Tantangan Perekonomian dan Sasaran Ekonomi Makro 2020-2024Lestari Moerdijat
Ke depan, risiko ketidakpastian masih akan mewarnai perkembangan perekonomian dunia. Pertumbuhan ekonomi dan perdagangan dunia diperkirakan akan cenderung stagnan dengan tren melambat, masing-masing diproyeksikan2 sebesar 3,6 dan 3,8 persen per tahun, sepanjang tahun 2020-2024. Harga komoditas internasional ekspor utama Indonesia diperkirakan juga akan cenderung menurun, di antaranya batu bara dan minyak kelapa sawit, seiring dengan beralihnya permintaan dunia ke produk yang lain. Adapun risiko ketidakpastian lainnya yang perlu diantisipasi antara lain perang dagang, perlambatan ekonomi China, dan tekanan normalisasi kebijakan moneter yang beralih dari AS ke kawasan Eropa.
Menguraikan tentang toeri-teori dalam ilmu wilayah seperti export base model, teori pertumbuhan jalur cepat, teori pusat pertumbuhan, teori neo-klasik, model kumulatif kausatif, model interregional, dan teori jaringan keterkaitan desa-kota.
Tantangan Perekonomian dan Sasaran Ekonomi Makro 2020-2024Lestari Moerdijat
Ke depan, risiko ketidakpastian masih akan mewarnai perkembangan perekonomian dunia. Pertumbuhan ekonomi dan perdagangan dunia diperkirakan akan cenderung stagnan dengan tren melambat, masing-masing diproyeksikan2 sebesar 3,6 dan 3,8 persen per tahun, sepanjang tahun 2020-2024. Harga komoditas internasional ekspor utama Indonesia diperkirakan juga akan cenderung menurun, di antaranya batu bara dan minyak kelapa sawit, seiring dengan beralihnya permintaan dunia ke produk yang lain. Adapun risiko ketidakpastian lainnya yang perlu diantisipasi antara lain perang dagang, perlambatan ekonomi China, dan tekanan normalisasi kebijakan moneter yang beralih dari AS ke kawasan Eropa.
Menguraikan tentang toeri-teori dalam ilmu wilayah seperti export base model, teori pertumbuhan jalur cepat, teori pusat pertumbuhan, teori neo-klasik, model kumulatif kausatif, model interregional, dan teori jaringan keterkaitan desa-kota.
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan PengangguranMuhammad Rafi Kambara
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
>Tiga Model Penawaran Agregat
>>Model Harga Kaku (Sticky Price)
>>Model Upah Kaku
>>Model Informasi-Tak Sempurna
>Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Disusun oleh:
Afrida Syahputri R. N.
Danan Giriatmojo
Fildzah Salsabila
Muhammad Rafi Kambara
Saila Dhiyaul Haq
Menguraikan kebijakan investasi di Indonesia, baik UU No 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal sampai kebijakan ekonomi di era pemerintahan Jokowi-Jk dari Jilid I-VI.
Tingkat pertumbuhan angkatan kerja yang cepat dan pertumbuhan lapangan kerja yang relatif lambat menyebabkan masalah pengangguran di Indonesia menjadi semakin serius. Masalah ini di pandang lebih serius lagi bagi mereka yang berusia 15-24 tahun yang kebanyakan mempunyai pendidikan yang lumayan. Karena mereka merasa pendidikan yang sudah mereka dapatkan, ternyata belum dapat menjamin mereka dapat bekerja. Pengangguran terjadi disebabkan antara lain, yaitu karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja. Juga kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja. Selain itu juga kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja.
Pengangguran terbuka dan terselubung kini jauh lebih banyak menimbulkan dampak negatif yang berat dan kronis bagi tenaga kerja di negara-negara berkembang.
Melakukan analisa terhadap kebijakan yang bisa diterapkan oleh pemerintah untuk kondisi ketika :
1. Pertumbuhan Ekonomi rendah dan perlu dilakukan rangsangan melalui kebijakan Moneter dan Fiskal, apa yang sebaiknya dilakukan
2. Perekonomian mengalami pertumbuhan yang sangat tinggi sehingga menyebabkan “Over Heated Economy”. Lakukan analisa kebijakan yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut
kebijakan fiskal adalah kebijaksanaan atau pemilihan instrumen yang digunakan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan dalam bidang penerimaan serta pengeluaran pemerintah
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan PengangguranMuhammad Rafi Kambara
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
>Tiga Model Penawaran Agregat
>>Model Harga Kaku (Sticky Price)
>>Model Upah Kaku
>>Model Informasi-Tak Sempurna
>Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Disusun oleh:
Afrida Syahputri R. N.
