Dokumen tersebut membahas tentang definisi epidemiologi menurut para ahli dan sejarah perkembangan ilmu epidemiologi. Epidemiologi didefinisikan sebagai ilmu tentang frekuensi, distribusi, dan faktor penyebab masalah kesehatan dalam masyarakat. Teori penyebab penyakit telah berkembang dari teori kontak, hipokratik, miasma hingga teori kuman modern. Tokoh-tokoh seperti John Snow dan Percival Pott dianggap sebagai b
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi seperti polio, tuberkulosis, hepatitis B, difteri, pertussis, dan lainnya. Diperlukan cakupan imunisasi yang tinggi dan berkelanjutan untuk mencegah penyakit tersebut baik pada individu maupun masyarakat."
07. tingkatan dan uapaya pencegahan penyakitSyahrum Syuib
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian epidemiologi dan upaya pencegahan penyakit. Secara garis besar dibahas tentang empat tingkat pencegahan penyakit yaitu primordial, primer, sekunder, dan tersier beserta upaya-upaya yang dapat dilakukan pada masing-masing tingkat pencegahan.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi epidemiologi menurut para ahli dan sejarah perkembangan ilmu epidemiologi. Epidemiologi didefinisikan sebagai ilmu tentang frekuensi, distribusi, dan faktor penyebab masalah kesehatan dalam masyarakat. Teori penyebab penyakit telah berkembang dari teori kontak, hipokratik, miasma hingga teori kuman modern. Tokoh-tokoh seperti John Snow dan Percival Pott dianggap sebagai b
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi seperti polio, tuberkulosis, hepatitis B, difteri, pertussis, dan lainnya. Diperlukan cakupan imunisasi yang tinggi dan berkelanjutan untuk mencegah penyakit tersebut baik pada individu maupun masyarakat."
07. tingkatan dan uapaya pencegahan penyakitSyahrum Syuib
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian epidemiologi dan upaya pencegahan penyakit. Secara garis besar dibahas tentang empat tingkat pencegahan penyakit yaitu primordial, primer, sekunder, dan tersier beserta upaya-upaya yang dapat dilakukan pada masing-masing tingkat pencegahan.
Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)NajMah Usman
Mahasiswa mampu menjelaskan perhitungan angka kematian dan interpretasi hasil perhitungan
�
Mampu menjelaskan perbedaan prevalensi dan insidensi
�
Mampu menjelaskan perhitungan odd rasio, risk rasio dan prevalensi rasio.
�
REFERENSI
Najmah, 2015, Epidemiologi untuk mahasiswa kesehatan masyarakat. Penerbit: Raja Grafindo Jakarta
http://rajagrafindoonline.com/kesehatan/buku-epidemiologi-untuk-mahasiswa-kesehatan-masyarakat-pengarang-najmah-skm-mph
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian risiko (risk assessment) dan surveilans berbasis risiko. Penilaian risiko melibatkan identifikasi bahaya, analisis risiko, dan penentuan tingkat risiko berdasarkan kemungkinan dan dampak suatu bahaya untuk menentukan tindakan penanggulangan. Surveilans berbasis risiko merupakan pendekatan yang lebih efisien untuk deteksi dini dengan melibatkan penilaian risiko dalam setiap langkah rancangan sistem
Frekuensi Masalah Kesehatan dan prosesur kerjapjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang kegunaan studi epidemiologi, prinsip-prinsip epidemiologi, frekuensi masalah kesehatan, dan prosedur kerja epidemiologi dalam menangani wabah penyakit. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah kegunaan studi epidemiologi untuk menentukan penyebab utama penyakit dan mengidentifikasi kelompok berisiko, prinsip epidemiologi yang mempelajari masalah kesehatan suatu kelompok, serta lang
