2. Penulisan Naskah Program TV dan VIDEO
Penulisan Naskah untuk film, televisi, termasuk video, lazim dengan istilah
scenario (scenario). Skenario merupakan bentuk tertulis dari gagasan atau
ide yang menyangkut penggabungan antara gambar dan suara,
dimaksudkan sebagai pedoman dalam pembuatan film, sinetron atau
program televisi.
3. Sebelum menulis naskah untuk panduan produksi ditulis, biasanya
didahului dengan membuat synopsis, dan Treatment
1) Sinopsis
Gambaran secara ringkas dan tepat tentang tema atau pokok materi
yang akan dikerjakan. Tujuan utama ialah memudahkan pemesan
(produsen) menangkap konsep, kesesuaian gagasan dengan tujuan
yang ingin dicapai. Setelah synopsis ditulis maka sudah harus nampak
adanya: alur, isi cerita, Perwatakan pemain (bila ada), tempat, waktu,
serta keterangan lain yang memperjelas synopsis.
4.
5. 3) Skenario
Dari treatment kemudian dibuat naskah produksi atau scenario. Penulisan
naskah produksi atau scenario harus operasional karena digunakan
sebagai panduan tidak saja kerabat kerja (crew) tetapi juga pemain dan
pendukung lain yang terlibat. Penulisan naskah atau scenario pada
dasarnya menggambarkan sekaligus menyuarakan apa yang ingin
disampaikan.
Setidaknya ada dua format naskah untuk penulisan naskah TV/video, yaitu
double colum, dan wide margin
a) Format kolom ganda (double colum).
Format ini lazim digunakan untuk menulis naskah informasi, dokumentasi,
pendidikan. Format kolom ganda, lembar kertas dibagi menjadi dua kolom
utama, yaitu kolom visual (kiri) dan kolom audio (kanan).
6. Format Naskah Program Video/TV Kolom
ganda
NOMER VISUAL/GAMBAR WAKTU AUDIO/SUARA
No.urut
cerita
bukan
nomer
urut
pengambi
l
an
Kolom ini (kiri) diisi
dengan apa yang akan
tampak. Dibawahnya ada
petunjuk pengambilan
gambar (CU,dll),
keterangan lain yang
dibutuhkan saat shoting
(pengambilan gambar)
Lama
pengam
bilan
gambar/
cap
taion
Kolom ini (kanan)
untuk keterangan
segala sesuatu
yang
akan disuarakan
(musik, FX, narasi,
dialog)
7. b) Format Wide Margin
Format ini lebih lazim dipakai dalam cerita film atau sinetron. Sinetron Aku
cinta Indonesia (ACI) naskahnya distulis dalam format Wide Margin.
Dengan format wide margin tiap adegan (
kumpulan dari beberapa shot-scene) diuraikan atau dijelaskan dengan
bahasa visual. Petunjuk dialog diketik dua spasi ditengah, sedang apa
yang akan nampak (visual) dijelaskan dalam bentuk paragraf .
8. Format wide margin sebagai
berikut.
ADEGAN 1
FADE IN (F.1)
EXRTERNAL KAMPUS – PAGI
(kemudian dijelaskan bagaimana pengambilan dari arah mana,
apa saja yang nampak, tetapi jangan terlalu banyak memberi
aba-aba kepada juru kamera karena nanti ada
sutradara/pengarah acara)
KRISNA (JALAN TERGESA-GESA MENUJU GERBANG KAMPUS)
SANTI(BERDIRI MENUNGGU KRISNA)“hai krisna, ada apa sih kok
buru-buru amat” Untuk memberikan
9. Kamera televisi terdiri dari 4 bagian utama:
a) Lensa/Optik
b) Kepala kamera dan body ( camera head )
c) View finder
d) VCR (Video Casette Recorder ) / MEMORY CARD
10. Gerakan Kamera
a) Pan, Panning
Pan adalah gerakan kamera secara horisontal (mendatar) dari kiri ke
kanan atau sebaliknya.
Pan right (kamera bergerak memutar ke kanan)
Pan left (kamera bergerak memutar kekiri)
Gerakan pan biasanya dilakukan untuk mengikuti gerakan subyek (orang
yang sedang berjalan), mempertunjukkan suatu pemandangan yang luas
secara menyeluruh. Gerakan pan secara pelan menimbulkan perasaan
menanti
11. b) Tilt, Tilting
Tilting adalah gerakan kamera secara vertikal, mendongak dari bawah
ke atas atau sebaliknya.
