SlideShare a Scribd company logo
Lilik Sri Hariani
08123317798
Indikator
10.1 Menjelaskan konsep tentang kebijakan nasional
10.2 Menguraikan kebijakan fiskal dan moneter
sebagai kebijakan nasional
10.3 Menguraikan pentinganya kebijakan fiskal dan
moneter sebagai kebijakan nasional
10.4 Menganalisis dampak dari kebijakan fiskal dan
moneter dalam pembangunan nasional
Kebijakan Fiskal
 Kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah dengan
cara “memanipulasi” anggaran pendapatan dan
belanja negara,
artinya pemerintah dapat meningkatkan atau
menurunkan pendapatan negara atau belanja negara
dengan tujuan untuk mempengaruhi tinggi rendahnya
tingkat pendapatan nasional
Kebijakan Fiskal
 Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah dalam
bidang anggaran dan belanja negara yang bertujuan untuk
mempengaruhi jalannya perekonomian
 Kebijakan fiskal bukan semata-mata kebijakan dibidang
perpajakan, akan tetapi menyangkut bagaimana mengelola
pemasukan dan pengeluaran negara untuk mempengaruhi
perekonomian.
 Jenis Kebijakan fiskal : kebijakan fiskal deskresioner
(menyangkut kebijakan anggaran belanja –surplus atau
defisit) dan kebijakan fiskal Penstabil Otomatik berupa
pajak, asuransi pengangguran dan kebijakan harga
minimum)
Mengapa Kebiajakan Fiskal?
 Semakin diperlukannya peran pemerintah dalam
perekonomian
 Kegagalan kebijakan Moneter menangani
ketidakstabilan ekonomi terutama yang berhubungan
dengan ketenaga-kerjaan (pengangguran terbuka
semakin meningkat)
 Pembagian dan distribusi pendapatan sebagian besar
terkonsentrasi pada kelompok tertentu tertentu yang
mendom
Fungsi Kebijakan Fiskal
 Fungsi kebijakan fiskal :
 Fungsi alokasi
 Fungsi distribusi
 Fungsi stabilisasi
Tujuan Kebijakan Fiskal
 Mencapai stabilitas perekonomian
 Memacu dan mendorong terjadinya pertumbuhan
ekonomi
 Memperluas dan menciptakan lapangan kerja
 Menciptakan terwujudnya keadilan sosial bagi
masyarakat
 Mewujudkan pendistribusian dan pemerataan
pendapatan.
 Mencegah pengangguran dan menstabilkan harga
Lanjutan
 Tujuan kebijakan fiskal adalah untuk mempengaruhi
jalannya perekonomian
 Hal ini dilakukan dengan jalan memperbesar dan
memperkecil:
 pengeluaran komsumsi pemerintah (G),
 jumlah transfer pemerntah (Tr), dan
 jumlah pajak (Tx) yang diterima pemerintah
 Sehingga dapat mempengaruhi tingkat pendapatan
nasional (Y) dan tingkat kesempatan kerja (N)
Macam Kebijakan Fiskal
 Pembiayaan Fungsional
 Pengelolaan anggaran
 Stabilisasi anggaran otomatis
 Anggaran belanja seimbang (kebijakan anggaran
belanja defisit untuk mengatasi depresi dan
pengangguran. Bila terjadi inflasi maka kebijakan
anggaran surplus dilakukan)
Permasalahan umum dalam
kegiatan ekonomi adalah inflasi
 Inflasi adalah jumlah uang beredar dimasyarakat yang
besar dibandingkan jumlah barang dan jasa akan
menyebabkan kenaikan harga-harga barang
 Cara-cara dalam menghadapi inflasi melalui kebijakan
fiskal antara lain;
 BI sebagai bank sentral yang memiliki otoritas
keuangan akan berusaha mengurangi jumlah
uang yang beredar di masyarakat
 Mengupayakan peningkatan produksi
Keputusan Mengatasi Inflasi
melalui Kebijakan Fiskal
 Mengurangi anggaran pengeluaran pemerintah
dengan mengoptimalkan pos-pos vital
 Meningkatkan perolehan pajak melalui upaya
peningkatan kesadaran pajak masyarakat serta
pengenaan tarif pajak yang tinggi untuk beberapa
komponen pajak yang dianggap perlu
 Melakukan pinjaman pemerintah guna menutup
kekurangan yang ada. Tetapi sifat dari pinjaman yang
dilakukan pemerintah hanyalah sebagai pelengkap
dalam proses pembangunan
Macam-macam Kebijakan Fiskal
 Berdasarkan Segi Teorinya
 Bedasarkan Jumlah Penerimaan dan Pengeluaran
Macam-macam Kebijakan Fiskal
Berdasarkan Segi Teorinya
1. Pembiayaan Fungsional (Functional Finance) :
Pembiayaan fungsional adalah kebijakan yang
mengatur dan mempertimbangkan pengeluaran
pemerintah dari berbagai akibat tak langsung pada
pendapatan nasional dan bertujuan dalam
peningkatan kesempatan kerja
2. Pengelolaan Anggaran (The Managed Budget
Approach) : Pengelolaan anggaran adalah mengatur
pengeluaran pemerintah, hutang dan perpajakan
dalam mencapai ekonomi yang stabil
Lanjutan
3. Stabilisasi Anggaran Otomatis (The Stabilizing
budget) : Stabilisasi anggaran adalah kebijakan yang
mengatur segala pengeluaran pemerintah dengan
pertimbangan manfaat dan besarnya biaya dari
berbagai pengeluaran dan program-program
pemerintah. tujuannya adalah penghematan
