SlideShare a Scribd company logo
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Anak adalah titipan tuhan yang harus kita jaga dan kita didik agar ia menjadi
manusia yang berguna dan tidak menyusahkan siapa saja. Secara umum anak
mempunyai hak dan kesempatan untuk berkembang sesuai potensinya terutama dalam
bidang pendidikan. Namun seringkali kita melihat perkembangan prestasi anak yang
ternyata tergolong memiliki bakat istimewa. Menurut pakar psikologi pendidikan,
Prof. Dr. S.C. Utami Munandar, anak berbakat berbeda dengan anak pintar. “Bakat
berarti punya potensi. Sedangkan pintar bisa didapat dari tekun mempelajari sesuatu,”
Setiap individu hendaknya mendapat kesempatan dan pelayanan untuk
berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuan, kecerdasan, bakat, minatnya,
latar belakang dan lingkungan fisik serta sosial masing-masing siswa maka kemajuan
belajar siswa yang setingkat (sekelas) mungkin tidak sama. Setiap anak dipercaya
memiliki bakat sendiri-sendiri. Namun bakat anak ini tidak bisa langsung terlihat
begitu saja. Karenanya orang tua harus mengenali dan memahami bakat yang dimiliki
anaknya. Dengan memahami bakat anak, akan lebih mudah dan terarah dalam
mengembangkannya.
Di dalam Undang – Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Dasar, Fungsi dan
Tujuan Sistem Pendidikan Nasional, Bab II pasal 3 tertulis : Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Kemudian pada Bab V pasal 12 ayat 1 point b tertulis setiap peserta didik pada setiap
satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat,
minat dan kemampuannya.
1
Potensi yang dimaksud di atas bisa diartikan sebagai bakat, maupun minat
siswa. Saat ini banyak remaja maupun dewasa yang tidak tahu akan bakat, maupun
minatnya. Bila mereka tahu akan bakat dan minatnya sejak dini mereka mampu
menjadikan bakat tersebut sebagai kekuatan maka dewasa nanti mereka bisa menjadi
orang yang sukses. Adapun guru sebagai fasiliatator pembelajaran yang bertanggung
jawab terhadap perkembangan siswa alangkah baiknya dapat mengenali bakat apa
yang dimiliki oleh siswanya. Selanjutnya guru berusaha mengembangkan bakat yang
dimliki oleh anak agar kebanyakan dilema yang terjadi di masyarakat tidak terjadi
lagi.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini dapat dirumuskan
sebagai berikut :
1. Bagimanakah proses berkembangnya bakat anak dan cara pengukurannya.
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik.
2. Dapat memahami bagaimana cara pengembangan bakat yang dimiliki anak
dan cara pengukurannya.
3. Untuk mengembangkan bakat yang ada pada anak sehingga dapat menjadi
sesuatu yang berguna bagi dirinya sendiri.
1.4 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang ingin dicapai dari makalah ini adalah :
1. Diharapkan agar dapat memberikan manfaat berupa pengetahuan tentang
pengembangan bakat pada diri anak.
2. Dapat memahami jenis dan karakteristik anak berbakat yang dihadapi anak.
2
BAB II
PENJELASAN KONSEP
2.1 PERKEMBANGAN BAKAT ANAK
2.1.1. PENGERTIAN BAKAT ANAK
Bakat (aptitude) adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang
masih perlu dikembangkan atau dilatih untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan
dan keterampilan khusus, misalnya kemampuan berbahasa, bermain musik, melukis,
matematika, sosial dan lain-lain. Seseorang yang berbakat musik misalnya, dengan
latihan yang sama dengan orang lain yang tidak berbakat musik, akan lebih cepat
menguasai keterampilan tersebut. Untuk bisa terealisasi bakat harus ditunjang dengan
minat, latihan, pengetahuan, pengalaman agar bakat tersebut dapat teraktualisasi
dengan baik. Sehubungan dengan cara berfungsinya, ada 2 jenis bakat :
1. Kemampuan pada bidang khusus (talent) misalnya bakat musik, melukis, dll.
2. Bakat khusus yang dibutuhkan sebagai perantara untuk merealisir kemampuan
khusus misalnya bakat melihat ruang (dimensi) dibutuhkan untuk merealisasi
kemampuan di bidang arsitek.
Bakat bukanlah merupakan trait atau sifat tunggal, melainkan merupakan
sekelompok sifat yang secara bertingkat membentuk bakat. Misalnya dalam bakat
musik terdapat kemampuan membedakan nada, kepekaan akan keserasian suara,
kepekaan akan irama dan nada.
Bakat baru muncul atau teraktualisasi bila ada kesempatan untuk berkembang
atau dikembangkan, sehingga mungkin saja terjadi seseorang tidak mengetahui dan
tidak mengembangkan bakatnya sehingga tetap merupakan kemampuan yang latent.
2.1.2. MACAM – MACAM BAKAT PADA ANAK
3
Setiap anak dipercaya memiliki bakat sendiri-sendiri. Namun bakat anak ini
tidak bisa langsung terlihat begitu saja. Karenanya orang tua harus mengenali dan
memahami bakat yang dimiliki anaknya. Dengan memahami bakat anak, akan lebih
mudah dan terarah dalam mengembangkannya.
Memahami bakat anak merupakan langkah awal dalam membantu anak
meraih masa depannya. Tetapi tahukah kita batasan-batasan tentang keberbakatan itu
sendiri dan apa tantangan yang dihadapai dalam mengarahkannya? Apakah anak kita
benar berbakat di bidang tertentu atau tidak? Apa yang orang tua dapat lakukan untuk
mengenali dan mengembangkan bakat anaknya. Dan apa yang harus diwaspadai agar
usaha yang kita lakukan tidak berbuah simalakama. Terlalu ngoyo dalam mendorong
salah, tidak didorong pun juga salah. Karena itu penulis mengajak anda untuk
menyimak hal-hal yang mendasar tentang keberbakatan ini.
Beberapa pakar psikologi memberikan pengertian tentang anak berbakat:
1. Tannenbaum memandang keberbakatan dari empat klasifikasi yaitu
kelangkaan, keunggulan (mengacu pada sensibilitas serta sensitivitas yang
lebih tinggi), kuota (keterbatasan jumlah individu yang memiliki
keterampilan) dan anomali.
2. Renzulli berpendapat bahwa seseorang bisa dikatakan berbakat jika ia
menunjukkan kemampuan diatas rata-rata, melakukan hal-hal yang kreatif dan
memiliki tekad dalam melaksanakan tugasnya.
3. Damon berpendapat bahwa bakat sangat dibutuhkan untuk berprestasi tinggi.
Namun untuk berprestasi tinggi, bakat harus dikembangkan dengan kerja
keras, keuletan serta latihan.
Pada dasarnya ketiga pakar tersebut setuju bahwa untuk mengembangkan
bakat seseorang diperlukan pengakuan dan perhatian, pemberian kesempatan
mengembangkan minat, kerja keras, keuletan serta latihan terus menerus.
Namun ada beberapa tantangan yang dihadapi dalam mengarahkan bakat ini:
1. Sulitnya menemukan atau menentukan bakat mana yang harus dikembangkan
atau bakat apa yang sesungguhnya dimiliki oleh anak.
2. Setiap individu adalah unik karena itu setiap bakat perlu memperoleh
perhatian khusus.
4
3. Perubahan sistem pendidikan. Perubahan yang terlalu sering dapat
menghambat proses belajar di lain pihak perubahan yang terlalu lambat akan
terlalu banyak menunda perkembangan bakat anak.
4. Intervensi sosial (sekolah). Disiplin kelas dan prinsip egalitarian yaitu
pemerataan terhadap semua siswa dengan harus mengikuti kegiatan yang sama
namun tidak diminati anak.
5. Ketidak seimbangan evaluasi. Pandangan umum yang memandang
keberbakatan berdasarkan skor IQ. Padahal IQ tidak menggambarkan bakat
musik atau bakat olahraga seseorang. Sekolah sering kali menggolongkan
anak yang berprestasi sebagai anak yang memperoleh nilai pelajaran yang
baik. Akibatnya sekolah kurang memberikan perhatian kepada anak yang
memiliki bakat yang tak terukur oleh standar IQ.
Jenis-jenis Bakat dan Kepandaian
Ada banyak sekali pendapat mengenai macam-macam bakat. Berdasarkan
Seorang pakar, bernama Donald Clifton (Dosen Psikologi di Univ Nebraska) dari
Gallup Organization (2001) telah mengidentifikasi bahwa manusia memiliki 34 Tema
Bakat. Semua bakat ini bersifat positif dan mengarah pada tumbuhnya produktifitas
yang unggul. 34 Tema Bakat tersebut adalah :
1. ACHIEVER : Memiliki stamina tinggi dan juga seorang pekerja keras. Mendapat
kepuasan dari kesibukan dan produktivitas.
2. ACTIVATOR : Mampu merealisasikan ide-ide atau gagasan menjadu suatu
tindakan nyata. Cenderung tidak sabar.
3. ADAPTIBILITY : Cenderung bisa mengikuti arus , mampu menjadi orang masa
kini maupun menyiapkan untuk masa mendatang.
4. ANALYTICAL : Cenderung mencari penjelasan dan sebab sesuatu terjadi. Punya
kemampuan mencari tahu faktor-faktor yang mempengaruhi situasi.
5. ARRANGER : Terorganisir, tetapi juga fleksibel. Senang berusaha memanfaatkan
sumber-sumber yang ada agar menghasilkan produktivitas maksimal.
5
6. BELIEF : Memiliki nilai-nilai atau prinsip yang cenderung menetap, dalam
mencapai tujuan hidupnya.
7. COMMAND : Mampu mengontrol situasi dan membuat keputusan.
8. COMMUNICATION : Mampu menyampaikan gagasan melalui kalimat yang
mudah dipahami, seorang lawan bicara dan presenter yang baik.