Dokumen tersebut membahas tentang surveilans kesehatan masyarakat, termasuk definisi, tujuan, dan jenis-jenis surveilans. Surveilans dilakukan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyebarkan informasi kesehatan secara terus-menerus guna mendukung pengambilan keputusan dalam pencegahan penyakit. Terdapat beberapa jenis surveilans seperti surveilans individu, penyakit, sindromik, berbasis
Endometritis dan metritis adalah infeksi rahim yang umumnya terjadi setelah persalinan. Endometritis adalah radang endometrium sedangkan metritis adalah radang otot rahim. Gejala utamanya adalah demam dan lochea berbau. Penanganannya meliputi antibiotika, analgesik, dan kuret bila diperlukan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Peran Dokter Hewan Dalam Pengendalian Resistensi Antimikroba - Webinar Ditjen...Tata Naipospos
Dokumen tersebut membahas peran dokter hewan dalam mengendalikan resistensi antimikroba di sektor kesehatan hewan. Dokter hewan bertanggung jawab untuk memastikan penggunaan antibiotik pada hewan dilakukan dengan tepat dan bijak untuk melestarikan efikasi antibiotik bagi hewan dan manusia. Dokter hewan perlu menerapkan prinsip penggunaan antibiotik yang bijak, seperti hanya menggunakan antibiotik berdasark
Virus influenza tipe A (H5N1) merupakan penyebab penyakit flu burung. Penyakit ini menular dari unggas ke manusia melalui kontak langsung atau debu kotoran unggas. Gejalanya pada manusia mulai dari demam, batuk hingga pneumonia dan bisa mengancam jiwa. Model epidemiologinya menggunakan model segitiga epidemiologi dimana interaksi antara inang, agen, dan lingkungan berperan dalam penyebarannya.
Dokumen tersebut merangkum tentang flu burung (Avian Influenza) yang disebabkan oleh virus influenza tipe A dan menular dari unggas ke unggas atau unggas ke manusia. Virus flu burung H5N1 memiliki daya rusak tinggi bagi manusia dengan tingkat kematian 70-80% dan gejala utamanya adalah demam tinggi, batuk, dan pneumonia. Dokumen tersebut juga memberikan informasi tentang pencegahan dan tindakan apabila ditemukan unggas yang
BAB 8 Epidemiologi Penyakit Menular Infeksi menular seksualNajMah Usman
Dokumen tersebut membahas tentang infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri, virus, dan parasit yang menyebar melalui kontak seksual. Ia menjelaskan analisis situasi IMS di Asia Tenggara dan Indonesia serta triad epidemiologi penyakit tersebut yang meliputi agen penyebab, inang, dan lingkungan. Dokumen ini juga membahas tentang penularan, gejala umum, dan pencegahan IMS.
Dokumen tersebut membahas konsep investigasi KLB/wabah pada manusia dan hewan, termasuk definisi, kriteria, tujuan, alasan dilakukan, dan penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB/wabah."
Flu Burung dan Fenomena Pandemi Influenza - Starbuck, 10 April 2007Tata Naipospos
Dokumen tersebut membahas tentang pandemi influenza yang disebabkan oleh virus baru H5N1 dan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menghadapinya, termasuk memperkuat sistem deteksi dini, mengurangi risiko penularan ke manusia, serta persiapan stok obat dan produksi vaksin.
PPT Zoonosis dan Peran Mahasiswa 17 November 2020.pptxdiana315387
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit zoonosis dan peran mahasiswa dalam pencegahannya. Beberapa penyakit zoonosis yang dijelaskan antara lain Nipah virus, virus avian influenza H5N1 dan H7N9, virus H1N1, West Nile virus, coronavirus, dan bagaimana perkembangan vaksin untuk menanggulanginya. Dokumen juga menjelaskan peran mahasiswa dalam meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat akan bahaya
Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)NajMah Usman
Mahasiswa mampu menjelaskan perhitungan angka kematian dan interpretasi hasil perhitungan
�
Mampu menjelaskan perbedaan prevalensi dan insidensi
�
Mampu menjelaskan perhitungan odd rasio, risk rasio dan prevalensi rasio.
