SlideShare a Scribd company logo
1 of 79
Download to read offline
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal Level 2
Materi Sekolah Pasar Modal Level 2
Memilih Produk
Pasar Modal
-
Analisa
Fundamental vs
Teknikal
Mengenal Obligasi,
Sukuk, Reksadana,
dan ETF
-
Mengenal Produk
Derivatif
Sekilas
Pasar Modal
Syariah
Istilah-istilah
di Pasar
Modal
Memilih Produk Pasar Modal
Analisa
Fundamental vs Teknikal
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 4
Analisa Fundamental VS Teknikal
TEKNIKAL
Current
- Harga Historis
- Pola
- Indikator
- Trading System
- Short Term
FUNDAMENTAL
Hope
- Kinerja Saham
(Ekspektasi)
- Industri
- Makro Ekonomi
- Mikro Ekonomi
- Long Term
VS
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 5
Mengapa Diperlukan Analisa Fundamental?
Masing-masing sektor industri memiliki karakteristik sendiri mengenai siklus
bisnisnya yang dapat menentukan kinerja dari Perusahaan Tercatat.
Sebagai contoh, ada Perusahaan Tercatat yang memiliki arus kas yang lancar setiap
harinya dan memiliki utang jangka pendek berupa utang bahan mentah dalam
jumlah besar, namun memiliki kinerja yang sehat.
Beberapa Perusahaan Tercatat memiliki pendapatan tergantung kelanjutan dan
pembayaran dari proyek yang dimilikinya di akhir tahun sehingga kinerja per
kuartalnya seperti “kurang sehat” padahal memiliki kinerja yang sangat positif. Setiap
perusahaan memiliki keunikan kinerja bisnis dan keuangan nya sendiri.
Untuk itu sebaiknya calon investor perlu
memahami analisa fundamental sebelum
berinvestasi saham Perusahaan Tercatat
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 6
Definisi Analisa Fundamental
Analisa fundamental adalah suatu analisa yang mempelajari hal-hal yang
berhubungan dengan kondisi keuangan suatu perusahaan dengan tujuan untuk
mengetahui sifat-sifat dasar dan karakteristik operasional dari perusahaan
publik.
Analisa fundamental minimal mencakup analisa:
1. Analisa Ekonomi
2. Analisa Industri/Sektor
3. Analisa Perusahaan (Rasio Keuangan)
Tujuan: Melakukan ekspektasi kinerja perusahaan di masa datang
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 7
Definisi Analisa Ekonomi
Analisa ekonomi adalah suatu analisa yang mempelajari potensi perekonomian
suatu negara di masa datang dengan menggunakan data historis maupun data
saat ini.
Variabel minimal dalam analisa ekonomi:
 PDB (Produk Domestik Bruto): Agregat barang dan jasa yang telah diproduksi
oleh ekonomi nasional dalam suatu periode tertentu.
 Inflasi: Indikator kenaikan harga barang dan jasa yang diproduksi oleh sistem
ekonomi dalam periode tertentu.
 Tingkat Bunga: Indikator biaya modal dalam suatu sistem ekonomi sebagai
data pembanding untuk mengukur tingkat keuntungan investasi.
 Fluktuasi Nilai Tukar: Indikator nilai rupiah dibandingkan dengan mata uang
negara lain.
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 8
Definisi Analisa Industri
Analisa industri analisa yang mempelajari keadaan kompetitif dari
suatu sektor industri dalam hubungannya dengan yang lain serta
mengidentifikasi perusahaan-perusahan yang mempunyai potensi
pada suatu sektor industri tertentu.
Beberapa indikator penting dalam Analisa Industri: Penjualan, Laba,
Dividen, Struktur Modal, Regulasi dan Inovasi.
Tujuan: untuk menilai prospek industri di masa datang
Kelompok analisa industri:
1. Growth Industry
2. Defensive Industry
3. Cyclical Industry
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 9
Analisa (Rasio) Keuangan Perusahaan
Analisa (rasio) keuangan perusahaan dapat dilakukan salah satunya
melalui penerbitan laporan keuangan Perusahaan Tercatat.
Perusahaan Tercatat setiap tahunnya selalu menerbitkan laporan
keuangannya kepada publik sebanyak 4 kali dengan 1 kali diantaranya
merupakan laporan keuangan auditan.
Analisa rasio keuangan perusahaan, minimal terdiri dari:
 Rasio Likuiditas (Liquidity ratios)
 Rasio Aktivitas (Activity ratios)
 Rasio Rentabilitas (Profitability ratios)
 Rasio Solvabilitas (Solvability ratios)
 Rasio Pasar (Market ratios)
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 10
Rasio Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka pendek:
Current Ratio =
Current Assets
Current Liabilities
Rasio Aktifitas adalah kemampuan serta efisiensi perusahaan di dalam
memanfaatkan aset-aset yang dimilikinya:
Total Assets Turnover =
Net Sales
Averaged Total Assets
Analisa (Rasio) Keuangan Perusahaan
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 11
Rasio Rentabilitas. Rasio ini menunjukkan seberapa besar tingkat
keberhasilan perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan:
Net Profit Margin =
EAT
Net Sales
Rasio Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka panjangnya, biasa disebut juga rasio leverage:
Debt Ratio =
Total Debts
Total Assets
Analisa (Rasio) Keuangan Perusahaan
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 12
Rasio Pasar menunjukkan informasi penting dari perusahaan yang
diungkapkan dalam bentuk kinerja saham.
PBV =
Price
Book Value per Share
PER =
Price
Earning per Share
EPS =
Laba Bersih
Jumlah Saham Beredar
Analisa (Rasio) Keuangan Perusahaan
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 13
Prinsip Dasar Analisa Teknikal
 Price Discounts Everything
Berdasarkan analisa fundamental, harga akan dipengaruhi berita-berita
mengenai laporan keuangan, nilai penjualan ataupun harga komoditi yang
dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Tetapi, berdasarkan analisa teknikal harga
justru akan mendiskon semua berita tersebut, sehingga kadang-kadang harga
bergerak melewati nilai harga teoritis secara fundamental (bisa naik atau turun).
 Price Fluctuates in Trends
Menurut analisa teknikal, harga saham biasanya akan bergerak mengikuti suatu
tren tertentu.
 History Repeats Itself
Menurut analisa teknikal, pola pergerakan harga di masa lalu akan berulang
kembali di masa datang.
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 14
Metode Analisa Teknikal
 Chart
• Line Chart
• Bar Chart
• Volume
 Trend Lines
• Up Trend
• Down Trend
• Side Lines/Accumulation
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 15
Line Chart
Line Chart hanya
menampilkan garis
yang
menghubungkan
penutupan harga
saham pada periode
tertentu.
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 16
Bar Chart dan Volume
Bar Chart menggambarkan
pergerakan harga dalam
suatu periode tertentu
(harga pembukaan,
tertinggi, terendah serta
penutupan).
Contoh di kiri adalah Bar
Chart pada saham AALI
Volume adalah jumlah
saham atau kontrak pada
sebuah saham atau pada
semua saham dalam satu
bursa yang diperdagangkan
dalam periode tertentu.
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 17
Channel
Harga bergerak
dalam trend, dan
trend ini bisa naik,
turun atau mendatar
saja, garis yang
dibuat untuk melihat
trend yang sedang
terjadi di pasar inilah
yang dikenal sebagai
channel.
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 18
Resistance vs Support
Support Level adalah batasan suatu harga dimana analisa teknikal
mempercayai bahwa di level harga tersebut permintaan akan saham
akan dibeli. Biasanya pemilihan support dilakukan dengan menarik
garis horizontal pada titik harga saham terendah, lalu harga kembali
naik.
Resistance Level merupakan kebalikan dari support yaitu batasan
dimana analisa teknikal mempercayai bahwa jika harga mencapai level
tersebut maka investor akan menjual sahamnya (garis horizontal
dibuat saat saham mencapai harga tertinggi lalu kemudian berbalik
turun).
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 19
Resistance vs Support
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 20
Overbought vs Oversold
Overbought adalah kondisi ketika harga dinilai terlalu tinggi dan
sebaiknya investor yang telah memiliki saham dibawah harga ini dapat
merealisasi keuntungannya.
Oversold merupakan kebalikan dari overbought yaitu kondisi ketika
harga dianalisa secara teknikal cukup murah.
(Biasanya kondisi ini dilihat berdasarkan indikator teknikal)
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 21
Price Pattern
Analisa teknikal tidak mempercayai harga bergerak secara acak, namun
bergerak dengan pola (pattern) tertentu, biasanya analisa teknikal
membagi kelompok pola sbb:
 Reversal (Pola Pembalikan Arah)
• Head and Shoulder vs Inverted
• Double Top vs Double Bottom
 Continuation
• Triangle: Ascending vs Descending
• Flag
• Wedges
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 22
Head and Shoulder
Head & Shoulder
merupakan pola
pembalikan arah
(reversal) yang acap
kali terjadi, pola ini jika
dilihat sepintas tampak
seperti bahu dan
kepala, pola ini dapat
terjadi saat harga
berada diatas dan
biasanya harga
berbalik turun dengan
neckline sebagai
support nya.
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 23
Double Top
Pola ini biasa timbul
saat harga bergerak
naik, kemudian
turun dan kembali
naik mendekati,
sama atau lebih
rendah dari kenaikan
sebelumnya lalu
kembali turun.
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 24
Double Bottom
Merupakan
kebalikan dari
double top, terjadi
pada saat harga
turun, dan
merupakan tanda
reversal
(pembalikan arah)
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 25
Triangle Pattern
Pola ini biasanya terbagi 3 yaitu symetrical triangles, ascending triangles
dan descending triangles.
Ascending dan descending merupakan pola continues dari pergerakan
saham, symetrical bisa menjadi pola pembalikan arah atau continues.
Ketiga pola ini dapat dipergunakan dalam melakukan analisa teknikal
untuk memperkirakan kelanjutan arah pergerakan harga saham, komoditi
atau memprediksi pergerakan mata uang (Cross Currencies) terhadap
mata uang lainnya.
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 26
Symetrical Triangle
Ciri dari timbulnya
pola ini ialah
pergerakan harga
yang semakin
menyempit.
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 27
Ascending Triangle
Ciri dari timbulnya
pola ini ialah
pergerakan harga
yang semakin
menyempit, dengan
resistance di level
harga tertentu yang
jika kita tarik garis
membentuk
horizontal lines
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 28
Descending Triangle
Ciri dari terjadinya
pola descending
triangles ini adalah
support di harga
tertentu dan jika
ditarik garis
membentuk garis
horizontal, dan
harga tidak dapat
menembus level
tertinggi baru.
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 29
Wedges
Wedges adalah pola
yang membentuk
formasi hampir
sama dengan
triangles, tetapi pola
ini berbeda karena
batasan yang terjadi
tidak berupa garis
horizontal (di atas
atau di bawah)
melainkan bergerak
beriringan dan
menyempit
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 30
Moving Average
Merupakan garis yang
dibuat menghubungkan
harga rata-rata harian,
teknikal analis bisa
menggunakan garis ini
sebagai indikator,
biasanya teknikal analis
mengkombinasikan
beberapa moving
average, dimana signal
jual atau beli terlihat
dari perpotongan garis
ini (Crossover).
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 31
Moving Average
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 32
Stochastic Oscilator
Untuk sebagian besar pelaku pasar meyakini bahwa pola trading jangka
pendek bisa dilakukan melihat gejala kenaikan maupun penurunan yang
terjadi pada indikator stochastic.
Velocity yang lebih cepat dibanding sebagian indikator oscilator
menyebabkan indikator ini memiliki signal yang lebih cepat namun
demikian false signal yang lebih banyak juga tak bisa dihindari.
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 33
Stochastic Oscilator
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 34
Relative Strengh Index (RSI)
RSI merupakan salah satu indikator yang banyak dipergunakan oleh analis
teknikal untuk menentukan titik balik suatu saham. Tanda yang bisa didapat dari
RSI adalah apabila pergerakkan saham tidak dalam suatu tren. RSI pada
umumnya ditentukan pada level 30 – 70 poin. Terkadang analis akan melakukan
penyesuaian apabila level tersebut ditembus keatas.
 Bila RSI berada di level 30 indikasi oversold.
 Bila RSI dilevel 70 indikasi overbought.
 Pada level 45 – 50 dapat dijadikan range perdagangan jangka pendek.
 Bisa untuk melihat support & resistance demikian juga Divergenc
positif/negatif.
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 35
Relative Strengh Index
Mengenal Obligasi, Sukuk,
Reksadana, dan ETF
Mengenal Produk Derivatif
Obligasi dan Perhitungannya
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 38
Cara Investasi Obligasi
Sebelum berinvestasi obligasi baik di pasar perdana maupun di pasar
sekunder, investor terlebih dahulu harus ketahui informasi lengkap mengenai
obligasi tersebut.
Di Pasar Perdana
Informasi penawaran obligasi diketahui
melalui prospektus singkat yang diiklankan
minimal di 2 surat kabar skala nasional, public
expose, maupun di dalam prospektus.
