SlideShare a Scribd company logo
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Hubungan sosial berarti
hubungan seseorang dengan orang lain dalam pergaulan hidup
ditengah-tengah masyarakat
“Interaksi sosial merupakan
hubungan-hubungan sosial
dinamis yang menyangkut
hubungan antarindividu, antara
individu dan kelompok, atau
antarkelompok” (John Lewis
Gillin)
Interaksi sosial adalah kunci bagi seluruh
kehidupan sosial karena tidak mungkin ada
kehidupan bersama tanpa interaksi sosial.
Oleh karena itu, komunikasi dan kontak sosial
merupakan dasar eksistensi suatu masyarakat.
Interaksi Sosial
 Interaksi antarmanusia terjadi karena
manusia saling membutuhkan. Disamping
itu manusia secara kodrati adalah makhluk
sosial. Interaksi sosial adalah hubungan
timbal balik berupa aksi saling
mempengaruhi antarindividu, antara
individu dan kelompok, dan antarkelompok.
 Dalam hubungan tersebut, individu atau kelompok bekerja sama atau berkonflik,
melakukan interaksi, baik formal maupun informal, baik langsung maupun tidak
langsung. Dalam interaksi sosial, salah satu pihak memberikan stimulus atau aksi dan
pihak lain memberikan respon atau reaksi.
Syarat Terjadinya
Interaksi Sosial
Menurut Soerjono
Soekanto, interaksi sosial
tidak mungkin terjadi
tanpa kontak sosial dan
komunikasi.
 Kontak Sosial
Kata “kontak” diturunkan dari
Bahasa Latin: cum yang
berarti bersama-sama dan
tangere yang berarti
menyentuh. Kontak sosial
memiliki sifat-sifat sebagai
berikut.
 Kontak sosial dapat
bersifat positif atau negatif.
 Kontak sosial dapat
bersifat primer atau
sekunder.
Komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau
berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang
dimaksud dapat dipahami. Lima unsur pokok dalam
komunikasi; Komunikator, Komunikan, Pesan, Media, Efek
 Komunikasi
 Faktor-faktor Pendorong Interaksi Sosial
Interaksi sosial dilandasi oleh
beberapa faktor psikologis yaitu,
 Imitasi, adalah tindakan meniru orang lain.
 Sugesti, berlangsung ketika seseorang
memberi pandangan atau pernyataan sikap
yang dianutnya dan diterima oleh orang lain.
 Identifikasi, merupakan kecendrungan atau
keinginan seseorang untuk menjadi sama
dengan pihak lain (meniru secara
keseluruhan).
 Simpati, merupakan kondisi ketertarikan
seseorang kepada orang lain.
 Empati, merupakan simpati mendalam yang
dapat mempengaruhi kondisi fisik dan jiwa
seseorang.
Imitasi Sugesti
Identifikasi Empati
Bentuk-bentuk
Interaksi Sosial
 Hubungan antara
Keteraturan Sosial
dan Interaksi
Sosial
Keteraturan sosial
merupakan hubungan
yang selaras dan
serasi antara interaksi
sosial, nilai sosial, dan
norma sosial
Menurut proses terbentuknya, keteraturan sosial terjadi melalui tahap-tahap
berikut.
Tertib sosial (social order), yaitu suatu kondisi kehidupan masyarakat yang
aman, dinamis, dan teratur ditandai dengan setiap individu bertindak sesuai
hak dan kewajibannya.
Order yaitu sistem norma dan nilai sosial yang berkembang, diakui, dan
dipatuhi oleh seluruh anggota masyarakat
Keajegan yaitu suatu kondisi keteraturan yang tetap dan tidak berubah
sebagai hasil dari hubungan antara tindakan, nilai, dan norma sosial yang
berlangsung terus menerus.
Pola yaitu corak hubungan yang tetap atau ajeg dalam interaksi sosial dan
dijadikan model bagi semua anggota masyarakat atau kelompok.
Bentuk-Bentuk
Interaksi Sosial
Menurut Gillin, interaksi sosial
berlangsung dalam dua jenis
proses sosial, yaitu proses
asosiatif dan proses disosiatif.
Proses asosiatif mengarah pada
persatuan atau integrasi sosial.
Sebaliknya, proses disosiatif,
yang disebut juga proses oposisi,
cara melawan seseorang atau
sekelompok orang demi meraih
tujuan tertentu.
 Proses Sosial yang
BersifatAsosiatif
Kerja sama
Kerja sama didefinisikan
sebagai usaha bersama
antarindividu atau
kelompok untuk mencapai
tujuan bersama.
Bebeapa bentuk kerjasama
 Kerja sama spontan (kerja
sama serta merta)
 Kerja sama langsung (hasil
dari perintah atasan atau
penguasa)
 Kerja sama kontrak (kerja
sama atas dasar tertentu)
 Kerja sama tradisional
(kerjasama sebagai bagian
antarunsur dalam sistem
sosial)
