1. MANAGING CORPORATE ICT IN THE FUTURE
3. ICT AND CORPORATE COMPETITIVE ADVATAGE
Teknologi informasi dapat mendukung banyak strategi kompetitif. TI dapat membantu
bisnis memangkas biaya, melakukan diferensiasi dan inovasi dalam produk dan jasanya,
mendorong pertumbuhan, mengembangkan persekutuan, mengamankan pelanggan,
dan pemasok, menciptakan biaya berpindah, meningkatkan halangan masuk, serta
menigkatkan investasinya dalam sumber daya TI. Jadi, teknologi informasi dapat
membantu suatu bisnis mendapatkan keunggulan kompetitif dalam hubungannya
dengan para pelanggan, pemasok, pesaing, pemain baru, dan para produsen produk
pengganti.
Ringkasan tentang bagaimana teknologi informasi dapat digunakan untuk
mengimplementasikan lima strategi kompetitif dasar. Banyak perusahaan menggunakan
teknologi Internet sebagai dasar untuk strategi semacam ini.
2. STRATEGI DASAR PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM BISNIS
BIAYA YANG LEBIH RENDAH
‐ Gunakan TI untuk mengurangi secara mendasar biaya proses bisnis
‐ Gunakan TI untuk menurunkan biaya pelanggan atau pemasok
DIFERENSIASI
‐ Kembangkan berbagai fitur TI baru untuk melakukan diferensiasi produk dan jasa
‐ Gunakan berbagai fitur TI untuk mengurangi keunggulan diferensiasi para pesaing
‐ Gunakan berbagai fitur TI untuk memfokuskan diri pada ceruk pasar yang dipilih
INOVASI
‐ Buat produk dan jasa baru untuk memasukkan berbagai komponen TI
‐ Kembangkan pasar baru atau ceruk pasar yang unik dengan bantuan TI
‐ Buat perubahan radikal atas proses bisnis dengan TI yang secara dramatis akan
memangkas biaya, meningkatkan kualitas, efisiensi, atau layanan pelanggan, atau
mempersingkat waktu ke pasar.
MENDUKUNG PERTUMBUHAN
‐ Gunakan TI untuk mengelola perluasan bisnis secara regional dan global
‐ Gunakan TI untuk mendiversifikasi serta mengintegrasikan produk dan jasa lainnya.
KEMBANGKAN PERSEKUTUAN
‐ Gunakan TI untuk membuat organisasi virtual yang terdiri dari para mitra bisnis
‐ Kembangkan sistem informasi antar perusahaan yang dihubungkan oleh Internet
dan ekstranet yang akan mendukung hubungan bisnis strategis dengan para
pelanggan, pemasok, subkontraktor, dan pihak‐pihak lainnya.
Cara‐cara tambahan dalam menggunakan teknologi informasi untuk
mengimplementasikan strategi kompetitif adalah sebagai berikut :
‐ Kembangkan sistem informasi antar perusahaan yang kenyamanan dan efisiensi
menciptakan biaya perpindahan yang akan mengunci para pelanggan dan pemasok
di dalam.
‐ Lakukan investasi besar dalam aplikasi TI canggih yang dapat membangun halangan
untuk masuk para pesaing atau pihak luar untuk masuk ke industri tersebut.
‐ Masukkan berbagai komponen TI dalam produk dan jasa untuk membuat pengganti
dari produk atau jasa sejenis, menjadi lebih sulit.
‐ Dorong investasi untuk ahli‐ahli SI, hardware, software, database, dan jaringan, dari
penggunaan operasional menjadi aplikasi strategis.
3. Penggunaan strategis utama dari teknologi informasi adalah untuk membangun
perusahaan yang mengembangkan nilai bisnisnya dengan membuat nilai bagi pelanggan
sebagai fokus strateginya. Perusahaan yang berfokus pada pelanggan menggunakan
situs Web serta jasa e‐commerce melalui Internet, dan ekstranet untuk menelusuri
preferensi pelanggannya; memasok produk, jasa dan informasi kapan pun, di mana pun;
serta menyediakan layanan yang disesuaikan bagi setiap kebutuhan pelanggan mereka.
Teknologi informasi adalah bahan utama dalam merekayasa ulang proses bisnis dengan
memungkinkan perubahan radikal atas proses bisnis yang secara dramatis akan
meningkatkan efisiensi dan efektivitasnya. Teknologi Internet dapat memainkan
peranan besar dalam mendukung perubahan inovatif atas desain arus kerja, persyaratan
pekerjaan, serta struktur organisasi dalam sebuah perusahaan.
