SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
OLEH
ZHAFRAN ANAS
15504241044
Nikel adalah unsur kimia metalik dalam tabel periodik yang memiliki simbol
Ni dan nomor atom 28.
Nikel mempunyai sifat tahan karat. Dalam keadaan murni, nikel bersifat
lembek, tetapi jika dipadukan dengan besi, krom, dan logam lainnya, dapat
membentuk baja tahan karat yang keras.
Perpaduan nikel, krom dan besi menghasilkan baja tahan karat (stainless
steel) yang banyak diaplikasikan pada peralatan dapur (sendok, dan peralatan
memasak), ornamen-ornamen rumah dan gedung, serta komponen industri.
PENGERTIAN
• Jumlah aras tenaga: 4
• Aras tenaga Pertama: 2
• Aras tenaga Kedua : 8
• Aras tenaga Ketiga: 16
• Aras tenaga Keempat: 2
STRUKTUR ATOM
• Nama : Nikel
• Simbol : Ni
• Nomor Atom : 28
• Massa Atom : 58.6934 amu
• Titik Leleh: 1453.0 °C (1726.15 K, 2647.4 °F)
• Titik Didih: 2732.0 °C (3005.15 K, 4949.6 °F)
• Jumlah Protons/Elektron : 28
• Jumlah Neutron : 31
• Klasifikasi : Transition Metal
• Struktur kristal : Cubic
• Massa jenis @ 293 K : 8.902 g/cm3
• Warna : Putih dasar
DATA TEKNIS
• Logam keras, ulet, bisa ditempa, dan berwarna putih keperakan.
• konduktor panas dan listrik yang cukup baik.
• Sebagian besar senyawa nikel berwarna biru atau hijau.
• Nikel larut perlahan dalam asam encer namun, seperti besi, menjadi
pasif ketika dipaparkan dengan asam nitrat.
KARAKTERISTIK
Nikel ditemukan oleh A. F. Cronstedtpada tahun 1751, merupakan logam berwarna putih
keperak-perakan yang berkilat, keras dan mulur, tergolong dalam logam peralihan, sifat tidak berubah
bila terkena udara, tahan terhadapoksidasi dan kemampuan mempertahankan sifat aslinya di bawah
suhu yang ekstrim (Cotton dan Wilkinson, 1989).
Nikel adalah komponen yang ditemukan banyak dalam meteorit dan menjadi ciri komponen
yang membedakan meteorit dari mineral lainnya. Meteorit besi atau siderit, dapat mengandung alloy
besi dan nikel berkadar 5-25%. Nikel diperoleh secara komersial dari pentlandit dan pirotit di
kawasan Sudbury Ontario, sebuah daerah yang menghasilkan 30% kebutuhan dunia akan nikel.
SEJARAH
1. LAND CLEARING
2. TOP SOILING
3. OVERBURDEN
4. PENGUPASAN
5. PENIMBUNAN
6. PENGANGKUTAN
PENAMBANGAN
Proses land clearing merupakan proses awal sebelum penggalian mareial
bijih nikel dilakukan. Pada proses ini, vegetasi yang terdapat diatas cadangan nikel
dibersihkan terlebih dahulu untuk memudahkan pembongkaran dan penggalian
material tanah penutup dan bijih nikel yang akan dilakukan kemudian.
LAND CLEARING
Top soiling merupakan tahapan selanjutnya yang akan dilakukan setelah
tahap land clearing telah selesai dilakukan. Pada tahap ini, lapisan tanah pucuk (top
soil) yang mengandung humus dan unsur hara yang penting untuk kesuburan tanah
dikupas, diangkut lalu ditimbun pada suatu lokasi khusus (dipisahkan dari mateial
tanah penutup/overburden) yang telah dipersiapkan untuk menimbun tanah pucuk
ini (top soil bank).
Hal ini dilakukan dengan harapan kondisi dan komposisi tanah pucuk
tersebut tidak berubah dan dapat digunakan kembali ketika proses reklamasi dan
revegetasi dilakukan setelah operrasi penambangan selesai dilakuakan.
TOP SOILING
Tahapan ini dilakukan bila tahapan land clearing dan top soiling telah selesai
dilakukan. Endapan cadangan timah (saprolit dan limonit) biasanya terletak dibawah
lapisan tanah yang tidak mengandung atau memiliki kadar nikel yang rendah.
Sehingga untuk menambangnya diperlukan pengupasan dan pengangkutan lapisan
tanah penutup (overburden) terlebih dahulu. Proses ini akan menggunkan kombinasi
