Pancasila Sebagai Dasar Negara
Presentasi ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pancasila yang diampu oleh bapak Sujarwo M.Pd
Kelompok 1 [Prodi BK UNJ 2017]
Nama anggota berdasarkan huruf A sampai Z
1. Andre Pratama 1106617017
2. Anisa Riskyana 1106617067
3. Chatherin Tasya 1106617042
4. Darryl Herdianto 1106617057
5. Fatma Sahida 1106617022
6. Fildzah Nadine 1106617048
7. Gita adila 1106617026
8. Isti Anggriani 1106617020
BAB VII WAWASAN NUSANTAR
Yang di tampilkandalam powerpoint tersebut meliputi
1. aspek wawasan nusantara
2. hakikat wawasan nusantara
3. asas wawasan nusantara
4. kedudukan, fungsi dan tujuan wawasan nusantara
5. implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan sehari-hari
slide ini berisi tentang pentingnya kesatuan dan persatuan bangsa demi terciptanya kedaulatan negara yang berdaulat dan adil sejahtera serta menjelaskan tentang pentingnya kekeluargaan dan kegotongroyongan. slide ini juga dilengkapi gambar dan tulisan yang menarik sehingga mudah untuk dibaca dan dipahami
NILAI PANCASILA DALAM KERANGKA PRAKTIK PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NEGARAAlvianNurAzqy
Kekuasaan konstitutif yaitu kekuasaan untuk mengubah dan menetapkan UUD
Pemegang kekuasaan ini adalah MPR
Ditegaskan dalam pasal 3 ayat 1 UUD NRI 1945 yang menyatakan bahwa “ Majelis Permusyawaratan Rakyat berwenang mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar ”
Tugas : 1. Melantik presiden dan wakil presiden dari hasil pemilu
2. Memilih presiden dan wakil presiden apabila mangkat
3. Memutuskan usulan DPR berdasarkan Mahkamah Konstitusi untuk
memberhentikan presiden atau wakil presiden dalam masa jabatannya
4. Mengganti dan menetapkan UUD
Pancasila Sebagai Dasar Negara
Presentasi ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pancasila yang diampu oleh bapak Sujarwo M.Pd
Kelompok 1 [Prodi BK UNJ 2017]
Nama anggota berdasarkan huruf A sampai Z
1. Andre Pratama 1106617017
2. Anisa Riskyana 1106617067
3. Chatherin Tasya 1106617042
4. Darryl Herdianto 1106617057
5. Fatma Sahida 1106617022
6. Fildzah Nadine 1106617048
7. Gita adila 1106617026
8. Isti Anggriani 1106617020
BAB VII WAWASAN NUSANTAR
Yang di tampilkandalam powerpoint tersebut meliputi
1. aspek wawasan nusantara
2. hakikat wawasan nusantara
3. asas wawasan nusantara
4. kedudukan, fungsi dan tujuan wawasan nusantara
5. implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan sehari-hari
slide ini berisi tentang pentingnya kesatuan dan persatuan bangsa demi terciptanya kedaulatan negara yang berdaulat dan adil sejahtera serta menjelaskan tentang pentingnya kekeluargaan dan kegotongroyongan. slide ini juga dilengkapi gambar dan tulisan yang menarik sehingga mudah untuk dibaca dan dipahami
NILAI PANCASILA DALAM KERANGKA PRAKTIK PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NEGARAAlvianNurAzqy
Kekuasaan konstitutif yaitu kekuasaan untuk mengubah dan menetapkan UUD
Pemegang kekuasaan ini adalah MPR
Ditegaskan dalam pasal 3 ayat 1 UUD NRI 1945 yang menyatakan bahwa “ Majelis Permusyawaratan Rakyat berwenang mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar ”
Tugas : 1. Melantik presiden dan wakil presiden dari hasil pemilu
2. Memilih presiden dan wakil presiden apabila mangkat
3. Memutuskan usulan DPR berdasarkan Mahkamah Konstitusi untuk
memberhentikan presiden atau wakil presiden dalam masa jabatannya
4. Mengganti dan menetapkan UUD
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
3. Pengertian Pancasila
Kata Pancasila berasala dari bahasa sansekerta
yaitu panca dan syiila. Panca berarti lima dan
syiila berarti dasar; aadab; akhlak atau asas
4. Pengertian Pancasila
Dengan demikian Pancasila adalah lima dasar
adab, akhlak, yang menjadi acuan berprilaku
dalam kehidupan bermasyarakat. Berbagsa dan
bernegara Indonesia
5. Sejarah Pancasila
Istilah Pancasila pertama kali disampaikan oleh Ir.
