SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Download to read offline
PPG Daljab 2 Tahun 2023 UNIMUS
LUSI IRAWATI,S.Pd
MATEMATIKA SMA/SMK
KELAS XI SEMESTER !
PPG Daljab 2 Tahun 2023 UNIMUS
PENDAHULUAN
 Petunjuk Pengunaan
Para siswa sekalian,agar bahan ajar dapat digunakan secara maksimal serta kalian dapat
mencapai kompetensi yang diharapkan, maka lakukan langkah – langkah berikut:
1. Pelajari dan pahami peta konsep yang disajikan dibagian awal modul ini.
2. Pelajari dan pahami tujuan yang tercantum dalam setiap kegiatan pembelajaran.
3. Pelajari uraian materi secara sistematis dan mendalam dalam setiap kegiatan
pembelajran.
4. Lakukan latihan soal di akhir kegiatan pembelajaran untuk mengetahui tingkat
penguasaan materi.
5. Diskusi dengan guru atau teman jika mengalami kesulitan dalam pemahaman materi.
 Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan kegiatan pembelajaran melalui model pembelajaran Problem Based
learning dan Project Based Learning berpendekatan saintifik, maka :
1. Peserta didik mampu mengidentifikasi unsur – unsur matriks dari analisis matriks yang
diberikan
2. Peserta didik mampu membuat bentuk matriks dari analisis masalah konstektual yang
diberikan.
3. Peserta didik mampu menentukan operasi matriks dalam bentuk
penjumlahan,pengurangan dan transpost matriks berordo 2 x 2 dan berordo 3 x 3.
4. Peserta didik mampu menentukan operasi matriks dalam bentuk perkalian matriks
berordo 2 x 2 dan berordo 3 x3 .
5. Peserta didik mampu menentukan operasi matriks dalam bentuk determinan matriks
berordo 2 x 2 dan berordo 3 x 3.
6. Peserta didik mampu menetukan operasi matriks dalam bentuk invers matriks berordo 2
x 2.
7. Peserta didik mampu menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan bentuk
matriks dalam kehidupan sehari – hari.
PPG Daljab 2 Tahun 2023 UNIMUS
MATERI
Pengertian dan Notasi Matriks
Matriks adalah susunan bilangan-bilangan yang diatur dalam baris dan kolom
berebentuk persegi panjang.
Susunan bilangan-bilangan itu dibatasi oleh kurva biasa “( )” atau kurung siku “[ ]”
Suatu matriks biasanya dinotasikan dengan huruf besar dan ditulis secara umum
sebagai berikut:





















mn
m
m
n
n
mxn
a
a
a
a
a
a
a
a
a
A
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
2
1
2
22
21
1
12
11
m
ke
baris
ke
baris
ke
baris






.
2
.
1
.
kolom ke-n
kolom ke-2
kolom ke-1
Amxn artinya matriks A mempunyai baris sebanyak m dan mempunyai kolom
sebanyak n. Setiap bilangan yang terdapat pada baris dan kolom dinamakan anggota
atau elemen matriks dan diberi nama sesuai dengan nama baris dan nama kolom serta
dinotasikan dengan huruf kecil sesuai dengan nama matriknya.
a11 artinya elemen a baris 1 kolom 1
a12 artinya elemen a baris 1 kolom 2
.
.
.
amn artinya elemen baris ke-m kolom ke-n.
Contoh:
A =










10
6
7
9
5
2
8
3
4
artinya
6 = elemen baris ketiga kolom kedua.
5 = elemen baris kedua kolom kedua.
9 = elemen baris kedua kolom ketiga.
10 = elemen baris ketiga kolom ketiga.
dan seterusnya.
PPG Daljab 2 Tahun 2023 UNIMUS
2. Ordo Matriks
Ordo suatu matriks adalah banyakna elemen-elemen suatu matriks atau perkalian
antara baris dan kolom.
Contoh:
A = 







1
4
2
5
; A berordo 2x2 atau A2x2.
B = 







 0
1
3
5
2
3
; B berordo 2x3 atau B2x3.
C =










5
2
1
; C berordo 3x1 atau C3x1.
D = ( 6 7 8 ) ; D berordo 1x3 atau D1x3.
B. Jenis –Jenis Matriks
1. Matriks nol.
Contoh:
O2x2 = 







0
0
0
0
O2x3 = 







0
0
0
0
0
0
2. Matriks bujur sangkar (persegi).
Matriks bujur sangkar (persegi) adalah matriks yang jumlah baris dan kolomnya sama.
Contoh:
A = 







3
1
2
4
B =










8
9
7
6
5
4
3
2
1
3. Matriks baris.
Matriks baris adalah matriks yang hanya terdiri atas satu baris.
Contoh:
A = ( 2 5 ) B = ( 1 2 3 5 )
4. Matriks kolom.
Matriks kolom adalah matriks yang hanya terdiri atas satu kolom.
Contoh:
PPG Daljab 2 Tahun 2023 UNIMUS
A = 







2
4
C =










6
4
2
D =














7
6
5
1
5. Matriks diagonal.
Matriks diagonal adalah matriks persegi yang semua elemennya nol, kecuali pada
diagonal utamanya ada yang tidak nol.
Contoh:
A = 







1
0
0
2
B =










1
0
0
0
2
0
0
0
2
6. Matriks identitas.
Matriks identitas adalah matriks diagonal yang semua elemen pada diagonal utamanya
bernilai satu, dilambangkan dengan “I” .
Contoh:
I2 = I3 =










1
0
0
0
1
0
0
0
1
C. Transpos Matriks
Jika pada matriks A setiap baris ditempatkan pada setiap kolom maka matriks itu
merupakan matriks transpos. Jika diketahui matriks A berordo mxn maka matriks
transpos dari A dilambangkan dengan At
yang berordo nxm.
Contoh:
A =










 1
3
2
3
0
2
3
1
5
6
5
4
maka matriks transposnya At
=















1
0
5
3
2
6
2
3
5
3
1
4
D. Kesamaan Matriks
Dua buah matriks dikatakan sama jika kedua matriks itu berordo sama dan elemen-
elemen yang seletak besarnya sama.
Contoh:
Jika A = 







1
5
2
3
dan B = 







1
5
2
3
maka dikatakan A = B.








