Kasus Kasus Pelanggaran Hak dan Kewajiban Warga Negaraafifahdhaniyah
Merupakan materi pelajaran pendidikan Kewarganegaraan kelas XII pada Bab 1. Isi slide ini mengenai pengertian hak dan kewajiban, nilai-nilai pancasila yang memandang hak dan kewajiban asasi manusia dalam perspektif pancasila atau hak warga negara dan kewajiban warga negara
Kasus Kasus Pelanggaran Hak dan Kewajiban Warga Negaraafifahdhaniyah
Merupakan materi pelajaran pendidikan Kewarganegaraan kelas XII pada Bab 1. Isi slide ini mengenai pengertian hak dan kewajiban, nilai-nilai pancasila yang memandang hak dan kewajiban asasi manusia dalam perspektif pancasila atau hak warga negara dan kewajiban warga negara
Materi dari mata pelajaran PPKN tingkat SMA/SMK/MA mengenai Dinamika Penerapan Demokrasi Pancasila, berisi tentang penjelasan mengenai perubahan sistem demokrasi yang telah dan sedang diterapkan oleh negara Indonesia dari awal merdeka sampai sekarang.
Materi dari mata pelajaran PPKN tingkat SMA/SMK/MA mengenai Dinamika Penerapan Demokrasi Pancasila, berisi tentang penjelasan mengenai perubahan sistem demokrasi yang telah dan sedang diterapkan oleh negara Indonesia dari awal merdeka sampai sekarang.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
1. Dalam UUD 1945 juga terkandung :
1. Materi pengaturan sistem pemerintahan, termasuk pengaturan tentang
kedudukan, tugas, wewenang dan hubungan antara lembaga-lembaga
negara
2. Hubungan negara dengan warga negara baik dibidang politik, ekonomi, sosial
dan budaya maupun hankam.
Dasar Negara adalah ajaran atau teori yang merupakan hasil pemikiran yang
mendalam (filsafat) mengenai dunia dan kehidupan di dunia, termasuk kehidupan
berbegara di dalamnya, yang dijadikan pedoman dasar yang mengatur dan
memelihara kehidupan bersama dalam suatu negara. Fungsi dasar Negara antara
lain adalah sebagai berikut : Dasar berdiri dan tegaknya Negara , dasar kegiatan
penyelenggaraan Negara , dasar partisipasi dasar Negara , dasar pergaulan antar
warga Negara. Dasar Negara Indonesia adalah Pancasila. Kata Pancasila terdiri dari
dua kata dari sansekerta. Panca berarti lima, dan sila berarti prinsip atau asas.
Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia berisi lima butir sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan Yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
/ Perwakilan
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara
bagi seluruh rakyat Indonesia. Sesuai dengan pedoman penghayatan dan
pengamalan Pancasila yang tercantum pada Tap MPR no. II/MPR/1978, ada 45
2. butir pengamalan Pancasila, antara lain:
Sila pertama:
1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
2. Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan yang Maha Esa sesuai
agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil
dan beradab.
3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk
agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
4. Membina kerukunan hidup di antara umat beragama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
5. Agama kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang
menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah
sesuai dengan dan kepercayaan masing-masing.
7. Tidak meakasakan suatu dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
kepada orang lain.
Sila Kedua:
1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2. Dengan mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi
setiap manusia tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan,
jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dsb.
3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
3. 4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa slira.
5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
6. Menjunjung nilai-nilai kemanusiaan.
7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8. Berani membela kebenaran dan keadilan.
9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan
bangsa lain.
Sila ketiga:
1. Mampu menemptakan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara sebagi kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi dan golongan.
2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila
diperlukan.
3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air
5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial.
6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhineka Tunggal Ika.
7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Sila Keempat:
1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia
mempunyai kedudukan hak dan kewajiban yang sama.
2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
4. bersama.
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai
hasil keputusan musyawarah.
6. Dengan iktikad baik dan tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
musyawarah.
7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama daiatas kepentingan
pribadi dan golongan.
8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai hati nurani yang luhur.
9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral
kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia,
nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan keasatuan demi
kepantingan bersama.
10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk
melaksanakan permusyawaratan.
Sila Kelima:
1. Mengembangkan perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3. Menjaga keseimbangan hak dan kewajiban.
4. Menghormati hak orang lain.
5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri
6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan
terhadap orang lain.
7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal bersifat pemborosan dan gaya
5. hidup mewah.
8. Tidak menghunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan
kepentingan umum.
9. Suka bekerja keras.
10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuann yang merata
dan berkeadilan sosial.
Istilah “constitution” lebih luas, yaitu keseluruhan peraturan- baik yang tertulis
maupun tidak tertulis- yang mengatur secara mengikat cara suatu pemerintahan
diselenggarakan dalam suatu masyarakat. Undang-Undang Dasar adalah konstitusi
yang tertulis, sedangkan konstitusi memuat baik peraturan tertulis maupun tidak
tertulis. Para penyusun UUD 1945 menganut pikiran yang sama dalam penjelasan
UUD 1945 dikatakan : “Undang-Undang Dasar suatu negara ialah hanya sebagian
hukum dasar negara itu. Undang-Undang Dasar ialah Hukum Dasar yang tertulis,
sedang di sampingnya Undang-Undang Dasar tersebut berlaku juga Hukum Dasar
yang tidak tertulis, yaitu aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam
praktek penyelenggaraan negara, meskipun tidak tertulis”. Hukum dasar tidak tertulis
disebut Konvensi. Fungsi konstitusi adalah sebagai berikut : yaitu menentukan dan
membatasi kekuasaan penguasa Negara dan penjamin hak-hak asasi manusia.
Melalui pembagian kekuasaan Negara , konstitusi menentukan dan membatasi
kekuasaan penguasa , sedangkan melalui aturan tentang hak asasi , konstitusi
member perintah agar penguasa Negara melindungi hak asasi manusia warga
Negara atau penduduknya.
Keterkaitan antara dasar negara dengan konstitusi nampak pada gagasan dasar,
6. cita-cita, dan tujuan negara yang tertuang dalam Mukadimah atau Pembukaan
Undang-Undang Dasar suatu negara. Dari dasar negara inilah kehidupan negara
yang dituangkan dalam bentuk peraturan perundang-undangan diatur dan
diwujudkan. Salah satu perwujudan dalam mengatur dan menyelenggarakan
kehidupan ketatanegaraan suatu negara adalah dalam bentuk Konstitusi atau
Undang-Undang Dasar.