Sebuah bisnis dapat menggunakan teknologi informasi untuk membantunya menjadi
perusahaan yang lincah. Selanjutnya, perusahaan tersebut dapat menjadi kaya secara
cepat diproses pesanannya dalam ukuran lot yang tidak tetap, serta yang dapat
menawarkan pada para pelanggannya produk khusus dengan tetap mempertahankan
volume produksi yang tinggi. Perusahaan yang lincah sangat tergantung pada teknologi
Internet untuk membantunya menjadi responsif bagi para pelanggannya dengan solusi
yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka dan bekerjasama dengan para pelanggan,
pemasok dan bisnis lainnya untuk melempar produk ke pasar secepat dan sehemat
mungkin.
Membentuk perusahaan virtual telah menjadi strategi kompetitif yang penting dalam
pasar global yang dinamis saat ini. Internet dan teknologi informasi lainnya memainkan
peran penting dalam menyediakan sumber daya komputer serta telekomunikasi untuk
mendukung arus komunikasi, koordinasi, dan informasi yang dibutuhkan. Para manajer
perusahaan virtual tergantung pada TI untuk membantu mereka mengelola jaringan
sumber daya orang, pengetahuan, keuangan dan fisik yang disediakan oleh banyak mitra
bisnis untuk secara cepat memanfaatkan peluang pasar yang berubah dengan cepat.
Keunggulan kompetitif yang dapat bertahan lama saat ini hanya dapat berasal dari
penggunaan dan manajemen yang inovatif atas pengetahuan organisasi melalui
perusahaan yang dapat menghasilkan pengetahuan dan organisasi yang belajar.
Teknologi Internet secara luas digunakan dalam sistem manajemen pengetahuan untuk
mendukung pembuatan dan penyebaran pengetahuan bisnis dan integrasinya ke dalam
produk, jasa, serta proses bisnis yang baru.
4. REFERENSI :
1. Lynda Applegate, Robert D. Austin, dan E. Waren MeFarlan, Corporate Information
Systems Management; Text and Cases, 2003.
2. Jerry Bowles, Best Practices for Global Competitiveness, 1997.
3. J. Raymond Caron, Sirkka Jarvenpaa, dan Donna Stoddard, Business Reengineering
at CIGNA Corporation: Experiences and Lessons from the First Five Years, 1994.
4. Clayton Christensen, The Innovators Dilemma: When New Technologies Cause Great
Firms to Fail, 1997.
5. Marv. Cronin, The Internet Strategy handbook, 1996.
6. Thomas H. Davenport, Process Innovation: Reengineering Work through Information
Technology, 1993.
7. Omar El Sawy, dan Gene Bowles, Rdesigning the Customer Support Process for the
Electronic Economy: Insights from Storage Dimensions, 1997.
8. Omar El Sawy, Arvind Malhotra, Sanjay Gosain, dan Kerry Young, IT Intensive Value
Innovation in the Electronic Economy: Insights from Marshall Industries, 1999.
9. Colleen Frye, Imaging Proves Catalyst for Reengineering, 1994.
10. Steven Goldman, Roger Nagel, dan Kenneth Preis, Agile Competitors and Virtual
Organizations: Strategies for Enriching the Cutomer, 1995.
11. Kathryn Jones, The Dell Way, 2003.
12. Ravi Kalakota, dan Marcia Robinson, E‐Business 2.0: Roadmap for Success, 2001.
13. William Kettinger, James Teng, dan Subashish Guha, Business Process Change: A
Study of Methodologies, Techniques, an dTools, 1997.
14. Amy Kover, Schwab makes a grand Play for the Rich, 2000.
15. Seev Neumann, Strategic Information Systems: Competition through Information
Technologies, 1994.
16. Ikujiro Nonaka, The Knowledge Creating Company, 1991.
17. Michael Porter, dan Victor Millar, How Information Gives You Competitive
Advantage, 1985.
18. Patrieia Seybold, Customers.cmn: How to Create a Profitable Business Strategy for
the Internet and Beyond, 1998.
19. Carl Shapiro, dan Hal Varian, Information Rules: A Strategic Guide to the Network
Economy, 1999.
20. Peter Weill, dan Michael Vitale, Place to Space: Migrating to E‐Business Models,
2001.
21. Efraim Turban, Jay E. Aronson, dan Peng Liang, Decision Support Systems and
Intelligent Systems, 2005
22. McGraw Hill, Introduction To Information Systems, 2006
23. Turban, Rainer, and Potter, Introduction to Information Technology, 2006.