1
0
0
1
PPG Daljab 2 Tahun 2023 UNIMUS
Jika M = 







8
1
7
5
3
2
dan N = 







8
1
7
5
3
2
maka dikatakan M = N.
Memahami Operasi Sederhana Matriks serta Menerapkannya dalam Pemecahan
Masalah
A. Operasi Hitung pada Matriks
a. Penjumlahan Matriks
Perhatikan permasalahan berikut:
Jika kita misalkan biaya matriks di Surabaya, sebagai matriks S dan biaya matriks di
Jakarta sebagai matriks J, maka biaya total yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk
kedua pabrik tersebut dapat diperoleh, sebagai berikut.
♦ Total biaya bahan untuk baju = 200 + 125 = 325
♦ Total biaya bahan untuk jas = 600 + 450 = 1050
♦ Total biaya buruh untuk baju = 20 + 25 = 45
♦ Total biaya buruh untuk jas = 80 + 90 = 170
Jika keempat total biaya tersebut dinyatakan dalam matriks, adalah sebagai berikut:
Total Biaya Pabrik
(dalam Jutaan)
Penjumlahan kedua matriks biaya di atas dapat dioperasikan diakibatkan kedua
matriks biaya memiliki ordo yang sama, yaitu 2 × 2. Seandainya ordo kedua matriks
biaya tersebut berbeda, kita tidak dapat melakukan operasi penjumlahan terhadap
kedua matriks
Baju Jas
Bahan 325 1050
Buruh 45 170
PPG Daljab 2 Tahun 2023 UNIMUS
Maka dapat diambil kesimpulan pengertian /definisi penjumlahan matriks adalah
Contoh:
Diketahui matriks A = dan B =
a. Tentukan A + B
b. Tentukan B + A
Jawab:
a. A + B = + = 











1
4
6
3
7
2
5
1
= 







5
9
9
6
b. B + A = + 







4
3
2
1
= 











4
1
3
6
2
7
1
5
= 







5
9
9
6
Dari contoh di atas, ternyata A + B = B + A. Jadi pada matriks berlaku sifat komutatif
penjumlahan. Juga dapat kita buktikan bahwa pada matriks berlaku sifat assosiatif
penjumlahan yaitu (A+B)+C = A+(B+C).
b. Pengurangan Matriks
Contoh:
1) Jika P = 







2
3
7
4
dan Q = 







 2
3
1
2
, maka tentukan P – Q !
Jawab:
P – Q = - = 







2
3
7
4
+ 










2
3
1
2
= 







4
0
6
2








4
3
2
1








1
6
7
5








4
3
2
1








1
6
7
5








1
6
7
5








2
3
7
4








 2
3
1
2
PPG Daljab 2 Tahun 2023 UNIMUS
2) Jika X matriks ordo 2x2, tentukan matriks X jika diketahui persamaan :
X + 






 
4
2
3
5
= 









2
3
4
1
X = - = 









2
3
4
1
+ 










4
2
3
5
= 









6
1
7
6
Jadi matriks X = 









6
1
7
6
c. Perkalian Suatu Bilangan Real Dengan Matriks
Contoh:
Jika A = dan B = , tentukan :
a. 3A c. 3A + 4B
b. 4B d. 2
1
A + 2
1
B
Jawab:
a. 3A = 3 







 9
5
6
4
=
b. 4B = 4 







4
3
2
1
= 







16
12
8
4
c. 3A + 4B = 







 27
15
18
12
+ 







16
12
8
4
= 







 43
3
26
16










2
3
4
1







 
4
2
3
5








 9
5
6
4








4
3
2
1








 27
15
18
12
PPG Daljab 2 Tahun 2023 UNIMUS
d. A + 2
1
B = 2
1








 9
5
6
4
+ 2
1








4
3
2
1
= 







 2
9
2
5
3
2
+ 







2
1
2
3
2
1
= 







 2
13
2
5
1
4
d. Perkalian Suatu Perkalian dua matriks
Dua buah matriks A dan B dapat dikalikan jika jumlah kolom matriks A sama dengan
jumlah baris matriks B. Hasil perkaliannya adalah matriks baru yang ordonya adalah
jumlah baris matriks A kali jumlah kolom matriks B. Secara umum ditulis :
Amxp x Bpxn = Cmxn
Cara mengalikan kedua matriks tersebut adalah dengan jalan mengalikan setiap baris
pada matriks A dengan setiap kolom pada matriks B, kemudian dijumlahkan.
Contoh:
1) Jika A = dan B = , tentukan A x B !
Jawab:
A x B = 







1
2
3
4








2
3
= 









2
.
1
3
.
2
2
.
3
3
.
4
= 







8
18
2) Jika A = dan B = 







 6
2
1
3
, tentukan A x B !
Jawab:
A x B = 







 6
2
1
3
= 













6
.
1
1
.
4
)
2
.(
1
3
.
4
6
.
5
1
.
2
)
2
.(
5
3
.
2
= 











6
4
2
12
30
2
10
6
= 







10
10
32
4
3) Jika C = 







6
5
4
1
2
3
dan D = , tentukan C x D !
Jawab:
C x D = 







6
5
4
1
2
3
= 











1
.
6
2
.
5
6
.
4
1
.
1
2
.
2
6
.
3
= 







40
23
2
1








1
2
3
4








2
3








1
4
5
2








1
4
5
2










1
2
6










1
2
6
PPG Daljab 2 Tahun 2023 UNIMUS
4) Jika M =










1
5
3
2
6
4
dan N = , tentuakn M x N !
Jawab:
M x N tidak dapat dikalikan karena tidak memenuhi definisi Amxp x Bpxn = Cmxn
Pengertian Determinan Matriks
Determinan matriks merupakan suatu nilai yang dihitung dari unsur-unsur matriks persegi.
Ingat, ya, hanya matriks persegi yang bisa dihitung determinannya. Kalo matriksnya
enggak persegi, maka sudah pasti tidak akan punya determinan. Lalu apa sih sebenarnya
matriks persegi itu?
Nah, yang dimaksud dengan matriks persegi adalah matriks yang jumlah kolom dan barisnya
itu sama. Jadi kalau jumlah barisnya 2, jumlah kolomnya pun 2. Kalau jumlah barisnya 3,
kolomnya pun harus tiga, begitupun seterusnya. Gimana, sudah cukup paham sampai sejauh
ini? Oke mari kita lanjut!
Rumus Determinan Matriks
Setelah kamu paham dengan pengertiannya. Pasti kamu penasaran dong bagaimana, sih,
rumus untuk menghitung determinan matriks ini? Akan tetapi, kamu harus tahu dulu, nih,
kalau determinan dari suatu matriks itu biasanya akan ditulis dengan det A, det (A), ataupun
det |A|.
Adapun rumus untuk menghitung determinan matriks ini akan bergantung dari ordo matriks
yang dimilikinya. Sebab rumus determinan untuk ordo matriks 2x2 akan berbeda dengan
ordo matriks 3x3. Nah biar makin paham, yuk mari kita bahas satu per satu.
1. Rumus Determinan Matriks Ordo 2x2
Misalkan saja kita punya sebuah matriks A berordo 2x2 sebagaimana berikut:
Nah dari matriks tersebut kita akan punya dua diagonal sebagaimana berikut:
 Diagonal utama: p dan s
 Diagonal kedua : q dan r
Determinan matriks ordo 2x2 dapat diperoleh dengan cara mengurangkan hasil kali diagonal
utama dengan hasil kali diagonal kedua. Kalau dituliskan ke dalam rumus maka akan seperti
ini :