anggaran pemerintah
Macam-macam Kebijakan Fiskal Bedasarkan
Jumlah Penerimaan dan Pengeluaran
1. Kebijakan Anggaran Seimbang : kebijakan
anggaran seimbang adalah kebijakan yang
menyusun jumlah penerimaan dan pengeluaran
sama besar, jadi penerimaan yang diterima
pemerintah harus sama dengan pengelurannya dan
begitupun sebaliknya.
Keuntungan kebijakan ini adalah tidak perlu adanya
lagi pinjaman baik dari dalam negeri dan luar negeri,
sedangkan kerugiannya adalah jika perekonomian
negara dalam keadaan kurang baik akan
mengakibatkan ekonomi semakin memburuk
Lanjutan
2. Kebijakan Anggaran Surplus : kebijakan anggaran
surplus adalah kebijakan yang disusun dengan
pendapatan/penerimaan harus lebih besar dari pada
pengeluaran atau pengeluaran dengan sedikit tetapi
pendapatan/penerimaan banyak. ini digunakan
untuk mencegah inflasi
Lanjutan
3. Kebijakan Anggaran Defisit : kebijakan anggaran
defisit adalah kebijakan yang disusun dengan cara
pengeluaran lebih besar dari pada
penerimaan/pendapatan.
Ini berupakan kebalikan dari kebijakan anggaran
surplus.
Kebijakan anggaran defisit dilakukan untuk
mengurangi depresi dan kelesungan dalam
meningkatkan pertumbuhan ekonomi tetapi
menyebabkan kekurangan anggaran.
Lanjutan
4. Kebijakan Anggaran Dinamis : kebijakan
anggaran dinamis adalah kebijakan yang disusun
dengan cara jumlah pengeluaran dan penerimaan
sama besar dan lama kelamaan jumlahnya makin
bertambah.
Kebijakan ini dilakukan untuk mengatasi kebutuhan
yang terus bertambah sehingga dibutuhkan jumlah
yang besar
Kebijakan Moneter
 Kebijakan moneter adalah kebijakan yang dilakukan
oleh pemerintah melalui bank central guna mengatur
penawaran uang dan tingkat bunga dalam tingkat
yang wajar dan aman
 Kebijakan moneter banyak digunakan untuk
mengatasi masalah-masalah perekonomian yang
biasanya langsung berhubungan dengan tarik menarik
antara kepentingan ekonomi jangka panjang dengan
keuntungan jangka pendek (misalnya kepentingan
investasi dan kepentingan selisih nilai tukar)
Macam-macam Kebijakan Moneter
 Kebijakan Moneter kuantitatif yaitu suatu kebijakan
yang bertujuan untuk mempengaruhi penawaran
uang dan tingkat bunga dalam perekonomian dengan
menggunakan instrumen terukur seperti Open market
Operation (OMO) dan Discount rate (DR)
 Kebijakan moneter kualitatif yaitu kebijakan moneter
non intervensi yang lebih banyak menekankan pada
kesadaran fihak perbankan dan yang berhubungan
dengannya secara umum
Instrumen kebijakan Moneter
 Kebijakan pasar terbuka (Open market Operation –
OMO)
 Kebijakan tingkat diskonto (Discount rate –DR)
 Kebijakan cadangan minimum (Reserve requirement)
 Pinjaman selektif (Selected consumption Loan)
 Pembujukan Moral (Moral Suation)
Kebijakan pasar terbuka (Open market
Operation – OMO)
 Kebijakan Operasi Pasar Terbuka adalah Kebijakan
pemerintah menjual ataupun membeli obligasi ke
pasar bebas dengan tujuan mengendalikan jumlah
uang yang beredar
Kebijakan tingkat diskonto (Discount
rate –DR)
 Kebijakan tingkat diskonto merupakan kebijakan
pemerintah dibidang keuangan dengan cara
menaikkan dan menurunkan tingkat suku bunga
Kebijakan cadangan minimum (Reserve
requirement)
Pinjaman selektif (Selected
consumption Loan)
Pembujukan Moral (Moral Suation)
Kebijakan Campuran
 Kebijakan Fiskal dan Moneter dapat dijalankan secara
bersama-sama bila misalkan pemerintah ingin
mengurangi beban pengeluarannya akan tetapi
perekonomian tetap bisa ekspansi dengan cara :
1. Menaikan pajak pendapatan lalu diiringi dengan
2. Menaikan suku bunga perbankan dengan cara
menaikan suku bunga sertifikat bank central
3. Mengurangi pengeluaran pemerintah untuk pos-pos
yang bersifat non rutin (misalnya biaya perjalan
pejabat negara)
Lanjutan
 Bila misalkan pemerintah berniat untuk menghambat
konsumsi masyarakat terhadap barang impor dan
menggalakan ekspor dilakukan dengan cara :
1. Mempertinggi pajak impor terutama untuk jenis barang
mewah (mobil jaguar,Bentley)
2. Menurunkan kuota impor atas barang tertentu
3. Pengawasan valas
4. Memberi rangsangan ekspor (menyediakan fasilitas
kredit ekspor dengan bunga sangat rendah)
5. Melakukan kebijakan devaluasi
Kesimpulan
 Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah
(bukan negara) dalam bidang anggaran
 Kebijakan moneter adalah kebijakan pemerintah
untuk mengatur jumlah uang beredar dan suku
bunga
 Kebijakan campuran biasanya digunakan apabila
masalah ekonomi bersifat integratif

