Dokumen tersebut merangkum tentang teknik penganggaran modal dan analisis investasi aktiva tetap dengan beberapa metode seperti payback period, net present value, internal rate of return, serta menjelaskan proses manajemen risiko proyek dan biaya modal perusahaan.
Bagi Perusahaan yang membutuhkan Pelatihan ini dapat menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response) dengan Bpk. M. Shobrie H.W., SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
project risk management plan,project risk management, communication plan, sistem informasi,its,manjemen proyek,manajemen proyek teknologi informasi,mpti
Halo Guys disini saya Muhammad Nuh,
Saya berkerja di PT.Bintang Solusi Utama,
sebuah perusahaan yang bergerak pada jasa konsultan dan pelatihan
yang memiliki visi menjadi perusahaan jasa konsultasi dan pelatihan
yang unggul dan berwawasan Global"
yang bertujuan untuk membantu perusahaan anda.
Bagi Perusahaan yang membutuhkan Pelatihan ini dapat menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response) dengan Bpk. M. Shobrie H.W., SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
project risk management plan,project risk management, communication plan, sistem informasi,its,manjemen proyek,manajemen proyek teknologi informasi,mpti
Halo Guys disini saya Muhammad Nuh,
Saya berkerja di PT.Bintang Solusi Utama,
sebuah perusahaan yang bergerak pada jasa konsultan dan pelatihan
yang memiliki visi menjadi perusahaan jasa konsultasi dan pelatihan
yang unggul dan berwawasan Global"
yang bertujuan untuk membantu perusahaan anda.
Konsep dasar dan prinsip manajemen
Terkait pengertian dan fungsi manajamen,
Konsep dasar manajemen keuangan,
Prinsip manajemen keuangan,
Sistem dana perusahaan dan penganggaran perusahaan
Peramalan perencanaan keuangan perusahaan,
Pengertian peramalan, perencanaan, pengantaran perusahaan, metode peramalan keuangan, jenis jenis peramalan, bentuk bentuk perencnaaan keuangan, metode perencanaan keuangan
Makalah Manajemen Keuangan 2
Penganggaran Barang Modal, Arus Kas dan Resiko Proyek, Biaya Modal, Struktur Modal dan Deviden, Hutang Jangka Panjang, Analisis Kesehatan dan Kebangkrutan.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. TEKNIK PENGANNGGARAN MODAL
Dalam operasional sebuah perusahaan, perusahaan akan melakukan investasi dalam aktiva tetap
dengan harapan untuk mendapatkan kembali dana yang diinvestasikan tersebut seperti pada
aktiva lancar.
Penganggaran modal atau capital budgeting merupakan keseluruhan proses perencanaan dan
pengambilan keputusan terkait dana dimana jangka waktu pengembalian dana tersebut melebihi
waktu satu tahun.
Sedangkan capital asset merupakan aset yang dimiliki sebuah perusahaan dengan masa
pemanfaatan lebih dari satu tahun. Pada umumnya biaya yang dikeluarkan untuk mengelola aset
ini sangat besar, sehingga teknik penganggaran modal mutlak diperlukan. Salah satu contoh dari
capital budgeting adalah pengeluaran dana untuk aktiva tetap seperti bangunan, tanah, peralatan,
dan mesin. Penganggaran modal menjabarkan rencana jangka panjang dalam hal mendanai
proyek besar untuk jangka panjang. Capital budgeting ini berfungsi untuk mengidentifikasi
investasi yang potensial. Jika sudah ditemukan, maka teknik ini dapat diterapkan untuk
menentukan pilihan investasi. Setelah memilih investasi, lalu dilakukan audit pada saat
pelaksanaannya.
Pada prinsipnya penganggaran modal memiliki arti yang sangat penting dalam hal:
1. Pengangaran modal merupakan keputusan jangka panjang.
2. Dalam melakukan investasi dibutuhkan dana yang besar.
Dalam menganalisa potensi investasi aktiva tetap dapat dilakukan dengan teknik analisa
penganggaran modal dengan metode :
3. 1.Periode pembayaran kembali (Payback period):
Metode yang digunakan untuk menentukan berapa lama sebuah investasi akan kembali.
Kelebihan dari metode ini adalah penghitungan yang mudah dan sederhana sehingga dapat
dengan mudah digunakan oleh perusahaan skala kecil. Sedangkan kelemahannya adalah tidak
memperhatikan nilai waktu dari uang dan tidak memperhatikan penerimaan investasi yang
diperoleh setelah payback period tercapai.
2.Pembayaran kembali terdiskonto (Discount Payback Period):
Lamanya waktu yang dibutuhkan bagi arus kas investasi yang didiskontokan pada biaya modal
investasi untuk menutup biaya.
3.Nilai sekarang bersih (Net Present Value):
Selisih antara nilai sekarang dari cash inflow/proceeds dengan pengeluaran untuk keperluan
investasi / capital outlays.
4.Tingkat pengembalian internal (IRR – Internal Rate of Return):
Metode yang digunakan untuk mencari suatu tingkat bunga yang membuat PV dari cash inflow
akan sama dengan nilai cash outflownya / investasi yang telah dikeluarkan.
5. IRR yang dimodifikasi (MIRR – Modified IRR)
Investasi penambahan kapasitas juga bersifat sebagai investasi penggantian. Dengan demikian
maka tingkat ketidakpastian pada investasi penambahan kapasitas lebih besar daripada investasi
penggantian. Dengan mempertimbangan ukuran yang ditetapkan, maka perusahaan dapat
memilih usulan proyek mana yang dapat diterima, ditolak, dan ditunda.
4. ARUS KAS DAN RESIKO PROYEK
Estimasi Arus Kas
Arus Kas adalah kas bersih yang keluar dan masuk ke dalamsuatu perusahaan. Arus kas
berbeda dari laba akuntansi
Identifikasiaruskasrelevan
Adalah arus kas tertentu yang harus
dipertimbangkan dalammengambil keputusan sehubungan dengan penganggaranbarang modal
arus kas vs laba akutansi
Dalam analisa penganggaran barang modal, yang digunakanadalah arus kas tahunan, dan
bukan laba akuntansi (laba atasmodal yang yang ditanamkan). Penyusutan merupakan
pemulihansebagian modal yang ditanamkan, sehingga :
NCF = EAT + Depreciarion
atau
Laba atas modal + Pemulihan modal
arus kas Incremental (Incremental Cash Flow )
Adalah arus kas bersih yang dihasilkan langsung oleh suatuproyek investasi.
Resiko proyek
Secara umum, tujuan manajemen risiko yang utama adalah mencegah atau meminimisasi pengaruh
yang tidak baik akibat kejadian yang tidak terduga melalui penghindaran risiko atau persiapan rencana
kontingensi yang berkaitan dengan risiko peristiwa atau kondisi yang tidak pasti, dan jika terjadi
mempunyai pengaruh positif atau bisa juga negatif tersebut. Dalam manajemen proyek risiko proyek
adalah suatu pada tujuan proyek. Suatu risiko mempunyai sebab dan bila terjadi akan membawa
dampak, oleh karena itu risiko dapat dinyatakan sebagai fungsi dari kemungkinan dan dampak.
Lebih jauh, dalam konteks manajemen proyek, manajemen risiko proyek dipahami sebagai seni dan ilmu
untuk mengidentifikasi, menganalisis dan merespon risiko selama umur proyek dan tetap menjamin
tercapainya tujuan proyek.. Manajemen risiko proyek yang baik akan mampu memperbaiki tingkat
keberhasilan proyek secara signifikan. Bagaimanapun, manajemen risiko proyek akan memberikan suatu
pengaruh positif dalam hal memilih proyek, menentukan lingkup proyek, membuat jadwal yang realistis
dan estimasi biaya yang baik.
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen risiko proyek yakni:
1. Identifikasi, analisis dan penilaian risiko di awal proyek secara sistematis serta mengembangkan
rencana untuk mengantisipasi risiko.
2. Mengalokasikan tanggungjawab kepada pihak yang paling sesuai untuk mengelola risiko
3. Memastikan bahwa biaya penanganan risiko adalah cukup kecil dibanding nilai proyek. Artinya
bahwa biaya yang diperlukan untuk mengurangi dampak negatif dari suatu risiko realatif lebih
rendah atau sama dengan besaran manfaat dari terhindarnya/ berkurangnya risiko tersebut.
