Perubahan sosial budaya dapat berupa kemajuan atau kemunduran. Perubahan ke arah kemajuan misalnya modernisasi teknologi yang mempermudah kehidupan manusia, sementara perubahan kemunduran dapat mengurangi interaksi sosial secara langsung. Bentuk perubahan lainnya adalah evolusi yang lambat atau revolusi yang cepat, serta perubahan kecil atau besar yang berdampak rendah atau tinggi bagi masyarakat. Perubahan
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
Bentuk perubahan sosial budaya
1. Bentuk Perubahan Sosial Budaya
Perubahan adalah sebuah kondisi yang berbeda dari sebelumnya. Perubahan itu bisa
berupa kemajuan maupun kemunduran. Bila dilihat dari sisi maju dan mundurnya,
maka bentuk perubahan sosial dapat dibedakan menjadi:
1. Perubahan sebagai suatu kemajuan (progress)
Perubahan sebagai suatu kemajuan merupakan perubahan yang memberi dan membawa
kemajuan pada masyarakat. Hal ini tentu sangat diharapkan karena kemajuan itu
bisa memberikan keuntungan dan berbagai kemudahan pada manusia. Perubahan
kondisi masyarakat tradisional, dengan kehidupan teknologi yang masih sederhana,
menjadi masyarakat maju dengan berbagai kemajuan teknologi yang memberikan
berbagai kemudahan merupakan sebuah perkembangan dan pembangunan yang membawa
kemajuan. Jadi, pembangunan dalam masyarakat merupakan bentuk perubahan ke arah
kemajuan (progress).
Perubahan dalam arti progress misalnya listrik masuk desa, penemuan alat-alat
transportasi, dan penemuan alat-alat komunikasi. Masuknya jaringan listrik
membuat kebutuhan manusia akan penerangan terpenuhi; penggunaan alat-alat
elektronik meringankan pekerjaan dan memudahkan manusia memperoleh hiburan dan
informasi; penemuan alat-alat transportasi memudahkan dan mempercepat mobilitas
manusia proses pengangkutan; dan penemuan alat-alat komunikasi modern seperti
telepon dan internet, memperlancar komunikasi jarak jauh.
2. Perubahan sebagai suatu kemunduran (regress)
Tidak semua perubahan yang tujuannya ke arah kemajuan selalu berjalan sesuai
rencana. Terkadang dampak negatif yang tidak direncanakan pun muncul dan bisa
menimbulkan masalah baru. Jika perubahan itu ternyata tidak menguntungkan bagi
masyarakat, maka perubahan itu dianggap sebagai sebuah kemunduran.
Misalnya, penggunaan HP sebagai alat komunikasi. HP telah memberikan kemudahan
dalam komunikasi manusia, karena meskipun dalam jarak jauh pun masih bisa
komunikasi langsung dengan telepon atau SMS. Disatu sisi HP telah mempermudah
dan mempersingkat jarak, tetapi disisi lain telah mengurangi komunikasi fisik
dan sosialisasi secara langsung. Sehingga teknologi telah menimbulkan dampak
berkurangnya kontak langsung dan sosialisasi antar manusia atai individu.
Jika dilihat dari segi cepat atau lambatnya perubahan, maka perubahan dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Evolusi dan Revolusi (perubahan lambat dan perubahan cepat)
Evolusi adalah perubahan secara lambat yang terjadi karena usaha-usaha
masyarakat dalam menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan dan kondisi-kondisi
baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat. Contoh perubahan evolusi
adalah perubahan pada struktur masyarakat. Suatu masyarakat pada masa tertentu
bentuknya sangat sederhana, namun karena masyarakat mengalami perkembangan, maka
bentuk yang sederhana tersebut akan berubah menjadi kompleks.
Revolusi, yaitu perubahan sosial mengenai unsur-unsur kehidupan atau lembaga-
lembaga kemasyarakatan yang berlangsung relatif cepat. Seringkali perubahan
revolusi diawali oleh munculnya konflik atau ketegangan dalam masyarakat,
ketegangan-ketegangan tersebut sulit dihindari bahkan semakin berkembang dan
tidak dapat dikendalikan. Terjadinya proses revolusi memerlukan persyaratan
tertentu, antara lain:
a. Ada keinginan umum untuk mengadakan suatu perubahan.
b. Adanya pemimpin/kelompok yang mampu memimpin masyarakat tersebut.
c. Harus bisa memanfaatkan momentum untuk melaksanakan revolusi.
d. Harus ada tujuan gerakan yang jelas dan dapat ditunjukkan kepada rakyat.
e. Kemampuan pemimpin dalam menampung, merumuskan, serta menegaskan rasa tidak
puas masyarakat dan keinginan-keinginan yang diharapkan untuk dijadikan program
dan arah gerakan revolusi. Contoh perubahan secara revolusi adalah peristiwa
2. reformasi (runtuhnya rezim Soeharto), peristiwa Tsunami di Aceh, semburan lumpur
Lapindo (Sidoarjo).
2. Perubahan Kecil dan Perubahan Besar
Perubahan kecil adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial
yang tidak membawa pengaruh langsung atau pengaruh yang berarti bagi masyarakat.
Contoh perubahan kecil adalah perubahan mode rambut atau perubahan mode pakaian.
Perubahan besar adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial
yang membawa pengaruh langsung atau pengaruh berarti bagi masyarakat. Contoh
perubahan besar adalah dampak ledakan penduduk dan dampak industrialisasi bagi
pola kehidupan masyarakat.
3. Perubahan yang Direncanakan dan Tidak Direncanakan
Perubahan yang dikehendaki atau yang direncanakan merupakan perubahan yang telah
diperkirakan atau direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak
melakukan perubahan di masyarakat. Pihak-pihak tersebut dinamakan agent of
change, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan
masyarakat untuk memimpin satu atau lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan yang
bertujuan untuk mengubah suatu sistem sosial. Contoh perubahan yang dikehendaki
adalah pelaksanaan pembangunan atau perubahan tatanan pemerintahan, misalnya
perubahan tata pemerintahan Orde Baru menjadi tata pemerintahan Orde Reformasi.
Perubahan yang tidak dikehendaki atau yang tidak direncanakan merupakan
perubahan yang terjadi di luar jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat
menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan. Contoh
perubahan yang tidak dikehendaki atau tidak direncanakan adalah munculnya
berbagai peristiwa kerusuhan menjelang masa peralihan tatanan Orde Lama ke Orde
Baru dan peralihan tatanan Orde Baru ke Orde Reformasi.