SlideShare a Scribd company logo
MAKALAH 
PENDIDIKAN ANAK BERBAKAT 
Disusun Oleh : 
Mitha Yulia Sari 
1C 
K7113142 
Pendidikan Guru Sekolah Dasar 
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 
Universitas Sebelas Maret Surakarta 
2013
Kata Pengantar 
Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam. Karena dengan rahmat dan hidayah- 
Nya saya dapat menyelesaikan makalah Ilmu Pendidikan dengan judul “Pendidikan Anak 
Berbakat.” Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad 
SAW, juga kepada para keluarganya, sahabatnya, dan pengikutnya termasuk kita hingga akhir 
zaman. 
Anak berbakat adalah sebuah anugrah yang diberikan oleh Allah SWT . potensi-potensi 
tersebut sebenarnya sudah melekat pada diri manusia sejak kecil sehingga lingkungannya 
haruslah mendukung agar potensi-potensi anak berbakat itu akan berkembang dan berguna bagi 
kehidupan masyarakat. Lalu apa sebenarnya definisi dari anak berbakat itu? Apa saja 
karakteristik atau ciri-ciri yang tampak dari anak berbakat? Bagaimana kita mengidentifiks i 
anak berbakat? Bagaimana cara mendidik anak berbakat yang tepat sehingga potensi yang ia 
miliki dapat kita gali dan kita kembangkan? Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan saya kupas 
tuntas dalam makalah ini. 
Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu 
saya menyelesaikan makalah ini baik secara materi maupun non-materi, terutama kepada 
Bapak Sutijan selaku dosen Ilmu Pendidikan saya, karena tanpa bimbingannya saya mungkin 
tidak bisa me nyelasaikan makalah ini dengan baik. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan 
kepada teman-teman kelas 1C yang telah memberikan semangat berbaginya untuk saya. Kita 
sama-sama belajar dan harus sukses pula dengan sama-sama. 
“Tak ada gading yang tak retak.” Mungkin itulah peribahasa yang tepat untuk makalah 
ini. Karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Saya sadar, terdapat banyak kekurangan 
yang terkandung dalam makalah ini. Untuk itu saya harapkan kritik dan saran dari para 
pembaca demi baiknya makalah-makalah yang selanjutnya.
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Semua manusa pintar dan tidak ada yang bodoh. Mengapa saya sampaikan 
seperti itu ? karena, mari kita lihat, semua manusia bisa berjalan, bisa memakai 
barang-barang di rumahnya, bisa berbicara, bisa melakukan apa yang dia mau, 
tahu mengenai cara melakukan sesuatu dsb. Terkecuali yang mempunyai 
kekurangan atau keterbatasan. Semua manusia unik, unik di sifatnya, 
kemampuannya, kepribadiannya dsb. unik itu artinya berbeda dari yang lain. 
Orang lain mungkin punya tapi tidak semuanya memiliki. Keunikan dalam bidang 
kemampuan contohnya, ada seorang anak yang memiliki kemampuan lebih di 
bidang seni, melukis, maka ketika ia diperintahkan untuk melukis, hasil 
kepunyaannyalah yang lebih indah dan bagus dibandingkan milik teman-temannya 
yang lain. Atau dalam keadaan seperti ini anak itu dapat dikatakan 
“berbakat” 
B. Rumusan Masalah 
1. Apa pengertian dari berbakat itu? 
2. Apakah karakteristik dari anak berbakat? 
3. Bagaimana cara mengidentifikasi anak berbakat? 
4. Bagaimana cara mendidik anak berbakat? 
5. Bagaimana Islam memandang keberbakatan? 
C. Tujuan 
1. Mengetahui definisi berbakat secara umum maupun menurut pendapat para ahli 
2. Mengetahui karakteristik dari anak berbakat 
3. Mengetahui cara mengidentifikasi anak berbakat 
4. Mengetahui cara mendidik anak berbakat dengan benar 
5. Mengetahui perspektif Islam dalam keberbkatan seseorang
Bab II 
Pembahasan 
2.1 Definisi berbakat 
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), berbakat berarti “mempunyai 
dasar kepandaian yg dibawa sejak lahir; berpembawaan” 
2.2 Karakteristik Keberbakatan 
Semua siswa berbakat juga berbeda-beda dalam hal kekuatan dan talenta mereka 
yang unik, dan mereka yang memperlihatkan talenta yang luar biasa salah satu bidang 
dapat saja hanya memperlihatkan kemampuan rata-rata di bidang lainnya. 
Siswa berbakat memiliki karaktersitik seperti: (Winner, 2000b) 
Penbendaharaan kata yang kaya, kemampuan berbahasa yang tinggi dan 
keterampilan membaca diatas rata-rata 
Pengetahuan umum yang kaya mengenai dunia 
Kemampuan belajar lebih cepat, mudah, dan mandiri dibandingkan teman-tema n 
lainnya. 
Proses kognitif dan strategi belajar yang lebih canggih dan efisien 
Fleksibelitas yang lebih besar dalam hal gagasan dan pendekatan terhadap tugas. 
Standar performa yang tinggi (kadangkala terlalu perfeksionis) 
Konsep diri yang positif khususnya dalam kaitan dengan usaha-usaha akademis. 
Perkembangan sosial dan penyesuaian emosi diatas rata-rata (meskipun beberapa 
siswa berbakat yang ekstrim mungkin mengalami kesulitan Karen mereka sangat 
berbeda dari teman-teman sebayanya) (B.Clark, 1997; Cornell et.al., 1990; 
A.W.Gottfried et.al., 1994; Lupart, 1995; Parker, 1997; Shavinina & Ferrari, 2004; 
Silvermen, 1994; Steiner &Carr, 2003; Winner, 2000a, 2000b) 
2.3 Identifikasi anak berbakat 
Apakah bakat merupakan keturunan atau hasil lingkungan? Kemungkinan besar 
keduanya. Individu- induvidu yang berbakat dapat mengindetifikasi bahwa mereka 
mempunyai tanda-tanda kemampuan yang tinggi pada bidang tertentu pada usia muda, 
sebelum atau pada awal pendidikan (Howe, dkk., 1995) . Ini menunjukan bahwa 
kuatnya pengaruh genetik atau keturunan pada anak berbakat. Namun, para penelit i 
juga menemukan bahwa individu yang berhasil mendapatkan gelar juara atau diberi 
lebel status sosial master piece oleh masyarakat pada bidang seni, matematika, ilmu 
pengetuhuan dan olahraga itu semuanya dikarenakan dukungan keluarga disertai 
pelatihan dan praktik bertahun-tahun (Bloom, 1985) . Latihan dengan serius secara 
teratur merupakan bekal individu yang sangat penting untuk menjadi ahli dalam bidang 
tertentu. Latihan yang dilakukan dengan serius dan teratur (deliberate practice) adalah
latihan yang muncul pada tingkat kesulitan yang sesuai pada individu tersebut, member 
umpan balik yang koleratif, dan mungkin memungkinkan kesempatan untuk 
pengulangan (Erickson, 1996). Dalam satu studi, musisi terbaik melakukan latihan 
yang serius dan teratur dengan porsi dua kali lipat lebih banyak dibandingkan musis i 
amatir (Ericsson,Krampe, & Tesch, 1993) . 
Apakah anak-anak yang dari kecil sudah memiliki bakat tertentu berpotensi akan 
berbakat pula pada saat dewasa dan menjadi orang yang sangat kreatif? Dalam 
penelitian Terman, anak-anak yang memiliki IQ tinggi pada bidang tertentu akan 
berpotensi menjadi orang yang ahli pada bidang tersebut. (Winner, 200) . 
Sejak usia dini sudah dapat dilihat kemungkinan ada atau tidaknya bakat tertentu dari 
anak. Sebagai contoh: “anak yang baru berumur dua tahun tetapi lebih suka memilih 
alat-alat mainan untuk anak berumur 6-7 tahun; atau anak usia tiga tahun tetapi sudah 
mampu membaca buku-buku yang diperuntukkan bagi anak usia 7-8 tahun. Mereka 
akan sangat senang jika mendapat pelayanan seperti yang mereka harapkan.” 
Anak yang memiliki bakat istimewa sering kali memiliki tahap perkembangan yang 
tidak serentak. Ia dapat hidup dalam berbagai usia perkembangan, misalnya: anak 
berusia tiga tahun, jika sedang bermain ia terlihat seperti anak seusianya, tetapi jika 
sedang membaca ia menampilkan sikap seperti anak berusia 10 tahun, jika mengerjaka n 
soal matematika ia seperti anak berusia 12 tahun, dan jika berbicara seperti anak berusia 
lima tahun. 
Yang perlu dipahami adalah bahwa anak berbakat umumnya tidak hanya belajar lebih 
cepat, tetapi juga sering menggunakan cara yang berbeda dari teman-teman seusianya. 
Hal ini tidak jarang membuat guru di sekolah mengalami kewalahan, bahkan sering 
merasa terganggu dengan anak-anak seperti itu. Di samping itu anak berbakat istimewa 
biasanya memiliki kemampuan menerima informasi dalam jumlah yang besar 
sekaligus. Jika ia hanya mendapat sedikit informasi maka ia akan cepat menjadi 
"kehausan" akan informasi. 
Di kelas Taman Kanak-Kanak atau Sekolah Dasar. Anak-anak berbakat sering tidak 
menunjukkan prestasi yang menonjol. Sebaliknya justru menunjukkan perilaku yang 
kurang menyenangkan, misalnya: tulsiannya tidak teratur, mudah bosan dengan cara 
guru mengajar, terlalu cepat menyelesaikan tugas tetapi kurang teliti, dan sebagainya. 
Yang menjadi minat dan perhatiannya kadang-kadang justru hal-hal yang tidak 
diajarkan di kelas. Tulisan anak berbakat sering kurang teratur karena ada perbedaan 
perkembangan antara perkembangan kognitif (pemahaman, pikiran) dan perkembangan 
motorik, dalam hal ini gerakan tangan dan jari untuk menulis. Perkembangan 
pikirannya jauh lebih cepat daripada perkembangan motoriknya. Demikian juga 
seringkali ada perbedaan antara perkembangan kognitif dan perkembangan bahasanya, 
sehingga dia menjadi berbicara agak gagap karena pikirannya lebih cepat daripada alat-alat 
bicara di mulutnya. Tapi itu tidak terjadi pada semua anak berbakat, hanya beberapa 
dari mereka saja. 
Hal yang menyebabkan beberapa anak berbakat pada saat dewasa tidak menjadi master 
piece atau ahli pada bidangnya adalah bahwa mereka ditekan terlalu keras oleh oran 
tuanya dan guru yang terlalu keras mengajarnya. Akibatnya, mereka kehilangan
motivasi intrinsik (internal) mereka (Winner, 1996, 2006) . Di saat mereka dewasa, 
mereka bertanya pada dirinya,”Untuk siapa aku melakukan ini semua?” jika 
jawabannya bukan untuk dirinya sendiri berarti mereka tidak ingin melakukannya lagi. 
2.4 Pendidikan Anak Berbakat 
Tujuan pendidikan anak berbakat adalah agar mereka menguasai sistem konseptual yang 
penting sesuai dengan kemampuannya, memiliki keterampilan yang menjadikannya mandiri 
dan kreatif, serta mengembangkan kesenangan dan kegairahan belajar untuk berprestasi. 
Kebutuhan pendidikan anak berbakat ditinjau dari kepentingan anak berbakat itu sendiri, 
yaitu yang berhubungan dengan pengembangan potensinya yang hebat. Untuk mewujudkan 
potensi yang hebat itu, anak berbakat membutuhkan peluang untuk mencapai aktualisasi 
potensi yang dimilikinya melalui penggunaan fungsi otak, peluang untuk berinteraksi, dan 