9. COMPETITION : Selalu mengukur kemajuan dirinya dengan performa orang
lain, berusaha menjadi nomor satu.
10. CONNECTEDNESS : Memiliki keyakinan dalam hubungannya dengan segala
hal, meyakini bahwa kebetulan hanya sebagian kecil, setiap kejadian ada
penyebabnya.
11. CONSISTENCY : Berusaha adil, dengan cara membuat aturan yang jelas.
12. CONTEXT : Senang memahami kejadian masa kini melalui sejarah.
13. DELIBERATIVE : Sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan atau
menentukan pilihan, mengantisipasi kesalahan.
14. DEVELOPER : Mengenali potensi orang lain, memperhatikan perkembangan
walaupun kesil, dan memperoleh kepuasan darinya.
15. DISCIPLINE : Menikmati bekerja dalam struktur dan rutinitas, bekerja dalam
arahan/aturan.
16. EMPATHY : Mampu merasakan perasaan orang lain membayangkan dirinya
berada di posisi orang lain.
17. FOCUS : Bekerja dengan tujuan, melakukan tindakan selama masih dalam
koridor tujuan, membuat prioritas lalu bertindak.
18. FUTURISTIC : Terinspirasi oleh apa yang akan terjadi di masa mendatang, dan
apa yang bisa dilakukan. Menginspirasi orang lain dengan visinya itu.
19. HARMONY : Mencari konsensus, tidak menyukai konflik, mencari jalan tengah.
6
20. IDEATION : Memiliki banyak ide, mampu menghubungkan fenomena yang
berbeda.
21. INCLUDER : Mudah menerima orang lain, menunjukkan kepedulian terhadap
orang yang merasa diasingkan, berusaha mengguyubkan.
22. INDIVIDUALIZATION : Tertarik dengan keunikan masing-masing orang,
mampu melihat bagaimana orang yang berbeda-beda dapat bekerjasama secara
produktif.
23. INPUT : Senang mengumpulkan dan mencari berbagai informasi
24. INTELLECTION : Memiliki daya intelektualitas tinggi, meminati diskusi-diskusi
intelektual
25. LEARNER : Memiliki keinginan besar untuk belajar dan terus melakukan
perbaikan.
26. MAXIMIZER : Cenderung fokus pada kekuatan untuk mendorong orang ataupun
kelompok lebih maksimal, berusaha merubah sesuatu yang kuat menjadi super.
27. POSITIVITY : Antusias, mampu membuat orang lain tertarik dengan apa
dilakukannya.
28. RELATOR : Menikmati hubungan dekat dengan orang lain, mendapat kepuasan
mendalam dengan bekerja keras bersama teman dalam mencapai tujuan.
29. RESPONSIBILITY : Merasa apa yang dikatakan adalah apa yang akan
dilakukannya, komitemen pada nilai-nilai seperti kejujuran dan kesetiaan.
30. RESTORATIVE : Cakap dalam mencari tahu penyebab masalah dan berusaha
menyelesaikannya.
31. SELF-ASSURANCE : Percaya diri pada kemampuannya dalam mengatur
hidupnya sendiri,yakin bahwa ia telah membuat keputusan yang tepat.
7
32. SIGNIFICANCE : Ingin menjadi orang yang penting di mata orang lain,
cenderung mandiri, dan ingin dikenal.
33. STRATEGIC : Membuat solusi alternatif atau antisipasi, dapat dengan cepat
mengetahui hubungan dan isu-isu yang relevan.
34. WOO : Senang berhadapan dengan orang-orang, dan menjadi pusat perhatian.
Memperoleh kepuasan dari memulai hubungan dengan orang lain.
Ternyata ada banyak sekali macam bakat yang ada, namun setelah penulis
teliti ternyata seluruh bakat tersebut bila disederhanakan kembali ada kaitannya
dengan 7 kecerdasan.
Hal ini pun didukung oleh pendapat Gardner, masing-masing dari kita
memiliki sebuah kombinasi dari 7 kecerdasan. Setiap orang mempunyai kekuatan
relatif dari tiap kecerdasan di atas sedemikian rupa sehingga orang tersebut cenderung
menentukan pilihan aktifitas apapun yang dia sukai tanpa keterpaksaan. Kita
menyebutnya sebagai bakat.
Lalu apa saja yang termasuk 7 kecerdasan itu. Di dalam buku Frames of Mind
yang terbit tahun 1983, seorang psikolog bernama Howard Gardner menyimpulkan
hasil risetnya yang mengatakan bahwa sedikitnya ada tujuh jenis kecerdasan :
1. Kecerdasan linguistik, berkaitan dengan kemampuan bahasa dan penggunaannya.
Orang-orang yang berbakat dalam bidang ini senang bermain-main dengan
bahasa, gemar membaca dan menulis, tertarik dengan suara, arti dan narasi.
Mereka seringkali pengeja yang baik dan mudah mengingat tanggal, tempat dan
nama.
2. Kecerdasan musikal, berkaitan dengan musik, melodi, ritme dan nada. Orang-
orang ini pintar membuat musik sendiri dan juga sensitif terhadap musik dan
melodi. Sebagian bisa berkonsentrasi lebih baik jika musik diperdengarkan;
banyak dari mereka seringkali menyanyi atau bersenandung sendiri atau mencipta
lagu serta musik.
8
3. Kecerdasan logis-matematis, berhubungan dengan pola, rumus-rumus, angka-
angka dan logika. Orang-orang ini cenderung pintar dalam teka-teki, gambar,
aritmatika, dan memecahkan masalah matematika; mereka seringkali menyukai
komputer dan pemrograman.
4. Kecerdasan spasial, berhubungan dengan bentuk, lokasi dan mebayangkan
hubungan di antaranya. Orang-orang ini biasanya menyukai perancangan dan
bangunan, disamping pintar membaca peta, diagram dan bagan.
5. Kecerdasan tubuh-kinestetik, berhubungan dengan pergerakan dan ketrampilan
olah tubuh. Orang-orang ini adalah para penari dan aktor, para pengrajin dan atlet.
Mereka memiliki bakat mekanik tubuh dan pintar meniru mimik serta sulit untuk
duduk diam.
6. Kecerdasan interpersonal, berhubungan dengan kemampuan untuk bisa mengerti
dan menghadapi perasaan orang lain. Orang-orang ini seringkali ahli
berkomunikasi dan pintar mengorganisasi, serta sangat sosial. Mereka biasanya
baik dalam memahami perasaan dan motif orang lain.
7. Kecerdasan intrapersonal, berhubungan dengan mengerti diri sendiri. Orang-orang
ini seringkali mandiri dan senang menekuni aktifitas sendirian. Mereka cenderung
percaya diri dan punya pendapat, dan memilih pekerjaan dimana mereka bisa
memiliki kendali terhadap cara mereka menghabiskan waktu.
2.1.3. CIRI – CIRI BAKAT PADA ANAK
Banyak yang mengeluh mengalami kesulitan ketika menentukan bakat mana
yang harus dikembangkan atau bakat apa yang sesungguhnya dimiliki oleh anak.
Untuk mengembangkan bakat seseorang kita harus tahu terlebih dahulu, ciri – ciri
bakat yang dimiliki anak tersebut. Dengan mengetahui ciri – ciri bakat pada anak
sebagai guru, kita akan lebih mudah untuk menilai bakat mana yang patut
dikembangkan oleh anak. Hal inipun berfungsi untuk menghidari agar tidak terjadi
salah praduga terhadap bakat anak. Adapun ciri – cirinya adalah sebagai berikut :
9
a. Tidak merasa terpaksa untuk melakukan suatu hal bahkan lebih cenderung
untuk senang melakukannya dan ada perasaan bahagia yang terpancar ketika
melakukan, melihat atau bahkan hanya dengan mendengarnya saja
b. Anak mampu berkonsentrasi terhadap hal tersebut, dan cenderung tekun.
c. Mempunyai rasa ingin tahu yang besar terhadap hal tersebut.
d. Anak sudah mahir terhadap hal tersebut meski dia belum mendapatkan
pelajaran khusus dari sekolah maupun dari rumah
e. Setelah diberi pelajaran khusus, anak tersebut dapat dengan mudah
menguasainya atau mudah menangkap apa yang diajarkan padanya tentang hal
tersebut.
2.1.4. PENGEMBANGAN BAKAT PADA ANAK
Banyak orang yang kurang memperhatikan bakat yang ada pada dirinya,
padahal bakat merupakan modal yang sangat penting untuk sang anak ketika beranjak
dewasa nanti. Ahli psikologi Abraham Maslow menemukan bahwa bakat yang
terlahir dalam diri seseorang pada suatu saat akan timbul sebagai suatu kebutuhan,
dan perlu mendapatkan perhatian serius.
Karena itulah, bakat perlu perhatian serius dan jangan dianggap remeh. Bila
bakat seorang anak diperhatikan dengan serius, akan sangat baik demi kemajuan masa
depannya. Apalagi bila si anak sudah dibimbing pengembangan bakatnya sejak kecil.
Sebagai guru yang bertanggung jawab untuk perkembangan bakat sang anak. Guru
harus mengetahui hal apa saja yang perlu diperhatikan untuk pengembangan bakat
anak. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan
bakat sang anak :
1. Perhatian
Setiap individu adalah unik karena itu setiap bakat perlu memperoleh perhatian
khusus. Sistem pendidikan yang menggunakan pola penyeragaman kurang baik
untuk digunakan. Cernatilah berbagai kelebihan, ketrampilan dan kemampuan
yang tampak menonjol pada anak.
10
2. Motivasi
Bantu anak dalam meyakini dan fokus pada kelebihan dirinya agar anak lebih
percaya diri. Dan tanamkanlah rasa optimis kepada mereka bahwa mereka bisa
mencapainya
3. Dukungan
Dukungan sangat penting bagi anak, selalu beri dukungan terhadap mereka dan
yakinkan mereka untuk tekun, ulet dan latihan terus menerus. Selain itu
dukunglah anak untuk mengatasi berbagai kesulitan dan hambatan dalam
mengembangkan bakatnya.
4. Pengetahuan
Perkaya anak dengan berbagai wawasan, pengetahuan, serta pengalaman di
bidang tersebut
5. Latihan
Latihan terus menerus sangat baik untung perkembangan bakat anak agar bakat
yang dipunya oleh anak lebih matang. Alangkah baiknya bila anak
