SlideShare a Scribd company logo
BAB I 
PENDAHULUAN 
Sporozoa dan Infusoria 1 
I.1 Latar Belakang 
Pada awalnya makhluk hidup yang ada di bumi dikelompokkan oleh Aristoteles 
menjadi 2 kingdom, yaitu kingdom Plantae (tumbuhan) dan kingdom Animalia (hewan). 
Ditemukannya mikroskop dan dunia mikroorganisme mendorong para ahli untuk 
memperbaiki sistem pengelompokan tersebut. Sebagai contoh, apakah Euglena termasuk 
kelompok hewan atau tumbuhan? Euglena mampu melakukan fotosintesis seperti 
tumbuhan dan mampu bergerak seperti hewan. Oleh karena itu, perlu adanya kingdom 
ketiga. Pada tahun 1886, seorang ahli Jerman bernama Ernst Haeckel memperkenalkan 
kingdom ketiga yang disebut Protista untuk menempatkan organisme yang bukan hewan 
ataupun tumbuhan. 
Protista merupakan organisme eukariotik uniseluler atau multiseluler. Protista 
belum memiliki diferensiasi jaringan. Berdasarkan kemiripan ciri-cirinya dengan hewan, 
tumbuhan, dan jamur dalam memperoleh nutrisinya. Protista dibedakan ke dalam 3 
subkingdom, yaitu subkingdom Protozoa (Protista mirip hewan); subkingdom Algae 
(Protista mirip tumbuhan); subkingdom Myxomycophyta (jamur lendir). 
Protista yang menyerupai hewan dikenal dengan nama protozoa (protos = pertama, 
zoon = hewan). Sebagian protozoa adalah hewan eukariotik bersel tunggal dan 
mikroskopis. Protozoa dapat hidup pada air tawar, air laut, air payau bahkan ada juga 
yang hidup di dalam tubuh organisme lain. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel 
itu sendiri dengan menggunakan organel-organel antara lain membran plasma, 
sitoplasma dan mitokondria. 
Sebagian besar hidup bebas, sedangkan lainnya merupakan paras it. Dalam 
ekosistem perairan, protzoa hidup bebas sebagai zooplankton, maupun sebagai 
zoobentos. Protozoa parasit sering menyebabkan penyakit serius pada manusia, 
misalnya malaria, disentri, dan giardiasis. 
Protozoa berkembangbiak dengan cara aseksual, yaitu dengan cara pembelahan 
biner dan membentuk spora serta secara seksual yaitu melalui konjugasi. Hewan ini
memilki alat gerak berupa cilia, flagel, dan kaki semu (pseudopia), tetapi ada juga yang 
tidak memiliki alat gerak. 
Berdasarkan alat geraknya, protozoa memiliki 4 filum yaitu Rhizopoda, Flagellata 
(mastigophora), Fitoflagellata, Ciliata (infusoria) dan Sporozoa (apicomplexa). 
Sporozoa dan Infusoria 2 
I.2 Rumusan Masalah 
Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah yang terdapat dalam penulisan 
makalah ini adalah sebagai berikut : 
1. Bagaimana ciri umum, struktur tubuh, serta klasifikasi Sporozoa? 
2. Bagaimana ciri umum, struktur tubuh, serta klasifikasi Infusoria? 
3. Apa saja keuntungan dan kerugian Protozoa dalam kehidupan manusia? 
I.3 Tujuan 
Agar pembaca dapat memahami tentang Protozoa pada kelas Sporozoa dan kelas 
Infusoria.
BAB II 
PEMBAHASAN 
Sporozoa dan Infusoria 3 
II.1 Kelas Sporozoa 
Sporozoa (Yunani, spore = biji, zoa = hewan) adalah kelompok protista uniseluler 
atau bersel satu yang pada salah satu tahapan dalam siklus hidupnya dapat membentuk 
sejenis spora. Sporozoa hidup sebagai parasit pada tubuh hewan dan manusia. Dalam 
siklus hidupnya, sporozoa membentuk spora dalam tubuh inang. Pada umumnya 
bersifat parasit dan dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. 
A. Ciri Umum Sporozoa 
 Tidak memiliki alat gerak 
 Tubuhnya berbentuk bulat panjang, 
 Ukuran tubuhnya hanya beberapa micron, tetapi didalam usus manusia atau 
hewan yang dapat mencapai 10 mm. 
Contohnya yaitu Plasmodium sp. 
B. Struktur Morfologi 
Pelikel : meliputi membran yang melindungi Plasmodium seperti kulit 
Mitokondria : sebagai pabrik energi sel yang menghasilkan energi 
Nukleus : mengatur aktivitas sel
C. Struktur Anatomi 
(1) Sistem Pencernaan 
Sporozoa mendapatkan makanan dengan cara menyerap zat makanan dari 
tubuh inagnya. 
(2) Sistem Respirasi dan Sistem Ekskresi 
Respirasi dan ekskresi sporozoa dilakukan dengan cara difusi. 
(3) Sistem Reproduksi 
a. Secara aseksual/vegetatif yang dibagi lagi menjadi : 
 Skizogoni yaitu pembelahan diri berlangsung dalam tubuh inang tetap 
 Sporogoni yaitu membentuk spora yang berlangsung dalam tubuh 
inang perantara (hospes intermediet) caranya melalui peleburan yang 
terjadi pada tubuh nyamuk 
b. Secara seksual/generatif disebut gamogoni/gametogenesis yang berupa 
pembentukan dan peleburan sel-sel gamet (mikrogamet/gamet jantan dan 
makrogamet/gamet betina) yang terjadi di dalam tubuh inang perantara atau 
nyamuk. 
Sporozoa dan Infusoria 4
Sporozoa dan Infusoria 5 
Di dalam tubuh nyamuk : 
 Di dalam kelenjar ludah nyamuk makrogametosit dan mikrogametosit berkembang 
menjadi makrogamet (ovum) dan mikrogamet (sperma). Prosesnya dinamakan 
gamogoni/gametogenesis. 
 Terjadi fertilisasi (peleburan gamet jantan dan gamet betina) sehingga terbentuklah 
zigot. 
 Zigot berkembang menjadi ookinet masuk ke usus nyamuk untuk mendapatkan 
makanan. 
 Ookinet selanjutnya terbungkus oleh otot dinding perut nyamuk membentuk ookista. 
 Ookista akan membelah berulang kali sehingga terbentuk sel-sel yang lengkap 
dinamakan sporozoit. Peristiwa pembelahan dalam tubuh nyamuk disebut sporogoni. 
 Ookista yang telah matang maka akan pecah sehingga sporozoit tersebar ke seluruh 