More Related Content

Similar to PIE-Pertemuan 12 dan 13.ppt

Kebijakan fiskal dan kebijakan moneter
Kebijakan fiskal dan kebijakan moneterKebijakan fiskal dan kebijakan moneter
Kebijakan fiskal dan kebijakan moneterSakim Tangadji
 
06 PERANAN PEMERINTAH rev.pdf
06 PERANAN PEMERINTAH rev.pdf06 PERANAN PEMERINTAH rev.pdf
06 PERANAN PEMERINTAH rev.pdf
TanMeilan
 
Inflasi
InflasiInflasi
Inflasi
Ary Efendi
 
Kebijakan moneter & fiskal
Kebijakan moneter & fiskalKebijakan moneter & fiskal
Kebijakan moneter & fiskal
zain wirasena
 
Kebijakan moneter dan fiskal
Kebijakan moneter dan fiskalKebijakan moneter dan fiskal
Kebijakan moneter dan fiskal
miftakhulkhoiroh
 
Kebijakan fiskal presentasi
Kebijakan fiskal presentasiKebijakan fiskal presentasi
Kebijakan fiskal presentasi
Ferdi Ozom
 
Kelompok 7
Kelompok 7Kelompok 7
Kelompok 7
olerafif
 
Kebijakan fiskal
Kebijakan fiskalKebijakan fiskal
Kebijakan fiskal
anggi trilaksana
 
Kebijakan moneter & fiskal
Kebijakan moneter & fiskalKebijakan moneter & fiskal
Kebijakan moneter & fiskal
Wahono Diphayana
 
Kebijakan pempemerintah makro & mikro
Kebijakan pempemerintah makro & mikroKebijakan pempemerintah makro & mikro
Kebijakan pempemerintah makro & mikrosam kempo
 
PPT PIE KEL 9.pptx
PPT PIE KEL 9.pptxPPT PIE KEL 9.pptx
PPT PIE KEL 9.pptx
fakialbrother
 
Makalah Kebijakan Ekonomi Moneter dan Fiskal
Makalah Kebijakan Ekonomi Moneter dan FiskalMakalah Kebijakan Ekonomi Moneter dan Fiskal
Makalah Kebijakan Ekonomi Moneter dan Fiskal
shafirahany22
 
paper kebijakan fiskal
paper kebijakan fiskalpaper kebijakan fiskal
paper kebijakan fiskalMulyadi Yusuf
 
Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal-1.pptx
Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal-1.pptxKebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal-1.pptx
Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal-1.pptx
YuliaTjhia
 