peralatan tambang berupa back hole dan dump truk. Tanah penutup yang telah
dikupas tersebut kemudian akan ditimbun pada lokasi penimbunan (disposal area).
PENGUPASAN DAN PENGANGKUTAN
TANAH PENUTUP (OVERBURDEN)
Setelah pengupasan lapisan tanah penutup selesai dilakukan, maka
penambangan nijih nikel (saprolit dan limonit) dapat dilakuakn. Tahapan
penambangan ini dikakukan dengan dengan mengunakan kombinasi peralatan back
hoe dan dump truk. Bijih nikel yang telah ditambnag kemudian akan diangkut ke
stock pile untuk di timbun sementara pada lokasi tambang, atau langsung menuju
lokasi pabrik pengolahan maupun dikirim ke pelabuhan untuk dikrim ke lokasi yang
telah ditentukan.
PENGUPASAN DAN PENGANGKUTAN
BIJIH NIKEL
Kegiatan penambangan akan menghasilkan perubahan bentuk muka bumi
jika yang berupa cekungan-cekungan pada bekas lokasi penambangan. Oleh karena
itu, perusahaan tambnagn memiliki kewajiban untuk melakukan kegiatan
penimbunan pada lokasi bekas tambang sehingga berubahan bentang alam yang
terjadi dapat diminimalisasi. Kegiatan penimbunan menggunakan kombinasi
peralatan back hoe dan bulldozer.
PENIMBUNAN
Setelah ditambang, mateial bijih nikel selanjutnya akan diangkut menuju
lokasi pengolahan untuk diolah untuk menghasilkan bahan olahan nikel maupun
pelabuhan untuk dikirm meuju pihak pembeli. Proses pengangkutan bijih nikel
maupun bahan olahan nikel menggunakan kombinasi peralatan dump truck dan
kapal tongkang (tug boat).
PENGANGKUTAN
PYROMETALURGI
• Pyrometalurgi yaitu proses
ekstraksi bijih nikel dengan
menggunakan suhu tinggi.
Teknologi ini digunakan untuk
kriteria bijih dengan kadar nikel
yang tinggi (kadar Ni > 1,5 %).
Hasil akhir berupa ferronikel
dalam bentuk ingot atau
granular nikel matte.
HIDROMETALURGI
• Hidrometalurgi adalah proses
ekstraksi bijih nikel dengan
menggunakan proses pelindian
(leaching) dengan menggunakan
reagent-reagent tertentu.
Teknologi ini biasanya digunakan
untuk pengelohan bijih nikel
dengan kadar rendah. Hasil akhir
pengolahan ini berupa nikel (Ni).
PENGOLAHAN
1. KOMINUSI
2. SIZING
3. PENGERINGAN
4. KALSINASI DAN REDUKSI
5. PELEBURAN
6. PEMURNIAN DAN PENGAYAAN
7. GRANULASI DAN PENGEMASAN
PENGOLAHAN
Kominusi adalah suatu proses untuk mengubah ukuran suatu bahan galian menjadi lebih
kecil, hal ini bertujuan untuk memisahkan atau melepaskan bahan galian tersebut dari mineral
pengotor yang melekat bersamanya.
1. CRUSHER yaitu suatu proses yang bertujuan untuk meliberalisasi mineral yang diinginkan agar
terpisah dengan mineral pengotor yang lain. Dimana proses ini bertujuan juga untuk reduksi
ukuran dari bahan galian / bijih yang langsung dari tambang (ROM = run of mine) dan
berukuran besar-besar (diameter sekitar 100 cm) menjadi ukuran 20-25 cm bahkan bisa sampai
ukuran 2,5 cm.
2. GRINDING merupakan tahap pengurangan ukuran dalam batas ukuran halus yang diinginkan.
Tujuan Grinding yaitu mengadakan liberalisasi mineral berharga, mendapatkan ukuran yang
memenuhi persyaratan industri, mendapatkan ukuran yang memenuhi persyaratan proses.
KOMINUSI
Sizing merupakan proses pemilahan bijih nikel yang telah melalui proses kominusi sesuai
ukuran yang dibutuhkan.
1. PENGAYAKAN / PENYARINGAN (SCREENING / SIEVING) adalah proses pemisahan
secara mekanik berdasarkan perbedaan ukuran partikel. Pengayakan (screening) dipakai dalam
skala industri, sedangkan penyaringan (sieving) dipakai untuk skala laboratorium.
2. KLASIFIKASI (CLASSIFICATION) adalah proses pemisahan partikel berdasarkan kecepatan
