2. Tahapan Pra Produksi
Tahap pra produksi adalah tahap pencarian data awal oleh penulis yang menjadi pedoman
melakukan tahap produksi, data yang didapat kemudian dijadikan bahan untuk menentukan
alur dari video yang akan dibuat.
Sebelum masuk ketahap produksi, yang perlu dipersiapkan dahulu adalah ide, Sinopsis,
Skenario/Script, storyboard berdasarkan data yang sudah diperoleh.
Pada tahap pengambilan data awal, metode yang dilakukan adalah dengan cara riset lokasi
terlebih dahulu untuk menentukan letak pengambilan video
Setelah mendapatkan data yang sudah ‘matang’ maka baru bisa membuat skenarionya.
MUHAMAD SAFII .M, S.T
3. IDE
• Ide merupakan acuan dasar pembuatan film/iklan.
• Ide cerita bisa diidapatkan dari bermacam sumber,
seperti: pengalaman, masalah disekitar, cerita rakyat,
biografi, dan lain-lain.
• Setelah menentukan ide, mulailah membuat dan
menyusun karakter, setting dan situasi yang akan
diciptakan dalam film yang akan dibuat
MUHAMAD SAFII .M, S.T
4. IDE : Contoh
Perhatikan :
Mari kita analisis iklan di
samping!
•Ide : Membuat iklan minuman
dengan tema pesta ulang
tahun
•Setting :
Tempat : Dalam rumah
Waktu : Siang hari
•Suasana : Pesta ulang tahun
•Karakter : badut, beberapa
anak dan keluarga.
https://www.youtube.com/watch?v=bvaGOi7tGb0
5. Penulisan Sinopsis
• Sinopsis merupakan cerita singkat dari film yang akan dibuat yang merupakan
hasil dari mengembangkan ide dan setting yang telah disusun sebelumnya.
• Langkah-langkah menyusun sinopsis:
➢Mencatat gagasan utama dan menggaris bawahi gagasan-gagasan yang
penting.
➢Menulis ringkasan cerita berdasarkan gagasan yang telah ditulis.
➢Untuk membuat synopsis gunakanlah kalimat yang padat dan efektif.
➢Sinopsis tidak boleh menyimpang dari ide dan jalan cerita
MUHAMAD SAFII .M, S.T
6. Tips Penulisan Sinopsis, Skenario/Script
• Buat terlebih dahulu alur secara keseluruhan yang bertujuan kita mencari
garis besar cerita
• Alur dijadikan patokan untuk membuat adegan – adegan yang akan di buat
agar tidak mengarah kemana – kemana
• Karakter dan penokohan harus jelas (bila perlu, perjelas tokoh ketika
opening video)
• Wajib banget cari referensi agar kita bisa tau arah tujuan nya kemana
• Bila dibutuhkan buatlah Backstory (cerita yang terjadi sebelum ceritamu
sekarang)
• Terkadang ide itu muncul disaat waktu yang terduga
• Gunakan font courier new
• Sesuaikan dengan kapasitas kita (jangan terlalu memaksakan diri)
MUHAMAD SAFII .M, S.T
7. Sinopsis “Seorang Pelajar”
Contoh :
Bagus (17), Seorang Pelajar Multimedia di salah satu SMK di
Indramayu. Pada suatu hari ia pun pergi berjalan dengan tujuan
untuk melakukan pemotretan. Di sepanjang jalan ia pun memotret
pemandangan sekitar. Dan setelah selesai pemotretan, ia pun
langsung pulang kerumah.
Keesokan Harinya, Bagus bangun tidur dan langsung bersiap-siap
untuk berangkat kesekolah. Setelah sampai disekolah,ia pun
melakukan finger print dan langsung memasuki ruang praktik.
Kemudian iapun mengikuti praktik dan menciptakan karya
teknologi berbentuk bangun ruang 3 Dimensi.
8. Penulisan Skenario
• Setelah sinopsis jadi, sinopsis akan dikembangkan menjadi script atau naskah scenario.
• Skenario merupakan penjabaran dari ide dan sinopsis menjadi lebih detail. Termasuk
tempat, waktu berlangsungnya adegan, aksi, garis besar dialog, pilihan gambar, dan tipe
short
• Skenario berisi beberapa informasi mengenai adegan yang melibatkan aktor, setting dan
property.