TugasEko12, Maulana Karunia Putra, Ranti Pusriana S.pd, Kebijakan Moneter dan...
TugasEko12, Maulana Karunia Putra, Ranti Pusriana S.pd, Kebijakan Moneter dan...TugasEko12, Maulana Karunia Putra, Ranti Pusriana S.pd, Kebijakan Moneter dan...
TugasEko12, Maulana Karunia Putra, Ranti Pusriana S.pd, Kebijakan Moneter dan...
Maulana KP
 
TugasEko12, Ananda Sagita Putri, Ranti Pusriana S.pd, Kebijakan Moneter dan K...
TugasEko12, Ananda Sagita Putri, Ranti Pusriana S.pd, Kebijakan Moneter dan K...TugasEko12, Ananda Sagita Putri, Ranti Pusriana S.pd, Kebijakan Moneter dan K...
TugasEko12, Ananda Sagita Putri, Ranti Pusriana S.pd, Kebijakan Moneter dan K...
Ananda Sagita
 
TugasEko12, Annisa Zahra P, Ranti Pusriana S.pd, Kebijakan Moneter dan Kebija...
TugasEko12, Annisa Zahra P, Ranti Pusriana S.pd, Kebijakan Moneter dan Kebija...TugasEko12, Annisa Zahra P, Ranti Pusriana S.pd, Kebijakan Moneter dan Kebija...
TugasEko12, Annisa Zahra P, Ranti Pusriana S.pd, Kebijakan Moneter dan Kebija...
AnissaZahra
 
Tugaseko12, Aniisa Fazri Azzahra, Ranti Pusriana S.Pd, Kebijakan Moneter dan ...
Tugaseko12, Aniisa Fazri Azzahra, Ranti Pusriana S.Pd, Kebijakan Moneter dan ...Tugaseko12, Aniisa Fazri Azzahra, Ranti Pusriana S.Pd, Kebijakan Moneter dan ...
Tugaseko12, Aniisa Fazri Azzahra, Ranti Pusriana S.Pd, Kebijakan Moneter dan ...
anisafajri1
 
TugasEko12, Aniisa Fazri Azzahra, Ranti Pusriana S.pd, Kebijakan Moneter dan ...
TugasEko12, Aniisa Fazri Azzahra, Ranti Pusriana S.pd, Kebijakan Moneter dan ...TugasEko12, Aniisa Fazri Azzahra, Ranti Pusriana S.pd, Kebijakan Moneter dan ...
TugasEko12, Aniisa Fazri Azzahra, Ranti Pusriana S.pd, Kebijakan Moneter dan ...
Anisa Fajri
 
8 bab.pdf
8 bab.pdf8 bab.pdf
8 bab.pdf
ChauTzuyu
 

Similar to PIE-Pertemuan 12 dan 13.ppt (20)

Kebijakan fiskal dan kebijakan moneter
Kebijakan fiskal dan kebijakan moneterKebijakan fiskal dan kebijakan moneter
Kebijakan fiskal dan kebijakan moneter
 
06 PERANAN PEMERINTAH rev.pdf
06 PERANAN PEMERINTAH rev.pdf06 PERANAN PEMERINTAH rev.pdf
06 PERANAN PEMERINTAH rev.pdf
 
Inflasi
InflasiInflasi
Inflasi
 
Kebijakan moneter & fiskal
Kebijakan moneter & fiskalKebijakan moneter & fiskal
Kebijakan moneter & fiskal
 
Kebijakan moneter dan fiskal
Kebijakan moneter dan fiskalKebijakan moneter dan fiskal
Kebijakan moneter dan fiskal
 
Kebijakan fiskal presentasi
Kebijakan fiskal presentasiKebijakan fiskal presentasi
Kebijakan fiskal presentasi
 
Kelompok 7
Kelompok 7Kelompok 7
Kelompok 7
 
Kebijakan fiskal
Kebijakan fiskalKebijakan fiskal
Kebijakan fiskal
 
Kebijakan moneter & fiskal
Kebijakan moneter & fiskalKebijakan moneter & fiskal
Kebijakan moneter & fiskal
 
Kebijakan pempemerintah makro & mikro
Kebijakan pempemerintah makro & mikroKebijakan pempemerintah makro & mikro
Kebijakan pempemerintah makro & mikro
 
PPT PIE KEL 9.pptx
PPT PIE KEL 9.pptxPPT PIE KEL 9.pptx
PPT PIE KEL 9.pptx
 
Makalah Kebijakan Ekonomi Moneter dan Fiskal
Makalah Kebijakan Ekonomi Moneter dan FiskalMakalah Kebijakan Ekonomi Moneter dan Fiskal
Makalah Kebijakan Ekonomi Moneter dan Fiskal
 
paper kebijakan fiskal
paper kebijakan fiskalpaper kebijakan fiskal
paper kebijakan fiskal
 
Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal-1.pptx
Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal-1.pptxKebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal-1.pptx
Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal-1.pptx
 
TugasEko12, Maulana Karunia Putra, Ranti Pusriana S.pd, Kebijakan Moneter dan...
TugasEko12, Maulana Karunia Putra, Ranti Pusriana S.pd, Kebijakan Moneter dan...TugasEko12, Maulana Karunia Putra, Ranti Pusriana S.pd, Kebijakan Moneter dan...
TugasEko12, Maulana Karunia Putra, Ranti Pusriana S.pd, Kebijakan Moneter dan...
 