pengendapannya dalam suatu media (udara atau air). Klasifikasi dilakukan dalam suatu alat yang
disebut classifier.
SIZING
Pengeringan (Drying) yaitu proses untuk membuang seluruh kandung air dari padatan yang berasal
dari konsentrat dengan cara penguapan (evaporization/evaporation). Peralatan atau cara yang dipakai
ada bermacam-macam, yaitu antara lain:
1. HEARTH TYPE DRYING/AIR DRIED/AIR BAKED, yaitu pengeringan yang dilakukan di
atas lantai oleh sinar matahari dan harus sering diaduk (dibolak-balik).
2. SHAFT DRIER, ada dua macam, yaitu :
a. Tower drier, material (mineral) yang basah dijatuhkan di dalam saluran silindris vertikal
yang dialiri udara panas (800 – 1000).
b. Rotary drier, material yang basah dialirkan ke dalam silinder panjang yang diputar pada
posisi agak miring dan dialiri udara panas yang berlawanan arah.
PENGERINGAN
Tujuannya untuk menghilangkan kandungan air di dalam bijih, mereduksi
sebagian nikel oksida menjadi nikel logam, dan sulfidasi. Proses ini berlansung
dalam tanur reduksi. Dimasukkan pula batubara yang berfungsi sebagai bahan
pereduksi pada tanur reduksi maupun pada tanur pelebur. Untuk mengikat nikel dan
besi reduksi yang telah tereduksi agar tidak teroksidasi kembali oleh udara maka
ditambahkanlah belerang.
KALSINASI DAN REDUKSI
Untuk melebur kalsin hasil kalsinasi/reduksi sehingga terbentuk fasa lelehan
matte dan slag. Kalsin panas yang keluar dari tanur reduksi sebagai umpan tanur
pelebur dimasukkan kedalam surge bin lalu kemudian dibawa dengan transfer car ke
tempat penampungan. Furnace bertujuan untuk melebur kalsin hingga terbentuk fase
lelehan matte dan slag. Dinding furnace dilapisi dengan batu tahan api yang
didinginkan dengan media air melalui balok tembaga. Matte dan slag akan terpisah
berdasarkan berat jenisnya. Slag kemudian diangkut kelokasi pembuangan dengan
kendaraan khusus.
PELEBURAN
Bertujuan untuk menaikkan kadar Ni di dalam matte dari sekitar 27 persen
menjadi di atas 75 persen. Matte yang memiliki berat jenis lebih besar dari slag
diangkut ke tanur pemurni / converter untuk menjalani tahap pemurnian dan
pengayaan. Proses yang terjadi dalam tanur pemurni adalah peniupan udara dan
penambahan silika. Silika ini akan mengikat besi oksida dan membentuk ikatan
yang memiliki berat jenis lebih rendah dari matte sehingga menjadi mudah untuk
dipisahkan.
PEMURNIAN DAN PENGAYAAN
Untuk mengubah bentuk matte dari logam cair menjadi butiran-butiran yang
siap diekspor setelah dikeringkan dan dikemas. Matte dituang kedalam tandis
sembari secara terus menerus disemprot dengan air bertekanan tinggi. Proses ini
menghasilkan nikel matte yang dingin yang berbentuk butiran-butiran halus.
Butiran-butiran ini kemudian disaring, dikeringkan dan siap dikemas.
GRANULASI DAN PENGEMASAN
• Pelindung baja (stainless steel), pelindung tembaga
• Industri baterai, elektronik
• Aplikasi industri pesawat terbang, industri tekstil, turbin pembangkit listrik bertenaga gas, pembuat
magnet kuat, kawat lampu listrik, mesin roket
• Pembuatan alat-alat laboratorium (nikrom), katalisator lemak, pupuk pertanian
• Mata uang logam
• Monel adalah paduan nikel dan tembaga yang tidak hanya keras tapi bisa menahan korosi oleh air
laut, sehingga ideal digunakan sebagai baling-baling kapal dan fasilitas desalinasi.
APLIKASI
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfur
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfurProses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfur
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfurputrisagut
 
