SlideShare a Scribd company logo
MATRIKS

A. Pengertian Matriks
1.

Pengertian Matriks dan Ordo Matriks

Perhatikan tabel yang memuat data jumlah siswa di suatu

sekolah

Tabel Jumlah Siswa
Kelas

Laki-laki

Wanita

Ι

240

180

ΙΙ

220

210

ΙΙΙ

205

205

Dari tabel di atas, bila diambil angka-angkanya saja dan ditulis dalam
240 180 
tanda kurung buka dan kurung tutup , bentuknya menjadi 220 210 .


205 205


Bentuk sederhana inilah yang kita sebut sebagai matriks.
Pengertian Matriks: Susunan bilangan (elemen) yang disusun menurut
baris dan kolom sehingga berbentuk persegipanjang. (Tumisah, 2002:hal
150)
Matriks dinotasikan dengan huruf kapital A, B, K, dan sebagainya.
Banyaknya baris dan banyaknya kolom suatu matriks menentukan
ukuran dari matriks tersebut. yang disebut ordo matriks
 a11 a12 a13
a
 21 a22 a23
Secara umum, matriks A mxn =  a31 a32 a33

...
...
 ...
am1 am2 am3


... a1n 
... a2n 

... a3n 

... ... 
... amn 

1
Perhatikan bahwa elemen matriks A tersebut berindeks rangkap, misalnya
a23 menyatakan elemen matriks A pada baris ke-2 dan kolom ke-3,
sedangkan matriks A berordo m X n dan ditulis A mxn
2.

Jenis-jenis Matriks

Berdasarkan ordonya terdapat jenis matriks, sbb :
a. Matrik bujursangkar/persegi yaitu matriks berordo n x n atau banyaknya
baris sama dengan banyaknya kolom disebut juga sebagai matriks persegi
berordo n.
1 3 
Contoh: B 2 x 2 = 
 , maka 1 dan 12 dikatakan berada pada diagonal
6 12
utama B.
b. Matriks baris yaitu matriks berordo 1 x n atau hanya memiliki satu baris.
Contoh: C 1x3 = [1 3 5]
c. Matriks kolom yaitu matriks yang hanya memiliki satu kolom
8 
Contoh: E 2 x1 =  
 4
d. Matriks tegak yaitu matriks berordo m x n dengan m>n
6 8 
Contoh: A =  4 1  , A berordo 3 X 2 sehingga matriks A tampak tegak


7 3 


e. Matriks datar yaitu matriks berordo m x n dengan m<n
2 3 5 
Contoh: F = 
 , F berordo 2 X 3 sehingga matriks F tampak datar
 4 6 10 

2
Berdasarkan elemen-elemen penyusunnya terdapat jenis matriks, sbb :
a. Matriks nol yaitu matriks yang semua elemen penyusunnya adalah nol
dan dinotasikan sebagai O.
0 0
Contoh: O 1x3 = [0 0 0] , O 2 x 2 = 

0 0
b. Matriks diagonal yaitu matriks persegi yang semua elemen diatas dan
dibawah diagonalnya adalah nol dan dinotasikan sebagai D.
 1 0 0
Contoh: D 3 x3 = 0 2 0


0 0 3


c. Matriks skalar yaitu matriks diagonal yang semua elemen pada
diagonalnya sama.
5
0
Contoh: D 4 x 4 = 
0

0

0 0 0
5 0 0

0 5 0

0 0 5

d. Matriks simetri yaitu matriks persegi, yang setiap elemennya, selain
elemen diagonal, adalah simetri terhadap diagonal utama.
3 1
Contoh: F2 x 2 = 

 1 4
e. Matriks simetri miring yaitu matriks simetri yang elemen-elemennya,
selain elemen diagonal, saling berlawanan.
 0 5 − 7
Contoh: G 3 x3 = − 5 0 − 2


7 2 0



3
f. Matriks Identitas/satuan yaitu matriks diagonal yang semua elemen
pada diagonal utamanya adalah 1 dan dinotasikan sebagai I.
 1 0
Contoh: I 2 x 2 = 

0 1
g. Matriks segitiga atas yaitu matriks persegi yang elemen-elemen di
bawah diagonal utamanya adalah nol.
1 3 5
Contoh: G 3 x3 = 0 2 4


0 0 6


h. Matriks segitiga bawah yaitu matriks persegi yang elemen-elemen di
atas diagonal utamanya adalah nol.
 1 0 0
Contoh: H 3 x3 = 6 2 0 


4 9 6


i. Matriks transpose yaitu matriks yang diperoleh dari memindahkan
elemen-elemen baris menjadi elemen pada kolom atau sebaliknya.
Transpose matriks A dilambangkan dengan A

T

6 8 
6 4 7 
Contoh: A 3 x 2 =  4 1  , maka A T = 
 , perhatikan bahwa ordo


8 1 3 
7 3 


dari A T adalah 2 X 3.
3. Kesamaan Matriks
Dua buah matriks atau lebih dikatakan sama bila dan hanya bila
mempunyai ordo sama dan elemen-elemen yang seletak juga sama.
4
2 3 4 
2 3 4 
Contoh: A 2 x3 = 
 , B 2 x3 =  4 6 8  maka A = B
4 6 8 


Perhatikan bahwa C 2 x3 =

2 8 4 
4 6 3 



dan C 2 x3 ≠ A 2 x3

karena ada

elemennya yang seletak dan nilainya tidak sama. Perhatikan juga bahwa
2 4 
D =  3 6  dan D ≠ A karena ordo kedua matriks tersebut tidak sama.


4 8 


B. Operasi Matriks dan Sifat-sifatnya
1.

Penjumlahan dan Pengurangan Dua Matriks
Untuk menjelaskan operasi penjumlahan dan pengurangan pada

matriks, perhatikan tabel peminjam buku dibedakan atas jenis program
keahlian siswa berikut :.
Tabel Siswa program keahlian Akuntansi
Jenis Buku

Peminjam
Laki-laki

Wanita

Fiksi

47

65

Non Fiksi

42

36

(Tabel 1)
Tabel Siswa program keahlian Perkantoran
Jenis Buku

Peminjam
Laki-laki

Wanita

Fiksi

21

27

Non Fiksi

53

25

(Tabel 2)
5
Pertanyaan: Berapakah jumlah siswa laki-laki yang meminjam buku
kategori fiksi dan jumlah siswa wanita yang meminjam buku kategori non
fiksi dari kedua program keahlian tersebut ?
Jawab: Dengan mudah kita bisa menjawab pertanyaan tersebut dengan
melihat isi tabel yang bersesuaian dan menjumlahkannya. Hasil
penjumlahan disajikan dalam tabel berikut :
Tabel Siswa program keahlian Akuntansi dan Perkantoran
Jenis Buku