pengembangan kreativitas dan motivasi internal untuk belajar berprestasi. Dari segi 
kepentingan masyarakat, anak berbakat membutuhkan kepedulian, pengakomodasian, 
perwujudan lingkungan yang kaya dengan pengalaman, dan kesempatan anak berbakat untuk 
berlatih secara nyata. 
Selanjutnya dalam menentukan jenis layanan bagi anak berbakat perlu memperhatikan 
beberapa komponen. Komponen persiapan penentunan jenis layanan seperti: Mengidentifikasi 
anak berbakat merupakan hal yang tidak mudah, karena banyak anak berbakat yang tidak 
menampakkan keberbakatannya dan tidak dipupuk. Untuk mengidentifikasi anak berbakat, 
perlu menentukan alasan atau sebab mencari mereka sehingga dapat menentukan alat 
indentifikasi yang sesuai dengan kebutuhan tersebut. Misalnya: jika memilih kelompok 
Matematika, maka pendekatannya harus mengarah pada penelusuran bakat matematika. 
Selanjutnya komponen alternatif implementasi layanan meliputi: ciri khas layanan, strategi 
pembelajaran dan evaluasi. Hal-hal yang diperhatikan dalam ciri khas layanan adalah adaptasi 
lingkungan belajar seperti usaha pengorganisasian tempat belajar (sekolah unggulan, kelas 
khusus, guru konsultan, ruang sumber, dll). Selain itu ada adaptasi program seperti: usaha 
pengayaan, percepatan, pencanggihan, dan pembaharuan program, serta modifikasi kurikulum 
(kurikulum plus, dan berdiferensiasi). 
Berkaitan dengan strategi pembelajaran bahwa strtategi pembelajaran yang dipilih harus 
dapat mengembangkan kemampuan intetelektual dan non intelektual serta dapat mendorong 
cara belajar anak berbakat. Karena itu anak berbakat membutuhkan model layanan khusus 
seperti bidang kognitif-afektif, moral, nilai, kreativitas, dan bidang-bidang khusus. Evaluasi 
pembelajaran anak berbakat menekankan pada pengukuran dengan acuan kriteria dan 
pengukuran acuan norma. 
Pemberian program khusus untuk pendidikan anak berbakat ini dibuat karena anak-anak 
berbakat mempunyai kebutuhan pendidikan khusus. Anak-anak ini telah menguasai banyak 
konsep ketika mereka ditempatkan di satu kelas tertentu, sehingga sebagian besar waktu 
sekolah mereka akan terbuang percuma. Mereka mempunyai kebutuhan yang sama dengan 
siswa-siswa lainnya, yaitu kesempatan yang konsisten untuk belajar bahan baru dan untuk 
mengembangkan perilaku yang memungkinkan mereka mengatasi tantangan dan perjuangan 
dalam belajar sesuatu yang baru. Akan sangat sulit bagi anak-anak berbakat ini memenuhi 
kebutuhan tersebut bila mereka ditempatkan dalam kelas yang heterogen.(Winebrenner & 
Devlin, 1996) . Anak berbakat adalah anak yang memiliki kemampuan dan minat yang berbeda 
dari kebanyakan anak-anak sebayanya, maka agak sulit jika anak berbakat dimasukkan pada 
sekolah tradisional, bercampur dengan anak-anak lainnya. Di kelas-kelas seperti itu anak-anak 
berbakat akan mendapatkan dua kerugian, yaitu:
(1) anak berbakat akan frustrasi karena tidak mendapat pelayanan yang dibutuhkan, 
(2) guru dan teman-teman kelasnya akan bisa sangat terganggu oleh perilaku anak berbakat 
tadi. 
Para ahli berpendapat bahwa pendidikan anak-anak berbakat mewajibkan pemeriksaan 
yang signifikan. Seperti yang dikemukakan dalam buku : Genius Denied: How to Stop Wasting 
Our Brightest Young Minds (Davidson & Davidson , 2004) 
Anak-anak berbakat yang merasa tidak tertantang dengan materi dan situasi kelas akan 
mengganggu, membolos, dan kehilangan minat dalam mencapai prestasi. Terkadang anak-anak 
ini tidak tertarik untuk mengerjakan tugas, menjadi pasif di kelas, dan apatis di lingkungan 
sekolah (Rosselli, 1996). Guru harus menantang anakl-anak yang berbakat luntuk mencapai 
harapannya yang tinggi hingga bakatnyta terasah sehingga pada saat dewasa ia menjadi ahli 
pada bidang tertentu (Hargrove, 2005; Tassell-Baska & Stambaugh, 2006; Winner, 2006) . 
Lima pilihan program yang tepat dilakukan untuk anak-anak yang berbakat adalah 
(Hertzog, 1998) : 
Kelas Khusus. Ini telah menjadi cara yang umum untuk mendidik anak-anak yang berbakat. 
Kelas khusus yang dilakukan selama hari sekolah biasa disebut program “penarikan.” Beberapa 
kelas khusus juga diadakan setelah sekolah pada hari pada hari sabtu. Atau biasanya di sekolah-sekolah 
formal di Indonesia biasa dijumpai kelas ekstra-kurikuler, dimana pada kelas tersebut 
bertujuan untuk mengembangkan potensi bakat yang dimiiliki peserta didik. 
Akselerasi dan pengayaan. Diawal penerimaan taman kanak-kanak (TK) hingga jenjang 
berikutnya, sekolah seharusnya meberi tes IQ, bakat, minat untuk menempatkan anak-anak 
berbakat pada tempatnya yg sesuai agar mereka mampu meningkatkan opotensinya. Anak yang 
telah dites dan mendapatkan hasil yang menyatakan dia berbakat maka sehendaknya anak 
tersebut ditempat pada kelas akselerasi (menyelesaikan 3 tingkat dalam 2 tahun) atau proses 
percepatan materi (Colangelo, Asoline, & Gross, 2004; Johnsen, 2005) . Pemadatan atau 
percepata materi kurikulum adalah proses dimana siswa berbakat dianggap bisa menyelesaikan 
materi lebih cepat dibanding anak-anak yang memiliki IQ standar pada umumnya. 
Home-schooling (pendidikan non formal di luar sekolah). Cara lain yang dapat ditempuh 
selain model akselerasi adalah memberikan pendidikan tambahan di rumah atau di luar sekolah, 
yang sering disebut home-schooling. Dalam home-schooling orang tua atau tenaga ahli yang 
ditunjuk bisa membuat program khusus yang sesuai dengan bakat istimewa anak yang 
bersangkutan. Pada suatu ketika jika anak sudah siap kembali ke sekolah, maka ia bisa saja 
dikembalikan ke sekolah pada kelas tertentu yang cocok dengan tingkat perkembangannya. 
Mentor. Ini adalah cara yang paling penting untuk mengembangngkan potensi anak berbakat. 
Dengan adanya mentor, anak berbakat akan termotivasi, tertantang, dan tidak merasa monoton 
tentang apa yang dipelajari karena peran mentor disini adalah untuk menggali potensi anak 
berbakat. Seorang mentor juga harus menggunakan cara-cara yang efektif untuk mendidik anak 
berbakat seperti, pemberian materi yang luas, tingkat kesulitan materi lebih tinggi, pemberian 
materi disertasi aplikasi, dan selalu memberikan evaluasi kepada peserta didik. (Pleiss & 
Feldhusen, 1995) 
Program layanan kerja untuk masyarakat. Pada program ini, peserta didik yani anak 
berbakat wajib mengaplikasikan ilmunya kepada masyarakat. Hal ini diberikan agar anak 
berbakat dapat berbaur dengan masyarakat dan memberikan kesan kepada meraka bahwa 
talenta sangat diperlukan oleh masyarakat sehingga anak berbakat akan terus mempelajari 
ilmunya dan menghasilkan hal baru.
Guru atau mentor yang melaksanakan tugas-tugas kurikuler yang telah digariskan 
mempunyai peranan yang penting agar apa yang akan diajarkan bisa merangsang 
perkembangan seluruh potensi yang dimiliki serta berhasil melatih setiap aspek yang 
berkembang memperlihatkan fungsi-fungsi kreatif dan produktif. 
Mengenai pelaksanaan pendidikan khusus untuk anak berbakat pada umumnya 
dikelompokkan dalam tiga bentuk: 
“Pemerkayaan” yaitu pembinaan bakat dengan penyediaan kesempatan dan fasilita s 
belajar tambahan yang bersifat pendalaman kepada anak berbakat setelah yang bersangkutan 
menyelesaikan tugas-tugas yang diprogramkan untuk anak pada umumnya (independent study, 
projects, dan sebagainya). 
“Percepatan” yaitu cara penanganan anak berbakat dengan memperbolehkan anak naik 
kelas secara melompat, atau menyelesaikan program reguler di dalam jangka waktu yang lebih 
singkat. Variasi bentuk-bentuk percepatan adalah antara lain early admission, advanced 
placement, advanced courses. 
“Pengelompokan Khusus” dilakukan secara penuh atau sebagian, yaitu bila sejumla h 
anak berbakat dikumpulkan dan diberi kesempatan untuk secara khusus memperoleh 
pengalaman belajar yang sesuai dengan potensinya. 
Selain bentuk-bentuk pembinaan tersebut di atas, ada pula cara-cara pembinaan yang lebih 
bersifat informal, misalnya dengan pemberian kesempatan meninjau lembaga-lembaga 
penelitian-pengembangan yang relevan, atau pengadaan perlombaan-perlombaan. 
Peran orang tua dalam menghadapi anak berbakat adalah memberi perhatian terlalu banyak atau 
terlalu sedikit, antara memberi kesempatan kepada anak untuk mengembangkan bakat dan 
minatnya dan memberi tekanan untuk berprestasi semaksimal mungkin. 
Ada beberapa hal yang memudahkan orang tua agar lebih mantap dalam menghadapi 
dan membina anak berbakat (Ginsberg dan Harrison, 1977; Vernon, 1977) diantaranya adalah: 
Anak berbakat itu tetap anak dengan kebutuhan seorang anak. Jika ada anak-anak lain dalam 
keluarga, janganlah membandingkan anak berbakat dengan kakak-adiknya atau sebaliknya. 
Sempatkan diri untuk mendengarkan dan menjawab pertanyaan-pertanyaannya 
Berilah kesempatan seluas-luasnya untuk memuaskan rasa ingin tahunnya dengan menjajaki 
macam-macam bidang, namun jangan memaksakan minat-minat tertentu. 
Berilah kesempatan jika anak ingin mendalami suatu bidang, karena belum tentu kesempatan 
itu ada di sekolah. 
Kerjasama Antara Keluarga, Sekolah dan Masyarakat 
Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama keluarga (orang tua), sekolah, dan 
masyarakat. Keluarga dan sekolah dapat bersama-sama mengusahakan pelayanan pendidikan 
bagi anak berbakat, misalnya dalam memandu dan memupuk minat anak. Tokoh-tokoh dalam 
masyarakat dapat menjadi “tutor” untuk anak berbakat yang mempunyai minat yang sama.
2.5 Anak Berbakat Menurut Perspektif Islam 
الَنآنففَ نََُُبََظ تٍََ فََرَ نَُبََظ ةََُنرآخ لَْ ظ مَْنعَ لََٰلَ مَْننَظضنع اَنْلنضَف فََنيَ نظنُ Perhatikanlah bagaimana Kami lebihkan sebagian dari mereka atas sebagian (yang 
lain). Dan pasti kehidupan akhirat lebih tinggi tingkatnya dan lebih besar 
keutamaannya. (Al israa ayat 21) 
آََُّ ظ آم فَِ آ ةن آَُْظِر تَ بَْْ آَّنْ اْفَظنَع اَف اآف ةآفَبنلظقَظنَع تٍََ فََرَ مَْنعَ اَنقوَ مَْننَظنْع تََُاَرَ نْ نَتآأ خَفَئآيَ ظنْع مََ لَ ةْْآَّا 
تَآمفعَ ةَرَلظقتَ 
Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan 
sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu 
tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat 
siksaan-Nya dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al 