PPT Kimia: Gas mulia
PPT Kimia: Gas muliaPPT Kimia: Gas mulia
PPT Kimia: Gas muliaUNESA
 
Unsur unsur golongan utama
Unsur unsur golongan utamaUnsur unsur golongan utama
Unsur unsur golongan utamaTony Hermawan
 
ALKALI-Golongan IA.Kimia
ALKALI-Golongan IA.KimiaALKALI-Golongan IA.Kimia
ALKALI-Golongan IA.Kimiamomolovesfamily
 
Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen
Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogenKelimpahan unsur unsur di alam dan halogen
Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogennailaamaliaa
 
Makalah Sistem Periodik ke-3
Makalah Sistem Periodik ke-3Makalah Sistem Periodik ke-3
Makalah Sistem Periodik ke-3istiiqnq
 
pengaplikasian sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari
pengaplikasian sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-haripengaplikasian sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari
pengaplikasian sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-hariRifkaNurbayti
 
Unsur Kimia Periode 4
Unsur Kimia Periode 4Unsur Kimia Periode 4
Unsur Kimia Periode 4Ghozali Rois
 
Sifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empatSifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empatWina Fajriatin
 
Kimia unsur golongan 1A & 2A
Kimia unsur golongan 1A & 2AKimia unsur golongan 1A & 2A
Kimia unsur golongan 1A & 2AJoko Nugroho
 

What's hot (20)

Golongan VIIA (HALOGEN)
Golongan VIIA (HALOGEN)Golongan VIIA (HALOGEN)
Golongan VIIA (HALOGEN)
 
Simetry
SimetrySimetry
Simetry
 
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfur
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfurProses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfur
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfur
 
Ppt gol iva
Ppt gol ivaPpt gol iva
Ppt gol iva
 
Logam nikel
Logam nikelLogam nikel
Logam nikel
 
Struktur Kristal
Struktur KristalStruktur Kristal
Struktur Kristal
 
Zn 13 4
Zn 13 4Zn 13 4
Zn 13 4
 
PPT Kimia: Gas mulia
PPT Kimia: Gas muliaPPT Kimia: Gas mulia
PPT Kimia: Gas mulia
 
Unsur unsur golongan utama
Unsur unsur golongan utamaUnsur unsur golongan utama
Unsur unsur golongan utama
 
Golongan IA dan IIA
Golongan IA dan IIAGolongan IA dan IIA
Golongan IA dan IIA
 
ALKALI-Golongan IA.Kimia
ALKALI-Golongan IA.KimiaALKALI-Golongan IA.Kimia
ALKALI-Golongan IA.Kimia
 
Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen
Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogenKelimpahan unsur unsur di alam dan halogen
Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen
 
Makalah Sistem Periodik ke-3
Makalah Sistem Periodik ke-3Makalah Sistem Periodik ke-3
Makalah Sistem Periodik ke-3
 
Gas mulia (Golongan VIII A)
Gas mulia (Golongan VIII A)Gas mulia (Golongan VIII A)
Gas mulia (Golongan VIII A)
 
pengaplikasian sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari
pengaplikasian sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-haripengaplikasian sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari
pengaplikasian sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari
 
Titrasi redoks 1
Titrasi redoks 1Titrasi redoks 1
Titrasi redoks 1
 
Unsur Kimia Periode 4
Unsur Kimia Periode 4Unsur Kimia Periode 4
Unsur Kimia Periode 4
 
Sifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empatSifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empat
 
Kimia unsur golongan 1A & 2A
Kimia unsur golongan 1A & 2AKimia unsur golongan 1A & 2A
Kimia unsur golongan 1A & 2A
 
Modul silikat
Modul silikatModul silikat
Modul silikat
 

Viewers also liked

Kbg nikel {ika nurcahyaningsih (1205025100)}
Kbg nikel {ika nurcahyaningsih (1205025100)}Kbg nikel {ika nurcahyaningsih (1205025100)}
Kbg nikel {ika nurcahyaningsih (1205025100)}085753889956
 
Hasil rekayasa paduan logam modern
Hasil rekayasa paduan logam modernHasil rekayasa paduan logam modern
Hasil rekayasa paduan logam modernPutri Mawardani
 
Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)
Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)
Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)DeviPurnama
 
Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Amonium Sulfat SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Amonium Sulfat SMK-SMAK BogorPenetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Amonium Sulfat SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Amonium Sulfat SMK-SMAK BogorDeviPurnama
 
Penetapan Kadar Fe dalam Garam Tunjung
Penetapan Kadar Fe dalam Garam TunjungPenetapan Kadar Fe dalam Garam Tunjung
Penetapan Kadar Fe dalam Garam TunjungRidwan Ajipradana
 
Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional
Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan NasionalMengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional
Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan NasionalTechnoMainstream Blog
 
Bambang presentasi 30 juni 2012 sumbawa final
Bambang presentasi 30 juni 2012 sumbawa finalBambang presentasi 30 juni 2012 sumbawa final
Bambang presentasi 30 juni 2012 sumbawa finalheri_freeslider
 
Penetapan kadar Cr dalam K2CrO4 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar Cr dalam K2CrO4 SMK-SMAK BogorPenetapan kadar Cr dalam K2CrO4 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar Cr dalam K2CrO4 SMK-SMAK BogorDeviPurnama
 
Penetapan Kadar Sulfat dalam Garam Glauber (Na2SO4.10H2O) SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Sulfat dalam Garam Glauber (Na2SO4.10H2O) SMK-SMAK BogorPenetapan Kadar Sulfat dalam Garam Glauber (Na2SO4.10H2O) SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Sulfat dalam Garam Glauber (Na2SO4.10H2O) SMK-SMAK BogorDeviPurnama
 
