Dokumen tersebut membahas tentang Pancasila sebagai ideologi dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima sila beserta lambang-lambangnya. Dibahas pula mengenai sejarah perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara."
Pancasila Sebagai Dasar Negara
Presentasi ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pancasila yang diampu oleh bapak Sujarwo M.Pd
Kelompok 1 [Prodi BK UNJ 2017]
Nama anggota berdasarkan huruf A sampai Z
1. Andre Pratama 1106617017
2. Anisa Riskyana 1106617067
3. Chatherin Tasya 1106617042
4. Darryl Herdianto 1106617057
5. Fatma Sahida 1106617022
6. Fildzah Nadine 1106617048
7. Gita adila 1106617026
8. Isti Anggriani 1106617020
Pancasila Sebagai Dasar Negara
Presentasi ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pancasila yang diampu oleh bapak Sujarwo M.Pd
Kelompok 1 [Prodi BK UNJ 2017]
Nama anggota berdasarkan huruf A sampai Z
1. Andre Pratama 1106617017
2. Anisa Riskyana 1106617067
3. Chatherin Tasya 1106617042
4. Darryl Herdianto 1106617057
5. Fatma Sahida 1106617022
6. Fildzah Nadine 1106617048
7. Gita adila 1106617026
8. Isti Anggriani 1106617020
materi profil pelajar pancasila ppt download gratis Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.berupa modul,buku,rangkuman,gambar dan format ppt dan pdf yang mudah di pahami atau atau dapat anda download melalui
www.sriagunggb.my.id
materi profil pelajar pancasila ppt download gratis Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.berupa modul,buku,rangkuman,gambar dan format ppt dan pdf yang mudah di pahami atau atau dapat anda download melalui
www.sriagunggb.my.id
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
3. Pendidikan pancasila sudah diajarkan sejak masih
di Sekolah Dasar, dan tentu saja dari setiap kita tahu dan
bisa hafal bunyi dari setiap sila dalam pancasila. Tetapi
ada saja beberapa siswa tertentu yang ternyata tidak hafal
dari urutan pancasila tersebut.
Pancasila memiliki lambang pada setiap silanya,
dan juga memiliki arti. Seberapa ingatkah kalian sebagai
warga negara indonesia untuk menyebutkan lambanglambang pancasila sesuai dengan silanya. Mungkin masih
ada juga oknum-oknum yang tidak memingatnya dan
hanya ada beberapa yang menghafalnya diluar kepala.
Mari kita ingat kembali lambang-lambang pada sila
pancasila yang diajarkan di Sekolah Dasar ini.
4. Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia.
Nama ini terdiri dari dua kata dari Sansekerta : pañca berarti
lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan
rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara
bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah
Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan
beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,
dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan
tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan)
Undang-Undang Dasar 1945.
Meskipun
terjadi
perubahan
kandungan dan urutan lima sila Pancasila
yang berlangsung dalam beberapa tahap
selama masa perumusan Pancasila pada
tahun 1945, tanggal 1 Juni diperingati
sebagai hari lahirnya Pancasila.
5. Sekarang banyaknya prinsip: kebangsaan, internasionalisme, mufakat,
kesejahteraan, dan ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan Panca
Dharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli
bahasa - namanya ialah Pancasila. Sila artinya azas atau dasar, dan diatas
kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal dan abadi.
Setelah Rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara secara
resmi beberapa dokumen penetapannya ialah :
1. Rumusan Pertama : Piagam Jakarta (Jakarta Charter) - tanggal 22 Juni
1945
2. Rumusan Kedua : Pembukaan Undang-undang Dasar - tanggal 18 Agustus
1945
3. Rumusan Ketiga : Mukaddimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat tanggal 27 Desember 1949
4. Rumusan Keempat : Mukaddimah Undang-undang Dasar Sementara tanggal 15 Agustus 1950 Rumusan Kelima : Rumusan Kedua yang dijiwai
oleh Rumusan Pertama (merujuk Dekrit Presiden 5 Juli 1959)
7. Perisai
merupakan
lambang
pertahanan negara Indonesia.
Gambar perisai tersebut dibagi
menjadi lima bagian: bagian latar
belakang dibagi menjadi empat dengan
warna merah putih berselang seling
(warna merah-putih melambangkan
warna bendera nasional Indonesia, merah
berarti berani dan putih berarti suci), dan
sebuah perisai kecil miniatur dari perisai
yang besar berwarna hitam berada tepat
di tengah-tengah.
Garis lurus horizontal yang membagi
perisai tersebut menggambarkan garis
khatulistiwa yang tepat melintasi
Indonesia di tengah-tengah.
Perisai
9. Sila Pertama
Ketuhanan Yang Maha Esa.
Bintang Tunggal
Perisai
hitam
dengan
sebuah
bintang
emas, bintang dimaksudkan sebagai sebuah
cahaya, mengandung makna nur cahyo. bintang
dimaksudkan sebagai sebuah cahaya seperti layaknya
Tuhan yang menjadi cahaya kerohanian bagi setiap
manusia. Bintang berkepala lima menggambarkan
agama-agama
besar
di
Indonesia, Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan juga
ideologi sekuler sosialisme.