anam ayat 165). 
لَٰآفعَ آَُمفرَ هْْ نََُُْ آنْ نلظآفآضنع اَف ظرَِفيآظ مَىلَْ نٍَقوَ لََٰلَ نمَمَضَف آمنمَع ظارَفيآ ظَِب ةَنع هْْ آنْنَْ ةَََآبَ 
(Siksaan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan 
merubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga 
kaum itu meubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah 
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Anfaal 53). 
آََُّ آفآضنع آنْ نل ظ اَف ظرَِفيآظ مَىلَْ آنَِْقوَ اَف ظرَِفيآظ اَ هْْ آَّنْ هْْ آ نَُاآ آانن نَِلََظقُ ظ خَلنلآآ آَُانن هََِنآِ فَْنآن آانن ظامَيآبَِفرَ ةَظَ 
اََُْ آانن ظ آآ آانن ةَظضنع اََُف ةَظ اَ اَفَ ظقُوَ آنَِْقوَ ظه تََُ Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan 
di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak 
merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada 
diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu 
kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi 
mereka selain Dia. (ar ra’du 11) 
ظفِن ةْنمظفنآ اَرَ اَنآنْ 
6. Karena sesungguhnya bersama setiap kesulitan ada kemudahan, Al- Insyira ayat 5. 
Islam juga memberi petunjuk kepada orang tua agar dalam mendidik selalu 
memperhatikan tingkat kemampuan anak, seperti dalam hadist Rosul yang berbunyi : 
( ا ف لع ت هُ ) ة ضع قِٰ ت هٍ لٰل س ةْ ضف طب خْف نْ ر ا “Saya disuruh berbicara kepada orang-orang sesuai dengan kemampuan intelektua l 
mereka.“(HR.Muslim)21 
Hadist di atas menjelaskan bahwa orang tua/ pendidik dalam melaksanakan tugas harus 
menyesuaikan daya pikir anak sehingga akan terarah pada kemampuannya dan anak 
dapat terus berkembang.
Dari ayat dan hadist di atas menunjukkan bahwa Islam sangat mendorong pendidikan 
intelektual dan membebani tanggung jawab pendidik khususnya orang tua terhadap 
kemampuan anak, termasuk juga anak yang tergolong berbakat. 
Anak Berbakat memiliki kelebihan yang luar biasa sehingga mendidiknya pun berbeda 
dengan anak normal biasa. Kelebihan anak berbakat antara lain memiliki kekuatan 
untuk mengingat dan manghapal. Dalam pendidikan Islam hal yang paling utama yang 
perlu diajarkan adalah menghapal ayat-ayat suci al-quran, karena keutamaannya sangat 
besar, yang digambarkan dalam hadist Nabi SAW berbunyi : 
ةْ شمس و ضق ا ثل ه ؤ ضق ت ق نُ فَ ا ف اع ةْ فِف و قِ ةُ بس مٰل ا م لم ن ةْ ق ان 
ة ه خه نِ ا ا ف فِ هه فَ ف ضف مف ن ا ا ف قِ فف ةْ ه ضْمف و قِِ ا ن م ل ىف ةُْ ه فُِْل 
( عَ ةْ فَ ت هُ ) . ن ةْ مَف 
“Siapa yang membaca Al-Quran dan mempelajarinya, lalu mengamalkannya, maka 
pada hari kiamat akan dikenakan padanya mahkota yang terbuat dari cahaya, yang 
sinarnya seperti sinar matahari, sedankan pada kedua orang tuanya akan dikenakan 
dua potong pakaian yang tiada dapat disanggah oleh dunia. Lalu keduanya bertanya, 
Mengapa Kami diberi pekaian ini lalu dijawab, “ karena anakmu belajar Al-Quran.” 
( HR. Al-Hakim.)23 
Untuk mengajarkan Al-quran pada anak orang tua dapat memasukkan anaknya ke 
dalam kelompok penghapal Al-quran, orang tua dapat mendaftarkan anaknya pada 
seorang ustadz yang sudah dikenal bagus hapalannya dan kesalehan ahlaknya. 
Disamping menghapal Al-quran, sebaiknya diajarkan pula untuk menghapal hadist 
Nabi SAW dari kitab shahih, seperti shahih muslim dan shahih bukhari. Pilihkan hadist 
yang ungkapannya sederhana dan mudah ditangkap maknanya dan bermanfaat bagi 
kehidupan anak-anak. Seperti kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya dan hadist-hadist 
yang berkaitan dengan ahlak dan etika. 
Dalam pendidikan Islam anak juga dianjurkan untuk menghapal peribahasa yang 
mengandung hikmah dan kebenaran. Hapalan ini akan membantu anak memahami ayat 
dan hadist yang didalamnya banyak sekali ungkapan yang mengandung peribahasa. 
Ibnu Jauzi mengatakan bahwa di dalam Al-quran terdapat 43 peribahasa. Diantara 
contoh peribahasa itu adalah:” apa yang kau tanam, akan kau tunaikan jua, waspadalah 
akan kejahatan orang yang kamu berbuat baik kepadanya; barang siapa yang tidak 
mengetahui suatu perkara, maka ia aka mengulanginya.” Orang tua hendaknya 
menjelaskan maksud peribahasa itu sesuai dengan tingkat pemahaman anak. 
Untuk memenuhi keinginan dalam bidang penemuan-penemuan baru orang tua dapat 
menyediakan perpustakan di rumah, pilih salah satu ruang yang dapat dijangkau oleh 
anak, perpustakaan itu dapat berisi ensiklopedi ilmiah atau majalah ilmiah. Dan 
sebaiknya orang tua perlu memperhatikan isinya jangan sampai anak termakan 
propaganda sekularisasi yang biasanya termuat dalam metode ilmiah barat hal ini bisa 
berupa terjemahan dari buku-buku yang berasal dari barat. 
Orang tua juga harus mendorong anaknya untuk terus meneliti, dengan mengarahka n 
perhatian anak pada alam raya; memberi tahu tentang kebaikan dan keindahan yang ada 
pada mahluk Allah dengan cara membiasakan anak untuk memperhatikan semua
ciptaan Allah yang ada di alam; dan mengadakan penelitian. Orang tua dapat 
menyediakan alat untuk meneliti misalnya dengan mikroskop, teleskop dan sebagainya. 
Dalam hal ini Allah memerintahkan pada manusia untuk selalu memikirkan nikmat - 
nikmat-Nya dan apa yang telah Dia ciptakan, baik di langit maupun di bumi.27 Dalam 
QS. Yunus :101 berbunyi: 
تأ ر ةْ فمق ا ل اف لٍ 
“Katakanlah, perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi.”28 
Lingkungan sangat berperan pada perkembangan anak berbakat, oleh karena itu orang 
tua harus mengupayakan agar anaknya dapat bersosialisasi dengan lingkungan. Salah 
satunya yaitu orang tua perlu mencarikan teman yang mempunyai kecerdasan sehingga 
anak dapat menyalurkan kemampuannya. 
Dalam pendidikan Islam mencarikan teman buat anaknya bukan hanya yang 
mempunyai IQ tinggi/cerdas tetapi juga yang baik moralnya dan kuat akidahnya, karena 
seorang teman mempunyai pengaruh yang besar. Ini tergambar dalam sabda Rosululla h 
SAW : 
( ا اه ةْ ى هُت ) ة ل خِف ان عَ مْه ا ل ف ضط خ ل ف ل نِ لٰل و ة م “Seseorang itu berdasarkan agama temannya, oleh karena itu perhatikanlah kepada 
siapa ia berteman.”29 
Selain upaya-upaya di atas anak perlu diberi dorangan motivasi karena motivas i 
membuat percaya pada potensi yang dimiliki. (seperti yang telah dijelaskan di atas. ) 
Kedudukan motivasi dalam teori pendidikan disebutkan bahwa motivasi berkaitan 
dengan fungsi psikis, menyangkut kejiwaan manusia. Dalam kaitan ini ajaran Islam 
menyatakan bahwa disamping unsur fisik manusia juga dilengkapi dengan unsur 
psikis/jiwa yang menjadi penggerak tingkah raga seseorang dalam wujud motivas i 
untuk mengerjakan perbuatan tertentu.30 Adapun firman Allah yang menjadi sumber 
motivasi adalah QS. Al-Zalzalah ayat 7-8. 
8) هِْ ش تَل ا ث فِا مِمل ا من ( 7) هِْ خ ف تَل ا ث فِا مِمل ا من ). 
“Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan 
melihat (balasan) nya”. (7). 
“Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah pun, niscaya dia 
akan melihat balasannya pula”. (8). 31 
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa kecerdasan berhubungan dengan akal dan 
otak, dimana keduanya dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya mengenai 
makanan (gizi). Dalam pendidikan Islam selain makanan yang bergizi/baik juga 
mementingkan makanan yang halal,sebagaimana firman Allah QS An-Nahl: 114 
... ط ف بف م لف الله تز عٍْ امف ا لْقْ 
artinya : “Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan Allah 
kepadamu..”
oleh karena itu meskipun bergizi/baik tetapi tidak halal maka tidak 
diperbolehkan/diharamkan. Karena makanan dan minuman yang dimakan manusia 
mempunyai pengaruh terhadap jasmani dan rohani untuk itu orang tua agar melarang 
anak terlalu kenyang karena menimbulkan pengaruh yang kurang baik dalam diri anak. 
Masa perkembangan anak baik jasmani, akal dan mental sangat membutuhkan gizi 
makanan yang baik. Syari’at Islam menyarankan agar umatnya mengkons ums i 
berbagai zat makanan yang bergizi yang sangat diperlukan oleh tubuh manusia. 
Menurut H. Khairiyah Thaha MA dalam bukunya “Konsep Ibu Teladan” menyebutka n 
bahwa agar pendidikan intelektual dapat mencapai hasil optimal ada sejumlah cara dan 
metode yang bisa ditempuh antara lain : 
1.Orang tua hendaknya menumbuhkan kesadaran untuk mendengar dan menginga tka n 
hal-hal yang positif pada diri anak, dengan cara menyampaikan seluk beluk ajaran Islam 
secara bertahap. 
2.Menyediakan perpustakaan mini di kamar anak yang terdiri dari buku-buku tentang 
kisah para nabi dan Rosul, para sahabat dan buku-buku pengetahuan yang bermanfaat 
bagi masa depan anak sesuai dengan tuntutan usia, perkembangan serta 
kemampuannya. 
3.Mencarikan teman sepergaulan yang memiliki kecerdasan dan keunggulan ilmia h 
yang memadai sehingga bisa mempengaruhi dalam berfikir dan berperilaku ilmiah.37 
Demikianlah beberapa upaya yang dapat dilakukan orang tua dalam mendidik dan 
memelihara anaknya yang berbakat yang diambil dari pendapat para ahli dan diperkuat 
dengan al-quran dan hadist. 
Berikut ini akan penulis contohkan anak berbakat dari Islam : 
Abbdullah Ibnu Abbas ( seorang ahli tafsir dan ahli Fiqh.) Ia seorang yang cerdas pada 
masa kecil, ini dilihat dari pikirannya yang lebih dewasa dari pada umurnya, dan 
pengetahunnya lebih luas dari pada usianya, semua ayat al-quran yang telah Ia dengar, 
Ia hafal di luar kepala dan semua hadist Rasulullah yang ia dengan, Ia mengerti dan Ia 
pahami benar-benar. Abdullah sering juga bergaul dengan orang-ornga tua untuk 
mendengarkan kisah-kisah tentang “peristiwa-peristiwa Arab” dari mereka. Oleh 
karena itu pada usia delapan belas tahun Ia telah menjadi seorang pemuda yang luas 
ilmu pengetahunnya sehingga orang-orang sering datang ke rumahnya untuk bertanya 
tentang ta’wil ayat-ayat al-quran, hadist rasulullah SAW atau masalah yang 
berhubungan dengan fiqh, bahasa dan peristiwa-peristiwa Arab.38 
Dari contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa anak berbakat sudah ada sejak zaman 
Rasulullah.
Daftar Pustaka 
Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, www.kbbi.web.id . Diakses pada 26 Oktober 2013 
http://kumpulanmakalah-kedokteran-psikologi.blogspot.com/2013/06/makalah-psikologi-pendidikan- 
pendidikan.html, Diakses pada 26 Oktober 2013