Laporan geoteknik-gerakan-tanah
Laporan geoteknik-gerakan-tanahLaporan geoteknik-gerakan-tanah
Laporan geoteknik-gerakan-tanahChairulHuda03
 
V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)
V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)
V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)Nurmalina Adhiyanti
 
Nickal and its alloys
Nickal and its alloysNickal and its alloys
Nickal and its alloysJim Alex
 

Viewers also liked (20)

Pengolahan Nikel Laterit
Pengolahan Nikel LateritPengolahan Nikel Laterit
Pengolahan Nikel Laterit
 
Kbg nikel {ika nurcahyaningsih (1205025100)}
Kbg nikel {ika nurcahyaningsih (1205025100)}Kbg nikel {ika nurcahyaningsih (1205025100)}
Kbg nikel {ika nurcahyaningsih (1205025100)}
 
Pyrometallurgy
PyrometallurgyPyrometallurgy
Pyrometallurgy
 
Hasil rekayasa paduan logam modern
Hasil rekayasa paduan logam modernHasil rekayasa paduan logam modern
Hasil rekayasa paduan logam modern
 
Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)
Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)
Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)
 
Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Amonium Sulfat SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Amonium Sulfat SMK-SMAK BogorPenetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Amonium Sulfat SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Amonium Sulfat SMK-SMAK Bogor
 
Penetapan Kadar Fe dalam Garam Tunjung
Penetapan Kadar Fe dalam Garam TunjungPenetapan Kadar Fe dalam Garam Tunjung
Penetapan Kadar Fe dalam Garam Tunjung
 
Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional
Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan NasionalMengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional
Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional
 
Bambang presentasi 30 juni 2012 sumbawa final
Bambang presentasi 30 juni 2012 sumbawa finalBambang presentasi 30 juni 2012 sumbawa final
Bambang presentasi 30 juni 2012 sumbawa final
 
Penetapan kadar Cr dalam K2CrO4 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar Cr dalam K2CrO4 SMK-SMAK BogorPenetapan kadar Cr dalam K2CrO4 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar Cr dalam K2CrO4 SMK-SMAK Bogor
 
Paper mangan
Paper manganPaper mangan
Paper mangan
 
Mangan
ManganMangan
Mangan
 
Pentuan Kadar Ni (Nikel)
Pentuan Kadar Ni (Nikel)Pentuan Kadar Ni (Nikel)
Pentuan Kadar Ni (Nikel)
 
Penetapan Kadar Sulfat dalam Garam Glauber (Na2SO4.10H2O) SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Sulfat dalam Garam Glauber (Na2SO4.10H2O) SMK-SMAK BogorPenetapan Kadar Sulfat dalam Garam Glauber (Na2SO4.10H2O) SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Sulfat dalam Garam Glauber (Na2SO4.10H2O) SMK-SMAK Bogor
 
Laporan geoteknik-gerakan-tanah
Laporan geoteknik-gerakan-tanahLaporan geoteknik-gerakan-tanah
Laporan geoteknik-gerakan-tanah
 
Profil mangan mn
Profil mangan mnProfil mangan mn
Profil mangan mn
 
V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)
V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)
V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)
 
Ekstraksi mangan
Ekstraksi manganEkstraksi mangan
Ekstraksi mangan
 
Nickal and its alloys
Nickal and its alloysNickal and its alloys
Nickal and its alloys
 
Metalurgi teknik pengecoran
Metalurgi teknik pengecoranMetalurgi teknik pengecoran
Metalurgi teknik pengecoran
 

Similar to Material Teknik - Nikel

Similar to Material Teknik - Nikel (20)

Nikel fix klp 11
Nikel fix klp 11Nikel fix klp 11
Nikel fix klp 11
 
Pengolahan keramik 2
Pengolahan keramik 2Pengolahan keramik 2
Pengolahan keramik 2
 
Material Teknik - Tembaga
Material Teknik - TembagaMaterial Teknik - Tembaga
Material Teknik - Tembaga
 
Teknologi bahan
Teknologi bahan Teknologi bahan
Teknologi bahan
 
Isi laporan kalsinasi
Isi laporan kalsinasiIsi laporan kalsinasi
Isi laporan kalsinasi
 
Pembuatan kaca - bahan galian industri
Pembuatan kaca - bahan galian industriPembuatan kaca - bahan galian industri
Pembuatan kaca - bahan galian industri
 
Dapur kupola
Dapur kupolaDapur kupola
Dapur kupola
 
Pengecoran
PengecoranPengecoran
Pengecoran
 
Keramik
KeramikKeramik
Keramik
 
Keramik
KeramikKeramik
Keramik
 
Presentasi aluminum
Presentasi aluminumPresentasi aluminum
Presentasi aluminum
 
Itm3
Itm3Itm3
Itm3
 
Makalah tambang bijih
Makalah tambang bijihMakalah tambang bijih
Makalah tambang bijih
 