�
REFERENSI
Najmah, 2015, Epidemiologi untuk mahasiswa kesehatan masyarakat. Penerbit: Raja Grafindo Jakarta
http://rajagrafindoonline.com/kesehatan/buku-epidemiologi-untuk-mahasiswa-kesehatan-masyarakat-pengarang-najmah-skm-mph
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian risiko (risk assessment) dan surveilans berbasis risiko. Penilaian risiko melibatkan identifikasi bahaya, analisis risiko, dan penentuan tingkat risiko berdasarkan kemungkinan dan dampak suatu bahaya untuk menentukan tindakan penanggulangan. Surveilans berbasis risiko merupakan pendekatan yang lebih efisien untuk deteksi dini dengan melibatkan penilaian risiko dalam setiap langkah rancangan sistem
Frekuensi Masalah Kesehatan dan prosesur kerjapjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang kegunaan studi epidemiologi, prinsip-prinsip epidemiologi, frekuensi masalah kesehatan, dan prosedur kerja epidemiologi dalam menangani wabah penyakit. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah kegunaan studi epidemiologi untuk menentukan penyebab utama penyakit dan mengidentifikasi kelompok berisiko, prinsip epidemiologi yang mempelajari masalah kesehatan suatu kelompok, serta lang
Dokumen tersebut membahas tentang surveilans kesehatan masyarakat, termasuk definisi, tujuan, dan jenis-jenis surveilans. Surveilans dilakukan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyebarkan informasi kesehatan secara terus-menerus guna mendukung pengambilan keputusan dalam pencegahan penyakit. Terdapat beberapa jenis surveilans seperti surveilans individu, penyakit, sindromik, berbasis
Endometritis dan metritis adalah infeksi rahim yang umumnya terjadi setelah persalinan. Endometritis adalah radang endometrium sedangkan metritis adalah radang otot rahim. Gejala utamanya adalah demam dan lochea berbau. Penanganannya meliputi antibiotika, analgesik, dan kuret bila diperlukan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Peran Dokter Hewan Dalam Pengendalian Resistensi Antimikroba - Webinar Ditjen...Tata Naipospos
Dokumen tersebut membahas peran dokter hewan dalam mengendalikan resistensi antimikroba di sektor kesehatan hewan. Dokter hewan bertanggung jawab untuk memastikan penggunaan antibiotik pada hewan dilakukan dengan tepat dan bijak untuk melestarikan efikasi antibiotik bagi hewan dan manusia. Dokter hewan perlu menerapkan prinsip penggunaan antibiotik yang bijak, seperti hanya menggunakan antibiotik berdasark
Virus influenza tipe A (H5N1) merupakan penyebab penyakit flu burung. Penyakit ini menular dari unggas ke manusia melalui kontak langsung atau debu kotoran unggas. Gejalanya pada manusia mulai dari demam, batuk hingga pneumonia dan bisa mengancam jiwa. Model epidemiologinya menggunakan model segitiga epidemiologi dimana interaksi antara inang, agen, dan lingkungan berperan dalam penyebarannya.
Dokumen tersebut merangkum tentang flu burung (Avian Influenza) yang disebabkan oleh virus influenza tipe A dan menular dari unggas ke unggas atau unggas ke manusia. Virus flu burung H5N1 memiliki daya rusak tinggi bagi manusia dengan tingkat kematian 70-80% dan gejala utamanya adalah demam tinggi, batuk, dan pneumonia. Dokumen tersebut juga memberikan informasi tentang pencegahan dan tindakan apabila ditemukan unggas yang
BAB 8 Epidemiologi Penyakit Menular Infeksi menular seksualNajMah Usman
Dokumen tersebut membahas tentang infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri, virus, dan parasit yang menyebar melalui kontak seksual. Ia menjelaskan analisis situasi IMS di Asia Tenggara dan Indonesia serta triad epidemiologi penyakit tersebut yang meliputi agen penyebab, inang, dan lingkungan. Dokumen ini juga membahas tentang penularan, gejala umum, dan pencegahan IMS.
Dokumen tersebut membahas konsep investigasi KLB/wabah pada manusia dan hewan, termasuk definisi, kriteria, tujuan, alasan dilakukan, dan penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB/wabah."
Flu Burung dan Fenomena Pandemi Influenza - Starbuck, 10 April 2007Tata Naipospos
Dokumen tersebut membahas tentang pandemi influenza yang disebabkan oleh virus baru H5N1 dan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menghadapinya, termasuk memperkuat sistem deteksi dini, mengurangi risiko penularan ke manusia, serta persiapan stok obat dan produksi vaksin.
