II                chapter25.ppt
AUDITING II chapter25.ppt
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
 
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
 
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdfTabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
 
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuanganFinancial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
 
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdfMateri Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
 
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
 

Bab VI pengangguran dan inflasi

  • 1. MakroekonomiMakroekonomi Saur C Simamora, SP, MMSaur C Simamora, SP, MM 1 Pengangguran dan InflasiPengangguran dan Inflasi
  • 2.  Salah satu ukuran keberhasilan pengelolaan ekonomi suatu negara  tingkat pengangguran  Pengangguran (unemployment), tidak berkaitan dengan mereka yang tidak bekerja, tetapi tidak atau belum mendapatkan pekerjaan.  Pengangguran: adalah mereka yang ingin bekerja, sedang berusaha mendapatkan (mengembangkan) pekerjaan tetapi belum berhasil mendapatkannya. 2 PENGANGGURAN
  • 3. Penduduk, angkatan kerja, dan pengangguran Uraian TahunTahun 20032003 20042004 20052005 20062006 20072007 20082008 20092009 Total penduduk (000) Penduduk usia kerja (000) Angkatan kerja (000) Penduduk bekerja (000) Penganggur (000) Penganggur (%) 213.734213.734 151.936151.936 103.416103.416 92.05792.057 11.35911.359 11,0 %11,0 % 216.372216.372 154.858154.858 105.678105.678 94.04894.048 11.63011.630 11,0 %11,0 % 219.010219.010 157.780157.780 107.940107.940 96.31096.310 11.63011.630 10,8 %10,8 % 221.496221.496 160.550160.550 110.064110.064 99.98499.984 10.08010.080 9,2 %9,2 % 223.962223.962 163.320163.320 112.228112.228 101.941101.941 10.28710.287 9,2 %9,2 % 226.468226.468 166.090166.090 114.372114.372 105.254105.254 9.1189.118 8,0 %8,0 % 226.954226.954 168.880168.880 116.516116.516 108.969108.969 7.5477.547 6,5 %6,5 % 3 dikutip dari: Bramantyo Djohanputra, MBA, Ph.D., Prinsip-prinsip Ekonomi Makro, h.71
  • 4. • Dampak ekonomi Pengangguran akan berakibat: Menurunnya hasil produksi Menghilangkan peluang untuk menambah pendapatan. Pengangguran juga akan menurunkan nilai gross national product (pendapatan nasional) hingga akhirnya standar hidup tidak terpenuhi.
  • 5. DAMPAK SOSIAL Pengangguran berpengaruh terhadap  Tingkat kejahatan (pencurian, perampokan, dan lain- lain).  Lemahnya mental (naiknya angka bunuh diri dan meningkatnya perbuatan asusila).  Secara keseluruhan tingkat keamanan dalam masyarakat menjadi terganggu,  Ketertiban umum mulai terusik sehingga kehidupan menjadi tidak nyaman
  • 6. Dampak Individu dan Keluarga Bagi individu: Tingkat profesionalisme yang sudah melekat pada diri pekerja akan semakin hilang. Kehilangan kesempatan untuk memperoleh peluang yang lebih baik lagi. Bagi keluarga: Kehilangan sumber penghasilan keluarga Menjadi kurang dihargai di keluarga.