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 39
Informasi Penting di dalam Prospektus Obligasi
1. Penawaran Umum
2. Penggunaan Dana yang diperoleh dari
Penawaran Umum
3. Pernyataan Hutang
4. Analisis dan Pembahasan oleh Manajemen
5. Risiko Usaha
6. Kejadian Penting Setelah Tanggal Laporan
Auditor Independen
7. Keterangan Tentang Perseroan
8. Kegiatan dan Prospek Usaha Perseroan
9. Ikhtisar Data Keuangan Penting
10. Ekuitas
11. Perpajakan
12. Penjaminan Emisi Obligasi
13. Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar
Modal Dalam Rangka Emisi Obligasi.
14. Pendapat Dari Segi Hukum
15. Laporan Auditor Independen dan Laporan
Keuangan Perseroan
16. Keterangan Tentang Obligasi
17. Keterangan Mengenai Pemeringkatan Efek
18. Anggaran Dasar Perseroan
19. Persyaratan Pemesanan Pembelian Obligasi
20. Keterangan Tentang Wali Amanat
21. Agen Pembayaran
22. Penyebarluasan Prospektur dan Formulir
Pemesanan Pembelian Obligasi (FPPO
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 40
Cara Investasi Obligasi
Parameter Pemilihan Obligasi:
1. Undersubscribed.
2. Fullysubscribed.
3. Oversubscribed.
Beberapa Kondisi Yang Terjadi Saat Emiten Menjual Obligasinya untuk Pertama
Kalinya ke Masyarakat:
1. Tingkat Bunga yang Ditawarkan.
2. Hasil Pemeringkatan Obligasi yang Dilakukan oleh Lembaga Pemeringkat
Efek.
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 41
Cara Perhitungan Obligasi
1. Par (Nilai Pari) : Harga Obligasi Sama Dengan Nilai Nominal.
2. At Premium (Dengan Premi): Harga Obligasi Lebih Besar dari Nilai Nominal.
3. At Discount (Dengan Discount): Harga Obligasi Lebih Kecil dari Nilai Nominal.
Berbeda dengan harga saham yang dinyatakan dalam bentuk mata uang, harga
obligasi dinyatakan dalam persentase (%), yaitu persentase dari nilai nominal.
Tiga Kemungkinan Harga Pasar dari Obligasi yang Ditawarkan:
Pendapatan/ imbal hasil/ return yang akan diperoleh dari investasi obligasi
dinyatakan sebagai Yield, yakni hasil yang akan diperoleh investor apabila
menempatkan dananya untuk dibelikan obligasi.
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 42
Cara Perhitungan Obligasi
Dua Istilah Penentuan Yield:
• Current Yield adalah yield yang dihitung berdasarkan jumlah kupon yang
diterima selama satu tahun terhadap harga obligasi tersebut.
Current Yield =
Bunga tahunan
harga obligasi
Current Yield =
Rp170.000.000
Rp980.000.000
Contoh:
Jika obligasi PT XYZ memberikan kupon kepada pemegangnya sebesar 17% per
tahun sedangkan harga obligasi tersebut adalah 98% untuk nilai nominal
Rp1.000.000.000, maka:
17%
98%
atau
= 17,34%
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 43
Cara Perhitungan Obligasi
Dua Istilah Penentuan Yield:
• Yield to Maturity (YTM) adalah tingkat pengembalian atau pendapatan yang
akan diperoleh investor apabila memiliki obligasi sampai jatuh tempo.
Formula YTM yang seringkali digunakan oleh para pelaku adalah YTM
approximation atau pendekatan nilai YTM adalah sebagai berikut:
YTM approximation = C +
R - P
n
R + P
n
X 100%
Keterangan:
C = kupon
N = periode waktu yang tersisa (tahun)
R = redemption value
P = harga pembelian (purchase value)
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 44
Cara Perhitungan Obligasi
Contoh Yield to Maturity:
Obligasi XYZ dibeli pada 5 September 2003 dengan harga 94,25% memiliki kupon
sebesar 16% dibayar setiap 3 bulan sekali dan jatuh tempo pada 12 Juli 2017.
Berapakah besar YTM approximationnya?
YTM approximation = 16 +
100 – 94,25
3,853
=
2
X 100%
C = 16%
n = 3 tahun 10 bulan
7 hari = 3,853 tahun
R = 100%
P = 94,25%
100 + 94.25
18,01%
Mekanisme Pembelian dan
Perhitungan Sukuk
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 46
Cara Pembelian Sukuk
Cara membeli sukuk tidak berbeda jauh dengan obligasi. Sukuk juga bisa
diterbitkan baik oleh perusahaan maupun pemerintah.
Ada 2 cara untuk mendapatkan sukuk ritel, yakni:
1. Melalui Mekanisme Pasar Perdana
2. Melalui Mekanisme Pasar Sekunder
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 47
Perhitungan Sukuk
Berikut ilustrasi perhitungan sukuk dengan pembelian sebesar Rp10.000.000,
imbal hasil sebesar 8%, dan jangka waktu 3 tahun.
Pembelian Sampai Jatuh Tempo (Hold To Maturity)
Imbal hasil per bulan
(sebelum Pph 15%)
8% x Rp10.000.000 x 1/12 = Rp 66.667
Imbal hasil per bulan
(setelah Pph 15%)
Rp66.667 – (Rp66.667 x
15%)
= Rp 56.667
Imbal hasil sampai dengan
jatuh tempo (3 tahun)
Rp56.667 x 36 = Rp 2.040.012
Pokok pembiayaan diterima Rp10.000.000 x 100% = Rp 10.000.000
Total pendapatan yang
diterima
Rp2.040.012 +
Rp10.000.000
= Rp 12.040.012
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 48
Perhitungan Sukuk
Berikut ilustrasi perhitungan sukuk dengan pembelian sebesar
Rp10.000.000, imbal hasil sebesar 8%, dan jangka waktu 3 tahun.
Penjualan di Pasar Sekunder (Over The Counter)
Imbal hasil periode berjalan 10 hari (sebelum
Pph 15%)
10/30 x 8% x Rp10.000.000 x 1/12 = Rp 22.222
Imbal hasil periode berjalan 10 hari (setelah
Pph 15%)
Rp22.222 – (Rp22.222 x 15%) = Rp 18.889
Imbal hasil perbulan (sebelum Pph 15%) 8% x Rp10.000.000 x 1/12 = Rp 66.667
Imbal hasil perbulan (setelah Pph 15%) Rp66.667 – (Rp66.667 x 15%) = Rp 56.667
Imbal hasil selama 1 tahun + 10 hari Rp22.222 + (Rp56.667 x 12) Rp702.226
Pokok pembiayaan Rp10.000.000 x 100% Rp10.000.000
Total pendapatan yang diterima Rp702.226 + Rp10.000.000 Rp10.702.226
Reksa Dana dan Perhitungannya
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 50
Jenis Reksa Dana
Reksa Dana Saham
Equity funds
Berisi sekurang-
kurangnya 80% efek
bersifat ekuitas atau
saham.
Keempat jenis reksa dana di atas merupakan jenis reksa dana konvensional.
Reksa Dana Campuran
Discretionary Funds
Berisi campuran efek
bersifat ekuitas, utang, dan
pasar uang.
Reksa Dana
Pendapatan Tetap
Fixed Income Funds
Berisi sekurang-
kurangnya 80% efek
bersifat utang.
Reksa Dana Pasar Uang
Money Market Funds
Berisi sekurang-kurangnya
80% efek bersifat utang
dengan jatuh tempo
kurang dari 1 (satu) tahun,
seperti pada deposito dan
obligasi jangka pendek.
Berdasarkan portfolio investasinya, reksa dana dapat dibedakan menjadi:
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 51
Jenis Reksa Dana
Pasar modal juga mengenal beberapa reksa dana jenis lainnya yang dikenal sebagai
reksa dana non-konvensional sebagai berikut:
Reksa Dana
Terstruktur
Efek
Beragun
Aset
(EBA)
Reksa Dana
Syariah
ETF
Exchange
Traded Fund
Dana Investasi
Real Estat (DIRE)
atau
Real Estate
Investment
Trusts (REITS)
Reksa Dana
Penyertaan
Terbatas
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 52
Jenis Reksa Dana - 1
Pasar modal juga mengenal reksa dana lainnya yang dikenal sebagai reksa dana non konvensional
yang dapat dibedakan menjadi enam jenis yakni:
Disebut terstruktur karena dibuat
dengan struktur khusus. Reksa dana
terstruktur dibedakan lagi menjadi
tiga jenis, yaitu:
a. Reksa Dana Terproteksi
b. Reksa Dana Dengan Penjaminan
c. Reksadana Indeks
Digunakan untuk menghimpun dana
dari Pemodal Profesional, yang
selanjutnya diinvestasikan oleh
Manajer Investasi pada portofolio
efek atau portofolio yang berkaitan
langsung dengan proyek, misalnya
sektor riil, sektor infrastruktur dan
lain-lain.
Reksa Dana
Terstruktur
Reksa Dana
Penyertaan
Terbatas
DIRE atau
REITS
Dana Investasi Real Estat (DIRE)
atau Real Estate Investment Trusts
(REITS)
DIRE adalah wadah yang dipergunakan
untuk menghimpun dana dari
masyarakat pemodal untuk selanjutnya
diinvestasikan pada asset real estat, aset
yang berkaitan dengan real estat,
dan/atau kas dan setara kas.
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 53
Jenis Reksa Dana - 2
Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset
(KIK-EBA)
KIK-EBA diterbitkan berdasarkan kontrak antara Manajer
Investasi (MI) dan Bank Kustodian yang mengikat pemegang
Efek Beragun Aset. MI diberi wewenang untuk mengelola
portofolio investasi kolektif dan Bank Kustodian diberi
wewenang untuk melaksanakan Penitipan Kolektif.
Portofolio KIK-EBA terdiri dari aset keuangan, yang antara
lain tagihan yang timbul dari surat berharga komersial,
tagihan kartu kredit, atau tagihan yang timbul di kemudian
hari (future receivables), Efek bersifat utang yang dijamin
oleh Pemerintah, Sarana Peningkatan Kredit (Credit
Enhancement) atau Arus Kas (Cash Flow), aset keuangan
setara dan aset keuangan lain yang berkaitan dengan asset
keuangan tersebut.
Saat ini investasi minimal KIK-EBA di Pasar Modal Indonesia
adalah Rp10.000.000 per unit penyertaan.
Efek Beragun Aset
(EBA)
Efek Beragun Aset Surat Partisipasi (EBA-SP)
EBA-SP diterbitkan dengan portofolio berupa
kumpulan piutang dan merupakan bukti kepemilikan
secara proporsional atas kumpulan piutang yang
dimiliki bersama oleh sekumpulan pemegang EBA-SP.
Saat ini kumpulan piutang dibatasi hanya piutang
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) atau fasilitas kredit yang
diterbitkan oleh kreditur asal kepada debitur untuk
membeli rumah siap huni, yang telah dibeli oleh
penerbit dari kreditur asal dan dijual kepada pemegang
EBA-SP melalui penerbitan EBA-SP, atau dari hasil
penerbitan EBA-SP.
Saat ini hanya ada satu perusahaan pembiayaan
sekunder perumahan yang menerbitkan produk EBA-
SP, yakni PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau
SMF.
Saat ini investasi EBA-SP bisa dimiliki oleh investor
retail dengan minimal pembelian
hanya Rp100.000.
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 54
Jenis Reksa Dana - 3
Reksa Dana Syariah adalah reksa dana yang portofolionya tidak bertentangan dengan
prinsip syariah di pasar modal, yaitu saham syariah, sukuk, dan efek syariah lainnya, serta
diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah untuk memastikan pelaksanaan pengelolaan
berbasis syariah.
Seperti halnya reksa dana yang kita kenal, reksa dana Syariah juga beragam:
Reksa Dana Syariah Pasar Uang, Reksa Dana Syariah Pendapatan Tetap, Reksa Dana
Syariah Saham, Reksa Dana Syariah Campuran, Reksa Dana Syariah Terproteksi, Reksa
Dana Syariah Indeks, Reksa Dana Syariah Berbasis Efek Syariah Luar Negeri, Reksa Dana
Syariah Berbasis Sukuk, Reksa Dana Syariah Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang Unit
Penyertaannya diperdagangkan di Bursa, Reksa Dana Syariah Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif Penyertaan Terbatas, dan DIRE Syariah Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif.
Reksa Dana
Syariah
ETF
Exchange
Traded Fund
Dijelaskan lebih lanjut dalam bagian berikutnya.
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 55
Perhitungan Reksa Dana
Perhitungan reksa dana berbeda dengan produk pasar modal lainnya karena merupakan penggabungan
dari beberapa instrumen keuangan yang menjadi underlying asset (asset yang mendasari
pembentukan) reksa dana tersebut.
Setelah berakhirnya sesi perdagangan di bursa, nilai reksa dana akan dihitung ulang oleh Manajer
Investai untuk disebarluaskan informasinya melalui media.
HARGA ACUAN
pada reksa dana adalah
NAB/UP atau NAV
Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan
atau Net Asset Value
Total Aktiva Bersih Seluruh Dana
dalam Reksa Dana
Jumlah Unit Beredar
Pada awal penawaran, sesuai dengan regulasi OJK, NAB/UP ditetapkan sebesar
Rp1.000, dan selanjutnya akan berubah sesuai dengan pergerakan nilai underlying
asset-nya.
Rp1000
NAV =
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 56
Perhitungan Reksa Dana
Total aktiva bersih berasal dari nilai pasar setiap jenis underlying asset diantaranya deposito, surat berharga
Bank Indonesia, obligasi, serta saham; selain itu terdapat komponen dividen dan kupon obligasi, kemudian
nilai pasar tersebut dikurangi biaya Manajer Investasi, biaya Bank Kustodian, dan lain-lain.
NAB/UP juga dapat berubah pada saat Asset Under Management (AUM) atau dana kelolaan ditingkatkan
atau dikurangi oleh Manajer Investasi.
Contoh:
Tuan A ingin berinvestasi Rp10.000.000 pada reksa dana XYZ dengan NAB/UP awal seharga
Rp1.000. Jumlah unit yang akan dimiliki akan dikurangi dengan biaya operasional pada
manajer investasi bersangkutan kemudian dibagi dengan NAB/UP awal. Misalkan, fee-nya
0,5%, jadi nilai investasi bersih Tuan A setelah dikurangi fee sebesar Rp9.950.000.
Jadi, total investasi Tuan A pada reksa dana XYZ sebesar 9.950 unit (Rp9.950.000 dibagi
Rp1.000).
Rp
10.000.000
0.5%
Fee
Rp
9.950.000
9.950 unit
@Rp1000
Exchange Traded Fund (ETF) dan
Perhitungannya
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 58
Perhitungan Exchange Traded Fund
Nilai Aktiva Bersih (NAB) ETF diperoleh dengan:
- menghitung nilai seluruh aset yang menjadi underlying ETF/reksa dana pada harga penutupan harian
sebagaimana reksa dana umumnya
- dikurangi dengan biaya pengelolaan EF (MI fee, custody fee, dll).
Maka tingkat return Tuan X adalah :
ETF pun mengenal keuntungan capital gain sebagaimana contoh perhitungan berikut:
Misalkan Tuan X ingin berinvestasi pada ETF A. NAB per unit ETF A adalah Rp1.000 dan Tuan X membeli
