Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfLahitaAzizah
Setelah mengikuti pelatihan Merdeka Mengajar, para guru menyadari pentingnya memahami karakteristik dan kebutuhan setiap murid serta merefleksikan kekuatan dan kelemahan diri sendiri agar dapat mendidik murid sesuai kodratnya. Guru juga menyadari pentingnya menerapkan pembelajaran yang memerdekakan murid agar tumbuh sesuai potensinya masing-masing.
Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar .pptxjedelo6406
Dokumen tersebut membahas tentang Merdeka Belajar sebagai pendekatan dimana siswa dapat memilih pelajaran yang diminati. Guru memiliki peran penting dalam menerapkan pembelajaran yang inovatif dan berpihak pada murid untuk mengakomodasi konsep Merdeka Belajar. Pendidikan bertujuan untuk menuntun segala kodrat murid agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan.
Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfLahitaAzizah
Setelah mengikuti pelatihan Merdeka Mengajar, para guru menyadari pentingnya memahami karakteristik dan kebutuhan setiap murid serta merefleksikan kekuatan dan kelemahan diri sendiri agar dapat mendidik murid sesuai kodratnya. Guru juga menyadari pentingnya menerapkan pembelajaran yang memerdekakan murid agar tumbuh sesuai potensinya masing-masing.
Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar .pptxjedelo6406
Dokumen tersebut membahas tentang Merdeka Belajar sebagai pendekatan dimana siswa dapat memilih pelajaran yang diminati. Guru memiliki peran penting dalam menerapkan pembelajaran yang inovatif dan berpihak pada murid untuk mengakomodasi konsep Merdeka Belajar. Pendidikan bertujuan untuk menuntun segala kodrat murid agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan.
Modul ini membahas pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan. Setelah mempelajari modul ini, penulis memahami bahwa pendidikan bertujuan untuk menuntun tumbuhnya potensi setiap anak sesuai kodratnya, bukan mengubah kodrat anak. Guru harus membuka diri terhadap keragaman potensi anak serta menciptakan pembelajaran yang berpusat pada anak dan mengasah karakter.
Dokumen tersebut membahas tentang peran guru dalam menerapkan pendekatan pembelajaran yang memberdayakan murid, seperti Merdeka Belajar. Guru diharapkan mampu mengenali karakteristik murid, berinovasi, kolaboratif, dan memfasilitasi pemenuhan kebutuhan kognitif, afektif, dan psikomotorik murid agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan.
koneksi antar materi 1.4.a.9 Budaya Positif# Raja David Sitindaon.pdfRajaDavidSitindaon
1. Dokumen membahas upaya membangun budaya positif di sekolah melalui pendekatan kolaboratif bernama Inkuiri Apresiatif dan penerapan disiplin positif.
2. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan belajar yang nyaman agar murid dapat mengembangkan potensinya dan terbentuknya profil pelajar Pancasila.
3. Rencana aksi mencakup pembiasaan positif oleh seluruh warga sekolah untuk menciptakan
Modul 1.1 membahas filsafat pendidikan Ki Hajar Dewantara tentang menuntun tumbuhnya anak sesuai potensinya. Modul 1.2 menjelaskan nilai-nilai guru penggerak yakni berpihak pada murid, reflektif, mandiri, kolaboratif dan inovatif. Kedua modul ini berkaitan karena filsafat pendidikan Ki Hajar Dewantara dapat dijadikan dasar untuk menuntun potensi murid sesuai nilai-nilai
Ada 5 modul yang membahas tentang peran guru sebagai pendidik, yaitu mengenali diri sebagai pendidik, mendidik dan mengajar, mendampingi murid secara utuh, mendidik kecerdasan budi pekerti, dan pendidikan yang mengantarkan keselamatan dan kebahagiaan. Modul-modul tersebut memberikan panduan bagi guru untuk mengenali karakteristik murid, menerapkan pengajaran yang kreatif dan menyenangkan, serta be
Makalah ini membahas karakteristik individu sebagai peserta didik, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhinya dan strategi memahami karakteristik peserta didik. Faktor seperti usia, kematangan, rentang perhatian, bakat, hubungan sosial, dan kondisi sosial ekonomi mempengaruhi karakteristik setiap peserta didik. Guru perlu memahami berbagai karakteristik ini untuk mengembangkan pendekatan pembelaj
Modul ini membahas pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan. Setelah mempelajari modul ini, penulis memahami bahwa pendidikan bertujuan untuk menuntun tumbuhnya potensi setiap anak sesuai kodratnya, bukan mengubah kodrat anak. Guru harus membuka diri terhadap keragaman potensi anak serta menciptakan pembelajaran yang berpusat pada anak dan mengasah karakter.