PROSES PEMBENTUKAN METALURGI BATU BATA TAHAN API
PROSES PEMBENTUKAN METALURGI BATU BATA TAHAN APIPROSES PEMBENTUKAN METALURGI BATU BATA TAHAN API
PROSES PEMBENTUKAN METALURGI BATU BATA TAHAN API
 
Bab ii
Bab ii Bab ii
Bab ii
 
Genesa bahan galian bijih nikel laterit
Genesa bahan galian bijih nikel lateritGenesa bahan galian bijih nikel laterit
Genesa bahan galian bijih nikel laterit
 
Kromium (Cr)
Kromium (Cr)Kromium (Cr)
Kromium (Cr)
 
Proses Pembentukan Logam
Proses Pembentukan LogamProses Pembentukan Logam
Proses Pembentukan Logam
 
Tugas Pemanfaatan Batubara
Tugas Pemanfaatan Batubara Tugas Pemanfaatan Batubara
Tugas Pemanfaatan Batubara
 
Kelompok kimia
Kelompok kimiaKelompok kimia
Kelompok kimia
 

Recently uploaded

2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfssuser40d8e3
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 

Recently uploaded (9)

2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 

Material Teknik - Nikel

  • 2. Nikel adalah unsur kimia metalik dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ni dan nomor atom 28. Nikel mempunyai sifat tahan karat. Dalam keadaan murni, nikel bersifat lembek, tetapi jika dipadukan dengan besi, krom, dan logam lainnya, dapat membentuk baja tahan karat yang keras. Perpaduan nikel, krom dan besi menghasilkan baja tahan karat (stainless steel) yang banyak diaplikasikan pada peralatan dapur (sendok, dan peralatan memasak), ornamen-ornamen rumah dan gedung, serta komponen industri. PENGERTIAN
  • 3. • Jumlah aras tenaga: 4 • Aras tenaga Pertama: 2 • Aras tenaga Kedua : 8 • Aras tenaga Ketiga: 16 • Aras tenaga Keempat: 2 STRUKTUR ATOM
  • 4. • Nama : Nikel • Simbol : Ni • Nomor Atom : 28 • Massa Atom : 58.6934 amu • Titik Leleh: 1453.0 °C (1726.15 K, 2647.4 °F) • Titik Didih: 2732.0 °C (3005.15 K, 4949.6 °F) • Jumlah Protons/Elektron : 28 • Jumlah Neutron : 31 • Klasifikasi : Transition Metal • Struktur kristal : Cubic • Massa jenis @ 293 K : 8.902 g/cm3 • Warna : Putih dasar DATA TEKNIS
  • 5. • Logam keras, ulet, bisa ditempa, dan berwarna putih keperakan. • konduktor panas dan listrik yang cukup baik. • Sebagian besar senyawa nikel berwarna biru atau hijau. • Nikel larut perlahan dalam asam encer namun, seperti besi, menjadi pasif ketika dipaparkan dengan asam nitrat. KARAKTERISTIK
  • 6. Nikel ditemukan oleh A. F. Cronstedtpada tahun 1751, merupakan logam berwarna putih keperak-perakan yang berkilat, keras dan mulur, tergolong dalam logam peralihan, sifat tidak berubah bila terkena udara, tahan terhadapoksidasi dan kemampuan mempertahankan sifat aslinya di bawah suhu yang ekstrim (Cotton dan Wilkinson, 1989). Nikel adalah komponen yang ditemukan banyak dalam meteorit dan menjadi ciri komponen yang membedakan meteorit dari mineral lainnya. Meteorit besi atau siderit, dapat mengandung alloy besi dan nikel berkadar 5-25%. Nikel diperoleh secara komersial dari pentlandit dan pirotit di kawasan Sudbury Ontario, sebuah daerah yang menghasilkan 30% kebutuhan dunia akan nikel. SEJARAH
  • 7. 1. LAND CLEARING 2. TOP SOILING 3. OVERBURDEN 4. PENGUPASAN 5. PENIMBUNAN 6. PENGANGKUTAN PENAMBANGAN
  • 8. Proses land clearing merupakan proses awal sebelum penggalian mareial bijih nikel dilakukan. Pada proses ini, vegetasi yang terdapat diatas cadangan nikel dibersihkan terlebih dahulu untuk memudahkan pembongkaran dan penggalian material tanah penutup dan bijih nikel yang akan dilakukan kemudian. LAND CLEARING
  • 9. Top soiling merupakan tahapan selanjutnya yang akan dilakukan setelah tahap land clearing telah selesai dilakukan. Pada tahap ini, lapisan tanah pucuk (top soil) yang mengandung humus dan unsur hara yang penting untuk kesuburan tanah dikupas, diangkut lalu ditimbun pada suatu lokasi khusus (dipisahkan dari mateial tanah penutup/overburden) yang telah dipersiapkan untuk menimbun tanah pucuk ini (top soil bank). Hal ini dilakukan dengan harapan kondisi dan komposisi tanah pucuk tersebut tidak berubah dan dapat digunakan kembali ketika proses reklamasi dan revegetasi dilakukan setelah operrasi penambangan selesai dilakuakan. TOP SOILING