tubuh nyamuk, diantaranya adalah ke dalam kelenjar ludah. 
 Nyamuk Anopheles betina menggigit, menghisap darah manusia kemudian 
mengeluarkan air liur yang mengandung sporozoid. 
Di dalam tubuh manusia : 
 Bersama aliran darah sporozoit menuju hati dan menetap selama ± 3 hari. 
 Kemudian sporozoit keluar dari hati kemudian menginfeksi sel-sel darah merah. 
Sporozoid di dalam sel darah merah disebut tropozoid. 
 Tropozoit akan membelah menjadi 6 - 32 merozoit. Peristiwa pembelahan dalam 
inang manusia ini disebut skizogoni. 
 Setelah sel darah merah pecah, merozoit keluar dan mencari sel-sel darah merah baru. 
Kejadian merozoit merusak/melisis sel-sel darah merah berulang beberapa kali. 
Gejala demam terjadi ketika merozoit melisiskan sel darah merah dalam jumlah 
banyak. 
 Sebagian dari merizoit berubah menjadi gametosit lalu gametosit akan berubah 
menjadi makrogametosit/gamet betina dan mikrogametosit/gamet jantan. 
 Jika darah si penderita digigit nyamuk Anopheles betina dan menghisap darah 
penderita tadi maka makrogametosit dan mikrogametosit akan ikut terhisap dan 
masuk ke dalam tubuh nyamuk.
D. Klasifikasi Sporozoa 
Kelas Sporozoa dibagi menjadi 9 ordo sebagai berikut : 
(1) Ordo Hoemosporidia, misalnya Plasmodium sp. 
Hidup di dalam darah, jaringan parenkim pada burung dan mamalia. 
(2) Ordo Gregarinida, misalnya Gregarina. 
Parasit intra dan ekstra pada inver lain, monocytst spec hidup dalam kencing 
cacing tanah. 
(3) Ordo Coccidia, misalnya Coccidium. 
Hidup di sel epitel hewan vertebrate dan beberapa Myriaphoda atau 
invertebrata. 
(4) Ordo Haplosporidia, misalnya Haplosproridium. 
(5) Ordo Sarcosporidia, misalnya Sarcocystis. 
(6) Ordo Myxosporidia, misalnya Sphaeromyxa. 
(7) Ordo Actinomyxidia, misalnya Triactinomyxon. 
(8) Ordo Microsporidia, misalnya Nosamabombycis. 
(9) Ordo Helicosporidia, misalnya Heliosporidium. 
Contoh susunan klasifikasi pada Plasmodium malariae. 
 Kingdom : Animalia 
 Filum : Protozoa 
 Class : Sporozoa 
 Ordo : Hoemosporidia 
 Family : Telesporidia 
 Genus : Plasmodium 
 Spesies : Plasmodium malariae 
II.2 Kelas Infusoria (Ciliata) 
Ciliata berasal dari bahasa Yunani (cilia = rambut kecil) atau Ciliophora/Infusoria 
bergerak dengan cilia (rambut getar). 
A. Ciri Umum Infusoria 
 Kebanyakan ciliata berbentuk simetris kecuali ciliate primitiv, simetrinya 
Sporozoa dan Infusoria 6 
radial.
 Tubuhnya diperkuat oleh perikel, yaitu lapisan luar yang disusun oleh 
sitoplasma padat. 
 Tubuhnya diselimuti oleh silia, yang menyelubungi seluruh tubuh utama 
disebut silia somatic. 
 Ciliata mempunyai dua tipe inti sel (nukleus), yaitu makronukleus dengan 
Sporozoa dan Infusoria 7 
mikronukleus. 
 Ciliata tidak mempunyai struktur khusus pertukaran udara dan sekresi 
Contohnya yaitu Paramecium caudatum. 
B. Struktur Morfologi 
Selaput sel 
 sebagai pelindung serta pengatur pertukaran makan dan gas 
Cilia 
 pelengkap seperti rambut yang membantu bergerak dan makan 
Vakuola makanan 
 vakuola yang berfungisi mencerna makanan 
Vakuola kontraktil 
 vakuola yang berfungisi mengeluarkan sisa makanan berbentuk cair keluar sel 
melalui membran sel serta mengatur kadar air dalam sel dengan berkontraksi / 
berdenyut.
Sporozoa dan Infusoria 8 
Makronukleus 
 fungsi vegetatif untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan, mengawasi 
kegiatan metabolisme, pertumbuhan, dan regenerasi 
Mikronukleus 
 fungsi reproduktif yaitu konjugasi, mengendalikan kegiatan reproduksi, dan 
inti besar 
Trikosit 
 pertahanan diri dar musuh 
Celah mulut (sitostoma) 
 mengumpulkan dan mengarahkan makanan ke dalam mulut sel (sitostoma) 
Pori anal 
 untuk mengeluarkan limbah 
C. Struktur Anatomi 
(1) Sistem Pencernaan dan Sistem Ekskresi 
Silia pada ciliata selain berfungsi sebagai alat gerak juga berfungsi sebagai alat 
menangkap makanan. Cara menangkap makanan adalah dengan menggetarkan 
silianya, agar terjadi aliran air keluar dan masuk mulut sel. Pada saat itulah 
masuk bersamaan dengan air bakteri, bahan organik, atau hewan uniseluler 
lainnya. Pada kelompok Ciliata, ada organ mirip mulut di permukaan sel yang 
disebut sitostoma. Sitostoma dapat digunakan menangkap makanan dengan 
dibantu silia. Apabila telah penuh, makanan akan masuk ke sitoplasma dengan 
membentuk vakuola makanan. Setelah makanan masuk ke dalam vakuola 
makanan. Ukuran vakuola mengecil kemudian mengalami pengasaman. 
Lisosom memberikan enzim ke dalam vakuola makanan tersebut untuk 
mencernakan makanan, kemudian vakuola membesar kembali. Hasil 
pencernaan makanan didispersikan ke dalam sitoplasma secara pinositosis. 
Pinositosis merupakan proses dimana partikel-partikel kecil yang berupa cairan 
ditangkap oleh sel dengan cara memecah partikel-pertikel kecil tersebut menjadi 
partikel-partikel yang lebih kecil. Partikel-partikel yang telah dipecah tersebut 
kemudian membentuk vesikula-vesikula kecil yang merupakan hasil invaginasi 
membran sel. Vesikula-vesikula kecil tersebut kemudian akan berfusi dengan
lisosom untuk ”mencerna” partikel tersebut. Dan sisanya dikeluarkan dari sel 
melalui pori-pori anal yang terletak disamping sitosoma. 
(2) Sistem Respirasi 
Respirasi pada ciliata sama yang dilakukan seperti amoeba yaitu dengan cara 