100 unit (1 lot = 100 unit penyertaan) di pasar dengan total biaya Rp100.000 (Rp1.000 x 100). Jika tiga
bulan kemudian NAB per unit Rp1.150, maka 100 unit penyertaan Tuan X sekarang bernilai Rp115.000
(Rp1.150 x 100) dengan keuntungan Rp15.000 (Rp115.000 – Rp100.000).
Rp115.000 – Rp100.000
Rp100.000
= 15%
Nilai Aktiva Bersih ETF
Jumlah Unit ETF Beredar
NAB/UP atau NAV =
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 59
Perhitungan Exchange Traded Fund
Komponen biaya transaksi ETF di pasar sekunder sama dengan biaya transaksi saham pada umumnya.
Kinerja yang ditampilkan dalam laporan perusahaan Manajer Investasi atas ETF yang tersimpan dalam
portolio investor mungkin sedikit berbeda dari perhitungan yang dibuat investor dari NAB. Ini dikarenakan
biaya-biaya terkait pengelolaan dana oleh pihak-pihak terkait (manajer investasi, dealer partisipan, bank
kustodian, dll) sudah tercermin dalam harga ETF di pasar sekunder). Sebab itu nilai pasar mungkin sedikit
berbeda dibanding NAB.
Komponen biaya Jumlah (%)
Biaya Transaksi (IDX) 0.018
Biaya Kliring (KPEI) 0.019
Biaya Penyelesaian (KSEI) 0.003
0.030
PPN 10% 0.003
Guarantee Fund *(KPEI) 0.010
Total 0.043
Tabel Transaksi Beli ETF
Komponen biaya Jumlah (%)
Biaya Transaksi (IDX) 0.018
Biaya Kliring (KPEI) 0.019
Biaya Penyelesaian (KSEI) 0.003
0.030
PPN 10% 0.003
Guarantee Fund *(KPEI) 0.01
Pph 0.1% Final 0.100
Total 0.143
Tabel Transaksi Jual ETF
Produk Derivatif dan
Perhitungannya
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 61
Jenis Produk Derivatif di BEI
Produk
Derivatif BEI
Futures
Index
Futures
Bond
Futures
Options
Kontrak Opsi
Saham
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 62
Apa Itu Kontrak Futures?
FUTURES
CONTRACT
Perjanjian
hukum
Untuk membeli
dan dan menjual
produk investasi
pada harga dan waktu
yang telah ditentukan
di masa depan
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 63
Perbandingan Saham dengan Futures
Saham Futures
Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat Bursa Efek
Tipe Saham Kontrak
Kepemilikan Ya Tidak
Perdagangan Hanya Beli (Long) Beli (Long) atau Jual (Short)
Cara Pembelian Dibayar Penuh Margin / Leverage
Tipe Pembelian Langsung Langsung + Mark to Market
Imbal hasil Keuntungan penjualan
kembali + Dividen
Keuntungan penjualan
kembali
Fundamental Kinerja dari
Perusahaan Tercatat
Aset Dasar Saham / Indeks
Level dari Imbal Hasil Sedang Sedang – Tinggi
Level dari Risiko Sedang Sedang – Tinggi
Penyedia Likuiditas Tidak Ada Ada
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 64
Alasan Investasi di LQ45 Futures
• Instrumen Lindung Nilai
 Kompensasi kerugian di pasar saham dengan mendapatkan keuntungan di pasar
Futures
 Posisi short di pasar LQ45 Futures melindungi investor dari penurunan harga
saham di pasar saham
 Memberikan korelasi positif dengan saham konstituen berbasis Indeks LQ-45.
• Leverage
 Perdagangan Futures lebih efisien dengan adanya leverage
 Leverage 1:25
• Manajemen Keuntungan
 Investor dapat memperoleh keuntungan ketika tren pasar sedang meningkat
maupun koreksi
• Diversifikasi Portofolio Investasi
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 65
Perhitungan Produk Derivatif
Membeli produk derivatif memiliki peluang keuntungan cukup besar karena
investor hanya mengeluarkan sejumlah kecil dana untuk mendapatkan
keutnungan yang setara dengan apabila melakukan pembelian seluruh
saham secara langsung.
Salah satu produk derivatif di BEI yang akan dibahas sebagai contoh
perhitungan derivatif adalah LQ45 Futures.
GAMBAR 1. PERBANDINGAN PEMBELIAN LQ45 SPOT DAN LQ45 FUTURES
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 66
Spesifikasi Bisnis
Kriteria Spesifikasi
Aset Dasar Indeks LQ45
Multiplier Rp 500.000 per poin indeks
Tick Size 0,05 (nol koma nol lima) poin indeks
Periode Kontrak 1 Bulan, 2 bulan, 3 bulan
Pre-Order Intial
Margin
4% X Poin Indeks X Jumlah Kontrak X Multiplier
Post-Order Initial
Margin
SPAN®
Auto Rejection 10%
Jam Perdagangan
Sesi I
Senin – Kamis : 09.00 – 12.00
Jum’at : 09.00 – 11.30
Sesi II
Senin – Kamis : 13.30 – 16.15
Jum’at : 14.00 – 16.15
Untuk bulan kontrak yang jatuh tempo maka pada akhir hari perdagangannya akan
berakhir pada pukul 16.00 waktu JATS
Settlement Cash, T + 1
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 67
Perhitungan Produk Derivatif
Grafik di bawah ini menunjukkan korelasi yang kuat antara tingkat return
LQ45 dengan LQ45 futures.
TINGKAT RETURN LQ45 VS LQ45 FUTURES
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 68
Perhitungan Produk Derivatif
Berikut contoh perhitungan untuk posisi jual maupun posisi beli LQ45 Futures
Contoh Perhitungan Pembelian LQ45 Futures
Pasar Modal Syariah
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 70
Prinsip Syariah di Pasar Modal Indonesia
Pasar Modal Syariah adalah seluruh kegiatan di pasar modal yang tidak bertentangan dengan prinsip-
prinsip Islam. Pasar modal syariah Indonesia merupakan bagian dari industri keuangan syariah yang
diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), khususnya direktorat pasar modal syariah.
Fatwa dan Peraturan terkait Pasar Modal Syariah
Lembaga yang mengatur tentang penerapan prinsip syariah di pasar modal Indonesia adalah Dewan
Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) dalam bentuk penerbitan fatwa yang berhubungan
dengan kegiatan investasi di pasar modal syariah Indonesia.
Fatwa pertama tentang pasar modal syariah yang diterbitkan DSN-MUI:
1. Fatwa DSN-MUI No. 20 Tahun 2001 tentang penerbitan reksa dana syariah.
2. Fatwa No. 40 Tahun 2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di
Bidang Pasar Modal.
3. Fatwa No. 80 Tahun 2011 tentang Penerapan Prinsip Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Efek
Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler Bursa Efek.
OJK mengonversi prinsip-prinsip syariah di pasar modal Indonesia ke dalam peraturan OJK
No. 15/POJK.04/2015 tentang Penerapan Prinsip Syariah di Pasar Modal.
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 71
Pasar Modal Syariah
Akad dalam penerbitan efek syariah di Pasar Modal Indonesia:
OJK telah mengatur tentang akad-akad yang dapat digunakan dalam setiap
penerbitan efek syariah di pasar modal Indonesia melalui peraturan OJK No.
53/POJK.04/2015. Meskipun demikian, pada dasarnya semua akad yang
memenuhi prinsip syariah dapat digunakan dalam penerbitan efek syariah
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan OJK yang berlaku.
Akad-akad yang dapat digunakan dalam penerbitan efek syariah di pasar
modal Indonesia menurut peraturan tersebut adalah akad ijarah, istishna,
kafalah, mudharabah, musyarakah dan wakalah.
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 72
Produk-produk Pasar Modal Syariah
 Saham Syariah
Saham syariah merupakan efek berbentuk saham yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah di Pasar
Modal.
 Sukuk
Sukuk adalah Efek berbentuk sekuritisasi aset yang memenuhi prinsip-prinsip syariah di pasar modal.
 Reksa Dana Syariah
Reksa dana syariah adalah reksa dana yang pengelolaannya tidak bertentangan dengan prinsip syariah di
Pasar Modal. Setiap jenis reksa dana dapat diterbitkan sebagai reksa dana syariah sepanjang memenuhi
prinsip-prinsip syariah, termasuk aset yang mendasari penerbitannya.
 ETF Syariah
ETF syariah adalah salah satu bentuk dari reksa dana yang memenuhi prinsip-prinsip syariah di pasar modal
dimana unit penyertaannya dicatatkan dan ditransaksikan seperti saham syariah di Bursa Efek. Agar pada
saat transaksi memenuhi prinsip-prinsip syariah maka investor yang akan melakukan jual beli ETF syariah
harus melalui anggota bursa yang memiliki Syariah Online Trading System (SOTS).
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 73
Produk-produk Pasar Modal Syariah
 Efek Beragun Aset (EBA) Syariah
Efek beragun aset syariah (EBA syariah) yang diterbitkan di pasar modal Indonesia terdiri dari dua jenis,
yaitu:
• EBA syariah berbentuk Kontrak Investasi Kolektif antara manajer investasi dan bank kustodian (KIK-
EBAS) adalah Efek Beragun Aset yang portofolio (terdiri dari aset keuangan berupa piutang, pembiayaan
atau aset keuangan lainnya), akad dan cara pengelolaannya tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip
syariah di pasar modal.
• EBA syariah berbentuk surat partisipasi (EBAS-SP) adalah Efek Beragun Aset Syariah yang diterbitkan
oleh penerbit yang akad dan portofolionya (berupa kumpulan piutang atau pembiayaan pemilikan
rumah) tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah di Pasar Modal serta merupakan bukti kepemilikan
secara proporsional yang dimiliki bersama oleh sekumpulan pemegang EBAS-SP.
 Dana Investasi Real Estat Syariah
Dana Investasi Real Estat Syariah (DIRE Syariah) adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana
dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan pada aset real estat, aset yang berkaitan dengan
real estat, dan/atau kas dan setara kas yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah di pasar modal.
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 74
Pasar Modal Syariah
Indeks Saham Syariah
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) yang diluncurkan pada tanggal 12 Mei
2011 adalah indeks komposit saham syariah yang tercatat di BEI.
ISSI merupakan indikator dari kinerja pasar saham syariah Indonesia.
Konstituen ISSI adalah seluruh saham syariah yang tercatat di BEI dan masuk
ke dalam Daftar Efek Syariah (DES) yang diterbitkan oleh OJK.
Konstituen ISSI diseleksi ulang sebanyak dua kali dalam setahun, setiap
bulan Mei dan November, mengikuti jadwal review DES.
Metode perhitungan ISSI mengikuti metode perhitungan indeks saham BEI
lainnya, yaitu rata-rata tertimbang dari kapitalisasi pasar dengan
menggunakan Desember 2007 sebagai tahun dasar perhitungan ISSI.
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 75
Pasar Modal Syariah
Indeks Saham Syariah
Jakarta Islamic Index (JII)
Jakarta Islamic Index (JII) adalah indeks saham syariah kedua yang diluncurkan
oleh BEI pada tanggal 3 Juli 2000.
Konstituen JII hanya terdiri dari 30 saham syariah paling likuid yang tercatat di
BEI.
Review saham syariah yang menjadi konstituen JII dilakukan sebanyak 2 kali
dalam setahun, Mei dan November, mengikuti jadwal review DES oleh OJK.
BEI menentukan dan melakukan seleksi saham syariah yang menjadi konstituen
JII. Kriteria likuiditas yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Saham syariah yang termasuk ke dalam DES yang diterbitkan oleh OJK
2. Dipilih 60 saham berdasarkan urutan kapitalisasi pasar terbesar selama 1
tahun terakhir.
3. Dari 60 saham yang memiliki kapitalisasi terbesar tersebut, kemudian dipilih
30 saham berdasarkan tingkat likuditas (urutan nilai transaksi terbesar di
pasar regular selama 1 tahun terakhir.
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 76
Pasar Modal Syariah
Indeks Saham Syariah
Jakarta Islamic Index (JII) 70
Jakarta Islamic Index (JII) 70 adalah indeks saham syariah ke-3 yang diluncurkan
oleh BEI pada tanggal 17 Mei 2018.
JII 70 diluncurkan agar dapat menjadi acuan baru bagi investor syariah yang
membutuhkan pilihan saham syariah dengan jumlah yang lebih banyak.
Kriteria seleksi yang digunakan dalam menyeleksi 70 saham syariah yang menjadi
konstituen JII70 hampir sama dengan JII namun dengan jumlah yang lebih
banyak. Adapun Indeks JII70 yang bertahun dasar 29 Mei 2009 ini memiliki
kriteria seleksi sebagai berikut:
1. Saham syariah yang masuk dalam konstituen Indeks Saham Syariah Indonesia
(ISSI).
2. Dipilih 150 saham berdasarkan urutan rata-rata kapitalisasi pasar tertinggi
selama 1 tahun terakhir.
3. Dari 150 saham tersebut, kemudian dipilih 70 saham berdasarkan rata-rata
nilai transaksi harian di pasar regular tertinggi.
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 77
Transaksi Sesuai Syariah
Shariah Online Trading System (SOTS) adalah sistem transaksi saham syariah
secara online yang memenuhi prinsip-prinsip syariah di pasar modal. SOTS
dikembangkan oleh anggota bursa sebagai fasilitas atau alat bantu bagi
investor yang ingin melakukan transaksi saham secara syariah. SOTS
disertifikasi oleh DSN-MUI karena merupakan penjabaran dari fatwa DSN-
MUI No. 80 tahun 2011 tentang Penerapan Prinsip Syariah Dalam
Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas Di Pasar Reguler Bursa Efek.
Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 78
Transaksi Sesuai Syariah
Fitur utama SOTS adalah sebagai berikut:
Sistem Perdagangan Saham Syariah Secara Online
Dilarang
Margin Trading
Dilarang
Short Selling
Cash Basis
Transaction
Portofolio saham
syariah terpisah
Dilarang transaksi
saham yang tidak
syariah
Hanya berisi saham
syariah
Informasi lebih lanjut
terkait Anggota Bursa
yang memiliki sistem
SOTS dapat dilihat di
website BEI :
www.idx.co.id
Terima kasih