  • 7. Kategori penganggur 7 Berdasar alasan mengapa menganggur. 1. Penganggur friksional  menganggur karena sedang dalam proses peralihan dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lainnya. Alasan: pindah perusahaan, pindah lokasi/kota  penganggur sukarela (voluntary unemployment). 2. Penganggur Struktural  belum bisa mendapatkan pekerjaan karena ketidakcocokkan keahlian yang dimiliki dengan jenis kebutuhan tenaga kerja yang dicari.  perlu dokter yang tersedia tenaga kesehatan bukan dokter. 3. Penganggur musiman  karena kondisi ekonomi sedang mengalami resesi atau dalam kondisi menurun.
  • 8. Pengangguran struktural 8 Tingkat/Profesi di masyarakat, misalkan : A1; A2; A3……………An Sedangkan kebutuhan dan lapangan kerja yang tersedia adalah : B1; B2; B3 ………….. Bn. Dengan asumsi B1 butuh A1, B2 butuh A2 ..dst. Volume A dan B pada masing-masing bidang seharusnya sama, sehingga semua orang bekerja sesuai keahlian dan pengalamannya.
  • 9. 9 Berdasar seberapa intensif dia menganggur. 1. Penganggur penuh  tidak mendapatkan pekerjaan sama sekali,(tidak melakukan aktivitas yang menghasilkan) 2. Setengah Penganggur  bekerja kurang dari 35 jam seminggu (tidak sepenuhnya menganggur). 3. Penganggur terselubung  seperti bekerja untuk mendapatkan upah tapi pekerjaan yang dilakukannya tidak produktif.
  • 10. 10 • Edgar O. Edwards menggolongkan pengangguran menjadi lima bentuk. 1. Penganggur terbuka (open unemployment)  – Penganggur sukarela – Penganggur terpaksa 1. Setengah Penganggur (under employment) bekerja kurang dari 35 jam seminggu (tidak sepenuhnya menganggur), orang yang bekerja malas-malasan, datang terlambat, pulang mendahului 2. Bekerja secara tidak penuh  – Pengangguran tak kentara (disguised unemployment). – Pengangguran tersembunyi (hidden unemployment). – Pensiun dini 1. Tenaga kerja lemah (impaired). 2. Tenaga kerja tidak produktif.
  • 11. 11 Bagaimana pengangguran diukur? Bekerja (131,5 juta) Tidak Bekerja (6,2 jt) Tidak berada dalam angkatan kerja (67,5 juta) Populasi Orang dewasa (205,2 juta) Angkatan kerja (137,7) Tingkat pengangguran = (jumlah penganggur/angkatan kerja) x 100 = (6,2/137,7) x100 = 4,5 % Tingkat partisipasi angkatan kerja = (angkatan kerja/populasi orang dewasa) x 100 = (137,7/205,2) x100 = 67,1 %
  • 12. 12 Mengapa setiap negara selalu ada pengangguran. 1. Pencarian kerja  proses yang dilakukan oleh pekerja dalam rangka menemukan pekerjaan yang sesuai dengan selera keahlian mereka 2. Peraturan upah minimum  3. Serikat pekerja dan tawar menawar kolektif  tawar menawar menyangkut gaji dan kondisi kerja, pemogokan 4. Teori upah efisiensi  upah diatas tingkat ekuilibrium yang dibayarkan oleh perusahaan dalam rangka menaikkan produktivitas pekerja.  Kesehatan kerja  Perputaran pekerja  Kerja keras pekerja  Kualitas pekerja
  • 13. 13 Peraturan upah minimum Penawaran Tenaga kerja Kuantitas tenaga kerja Upah minimum LE Permintaan Tenaga kerja Kelebihan Tenaga kerja = pengangguran LD LS WE 0 Upah
  • 14. 14 Penyebab lain timbulnya pengangguran. 1.Pertumbuhan penduduk yang tinggi 2.Rendahnya laju investasi produktif 3.Siklus bisnis yang melemah 4.Rendahnya kualitas pendidikan masyarakat 5.Strategi industri yang labor saving