difusi melalui seluruh permukaan tubuhnya (selaput plasma). Sitoplasma 
dibedakan menjadi dua yaitu bagian luar adalah ektoplasma dan bagian dalam 
disebut endoplasma. Dibagian ektoplasma terdapat bentukan menyerupai akar 
yang disebut trikosit. Fungi trikosit untuk melindungi diri dari terhadap 
serangan lawan dan juga untuk menambatkan diri pada hewan lain waktu 
mengambil makanan. Tubuhnya dilindungi oleh pellicle, sehingga bentuk dari 
organism ini tetap. 
Sporozoa dan Infusoria 9 
(3) Reproduksi 
Proses reproduksi pada ciliata yaitu secara seksual dan aseksual. 
Perkembangbiakan aseksual pada ciliata yaitu dimulai dengan membelah diri 
secara transversal, dimulai dengan membelah makronukleus yang diikuti oleh 
sitoplasmanya, membelah diri dapat terjadi + tiap 24 jam. Setelah terjadi 
beberapa kali pembiakan aseksual (vegetatif), terjadilah pembiakan seksual 
(generatif) secara konjugasi yang dimulai dengan pertemuan antara 2 individu 
pada bagian mulut. Kemudian terjadi peristiwa selanjutnya makronukleusnya 
lenyap. Mikronukleusnya membelah secara meiosis menjadi empat. Tiga 
diantaranya lenyap dan satu membelah menjadi dua mikronukleus (haploid). 
Dan terjadi tukar menukar mikronuklues sehingga menjadi penyatuan 
mikronukleus haploid menjadi mikronukleus diploid, tiap individu memisahkan 
diri. Mikronukleus di dalam masing-masing individu membelah tiga kali 
berturut-turut menjadi delapan, empat diantaranya menjadi makronukleus, tiga 
diantaranya lenyap dan satu menjadi mikronukleus. Dalam keadaan demikian 
tiap individu dan mikronukleusnya akan mengadakan pembelahan dua kali 
berturut-turut hingga menjadi empat paramecium baru dengan makronukleus, 
mikronukleus dan perlengkapan lainnya yang lengkap. 
D. Klasifikasi Infusoria 
Kelas Ciliata dibagi menjadi 5 ordo sebagai berikut : 
(1) Ordo Holotricha, misalnya Didinium, Paramecium caudatum, Ichtyophtirius
(2) Ordo Spirotricha, misalnya Srylonichia, Euplotes, Balantidium, Diplodinium 
(3) Ordo Peritrica, misalnya Operculari, Trichodina, Epistylis, Vorticella 
(4) Ordo Chonotricha misalnya, Spirochona 
(5) Ordo Suctoria, misalnya Acineta, Ephelota , Trichophyra (parasit pada insang 
ikan), Allantosoma (parasit pada usus kuda), Tokophyra quadripartita. 
Contoh susunan klasifikasi pada Plasmodium malariae. 
 Kingdom : Animalia 
 Filum : Protozoa 
 Class : Infusoria 
 Ordo : Holotrichida 
 Family : Holotrichidae 
 Genus : Paramecium 
 Spesies : Paramecium caudatum 
II.3 Keuntungan dan Kerugian Protozoa dalam Kehidupan Manusia 
a.) Keuntungan Protozoa 
 Protozoa yang hidup dalam usus manusia atau hewan: E. Coli, membantu 
proses pembusukan, dan daat juga membantu pembentukan vitamin K. 
 Mengendalikan populasi Bakteri, sebagian Protozoa memangsa Bakteri 
sebagai makanannya, sehingga dapat mengontrol jumlah populasi Bakteri di 
alam. 
 Sumber makanan ikan, Di perairan sebagian Protozoa berperan sebagai 
plankton (zooplankton) dan benthos yang menjadi makanan hewan air, 
terutama udang, kepiting, ikan, dll. 
 Indikator minyak bumi, Fosil Foraminifera menjadi petunjuk sumber minyak, 
gas, dan mineral. 
 Bahan penggosok, Endapan Radiolaria di dasar laut yang membentuk tanah 
radiolaria, dapat dijadikan sebagai bahan penggosok. 
b.) Kerugian Protozoa 
 Trypanosome brucei, penyebab penyakit tidur di Afrika. 
 Trypanosome evansi, penyebab penyakit pada hewan ternak, misalnya sapi, 
kambing, dan kuda. 
Sporozoa dan Infusoria 10
 Leishmania, penyebab penyakit kala-azar. 
 Palsmodium vivax : penyebab malaria tertiana. 
 Palsmodium malariae : penyebab malaria quartiana. 
 Plasmodium falciparum : penyebab malaria tropikana. 
Sporozoa dan Infusoria 11
BAB III 
PENUTUP 
Sporozoa dan Infusoria 12 
III.1 Kesimpulan 
 Protista merupakan organisme eukariotik uniseluler atau multiseluler. 
 Protista dibedakan ke dalam 3 subkingdom, yaitu subkingdom Protozoa (Protista 
mirip hewan); subkingdom Algae (Protista mirip tumbuhan); subkingdom 
Myxomycophyta (jamur lendir). 
 Protozoa berkembangbiak dengan cara aseksual, yaitu dengan cara pembelahan 
biner dan membentuk spora serta secara seksual yaitu melalui konjugasi. 
 Sporozoa (Yunani, spore = biji, zoa = hewan) adalah kelompok protista uniseluler 
atau bersel satu. Sporozoa hidup sebagai parasit pada tubuh hewan dan manusia. 
 Ciliata berasal dari bahasa Yunani (cilia = rambut kecil) atau Ciliophora/Infusoria 
bergerak dengan cilia (rambut getar). 
III.2 Saran 
Diharapkan bagi para pembaca agar mencari referensi lain untuk menambah 
pengetahuan tentang Sporozoa dan Infusoria.
DAFTAR PUSTAKA 
Campbell, dkk. 2012. Biologi edisi ke-8 jili 2. Jakarta: Erlangga 
Riandari Henny. 2009. Theory and Application of Biology for Grade X. Solo: Tiga Serangkai 
George H. Freed, Ph.D. 2007. Schaum’s Outlines Biologi edisi ke-2. Jakarta: Erlangga 
Prawirohartono Slamet dan Sri Hidayati. 2007. Sains Biologi 1 SMA/MA. Jakarta: Bumi 
Sporozoa dan Infusoria 13 
Aksara 
Brotowidjoyo M.D. 1989. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga 
http://wayanaguspermadi.wordpress.com/2012/10/17/paramecium-caudatum/ 
(Diakses pada tanggal 3 Oktober 2014, pukul 10.23) 
http://smakita.net/ciri-ciri-ciliata-dan-sporozoa/ 
(Diakses pada tanggal 3 Oktober 2014, pukul 11.37)