5. Ketidakpastian Risiko
Pengambilan keputusan secara umum bisa masuk ke dalam tiga kategori, yaitu
1. Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti. Yang dimaksud di sini adalah bahwa dalam kondisi
pasti, artinya semua informasi tentang suatu peristiwa dapat ditentukan dengan pasti sehingga
hasil setiap keputusan dapat diketahui dengan pasti pula. Perbandingan dari berbagai alternatif
keputusan dapat dilakukan secara langsung karena semua informasi terkait alternatif keputusan
dapat diketahui dengan pasti
2. Pengambilan keputusan di bawah risiko. Artinya bahwa bahwa keputusan diambil dengan
kondisi tersedianya informasi yang pasti tentang kemungkinan dan dampak sehingga nilai
harapan dapat diketahui.
3. Pengambilan keputusan dalam ketidakpastian. Artinya keputusan diambil dengan kondisi dimana
informasi tentang kemungkinan dan dampak tidak dapat diperoleh sehingga orang tidak dapat
memperkirakan apapun tntang kemungkinan-keumngkinan.
Proses Manajemen Risiko
Proses manajemen risiko memberikan gambaran kepada kita bahwa untuk mengelola risiko ada
beberapa tahapan yakni:
1. Perencanaan Manajemen Risiko.
Perencanaan meliputi langkah memutuskan bagaimana mendekati dan merencanakan kegiatan
manajemen risiko untuk sebuah proyek. Dengan mempertimbangkan lingkup proyek, rencana
manajemen proyek, faktor lingkungan perusahaan, maka tim proyek dapat mendiskusikan dan
menganalisis aktivitas manajemen risiko untuk proyek-proyek tertentu.
Untuk membuat perencanan manajemen risiko, ada bebrapa hal yang diperlukan yakni 1) Project
Charter, yakni dokumen yang dikeluarkan oleh manajemen senior yang secara formal menyatakan
adanya suatu proyek. Dokumen ini memberi otorisasi kepada manajer proyek untuk menggunakan
sumberdaya organisasi untuk melaksanakan aktivitas proyek. 2) Kebijakan manajemen risiko, 3)
Susunan peran dan tanggung jawab 4) Toleransi stakeholder terhadap risiko 5) Tamplate untuk rencana
manajemen risiko organisasi 6) Work Breakdown Structure (WBS)
Output dari perencanaan manajemen risiko adalah Risk Management Plan yang berisi:
Metodologi yang menguraikan definisi alat, pendekatan, sumber data yang mungkin
digunakan dalam manajemen risiko proyek tertentu
Peran dan Tanggung Jawab yang menguraikan tanggung jawab dan peran utama
serta pendukung berikut keanggotaan tim manajemen risiko untuk setiap tindakan
Budget yang berisi rencana anggaran untuk manajemen risiko proyek
Waktu yang berisi rencana waktu pelaksanaan proses manajemen risiko di
sepanjang siklus proyek
Scoring dan Intepretasi yang menguraikan metode skoring dan intepretasi yang
sesuai tipe dan waktu analisis risiko kualitatif maupun kuantitatif.
6. 2. Identifikasi Risiko
Sebagai suatu rangkaian proses, identifikasi risiko dimulai dengan memahami apa
sebenarnya yang disebut sebagai risiko. Berikutnya adalah pendefinisian risiko yang mungkin
mempengaruhi tingkat keberhasilan proyek dan mendokumentasikan karakteristik dari tiap-tiap
risiko dengan melakukan Hasil utama dari langkah ini adalah risk register.
Identifikasi risiko dapat dilakukan dengan analisis sumber risiko dan analisis masalah
Analisis sumber risiko yaitu analisis risiko dengan melihat darimana risiko berasal. Ada tiga
sumber risiko yang sudah banyak dikenal yakni Risiko internal yakni risiko yang bersumber dari
internal organisasi yang dapat dikategorikan dalam non technical risk (manusia, material,
keuangan) dan technical risk (disain, konstruksi dan operasi). Analisis masalah adalah analisis
risiko yang terkait dengan kekawatiran/ rasa khawatir.
Untuk dapat mengidentifikasi risiko setidaknya ada empat metode yang digunakan, yakni 1)
Identifikasi risiko berdasarkan tujuan Yaitu risiko diidentifikasi berdasarkan sejauh mana suatu
peristiwa dapat membahayakan pencapaian tujuan secara perbagian atau secara keseluruhan
pekerjaan proyek. 2) Identifikasi Risiko berdasarkan Skenario. Yakni risiko diidentifikasi
berdasarkan skenario yang dibuat berdasarkan perkiraan terjadinya sebuah peristiwa. 3)
Identifikasi risiko berdasarkan Taksonomi. Yakni risiko dibreakdown berdasarkan sumber risiko
dengan menggunakan pengetahuan praktik yang ada melalui daftar pertanyaan yang telah
disusun yang jawabannya akan menunjukkan risiko yang ada. 4) Common risk check. Yakni
risiko yang sudah biasa terjadi didaftar dan dilakukan pemilihan mana risiko yang sesuai dengan
proyek yang sedang dikerjakan.
3. Analisis Risiko Kualitatif
Analisis kualitatif salam manajemen risiko adalah proses menilai dampak dan kemungkinan
risko yang sudah diidentifikasi. Proses ini dilakukan dengan menyusun risiko berdasarkan
dampaknya terhadap tujuan proyek. Analisis ini merupakan cara prioritisasi risiko sehingga
membentuk gambaran risiko yang harus mendapat perhatian khusus dan cara merespon risiko
tersebut seandainya terjadi.
4. Analisis Risiko Kuantitatif
Analisis risiko secara kuantitatif merupakan metode untuk mengidentifikasi risiko
kemungkinan kegagalan sistem dan memprediksi besarnya kerugian. Analisis ini dilakukan
dengan mengaplikasikan formula matematis yang dikaitkan dengan nilai finansial. Secara
matematis penghitungan risiko dilajkukan dengan mengalikan tingkat kemungkinan kejadian
dengan dampak yang ditimbulkan. Hasil analisis ini dapat digunakan untuk mengambil langkah
strategis dalam mengatasi risiko yang teridentifikasi.. Meskipun analisis kuantitatif ini
menggunakan pendekatan matematis, namun pada prinsipnya analsisi ini merupakan tindak
7. lanjut yang mengikuti hasil analisis kualitatif. Kesulitan utama dalam analisis risiko kuantitatif
adalah pada saat menentukan tingkat kemungkinan karena data-data statistik belum tentu tersedia
untuk semua peristiwa.
5. Penanganan Risiko
Penangan risiko diartikan sebagai proses yang dilakukan untuk meminimalisasi tingkat
risiko yang dihadapi sampai pada batas yang dapat diterima. Sacra kuantitatif, upaya
meminimalisasi risiko dilakukan dengan menerapkan langkah-langkah yang diarahkan pada
turunnya angka hasil ukur yang diperoleh dari analisis risiko. Meskipun dalam penanganan risiko
dapat dilakukan dengan satu atau lebih cara yang diaplikasikan secara bersamaan atau simultan
misalnya mengurangi risiko sekaligus mengalihkan risiko, namun secara umum, teknik yang
digunakan untuk menangani risiko dikelompokkan menjadi beberapa kategori, yaitu 1)
Menghindari risiko yakni dengan tidak melakukan aktivitas yang beresiko dan memilih
melakukan kegiatan yang tidak memiliki risiko. 2) Mitigasi/ Reduksi/ Mengurangi risiko yakni
dengan melakukan tindakan untuk mengurangi peluang terjadinya peristiwa yang tidak diharap.
Misalnya dengan memilih orang-orang yang kompeten untuk dipekerjakan di proyek. 3)
Menerima risiko yakni tetap melakukan pekerjaan yang mengandung risiko dengan tidak
melakukan perubahan apapun namun menyiapkan rencana kontingensi jika risiko terjadi. 4)
Tranfer Risiko yakni dengan mengalihkan risiko ke pihak lain misalnya dengan membeli
asuransi.