Tilt Up – mendongak ke atas
Tilt Down – menunduk ke bawah
Gerakan tilt dilakukan untuk mengikuti gerakan obyek (peluncuran balon,
pesawat take off dan sebagainya), untuk menciptakan efek dramatis,
mempertajam situasi. Seperti
halnya dengan gerakan panning, alangkah baiknya apabila
ditentukan dulu titik awal dan titik akhir shot.
12. c) Dolly, Track
Dolly atau track adalah gerakan kamera diatas tripod
atau dolly mendekati atau menjauhi subyek.
Dolly In – mendekati subyek
Dolly Out – menjauhi subyek
d) Pedestal
Pedestal adalah gerakan kamera di atas pedestal yangisa di naik
turunkan. Sekarang ini kebanyakan menggunakan Porta-Jib traveller.
Pedestal Up : kamera dinaikkan
Pedestal Down: kamera diturunkan
Dengan menggunakan teknik pedestal up/down kita bisa
menghasilkan perubahan perspektif visual dari adegan.
13. e) Crab
Gerakan kamera secara lateral atau menyamping, berjalan sejajar dengan
subyek yang sedang bergerak.
Crab left (bergerak ke kiri),
Crab right (bergerak ke kanan)
f) Crane
Crane adalah gerakan kamera di atas katrol naik atau turun.
g) ARC
Arc adalah gerakan kamera memutar mengitari obyek dari kiri ke kanan
atau sebaliknya.
h) Zoom
Zooming adalah gerakan lensa zoom mendekati atau menjauhi obyek
secara optik, dengan mengubah panjang fokal lensa dari sudut pandang
sempit (telephoto) ke sudut lebar (wide angle) atau sebaliknya.
Zoom in : mendekatkan obyek dari long shot ke close up
Zoom out: menjauhkan obyek dari close up ke long shot
14. i) Tracking.
Tracking. Mendekati atau menjauhi obyek dengan mengubah
kedudukan kamera.
j) Rack Focus
Rack focus atau selective focusing adalah mengubah focus lensa dari
obyek di latar belakang ke obyek di latar depan atau sebaliknya, untuk
mengalihkan perhatian penonton dari satu obyek ke obyek lainnya.
15. ELS (Extreme Long Shot). Shot sangat jauh, menyajikan
bidang pandangan yang luas, kamera mengambil keseluruhan pemandangan.
Obyek utama dan obyek lainnya nampak sangat kecil dalam hubungannya dengan
latar belakang.
LS (Long Shot). Shot jauh, menyajikan bidang
pandangan yang lebih dekat dibandingkan dengan ELS, obyek masih didominasi
oleh latar belakang yang lebih luas.
MLS (Medium Long Shot). Shot yang menyajikan bidang
pandangan lebih dekat dari pada long shot, obyek manusia biasanya ditampilkan
dari atas lutut sampai diatas kepala.
MS (Medium Shot). Di sini obyek menjadi lebih besar
dan lebih dominan, obyek manusia dinampakkan dari atas pinggang sampai di
atas kepala. Latar belakang masih nampak sebanding dengan obyek utama.
16. MCU (Medium Close Up). Shot amat dekat, obyek
diperlihatkan dari bagian dada sampai atas kepala. MCU inilah yang paling sering
dipergunakan dalam televisi.
CU (Close Up). Shot dekat, obyek menjadi titik
perhatian utama di dalam shot ini, latar belakang sedikit sekali. Untuk manusia
biasanya ditampilkan wajah dari bahu sampai atas kepala.
BCU (Big Close Up) dan ECU (Extreme Close Up). Shot
yang menampilkan bagian tertentu dari tubuh manusia. Obyek mengisi seluruh
layar dan jelas sekali detailnya
CUT OFF LINE. Istilah dalam framing (pembingkaian)
gambar dengan obyek manusia berdasarkan garis/potongan
bagian pada tubuh yaitu sebagai berikut :
FS (Full Shot) atau TS (Total Shot): menyajikan seluruh
tubuh.
17. Knee Shot : (Shot lutut) menampilkan bagian tubuh dari lutut
sampai atas kepala
Waist Shot (Shot Pinggang) : menyajikan bagian tubuh dari
pinggang sampai ke atas kepala
Beast Shot : (Shot Dada)
Head Shot : (Shot Kepala)
Tigh Shot (Shot Dekat)
Wide Shot (Shot jauh atau lebar)
Cover Shot (Shot-shot MS sampai CU)
Two Shot : shot dua orang
Three Shot : shot tiga orang, dan seterusnya
18. OS (Over the Shoulder Shot) adalah shot dimana obyek
utama menghadap ke arah kamera, dengan bingkai disamping kiri atau kanan
nampak bahu dan sebagian kepala obyek lain sebagai lawan bicara.