Peminjam
Laki-laki

Wanita

Fiksi

47+21=68

65+27=92

Non Fiksi

42+53=95

36+25=61

(Tabel 3)
Jadi jumlah siswa laki-laki yang meminjam buku jenis fiksi dari kedua
program keahlian itu sebanyak 68 orang dan jumlah siswi yang meminjam
buku jenis non fiksi dari kedua program keahlian itu sebanyak 61 orang.
Pengertian penjumlahan matriks : Jika A + B = C, maka elemen-elemen
C diperoleh dari penjumlahan elemen-elemen A dan B yang seletak, yaitu
c ij = a ij + b ij untuk elemen C pada baris ke-i dan kolom ke-j. Akibatnya,
matriks A dan B dapat dijumlahkan apabila kedua matriks memiliki ordo
yang sama.
 1 2 5 6
5 6
 1 2
Contoh: A = 
 , B = 7 8 maka A + B = 3 4 + 7 8



 
3 4

6 8
= 
 =C
10 12
6
Sifat-sifat penjumlahan matriks :
1. A+B = B+A

(hukum komutatif untuk penjumlahan)

2. A+(B+C) = (A+B)+C

(hukum asosiatif untuk penjumlahan)

3. A+O = O+A = A
T
T
T
4. (A+B) = A + B

5. Ada matriks B sedemikian sehingga A + B = B + A = 0 yaitu B = - A
Untuk menjelaskan operasi pengurangan matriks, perhatikan soal
berikut :
Udin seorang pekerja bangunan, ia dan teman-temannya sedang
membangun sebuah rumah tinggal. Pada pengecatan pertama, rumah itu
menghabiskan beberapa kaleng cat tembok dan cat kayu yang disajikan
pada tabel berikut ini:
Tabel Pengecatan ke-1
Cat tembok

Jenis Cat

Cat kayu

Jenis Warna
Warna putih

6

3

Warna biru

4

3

Pak mandor memperkirakan untuk mengecat rumah itu sampai selesai
memerlukan sejumlah cat kayu dan cat tembok yang dituliskannya pada
tabel berikut ini: (tiap kalengnya dalam satuan yang sama dengan tabel di
atas)

7
Tabel Pak Mandor
Cat tembok

Jenis Cat

Cat kayu

Jenis Warna
Warna putih

21

8

Warna biru

11

6

Pak mandor menyuruh Udin ke toko untuk membeli lagi cat tembok dan
cat kayu agar pada pengecatan kedua rumah itu dapat diselesaikan.
Berapa kaleng cat tembok dan cat kayu yang harus dibeli Udin untuk
masing-masing warna tersebut?
Jawab:
Untuk mengetahui kekurangan cat tembok dan cat kayu masing-masing
warnanya, dapat dihitung dengan jalan: tabel pak mandor dikurangi
dengan tabel pengecatan pertama yaitu dengan mengurangi tiap jenis cat
dan warna yang bersesuaian letaknya.
tabel cat yang harus dibeli Udin
Jenis Cat

Cat tembok

Cat kayu

Jenis Warna
Warna putih

21-6=15

8-3=5

Warna biru

11-4=7

6-3=3

Pengertian pengurangan matriks : Jika A−B = C, maka elemen-elemen
C diperoleh dari pengurangan elemen-elemen A dan B yang seletak, yaitu
c ij = a ij −b ij atau pengurangan dua matriks ini dapat dipandang sebagai
penjumlahan, yaitu A + (-B)
8
5 4 
Contoh: A =  6 9  , B =


7 0 



3 6 
5 4 


1 2



5 4  3 6 
 2 − 2
 6 9  −  5 4  = 1 5 
A−B = 
 



7 0  1 2 
 6 − 2
 




5 4 
− 3 − 6 2 − 2
 6 9  + − 5 − 4 =  1 5 
atau A−B = A+(-B) = 

 


7 0 
 − 1 − 2 6 − 2


 


2. Perkalian Matriks dengan Bilangan Real ( Skalar )
Matriks A dikalikan dengan suatu bilangan real k maka kA diperoleh
dari hasilkali setiap elemen A dengan k.
3 8
Contoh: P = 
 maka 4P= 4
5 1

3 8
12 32
5 1 = 20 4 





Jika a dan b bilangan real dan B, C dua matriks dengan ordo
sedemikian hingga dapat dilakukan operasi hitung berikut, maka berlaku
sifat-sifat perkalian matriks dengan skalar :
1)

a(B+C)=aB+aC

2)

a(B−C) = aB−aC

3)

(a+b)C = aC+bC

4)

(a-b)C = aC−bC

5)

(ab)C = a(bC)

6)

T
T
(aB) = aB

9
3. Perkalian Dua Matriks
Dua matriks AB dapat dikalikan bila dan hanya bila jumlah kolom
matriks A sama dengan jumlah baris matriks B. Jadi A mxn B nxp bisa
didefinisikan, tapi B nxp A mxn tidak dapat didefinisikan.
A

B

AB

mxn

nxp

mxp

=

Perhatikan bahwa hasil kali matriks AB berordo mxp
Elemen-elemen dari AB diperoleh dari hasil kali setiap baris pada
matriks A dengan setiap kolom pada matriks B, kemudian dijumlahkan
menjadi satu elemen.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini diberikan contoh- contoh perkalian
matriks dengan matriks.
Contoh perkalian matriks 1xp dengan matriks px1 :
4
B = [6 8 7] dan C = 7  , B 1x3 C 3 x1 = [(6 x 4) + (8 x7) + (7 x 2)] = [94]
 
2
 
Contoh perkalian matriks px1 dengan matriks 1xp:
 2x 6 2 x8 2 x7 
2
12 16 14 
5 x 6 5 x8 5 x7  = 30 40 35 
5  dan B= [6 8 7] , A
A=  
3 x1 B 1x3 = 



 4 x 6 4 x8 4 x7
4
24 32 28


 


Hasilkalinya merupakan suatu matriks berordo 3X3.