BIAYA MODAL
Pengertian Biaya Modal
Biaya modal (Cost of Capital) adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan
untuk memperoleh dana baik yg berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa, dan laba
ditahan untuk mendanai suatu investasi atau operasi perusahaan.
Penentuan besarnya biaya modal ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa besarnya biaya riil
yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh dana yang diperlukan.
1.2 Cost of Retained Earning
Biaya modal yg terjadi jika laba ditahan (LD) digunakan untuk reinvestasi di perusahaan
ybs, biaya tsb sebesar tingkat keuntungan investasi (rate of return) yang diisyaratkan diterima
oleh para investor.
Jika ”LD” diinvestasikan pada perusahaan lain akan memproleh keuntungan yang
besarnya sama dg keuntungan jika perusahaan reinvestasi sendiri ”LD” tsb.
• Biaya modal dihitung berdasarkan biaya untuk masing-masing sumber dana (biaya modal
individual).
8. • Namun, jika perusahaan menggunakan beberapa sumber modal maka biaya modal yang
dihitung adalah biaya modal rata-rata tertimbang dari seluruh modal yang digunakan.
• Biaya modal rata-rata tertimbang ini disebut dengan ”weight average cost of capital”
(WACC).
• Konsep biaya modal erat kaitannya dg konsep tingkat keuntungan yg disyaratkan(required
rate of return) yg dapat dilihat dari 2 sisi yaitu investor & perusahaan.
• tinggi rendahnya required rate
• Sisi investor, of return mrp tingkat keuntungan (rate of return) yg mencerminkan tingkat
risiko dari aktiva yang dimiliki.
• Sisi perusahaan yg menggunakan dana (modal), besarnya required rate of returnmerupakan
biaya modal (cost of capital) yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan modal tersebut.
1.3 Fungsi Biaya Modal
a. Terkait dengan pajak yg dikenakan pd perusahaan.
Biaya modal yang dikenakan pada modal pinjaman berbeda dg biaya modal dari modal
sendiri.
Konsep perhitungan biaya modal didasarkan pd perhitungan :
a. sebelum pajak (before tax basis)
Perlu disesuaikan dulu dg pajak sebelum dilakukan peritungan biaya modal rata-ratanya
seperti bligasi.
b. setelah pajak (after tax basis).
b. Sebagai Discount Rate
Untuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu usulan investasi yaitu dengan
membandingkan tingkat keuntungan (rate of return) dari usulan investasi tsb dengan biaya
modalnya.
Biaya modal di sini adalah biaya modal yang menyeluruh (overall cost of capital).
Misalnya jika kita menggunakan metode Net Present Value atau Profitability Index untuk
menentukan diterima atau ditolaknya suatu usulan investai, maka biaya modal berfungsi
9. sbg "discount rate" yang digunakan untuk menghitung nilai sekarang dari proceeds dan
pengeluaran investasi.
1.4 Jenis Biaya Modal
a. Biaya Modal Individual
1) Biaya Modal Hutang Jangka Pendek
Hutang jangka pendek (hutang lancar) mrp hutang yg jangka waktu pengembaliannya
kurang dr 1 tahun, yang terdiri dari hutang perniagaan (trade account payable), hutang wesel &
kredit jk pendek dr bank.
2) Biaya Modal Hutang JK Panjang
Pada dasarnya biaya penggunaan hutang jangka panjang (cost of debt) yang biasanya
berasal dari obligasi (cost of bond).
3) Biaya Modal Saham Preferen (cost of preferred stock atau kp)
• adalah biaya riil yang harus dibayar jika perusahaan menggunakan dana dg menjual saham
preferen.
• kp diperhitungkan sebesar tingkat keuntungan yang disyaratkan (required rate of return) oleh
investor pemegang saham preferen.
• Artinya tingkat keuntungan yang diharapkan oleh investor merupakan biaya yang harus
ditanggung emiten.
• Biaya modal saham preferen mempunyai sifat campuran antara hutang dan saham
biasa.
- Mempunyai sifat hutang, karena saham preferen mengandung kewajiban tetap untuk
memberikan pembayaran dividen secara periodik.
- Memiliki sifat seperti saham biasa karena saham preferen mrp bukti kepemilikan perusahaan yg
mengeluarkan saham preferen tersebut.
• Demikian pula ketika perusahaan terpaksa dilikuidasi, maka perusahaan pemegang saham
preferen mempunyai hak sebelum pemegang saham biasa.
• Pembayaran dividen saham preferen dilakukan setelah pendapatan dikurangi pajak, sehingga
biaya modal saham preferen tidak perlu lagi disesuaikan atau dikurangi dg pajak.
10. 4) Biaya Modal Saham Biasa dan Laba Ditahan atau Biaya Modal Sendiri (equitas atau ke)
• merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan yang memperoleh dana dengan menjual saham
biasa atau menggunakan laba ditahan untuk investasi.
• Peruasahaan dapat membagikan laba setelah pajak yang diperoleh sebagai dividen atau
menahannya dalam bentuk laba ditahan. Laba ditahan yang digunakan untuk investasi kembali
tersebut perlu diperhitungkan biaya modalnya.
Untuk menghitung biaya ekuitas (ke) digunakan dua model pendekatan yaitu :
1. Model Diskonto Dividen (Dividend Discount Model)
Menjelaskan biaya ekuitas (ke) mrp tk diskonto yang menyeimbangkan nilai sekarang dr
keseluruhan dividen per lembar saham yg diharapkan di masa akan datang, sehingga biaya modal
mrp faktor diskonto dr dividen yg ada.
Rumus (jika tdk ada pertumbuhan dividen)
D1 D2 D
Po = -------- + -------- + …… + -------
(1+ke)1 (1+ke)2 (1+ke)
Dt
Po = ---------------
t=1 ( 1 + ke )1
• Jika dividen diharapkan mengalami pertumbuhan (growht) sebesar g per tahun, maka biaya
ekuitas :
Do (1 + g)t
Po = ---------------
t=1 ( 1 + ke )t
• Apabila diasumsikan bahwa biaya ekuitas (ke) lebih besar daripada tingkat pertumbuhan
dividennya, maka rumusnya menjadi :
D1
Po = ----------
ke - g
• di mana D1 = Do (1+g), sehingga rumus biaya ekuitasnya adalah :
D1
ke = ---------- + g
Po
Dimana :
Po = Harga pasar saham biasa pada saat ini
Dt = Dividen yang diterima untuk periode t
ke = Tingkat keuntungan yang disyaratkan investor
g = growth (pertumbuhan)
11. Do merupakan dividen yang diterima pada waktu t = 0
2. Pendekatan CAPM (Capital Asset Pricing Model)
Model CAPM mrp model penetapan biaya modal dg menganalisis tingkat return
saham i atau Ri yang ARm) yg terjadi.
Besarnya tingkat rerturn saham yang diharapkan oleh investor ini merupakan biaya modal yang
harus dikeluarkan oleh emiten.
Model CAPM ini dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu :
1. besarnya beta bunga bebas risiko (risk free rate, Rf),
2. risiko sistematis yg ditunjukkan oleh koefisien beta ( )
3. premium risiko pasar yang ditunjukkan oleh selisih antara return pasar
dengan return saham (Rm – Ri).
Rumus model CAPM adalah :
Ri = Rf + (Rm – Ri)
di mana :
Ri = Tingkat reurn saham yang diharapkan
Rf = Tingkat return bebas risiko
Rm = Return portofolio pasar yang diharapkan
i = Koefisien beta saham i
• Dalam rumus di atas terlihat bahwa besarnya return saham i yang diharapkan (Ri) dipengaruhi
antara lain oleh return pasarnya (Rm).
• Besarnya pengaruh return pasar terhadap return saham individual i tergantung pada besarnya
koefisien beta saham i ( i).
• Beta mrp koefisien yg menunjukkan sensitivitas tingkat keuntungan sekuritas (saham) thd
perubahan pasar.
• Apabila Beta = 1,00 artinya suatu saham memiliki standar deviasi atau risiko yang sama
dengan risiko rata-rata pasar.
• Portofolio (penganekaragaman) investasi terdiri atas saham2 dg beta = 1 memiliki standar
deviasi yg sama dg indeks pasar.
