Komite sekolah berperan dalam meningkatkan mutu pendidikan dengan memberikan masukan, dukungan sumber daya, dan mengawasi pelaksanaan pendidikan. Komite sekolah bertugas mewakili masyarakat dan bekerja sama dengan sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan yang bermutu.
1. 1
MAKALAH MANAJEMEN PENDIDIKAN
TENTANG
PERANAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN
PENDIDIKAN DI SEKOLAH
Dosen Pengampu:
Dr.Sultan Djasmi,.M.Pd
Disusun oleh kelompok 11
1.Rizaludin (1513033068)
2.Lian Bela Saputri Harahap (1513033072)
3.Dwi Gesti Jayanti (1513033069)
4.Devi Fatmala (1513033071)
5.Dinda Pramesti Cahyari (1513033077)
6.Herdius Marfilindo (1513033074)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
2. 2
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji rasa syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang mana
telah memberikan Rahmat serta karunianya kepada kita semua, sehingga kami
dapat menyelesaikan Makalah Manajemen Pendidikan dengan judul Peranan
Komite Sekolah dalam pengelolaan Pendidikan di Sekolah
Solawat serta Salam senantiasa tercurahkan kepada baginda kita Nabi
Besar Muhamad SAW. Yang telah membawa umatnya dari zaman jahiliah
menuju zaman Islamiah. Bergema seiring nada mengalunkan kata hati yang
senantiasa mengungkapkan getaran jiwa, Penyusun dengan penuh kesadaran diri
bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan,
hal ini dengan keterbatasan kemampuan dan kedangkalan ilmu yang kami miliki.
Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan keritik yang mendukung agar
Makalah ini dapat Menjadi lebih baik. Dalam kesempatan ini penyusun
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dan pihak yang turut membantu
terselesainya Makalah ini. Akhirnya kepada Illahi kita berharap dan berdo’a,
semoga Makalah ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi
pembaca. Amin….
Bandar Lampung,03 April 2017
Penyusun
3. 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kedudukan Komite Sekolah 3
2.2 Tujuan Komite Sekolah 3
2.3 Peran Komite Sekolah 5
2.4 Fungsi Komite Sekolah 8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 10
3.2 Saran 10
DAFTAR PUSTAKA
4. 4
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komite Sekolah adalah suatu lembaga mandiri di lingkungan sekolah dan
berperan dalam peningkatan mutu pelayanan dengan memberikan pertimbangan,
arah, dan dukungan tenaga, sarana, dan prasarana serta pengawasan pada tingkat
satuan pendidikan (sekolah).
Awal terbentuknya Komite Sekolah berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional (Kemendiknas) No. 014/ U/ 2002 Tanggal 2 April 2002 sekaligus
menyatakan Badan Pembantu Penyelenggara Pendidikan ( BP3 ) tidak berlaku
lagi.Badan ini bersifat mandiri, tidak mempunyai hubungan hierarkis dengan
lembaga pemerintahan. Komite Sekolah memiliki kedudukan yang kuat karena
diundangkan dalam dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (UU SPN No. 20/2003).Pasal 56 ayat 3 UU SPN No.
20/2003 menyatakan
Komite Sekolah adalah lembaga mandiri dibentuk dan berperan dalam
peningkatan mutu pelayanan dengan memberikan pertimbangan, arahan, dan
dukungan tenaga, sarana dan prasarana, serta pengawasan pendidikan pada tingkat
satuan pendidikan.
1.2 Rumusan Masalah
1.Bagaimana Kedudukan Komite Sekolah?
2.Apa sajakah Tujuan dari Komite Sekolah?
3.Apa saja Peran Komite Sekolah?
4.Apa saja Fungsi dari Komite Sekolah?
5. 5
1.3 Tujuan Penulisan
1.Untuk mengetahui Kedudukan dari Komite Sekolah
2.Untuk mengetahui Tujuan dari Komite Sekolah
3.Untuk mengetahui Peran dari Komite Sekolah
4.Untuk mengetahui Fungsi dari Komite Sekolah
6. 6
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kedudukan Komite Sekolah
Komite Sekolah merupakan badan mandiri yang mewadahi peran serta
masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu, pemerataan, dan efisiensi
pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan baik pada pendidikan pra sekolah,
jalur pendidikan sekolah, maupun jalur pendidikan luar sekolah.
Kedudukan Komite Sekolah diatur berdasarkan Keputusan Mendiknas Nomor
044/U/2002, tanggal 2 April 2002. Dengan keluarnya keputusan ini maka
dinyatakan tidak berlaku Keputusan Mendikbud Nomor 0293/U/1993 Tahun 1993
tentang Pembentukan Badan Pembantu Penyelenggaraan Pendidikan (BP3).