5
3
4
PPG Daljab 2 Tahun 2023 UNIMUS
2. Rumus Determinan Matriks Ordo 3x3
Berbeda dengan matriks ordo 2x2, pada matriks ordo 3x3 ini ada dua rumus yang bisa kamu
gunakan untuk mencari nilai determinan pada suatu matriks. Pertama menggunakan aturan
Sarrus dan kedua memakai metode minor kofaktor. Apa sih perbedaan keduannya? Yuk kita
simak!
Misalkan nih kamu punya matriks Q berordo 3x3 sebagai berikut:
Seperti inilah rumus untuk menghitung determinannya menggunakan kedua metode tersebut
a. Aturan Sarrus
Untuk menggunakan aturan sarrus, kamu harus menambahkan kolom pertama yang berisikan
a,d,g dan kolom kedua kedua yang berisikan b,e,h di sebelah matriks utama seperti berikut.
PPG Daljab 2 Tahun 2023 UNIMUS
Setelah itu seperti menghitung determinan matrik pada ordo 3x3, kamu tinggal
menjumlahkan seluruh perkalian diagonal utama kemudian dikurangkan penjumlahan matriks
diagonal kedua seperti rumus berikut:
2. Contoh Soal Determinan Matriks Ordo 3x3
Jika kita punya matriks X ordo 3x3 seperti berikut
Maka mari kita hitung determinannya menggunakan dua metode yang rumusnya sudah
dijelaskan sebelumnya.
Aturan Sarrus
Untuk menggunakan aturan sarrus maka menggunakan rumus sarrus
PPG Daljab 2 Tahun 2023 UNIMUS
Lalu terapkan pada soal
Jadi determinan matriksnya adalah -1.
INVERS MATRIKS
Sebuah matriks dapat memiliki nilai invers apabila matriks tersebut adalah matriks
persegi. Matriks persegi tersebut adalah matriks yang jumlah kolomnya sama
dengan jumlah barisnya. Jadi jik matriks nya bukan merupakan matriks persegi,
maka matriks tersebut tidak memiliki invers. Disamping itu beberapa kondisi lain
agar sebuah matriks dapat dicari nilai inversnya.
Syarat sebuah matriks mempunyai invers:
• Matriksnya harus matriks persegi (jumlah baris dan kolom sama jumlahnya).
• Jika |A| = 0, maka matriks A tidak mempunyai invers. Oleh karena itu,
dikatakan matriks A sebagai matriks singular.
• Jika A ≠ 0, maka matriks A mempunyai invers. Oleh karena itu, dikatakan
matriks A sebagai matriks nonsingular
INVERS MATRIKS ORDO 2X2
Jika diketahui sebuah matriks A seperti dibawah ini :
A = [
𝑎 𝑏
𝑐 𝑑
] maka invers matriks A adalah
A -1
=
1
det(𝐴)
[
𝑑 −𝑏
−𝑐 𝑎
]
A -1
=
1
𝑎𝑑−𝑏𝑐
[
𝑑 −𝑏
−𝑐 𝑎
]
Contoh :
Carilah invers matriks A = [
2 1
3 4
]
PPG Daljab 2 Tahun 2023 UNIMUS
pembahasan :
A -1
=
1
det(𝐴)
[
4 −1
−3 2
]
A -1
=
1
8−3
[
4 −1
−3 2
]
A -1
=
1
5
[
4 −1
−3 2
]
INVERS MATRIKS ORDO 3X3
Untuk mencari invers matriks ordo nxn seperti untuk matriks 3x3 digunakan rumus
seperti berikut:
A -1
=
1
det(𝐴)
. Adj(A)
Sedangkan untuk mengetahui matriks adjoint yang sering disingkat dengan Adj(A),
kita harus mengetahui terlebih dahulu matriks kofaktor.
Matriks Kofaktor adalah matriks yang elemennya diganti dengan nilai determinan
yang unsurnya tidak sebaris dan tidak sekolom dengan unsur asal. Kemudian
dilanjutkan dengan memberikan tanda positif negatif saling bergantian.
+ − +
− + −
+ − +
Contoh:
Carilah invers matriks dari matriks ordo 3x3 berikut ini :
A= [
3 1 0
2 1 1
6 2 2
]
1. Langkah pertama mencari matriks kofaktornya :
Kof A =
[
+ [
1 1
2 2
] − [
2 1
6 2
] + [
2 1
6 2
]
− [
1 0
2 2
] + [
3 0
6 2
] − [
3 1
6 2
]
+ [
1 0
1 1
] − [
3 0
2 1
] + [
3 1
2 1
]]
Kof A = [
0 2 −2
−2 6 0
1 −3 1
]
2. Langkah berikutnya adalah mencari matriks ADJOIN nya :
Kof A = [
0 2 −2
−2 6 0
1 −3 1
]
PPG Daljab 2 Tahun 2023 UNIMUS
Maka matriks adjoin nya menjadi :
Matriks Adj A = [
0 −2 1
2 6 0
−2 −3 1
]
3. Langkah ketiga mencari determinan dari matriks A:
det (A) = [
3 1 0
2 1 1
6 2 2
]
3 1
2 1
6 2
det (A) = (3.1.2) + (1.1.6) + (0.2.2) – (0.1.6) – (3.1.2) – (1.2.2)
= 6 + 6 + 0 – 0 – 6 – 4
= 2
4. Langkah terakhir adalah mencari invers matriksnya :
A-1
=
1
2
[
0 −2 1
2 6 0
−2 −3 1
] Maka matriknya menjadi : A-1
=
[
0 −1
1
2
1 3 −
3
2
−1 0
1
2 ]
1. Contoh soal untuk Invers Matriks 2 x 2
Tentukan Inverse dari data berikut :
Jawab :
Kita cari adjointnya dengan cara cepat.
Dengan cara cepat kita hanya tinggal memindahkan atau menukar posisi elemen
yang ada pada baris pertama kolom pertama dengan baris ke-dua kolom ke-dua.
Kemudian elemen baris pertama kolom ke-dua dan elemen baris kedua kolom
pertama dikali dengan (-1)
Maka menjadi adjoin matriks di atas adalah :
PPG Daljab 2 Tahun 2023 UNIMUS
Kemudian kita cari determinan seperti biasa yaitu
det = (1 x 4 ) - (2 x 3 )
= 4 - 6
= -2
Maka invers dari matriks di atas adalah :
PPG Daljab 2 Tahun 2023 UNIMUS
2. Contoh soal untuk Invers Matriks Ordo 3 x 3 dan pembahasannya !
PPG Daljab 2 Tahun 2023 UNIMUS
PPG Daljab 2 Tahun 2023 UNIMUS
Pembahasan : Diketahui suatu matriks,
P = [
𝑎 𝑏
𝑐 𝑑
]
P = [
1 6
9 3
]
P-1
=
1
1.3−6.9
[
3 −6
−9 1
]
P-1
=
1
−51
[
3 −6
−9 1
]
P-1
= [
3
−51
−6
−51
−9
−51
1
−51
]
P-1
= [
1
17
−2
17
−3
−17
1
−51
]
2. Berikan 1 contoh soal untuk invers matriks ukuran 3x3 beserta detail
caranya.
Jawab :
A-1 = 𝟏
𝐝𝐞𝐭(𝑨)
. Adj (A)
Diketahui suatu matriks Q,
Q = [
3 1 4
2 6 5
2 1 4
]
Sebelum mendapatkan invers matriksnya ada beberapa lagkah yang harus dahulu
dicari, yaitu :
1. Langkah pertama : Mencari determinan matriks
2. Langkah Kedua : Mencari Minor
3. Langkah Ketiga : Mencari Kofaktor
4. Langkah Keempat: Menentukan Adjoin matriks
PPG Daljab 2 Tahun 2023 UNIMUS
5. Langkah Kelima: Menentukan Invers matriks
Pembahasan :
1. Determinan
Rumus :
Q = [
3 1 4
2 6 5
2 1 4
]
|𝑄| = |
3 1 4
2 6 5
2 1 4
|
|𝑄| = 3.6.4 + 1.5.2 + 4.2.1 – 4.6.2 – 3.5.1 – 1.2.4
|𝑄| = 72 + 10 + 8 – 48 – 15 – 8
|𝑄| = 19
2. Minor
Q = [
𝟑 𝟏 𝟒
𝟐 𝟔 𝟓
𝟐 𝟏 𝟒
]
M 1 1 = [
6 5
1 4
] = 6.4 – 5.1 = 19
M 2 1 = [
1 4
1 4
] = 1.4 – 4.1 = 0
M 3 1 = [
1 4
6 5
] = 1.5 – 4.6 = -19
M 1 2 = [
2 5
2 4
] = 2.4 – 5.2 = -8
M 2 2 = [
3 4
2 4
] = 3.4 – 4.2 = 4
M 3 2 = [
3 4
2 5
] = 3.5 – 4.2 = 7
M 1 3 = [
2 6
2 1
] = 2.1 – 6.2 = -10
PPG Daljab 2 Tahun 2023 UNIMUS
M 2 3 = [
3 1
2 1
] = 3.1 – 1.2 = 1
M 3 3 = [
3 1
2 6
] = 3.6 – 1.2 = 16
3. Kofaktor
K 1 1 = (-1) 1+1
. 19 = 19
K 2 1 = (-1) 2+1
. 0 = 0
K 3 1 = (-1) 3+1
. -19 = -19
K 1 2 = (-1) 1+ 2
. -8 = 8
K 2 2 = (-1) 2+2
. 4 = 4
K 3 2 = (-1) 3+2
. 7 = -7
K 1 3 = (-1) 1+3
. -10 = -10
K 2 3 = (-1) 2+3
.1 = -1
K 3 3 = (-1) 3+3
. 16 = 16
Matriks Kofaktor [ Qij] = [
19 8 −10
0 4 −1
−19 −7 16
]
4. Adjoin (Transpose)
Adjoin Matriks [Qij]T
= [
19 0 −19
8 4 7
−10 −1 16
]
5. Invers Matriks
Q-1
=
𝟏
𝐝𝐞𝐭(𝑨)
. Adj (Q)
Q-1
=
1
19
.
[
19 0 −19
8 4 7
−10 −1 16
]
Q-1
=
1
19
.
[
19
19
0
19
−19
19
8
19
4
19
7
19
−10
19
−1
19
16
19 ]
PPG Daljab 2 Tahun 2023 UNIMUS
Q-1
= [
1 0 −1
8
19
4
19
7
19
−10
19
−1
19
16
19
]
PPG Daljab 2 Tahun 2023 UNIMUS
Glosarium
 Matriks adalah susunan bilangan yang diatur menurut aturan baris dan kolom dalam
suatu jajaran yang berbentuk persegi atau persegi panjang.
 Ordo suatu matriks adalah banyakna elemen-elemen suatu matriks atau perkalian
antara baris dan kolom.
 Sebuah matriks A ditransposkan menghasilkan At
dengan entry baris matrik A
berubah menjadi entri kolom matriks At
. Dengan demikian matriks At
ditransposekan
kembali, hasilnya menjadi matriks A ( At
y = A ).
 Penjumlahan sembarang matriks dengan matriks identitas penjumlahan hasilnya
matriks itu sendiri. Mtriks identitas penjumlahan adalah matriks nol
 Hasil kali sebuah matriks dengan suatu skalar atau suatu bilangan real k akan
menghasilkan sebuah matriks baru yang berordo sama dan memiliki entry – entry k
kali entry – entry matriks semula
 Dua buah matriks hanya dapat dikalikan apabila banyaknya kolom matriks yang
dikali sama dengan banyaknya matriks pengalinya.
 Asil perkalian matriks A dengan matriks identitas perkalian hasilnya adalah matriks
A.
 Mtriks yang memiliki invers adalah matriks persegi dengan nilai determinannya tidak
nol ( 0 ).
PPG Daljab 2 Tahun 2023 UNIMUS
Daftar Pustaka
Anton. Howard, Rorres. Cris. (2005). Elementary Linear Algebra with Aplications.John
Wiley & Sons,Inc.
Ball,Deborah Loewenberg. (2003). Mathematical Proficiencyfor All Students(Toward a
Strategic Research and Development Program in Matematics education ) United States
of America : RAND.
Sinaga, Bornok.(2007). Pengembangan Model Pembelajaran Matematika berdasarkan
Masalah Berbasis Budaya Batak. Surabaya: Program Pascasarjana UNESA
PPG Daljab 2 Tahun 2023 UNIMUS
TERIMAKASIH