Establising Shot adalah, pengambilan gambar dengan
kamera statis, (biasanya dalam posisi Extreme Long Shot atau Long Shot) yang
menampilkan keseluruhan pandangan untuk memperkenalkan suatu tempat
dimana suatu peristiwa sedang terjadi.
19. Camera Angle (sudut pengambilan gambar).Camera Angle (sudut pengambilan gambar).
Camera angle adalah sudut penempatan dimana kamera mengambil gambar
suatu subyek, pemandangan atau adegan.
Normal Angle. Pada posisi normal angle, kamera ditempatkan kira-kira
setinggi mata subyek
High Camera Angle. Posisi kamera lebih tinggi di atas mata, sehingga
kamera harus menunduk untuk mengambil subyeknya.
Low Camera Angle. Posisi kamera dibawah ketinggian mata subyek,
sehingga kamera harus mendongak untuk merekam subyek.
Bird Eye View. Kamera mengambil subyek dari atas.
Subjective Camera Angle. Kamera diletakkan di tempat
seorang karakter (tokoh) yang tidak nampak dalam layar dan mempertunjukkan
pada penonton suatu pemandangan dari sudut pandang karakter tersebut.
Objective Camera Angle. Kamera merekam peristiwa atau adegan
seperti apa adanya.
20. Langkah-langkah Merekam Gambar dengan kamera :
1.Cek sambungan-sambungan peralatan
2.Hidupkan power kamera dan semua peralatan yang bersambungan
3.Pasang portable VCR pada Record Stand By
4.Pilih filter koreksi warna yang cocok dengan kondisi cahaya setempat
5.Atur black balance dan white balance
6.Arahkan kamera pada subyek, atur iris, zooming fokus. Buat framing dan
komposisi yang di inginkan.
7.Untuk mulai rekaman, tekan tombol VTR Start/Stop. Indikator
REC/TALLY pada viewfinder akan menyala selama rekaman.
8.Untuk menghentikan rekaman, tekan tombol VTR Start/Stop sekali lagi.
21. L I G H T I N GL I G H T I N G
FUNGS
I
PERALAT
AN
POSISI
TERHADA
P
KAMERA
EFEK DAN APLIKASI KHUSUS
KEY
LIGHT
FRESNEL Sudut
vertikal 30°-
40°.
Dan di
samping
kamera.
Sumber penyinaran utama, Sebagai
referensi dasar untuk mengatur balans
intensitas dan posisi peralatan lighting
lainnya. Posisi frontal akan mengurangi
efek dimensi, bentuk obyek, dengan sudut
lebih tinggi atau lebih rendah, ke samping
kiri atau kanan, akan menambah efek
bentuk dan tekstur pada obyek.
22. L I G H T I N GL I G H T I N G
FUNGSI PERALATA
N
POSISI
TERHADAP
KAMERA
EFEK DAN APLIKASI KHUSUS
FILL
LIGHT
FRESNEL
SCOOP
BROAD
SOFT LIGHT
Sudut vertikal
30°-40°.
Pada posisi
yang
berlawanan
terhadap key
light.
Digunakan untuk mengisi/menyinari
bayangan yang diciptakan oleh key
light, pada obyek dan mengisi
bagianbagian yang gelap pada set,
background dan seluruh arena
permainan. Intensitas fill light diatur
secara relatif terhadap key light, low
key to fill ratio menghasilkan sedikit
bayangan, high key to fill ratio
menghasilkan bayangan tajam,
memperjelas bentuk dan tekstur
obyek.
23. L I G H T I N GL I G H T I N G
FUNGSI PERALATA
N
POSISI
TERHADAP
KAMERA
EFEK DAN APLIKASI KHUSUS
BACK
GROUN
D
LIGHTIN
G
FRESNEL
SCOOP
BROAD
ELLIPSOIDA
L
Tempat di
belakang
obyek atau
sedikit
ke samping
sudut
vertical antara
30°-
40°.
Menghasilkan cahaya pinggir atau garis
kontur disekitar kepala dan bahu
obyek untuk memisahkan obyek
foreground dan menambah perspektif
kedalaman. Backlight yang kuat
digunakan untuk menciptakan adeganadegan
malam atau efek khusus.