• Artinya, jika risiko protofolio saham = 1, maka sama dengan risiko pasar yang ada.
12. • Sedangkan saham atau sekuritas dengan koefisien beta = 0,5 berarti sekuritas itu akan berubah
sebesar setengah dari risiko pasar sehingga harga pasar sekuritas akan cenderung bergerak
setengah kali perubahan pasar.
• Sekuritas dengan koefisien beta lebih besar dari 1 (satu) akan memberikan tingkat keuntungan
lebih besar dari rata2 pasar bila kondisi pasar membaik
• Jika kondisi pasar lemah akan memberikan tingkat keuntungan lebih rendah dari rata-rata
pasar.
• Koefisien beta sekuritas yang mengukur perubahan pasar terhadap sebuah sekuritas dapat
dicari dengan meregresikan tingkat keuntungan sekuritas dengan tingkat keuntungan portofolio
pasar.
b. Biaya Modal Keseluruhan
• Biaya modal keseluruhan adalah biaya modal yg memperhitungkan seluruh biaya atas modal
yang digunakan oleh perusahaan.
• Konsep biaya modal perusahaan secara keseluruhan (overall cost of capital) bermanfaat
dalam penilaian usulan investasi jangka panjang.
• Misalnya, dlm menentukan proyek investasi yg harus diambil dapat ditentukan dg
membandingkan besarnya biaya modal yang harus dikeluarkan (cost of capital) dg tk keuntungan
yg diproleh dimasa dtg.
• untuk menetapkan biaya modal dari perusahaan secara keseluruhan perlu dihitung biaya
modal rata-rata tertimbangnya (weighted average cost of capital atau WACC).
• Sebagai unsur penimbangnya adalah proporsi dana bagi setiap jenis atau sumber modal yang
digunakan dalam investasi proyek tersebut.
Factor yang mempengaruhi WACC
1. Kondisi pasar.
2. Struktur Modal perusahaan dan dividend policy.
3. Kebijakan Investasi. Perusahaan dengan proyek yang lebih berisiko umumnya memiliki WACC
yang lebih tinggi
Struktur Modal dan Leverage & Kebijakandeviden
STRUKTUR MODAL
13. Struktur Modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing dengan modal sendiri.
Modal asing dalam hal ini adalah utang jangka panjang maupun jangka pendek. Sedangkan
modal sendiri terbagi atas laba ditahan dan penyertaan kepemilikan perusahaan.
Struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang mengoptimalkan keseimbangan antara
risiko dan pengembalian sehingga memaksimumkan harga saham. Untuk itu, dalam penetapan
struktur modal suatu perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai variabel yang
memengaruhinya.
Struktur modal merupakan masalah yang penting bagi perusahaan karena baik buruknya struktur
modal akan mempunyai efek langsung terhadap posisi finansial perusahaan, terutama dengan
adanya utang yang sangat besar akan memberikan beban kepada perusahaan.
TUJUAN STRUKTUR MODAL
Tujuan manajemen struktur modal adalah memadukan sumber-sumber dana permanen yang
digunakan perusahaan untuk operasionalnya yang akan memaksimalkan nilai perusahaan itu
sendiri. Pencarian struktur modal yang optimal merupakan pekerjaan yang sangat sulit, karena
adanya konflik yang mengarah kepada biaya agensi. Konflik lama terjadi antara pemegang
saham dan pemegang obligasi dalam penetapan struktur modal optimal suatu perusahaan. Maka
untuk mengurangi kemungkinan manajemen menanggung risiko berlebihan atas nama pemegang
saham, perlu memasukkan beberapa batasan protektif.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL
Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi Struktur Modal antara lain.
1. Struktur Aktiva (Tangibility)
Kebanyakan perusahaan industri yang sebagian besar modalnya tertanam dalam aktiva tetap
akan mengutamakan pemenuhan modalnya dari modal permanen yaitu modal sendiri, sedangkan
utang bersifat pelengkap. Perusahaan yang semakin besar aktivanya dan terdiri dari aktiva lancar
akan cenderung mengutamakan pemenuhan kebutuhan dana dengan utang. Hal ini menunjukkan
adanya pengaruh struktur aktiva terhadap struktur modal suatu perusahaan.
2. Growth Opportunity
Kesempatan perusahaan untuk melakukan investasi pada hal-hal yang menguntungkan. Teori
agensi menggambarkan hubungan yang negatif antara growth opportunity dan leverage. Di
14. mana, perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi cenderung akan melewatkan kesempatan
dalam berinvestasi pada kesempatan investasi yang menguntungkan.
3. Ukuran Perusahaan (Firm Size)
Perusahaan besar cenderung akan melakukan diversifikasi usaha lebih banyak dari pada
perusahaan kecil. Oleh karena itu kemungkinan kegagalan dalam menjalankan usaha atau
kebangkrutan akan lebih kecil. Ukuran perusahaan sering dijadikan indikator bagi kemungkinan
terjadinya kebangkrutan bagi suatu perusahaan, di mana perusahaan dalam ukuran lebih besar
dipandang lebih mampu menghadapi krisis dalam menjalankan usahanya.
4. Profitabilitas
Perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi tentu memiliki dana internal yang lebih banyak
daripada perusahaan dengan profitabilitas rendah. Perusahaan dengan tingkat pengembalian yang
tinggi akan berinvestasi menggunakan utang yang relatif kecil (Bringham & Houston, 2001).
Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan
pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara internal. Hal ini menunjukkan bahwa
profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan.
5. Risiko Bisnis
Risiko Bisnis akan mempersulit perusahaan dalam melaksanakan pendanaan eksternal, sehingga
secara teori akan berpengaruh negatif terhadap leverage perusahaan.
Itulah beberapa penjelasan singkat mengenai struktur modal. Dalam sebuah usaha, modal adalah
hal penting yang perlu diperhatikan untuk membangun dan mengembangkan usaha. Selain itu,
perencanaan keuangan yang matang juga perlu diperhatikan. Anda bisa melakukan perencanaan
keuangan dengan membuat laporan keuangan yang sangat berguna untuk memonitor masuk dan
keluarnya keuangan perusahaan.
LEVERAGE
15. Menurut Brigham dan Weston (2005), Leverage merupakan suatu ukuran yang menunjukkan
jumlah sejauh mana sekuritas berpenghasilan tetap (hutang dan saham preferen) digunakan
dalam struktur modal perusahaan. Tujuan dari penggunaan hutang (leverage) adalah untuk
meningkatkan return bagi pemegang saham. Dengan memperbesar unsur leverage, Maka unsur
ketidakpastian return makin tinggi, akan tetapi juga memperbesar kemungkinan pertambahan
jumlah return yang akan diperoleh nantinya. Solvabilitas (Leverage) digambarkan untuk melihat
sejauh mana aset perusahaan dibiayai oleh hutang dibandingkan dengan modal sendiri (Analisa,
2011). Sedangkan Kusumawati dan Sudento (2005) menggambarkan leverage sebagai
kemampuan perusahaan untuk membayar hutangnya dengan menggunakan ekuitas yang
dimilikinya. Leverage dapat dipahami sebagai penaksir dari resiko yang melekat pada suatu
perusahaan. Artinya, leverage yang semakin besar menunjukkan bahwa risiko investasi yang
semakin besar pula. Perusahaan dengan rasio leverage yang rendah memiliki risiko leverage
yang lebih kecil. Leverage merupakan rasio yang menghitung seberapa jauh dana yang
disediakan oleh kreditur, juga sebagai rasio yang membandingkan total hutang terhadap
keseluruhan aktiva perusahaan, oleh karena itu apabila investor melihat sebuah perusahaan
dengan aset yang tinggi namun resiko leverage nya juga tinggi, maka akan berpikir dua kali
untuk melakukan investasi pada perusahaan tersebut. Karena dikhawatirkan asset tinggi tersebut
di dapat dari hutang yang akan meningkatkan risiko investasi apabila perusahaan tidak dapat
melunasi Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Kebijakan...-Hidayah, Norma 5 Profitabilitas
(ROA) Leverage (DER) kewajibannya dengan tepat waktu. Tingginya rasio leverage
menunjukkan bahwa perusahaan tidak solvable, dimana total hutangnya lebih besar
dibandingkan dengan total asetnya (Analisa, 2011). Hutang merupakan salah satu aspek yang
menjadi dasar penilaian bagi para investor untuk mengukur kondisi keuangan perusahaan.