10
Contoh perkalian matriks mxn dengan matriks nxp:
 1 2
A= 
, B =
3 4

 1 0 1
0 2 0



 1 2  1 0 1
A 2x 2 B 2x3 = 


3 4 0 2 0
 (1x1) + (2x0) (1x0) + (2x 2) (1x1) + (2x0)   1 4 1
AB = 
 = 

(3 x1) + ( 4 x0) (3 x0) + ( 4 x 2) (3 x1) + ( 4 x0) 3 8 3
Perhatikan hal-hal berikut ini :
1)

Pada umumnya AB ≠ BA ( tidak komutatif )

2)

Apabila A suatu matriks persegi maka : A 2 = A.A ; A3 = A2 .A :
A4 = A3 . A dan seterusnya

3)

Apabila AB = Bc maka tidak dapat disimpulkan bahwa B = C ( tidak
berlaku sifat penghapusan )

4)

Apabila AB = 0 maka tidak dapat disimpulkan bahwa A=0 atau B =0
Sifat-sifat perkalian matriks dengan matriks :

1)

A(BC) = (AB)C

2)

A(B+C) = AB + AC

3)

(B+C)A = BA + CA

4)

A(B−C) = AB−AC

5)

(B−C)A = BA−CA

6)

a(BC) = (aB)C = B(aC)

7)

AI = IA = A
11
C. Determinan Matriks
Untuk setiap matriks persegi terdapat suatu bilangan tertentu yang
disebut determinan.
Pengertian Determinan matriks adalah jumlah semua hasil perkalian
elementer yang bertanda dari A dan dinyatakan dengan det(A).
(Howard Anton, 1991 : hal 67)
Yang diartikan dengan sebuah hasil perkalian elementer bertanda dari
suatu matriks A adalah sebuah hasil perkalian elementer pada suatu
kolom dengan +1 atau -1. Untuk lebih jelasnya, berikut ini diuraikan cara
mencari determinan matriks berordo 2x2 dan matriks berordo 3x3.
1. Determinan matriks berordo 2 X 2
a
a b
Jika matriks A = 
 maka det (A) = A = c
c d

b
= ad−bc
d

a b
Sebagai pengingat ketentuan di atas diperoleh dari 

c d
8 4
8 4
Contoh: P = 
 , maka det(P) = P = 3 4 = (8x4)-(4x3) = 20
3 4
2. Determinan matriks berordo 3 X 3
Untuk mencari determinan matriks berordo 3 X 3 dapat digunakan
dua metode, sebagai berikut :
a. Metode Sarrus
p q r 
Jika matriks B =  s t u


v w x 


12
p

q

r

maka det(B) = B = s t u = ptx + quv +rsw – rtv – qsx-puw
v w x
Sebagai pengingat ketentuan di atas diperoleh dari
p q r  p q
 s t u s t


v w x  v w


Perlu diperhatikan bahwa cara demikian tidak berlaku bila matriks
berordo 4x4 dan yang lebih tinggi lagi.
2 4 6 
Contoh: Q =  1 3 5 , maka det(Q) = Q adalah


7 8 9


2 4 6
2 4 6  2 4
1 3 5 = 1 3 5 1 3


7 8 9 7 8
7 8 9



= (2x3x9)+(4x5x7)+(6x1x8)-(6x3x7)-

(2x5x8)-(4x1x9) = 242-242 = 0
b. Metode Kofaktor
Terlebih dahulu siswa dijelaskan tentang sub matriks atau minor
dari suatu matriks. Minor suatu matriks A dilambangkan dengan M ij
adalah matriks bagian dari A yang diperoleh dengan cara menghilangkan
elemen-elemennya pada baris ke-i dan elemen-elemen pada kolom ke-j.
2 4 6 
2 4 6 
 1 3 5 , maka M =  1 3 5 = 3 5
Contoh: Q = 
11

 8 9


7 8 9
7 8 9 





13
2 4 6 
M 12 =  1 3 5 =


7 8 9



2 4 6 
 1 5
  1 3

7 9 , M 13 =  1 3 5 = 7 8



7 8 9 



M 11 , M 12 dan M 13 merupakan submatriks hasil ekspansi baris ke-1 dari
matriks Q.
Kofaktor suatu elemen baris ke-i dan kolom ke-j dari matriks A
i+ j
Mij = (-1) i+ j det (M ij )
dilambangkan dengan K ij = (-1)

Untuk mencari det(A) dengan metode kofaktor cukup mengambil satu
ekspansi saja misal ekspansi baris ke-1
2 4 6 
Contoh: Q =  1 3 5 , untuk mendapatkan det(Q) dengan metode


7 8 9


kofaktor adalah mencari terlebih dahulu determinan-determinan minornya
yang diperoleh dari ekspansi baris ke-1 diatas, yaitu det(M 11 )=-13 ,
det(M 12 )=-26 dan det(M 13 ) =-13, maka :
Q = q 11 .k 11 +q 12 .k 12 + q 13 .k 13
= q 11 .(-1) 1+1 det(M 11 )+q 12 (-1) 1+ 2 det(M 12 )+q 13 (-1) 1+ 3 det(M 13 )
= 2.13−4.26 + 6.13 = 0
3.

Adjoin Matriks
Adjoin matriks A adalah transpose dari kofaktor-kofaktor matriks

tersebut, dilambangkan dengan adj A = (k ij )

t

14
2 4 6 
Contoh: Q =  1 3 5 telah diketahui dari hitungan sebelumnya bahwa


7 8 9


k 11 =13, k 12 =−26 dan k 13 =13 sekarang kita hanya mencari kofaktor dari
ekspansi baris ke-2 dan ekspansi baris ke-3, yaitu :
k 21 =(-1)

2+1 4

k 31=(-1) 3+1

6
2 6
2 4
=−12, k 22 =(-1) 2+ 2
=24, k 23 =(-1) 2+ 3
=−12
8 9
7 9
7 8

4 6
2 6
2 4
=2, k 32 =(-1) 3+ 2
=−4, k 33 =(-1) 3+ 3
=2
3 5
1 5
1 3

 k11 k 21 k 31   13 − 12 2 
Adj A = k12 k 22 k 32  = − 26 24 − 4

 

k13 k 23 k 33   13 − 12 2 

 


D. Invers Matriks
Matrks-matriks persegi A dan B sedemikian hingga AB = BA = I maka A
disebut insvers B ditulis B-1 dan sebaliknya B adalah invers A ditulis A-1
sehingga berlaku AA −1 = A −1 A = I, dimana I matriks identitas.
Invers matriks A dirumuskan A −1 =
1.