TugasEko12, Ananda Sagita Putri, Ranti Pusriana S.pd, Kebijakan Moneter dan K...
TugasEko12, Ananda Sagita Putri, Ranti Pusriana S.pd, Kebijakan Moneter dan K...TugasEko12, Ananda Sagita Putri, Ranti Pusriana S.pd, Kebijakan Moneter dan K...
TugasEko12, Ananda Sagita Putri, Ranti Pusriana S.pd, Kebijakan Moneter dan K...
 
TugasEko12, Annisa Zahra P, Ranti Pusriana S.pd, Kebijakan Moneter dan Kebija...
TugasEko12, Annisa Zahra P, Ranti Pusriana S.pd, Kebijakan Moneter dan Kebija...TugasEko12, Annisa Zahra P, Ranti Pusriana S.pd, Kebijakan Moneter dan Kebija...
TugasEko12, Annisa Zahra P, Ranti Pusriana S.pd, Kebijakan Moneter dan Kebija...
 
Tugaseko12, Aniisa Fazri Azzahra, Ranti Pusriana S.Pd, Kebijakan Moneter dan ...
Tugaseko12, Aniisa Fazri Azzahra, Ranti Pusriana S.Pd, Kebijakan Moneter dan ...Tugaseko12, Aniisa Fazri Azzahra, Ranti Pusriana S.Pd, Kebijakan Moneter dan ...
Tugaseko12, Aniisa Fazri Azzahra, Ranti Pusriana S.Pd, Kebijakan Moneter dan ...
 
TugasEko12, Aniisa Fazri Azzahra, Ranti Pusriana S.pd, Kebijakan Moneter dan ...
TugasEko12, Aniisa Fazri Azzahra, Ranti Pusriana S.pd, Kebijakan Moneter dan ...TugasEko12, Aniisa Fazri Azzahra, Ranti Pusriana S.pd, Kebijakan Moneter dan ...
TugasEko12, Aniisa Fazri Azzahra, Ranti Pusriana S.pd, Kebijakan Moneter dan ...
 
8 bab.pdf
8 bab.pdf8 bab.pdf
8 bab.pdf
 

More from DrAbdulKadirJaelaniS

2-MENDELEY_20231030214027-Sheila.pdf
2-MENDELEY_20231030214027-Sheila.pdf2-MENDELEY_20231030214027-Sheila.pdf
2-MENDELEY_20231030214027-Sheila.pdf
DrAbdulKadirJaelaniS
 
1-MENDELEY_20231029125748-Uswatun Hasanah.pdf
1-MENDELEY_20231029125748-Uswatun Hasanah.pdf1-MENDELEY_20231029125748-Uswatun Hasanah.pdf
1-MENDELEY_20231029125748-Uswatun Hasanah.pdf
DrAbdulKadirJaelaniS
 
3-MENDELEY_20231101165506-arif.pdf
3-MENDELEY_20231101165506-arif.pdf3-MENDELEY_20231101165506-arif.pdf
3-MENDELEY_20231101165506-arif.pdf
DrAbdulKadirJaelaniS
 
Sosialisasi-_Program_BPJS_Ketenagakerjaan_2019.pdf
Sosialisasi-_Program_BPJS_Ketenagakerjaan_2019.pdfSosialisasi-_Program_BPJS_Ketenagakerjaan_2019.pdf
Sosialisasi-_Program_BPJS_Ketenagakerjaan_2019.pdf
DrAbdulKadirJaelaniS
 
289e8_Modul_4_Dokumen_Kontrak_Kerja_Konstruksi.pptx
289e8_Modul_4_Dokumen_Kontrak_Kerja_Konstruksi.pptx289e8_Modul_4_Dokumen_Kontrak_Kerja_Konstruksi.pptx
289e8_Modul_4_Dokumen_Kontrak_Kerja_Konstruksi.pptx
DrAbdulKadirJaelaniS
 

More from DrAbdulKadirJaelaniS (6)