Sedangkan latar berwarna hitam melambangkan
warna alam atau warna asli yang menunjukkan bahwa
Tuhan bukan sekedar rekaan manusia, tetapi sumber
dari segala dan telah ada sebelum segala sesuatu di
dunia ini ada.
10. 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut
dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara
pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah
masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan
Yang Maha Esa.
Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan
ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa kepada orang lain.
11. Sila ke-2
Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab.
Rantai Emas
Rantai yang disusun atas gelanggelang kecil ini menandakan hubungan
manusia satu dengan yang lainnya yang
saling membantu.
Mata rantai yang berbentuk segi empat
melambangkan laki-laki sedangkan mata
rantai yang berbentuk lingkaran adalah
perembpuan. Mata rantai yang saling
berkait pun melambangkan satu sama
lain dan perlu bersatu sehingga menjadi
kuat seperti rantai.
12. 1.
Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat
dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban
asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku,
keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan
sosial, warna kulit dan sebagainya.
3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang
lain.
6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8. Berani membela kebenaran dan keadilan.
9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh
umat manusia.
10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama
dengan bangsa lain.
13. Sila ke-3
Persatuan Indonesia.
Pohon beringin (Ficus benjamina) adalah
sebuah pohon Indonesia yang berakar tunjang –
sebuah akar tunggal panjang yang menunjang
pohon yang besar tersebut dengan bertumbuh
sangat dalam ke dalam tanah. Ini
menggambarkan kesatuan Indonesia. Selain itu,
pohon beringin memiliki sulur dan akar yang
menjalar ke mana- mana namun tetap berasal
dari satu pohon yang sama, seperti halnya
keragaman suku bangsa yang menyatu dibawah
nama Indonesia.
Pohon beringin merupakan pohon yang
besar di mana banyak orang bisa berteduh di
bawah naungan Negara Indonesia.
Pohon Beringin
14. 1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di
atas kepentingan pribadi dan golongan.
2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan
bangsa apabila diperlukan.
3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah
air Indonesia.
5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka
Tunggal Ika.
7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
15. Sila ke-4
Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Binatang banteng (Latin: Bos
javanicus) atau lembu liar adalah
binatang sosial yang suka berkumpul,
sama halnya dengan manusia melakukan
musyawarah cetusan Presiden Soekarno
dimana pengambilan keputusan yang
dilakukan bersama, gotong royong, dan
kekeluargaan merupakan nilai-nilai khas
bangsa Indonesia.
Kepala Banteng
16. 1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama.
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah.
6. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah.
7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi
dan golongan.
8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada
Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai
kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan
bersama.
10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan
pemusyawaratan.
17. Sila ke-5:
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Padi dan Kapas
Padi dan kapas (yang
menggambarkan
sandang
dan
pangan) merupakan kebutuhan pokok
setiap masyarakat Indonesia sebagai
syarat utama untuk mencapai
kemakmuran yang merupakan tujuan
utama bagi sila ke lima ini tanpa
melihat
status
maupun
kedudukannya.
Hal
ini
menggambarkan persamaan sosial
dimana tidak adanya kesenjangan
sosial satu dengan yang lainnya.
18. 1.
Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4. Menghormati hak orang lain.
5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat
pemerasan terhadap orang lain.
7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan
dan gaya hidup mewah.
8. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau
merugikan kepentingan umum.
9. Suka bekerja keras.
10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan
dan kesejahteraan bersama.
11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang
merata dan berkeadilan sosial.
20. A. SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA
1. Percaya dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing
menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
2. Hormat menghormati dan bekerjasama antar pemeluk
agama dan penganut-penganut kepercayaan yang
berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
3. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah
sesuai dengan agama dan kepercayaannya.
4. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan
kepada orang lain.
21. B. SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Mengakui persamaan derajat persamaan hak dan persamaan
kewajiban antara sesama manusia.
Saling mencintai sesama manusia.
Mengembangkan sikap tenggang rasa.
Tidak semena-mena terhadap orang lain.
Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
Berani membela kebenaran dan keadilan.
Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh
umat manusia, karena itu dikembangkan sikap hormatmenghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
22. C. SILA PERSATUAN INDONESIA
1. Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan,
dan keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau golongan.
2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan
negara.
3. Cinta Tanah Air dan Bangsa.
4. Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan ber-Tanah
Air Indonesia.
5. Memajukan pergaulan demi persatuan dan
kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
23. D. SILA KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT
KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN / PERWAKILAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama.
Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat
kekeluargaan.
Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil musyawarah.
Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati
nurani yang luhur.
Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara
moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan
martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.
24. E. SILA KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
1. Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang
mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong-royong.
2. Bersikap adil.
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4. Menghormati hak-hak orang lain.
5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
6. Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.
7. Tidak bersifat boros.
8. Tidak bergaya hidup mewah.
9. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.
10. Suka bekerja keras.
11. Menghargai hasil karya orang lain.
12. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial.
Ketetapan ini kemudian dicabut dengan Tap MPR no. I/MPR/2003 dengan 45
butir Pancasila. Tidak pernah dipublikasikan kajian mengenai apakah butirbutir ini benar-benar diamalkan dalam keseharian warga Indonesia.