More Related Content

What's hot

Protozoa
ProtozoaProtozoa
Protozoa
Sopi Nida
 
Klasifikasi dan penamaan mikroorganisme
Klasifikasi dan penamaan mikroorganismeKlasifikasi dan penamaan mikroorganisme
Klasifikasi dan penamaan mikroorganisme
Operator Warnet Vast Raha
 
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbionsJamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbions
f' yagami
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - BryophytaPPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
Agustin Dian Kartikasari
 
protozoa
protozoaprotozoa
protozoa
Yuga Rahmat S
 
Power Point Protozoa
Power Point ProtozoaPower Point Protozoa
Power Point ProtozoaImawaty Yulia
 
MAKALAH INSEKTA
MAKALAH  INSEKTAMAKALAH  INSEKTA
MAKALAH INSEKTAR Januari
 
Deuteromycota
DeuteromycotaDeuteromycota
Deuteromycota
Aini29
 
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNESLaporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
dewisetiyana52
 
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosinTeknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
ariindrawati2
 
Penicillium Paecilomyces Aspergillus
Penicillium Paecilomyces AspergillusPenicillium Paecilomyces Aspergillus
Penicillium Paecilomyces Aspergillus
Josua Sitorus
 
Ekskresi
EkskresiEkskresi
Ekskresi
HIA Class.
 
Tanya Jawab Biologi Molekuler
Tanya Jawab Biologi MolekulerTanya Jawab Biologi Molekuler
Tanya Jawab Biologi Molekuler
dewisetiyana52
 
Power Point Platyhelminthes
Power Point PlatyhelminthesPower Point Platyhelminthes
Power Point PlatyhelminthesImawaty Yulia
 
Parasitologi
ParasitologiParasitologi
Parasitologi
Widdya Anggraini
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
Agustin Dian Kartikasari
 

What's hot (20)

Protozoa
ProtozoaProtozoa
Protozoa
 
Klasifikasi dan penamaan mikroorganisme
Klasifikasi dan penamaan mikroorganismeKlasifikasi dan penamaan mikroorganisme
Klasifikasi dan penamaan mikroorganisme
 
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbionsJamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbions
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - BryophytaPPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
 
protozoa
protozoaprotozoa
protozoa
 
Power Point Protozoa
Power Point ProtozoaPower Point Protozoa
Power Point Protozoa
 
MAKALAH INSEKTA
MAKALAH  INSEKTAMAKALAH  INSEKTA
MAKALAH INSEKTA
 
Mikroorganisme
MikroorganismeMikroorganisme
Mikroorganisme
 
Deuteromycota
DeuteromycotaDeuteromycota
Deuteromycota
 
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNESLaporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
 
Euspongia sp
Euspongia spEuspongia sp
Euspongia sp
 
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosinTeknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
 
Penicillium Paecilomyces Aspergillus
Penicillium Paecilomyces AspergillusPenicillium Paecilomyces Aspergillus
Penicillium Paecilomyces Aspergillus
 
PPT FUNGI
PPT FUNGIPPT FUNGI
PPT FUNGI
 
Ekskresi
EkskresiEkskresi
Ekskresi
 
Tanya Jawab Biologi Molekuler
Tanya Jawab Biologi MolekulerTanya Jawab Biologi Molekuler
Tanya Jawab Biologi Molekuler
 
Power Point Platyhelminthes
Power Point PlatyhelminthesPower Point Platyhelminthes
Power Point Platyhelminthes
 
Parasitologi
ParasitologiParasitologi
Parasitologi
 
Pinophyta
PinophytaPinophyta
Pinophyta
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
 

Viewers also liked

Biologi - Sporozoa
Biologi - SporozoaBiologi - Sporozoa
Biologi - Sporozoa
Firdha Afsari
 
Protoza
ProtozaProtoza
Protoza
Farooq Marwat
 
Sporozoa
SporozoaSporozoa
Sporozoa
elzabethclaudya
 
Xmia11 sporozoa
Xmia11 sporozoaXmia11 sporozoa
Xmia11 sporozoa
Diniarti Prayuni
 

Viewers also liked (6)

Biologi - Sporozoa
Biologi - SporozoaBiologi - Sporozoa
Biologi - Sporozoa
 
Protoza
ProtozaProtoza
Protoza
 
Makalah protozoa irma
Makalah protozoa irmaMakalah protozoa irma
Makalah protozoa irma
 
Sporozoa
SporozoaSporozoa
Sporozoa
 
Xmia11 sporozoa
Xmia11 sporozoaXmia11 sporozoa
Xmia11 sporozoa
 
Sporozoa
SporozoaSporozoa
Sporozoa
 

Similar to Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa

Protista
Protista Protista
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
kompilasikuliahd3TLM
 
Modul Praktikum
Modul Praktikum Modul Praktikum
Modul Praktikum
arskafbr
 
Hewan dan lingkungan
Hewan dan lingkunganHewan dan lingkungan
Hewan dan lingkungan
Potpotya Fitri
 
Filum platyhelminthes
Filum platyhelminthesFilum platyhelminthes
Filum platyhelminthes
Onic Agustina
 
Kingdom animalia
Kingdom animaliaKingdom animalia
Kingdom animalia
NurIndahS3
 
Protozoa [Protista Mirip Hewan]
Protozoa [Protista Mirip Hewan]Protozoa [Protista Mirip Hewan]
Protozoa [Protista Mirip Hewan]
ElokXin Synta
 
Ppt Agent Protozoa.pptx
Ppt Agent Protozoa.pptxPpt Agent Protozoa.pptx
Ppt Agent Protozoa.pptx
Poniman10
 
BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGRERI 1 LUWUK
BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGRERI 1 LUWUKBAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGRERI 1 LUWUK
BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGRERI 1 LUWUK
firanitaputry
 
Kingdom Protista
Kingdom ProtistaKingdom Protista
Kingdom Protista
Dewi Ayu Pratiwi
 
Platyhelminthes
PlatyhelminthesPlatyhelminthes
Platyhelminthes
Musyafa Muhammad
 
Untitled presentation.pptx
Untitled presentation.pptxUntitled presentation.pptx
Untitled presentation.pptx
KeishaPanjaitan
 
BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGERI 1 LUWUK
BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGERI 1 LUWUK BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGERI 1 LUWUK
BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGERI 1 LUWUK firanitaputry
 