More Related Content

What's hot

17. Pembelajaran Berdiferensiasi.pdf
17. Pembelajaran Berdiferensiasi.pdf17. Pembelajaran Berdiferensiasi.pdf
17. Pembelajaran Berdiferensiasi.pdf
ssuser4339c7
 
Filsafat Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Ki Hajar Dewantara
Filsafat Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Ki Hajar DewantaraFilsafat Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Ki Hajar Dewantara
Filsafat Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Ki Hajar Dewantara
Iwan Syahril
 
PPT PERJALANAN PENDIDIKAN NASIONAL.pptx
PPT PERJALANAN PENDIDIKAN NASIONAL.pptxPPT PERJALANAN PENDIDIKAN NASIONAL.pptx
PPT PERJALANAN PENDIDIKAN NASIONAL.pptx
JuniatiLasma
 
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaLaporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaSiti Khoirunika
 
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia DiniPemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Michelle Rumawir
 
ppt-projek-penguatan-profil-pelajar-pancasila-p5.pptx
ppt-projek-penguatan-profil-pelajar-pancasila-p5.pptxppt-projek-penguatan-profil-pelajar-pancasila-p5.pptx
ppt-projek-penguatan-profil-pelajar-pancasila-p5.pptx
ristina12
 
Pedoman penskoran
Pedoman penskoranPedoman penskoran
Pedoman penskoran
Hendra Permana
 
Perkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase RemajaPerkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Ova Opayanti
 
Pendidikan Karakter dalam Kurikulum 2013
Pendidikan Karakter dalam Kurikulum 2013Pendidikan Karakter dalam Kurikulum 2013
Pendidikan Karakter dalam Kurikulum 2013
Bapake Icha Kukuh Andin
 
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilaninstrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
Surya Eka
 
1. konsep penilaian ma
1. konsep penilaian ma1. konsep penilaian ma
1. konsep penilaian ma
Mohamad Nur Fauzi
 
PPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
PPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptxPPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
PPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
Arman Ahmad
 
Angket minat belajar siswa
Angket minat belajar siswaAngket minat belajar siswa
Angket minat belajar siswa
Yati Rostiati
 
Makalah Prinsip Fleksibilitas
Makalah Prinsip FleksibilitasMakalah Prinsip Fleksibilitas
Makalah Prinsip Fleksibilitas
Dedy Wiranto
 
Hakikat Pendidikan Menurut para Filosof
Hakikat Pendidikan Menurut para FilosofHakikat Pendidikan Menurut para Filosof
Hakikat Pendidikan Menurut para Filosof
Cecep Kustandi
 
Melatih Kecerdasarn Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik Anak Sekolah Dasar Me...
Melatih Kecerdasarn Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik Anak Sekolah Dasar Me...Melatih Kecerdasarn Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik Anak Sekolah Dasar Me...
Melatih Kecerdasarn Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik Anak Sekolah Dasar Me...
Toto Haryadi
 
Topik 1_Design Thinking dan Pembelajaran yang Berpusat pada Peserta Didik.pptx
Topik 1_Design Thinking dan Pembelajaran yang Berpusat pada Peserta Didik.pptxTopik 1_Design Thinking dan Pembelajaran yang Berpusat pada Peserta Didik.pptx
Topik 1_Design Thinking dan Pembelajaran yang Berpusat pada Peserta Didik.pptx
MariatulQibtiyah22
 
SK-KD IPS SD-MI
SK-KD IPS SD-MISK-KD IPS SD-MI
SK-KD IPS SD-MI
SMA Negeri 9 KERINCI
 

What's hot (20)

17. Pembelajaran Berdiferensiasi.pdf
17. Pembelajaran Berdiferensiasi.pdf17. Pembelajaran Berdiferensiasi.pdf
17. Pembelajaran Berdiferensiasi.pdf
 
Contoh angket
Contoh angketContoh angket
Contoh angket
 
Filsafat Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Ki Hajar Dewantara
Filsafat Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Ki Hajar DewantaraFilsafat Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Ki Hajar Dewantara
Filsafat Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Ki Hajar Dewantara
 
PPT PERJALANAN PENDIDIKAN NASIONAL.pptx
PPT PERJALANAN PENDIDIKAN NASIONAL.pptxPPT PERJALANAN PENDIDIKAN NASIONAL.pptx
PPT PERJALANAN PENDIDIKAN NASIONAL.pptx
 
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaLaporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
 
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia DiniPemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
 
ppt-projek-penguatan-profil-pelajar-pancasila-p5.pptx
ppt-projek-penguatan-profil-pelajar-pancasila-p5.pptxppt-projek-penguatan-profil-pelajar-pancasila-p5.pptx
ppt-projek-penguatan-profil-pelajar-pancasila-p5.pptx
 
Pedoman penskoran
Pedoman penskoranPedoman penskoran
Pedoman penskoran
 
Soal baru
Soal baruSoal baru
Soal baru
 
Perkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase RemajaPerkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase Remaja
 
Pendidikan Karakter dalam Kurikulum 2013
Pendidikan Karakter dalam Kurikulum 2013Pendidikan Karakter dalam Kurikulum 2013
Pendidikan Karakter dalam Kurikulum 2013
 
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilaninstrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
 
1. konsep penilaian ma
1. konsep penilaian ma1. konsep penilaian ma
1. konsep penilaian ma
 
PPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
PPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptxPPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
PPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
 
Angket minat belajar siswa
Angket minat belajar siswaAngket minat belajar siswa
Angket minat belajar siswa
 
Makalah Prinsip Fleksibilitas
Makalah Prinsip FleksibilitasMakalah Prinsip Fleksibilitas
Makalah Prinsip Fleksibilitas
 
Hakikat Pendidikan Menurut para Filosof
Hakikat Pendidikan Menurut para FilosofHakikat Pendidikan Menurut para Filosof
Hakikat Pendidikan Menurut para Filosof
 
Melatih Kecerdasarn Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik Anak Sekolah Dasar Me...
Melatih Kecerdasarn Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik Anak Sekolah Dasar Me...Melatih Kecerdasarn Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik Anak Sekolah Dasar Me...
Melatih Kecerdasarn Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik Anak Sekolah Dasar Me...
 
Topik 1_Design Thinking dan Pembelajaran yang Berpusat pada Peserta Didik.pptx
Topik 1_Design Thinking dan Pembelajaran yang Berpusat pada Peserta Didik.pptxTopik 1_Design Thinking dan Pembelajaran yang Berpusat pada Peserta Didik.pptx
Topik 1_Design Thinking dan Pembelajaran yang Berpusat pada Peserta Didik.pptx
 
SK-KD IPS SD-MI
SK-KD IPS SD-MISK-KD IPS SD-MI
SK-KD IPS SD-MI
 

Similar to Makalah pendidikan anak berbakat mys

PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA ppt
PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA pptPERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA ppt
PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA pptWayan Permadi
 
Contoh Makalah BK
Contoh Makalah BK Contoh Makalah BK
Contoh Makalah BK
SalmaRaaniyah
 
MINAT DAN BAKAT ANAK PRA SEKOLAH
MINAT DAN BAKAT ANAK PRA SEKOLAHMINAT DAN BAKAT ANAK PRA SEKOLAH
MINAT DAN BAKAT ANAK PRA SEKOLAH
wirdha4
 
8 anak-berbakat
8 anak-berbakat8 anak-berbakat
8 anak-berbakat
PsychoFren
 
makalah kelompok 8
makalah kelompok 8makalah kelompok 8
makalah kelompok 8
EfelineNuzula
 
Aras intelektual berbeza
Aras intelektual berbeza Aras intelektual berbeza
Aras intelektual berbeza cik noorlyda
 
Peran ibu dalam mengembangkan keberbakatan anak
Peran ibu dalam mengembangkan keberbakatan anakPeran ibu dalam mengembangkan keberbakatan anak
Peran ibu dalam mengembangkan keberbakatan anak
Oldest Jump's
 
Buku saku psikologi anak berbakat
Buku saku psikologi anak berbakatBuku saku psikologi anak berbakat
Buku saku psikologi anak berbakat
Endah Three Septyana
 
Sesi,12,13 konseling anak berbakat
Sesi,12,13 konseling anak berbakat Sesi,12,13 konseling anak berbakat
Sesi,12,13 konseling anak berbakat Tjahjo Tri Hartono
 
ANak Berbakat dan Anak lambat belajar
ANak Berbakat dan Anak lambat belajarANak Berbakat dan Anak lambat belajar
ANak Berbakat dan Anak lambat belajar
Mitha Ye Es
 