More Related Content

Similar to MATRIKS_SEDERHANA

Similar to MATRIKS_SEDERHANA (20)

Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3
 
Matriks
MatriksMatriks
Matriks
 
Matriks powerpoint
Matriks powerpointMatriks powerpoint
Matriks powerpoint
 
Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3
 
Matriks
MatriksMatriks
Matriks
 
Matrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LN
Matrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LNMatrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LN
Matrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LN
 
Matriks
MatriksMatriks
Matriks
 
BMP ESPA4222
BMP ESPA4222BMP ESPA4222
BMP ESPA4222
 
Matriks untuk mhs.pptx
Matriks untuk mhs.pptxMatriks untuk mhs.pptx
Matriks untuk mhs.pptx
 
10 notasi matriks
10 notasi matriks10 notasi matriks
10 notasi matriks
 
Ppt klmpk 6 alj liner
Ppt klmpk 6 alj linerPpt klmpk 6 alj liner
Ppt klmpk 6 alj liner
 
PPT Matwa Bab 3 Matriks.pptx
PPT Matwa Bab 3 Matriks.pptxPPT Matwa Bab 3 Matriks.pptx
PPT Matwa Bab 3 Matriks.pptx
 
Ppt media it
Ppt media itPpt media it
Ppt media it
 
Kuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi I
Kuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi IKuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi I
Kuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi I
 
PPT_MATRIKS.pptx
PPT_MATRIKS.pptxPPT_MATRIKS.pptx
PPT_MATRIKS.pptx
 
matematika kelas 11 matriks lengkap.pptx
matematika kelas 11 matriks lengkap.pptxmatematika kelas 11 matriks lengkap.pptx
matematika kelas 11 matriks lengkap.pptx
 
matriks_2.ppt
matriks_2.pptmatriks_2.ppt
matriks_2.ppt
 
Matriks 2
Matriks 2Matriks 2
Matriks 2
 
Mediaakuuuu
MediaakuuuuMediaakuuuu
Mediaakuuuu
 
Mediaakuuuu
MediaakuuuuMediaakuuuu
Mediaakuuuu
 

More from LusiIrawati1

Bahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdf
Bahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdfBahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdf
Bahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdfLusiIrawati1
 
Unit 4-barisan-dan-deret-tak-hingga (1)
Unit 4-barisan-dan-deret-tak-hingga (1)Unit 4-barisan-dan-deret-tak-hingga (1)
Unit 4-barisan-dan-deret-tak-hingga (1)LusiIrawati1
 