1
.Adj(A)
det(A)

Invers matriks berordo 2x2

a b
1
−1
Jika A = 
 , maka A = det( A )
c d

 d − b
− c a 



5 3
−1
Contoh: A= 
 , tentukan A !
3 2
Jawab: det(A) = (5x2) − (3x3) = 1
15

More Related Content

What's hot

Perkalian matriks
Perkalian matriksPerkalian matriks
Perkalian matriks
Wina Ariyani
 
Penjumlahan dan pengurangan matriks
Penjumlahan dan pengurangan matriksPenjumlahan dan pengurangan matriks
Penjumlahan dan pengurangan matriks
Wina Ariyani
 
Materi matriks 3
Materi matriks 3Materi matriks 3
Materi matriks 3
MegaYulia2
 
Kuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi I
Kuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi IKuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi I
Kuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi IMukhrizal Effendi
 
PPT MATRIKS
PPT MATRIKS PPT MATRIKS
PPT MATRIKS
MuhamadAlfarisi1
 
Fismat Kel. 4 Matriks & Vektor
Fismat Kel. 4 Matriks & VektorFismat Kel. 4 Matriks & Vektor
Fismat Kel. 4 Matriks & Vektor
Work Free
 
Ppt media it
Ppt media itPpt media it
Ppt media it
anggunoktari
 
Kel3 matriks
Kel3 matriks Kel3 matriks
Matriks SMA_SMK_MA Sederajat
Matriks SMA_SMK_MA SederajatMatriks SMA_SMK_MA Sederajat
Matriks SMA_SMK_MA Sederajat
Meilani Rahmawati
 
Ppt matriks
Ppt matriksPpt matriks
Matriks xii ipa_sma
Matriks xii ipa_smaMatriks xii ipa_sma
Matriks xii ipa_sma
endah kurnia
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
Elvariesta Zihono
 

What's hot (17)

Perkalian matriks
Perkalian matriksPerkalian matriks
Perkalian matriks
 
Penjumlahan dan pengurangan matriks
Penjumlahan dan pengurangan matriksPenjumlahan dan pengurangan matriks
Penjumlahan dan pengurangan matriks
 
Materi matriks 3
Materi matriks 3Materi matriks 3
Materi matriks 3
 
Kuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi I
Kuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi IKuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi I
Kuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi I
 
PPT MATRIKS
PPT MATRIKS PPT MATRIKS
PPT MATRIKS
 
Matriks
MatriksMatriks
Matriks
 
Fismat Kel. 4 Matriks & Vektor
Fismat Kel. 4 Matriks & VektorFismat Kel. 4 Matriks & Vektor
Fismat Kel. 4 Matriks & Vektor
 
Ppt media it
Ppt media itPpt media it
Ppt media it
 
Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3
 
Kel3 matriks
Kel3 matriks Kel3 matriks
Kel3 matriks
 
Matriks SMA_SMK_MA Sederajat
Matriks SMA_SMK_MA SederajatMatriks SMA_SMK_MA Sederajat
Matriks SMA_SMK_MA Sederajat
 
Ppt matriks
Ppt matriksPpt matriks
Ppt matriks
 
Matriks xii ipa_sma
Matriks xii ipa_smaMatriks xii ipa_sma
Matriks xii ipa_sma
 
Ppt matriks
Ppt matriksPpt matriks
Ppt matriks
 
Modul 4 matrik dan determinan
Modul 4 matrik dan determinanModul 4 matrik dan determinan
Modul 4 matrik dan determinan
 
Buku siswa Materi Matriks
Buku siswa Materi MatriksBuku siswa Materi Matriks
Buku siswa Materi Matriks
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 

Similar to Matriks Matematika By Ali Majid Wardana

PPT Matwa Bab 3 Matriks.pptx
PPT Matwa Bab 3 Matriks.pptxPPT Matwa Bab 3 Matriks.pptx
PPT Matwa Bab 3 Matriks.pptx
FirdaAulia31
 
Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3pitrahdewi
 
Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3
fitriana416
 
Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3
arman11111
 
matriks_2.ppt
matriks_2.pptmatriks_2.ppt
matriks_2.ppt
FaniFauzihanFebridia
 
Bahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdf
Bahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdfBahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdf
Bahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdf
LusiIrawati1
 
Bahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdf
Bahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdfBahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdf
Bahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdf
LusiIrawati1
 
Matriks untuk mhs.pptx
Matriks untuk mhs.pptxMatriks untuk mhs.pptx
Matriks untuk mhs.pptx
Syafiatun Siregar
 
matriks-dan-sistem-persamaan-linier-0812-ppsx.ppsx
matriks-dan-sistem-persamaan-linier-0812-ppsx.ppsxmatriks-dan-sistem-persamaan-linier-0812-ppsx.ppsx
matriks-dan-sistem-persamaan-linier-0812-ppsx.ppsx
fachruddin07003
 
-xii-persamaan-matriks-IPS.ppt
-xii-persamaan-matriks-IPS.ppt-xii-persamaan-matriks-IPS.ppt
-xii-persamaan-matriks-IPS.ppt
ZakiaYasyfin1
 
Matriks 2
Matriks 2Matriks 2
Matriks 2
bags07
 
Materi 1. matriks dan operasinya
Materi 1. matriks dan operasinyaMateri 1. matriks dan operasinya
Materi 1. matriks dan operasinya
amrinarizta
 
1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt
ChalitaSumsete
 
1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt
TrianGigihKuncoro2
 
1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt
AdzkiaKhayraRafandaA
 
1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt
mulinda3
 
1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt
noerlailiyatulfitria1
 
3960196.ppt
3960196.ppt3960196.ppt
3960196.ppt
smkps11giriwoyo
 

Similar to Matriks Matematika By Ali Majid Wardana (20)

PPT Matwa Bab 3 Matriks.pptx
PPT Matwa Bab 3 Matriks.pptxPPT Matwa Bab 3 Matriks.pptx
PPT Matwa Bab 3 Matriks.pptx
 
Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3
 
Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3
 
Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3
 
Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3
 
matriks_2.ppt
matriks_2.pptmatriks_2.ppt
matriks_2.ppt
 
Bahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdf
Bahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdfBahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdf
Bahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdf
 
Bahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdf
Bahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdfBahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdf
Bahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdf
 
Matriks untuk mhs.pptx
Matriks untuk mhs.pptxMatriks untuk mhs.pptx
Matriks untuk mhs.pptx
 
matriks-dan-sistem-persamaan-linier-0812-ppsx.ppsx
matriks-dan-sistem-persamaan-linier-0812-ppsx.ppsxmatriks-dan-sistem-persamaan-linier-0812-ppsx.ppsx
matriks-dan-sistem-persamaan-linier-0812-ppsx.ppsx
 
-xii-persamaan-matriks-IPS.ppt
-xii-persamaan-matriks-IPS.ppt-xii-persamaan-matriks-IPS.ppt
-xii-persamaan-matriks-IPS.ppt
 
Matriks 2
Matriks 2Matriks 2
Matriks 2
 
Materi 1. matriks dan operasinya
Materi 1. matriks dan operasinyaMateri 1. matriks dan operasinya
Materi 1. matriks dan operasinya
 
1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt
 
1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt
 
1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt
 
MATRIKS NEW.pptx
MATRIKS NEW.pptxMATRIKS NEW.pptx
MATRIKS NEW.pptx
 
1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt
 
1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt
 
3960196.ppt
3960196.ppt3960196.ppt
3960196.ppt
 

More from Ali Must Can

Silabus SISTEM KOMPUTER SMK X
Silabus SISTEM KOMPUTER SMK XSilabus SISTEM KOMPUTER SMK X
Silabus SISTEM KOMPUTER SMK X
Ali Must Can
 