Dokumen tersebut membahas tentang peran guru dalam menerapkan pendekatan pembelajaran yang memberdayakan murid, seperti Merdeka Belajar. Guru diharapkan mampu mengenali karakteristik murid, berinovasi, kolaboratif, dan memfasilitasi pemenuhan kebutuhan kognitif, afektif, dan psikomotorik murid agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan.
koneksi antar materi 1.4.a.9 Budaya Positif# Raja David Sitindaon.pdfRajaDavidSitindaon
1. Dokumen membahas upaya membangun budaya positif di sekolah melalui pendekatan kolaboratif bernama Inkuiri Apresiatif dan penerapan disiplin positif.
2. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan belajar yang nyaman agar murid dapat mengembangkan potensinya dan terbentuknya profil pelajar Pancasila.
3. Rencana aksi mencakup pembiasaan positif oleh seluruh warga sekolah untuk menciptakan
Modul 1.1 membahas filsafat pendidikan Ki Hajar Dewantara tentang menuntun tumbuhnya anak sesuai potensinya. Modul 1.2 menjelaskan nilai-nilai guru penggerak yakni berpihak pada murid, reflektif, mandiri, kolaboratif dan inovatif. Kedua modul ini berkaitan karena filsafat pendidikan Ki Hajar Dewantara dapat dijadikan dasar untuk menuntun potensi murid sesuai nilai-nilai
Ada 5 modul yang membahas tentang peran guru sebagai pendidik, yaitu mengenali diri sebagai pendidik, mendidik dan mengajar, mendampingi murid secara utuh, mendidik kecerdasan budi pekerti, dan pendidikan yang mengantarkan keselamatan dan kebahagiaan. Modul-modul tersebut memberikan panduan bagi guru untuk mengenali karakteristik murid, menerapkan pengajaran yang kreatif dan menyenangkan, serta be
Makalah ini membahas karakteristik individu sebagai peserta didik, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhinya dan strategi memahami karakteristik peserta didik. Faktor seperti usia, kematangan, rentang perhatian, bakat, hubungan sosial, dan kondisi sosial ekonomi mempengaruhi karakteristik setiap peserta didik. Guru perlu memahami berbagai karakteristik ini untuk mengembangkan pendekatan pembelaj
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
1. pengaruh beberapa hal di atas sangat lah besar dalam membentuk kebiasaaan & nilai-nilai hidup
manusia karena pembentukan karakter ditanamkan sejak kecil apabila hal-hal diatas terpenuhi dan
terekamn dengan baik sejak kecil dapat membentuk pribadi yang sukses dan merdeka. namun
kebalikannya jika dari hal-hal diatas ada beberapa yang tidak terpenuhi maka akan menumbuhkan
karakter manusia yang kurang optimal dan kemungkinan menjadi pribadi yang kurang baik. nilai-nilai
yang perlu dikuatkan adalah pada tahap tumbuh kembang anak sebab pada masa anak-anak sangat
perlu pendampingan dan fasilitas dalam mengeksplor dunia, mereka butuh perhatian dan arahan yang
baik agar selaras dengan norma-norma yang ada dan mengembangkan bakat minatnya sehingga kelak
ketika mereka dewasa mereka bisa membedakan dan memilah mana hal yang baik dan yang buruk,
berpikir terebih dahulu sebelum bertindak
Cara proses kerja otak manusia secara sederhana dapat dibagi menjadi dua sistem kerja, Cara kerja otak
dimulai dengan penerimaan informasi dari lingkunagn sekitar melalui panca indra seperti penglihatan.
Sistem lambat merupakan suatu sistem yang proses kerjanya didasarkan pada otak luhur dan primata.