Presen html-121216072652-phpapp01
Presen html-121216072652-phpapp01Presen html-121216072652-phpapp01
Presen html-121216072652-phpapp01LusiIrawati1
 
Presen html-121216072652-phpapp01
Presen html-121216072652-phpapp01Presen html-121216072652-phpapp01
Presen html-121216072652-phpapp01LusiIrawati1
 
Presen html-121216072652-phpapp01
Presen html-121216072652-phpapp01Presen html-121216072652-phpapp01
Presen html-121216072652-phpapp01LusiIrawati1
 
Presen html-121216072652-phpapp01
Presen html-121216072652-phpapp01Presen html-121216072652-phpapp01
Presen html-121216072652-phpapp01LusiIrawati1
 
Presen html-121216072652-phpapp01
Presen html-121216072652-phpapp01Presen html-121216072652-phpapp01
Presen html-121216072652-phpapp01LusiIrawati1
 
Presen html-121216072652-phpapp01
Presen html-121216072652-phpapp01Presen html-121216072652-phpapp01
Presen html-121216072652-phpapp01LusiIrawati1
 
Tayangan barisan dan deret2
Tayangan barisan dan deret2Tayangan barisan dan deret2
Tayangan barisan dan deret2LusiIrawati1
 

More from LusiIrawati1 (10)

Bahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdf
Bahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdfBahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdf
Bahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdf
 
Unit 4-barisan-dan-deret-tak-hingga (1)
Unit 4-barisan-dan-deret-tak-hingga (1)Unit 4-barisan-dan-deret-tak-hingga (1)
Unit 4-barisan-dan-deret-tak-hingga (1)
 
Presen html-121216072652-phpapp01
Presen html-121216072652-phpapp01Presen html-121216072652-phpapp01
Presen html-121216072652-phpapp01
 
Presen html-121216072652-phpapp01
Presen html-121216072652-phpapp01Presen html-121216072652-phpapp01
Presen html-121216072652-phpapp01
 
Presen html-121216072652-phpapp01
Presen html-121216072652-phpapp01Presen html-121216072652-phpapp01
Presen html-121216072652-phpapp01
 
Presen html-121216072652-phpapp01
Presen html-121216072652-phpapp01Presen html-121216072652-phpapp01
Presen html-121216072652-phpapp01
 
Presen html-121216072652-phpapp01
Presen html-121216072652-phpapp01Presen html-121216072652-phpapp01
Presen html-121216072652-phpapp01
 
Presen html-121216072652-phpapp01
Presen html-121216072652-phpapp01Presen html-121216072652-phpapp01
Presen html-121216072652-phpapp01
 
Tayangan barisan dan deret2
Tayangan barisan dan deret2Tayangan barisan dan deret2
Tayangan barisan dan deret2
 
Program linear
Program linear Program linear
Program linear
 

Recently uploaded

Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanhormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanAprissiliaTaifany1
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 

Recently uploaded (10)

Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanhormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 