Berikut merupakan kedudukan Komite Sekolah:
1. Komite Sekolah berkedudukan di Satuan Pendidikan (sekolah).
2. Komite Sekolah dapat terdiri dari satu sekolah atau gabungan beberapa sekolah
dalam jenjang yang sama atau berbeda dengan pertimbangan karena dikelola oleh
penyelenggara yang sama atau karena pertimbangan lain.
3. Komite Sekolah bersifat mandiri, tidak ada hubungan hirarki dengan lembaga
pemerintahan.
2.2 Tujuan Komite Sekolah
Tujuan Komite Sekolah tidak semata-mata berporos pada kehidupan sekolah
melainkan dengan kehidupan lingkungan masyarakat (wali murid) sekolah. Sebab
sekolah dapat berkembang sesuai tujuannya dengan peran serta masyarakat (wali
murid).
7. 7
Maka dari itu, dapat diketahui beberapa tujuan Komite Sekolah diantaranya
adalah :
1) Mewakili dan menyalurkan aspirasi masyarakat (wali murid) dalam
melahirkan kebijakan operasional dan program pendidikan di suatu satuan
pendidikan
2) Meningkatkan tanggungjawab dan peran serta masyarakat (wali murid) dalam
penyelenggaraan pendidikan
3) Menciptakan kondisi transparan, akuntabel, dan demokratis `dalam
penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan yang bermutu di satuan
pendidikan.
Berdasarkan hal tersebut, tujuan yang ingin dicapai dengan adanya Komite
Sekolah dapat disimpulkan yakni mampu menjadi alat pengontrol bagi
masyarakat (wali murid) terhadap kinerja satuan pendidikan dan
mengikutsertakan masyarakat (wali murid) dalam pelaksanaan pendidikan di
lingkungan tersebut. Dari hal itu, sesuai dengan surat keputusan (SK) yang
dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional mengenai Komite Sekolah
dan Peraturan Pemerintah mengenai peran serta masyarakat (wali murid) dalam
pendidikan nasional, maka dapat dianalisis bahwa Komite Sekolah telah menjadi
lembaga yang merupakan implementasi dari adanya surat keputusan Menteri
Pendidikan Nasional.
Selain itu, komite sekolah juga mengapresiasi peraturan pemerintah yakni
mengikutsertakan andil masyarakat (wali murid) dalam mengatur dan
melaksanakan pendidikan nasional. Dengan mengikutsertakan masyarakat (wali
murid) dalam pemilihan anggota komite, ikut memberikan izin pada setiap
program kerja satuan pendidikan, dan mengawasi pelaksanaan pendidikan serta
mengontrol pemasukan dan pengeluaran anggaran satuan pendidikan merupakan
bukti adanya peranserta masyarakat (wali murid) dalam pendidikan dibawah
naungan Komite Sekolah.
8. 8
Sehingga antara peraturan dan tujuan Komite Sekolah dapat dikatakan sejalan.
Meskipun sering ditemui pada beberapa satuan pendidikan sesuai dengan data
yang didapatkan, dalam pelaksanaan Komite Sekolah tidak sesuai dengan tujuan
awal. Sehingga Komite Sekolah hanya dijadikan sebagai formalitas saja.
2.3 Peran Komite Sekolah
Dalam kaitannya dengan Komite Sekolah, peran-peran yang dijalankan untuk
dapat mencapai tujuan yakni :
a) Sebagai pemberi pertimbangan (advisory agency) dalam pembentukan
rancangan dan pelaksanaan operasional pendidikan
b) Sebagai pendukung (supporting agency), mendukung dalam bentuk finansial,
pemikiran, maupun tenaga dalam penyelenggaraan satuan pendidikan
c) Selain itu, sebagai pengontrol (controlling agency) dalam rangka transparansi
dan akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan
d) Mediator antara pemerintah (eksekutif) dengan masyarakat di satuan pendidikan
(Mulyasa, 2003 : 189)
Dengan beberapa peran tersebut, memberikan gambaran bahwa tugas Komite
Sekolah bukanlah ringan melainkan cukup berat. Sebab Komite Sekolah harus
bersikap netral antara masyarakat (wali murid) dan satuan pendidikan. Serta harus
dapat mendukung setiap penyelenggaraan satuan pendidikan yang bertujuan
meningkatkan eksistensi pendidikan. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh
Soejoso (2004) dalam bukunya mengenai posisi Komite Sekolah berada pada
tengah-tengah antara masyarakat (wali murid) dan satuan pendidikan.