2-MENDELEY_20231030214027-Sheila.pdf
2-MENDELEY_20231030214027-Sheila.pdf2-MENDELEY_20231030214027-Sheila.pdf
2-MENDELEY_20231030214027-Sheila.pdf
 
1-MENDELEY_20231029125748-Uswatun Hasanah.pdf
1-MENDELEY_20231029125748-Uswatun Hasanah.pdf1-MENDELEY_20231029125748-Uswatun Hasanah.pdf
1-MENDELEY_20231029125748-Uswatun Hasanah.pdf
 
3-MENDELEY_20231101165506-arif.pdf
3-MENDELEY_20231101165506-arif.pdf3-MENDELEY_20231101165506-arif.pdf
3-MENDELEY_20231101165506-arif.pdf
 
17.02_30.pdf
17.02_30.pdf17.02_30.pdf
17.02_30.pdf
 
Sosialisasi-_Program_BPJS_Ketenagakerjaan_2019.pdf
Sosialisasi-_Program_BPJS_Ketenagakerjaan_2019.pdfSosialisasi-_Program_BPJS_Ketenagakerjaan_2019.pdf
Sosialisasi-_Program_BPJS_Ketenagakerjaan_2019.pdf
 
289e8_Modul_4_Dokumen_Kontrak_Kerja_Konstruksi.pptx
289e8_Modul_4_Dokumen_Kontrak_Kerja_Konstruksi.pptx289e8_Modul_4_Dokumen_Kontrak_Kerja_Konstruksi.pptx
289e8_Modul_4_Dokumen_Kontrak_Kerja_Konstruksi.pptx
 

Recently uploaded

KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
d1051231039
 
BAB III. Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.ppt
BAB III.  Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.pptBAB III.  Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.ppt
BAB III. Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.ppt
YUZANAPRATIWI
 
Sejarah Gunung Merapi dan Catatan Erupsi
Sejarah Gunung Merapi dan Catatan ErupsiSejarah Gunung Merapi dan Catatan Erupsi
Sejarah Gunung Merapi dan Catatan Erupsi
ssuserb357a32
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
d1051231072
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
d1051231034
 
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdfAnalisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
BrigittaBelva
 
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptxPenetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
Erma753811
 
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdfPlastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
Biotani & Bahari Indonesia
 
001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx
001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx
001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx
LukmanulHakim572233
 
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
muhammadnoorhasby04
 
induksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptx
induksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptxinduksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptx
induksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptx
AzisRois1
 
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap EkosistemStudi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
d1051231041
 

Recently uploaded (12)

KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
 
BAB III. Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.ppt
BAB III.  Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.pptBAB III.  Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.ppt
BAB III. Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.ppt
 
Sejarah Gunung Merapi dan Catatan Erupsi
Sejarah Gunung Merapi dan Catatan ErupsiSejarah Gunung Merapi dan Catatan Erupsi
Sejarah Gunung Merapi dan Catatan Erupsi
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
 
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdfAnalisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
 
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptxPenetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
 
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdfPlastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
 
001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx
001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx
001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx
 
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
 
induksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptx
induksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptxinduksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptx
induksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptx
 
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap EkosistemStudi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
 