Keberbakatan
KeberbakatanKeberbakatan
Keberbakatan
cindrya
 
Konsep dan Perkembangan Anak Berbakat (Gifted)
Konsep dan Perkembangan Anak Berbakat (Gifted)Konsep dan Perkembangan Anak Berbakat (Gifted)
Konsep dan Perkembangan Anak Berbakat (Gifted)
Wulan Yulian
 
Dinamika perilaku manusia (perbedaan individual) bakat
Dinamika perilaku manusia (perbedaan individual) bakatDinamika perilaku manusia (perbedaan individual) bakat
Dinamika perilaku manusia (perbedaan individual) bakat
NikmatunHasanah1
 
PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA
PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYAPERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA
PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYAWayan Permadi
 
Kepelbagaian kecerdasan & kecerdasan emosi
Kepelbagaian kecerdasan  & kecerdasan emosiKepelbagaian kecerdasan  & kecerdasan emosi
Kepelbagaian kecerdasan & kecerdasan emosiNoraini Che Embong
 

Similar to Makalah pendidikan anak berbakat mys (20)

Presentasi Bakat
Presentasi BakatPresentasi Bakat
Presentasi Bakat
 
PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA ppt
PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA pptPERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA ppt
PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA ppt
 
Contoh Makalah BK
Contoh Makalah BK Contoh Makalah BK
Contoh Makalah BK
 
MINAT DAN BAKAT ANAK PRA SEKOLAH
MINAT DAN BAKAT ANAK PRA SEKOLAHMINAT DAN BAKAT ANAK PRA SEKOLAH
MINAT DAN BAKAT ANAK PRA SEKOLAH
 
Salahpaham
SalahpahamSalahpaham
Salahpaham
 
8 anak-berbakat
8 anak-berbakat8 anak-berbakat
8 anak-berbakat
 
makalah kelompok 8
makalah kelompok 8makalah kelompok 8
makalah kelompok 8
 
Perkembangan anak
Perkembangan anakPerkembangan anak
Perkembangan anak
 
Aras intelektual berbeza
Aras intelektual berbeza Aras intelektual berbeza
Aras intelektual berbeza
 
Peran ibu dalam mengembangkan keberbakatan anak
Peran ibu dalam mengembangkan keberbakatan anakPeran ibu dalam mengembangkan keberbakatan anak
Peran ibu dalam mengembangkan keberbakatan anak
 
Buku saku psikologi anak berbakat
Buku saku psikologi anak berbakatBuku saku psikologi anak berbakat
Buku saku psikologi anak berbakat
 
Lkt paudni materi
Lkt paudni materiLkt paudni materi
Lkt paudni materi
 
Sesi,12,13 konseling anak berbakat
Sesi,12,13 konseling anak berbakat Sesi,12,13 konseling anak berbakat
Sesi,12,13 konseling anak berbakat
 
ANak Berbakat dan Anak lambat belajar
ANak Berbakat dan Anak lambat belajarANak Berbakat dan Anak lambat belajar
ANak Berbakat dan Anak lambat belajar
 
Keberbakatan
KeberbakatanKeberbakatan
Keberbakatan
 
Konsep dan Perkembangan Anak Berbakat (Gifted)
Konsep dan Perkembangan Anak Berbakat (Gifted)Konsep dan Perkembangan Anak Berbakat (Gifted)
Konsep dan Perkembangan Anak Berbakat (Gifted)
 
Dinamika perilaku manusia (perbedaan individual) bakat
Dinamika perilaku manusia (perbedaan individual) bakatDinamika perilaku manusia (perbedaan individual) bakat
Dinamika perilaku manusia (perbedaan individual) bakat
 
Bantu masalah disleksia
Bantu masalah disleksiaBantu masalah disleksia
Bantu masalah disleksia
 
PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA
PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYAPERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA
PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA
 
Kepelbagaian kecerdasan & kecerdasan emosi
Kepelbagaian kecerdasan  & kecerdasan emosiKepelbagaian kecerdasan  & kecerdasan emosi
Kepelbagaian kecerdasan & kecerdasan emosi
 

More from Mitha Ye Es

Problematika membaca menulis permulaan (autosaved) 2
Problematika membaca menulis permulaan (autosaved) 2Problematika membaca menulis permulaan (autosaved) 2
Problematika membaca menulis permulaan (autosaved) 2
Mitha Ye Es
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran baruuu
Rencana pelaksanaan pembelajaran baruuuRencana pelaksanaan pembelajaran baruuu
Rencana pelaksanaan pembelajaran baruuu
Mitha Ye Es
 
Belajar dari kupu kupu
Belajar dari kupu kupuBelajar dari kupu kupu
Belajar dari kupu kupu
Mitha Ye Es
 
Berpikirdanberjiwabesarr 121106100023-phpapp01
Berpikirdanberjiwabesarr 121106100023-phpapp01Berpikirdanberjiwabesarr 121106100023-phpapp01
Berpikirdanberjiwabesarr 121106100023-phpapp01
Mitha Ye Es
 
Manfaat tersembunyi dari madu
Manfaat tersembunyi dari maduManfaat tersembunyi dari madu
Manfaat tersembunyi dari madu
Mitha Ye Es
 
Dialog mulok
Dialog mulokDialog mulok
Dialog mulok
Mitha Ye Es
 
Story for mulok
Story for mulokStory for mulok
Story for mulok
Mitha Ye Es
 
Tugas Seni RUpa : Gambar beraliran, body painting, senjata tradisional
Tugas Seni RUpa : Gambar beraliran, body painting, senjata tradisionalTugas Seni RUpa : Gambar beraliran, body painting, senjata tradisional
Tugas Seni RUpa : Gambar beraliran, body painting, senjata tradisional
Mitha Ye Es
 
Kelompok 5 keterampilan berbicara: bercerita, pidato, diskusi
Kelompok 5 keterampilan berbicara: bercerita, pidato, diskusiKelompok 5 keterampilan berbicara: bercerita, pidato, diskusi
Kelompok 5 keterampilan berbicara: bercerita, pidato, diskusi
Mitha Ye Es
 
Kelompok 4 berbicara
Kelompok 4 berbicara Kelompok 4 berbicara
Kelompok 4 berbicara
Mitha Ye Es
 
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
Mitha Ye Es
 
Kelompok 2 menyimak ..
Kelompok 2 menyimak ..Kelompok 2 menyimak ..
Kelompok 2 menyimak ..
Mitha Ye Es
 
Kelompok 1 pengertian, tujuan, jenis dan proses menyimak
Kelompok 1 pengertian, tujuan, jenis dan proses menyimak Kelompok 1 pengertian, tujuan, jenis dan proses menyimak
Kelompok 1 pengertian, tujuan, jenis dan proses menyimak
Mitha Ye Es
 
Resensi novel negeri 5 menara
Resensi novel negeri 5 menara Resensi novel negeri 5 menara
Resensi novel negeri 5 menara
Mitha Ye Es
 
Pidato lingkungan
Pidato lingkungan Pidato lingkungan
Pidato lingkungan
Mitha Ye Es
 
Kelompok 4 berbicara
Kelompok 4 berbicara Kelompok 4 berbicara
Kelompok 4 berbicara
Mitha Ye Es
 
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Mitha Ye Es
 
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
Mitha Ye Es
 
Kelompok 2 menyimak khotbah pidato cermah diskusi dan berita
Kelompok 2 menyimak khotbah pidato cermah diskusi dan beritaKelompok 2 menyimak khotbah pidato cermah diskusi dan berita
Kelompok 2 menyimak khotbah pidato cermah diskusi dan berita
Mitha Ye Es
 

More from Mitha Ye Es (20)

Problematika membaca menulis permulaan (autosaved) 2
Problematika membaca menulis permulaan (autosaved) 2Problematika membaca menulis permulaan (autosaved) 2
Problematika membaca menulis permulaan (autosaved) 2
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran baruuu
Rencana pelaksanaan pembelajaran baruuuRencana pelaksanaan pembelajaran baruuu
Rencana pelaksanaan pembelajaran baruuu
 
Belajar dari kupu kupu
Belajar dari kupu kupuBelajar dari kupu kupu
Belajar dari kupu kupu
 
Berpikirdanberjiwabesarr 121106100023-phpapp01
Berpikirdanberjiwabesarr 121106100023-phpapp01Berpikirdanberjiwabesarr 121106100023-phpapp01
Berpikirdanberjiwabesarr 121106100023-phpapp01
 
Mulok
MulokMulok
Mulok
 
Manfaat tersembunyi dari madu
Manfaat tersembunyi dari maduManfaat tersembunyi dari madu
Manfaat tersembunyi dari madu
 
Dialog mulok
Dialog mulokDialog mulok
Dialog mulok
 
Story for mulok
Story for mulokStory for mulok
Story for mulok
 
Tugas Seni RUpa : Gambar beraliran, body painting, senjata tradisional
Tugas Seni RUpa : Gambar beraliran, body painting, senjata tradisionalTugas Seni RUpa : Gambar beraliran, body painting, senjata tradisional
Tugas Seni RUpa : Gambar beraliran, body painting, senjata tradisional
 
Kelompok 5 keterampilan berbicara: bercerita, pidato, diskusi
Kelompok 5 keterampilan berbicara: bercerita, pidato, diskusiKelompok 5 keterampilan berbicara: bercerita, pidato, diskusi
Kelompok 5 keterampilan berbicara: bercerita, pidato, diskusi
 
Kelompok 4 berbicara
Kelompok 4 berbicara Kelompok 4 berbicara
Kelompok 4 berbicara
 
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
 
Kelompok 2 menyimak ..
Kelompok 2 menyimak ..Kelompok 2 menyimak ..
Kelompok 2 menyimak ..
 