KEBIJAKAN DEVIDEN
deviden merupakan kompensasi yang diterima oleh para pemegang saham, disamping capital
gain. Deviden ini dibagikan kepada para pemegang saham sebagai bentuk keuntungan dari laba
yang diperoleh oleh perusahaan. Pembagian deviden ditentukan berdasarkan dalam rapat umum
anggota pemegang saham dan jenis pembayarannya tergantung dari kebijakan pimpinan. Dalam
kebijakan dividen terdapat trade off dan merupakan pilihan yang cukup sulit antara membagikan
laba sebagai dividen atau diinvestasikan kembali. Apabila perusahaan memilih membagikan laba
sebagai dividen maka tingkat pertumbuhan akan berkurang dan berdampak negatif terhadap
saham. Disisi lain, apabila perusahaan tidak membagikan dividen maka pasar akan memberikan
sinyal negatif terhadap prospek pertumbuhan perusahaan. Dividen juga dapat dikaitkan dengan
Signalling Theory, dimana adanya pengumuman pembagian dividen dapat menjadi sinyal yang
16. baik terhadap investor untuk mendapatkan keuntungan, namun dapat pula menjadi sinyal buruk
ketika dividen yang diumumkan menurun dari periode sebelumnya. Karena dividend payout ratio
yang berkurang itu mencerminkan laba perusahaan yang semakin berkurang dan mengindikasi
bahwa perusahaan telah kekurangan dana. Sehingga perusahaan akan selalu berupaya untuk
mempertahankan dividend payout ratio meskipun telah terjadi penurunan jumlah laba yang
diperolehnya. Walaupun sebenarnya yang terjadi tidak selalu demikian, turunnya dividend
payout ratio belum tentu karena keuntungan perusahaan juga menurun, tetapi tidak dibagikan
dalam bentuk dividen melainkan menjadi laba ditahan oleh perusahaan. Namun demikian
dividend payout ratio tetap menjadi sinyal bagi para investor yang mengharapkan keuntungan
dalam bentuk dividen.
Modal saham dan peranan bank investasi, hutang
jangka panjang , pembebiaancampuran & merger
divestasi, perusahaaninduk dan leverage bouyouts
MODAL SAHAM
Modal saham merupakan jenis modal yang hanya terdapat dalam perusahaan yang berbentuk
Perseroan Terbatas ( PT ) yang diperoleh dengan cara menerbitkan dan menempatkan saham –
saham tersebut kepada pihak tertentu atau kepada masyarakat umum. Tingkat kepemilikan
pemegang saham terhadap perusahaan tergantung seberapa besar bagian saham yang
dikuasainya. Jenis – jenis saham
PT dapat menerbitkan satu jenis saham atau lebih, bila perseroan ahnya menerbitkan satu
jenis saham saja, maka saham – saham yang diterbitkan itu adalah saham biasa. Jenis – jenis
saham yang dapat diterbitkan oleh PT :
1. Dilihat dari ada tidaknya nominal saham
1. Saham dengan nilai nominal : saham yang padanya tercantum adanya nilai
nominal
2. Saham tanpa nilai nominal : saham yang padanya tidak tercantum adanya nilai
nominal
3. Dilihat dari hak yang melekat pada saham
1. Saham biasa : saham yang tidak mempunyai hak istimewa dalam
pembagian deviden dan pembagian kekayaan perusahaan bila perusahan
dilikuidasi
2. Saham prioritas : saham yang mempunyai hak istimewa untuk
didahulukan dalam hak pembagian deviden atau pembagian kekayaan
perusahaan bila likuidasi.
1. PENCATATAN MODAL SAHAM
17. Pencatatan transaksi modal saham dapat dilakukan dengan menggunakan 2 metode, yaitu
:
1. Modal saham dicatat sebesar nominal saham yang diotoritaskan
Pada saat diputuskan untuk menerbitkan saham baru, maka sebesar nilai nominal saham – saham
yang diterbitkan pada perkiraan “modal saham diotoritaskan” dan dikreditkan pada perkiraan
“modal saham”.
1. Modal saham dicatat sebesar nominal saham terjual
Pada saat modal saham dicetak tidak perlu ada jurnal cukup dibuatkan catatan dalam bentuk
memorial dan pencatatan modal baru dilakukan apabila saham telah terjual.
Pembatalan pemesanan saham
Hal ini terjadi apabila pemesan saham tidak dapat memenuhi kewajiban untuk membayar
kekurangannya pada saat yang telah ditentukan. Terdapat 4 klausul yang dapat digunakan
sebagai perlakuan pembatalan pemesanan saham :
1. Uang muka dikembalikan seluruhya kepada pemesan
2. Uang muka dikembalikan kepada pemesan setelah dikurangi kerugian atas penjualan
kembali saham – saham tersebut
3. Diserahkan saham yang nilainya sama dengan uang muka pemesan saham
4. Uang muka dianggap hialang/tidak dikembalikan
1. C. PENJUALAN SAHAM SECARA LUMPSUM
Disamping dijual secara individual atau per jenis saham, penjualan saham juga dapat
dilakukan secara bersamaan dalam satuan paket/ slot ( lumpsum ), yang mana dalam setiap paket
saham yang dijual terdapat lebih dari satu jenis saham. Bila saham dijual secara lumpsum, maka
sahan – saham yang berbeda – beda tersebut dijual dalam satu harga jual, oleh sebab itu perlu
ada suatu perlakuan akuntansi untuk mendistribusikan hasil penjualan saham – saham tersebut ke
masing – masing jenis saham.
Pendistribusian hasil penjualan saham dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu :
1. Bila harga pasar masing – masing saham diketahui, maka pendistribusian hasil penjualan
dilakukan berdasarkan perbansingan harga pasar masing – masing jenis saham
2. Bila salah satu jenis saham yang diketahui harga pasarnya, maka sebesar harga pasar
saham yang diketahui harga pasarnya didistribusikan sebagai hasil penjualan sahma yang
bersangkutan, sedangkan sisanya didistribusikan untuk hasil penjualan saham yang tidak
diketahui harga pasarnya
18. 3. Bila masing – masing saham tidak diketahui harga pasarnya, maka pendistribusian hasil
penjualan saham belum bisa dilakukan hingga diketahuimya harga pasar masing –
masing saham atau salah satu jenis saham, mana yang dahulu
4. MODAL SAHAM BONUS
Saham juga dapat diberikan sebagai bonus kepada investor atau kreditor, misalnya untuk
pembelian saham prioritas atau obligasi perusahaan dalam jumlah tertentu akan diberikan saham
biasa sebagai bonus.
Perlakuan akuntansi terhadap premium dan diskon saham
Premium atau diskon saham timbul bila saham – saham ditempatkan/dijual tidak sebesar
harga nominalnya, sedangkan modal saham di neraca harus dilaporkan sebesar nilai nominalnya
yang mungkin tidak sama dengan nilai riil kekayaan bersih yang diterima dari para pemegang
saham. Premium dan diskon saham akan tetap dilaporkan di neraca selama saham saham –
saham yang menimbulkan premium atau diskon tersebut masih tetap beredar. Pembatalan
/penghapusan premium ataupun diskon saham dilakukan apablia ada penarikan saham untuk
tujuan pengurangan modal saham.
Pengeluaran saham untuk membeli perusahaan
Suatu PT dapat membeli perusahaan laind dengan menggunakan saham perusahaan
sebagai alat pembayaran. Bila dalam pembelian perusahaan tersebut nilai kekayaan bersih
perusahaan yang dibeli lebih besar daripada harga nominal saham perusahaan yang digunakan
sebagai alat pembayaran, maka dalam pembelian perusahaan tersebut timbul adanya premium
saham dan apabila sebaliknya maka timbul diskon saham.
Bila perusahaan yang dibeli tersebut bukan dalam bentuk PT, setelah permasalahan teknis
ekonomis dan legalitas formal yang terkait dengan pembelian perusahaan tersebut telah
terselesaikan, maka biasanya perusahaan yang baru dibeli tersebut dirubah menjadi perseroan.