9. 9
Selain itu, peran Komite Sekolah yang lain dan sama pentingnya adalah
mendorong pertumbuhan mutu pendidikan pada suatu satuan pendidikan tertentu
melalui kegiatan-kegiatan yang terdapat didalamnya. Artinya, Komite Sekolah
memiliki peran penting dalam proses pelaksanaan kegiatan sekolah (satuan
pendidikan) sebagai pendorong tumbuh kembangnya pendidikan. Dalam
peranannya ini, Komite Sekolah perlu adanya kerjasama yang harmonis dengan
sekolah sebagai satuan pendidikan dan juga masyarakat (wali murid).
Komite sekolah akan berperan dalam pemberi rekomendasi terhadap pemenuhan
berbagai fasilitas pembelajaran yang menunjang belajar siswa, sekolah harus
memberikan suplemen pada siswa untuk dapat menggunakan berbagai fasilitas
tersebut dengan sebagaimana mestinya, sedangkan masyarakat (wali murid)
berperan menjadi pengawas yang mampu mengontrol setiap kegiatan siswa diluar
sekolah agar terjamin terwujudnya pembelajaran yang bermutu dan efektif.
Komite Sekolah juga harus mengetahui seluk-beluk sekolah yang dinaunginya
dan berbagai program kerja serta guru dan staff sekolah.
Semakin jelas bahwa Komite Sekolah bukan lembaga yang selalu berhubungan
dengan membayar, uang, dana, anggaran dan semacamnya. Seperti tentang
membayar BP3 atau uang gedung. Melainkan lembaga yang memang dibentuk
untuk mewakili suara masyarakat (wali murid) agar pihak sekolah senantiasa
memenuhi kebutuhan finansial dan materiil pendidikan yang kemudian
menggunakannya sebagai pendukung berbagai kegiatan di satuan pendidikan guna
meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan. Sesuai dengan apa yang telah
dirumuskan dalam tujuan Komite Sekolah dan tujuan pendidikan nasional.
Dengan adanya peran Komite Sekolah ini, maka diharapkan satuan pendidikan
dapat mengembangkan diri lebih maju. Sehingga berbagai peran Komite Sekolah
dapat membuahkan hasil yang berarti.
10. 10
Meskipun begitu, akan tetapi tidak dapat dipastikan bahwa peran Komite Sekolah
dapat berjalan dengan baik. Dalam prosesnya pun sering menemukan hambatan.
Misal, adanya berbagai kasus siswa yang terjadi pada satuan pendidikan dimana
Komite Sekolah tersebet bernaung. Dengan adanya sejumlah kasus tersebut, tidak
menutup kemungkinan akan muncul beberapa kritik dari masyarakat (wali murid)
yang memojokkan pada pihak komite. Itulah salah satu hal yang menganggu
kinerja Komite Sekolah sebagai salah satu badan pembantu pelaksanaan
pendidikan dalam satuan pendidikan.
Berdasarkan penjabaran diatas, dapat dianalisis berdasarkan UU No 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang menyebutkan mengenai Komite
Sekolah meningkatkan mutu pelayanan dalam pendidikan dengan realitas yang
ada. Bahwa ketika UU Sisdiknas tersebut dinyatakan secara tegas mengenai
berbagai peran yang wajib dilaksanakan oleh Komite Sekolah sebagai langkah
untuk mencapai tujuan didirikannya lembaga tersebut. Dalam kondisi yang ada
pada saat ini, menurut data yang penulis dapatkan, masih ditemukan pada
beberapa satuan pendidikan yang menganggap peran Komite Sekolah ini hanya
angin lalu saja.
Sehingga muncul perilaku yang seolah-olah mengesampingkan peranan Komite
Sekolah. Meskipun hal ini tidak terjadi di seluruh satuan pendidikan, hanya pada
beberapa instansi saja. Dengan itu, dapat disimpulkan bahwa antara Undang-
undang tentang Komite Sekolah dengan implementasi peranan Komite Sekolah
masih kurang sejalan. Mungkin dari ini, dapat dijadikan pembelajaran bagi
berbagai pihak yang terkait agar senantiasa memperhatikan hal-hal yang memang
wajib dilaksanakan sehingga satuan pendidikan dapat terus meningkatkan mutu
pendidikannya dan tidak memunculkan prasangka dan kerugian bagi pihak lain
apalagi ini menyangkut keberhasilan sistem pendidikan.