diikutsertakan dengan ekstra kurikuler atau beri kegiatan yang lebih agar anak
bisa terus latihan dengan bakatnya tersebut.
6. Penghargaan
Berikan penghargaan dan pujian untuk setiap usaha yang dilakukan anak.
7. Sarana
Sediakan fasilitas atau sarana yang menunjang dengan bakat anak.
8. Lingkungan
Lingkungan juga ikut mempengaruhi perkembangan bakat anak. Karena itu
usahakan anak selalu dekat dengan lingkungan yang mendukung bakat anak
11
9. Kerjasama
Kerja sama antara orang tua, guru maupun anak sangat diperlukan mengingat
waktu anak di sekolah hanya sedikit dan waktu yang anak luangkan di rumah
lebih banyak
10. Teladan yang baik
Mengingat sikap anak yang selalu meniru, maka teladan yang baik sangat
diperlukan. Misalnya kenalkan anak pada sosok Taufik Hidayat bila anak
berbakat dalam bidang bulu tangkis, Utut Adianto bila anak berbakat dalam
bidang catur dan sebagaiannya.
Peran Sekolah dan Keluarga
Sekolah merupakan salah satu lembaga sosial yang diharapkan dapat
membantu anak-anak mencapai prestasi pendidikan yang baik. Namun disamping
sekolah orang tua memiliki peran yang sangat berarti dalam mengembangkan bakat
anak. Dipercaya bahwa adanya peran pengasuhan yang baik cenderung membuka
peluang lebih besar bagi anak-anak untuk mengembangkan bakatnya sesuai dengan
minat anak. Peran pola asuh keluarga yang dilandasi kasih sayang, dan disertai
pemberian stimulasi (perangsangan) yang cukup dan sesuai dipercaya dapat
melahirkan anak-anak yang berbakat.
Kerja sama antara sekolah dan orang tua sangat dibutuhkan. Para orang tua
bagi anak-anak yang berprestasi tinggi memberikan pola asuh yang baik disertai
kehangatan, selanjutnya para guru memberikan pelatihan yang baik.
Apa yang orang tua bisa lakukkan di rumah:
• Patoklah prestasi akademis yang tinggi namun realistis buat anak.
• Tanamkanlah rasa optimis kepada mereka bahwa mereka bisa mencapainya.
• Bicara dan bermain dengan anak, untuk meningkatkan kemampuan
komunikasi.
• Berceritalah mengenai berbagai peristiwa yang sedang terjadi, apa saja yang
terjadi di lingkungan sekitar. Saat berbicara mengenai rutinitas harian Anda,
jelaskan apa yang Anda lakukan dan mengapa. Doronglah anak untuk
12
bertanya untuk Anda jawab, atau bisa juga bantu dia untuk menjawabnya
sendiri.
• Perhatikan apa yang mereka suka lakukan, seperti hobi menggambar, melukis,
atau menggunakan angka-angka. Bantu mereka mengembangkan kesukaan itu,
dan cari tahu bagaimana mereka bisa mengikuti lomba di lingkungan sekitar
atau di tingkat kota.
• Bawa anak ke tempat-tempat dimana mereka bisa mempelajari hal baru,
seperti pentas musik, museum atau galeri seni.
• Cari anggota keluarga yang bisa menjadi mentor membantu anak
mengembangkan bakat mereka.
2.2 CARA PENGUKURAN PERKEMBANGAN BAKAT ANAK
Menurut beberapa para ahli tes bakat itu dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. F.S. Freeman : Tes bakat adalah tes yang dirancang untuk mengukur kemampuan
potensial seseorang dalam suatu jenis kegiatan yang khusus dan dalam kisaran
terbatas (1976).
2. R.S. Chouhan : Tes bakat dapat didefinisikan sebagai suatu tes yang mengukur
kemampuan potensi seseorang dalam suatu aktivitas dari jenis yang khusus dan
dalam kisaran terbatas (1979).
3. KI Fudyartanta : Tes Bakat adalah tes standar yang dirancang untuk mengukur
kemampuan khusus yang istimewa (menonjol) pada seseorang (yang biasa disebut
bakat). Tes bakat yang telah distandar disini dapat dipakai untuk mendiagnosa
kemapuan seseorang pada bidang-bidang tertentu.
Dari pendapat-pendapat diatas, dapat di simpulkan bahwa tes bakat adalah tes
yang mengungkap bakat seseorang, yang juga merupakan kemampuan intelegensi
khusus. Dengan mengetahui bakat seseorang, maka proses pendidikan dapat
diarahkan pada bidang-bidang yang sesuai, sehingga akan lebih mudah mencapai
hasil. Adapun tujuan diadakannya tes bakat ini adalah:
1. Untuk mengukur bakat atau kemampuan yang mungkin telah dikembangkan atau
masih terpendam dan tidak dipergunakan.
13
2. Dapat membantu seseorang untuk mengerti sesuatu yang mungkin dapat atau
tidak dapat berhasil dikerjakannya.
Untuk mengetahui bakat seorang anak secara pasti dapat dilakukan dengan
menggunakan tes bakat. Beberapa yang sudah dikenal antara lain :
1. Tes Bakat DAT (Diffrential Aptitude Test)
Differential Aptitude Test (DAT), dikembangkan pada tahun 1947 oleh tokoh
G. Bennet, H.G Seashore, A. G. Wesman dari Amerika dengan memandukan
prosedur ilmiah dan prosedur pembakuan untuk mengungkap kemampuan (ability)
pria dan wanita pada para siswa kelas IX SMP sampai dengan siswa kelas XII
SMA/SMK untuk tujuan bimbingan kependidikan dan bimbingan karir. Tes ini juga
digunakan dalam konseling pendidikan dan konseling karir bagi para remaja yang
telah menyelesaikan pendidikannya di sekolah dan dalam penyaringan tenaga kerja.
Tes ini juga dirancang untuk memenuhi keperluan para konselor dalam membantu
memberikan layanan bimbingan dan konseling dan bagi para psikolog dalam
membantu kliennya. Melalui tes ini dapat diukur berbagai aspek kemampuan
seseorang, yaitu :
a. Kemampuan verbal (Bahasa)
b. Kemampuan berhitung (Matematika)
c. Berpikir abstrak
d. Hubungan ruang
e. Kemampuan mekanis
f. Kecepatan dan Ketelitian
Setelah para siswa memahami bakat-bakat yang dimilikinya berdasarkan profil
hasil pengukuran tes bakat pembedaan yang diberikan kepada para siswa, maka secara
langsung berperang sebagai bahan informasi yang bermakna dan akurat kepada siswa
terutama dalam membantu mereka mengambil jenis-jenis keputusan yang bersangkut
pautan dengan pemilihan program (jurusan) di SMA memilih studi lanjutan setelah
14
tamat sekolah, serta karir-karir yang perlu dipertimbangkan untuk menyongsong masa
depan yang lebih cerah.
Bagi sekolah, skors tes bakat pembedaan ini akan bermakna terutama untuk
membantu menentukan siswa-siswa manakah yang cocok untuk ditempatkan dalam
program-program atau kegiatan ekstrakurikuler tertentu.
2. Tes Bakat GATB (General Apility Test Bateray)
The General Aptitude Test Battery (GATB) dikembangkan dalam tahun 1940
oleh united state employment service untuk memenuhi kebutuhan tes yang bisa
dipergunakan untuk berbagai tujuan. Tes ini adalah hasil dari penelitian yang
dilaksanakan beberapa tahun dalam karakteristik pekerja dan pengembangan tes. Tes
bakat ini meliputi :
a. Kemampuan verbal
b. Penguasaan bilangan
c. Penguasaan ruang
d. Pegamatan bentuk
e. Pengenalan tulisan dan
f. Koordinasi gerak
Hasil-hasil tes GATB bermanfaat dalam bermacam-macam hal untuk
membantu koselor (guru pembimbing) dalam memberikan bantuan terhadap klien,
terutama untuk:
a. Pemahaman diri klien yang lebih mendalam dalam hubungannya dengan
kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan bakat-bakatnya.
b. Menentukan di mana klien berada, yang berhubungan dengan bakat-bakatnya,
dalam berhubungan dengan orang lainnya dalam angkatan kerja.
c. Menentukan potensi bakat klien untuk jabatan khusus.
d. Menentukan potensi bakat-bakat klien untuk mengelompokkan jabatan.
e. Menentukan potensi bakat klien dalam pendidikan dan pelatihan tertentu.
15
.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Simpulan
Bakat adalah kemampuan terhadap sesuatu yang menunjukkan kemampuan di
atas rata – rata yang telah ada pada diri kita secara alamiah dan perlu dilatih untuk
mencapai hasil yang maksimal.
Adapun bakat yang dimiliki anak meliputi bakat linguistic, bakat musical,
bakat logis – matematis, bakat spasial, bakat kinestetik, bakat interpersonal dan bakat
intrapersonal. Ciri – ciri anak yang berbakat pada suatu hal adalah senang melakukan
hal tersebut, berkonsentrasi, rasa ingin tahu yang sudah besar, memiliki kemampuan
yang lebih pada bidang itu.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mengembangkan bakat sang anak
yaitu perhatian, motivasi, dukungan, pengetahuan, latihan, penghargaan, sarana,
lingkungan, kerjasama, teladan yang baik
16
DAFTAR PUSTAKA
Dalyono Drs. M. Psikologi Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta. 2010.
Yusuf L.N Syamsu,Sugandhi Nani M. Perkembangan Peserta Didik. PT Raja
Grafindo Persada. 2011.
http://arihdyacaesar.wordpress.com/2010/01/13/resume-bakat-konsep-indikator-
pengukuran/
http://kherryswork.blogspot.com/2011/11/macam-macam-bakat-anak-dan-tips-
untuk.html
http://sumber-kearifan.blogspot.com/2009/04/34-jenistema-bakat.html
http://desisafitri.wordpress.com/2009/09/16/karya-tulis-pengembangan-bakat-pada-
anak/
http://mira-seplita.blogspot.com/2011/12/tes-bakat.html
http://www.yahyapramana.com/mau-tahu-apa-bakat-kita.html
http://adehi-infotion.blogspot.com/2010/04/34-tema-bakat-manusia.html
17