  • 10. Tahapan ini dilakukan bila tahapan land clearing dan top soiling telah selesai dilakukan. Endapan cadangan timah (saprolit dan limonit) biasanya terletak dibawah lapisan tanah yang tidak mengandung atau memiliki kadar nikel yang rendah. Sehingga untuk menambangnya diperlukan pengupasan dan pengangkutan lapisan tanah penutup (overburden) terlebih dahulu. Proses ini akan menggunkan kombinasi peralatan tambang berupa back hole dan dump truk. Tanah penutup yang telah dikupas tersebut kemudian akan ditimbun pada lokasi penimbunan (disposal area). PENGUPASAN DAN PENGANGKUTAN TANAH PENUTUP (OVERBURDEN)
  • 11. Setelah pengupasan lapisan tanah penutup selesai dilakukan, maka penambangan nijih nikel (saprolit dan limonit) dapat dilakuakn. Tahapan penambangan ini dikakukan dengan dengan mengunakan kombinasi peralatan back hoe dan dump truk. Bijih nikel yang telah ditambnag kemudian akan diangkut ke stock pile untuk di timbun sementara pada lokasi tambang, atau langsung menuju lokasi pabrik pengolahan maupun dikirim ke pelabuhan untuk dikrim ke lokasi yang telah ditentukan. PENGUPASAN DAN PENGANGKUTAN BIJIH NIKEL
  • 12. Kegiatan penambangan akan menghasilkan perubahan bentuk muka bumi jika yang berupa cekungan-cekungan pada bekas lokasi penambangan. Oleh karena itu, perusahaan tambnagn memiliki kewajiban untuk melakukan kegiatan penimbunan pada lokasi bekas tambang sehingga berubahan bentang alam yang terjadi dapat diminimalisasi. Kegiatan penimbunan menggunakan kombinasi peralatan back hoe dan bulldozer. PENIMBUNAN
  • 13. Setelah ditambang, mateial bijih nikel selanjutnya akan diangkut menuju lokasi pengolahan untuk diolah untuk menghasilkan bahan olahan nikel maupun pelabuhan untuk dikirm meuju pihak pembeli. Proses pengangkutan bijih nikel maupun bahan olahan nikel menggunakan kombinasi peralatan dump truck dan kapal tongkang (tug boat). PENGANGKUTAN
  • 14. PYROMETALURGI • Pyrometalurgi yaitu proses ekstraksi bijih nikel dengan menggunakan suhu tinggi. Teknologi ini digunakan untuk kriteria bijih dengan kadar nikel yang tinggi (kadar Ni > 1,5 %). Hasil akhir berupa ferronikel dalam bentuk ingot atau granular nikel matte. HIDROMETALURGI • Hidrometalurgi adalah proses ekstraksi bijih nikel dengan menggunakan proses pelindian (leaching) dengan menggunakan reagent-reagent tertentu. Teknologi ini biasanya digunakan untuk pengelohan bijih nikel dengan kadar rendah. Hasil akhir pengolahan ini berupa nikel (Ni). PENGOLAHAN
  • 15. 1. KOMINUSI 2. SIZING 3. PENGERINGAN 4. KALSINASI DAN REDUKSI 5. PELEBURAN 6. PEMURNIAN DAN PENGAYAAN 7. GRANULASI DAN PENGEMASAN PENGOLAHAN
  • 16. Kominusi adalah suatu proses untuk mengubah ukuran suatu bahan galian menjadi lebih kecil, hal ini bertujuan untuk memisahkan atau melepaskan bahan galian tersebut dari mineral pengotor yang melekat bersamanya. 1. CRUSHER yaitu suatu proses yang bertujuan untuk meliberalisasi mineral yang diinginkan agar terpisah dengan mineral pengotor yang lain. Dimana proses ini bertujuan juga untuk reduksi ukuran dari bahan galian / bijih yang langsung dari tambang (ROM = run of mine) dan berukuran besar-besar (diameter sekitar 100 cm) menjadi ukuran 20-25 cm bahkan bisa sampai ukuran 2,5 cm. 2. GRINDING merupakan tahap pengurangan ukuran dalam batas ukuran halus yang diinginkan. Tujuan Grinding yaitu mengadakan liberalisasi mineral berharga, mendapatkan ukuran yang memenuhi persyaratan industri, mendapatkan ukuran yang memenuhi persyaratan proses. KOMINUSI