More Related Content

Similar to ANALISA FUNDAMENTAL VS TEKNIKAL

Modul Management Investasi & Portofolio 2011
Modul Management Investasi & Portofolio 2011Modul Management Investasi & Portofolio 2011
Modul Management Investasi & Portofolio 2011Mia Rarasputri
 
Modul manajemen investasi & portofolio
Modul manajemen investasi & portofolioModul manajemen investasi & portofolio
Modul manajemen investasi & portofolioMia Rarasputri
 
3 dsr analisis.pptx ssds dsdsafdsvdfvda sdcadsfcdad sadfcdsdsfds dscdsvdsd
3 dsr analisis.pptx ssds dsdsafdsvdfvda sdcadsfcdad sadfcdsdsfds dscdsvdsd3 dsr analisis.pptx ssds dsdsafdsvdfvda sdcadsfcdad sadfcdsdsfds dscdsvdsd
3 dsr analisis.pptx ssds dsdsafdsvdfvda sdcadsfcdad sadfcdsdsfds dscdsvdsdAzimahDianah2
 
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-materi-sesi 6
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-materi-sesi 6Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-materi-sesi 6
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-materi-sesi 6Yoyo Sudaryo
 
1. PENGENALAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN - ALK.ppt
1. PENGENALAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN - ALK.ppt1. PENGENALAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN - ALK.ppt
1. PENGENALAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN - ALK.pptAnggaPratama111616
 
Summary of Stock Valuation
Summary of Stock ValuationSummary of Stock Valuation
Summary of Stock ValuationFelicia Celins
 
Pelaporan-Bisnis-Keuangan-Perusahaan-Pertemuan-3.ppt
Pelaporan-Bisnis-Keuangan-Perusahaan-Pertemuan-3.pptPelaporan-Bisnis-Keuangan-Perusahaan-Pertemuan-3.ppt
Pelaporan-Bisnis-Keuangan-Perusahaan-Pertemuan-3.pptRazaTristanDeca
 
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 6
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 6Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 6
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 6Yoyo Sudaryo
 
BISNIS, PAJAK, DAN LINGKUNGAN PASAR KEUANGAN.pptx
BISNIS, PAJAK, DAN LINGKUNGAN PASAR KEUANGAN.pptxBISNIS, PAJAK, DAN LINGKUNGAN PASAR KEUANGAN.pptx
BISNIS, PAJAK, DAN LINGKUNGAN PASAR KEUANGAN.pptxDebiCarolina2
 
Analisa terhadap LAPORAN KEUANGAN Perusahaan _Training "FINANCE For NONFINANCE".
Analisa terhadap LAPORAN KEUANGAN Perusahaan _Training "FINANCE For NONFINANCE".Analisa terhadap LAPORAN KEUANGAN Perusahaan _Training "FINANCE For NONFINANCE".
Analisa terhadap LAPORAN KEUANGAN Perusahaan _Training "FINANCE For NONFINANCE".Kanaidi ken
 