Akomodasi
Akomodasi memiliki dua pengertian,
yakni sebagai keadaan dan sebagai
proses. Akomodasi sebagai keadaan
mengacu pada keseimbangan
interaksi antarindividu atau
antarkelompok berkaitan dengan nilai
dan norma sosial yang berlaku.
Akomodasi sebagai proses mengacu
pada usaha-usaha manusia untuk
meredakan pertentangan agar tercipta
keseimbangan.
Akomodasi sebagai sebuah proses mempunyai beberapa bentuk, yaitu:
 Koersi, melalui paksaan secara fisik maupun psikologis
 Arbitrase, Pertentangan diselesaikan oleh pihak ketiga yang dipilih oleh
kedua belah pihak.
 Mediasi hampir menyerupai arbitrase. Dalam proses mediasi, kedudukan
pihak ketiga hanya sebagai penasihat.
 Stalemate, terjadi ketika pihak-pihak yang bertikai memiliki kekuatan yang
seimbang
 Ajudikasi, yaitu cara menyelesaikan masalah melalui pengadilan
 Segregasi, yaitu bentuk akomodasi ketika masing-masing pihak memisahkan
diri
Asimilasi
Apabila dua kelompok
melakukan asimilasi, maka
batas-batas antarkelompok
akan hilang dan keduanya
melebur menjadi satu
kelompok yang baru.
Akulturasi
Akulturasi adalah berpadunya
dua kebudayaan yang berbeda
dan membentuk suatu
kebudayaan baru dengan tidak
menghilangkan ciri kepribadian
masing-masing.
 Proses sosial yang
Bersifat Disosiatif
Kontravensi
Kontravensi ditandai dengan
ketidakpuasan seseorang,
perasaan tidak suka yang
disembunyikan, kebencian, dan
keragu-raguan terhadap
kepribadian seseorang.
Kontravensi cenderung bersifat
rahasia. Perang dingin
merupakan salah satu contoh
kontravensi karena tujuannya
membuat lawan tidak tenang
atau resah. Dalam hal ini lawan
tidak diserang secara fisik tetapi
secara psikologis.
Persaingan
Persaingan adalah perjuangan
berbagai pihak untuk mencapai
tujuan tertentu. Salah satu ciri
dari persaingan adalah
perjuangan yang dilakukan
secara damai dan sportif (fair
play), artinya persaingan selalu
menjungjung tinggi batasan dan
aturan.
Pertentangan
Pertentangan atau konflik adalah perjuangan
individu atau kelompok sosial untuk memenuhi
tujuan dengan cara menentang pihak lawan.
Bisaanya, konflik disertai dengan ancaman atau
kekerasan. Pertentangan tidak selalu bersifat
negatif. Pertentangan juga dapat menjadi alat
untuk menyesuaikan norma-norma yang telah
ada dengan kondisi baru yang sesuai dengan
perkembangan masyarakat. Pertentangan dapat
pula menghasilkan kerja sama karena masing-
masing pihak dapat saling berintrospeksi dan
memperbaiki diri.
Status dan Peran dalam Interaksi
Sosial
 Status (kedudukan)
Merupakan posisi seseorang secara
umum di mayarakat dalam hubungannya
dengan orang lain. Posisi seseorang
menyangkut lingkungan pergaulannya,
prestise, hak-hak dan kewajibannya.
Menurut Ralf Linton, dalam
kehidupan masyarakat
terdapat tiga macam status:
 Ascribed status, merupakan status seseorang yang
dicapai dengan sendirinya tanpa memperhatikan
perbedaan rohaniah dan kemampuan. Status
tersebut dapat diperoleh sejak lahir.
 Achieved status, merupakan status yang diperoleh
seseorang melalui usaha-usaha yang disengaja.
 Assigned status merupakan status yang diperoleh
dari pemberian pihak lain.
Dalam kenyataan masyarakat, seseorang dapat
mempunyai beberapa status. Bahkan dalam waktu
bersamaan dia dapat menjalankan beberapa status
sekaligus. Beragam status yang dimiliki seseorang
tersebut dapat menimbulkan pertentangan atau
konflik status (status konflik).
Peran
Peran merupakan aspek dinamis dari
kedudukan atau status. Peran adalah
perilaku yang diharapkan oleh pihak
lain terhadap seseorang dalam
melaksanakan hak dan kewajiban
sesuai dengan status yang
dimilikinya. Status dan peran tidak
dapat dipisahkan karena tidak ada
peran tanpa status dan tidak ada
status tanpa peran.
Sama seperti status, peran dapat dimiliki manusia sejak lahir atau diperoleh
dari lingkungan sosial. Peran-peran tersebut harus dilaksanakan sekaligus.
Disinilah akan terjadi konflik peran.
Pustaka Sumber
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2014. Sosiologi 1:Kelompok Peminatan
Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta. Esis Erlangga
Copyright. Sosiologi SMAN 1 Cibeber