More Related Content

What's hot

Perkembangan intelektual
Perkembangan intelektualPerkembangan intelektual
Perkembangan intelektualDia Cahyawati
 
Perkembangan kreatifitas dan implikasinya dalam pendidikan
Perkembangan kreatifitas dan implikasinya dalam pendidikanPerkembangan kreatifitas dan implikasinya dalam pendidikan
Perkembangan kreatifitas dan implikasinya dalam pendidikanAndalia Ayu Putry
 
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia diniMakalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
AisyahTamara
 
Makalah teori teori motivasi (psikologi pendidikan)
Makalah teori teori motivasi (psikologi pendidikan)Makalah teori teori motivasi (psikologi pendidikan)
Makalah teori teori motivasi (psikologi pendidikan)Wulan Yulian
 
CONTOH RPL POP
CONTOH RPL POPCONTOH RPL POP
CONTOH RPL POP
Nur Arifaizal Basri
 
4. teori-belajar
4. teori-belajar4. teori-belajar
4. teori-belajar
ardhian zahroni
 
Pengertian strategi pembelajaran lengkap
Pengertian strategi pembelajaran lengkapPengertian strategi pembelajaran lengkap
Pengertian strategi pembelajaran lengkapAjrina Pia
 
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)atone_lotus
 
Makna Psikologi Perkembangan Peserta Didik
Makna Psikologi Perkembangan Peserta DidikMakna Psikologi Perkembangan Peserta Didik
Makna Psikologi Perkembangan Peserta Didik
sintaroyani
 
Perkembangan bakat khusus dan proses pembelajaran
Perkembangan bakat khusus dan proses pembelajaranPerkembangan bakat khusus dan proses pembelajaran
Perkembangan bakat khusus dan proses pembelajaranDedi Yulianto
 
MATERI 3 - Prinsip-Prinsip Belajar dan Asas-Asas Pembelajaran
MATERI 3 - Prinsip-Prinsip Belajar dan Asas-Asas PembelajaranMATERI 3 - Prinsip-Prinsip Belajar dan Asas-Asas Pembelajaran
MATERI 3 - Prinsip-Prinsip Belajar dan Asas-Asas PembelajaranSTKIP Bina Bangsa Getsempena
 
Isu-Isu Perkembangan
Isu-Isu PerkembanganIsu-Isu Perkembangan
Isu-Isu Perkembangan
Yunita Siswanti
 
Bidang garapan manajemen pendidikan
Bidang garapan manajemen pendidikanBidang garapan manajemen pendidikan
Bidang garapan manajemen pendidikanIndra Arrohman
 
Model pembelajaran assure
Model pembelajaran assureModel pembelajaran assure
Model pembelajaran assure
zulfawardi S.Pd.I., MA
 
Model-model Penelitian Pengembangan
Model-model Penelitian PengembanganModel-model Penelitian Pengembangan
Model-model Penelitian Pengembangan
Yamanto Isa
 
perkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadian
perkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadianperkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadian
perkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadian
Septia Darmayanti
 
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-Kanak
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-KanakPermasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-Kanak
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-Kanak
An Rachma
 
Model dan strategi pembelajaran bagi siswa berbakat
Model dan strategi pembelajaran bagi siswa berbakatModel dan strategi pembelajaran bagi siswa berbakat
Model dan strategi pembelajaran bagi siswa berbakat
MichaelLee1007
 
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didikProses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Deep Walker
 

What's hot (20)

Perkembangan intelektual
Perkembangan intelektualPerkembangan intelektual
Perkembangan intelektual
 
Perkembangan kreatifitas dan implikasinya dalam pendidikan
Perkembangan kreatifitas dan implikasinya dalam pendidikanPerkembangan kreatifitas dan implikasinya dalam pendidikan
Perkembangan kreatifitas dan implikasinya dalam pendidikan
 
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia diniMakalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
 
Makalah teori teori motivasi (psikologi pendidikan)
Makalah teori teori motivasi (psikologi pendidikan)Makalah teori teori motivasi (psikologi pendidikan)
Makalah teori teori motivasi (psikologi pendidikan)
 
CONTOH RPL POP
CONTOH RPL POPCONTOH RPL POP
CONTOH RPL POP
 
4. teori-belajar
4. teori-belajar4. teori-belajar
4. teori-belajar
 
Pengertian strategi pembelajaran lengkap
Pengertian strategi pembelajaran lengkapPengertian strategi pembelajaran lengkap
Pengertian strategi pembelajaran lengkap
 
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
 
Makna Psikologi Perkembangan Peserta Didik
Makna Psikologi Perkembangan Peserta DidikMakna Psikologi Perkembangan Peserta Didik
Makna Psikologi Perkembangan Peserta Didik
 
Perkembangan bakat khusus dan proses pembelajaran
Perkembangan bakat khusus dan proses pembelajaranPerkembangan bakat khusus dan proses pembelajaran
Perkembangan bakat khusus dan proses pembelajaran
 
MATERI 3 - Prinsip-Prinsip Belajar dan Asas-Asas Pembelajaran
MATERI 3 - Prinsip-Prinsip Belajar dan Asas-Asas PembelajaranMATERI 3 - Prinsip-Prinsip Belajar dan Asas-Asas Pembelajaran
MATERI 3 - Prinsip-Prinsip Belajar dan Asas-Asas Pembelajaran
 
Isu-Isu Perkembangan
Isu-Isu PerkembanganIsu-Isu Perkembangan
Isu-Isu Perkembangan
 
Bidang garapan manajemen pendidikan
Bidang garapan manajemen pendidikanBidang garapan manajemen pendidikan
Bidang garapan manajemen pendidikan
 
Model pembelajaran assure
Model pembelajaran assureModel pembelajaran assure
Model pembelajaran assure
 
Makalah perkembangan remaja
Makalah perkembangan remajaMakalah perkembangan remaja
Makalah perkembangan remaja
 
Model-model Penelitian Pengembangan
Model-model Penelitian PengembanganModel-model Penelitian Pengembangan
Model-model Penelitian Pengembangan
 
perkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadian
perkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadianperkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadian
perkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadian
 
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-Kanak
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-KanakPermasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-Kanak
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-Kanak
 
Model dan strategi pembelajaran bagi siswa berbakat
Model dan strategi pembelajaran bagi siswa berbakatModel dan strategi pembelajaran bagi siswa berbakat
Model dan strategi pembelajaran bagi siswa berbakat
 
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didikProses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
 

Viewers also liked

PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA ppt
PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA pptPERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA ppt
PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA pptWayan Permadi
 
Kreatifitas
KreatifitasKreatifitas
KreatifitasRadia025
 
Contoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikan
Contoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikanContoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikan
Contoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikanIndriati Dewi
 
Peran ibu dalam mengembangkan keberbakatan anak
Peran ibu dalam mengembangkan keberbakatan anakPeran ibu dalam mengembangkan keberbakatan anak
Peran ibu dalam mengembangkan keberbakatan anak
Oldest Jump's
 
Percepatan pengembangan bakat terpadu
Percepatan pengembangan bakat terpaduPercepatan pengembangan bakat terpadu
Percepatan pengembangan bakat terpaduAhmad Al-Misykat
 
prinsip-prinsip belajar secara umum
prinsip-prinsip belajar secara umumprinsip-prinsip belajar secara umum
prinsip-prinsip belajar secara umum
fauni
 
Perkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sdPerkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sdShinta Nz
 
Makalah Peran Perpustakaan Sekolah dalam Usaha Menumbuhkan Minat Baca Pada Siswa
Makalah Peran Perpustakaan Sekolah dalam Usaha Menumbuhkan Minat Baca Pada SiswaMakalah Peran Perpustakaan Sekolah dalam Usaha Menumbuhkan Minat Baca Pada Siswa
Makalah Peran Perpustakaan Sekolah dalam Usaha Menumbuhkan Minat Baca Pada Siswa
FAJAR MENTARI
 
Pendekatan dan Model Audit Komunikasi
Pendekatan dan Model Audit KomunikasiPendekatan dan Model Audit Komunikasi
Pendekatan dan Model Audit Komunikasi
Hafidz Wahyuddin
 
Guru sebagai pengajar dan pendidik
Guru sebagai pengajar dan pendidikGuru sebagai pengajar dan pendidik
Guru sebagai pengajar dan pendidikNur Arifaizal Basri
 
Teori dan filsafat politik pemerintahan
Teori dan filsafat politik pemerintahanTeori dan filsafat politik pemerintahan
Teori dan filsafat politik pemerintahanBKPP kabupaten Bandung
 
STRATEGI PEMBELAJARAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
STRATEGI PEMBELAJARAN  BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUSSTRATEGI PEMBELAJARAN  BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
STRATEGI PEMBELAJARAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Warman Tateuteu
 
Pentingnya pemahaman bakat, minat, dan kemampuan siswa
Pentingnya pemahaman bakat, minat, dan kemampuan siswaPentingnya pemahaman bakat, minat, dan kemampuan siswa
Pentingnya pemahaman bakat, minat, dan kemampuan siswa
Hasanuddin University
 
Contoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkapContoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkap
Giyanti Gie
 
Makalah Pengelolaan Perpustakaan
Makalah Pengelolaan PerpustakaanMakalah Pengelolaan Perpustakaan
Makalah Pengelolaan Perpustakaannoviantidyahayu
 

Viewers also liked (16)

PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA ppt
PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA pptPERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA ppt
PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA ppt
 
Kreatifitas
KreatifitasKreatifitas
Kreatifitas
 
Contoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikan
Contoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikanContoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikan
Contoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikan
 
Peran ibu dalam mengembangkan keberbakatan anak
Peran ibu dalam mengembangkan keberbakatan anakPeran ibu dalam mengembangkan keberbakatan anak
Peran ibu dalam mengembangkan keberbakatan anak
 