Kelompok 1 pengertian, tujuan, jenis dan proses menyimak
Kelompok 1 pengertian, tujuan, jenis dan proses menyimak Kelompok 1 pengertian, tujuan, jenis dan proses menyimak
Kelompok 1 pengertian, tujuan, jenis dan proses menyimak
 
Resensi novel negeri 5 menara
Resensi novel negeri 5 menara Resensi novel negeri 5 menara
Resensi novel negeri 5 menara
 
Pidato lingkungan
Pidato lingkungan Pidato lingkungan
Pidato lingkungan
 
Kelompok 4 berbicara
Kelompok 4 berbicara Kelompok 4 berbicara
Kelompok 4 berbicara
 
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
 
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
 
Kelompok 2 menyimak khotbah pidato cermah diskusi dan berita
Kelompok 2 menyimak khotbah pidato cermah diskusi dan beritaKelompok 2 menyimak khotbah pidato cermah diskusi dan berita
Kelompok 2 menyimak khotbah pidato cermah diskusi dan berita
 

Recently uploaded

Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 

Makalah pendidikan anak berbakat mys

  • 1. MAKALAH PENDIDIKAN ANAK BERBAKAT Disusun Oleh : Mitha Yulia Sari 1C K7113142 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta 2013
  • 2. Kata Pengantar Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam. Karena dengan rahmat dan hidayah- Nya saya dapat menyelesaikan makalah Ilmu Pendidikan dengan judul “Pendidikan Anak Berbakat.” Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW, juga kepada para keluarganya, sahabatnya, dan pengikutnya termasuk kita hingga akhir zaman. Anak berbakat adalah sebuah anugrah yang diberikan oleh Allah SWT . potensi-potensi tersebut sebenarnya sudah melekat pada diri manusia sejak kecil sehingga lingkungannya haruslah mendukung agar potensi-potensi anak berbakat itu akan berkembang dan berguna bagi kehidupan masyarakat. Lalu apa sebenarnya definisi dari anak berbakat itu? Apa saja karakteristik atau ciri-ciri yang tampak dari anak berbakat? Bagaimana kita mengidentifiks i anak berbakat? Bagaimana cara mendidik anak berbakat yang tepat sehingga potensi yang ia miliki dapat kita gali dan kita kembangkan? Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan saya kupas tuntas dalam makalah ini. Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya menyelesaikan makalah ini baik secara materi maupun non-materi, terutama kepada Bapak Sutijan selaku dosen Ilmu Pendidikan saya, karena tanpa bimbingannya saya mungkin tidak bisa me nyelasaikan makalah ini dengan baik. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada teman-teman kelas 1C yang telah memberikan semangat berbaginya untuk saya. Kita sama-sama belajar dan harus sukses pula dengan sama-sama. “Tak ada gading yang tak retak.” Mungkin itulah peribahasa yang tepat untuk makalah ini. Karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Saya sadar, terdapat banyak kekurangan yang terkandung dalam makalah ini. Untuk itu saya harapkan kritik dan saran dari para pembaca demi baiknya makalah-makalah yang selanjutnya.
  • 3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semua manusa pintar dan tidak ada yang bodoh. Mengapa saya sampaikan seperti itu ? karena, mari kita lihat, semua manusia bisa berjalan, bisa memakai barang-barang di rumahnya, bisa berbicara, bisa melakukan apa yang dia mau, tahu mengenai cara melakukan sesuatu dsb. Terkecuali yang mempunyai kekurangan atau keterbatasan. Semua manusia unik, unik di sifatnya, kemampuannya, kepribadiannya dsb. unik itu artinya berbeda dari yang lain. Orang lain mungkin punya tapi tidak semuanya memiliki. Keunikan dalam bidang kemampuan contohnya, ada seorang anak yang memiliki kemampuan lebih di bidang seni, melukis, maka ketika ia diperintahkan untuk melukis, hasil kepunyaannyalah yang lebih indah dan bagus dibandingkan milik teman-temannya yang lain. Atau dalam keadaan seperti ini anak itu dapat dikatakan “berbakat” B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari berbakat itu? 2. Apakah karakteristik dari anak berbakat? 3. Bagaimana cara mengidentifikasi anak berbakat? 4. Bagaimana cara mendidik anak berbakat? 5. Bagaimana Islam memandang keberbakatan? C. Tujuan 1. Mengetahui definisi berbakat secara umum maupun menurut pendapat para ahli 2. Mengetahui karakteristik dari anak berbakat 3. Mengetahui cara mengidentifikasi anak berbakat 4. Mengetahui cara mendidik anak berbakat dengan benar 5. Mengetahui perspektif Islam dalam keberbkatan seseorang
  • 4. Bab II Pembahasan 2.1 Definisi berbakat Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), berbakat berarti “mempunyai dasar kepandaian yg dibawa sejak lahir; berpembawaan” 2.2 Karakteristik Keberbakatan Semua siswa berbakat juga berbeda-beda dalam hal kekuatan dan talenta mereka yang unik, dan mereka yang memperlihatkan talenta yang luar biasa salah satu bidang dapat saja hanya memperlihatkan kemampuan rata-rata di bidang lainnya. Siswa berbakat memiliki karaktersitik seperti: (Winner, 2000b) Penbendaharaan kata yang kaya, kemampuan berbahasa yang tinggi dan keterampilan membaca diatas rata-rata Pengetahuan umum yang kaya mengenai dunia Kemampuan belajar lebih cepat, mudah, dan mandiri dibandingkan teman-tema n lainnya. Proses kognitif dan strategi belajar yang lebih canggih dan efisien Fleksibelitas yang lebih besar dalam hal gagasan dan pendekatan terhadap tugas. Standar performa yang tinggi (kadangkala terlalu perfeksionis) Konsep diri yang positif khususnya dalam kaitan dengan usaha-usaha akademis. Perkembangan sosial dan penyesuaian emosi diatas rata-rata (meskipun beberapa siswa berbakat yang ekstrim mungkin mengalami kesulitan Karen mereka sangat berbeda dari teman-teman sebayanya) (B.Clark, 1997; Cornell et.al., 1990; A.W.Gottfried et.al., 1994; Lupart, 1995; Parker, 1997; Shavinina & Ferrari, 2004; Silvermen, 1994; Steiner &Carr, 2003; Winner, 2000a, 2000b) 2.3 Identifikasi anak berbakat Apakah bakat merupakan keturunan atau hasil lingkungan? Kemungkinan besar keduanya. Individu- induvidu yang berbakat dapat mengindetifikasi bahwa mereka mempunyai tanda-tanda kemampuan yang tinggi pada bidang tertentu pada usia muda, sebelum atau pada awal pendidikan (Howe, dkk., 1995) . Ini menunjukan bahwa kuatnya pengaruh genetik atau keturunan pada anak berbakat. Namun, para penelit i juga menemukan bahwa individu yang berhasil mendapatkan gelar juara atau diberi lebel status sosial master piece oleh masyarakat pada bidang seni, matematika, ilmu pengetuhuan dan olahraga itu semuanya dikarenakan dukungan keluarga disertai pelatihan dan praktik bertahun-tahun (Bloom, 1985) . Latihan dengan serius secara teratur merupakan bekal individu yang sangat penting untuk menjadi ahli dalam bidang tertentu. Latihan yang dilakukan dengan serius dan teratur (deliberate practice) adalah
  • 5. latihan yang muncul pada tingkat kesulitan yang sesuai pada individu tersebut, member umpan balik yang koleratif, dan mungkin memungkinkan kesempatan untuk pengulangan (Erickson, 1996). Dalam satu studi, musisi terbaik melakukan latihan yang serius dan teratur dengan porsi dua kali lipat lebih banyak dibandingkan musis i amatir (Ericsson,Krampe, & Tesch, 1993) . Apakah anak-anak yang dari kecil sudah memiliki bakat tertentu berpotensi akan berbakat pula pada saat dewasa dan menjadi orang yang sangat kreatif? Dalam penelitian Terman, anak-anak yang memiliki IQ tinggi pada bidang tertentu akan berpotensi menjadi orang yang ahli pada bidang tersebut. (Winner, 200) . Sejak usia dini sudah dapat dilihat kemungkinan ada atau tidaknya bakat tertentu dari anak. Sebagai contoh: “anak yang baru berumur dua tahun tetapi lebih suka memilih alat-alat mainan untuk anak berumur 6-7 tahun; atau anak usia tiga tahun tetapi sudah mampu membaca buku-buku yang diperuntukkan bagi anak usia 7-8 tahun. Mereka akan sangat senang jika mendapat pelayanan seperti yang mereka harapkan.” Anak yang memiliki bakat istimewa sering kali memiliki tahap perkembangan yang tidak serentak. Ia dapat hidup dalam berbagai usia perkembangan, misalnya: anak berusia tiga tahun, jika sedang bermain ia terlihat seperti anak seusianya, tetapi jika sedang membaca ia menampilkan sikap seperti anak berusia 10 tahun, jika mengerjaka n soal matematika ia seperti anak berusia 12 tahun, dan jika berbicara seperti anak berusia lima tahun. Yang perlu dipahami adalah bahwa anak berbakat umumnya tidak hanya belajar lebih cepat, tetapi juga sering menggunakan cara yang berbeda dari teman-teman seusianya. Hal ini tidak jarang membuat guru di sekolah mengalami kewalahan, bahkan sering merasa terganggu dengan anak-anak seperti itu. Di samping itu anak berbakat istimewa biasanya memiliki kemampuan menerima informasi dalam jumlah yang besar sekaligus. Jika ia hanya mendapat sedikit informasi maka ia akan cepat menjadi "kehausan" akan informasi. Di kelas Taman Kanak-Kanak atau Sekolah Dasar. Anak-anak berbakat sering tidak menunjukkan prestasi yang menonjol. Sebaliknya justru menunjukkan perilaku yang kurang menyenangkan, misalnya: tulsiannya tidak teratur, mudah bosan dengan cara guru mengajar, terlalu cepat menyelesaikan tugas tetapi kurang teliti, dan sebagainya. Yang menjadi minat dan perhatiannya kadang-kadang justru hal-hal yang tidak diajarkan di kelas. Tulisan anak berbakat sering kurang teratur karena ada perbedaan perkembangan antara perkembangan kognitif (pemahaman, pikiran) dan perkembangan motorik, dalam hal ini gerakan tangan dan jari untuk menulis. Perkembangan pikirannya jauh lebih cepat daripada perkembangan motoriknya. Demikian juga seringkali ada perbedaan antara perkembangan kognitif dan perkembangan bahasanya, sehingga dia menjadi berbicara agak gagap karena pikirannya lebih cepat daripada alat-alat bicara di mulutnya. Tapi itu tidak terjadi pada semua anak berbakat, hanya beberapa dari mereka saja. Hal yang menyebabkan beberapa anak berbakat pada saat dewasa tidak menjadi master piece atau ahli pada bidangnya adalah bahwa mereka ditekan terlalu keras oleh oran tuanya dan guru yang terlalu keras mengajarnya. Akibatnya, mereka kehilangan
