2. Definisi
Reflex adalah rangkaian gerakan yang
dilakukan secara cepat, involunter dan
tidak direncanakan sebagai respon
terhadap suatu stimulus
Merupakan fungsi integratif
Lengkung reflex adalah jalur yang dilewati
oleh impuls saraf untuk menghasilkan
reflex
7. Refleks patologis
Refleks yang ditemukan pada orang yang
mengalami gangguan pada sistem sarafnya
Contoh : refleks Babinsky, kecuali jika
ditemukan pada bayi
Babinsky group :
– Refleks chaddock
– Refleks schaffer
– Refleks gordon
– Refleks Oppenheim
9. Potensial membran:
+ -
+ -
+ -
+ -
+ -
+ -
+ -
+ -
+ -
+ -
+ -
+ -
+ -
+ -
Na+
Ca2+
Anion
K+
Anion
Potensial membran
timbul akibat dari
Difusi ion
Transport aktif
(pompa ion)
10. Dalam keadaan channel
terbuka (“leak”):
Ion K lebih mudah berdifusi
dari pada ion Na
Dengan perkataan lain:
Channel lebih permiabel
terhadap K daripada
terhadap ion Na
Na+
K+
Mekanisme terbentuknya potensial membran:
11. Dalam keadaan channel
tertutup:
Pompa Na-K akan
mengeluarkan kembali
ion Na dan
memasukkan kembali
ion K
3 Na+
2 K+
ATP ADP
Mekanisme terbentuknya potensial membran
12. Mekanisme terbentuknya potensial membran
A. Potensial
membran akibat
difusi ion K
B. Potensial
membran akibat
difusi ion K dan
ion Na
14. Bila syaraf distimulasi:
Terjadi peningkatan
permiabelitas membran
channel terbuka
Akan tetapi channel lebih
permiabel terhadap Ion
Na
Na+
K+
Mekanisme terbentuknya potensial aksi
16. Potensial membran istirahat (polarisasi)
stimulasi
Difusi ion Na ke dalam sel depolarisasi
Overshoot: depolarisasi mencapai di atas 0
mV
Diffusi ion K ke luar sel repolarisasi
Transport aktif ion Na dan ion K (pompa Na+-
K+) ion Na kembali keluar sel dan ion K
kembali ke dalam sel
Polarisasi
Potensial Aksi :
23. Ujung axon
Neuron berakhir di
– otot
– kelenjar
– neuron lain
Junction antara dua neuron: sinaps
– biasanya: ujung axon ke dendrit berikut
bisa juga: axon ke axon berikut
atau dendrit ke dendrit
– neuron biasa menerima ribuan ujung axon
30. Proses di sinaps
Ujung axon (synaptic knob):
– AP Ca channel opens Ca masuk knob
Neurotransmitter (synaptic vesicles)
– eksositosis ke synaptic cleft
– diffusi ke reseptor di membran subsinaps
Ikatan neurotransmitter – reseptor
– aktifasi pembukaan ‘special ion channel’
– permiabilitas neuron postsynaps berubah
31. Pada excitatory synapse
Kanal Na dan K postsinaps terbuka
– Na masuk: beda konsentrasi dan muatan
– K keluar: beda konsentrasi saja
– Na masuk jauh lebih banyak
Depolarisasi neuron postsynaps
– satu sinaps: tidak cukup untuk depolarisasi
– beberapa sinaps: threshold tercapai AP
– disebut: excitatory postsynaptic potential
(EPSP)
32. Pada inhibitory synapse
Perubahan kanal K dan Cl
– K keluar, Cl masuk
– hiperpolarisasi neuron (makin negatif)
– disebut: inhibitory postsynatic potential (IPSP)
Neuron semakin sulit mencapai ambang
33. Grand postsynaptic potential-
GPSP
Gabungan EPSP dan IPSP
– dari semua neuron presinaps neuron postsinaps
– ribuan dendrit bersinaps di neuron postsinaps
Presynaptic inputs:
– informasi sensoris dari lingkungan
– informasi keseimbangan homeostasis
– informasi dari pusat-pusat kontrol otak
– informasi lain-lain
EPSP dan IPSP adalah graded potential
34. Summasi temporal (tempus = time)
– rangsangan berurutan tapi jauh: sedikit
– rangsangan berdekatan: bisa threshold
(graded potential tidak punya refrakter)
Spatial summation (space)
– rangsangan serentak dari berbagai presinaps
– bisa mencapai AP
– bisa saling menghilangkan
35. Inhibisi atau fasiltasi presinaps
Ujung akson presinaps
– bisa disyarafi oleh ujung akson lain
– neurotransmitternya bisa
bertambah atau berkurang
Neurotransmitter:
– berkurang: inhibisi presinaps
– bertambah: fasilitasi presinaps
36. Konvergensi dan divergensi
Convergence:
– neuron menerima banyak akson neuron lain
– dipengaruhi oleh banyak sel lain
Divergence:
– akson dikirim ke banyak neuron lain
– ujung akson bercabang
– mempengaruhi banyak sel lain
37. Convergence:
– akson-akson neuron lain
mempengaruhi neuron penerima
Divergence:
– ujung akson bercabang
mempengaruhi banyak sel lain
38.
39.
40.
41.
42. Neuromuscular Junction
- Serat otot disyarafi syaraf
bermielin
- 1 junction per 1 serat otot
- Ujung syaraf invaginasi ke
dalam serat otot, tapi berada
di luar membran serat otot
- Ditutupi oleh sel Schwan
insulasi dari cairan intersisial
- Akson terminal mengandung
banyak mitokondria untuk
sintesis neurotransmiter
- Neurotransmiter disimpan di
dalam vesikel sinaptik
Motor Endplate
Vesikel
sinaptik
Axon terminal
didalam lekukan
sinaptik
Celah subneural
Celah
sinaptik
43. Sekresi Asetilkolin (AK)
Impuls
Neuromuscular junction
Vesikel AK dilepaskan menuju ke
ruang sinaptik
Saluran Ca terbuka
Ca menarik vesikel AK ke membran
syaraf dekat dense bar
Vesikel AK menyatu ke membran
syaraf
AK keluar ke ruang sinaptik melalui
proses eksositosis
Vesikel
Dense bar
Saluran Ca
Celah subneural
Reseptor
asetilkolin
Lamina basalis
dan
asetilkolinesterase
Membran syaraf
Membran otot
Release site
44. Efek AK pada membran Postsinaptik
Reseptor AK pada celah
subneural adalah saluran AK
(acetylcholine-gated ion
channel)
Saluran AK bila sudah
ditempeli AK terbuka
Saluran AK yang terbuka
dapat dilalui ion-ion positif Na,
K, Ca depolarisasi
Ion-ion negatif tidak bisa
lewat, karena muatan negatif
di pintu
AK
Na+
45. Nasib AK Setelah Dilepaskan
AK hanya berada di ruang sinaptik selama
beberapa milidetik, kemudian segera disingkirkan
sehingga tidak terjadi re-eksitasi otot setelah
selesai satu potensial aksi
Mengaktivasi reseptor AK
Segera disingkirkan dengan cara:
- Terbanyak dihancurkan oleh enzim AK- esterase
yang terdapat di lamina basalis pada ruang
sinaptik, antara presinap dan post-sinap
- Sejumlah kecil berdifusi keluar dari ruang sinaptik