03 MANAJEMEN KEUANGAN 2.pptx
03 MANAJEMEN KEUANGAN 2.pptx03 MANAJEMEN KEUANGAN 2.pptx
03 MANAJEMEN KEUANGAN 2.pptxismailumar17
 

Similar to ANALISA FUNDAMENTAL VS TEKNIKAL (20)

Modul Management Investasi & Portofolio 2011
Modul Management Investasi & Portofolio 2011Modul Management Investasi & Portofolio 2011
Modul Management Investasi & Portofolio 2011
 
Modul manajemen investasi & portofolio
Modul manajemen investasi & portofolioModul manajemen investasi & portofolio
Modul manajemen investasi & portofolio
 
analisa-laporan-keuangan
analisa-laporan-keuangananalisa-laporan-keuangan
analisa-laporan-keuangan
 
3 dsr analisis.pptx ssds dsdsafdsvdfvda sdcadsfcdad sadfcdsdsfds dscdsvdsd
3 dsr analisis.pptx ssds dsdsafdsvdfvda sdcadsfcdad sadfcdsdsfds dscdsvdsd3 dsr analisis.pptx ssds dsdsafdsvdfvda sdcadsfcdad sadfcdsdsfds dscdsvdsd
3 dsr analisis.pptx ssds dsdsafdsvdfvda sdcadsfcdad sadfcdsdsfds dscdsvdsd
 
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-materi-sesi 6
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-materi-sesi 6Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-materi-sesi 6
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-materi-sesi 6
 
1. PENGENALAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN - ALK.ppt
1. PENGENALAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN - ALK.ppt1. PENGENALAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN - ALK.ppt
1. PENGENALAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN - ALK.ppt
 
Analisis rasio laporan keuangan
Analisis rasio laporan keuanganAnalisis rasio laporan keuangan
Analisis rasio laporan keuangan
 
3654229.ppt
3654229.ppt3654229.ppt
3654229.ppt
 
Mk08 saham
Mk08 sahamMk08 saham
Mk08 saham
 
Analisis sekuritas22
Analisis sekuritas22Analisis sekuritas22
Analisis sekuritas22
 
Mankeu
MankeuMankeu
Mankeu
 
Summary of Stock Valuation
Summary of Stock ValuationSummary of Stock Valuation
Summary of Stock Valuation
 
Penilaian Saham
Penilaian SahamPenilaian Saham
Penilaian Saham
 
Pelaporan-Bisnis-Keuangan-Perusahaan-Pertemuan-3.ppt
Pelaporan-Bisnis-Keuangan-Perusahaan-Pertemuan-3.pptPelaporan-Bisnis-Keuangan-Perusahaan-Pertemuan-3.ppt
Pelaporan-Bisnis-Keuangan-Perusahaan-Pertemuan-3.ppt
 
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 6
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 6Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 6
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 6
 
BISNIS, PAJAK, DAN LINGKUNGAN PASAR KEUANGAN.pptx
BISNIS, PAJAK, DAN LINGKUNGAN PASAR KEUANGAN.pptxBISNIS, PAJAK, DAN LINGKUNGAN PASAR KEUANGAN.pptx
BISNIS, PAJAK, DAN LINGKUNGAN PASAR KEUANGAN.pptx
 
Analisa terhadap LAPORAN KEUANGAN Perusahaan _Training "FINANCE For NONFINANCE".
Analisa terhadap LAPORAN KEUANGAN Perusahaan _Training "FINANCE For NONFINANCE".Analisa terhadap LAPORAN KEUANGAN Perusahaan _Training "FINANCE For NONFINANCE".
Analisa terhadap LAPORAN KEUANGAN Perusahaan _Training "FINANCE For NONFINANCE".
 
Bursa berjangka & mekanisme perdagangan
Bursa berjangka & mekanisme perdaganganBursa berjangka & mekanisme perdagangan
Bursa berjangka & mekanisme perdagangan
 
Analisa Laporan Keuangan
Analisa Laporan KeuanganAnalisa Laporan Keuangan
Analisa Laporan Keuangan
 