PIE-Pertemuan 12 dan 13.ppt

  • 2. Indikator 10.1 Menjelaskan konsep tentang kebijakan nasional 10.2 Menguraikan kebijakan fiskal dan moneter sebagai kebijakan nasional 10.3 Menguraikan pentinganya kebijakan fiskal dan moneter sebagai kebijakan nasional 10.4 Menganalisis dampak dari kebijakan fiskal dan moneter dalam pembangunan nasional
  • 3. Kebijakan Fiskal  Kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah dengan cara “memanipulasi” anggaran pendapatan dan belanja negara, artinya pemerintah dapat meningkatkan atau menurunkan pendapatan negara atau belanja negara dengan tujuan untuk mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat pendapatan nasional
  • 4. Kebijakan Fiskal  Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah dalam bidang anggaran dan belanja negara yang bertujuan untuk mempengaruhi jalannya perekonomian  Kebijakan fiskal bukan semata-mata kebijakan dibidang perpajakan, akan tetapi menyangkut bagaimana mengelola pemasukan dan pengeluaran negara untuk mempengaruhi perekonomian.  Jenis Kebijakan fiskal : kebijakan fiskal deskresioner (menyangkut kebijakan anggaran belanja –surplus atau defisit) dan kebijakan fiskal Penstabil Otomatik berupa pajak, asuransi pengangguran dan kebijakan harga minimum)
  • 5. Mengapa Kebiajakan Fiskal?  Semakin diperlukannya peran pemerintah dalam perekonomian  Kegagalan kebijakan Moneter menangani ketidakstabilan ekonomi terutama yang berhubungan dengan ketenaga-kerjaan (pengangguran terbuka semakin meningkat)  Pembagian dan distribusi pendapatan sebagian besar terkonsentrasi pada kelompok tertentu tertentu yang mendom
  • 6. Fungsi Kebijakan Fiskal  Fungsi kebijakan fiskal :  Fungsi alokasi  Fungsi distribusi  Fungsi stabilisasi
  • 7. Tujuan Kebijakan Fiskal  Mencapai stabilitas perekonomian  Memacu dan mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi  Memperluas dan menciptakan lapangan kerja  Menciptakan terwujudnya keadilan sosial bagi masyarakat  Mewujudkan pendistribusian dan pemerataan pendapatan.  Mencegah pengangguran dan menstabilkan harga
  • 8. Lanjutan  Tujuan kebijakan fiskal adalah untuk mempengaruhi jalannya perekonomian  Hal ini dilakukan dengan jalan memperbesar dan memperkecil:  pengeluaran komsumsi pemerintah (G),  jumlah transfer pemerntah (Tr), dan  jumlah pajak (Tx) yang diterima pemerintah  Sehingga dapat mempengaruhi tingkat pendapatan nasional (Y) dan tingkat kesempatan kerja (N)
  • 9. Macam Kebijakan Fiskal  Pembiayaan Fungsional  Pengelolaan anggaran  Stabilisasi anggaran otomatis  Anggaran belanja seimbang (kebijakan anggaran belanja defisit untuk mengatasi depresi dan pengangguran. Bila terjadi inflasi maka kebijakan anggaran surplus dilakukan)
  • 10. Permasalahan umum dalam kegiatan ekonomi adalah inflasi  Inflasi adalah jumlah uang beredar dimasyarakat yang besar dibandingkan jumlah barang dan jasa akan menyebabkan kenaikan harga-harga barang  Cara-cara dalam menghadapi inflasi melalui kebijakan fiskal antara lain;  BI sebagai bank sentral yang memiliki otoritas keuangan akan berusaha mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat  Mengupayakan peningkatan produksi
  • 11. Keputusan Mengatasi Inflasi melalui Kebijakan Fiskal  Mengurangi anggaran pengeluaran pemerintah dengan mengoptimalkan pos-pos vital  Meningkatkan perolehan pajak melalui upaya peningkatan kesadaran pajak masyarakat serta pengenaan tarif pajak yang tinggi untuk beberapa komponen pajak yang dianggap perlu  Melakukan pinjaman pemerintah guna menutup kekurangan yang ada. Tetapi sifat dari pinjaman yang dilakukan pemerintah hanyalah sebagai pelengkap dalam proses pembangunan
  • 12. Macam-macam Kebijakan Fiskal  Berdasarkan Segi Teorinya  Bedasarkan Jumlah Penerimaan dan Pengeluaran
  • 13. Macam-macam Kebijakan Fiskal Berdasarkan Segi Teorinya 1. Pembiayaan Fungsional (Functional Finance) : Pembiayaan fungsional adalah kebijakan yang mengatur dan mempertimbangkan pengeluaran pemerintah dari berbagai akibat tak langsung pada pendapatan nasional dan bertujuan dalam peningkatan kesempatan kerja 2. Pengelolaan Anggaran (The Managed Budget Approach) : Pengelolaan anggaran adalah mengatur pengeluaran pemerintah, hutang dan perpajakan dalam mencapai ekonomi yang stabil
  • 14. Lanjutan 3. Stabilisasi Anggaran Otomatis (The Stabilizing budget) : Stabilisasi anggaran adalah kebijakan yang mengatur segala pengeluaran pemerintah dengan pertimbangan manfaat dan besarnya biaya dari berbagai pengeluaran dan program-program pemerintah. tujuannya adalah penghematan anggaran pemerintah