• Struktur dramatik (keseluruhan film) juga bisa dimasukkan disini (awal/eksposisi,
tengah/konfrontasi dan akhir/resolusi)
• Skenario Dokumenter/Shooting Script, berfungsi untuk memberikan informasi segala
sesuatu yang terlihat dan terdengar yang nantinya akan divisualkan oleh filmmaker
MUHAMAD SAFII .M, S.T
9. Penulisan Skenario
“Seorang Pelajar” atau
Seorang Pelajar
Skenario Oleh
MUHAMAD SAFII MUSTAKIM
Final Draft
Jarak 4 Spasi
Jarak 2 Spasi
Penulisan Ke Sekian
Scene adalah sebuah adegan dalam satu lokasi
yang sama dan berlangsung pada saat yang sama
Scene terdiri dari satu shot atau lebih dengan
angle yang berbeda
Prinsipnya apabila berubah tempat, berubah
waktu (siang, sore, malam) maka berubah pula
scene nya
Contoh
SCENE 1 : EXT. TROTOAR JALAN-PAGI
(Film dibuka dengan pan&zoom)
SHOT 1 : Bagus Berjalan di Trotoar jalan,
lalu muncul kata “present”
(CUT TO)
SHOT 2 : Bagus berjalan dan memotret
pamandangan sekitar dan berkata “ah
indah sekali pemandangan ini”
(CUT TO)
Rangkaian scene dinamakan squence yang
menggambarkan adegan utuh
Judul scene dengan huruf
kapital
10. Penulisan Skenario :
Contoh
* Opening => bumper
* EXT. TROTOAR JALAN-PAGI
Film dibuka dengan pan&zoom : Pemuda Berjalan
Bagus Berjalan di Trotoar jalan, lalu muncul kata “present”
CUT TO:
* EXT. TROTOAR JALAN-PAGI
Bagus berjalan dan memotret pamandangan sekitar.
CUT TO:
* EXT. TAMAN TUGU PERJUANGAN-PAGI
Taman Perjuangan. Bagus sedang melakukan pemotretan.
CUT TO:
* EXT. RUMAH BAGUS-SORE
Depan rumah Bagus. Bagus Berjalan Pulang ke rumah.
FADE OUT:
* EXT. HALAMAN RUMAH-PAGI
Suasana pagi hari.Shoot pemandangan alam di pagi hari
CUT TO:
* INT. KAMAR TIDUR BAGUS-PAGI
Alarm berbunyi.Bagus bangun tidur dan bersiap-siap berangkat ke
sekolah.
CUT TO:
* EXT. HALAMAN RUMAH-JALAN-PAGI
Bagus keluar rumah. Lalu memakai sepatu, kemudian berangkat ke
sekolah.
CUT TO:* Opening => bumper
* EXT. TROTOAR JALAN-PAGI
Film dibuka dengan pan&zoom : Pemuda Berjalan
Bagus Berjalan di Trotoar jalan, lalu muncul kata “present”
CUT TO:
* EXT. TROTOAR JALAN-PAGI
Bagus berjalan dan memotret pamandangan sekitar.
CUT TO:
* EXT. TAMAN TUGU PERJUANGAN-PAGI
Taman Perjuangan. Bagus sedang melakukan pemotretan.
CUT TO:
* EXT. RUMAH BAGUS-SORE
Depan rumah Bagus. Bagus Berjalan Pulang ke rumah.
FADE OUT:
* EXT. HALAMAN RUMAH-PAGI
Suasana pagi hari.Shoot pemandangan alam di pagi hari
CUT TO:
* INT. KAMAR TIDUR BAGUS-PAGI
Alarm berbunyi.Bagus bangun tidur dan bersiap-siap berangkat
ke sekolah.
CUT TO:
* EXT. HALAMAN RUMAH-JALAN-PAGI
Bagus keluar rumah. Lalu memakai sepatu, kemudian berangkat
ke sekolah.
CUT TO:
11. Penulisan Skenario :
Contoh
* EXT. SMK PELITA JATIBARANG-PAGI
Long Shoot : Gedung sekolah
CUT TO:
* EXT. LORONG SEKOLAH-PAGI
Lingkungan sekolah. Bagus berjalan ke arah finger print.lalu
melakukan finger print.
CUT TO:
* EXT. LORONG SEKOLAH-PAGI
Bagus berjalan di lorong sekolah dan memasuki ruang praktik.
CUT TO:
* EXT. RUANG PRAKTIK SISWA-PAGI
Suasana dalam ruang praktik. Bagus dan teman-temannya mengikuti
praktik. (sambil memegang alat praktik)
CUT TO:
* INT. RUANG PRAKTIK SISWA-PAGI
Bagus Mengoperasikan Mesin Print 3D dan mulai menjalankan proses
pencetakan.
CUT TO:
* INT. RUANG PRAKTIK SISWA-PAGI
Close Up : Shoot berbagai hasil karya teknologi yang telah dibuat.
FADE OUT:
•Closing => Muncul slogan “THE SMART GENERATION IS A TECHNOLOGY
USER”
SELESAI
Istilah – Istilah :
EXT > Exterior =) Luar Ruangan
INT > Interior => Dalam Ruangan
SFX > Sound Effect => Efek Suara
FVO > Female Voice => Suara Wanita
MVO > Male Voice => Suara Pria
OS > Off Screen => dialog yang diucapkan namun tokoh tidak
terlihat di layar
VO > Voice Over => Suara direkam menceritakan sebuah cerita
atau menjelaskan informasi.