Presentasi Animalia (IKD)
Presentasi Animalia (IKD)Presentasi Animalia (IKD)
Presentasi Animalia (IKD)
Devy Adiwijayanti
 

Similar to Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa (20)

Protista
Protista Protista
Protista
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
 
Modul Praktikum
Modul Praktikum Modul Praktikum
Modul Praktikum
 
Hewan dan lingkungan
Hewan dan lingkunganHewan dan lingkungan
Hewan dan lingkungan
 
Filum platyhelminthes
Filum platyhelminthesFilum platyhelminthes
Filum platyhelminthes
 
Kingdom animalia
Kingdom animaliaKingdom animalia
Kingdom animalia
 
Protozoa [Protista Mirip Hewan]
Protozoa [Protista Mirip Hewan]Protozoa [Protista Mirip Hewan]
Protozoa [Protista Mirip Hewan]
 
Ppt Agent Protozoa.pptx
Ppt Agent Protozoa.pptxPpt Agent Protozoa.pptx
Ppt Agent Protozoa.pptx
 
BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGRERI 1 LUWUK
BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGRERI 1 LUWUKBAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGRERI 1 LUWUK
BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGRERI 1 LUWUK
 
Platymelminthes
PlatymelminthesPlatymelminthes
Platymelminthes
 
Protozoa
ProtozoaProtozoa
Protozoa
 
Kingdom Protista
Kingdom ProtistaKingdom Protista
Kingdom Protista
 
Protista
ProtistaProtista
Protista
 
Platyhelminthes
PlatyhelminthesPlatyhelminthes
Platyhelminthes
 
Untitled presentation.pptx
Untitled presentation.pptxUntitled presentation.pptx
Untitled presentation.pptx
 
1. bahan ajar
1. bahan ajar1. bahan ajar
1. bahan ajar
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
Protista kelas x
Protista kelas xProtista kelas x
Protista kelas x
 
BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGERI 1 LUWUK
BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGERI 1 LUWUK BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGERI 1 LUWUK
BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGERI 1 LUWUK
 
Presentasi Animalia (IKD)
Presentasi Animalia (IKD)Presentasi Animalia (IKD)
Presentasi Animalia (IKD)
 

More from yuliartiramli

Telaah Kurikulum SMA
Telaah Kurikulum SMATelaah Kurikulum SMA
Telaah Kurikulum SMA
yuliartiramli
 
Pengantar Bioteknologi
Pengantar BioteknologiPengantar Bioteknologi
Pengantar Bioteknologi
yuliartiramli
 
Mikologi
MikologiMikologi
Mikologi
yuliartiramli
 
Ekologi Tumbuhan
Ekologi TumbuhanEkologi Tumbuhan
Ekologi Tumbuhan
yuliartiramli
 
Ekologi Tumbuhan
Ekologi Tumbuhan Ekologi Tumbuhan
Ekologi Tumbuhan
yuliartiramli
 
Ekologi Hewan
Ekologi HewanEkologi Hewan
Ekologi Hewan
yuliartiramli
 
Mikrobiologi
Mikrobiologi Mikrobiologi
Mikrobiologi
yuliartiramli
 
Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi Hasil Belajar Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi Hasil Belajar
yuliartiramli
 
Dasar-dasar Teknik Fermentasi
Dasar-dasar Teknik FermentasiDasar-dasar Teknik Fermentasi
Dasar-dasar Teknik Fermentasi
yuliartiramli
 
Pertanyaan seputar Sel
Pertanyaan seputar SelPertanyaan seputar Sel
Pertanyaan seputar Sel
yuliartiramli
 
Biologi Sel
Biologi SelBiologi Sel
Biologi Sel
yuliartiramli
 
Anatomi Fisiologi Manusia
Anatomi Fisiologi Manusia Anatomi Fisiologi Manusia
Anatomi Fisiologi Manusia
yuliartiramli
 
Zoologi Vertebrata
Zoologi VertebrataZoologi Vertebrata
Zoologi Vertebrata
yuliartiramli
 
Perilaku Hewan
Perilaku HewanPerilaku Hewan
Perilaku Hewan
yuliartiramli
 
Fisiologi tumbuhan
Fisiologi tumbuhanFisiologi tumbuhan
Fisiologi tumbuhan
yuliartiramli
 
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran FaunaFaktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna
yuliartiramli
 
Deskripsi Burung Maleo (Macrocephalon maleo)
Deskripsi Burung Maleo (Macrocephalon maleo)Deskripsi Burung Maleo (Macrocephalon maleo)
Deskripsi Burung Maleo (Macrocephalon maleo)
yuliartiramli
 
Alga Hijau Biru
Alga Hijau BiruAlga Hijau Biru
Alga Hijau Biru
yuliartiramli
 
Fungi
FungiFungi
Bryophyta (Lumut)
Bryophyta (Lumut)Bryophyta (Lumut)
Bryophyta (Lumut)
yuliartiramli
 

More from yuliartiramli (20)

Telaah Kurikulum SMA
Telaah Kurikulum SMATelaah Kurikulum SMA
Telaah Kurikulum SMA
 
Pengantar Bioteknologi
Pengantar BioteknologiPengantar Bioteknologi
Pengantar Bioteknologi
 
Mikologi
MikologiMikologi
Mikologi
 
Ekologi Tumbuhan
Ekologi TumbuhanEkologi Tumbuhan
Ekologi Tumbuhan
 
Ekologi Tumbuhan
Ekologi Tumbuhan Ekologi Tumbuhan
Ekologi Tumbuhan
 
Ekologi Hewan
Ekologi HewanEkologi Hewan
Ekologi Hewan
 
Mikrobiologi
Mikrobiologi Mikrobiologi
Mikrobiologi
 
Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi Hasil Belajar Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi Hasil Belajar
 
Dasar-dasar Teknik Fermentasi
Dasar-dasar Teknik FermentasiDasar-dasar Teknik Fermentasi
Dasar-dasar Teknik Fermentasi
 
Pertanyaan seputar Sel
Pertanyaan seputar SelPertanyaan seputar Sel
Pertanyaan seputar Sel
 
Biologi Sel
Biologi SelBiologi Sel
Biologi Sel
 
Anatomi Fisiologi Manusia
Anatomi Fisiologi Manusia Anatomi Fisiologi Manusia
Anatomi Fisiologi Manusia
 
Zoologi Vertebrata
Zoologi VertebrataZoologi Vertebrata
Zoologi Vertebrata
 
Perilaku Hewan
Perilaku HewanPerilaku Hewan
Perilaku Hewan
 
Fisiologi tumbuhan
Fisiologi tumbuhanFisiologi tumbuhan
Fisiologi tumbuhan
 
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran FaunaFaktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna
 