Sedangkan untuk kinerja sistem cepat prosesnya ditopang oleh otak reptil dan mamalia. Biasanya untuk
sistem lambat dipergunakan oleh manusia untuk memikirkan sesuatu yang sifatnya lebih kompleks dan
mendetail. Masing-masing individu punya kemampuan yang berbeda, alias porsi tidak sama terkait
dominasi sistem kerja otak tersebut, sehingga guru harus mengumpulkan dan mengidentifikasi
kemampuan berpikir peserta didiknya.
B. BAGAIMANA MANUSIA MERDEKA BERGERAK
Mengapa manusia yang merdeka bisa termotivasi dari dalam diri mereka, karena memang mereka
memiliki kompetensi keilmuan yang memadai untuk dapat memilih apa yang terbaik untuk mereka,
sehingga akan ada motivasi internal yang memicu mereka untuk selalu bertindak secara optimal dan
penuh tanggungjawab
B. BAGAIMANA MANUSIA MERDEKA BERGERAK
manusia merdeka bukanlah manusia yang bebas dari berbagai aturan yang berlaku bebas melainkan
manusia merdeka dalah manusia yang memiliki kemampuan untuk hidup secara mandiri, tanpa
menggantungkan nasib kepada orang lain hal ini dapat dibentuk melalui pendidikan yang dibentuk
sejak kecil baik oleh keluarga maupun di sekolah dengan penguatan budi pekerti, intelektual dan
jasmani. sehingga mereka dapat bergerak menjalankan aktivitas nya sebagai individu maupun dalam
kemasayarakatan, dapat menentukan arah hidupnya dengan memilah baik buruknya.
Tugas B.
1. 1) Berpihak pada murid adalah nilai sebagai filosofi utama dari Ki Hadjar Dewantara. Nilai ini
mensyaratkan Guru Penggerak untuk selalu bergerak dengan mengutamakan kepentingan murid, 2)
Mandiri, 3) Reflektif, dan 4) Inovatif 2. Melaksanakan segala kewajiban terhadap Allah sehingga akan
melaksanakan segala kewajiban lainnya dengan ikhlas dan bersemangat dalam membimbing anak
untuk menerapkan P5, membuat projek pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna yng
dikaitkan dengan P5, menyisipkan cerita atau motivasi dalam kegiatan pembelajaran yang berisi
dengan materi P5
2. C. BAGAIMANA MENGGERAKKAN MANUSIA: MENUNTUN KEKUATAN KODRAT MANUSIA
untuk membentuk nilai-nilai dalam diri seseorang dan menuntun kekuatan kodratnya maka salah
satunya dengan memberikan pendidikan. karena ketika seseorang tumbuh sendiri tanpa adanya
pendidikan mereka akan kebingungan dalam menghadapi kehidupannya tidak tahu arah dan dapat
terjerumus ke jalan yang salah. melalaui pendidikan, seseorang akan mendapat arahan dan bimbingan
bagaimana meningkatkan kualitas,pengembangan keterampilan, membentuk karakter yang baik, bekali
persiapan dalam mengahadapi dan mengatasi berbagai masalah kelak sehingga mereka dapat memiliki
keutana kodratnya untuk tumbuh menjadi manusia yang dapat mencapai keselamatan dan
kebahagiaan
Tugas C. 21
1. melalui penjelasan diagram gunung es menyadarkan bahwa apa yang terlihat pada diri murid hanya
sedikit bagia dari diri mereka, banyak hal yang masih tersembunyi dan belum terlihat. setiap anak itu
memiliki kemampuan berbeda-beda oleh karena itu sebagai guruharus mampu menciptakan
pembelajaran yang dapat memfasilitasi anak murid untuk menyalurkan kemampuan mereka yang
bermacam-macam dan diselipi pemahaman tentang Profil pelajar Pancasila sehingga mereka akan
termotivasi dengan sendirinya untuk menerapkan hal tersebut dikehidupan sehari-hari mereka agar
mereka dapat bertahan dan bersaing dengan perubahan zaman 2. konsekuensi nya adalah bagaimana
seorang guru harus mampu mengahadapi segala motivasi bawaan dalam diri anak, harus konsisten
dalam pembekalan karakter yang baik dan membiasakan pola pembiasaan yang baik yang
membutuhkan kerjasama antara guru, orangtua dan lingkungan sekolah agar terwujudnya transformasi
pendidikan ke arah yang lebih baik