11. 11
2.4 Fungsi Komite Sekolah
Untuk menjalankan perannya komite sekolah mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Mendorong perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan
pendidikan yang bermutu.
b. Melakukan kerja sama dengan masyarakat (perorangan/organisasi/dunia usaha)
dan pemerintah berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.
c. Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan dan berbagai kebutuhan
pendidikan yang diajukan oleh masyarakat.
d. Memberikan masukan, pertimbangan dan rekomendasi kepada satuan
pendidikan mengenai:
a). kebijakan dan program pendidikan
b). rencana anggaran pendidikan dan belanja madrasah (RAPBM)
c). Kriteria kinerja satuan pendidikan
d). kriteria tenaga kependidikan
e). hal-hal lain yang terkait dengan pendidikan.
g). Mendorong orang tua dan masyarakat berpartisipasi dalam pendidikan
guna mendukung peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan.
h). Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan
penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan.
i). Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program,
penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan.
Komite Sekolah dapat melaksanakan peran dan fungsinya sebagai penunjang
dalam pelaksanaan proses pembelajaran yang sejalan dengan kondisi dan
permasalahan lingkungan masing-masing sekolah. Komite sekolah dapat
melaksanakan fungsinya sebagai partner sekolah dalam mengadakan sumber-
sumber daya pendidikan dalam rangka melaksanakan pengelolaan pendidikan
yang dapat mewujudkan fasilitas bagi guru dan siswa untuk belajar sehingga
pembelajaran menjadi semakin efektif.
12. 12
Adanya sinergi antara komite sekolah dengan pihak sekolah melahirkan tanggung
jawab bersama antara sekolah dan masyarakat sebagai mitra kerja dalam
membangun pendidikan. Dari sini masyarakat akan dapat menyalurkan berbagai
ide dan partisipasinya dalam memajukan pendidikan di daerahnya.
Pihak sekolah harus mampu meyakinkan orang tua, pemerintah setempat, dunia
usaha, dan masyarakat pada umumnya bahwa sekolah itu dapat dipercaya. Dengan
demikian, sekolah pada tataran teknis perlu mengembangkan kemampuan
menganalisis biaya sekolah yang berkorelasi signifikan terhadap mutu pendidikan
yang diperolehnya. Pemberdayaan Komite Sekolah dapat diwujudkan diantaranya
melalui pelibatan mereka dalam penyusunan rencana dan program sekolah,
RAPBS, pelaksanaan program pendidikan dan penyelenggaraan akuntabilitas
pendidikan. Salah satu tugas dan fungsi komite adalah sebagai badan
pertimbangan dan pendukung dalam hal penyusunan dan penetapan RAPBS serta
memberi dukungan dalam financial khususnya dalam penggalian dana dari wali
siswa atau masyarakat.
13. 13
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kedudukan Komite Sekolah yaitu Komite Sekolah dapat terdiri dari satu sekolah
atau gabungan beberapa sekolah dalam jenjang yang sama atau berbeda dengan
pertimbangan karena dikelola oleh penyelenggara yang sama atau karena
pertimbangan lain. Komite Sekolah bersifat mandiri, tidak ada hubungan hirarki
dengan lembaga pemerintahan.
Sementara itu Tujuan Komite Sekolah tidak semata-mata berporos pada
kehidupan sekolah melainkan dengan kehidupan lingkungan masyarakat (wali
murid) sekolah. Sebab sekolah dapat berkembang sesuai tujuannya dengan peran
serta masyarakat (wali murid).
Dalam kaitannya dengan Komite Sekolah, peran-peran yang dijalankan untuk
dapat mencapai tujuan yakni : Sebagai pemberi pertimbangan (advisory agency)
dalam pembentukan rancangan dan pelaksanaan operasional pendidikan Untuk
menjalankan perannya komite sekolah mempunyai fungsi sebagai Pendorong
perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan yang
bermutu.
3.2 Saran
Semoga dengan adanya makalah ini mahasiswa/i dapat memahami mengenai
kedudukan komite Sekolah, Tujuan Komite Sekolah, Peran Komite Sekolah dan
Fungsi Komite Sekolah sehingga akan semakin menambah wawasan kita
mengenai Komite yang ada di Sekolah
14. 14
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas.2001.Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan berbasis sekolah
(buku 1).Jakarta:Depdiknas
Depdiknas.2001.Partisipasi Masyarakat.Jakarta.Depdikbud.
E.Mulyasa, 2009. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif
dan Menyenangkan,Bandung:Remaja Rosdakarya.
Soenarya,Endang.2000.Teori perencanaan Pendidikan berdasarkan Pendidikan
Sistem.Yogyakarta.:Adi Cita Karya Nusa.