MATRIKS_SEDERHANA

  • 1. PPG Daljab 2 Tahun 2023 UNIMUS LUSI IRAWATI,S.Pd MATEMATIKA SMA/SMK KELAS XI SEMESTER !
  • 2. PPG Daljab 2 Tahun 2023 UNIMUS PENDAHULUAN  Petunjuk Pengunaan Para siswa sekalian,agar bahan ajar dapat digunakan secara maksimal serta kalian dapat mencapai kompetensi yang diharapkan, maka lakukan langkah – langkah berikut: 1. Pelajari dan pahami peta konsep yang disajikan dibagian awal modul ini. 2. Pelajari dan pahami tujuan yang tercantum dalam setiap kegiatan pembelajaran. 3. Pelajari uraian materi secara sistematis dan mendalam dalam setiap kegiatan pembelajran. 4. Lakukan latihan soal di akhir kegiatan pembelajaran untuk mengetahui tingkat penguasaan materi. 5. Diskusi dengan guru atau teman jika mengalami kesulitan dalam pemahaman materi.  Tujuan Pembelajaran Setelah melakukan kegiatan pembelajaran melalui model pembelajaran Problem Based learning dan Project Based Learning berpendekatan saintifik, maka : 1. Peserta didik mampu mengidentifikasi unsur – unsur matriks dari analisis matriks yang diberikan 2. Peserta didik mampu membuat bentuk matriks dari analisis masalah konstektual yang diberikan. 3. Peserta didik mampu menentukan operasi matriks dalam bentuk penjumlahan,pengurangan dan transpost matriks berordo 2 x 2 dan berordo 3 x 3. 4. Peserta didik mampu menentukan operasi matriks dalam bentuk perkalian matriks berordo 2 x 2 dan berordo 3 x3 . 5. Peserta didik mampu menentukan operasi matriks dalam bentuk determinan matriks berordo 2 x 2 dan berordo 3 x 3. 6. Peserta didik mampu menetukan operasi matriks dalam bentuk invers matriks berordo 2 x 2. 7. Peserta didik mampu menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan bentuk matriks dalam kehidupan sehari – hari.
  • 3. PPG Daljab 2 Tahun 2023 UNIMUS MATERI Pengertian dan Notasi Matriks Matriks adalah susunan bilangan-bilangan yang diatur dalam baris dan kolom berebentuk persegi panjang. Susunan bilangan-bilangan itu dibatasi oleh kurva biasa “( )” atau kurung siku “[ ]” Suatu matriks biasanya dinotasikan dengan huruf besar dan ditulis secara umum sebagai berikut:                      mn m m n n mxn a a a a a a a a a A . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2 1 2 22 21 1 12 11 m ke baris ke baris ke baris       . 2 . 1 . kolom ke-n kolom ke-2 kolom ke-1 Amxn artinya matriks A mempunyai baris sebanyak m dan mempunyai kolom sebanyak n. Setiap bilangan yang terdapat pada baris dan kolom dinamakan anggota atau elemen matriks dan diberi nama sesuai dengan nama baris dan nama kolom serta dinotasikan dengan huruf kecil sesuai dengan nama matriknya. a11 artinya elemen a baris 1 kolom 1 a12 artinya elemen a baris 1 kolom 2 . . . amn artinya elemen baris ke-m kolom ke-n. Contoh: A =           10 6 7 9 5 2 8 3 4 artinya 6 = elemen baris ketiga kolom kedua. 5 = elemen baris kedua kolom kedua. 9 = elemen baris kedua kolom ketiga. 10 = elemen baris ketiga kolom ketiga. dan seterusnya.
  • 4. PPG Daljab 2 Tahun 2023 UNIMUS 2. Ordo Matriks Ordo suatu matriks adalah banyakna elemen-elemen suatu matriks atau perkalian antara baris dan kolom. Contoh: A =         1 4 2 5 ; A berordo 2x2 atau A2x2. B =          0 1 3 5 2 3 ; B berordo 2x3 atau B2x3. C =           5 2 1 ; C berordo 3x1 atau C3x1. D = ( 6 7 8 ) ; D berordo 1x3 atau D1x3. B. Jenis –Jenis Matriks 1. Matriks nol. Contoh: O2x2 =         0 0 0 0 O2x3 =         0 0 0 0 0 0 2. Matriks bujur sangkar (persegi). Matriks bujur sangkar (persegi) adalah matriks yang jumlah baris dan kolomnya sama. Contoh: A =         3 1 2 4 B =           8 9 7 6 5 4 3 2 1 3. Matriks baris. Matriks baris adalah matriks yang hanya terdiri atas satu baris. Contoh: A = ( 2 5 ) B = ( 1 2 3 5 ) 4. Matriks kolom. Matriks kolom adalah matriks yang hanya terdiri atas satu kolom. Contoh:
  • 5. PPG Daljab 2 Tahun 2023 UNIMUS A =         2 4 C =           6 4 2 D =               7 6 5 1 5. Matriks diagonal. Matriks diagonal adalah matriks persegi yang semua elemennya nol, kecuali pada diagonal utamanya ada yang tidak nol. Contoh: A =         1 0 0 2 B =           1 0 0 0 2 0 0 0 2 6. Matriks identitas. Matriks identitas adalah matriks diagonal yang semua elemen pada diagonal utamanya bernilai satu, dilambangkan dengan “I” . Contoh: I2 = I3 =           1 0 0 0 1 0 0 0 1 C. Transpos Matriks Jika pada matriks A setiap baris ditempatkan pada setiap kolom maka matriks itu merupakan matriks transpos. Jika diketahui matriks A berordo mxn maka matriks transpos dari A dilambangkan dengan At yang berordo nxm. Contoh: A =            1 3 2 3 0 2 3 1 5 6 5 4 maka matriks transposnya At =                1 0 5 3 2 6 2 3 5 3 1 4 D. Kesamaan Matriks Dua buah matriks dikatakan sama jika kedua matriks itu berordo sama dan elemen- elemen yang seletak besarnya sama. Contoh: Jika A =         1 5 2 3 dan B =         1 5 2 3 maka dikatakan A = B.         1 0 0 1
  • 6. PPG Daljab 2 Tahun 2023 UNIMUS Jika M =         8 1 7 5 3 2 dan N =         8 1 7 5 3 2 maka dikatakan M = N. Memahami Operasi Sederhana Matriks serta Menerapkannya dalam Pemecahan Masalah A. Operasi Hitung pada Matriks a. Penjumlahan Matriks Perhatikan permasalahan berikut: Jika kita misalkan biaya matriks di Surabaya, sebagai matriks S dan biaya matriks di Jakarta sebagai matriks J, maka biaya total yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk kedua pabrik tersebut dapat diperoleh, sebagai berikut. ♦ Total biaya bahan untuk baju = 200 + 125 = 325 ♦ Total biaya bahan untuk jas = 600 + 450 = 1050 ♦ Total biaya buruh untuk baju = 20 + 25 = 45 ♦ Total biaya buruh untuk jas = 80 + 90 = 170 Jika keempat total biaya tersebut dinyatakan dalam matriks, adalah sebagai berikut: Total Biaya Pabrik (dalam Jutaan) Penjumlahan kedua matriks biaya di atas dapat dioperasikan diakibatkan kedua matriks biaya memiliki ordo yang sama, yaitu 2 × 2. Seandainya ordo kedua matriks biaya tersebut berbeda, kita tidak dapat melakukan operasi penjumlahan terhadap kedua matriks Baju Jas Bahan 325 1050 Buruh 45 170