Teknik penyelenggaraan akuntansi dalam perusahaan baru dapat menggunakan 2 cara
permasalahan akuntansi, yaitu :
1. Apakah akuntansi perusahaan yang bary dibeli tersebut akan diselenggarakan oleh
perusahaan induk. Dalam hal ini dilakukan peleburan posisi keuangan perusahaan yang
dibeli kedalam posisi keuangan perusahaan yang membeli
2. Apakah masing – masing perusahaan akan tetap menyelenggarakan akuntansinya yang
kemudian dilakukan penyusuan laporan keuangan gabungan atau laporan keuangan
konsolidasi. Bila cara ini digunakan maka terdapat 2 opsi :
1. Akunbtansi perusahaan yang baru dibeli tersebut melanjutkan akuntansi
sebelumnya
2. Akuntansi diselenggarakan pada buku baru
PERANAN BANK INVESTASI
19. Salah satu peran utama bank investasi adalah menjadi perantara antara perusahaan dan investor
melalui penawaran umum perdana (initial public offering / IPO). Bank investasi menyediakan
layanan penjaminan emisi untuk menerbitkan saham baru ketika sebuah perusahaan memutuskan
untuk go public dan mencari dana ekuitas. Underwriting pada dasarnya melibatkan bank
investasi untuk membeli sejumlah saham baru yang disepakati, yang kemudian dijual kembali
melalui bursa efek.
Bagian dari pekerjaan bank investasi adalah mengevaluasi perusahaan dan menentukan harga
yang wajar untuk menawarkan saham biasa. IPO, terutama untuk perusahaan besar, umumnya
melibatkan lebih dari satu bank investasi. Dengan cara ini, risiko underwriting menyebar ke
beberapa bank, mengurangi eksposur bank tunggal dan memerlukan komitmen keuangan yang
relatif rendah terhadap IPO. Bank investasi juga bertindak sebagai penjamin emisi untuk obligasi
korporasi.
Peran Penasihat Keuangan
Bankir investasi bertindak dalam beberapa kapasitas penasihat yang berbeda untuk klien mereka.
Selain menangani IPO, bank investasi menawarkan saran kepada perusahaan untuk membawa
perusahaan terbuka atau meningkatkan modal melalui sarana alternatif. Bank investasi secara
teratur menasihati klien mereka mengenai semua aspek pembiayaan.
Merger dan Akuisisi
Penanganan merger dan akuisisi merupakan fungsi utama dari bankir investasi. Seperti halnya
IPO, salah satu bidang keahlian utama untuk bank investasi adalah kemampuannya untuk
mengevaluasi kemungkinan akuisisi yang mungkin dan mencapai harga yang wajar. Sebuah
bank investasi juga dapat membantu dalam menyusun dan memfasilitasi akuisisi untuk membuat
kesepakatan berjalan semulus mungkin.
HUTANG JANGKA PANJANG
Hutang jangka panjang merupakan hutang yang dimiliki oleh perusahaan dan harus dilunasi
dalam waktu yang relatif lama. Jatuh tempo pelunasan hutang jangka panjang biasanya dalam
satu periode akuntansi yaitu satu tahun atau bahkan lebih.
Pembiayaan dalam rangka melunasi hutang jangka panjang tidak berasal dari aktiva lancar
seperti piutang dagang, investasi jangka pendek, kas perusahaan, ketersediaan stock produk di
gudang, dan berbagai aktiva lancar lainnya.
Pelunasan hutang jangka panjang umumnya dibayar dengan aktiva tidak lancar. Aktiva tidak
lancar ialah aset ataupun kekayaan yang dimiliki perusahaan dengan nilai waktu ekonomis yang
lama atau memiliki sifat permanen. Selain ast jangka panjang, aktiva tidak tetap ini dalam satu
tahun periode operasional tidak mudah habis.
20. Contoh dari aktivas tidak tetap adalah segala macam aset perusahaan seperti saham, inestasi
jangka panjang, dan lain-lain
Jenis Jenis Hutang Jangka Panjang
Hutang Hipotek
Pengertian hutang hipotek adalah hutang yang timbul disebabakan pendapatan dana yang
bersumber dari hutang dnegan penggunaan jaminan harta tetap. Harta tetap yang berupa barang
tidak bergerak seperti berbagai sertifikat (tanah, gedung/ruko/bangunan).
Apabila kondisi perusahaan tidak sanggup membayar hutang sesuai dengan jatuh tempo, sebagai
gantinya pemberi hutang mempunyai hak untuk menyita ataupun menjual harta tetap yang
menjadi jaminan. Hal tersebut dilakukan untuk memperoleh dana yang disesuaikan dengan
jumlah dana hutang yang belum terbayarkan.
Hutang hipotek pada umumnya hanya diperoleh dari 1 sumber, sebagai contoh melakukan
peminjaman hutang hipotek kepada perbankan.
Hutang Obligasi
Definisi hutang obligasi ialah hutang yang muncul disebabkan dana yang diperoleh melalui
surat-surat obligasi yang diterbitkan. Pemegang surat obligasi adalah orang yang melakukan
pembelian terhadap obligasi.
Hal-hal yang dicantumkan dalam surat obligasi seperti jumlah nominal, waktu
pelunasan, interest per year, beserta segala ketentuan yang disesuaikan dengan jenis obligasi
yang disepakati oleh pemberi pinjaman dan yang menerima pinjaman.
Tipe Obligasi
Obligasi memiliki berbagai macam tipe diantaranya :
Obligasi terjamin dan tidak terjamin
Berjangka
Berseri
Terdaftar
Kupon Obligasi
Pada pengertian yang lain maka obligasi dibagi menjadi dua yaitu :
Obligasi yang dapat ditukar (biasa ditukar dengan saham biasa tergantung pemilik saham
dan obligasi)
Tidak dapat ditukar
Hal yang Mempengaruhi Nilai Pasar Obligasi
Jumlah nominal uang yang diperoleh
Tenggang waktu hingga jumlah keseluruhan diterima
Suku Bunga Pasar
Kelebihan Obligasi
21. Obligasi memiliki keebihan tersendiri di bandingkan perolehan dana dari pengeluaran surat
saham. Kelebihan hutang obligasi diantaranya :
Pemilik surat obligasi tidak memiliki hak suara pada penentuan kebijakan perusahaan. Hal
ini menguntungkan karena tidak mempengaruhi manajemen internal perusahaan.
Bunga obligasi cenderung lebih kecil apabila dikomparasikan dengan deviden yang
dibagikan pada pemilik saham.
Bunga obligasi adalah biaya yang menjadi beban bagi perusahaan dan dapat mempengaruhi
terhadap berkurangnya kewajiban pajak. Sedangkan deviden merupakan laba yang harus
dibagikan pada pemilik saham dan tidak dibebankan menjadi biaya.
Kekurangan Obligasi
Bunga obligasi tetap menjadi beban perusahaan dalam kondisi memperoleh laba maupun
saat mengalami kerugian.
Pemegang obligasi tetap dapat meminta pengembalian obligasi meskipun perusahaan tidak
sanggup melunasi hutang obligasi. Sebaliknya pemilik saham akan ikut menanggung
apabila terjadi risiko kerugian yang didrita perusahaan.
MERGER
Merger adalah penggabunngan dari 2 (dua) Bank atau lebih, dengan cara tetap mempertahankan
berdirinya salah satu bank dan membubarkan bank bank lainnya tanpa melikuidasi terlebih
dahulu.
Merger adalah salah strategi ekspansi perusahaan atau restrukturisasi perusahaan dengan cara
menggabungkan dua perusahaan atau lebih, dalam merger hanya ada satu perusahaan yang
dibiarkan hidup sementara perusahaan lainnya dibubarkan tanpa likuidasi. Merger adalah
penggabungan dua perusahaan menjadi satu dimana perusahaan yang dimerger dengan begitu
perusahaan yang di merger berhenti beroprasi dan pemegang sahamnya menerima sejumlah uang
tunai atau saham di perusahaan yang baru.
DIVESTASI
adalah pengurangan beberapa jenis aset baik dalam bentuk finansial atau barang, dapat pula
disebut penjualan dari bisnis yang dimiliki oleh perusahaan. Ini adalah kebalikan
dari investasi pada aset yang baru.