  • 15. 15 Pola perkembangan kependudukan. tahap-I tahap-II tahap-III tahap-IV waktu kelahiran dan kematian per 1000 tahap-I tahap-II tahap-III tahap-IV waktu kenaikan alamiah per 1000 penduduk Negara miskin dan berkembang Transisi ke- pendudukan Negara maju Pertumbuhan Penduduk nol angka kelahiran tingkat kematian
  • 17. Siklus bisnis: kontraksi dan ekpansi tak beraturan pada aktivitas ekonomi 17 Resesi Resesi Resesi puncak puncak puncak lembah lembah kontraksi ekspansi Kondisibisnis
  • 18. 18 Hukum Okun. Hukum Okun Perubahan dalam GDP (%) Perubahan dalam tingkat pengangguran -2 0 2 4 6 8 10 -2 0 2 4 -4 Dikutip dari: Samuelson h.365 Untuk setiap penurunan 2 persen GDP yang berhubungan dengan GDP potensial, angka pengangguran meningkat sekitar 1 persen
  • 19. 19 Kurva Phillips Kurva phillips Pengangguran (%) Inflasi (%) 0 U1 U2 I2 I1 A B
  • 20. 20 Penanggulangan Pengangguran. • Setiap tahun sekitar 1,3 juta penduduk tamat sekolah dan masuk ke bursa kerja. • Untuk menyerap itu perlu pertumbuhan ekonomi  1 % pertumbuhan ekonomi diperkirakan hanya mampu menyerap 200 ribu tenaga kerja. • Untuk menyerap angkatan kerja baru setidaknya diperlukan pertumbuhan ekonomi 6,5% per tahun. • Mendorong laju investasi  efek penggandaan
  • 21. 21 Alternatif strategi mengatasi Pengangguran. 1. Peningkatan investasi kerjasama dengan pihak swasta  diperlukan kondisi lingkungan yang kondusif untuk berusaha. 2. Peningkatan kualitas SDM, pembenahan sektor pendidikan adanya kesesuaian dunia pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja. 3. Memotivasi masyarakat untuk berwiraswasta pada berbagai bidang yang memiliki prosfek perkembangan. 4. Mengurangi tingkat pertumbuhan penduduk
  • 22. 22 Seberapa jauh Pengangguran perlu ditekan. Penganggur friksional  tidak menjadi prioritas bagi pemerintah Pada kondisi tingkat pengangguran maksimum 5% dari angkatan kerja, ekonomi sudah dianggap dalam kondisi ekonomi penuh.
  • 24. Pengangguran Friksional dan Sukarela Keduanya bersifat sementara, cara mengatasinya: Proyek padat karya Memberikan bantuan pinjaman lunak Pengembangan transmigrasi Mengusahakan informasi yang lengkap tentang permintaan dan penawaran tenaga kerja. (Friksional)
  • 25. Pengangguran Konjungtural Inti permasalahannya dari pengangguran konjungtural adalah menurunnya perekonomian. Meningkatkan daya beli masyarakat Mengatur bunga bank agar tidak terlalu tinggi, shg investor lebih suka menginvestasikan uangnya dalam bentuk usaha untuk mencari keuntungan.
  • 26. Pengangguran Struktural Pelatihan tenaga kerja Menyediakan lapangan kerja untuk sektor sebelumnya, tapi yang berhubungan dengan sektor yang baru.
  • 27. Pengangguran Musiman Pelatihan agar memiliki ketrampilan untuk dapat bekerja pada masa menunggu musim tertentu.
  • 28. Pengangguran Teknologi Mempersiapkan masyarakat untuk mengikuti perkembangan teknologi mulai dari pendidikan dasar. Pengenalan teknologi sejak dini Pelatihan tenaga pendidik untuk menguasai teknologi baru.
