2. Maskanian (Izzati, 2010) mengemukakan definisi
berpikir secara umum, yaitu menyusun pemikiran
dan gagasan dengan penalaran, membentuk
sebuah pendapat, menilai mempertimbangkan,
memperkerjakan dan membawa panca indera
intelektual seseorang untuk bekerja, memusatkan
pikiran seseorang pada suatu subjek yang
diberikan.
3. Berpikir kreatif merupakan sebuah kebiasaan dari
pikiran yang dilatih dengan memperhatikan
intuisi, menghidupkan imajinasi, mengungkapkan
kemungkinan-kemungkinan baru, membuka
sudut pandang yang menakjubkan, dan
membangkitkan ide-ide yang tidak terduga.
(Johnson dalam Izzati, 2010)
4. Kreativitas menekankan pada tiga kemampuan yaitu
berkaitan dengan kemampuan untuk
mengkombinasi, memecahkan masalah atau
menjawab masalah, dan cerminan kemampuan
operasional anak kreatif.
5. 1. Mengidentifikasi kembali masalah
2. Mempertanyakan dan menganalisis asumsi-asumsi
3. Menjual ide-ide kreatif
4. Membangkitkan ide-ide
5. Mengenali dua sisi pengetahuan
6. Mengidentifikasi dan mengatasi hambatan
7. Mengambil resiko-resiko dengan bijak
8. Menoleransi ambiguitas (kemenduan)
9. Membangun kecakapan diri
10. Menemukan minat sejati
11. Menunda kepuasan
12. Membuat model kreativitas
6. 1. Dikembangkan rasa percaya diri pada peserta
didik, dan tidak ada perasaan takut;
2. Diberi kesempatan untuk berkomunikasi ilmiah
secara bebas dan terarah;
3. Dilibatkan dalam menentukan tujuan dan evaluasi
belajar;
4. Diberikan pengawasan yang tidak terlalu ketat dan
tidak otoriter; serta
5. Dilibatkan secara aktif dan kreatif dalam proses
pembelajaran secara keseluruhan.
7. 1. Jangan terlalu banyak membatasi ruang gerak peserta
didik.
2. Bantulah peserta didik memikirkan sesuatu yang belum
lengkap, mengeksplorasi pertanyaan, dan
mengemukakan gagasan yang original.
3. Bantulah peserta didik mengembangkan prinsip-prinsip
tertentu ke dalam situasi baru.
4. Berikan tugas-tugas independent.
5. Kurangi kekangan dan ciptakan kegiatan-kegiatan yang
dapat merangsang otak.
6. Berikan kesempatan pada peserta didik untuk berpikir
reflektif terhadap masalah yang dihadapi.
7. Hargai perbedaan individu peserta didik.
8. 8. Jangan memaksakan kehendak.
9. Tunjukan perilaku-perilaku baru dalam
pembelajaran.
10. Kembangkan tugas-tugas yang dapat
merangsang tubuhnya kreativitas.
11. Kembangkan rasa percaya diri peserta didik.
12. Kembangkan kegiatan-kegiatan yang menarik
13. Libatkan peserta didik secara optimal dalam
proses pembelajaran.
9. 1. mempunyai kekuatan energi fisik yang
memungkinkan mereka bekerja berjam-jam dengan
konsentrasi penuh
2. cerdas dan cerdik
3. berkaitan dengan kombinasi antara sikap bermain
dan disiplin
4. dapat berseling-seling antara imajinasi dan fantasi
5. menunjukkan kecenderungan baik introversi
maupun ekstroversi
10. 6. dapat bersikap rendah diri dan bangga akan
karyanya
7. menunjukkan kecenderungan androgini psikologis
8. cenderung mandiri
9. sangat bersemangat
10. Sikap keterbukaan dan sensitivitas orang kreatif
sering membuatnya menderita
11. 1. imajinatif
2. mempunyai prakarsa (inisiatif)
3. mempunyai minat luas
4. mandiri dalam berpikir
5. melit
6. senang berpetualang
7. penuh energi
8. percaya diri
9. bersedia mengambil resiko
10. berani dalam pendirian dan keyakinan
12. a. Problem sensivity (kepekaan)
b. Fluency (kepasihan dan kelancaran)
c. Flexibility (keluwesan dan kelenturan)
d. Originality (keaslian)
13. a. Fakor yang mendukung perkembangan kreativitas
b. Faktor yang menghambat berkembangnya kreativitas
14. 1. Situasi yang menghadirkan ketidaklengkapan serta
keterbukaan.
2. Situasi yang memungkinkan dan mendorong timbulnya
banyak pertanyaan.
3. Situasi yang dapat mendorong dalam rangka menghasilkan
sesuatu.
4. Situasi yang mendorong tanggung jawab dan kemandirian.
5. Situasi yang menekankan inisiatif diri.
6. Kewibahasaan yang memungkinkan untuk pengembangan
potensi kreativitas secara lebih luas.
7. Posisi kelahiran.
8. Perhatian dari orang tua terhadap minat anaknya, stimulasi
dari lingkungan sekolah, dan motivasi diri.
15. 1. Adanya kebutuhan akan
keberhasilan, ketidakberanian dalam menenggung
resiko, atau upaya mengejar sesuatu yang belum
diketahui.
2. Konformitas terhadap teman-teman kelompoknya
dan tekanan sosial.
3. Kurang berani dalam melakukan
eksplorasi, menggunakan imajinasi, dan
penyelidikan.
4. Stereotip peran seks atau jenis kelamin
5. Diferensiasi antara bekerja dan bermain.
6. Otoritarianisme.
7. Tidak menghargai terhadap fantasi dan khayalan.
16. Tall (Moma, 2011) mengatakan bahwa berpikir kreatif
matematik adalah kemampuan untuk memecahkan
masalah dan/atau perkembangan berpikir pada
struktur-struktur dengan memperhatikan aturan
penalaran deduktif, dan hubungan dari konsep-
konsep dihasilkan untuk mengintegrasikan pokok
penting dalam matematika.
17. 1. Tahap orientasi
2. Tahap persiapan
3. Tahap penggagasan (ideation)
4. Tahap penilaian atau evaluasi
5. Tahap pelaksanaan atau implementasi
18. 1. Basic Tools
2. Practice with Process
3. Working with Real Problems
19. Rini : Pemahaman dan penalaran lebih tinggi mana
tingkatannya?
Penalaran dalam ranah kognitif berada di kedudukan yang
mana?
Laras : Maksud peran dalam penalaran point D
Siti : Apakah penalaran induktif akan menghasilkan berpikir
kreatif?
Novi : Jelaskan kelemahan dalam pemahaman matematis!
Apakah kompetensi memiliki kelemahan?
Windy : Maksud dari posisi kelahiran, apa?
Iis : aturan dalam penalaran deduktif dalam berpikir kreatif
seperti apa?