Soekarno pada sidang PPKI pada tanggal 1 Juni,
tentang dasar negara Indonesia Merdeka. Lima dasar
yang dikemukakan Ir. Soekarno sebagai dasar dasar
negara Indonesia merdeka diberi nama “pantjasila” .
Beliau memberi nama “pantja-sila” atas saran
temannya yang ahli bahasa
6. Sejarah Pancasila
Pada akhir persidangan, seluruh anggota PPKI
menyetujui nama pancasila sebagai dasar negara
Indonesia merdeka, namun isi atau rumusannya yang
dikemukakan oleh Ir. Soekarno belum disetujui atau
disepakati, termasuk usulan yang dikemukakan oleh
Mr. M. Yamin dan Prof. Dr. Soepomo
7. Sejarah Pancasila
Rumusan dasar negara yang disampaikan oleh
beberapa orang tersebut kemudian disempurnakan
oleh panitia kecil yang dikenal “ Panitia sembilan”.
tugas utama Panitia sembilan menyiapkan rancangan
pembukaan hukum dasar. Hasil akhir dari kerja
Panitia sembilan tersebut dikenal “Piagam Jakarta”,
yang merupakan cikal bakal dari rumusan Pancasila
8. Dengan demikian, bila berbicara tentang Pancasila
maka kita berbicara tentang lima asas yang menjadi
acuan atau pedoman hidup manusia dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Lima asas
Pancasila yang dimaksud, sekaligus menjadi amanat
bangsa dan negara Indonesia dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
9. 1.Pancasila Sebagai Dasar Negara
Dasar negara merupakan alas atau fundamen yang
menjadi pijakan dan mampu memberikan kekuatan
kepada berdirinya sebuah negara. Negara Indonesia
dibangun juga berdasarkan pada suatu landasan atau
pijakan yaitu Pancasila. Pancasila, dalam fungsinya
sebagai dasar negara, merupakan sumber kaidah hukum
yang mengatur negara Republik Indonesia, termasuk di
dalamnya seluruh unsur-unsurnya yakni pemerintah,
wilayah dan rakyat. Pancasila dalam kedudukannya
seperti inilah yang merupakan dasar pijakan
penyelenggaraan negara dan seluruh kehidupan negara
Republik Indonesia.
10. 2. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup
Setiap manusia di dunia pasti mempunyai pandangan hidup.
Pandangan hidup adalah suatu wawasan menyeluruh
terhadap kehidupan yang terdiri dari kesatuan rangkaian
nilai-nilai luhur. Pandangan hidup berfungsi sebagai
pedoman untuk mengatur hubungan manusia dengan
sesama, lingkungan dan mengatur hubungan manusia
dengan Tuhannya.
Pandangan hidup yang diyakini suatu masyarakat maka akan
berkembang secara dinamis dan menghasilkan sebuah
pandangan hidup bangsa. Pandangan hidup bangsa adalah
kristalisasi nilai-nilai yang diyakini kebenarannya maupun
manfaatnya oleh suatu bangsa sehingga darinya mampu
menumbuhkan tekad untuk mewujudkannya di dalam sikap
hidup sehari-hari.
11. 3. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa
Indonesia
Ideologi menurut Kamus Umum Bhs Indonesia adalah
keyakinan yang dicita-citakan sebagai dasar pemerintahan
negara. Sedangkan pengertian ‘ideologi’ secara umum
adalah kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-
keyakinan, kepercayaan-kepercayaan yang menyeluruh dan
sistematis, yang menyangkut dan mengatur tingkah laku
sekelompok manusia tertentu dalam pelbagai bidang
kehidupan yang menyangkut bidang politik (termasuk
bidang pertahanan dan keamanan), bidang sosial, bidang
kebudayaan, dan bidang keagamaan.