  • 7. PPG Daljab 2 Tahun 2023 UNIMUS Maka dapat diambil kesimpulan pengertian /definisi penjumlahan matriks adalah Contoh: Diketahui matriks A = dan B = a. Tentukan A + B b. Tentukan B + A Jawab: a. A + B = + =             1 4 6 3 7 2 5 1 =         5 9 9 6 b. B + A = +         4 3 2 1 =             4 1 3 6 2 7 1 5 =         5 9 9 6 Dari contoh di atas, ternyata A + B = B + A. Jadi pada matriks berlaku sifat komutatif penjumlahan. Juga dapat kita buktikan bahwa pada matriks berlaku sifat assosiatif penjumlahan yaitu (A+B)+C = A+(B+C). b. Pengurangan Matriks Contoh: 1) Jika P =         2 3 7 4 dan Q =          2 3 1 2 , maka tentukan P – Q ! Jawab: P – Q = - =         2 3 7 4 +            2 3 1 2 =         4 0 6 2         4 3 2 1         1 6 7 5         4 3 2 1         1 6 7 5         1 6 7 5         2 3 7 4          2 3 1 2
  • 8. PPG Daljab 2 Tahun 2023 UNIMUS 2) Jika X matriks ordo 2x2, tentukan matriks X jika diketahui persamaan : X +          4 2 3 5 =           2 3 4 1 X = - =           2 3 4 1 +            4 2 3 5 =           6 1 7 6 Jadi matriks X =           6 1 7 6 c. Perkalian Suatu Bilangan Real Dengan Matriks Contoh: Jika A = dan B = , tentukan : a. 3A c. 3A + 4B b. 4B d. 2 1 A + 2 1 B Jawab: a. 3A = 3          9 5 6 4 = b. 4B = 4         4 3 2 1 =         16 12 8 4 c. 3A + 4B =          27 15 18 12 +         16 12 8 4 =          43 3 26 16           2 3 4 1          4 2 3 5          9 5 6 4         4 3 2 1          27 15 18 12
  • 9. PPG Daljab 2 Tahun 2023 UNIMUS d. A + 2 1 B = 2 1          9 5 6 4 + 2 1         4 3 2 1 =          2 9 2 5 3 2 +         2 1 2 3 2 1 =          2 13 2 5 1 4 d. Perkalian Suatu Perkalian dua matriks Dua buah matriks A dan B dapat dikalikan jika jumlah kolom matriks A sama dengan jumlah baris matriks B. Hasil perkaliannya adalah matriks baru yang ordonya adalah jumlah baris matriks A kali jumlah kolom matriks B. Secara umum ditulis : Amxp x Bpxn = Cmxn Cara mengalikan kedua matriks tersebut adalah dengan jalan mengalikan setiap baris pada matriks A dengan setiap kolom pada matriks B, kemudian dijumlahkan. Contoh: 1) Jika A = dan B = , tentukan A x B ! Jawab: A x B =         1 2 3 4         2 3 =           2 . 1 3 . 2 2 . 3 3 . 4 =         8 18 2) Jika A = dan B =          6 2 1 3 , tentukan A x B ! Jawab: A x B =          6 2 1 3 =               6 . 1 1 . 4 ) 2 .( 1 3 . 4 6 . 5 1 . 2 ) 2 .( 5 3 . 2 =             6 4 2 12 30 2 10 6 =         10 10 32 4 3) Jika C =         6 5 4 1 2 3 dan D = , tentukan C x D ! Jawab: C x D =         6 5 4 1 2 3 =             1 . 6 2 . 5 6 . 4 1 . 1 2 . 2 6 . 3 =         40 23 2 1         1 2 3 4         2 3         1 4 5 2         1 4 5 2           1 2 6           1 2 6
  • 10. PPG Daljab 2 Tahun 2023 UNIMUS 4) Jika M =           1 5 3 2 6 4 dan N = , tentuakn M x N ! Jawab: M x N tidak dapat dikalikan karena tidak memenuhi definisi Amxp x Bpxn = Cmxn Pengertian Determinan Matriks Determinan matriks merupakan suatu nilai yang dihitung dari unsur-unsur matriks persegi. Ingat, ya, hanya matriks persegi yang bisa dihitung determinannya. Kalo matriksnya enggak persegi, maka sudah pasti tidak akan punya determinan. Lalu apa sih sebenarnya matriks persegi itu? Nah, yang dimaksud dengan matriks persegi adalah matriks yang jumlah kolom dan barisnya itu sama. Jadi kalau jumlah barisnya 2, jumlah kolomnya pun 2. Kalau jumlah barisnya 3, kolomnya pun harus tiga, begitupun seterusnya. Gimana, sudah cukup paham sampai sejauh ini? Oke mari kita lanjut! Rumus Determinan Matriks Setelah kamu paham dengan pengertiannya. Pasti kamu penasaran dong bagaimana, sih, rumus untuk menghitung determinan matriks ini? Akan tetapi, kamu harus tahu dulu, nih, kalau determinan dari suatu matriks itu biasanya akan ditulis dengan det A, det (A), ataupun det |A|. Adapun rumus untuk menghitung determinan matriks ini akan bergantung dari ordo matriks yang dimilikinya. Sebab rumus determinan untuk ordo matriks 2x2 akan berbeda dengan ordo matriks 3x3. Nah biar makin paham, yuk mari kita bahas satu per satu. 1. Rumus Determinan Matriks Ordo 2x2 Misalkan saja kita punya sebuah matriks A berordo 2x2 sebagaimana berikut: Nah dari matriks tersebut kita akan punya dua diagonal sebagaimana berikut:  Diagonal utama: p dan s  Diagonal kedua : q dan r Determinan matriks ordo 2x2 dapat diperoleh dengan cara mengurangkan hasil kali diagonal utama dengan hasil kali diagonal kedua. Kalau dituliskan ke dalam rumus maka akan seperti ini :           5 3 4
  • 11. PPG Daljab 2 Tahun 2023 UNIMUS 2. Rumus Determinan Matriks Ordo 3x3 Berbeda dengan matriks ordo 2x2, pada matriks ordo 3x3 ini ada dua rumus yang bisa kamu gunakan untuk mencari nilai determinan pada suatu matriks. Pertama menggunakan aturan Sarrus dan kedua memakai metode minor kofaktor. Apa sih perbedaan keduannya? Yuk kita simak! Misalkan nih kamu punya matriks Q berordo 3x3 sebagai berikut: Seperti inilah rumus untuk menghitung determinannya menggunakan kedua metode tersebut a. Aturan Sarrus Untuk menggunakan aturan sarrus, kamu harus menambahkan kolom pertama yang berisikan a,d,g dan kolom kedua kedua yang berisikan b,e,h di sebelah matriks utama seperti berikut.
  • 12. PPG Daljab 2 Tahun 2023 UNIMUS Setelah itu seperti menghitung determinan matrik pada ordo 3x3, kamu tinggal menjumlahkan seluruh perkalian diagonal utama kemudian dikurangkan penjumlahan matriks diagonal kedua seperti rumus berikut: 2. Contoh Soal Determinan Matriks Ordo 3x3 Jika kita punya matriks X ordo 3x3 seperti berikut Maka mari kita hitung determinannya menggunakan dua metode yang rumusnya sudah dijelaskan sebelumnya. Aturan Sarrus Untuk menggunakan aturan sarrus maka menggunakan rumus sarrus
  • 13. PPG Daljab 2 Tahun 2023 UNIMUS Lalu terapkan pada soal Jadi determinan matriksnya adalah -1. INVERS MATRIKS Sebuah matriks dapat memiliki nilai invers apabila matriks tersebut adalah matriks persegi. Matriks persegi tersebut adalah matriks yang jumlah kolomnya sama dengan jumlah barisnya. Jadi jik matriks nya bukan merupakan matriks persegi, maka matriks tersebut tidak memiliki invers. Disamping itu beberapa kondisi lain agar sebuah matriks dapat dicari nilai inversnya. Syarat sebuah matriks mempunyai invers: • Matriksnya harus matriks persegi (jumlah baris dan kolom sama jumlahnya). • Jika |A| = 0, maka matriks A tidak mempunyai invers. Oleh karena itu, dikatakan matriks A sebagai matriks singular. • Jika A ≠ 0, maka matriks A mempunyai invers. Oleh karena itu, dikatakan matriks A sebagai matriks nonsingular INVERS MATRIKS ORDO 2X2 Jika diketahui sebuah matriks A seperti dibawah ini : A = [ 𝑎 𝑏 𝑐 𝑑 ] maka invers matriks A adalah A -1 = 1 det(𝐴) [ 𝑑 −𝑏 −𝑐 𝑎 ] A -1 = 1 𝑎𝑑−𝑏𝑐 [ 𝑑 −𝑏 −𝑐 𝑎 ] Contoh : Carilah invers matriks A = [ 2 1 3 4 ]