More Related Content

Similar to Materi Sosiologi Hubungan Sosial .pptx

proses sosial dan interaksi sosial
proses sosial dan interaksi sosialproses sosial dan interaksi sosial
proses sosial dan interaksi sosial
suher lambang
 
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
RezaWahyuni5
 
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
RezaWahyuni5
 
viistruktur-dan-proses-sosial
viistruktur-dan-proses-sosialviistruktur-dan-proses-sosial
viistruktur-dan-proses-sosial
Dean Rezpati
 
Interaksi sosial
Interaksi sosialInteraksi sosial
Interaksi sosial
yudi anto
 
Makalah interaksi sosial
Makalah interaksi sosialMakalah interaksi sosial
Makalah interaksi sosial
Yadhi Muqsith
 
tatanan sosial dan pengendalian sosial
 tatanan sosial dan pengendalian sosial tatanan sosial dan pengendalian sosial
tatanan sosial dan pengendalian sosial
suher lambang
 

Similar to Materi Sosiologi Hubungan Sosial .pptx (20)

Proses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialProses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosial
 
Individu, Kelompok, dan Hubungan Sosial
Individu, Kelompok, dan Hubungan SosialIndividu, Kelompok, dan Hubungan Sosial
Individu, Kelompok, dan Hubungan Sosial
 
proses sosial dan interaksi sosial
proses sosial dan interaksi sosialproses sosial dan interaksi sosial
proses sosial dan interaksi sosial
 
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
 
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
 
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
 
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
 
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
 
Dinamika Sosial
Dinamika SosialDinamika Sosial
Dinamika Sosial
 
viistruktur-dan-proses-sosial
viistruktur-dan-proses-sosialviistruktur-dan-proses-sosial
viistruktur-dan-proses-sosial
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Interaksi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Interaksi SosialPSIKOLOGI SOSIAL - Interaksi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Interaksi Sosial
 
Proses Sosial dan Interasksi Sosial.pptx
Proses Sosial dan Interasksi Sosial.pptxProses Sosial dan Interasksi Sosial.pptx
Proses Sosial dan Interasksi Sosial.pptx
 
Interaksi sosial
Interaksi sosialInteraksi sosial
Interaksi sosial
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
1 Proses Sosial dan Interaksi Sosial.pptx
1 Proses Sosial dan Interaksi Sosial.pptx1 Proses Sosial dan Interaksi Sosial.pptx
1 Proses Sosial dan Interaksi Sosial.pptx
 