Di dalam Pancasila telah tertuang cita-cita, ide-ide, gagasan-
gagasan yang ingin dicapai bangsa Indonesia. Oleh karena
itu Pancasila dijadikan Ideologi Bangsa.
12. 4. Pancasila sebagai Sumbet Segala
Sumber Hukum
Sebagai sumber dari segala hukum atau sebagai sumber tertib hukum
Indonesia maka Setiap produk hukum harus bersumber dan tidak
boleh bertentangan dengan Pancasila. Pancasila tercantum dalam
ketentuan tertinggi yaitu Pembukaan UUD 1945, kemudian
dijelmakan atau dijabarkan lebih lanjut dalam pokok-pokok pikiran,
yang meliputi suasana kebatinan dari UUD 1945, yang pada
akhirnya dikongkritisasikan atau dijabarkan dari UUD1945, serta
hukum positif lainnya.
Pancasila sebagai dasar filsafat negara, pandangan hidup bangsa serta
idiologi bangsa dan negara, bukanlah hanya untuk sebuah rangkaian
kata- kata yang indah namun semua itu harus kita wujudkan dan di
aktualisasikan di dalam berbagai bidang dalam kehidupan
bermasarakat, berbangsa dan bernegara.
13. 5. Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa
Indonesia
Pancasila dalam pengertian ini adalah seperti
yang dijelaskan dalam teori "Von Savigny"
bahwa setiap Volksgeist (jiwa rakyat/jiwa
bangsa) Indonesia telah melaksanakan
Pancasila. Dengan kata lain, lahirnya Pancasila
bersamaan dengan adanya bangsa Indonesia.
14. 6. Pancasila Sebagai Kepribadian
Bangsa Indonesia
Pancasila dalam pengertian ini adalah bahwa
sikap, tingkah laku, dan perbuatan Bangsa
Indonesia mempunyai ciri khas. Artinya, dapat
dibedakan dengan bangsa lain, dan kepribadian
bangsa Indonesia adalah Pancasila. Oleh
karena itu, Pancasila disebut juga sebagai
kepribadian bansa Indonesia.
15. 7. Pancasila Sebagai Cita-Cita dan
Tujuan Nasional
Artinya cita-cita luhur Bangsa Indonesia tegas
termuat dalam Pembukaan UUD 1945 karena
Pembukaan UUD 1945 merupakan perjuangan
jiwa proklamasi, yaitu Jiwa Pancasila. Dengan
demikian, Pancasila merupakan Cita-Cita dan
Tujuan Nasional Bangsa Indonesia (Alinea II
dan IV Pembukaan UUD 1945).
16. 8. Pancasila Sebagai Perjanjian Luhur
Bangsa Indonesia
Pancasila disahkan bersama-sama dengan
disahkannya UUD 1945 oleh Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal
18 Agustus 1945. PPKI ini merupakan wakil-
wakil dari seluruh rakyat Indonesia yang
mengesahkan perjanjian luhur tersebut.
17. 1. Ketuhanan Yang Maha Esa
terkandung nilai religius, antara lain :
a. Kepercayaan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa sebagai
pencipta segala sesuatu dengan sifat-sifat yang sempurna dan suci
seperti Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha Adil, Maha Bijaksana
dan sebagainya;
b. Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yakni
menjalankan semua perintah- NYA dan menjauhi larangan-
larangannya. Dalam memanfaatkan semua potensi yang diberikan
oleh Tuhan Yang Maha Pemurah manusia harus menyadari, bahwa
setiap benda dan makhluk yang ada di sekeliling manusia
merupakan amanat Tuhan yang harus dijaga dengan sebaik-baiknya;
harus dirawat agar tidak rusak dan harus memperhatikan
kepentingan orang lain dan makhluk-makhluk Tuhan yang lain.