  • 15. Macam-macam Kebijakan Fiskal Bedasarkan Jumlah Penerimaan dan Pengeluaran 1. Kebijakan Anggaran Seimbang : kebijakan anggaran seimbang adalah kebijakan yang menyusun jumlah penerimaan dan pengeluaran sama besar, jadi penerimaan yang diterima pemerintah harus sama dengan pengelurannya dan begitupun sebaliknya. Keuntungan kebijakan ini adalah tidak perlu adanya lagi pinjaman baik dari dalam negeri dan luar negeri, sedangkan kerugiannya adalah jika perekonomian negara dalam keadaan kurang baik akan mengakibatkan ekonomi semakin memburuk
  • 16. Lanjutan 2. Kebijakan Anggaran Surplus : kebijakan anggaran surplus adalah kebijakan yang disusun dengan pendapatan/penerimaan harus lebih besar dari pada pengeluaran atau pengeluaran dengan sedikit tetapi pendapatan/penerimaan banyak. ini digunakan untuk mencegah inflasi
  • 17. Lanjutan 3. Kebijakan Anggaran Defisit : kebijakan anggaran defisit adalah kebijakan yang disusun dengan cara pengeluaran lebih besar dari pada penerimaan/pendapatan. Ini berupakan kebalikan dari kebijakan anggaran surplus. Kebijakan anggaran defisit dilakukan untuk mengurangi depresi dan kelesungan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi tetapi menyebabkan kekurangan anggaran.
  • 18. Lanjutan 4. Kebijakan Anggaran Dinamis : kebijakan anggaran dinamis adalah kebijakan yang disusun dengan cara jumlah pengeluaran dan penerimaan sama besar dan lama kelamaan jumlahnya makin bertambah. Kebijakan ini dilakukan untuk mengatasi kebutuhan yang terus bertambah sehingga dibutuhkan jumlah yang besar
  • 19. Kebijakan Moneter  Kebijakan moneter adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah melalui bank central guna mengatur penawaran uang dan tingkat bunga dalam tingkat yang wajar dan aman  Kebijakan moneter banyak digunakan untuk mengatasi masalah-masalah perekonomian yang biasanya langsung berhubungan dengan tarik menarik antara kepentingan ekonomi jangka panjang dengan keuntungan jangka pendek (misalnya kepentingan investasi dan kepentingan selisih nilai tukar)
  • 20. Macam-macam Kebijakan Moneter  Kebijakan Moneter kuantitatif yaitu suatu kebijakan yang bertujuan untuk mempengaruhi penawaran uang dan tingkat bunga dalam perekonomian dengan menggunakan instrumen terukur seperti Open market Operation (OMO) dan Discount rate (DR)  Kebijakan moneter kualitatif yaitu kebijakan moneter non intervensi yang lebih banyak menekankan pada kesadaran fihak perbankan dan yang berhubungan dengannya secara umum
  • 21. Instrumen kebijakan Moneter  Kebijakan pasar terbuka (Open market Operation – OMO)  Kebijakan tingkat diskonto (Discount rate –DR)  Kebijakan cadangan minimum (Reserve requirement)  Pinjaman selektif (Selected consumption Loan)  Pembujukan Moral (Moral Suation)
  • 22. Kebijakan pasar terbuka (Open market Operation – OMO)  Kebijakan Operasi Pasar Terbuka adalah Kebijakan pemerintah menjual ataupun membeli obligasi ke pasar bebas dengan tujuan mengendalikan jumlah uang yang beredar
  • 23. Kebijakan tingkat diskonto (Discount rate –DR)  Kebijakan tingkat diskonto merupakan kebijakan pemerintah dibidang keuangan dengan cara menaikkan dan menurunkan tingkat suku bunga
  • 24. Kebijakan cadangan minimum (Reserve requirement)
  • 27. Kebijakan Campuran  Kebijakan Fiskal dan Moneter dapat dijalankan secara bersama-sama bila misalkan pemerintah ingin mengurangi beban pengeluarannya akan tetapi perekonomian tetap bisa ekspansi dengan cara : 1. Menaikan pajak pendapatan lalu diiringi dengan 2. Menaikan suku bunga perbankan dengan cara menaikan suku bunga sertifikat bank central 3. Mengurangi pengeluaran pemerintah untuk pos-pos yang bersifat non rutin (misalnya biaya perjalan pejabat negara)
  • 28. Lanjutan  Bila misalkan pemerintah berniat untuk menghambat konsumsi masyarakat terhadap barang impor dan menggalakan ekspor dilakukan dengan cara : 1. Mempertinggi pajak impor terutama untuk jenis barang mewah (mobil jaguar,Bentley) 2. Menurunkan kuota impor atas barang tertentu 3. Pengawasan valas 4. Memberi rangsangan ekspor (menyediakan fasilitas kredit ekspor dengan bunga sangat rendah) 5. Melakukan kebijakan devaluasi
  • 29. Kesimpulan  Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah (bukan negara) dalam bidang anggaran  Kebijakan moneter adalah kebijakan pemerintah untuk mengatur jumlah uang beredar dan suku bunga  Kebijakan campuran biasanya digunakan apabila masalah ekonomi bersifat integratif