2. PENDAHULUAN
Manajemen persediaan merupakan bagian penting dari proses operasional
perusahaan. Hal ini melibatkan pengelolaan stok barang dan bahan baku yang
diperlukan untuk memenuhi permintaan pelanggan. Dalam konteks keuangan
syariah, manajemen persediaan juga harus mematuhi prinsip-prinsip yang sesuai
dengan hukum Islam. Dalam makalah ini, kita akan membahas manajemen
persediaan dalam perspektif keuangan syariah, termasuk prinsip-prinsip yang
terkait dan bagaimana penerapannya dapat membantu perusahaan mencapai
tujuan keuangan syariah yang lebih baik
3. I. Prinsip-Prinsip Keuangan Syariah
dalam Manajemen Persediaan
A. Prinsip Kepemilikan Dalam keuangan syariah, kepemilikan aset harus jelas
dan sah. stok barang atau bahan baku yang dimiliki adalah milik perusahaan
secara legal dan tidak melanggar prinsip kepemilikan dalam Islam.
B. Prinsip Bagi Hasil (Profit and Loss Sharing) Prinsip bagi hasil merupakan
prinsip utama dalam keuangan syariah.
C. Prinsip Larangan Riba Riba atau bunga merupakan hal yang dilarang dalam
keuangan syariah. Sebagai contoh, perusahaan harus menghindari meminjam
uang dengan membayar bunga untuk membiayai pembelian persediaan.
4. II. Penerapan Prinsip-Prinsip Keuangan Syariah
dalam Manajemen Persediaan
A. Penilaian Persediaan Dalam keuangan syariah, penilaian persediaan harus
dilakukan dengan adil dan sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Perusahaan
harus menggunakan metode penilaian persediaan yang sesuai, seperti metode
harga perolehan (cost) atau metode harga wajar (fair value).
B. Pengendalian Persediaan Pengendalian persediaan yang efektif sangat
penting dalam manajemen persediaan. Dalam konteks keuangan syariah,
perusahaan harus memastikan bahwa persediaan dijaga dengan baik agar
tidak terjadi kerugian atau pemborosan.
5. C. Prinsip Keadilan dalam Distribusi
Dukungan terhadap Tujuan Keuangan Syariah Penerapan prinsip-prinsip
keuangan syariah dalam manajemen persediaan membantu perusahaan mencapai
tujuan keuangan syariah yang lebih baik. Dengan menghindari transaksi yang
melanggar prinsip syariah dan mengedepankan prinsip-prinsip keadilan dan
keberlanjutan, perusahaan dapat menciptakan nilai tambah dan memperkuat
reputasi mereka dalam komunitas keuangan syariah.
6. KESIMPULAN
Manajemen persediaan dalam perspektif keuangan syariah melibatkan
penerapan prinsip-prinsip keuangan syariah yang meliputi prinsip kepemilikan,
prinsip bagi hasil, prinsip larangan riba, prinsip keadilan dalam distribusi, dan
prinsip keberlanjutan. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, perusahaan dapat
mengoptimalkan pengelolaan persediaan mereka secara efisien, mengurangi
pemborosan, mendukung tujuan keuangan syariah, dan menjaga hubungan yang
adil dan berkelanjutan dengan pemasok dan pelanggan. Manajemen persediaan
yang berorientasi keuangan syariah tidak hanya memberikan manfaat finansial,
tetapi juga memiliki dampak positif dalam menciptakan lingkungan bisnis yang
sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.