PPT Zoonosis dan Peran Mahasiswa 17 November 2020.pptxdiana315387
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit zoonosis dan peran mahasiswa dalam pencegahannya. Beberapa penyakit zoonosis yang dijelaskan antara lain Nipah virus, virus avian influenza H5N1 dan H7N9, virus H1N1, West Nile virus, coronavirus, dan bagaimana perkembangan vaksin untuk menanggulanginya. Dokumen juga menjelaskan peran mahasiswa dalam meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat akan bahaya
Dokumen tersebut membahas kebijakan dan langkah-langkah yang diambil Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam menangani dan mencegah penyebaran virus flu H1N1, termasuk melakukan surveilans di pintu masuk, mengisolasi kasus suspek, menyiapkan rumah sakit rujukan, dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...Tata Naipospos
Zoonosis merupakan penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia. Dokumen ini membahas mengenai risiko penyakit zoonosis terhadap kesehatan masyarakat dan upaya pemerintah dalam mencegah, mendeteksi, dan merespons wabah penyakit zoonosis. Dokumen ini juga membahas mengenai beberapa penyakit zoonosis prioritas di Indonesia seperti avian influenza, rabies, anthrax, dan tantangan yang dihadapi untuk menanggulangi
Teks tersebut merupakan makalah tentang studi kasus campak pada orang dewasa yang membahas tentang konsep medis campak, epidemiologi, patogenesis, gejala klinis dan tujuan penulisan makalah tersebut untuk memberikan asuhan keperawatan pada pasien dewasa dengan diagnosa campak.
Contoh Buku Skrap Tentang PENYAKIT BERJANGKIT010907
Dokumen tersebut membahas beberapa penyakit berjangkit seperti influenza A (H1N1), batuk kering (tuberkulosis), leptospirosis, cacar air, dan demam denggi. Ia menjelaskan gejala, cara penularan, pencegahan, dan rawatan untuk masing-masing penyakit. Dokumen ini bertujuan untuk meningkatkan kesedaran mengenai penyakit-penyakit berjangkit penting di Malaysia.
Zoonosis, Hewan dan Lingkungan: Mencegah Pandemi Berikutnya. Room Isu Lingkun...Tata Naipospos
Dokumen tersebut membahas tentang zoonosis, hewan, dan lingkungan dalam rangka mencegah pandemi berikutnya. Dokumen menjelaskan hubungan antara perubahan ekosistem dengan munculnya zoonosis baru, serta bagaimana kegiatan manusia seperti deforestasi dan perdagangan satwa liar dapat meningkatkan risiko pandemi. Dokumen juga menyoroti peran kelelawar sebagai reservoir virus dan bagaimana perubahan lingkungan dapat memfas
1. Dokumen tersebut membahas definisi dan perbedaan antara wabah, kejadian luar biasa (KLB), serta contoh-contoh pandemi berbahaya seperti The Black Death, Polio, Cacar, Kolera, Ebola, Malaria, Pes, dan Flu Spanyol. Definisi wabah mencakup jumlah kasus besar dalam wilayah luas dan dampak berat, sedangkan KLB lebih spesifik pada peningkatan insidensi tertentu.
Virus Corona dan Interaksi Manusia-Satwa Liar - Ditkeswan, Jakarta, 10 Februa...Tata Naipospos
Virus corona dan interaksi manusia-satwa liar
Ringkasan: Dokumen ini membahas tentang bagaimana interaksi manusia dengan satwa liar, terutama kelelawar, berperan sebagai sumber virus corona baru seperti SARS, MERS, dan SARS-CoV-2. Kelelawar memiliki keragaman virus corona yang tinggi dan berperan sebagai inang alamiah banyak virus zoonotik. Perilaku manusia seperti perambahan habitat, perdagangan satwa liar, dan konsumsi daging
BUKU PETUNJUK PELAKSANAAN PERENCANAAN TERPADU KESEHATAN IBU DAN ANAKSutopo Patriajati
Dokumen ini membahas pedoman pelaksanaan tim perencanaan terpadu KIA di tingkat kabupaten/kota untuk meningkatkan status kesehatan ibu, bayi, dan anak. Dokumen ini menjelaskan tahapan pelaksanaan mulai dari advokasi awal, pertemuan teknis, orientasi multi-pihak, lokakarya perencanaan, advokasi, hingga monitoring dan evaluasi. Tujuannya adalah menghasilkan dokumen rencana kerja dan anggaran tah
The document discusses several challenges facing healthcare workforce development in Indonesia:
1) There is a shortage and inequitable distribution of medical doctors and specialists across the country.