Rbj 3.15 description tingkat perusahaan
Rbj 3.15 description tingkat perusahaanRbj 3.15 description tingkat perusahaan
Rbj 3.15 description tingkat perusahaan
Ali Must Can
 
Materi mode format pengalamatan
Materi mode format pengalamatanMateri mode format pengalamatan
Materi mode format pengalamatan
Ali Must Can
 
Ham(hak asasi manusia) pkn
Ham(hak asasi manusia) pknHam(hak asasi manusia) pkn
Ham(hak asasi manusia) pkn
Ali Must Can
 
E-Book Birrul walidain
E-Book Birrul walidainE-Book Birrul walidain
E-Book Birrul walidain
Ali Must Can
 
Materi tanggung jawab dalam islam by ali majid wardana
Materi tanggung jawab dalam islam by ali majid wardanaMateri tanggung jawab dalam islam by ali majid wardana
Materi tanggung jawab dalam islam by ali majid wardana
Ali Must Can
 
BAHAYA PERILAKU TINDAK KEKERASAN
BAHAYA PERILAKU TINDAK KEKERASANBAHAYA PERILAKU TINDAK KEKERASAN
BAHAYA PERILAKU TINDAK KEKERASAN
Ali Must Can
 
Metamorfosis
MetamorfosisMetamorfosis
Metamorfosis
Ali Must Can
 
Tugas bahasa indonesia struktur teks ulasan
Tugas bahasa indonesia struktur teks ulasanTugas bahasa indonesia struktur teks ulasan
Tugas bahasa indonesia struktur teks ulasan
Ali Must Can
 
Makalah pencarian dan pengurutan data
Makalah pencarian dan pengurutan dataMakalah pencarian dan pengurutan data
Makalah pencarian dan pengurutan data
Ali Must Can
 
Realibilitas Layanan ISP Layanan Keamanan ISP Deskripsi Jaringan Perusahaan D...
Realibilitas Layanan ISP Layanan Keamanan ISP Deskripsi Jaringan Perusahaan D...Realibilitas Layanan ISP Layanan Keamanan ISP Deskripsi Jaringan Perusahaan D...
Realibilitas Layanan ISP Layanan Keamanan ISP Deskripsi Jaringan Perusahaan D...
Ali Must Can
 
Makalah karakteristk set instruksi
Makalah karakteristk set instruksiMakalah karakteristk set instruksi
Makalah karakteristk set instruksi
Ali Must Can
 
Makalah macam macam antena jarkom
Makalah macam macam antena jarkomMakalah macam macam antena jarkom
Makalah macam macam antena jarkom
Ali Must Can
 
Macam macam antena jaringan
Macam macam antena jaringanMacam macam antena jaringan
Macam macam antena jaringan
Ali Must Can
 
Text Report For presentation orchid by ali majid
Text Report For presentation orchid by ali majidText Report For presentation orchid by ali majid
Text Report For presentation orchid by ali majid
Ali Must Can
 
Materi Proxy Server Lengkap
Materi Proxy Server LengkapMateri Proxy Server Lengkap
Materi Proxy Server Lengkap
Ali Must Can
 
Materi FTP(File Transfer Protokol) dan NTP(Network Transfer Protokol)
Materi FTP(File Transfer Protokol) dan NTP(Network Transfer Protokol)Materi FTP(File Transfer Protokol) dan NTP(Network Transfer Protokol)
Materi FTP(File Transfer Protokol) dan NTP(Network Transfer Protokol)
Ali Must Can
 
Makalah Komdat
Makalah KomdatMakalah Komdat
Makalah Komdat
Ali Must Can
 
How to change hardisk | Tugas B Inggris
How to change hardisk | Tugas B InggrisHow to change hardisk | Tugas B Inggris
How to change hardisk | Tugas B Inggris
Ali Must Can
 
MATERI POINTER TKJ K13
MATERI POINTER TKJ K13MATERI POINTER TKJ K13
MATERI POINTER TKJ K13
Ali Must Can
 

More from Ali Must Can (20)

Silabus SISTEM KOMPUTER SMK X
Silabus SISTEM KOMPUTER SMK XSilabus SISTEM KOMPUTER SMK X
Silabus SISTEM KOMPUTER SMK X
 
Rbj 3.15 description tingkat perusahaan
Rbj 3.15 description tingkat perusahaanRbj 3.15 description tingkat perusahaan
Rbj 3.15 description tingkat perusahaan
 
Materi mode format pengalamatan
Materi mode format pengalamatanMateri mode format pengalamatan
Materi mode format pengalamatan
 
Ham(hak asasi manusia) pkn
Ham(hak asasi manusia) pknHam(hak asasi manusia) pkn
Ham(hak asasi manusia) pkn
 
E-Book Birrul walidain
E-Book Birrul walidainE-Book Birrul walidain
E-Book Birrul walidain
 
Materi tanggung jawab dalam islam by ali majid wardana
Materi tanggung jawab dalam islam by ali majid wardanaMateri tanggung jawab dalam islam by ali majid wardana
Materi tanggung jawab dalam islam by ali majid wardana
 
BAHAYA PERILAKU TINDAK KEKERASAN
BAHAYA PERILAKU TINDAK KEKERASANBAHAYA PERILAKU TINDAK KEKERASAN
BAHAYA PERILAKU TINDAK KEKERASAN
 
Metamorfosis
MetamorfosisMetamorfosis
Metamorfosis
 
Tugas bahasa indonesia struktur teks ulasan
Tugas bahasa indonesia struktur teks ulasanTugas bahasa indonesia struktur teks ulasan
Tugas bahasa indonesia struktur teks ulasan
 
Makalah pencarian dan pengurutan data
Makalah pencarian dan pengurutan dataMakalah pencarian dan pengurutan data
Makalah pencarian dan pengurutan data
 
Realibilitas Layanan ISP Layanan Keamanan ISP Deskripsi Jaringan Perusahaan D...
Realibilitas Layanan ISP Layanan Keamanan ISP Deskripsi Jaringan Perusahaan D...Realibilitas Layanan ISP Layanan Keamanan ISP Deskripsi Jaringan Perusahaan D...
Realibilitas Layanan ISP Layanan Keamanan ISP Deskripsi Jaringan Perusahaan D...
 
