Teori produksi menjelaskan hubungan antara input dan output perusahaan. Manajer harus menentukan kombinasi input, teknologi, dan jumlah produksi yang optimal. Fungsi produksi menunjukkan output maksimum yang dapat diproduksi dengan input tertentu baik dalam jangka pendek maupun panjang.
Pengambilan keputusan dalam kondisi berisiko adalah pengambilan keputusan dimana terjadi hal-hal sebagai berikut :
a. Alternatif yang harus dipilih mengandung lebih dari satu kemungkinan hasil.
b. Pengambilan keputusan memiliki lebih dari satu alternatif tindakan.
c. Diasumsikan bahwa pengambil keputusan mengetahui peluang yang akan terjadi terhadap berbagai tindakan dan hasil.
d. Risiko terjadi karena hasil pengumpulan keputusan tidak dapat diketahui dengan pasti, walaupun diketahui nilai probabilitasnya.
e. Pada kondisi ini, keadaan alam sama dengan kondisi tidak pasti. Bedanya dalam kondisi ini, ada informasi atau data yang akan mendukung dalam membuat keputusan, berupa besar atau nilai peluang terjadinya bermacam-macam keadaan.
Pengambilan keputusan dalam kondisi berisiko adalah pengambilan keputusan dimana terjadi hal-hal sebagai berikut :
a. Alternatif yang harus dipilih mengandung lebih dari satu kemungkinan hasil.
b. Pengambilan keputusan memiliki lebih dari satu alternatif tindakan.
c. Diasumsikan bahwa pengambil keputusan mengetahui peluang yang akan terjadi terhadap berbagai tindakan dan hasil.
d. Risiko terjadi karena hasil pengumpulan keputusan tidak dapat diketahui dengan pasti, walaupun diketahui nilai probabilitasnya.
e. Pada kondisi ini, keadaan alam sama dengan kondisi tidak pasti. Bedanya dalam kondisi ini, ada informasi atau data yang akan mendukung dalam membuat keputusan, berupa besar atau nilai peluang terjadinya bermacam-macam keadaan.
Sub Bab :
1. Perkembangan Teori Moneter
2. Perkembangan Teori Kuantitas Uang dari Mahzab Klasik
3. Teori Kuantitas Sederhana - Ricardo
4. Transaction Equation atau Transaction Velocity Approach
5. Income Flow Equation of Exchange
6. Cambridge Equation of Exchange
7. Cash Balance Equation
8. Income Version
9. Income Payment Approach - J.M. Keynes
10. Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
11. Kurva Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
12. Permintaan Uang untuk Spekulasi
13. Kurva Permintaan Uang untuk Spekulasi
14. Fungsi Permintaan Uang dari Keynes
15. Kurva Permintaan Uang Total
16. Perbedaan Teori Moneter Klasik dan Teori Moneter Keynes
Sistem rantai pasokan minyak goreng (cooking oil supply chain)Togar Simatupang
Harga minyak goreng bergejolak menjelang periode Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Harga minyak goreng sempat melambung hampir dua kali lipat atau 100 persen. Harga biasa minyak goreng berada pada kisaran 14 ribu per liter. Namun dalam dua bulan harganya melompat menjadi Rp 24 ribu per liter.
Pada awal tahun 2021, Pemerintah telah melibatkan 70 industri minyak goreng sebagai upaya mendukung program penyediaan minyak goreng terjangkau bagi masyarakat. Program operasi pasar pemerintah dan industri ini ditargetkan berlangsung selama 6 bulan. Upaya operasi pasar ternyata kurang ampuh karena harga minyak goreng tetap melambung tinggi.
Kemudian Pemerintah memutuskan untuk memberlakukan minyak goreng satu harga. Harga yang ditetapkan Rp 14.000 per liter untuk kemasan 1 liter, 2 liter, 5 liter, hingga 25 liter. Harga minyak goreng ini mulai berlaku pada 19 Januari 2022 dan dikhususkan untuk penggunaan rumah tangga dan usaha mikro dan kecil.
Apa saja kebijakan yang sudah diluncurkan oleh Pemerintah dalam menangani gejolak harga minyak goreng dan apa yang perlu diperkuat dalam upaya stabilisasi harga minyak goreng?
Sub Bab :
1. Perkembangan Teori Moneter
2. Perkembangan Teori Kuantitas Uang dari Mahzab Klasik
3. Teori Kuantitas Sederhana - Ricardo
4. Transaction Equation atau Transaction Velocity Approach
5. Income Flow Equation of Exchange
6. Cambridge Equation of Exchange
7. Cash Balance Equation
8. Income Version
9. Income Payment Approach - J.M. Keynes
10. Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
11. Kurva Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
12. Permintaan Uang untuk Spekulasi
13. Kurva Permintaan Uang untuk Spekulasi
14. Fungsi Permintaan Uang dari Keynes
15. Kurva Permintaan Uang Total
16. Perbedaan Teori Moneter Klasik dan Teori Moneter Keynes
Sistem rantai pasokan minyak goreng (cooking oil supply chain)Togar Simatupang
Harga minyak goreng bergejolak menjelang periode Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Harga minyak goreng sempat melambung hampir dua kali lipat atau 100 persen. Harga biasa minyak goreng berada pada kisaran 14 ribu per liter. Namun dalam dua bulan harganya melompat menjadi Rp 24 ribu per liter.
