Sectio caesaria adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram (Sarwono, 2009)
Sectio Caesaria ialah tindakan untuk melahirkan janin dengan berat badan diatas 500 gram melalui sayatan pada dinding uterus yang utuh (Gulardi & Wiknjosastro, 2006)
Sectio caesaria adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuka dinding perut dan dinding rahim (Mansjoer, 2002)
Selengkapnya bisa baca online atau download filenya di link berikut: http://gudangbuku.menantisenja.com/2016/12/laporan-pendahuluan-sc-sectio-caesaria.html
dalam presentasi ini dijelaskan mengenai penyakit campak ; epidemiologi, etiologi, patofisiologi, management dan vaksinasi. semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Sectio caesaria adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram (Sarwono, 2009)
Sectio Caesaria ialah tindakan untuk melahirkan janin dengan berat badan diatas 500 gram melalui sayatan pada dinding uterus yang utuh (Gulardi & Wiknjosastro, 2006)
Sectio caesaria adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuka dinding perut dan dinding rahim (Mansjoer, 2002)
Selengkapnya bisa baca online atau download filenya di link berikut: http://gudangbuku.menantisenja.com/2016/12/laporan-pendahuluan-sc-sectio-caesaria.html
dalam presentasi ini dijelaskan mengenai penyakit campak ; epidemiologi, etiologi, patofisiologi, management dan vaksinasi. semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Toksikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang racun. Dalam industri terdapat banyak bahan-bahan kimia yang beberapa diantaranya bersifat racun. Penting untuk mengetahui bahaya dari racun tersebut, dan bagaimana racun masuk ke tubuh kita, agar kita dapat mencegah terjadinya keracunan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada awalnya obesitas di pandang sebagai tren atau gaya hidup sebagai tanda kesuksesan seseorang, dengan memiliki badan yang gemuk menandakan seseorang hidup berkecukupn. Namun sekarang obesitas telah menjadi masalah yang serius karena memicu timbulnya berbagai komplikasi penyakit yang menyertainya. Masalah obesitas kini telah menjadi perhatian khusus badan kesehatan dunia
Perhatian tidak hanya ditujukan kepada jumlah lemak yang ditimbun, tetapi juga kepada lokasi penimbunan lemak tubuh.Pola penyebaran lemak tubuh pada pria dan wanita cenderung berbeda.Wanita cenderung menimbun lemaknya di pinggul dan bokong, sehingga memberikan gambaran seperti buah pir.Sedangkan pada pria biasanya lemak menimbun di sekitar perut, sehingga memberikan gambaran seperti buah apel.
Masalah ini yang menjadikan bahasan dalam asuhan keperawatan dengan obesitas menjadi sangat menarik untuk di angkat dan di pelajari kelompok kami, semoga apa yang kami tulis dalam karya kami dapat menjadi sesuatu yang berguba bagi kami mahasiswa keperawatan khususnya dan khalayak ramai pada umunya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi obesitas?
2. Apa saja tipe-tipe obesitas?
3. Apa gejala-gejala timbulnya obesitas?
4. Apa penyebab timbulnya obesitas?
5. Bagaimana cara pengukuran obesitas?
6. Bagaimana mekanisme terjadinya Obesitas?
7. Penyakit apa saja yang timbul akibat obesitas?
8. Bagaimana pencegahan obesitas ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui definisi obesitas
2. Untuk mengetahui tipe-tipe obesitas
3. Untuk mengetahui gejala-gejala timbulnya obesitas
4. Untuk mengetahui penyebab timbulnya obesitas
5. Untuk mengetahui cara pengukuran obesitas
6. Untuk mengetahui mekanisme terjadinya Obesitas
7. Untuk mengetahui penyakit yang timbul akibat obesitas
8. Untuk mengetahui pencegahan obesitas
Toksikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang racun. Dalam industri terdapat banyak bahan-bahan kimia yang beberapa diantaranya bersifat racun. Penting untuk mengetahui bahaya dari racun tersebut, dan bagaimana racun masuk ke tubuh kita, agar kita dapat mencegah terjadinya keracunan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada awalnya obesitas di pandang sebagai tren atau gaya hidup sebagai tanda kesuksesan seseorang, dengan memiliki badan yang gemuk menandakan seseorang hidup berkecukupn. Namun sekarang obesitas telah menjadi masalah yang serius karena memicu timbulnya berbagai komplikasi penyakit yang menyertainya. Masalah obesitas kini telah menjadi perhatian khusus badan kesehatan dunia
Perhatian tidak hanya ditujukan kepada jumlah lemak yang ditimbun, tetapi juga kepada lokasi penimbunan lemak tubuh.Pola penyebaran lemak tubuh pada pria dan wanita cenderung berbeda.Wanita cenderung menimbun lemaknya di pinggul dan bokong, sehingga memberikan gambaran seperti buah pir.Sedangkan pada pria biasanya lemak menimbun di sekitar perut, sehingga memberikan gambaran seperti buah apel.