Makalah karakteristk set instruksi
Makalah karakteristk set instruksiMakalah karakteristk set instruksi
Makalah karakteristk set instruksi
 
Makalah macam macam antena jarkom
Makalah macam macam antena jarkomMakalah macam macam antena jarkom
Makalah macam macam antena jarkom
 
Macam macam antena jaringan
Macam macam antena jaringanMacam macam antena jaringan
Macam macam antena jaringan
 
Text Report For presentation orchid by ali majid
Text Report For presentation orchid by ali majidText Report For presentation orchid by ali majid
Text Report For presentation orchid by ali majid
 
Materi Proxy Server Lengkap
Materi Proxy Server LengkapMateri Proxy Server Lengkap
Materi Proxy Server Lengkap
 
Materi FTP(File Transfer Protokol) dan NTP(Network Transfer Protokol)
Materi FTP(File Transfer Protokol) dan NTP(Network Transfer Protokol)Materi FTP(File Transfer Protokol) dan NTP(Network Transfer Protokol)
Materi FTP(File Transfer Protokol) dan NTP(Network Transfer Protokol)
 
Makalah Komdat
Makalah KomdatMakalah Komdat
Makalah Komdat
 
How to change hardisk | Tugas B Inggris
How to change hardisk | Tugas B InggrisHow to change hardisk | Tugas B Inggris
How to change hardisk | Tugas B Inggris
 
MATERI POINTER TKJ K13
MATERI POINTER TKJ K13MATERI POINTER TKJ K13
MATERI POINTER TKJ K13
 

Recently uploaded

Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 

Recently uploaded (20)

Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 

Matriks Matematika By Ali Majid Wardana

  • 1. MATRIKS A. Pengertian Matriks 1. Pengertian Matriks dan Ordo Matriks Perhatikan tabel yang memuat data jumlah siswa di suatu sekolah Tabel Jumlah Siswa Kelas Laki-laki Wanita Ι 240 180 ΙΙ 220 210 ΙΙΙ 205 205 Dari tabel di atas, bila diambil angka-angkanya saja dan ditulis dalam 240 180  tanda kurung buka dan kurung tutup , bentuknya menjadi 220 210 .   205 205   Bentuk sederhana inilah yang kita sebut sebagai matriks. Pengertian Matriks: Susunan bilangan (elemen) yang disusun menurut baris dan kolom sehingga berbentuk persegipanjang. (Tumisah, 2002:hal 150) Matriks dinotasikan dengan huruf kapital A, B, K, dan sebagainya. Banyaknya baris dan banyaknya kolom suatu matriks menentukan ukuran dari matriks tersebut. yang disebut ordo matriks  a11 a12 a13 a  21 a22 a23 Secara umum, matriks A mxn =  a31 a32 a33  ... ...  ... am1 am2 am3  ... a1n  ... a2n   ... a3n   ... ...  ... amn   1
  • 2. Perhatikan bahwa elemen matriks A tersebut berindeks rangkap, misalnya a23 menyatakan elemen matriks A pada baris ke-2 dan kolom ke-3, sedangkan matriks A berordo m X n dan ditulis A mxn 2. Jenis-jenis Matriks Berdasarkan ordonya terdapat jenis matriks, sbb : a. Matrik bujursangkar/persegi yaitu matriks berordo n x n atau banyaknya baris sama dengan banyaknya kolom disebut juga sebagai matriks persegi berordo n. 1 3  Contoh: B 2 x 2 =   , maka 1 dan 12 dikatakan berada pada diagonal 6 12 utama B. b. Matriks baris yaitu matriks berordo 1 x n atau hanya memiliki satu baris. Contoh: C 1x3 = [1 3 5] c. Matriks kolom yaitu matriks yang hanya memiliki satu kolom 8  Contoh: E 2 x1 =    4 d. Matriks tegak yaitu matriks berordo m x n dengan m>n 6 8  Contoh: A =  4 1  , A berordo 3 X 2 sehingga matriks A tampak tegak   7 3    e. Matriks datar yaitu matriks berordo m x n dengan m<n 2 3 5  Contoh: F =   , F berordo 2 X 3 sehingga matriks F tampak datar  4 6 10  2
  • 3. Berdasarkan elemen-elemen penyusunnya terdapat jenis matriks, sbb : a. Matriks nol yaitu matriks yang semua elemen penyusunnya adalah nol dan dinotasikan sebagai O. 0 0 Contoh: O 1x3 = [0 0 0] , O 2 x 2 =   0 0 b. Matriks diagonal yaitu matriks persegi yang semua elemen diatas dan dibawah diagonalnya adalah nol dan dinotasikan sebagai D.  1 0 0 Contoh: D 3 x3 = 0 2 0   0 0 3   c. Matriks skalar yaitu matriks diagonal yang semua elemen pada diagonalnya sama. 5 0 Contoh: D 4 x 4 =  0  0 0 0 0 5 0 0  0 5 0  0 0 5 d. Matriks simetri yaitu matriks persegi, yang setiap elemennya, selain elemen diagonal, adalah simetri terhadap diagonal utama. 3 1 Contoh: F2 x 2 =    1 4 e. Matriks simetri miring yaitu matriks simetri yang elemen-elemennya, selain elemen diagonal, saling berlawanan.  0 5 − 7 Contoh: G 3 x3 = − 5 0 − 2   7 2 0   3
  • 4. f. Matriks Identitas/satuan yaitu matriks diagonal yang semua elemen pada diagonal utamanya adalah 1 dan dinotasikan sebagai I.  1 0 Contoh: I 2 x 2 =   0 1 g. Matriks segitiga atas yaitu matriks persegi yang elemen-elemen di bawah diagonal utamanya adalah nol. 1 3 5 Contoh: G 3 x3 = 0 2 4   0 0 6   h. Matriks segitiga bawah yaitu matriks persegi yang elemen-elemen di atas diagonal utamanya adalah nol.  1 0 0 Contoh: H 3 x3 = 6 2 0    4 9 6   i. Matriks transpose yaitu matriks yang diperoleh dari memindahkan elemen-elemen baris menjadi elemen pada kolom atau sebaliknya. Transpose matriks A dilambangkan dengan A T 6 8  6 4 7  Contoh: A 3 x 2 =  4 1  , maka A T =   , perhatikan bahwa ordo   8 1 3  7 3    dari A T adalah 2 X 3. 3. Kesamaan Matriks Dua buah matriks atau lebih dikatakan sama bila dan hanya bila mempunyai ordo sama dan elemen-elemen yang seletak juga sama. 4
  • 5. 2 3 4  2 3 4  Contoh: A 2 x3 =   , B 2 x3 =  4 6 8  maka A = B 4 6 8    Perhatikan bahwa C 2 x3 = 2 8 4  4 6 3    dan C 2 x3 ≠ A 2 x3 karena ada elemennya yang seletak dan nilainya tidak sama. Perhatikan juga bahwa 2 4  D =  3 6  dan D ≠ A karena ordo kedua matriks tersebut tidak sama.   4 8    B. Operasi Matriks dan Sifat-sifatnya 1. Penjumlahan dan Pengurangan Dua Matriks Untuk menjelaskan operasi penjumlahan dan pengurangan pada matriks, perhatikan tabel peminjam buku dibedakan atas jenis program keahlian siswa berikut :. Tabel Siswa program keahlian Akuntansi Jenis Buku Peminjam Laki-laki Wanita Fiksi 47 65 Non Fiksi 42 36 (Tabel 1) Tabel Siswa program keahlian Perkantoran Jenis Buku Peminjam Laki-laki Wanita Fiksi 21 27 Non Fiksi 53 25 (Tabel 2) 5
  • 6. Pertanyaan: Berapakah jumlah siswa laki-laki yang meminjam buku kategori fiksi dan jumlah siswa wanita yang meminjam buku kategori non fiksi dari kedua program keahlian tersebut ? Jawab: Dengan mudah kita bisa menjawab pertanyaan tersebut dengan melihat isi tabel yang bersesuaian dan menjumlahkannya. Hasil penjumlahan disajikan dalam tabel berikut : Tabel Siswa program keahlian Akuntansi dan Perkantoran Jenis Buku Peminjam Laki-laki Wanita Fiksi 47+21=68 65+27=92 Non Fiksi 42+53=95 36+25=61 (Tabel 3) Jadi jumlah siswa laki-laki yang meminjam buku jenis fiksi dari kedua program keahlian itu sebanyak 68 orang dan jumlah siswi yang meminjam buku jenis non fiksi dari kedua program keahlian itu sebanyak 61 orang. Pengertian penjumlahan matriks : Jika A + B = C, maka elemen-elemen C diperoleh dari penjumlahan elemen-elemen A dan B yang seletak, yaitu c ij = a ij + b ij untuk elemen C pada baris ke-i dan kolom ke-j. Akibatnya, matriks A dan B dapat dijumlahkan apabila kedua matriks memiliki ordo yang sama.  1 2 5 6 5 6  1 2 Contoh: A =   , B = 7 8 maka A + B = 3 4 + 7 8      3 4  6 8 =   =C 10 12 6
  • 7. Sifat-sifat penjumlahan matriks : 1. A+B = B+A (hukum komutatif untuk penjumlahan) 2. A+(B+C) = (A+B)+C (hukum asosiatif untuk penjumlahan) 3. A+O = O+A = A T T T 4. (A+B) = A + B 5. Ada matriks B sedemikian sehingga A + B = B + A = 0 yaitu B = - A Untuk menjelaskan operasi pengurangan matriks, perhatikan soal berikut : Udin seorang pekerja bangunan, ia dan teman-temannya sedang membangun sebuah rumah tinggal. Pada pengecatan pertama, rumah itu menghabiskan beberapa kaleng cat tembok dan cat kayu yang disajikan pada tabel berikut ini: Tabel Pengecatan ke-1 Cat tembok Jenis Cat Cat kayu Jenis Warna Warna putih 6 3 Warna biru 4 3 Pak mandor memperkirakan untuk mengecat rumah itu sampai selesai memerlukan sejumlah cat kayu dan cat tembok yang dituliskannya pada tabel berikut ini: (tiap kalengnya dalam satuan yang sama dengan tabel di atas) 7