Pada awal tahun 2021, Pemerintah telah melibatkan 70 industri minyak goreng sebagai upaya mendukung program penyediaan minyak goreng terjangkau bagi masyarakat. Program operasi pasar pemerintah dan industri ini ditargetkan berlangsung selama 6 bulan. Upaya operasi pasar ternyata kurang ampuh karena harga minyak goreng tetap melambung tinggi.
Kemudian Pemerintah memutuskan untuk memberlakukan minyak goreng satu harga. Harga yang ditetapkan Rp 14.000 per liter untuk kemasan 1 liter, 2 liter, 5 liter, hingga 25 liter. Harga minyak goreng ini mulai berlaku pada 19 Januari 2022 dan dikhususkan untuk penggunaan rumah tangga dan usaha mikro dan kecil.
Apa saja kebijakan yang sudah diluncurkan oleh Pemerintah dalam menangani gejolak harga minyak goreng dan apa yang perlu diperkuat dalam upaya stabilisasi harga minyak goreng?
Teori Produksi – Proses produksi merupakan salah proses yang penting dalam sebuah proses bisnis. Tanpa adanya proses produksi, konsumen tidak akan bisa memanfaatkan nilai dari barang dan/atau jasa yang dibutuhkan. Agar proses produksi dalam bisnis memberikan manfaat dan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan, produsen perlu untuk mengetahui teori produksi. Apa itu teori produksi dan bagaimana teori produksi dapat menguntungkan produsen dan konsumen sekaligus?
Makanan, minuman, pakaian, dan semua yang Anda gunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari merupakan hasil produksi. Bahkan, sesuatu yang bukan berupa barang pun, jasa misalnya, merupakan hasil produksi.
Dengan demikian, produksi merupakan sebuah rangkaian proses yang meliputi semua aktivitas dalam rangka menciptakan atau menambah nilai dari barang atau jasa, baik menjadi produk setengah jadi atau produk jadi. Produksi dapat dilakukan dengan cara mengubah bentuk bahan, memindah bahan ke tempat lain, atau menyimpannya.
Yang menjadi catatan di sini adalah terdapatnya nilai tambah. Contoh dari proses menambah nilai barang adalah memanen padi dan diolah menjadi beras, menjahit kain sehingga menjadi baju, memasak bahan baku makanan sehingga menjadi makanan jadi, mengolah batok kelapa menjadi mangkok atau arang, dan lain-lain. Contoh-contoh di atas menunjukkan adanya pertambahan nilai dari sebuah bahan baku sehingga siap untuk dikonsumsi oleh konsumen atau diolah lagi.
Proses produksi memerlukan sebuah teori agar produksi yang dilakukan oleh perusahaan dapat berjalan dengan baik sehingga perusahaan yang menjalankan bisnis mendapatkan keuntungan yang optimal, kualitas dan kuantitas produk terpenuhi, dan konsumen merasa puas. Teori tersebut dapat membantu proses produksi sehingga berjalan sesuai harapan atau setidaknya mendekati harapan.
Teori produksi sendiri bisa diartikan sebagai sebuah teori yang menerangkan sifat hubungan antara tujuan produksi yang diinginkan dengan faktor-faktor produksi yang terlibat. Dengan kata lain, teori produksi mengajarkan sebuah mekanisme agar produksi dapat mencapai tujuang yang diharapkan dengan memaksimalkan faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh produsen.
Konsep utama yang digunakan dalam teori produksi adalah menghasilkan output semaksimal mungkin, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, dengan input tertentu. Dan menghasilkan sejumlah output yang ditargetkan dengan biaya produksi seminimal mungkin. Jika kondisi tersebut tercapai, perusahaan dapat mencetak keuntungan yang optimal.
Teori produksi juga menjelaskan beberapa jenis produksi sesuai dengan output yang diproduksi.
2. Teori produksi merupakan dasar dari teori
supply (penawaran), yang merupakan salah satu
konsep penentuan harga. Keputusan produksi
merupakan bagian penting dalam pengambilan
keputusan manajerial.
Manajer pada prinsipnya membuat empat
keputusan produksi ;
5.Kombinasi input apa yang dipakai dalam
produksi?
6.Jenis teknologi apa yang dipakai dalam
berproduksi?
7.Apakah perlu berproduksi atau tidak?
8.Berapa banyak yang akan diproduksi?
3. TEORI PRODUKSI
Produksi menyangkut proses transformasi
input (modal, tenaga kerja, tanah) menjadi
output (barang dan jasa). Dalam proses ini
yang penting bagi manajer adalah efisiensi
penggunaan input.
Teori produksi pada dasarnya berusaha
menjelaskan bagaimana dengan biaya
minimum perusahaan bisa memproduksi
output tertentu atau dengan biaya tertentu
bisa memaksimumkan produksi.