2) The quality of health professional education is poor and accreditation/certification systems are weak.
3) Health workforce policy and planning are not evidence-based and do not reflect real needs or the private sector.
4) Growing demands from demographic and epidemiological changes will increase burden on the already strained system.
Perjuangan panjang menurunkan angka kematian ibu dan bayiSutopo Patriajati
Kerjasama antara Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (FKM UNDIP) dan UNICEF pada tahun 2011-2014 berfokus pada percepatan pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium (TPM) bidang kesehatan ibu dan anak. Kerjasama ini meliputi kegiatan pengembangan model, kapasitas, advokasi, dan mobilisasi sosial untuk meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil, persalinan, dan balita di
Petunjuk teknis ini membahas tentang promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam Desa Siaga Aktif, mencakup pengertian Desa Siaga Aktif, langkah-langkah pelaksanaannya, peran sumber daya manusia, dan sistem pemantauan evaluasi.
Dokumen ini membahas skema tindakan peningkatan pelayanan promosi kesehatan di Kabupaten Boyolali. Dokumen ini menjelaskan tujuan desentralisasi bidang kesehatan untuk mendekatkan pengambilan keputusan kesehatan, membangun kesehatan sesuai kondisi lokal, dan memberdayakan potensi masyarakat lokal untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Dokumen ini kemudian menjelaskan analisis ke
Dokumen tersebut membahas upaya peningkatan kinerja pelayanan publik dengan skema tindakan peningkatan pelayanan yang meliputi perbaikan prosedur, organisasi, personil dan kebijakan. Skema tersebut bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan publik sesuai dengan tuntutan masyarakat akan pelayanan yang cepat, tepat dan memuaskan.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Asuransi kesehatan di Indonesia berkembang lambat dibanding negara ASEAN lainnya, dan baru pada tahun 2004 diluncurkan Undang-Undang Sistem Jaminan Sosial Nasional untuk menjamin akses layanan kesehatan bagi seluruh penduduk Indonesia.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis mekanisme pembayaran provider dalam asuransi kesehatan seperti pembayaran berdasarkan pelayanan, kasus, hari inap, bonus, kapitasi, gaji, dan anggaran global beserta dampaknya terhadap perilaku provider. Jenis pembayaran memiliki kekuatan dan kelemahan dalam hal administrasi, pengaruh ekonomi, catatan praktik, dan mutu pelayanan. Mekanisme pembayaran penting dalam mengalok
1. INFLUENZA VIRUS BARU H1N1: EPIDEMIOLOGI, PENCEGAHAN & PENGENDALIAN, DAN PENANGGULANGAN PANDEMI AGUS SUWANDONO SEMINAR NASIONAL ANTISIPASI PENCEGAHAN PENYEBARAN “FLU BABI” SELASA, 19 MEI 2009 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11. Causal agent virus Influenza A B & C MENYERANG MANUSIA MENYERANG HEWAN (walau beberapa bs menyerang manusia) Sumber: KOMNAS FBPI (2009), Tim Komunikasi
12. MAHLUK HIDUP DAN VIRUS INFLUENZA Sumber: KOMNAS FBPI (2009), Tim Komunikasi
13. Unggas air H1 – H15 N1 – N9 influenza Babi H1N1, H3N2 H1N2, H4N6 (2000) H5N1 (2004) influenza manusia H1N1 (1933,1979) H5N1 (1997,2003) H2N2(1957 ) H9N2(1999) H3N2(1968 ) H1N2(2002) H7N7(2003) Equine influenza H7N7 H3N8 influenza anjing laut H7N7, H4N5, H3N2 Influenza ikan paus H3N2 ,H13N9 Ferret influenza H10N4 Influenza ayam H4,5,7,9,10 N1,2,4,7 babi H1N1, H3N2 ayam H5N1 puyuh H9N2 Duck unggas manusia sapi (2002) Spektrum Inang Virus Influenza A Sumber: KOMNAS FBPI (2009), Tim Komunikasi
14. Source: WHO/WPRO, 2006 Perubahan virus pada babi Unggas peliharaan water birds Migratory birds Babi Manusia terinfeksi “ reassortment” (?)