Interaksi Sosial.pptx
Interaksi Sosial.pptxInteraksi Sosial.pptx
Interaksi Sosial.pptx
 
Makalah interaksi sosial
Makalah interaksi sosialMakalah interaksi sosial
Makalah interaksi sosial
 
tatanan sosial dan pengendalian sosial
 tatanan sosial dan pengendalian sosial tatanan sosial dan pengendalian sosial
tatanan sosial dan pengendalian sosial
 
KEL. 4 KONSEP DASAR PSIKOLOGI SOSIAL.pptx
KEL. 4 KONSEP DASAR PSIKOLOGI SOSIAL.pptxKEL. 4 KONSEP DASAR PSIKOLOGI SOSIAL.pptx
KEL. 4 KONSEP DASAR PSIKOLOGI SOSIAL.pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 

Recently uploaded

Materi bahasa Indonesia kelompok empat 2
Materi bahasa Indonesia kelompok empat 2Materi bahasa Indonesia kelompok empat 2
Materi bahasa Indonesia kelompok empat 2
riko406765
 
MOTIVASI PRILAKU MANUSIA DALAM BERTINDAK.docx
MOTIVASI PRILAKU MANUSIA DALAM BERTINDAK.docxMOTIVASI PRILAKU MANUSIA DALAM BERTINDAK.docx
MOTIVASI PRILAKU MANUSIA DALAM BERTINDAK.docx
sukman241
 

Recently uploaded (20)

Materi bahasa Indonesia kelompok empat 2
Materi bahasa Indonesia kelompok empat 2Materi bahasa Indonesia kelompok empat 2
Materi bahasa Indonesia kelompok empat 2
 
Materi BKR Bina Keluarga Remaja BKKBN Untuk Kader
Materi BKR Bina Keluarga Remaja BKKBN Untuk KaderMateri BKR Bina Keluarga Remaja BKKBN Untuk Kader
Materi BKR Bina Keluarga Remaja BKKBN Untuk Kader
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
KEL 10_DIGITALISASI ADMINISTRASI PENDIDIKAN.pdf
KEL 10_DIGITALISASI ADMINISTRASI PENDIDIKAN.pdfKEL 10_DIGITALISASI ADMINISTRASI PENDIDIKAN.pdf
KEL 10_DIGITALISASI ADMINISTRASI PENDIDIKAN.pdf
 
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
 
Dhea Salsabila_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Dhea Salsabila_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfDhea Salsabila_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Dhea Salsabila_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
piktogram 12345. pdf
piktogram 12345.                     pdfpiktogram 12345.                     pdf
piktogram 12345. pdf
 
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJARAKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MOTIVASI PRILAKU MANUSIA DALAM BERTINDAK.docx
MOTIVASI PRILAKU MANUSIA DALAM BERTINDAK.docxMOTIVASI PRILAKU MANUSIA DALAM BERTINDAK.docx
MOTIVASI PRILAKU MANUSIA DALAM BERTINDAK.docx
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
PPT Tentang Penyusunan Modul Ajar Untuk Guru.pptx
PPT Tentang Penyusunan Modul Ajar Untuk Guru.pptxPPT Tentang Penyusunan Modul Ajar Untuk Guru.pptx
PPT Tentang Penyusunan Modul Ajar Untuk Guru.pptx
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
 