Percepatan pengembangan bakat terpadu
Percepatan pengembangan bakat terpaduPercepatan pengembangan bakat terpadu
Percepatan pengembangan bakat terpadu
 
prinsip-prinsip belajar secara umum
prinsip-prinsip belajar secara umumprinsip-prinsip belajar secara umum
prinsip-prinsip belajar secara umum
 
Perkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sdPerkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sd
 
Makalah Peran Perpustakaan Sekolah dalam Usaha Menumbuhkan Minat Baca Pada Siswa
Makalah Peran Perpustakaan Sekolah dalam Usaha Menumbuhkan Minat Baca Pada SiswaMakalah Peran Perpustakaan Sekolah dalam Usaha Menumbuhkan Minat Baca Pada Siswa
Makalah Peran Perpustakaan Sekolah dalam Usaha Menumbuhkan Minat Baca Pada Siswa
 
Pendekatan dan Model Audit Komunikasi
Pendekatan dan Model Audit KomunikasiPendekatan dan Model Audit Komunikasi
Pendekatan dan Model Audit Komunikasi
 
Guru sebagai pengajar dan pendidik
Guru sebagai pengajar dan pendidikGuru sebagai pengajar dan pendidik
Guru sebagai pengajar dan pendidik
 
Bakat dan minat
Bakat dan minatBakat dan minat
Bakat dan minat
 
Teori dan filsafat politik pemerintahan
Teori dan filsafat politik pemerintahanTeori dan filsafat politik pemerintahan
Teori dan filsafat politik pemerintahan
 
STRATEGI PEMBELAJARAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
STRATEGI PEMBELAJARAN  BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUSSTRATEGI PEMBELAJARAN  BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
STRATEGI PEMBELAJARAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
 
Pentingnya pemahaman bakat, minat, dan kemampuan siswa
Pentingnya pemahaman bakat, minat, dan kemampuan siswaPentingnya pemahaman bakat, minat, dan kemampuan siswa
Pentingnya pemahaman bakat, minat, dan kemampuan siswa
 
Contoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkapContoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkap
 
Makalah Pengelolaan Perpustakaan
Makalah Pengelolaan PerpustakaanMakalah Pengelolaan Perpustakaan
Makalah Pengelolaan Perpustakaan
 

Similar to PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA

Buku saku psikologi anak berbakat
Buku saku psikologi anak berbakatBuku saku psikologi anak berbakat
Buku saku psikologi anak berbakat
Endah Three Septyana
 
MINAT DAN BAKAT ANAK PRA SEKOLAH
MINAT DAN BAKAT ANAK PRA SEKOLAHMINAT DAN BAKAT ANAK PRA SEKOLAH
MINAT DAN BAKAT ANAK PRA SEKOLAH
wirdha4
 
Pendidikan Berkarakter
Pendidikan BerkarakterPendidikan Berkarakter
Pendidikan Berkarakter
puspa anggia
 
Makalah pendidikan anak berbakat mys
Makalah pendidikan anak berbakat mysMakalah pendidikan anak berbakat mys
Makalah pendidikan anak berbakat mys
Mitha Ye Es
 
Psikologi jadi
Psikologi jadiPsikologi jadi
Psikologi jadi
Narendra
 
makalah kelompok 8
makalah kelompok 8makalah kelompok 8
makalah kelompok 8
EfelineNuzula
 
Makalah pendidikan karakter
Makalah pendidikan karakterMakalah pendidikan karakter
Makalah pendidikan karakter
Operator Warnet Vast Raha
 
MAKALAH PENDIDIKAN BERKARAKTER
MAKALAH PENDIDIKAN BERKARAKTERMAKALAH PENDIDIKAN BERKARAKTER
MAKALAH PENDIDIKAN BERKARAKTER
amanatsubhan911
 
Dinamika perilaku manusia (perbedaan individual) bakat
Dinamika perilaku manusia (perbedaan individual) bakatDinamika perilaku manusia (perbedaan individual) bakat
Dinamika perilaku manusia (perbedaan individual) bakat
NikmatunHasanah1
 
12.a.4 eksplorasi konsep.docx
12.a.4 eksplorasi konsep.docx12.a.4 eksplorasi konsep.docx
12.a.4 eksplorasi konsep.docx
AjatSedrajat
 
12.a.4 eksplorasi konsep.docx
12.a.4 eksplorasi konsep.docx12.a.4 eksplorasi konsep.docx
12.a.4 eksplorasi konsep.docx
AjatSedrajat
 
Tugas 5
Tugas 5Tugas 5
Tugas 5
megaastuti99
 
Makalah pendidikan karakter 1
Makalah pendidikan karakter 1Makalah pendidikan karakter 1
Makalah pendidikan karakter 1
hepi gustia
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadi
sofhi12
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadi
sofhi12
 
Tik anggit (1)
Tik anggit (1)Tik anggit (1)
Tik anggit (1)
AnggitHafizhah
 
pendidikan yang berkarakter akan menciptakan intelektual terpelajar bukan int...
pendidikan yang berkarakter akan menciptakan intelektual terpelajar bukan int...pendidikan yang berkarakter akan menciptakan intelektual terpelajar bukan int...
pendidikan yang berkarakter akan menciptakan intelektual terpelajar bukan int...
anis_mh
 
perkembangan peserta didik
perkembangan peserta didikperkembangan peserta didik
perkembangan peserta didik
acerputri
 

Similar to PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA (20)

Buku saku psikologi anak berbakat
Buku saku psikologi anak berbakatBuku saku psikologi anak berbakat
Buku saku psikologi anak berbakat
 
MINAT DAN BAKAT ANAK PRA SEKOLAH
MINAT DAN BAKAT ANAK PRA SEKOLAHMINAT DAN BAKAT ANAK PRA SEKOLAH
MINAT DAN BAKAT ANAK PRA SEKOLAH
 
Pendidikan Berkarakter
Pendidikan BerkarakterPendidikan Berkarakter
Pendidikan Berkarakter
 
Makalah pendidikan anak berbakat mys
Makalah pendidikan anak berbakat mysMakalah pendidikan anak berbakat mys
Makalah pendidikan anak berbakat mys
 
Psikologi jadi
Psikologi jadiPsikologi jadi
Psikologi jadi
 
Psikologi jadi
Psikologi jadiPsikologi jadi
Psikologi jadi
 
Lkt paudni materi
Lkt paudni materiLkt paudni materi
Lkt paudni materi
 
makalah kelompok 8
makalah kelompok 8makalah kelompok 8
makalah kelompok 8
 
Makalah pendidikan karakter
Makalah pendidikan karakterMakalah pendidikan karakter
Makalah pendidikan karakter
 
MAKALAH PENDIDIKAN BERKARAKTER
MAKALAH PENDIDIKAN BERKARAKTERMAKALAH PENDIDIKAN BERKARAKTER
MAKALAH PENDIDIKAN BERKARAKTER
 
Dinamika perilaku manusia (perbedaan individual) bakat
Dinamika perilaku manusia (perbedaan individual) bakatDinamika perilaku manusia (perbedaan individual) bakat
Dinamika perilaku manusia (perbedaan individual) bakat
 
12.a.4 eksplorasi konsep.docx
12.a.4 eksplorasi konsep.docx12.a.4 eksplorasi konsep.docx
12.a.4 eksplorasi konsep.docx
 
12.a.4 eksplorasi konsep.docx
12.a.4 eksplorasi konsep.docx12.a.4 eksplorasi konsep.docx
12.a.4 eksplorasi konsep.docx
 
Tugas 5
Tugas 5Tugas 5
Tugas 5
 
Makalah pendidikan karakter 1
Makalah pendidikan karakter 1Makalah pendidikan karakter 1
Makalah pendidikan karakter 1
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadi
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadi
 
Tik anggit (1)
Tik anggit (1)Tik anggit (1)
Tik anggit (1)
 
pendidikan yang berkarakter akan menciptakan intelektual terpelajar bukan int...
pendidikan yang berkarakter akan menciptakan intelektual terpelajar bukan int...pendidikan yang berkarakter akan menciptakan intelektual terpelajar bukan int...
pendidikan yang berkarakter akan menciptakan intelektual terpelajar bukan int...
 
perkembangan peserta didik
perkembangan peserta didikperkembangan peserta didik
perkembangan peserta didik
 

More from Wayan Permadi

Presentasi produk dettol
Presentasi produk dettolPresentasi produk dettol
Presentasi produk dettolWayan Permadi
 
Peran orang suci dalam penyebaran agama hindu
Peran orang suci dalam penyebaran agama hinduPeran orang suci dalam penyebaran agama hindu
Peran orang suci dalam penyebaran agama hinduWayan Permadi
 
Morfologi tanaman pepaya ppt
Morfologi tanaman pepaya pptMorfologi tanaman pepaya ppt
Morfologi tanaman pepaya pptWayan Permadi
 
Praktikum fisika Semster I
Praktikum fisika Semster IPraktikum fisika Semster I
Praktikum fisika Semster IWayan Permadi
 
Budaya Mencontek di Kalangan Pelajar
Budaya Mencontek di Kalangan PelajarBudaya Mencontek di Kalangan Pelajar
Budaya Mencontek di Kalangan PelajarWayan Permadi
 
Morfologi tumbuhan pepaya
Morfologi tumbuhan pepayaMorfologi tumbuhan pepaya
Morfologi tumbuhan pepaya
Wayan Permadi
 

More from Wayan Permadi (9)

Presentasi produk dettol
Presentasi produk dettolPresentasi produk dettol
Presentasi produk dettol
 
Tes kebugaran
Tes kebugaranTes kebugaran
Tes kebugaran
 
Tugas TIK (ICO)
Tugas TIK (ICO)Tugas TIK (ICO)
Tugas TIK (ICO)
 
Peran orang suci dalam penyebaran agama hindu
Peran orang suci dalam penyebaran agama hinduPeran orang suci dalam penyebaran agama hindu
Peran orang suci dalam penyebaran agama hindu
 
Morfologi tanaman pepaya ppt
Morfologi tanaman pepaya pptMorfologi tanaman pepaya ppt
Morfologi tanaman pepaya ppt
 