15. POPULASI BABI YANG TINGGI & ENDEMIK H1N1-2009 PENDUDUK YANG PADAT HUMAN ANIMAL INTERFACE A PLACE WHERE DYNAMIC INTERACTIONS BETWEEN VIRUS , HUMAN, ANIMALS AND ENVIRONMENT OCCURS FAKTOR RISIKO Sumber: KOMNAS FBPI (2009), Tim Komunikasi
16.
17. Perkembangan Wabah Flu Baru H1N1: 18 Maret 2009 Sumber: Hudoyo, H. (2009) Perkembangan Wabah Flu Baru
18. Perkembangan Wabah Flu Baru H1N1: 13 April 2009 Sumber: Hudoyo, H. (2009) Perkembangan Wabah Flu Baru
19. Perkembangan Wabah Flu Baru H1N1: 21 April 2009 Sumber: Hudoyo, H. (2009) Perkembangan Wabah Flu Baru
20. Perkembangan Wabah Flu Baru H1N1: 25 April 2009 Public Health Emergency Sumber: Hudoyo, H. (2009) Perkembangan Wabah Flu Baru
21. Perkembangan Wabah Flu Baru H1N1: 29 April 2009 Naik menjadi Fase 5 Sumber: Hudoyo, H. (2009) Perkembangan Wabah Flu Baru
22. Perkembangan Wabah Flu Baru H1N1: 2 Mei 2009 Sumber: Hudoyo, H. (2009) Perkembangan Wabah Flu Baru
23. WHO – update (10 - 14 Mei 09) 2 Mei 2009: 16 negara Sumber: Samaan, G (2009). Daily Email Updated 6 Mei 2009: 23 negara, 1893 kasus, 41 mati 12 Mei 2009: 30 negara, 4694 kasus, 53 mati 14 Mei 2009: 33 negara (salah satunya tercatat Thailand), 6497 kasus, 55 mati 15 Mei 2009: NEGARA: KASUS: KEMATIAN: Meksiko 397 16 A.S. 160 1 Kanada 51 0 Spanyol 13 0 Inggris 15 0 Jerman 6 0 Selandia Br 4 0 Israel 3 0 Austria 1 0 Hong Kong 1 0 Denmark 1 0 Prancis 2 0 Belanda 1 0 Swis 1 0 Korea Sel 1 0 Costa Rica 1 0 TOTAL 658 17
49. WHO PANDEMIC PREPAREDNESS AND RESPONSE GUIDANCE 2009: PHASES Sumber: WHO (2009): H1N1 Daily Update Levels of influenza activity have returned to the levels seen for seasonal influenza in most countries with adequate surveillance. Post- pandemic period Level of pandemic influenza activity in most countries with adequate surveillance rising again. Possible new wave Levels of pandemic influenza in most countries with adequate surveillance have dropped below peak levels. Post-peak period In addition to the criteria defined in Phase 5, the same virus has caused sustained community level outbreaks in at least 1 other country in another WHO region. Phase 6 The same identified virus has caused sustained community level outbreaks in two or more countries in one WHO region. Phase 5 Human-to-human transmission (H2H) of an animal or human-animal influenza reassortant virus able to sustain community-level outbreaks has been verified. Phase 4 An animal or human-animal influenza reassortant virus has caused sporadic cases or small clusters of disease in people, but has not resulted in human-to-human transmission sufficient to sustain community-level outbreaks. Phase 3 An animal influenza virus circulating in domesticated or wild animals is known to have caused infection in humans and is therefore considered a specific potential pandemic threat. Phase 2 No animal influenza virus circulating among animals has been reported to cause infection in humans. Phase 1
50.
51.
52.
53.
54.
55. ALAT PELINDUNG PERORANGAN (Protektive Personal Equipment) Pakaian kerja kacamata Masker Sepatu boots Sarung tangan Topi