Deskripsi Burung Maleo (Macrocephalon maleo)
Deskripsi Burung Maleo (Macrocephalon maleo)Deskripsi Burung Maleo (Macrocephalon maleo)
Deskripsi Burung Maleo (Macrocephalon maleo)
 
Alga Hijau Biru
Alga Hijau BiruAlga Hijau Biru
Alga Hijau Biru
 
Fungi
FungiFungi
Fungi
 
Bryophyta (Lumut)
Bryophyta (Lumut)Bryophyta (Lumut)
Bryophyta (Lumut)
 

Recently uploaded

MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptxMI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
almiraulimaz2521988
 
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
ArumNovita
 
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
ProfesorCilikGhadi
 
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
LEESOKLENGMoe
 
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
athayaahzamaulana1
 
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptxPPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
emiliawati098
 
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
emiliawati098
 
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
nadyahermawan
 

Recently uploaded (8)

MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptxMI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
 
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
 
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
 
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
 
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
 
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptxPPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
 
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
 
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
 

Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa

  • 1. BAB I PENDAHULUAN Sporozoa dan Infusoria 1 I.1 Latar Belakang Pada awalnya makhluk hidup yang ada di bumi dikelompokkan oleh Aristoteles menjadi 2 kingdom, yaitu kingdom Plantae (tumbuhan) dan kingdom Animalia (hewan). Ditemukannya mikroskop dan dunia mikroorganisme mendorong para ahli untuk memperbaiki sistem pengelompokan tersebut. Sebagai contoh, apakah Euglena termasuk kelompok hewan atau tumbuhan? Euglena mampu melakukan fotosintesis seperti tumbuhan dan mampu bergerak seperti hewan. Oleh karena itu, perlu adanya kingdom ketiga. Pada tahun 1886, seorang ahli Jerman bernama Ernst Haeckel memperkenalkan kingdom ketiga yang disebut Protista untuk menempatkan organisme yang bukan hewan ataupun tumbuhan. Protista merupakan organisme eukariotik uniseluler atau multiseluler. Protista belum memiliki diferensiasi jaringan. Berdasarkan kemiripan ciri-cirinya dengan hewan, tumbuhan, dan jamur dalam memperoleh nutrisinya. Protista dibedakan ke dalam 3 subkingdom, yaitu subkingdom Protozoa (Protista mirip hewan); subkingdom Algae (Protista mirip tumbuhan); subkingdom Myxomycophyta (jamur lendir). Protista yang menyerupai hewan dikenal dengan nama protozoa (protos = pertama, zoon = hewan). Sebagian protozoa adalah hewan eukariotik bersel tunggal dan mikroskopis. Protozoa dapat hidup pada air tawar, air laut, air payau bahkan ada juga yang hidup di dalam tubuh organisme lain. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri dengan menggunakan organel-organel antara lain membran plasma, sitoplasma dan mitokondria. Sebagian besar hidup bebas, sedangkan lainnya merupakan paras it. Dalam ekosistem perairan, protzoa hidup bebas sebagai zooplankton, maupun sebagai zoobentos. Protozoa parasit sering menyebabkan penyakit serius pada manusia, misalnya malaria, disentri, dan giardiasis. Protozoa berkembangbiak dengan cara aseksual, yaitu dengan cara pembelahan biner dan membentuk spora serta secara seksual yaitu melalui konjugasi. Hewan ini
  • 2. memilki alat gerak berupa cilia, flagel, dan kaki semu (pseudopia), tetapi ada juga yang tidak memiliki alat gerak. Berdasarkan alat geraknya, protozoa memiliki 4 filum yaitu Rhizopoda, Flagellata (mastigophora), Fitoflagellata, Ciliata (infusoria) dan Sporozoa (apicomplexa). Sporozoa dan Infusoria 2 I.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah yang terdapat dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana ciri umum, struktur tubuh, serta klasifikasi Sporozoa? 2. Bagaimana ciri umum, struktur tubuh, serta klasifikasi Infusoria? 3. Apa saja keuntungan dan kerugian Protozoa dalam kehidupan manusia? I.3 Tujuan Agar pembaca dapat memahami tentang Protozoa pada kelas Sporozoa dan kelas Infusoria.
  • 3. BAB II PEMBAHASAN Sporozoa dan Infusoria 3 II.1 Kelas Sporozoa Sporozoa (Yunani, spore = biji, zoa = hewan) adalah kelompok protista uniseluler atau bersel satu yang pada salah satu tahapan dalam siklus hidupnya dapat membentuk sejenis spora. Sporozoa hidup sebagai parasit pada tubuh hewan dan manusia. Dalam siklus hidupnya, sporozoa membentuk spora dalam tubuh inang. Pada umumnya bersifat parasit dan dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. A. Ciri Umum Sporozoa  Tidak memiliki alat gerak  Tubuhnya berbentuk bulat panjang,  Ukuran tubuhnya hanya beberapa micron, tetapi didalam usus manusia atau hewan yang dapat mencapai 10 mm. Contohnya yaitu Plasmodium sp. B. Struktur Morfologi Pelikel : meliputi membran yang melindungi Plasmodium seperti kulit Mitokondria : sebagai pabrik energi sel yang menghasilkan energi Nukleus : mengatur aktivitas sel
  • 4. C. Struktur Anatomi (1) Sistem Pencernaan Sporozoa mendapatkan makanan dengan cara menyerap zat makanan dari tubuh inagnya. (2) Sistem Respirasi dan Sistem Ekskresi Respirasi dan ekskresi sporozoa dilakukan dengan cara difusi. (3) Sistem Reproduksi a. Secara aseksual/vegetatif yang dibagi lagi menjadi :  Skizogoni yaitu pembelahan diri berlangsung dalam tubuh inang tetap  Sporogoni yaitu membentuk spora yang berlangsung dalam tubuh inang perantara (hospes intermediet) caranya melalui peleburan yang terjadi pada tubuh nyamuk b. Secara seksual/generatif disebut gamogoni/gametogenesis yang berupa pembentukan dan peleburan sel-sel gamet (mikrogamet/gamet jantan dan makrogamet/gamet betina) yang terjadi di dalam tubuh inang perantara atau nyamuk. Sporozoa dan Infusoria 4