Ekologi
EkologiEkologi
Ekologi
 
Praktikum fisika Semster I
Praktikum fisika Semster IPraktikum fisika Semster I
Praktikum fisika Semster I
 
Budaya Mencontek di Kalangan Pelajar
Budaya Mencontek di Kalangan PelajarBudaya Mencontek di Kalangan Pelajar
Budaya Mencontek di Kalangan Pelajar
 
Morfologi tumbuhan pepaya
Morfologi tumbuhan pepayaMorfologi tumbuhan pepaya
Morfologi tumbuhan pepaya
 

Recently uploaded

Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 

Recently uploaded (20)

Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 

PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak adalah titipan tuhan yang harus kita jaga dan kita didik agar ia menjadi manusia yang berguna dan tidak menyusahkan siapa saja. Secara umum anak mempunyai hak dan kesempatan untuk berkembang sesuai potensinya terutama dalam bidang pendidikan. Namun seringkali kita melihat perkembangan prestasi anak yang ternyata tergolong memiliki bakat istimewa. Menurut pakar psikologi pendidikan, Prof. Dr. S.C. Utami Munandar, anak berbakat berbeda dengan anak pintar. “Bakat berarti punya potensi. Sedangkan pintar bisa didapat dari tekun mempelajari sesuatu,” Setiap individu hendaknya mendapat kesempatan dan pelayanan untuk berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuan, kecerdasan, bakat, minatnya, latar belakang dan lingkungan fisik serta sosial masing-masing siswa maka kemajuan belajar siswa yang setingkat (sekelas) mungkin tidak sama. Setiap anak dipercaya memiliki bakat sendiri-sendiri. Namun bakat anak ini tidak bisa langsung terlihat begitu saja. Karenanya orang tua harus mengenali dan memahami bakat yang dimiliki anaknya. Dengan memahami bakat anak, akan lebih mudah dan terarah dalam mengembangkannya. Di dalam Undang – Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Dasar, Fungsi dan Tujuan Sistem Pendidikan Nasional, Bab II pasal 3 tertulis : Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Kemudian pada Bab V pasal 12 ayat 1 point b tertulis setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya. 1
  • 2. Potensi yang dimaksud di atas bisa diartikan sebagai bakat, maupun minat siswa. Saat ini banyak remaja maupun dewasa yang tidak tahu akan bakat, maupun minatnya. Bila mereka tahu akan bakat dan minatnya sejak dini mereka mampu menjadikan bakat tersebut sebagai kekuatan maka dewasa nanti mereka bisa menjadi orang yang sukses. Adapun guru sebagai fasiliatator pembelajaran yang bertanggung jawab terhadap perkembangan siswa alangkah baiknya dapat mengenali bakat apa yang dimiliki oleh siswanya. Selanjutnya guru berusaha mengembangkan bakat yang dimliki oleh anak agar kebanyakan dilema yang terjadi di masyarakat tidak terjadi lagi. 1.2 Rumusan Masalah Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagimanakah proses berkembangnya bakat anak dan cara pengukurannya. 1.3 Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik. 2. Dapat memahami bagaimana cara pengembangan bakat yang dimiliki anak dan cara pengukurannya. 3. Untuk mengembangkan bakat yang ada pada anak sehingga dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi dirinya sendiri. 1.4 Manfaat Penulisan Adapun manfaat yang ingin dicapai dari makalah ini adalah : 1. Diharapkan agar dapat memberikan manfaat berupa pengetahuan tentang pengembangan bakat pada diri anak. 2. Dapat memahami jenis dan karakteristik anak berbakat yang dihadapi anak. 2
  • 3. BAB II PENJELASAN KONSEP 2.1 PERKEMBANGAN BAKAT ANAK 2.1.1. PENGERTIAN BAKAT ANAK Bakat (aptitude) adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus, misalnya kemampuan berbahasa, bermain musik, melukis, matematika, sosial dan lain-lain. Seseorang yang berbakat musik misalnya, dengan latihan yang sama dengan orang lain yang tidak berbakat musik, akan lebih cepat menguasai keterampilan tersebut. Untuk bisa terealisasi bakat harus ditunjang dengan minat, latihan, pengetahuan, pengalaman agar bakat tersebut dapat teraktualisasi dengan baik. Sehubungan dengan cara berfungsinya, ada 2 jenis bakat : 1. Kemampuan pada bidang khusus (talent) misalnya bakat musik, melukis, dll. 2. Bakat khusus yang dibutuhkan sebagai perantara untuk merealisir kemampuan khusus misalnya bakat melihat ruang (dimensi) dibutuhkan untuk merealisasi kemampuan di bidang arsitek. Bakat bukanlah merupakan trait atau sifat tunggal, melainkan merupakan sekelompok sifat yang secara bertingkat membentuk bakat. Misalnya dalam bakat musik terdapat kemampuan membedakan nada, kepekaan akan keserasian suara, kepekaan akan irama dan nada. Bakat baru muncul atau teraktualisasi bila ada kesempatan untuk berkembang atau dikembangkan, sehingga mungkin saja terjadi seseorang tidak mengetahui dan tidak mengembangkan bakatnya sehingga tetap merupakan kemampuan yang latent. 2.1.2. MACAM – MACAM BAKAT PADA ANAK 3
  • 4. Setiap anak dipercaya memiliki bakat sendiri-sendiri. Namun bakat anak ini tidak bisa langsung terlihat begitu saja. Karenanya orang tua harus mengenali dan memahami bakat yang dimiliki anaknya. Dengan memahami bakat anak, akan lebih mudah dan terarah dalam mengembangkannya. Memahami bakat anak merupakan langkah awal dalam membantu anak meraih masa depannya. Tetapi tahukah kita batasan-batasan tentang keberbakatan itu sendiri dan apa tantangan yang dihadapai dalam mengarahkannya? Apakah anak kita benar berbakat di bidang tertentu atau tidak? Apa yang orang tua dapat lakukan untuk mengenali dan mengembangkan bakat anaknya. Dan apa yang harus diwaspadai agar usaha yang kita lakukan tidak berbuah simalakama. Terlalu ngoyo dalam mendorong salah, tidak didorong pun juga salah. Karena itu penulis mengajak anda untuk menyimak hal-hal yang mendasar tentang keberbakatan ini. Beberapa pakar psikologi memberikan pengertian tentang anak berbakat: 1. Tannenbaum memandang keberbakatan dari empat klasifikasi yaitu kelangkaan, keunggulan (mengacu pada sensibilitas serta sensitivitas yang lebih tinggi), kuota (keterbatasan jumlah individu yang memiliki keterampilan) dan anomali. 2. Renzulli berpendapat bahwa seseorang bisa dikatakan berbakat jika ia menunjukkan kemampuan diatas rata-rata, melakukan hal-hal yang kreatif dan memiliki tekad dalam melaksanakan tugasnya. 3. Damon berpendapat bahwa bakat sangat dibutuhkan untuk berprestasi tinggi. Namun untuk berprestasi tinggi, bakat harus dikembangkan dengan kerja keras, keuletan serta latihan. Pada dasarnya ketiga pakar tersebut setuju bahwa untuk mengembangkan bakat seseorang diperlukan pengakuan dan perhatian, pemberian kesempatan mengembangkan minat, kerja keras, keuletan serta latihan terus menerus. Namun ada beberapa tantangan yang dihadapi dalam mengarahkan bakat ini: 1. Sulitnya menemukan atau menentukan bakat mana yang harus dikembangkan atau bakat apa yang sesungguhnya dimiliki oleh anak. 2. Setiap individu adalah unik karena itu setiap bakat perlu memperoleh perhatian khusus. 4
  • 5. 3. Perubahan sistem pendidikan. Perubahan yang terlalu sering dapat menghambat proses belajar di lain pihak perubahan yang terlalu lambat akan terlalu banyak menunda perkembangan bakat anak. 4. Intervensi sosial (sekolah). Disiplin kelas dan prinsip egalitarian yaitu pemerataan terhadap semua siswa dengan harus mengikuti kegiatan yang sama namun tidak diminati anak. 5. Ketidak seimbangan evaluasi. Pandangan umum yang memandang keberbakatan berdasarkan skor IQ. Padahal IQ tidak menggambarkan bakat musik atau bakat olahraga seseorang. Sekolah sering kali menggolongkan anak yang berprestasi sebagai anak yang memperoleh nilai pelajaran yang baik. Akibatnya sekolah kurang memberikan perhatian kepada anak yang memiliki bakat yang tak terukur oleh standar IQ. Jenis-jenis Bakat dan Kepandaian Ada banyak sekali pendapat mengenai macam-macam bakat. Berdasarkan Seorang pakar, bernama Donald Clifton (Dosen Psikologi di Univ Nebraska) dari Gallup Organization (2001) telah mengidentifikasi bahwa manusia memiliki 34 Tema Bakat. Semua bakat ini bersifat positif dan mengarah pada tumbuhnya produktifitas yang unggul. 34 Tema Bakat tersebut adalah : 1. ACHIEVER : Memiliki stamina tinggi dan juga seorang pekerja keras. Mendapat kepuasan dari kesibukan dan produktivitas. 2. ACTIVATOR : Mampu merealisasikan ide-ide atau gagasan menjadu suatu tindakan nyata. Cenderung tidak sabar. 3. ADAPTIBILITY : Cenderung bisa mengikuti arus , mampu menjadi orang masa kini maupun menyiapkan untuk masa mendatang. 4. ANALYTICAL : Cenderung mencari penjelasan dan sebab sesuatu terjadi. Punya kemampuan mencari tahu faktor-faktor yang mempengaruhi situasi. 5. ARRANGER : Terorganisir, tetapi juga fleksibel. Senang berusaha memanfaatkan sumber-sumber yang ada agar menghasilkan produktivitas maksimal. 5