03 MANAJEMEN KEUANGAN 2.pptx
03 MANAJEMEN KEUANGAN 2.pptx03 MANAJEMEN KEUANGAN 2.pptx
03 MANAJEMEN KEUANGAN 2.pptx
 

Recently uploaded

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 

ANALISA FUNDAMENTAL VS TEKNIKAL

  • 1. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal Level 2
  • 2. Materi Sekolah Pasar Modal Level 2 Memilih Produk Pasar Modal - Analisa Fundamental vs Teknikal Mengenal Obligasi, Sukuk, Reksadana, dan ETF - Mengenal Produk Derivatif Sekilas Pasar Modal Syariah Istilah-istilah di Pasar Modal
  • 3. Memilih Produk Pasar Modal Analisa Fundamental vs Teknikal
  • 4. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 4 Analisa Fundamental VS Teknikal TEKNIKAL Current - Harga Historis - Pola - Indikator - Trading System - Short Term FUNDAMENTAL Hope - Kinerja Saham (Ekspektasi) - Industri - Makro Ekonomi - Mikro Ekonomi - Long Term VS
  • 5. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 5 Mengapa Diperlukan Analisa Fundamental? Masing-masing sektor industri memiliki karakteristik sendiri mengenai siklus bisnisnya yang dapat menentukan kinerja dari Perusahaan Tercatat. Sebagai contoh, ada Perusahaan Tercatat yang memiliki arus kas yang lancar setiap harinya dan memiliki utang jangka pendek berupa utang bahan mentah dalam jumlah besar, namun memiliki kinerja yang sehat. Beberapa Perusahaan Tercatat memiliki pendapatan tergantung kelanjutan dan pembayaran dari proyek yang dimilikinya di akhir tahun sehingga kinerja per kuartalnya seperti “kurang sehat” padahal memiliki kinerja yang sangat positif. Setiap perusahaan memiliki keunikan kinerja bisnis dan keuangan nya sendiri. Untuk itu sebaiknya calon investor perlu memahami analisa fundamental sebelum berinvestasi saham Perusahaan Tercatat
  • 6. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 6 Definisi Analisa Fundamental Analisa fundamental adalah suatu analisa yang mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan kondisi keuangan suatu perusahaan dengan tujuan untuk mengetahui sifat-sifat dasar dan karakteristik operasional dari perusahaan publik. Analisa fundamental minimal mencakup analisa: 1. Analisa Ekonomi 2. Analisa Industri/Sektor 3. Analisa Perusahaan (Rasio Keuangan) Tujuan: Melakukan ekspektasi kinerja perusahaan di masa datang
  • 7. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 7 Definisi Analisa Ekonomi Analisa ekonomi adalah suatu analisa yang mempelajari potensi perekonomian suatu negara di masa datang dengan menggunakan data historis maupun data saat ini. Variabel minimal dalam analisa ekonomi:  PDB (Produk Domestik Bruto): Agregat barang dan jasa yang telah diproduksi oleh ekonomi nasional dalam suatu periode tertentu.  Inflasi: Indikator kenaikan harga barang dan jasa yang diproduksi oleh sistem ekonomi dalam periode tertentu.  Tingkat Bunga: Indikator biaya modal dalam suatu sistem ekonomi sebagai data pembanding untuk mengukur tingkat keuntungan investasi.  Fluktuasi Nilai Tukar: Indikator nilai rupiah dibandingkan dengan mata uang negara lain.
  • 8. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 8 Definisi Analisa Industri Analisa industri analisa yang mempelajari keadaan kompetitif dari suatu sektor industri dalam hubungannya dengan yang lain serta mengidentifikasi perusahaan-perusahan yang mempunyai potensi pada suatu sektor industri tertentu. Beberapa indikator penting dalam Analisa Industri: Penjualan, Laba, Dividen, Struktur Modal, Regulasi dan Inovasi. Tujuan: untuk menilai prospek industri di masa datang Kelompok analisa industri: 1. Growth Industry 2. Defensive Industry 3. Cyclical Industry
  • 9. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 9 Analisa (Rasio) Keuangan Perusahaan Analisa (rasio) keuangan perusahaan dapat dilakukan salah satunya melalui penerbitan laporan keuangan Perusahaan Tercatat. Perusahaan Tercatat setiap tahunnya selalu menerbitkan laporan keuangannya kepada publik sebanyak 4 kali dengan 1 kali diantaranya merupakan laporan keuangan auditan. Analisa rasio keuangan perusahaan, minimal terdiri dari:  Rasio Likuiditas (Liquidity ratios)  Rasio Aktivitas (Activity ratios)  Rasio Rentabilitas (Profitability ratios)  Rasio Solvabilitas (Solvability ratios)  Rasio Pasar (Market ratios)
  • 10. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 10 Rasio Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek: Current Ratio = Current Assets Current Liabilities Rasio Aktifitas adalah kemampuan serta efisiensi perusahaan di dalam memanfaatkan aset-aset yang dimilikinya: Total Assets Turnover = Net Sales Averaged Total Assets Analisa (Rasio) Keuangan Perusahaan
  • 11. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 11 Rasio Rentabilitas. Rasio ini menunjukkan seberapa besar tingkat keberhasilan perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan: Net Profit Margin = EAT Net Sales Rasio Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya, biasa disebut juga rasio leverage: Debt Ratio = Total Debts Total Assets Analisa (Rasio) Keuangan Perusahaan
  • 12. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 12 Rasio Pasar menunjukkan informasi penting dari perusahaan yang diungkapkan dalam bentuk kinerja saham. PBV = Price Book Value per Share PER = Price Earning per Share EPS = Laba Bersih Jumlah Saham Beredar Analisa (Rasio) Keuangan Perusahaan
  • 13. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 13 Prinsip Dasar Analisa Teknikal  Price Discounts Everything Berdasarkan analisa fundamental, harga akan dipengaruhi berita-berita mengenai laporan keuangan, nilai penjualan ataupun harga komoditi yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Tetapi, berdasarkan analisa teknikal harga justru akan mendiskon semua berita tersebut, sehingga kadang-kadang harga bergerak melewati nilai harga teoritis secara fundamental (bisa naik atau turun).  Price Fluctuates in Trends Menurut analisa teknikal, harga saham biasanya akan bergerak mengikuti suatu tren tertentu.  History Repeats Itself Menurut analisa teknikal, pola pergerakan harga di masa lalu akan berulang kembali di masa datang.
  • 14. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 14 Metode Analisa Teknikal  Chart • Line Chart • Bar Chart • Volume  Trend Lines • Up Trend • Down Trend • Side Lines/Accumulation
  • 15. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 15 Line Chart Line Chart hanya menampilkan garis yang menghubungkan penutupan harga saham pada periode tertentu.
  • 16. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 16 Bar Chart dan Volume Bar Chart menggambarkan pergerakan harga dalam suatu periode tertentu (harga pembukaan, tertinggi, terendah serta penutupan). Contoh di kiri adalah Bar Chart pada saham AALI Volume adalah jumlah saham atau kontrak pada sebuah saham atau pada semua saham dalam satu bursa yang diperdagangkan dalam periode tertentu.
  • 17. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 17 Channel Harga bergerak dalam trend, dan trend ini bisa naik, turun atau mendatar saja, garis yang dibuat untuk melihat trend yang sedang terjadi di pasar inilah yang dikenal sebagai channel.
  • 18. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 18 Resistance vs Support Support Level adalah batasan suatu harga dimana analisa teknikal mempercayai bahwa di level harga tersebut permintaan akan saham akan dibeli. Biasanya pemilihan support dilakukan dengan menarik garis horizontal pada titik harga saham terendah, lalu harga kembali naik. Resistance Level merupakan kebalikan dari support yaitu batasan dimana analisa teknikal mempercayai bahwa jika harga mencapai level tersebut maka investor akan menjual sahamnya (garis horizontal dibuat saat saham mencapai harga tertinggi lalu kemudian berbalik turun).
  • 19. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 19 Resistance vs Support
  • 20. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 20 Overbought vs Oversold Overbought adalah kondisi ketika harga dinilai terlalu tinggi dan sebaiknya investor yang telah memiliki saham dibawah harga ini dapat merealisasi keuntungannya. Oversold merupakan kebalikan dari overbought yaitu kondisi ketika harga dianalisa secara teknikal cukup murah. (Biasanya kondisi ini dilihat berdasarkan indikator teknikal)
  • 21. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 21 Price Pattern Analisa teknikal tidak mempercayai harga bergerak secara acak, namun bergerak dengan pola (pattern) tertentu, biasanya analisa teknikal membagi kelompok pola sbb:  Reversal (Pola Pembalikan Arah) • Head and Shoulder vs Inverted • Double Top vs Double Bottom  Continuation • Triangle: Ascending vs Descending • Flag • Wedges
  • 22. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 22 Head and Shoulder Head & Shoulder merupakan pola pembalikan arah (reversal) yang acap kali terjadi, pola ini jika dilihat sepintas tampak seperti bahu dan kepala, pola ini dapat terjadi saat harga berada diatas dan biasanya harga berbalik turun dengan neckline sebagai support nya.
  • 23. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 23 Double Top Pola ini biasa timbul saat harga bergerak naik, kemudian turun dan kembali naik mendekati, sama atau lebih rendah dari kenaikan sebelumnya lalu kembali turun.
  • 24. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 24 Double Bottom Merupakan kebalikan dari double top, terjadi pada saat harga turun, dan merupakan tanda reversal (pembalikan arah)
  • 25. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 25 Triangle Pattern Pola ini biasanya terbagi 3 yaitu symetrical triangles, ascending triangles dan descending triangles. Ascending dan descending merupakan pola continues dari pergerakan saham, symetrical bisa menjadi pola pembalikan arah atau continues. Ketiga pola ini dapat dipergunakan dalam melakukan analisa teknikal untuk memperkirakan kelanjutan arah pergerakan harga saham, komoditi atau memprediksi pergerakan mata uang (Cross Currencies) terhadap mata uang lainnya.
  • 26. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 26 Symetrical Triangle Ciri dari timbulnya pola ini ialah pergerakan harga yang semakin menyempit.
  • 27. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 27 Ascending Triangle Ciri dari timbulnya pola ini ialah pergerakan harga yang semakin menyempit, dengan resistance di level harga tertentu yang jika kita tarik garis membentuk horizontal lines
  • 28. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 28 Descending Triangle Ciri dari terjadinya pola descending triangles ini adalah support di harga tertentu dan jika ditarik garis membentuk garis horizontal, dan harga tidak dapat menembus level tertinggi baru.
  • 29. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 29 Wedges Wedges adalah pola yang membentuk formasi hampir sama dengan triangles, tetapi pola ini berbeda karena batasan yang terjadi tidak berupa garis horizontal (di atas atau di bawah) melainkan bergerak beriringan dan menyempit
  • 30. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 30 Moving Average Merupakan garis yang dibuat menghubungkan harga rata-rata harian, teknikal analis bisa menggunakan garis ini sebagai indikator, biasanya teknikal analis mengkombinasikan beberapa moving average, dimana signal jual atau beli terlihat dari perpotongan garis ini (Crossover).
  • 31. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 31 Moving Average
  • 32. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 32 Stochastic Oscilator Untuk sebagian besar pelaku pasar meyakini bahwa pola trading jangka pendek bisa dilakukan melihat gejala kenaikan maupun penurunan yang terjadi pada indikator stochastic. Velocity yang lebih cepat dibanding sebagian indikator oscilator menyebabkan indikator ini memiliki signal yang lebih cepat namun demikian false signal yang lebih banyak juga tak bisa dihindari.
  • 33. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 33 Stochastic Oscilator
  • 34. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 34 Relative Strengh Index (RSI) RSI merupakan salah satu indikator yang banyak dipergunakan oleh analis teknikal untuk menentukan titik balik suatu saham. Tanda yang bisa didapat dari RSI adalah apabila pergerakkan saham tidak dalam suatu tren. RSI pada umumnya ditentukan pada level 30 – 70 poin. Terkadang analis akan melakukan penyesuaian apabila level tersebut ditembus keatas.  Bila RSI berada di level 30 indikasi oversold.  Bila RSI dilevel 70 indikasi overbought.  Pada level 45 – 50 dapat dijadikan range perdagangan jangka pendek.  Bisa untuk melihat support & resistance demikian juga Divergenc positif/negatif.
  • 35. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 35 Relative Strengh Index
  • 36. Mengenal Obligasi, Sukuk, Reksadana, dan ETF Mengenal Produk Derivatif