  • 5. Sporozoa dan Infusoria 5 Di dalam tubuh nyamuk :  Di dalam kelenjar ludah nyamuk makrogametosit dan mikrogametosit berkembang menjadi makrogamet (ovum) dan mikrogamet (sperma). Prosesnya dinamakan gamogoni/gametogenesis.  Terjadi fertilisasi (peleburan gamet jantan dan gamet betina) sehingga terbentuklah zigot.  Zigot berkembang menjadi ookinet masuk ke usus nyamuk untuk mendapatkan makanan.  Ookinet selanjutnya terbungkus oleh otot dinding perut nyamuk membentuk ookista.  Ookista akan membelah berulang kali sehingga terbentuk sel-sel yang lengkap dinamakan sporozoit. Peristiwa pembelahan dalam tubuh nyamuk disebut sporogoni.  Ookista yang telah matang maka akan pecah sehingga sporozoit tersebar ke seluruh tubuh nyamuk, diantaranya adalah ke dalam kelenjar ludah.  Nyamuk Anopheles betina menggigit, menghisap darah manusia kemudian mengeluarkan air liur yang mengandung sporozoid. Di dalam tubuh manusia :  Bersama aliran darah sporozoit menuju hati dan menetap selama ± 3 hari.  Kemudian sporozoit keluar dari hati kemudian menginfeksi sel-sel darah merah. Sporozoid di dalam sel darah merah disebut tropozoid.  Tropozoit akan membelah menjadi 6 - 32 merozoit. Peristiwa pembelahan dalam inang manusia ini disebut skizogoni.  Setelah sel darah merah pecah, merozoit keluar dan mencari sel-sel darah merah baru. Kejadian merozoit merusak/melisis sel-sel darah merah berulang beberapa kali. Gejala demam terjadi ketika merozoit melisiskan sel darah merah dalam jumlah banyak.  Sebagian dari merizoit berubah menjadi gametosit lalu gametosit akan berubah menjadi makrogametosit/gamet betina dan mikrogametosit/gamet jantan.  Jika darah si penderita digigit nyamuk Anopheles betina dan menghisap darah penderita tadi maka makrogametosit dan mikrogametosit akan ikut terhisap dan masuk ke dalam tubuh nyamuk.
  • 6. D. Klasifikasi Sporozoa Kelas Sporozoa dibagi menjadi 9 ordo sebagai berikut : (1) Ordo Hoemosporidia, misalnya Plasmodium sp. Hidup di dalam darah, jaringan parenkim pada burung dan mamalia. (2) Ordo Gregarinida, misalnya Gregarina. Parasit intra dan ekstra pada inver lain, monocytst spec hidup dalam kencing cacing tanah. (3) Ordo Coccidia, misalnya Coccidium. Hidup di sel epitel hewan vertebrate dan beberapa Myriaphoda atau invertebrata. (4) Ordo Haplosporidia, misalnya Haplosproridium. (5) Ordo Sarcosporidia, misalnya Sarcocystis. (6) Ordo Myxosporidia, misalnya Sphaeromyxa. (7) Ordo Actinomyxidia, misalnya Triactinomyxon. (8) Ordo Microsporidia, misalnya Nosamabombycis. (9) Ordo Helicosporidia, misalnya Heliosporidium. Contoh susunan klasifikasi pada Plasmodium malariae.  Kingdom : Animalia  Filum : Protozoa  Class : Sporozoa  Ordo : Hoemosporidia  Family : Telesporidia  Genus : Plasmodium  Spesies : Plasmodium malariae II.2 Kelas Infusoria (Ciliata) Ciliata berasal dari bahasa Yunani (cilia = rambut kecil) atau Ciliophora/Infusoria bergerak dengan cilia (rambut getar). A. Ciri Umum Infusoria  Kebanyakan ciliata berbentuk simetris kecuali ciliate primitiv, simetrinya Sporozoa dan Infusoria 6 radial.
  • 7.  Tubuhnya diperkuat oleh perikel, yaitu lapisan luar yang disusun oleh sitoplasma padat.  Tubuhnya diselimuti oleh silia, yang menyelubungi seluruh tubuh utama disebut silia somatic.  Ciliata mempunyai dua tipe inti sel (nukleus), yaitu makronukleus dengan Sporozoa dan Infusoria 7 mikronukleus.  Ciliata tidak mempunyai struktur khusus pertukaran udara dan sekresi Contohnya yaitu Paramecium caudatum. B. Struktur Morfologi Selaput sel  sebagai pelindung serta pengatur pertukaran makan dan gas Cilia  pelengkap seperti rambut yang membantu bergerak dan makan Vakuola makanan  vakuola yang berfungisi mencerna makanan Vakuola kontraktil  vakuola yang berfungisi mengeluarkan sisa makanan berbentuk cair keluar sel melalui membran sel serta mengatur kadar air dalam sel dengan berkontraksi / berdenyut.
  • 8. Sporozoa dan Infusoria 8 Makronukleus  fungsi vegetatif untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan, mengawasi kegiatan metabolisme, pertumbuhan, dan regenerasi Mikronukleus  fungsi reproduktif yaitu konjugasi, mengendalikan kegiatan reproduksi, dan inti besar Trikosit  pertahanan diri dar musuh Celah mulut (sitostoma)  mengumpulkan dan mengarahkan makanan ke dalam mulut sel (sitostoma) Pori anal  untuk mengeluarkan limbah C. Struktur Anatomi (1) Sistem Pencernaan dan Sistem Ekskresi Silia pada ciliata selain berfungsi sebagai alat gerak juga berfungsi sebagai alat menangkap makanan. Cara menangkap makanan adalah dengan menggetarkan silianya, agar terjadi aliran air keluar dan masuk mulut sel. Pada saat itulah masuk bersamaan dengan air bakteri, bahan organik, atau hewan uniseluler lainnya. Pada kelompok Ciliata, ada organ mirip mulut di permukaan sel yang disebut sitostoma. Sitostoma dapat digunakan menangkap makanan dengan dibantu silia. Apabila telah penuh, makanan akan masuk ke sitoplasma dengan membentuk vakuola makanan. Setelah makanan masuk ke dalam vakuola makanan. Ukuran vakuola mengecil kemudian mengalami pengasaman. Lisosom memberikan enzim ke dalam vakuola makanan tersebut untuk mencernakan makanan, kemudian vakuola membesar kembali. Hasil pencernaan makanan didispersikan ke dalam sitoplasma secara pinositosis. Pinositosis merupakan proses dimana partikel-partikel kecil yang berupa cairan ditangkap oleh sel dengan cara memecah partikel-pertikel kecil tersebut menjadi partikel-partikel yang lebih kecil. Partikel-partikel yang telah dipecah tersebut kemudian membentuk vesikula-vesikula kecil yang merupakan hasil invaginasi membran sel. Vesikula-vesikula kecil tersebut kemudian akan berfusi dengan