Perusahaan memiliki beberapa motif untuk divestasi.
1. sebuah perusahaan akan melakukan divestasi (menjual) bisnis yang bukan merupakan
bagian dari bidang operasional utamanya sehingga perusahaan tersebut dapat berfokus
pada area bisnis terbaik yang dapat dilakukannya. Sebagai contoh, Eastman Kodak, Ford
Motor Company, dan banyak perusahaan lainnya telah menjual beragam bisnis yang
tidak berelasi dengan bisnis utamanya.
1. untuk memperoleh keuntungan. Divestasi menghasilkan keuntungan yang lebih baik bagi
perusahaan karena divestasi merupakan usaha untuk menjual bisnis agar dapat
memperoleh uang. Sebagai contoh, CSX Corporation melakukan divestasi untuk
22. berfokus pada bisnis utamanya yaitu pembangunan rel kereta api serta bertujuan untuk
memperoleh keuntungan sehingga dapat membayar hutangnya pada saat ini.
1. kadang-kadang dipercayai bahwa nilai perusahaan yang telah melakukan divestasi
(menjual bisnis tertentu mereka) lebih tinggi daripada nilai perusahaan sebelum
melakukan divestasi. Dengan kata lain, jumlah nilai aset likuidasi pribadi perusahaan
melebihi nilai pasar bila dibandingkan dengan perusahaan pada saat sebelum melakukan
divestasi. Hal ini memperkuat keinginan perusahaan untuk menjual apa yang seharusnya
bernilai berharga daripada terlikuidasi pada saat sebelum divestasi.
1. unit bisnis tersebut tidak menguntungkan lagi. Semakin jauhnya unit bisnis yang
dijalankan dari core competence perusahaan, maka kemungkinan gagal dalam
operasionalnya semakin besar.
METODE DIVESTASI
Beberapa perusahaan menggunakan teknologi untuk memfasilitasi proses divestasi
beberapa divisi. Mereka mempublikasikan informasi tentang divisi mana saja yang ingin mereka
jual pada situs resmi mereka sehingga dapat dilihat oleh perusahaan lain yang sekiranya tertarik
untuk membeli divisi tersebut. Sebagai contoh, Alcoa telah mendirikan sebuah online
showroom yang menampilkan divisi yang mereka jual. Dengan melakukan komunikasi
secara online, Alcoa telah mengurangi biaya yang dibutuhkan untuk membiayai divisi yang
bergerak pada hotel, usaha transportasi, dan urusan pertemuan.
Perusahaan induk
adalah perusahaan yang menjadi perusahaan utama yang membawahi beberapa perusahaan
yang tergabung ke dalam satu grup perusahaan. Melalui pengelompokan perusahaan ke dalam
induk perusahaan, dimungkinkan terjadinya peningkatan atau penciptaan nilai pasar
perusahaan (market value creation)
leveraged buyout (LBO)
adalah transaksi keuangan di mana sebuah perusahaan dibeli dengan kombinasi ekuitas dan utang,
sehingga arus kas perusahaan adalah agunan yang digunakan untuk mengamankan dan membayar
kembali uang pinjaman. Penggunaan utang, yang memiliki biaya modal lebih rendah daripada
ekuitas, berfungsi untuk mengurangi biaya keseluruhan pembiayaan akuisisi. Biaya utang lebih
rendah karena pembayaran bunga mengurangi kewajiban pajak penghasilan perusahaan,
sedangkan pembayaran dividen tidak. [1] Penurunan biaya pembiayaan ini memungkinkan
perolehan yang lebih besar untuk mengakumulasi ekuitas, dan sebagai hasilnya, utang berfungsi
sebagai pengungkit untuk meningkatkan imbal hasil ekuitas. [2]
Istilah LBO biasanya digunakan ketika sponsor keuangan mengakuisisi perusahaan. Namun,
banyak transaksi perusahaan sebagian didanai oleh utang bank, sehingga secara efektif juga
mewakili LBO. LBO dapat memiliki berbagai bentuk seperti manajemen pembelian (MBO),
23. manajemen buy-in (MBI), pembelian sekunder dan pembelian tersier, antara lain, dan dapat terjadi
dalam situasi pertumbuhan, situasi restrukturisasi, dan kepailitan. LBO kebanyakan terjadi di
perusahaan swasta, tetapi juga dapat dipekerjakan oleh perusahaan publik (dalam apa yang disebut
transaksi PtP - Publik ke Swasta).
Analisiskesehatan dan prediksi kebangkrutan
BUMS dan BUMN
ANALISA KESEHATAN
Kesulitan keuangan dan prediksi kebangktutan
Kebangkrutan adalah kondisi keuangan perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan dalam
jangka pendek (likuiditas atau technical solvency) dan mengalami insolvency (debt > asset).
Pengertian lainnya dapat dikatakan bila total kewajiban melebihi total aktiva. Sebagai contoh di
Indonesia tahun 1997-an, puluhan bank mengalami kebangkrutan. Tetapi pemerintah tidak ingin
bank-bank tsb bangkrut maka diberikan bantuan (BLBI) yang sangat merugikan Negara dalam
jumlah yang sangat besar sehingga berdampak kepada perekonomian Indonesia sampai saat ini.
Pemerintah memberikan kredit BLBI karena menjaga kredibilitas pemerintah di mata maryarakat
dan dunia.
Kondisi incolvency ada dua pilihan yaitu likuidasi(kebangkrutan) dan reorganisasi
(retrukturisasi).Hal-hal perusahaan dalam mengalami kebangkrutan al: kegagalan dibidang
manajemen, operasional, penyelewengan, bencana, persaingan yang sangat tajam dan lainnya.
Sebab-sebab kegagalan usaha dan perusahaan mengalami kesulitan keuangan :
a. Kekurangan pengalaman manajemen secara operasional dan tidak kompeten
b. Kurangnya pengalaman secara manajerial.
c. Keseimbangan antara keuangan, produksi, pemasaran dan fungsi lainnya tidak baik.
d. Penyelewengan dan korupsi atau KKN.
e. Bencana alam, tuntutan serikat buruh yang berlebihan, pungli, dan lainnya
f. Peraturan pemerintah yang memberatkan antara lain kenaikan BBM,perpajakan dan
lainnya.
g. Karena persaingan yang sangat tajam antar perusahaan sejenis.
h. Mengalami kerugian terus menerus.
i. Faktor-faktor lainnya.
24. j. 1. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
k. Analisisnya dapat dibagi dalam 2 hal yaitu:
l. 1)Analisis Univariate
m. Rasio-rasio diuji secara terpisah untuk mengetahui penympangan
n. Memperhatikan dengan teliti atas variabelitas al: pengaruh biaya tetap berbanding
pendapatan operasi (operation income) atau rasio FC/OI tidak baik dan pengaruh Time
Interest Earned (TIE) yang dibandingkan dengan laba (bunga lebih tinggi dari
laba).Penilaian prediksi kebangkrutan dapat juga dilakukan dengan menilai rasio-rasio
keuangan lainnya.
o. 2) Analisis Multivariate.
p. Analisis ini menggunakan 2 atau lebih varabelitas kedalam satu persamaan. Contohnya
model regresi:
Y = a+a1X1+a2X2+……+anXn
Karena data analisis regresi adalah masa lampau, maka diadakan analisis
diskriminan dengan menggunakan tehnik statistic.
q. Analisis kebangkrutan ini dipopulerkan oleh Edward I. Altman di New York University
pertengahan tahun 1960 menggunakan “analisis diskriminan” untuk memprediksi
kebangkrutan perusahaan. Altman adalah pioner memprediksi tentang
kebangkrutan.Altman menganalisis perusahaan besar di USA dengan 22 rasio keuangan,
tetapi hanya 5 rasio dominan dalam memprediksi perusahaan mengalami kebangkrutan
atau tidak.
r. Analisis diskriminan/ kebangjrutan terdiri 3 tahap:
s. a. Menyusun klasifikasi kelompok bersifat mutually exclusive.