24. L I G H T I N GL I G H T I N G
FUNGSI PERALATA
N
POSISI
TERHADAP
KAMERA
EFEK DAN APLIKASI KHUSUS
BACK
GROUN
D
LIGHTIN
G
FRESNEL
SCOOP
BROAD
ELLIPSOIDA
L
Posisi
tergantung
pada efek yang
diinginkan.
Posisi
frontal membuat
background
merata, sedikit
bergeser secara
vertikal atau
horisontal
menambah
bentuk
dan tekstur
background.
Digunakan untuk menyinari
background, tirai atau cyclorama.
Intensitas selalu diseimbangkan
dengan cahaya foreground pada obyek.
Kurangnya cahaya pada background
menciptakan efek cameo. Background
light biasanya diseimbangkan dan
diarahkan setelah penyinaran
foreground.s.
25. L I G H T I N GL I G H T I N G
FUNGSI PERALATA
N
POSISI
TERHADAP
KAMERA
EFEK DAN APLIKASI KHUSUS
SIDE
LIGHT
FRESNEL Di samping
obyek
Dgunakan untuk menonjolkan rambut,
bahu dan garis-garis bentuk tubuh
obyek, ini biasanya dipakai dalam
program-programtari atau senam. Bisa
digunakan secara efektif untuk
memperkuat efek malam hari
CYCLO
RAMA
LIGHT
SCOOP
STRIP
LIGHT
CYC LIGHT
Digantung pada
langit-langit di
depan
cyclorama
dan pada lantai
di
belakang ground
row atau cyc
row.
Untuk menyinari cyclorama. Biasanya
lampu dilengkapi filter-filter warna
untuk membuat efek warna pada
cyclorama.
26. Video TransisiVideo Transisi
1) Cut dan cutting
Cut adalah cara yang paling sering digunakan dalam perpindahan langsung dari satu
shot ke shor berikutnya. Macam-macam cutting-nya adalah :
a) Jump cut
Suatu pergantian shot, dimana kesinambungan waktu terputus, karena loncatan
waktu dari shot ke shot berikutnya.
b) Cut in, insert
suatu shot yang yang disisipkan pada shot utama dengan maksud untuk
menunjukan detil shot utama.
c) Cut away, intercut, reaction shot
Shot action yang diambil pada saat yang sama sebagai reaksi dari shot utama.
d) Cut on direction
suatu sambungan shot dimana shot pertama ditunjukan suatu obyek yang bergerak
menuju ke satu arah, shot berikutnya objek lain yang mengikuti
arah gerakan dari shot pertama. Misalnya seseorang yang sedang memperhatikan
sesuatu yang sedang berjalan.
27. Video TransisiVideo Transisi
e) Cut on movement
sambungan shot dari satu objek yang bergerak kearah yang sama, dengan latar
belakang yang berbeda.
f) Cut rhyme
Cutting bersajak bergantian shot/scene dengan loncatan waktu pada kejadian yang
sama, saling berhubungan, taqpi dalam suasana yang berbeda.
Fungsi utama transisi dengan menggunakan cutting adalah kesinambungan
action, detail objek, peningkatan atau penurunan suatu peristiwa,
perubahan tempat dan waktu.
28. Video TransisiVideo Transisi
2) Dissolve
Dissolve adalah perpindahan gambar secara berangsur-angsur, akhir dari
shot sedikit demi sedikit bercampur dengan shot berikutnya. Jadi shot
pertama berangsur-angsur hilang sedang shot kedua berangsurangsur
muncul.
3) Fade
Penggunaan fading sedikit berbeda dengan dissolve. Pada fading gambar
akan hilang secara berangsur-angsur (fade out), bila gambar muncul
berangsur-angsur disebut fade in. kadang-kadang digunakan pula fade to
black untuk perpindahan scene
berikutnya, atau saat end title. Fade in dan fade out. biasa digunakan pada
saat awal dan akhir program.
29. Video TransisiVideo Transisi
4) Wipe, Split screen, superimpose, Chromakey
Pernah melihat gambar seola-olah dihapus atau disapu sehingga keluar
dari frame dan muncul gambar baru.
Jika dilayar kelihatan dua gambar yang sama itu menggunakan split screen.
Sering pada akhir program adegan ditumpangi dengan tulisan itulah
superimpose.
Chromakey merupakan tehnik menggabungkan dua objek dimana satu
objeknya ditempatkan pada latar belakang warna tertentu biasanya warna
biru tua. Kemudian dicampur/ditumpangi dengan gambar dari kamera lain
yang tidak ada/sedikit warna birunya.