  • 9. lisosom untuk ”mencerna” partikel tersebut. Dan sisanya dikeluarkan dari sel melalui pori-pori anal yang terletak disamping sitosoma. (2) Sistem Respirasi Respirasi pada ciliata sama yang dilakukan seperti amoeba yaitu dengan cara difusi melalui seluruh permukaan tubuhnya (selaput plasma). Sitoplasma dibedakan menjadi dua yaitu bagian luar adalah ektoplasma dan bagian dalam disebut endoplasma. Dibagian ektoplasma terdapat bentukan menyerupai akar yang disebut trikosit. Fungi trikosit untuk melindungi diri dari terhadap serangan lawan dan juga untuk menambatkan diri pada hewan lain waktu mengambil makanan. Tubuhnya dilindungi oleh pellicle, sehingga bentuk dari organism ini tetap. Sporozoa dan Infusoria 9 (3) Reproduksi Proses reproduksi pada ciliata yaitu secara seksual dan aseksual. Perkembangbiakan aseksual pada ciliata yaitu dimulai dengan membelah diri secara transversal, dimulai dengan membelah makronukleus yang diikuti oleh sitoplasmanya, membelah diri dapat terjadi + tiap 24 jam. Setelah terjadi beberapa kali pembiakan aseksual (vegetatif), terjadilah pembiakan seksual (generatif) secara konjugasi yang dimulai dengan pertemuan antara 2 individu pada bagian mulut. Kemudian terjadi peristiwa selanjutnya makronukleusnya lenyap. Mikronukleusnya membelah secara meiosis menjadi empat. Tiga diantaranya lenyap dan satu membelah menjadi dua mikronukleus (haploid). Dan terjadi tukar menukar mikronuklues sehingga menjadi penyatuan mikronukleus haploid menjadi mikronukleus diploid, tiap individu memisahkan diri. Mikronukleus di dalam masing-masing individu membelah tiga kali berturut-turut menjadi delapan, empat diantaranya menjadi makronukleus, tiga diantaranya lenyap dan satu menjadi mikronukleus. Dalam keadaan demikian tiap individu dan mikronukleusnya akan mengadakan pembelahan dua kali berturut-turut hingga menjadi empat paramecium baru dengan makronukleus, mikronukleus dan perlengkapan lainnya yang lengkap. D. Klasifikasi Infusoria Kelas Ciliata dibagi menjadi 5 ordo sebagai berikut : (1) Ordo Holotricha, misalnya Didinium, Paramecium caudatum, Ichtyophtirius
  • 10. (2) Ordo Spirotricha, misalnya Srylonichia, Euplotes, Balantidium, Diplodinium (3) Ordo Peritrica, misalnya Operculari, Trichodina, Epistylis, Vorticella (4) Ordo Chonotricha misalnya, Spirochona (5) Ordo Suctoria, misalnya Acineta, Ephelota , Trichophyra (parasit pada insang ikan), Allantosoma (parasit pada usus kuda), Tokophyra quadripartita. Contoh susunan klasifikasi pada Plasmodium malariae.  Kingdom : Animalia  Filum : Protozoa  Class : Infusoria  Ordo : Holotrichida  Family : Holotrichidae  Genus : Paramecium  Spesies : Paramecium caudatum II.3 Keuntungan dan Kerugian Protozoa dalam Kehidupan Manusia a.) Keuntungan Protozoa  Protozoa yang hidup dalam usus manusia atau hewan: E. Coli, membantu proses pembusukan, dan daat juga membantu pembentukan vitamin K.  Mengendalikan populasi Bakteri, sebagian Protozoa memangsa Bakteri sebagai makanannya, sehingga dapat mengontrol jumlah populasi Bakteri di alam.  Sumber makanan ikan, Di perairan sebagian Protozoa berperan sebagai plankton (zooplankton) dan benthos yang menjadi makanan hewan air, terutama udang, kepiting, ikan, dll.  Indikator minyak bumi, Fosil Foraminifera menjadi petunjuk sumber minyak, gas, dan mineral.  Bahan penggosok, Endapan Radiolaria di dasar laut yang membentuk tanah radiolaria, dapat dijadikan sebagai bahan penggosok. b.) Kerugian Protozoa  Trypanosome brucei, penyebab penyakit tidur di Afrika.  Trypanosome evansi, penyebab penyakit pada hewan ternak, misalnya sapi, kambing, dan kuda. Sporozoa dan Infusoria 10
  • 11.  Leishmania, penyebab penyakit kala-azar.  Palsmodium vivax : penyebab malaria tertiana.  Palsmodium malariae : penyebab malaria quartiana.  Plasmodium falciparum : penyebab malaria tropikana. Sporozoa dan Infusoria 11
  • 12. BAB III PENUTUP Sporozoa dan Infusoria 12 III.1 Kesimpulan  Protista merupakan organisme eukariotik uniseluler atau multiseluler.  Protista dibedakan ke dalam 3 subkingdom, yaitu subkingdom Protozoa (Protista mirip hewan); subkingdom Algae (Protista mirip tumbuhan); subkingdom Myxomycophyta (jamur lendir).  Protozoa berkembangbiak dengan cara aseksual, yaitu dengan cara pembelahan biner dan membentuk spora serta secara seksual yaitu melalui konjugasi.  Sporozoa (Yunani, spore = biji, zoa = hewan) adalah kelompok protista uniseluler atau bersel satu. Sporozoa hidup sebagai parasit pada tubuh hewan dan manusia.  Ciliata berasal dari bahasa Yunani (cilia = rambut kecil) atau Ciliophora/Infusoria bergerak dengan cilia (rambut getar). III.2 Saran Diharapkan bagi para pembaca agar mencari referensi lain untuk menambah pengetahuan tentang Sporozoa dan Infusoria.
  • 13. DAFTAR PUSTAKA Campbell, dkk. 2012. Biologi edisi ke-8 jili 2. Jakarta: Erlangga Riandari Henny. 2009. Theory and Application of Biology for Grade X. Solo: Tiga Serangkai George H. Freed, Ph.D. 2007. Schaum’s Outlines Biologi edisi ke-2. Jakarta: Erlangga Prawirohartono Slamet dan Sri Hidayati. 2007. Sains Biologi 1 SMA/MA. Jakarta: Bumi Sporozoa dan Infusoria 13 Aksara Brotowidjoyo M.D. 1989. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga http://wayanaguspermadi.wordpress.com/2012/10/17/paramecium-caudatum/ (Diakses pada tanggal 3 Oktober 2014, pukul 10.23) http://smakita.net/ciri-ciri-ciliata-dan-sporozoa/ (Diakses pada tanggal 3 Oktober 2014, pukul 11.37)