Danan Giriatmojo
Fildzah Salsabila
Muhammad Rafi Kambara
Saila Dhiyaul Haq
Menguraikan kebijakan investasi di Indonesia, baik UU No 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal sampai kebijakan ekonomi di era pemerintahan Jokowi-Jk dari Jilid I-VI.
Tingkat pertumbuhan angkatan kerja yang cepat dan pertumbuhan lapangan kerja yang relatif lambat menyebabkan masalah pengangguran di Indonesia menjadi semakin serius. Masalah ini di pandang lebih serius lagi bagi mereka yang berusia 15-24 tahun yang kebanyakan mempunyai pendidikan yang lumayan. Karena mereka merasa pendidikan yang sudah mereka dapatkan, ternyata belum dapat menjamin mereka dapat bekerja. Pengangguran terjadi disebabkan antara lain, yaitu karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja. Juga kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja. Selain itu juga kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja.
Pengangguran terbuka dan terselubung kini jauh lebih banyak menimbulkan dampak negatif yang berat dan kronis bagi tenaga kerja di negara-negara berkembang.
Melakukan analisa terhadap kebijakan yang bisa diterapkan oleh pemerintah untuk kondisi ketika :
1. Pertumbuhan Ekonomi rendah dan perlu dilakukan rangsangan melalui kebijakan Moneter dan Fiskal, apa yang sebaiknya dilakukan
2. Perekonomian mengalami pertumbuhan yang sangat tinggi sehingga menyebabkan “Over Heated Economy”. Lakukan analisa kebijakan yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut
kebijakan fiskal adalah kebijaksanaan atau pemilihan instrumen yang digunakan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan dalam bidang penerimaan serta pengeluaran pemerintah
KEBIJAKAN FISKAL DI INDONESIA
-Dikutip dari berbagai sumber di internet-
HANYA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH, KRITIK DAN SARAN SANGAT KAMI PERLUKAN DEMI KAMI KEDEPANNYA. SEKIAN DAN TERIMAKASIH.
Inflasi, pos moneter dan non-moneter, akuntansi untuk inflasi, dan perubahan kurs adalah elemen-elemen yang signifikan dalam lingkungan ekonomi dan bisnis yang dapat memberikan dampak pada pelaporan akuntansi suatu entitas. Dalam pembahasan ini, pendahuluan singkat tentang masing-masing konsep ini memberikan landasan untuk memahami kompleksitas dan tantangan yang dihadapi oleh praktisi akuntansi.
Dalam artikel ini akan membahas bagaimana RS Pusdikkes Puskesad dalam mengimplementasikan Inflasi, Pos Moneter dan Non Moneter, Akuntansi untuk Inflasi, Perubahan Kurs yang digunakan serta hambatan dan tantangan apa saja yang terjadi pada RS Pusdikkes Puskesad dengan ke empat teori tersebut.
Kebijakan fiskal_ sistem ekonomi Indonesia MithaQhaulia
Kebijakan fiskal
Anggota kelompok :
1. Willyani (2022_043)
2. M. Farhan Aludra F. (2022_044)
3. Sazkya Putry A. (2022_045)
4. Nanda Septiana P. (2022_046)
5. Mitha Qhaulia (2022_047)
6. M. Wahyu Anggi K. (2022_048)
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. Masalah Makro Ekonomi
1 Masalah Pertumbuhan Ekonomi
2
Ketidakstabilan Kegiatan Ekonomi
3
Pengangguran dan Inflasi
4
Neraca Perdagangan dan
Neraca Pembayaran
PURNAMA SARI HASAN 2
3. Kebijakan Makro
Ekonomi
Negara dapat mengatasi
permasalahan-permasalahan
makro ekonomi tersebut dengan
membuat kebijakan kebijakan.
Yaitu Kebijakan Fiskal dan
kebijakan Moneter
PURNAMA SARI HASAN 3
4. Tujuan Kebijakan Makro Ekonomi
menstabilkan kegiatan
ekonomi / price level
stability.
mencapai tingkat
penggunaan tenaga kerja
penuh tanpa inflasi / high
employment level
menciptakan pertumbuhan
ekonomi yang teguh /
long-term economic
growth
Kestabilan nilai tukar /
exchange rate stability
PURNAMA SARI HASAN 4
5. Bentuk Kebijakan Makro Ekonomi
PURNAMA SARI HASAN 5
Kebijakan
Fiskal
Kebijakan
Moneter
Yaitu kebijakan pemerintah yang
dilakukan dengan cara
mengubah penerimaan dan
pengeluaran negara
Kebijakan yang diambil oleh Bank
Sentral untuk menambah atau
mengurangi jumlah uang yang beredar
di masyarakat
6. Kebijakan Fiskal (Anggaran)
Instrumen kebijakan fiskal adalah penerimaan
dan pengeluaran pemerintah yang
berhubungan erat dengan pajak. Dari sisi
pajak jelas jika mengubah tarif pajak yang
berlaku akan berpengaruh pada ekonomi.