  • 6. motivasi intrinsik (internal) mereka (Winner, 1996, 2006) . Di saat mereka dewasa, mereka bertanya pada dirinya,”Untuk siapa aku melakukan ini semua?” jika jawabannya bukan untuk dirinya sendiri berarti mereka tidak ingin melakukannya lagi. 2.4 Pendidikan Anak Berbakat Tujuan pendidikan anak berbakat adalah agar mereka menguasai sistem konseptual yang penting sesuai dengan kemampuannya, memiliki keterampilan yang menjadikannya mandiri dan kreatif, serta mengembangkan kesenangan dan kegairahan belajar untuk berprestasi. Kebutuhan pendidikan anak berbakat ditinjau dari kepentingan anak berbakat itu sendiri, yaitu yang berhubungan dengan pengembangan potensinya yang hebat. Untuk mewujudkan potensi yang hebat itu, anak berbakat membutuhkan peluang untuk mencapai aktualisasi potensi yang dimilikinya melalui penggunaan fungsi otak, peluang untuk berinteraksi, dan pengembangan kreativitas dan motivasi internal untuk belajar berprestasi. Dari segi kepentingan masyarakat, anak berbakat membutuhkan kepedulian, pengakomodasian, perwujudan lingkungan yang kaya dengan pengalaman, dan kesempatan anak berbakat untuk berlatih secara nyata. Selanjutnya dalam menentukan jenis layanan bagi anak berbakat perlu memperhatikan beberapa komponen. Komponen persiapan penentunan jenis layanan seperti: Mengidentifikasi anak berbakat merupakan hal yang tidak mudah, karena banyak anak berbakat yang tidak menampakkan keberbakatannya dan tidak dipupuk. Untuk mengidentifikasi anak berbakat, perlu menentukan alasan atau sebab mencari mereka sehingga dapat menentukan alat indentifikasi yang sesuai dengan kebutuhan tersebut. Misalnya: jika memilih kelompok Matematika, maka pendekatannya harus mengarah pada penelusuran bakat matematika. Selanjutnya komponen alternatif implementasi layanan meliputi: ciri khas layanan, strategi pembelajaran dan evaluasi. Hal-hal yang diperhatikan dalam ciri khas layanan adalah adaptasi lingkungan belajar seperti usaha pengorganisasian tempat belajar (sekolah unggulan, kelas khusus, guru konsultan, ruang sumber, dll). Selain itu ada adaptasi program seperti: usaha pengayaan, percepatan, pencanggihan, dan pembaharuan program, serta modifikasi kurikulum (kurikulum plus, dan berdiferensiasi). Berkaitan dengan strategi pembelajaran bahwa strtategi pembelajaran yang dipilih harus dapat mengembangkan kemampuan intetelektual dan non intelektual serta dapat mendorong cara belajar anak berbakat. Karena itu anak berbakat membutuhkan model layanan khusus seperti bidang kognitif-afektif, moral, nilai, kreativitas, dan bidang-bidang khusus. Evaluasi pembelajaran anak berbakat menekankan pada pengukuran dengan acuan kriteria dan pengukuran acuan norma. Pemberian program khusus untuk pendidikan anak berbakat ini dibuat karena anak-anak berbakat mempunyai kebutuhan pendidikan khusus. Anak-anak ini telah menguasai banyak konsep ketika mereka ditempatkan di satu kelas tertentu, sehingga sebagian besar waktu sekolah mereka akan terbuang percuma. Mereka mempunyai kebutuhan yang sama dengan siswa-siswa lainnya, yaitu kesempatan yang konsisten untuk belajar bahan baru dan untuk mengembangkan perilaku yang memungkinkan mereka mengatasi tantangan dan perjuangan dalam belajar sesuatu yang baru. Akan sangat sulit bagi anak-anak berbakat ini memenuhi kebutuhan tersebut bila mereka ditempatkan dalam kelas yang heterogen.(Winebrenner & Devlin, 1996) . Anak berbakat adalah anak yang memiliki kemampuan dan minat yang berbeda dari kebanyakan anak-anak sebayanya, maka agak sulit jika anak berbakat dimasukkan pada sekolah tradisional, bercampur dengan anak-anak lainnya. Di kelas-kelas seperti itu anak-anak berbakat akan mendapatkan dua kerugian, yaitu:
  • 7. (1) anak berbakat akan frustrasi karena tidak mendapat pelayanan yang dibutuhkan, (2) guru dan teman-teman kelasnya akan bisa sangat terganggu oleh perilaku anak berbakat tadi. Para ahli berpendapat bahwa pendidikan anak-anak berbakat mewajibkan pemeriksaan yang signifikan. Seperti yang dikemukakan dalam buku : Genius Denied: How to Stop Wasting Our Brightest Young Minds (Davidson & Davidson , 2004) Anak-anak berbakat yang merasa tidak tertantang dengan materi dan situasi kelas akan mengganggu, membolos, dan kehilangan minat dalam mencapai prestasi. Terkadang anak-anak ini tidak tertarik untuk mengerjakan tugas, menjadi pasif di kelas, dan apatis di lingkungan sekolah (Rosselli, 1996). Guru harus menantang anakl-anak yang berbakat luntuk mencapai harapannya yang tinggi hingga bakatnyta terasah sehingga pada saat dewasa ia menjadi ahli pada bidang tertentu (Hargrove, 2005; Tassell-Baska & Stambaugh, 2006; Winner, 2006) . Lima pilihan program yang tepat dilakukan untuk anak-anak yang berbakat adalah (Hertzog, 1998) : Kelas Khusus. Ini telah menjadi cara yang umum untuk mendidik anak-anak yang berbakat. Kelas khusus yang dilakukan selama hari sekolah biasa disebut program “penarikan.” Beberapa kelas khusus juga diadakan setelah sekolah pada hari pada hari sabtu. Atau biasanya di sekolah-sekolah formal di Indonesia biasa dijumpai kelas ekstra-kurikuler, dimana pada kelas tersebut bertujuan untuk mengembangkan potensi bakat yang dimiiliki peserta didik. Akselerasi dan pengayaan. Diawal penerimaan taman kanak-kanak (TK) hingga jenjang berikutnya, sekolah seharusnya meberi tes IQ, bakat, minat untuk menempatkan anak-anak berbakat pada tempatnya yg sesuai agar mereka mampu meningkatkan opotensinya. Anak yang telah dites dan mendapatkan hasil yang menyatakan dia berbakat maka sehendaknya anak tersebut ditempat pada kelas akselerasi (menyelesaikan 3 tingkat dalam 2 tahun) atau proses percepatan materi (Colangelo, Asoline, & Gross, 2004; Johnsen, 2005) . Pemadatan atau percepata materi kurikulum adalah proses dimana siswa berbakat dianggap bisa menyelesaikan materi lebih cepat dibanding anak-anak yang memiliki IQ standar pada umumnya. Home-schooling (pendidikan non formal di luar sekolah). Cara lain yang dapat ditempuh selain model akselerasi adalah memberikan pendidikan tambahan di rumah atau di luar sekolah, yang sering disebut home-schooling. Dalam home-schooling orang tua atau tenaga ahli yang ditunjuk bisa membuat program khusus yang sesuai dengan bakat istimewa anak yang bersangkutan. Pada suatu ketika jika anak sudah siap kembali ke sekolah, maka ia bisa saja dikembalikan ke sekolah pada kelas tertentu yang cocok dengan tingkat perkembangannya. Mentor. Ini adalah cara yang paling penting untuk mengembangngkan potensi anak berbakat. Dengan adanya mentor, anak berbakat akan termotivasi, tertantang, dan tidak merasa monoton tentang apa yang dipelajari karena peran mentor disini adalah untuk menggali potensi anak berbakat. Seorang mentor juga harus menggunakan cara-cara yang efektif untuk mendidik anak berbakat seperti, pemberian materi yang luas, tingkat kesulitan materi lebih tinggi, pemberian materi disertasi aplikasi, dan selalu memberikan evaluasi kepada peserta didik. (Pleiss & Feldhusen, 1995) Program layanan kerja untuk masyarakat. Pada program ini, peserta didik yani anak berbakat wajib mengaplikasikan ilmunya kepada masyarakat. Hal ini diberikan agar anak berbakat dapat berbaur dengan masyarakat dan memberikan kesan kepada meraka bahwa talenta sangat diperlukan oleh masyarakat sehingga anak berbakat akan terus mempelajari ilmunya dan menghasilkan hal baru.
  • 8. Guru atau mentor yang melaksanakan tugas-tugas kurikuler yang telah digariskan mempunyai peranan yang penting agar apa yang akan diajarkan bisa merangsang perkembangan seluruh potensi yang dimiliki serta berhasil melatih setiap aspek yang berkembang memperlihatkan fungsi-fungsi kreatif dan produktif. Mengenai pelaksanaan pendidikan khusus untuk anak berbakat pada umumnya dikelompokkan dalam tiga bentuk: “Pemerkayaan” yaitu pembinaan bakat dengan penyediaan kesempatan dan fasilita s belajar tambahan yang bersifat pendalaman kepada anak berbakat setelah yang bersangkutan menyelesaikan tugas-tugas yang diprogramkan untuk anak pada umumnya (independent study, projects, dan sebagainya). “Percepatan” yaitu cara penanganan anak berbakat dengan memperbolehkan anak naik kelas secara melompat, atau menyelesaikan program reguler di dalam jangka waktu yang lebih singkat. Variasi bentuk-bentuk percepatan adalah antara lain early admission, advanced placement, advanced courses. “Pengelompokan Khusus” dilakukan secara penuh atau sebagian, yaitu bila sejumla h anak berbakat dikumpulkan dan diberi kesempatan untuk secara khusus memperoleh pengalaman belajar yang sesuai dengan potensinya. Selain bentuk-bentuk pembinaan tersebut di atas, ada pula cara-cara pembinaan yang lebih bersifat informal, misalnya dengan pemberian kesempatan meninjau lembaga-lembaga penelitian-pengembangan yang relevan, atau pengadaan perlombaan-perlombaan. Peran orang tua dalam menghadapi anak berbakat adalah memberi perhatian terlalu banyak atau terlalu sedikit, antara memberi kesempatan kepada anak untuk mengembangkan bakat dan minatnya dan memberi tekanan untuk berprestasi semaksimal mungkin. Ada beberapa hal yang memudahkan orang tua agar lebih mantap dalam menghadapi dan membina anak berbakat (Ginsberg dan Harrison, 1977; Vernon, 1977) diantaranya adalah: Anak berbakat itu tetap anak dengan kebutuhan seorang anak. Jika ada anak-anak lain dalam keluarga, janganlah membandingkan anak berbakat dengan kakak-adiknya atau sebaliknya. Sempatkan diri untuk mendengarkan dan menjawab pertanyaan-pertanyaannya Berilah kesempatan seluas-luasnya untuk memuaskan rasa ingin tahunnya dengan menjajaki macam-macam bidang, namun jangan memaksakan minat-minat tertentu. Berilah kesempatan jika anak ingin mendalami suatu bidang, karena belum tentu kesempatan itu ada di sekolah. Kerjasama Antara Keluarga, Sekolah dan Masyarakat Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama keluarga (orang tua), sekolah, dan masyarakat. Keluarga dan sekolah dapat bersama-sama mengusahakan pelayanan pendidikan bagi anak berbakat, misalnya dalam memandu dan memupuk minat anak. Tokoh-tokoh dalam masyarakat dapat menjadi “tutor” untuk anak berbakat yang mempunyai minat yang sama.