Setiap kelompok dibedakan dengan satu distribusi peluang (probability distribution)
sesuai cirri-cirinya.
t. b. Mengumpulkan data untuk pengamatan dalam kelompok.
u. c. Menurunkan kombinasi linier dari ciri-ciri tsb “paling baik”
mendiskrimi nasikannya (membedakannya) diantara kelompok “paling baik”, artinya
kombinasi yg meminumkan peluang ada kesalahan klasifikasi.
BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN)
25. Pengertian, Fungsi, dan Bentuk-Bentuk BUMN| BUMN atau Badan Usaha Milik
Negara merupakan badan yang dimiliki oleh negara. Pengertian Badan Usaha
Milik Negara Secara umum (BUMN) adalah badan usaha yang seluruhnya atau
sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung
yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan (Berdasarkan UU Republik
Indonesia No.19 Tahun 2003). BUMN merupakan salah satu pelaku ekonomi dalam
sistem perekonomian nasional, disamping badan usaha swasta (BUMS) dan
koperasi. BUMN berasal dari kontribusi dalam perekonomian indonesia yang
berperan menghasilkan berbagai barang dan jasa guna mewujudkan kesejahteraan
rakyat. BUMN terdapat dalam berbagai sektor seperti sektor pertanian,
perkebunan, kehutanan, keuangan, manufaktur, transportasi, pertambangan,
listrik, telekomunikasi dan perdagangan serta kontruksi.
Fungsi Badan Usaha Milik Negara - Badan usaha milik negara memiliki berbagai
fungsi dan peranan dalam . Fungsi dan Peranan BUMN adalah sebagai berikut....
Fungsi Badan Usaha Milik Negara
Sebagai penyedia barang ekonomis dan jasa yang tidak disedikan oleh
swasta
Merupakan alat pemerintah dalam menata kebijakan perekonomian
Sebagai pengelola dari cabang-cabang produksi sumber daya alam untuk
masyarakat banyak
Sebagai penyedia layanan dalam kebutuhan masyarakat
Sebagai penghasil barang dan jasa demi pemenuhan orang banyak
Sebagai pelopor terhadap sektor-sektor usaha yang belum diminati oleh
pihak swasta,
Pembuka lapangan kerja
Penghasil devisa negara
Pembantu dalam pengembangan usaha kecil koperasi,
Pendorong dalam aktivitas masyarakat terhadap diberbagai lapangan usaha.
Bentuk-Bentuk BUMN - BUMN memiliki berbagai macam atau jenis bentuk-
bentuk yang berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 19 Tahun 2003
tentang BUMN, Badan Usaha Milik Negara terdiri dari dua bentuk, yaitu badan
usaha perseroan (persero) dan badan usaha umum (perum). Penjelasan kedua
bentuk BUMN adalah sebagai berikut..
a. Badan Usaha Perseroan (Persero)
Badan usaha perseroan (persero) adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas
yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51% (lima
puluh satu persen) sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia yang tujuan
utamanya mengejar keuntungan.
Maksud dan Tujuan Badan Usaha Perseroan (Persero)
26. Menyediakan barang dan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya sang kuat
Mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai badan usaha.
Contoh - Contoh Badan Usaha Perseroan (Persero)
PT Pertamina,
PT Kimia Farma Tbk
PT Kereta Api Indonesia
PT Bank BNI Tbk
PT Jamsostek
PT Garuda Indonesia
PT Perubahan Pembangunan
PT Telekomunikasi Indonesia
PT Tambang Timah
Ciri-Ciri Badan Usaha Perseroan (Persero)
Dalam pendirian persero diusulkan oleh menteri kepada presiden
Pelaksanaan pendirian yang dilakukan oleh menteri berdasarkan Perundang -
undangan
Modal berbentuk saham
Status perseroan terbatas diatur berdasarkan perundang-undangan
Sebagian atau keseluruhan modal merupakan milik negara dari kekayaan
negara yang dipisahkan
Tidak mendapatkan fasilitas dari negara
Pegawai persero berstatus pegawai negeri
Pemimpin berupa direksi
Organ persero yaitu RUPS, direksi dan komisaris
Hubungan-hubungan usaha diatur dalam hukum perdata
Tujuan utamanya adalah mendapatkan keuntungan
b. Badan Usaha Umum (Perum)
Badan usaha umum (perum) adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki oleh
negara dan tidak terbagi atas saham. Badan usaha umum memiliki maksud dan
tujuan yang didukung menurut persetujuan menteri adalah melakukan penyertaan
modal dalam usaha yang lain.
Maksud dan Tujuan Badan Usaha Umum (Perum)
Menyelenggarakan usaha yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa
penyedia barang dan jasa berkualitas dengan harga yang dapat dijangkau
masyarakat menurut prinsip pengelolaan badan usaha yang sehat.
Contoh-Contoh Badan Usaha Umum (Perum)
Perum Damri
Perum Bulog
Perum Pegadaian
Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri)
Perum Balai Pustaka
27. Perum Jasatirta
Perum Antara
Perum Peruri
Perum Perumnas
Ciri-Ciri Badan Usaha Umum (Perum)
Melayani kepentingan masyarakat yang umum
Pemimpin berupa direksi atau direktur
Pekerja merupakan pegawai perusahaan dari pihak swasta
Dapat menghimpun dana dari pihak
Pengelolaan dari modal pemerintah yang terpisah dari kekayaan negara
Menambah keuntungan kas negara
Modal berupa saham atau obligasi bagi perusahaan go public
Manfaat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) - BUMN dalam fungsi dan
peranannya memiliki berbagai macam manfaat-manfaat yang diberikan kepada
negara dan rakyat indonesia. Manfaat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah
sebagai berikut...
Memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam memperoleh kebutuhan
hidup berupa barang dan jasa
Membuka dan memperluas lapangan pekerjaan bagi penduduk angkatan
kerja
Mencegah monopoli pihak swasta dipasar dalam pemenuhan barang dan jasa
Meningkatkan kuantitas dan kualitas dalam komiditi ekspor berupa
penambah devisa baik migas maupun non migas.
Mengisi kas negara yang bertujuan memajukan dan mengembangkan
perekonomian negara.
CARA MENGATASINYA SECARA UMUM
Kebaikan perbaikan dengan alternative Formal ada 2 hal penting yaitu:
a. COMMON POOL,
Asumsikan perusahaan dengan nilai utang kepada 14
kreditor/pemasok masing-masing $ 2 juta atau $ 28 juta. Nilai
pasar perusahaan hanya $ 23 juta, dan kalau dilikuidasi asetnya
28. hanya dapat dijual sebesar $ 18 juta. Kondisi perusahaan sudah
“collapse” tidak dapat membayar utang-utangnya, dan kreditor
meminta agar perusahaan dibangkrutkan.
”Kebangkrutan pada salah seorang kreditor/pemasok dapat mengakibatkan kebangkrutan
krediotor lainnya, atau kebangkrutan perusahaan secara keseluruhan, hal inilah disebut
“Common Pool”..Kalau dilikuidasi nilanya $ 18 juta untuk
9 kreditor, sedangkan 5 kreditor tidak dapat apa- apa Kalau
perusahaan tidak dilikuidasi, perusahaan masih dapat
beroperasi dan utang masih dapat dibayarkan kepada 14
kreditur ( keseluruhan), hal ini diikuiti dengan masuknya kreditor
sebgai manajemen perusahaan
HOLD OUT.
Contoh diatas, perusahaan dapat menyakinkan kreditor/pemasoknya maka dilakukan
“retrukturisasi”.Utang lama ( $ 2 juta setiap kreditor) diganti dengan “ utang baru”, asumsikan
dari $ 2 juta turun menjadi $ 1,7 juta, sehingga jumlah utang 14 kriditur = 14 x $ 1,5juta = $ 21
juta, bandingkan dengan nilai pasar perusahaan $ 23 juta. Jika seorang atau lebih tidak setuju
dengan kondisi tsb diatas dan dia tetap menuntut haknya 100% ditambah jasa bunganya 10%,
maka haknya menjadi $2,2 juta.. Kalau ini terjadi, maka kreditor yang lainnya juga ingin
mendapatkan hal yang sama. Kreditor-kreditor ingin menjadi kelompok terakhir ( HOLD –
OUT) untuk mendapatkan haknya plus bunga, maka restrukturisasi gagal. Jadi semakin kecil
kreditor semakin mudah “hold out”