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
 

Materi Sosiologi Hubungan Sosial .pptx

  • 1.
  • 2. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Hubungan sosial berarti hubungan seseorang dengan orang lain dalam pergaulan hidup ditengah-tengah masyarakat
  • 3. “Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial dinamis yang menyangkut hubungan antarindividu, antara individu dan kelompok, atau antarkelompok” (John Lewis Gillin) Interaksi sosial adalah kunci bagi seluruh kehidupan sosial karena tidak mungkin ada kehidupan bersama tanpa interaksi sosial. Oleh karena itu, komunikasi dan kontak sosial merupakan dasar eksistensi suatu masyarakat.
  • 4. Interaksi Sosial  Interaksi antarmanusia terjadi karena manusia saling membutuhkan. Disamping itu manusia secara kodrati adalah makhluk sosial. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik berupa aksi saling mempengaruhi antarindividu, antara individu dan kelompok, dan antarkelompok.  Dalam hubungan tersebut, individu atau kelompok bekerja sama atau berkonflik, melakukan interaksi, baik formal maupun informal, baik langsung maupun tidak langsung. Dalam interaksi sosial, salah satu pihak memberikan stimulus atau aksi dan pihak lain memberikan respon atau reaksi.
  • 5. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial Menurut Soerjono Soekanto, interaksi sosial tidak mungkin terjadi tanpa kontak sosial dan komunikasi.
  • 6.  Kontak Sosial Kata “kontak” diturunkan dari Bahasa Latin: cum yang berarti bersama-sama dan tangere yang berarti menyentuh. Kontak sosial memiliki sifat-sifat sebagai berikut.  Kontak sosial dapat bersifat positif atau negatif.  Kontak sosial dapat bersifat primer atau sekunder. Komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Lima unsur pokok dalam komunikasi; Komunikator, Komunikan, Pesan, Media, Efek  Komunikasi
  • 7.  Faktor-faktor Pendorong Interaksi Sosial Interaksi sosial dilandasi oleh beberapa faktor psikologis yaitu,  Imitasi, adalah tindakan meniru orang lain.  Sugesti, berlangsung ketika seseorang memberi pandangan atau pernyataan sikap yang dianutnya dan diterima oleh orang lain.  Identifikasi, merupakan kecendrungan atau keinginan seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain (meniru secara keseluruhan).  Simpati, merupakan kondisi ketertarikan seseorang kepada orang lain.  Empati, merupakan simpati mendalam yang dapat mempengaruhi kondisi fisik dan jiwa seseorang. Imitasi Sugesti Identifikasi Empati
  • 8. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial  Hubungan antara Keteraturan Sosial dan Interaksi Sosial Keteraturan sosial merupakan hubungan yang selaras dan serasi antara interaksi sosial, nilai sosial, dan norma sosial Menurut proses terbentuknya, keteraturan sosial terjadi melalui tahap-tahap berikut. Tertib sosial (social order), yaitu suatu kondisi kehidupan masyarakat yang aman, dinamis, dan teratur ditandai dengan setiap individu bertindak sesuai hak dan kewajibannya. Order yaitu sistem norma dan nilai sosial yang berkembang, diakui, dan dipatuhi oleh seluruh anggota masyarakat Keajegan yaitu suatu kondisi keteraturan yang tetap dan tidak berubah sebagai hasil dari hubungan antara tindakan, nilai, dan norma sosial yang berlangsung terus menerus. Pola yaitu corak hubungan yang tetap atau ajeg dalam interaksi sosial dan dijadikan model bagi semua anggota masyarakat atau kelompok.
  • 9. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial Menurut Gillin, interaksi sosial berlangsung dalam dua jenis proses sosial, yaitu proses asosiatif dan proses disosiatif. Proses asosiatif mengarah pada persatuan atau integrasi sosial. Sebaliknya, proses disosiatif, yang disebut juga proses oposisi, cara melawan seseorang atau sekelompok orang demi meraih tujuan tertentu.  Proses Sosial yang BersifatAsosiatif Kerja sama Kerja sama didefinisikan sebagai usaha bersama antarindividu atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Bebeapa bentuk kerjasama  Kerja sama spontan (kerja sama serta merta)  Kerja sama langsung (hasil dari perintah atasan atau penguasa)  Kerja sama kontrak (kerja sama atas dasar tertentu)  Kerja sama tradisional (kerjasama sebagai bagian antarunsur dalam sistem sosial)