  • 9. 2.5 Anak Berbakat Menurut Perspektif Islam الَنآنففَ نََُُبََظ تٍََ فََرَ نَُبََظ ةََُنرآخ لَْ ظ مَْنعَ لََٰلَ مَْننَظضنع اَنْلنضَف فََنيَ نظنُ Perhatikanlah bagaimana Kami lebihkan sebagian dari mereka atas sebagian (yang lain). Dan pasti kehidupan akhirat lebih tinggi tingkatnya dan lebih besar keutamaannya. (Al israa ayat 21) آََُّ ظ آم فَِ آ ةن آَُْظِر تَ بَْْ آَّنْ اْفَظنَع اَف اآف ةآفَبنلظقَظنَع تٍََ فََرَ مَْنعَ اَنقوَ مَْننَظنْع تََُاَرَ نْ نَتآأ خَفَئآيَ ظنْع مََ لَ ةْْآَّا تَآمفعَ ةَرَلظقتَ Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al anam ayat 165). لَٰآفعَ آَُمفرَ هْْ نََُُْ آنْ نلظآفآضنع اَف ظرَِفيآظ مَىلَْ نٍَقوَ لََٰلَ نمَمَضَف آمنمَع ظارَفيآ ظَِب ةَنع هْْ آنْنَْ ةَََآبَ (Siksaan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu meubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Anfaal 53). آََُّ آفآضنع آنْ نل ظ اَف ظرَِفيآظ مَىلَْ آنَِْقوَ اَف ظرَِفيآظ اَ هْْ آَّنْ هْْ آ نَُاآ آانن نَِلََظقُ ظ خَلنلآآ آَُانن هََِنآِ فَْنآن آانن ظامَيآبَِفرَ ةَظَ اََُْ آانن ظ آآ آانن ةَظضنع اََُف ةَظ اَ اَفَ ظقُوَ آنَِْقوَ ظه تََُ Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. (ar ra’du 11) ظفِن ةْنمظفنآ اَرَ اَنآنْ 6. Karena sesungguhnya bersama setiap kesulitan ada kemudahan, Al- Insyira ayat 5. Islam juga memberi petunjuk kepada orang tua agar dalam mendidik selalu memperhatikan tingkat kemampuan anak, seperti dalam hadist Rosul yang berbunyi : ( ا ف لع ت هُ ) ة ضع قِٰ ت هٍ لٰل س ةْ ضف طب خْف نْ ر ا “Saya disuruh berbicara kepada orang-orang sesuai dengan kemampuan intelektua l mereka.“(HR.Muslim)21 Hadist di atas menjelaskan bahwa orang tua/ pendidik dalam melaksanakan tugas harus menyesuaikan daya pikir anak sehingga akan terarah pada kemampuannya dan anak dapat terus berkembang.
  • 10. Dari ayat dan hadist di atas menunjukkan bahwa Islam sangat mendorong pendidikan intelektual dan membebani tanggung jawab pendidik khususnya orang tua terhadap kemampuan anak, termasuk juga anak yang tergolong berbakat. Anak Berbakat memiliki kelebihan yang luar biasa sehingga mendidiknya pun berbeda dengan anak normal biasa. Kelebihan anak berbakat antara lain memiliki kekuatan untuk mengingat dan manghapal. Dalam pendidikan Islam hal yang paling utama yang perlu diajarkan adalah menghapal ayat-ayat suci al-quran, karena keutamaannya sangat besar, yang digambarkan dalam hadist Nabi SAW berbunyi : ةْ شمس و ضق ا ثل ه ؤ ضق ت ق نُ فَ ا ف اع ةْ فِف و قِ ةُ بس مٰل ا م لم ن ةْ ق ان ة ه خه نِ ا ا ف فِ هه فَ ف ضف مف ن ا ا ف قِ فف ةْ ه ضْمف و قِِ ا ن م ل ىف ةُْ ه فُِْل ( عَ ةْ فَ ت هُ ) . ن ةْ مَف “Siapa yang membaca Al-Quran dan mempelajarinya, lalu mengamalkannya, maka pada hari kiamat akan dikenakan padanya mahkota yang terbuat dari cahaya, yang sinarnya seperti sinar matahari, sedankan pada kedua orang tuanya akan dikenakan dua potong pakaian yang tiada dapat disanggah oleh dunia. Lalu keduanya bertanya, Mengapa Kami diberi pekaian ini lalu dijawab, “ karena anakmu belajar Al-Quran.” ( HR. Al-Hakim.)23 Untuk mengajarkan Al-quran pada anak orang tua dapat memasukkan anaknya ke dalam kelompok penghapal Al-quran, orang tua dapat mendaftarkan anaknya pada seorang ustadz yang sudah dikenal bagus hapalannya dan kesalehan ahlaknya. Disamping menghapal Al-quran, sebaiknya diajarkan pula untuk menghapal hadist Nabi SAW dari kitab shahih, seperti shahih muslim dan shahih bukhari. Pilihkan hadist yang ungkapannya sederhana dan mudah ditangkap maknanya dan bermanfaat bagi kehidupan anak-anak. Seperti kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya dan hadist-hadist yang berkaitan dengan ahlak dan etika. Dalam pendidikan Islam anak juga dianjurkan untuk menghapal peribahasa yang mengandung hikmah dan kebenaran. Hapalan ini akan membantu anak memahami ayat dan hadist yang didalamnya banyak sekali ungkapan yang mengandung peribahasa. Ibnu Jauzi mengatakan bahwa di dalam Al-quran terdapat 43 peribahasa. Diantara contoh peribahasa itu adalah:” apa yang kau tanam, akan kau tunaikan jua, waspadalah akan kejahatan orang yang kamu berbuat baik kepadanya; barang siapa yang tidak mengetahui suatu perkara, maka ia aka mengulanginya.” Orang tua hendaknya menjelaskan maksud peribahasa itu sesuai dengan tingkat pemahaman anak. Untuk memenuhi keinginan dalam bidang penemuan-penemuan baru orang tua dapat menyediakan perpustakan di rumah, pilih salah satu ruang yang dapat dijangkau oleh anak, perpustakaan itu dapat berisi ensiklopedi ilmiah atau majalah ilmiah. Dan sebaiknya orang tua perlu memperhatikan isinya jangan sampai anak termakan propaganda sekularisasi yang biasanya termuat dalam metode ilmiah barat hal ini bisa berupa terjemahan dari buku-buku yang berasal dari barat. Orang tua juga harus mendorong anaknya untuk terus meneliti, dengan mengarahka n perhatian anak pada alam raya; memberi tahu tentang kebaikan dan keindahan yang ada pada mahluk Allah dengan cara membiasakan anak untuk memperhatikan semua
  • 11. ciptaan Allah yang ada di alam; dan mengadakan penelitian. Orang tua dapat menyediakan alat untuk meneliti misalnya dengan mikroskop, teleskop dan sebagainya. Dalam hal ini Allah memerintahkan pada manusia untuk selalu memikirkan nikmat - nikmat-Nya dan apa yang telah Dia ciptakan, baik di langit maupun di bumi.27 Dalam QS. Yunus :101 berbunyi: تأ ر ةْ فمق ا ل اف لٍ “Katakanlah, perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi.”28 Lingkungan sangat berperan pada perkembangan anak berbakat, oleh karena itu orang tua harus mengupayakan agar anaknya dapat bersosialisasi dengan lingkungan. Salah satunya yaitu orang tua perlu mencarikan teman yang mempunyai kecerdasan sehingga anak dapat menyalurkan kemampuannya. Dalam pendidikan Islam mencarikan teman buat anaknya bukan hanya yang mempunyai IQ tinggi/cerdas tetapi juga yang baik moralnya dan kuat akidahnya, karena seorang teman mempunyai pengaruh yang besar. Ini tergambar dalam sabda Rosululla h SAW : ( ا اه ةْ ى هُت ) ة ل خِف ان عَ مْه ا ل ف ضط خ ل ف ل نِ لٰل و ة م “Seseorang itu berdasarkan agama temannya, oleh karena itu perhatikanlah kepada siapa ia berteman.”29 Selain upaya-upaya di atas anak perlu diberi dorangan motivasi karena motivas i membuat percaya pada potensi yang dimiliki. (seperti yang telah dijelaskan di atas. ) Kedudukan motivasi dalam teori pendidikan disebutkan bahwa motivasi berkaitan dengan fungsi psikis, menyangkut kejiwaan manusia. Dalam kaitan ini ajaran Islam menyatakan bahwa disamping unsur fisik manusia juga dilengkapi dengan unsur psikis/jiwa yang menjadi penggerak tingkah raga seseorang dalam wujud motivas i untuk mengerjakan perbuatan tertentu.30 Adapun firman Allah yang menjadi sumber motivasi adalah QS. Al-Zalzalah ayat 7-8. 8) هِْ ش تَل ا ث فِا مِمل ا من ( 7) هِْ خ ف تَل ا ث فِا مِمل ا من ). “Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya”. (7). “Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat balasannya pula”. (8). 31 Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa kecerdasan berhubungan dengan akal dan otak, dimana keduanya dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya mengenai makanan (gizi). Dalam pendidikan Islam selain makanan yang bergizi/baik juga mementingkan makanan yang halal,sebagaimana firman Allah QS An-Nahl: 114 ... ط ف بف م لف الله تز عٍْ امف ا لْقْ artinya : “Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu..”
  • 12. oleh karena itu meskipun bergizi/baik tetapi tidak halal maka tidak diperbolehkan/diharamkan. Karena makanan dan minuman yang dimakan manusia mempunyai pengaruh terhadap jasmani dan rohani untuk itu orang tua agar melarang anak terlalu kenyang karena menimbulkan pengaruh yang kurang baik dalam diri anak. Masa perkembangan anak baik jasmani, akal dan mental sangat membutuhkan gizi makanan yang baik. Syari’at Islam menyarankan agar umatnya mengkons ums i berbagai zat makanan yang bergizi yang sangat diperlukan oleh tubuh manusia. Menurut H. Khairiyah Thaha MA dalam bukunya “Konsep Ibu Teladan” menyebutka n bahwa agar pendidikan intelektual dapat mencapai hasil optimal ada sejumlah cara dan metode yang bisa ditempuh antara lain : 1.Orang tua hendaknya menumbuhkan kesadaran untuk mendengar dan menginga tka n hal-hal yang positif pada diri anak, dengan cara menyampaikan seluk beluk ajaran Islam secara bertahap. 2.Menyediakan perpustakaan mini di kamar anak yang terdiri dari buku-buku tentang kisah para nabi dan Rosul, para sahabat dan buku-buku pengetahuan yang bermanfaat bagi masa depan anak sesuai dengan tuntutan usia, perkembangan serta kemampuannya. 3.Mencarikan teman sepergaulan yang memiliki kecerdasan dan keunggulan ilmia h yang memadai sehingga bisa mempengaruhi dalam berfikir dan berperilaku ilmiah.37 Demikianlah beberapa upaya yang dapat dilakukan orang tua dalam mendidik dan memelihara anaknya yang berbakat yang diambil dari pendapat para ahli dan diperkuat dengan al-quran dan hadist. Berikut ini akan penulis contohkan anak berbakat dari Islam : Abbdullah Ibnu Abbas ( seorang ahli tafsir dan ahli Fiqh.) Ia seorang yang cerdas pada masa kecil, ini dilihat dari pikirannya yang lebih dewasa dari pada umurnya, dan pengetahunnya lebih luas dari pada usianya, semua ayat al-quran yang telah Ia dengar, Ia hafal di luar kepala dan semua hadist Rasulullah yang ia dengan, Ia mengerti dan Ia pahami benar-benar. Abdullah sering juga bergaul dengan orang-ornga tua untuk mendengarkan kisah-kisah tentang “peristiwa-peristiwa Arab” dari mereka. Oleh karena itu pada usia delapan belas tahun Ia telah menjadi seorang pemuda yang luas ilmu pengetahunnya sehingga orang-orang sering datang ke rumahnya untuk bertanya tentang ta’wil ayat-ayat al-quran, hadist rasulullah SAW atau masalah yang berhubungan dengan fiqh, bahasa dan peristiwa-peristiwa Arab.38 Dari contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa anak berbakat sudah ada sejak zaman Rasulullah.
  • 13. Daftar Pustaka Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, www.kbbi.web.id . Diakses pada 26 Oktober 2013 http://kumpulanmakalah-kedokteran-psikologi.blogspot.com/2013/06/makalah-psikologi-pendidikan- pendidikan.html, Diakses pada 26 Oktober 2013