4. Ada lima bagian yang akan dibahas, yaitu sebagai
berikut :
2.Pengertian umum dari fungsi produksi
3.Fungsi produksi dalam jangka pendek (dimana
hanya ada satu input yang berubah)
• Total produk
• Average produk
• Marginal produk
4.Fungsi produksi dalam jangka panjang
5.Kombinasi input yang optimal
6.Returns to scale
5. 1. Pengertian Umum fungsi produksi
fungsi produksi merupakan penghubung antara
penggunaan input dan tingkat output yang
bisa dicapai. Dengan teknologi tertentu
jumlah output yang diproduksi tergantung
kepada jumlah berbagai input yang
digunakan dalam berproduksi.
Definisi : fungsi produksi adalah tabel atau
hubungan matematis, atau grafik yang
menunjukkan output maksimum yang bisa
diproduksi dengan input tertentu.
Q = f ( K, L )
6. Pada saat menganalisis fungsi produksi, perlu
dibedakan antara fixed input dan variable input.
Fixed input adalah input dimana tingkat
penggunaannya tidak dapat dengan mudah
ditingkatkan atau berubah.
Variable input adalah input yang dalam jangka
pendek bisa diubah penggunaannya, misalnya
tenaga kerja.
Untuk itu ada pembedaan jangka pendek dan
jangka panjang. Jangka pendek adalah periode
dimana input yang tersedia tidak dapat
dirubah.
7. Dalam jangka pendek, fungsi produksi Q = f
(K, L) dimana K konstan (fixed) dan L
variable. Karena K konstan maka dalam
jangka pendek Q = f (L)
Dalam jangka panjang semua input adalah
variable. Dalam jangka panjang
produsen bisa menaikkan Q (output)
melalui installment mesin baru atau
membuat geung baru.
8. 1. Fungsi Produksi Dalam Jangka Pendek
Untuk memperjelas analisis kita menganggap ada dua
input, satu input variable dan satu input fixed.
Labor/tenaga kerja adalah variable input yang bisa
diubah dalam jangka pendek.
Sebuah perusahaan menggunakan fixed input pabrik
dan peralatan dapat merubah output dengan
merubah jumlah tenaga kerja. Hubungan antara Q
dan L Q= f(L).
Total output adalah maksimum output yang bisa
dicapai pekerja dengan jumlah pabrik dan mesin
yang tetap. Tenaga kerja/labor berubah.
9. Tabel ; TOTAL, MARGINAL, dan AVERAGE PRODUCT
Σ pekerja Total Q per Average Marginal
(L) unit waktu product product
(Q) (AP) (MP)
1 10 10 10
2 25 12,5 15
3 45 15 20
4 60 15 15
5 70 14 10
6 78 13 8
7 84 12 6
8 88 11 4
9 90 10 2
10 88 8,8 -2
10. Dari tabel mulanya average product naik, mencapai
maksimum 15 kemudian turun. Saat L=1 Q naik
menjadi 10 unit. Pada saat L=2Q naik menjadi 15
(output naik dari 10 menjadi 25). Perhatikan pada saat
L naik dari 9 ke 10 Q turun dari 90 ke 88. jadi Marginal
Produk untuk pekerja ke 10 adalah negatif.
MP mula mula naik, kemudian turun dan selanjutnya
negatif. Disini terjadi THE LAW OF DIMINISHING
MARGINAL PHYSICAL PRODUCT
“pada saat jumlah variabel input naik, sedangkan fixed
input tetap ada satu titik dimana MP akan turun”
11. 3. Fungsi Produksi Dalam Jangka
Panjang
Dalam jangka panjang fixed input bisa diubah.
Dengan demikian semua input adalah
variabel.
Isoquant adalah kurva (titik titik) yang
menunjukkan kombinasi input yang bisa
dipakai untuk memproduksi sejumlah ouput
tertentu.
Marginal Rate of Technical Substitution (MRTS)
tingkat (rate) dimana satu input ditukar
12. 4. Kombinasi yang optimal dari input
Output berapapun bisa diproduksi
dengan sejumlah kombinasi input, salah satu
keputusan yang harus diambil oleh seorang
manajer adalah kombinasi input mana yang
dipakai (kombinasi input apa yang optimal?)
Pada prinsipnya perusahaan dapat memilih
antara ;
• dengan biaya minimum menghasilkan
output tertentu
•Dengan biaya tertentu menghasilkan output
maksimum
13. 5. Returns to scale
apa yang terjadi bila semua input dinaikkan?
Misalnya input dinaikkan dua kali, sudah pasti output
akan naik. Tetapi berapa besar kenaikannya?
Ada 3 macam return to scale ;
5.Constant return to scale. Bila input naik 10% dan
output naik 10% maka fungsi produksi memiliki
constant return to scale.
6.Increasing return to scale. Bila input naik 10% dan
output naik 12%, maka fungsi produksi memiliki
increasing return to scale
7.Decreasing return to scale. Bila input naik 10% dan
output naik 8% maka fungsi produksi memiliki
decreasing returns to scale