SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
apt. Maratun Shoaliha, M.Farm
Program Studi Farmasi
Fakultas Kesehatan dan Farmasi
Universitas Bani Saleh
Berdasarkan apa saja?
Mekanisme
aksi
Lokasi
Pemakaian
Rute
Pemberian
Efek yang
Ditimbulkan
Konsisten
Asal mula
bahan Baku
Jenis dalam
pelayanan
Perundang-
undangan
Mekanisme
Aksi
Mengatasi penyebab penyakit
Mencegah keadaan patologis dari penyakit
Menghilangkan gejala penyakit
Mengganti/menambahkan fungsi zat yang
kurang
Lokasi
Pemakaian
Obat Dalam (Per oral/ per enteral)
- Melalui saluran cerna
- Etiket putih
- Contoh : tablet, sirup
Obat Luar
-Tidak melalui saluran cerna
- Etiket biru
- Contoh : salep, suppositoria
Rute
Pemberian
Oral Sublingual
Topikal Intranasal
Intra ocular Rektal
Vagina, uretral Parenteral
Efek yang di
timbulkan
Lokal : efek obat hanya bekerja
setempat. Contoh : obat topical,
intranasal, uretral, vagina, rektal
Sistemik : obat beredar ke seluruh
tubuh melaui peredaran darah. Contoh
: Obat oral, rektal, ihalasi dan
parenteral
Konsistensi
Gas : Gas, aeorosol/aerodispersion
Cair : larutan, suspense, emulsi, infusa, lotio
dan saturasi
Semisolid : tidak terbentuk  krim, salep,
pasta, gel. Bertebtuk  suppositoria, ovula
Solid/padat : tablet, pil, kapsul, pulvis/serbuk,
implant, transdermal patches
Asal mula
bahan baku
 Modern
 Berasal dari zat kimia/dari sintesis ramuan zat kimia
 Jika tidak sesuai akan di tolak tubuh (ada efek
samping)
 Tradisional
 Berasal dari tumbuh-tumbuhan hewan dan mineral
yang digunakan berdasarkan pengalaman turun
temurun dari nenek moyang
 Efek samping ada tetapi jarang
Jenis dalam
pelayanan
Sintetik
• Obat generic  obat dengan nama resmi yang
ditetapkan dalam farmakope Indonesia untuk
zat berkhasiat yang di kandungnya
• Obat Bernama Dagang  obat menggunakan
nama milik produsen obat yang bersangkutan
Alami
• Jamu  Empiric Based
• Obat herbal terstandar  Scientific Based
• Fitofarmaka  Clinical Based
Perundang-
Undangan
Di
Indonesia
dibagi 6
untuk
keamanan
distribusi
• Obat Bebas
• Obat BebasTerbatas
• Obat Keras
• ObatWajib Apotek
• Obat Narkotika
• Obat Psikotropika
Obat Bebas
danObat
BebasTerbatas
 Boleh digunakan tanpa resep dokter  Self
medication/swamedikasi
 Termasuk daftarW (Warschuwing) atau OTC (OverThe Counter)
 Dapat di peroleh di apotek, took obat dan lain-lain
- Paracetamol
- ferrosulfat
- Bromhexin
- CTM,
Theophylline
Obat
Bebas
Terbatas
Obat Keras
 Obat-obatan yang tidak digunakan untuk keperluanTeknik, yang mempunyai
khasiat mengobati, menguatkan, mendesinfeksikan dan lain-lain tubuh manusia,
baik dalam bungkusan/kemasan maupun tidak.
 Daftar G (Govaarlijk)
 Obat berkhasiat keras yang untuk memperoeh harus menggunakan resep dokter
 Contoh : Infus Asering,Amoxicillin,Captopril
ObatWajibApotek
 Obat keras yang dapat diberikan oleh Apoteker di apotek kepada pasien tanpa resep
dokter.
Tujuan :
- Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menolong dirinya guna mengatasi
masalah Kesehatan
- Meningkatkan pengobatan sendiri secara tepat, aman dan rasional
- Meningkatkan peran Apoteker di Apotek dalam pelayanan KIE (Komunikasi Informasi
dan Edukasi) serta pelayanan obat kepada masyarakat
SK Menkes No.347/Menkes/SK/VII/1990
ObatWajibApotek
 Obat keras yang dapat diberikan oleh Apoteker di apotek kepada pasien tanpa
resep dokter.
Tujuan :
- Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menolong dirinya guna mengatasi
masalah Kesehatan
- Meningkatkan pengobatan sendiri secara tepat, aman dan rasional
- Meningkatkan peran Apoteker di Apotek dalam pelayanan KIE (Komunikasi
Informasi dan Edukasi) serta pelayanan obat kepada masyarakat
SK Menkes No.347/Menkes/SK/VII/1990
Narkotika
 Zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan
atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.
UU Nomor 35Tahun 2009
Narkotika
 Golongan I :Tanaman Papaver Somniferum L,TanamanGanja
Hanya dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan
tidak digunakan dalam terapi, mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan
ketergantungan
 Golongan II : Fentanil, Petidin
Berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan
dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan, potensi
tinggi mengakibatkan ketergantunga
 Golongan III : Kodein, campuran opium + bahan bukan narkotika
Berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan, potensi ringan mengakibatkan ketergantungan
Psikotropika
Zat atau obat baik alami maupun sintetis bukan narkotika, yang bereaksi psikoaktif
melalui pengaruh selektif pada susunan syraraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.
UU nomor 5 tahun 1997
Cont..
 Golongan I : DMA, MDMA, Meskalin
Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu
pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai
potensi amat kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan.
 Gologngan II : Amfetamin, Metakualon
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan
dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi kuat mengakibtkan sindroma ketergantungan
 Golongan III : Funotrazepam, Pentobarbital, dll
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan
dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi kuat mengakibtkan sindroma ketergantungan
 Golongan IV : Diazepam, Fenobarbital
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas
digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan
serta mempunyai potensi kuat mengakibtkan sindroma
ketergantungan
Referensi
 Anief., M., 205, Farmasetika, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta
 Kristina., S.A., Kapita Selekta Dispensing, Laboratorium
Manajemen Farmasi dan Farmasi Masyarakat Fakultas Farmasi
UGM,Yogyakarta
 SK Menkes No 346/Menkes/SK/VII/1990
 UU No 5 tahun 199 tentang Psikotropika
 UU No 35 tahun 2009 tentang Narkotika

