2. PENDAHULUAN
Penilaian rencana investasi syariah merupakan suatu proses penting dalam dunia
keuangan yang bertujuan untuk mengevaluasi potensi keberhasilan suatu rencana
investasi yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
Penilaian rencana investasi syariah melibatkan berbagai aspek yang harus
diperhatikan dengan cermat. Pertama, kepatuhan terhadap hukum Islam menjadi
prioritas utama dalam investasi syariah. Hal ini melibatkan penerapan prinsip-
prinsip yang melarang riba (bunga), maysir (perjudian), gharar (ketidakpastian), dan
investasi dalam sektor-sektor yang dianggap haram, seperti alkohol, tembakau,
perjudian, dan industri yang tidak sesuai dengan etika Islam.
3. ISI
A. Prinsip-Prinsip Syariah dalam Investasi:
1. Larangan Riba
2. Larangan Maisir yaitu mengacu pada perjudian
3. Larangan Gharar
4. Prinsip Keadilan dan Kepastian Hukum
5. Prinsip Manfaat dan Kemaslahatan Masyarakat
4. B. Proses Penilaian Rencana Investasi Syariah
Berikut adalah langkah-langkah yang terlibat dalam proses penilaian rencana investasi syariah:
1. Identifikasi dan Analisis Potensi Investasi:
Identifikasi peluang investasi yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, seperti saham syariah,
obligasi syariah, dan sektor-sektor yang halal.
2. Penilaian Risiko dan Potensi Keuntungan:
Menganalisis risiko yang terkait dengan investasi, termasuk risiko pasar, risiko likuiditas, risiko
operasional, dan risiko syariah.
3. Analisis Kelayakan Finansial:
Melakukan analisis keuangan yang komprehensif, termasuk proyeksi pendapatan, biaya
operasional, arus kas, dan nilai wajar investasi.
5. 4. Penilaian Dampak Sosial dan Lingkungan:
Mengevaluasi dampak sosial dan lingkungan yang mungkin timbul akibat
implementasi rencana investasi, seperti dampak terhadap pekerja, masyarakat sekitar,
dan lingkungan.
5. Penilaian Konsistensi dengan Prinsip Syariah:
Memastikan bahwa investasi tersebut mematuhi prinsip-prinsip syariah yang
mencakup larangan riba, maisir, gharar, serta prinsip keadilan dan manfaat masyarakat.
6. C. Metode Penilaian Investasi Syariah
Beberapa metode yang umum digunakan dalam penilaian investasi syariah:
1. Metode Analisis Fundamental:
Metode ini melibatkan analisis mendalam terhadap fundamental perusahaan, termasuk kinerja
keuangan, prospek pertumbuhan, manajemen, dan posisi pasar perusahaan.
2. Metode Analisis Teknikal:
Metode ini menggunakan data historis tentang harga dan volume perdagangan suatu instrumen
investasi, seperti saham atau indeks, untuk memprediksi arah pergerakan harga di masa depan.
3. Metode Analisis Keuangan:
Metode ini melibatkan analisis laporan keuangan perusahaan untuk mengevaluasi kinerja
keuangan, stabilitas, dan pertumbuhan perusahaan.
4. Metode Analisis Eksploratif:
Metode ini melibatkan penelitian dan analisis mendalam terhadap sektor atau industri tertentu
yang sesuai dengan prinsip syariah.
7. D. Analisis Pengeluaran Modal Dalam Perspektif
Islam
Pertama, bab ini membahas investasi di sektor swasta, dimana masing-masing
proyek mempunyai arus biaya dan manfaat yang terbatas.
Kedua, untuk sebagian besar waktu,
Ketiga, manfaat dan biaya-biaya dapat dijelaskan ada saat periode waktu
Keempat, periode waktu mungkin dinyatakan pada periode waktu tertentu,
misalnya satu tahun, satu bulan, satu minggu, atau satu hari.
Kelima, ekonomi yang akan dianalisis adalah ekonomi bebas riba.
8. E. Analisis Ringkasan Tentang Praktik Analisis
Investasi Konvensional
Metode yang paling banyak digunakan dalam analisis investasi konvensional adalah :
1. Metode Payback : Metode ini berari dalam banyak waktu investasi akan
membayar kembali biayanya.
2. Accountants Rate of Return = ARR
Metode ini adalah ukuran sederhana menyangkut keuntungan investasi.
3. Discounted Cash Flow Rate of Return = DCFR
Dua metode di atas sering di kritik mengabaikan nilai uang sebagai fungsi waktu.
Metode DCFR dibuat dengan memperhitungkan waktu pengeluaran dan waktu
berjalan.
9. 4. Net Present Value Method = NPV
Pendekatan lain untuk mengevaluasi proposal investasi adalah NPV.
5. Muchinery Allied Product Institute Method (MAPI)
Metode ini digunakan untuk mengevaluasi modal proyek yang kecil dan
pengeluarannya tidak besar.
10. F. Keuntungan ISM Dibanding Metode
Yang Lain
Dibanding Metode Payback
a. ISM mengukur keuntungan proyek, sedangkan Metode payback tidak.
b. Payback mempunyai suatu penyimpangan terhadap investasi longer-lived
(jangka panjang) sedangkan ISM tidak.
c. Payback tidak mempertimbangkan arus kas setelah biaya ditutupi sedangkan
ISM mempertimbangkan semua arus kas selamanya proyek berlangsung.
d. Payback mengabaikan nilai uang sebagai fungsi waktu sedangkan ISM
memperhitungkan kartu pengeluaran dan waktu berjalan.
11. Dibanding dengan ARR
ISM mempertimbangkan nilai uang sebagai fungsi waktu, ARR tidak.
Dibanding dengan DCFR dan NPV
a. Kedua metode dipahami dalam kerangka kapitalistik dimana riba digunakan untuk
pemotongan arus kas. ISM lebih relevan digunakan dalam kerangka bebas riba, dengan ide
sentralnya adalah mengabaikan suku bunga.
b. Lebih dari itu, ISM lebih sederhana untuk dipahami dan diterapkan dibandingkan
kedua metode ini.
Dibanding MAPI
MAPI sukar digunakan dan tidak mempertimbangkan nilai uang sebagai fungsi waktu.
ISM mudah digunakan dan juga mempertimbangkan pemilihan waktu arus kas.
12. Pada dasarnya ada beberapa tahapan terhadap dalam pengambilan keputusan
investasi syari’ah :
1. Melakukan screening obyek investasi.
2. Menetukan tujuan investasi.
3. Analisis sekuritas.
4. Pembentukan portofolio.
5. Melakukan revisi portofolio.
6. Evaluasi kinerja portofolio.
13. KESIMPULAN
Penilaian rencana investasi syariah telah dibahas secara komprehensif. Proses
penilaian ini melibatkan analisis prinsip-prinsip syariah, kelayakan finansial, dampak
sosial dan lingkungan, serta konsistensi dengan prinsip-prinsip syariah. Penilaian ini
penting untuk memastikan bahwa investasi yang dipilih sesuai dengan prinsip-prinsip
syariah dan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan
lingkungan.
Manajemen Investasi Syariah adalah suatu kegiatan usahanya mengelola
Portofolio Efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk
sekelompok nasabah sesuai dengan nilai-nilai dan kaidah-kadiah syariat Islam.