  • 14. PPG Daljab 2 Tahun 2023 UNIMUS pembahasan : A -1 = 1 det(𝐴) [ 4 −1 −3 2 ] A -1 = 1 8−3 [ 4 −1 −3 2 ] A -1 = 1 5 [ 4 −1 −3 2 ] INVERS MATRIKS ORDO 3X3 Untuk mencari invers matriks ordo nxn seperti untuk matriks 3x3 digunakan rumus seperti berikut: A -1 = 1 det(𝐴) . Adj(A) Sedangkan untuk mengetahui matriks adjoint yang sering disingkat dengan Adj(A), kita harus mengetahui terlebih dahulu matriks kofaktor. Matriks Kofaktor adalah matriks yang elemennya diganti dengan nilai determinan yang unsurnya tidak sebaris dan tidak sekolom dengan unsur asal. Kemudian dilanjutkan dengan memberikan tanda positif negatif saling bergantian. + − + − + − + − + Contoh: Carilah invers matriks dari matriks ordo 3x3 berikut ini : A= [ 3 1 0 2 1 1 6 2 2 ] 1. Langkah pertama mencari matriks kofaktornya : Kof A = [ + [ 1 1 2 2 ] − [ 2 1 6 2 ] + [ 2 1 6 2 ] − [ 1 0 2 2 ] + [ 3 0 6 2 ] − [ 3 1 6 2 ] + [ 1 0 1 1 ] − [ 3 0 2 1 ] + [ 3 1 2 1 ]] Kof A = [ 0 2 −2 −2 6 0 1 −3 1 ] 2. Langkah berikutnya adalah mencari matriks ADJOIN nya : Kof A = [ 0 2 −2 −2 6 0 1 −3 1 ]
  • 15. PPG Daljab 2 Tahun 2023 UNIMUS Maka matriks adjoin nya menjadi : Matriks Adj A = [ 0 −2 1 2 6 0 −2 −3 1 ] 3. Langkah ketiga mencari determinan dari matriks A: det (A) = [ 3 1 0 2 1 1 6 2 2 ] 3 1 2 1 6 2 det (A) = (3.1.2) + (1.1.6) + (0.2.2) – (0.1.6) – (3.1.2) – (1.2.2) = 6 + 6 + 0 – 0 – 6 – 4 = 2 4. Langkah terakhir adalah mencari invers matriksnya : A-1 = 1 2 [ 0 −2 1 2 6 0 −2 −3 1 ] Maka matriknya menjadi : A-1 = [ 0 −1 1 2 1 3 − 3 2 −1 0 1 2 ] 1. Contoh soal untuk Invers Matriks 2 x 2 Tentukan Inverse dari data berikut : Jawab : Kita cari adjointnya dengan cara cepat. Dengan cara cepat kita hanya tinggal memindahkan atau menukar posisi elemen yang ada pada baris pertama kolom pertama dengan baris ke-dua kolom ke-dua. Kemudian elemen baris pertama kolom ke-dua dan elemen baris kedua kolom pertama dikali dengan (-1) Maka menjadi adjoin matriks di atas adalah :
  • 16. PPG Daljab 2 Tahun 2023 UNIMUS Kemudian kita cari determinan seperti biasa yaitu det = (1 x 4 ) - (2 x 3 ) = 4 - 6 = -2 Maka invers dari matriks di atas adalah :
  • 17. PPG Daljab 2 Tahun 2023 UNIMUS 2. Contoh soal untuk Invers Matriks Ordo 3 x 3 dan pembahasannya !
  • 18. PPG Daljab 2 Tahun 2023 UNIMUS
  • 19. PPG Daljab 2 Tahun 2023 UNIMUS Pembahasan : Diketahui suatu matriks, P = [ 𝑎 𝑏 𝑐 𝑑 ] P = [ 1 6 9 3 ] P-1 = 1 1.3−6.9 [ 3 −6 −9 1 ] P-1 = 1 −51 [ 3 −6 −9 1 ] P-1 = [ 3 −51 −6 −51 −9 −51 1 −51 ] P-1 = [ 1 17 −2 17 −3 −17 1 −51 ] 2. Berikan 1 contoh soal untuk invers matriks ukuran 3x3 beserta detail caranya. Jawab : A-1 = 𝟏 𝐝𝐞𝐭(𝑨) . Adj (A) Diketahui suatu matriks Q, Q = [ 3 1 4 2 6 5 2 1 4 ] Sebelum mendapatkan invers matriksnya ada beberapa lagkah yang harus dahulu dicari, yaitu : 1. Langkah pertama : Mencari determinan matriks 2. Langkah Kedua : Mencari Minor 3. Langkah Ketiga : Mencari Kofaktor 4. Langkah Keempat: Menentukan Adjoin matriks
  • 20. PPG Daljab 2 Tahun 2023 UNIMUS 5. Langkah Kelima: Menentukan Invers matriks Pembahasan : 1. Determinan Rumus : Q = [ 3 1 4 2 6 5 2 1 4 ] |𝑄| = | 3 1 4 2 6 5 2 1 4 | |𝑄| = 3.6.4 + 1.5.2 + 4.2.1 – 4.6.2 – 3.5.1 – 1.2.4 |𝑄| = 72 + 10 + 8 – 48 – 15 – 8 |𝑄| = 19 2. Minor Q = [ 𝟑 𝟏 𝟒 𝟐 𝟔 𝟓 𝟐 𝟏 𝟒 ] M 1 1 = [ 6 5 1 4 ] = 6.4 – 5.1 = 19 M 2 1 = [ 1 4 1 4 ] = 1.4 – 4.1 = 0 M 3 1 = [ 1 4 6 5 ] = 1.5 – 4.6 = -19 M 1 2 = [ 2 5 2 4 ] = 2.4 – 5.2 = -8 M 2 2 = [ 3 4 2 4 ] = 3.4 – 4.2 = 4 M 3 2 = [ 3 4 2 5 ] = 3.5 – 4.2 = 7 M 1 3 = [ 2 6 2 1 ] = 2.1 – 6.2 = -10
  • 21. PPG Daljab 2 Tahun 2023 UNIMUS M 2 3 = [ 3 1 2 1 ] = 3.1 – 1.2 = 1 M 3 3 = [ 3 1 2 6 ] = 3.6 – 1.2 = 16 3. Kofaktor K 1 1 = (-1) 1+1 . 19 = 19 K 2 1 = (-1) 2+1 . 0 = 0 K 3 1 = (-1) 3+1 . -19 = -19 K 1 2 = (-1) 1+ 2 . -8 = 8 K 2 2 = (-1) 2+2 . 4 = 4 K 3 2 = (-1) 3+2 . 7 = -7 K 1 3 = (-1) 1+3 . -10 = -10 K 2 3 = (-1) 2+3 .1 = -1 K 3 3 = (-1) 3+3 . 16 = 16 Matriks Kofaktor [ Qij] = [ 19 8 −10 0 4 −1 −19 −7 16 ] 4. Adjoin (Transpose) Adjoin Matriks [Qij]T = [ 19 0 −19 8 4 7 −10 −1 16 ] 5. Invers Matriks Q-1 = 𝟏 𝐝𝐞𝐭(𝑨) . Adj (Q) Q-1 = 1 19 . [ 19 0 −19 8 4 7 −10 −1 16 ] Q-1 = 1 19 . [ 19 19 0 19 −19 19 8 19 4 19 7 19 −10 19 −1 19 16 19 ]
  • 22. PPG Daljab 2 Tahun 2023 UNIMUS Q-1 = [ 1 0 −1 8 19 4 19 7 19 −10 19 −1 19 16 19 ]
  • 23. PPG Daljab 2 Tahun 2023 UNIMUS Glosarium  Matriks adalah susunan bilangan yang diatur menurut aturan baris dan kolom dalam suatu jajaran yang berbentuk persegi atau persegi panjang.  Ordo suatu matriks adalah banyakna elemen-elemen suatu matriks atau perkalian antara baris dan kolom.  Sebuah matriks A ditransposkan menghasilkan At dengan entry baris matrik A berubah menjadi entri kolom matriks At . Dengan demikian matriks At ditransposekan kembali, hasilnya menjadi matriks A ( At y = A ).  Penjumlahan sembarang matriks dengan matriks identitas penjumlahan hasilnya matriks itu sendiri. Mtriks identitas penjumlahan adalah matriks nol  Hasil kali sebuah matriks dengan suatu skalar atau suatu bilangan real k akan menghasilkan sebuah matriks baru yang berordo sama dan memiliki entry – entry k kali entry – entry matriks semula  Dua buah matriks hanya dapat dikalikan apabila banyaknya kolom matriks yang dikali sama dengan banyaknya matriks pengalinya.  Asil perkalian matriks A dengan matriks identitas perkalian hasilnya adalah matriks A.  Mtriks yang memiliki invers adalah matriks persegi dengan nilai determinannya tidak nol ( 0 ).
  • 24. PPG Daljab 2 Tahun 2023 UNIMUS Daftar Pustaka Anton. Howard, Rorres. Cris. (2005). Elementary Linear Algebra with Aplications.John Wiley & Sons,Inc. Ball,Deborah Loewenberg. (2003). Mathematical Proficiencyfor All Students(Toward a Strategic Research and Development Program in Matematics education ) United States of America : RAND. Sinaga, Bornok.(2007). Pengembangan Model Pembelajaran Matematika berdasarkan Masalah Berbasis Budaya Batak. Surabaya: Program Pascasarjana UNESA
  • 25. PPG Daljab 2 Tahun 2023 UNIMUS TERIMAKASIH