12. Penulisan Skenario / Script
NO ADEGAN LOKASI KAMERA Audio
1 Opening - - MVO, VO, OS
2 Bagus Berjalan Trotoar jalan
Long Shot, Medium Shot,
Close Up
3
Bagus berjalan sambil memotret pemandangan
sekitar
Trotoar jalan, Long shot, Medium Shot
4
Bagus Melakukan Pemotretan dan berkata “ah,
indah sekali pemandangan ini”
Tugu Perjuangan Long Shot, Medium Close UP
5 Bagus Kembali kerumah Halaman Rumah Long shot, Medium Shot
6 Pemandangan Pagi Hari Halaman Rumah Long Shot
7
Bagus Bangun tidur dan bersiap-siap pergi
kesekolah
Kamar Tidur, Medium shot, Medium Close Up
8 Bagus memakai sepatu dan berangkat kesekolah Halaman Rumah Close Up
9 Gedung Sekolah Halaman Sekolah Long Shot
10 Bagus melakukan finger print Lorong Sekolah Medium close up
11 Bagus berjalan menuju ruang praktik. Lorong Sekolah Medium close up
12 Bagus dan teman-temannya mengikuti praktik Ruang Praktik Medium close up
13 Bagus mengoperasikan mesin printing 3D Ruang Praktik Medium close up
14 Menampilkan Hasil Produksi Ruang Praktik Close Up SFX
15 Closing - - SFX, VO, OS
13. Jenis – Jenis Shot Istilah – Istilah
Extreme Wide Shot (EWS): shot dari kejauhan
yang mengambil suatu area secara menyeluruh
Wide Shot (WS): fokus kepada subjek, tapi
tidak memenuhi frame
Full Shot (FS): subjek memenuhi frame, dari
ujung kepala hingga ujung kaki
Medium Wide Shot (MWS): “full shoot” yang
hanya berfokus pada bagian kepala dari
subjek dan/atau bagian kakinya terpotong
frame.
Medium Shot (MS): subjek berada
di frame dari panggul ke atas
Medium Close-up (MCU): subjek berada
di frame dari dada ke atas. Dari sini kita
bisa melihat mata lebih jelas, membuat shoot
lebih intimate. Banyak scene dialog yang
menggunakan MCU.
Close-up (CU): subjek memenuhi
seluruh frame dari ujung ke ujung. Biasanya
digunakan untuk wajah manusia, tapi bisa
juga tangan atau properti.
Extreme Close-up (ECU): shot yang lebih
dekat dari CU, biasanya berupa mata atau
mulut dari subjek
14. Frog Eye merupakan sudut pandang kamera dari
bawah pada posisi tepat diatas tanah layaknya
mata katak memandang
Frog Eye berfungsi dalam menampilkan
perspektif gambar dari bawah agar objek terlihat
lebih besar
Low Angle adalah sudut pandang kamera lebih rendah dari ketinggian
objek atau bahkan tepat dibawah objek.
berbeda dengan Frog Eye yang harus meletakkan kamera tepat diatas
tanah
Bird’s Eye View adalah sudut pandang
kamera lebih tinggi dari objek layaknya mata
burung memandang
Eye Level merupakan sudut pandang kamera yang tingginya sejajar
dengan tinggi objek, layaknya mata memandang
High Angle View adalah teknik pengambilan gambar
dari sudut yang lebih tinggi dari objek dengan posisi
kamera tilt down (menunduk) mengarah pada objek.
15. StoryBoard
• Pada tahap ini, naskah yang sudah ditulis diterjemahkan ke dalam bentuk gambar.
hal ini dilakukan biasanya untuk memberi kesamaan sudut pandang antara
penulis, sutradara, Cameraman dan Editor.
• Gambar-gambar tersebut akan di-list ke dalam daftar pengambilan gambar setiap
adegan (Storyboard).
• Semakin detail storyboard akan semakin mudah pula pengerjaan ditahap produksi
dan pasca produksi.
• Pembuatan storyboard dapat terdiri dari beberapa bentuk, yaitu:
➢Digambar manual dengan perangkat lunak atau kertas dan pensil,
➢Foto (gambar diam) untuk frame-frame kunci dalam tiap segmen, dan
➢Draft kasar yang berisi cuplikan video adegan dari script yang sudah ditulis
16.
17. Perencanaan Produksi
• Pembuatan perencanaan disemua bidang untuk menunjang kelancaran
proses produksi.
• Pada tahap ini harus dipastikan bahwa segala sesuatunya harus sesuai
dengan rencana
• Perlu diperhatikan bahwa sesuatu yang menarik tidak secara otomatis
mudah dipahami
• Elemen-elemen fisik yang meliputi lokasi, actor, wardrobe, property dan
sebagainya harus diperhatikan untuk memperlancar pembuatan
• Selanjutnya, atur elemen-elemen berdasarkan kelompoknya, hal ini
akan memudahkan dalam tahap produksi video nantinya.
MUHAMAD SAFII .M, S.T