  • 38. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 38 Cara Investasi Obligasi Sebelum berinvestasi obligasi baik di pasar perdana maupun di pasar sekunder, investor terlebih dahulu harus ketahui informasi lengkap mengenai obligasi tersebut. Di Pasar Perdana Informasi penawaran obligasi diketahui melalui prospektus singkat yang diiklankan minimal di 2 surat kabar skala nasional, public expose, maupun di dalam prospektus.
  • 39. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 39 Informasi Penting di dalam Prospektus Obligasi 1. Penawaran Umum 2. Penggunaan Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum 3. Pernyataan Hutang 4. Analisis dan Pembahasan oleh Manajemen 5. Risiko Usaha 6. Kejadian Penting Setelah Tanggal Laporan Auditor Independen 7. Keterangan Tentang Perseroan 8. Kegiatan dan Prospek Usaha Perseroan 9. Ikhtisar Data Keuangan Penting 10. Ekuitas 11. Perpajakan 12. Penjaminan Emisi Obligasi 13. Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal Dalam Rangka Emisi Obligasi. 14. Pendapat Dari Segi Hukum 15. Laporan Auditor Independen dan Laporan Keuangan Perseroan 16. Keterangan Tentang Obligasi 17. Keterangan Mengenai Pemeringkatan Efek 18. Anggaran Dasar Perseroan 19. Persyaratan Pemesanan Pembelian Obligasi 20. Keterangan Tentang Wali Amanat 21. Agen Pembayaran 22. Penyebarluasan Prospektur dan Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi (FPPO
  • 40. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 40 Cara Investasi Obligasi Parameter Pemilihan Obligasi: 1. Undersubscribed. 2. Fullysubscribed. 3. Oversubscribed. Beberapa Kondisi Yang Terjadi Saat Emiten Menjual Obligasinya untuk Pertama Kalinya ke Masyarakat: 1. Tingkat Bunga yang Ditawarkan. 2. Hasil Pemeringkatan Obligasi yang Dilakukan oleh Lembaga Pemeringkat Efek.
  • 41. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 41 Cara Perhitungan Obligasi 1. Par (Nilai Pari) : Harga Obligasi Sama Dengan Nilai Nominal. 2. At Premium (Dengan Premi): Harga Obligasi Lebih Besar dari Nilai Nominal. 3. At Discount (Dengan Discount): Harga Obligasi Lebih Kecil dari Nilai Nominal. Berbeda dengan harga saham yang dinyatakan dalam bentuk mata uang, harga obligasi dinyatakan dalam persentase (%), yaitu persentase dari nilai nominal. Tiga Kemungkinan Harga Pasar dari Obligasi yang Ditawarkan: Pendapatan/ imbal hasil/ return yang akan diperoleh dari investasi obligasi dinyatakan sebagai Yield, yakni hasil yang akan diperoleh investor apabila menempatkan dananya untuk dibelikan obligasi.
  • 42. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 42 Cara Perhitungan Obligasi Dua Istilah Penentuan Yield: • Current Yield adalah yield yang dihitung berdasarkan jumlah kupon yang diterima selama satu tahun terhadap harga obligasi tersebut. Current Yield = Bunga tahunan harga obligasi Current Yield = Rp170.000.000 Rp980.000.000 Contoh: Jika obligasi PT XYZ memberikan kupon kepada pemegangnya sebesar 17% per tahun sedangkan harga obligasi tersebut adalah 98% untuk nilai nominal Rp1.000.000.000, maka: 17% 98% atau = 17,34%
  • 43. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 43 Cara Perhitungan Obligasi Dua Istilah Penentuan Yield: • Yield to Maturity (YTM) adalah tingkat pengembalian atau pendapatan yang akan diperoleh investor apabila memiliki obligasi sampai jatuh tempo. Formula YTM yang seringkali digunakan oleh para pelaku adalah YTM approximation atau pendekatan nilai YTM adalah sebagai berikut: YTM approximation = C + R - P n R + P n X 100% Keterangan: C = kupon N = periode waktu yang tersisa (tahun) R = redemption value P = harga pembelian (purchase value)
  • 44. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 44 Cara Perhitungan Obligasi Contoh Yield to Maturity: Obligasi XYZ dibeli pada 5 September 2003 dengan harga 94,25% memiliki kupon sebesar 16% dibayar setiap 3 bulan sekali dan jatuh tempo pada 12 Juli 2017. Berapakah besar YTM approximationnya? YTM approximation = 16 + 100 – 94,25 3,853 = 2 X 100% C = 16% n = 3 tahun 10 bulan 7 hari = 3,853 tahun R = 100% P = 94,25% 100 + 94.25 18,01%
  • 46. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 46 Cara Pembelian Sukuk Cara membeli sukuk tidak berbeda jauh dengan obligasi. Sukuk juga bisa diterbitkan baik oleh perusahaan maupun pemerintah. Ada 2 cara untuk mendapatkan sukuk ritel, yakni: 1. Melalui Mekanisme Pasar Perdana 2. Melalui Mekanisme Pasar Sekunder
  • 47. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 47 Perhitungan Sukuk Berikut ilustrasi perhitungan sukuk dengan pembelian sebesar Rp10.000.000, imbal hasil sebesar 8%, dan jangka waktu 3 tahun. Pembelian Sampai Jatuh Tempo (Hold To Maturity) Imbal hasil per bulan (sebelum Pph 15%) 8% x Rp10.000.000 x 1/12 = Rp 66.667 Imbal hasil per bulan (setelah Pph 15%) Rp66.667 – (Rp66.667 x 15%) = Rp 56.667 Imbal hasil sampai dengan jatuh tempo (3 tahun) Rp56.667 x 36 = Rp 2.040.012 Pokok pembiayaan diterima Rp10.000.000 x 100% = Rp 10.000.000 Total pendapatan yang diterima Rp2.040.012 + Rp10.000.000 = Rp 12.040.012
  • 48. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 48 Perhitungan Sukuk Berikut ilustrasi perhitungan sukuk dengan pembelian sebesar Rp10.000.000, imbal hasil sebesar 8%, dan jangka waktu 3 tahun. Penjualan di Pasar Sekunder (Over The Counter) Imbal hasil periode berjalan 10 hari (sebelum Pph 15%) 10/30 x 8% x Rp10.000.000 x 1/12 = Rp 22.222 Imbal hasil periode berjalan 10 hari (setelah Pph 15%) Rp22.222 – (Rp22.222 x 15%) = Rp 18.889 Imbal hasil perbulan (sebelum Pph 15%) 8% x Rp10.000.000 x 1/12 = Rp 66.667 Imbal hasil perbulan (setelah Pph 15%) Rp66.667 – (Rp66.667 x 15%) = Rp 56.667 Imbal hasil selama 1 tahun + 10 hari Rp22.222 + (Rp56.667 x 12) Rp702.226 Pokok pembiayaan Rp10.000.000 x 100% Rp10.000.000 Total pendapatan yang diterima Rp702.226 + Rp10.000.000 Rp10.702.226
  • 49. Reksa Dana dan Perhitungannya
  • 50. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 50 Jenis Reksa Dana Reksa Dana Saham Equity funds Berisi sekurang- kurangnya 80% efek bersifat ekuitas atau saham. Keempat jenis reksa dana di atas merupakan jenis reksa dana konvensional. Reksa Dana Campuran Discretionary Funds Berisi campuran efek bersifat ekuitas, utang, dan pasar uang. Reksa Dana Pendapatan Tetap Fixed Income Funds Berisi sekurang- kurangnya 80% efek bersifat utang. Reksa Dana Pasar Uang Money Market Funds Berisi sekurang-kurangnya 80% efek bersifat utang dengan jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun, seperti pada deposito dan obligasi jangka pendek. Berdasarkan portfolio investasinya, reksa dana dapat dibedakan menjadi:
  • 51. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 51 Jenis Reksa Dana Pasar modal juga mengenal beberapa reksa dana jenis lainnya yang dikenal sebagai reksa dana non-konvensional sebagai berikut: Reksa Dana Terstruktur Efek Beragun Aset (EBA) Reksa Dana Syariah ETF Exchange Traded Fund Dana Investasi Real Estat (DIRE) atau Real Estate Investment Trusts (REITS) Reksa Dana Penyertaan Terbatas
  • 52. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 52 Jenis Reksa Dana - 1 Pasar modal juga mengenal reksa dana lainnya yang dikenal sebagai reksa dana non konvensional yang dapat dibedakan menjadi enam jenis yakni: Disebut terstruktur karena dibuat dengan struktur khusus. Reksa dana terstruktur dibedakan lagi menjadi tiga jenis, yaitu: a. Reksa Dana Terproteksi b. Reksa Dana Dengan Penjaminan c. Reksadana Indeks Digunakan untuk menghimpun dana dari Pemodal Profesional, yang selanjutnya diinvestasikan oleh Manajer Investasi pada portofolio efek atau portofolio yang berkaitan langsung dengan proyek, misalnya sektor riil, sektor infrastruktur dan lain-lain. Reksa Dana Terstruktur Reksa Dana Penyertaan Terbatas DIRE atau REITS Dana Investasi Real Estat (DIRE) atau Real Estate Investment Trusts (REITS) DIRE adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan pada asset real estat, aset yang berkaitan dengan real estat, dan/atau kas dan setara kas.
  • 53. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 53 Jenis Reksa Dana - 2 Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK-EBA) KIK-EBA diterbitkan berdasarkan kontrak antara Manajer Investasi (MI) dan Bank Kustodian yang mengikat pemegang Efek Beragun Aset. MI diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan Penitipan Kolektif. Portofolio KIK-EBA terdiri dari aset keuangan, yang antara lain tagihan yang timbul dari surat berharga komersial, tagihan kartu kredit, atau tagihan yang timbul di kemudian hari (future receivables), Efek bersifat utang yang dijamin oleh Pemerintah, Sarana Peningkatan Kredit (Credit Enhancement) atau Arus Kas (Cash Flow), aset keuangan setara dan aset keuangan lain yang berkaitan dengan asset keuangan tersebut. Saat ini investasi minimal KIK-EBA di Pasar Modal Indonesia adalah Rp10.000.000 per unit penyertaan. Efek Beragun Aset (EBA) Efek Beragun Aset Surat Partisipasi (EBA-SP) EBA-SP diterbitkan dengan portofolio berupa kumpulan piutang dan merupakan bukti kepemilikan secara proporsional atas kumpulan piutang yang dimiliki bersama oleh sekumpulan pemegang EBA-SP. Saat ini kumpulan piutang dibatasi hanya piutang Kredit Pemilikan Rumah (KPR) atau fasilitas kredit yang diterbitkan oleh kreditur asal kepada debitur untuk membeli rumah siap huni, yang telah dibeli oleh penerbit dari kreditur asal dan dijual kepada pemegang EBA-SP melalui penerbitan EBA-SP, atau dari hasil penerbitan EBA-SP. Saat ini hanya ada satu perusahaan pembiayaan sekunder perumahan yang menerbitkan produk EBA- SP, yakni PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF. Saat ini investasi EBA-SP bisa dimiliki oleh investor retail dengan minimal pembelian hanya Rp100.000.
  • 54. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 54 Jenis Reksa Dana - 3 Reksa Dana Syariah adalah reksa dana yang portofolionya tidak bertentangan dengan prinsip syariah di pasar modal, yaitu saham syariah, sukuk, dan efek syariah lainnya, serta diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah untuk memastikan pelaksanaan pengelolaan berbasis syariah. Seperti halnya reksa dana yang kita kenal, reksa dana Syariah juga beragam: Reksa Dana Syariah Pasar Uang, Reksa Dana Syariah Pendapatan Tetap, Reksa Dana Syariah Saham, Reksa Dana Syariah Campuran, Reksa Dana Syariah Terproteksi, Reksa Dana Syariah Indeks, Reksa Dana Syariah Berbasis Efek Syariah Luar Negeri, Reksa Dana Syariah Berbasis Sukuk, Reksa Dana Syariah Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang Unit Penyertaannya diperdagangkan di Bursa, Reksa Dana Syariah Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan Terbatas, dan DIRE Syariah Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif. Reksa Dana Syariah ETF Exchange Traded Fund Dijelaskan lebih lanjut dalam bagian berikutnya.
  • 55. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 55 Perhitungan Reksa Dana Perhitungan reksa dana berbeda dengan produk pasar modal lainnya karena merupakan penggabungan dari beberapa instrumen keuangan yang menjadi underlying asset (asset yang mendasari pembentukan) reksa dana tersebut. Setelah berakhirnya sesi perdagangan di bursa, nilai reksa dana akan dihitung ulang oleh Manajer Investai untuk disebarluaskan informasinya melalui media. HARGA ACUAN pada reksa dana adalah NAB/UP atau NAV Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan atau Net Asset Value Total Aktiva Bersih Seluruh Dana dalam Reksa Dana Jumlah Unit Beredar Pada awal penawaran, sesuai dengan regulasi OJK, NAB/UP ditetapkan sebesar Rp1.000, dan selanjutnya akan berubah sesuai dengan pergerakan nilai underlying asset-nya. Rp1000 NAV =
  • 56. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 56 Perhitungan Reksa Dana Total aktiva bersih berasal dari nilai pasar setiap jenis underlying asset diantaranya deposito, surat berharga Bank Indonesia, obligasi, serta saham; selain itu terdapat komponen dividen dan kupon obligasi, kemudian nilai pasar tersebut dikurangi biaya Manajer Investasi, biaya Bank Kustodian, dan lain-lain. NAB/UP juga dapat berubah pada saat Asset Under Management (AUM) atau dana kelolaan ditingkatkan atau dikurangi oleh Manajer Investasi. Contoh: Tuan A ingin berinvestasi Rp10.000.000 pada reksa dana XYZ dengan NAB/UP awal seharga Rp1.000. Jumlah unit yang akan dimiliki akan dikurangi dengan biaya operasional pada manajer investasi bersangkutan kemudian dibagi dengan NAB/UP awal. Misalkan, fee-nya 0,5%, jadi nilai investasi bersih Tuan A setelah dikurangi fee sebesar Rp9.950.000. Jadi, total investasi Tuan A pada reksa dana XYZ sebesar 9.950 unit (Rp9.950.000 dibagi Rp1.000). Rp 10.000.000 0.5% Fee Rp 9.950.000 9.950 unit @Rp1000
  • 57. Exchange Traded Fund (ETF) dan Perhitungannya