  • 6. 6. BELIEF : Memiliki nilai-nilai atau prinsip yang cenderung menetap, dalam mencapai tujuan hidupnya. 7. COMMAND : Mampu mengontrol situasi dan membuat keputusan. 8. COMMUNICATION : Mampu menyampaikan gagasan melalui kalimat yang mudah dipahami, seorang lawan bicara dan presenter yang baik. 9. COMPETITION : Selalu mengukur kemajuan dirinya dengan performa orang lain, berusaha menjadi nomor satu. 10. CONNECTEDNESS : Memiliki keyakinan dalam hubungannya dengan segala hal, meyakini bahwa kebetulan hanya sebagian kecil, setiap kejadian ada penyebabnya. 11. CONSISTENCY : Berusaha adil, dengan cara membuat aturan yang jelas. 12. CONTEXT : Senang memahami kejadian masa kini melalui sejarah. 13. DELIBERATIVE : Sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan atau menentukan pilihan, mengantisipasi kesalahan. 14. DEVELOPER : Mengenali potensi orang lain, memperhatikan perkembangan walaupun kesil, dan memperoleh kepuasan darinya. 15. DISCIPLINE : Menikmati bekerja dalam struktur dan rutinitas, bekerja dalam arahan/aturan. 16. EMPATHY : Mampu merasakan perasaan orang lain membayangkan dirinya berada di posisi orang lain. 17. FOCUS : Bekerja dengan tujuan, melakukan tindakan selama masih dalam koridor tujuan, membuat prioritas lalu bertindak. 18. FUTURISTIC : Terinspirasi oleh apa yang akan terjadi di masa mendatang, dan apa yang bisa dilakukan. Menginspirasi orang lain dengan visinya itu. 19. HARMONY : Mencari konsensus, tidak menyukai konflik, mencari jalan tengah. 6
  • 7. 20. IDEATION : Memiliki banyak ide, mampu menghubungkan fenomena yang berbeda. 21. INCLUDER : Mudah menerima orang lain, menunjukkan kepedulian terhadap orang yang merasa diasingkan, berusaha mengguyubkan. 22. INDIVIDUALIZATION : Tertarik dengan keunikan masing-masing orang, mampu melihat bagaimana orang yang berbeda-beda dapat bekerjasama secara produktif. 23. INPUT : Senang mengumpulkan dan mencari berbagai informasi 24. INTELLECTION : Memiliki daya intelektualitas tinggi, meminati diskusi-diskusi intelektual 25. LEARNER : Memiliki keinginan besar untuk belajar dan terus melakukan perbaikan. 26. MAXIMIZER : Cenderung fokus pada kekuatan untuk mendorong orang ataupun kelompok lebih maksimal, berusaha merubah sesuatu yang kuat menjadi super. 27. POSITIVITY : Antusias, mampu membuat orang lain tertarik dengan apa dilakukannya. 28. RELATOR : Menikmati hubungan dekat dengan orang lain, mendapat kepuasan mendalam dengan bekerja keras bersama teman dalam mencapai tujuan. 29. RESPONSIBILITY : Merasa apa yang dikatakan adalah apa yang akan dilakukannya, komitemen pada nilai-nilai seperti kejujuran dan kesetiaan. 30. RESTORATIVE : Cakap dalam mencari tahu penyebab masalah dan berusaha menyelesaikannya. 31. SELF-ASSURANCE : Percaya diri pada kemampuannya dalam mengatur hidupnya sendiri,yakin bahwa ia telah membuat keputusan yang tepat. 7
  • 8. 32. SIGNIFICANCE : Ingin menjadi orang yang penting di mata orang lain, cenderung mandiri, dan ingin dikenal. 33. STRATEGIC : Membuat solusi alternatif atau antisipasi, dapat dengan cepat mengetahui hubungan dan isu-isu yang relevan. 34. WOO : Senang berhadapan dengan orang-orang, dan menjadi pusat perhatian. Memperoleh kepuasan dari memulai hubungan dengan orang lain. Ternyata ada banyak sekali macam bakat yang ada, namun setelah penulis teliti ternyata seluruh bakat tersebut bila disederhanakan kembali ada kaitannya dengan 7 kecerdasan. Hal ini pun didukung oleh pendapat Gardner, masing-masing dari kita memiliki sebuah kombinasi dari 7 kecerdasan. Setiap orang mempunyai kekuatan relatif dari tiap kecerdasan di atas sedemikian rupa sehingga orang tersebut cenderung menentukan pilihan aktifitas apapun yang dia sukai tanpa keterpaksaan. Kita menyebutnya sebagai bakat. Lalu apa saja yang termasuk 7 kecerdasan itu. Di dalam buku Frames of Mind yang terbit tahun 1983, seorang psikolog bernama Howard Gardner menyimpulkan hasil risetnya yang mengatakan bahwa sedikitnya ada tujuh jenis kecerdasan : 1. Kecerdasan linguistik, berkaitan dengan kemampuan bahasa dan penggunaannya. Orang-orang yang berbakat dalam bidang ini senang bermain-main dengan bahasa, gemar membaca dan menulis, tertarik dengan suara, arti dan narasi. Mereka seringkali pengeja yang baik dan mudah mengingat tanggal, tempat dan nama. 2. Kecerdasan musikal, berkaitan dengan musik, melodi, ritme dan nada. Orang- orang ini pintar membuat musik sendiri dan juga sensitif terhadap musik dan melodi. Sebagian bisa berkonsentrasi lebih baik jika musik diperdengarkan; banyak dari mereka seringkali menyanyi atau bersenandung sendiri atau mencipta lagu serta musik. 8
  • 9. 3. Kecerdasan logis-matematis, berhubungan dengan pola, rumus-rumus, angka- angka dan logika. Orang-orang ini cenderung pintar dalam teka-teki, gambar, aritmatika, dan memecahkan masalah matematika; mereka seringkali menyukai komputer dan pemrograman. 4. Kecerdasan spasial, berhubungan dengan bentuk, lokasi dan mebayangkan hubungan di antaranya. Orang-orang ini biasanya menyukai perancangan dan bangunan, disamping pintar membaca peta, diagram dan bagan. 5. Kecerdasan tubuh-kinestetik, berhubungan dengan pergerakan dan ketrampilan olah tubuh. Orang-orang ini adalah para penari dan aktor, para pengrajin dan atlet. Mereka memiliki bakat mekanik tubuh dan pintar meniru mimik serta sulit untuk duduk diam. 6. Kecerdasan interpersonal, berhubungan dengan kemampuan untuk bisa mengerti dan menghadapi perasaan orang lain. Orang-orang ini seringkali ahli berkomunikasi dan pintar mengorganisasi, serta sangat sosial. Mereka biasanya baik dalam memahami perasaan dan motif orang lain. 7. Kecerdasan intrapersonal, berhubungan dengan mengerti diri sendiri. Orang-orang ini seringkali mandiri dan senang menekuni aktifitas sendirian. Mereka cenderung percaya diri dan punya pendapat, dan memilih pekerjaan dimana mereka bisa memiliki kendali terhadap cara mereka menghabiskan waktu. 2.1.3. CIRI – CIRI BAKAT PADA ANAK Banyak yang mengeluh mengalami kesulitan ketika menentukan bakat mana yang harus dikembangkan atau bakat apa yang sesungguhnya dimiliki oleh anak. Untuk mengembangkan bakat seseorang kita harus tahu terlebih dahulu, ciri – ciri bakat yang dimiliki anak tersebut. Dengan mengetahui ciri – ciri bakat pada anak sebagai guru, kita akan lebih mudah untuk menilai bakat mana yang patut dikembangkan oleh anak. Hal inipun berfungsi untuk menghidari agar tidak terjadi salah praduga terhadap bakat anak. Adapun ciri – cirinya adalah sebagai berikut : 9
  • 10. a. Tidak merasa terpaksa untuk melakukan suatu hal bahkan lebih cenderung untuk senang melakukannya dan ada perasaan bahagia yang terpancar ketika melakukan, melihat atau bahkan hanya dengan mendengarnya saja b. Anak mampu berkonsentrasi terhadap hal tersebut, dan cenderung tekun. c. Mempunyai rasa ingin tahu yang besar terhadap hal tersebut. d. Anak sudah mahir terhadap hal tersebut meski dia belum mendapatkan pelajaran khusus dari sekolah maupun dari rumah e. Setelah diberi pelajaran khusus, anak tersebut dapat dengan mudah menguasainya atau mudah menangkap apa yang diajarkan padanya tentang hal tersebut. 2.1.4. PENGEMBANGAN BAKAT PADA ANAK Banyak orang yang kurang memperhatikan bakat yang ada pada dirinya, padahal bakat merupakan modal yang sangat penting untuk sang anak ketika beranjak dewasa nanti. Ahli psikologi Abraham Maslow menemukan bahwa bakat yang terlahir dalam diri seseorang pada suatu saat akan timbul sebagai suatu kebutuhan, dan perlu mendapatkan perhatian serius. Karena itulah, bakat perlu perhatian serius dan jangan dianggap remeh. Bila bakat seorang anak diperhatikan dengan serius, akan sangat baik demi kemajuan masa depannya. Apalagi bila si anak sudah dibimbing pengembangan bakatnya sejak kecil. Sebagai guru yang bertanggung jawab untuk perkembangan bakat sang anak. Guru harus mengetahui hal apa saja yang perlu diperhatikan untuk pengembangan bakat anak. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan bakat sang anak : 1. Perhatian Setiap individu adalah unik karena itu setiap bakat perlu memperoleh perhatian khusus. Sistem pendidikan yang menggunakan pola penyeragaman kurang baik untuk digunakan. Cernatilah berbagai kelebihan, ketrampilan dan kemampuan yang tampak menonjol pada anak. 10