Anggaran Defisit (Defisit Budget) /
Kebijakan Fiskal Ekspansif
Anggaran Surplus (Surplus Budget) /
Kebijakan Fiskal Kontraktif
Anggaran Surplus (Surplus Budget) /
Kebijakan Fiskal Kontraktif
PURNAMA SARI HASAN 6
7. Kebijakan Moneter Dapat Digolongkan
Menjadi Dua, Yaitu:
PURNAMA SARI HASAN 7
Kebijakan Moneter
Ekspansif / Monetary
Expansive Policy.
suatu kebijakan dalam
rangka menambah jumlah
uang yang beredar.
Kebijakan Moneter
Kontraktif / Monetary
Contractive Policy
suatu kebijakan dalam
rangka mengurangi jumlah
uang yang beredar. Disebut
juga dengan kebijakan uang
ketat (tight money policy).
8. Instrumen Kebijakan Moneter
PURNAMA SARI HASAN 8
Operasi Pasar Terbuka
(Open Market
Operation).
Fasilitas Diskonto
(Discount Rate).
Rasio Cadangan Wajib
(Reserve Requirement
Ratio).
Himbauan Moral (Moral
Persuasion).
Kebijakan moneter
9. PENGANGGURAN
Pengangguran adalah orang yang masuk
dalam kategori angkatan kerja (penduduk
yang berumur 15-59 tahun,ada beberapa
negara lain memakai kategori 15-64 tahun)
yang sedang mencari pekerjaan dan belum
mendapatkannya.
PURNAMA SARI HASAN 9
10. 1
2
3
4
5
Akibat-akibat Buruk Pengangguran
PURNAMA SARI HASAN 10
Pengangguran dapat menyebabkan masyarakat
tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran
yang dapat dicapainya.
Pengangguran menyebabkan pendapatan negara
yang berasal dari sektor pajak khususnya pajak
penghasilan akan berkurang.
Pengangguran tidak meningkatkan pertumbuhan
ekonomi.
Pengangguran menambah beban pengeluaran
negara.
Pengangguran akan menimbulkan ketidak
stabilan politik.
-mark zuckerbeg-
“Orang tidak peduli dengan
apa yang kamu katakan.
Mereka perduli pada apa
yang kamu bangun.”
11. Faktor-faktor Menimbulkan Inflasi
PURNAMA SARI HASAN 11
Tingkat Pengeluaran Agregat yang Melebihi Kemampuan
Perusahaan Untuk Menghasilkan Barang dan Jasa
Tuntutan Kenaikan Upah dari Pekerja
Kenaikan Harga Barang Impor
Penambahan Penawaran Uang dengan Cara Mencetak
Uang Baru
Kekacauan Politik dan Ekonomi
1
5
2
3
4
12. 1
2
3
4
5
6
Dampak
negatif
Inflasi
Bila harga secara umum naik terus-menerus maka
masyarakat akan panik
Jurang antara kemiskinan dan kekayaan masyarakat
semakin nyata
Sebagai akibat dari kepanikan tersebut maka masyarakat
cenderung untuk menarik tabungan guna
Banyak bank di rush akibatnya bank kekurangan dana berdampak
pada tutup (bangkrut ) atau rendahnya dana investasi yang
tersedia
Distribusi barang relative tidak adil
Bila inflasi berkepanjanagn produsen banyak yang
bangkrut
PURNAMA SARI HASAN 12
13. Dampak Positif Inflasi
1 2 3
Masyarakat akan semakin selektif dalam
mengkonsumsi, produksi akan
diusahakan seefisien mungkin dan
konsumtifme dapat ditekan.
Inflasi yang
berkepanjangan dapat
menumbuhkan industri kecil
masyarakat akan tergerak untuk
melakukan kegiatan produksi dengan
cara mendirikan atau membuka
usaha.
PURNAMA SARI HASAN 13
14. kesimpulan
PURNAMA SARI HASAN 14
Negara dapat mengatasi permasalahan-permasalahan makro
ekonomi tersebut dengan membuat kebijakan kebijakan. Yaitu
Kebijakan Fiskal dan kebijakan Moneter.
Dalam perekonomian tertutup, dan dalam jangka pendek,
pengangguran dan inflasi merupakan masalah ekonomi yang
perlu di hadapi dan di atasi. Dalam sistem pasar bebas, kedua
masalah ini tidak dapat dengan sendirinya diatasi. Kebijakan
pemerintah perlu dijalankan apabila salah satu kedua masalah
tersebut timbul.