  • 17. Sizing merupakan proses pemilahan bijih nikel yang telah melalui proses kominusi sesuai ukuran yang dibutuhkan. 1. PENGAYAKAN / PENYARINGAN (SCREENING / SIEVING) adalah proses pemisahan secara mekanik berdasarkan perbedaan ukuran partikel. Pengayakan (screening) dipakai dalam skala industri, sedangkan penyaringan (sieving) dipakai untuk skala laboratorium. 2. KLASIFIKASI (CLASSIFICATION) adalah proses pemisahan partikel berdasarkan kecepatan pengendapannya dalam suatu media (udara atau air). Klasifikasi dilakukan dalam suatu alat yang disebut classifier. SIZING
  • 18. Pengeringan (Drying) yaitu proses untuk membuang seluruh kandung air dari padatan yang berasal dari konsentrat dengan cara penguapan (evaporization/evaporation). Peralatan atau cara yang dipakai ada bermacam-macam, yaitu antara lain: 1. HEARTH TYPE DRYING/AIR DRIED/AIR BAKED, yaitu pengeringan yang dilakukan di atas lantai oleh sinar matahari dan harus sering diaduk (dibolak-balik). 2. SHAFT DRIER, ada dua macam, yaitu : a. Tower drier, material (mineral) yang basah dijatuhkan di dalam saluran silindris vertikal yang dialiri udara panas (800 – 1000). b. Rotary drier, material yang basah dialirkan ke dalam silinder panjang yang diputar pada posisi agak miring dan dialiri udara panas yang berlawanan arah. PENGERINGAN
  • 19. Tujuannya untuk menghilangkan kandungan air di dalam bijih, mereduksi sebagian nikel oksida menjadi nikel logam, dan sulfidasi. Proses ini berlansung dalam tanur reduksi. Dimasukkan pula batubara yang berfungsi sebagai bahan pereduksi pada tanur reduksi maupun pada tanur pelebur. Untuk mengikat nikel dan besi reduksi yang telah tereduksi agar tidak teroksidasi kembali oleh udara maka ditambahkanlah belerang. KALSINASI DAN REDUKSI
  • 20. Untuk melebur kalsin hasil kalsinasi/reduksi sehingga terbentuk fasa lelehan matte dan slag. Kalsin panas yang keluar dari tanur reduksi sebagai umpan tanur pelebur dimasukkan kedalam surge bin lalu kemudian dibawa dengan transfer car ke tempat penampungan. Furnace bertujuan untuk melebur kalsin hingga terbentuk fase lelehan matte dan slag. Dinding furnace dilapisi dengan batu tahan api yang didinginkan dengan media air melalui balok tembaga. Matte dan slag akan terpisah berdasarkan berat jenisnya. Slag kemudian diangkut kelokasi pembuangan dengan kendaraan khusus. PELEBURAN
  • 21. Bertujuan untuk menaikkan kadar Ni di dalam matte dari sekitar 27 persen menjadi di atas 75 persen. Matte yang memiliki berat jenis lebih besar dari slag diangkut ke tanur pemurni / converter untuk menjalani tahap pemurnian dan pengayaan. Proses yang terjadi dalam tanur pemurni adalah peniupan udara dan penambahan silika. Silika ini akan mengikat besi oksida dan membentuk ikatan yang memiliki berat jenis lebih rendah dari matte sehingga menjadi mudah untuk dipisahkan. PEMURNIAN DAN PENGAYAAN
  • 22. Untuk mengubah bentuk matte dari logam cair menjadi butiran-butiran yang siap diekspor setelah dikeringkan dan dikemas. Matte dituang kedalam tandis sembari secara terus menerus disemprot dengan air bertekanan tinggi. Proses ini menghasilkan nikel matte yang dingin yang berbentuk butiran-butiran halus. Butiran-butiran ini kemudian disaring, dikeringkan dan siap dikemas. GRANULASI DAN PENGEMASAN
  • 23. • Pelindung baja (stainless steel), pelindung tembaga • Industri baterai, elektronik • Aplikasi industri pesawat terbang, industri tekstil, turbin pembangkit listrik bertenaga gas, pembuat magnet kuat, kawat lampu listrik, mesin roket • Pembuatan alat-alat laboratorium (nikrom), katalisator lemak, pupuk pertanian • Mata uang logam • Monel adalah paduan nikel dan tembaga yang tidak hanya keras tapi bisa menahan korosi oleh air laut, sehingga ideal digunakan sebagai baling-baling kapal dan fasilitas desalinasi. APLIKASI