  • 11. 2. Motivasi Bantu anak dalam meyakini dan fokus pada kelebihan dirinya agar anak lebih percaya diri. Dan tanamkanlah rasa optimis kepada mereka bahwa mereka bisa mencapainya 3. Dukungan Dukungan sangat penting bagi anak, selalu beri dukungan terhadap mereka dan yakinkan mereka untuk tekun, ulet dan latihan terus menerus. Selain itu dukunglah anak untuk mengatasi berbagai kesulitan dan hambatan dalam mengembangkan bakatnya. 4. Pengetahuan Perkaya anak dengan berbagai wawasan, pengetahuan, serta pengalaman di bidang tersebut 5. Latihan Latihan terus menerus sangat baik untung perkembangan bakat anak agar bakat yang dipunya oleh anak lebih matang. Alangkah baiknya bila anak diikutsertakan dengan ekstra kurikuler atau beri kegiatan yang lebih agar anak bisa terus latihan dengan bakatnya tersebut. 6. Penghargaan Berikan penghargaan dan pujian untuk setiap usaha yang dilakukan anak. 7. Sarana Sediakan fasilitas atau sarana yang menunjang dengan bakat anak. 8. Lingkungan Lingkungan juga ikut mempengaruhi perkembangan bakat anak. Karena itu usahakan anak selalu dekat dengan lingkungan yang mendukung bakat anak 11
  • 12. 9. Kerjasama Kerja sama antara orang tua, guru maupun anak sangat diperlukan mengingat waktu anak di sekolah hanya sedikit dan waktu yang anak luangkan di rumah lebih banyak 10. Teladan yang baik Mengingat sikap anak yang selalu meniru, maka teladan yang baik sangat diperlukan. Misalnya kenalkan anak pada sosok Taufik Hidayat bila anak berbakat dalam bidang bulu tangkis, Utut Adianto bila anak berbakat dalam bidang catur dan sebagaiannya. Peran Sekolah dan Keluarga Sekolah merupakan salah satu lembaga sosial yang diharapkan dapat membantu anak-anak mencapai prestasi pendidikan yang baik. Namun disamping sekolah orang tua memiliki peran yang sangat berarti dalam mengembangkan bakat anak. Dipercaya bahwa adanya peran pengasuhan yang baik cenderung membuka peluang lebih besar bagi anak-anak untuk mengembangkan bakatnya sesuai dengan minat anak. Peran pola asuh keluarga yang dilandasi kasih sayang, dan disertai pemberian stimulasi (perangsangan) yang cukup dan sesuai dipercaya dapat melahirkan anak-anak yang berbakat. Kerja sama antara sekolah dan orang tua sangat dibutuhkan. Para orang tua bagi anak-anak yang berprestasi tinggi memberikan pola asuh yang baik disertai kehangatan, selanjutnya para guru memberikan pelatihan yang baik. Apa yang orang tua bisa lakukkan di rumah: • Patoklah prestasi akademis yang tinggi namun realistis buat anak. • Tanamkanlah rasa optimis kepada mereka bahwa mereka bisa mencapainya. • Bicara dan bermain dengan anak, untuk meningkatkan kemampuan komunikasi. • Berceritalah mengenai berbagai peristiwa yang sedang terjadi, apa saja yang terjadi di lingkungan sekitar. Saat berbicara mengenai rutinitas harian Anda, jelaskan apa yang Anda lakukan dan mengapa. Doronglah anak untuk 12
  • 13. bertanya untuk Anda jawab, atau bisa juga bantu dia untuk menjawabnya sendiri. • Perhatikan apa yang mereka suka lakukan, seperti hobi menggambar, melukis, atau menggunakan angka-angka. Bantu mereka mengembangkan kesukaan itu, dan cari tahu bagaimana mereka bisa mengikuti lomba di lingkungan sekitar atau di tingkat kota. • Bawa anak ke tempat-tempat dimana mereka bisa mempelajari hal baru, seperti pentas musik, museum atau galeri seni. • Cari anggota keluarga yang bisa menjadi mentor membantu anak mengembangkan bakat mereka. 2.2 CARA PENGUKURAN PERKEMBANGAN BAKAT ANAK Menurut beberapa para ahli tes bakat itu dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. F.S. Freeman : Tes bakat adalah tes yang dirancang untuk mengukur kemampuan potensial seseorang dalam suatu jenis kegiatan yang khusus dan dalam kisaran terbatas (1976). 2. R.S. Chouhan : Tes bakat dapat didefinisikan sebagai suatu tes yang mengukur kemampuan potensi seseorang dalam suatu aktivitas dari jenis yang khusus dan dalam kisaran terbatas (1979). 3. KI Fudyartanta : Tes Bakat adalah tes standar yang dirancang untuk mengukur kemampuan khusus yang istimewa (menonjol) pada seseorang (yang biasa disebut bakat). Tes bakat yang telah distandar disini dapat dipakai untuk mendiagnosa kemapuan seseorang pada bidang-bidang tertentu. Dari pendapat-pendapat diatas, dapat di simpulkan bahwa tes bakat adalah tes yang mengungkap bakat seseorang, yang juga merupakan kemampuan intelegensi khusus. Dengan mengetahui bakat seseorang, maka proses pendidikan dapat diarahkan pada bidang-bidang yang sesuai, sehingga akan lebih mudah mencapai hasil. Adapun tujuan diadakannya tes bakat ini adalah: 1. Untuk mengukur bakat atau kemampuan yang mungkin telah dikembangkan atau masih terpendam dan tidak dipergunakan. 13
  • 14. 2. Dapat membantu seseorang untuk mengerti sesuatu yang mungkin dapat atau tidak dapat berhasil dikerjakannya. Untuk mengetahui bakat seorang anak secara pasti dapat dilakukan dengan menggunakan tes bakat. Beberapa yang sudah dikenal antara lain : 1. Tes Bakat DAT (Diffrential Aptitude Test) Differential Aptitude Test (DAT), dikembangkan pada tahun 1947 oleh tokoh G. Bennet, H.G Seashore, A. G. Wesman dari Amerika dengan memandukan prosedur ilmiah dan prosedur pembakuan untuk mengungkap kemampuan (ability) pria dan wanita pada para siswa kelas IX SMP sampai dengan siswa kelas XII SMA/SMK untuk tujuan bimbingan kependidikan dan bimbingan karir. Tes ini juga digunakan dalam konseling pendidikan dan konseling karir bagi para remaja yang telah menyelesaikan pendidikannya di sekolah dan dalam penyaringan tenaga kerja. Tes ini juga dirancang untuk memenuhi keperluan para konselor dalam membantu memberikan layanan bimbingan dan konseling dan bagi para psikolog dalam membantu kliennya. Melalui tes ini dapat diukur berbagai aspek kemampuan seseorang, yaitu : a. Kemampuan verbal (Bahasa) b. Kemampuan berhitung (Matematika) c. Berpikir abstrak d. Hubungan ruang e. Kemampuan mekanis f. Kecepatan dan Ketelitian Setelah para siswa memahami bakat-bakat yang dimilikinya berdasarkan profil hasil pengukuran tes bakat pembedaan yang diberikan kepada para siswa, maka secara langsung berperang sebagai bahan informasi yang bermakna dan akurat kepada siswa terutama dalam membantu mereka mengambil jenis-jenis keputusan yang bersangkut pautan dengan pemilihan program (jurusan) di SMA memilih studi lanjutan setelah 14
  • 15. tamat sekolah, serta karir-karir yang perlu dipertimbangkan untuk menyongsong masa depan yang lebih cerah. Bagi sekolah, skors tes bakat pembedaan ini akan bermakna terutama untuk membantu menentukan siswa-siswa manakah yang cocok untuk ditempatkan dalam program-program atau kegiatan ekstrakurikuler tertentu. 2. Tes Bakat GATB (General Apility Test Bateray) The General Aptitude Test Battery (GATB) dikembangkan dalam tahun 1940 oleh united state employment service untuk memenuhi kebutuhan tes yang bisa dipergunakan untuk berbagai tujuan. Tes ini adalah hasil dari penelitian yang dilaksanakan beberapa tahun dalam karakteristik pekerja dan pengembangan tes. Tes bakat ini meliputi : a. Kemampuan verbal b. Penguasaan bilangan c. Penguasaan ruang d. Pegamatan bentuk e. Pengenalan tulisan dan f. Koordinasi gerak Hasil-hasil tes GATB bermanfaat dalam bermacam-macam hal untuk membantu koselor (guru pembimbing) dalam memberikan bantuan terhadap klien, terutama untuk: a. Pemahaman diri klien yang lebih mendalam dalam hubungannya dengan kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan bakat-bakatnya. b. Menentukan di mana klien berada, yang berhubungan dengan bakat-bakatnya, dalam berhubungan dengan orang lainnya dalam angkatan kerja. c. Menentukan potensi bakat klien untuk jabatan khusus. d. Menentukan potensi bakat-bakat klien untuk mengelompokkan jabatan. e. Menentukan potensi bakat klien dalam pendidikan dan pelatihan tertentu. 15
  • 16. . BAB III KESIMPULAN 3.1 Simpulan Bakat adalah kemampuan terhadap sesuatu yang menunjukkan kemampuan di atas rata – rata yang telah ada pada diri kita secara alamiah dan perlu dilatih untuk mencapai hasil yang maksimal. Adapun bakat yang dimiliki anak meliputi bakat linguistic, bakat musical, bakat logis – matematis, bakat spasial, bakat kinestetik, bakat interpersonal dan bakat intrapersonal. Ciri – ciri anak yang berbakat pada suatu hal adalah senang melakukan hal tersebut, berkonsentrasi, rasa ingin tahu yang sudah besar, memiliki kemampuan yang lebih pada bidang itu. Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mengembangkan bakat sang anak yaitu perhatian, motivasi, dukungan, pengetahuan, latihan, penghargaan, sarana, lingkungan, kerjasama, teladan yang baik 16
  • 17. DAFTAR PUSTAKA Dalyono Drs. M. Psikologi Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta. 2010. Yusuf L.N Syamsu,Sugandhi Nani M. Perkembangan Peserta Didik. PT Raja Grafindo Persada. 2011. http://arihdyacaesar.wordpress.com/2010/01/13/resume-bakat-konsep-indikator- pengukuran/ http://kherryswork.blogspot.com/2011/11/macam-macam-bakat-anak-dan-tips- untuk.html http://sumber-kearifan.blogspot.com/2009/04/34-jenistema-bakat.html http://desisafitri.wordpress.com/2009/09/16/karya-tulis-pengembangan-bakat-pada- anak/ http://mira-seplita.blogspot.com/2011/12/tes-bakat.html http://www.yahyapramana.com/mau-tahu-apa-bakat-kita.html http://adehi-infotion.blogspot.com/2010/04/34-tema-bakat-manusia.html 17