Masalah ini yang menjadikan bahasan dalam asuhan keperawatan dengan obesitas menjadi sangat menarik untuk di angkat dan di pelajari kelompok kami, semoga apa yang kami tulis dalam karya kami dapat menjadi sesuatu yang berguba bagi kami mahasiswa keperawatan khususnya dan khalayak ramai pada umunya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi obesitas?
2. Apa saja tipe-tipe obesitas?
3. Apa gejala-gejala timbulnya obesitas?
4. Apa penyebab timbulnya obesitas?
5. Bagaimana cara pengukuran obesitas?
6. Bagaimana mekanisme terjadinya Obesitas?
7. Penyakit apa saja yang timbul akibat obesitas?
8. Bagaimana pencegahan obesitas ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui definisi obesitas
2. Untuk mengetahui tipe-tipe obesitas
3. Untuk mengetahui gejala-gejala timbulnya obesitas
4. Untuk mengetahui penyebab timbulnya obesitas
5. Untuk mengetahui cara pengukuran obesitas
6. Untuk mengetahui mekanisme terjadinya Obesitas
7. Untuk mengetahui penyakit yang timbul akibat obesitas
8. Untuk mengetahui pencegahan obesitas
materi pembelajaran epidemiologi kesehatan lingkungan
Paradigma kesehatan lingkungan menyatakan hubungan yang saling berkaitan antara berbagai komponen lingkungan dengan perilaku penduduk yang dinamis.
Perubahan-perubahan lingkungan dapat disebabkan oleh kegiatan alami diantaranya kegiatan vulkanik, bencana alam longsor, banjir, gempa bumi,
atau akibat kegiatan manusia diantaranya industri, kendaraan bermotor, pembuangan sampah sembarangan, pembangunan sarana dan prasarana misalnya jalan tol, pembangunan dam atau waduk, pembakaran hutan yang mengakibatkan pencemaran udara, air dan tanah, pencemaran rumah tangga atau domestic pollutian dan lain-lain.
Komponen yang selalu berinteraksi dengan manusia dan serigkali mengalami perubahan akibat adanya kegiatan manusia adalah komponen pokok berupa air, udara dan tanah,
sedangkan komponen lain yang terpengaruh oleh perubahan komponen pokok tersebut adalah komponen penunjang berupa makan/minuman, vektor penyakit, binatan pembawa penyakit, polutan fisik serta manusia sendiri.
Komponen panunjang ini dapat menimbulkan masalah kesehatan pada manusia apabila didalamnya mengandung berbagai agents penyakit.
1. TYPHUS ABDOMINALIS
KELOMPOK 2
HAJATUL WILDANI IHSAN (1710943006)
M ALFAREL RAYHANDA (1710943007)
WENI ANGRAINI (1710943008)
BESTI BESTARI (1710943009)
ALVIANI PUTRI (1710943010)
ERIC AZANE (1710943011)
TUGAS PENGETAHUAN
LINGKUNGAN
PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN
2. SERIUS PERANGI TIPUS
Setiap tahunnya, demam tifoid menyerang sekitar 21 juta
orang di dunia dan menjadi penyebab kematian 216 ribu orang.
Di Indonesia, risiko kematian akibat penyakit yang juga dikenal
dengan sebutan tifus itu rata-rata 1,25 persen. Di sejumlah
provinsi yang sangat berisiko, angkanya bisa mencapai 1,6
persen. "Aceh, Bengkulu, Jawa Barat, Papua Barat, Gorontalo,
Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan
Timur termasuk beberapa di antaranya," ungkap dr Bonita
Efendi dari Universitas Indonesia dalam Konferensi
Internasional Typhoid and Invasive NTS Disease di Bali,
beberapa waktu lalu.