18. 2. Kemanusiaan Yang Adil Dan
Beradab
terkandung nilai-nilai perikemanusiaan yang harus
diperhatikan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal
ini antara lain sebagai berikut :
-Pengakuan adanya harkat dan martabat manusia
dengan sehala hak dan kewajiban asasinya;
-Perlakuan yang adil terhdap sesama manusia,
terhadap diri sendiri, alam sekitar dan terhadap Tuhan;
-Manusia sebagai makhluk beradab atau berbudaya
yang memiliki daya cipta, rasa, karsa dan keyakinan.
19. 3. Persatuan Indonesia
terkandung nilai persatuan bangsa, dalam arti dalam hal-
hal yang menyangkut persatuan bangsa patut
diperhatikan aspek-aspek sebagai berikut :
-Persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa yang
mendiami wilayah Indonesia serta wajib membela dan
menjunjung tinggi (patriotisme);
-Pengakuan terhadap kebhinekatunggalikaan suku
bangsa (etnis) dan kebudayaan bangsa (berbeda-beda
namun satu jiwa) yang memberikan arah dalam
pembinaan kesatuan bangsa;
-Cinta dan bangga akan bangsa dan Negara Indonesia
(nasionalisme).
20. 4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan
terkandung nilainilai kerakyatan. Dalam hal ini ada
beberapa hal yang harus dicermati, yakni:
-Kedaulatan negara adalah di tangan rakyat;
-Pimpinan kerakyatan adalah hikmat
kebijaksanaan yang dilandasi akal sehat;
-Manusia Indonesia sebagai warga negara dan
warga masyarakat mempunyai kedudukan, hak
dan kewajiban yang sama;
21. 5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh
Rakyat Indonesia
terkandung nilai keadilan sosial. Dalam hal ini harus
diperhatikan beberapa aspek berikut, antara lain :
-Perlakuan yang adil di segala bidang kehidupan
terutama di bidang politik, ekonomi dan sosial
budaya;
-Perwujudan keadilan sosial itu meliputi seluruh
rakyat Indonesia;
-Keseimbangan antara hak dan kewajiban,
menghormati hak milik orang lain;
22. 1. Ketuhanan yang Maha Esa
Contoh sikap yang mencerminkan sila tersebut:
• Percaya dan takwa kepada Tuhan yang Maha Esa
sesuai ajaran agama yang dianut masing-masing
• Menjalankan perintah agama sesuai ajaran yang
dianut masing-masing
• Saling menghormati antarumat beragama
• Tidak memaksakan suatu agama pada orang lain
23. 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Contoh sikap yang mencerminkan sila tersebut:
• Tidak membeda bedakan manusia berdasarkan suku,
agama, warna kulit, tingkat ekonomi,maupun tingkat
pendidikan
• Menyadari bahwa kita diciptakan sama oleh Tuhan
• Membela kebenaran dan keadilan
• Menyadari bahwa kita mempunyai hak dan kewajiban
yang sama
• Tidak melakukan diskriminatif
24. 3. Persatuan Indonesia
Contoh sikap yang mencerminkan sila tersebut:
• Cinta pada tanah air dan bangsa
• Menjaga nama baik bangsa dan Negara
• Tidak membangga banggakan bangsa lain dan
merendahkan bangsa sendiri
• Ikut serta dalam ketertiban dunia
• Menjunjung tinggi persatuan bangsa
• Mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara di atas
kepentingan pribadi dan golongan
25. 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan
dalampermusyawaratan perwakilan
Contoh sikap yang mencerminkan sila tersebut:
• Selalu mengedepankan musyawarah untuk
mencapai mufakat dalam menyelesaikan masalah
• Tidak memaksakan kehendak pada orang lain
• Mengutamakan kepentingan masyarakat, bangsa,
dan Negara
• Menghormati hasil musyawarah
• Ikut serta dalam pemilihan umum
26. 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia
Contoh sikap yang mencerminkan sila tersebut:
• Berusaha menolong orang lain sesuai kemampuan
• Menghargai hasil karya orang lain
• Tidak mengintimidasi orang dengan hak milik
kita
• Menjunjung tinggi nilai kekeluargaan
• Menghormati hak dan kewajiban orang lain