  • 8. Tabel Pak Mandor Cat tembok Jenis Cat Cat kayu Jenis Warna Warna putih 21 8 Warna biru 11 6 Pak mandor menyuruh Udin ke toko untuk membeli lagi cat tembok dan cat kayu agar pada pengecatan kedua rumah itu dapat diselesaikan. Berapa kaleng cat tembok dan cat kayu yang harus dibeli Udin untuk masing-masing warna tersebut? Jawab: Untuk mengetahui kekurangan cat tembok dan cat kayu masing-masing warnanya, dapat dihitung dengan jalan: tabel pak mandor dikurangi dengan tabel pengecatan pertama yaitu dengan mengurangi tiap jenis cat dan warna yang bersesuaian letaknya. tabel cat yang harus dibeli Udin Jenis Cat Cat tembok Cat kayu Jenis Warna Warna putih 21-6=15 8-3=5 Warna biru 11-4=7 6-3=3 Pengertian pengurangan matriks : Jika A−B = C, maka elemen-elemen C diperoleh dari pengurangan elemen-elemen A dan B yang seletak, yaitu c ij = a ij −b ij atau pengurangan dua matriks ini dapat dipandang sebagai penjumlahan, yaitu A + (-B) 8
  • 9. 5 4  Contoh: A =  6 9  , B =   7 0    3 6  5 4    1 2   5 4  3 6   2 − 2  6 9  −  5 4  = 1 5  A−B =       7 0  1 2   6 − 2       5 4  − 3 − 6 2 − 2  6 9  + − 5 − 4 =  1 5  atau A−B = A+(-B) =       7 0   − 1 − 2 6 − 2       2. Perkalian Matriks dengan Bilangan Real ( Skalar ) Matriks A dikalikan dengan suatu bilangan real k maka kA diperoleh dari hasilkali setiap elemen A dengan k. 3 8 Contoh: P =   maka 4P= 4 5 1 3 8 12 32 5 1 = 20 4      Jika a dan b bilangan real dan B, C dua matriks dengan ordo sedemikian hingga dapat dilakukan operasi hitung berikut, maka berlaku sifat-sifat perkalian matriks dengan skalar : 1) a(B+C)=aB+aC 2) a(B−C) = aB−aC 3) (a+b)C = aC+bC 4) (a-b)C = aC−bC 5) (ab)C = a(bC) 6) T T (aB) = aB 9
  • 10. 3. Perkalian Dua Matriks Dua matriks AB dapat dikalikan bila dan hanya bila jumlah kolom matriks A sama dengan jumlah baris matriks B. Jadi A mxn B nxp bisa didefinisikan, tapi B nxp A mxn tidak dapat didefinisikan. A B AB mxn nxp mxp = Perhatikan bahwa hasil kali matriks AB berordo mxp Elemen-elemen dari AB diperoleh dari hasil kali setiap baris pada matriks A dengan setiap kolom pada matriks B, kemudian dijumlahkan menjadi satu elemen. Untuk lebih jelasnya, berikut ini diberikan contoh- contoh perkalian matriks dengan matriks. Contoh perkalian matriks 1xp dengan matriks px1 : 4 B = [6 8 7] dan C = 7  , B 1x3 C 3 x1 = [(6 x 4) + (8 x7) + (7 x 2)] = [94]   2   Contoh perkalian matriks px1 dengan matriks 1xp:  2x 6 2 x8 2 x7  2 12 16 14  5 x 6 5 x8 5 x7  = 30 40 35  5  dan B= [6 8 7] , A A=   3 x1 B 1x3 =      4 x 6 4 x8 4 x7 4 24 32 28       Hasilkalinya merupakan suatu matriks berordo 3X3. 10
  • 11. Contoh perkalian matriks mxn dengan matriks nxp:  1 2 A=  , B = 3 4  1 0 1 0 2 0    1 2  1 0 1 A 2x 2 B 2x3 =    3 4 0 2 0  (1x1) + (2x0) (1x0) + (2x 2) (1x1) + (2x0)   1 4 1 AB =   =   (3 x1) + ( 4 x0) (3 x0) + ( 4 x 2) (3 x1) + ( 4 x0) 3 8 3 Perhatikan hal-hal berikut ini : 1) Pada umumnya AB ≠ BA ( tidak komutatif ) 2) Apabila A suatu matriks persegi maka : A 2 = A.A ; A3 = A2 .A : A4 = A3 . A dan seterusnya 3) Apabila AB = Bc maka tidak dapat disimpulkan bahwa B = C ( tidak berlaku sifat penghapusan ) 4) Apabila AB = 0 maka tidak dapat disimpulkan bahwa A=0 atau B =0 Sifat-sifat perkalian matriks dengan matriks : 1) A(BC) = (AB)C 2) A(B+C) = AB + AC 3) (B+C)A = BA + CA 4) A(B−C) = AB−AC 5) (B−C)A = BA−CA 6) a(BC) = (aB)C = B(aC) 7) AI = IA = A 11
  • 12. C. Determinan Matriks Untuk setiap matriks persegi terdapat suatu bilangan tertentu yang disebut determinan. Pengertian Determinan matriks adalah jumlah semua hasil perkalian elementer yang bertanda dari A dan dinyatakan dengan det(A). (Howard Anton, 1991 : hal 67) Yang diartikan dengan sebuah hasil perkalian elementer bertanda dari suatu matriks A adalah sebuah hasil perkalian elementer pada suatu kolom dengan +1 atau -1. Untuk lebih jelasnya, berikut ini diuraikan cara mencari determinan matriks berordo 2x2 dan matriks berordo 3x3. 1. Determinan matriks berordo 2 X 2 a a b Jika matriks A =   maka det (A) = A = c c d b = ad−bc d a b Sebagai pengingat ketentuan di atas diperoleh dari   c d 8 4 8 4 Contoh: P =   , maka det(P) = P = 3 4 = (8x4)-(4x3) = 20 3 4 2. Determinan matriks berordo 3 X 3 Untuk mencari determinan matriks berordo 3 X 3 dapat digunakan dua metode, sebagai berikut : a. Metode Sarrus p q r  Jika matriks B =  s t u   v w x    12
  • 13. p q r maka det(B) = B = s t u = ptx + quv +rsw – rtv – qsx-puw v w x Sebagai pengingat ketentuan di atas diperoleh dari p q r  p q  s t u s t   v w x  v w   Perlu diperhatikan bahwa cara demikian tidak berlaku bila matriks berordo 4x4 dan yang lebih tinggi lagi. 2 4 6  Contoh: Q =  1 3 5 , maka det(Q) = Q adalah   7 8 9   2 4 6 2 4 6  2 4 1 3 5 = 1 3 5 1 3   7 8 9 7 8 7 8 9   = (2x3x9)+(4x5x7)+(6x1x8)-(6x3x7)- (2x5x8)-(4x1x9) = 242-242 = 0 b. Metode Kofaktor Terlebih dahulu siswa dijelaskan tentang sub matriks atau minor dari suatu matriks. Minor suatu matriks A dilambangkan dengan M ij adalah matriks bagian dari A yang diperoleh dengan cara menghilangkan elemen-elemennya pada baris ke-i dan elemen-elemen pada kolom ke-j. 2 4 6  2 4 6   1 3 5 , maka M =  1 3 5 = 3 5 Contoh: Q =  11   8 9   7 8 9 7 8 9      13
  • 14. 2 4 6  M 12 =  1 3 5 =   7 8 9   2 4 6   1 5   1 3  7 9 , M 13 =  1 3 5 = 7 8    7 8 9    M 11 , M 12 dan M 13 merupakan submatriks hasil ekspansi baris ke-1 dari matriks Q. Kofaktor suatu elemen baris ke-i dan kolom ke-j dari matriks A i+ j Mij = (-1) i+ j det (M ij ) dilambangkan dengan K ij = (-1) Untuk mencari det(A) dengan metode kofaktor cukup mengambil satu ekspansi saja misal ekspansi baris ke-1 2 4 6  Contoh: Q =  1 3 5 , untuk mendapatkan det(Q) dengan metode   7 8 9   kofaktor adalah mencari terlebih dahulu determinan-determinan minornya yang diperoleh dari ekspansi baris ke-1 diatas, yaitu det(M 11 )=-13 , det(M 12 )=-26 dan det(M 13 ) =-13, maka : Q = q 11 .k 11 +q 12 .k 12 + q 13 .k 13 = q 11 .(-1) 1+1 det(M 11 )+q 12 (-1) 1+ 2 det(M 12 )+q 13 (-1) 1+ 3 det(M 13 ) = 2.13−4.26 + 6.13 = 0 3. Adjoin Matriks Adjoin matriks A adalah transpose dari kofaktor-kofaktor matriks tersebut, dilambangkan dengan adj A = (k ij ) t 14
  • 15. 2 4 6  Contoh: Q =  1 3 5 telah diketahui dari hitungan sebelumnya bahwa   7 8 9   k 11 =13, k 12 =−26 dan k 13 =13 sekarang kita hanya mencari kofaktor dari ekspansi baris ke-2 dan ekspansi baris ke-3, yaitu : k 21 =(-1) 2+1 4 k 31=(-1) 3+1 6 2 6 2 4 =−12, k 22 =(-1) 2+ 2 =24, k 23 =(-1) 2+ 3 =−12 8 9 7 9 7 8 4 6 2 6 2 4 =2, k 32 =(-1) 3+ 2 =−4, k 33 =(-1) 3+ 3 =2 3 5 1 5 1 3  k11 k 21 k 31   13 − 12 2  Adj A = k12 k 22 k 32  = − 26 24 − 4     k13 k 23 k 33   13 − 12 2      D. Invers Matriks Matrks-matriks persegi A dan B sedemikian hingga AB = BA = I maka A disebut insvers B ditulis B-1 dan sebaliknya B adalah invers A ditulis A-1 sehingga berlaku AA −1 = A −1 A = I, dimana I matriks identitas. Invers matriks A dirumuskan A −1 = 1. 1 .Adj(A) det(A) Invers matriks berordo 2x2 a b 1 −1 Jika A =   , maka A = det( A ) c d  d − b − c a    5 3 −1 Contoh: A=   , tentukan A ! 3 2 Jawab: det(A) = (5x2) − (3x3) = 1 15