  • 10. Akomodasi Akomodasi memiliki dua pengertian, yakni sebagai keadaan dan sebagai proses. Akomodasi sebagai keadaan mengacu pada keseimbangan interaksi antarindividu atau antarkelompok berkaitan dengan nilai dan norma sosial yang berlaku. Akomodasi sebagai proses mengacu pada usaha-usaha manusia untuk meredakan pertentangan agar tercipta keseimbangan.
  • 11. Akomodasi sebagai sebuah proses mempunyai beberapa bentuk, yaitu:  Koersi, melalui paksaan secara fisik maupun psikologis  Arbitrase, Pertentangan diselesaikan oleh pihak ketiga yang dipilih oleh kedua belah pihak.  Mediasi hampir menyerupai arbitrase. Dalam proses mediasi, kedudukan pihak ketiga hanya sebagai penasihat.  Stalemate, terjadi ketika pihak-pihak yang bertikai memiliki kekuatan yang seimbang  Ajudikasi, yaitu cara menyelesaikan masalah melalui pengadilan  Segregasi, yaitu bentuk akomodasi ketika masing-masing pihak memisahkan diri
  • 12. Asimilasi Apabila dua kelompok melakukan asimilasi, maka batas-batas antarkelompok akan hilang dan keduanya melebur menjadi satu kelompok yang baru. Akulturasi Akulturasi adalah berpadunya dua kebudayaan yang berbeda dan membentuk suatu kebudayaan baru dengan tidak menghilangkan ciri kepribadian masing-masing.
  • 13.  Proses sosial yang Bersifat Disosiatif Kontravensi Kontravensi ditandai dengan ketidakpuasan seseorang, perasaan tidak suka yang disembunyikan, kebencian, dan keragu-raguan terhadap kepribadian seseorang. Kontravensi cenderung bersifat rahasia. Perang dingin merupakan salah satu contoh kontravensi karena tujuannya membuat lawan tidak tenang atau resah. Dalam hal ini lawan tidak diserang secara fisik tetapi secara psikologis. Persaingan Persaingan adalah perjuangan berbagai pihak untuk mencapai tujuan tertentu. Salah satu ciri dari persaingan adalah perjuangan yang dilakukan secara damai dan sportif (fair play), artinya persaingan selalu menjungjung tinggi batasan dan aturan.
  • 14. Pertentangan Pertentangan atau konflik adalah perjuangan individu atau kelompok sosial untuk memenuhi tujuan dengan cara menentang pihak lawan. Bisaanya, konflik disertai dengan ancaman atau kekerasan. Pertentangan tidak selalu bersifat negatif. Pertentangan juga dapat menjadi alat untuk menyesuaikan norma-norma yang telah ada dengan kondisi baru yang sesuai dengan perkembangan masyarakat. Pertentangan dapat pula menghasilkan kerja sama karena masing- masing pihak dapat saling berintrospeksi dan memperbaiki diri.
  • 15. Status dan Peran dalam Interaksi Sosial  Status (kedudukan) Merupakan posisi seseorang secara umum di mayarakat dalam hubungannya dengan orang lain. Posisi seseorang menyangkut lingkungan pergaulannya, prestise, hak-hak dan kewajibannya. Menurut Ralf Linton, dalam kehidupan masyarakat terdapat tiga macam status:  Ascribed status, merupakan status seseorang yang dicapai dengan sendirinya tanpa memperhatikan perbedaan rohaniah dan kemampuan. Status tersebut dapat diperoleh sejak lahir.  Achieved status, merupakan status yang diperoleh seseorang melalui usaha-usaha yang disengaja.  Assigned status merupakan status yang diperoleh dari pemberian pihak lain. Dalam kenyataan masyarakat, seseorang dapat mempunyai beberapa status. Bahkan dalam waktu bersamaan dia dapat menjalankan beberapa status sekaligus. Beragam status yang dimiliki seseorang tersebut dapat menimbulkan pertentangan atau konflik status (status konflik).
  • 16. Peran Peran merupakan aspek dinamis dari kedudukan atau status. Peran adalah perilaku yang diharapkan oleh pihak lain terhadap seseorang dalam melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan status yang dimilikinya. Status dan peran tidak dapat dipisahkan karena tidak ada peran tanpa status dan tidak ada status tanpa peran. Sama seperti status, peran dapat dimiliki manusia sejak lahir atau diperoleh dari lingkungan sosial. Peran-peran tersebut harus dilaksanakan sekaligus. Disinilah akan terjadi konflik peran.
  • 17. Pustaka Sumber Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2014. Sosiologi 1:Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta. Esis Erlangga Copyright. Sosiologi SMAN 1 Cibeber