  • 58. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 58 Perhitungan Exchange Traded Fund Nilai Aktiva Bersih (NAB) ETF diperoleh dengan: - menghitung nilai seluruh aset yang menjadi underlying ETF/reksa dana pada harga penutupan harian sebagaimana reksa dana umumnya - dikurangi dengan biaya pengelolaan EF (MI fee, custody fee, dll). Maka tingkat return Tuan X adalah : ETF pun mengenal keuntungan capital gain sebagaimana contoh perhitungan berikut: Misalkan Tuan X ingin berinvestasi pada ETF A. NAB per unit ETF A adalah Rp1.000 dan Tuan X membeli 100 unit (1 lot = 100 unit penyertaan) di pasar dengan total biaya Rp100.000 (Rp1.000 x 100). Jika tiga bulan kemudian NAB per unit Rp1.150, maka 100 unit penyertaan Tuan X sekarang bernilai Rp115.000 (Rp1.150 x 100) dengan keuntungan Rp15.000 (Rp115.000 – Rp100.000). Rp115.000 – Rp100.000 Rp100.000 = 15% Nilai Aktiva Bersih ETF Jumlah Unit ETF Beredar NAB/UP atau NAV =
  • 59. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 59 Perhitungan Exchange Traded Fund Komponen biaya transaksi ETF di pasar sekunder sama dengan biaya transaksi saham pada umumnya. Kinerja yang ditampilkan dalam laporan perusahaan Manajer Investasi atas ETF yang tersimpan dalam portolio investor mungkin sedikit berbeda dari perhitungan yang dibuat investor dari NAB. Ini dikarenakan biaya-biaya terkait pengelolaan dana oleh pihak-pihak terkait (manajer investasi, dealer partisipan, bank kustodian, dll) sudah tercermin dalam harga ETF di pasar sekunder). Sebab itu nilai pasar mungkin sedikit berbeda dibanding NAB. Komponen biaya Jumlah (%) Biaya Transaksi (IDX) 0.018 Biaya Kliring (KPEI) 0.019 Biaya Penyelesaian (KSEI) 0.003 0.030 PPN 10% 0.003 Guarantee Fund *(KPEI) 0.010 Total 0.043 Tabel Transaksi Beli ETF Komponen biaya Jumlah (%) Biaya Transaksi (IDX) 0.018 Biaya Kliring (KPEI) 0.019 Biaya Penyelesaian (KSEI) 0.003 0.030 PPN 10% 0.003 Guarantee Fund *(KPEI) 0.01 Pph 0.1% Final 0.100 Total 0.143 Tabel Transaksi Jual ETF
  • 61. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 61 Jenis Produk Derivatif di BEI Produk Derivatif BEI Futures Index Futures Bond Futures Options Kontrak Opsi Saham
  • 62. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 62 Apa Itu Kontrak Futures? FUTURES CONTRACT Perjanjian hukum Untuk membeli dan dan menjual produk investasi pada harga dan waktu yang telah ditentukan di masa depan
  • 63. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 63 Perbandingan Saham dengan Futures Saham Futures Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat Bursa Efek Tipe Saham Kontrak Kepemilikan Ya Tidak Perdagangan Hanya Beli (Long) Beli (Long) atau Jual (Short) Cara Pembelian Dibayar Penuh Margin / Leverage Tipe Pembelian Langsung Langsung + Mark to Market Imbal hasil Keuntungan penjualan kembali + Dividen Keuntungan penjualan kembali Fundamental Kinerja dari Perusahaan Tercatat Aset Dasar Saham / Indeks Level dari Imbal Hasil Sedang Sedang – Tinggi Level dari Risiko Sedang Sedang – Tinggi Penyedia Likuiditas Tidak Ada Ada
  • 64. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 64 Alasan Investasi di LQ45 Futures • Instrumen Lindung Nilai  Kompensasi kerugian di pasar saham dengan mendapatkan keuntungan di pasar Futures  Posisi short di pasar LQ45 Futures melindungi investor dari penurunan harga saham di pasar saham  Memberikan korelasi positif dengan saham konstituen berbasis Indeks LQ-45. • Leverage  Perdagangan Futures lebih efisien dengan adanya leverage  Leverage 1:25 • Manajemen Keuntungan  Investor dapat memperoleh keuntungan ketika tren pasar sedang meningkat maupun koreksi • Diversifikasi Portofolio Investasi
  • 65. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 65 Perhitungan Produk Derivatif Membeli produk derivatif memiliki peluang keuntungan cukup besar karena investor hanya mengeluarkan sejumlah kecil dana untuk mendapatkan keutnungan yang setara dengan apabila melakukan pembelian seluruh saham secara langsung. Salah satu produk derivatif di BEI yang akan dibahas sebagai contoh perhitungan derivatif adalah LQ45 Futures. GAMBAR 1. PERBANDINGAN PEMBELIAN LQ45 SPOT DAN LQ45 FUTURES
  • 66. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 66 Spesifikasi Bisnis Kriteria Spesifikasi Aset Dasar Indeks LQ45 Multiplier Rp 500.000 per poin indeks Tick Size 0,05 (nol koma nol lima) poin indeks Periode Kontrak 1 Bulan, 2 bulan, 3 bulan Pre-Order Intial Margin 4% X Poin Indeks X Jumlah Kontrak X Multiplier Post-Order Initial Margin SPAN® Auto Rejection 10% Jam Perdagangan Sesi I Senin – Kamis : 09.00 – 12.00 Jum’at : 09.00 – 11.30 Sesi II Senin – Kamis : 13.30 – 16.15 Jum’at : 14.00 – 16.15 Untuk bulan kontrak yang jatuh tempo maka pada akhir hari perdagangannya akan berakhir pada pukul 16.00 waktu JATS Settlement Cash, T + 1
  • 67. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 67 Perhitungan Produk Derivatif Grafik di bawah ini menunjukkan korelasi yang kuat antara tingkat return LQ45 dengan LQ45 futures. TINGKAT RETURN LQ45 VS LQ45 FUTURES
  • 68. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 68 Perhitungan Produk Derivatif Berikut contoh perhitungan untuk posisi jual maupun posisi beli LQ45 Futures Contoh Perhitungan Pembelian LQ45 Futures
  • 70. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 70 Prinsip Syariah di Pasar Modal Indonesia Pasar Modal Syariah adalah seluruh kegiatan di pasar modal yang tidak bertentangan dengan prinsip- prinsip Islam. Pasar modal syariah Indonesia merupakan bagian dari industri keuangan syariah yang diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), khususnya direktorat pasar modal syariah. Fatwa dan Peraturan terkait Pasar Modal Syariah Lembaga yang mengatur tentang penerapan prinsip syariah di pasar modal Indonesia adalah Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) dalam bentuk penerbitan fatwa yang berhubungan dengan kegiatan investasi di pasar modal syariah Indonesia. Fatwa pertama tentang pasar modal syariah yang diterbitkan DSN-MUI: 1. Fatwa DSN-MUI No. 20 Tahun 2001 tentang penerbitan reksa dana syariah. 2. Fatwa No. 40 Tahun 2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal. 3. Fatwa No. 80 Tahun 2011 tentang Penerapan Prinsip Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler Bursa Efek. OJK mengonversi prinsip-prinsip syariah di pasar modal Indonesia ke dalam peraturan OJK No. 15/POJK.04/2015 tentang Penerapan Prinsip Syariah di Pasar Modal.
  • 71. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 71 Pasar Modal Syariah Akad dalam penerbitan efek syariah di Pasar Modal Indonesia: OJK telah mengatur tentang akad-akad yang dapat digunakan dalam setiap penerbitan efek syariah di pasar modal Indonesia melalui peraturan OJK No. 53/POJK.04/2015. Meskipun demikian, pada dasarnya semua akad yang memenuhi prinsip syariah dapat digunakan dalam penerbitan efek syariah sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan OJK yang berlaku. Akad-akad yang dapat digunakan dalam penerbitan efek syariah di pasar modal Indonesia menurut peraturan tersebut adalah akad ijarah, istishna, kafalah, mudharabah, musyarakah dan wakalah.
  • 72. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 72 Produk-produk Pasar Modal Syariah  Saham Syariah Saham syariah merupakan efek berbentuk saham yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah di Pasar Modal.  Sukuk Sukuk adalah Efek berbentuk sekuritisasi aset yang memenuhi prinsip-prinsip syariah di pasar modal.  Reksa Dana Syariah Reksa dana syariah adalah reksa dana yang pengelolaannya tidak bertentangan dengan prinsip syariah di Pasar Modal. Setiap jenis reksa dana dapat diterbitkan sebagai reksa dana syariah sepanjang memenuhi prinsip-prinsip syariah, termasuk aset yang mendasari penerbitannya.  ETF Syariah ETF syariah adalah salah satu bentuk dari reksa dana yang memenuhi prinsip-prinsip syariah di pasar modal dimana unit penyertaannya dicatatkan dan ditransaksikan seperti saham syariah di Bursa Efek. Agar pada saat transaksi memenuhi prinsip-prinsip syariah maka investor yang akan melakukan jual beli ETF syariah harus melalui anggota bursa yang memiliki Syariah Online Trading System (SOTS).
  • 73. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 73 Produk-produk Pasar Modal Syariah  Efek Beragun Aset (EBA) Syariah Efek beragun aset syariah (EBA syariah) yang diterbitkan di pasar modal Indonesia terdiri dari dua jenis, yaitu: • EBA syariah berbentuk Kontrak Investasi Kolektif antara manajer investasi dan bank kustodian (KIK- EBAS) adalah Efek Beragun Aset yang portofolio (terdiri dari aset keuangan berupa piutang, pembiayaan atau aset keuangan lainnya), akad dan cara pengelolaannya tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah di pasar modal. • EBA syariah berbentuk surat partisipasi (EBAS-SP) adalah Efek Beragun Aset Syariah yang diterbitkan oleh penerbit yang akad dan portofolionya (berupa kumpulan piutang atau pembiayaan pemilikan rumah) tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah di Pasar Modal serta merupakan bukti kepemilikan secara proporsional yang dimiliki bersama oleh sekumpulan pemegang EBAS-SP.  Dana Investasi Real Estat Syariah Dana Investasi Real Estat Syariah (DIRE Syariah) adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan pada aset real estat, aset yang berkaitan dengan real estat, dan/atau kas dan setara kas yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah di pasar modal.
  • 74. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 74 Pasar Modal Syariah Indeks Saham Syariah Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) yang diluncurkan pada tanggal 12 Mei 2011 adalah indeks komposit saham syariah yang tercatat di BEI. ISSI merupakan indikator dari kinerja pasar saham syariah Indonesia. Konstituen ISSI adalah seluruh saham syariah yang tercatat di BEI dan masuk ke dalam Daftar Efek Syariah (DES) yang diterbitkan oleh OJK. Konstituen ISSI diseleksi ulang sebanyak dua kali dalam setahun, setiap bulan Mei dan November, mengikuti jadwal review DES. Metode perhitungan ISSI mengikuti metode perhitungan indeks saham BEI lainnya, yaitu rata-rata tertimbang dari kapitalisasi pasar dengan menggunakan Desember 2007 sebagai tahun dasar perhitungan ISSI.
  • 75. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 75 Pasar Modal Syariah Indeks Saham Syariah Jakarta Islamic Index (JII) Jakarta Islamic Index (JII) adalah indeks saham syariah kedua yang diluncurkan oleh BEI pada tanggal 3 Juli 2000. Konstituen JII hanya terdiri dari 30 saham syariah paling likuid yang tercatat di BEI. Review saham syariah yang menjadi konstituen JII dilakukan sebanyak 2 kali dalam setahun, Mei dan November, mengikuti jadwal review DES oleh OJK. BEI menentukan dan melakukan seleksi saham syariah yang menjadi konstituen JII. Kriteria likuiditas yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Saham syariah yang termasuk ke dalam DES yang diterbitkan oleh OJK 2. Dipilih 60 saham berdasarkan urutan kapitalisasi pasar terbesar selama 1 tahun terakhir. 3. Dari 60 saham yang memiliki kapitalisasi terbesar tersebut, kemudian dipilih 30 saham berdasarkan tingkat likuditas (urutan nilai transaksi terbesar di pasar regular selama 1 tahun terakhir.
  • 76. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 76 Pasar Modal Syariah Indeks Saham Syariah Jakarta Islamic Index (JII) 70 Jakarta Islamic Index (JII) 70 adalah indeks saham syariah ke-3 yang diluncurkan oleh BEI pada tanggal 17 Mei 2018. JII 70 diluncurkan agar dapat menjadi acuan baru bagi investor syariah yang membutuhkan pilihan saham syariah dengan jumlah yang lebih banyak. Kriteria seleksi yang digunakan dalam menyeleksi 70 saham syariah yang menjadi konstituen JII70 hampir sama dengan JII namun dengan jumlah yang lebih banyak. Adapun Indeks JII70 yang bertahun dasar 29 Mei 2009 ini memiliki kriteria seleksi sebagai berikut: 1. Saham syariah yang masuk dalam konstituen Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). 2. Dipilih 150 saham berdasarkan urutan rata-rata kapitalisasi pasar tertinggi selama 1 tahun terakhir. 3. Dari 150 saham tersebut, kemudian dipilih 70 saham berdasarkan rata-rata nilai transaksi harian di pasar regular tertinggi.
  • 77. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 77 Transaksi Sesuai Syariah Shariah Online Trading System (SOTS) adalah sistem transaksi saham syariah secara online yang memenuhi prinsip-prinsip syariah di pasar modal. SOTS dikembangkan oleh anggota bursa sebagai fasilitas atau alat bantu bagi investor yang ingin melakukan transaksi saham secara syariah. SOTS disertifikasi oleh DSN-MUI karena merupakan penjabaran dari fatwa DSN- MUI No. 80 tahun 2011 tentang Penerapan Prinsip Syariah Dalam Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas Di Pasar Reguler Bursa Efek.
  • 78. Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal | Level 2 78 Transaksi Sesuai Syariah Fitur utama SOTS adalah sebagai berikut: Sistem Perdagangan Saham Syariah Secara Online Dilarang Margin Trading Dilarang Short Selling Cash Basis Transaction Portofolio saham syariah terpisah Dilarang transaksi saham yang tidak syariah Hanya berisi saham syariah Informasi lebih lanjut terkait Anggota Bursa yang memiliki sistem SOTS dapat dilihat di website BEI : www.idx.co.id