Rendahnya kesadaran masyarakat terkait pola hidup
bersih dan higienitas mendorong penyebaran infeksi penyakit
akibat bakteri Salmonella typhi tersebut terbilang tinggi. Tak
heran jika Indonesia dikategorikan daerah endemis tifoid. "Masih
banyak masyarakat yang hidup di pinggiran kali, tidak rajin
mencuci tangan, bahkan menggunakan air bekas untuk
kebutuhan rumah tangganya," ujar Bonita.
3. Ketika terinfeksi Salmonella thypii, orang akan mengalami
demam tinggi (39,4 sampai 40 derajat Celsius), khususnya pada
malam hari. Radang tenggorokan, pusing, lemas, lelah, ruam di kulit,
perut kembung, susah buang air besar (konstipasi) selama berhari-
hari, dan diare parah juga menjadi gejalanya. Diare biasanya terjadi
pada anak-anak sedangkan konstipasi terjadi pada dewasa.
Komplikasi paling serius dari tifus adalah pendarahan gastrointestinal
berupa munculnya darah dalam tinja. ed: reiny dwinanda
Di Indonesia, kasus tifus terbilang tinggi di Bogor, Jawa Barat.
Hasil survei terpadu Dinas Kesehatan setempat menunjukkan ada
1.800 kasus tifus yang ditemukan pada golongan umur bervariasi
dalam setahun. "Itu baru laporan puskesmas, belum lagi dari rumah
sakit," kata pengelola Program Penyakit Diare dan Infeksi Saluran
Pencernaan, Dinas Kesehatan Kota Bogor, Dwi Sutanto.
Tahun ini, Kementerian Kesehatan bersama dengan AXA
Mandiri dan Sanofi Pasteur (Prancis) menjadikan Bogor sebagai salah
satu pilot percontohan vaksinasi tifoid di Indonesia. Inisiasi awal
melibatkan 500 anak sekolah dasar kelas 1 dan 2 di Kota Bogor mulai
5. Thypus abdominalis
adalah penyakit infeksi
akut yang mengenai
saluran cerna usus halus
disebabkan infeksi
salmonella typhosa yang
biasanya disertai gejala
demam lebih dari 1
minggu, gangguan pada
saluran cerna dan adanya
penurunan kesadaran.
7. Penyebab penyakit Thypus
abdominalis adalah kuman
Salmonella typhi atau Salmonella
paratyphi A, B dan C,.Kuman
tersebut masuk melalui saluran
pencernaan, setelah berkembang
biak kemudian menembus dinding
usus menuju saluran limfa, masuk ke
dalam pembuluh darah dalam waktu
24-72 jam. Kemudian dapat terjadi
pembiakan di sistem
retikuloendothelial dan menyebar
kembali ke pembuluh darah yang
kemudian menimbulkan berbagai
gejala klinis.
8. asal kuman Salmonella typhi?
Salmonella typhi adalah bakteri yang berasal dari
tanah, serangga, permukaan pabrik, permukaan
dapur, kotoran hewan, daging mentah, daging
unggas mentah, dan makanan laut mentah
10. Kaitannya adalah jika lingkungan khususnya
ekosistem air, jika ekosistem air tidak di jaga
kebersihannya terkhusus pada limbah maka itu akan
menyebabkan jumlah bakteri salmonella typhi akan
bertambah, karena media tumbuh dan asal dari
bakteri tersebut biasanya dari Lingkungan yang
menjadi sumber antara lain air, tanah, serangga,
permukaan pabrik, permukaan dapur, kotoran
hewan, daging mentah, daging unggas mentah, dan
makanan laut mentah
14. Penanggulangan dari penyakit Thypus berdasarkan
aspek lingkungan abdominalis yaitu dengan
menjaga pola hidup bersih, diantaranya :
1.membuang sampah di sekitar pada tempatnya.
2.tidak membuang limbah rumah tangga lansung ke
sumber air .
3. Menjaga kebersihan dan kehigienisan minuman
dan makanan
4. Membuat lingkungan sekitar menjadi bersih
5. Mencuci tangan setelah dari toilet
6. Melakukan vaksinasi terhadap seluruh keluarga
7. Menemukan dan mengawasi pengidap kuman
dalam keluarga
8. Melakukan penyuluhan terhadap masyarakat