More Related Content

Similar to Penggolongan Obat berdasarkan per UU .pptx

KEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptx
KEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptxKEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptx
KEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptxZakiah dr
 
Kuliah bahan baku obat tradisional
Kuliah bahan baku obat tradisionalKuliah bahan baku obat tradisional
Kuliah bahan baku obat tradisionalShesanthiCitrariana
 
Makalah pengobatan mata 2
Makalah pengobatan mata 2Makalah pengobatan mata 2
Makalah pengobatan mata 2Warnet Raha
 
pharmaceutical care
pharmaceutical carepharmaceutical care
pharmaceutical careDokter Tekno
 
FARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obat
FARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obatFARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obat
FARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obatRizkiUlinaSari1
 
PENGGOLONGAN OBAT RIZKI.pdf
PENGGOLONGAN OBAT RIZKI.pdfPENGGOLONGAN OBAT RIZKI.pdf
PENGGOLONGAN OBAT RIZKI.pdfkusuma37
 
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.pptPENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.pptdanangAdhi3
 
PEMBERIAN OBAT -OBATAN SESUAI STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE.pptx
PEMBERIAN OBAT -OBATAN SESUAI STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE.pptxPEMBERIAN OBAT -OBATAN SESUAI STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE.pptx
PEMBERIAN OBAT -OBATAN SESUAI STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE.pptxawaldarmawan3
 
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.pptPENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.pptEsiAfriyanti1
 
PENGGOLONGAN OBAT pada pasien rawat inap
PENGGOLONGAN OBAT pada pasien rawat inapPENGGOLONGAN OBAT pada pasien rawat inap
PENGGOLONGAN OBAT pada pasien rawat inapMahruriSaputra
 
Bahaya Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Obat Tradisional
Bahaya Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Obat TradisionalBahaya Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Obat Tradisional
Bahaya Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Obat TradisionalMaria Finit
 
Pharmaceutical-Care for practice in pharmacy
Pharmaceutical-Care for practice in pharmacyPharmaceutical-Care for practice in pharmacy
Pharmaceutical-Care for practice in pharmacyssuser15ca0d
 
PPT-UEU-Pengantar-Farmasi-Pertemuan-2.pdf
PPT-UEU-Pengantar-Farmasi-Pertemuan-2.pdfPPT-UEU-Pengantar-Farmasi-Pertemuan-2.pdf
PPT-UEU-Pengantar-Farmasi-Pertemuan-2.pdfnurselahijriani2018
 

Similar to Penggolongan Obat berdasarkan per UU .pptx (20)

Farmakologi dasar AKPER PEMKAB MUNA
Farmakologi dasar  AKPER PEMKAB MUNA Farmakologi dasar  AKPER PEMKAB MUNA
Farmakologi dasar AKPER PEMKAB MUNA
 
KEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptx
KEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptxKEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptx
KEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptx
 
farmasetika (Penggolongan obat)
farmasetika (Penggolongan obat)farmasetika (Penggolongan obat)
farmasetika (Penggolongan obat)
 
Kuliah bahan baku obat tradisional
Kuliah bahan baku obat tradisionalKuliah bahan baku obat tradisional
Kuliah bahan baku obat tradisional
 
Makalah pengobatan mata 2
Makalah pengobatan mata 2Makalah pengobatan mata 2
Makalah pengobatan mata 2
 
Makalah pengobatan mata 2
Makalah pengobatan mata 2Makalah pengobatan mata 2
Makalah pengobatan mata 2
 
pharmaceutical care
pharmaceutical carepharmaceutical care
pharmaceutical care
 
Obat herbal
Obat herbalObat herbal
Obat herbal
 
FARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obat
FARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obatFARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obat
FARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obat
 
PENGGOLONGAN OBAT RIZKI.pdf
PENGGOLONGAN OBAT RIZKI.pdfPENGGOLONGAN OBAT RIZKI.pdf
PENGGOLONGAN OBAT RIZKI.pdf
 
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.pptPENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
 
Farmakologi dasar AKPER MUNA
Farmakologi dasar AKPER MUNA Farmakologi dasar AKPER MUNA
Farmakologi dasar AKPER MUNA
 
PEMBERIAN OBAT -OBATAN SESUAI STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE.pptx
PEMBERIAN OBAT -OBATAN SESUAI STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE.pptxPEMBERIAN OBAT -OBATAN SESUAI STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE.pptx
PEMBERIAN OBAT -OBATAN SESUAI STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE.pptx
 
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.pptPENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
 
PENGGOLONGAN OBAT pada pasien rawat inap
PENGGOLONGAN OBAT pada pasien rawat inapPENGGOLONGAN OBAT pada pasien rawat inap
PENGGOLONGAN OBAT pada pasien rawat inap
 
Makalah pengobatan mata 2
Makalah pengobatan mata 2Makalah pengobatan mata 2
Makalah pengobatan mata 2
 
Bahaya Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Obat Tradisional
Bahaya Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Obat TradisionalBahaya Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Obat Tradisional
Bahaya Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Obat Tradisional
 
Pharmaceutical-Care for practice in pharmacy
Pharmaceutical-Care for practice in pharmacyPharmaceutical-Care for practice in pharmacy
Pharmaceutical-Care for practice in pharmacy
 
PPT-UEU-Pengantar-Farmasi-Pertemuan-2.pdf
PPT-UEU-Pengantar-Farmasi-Pertemuan-2.pdfPPT-UEU-Pengantar-Farmasi-Pertemuan-2.pdf
PPT-UEU-Pengantar-Farmasi-Pertemuan-2.pdf
 
pharmacology
 pharmacology pharmacology
pharmacology
 

Recently uploaded

LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptUserTank2
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxhellokarin81
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaYosuaNatanael1
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyIkanurzijah2
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitPutriKemala3
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungHalo Docter
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaFeraAyuFitriyani
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxcheatingw995
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxcholiftiara1
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxFerawatiPhea1
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatssuser7c01e3
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaruPrajaPratama4
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxTULUSHADI
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxLintangDwiCandra1
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTRiskaViandini1
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxssuser981dcb
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitaBintangBaskoro1
 

Recently uploaded (20)

LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 

Penggolongan Obat berdasarkan per UU .pptx

  • 1. apt. Maratun Shoaliha, M.Farm Program Studi Farmasi Fakultas Kesehatan dan Farmasi Universitas Bani Saleh
  • 2. Berdasarkan apa saja? Mekanisme aksi Lokasi Pemakaian Rute Pemberian Efek yang Ditimbulkan Konsisten Asal mula bahan Baku Jenis dalam pelayanan Perundang- undangan
  • 3. Mekanisme Aksi Mengatasi penyebab penyakit Mencegah keadaan patologis dari penyakit Menghilangkan gejala penyakit Mengganti/menambahkan fungsi zat yang kurang
  • 4. Lokasi Pemakaian Obat Dalam (Per oral/ per enteral) - Melalui saluran cerna - Etiket putih - Contoh : tablet, sirup Obat Luar -Tidak melalui saluran cerna - Etiket biru - Contoh : salep, suppositoria
  • 5. Rute Pemberian Oral Sublingual Topikal Intranasal Intra ocular Rektal Vagina, uretral Parenteral
  • 6. Efek yang di timbulkan Lokal : efek obat hanya bekerja setempat. Contoh : obat topical, intranasal, uretral, vagina, rektal Sistemik : obat beredar ke seluruh tubuh melaui peredaran darah. Contoh : Obat oral, rektal, ihalasi dan parenteral
  • 7. Konsistensi Gas : Gas, aeorosol/aerodispersion Cair : larutan, suspense, emulsi, infusa, lotio dan saturasi Semisolid : tidak terbentuk  krim, salep, pasta, gel. Bertebtuk  suppositoria, ovula Solid/padat : tablet, pil, kapsul, pulvis/serbuk, implant, transdermal patches
  • 8. Asal mula bahan baku  Modern  Berasal dari zat kimia/dari sintesis ramuan zat kimia  Jika tidak sesuai akan di tolak tubuh (ada efek samping)  Tradisional  Berasal dari tumbuh-tumbuhan hewan dan mineral yang digunakan berdasarkan pengalaman turun temurun dari nenek moyang  Efek samping ada tetapi jarang
  • 9. Jenis dalam pelayanan Sintetik • Obat generic  obat dengan nama resmi yang ditetapkan dalam farmakope Indonesia untuk zat berkhasiat yang di kandungnya • Obat Bernama Dagang  obat menggunakan nama milik produsen obat yang bersangkutan Alami • Jamu  Empiric Based • Obat herbal terstandar  Scientific Based • Fitofarmaka  Clinical Based
  • 10. Perundang- Undangan Di Indonesia dibagi 6 untuk keamanan distribusi • Obat Bebas • Obat BebasTerbatas • Obat Keras • ObatWajib Apotek • Obat Narkotika • Obat Psikotropika
  • 11. Obat Bebas danObat BebasTerbatas  Boleh digunakan tanpa resep dokter  Self medication/swamedikasi  Termasuk daftarW (Warschuwing) atau OTC (OverThe Counter)  Dapat di peroleh di apotek, took obat dan lain-lain - Paracetamol - ferrosulfat - Bromhexin - CTM, Theophylline
  • 13. Obat Keras  Obat-obatan yang tidak digunakan untuk keperluanTeknik, yang mempunyai khasiat mengobati, menguatkan, mendesinfeksikan dan lain-lain tubuh manusia, baik dalam bungkusan/kemasan maupun tidak.  Daftar G (Govaarlijk)  Obat berkhasiat keras yang untuk memperoeh harus menggunakan resep dokter  Contoh : Infus Asering,Amoxicillin,Captopril
  • 14. ObatWajibApotek  Obat keras yang dapat diberikan oleh Apoteker di apotek kepada pasien tanpa resep dokter. Tujuan : - Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menolong dirinya guna mengatasi masalah Kesehatan - Meningkatkan pengobatan sendiri secara tepat, aman dan rasional - Meningkatkan peran Apoteker di Apotek dalam pelayanan KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) serta pelayanan obat kepada masyarakat SK Menkes No.347/Menkes/SK/VII/1990
  • 15. ObatWajibApotek  Obat keras yang dapat diberikan oleh Apoteker di apotek kepada pasien tanpa resep dokter. Tujuan : - Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menolong dirinya guna mengatasi masalah Kesehatan - Meningkatkan pengobatan sendiri secara tepat, aman dan rasional - Meningkatkan peran Apoteker di Apotek dalam pelayanan KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) serta pelayanan obat kepada masyarakat SK Menkes No.347/Menkes/SK/VII/1990
  • 16. Narkotika  Zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. UU Nomor 35Tahun 2009
  • 17. Narkotika  Golongan I :Tanaman Papaver Somniferum L,TanamanGanja Hanya dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan  Golongan II : Fentanil, Petidin Berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan, potensi tinggi mengakibatkan ketergantunga  Golongan III : Kodein, campuran opium + bahan bukan narkotika Berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan, potensi ringan mengakibatkan ketergantungan
  • 18. Psikotropika Zat atau obat baik alami maupun sintetis bukan narkotika, yang bereaksi psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syraraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku. UU nomor 5 tahun 1997
  • 19. Cont..  Golongan I : DMA, MDMA, Meskalin Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan.  Gologngan II : Amfetamin, Metakualon Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibtkan sindroma ketergantungan  Golongan III : Funotrazepam, Pentobarbital, dll Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibtkan sindroma ketergantungan  Golongan IV : Diazepam, Fenobarbital Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibtkan sindroma ketergantungan
  • 20. Referensi  Anief., M., 205, Farmasetika, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta  Kristina., S.A., Kapita Selekta Dispensing, Laboratorium Manajemen Farmasi dan Farmasi Masyarakat Fakultas Farmasi UGM,Yogyakarta  SK Menkes No 346/Menkes/SK/VII/1990  UU No 5 tahun 199 tentang Psikotropika  UU No 35 tahun 2009 tentang Narkotika