  • 29. Inflasi 29 • Inflasi: didefinisikan sebagai kecenderungan kenaikan harga secara umum. – Kecenderungan yang dimaksud bukan terjadi sesaat. (lebaran, natal, tahun baru) – Kenaikan harga secara umum  kenaikan harga hanya pada salah atu jenis barang tidak termasuk kategori inflasi • Penghitungan inflasi didasarkan pada sekelompok barang dan jasa yang dikonsumsi sebagian besar masyarakat. • Di Indonesia, total produk yang disurvei sebanyak 744 komoditas, di 45 kota; Rata- rata tiap kota bervariasi antara 283 s/p 399 komoditas. 1. Bahan makanan 2. Makanan jadi, minuman, rokok,dan tembakau 3. Perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 4. Sandang 5. Kesehatan 6. Pendidikan, rekreasi, dan olah raga 7. Transpor, komunikasi,dan jasa keuangan.
  • 30. Inflasi Indonesia dan beberapa negara Negara Tahun 2000 2001 2002 2003 2004 2005 Q1 Q4 Q1 Q2 IndonesiaIndonesia MalaysiaMalaysia ThailandThailand FilipinaFilipina Korea selatanKorea selatan HongkongHongkong TaiwanTaiwan SingapuraSingapura 9,359,35 1,51,5 1,51,5 4,34,3 2,22,2 -3,7-3,7 1,31,3 1,41,4 12,5512,55 1,21,2 0,80,8 3,93,9 3,23,2 -1,2-1,2 -1,7-1,7 0,60,6 10,0010,00 1,71,7 1,61,6 2,62,6 3,23,2 -1,5-1,5 0,80,8 0,40,4 5,15,1 1,21,2 1,81,8 3,13,1 3,43,4 -1,9-1,9 -0,1-0,1 0,70,7 5,15,1 1,01,0 2,32,3 3,83,8 3,13,1 -2,1-2,1 0,90,9 1,31,3 6,46,4 2,12,1 2,92,9 7,97,9 3,03,0 0,20,2 1,61,6 1,51,5 8,88,8 2,62,6 3,23,2 8,58,5 3,13,1 0,80,8 2,32,3 0,40,4 7,87,8 3,23,2 5,35,3 7,17,1 2,52,5 1,21,2 2,42,4 -0,2-0,2 30 dikutip dari: Bramantyo Djohanputra, MBA, Ph.D., Prinsip-prinsip Ekonomi Makro, h.149
  • 31. Penghitungan Inflasi 31 Penghitungan inflasi didasarkan atas perubahan harga: Inflasi = (P1 –P0)/P0  P1 : harga barang atau jasa di akhir periode  P0 : harga barang dan jasa di awal periode Penghitungan inflasi dengan barang dan jasa yang banyak : Inflasi = ( IHK 1Januari2008 - IHK 1Januari2007 )/ IHK 1Januari2007
  • 32. 32 Jenis Inflasi:  Menurut besarnya: 1. Inflasi ringan ( dibawah 10%) 2. Inflasi sedang ( antara 10% s/p 30%) 3. Inflasi berat ( 30% s/p 100%) 4. Hiperinflasi ( di atas 100%) Samuelson dan Nordhaus mengkategorikan: 1. Low inflation (single digit inflation)di bawah 10% 2. Galloping inflation (double digit bahkan triple digit inflation)  20% -- 200% 3. Hiperinflation  di atas 200%
  • 33. 33  Berdasarkan sumber inflasi: 1. Demand pull inflation, inflasi karena tarikan permintaan. 2. Cost push inflation, inflasi karena dorongan biaya.  Berdasarkan asal inflasi: 1. Domestic inflation 2. Foreign atau imported inflation
  • 34. 34  Teori inflasi: 1. Inflasi Inersia kecenderungan bahwa setiap tahun (setiap periode) orang percaya akan terjadi inflasi  disebut juga inflasi harapan (expected inflation). 2. Inflasi menurut teori kuantitas  dua penyebab:  jumlah uang yang beredar melebihi yang dibutuhkan masyarakat;  harapan psikologis akan terjadinya kenaikan harga di masa yad memperparah terjadinya inflasi. 1. Inflasi akibat perang dan ketidakstabilan politik. 2. Inflasi menurut teori Keynes  Inflasi terjadi karena beberapa kelompok masyarakat ingin “hidup diluar batas kemampuannya”. Kelompok masyarakat:  Pemerintah  Pengusaha swasta  Serikat pekerja
  • 35. 35 Pertanyaan :  Bagi siapa inflasi menguntungkan?  Bagi siapa inflasi merugikan Pendapatan riil = pendapatan nominal/perubahan harga